Vol. II.2 SEPT. 2012

Page 1

Tahun ke - II

e-RELAYING THE ENJOYMENT OF HAM RADIO TO WHOMEVER INTERESTED

What more you’re curious to know about Curiosity? - Part II

Edisi 02 SEPT. 2012

Dear e-QSP readers ... + kembali beberapa kisah ringan seputar Mars Rover Curiosity tertayang di halaman depan. Dan “kepalang” meliput tentang hal-hal yang berkaitan dengan penjelajahan ruang angkasa, pada kolom Ham Radio returns from outer space bisa diikuti sehalaman penuh tentang kembalinya Expedition 32 ke Bumi. + Masih dalam konotasi kepalang, ikuti juga kiprah rekan amatir yang tergabung dalam AMSAT - yang sayangnya bukan AMSAT ID - selama bulan September 2012 di kolom Ham Radio in outer space exploration.

[Atas] Close up dari tiga buah roda Curiosity yang diambil dengan kamera MAHLI/Mars Hand Lens Imager di ujung tangan robot Curiosity. MAHLI dirancang untuk bisa mengambil foto close-up berresolusi tinggi, dengan kemampuan untuk focusing dari jarak 2 cm ~ tak terhingga (infinity), yang memungkinkan untuk memotret contoh bebatuan, tanah, bahkan sampai dirinya sendiri dari berbagai angle/sudut .

+ Cermati suntingan ulang juklak pem-biksen-an antena Delta Loop 15m dari OM Syarief Hidayat JG1WCT/YB1FWO di kolom AntennaMania, juga tentang para DX-ers yang tergabung dalam Dragon DX Club serta OBITUARI bagi beberapa rekan amatir — dalam dan manca negara — yang telah mendahului kita di halaman-halaman akhir. Selamat membaca, and as always: pse ENJOY …. [Ed.]

Foto di sebelah kanan diambil dengan lensa fish-eye pada Hazcams (Hazard Avoidance cameras) yang terpasang di bagian depan rover. Foto diambil pada beberapa jam pertama keberadaan Curiosity di dasar kawah Gale, memperlihatkan jejak roda Curiosity segera sesudah menyelesaikan test drive pertamanya. Rover bergerak maju 15 ft (4.5 mtr), berputar 1200 dan mundur 8.2 ft (2.5 mtr), untuk kemudian “parkir” 20 ft (6 mtr) dari Bradbury Landing, landasan pendaratannya ■

Di dek Curiosity tertera tanda tangan Clara Ma (12 tahun), yang namanya diabadikan di tempatterhormat itu karena nama Curiosity diambil dari penggalan kalimat dalam sebuah essay karangannya: .... "Curiosity is the passion that drives us through our everyday lives” ....

Photos credit went to NASA/JPL - Caltech - - - - - - - - - - - - - [ silah lanjut ke halaman 3 ] ►

Kalawarti elektronik e-QSP ini diterbitkan secara swadaya/self published sebagai kenangan dan ungkapan rasa hormat kepada rekans yang setidaknya selama 7 (tujuh) tahun bersama-sama mengelola penerbitan BeON (Buletin elektronik ORARI News): Ferry Farianto YB7UE (SK), Handoko Prasodjo YC2RK (SK) dan Arman Yusuf YBØKLI - serta si “bontot” Y. Dhismas Wibowo YCØNHO yang kemudian (pasca event MURNAJATI I, 2006) menyusul masuk sebagai Editor. Terlepas dari keanggotaan YBØKO di jajaran DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011-2016, konten kalawarti ini SAMA SEKALI tidak menyiratkan kebijakan (policy) dan regulasi ORARI Pusat serta penjabarannya, dan SEMATA merupakan “rekaman sewaktu (snapshots)” dari catatan pribadi YBØKO dalam menyikapi berbagai issues yang tersirat dalam dan/atau dikembangkan dari threads dan postings di milis ORARI-news dan berbagai komunitas amatir radio di FB. Edisi lawas (back numbers) e-QSP dapat diunduh dari http://www.issuu.com/e-qsp, sedangkan untuk pertanyaan, komentar, masukan dll. silah kirim lewat surel ke japri unclebam@gmail.com, yang insyaAllah akan ditindak lanjuti pada kesempatan pertama [bam ybØko]

[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

halaman 1


Ham Radio returns from outer space

Ekspedisi 32 kembali ke Bumi 17 September 2012: Setelah meninggalkan Bumi selama 125 hari (123 hari di antaranya dengan berada di stasiun angkasa antarbangsa ISS) maka para awak Expedition 32 kembali ke Bumi, dengan mendarat mulus pada jam 02:53 UTC (08:53 local time), hari Senin 17 September 2012 di hamparan padang rumput di Kazakhtan. “Prosesi” kembalinya ekspedisi ini diawali dengan acara Sertijab (Serah Terima Jabatan) dari Komandan Exp. 32 Gennady Padalka RN3DT (kanan pada foto di bawah) kepada Sunita Williams KD5PLB, yang dengan Sertijab ini kemudian meneruskan “jabatan” sebagai Komandan Exp. 33.

Keesokan harinya (Minggu 16/9), Padalka bersama dua orang awak Expedition 32 lainnya Sergei Revin RN3BS dan Joseph Acaba KE5DAR masuk ke modul undocking Poisk untuk mengenakan/berganti pakaian dengan baju angkasa bertekanan Sokol, sebelum memasuki wahana Soyuz TMA-04M yang membawa mereka kembali ke Bumi. Sesuai SOP (Prosedur Operasi Baku), mereka diharuskan untuk melakukan leakage test (test kebocoran) yang ketat sebelum melepaskan mekanisme penggandengan Soyuz TMA-04M dengan modul Poisk pada jam 23:09 UTC.

[Ki-ka]: Acaba, Padalka dan Revin melakukan standard leakage check di wahana Soyuz TMA-04M yang membawa mereka kembali ke Bumi.

Begitu memasuki atmosfir Bumi, laju pendaratan diperlahan dengan terbukanya payung oranye belang putih (lihat foto), sebelum akhirnya retro roket dinyalakan pada ketinggian beberapa puluh meter terakhir untuk lebih menjamin soft landing (pendaratan empuk) saat menyentuh permukaan Bumi. [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Kombinasi berkembangnya payung dan semburan retro rocket menjamin soft landing modul pendarat Soyus TMA-04M di padang rumput dekat kota Arkalyk, Kazakhstan.

Routine medical check up segera sesudah mendarat di Bumi, dan bergantian membubuhkan tanda tangan di dinding modul pendarat.

Selama di ISS, Exp. 32 telah memutari Bumi sebanyak 2.000 x atau setara jarak 52,906,428 miles. Dengan 711 hari terbang di ruang angkasa Padalka sekarang berada di ranking ke 4 dalam daftar rekor hari terbang (rekor pertama dengan 803 hari/6 penerbangan dipegang oleh kosmonaut Sergei Krikalev U5MIR). Hari terbang panjang Padalka juga mencakup rekor 3x sebagai Komandan ekpedisi di ISS dan sebelumnya 1x di stasiun angkasa Russia Mir di tahun 1998. Kembalinya mereka ke Bumi meninggalkan ISS di bawah komando Sunita Williams, dengan ditemani flight engineers Yuri Malelenko RK3DUP dan Akihiko Hoshide KE5DNI. Sunita memegang rekor sebagai satu-satunya perempuan yang sempat 2x menjadi awak Eskpedisi ISS dalam 14 tahun sejarah ISS. Exp. 33 akan dilengkapi oleh Kevin Ford KF5GPP, Oleg Novitskiy dan Evgeny Tarelkin yang akan menyusul pada bulan Oktober 2012 dengan menggunakan wahana Soyus TMA-06M ■Williams previously served as a Flight Engineer on Expedition 14. During this time, she halaman 2


[= ke-ingin tahu-an adalah gairah yang memotivasi kita dalam kehidupan kita sehari-hari].

Clara Ma, gadis cilik (12 thn, kelas 6 di tahun 2009) dari Kansas, berfoto dengan sebuah mockup berukuran penuh dari roda Curiosity di Kennedy Space Center, Florida, sehari sebelum peluncurannya pada jam 10:02 a.m. EST (15:02 UTC) 25 November, 2011. Clara memasukkan nama "Curiosity" pada sayembara yang diadakan oleh NASA untuk mencari nama bagi Mars rover yang waktu itu sudah memasuki tahap akhir pengembangannya. [Photo Credit: Mike Wall/SPACE.com]

Di tahun 2009 ~ 2011 NASA memberikan kesempatan bagi umum untuk memasukkan nama mereka untuk dikirim atau dibawa ke Mars dengan berbagai wahana angkasa yang sedang disiapkan pada saat itu. 1.2 juta nama masuk dari segenap penjuru dunia, dan nama-nama mereka kemudian di-etsa pada sekeping silicon dengan menggunakan electron-beam yang digunakan untuk membuat berbagai micro-chip di JPL. Chip inilah yang kemudian ditaruh di dek Curiosity, bersama tandatangan Clara Ma dan sebuah plaket kepresidenan yang ditandatangani Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden ■ bawah supervisi JPL/Jet Propulsion Laboratory (afiliasi dari Caltech/California Institute of Technology), yang juga mengelola pengoperasiannya (untuk NASA) MRO diluncurkan pada 12 Agustus 2005 dan memasuki orbit Mars pada 10 Maret 2006. Sesudah melalui proses aerobraking selama +/- lima bulan, pada November 2006 MRO menempati posisinya pada orbit nyaris berbentuk elips yang mengambang stationary dengan apogee dan perigee 250 ~ 316 KM di atas permukaan Mars. Pada lintasannya, MRO “bergabung” dengan pengoperasian wahana lain: Mars Global Surveyor, Mars Express, Mars Odyssey, and dua (tiga termasuk Curiosity) Mars Exploration Rovers. MRO berfungsi sebagai setasiun relay/repeater bagi berbagai misi di permukaan Mars ■

Curiosity as seen from MRO (Mars Reconnaissance Orbiter)

Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) adalah sebuah wahana angkasa multiguna yang sesuai namanya dirancang untuk melakukan pengintaian (reconnaissance) permukaan planit Mars dari orbit. Wahana senilai USD 720mio ini dibuat oleh Lockheed Martin di

Colo. adalah salah satu dari enam instruments yang terpasang di MRO — yang dioperasikan secara remote dari lab di The University of Arizona, Tucson, AZ.

[Atas kiri] Foto yang diambil dengan kamera HiRISE (High-Resolution Imaging Science Experiment) yang terpasang di wahana MRO (Mars Reconnaissance Orbiter — lihat text) memperlihatkan parasut (warna kuning) dan “kubah” pendaratan yang membungkus Curiosity saat mendarat di dasar kawah Gale di permukaan Mars. Area sekitar titik pendaratan terlihat agak gelap karena semburatnya debu akibat semburan retro-rocket yang menahan laju hempasan Curiosity saat melakukan softlanding. HiRISE yang buatan Ball Aerospace & Technologies Corp., Boulder,

[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

[Atas kanan] Foto yang juga diambil dengan kamera HiRISE memperlihatkan beberapa ratus meter jejak roda Curiosity sewaktu memulai penjelajahannya. Pada foto di atas posisi rover berada di tempat dimana jejaknya berakhir. Dua spots berwarna kegelapan dekat tempat pendaratan Curiosity terbentuk saat debu di permukaan kawah Gale berhamburan terkena semburan retro rocket modul pendarat pada tahap-tahap akhir pendaratannya, dan memperlihatkan permukaan kawah yang mengandung pasir basalt, batuan gunung sisa-sisa letusan gunung jutaan tahun yang lalu (yang meninggalkan kawah atau kaldera Gale sekarang) Pengamatan atas “jejak-jejak” masa lalu tersebut akan mengungkapkan berbagai informasi tentang bagaimana permukaan Mars berubah sesuai dengan penumpukan debu serta erosi yang mengikis dan menggerus tumpukan debu tersebut sepanjang perjalanan waktu.. [ Photos Credit: NASA/JPL - Caltech ]

halaman 3


Ham Radio and outer space exploration

AMSAT Mission to Mars? AMSAT (The Radio Amateur Satellite Corporation), organisasi nirlaba yang mewadahi para amatir radio pemerhati, penggiat dan pengguna teknologi satelit radio amatir dan komunikasi lewat satelit, termasuk mereka yang benar-benar ikut terlibat aktip dalam aspek hi-tech -nya (dari perancangan, pembuat peranti keras dan lunak, perakitan bahkan sampai tahap peluncuran, pengoperasian dan pengendalian satelit-satelit tersebut) — rupanya punya rencana besar: Misi Penerbangan ke Mars, kenapa tidak? Dalam perbincangan dengan Gary KN4AQ dari TV-show HamRadioNow di Shelby HamFest pada week end awal September ini (7/9) President AMSAT Barry Baines WD4ASW menyebutkan kemungkinan (paling tidak sudah terpikirkan) bagi beberapa immediate projects, antara lain pengendalian sebuah remote vehicle dengan perintah (commands) dari setasiun pengendali di Bumi yang direlay lewat setasiun angkasa antar bangsa ISS. Keberhasilan misi Curiosity Rover – di mana ada keterlibatan tangan (dan otak) amatir radio — terutama yang tergabung dalam W6VIO, the JPL Amateur Radio Club Station, walaupun belum tentu mereka juga tergabung dalam AMSAT (baca artikel tentang Curiosity di e-QSP edisi II-1 Agustus 2012) — rupanya mengingatkan President Baines akan GO Mars, proyek untuk menempatkan satelit (amatir) di orbit Mars, yang merupakan proyek andalan AMSAT-Deutschland e.V (AMSAT-DL), unit AMSAT di Jerman.

yang relatip rendah (small budget), yang memberi kesempatan semua fihak terkait untuk bisa berperan serta dan berkontribusi. GO Mars: the Mission Gagasan bagi pengembangan proyek ini berawal lebih dari 10 tahun yang lalu, menyusuli keberhasilan peluncuran satelit komunikasi AMSAT Oscar-40 di tahun 2000. Go Mars P5A akan mengemban berbagai misi a.l. :  Sebagai setasiun relay di orbit Mars, untuk memancar-ulangkan data-data riset/penelitian permukaan Mars ke Bumi.  Dengan kamera observasi yang dibawanya akan mengambil foto (khususnya) permukaan Mars dan cakrawala ruang angkasa antar planet.  Melakukan berbagai penelitian dan percobaan ilmiah dengan berjenis probe yang dibawanya.  Bahkan bisa dijajagi untuk membawa modul pendarat (ke permukaan Mars) atau satelit kedua.  Selama penerbangan (dan berada di orbit) berjenis teknologi di bidang penerbangan ruang angkasa dan komunikasi dapat diujicoba dan dievaluasi. Dan lain-lain misi, terutama di bidang edukasi

Prof. Dr. Karl Meinzer DJ4ZC dan Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS di depan satelit seri P3x yang teknologinya mendasari pengembangan satelit P5A yang nantinya diluncurkan ke orbit Mars.

Sepanjang +/- 30 tahun eksistensinya, AMSAT telah berhasil mengembangkan berbagai metoda untuk merealisasikan beberapa misi penjelajahan ruang angkasa berbudget rendah, dan kiat inilah yang juga diadaptasikan pada misi GO Mars P5A, yang merupakan proyek swasta pertama bagi sebuah misi ke planit Mars. Pimpinan proyek GO-Mars adalah fisikawan Prof. Dr. Karl Meinzer DJ4ZSC dan Presiden AMSAT-DL Peter Gülzow DB2OS . Prof. Meinzer sudah mengantongi jam terbang sebagai System Architect and Project Leader pada 6 (enam) proyek peluncuran satelit AMSAT sebelumnya, yang menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan proyek ambisius “interplanetary flight to Mars” ini. Ambisi lain yang memotivasi mereka adalah keinginan untuk membuktikan bahwa penerbangan antar planit adalah laik dan layak untuk diwujudkan, dengan biaya [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Unsur tehnis (dan segi finansiilnya) lain yang tak kalah penting untuk dicermati adalah “sisi Bumi” dari proyek ini, a.l. fasilitas bagi penjejakan, penyelia dan pengendalian. Untuk ini antena parabola bergaris tengah 20 meter di observatorium Bochum sudah diaktipkan kembali dan diuji coba, misalnya untuk menjejaki berbagai probes NASA dan ESA (European Space Agency) seperti Mars Express, wahana Cassini (ke planet Saturnus) dan “pemburu komet” Rosetta. Dengan parabola di Bochum ini pada musim semi 2006 team AMSAT-DL berhasil menjejaki dan menerima sinyal Voyager 1 yang (pada saat itu) berada pada jarak +/- 14.7 trilyun kilometer dari Bumi. Satelit P5A akan diluncurkan pada “celah/jendela” peluncuran” (launch window) di tahun 2016, tapi sebelumnya terlebih dulu akan diluncurkan satelit komunikasi P3E yang akan membawa (untuk diuji coba) berbagai peranti penelitian yang nantinya dibawa P5A, a.l.:  Sebuah transponder bagi komunikasi antara Mars dan Bumi  Sebuah Oscillator ultra-stable sebagai bakuan frekuensi berpresisi tinggi bagi komputer dan sistim [ke hal. 10] ►

halaman 4


Membuat sendiri

15m DELTA Loop

TNX to Syarif Hidayat JG1WCT/YB1FWO Pengantar: Dari Tokyo — QTH-nya saat ini — OM Syarif masih menyempatkan untuk mengirim orèk-orèkan tentang cara membiksen Antena DELTA Loop untuk band 15m, yang diunggahnya di FB. Orèk-orèkan tersebut dilengkapi dengan foto-foto yang lebih dari sekedar deskritip, yang mendorong Penyunting untuk memohon persetujuan beliau untuk menyunting ulang dan me-nayang-kannya di e-QSP edisi ini. [Ed.]

Antena Delta Loop ini diumpan (fed) di bawah, pada “titik temu” antara kedua sisi miring (lihat Gambar 1), untuk mendapatkan polarisasi horizontal.

obrolan AntennaManIa tuk dudukan U-clamp (klem knalpot) ukuran sekitar 40 mm dengan diameter 6 mm, yang nantinya digunakan untuk “memegang” kaki (pangkal) elemen. Lubang pada plaat tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga nantinya pangkal kaki-kaki elemen kiri/ kanan membentuk sudut +/- 650. Sesudah jadi plaat, lubang dan klemnya akan terlihat seperti pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3: Mounting bracket, perhatikan pengaturan lubang sehingga pangkal kaki ki/ka membentuk sudut 650

Nantinya — apabila sisi miring sudah terpasang pada mounting bracket — tambahan sisi horizontal yang berupa kawat stainless steel (atau kawat tembaga enamel/kawat dinamo, atau kabel speaker yang displit) bisa dipasang pada/di antara kedua ujung atas elemen/sisi miring. Pasangkan dulu kabel schoen/ sepatu kabel pada kedua ujung kawat untuk memudahkan koneksi ke tubing aluminium (Gambar 4). Gambar 1 : Feed point pada titik temu kedua sisi miring

Untuk merakitnya siapkan dulu bahan-bahan sbb.: I. ELEMEN: Tiap sisi (miring) Delta Loop ini dibuat dari tubing aluminium sepanjang 486 cm, atau total panjang kedua sisi miring = 972 cm. Tambahan sisi horizontal (melintang di atas di antara kedua ujung sisi miring) dibuat dari kawat stainless steel berdiameter 1 mm sepanjang 476 cm, sehingga apabila dijumlahkan maka panjang total elemen Deltaloop ini adalah 1446 cm. Pada +/- 50 mm pangkal elemen yang paling bawah (diameter 1”= 254 mm) harus di-sarung-kan isolator agar nantinya tidak shorted (hubungan pendek) dengan mounting bracket. Isolator dapat dibuat dari potongan pipa PVC (Pralon) dengan diameter dalam 25 mm sepanjang 3 ~ 4 cm. (Gambar 2) [catatan Ed. : atau gunakan SOK (adaptor penyambung) PVC ukuran 1” yang lebih mudah didapat]

Gambar 2: Isolator pada pangkal kaki elemen

II. MOUNTING BRACKET, dibuat dari plaat aluminium tebal 5-6 mm ukuran 30 cm x 10 cm. Buat lubang un[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Gambar 4: Pasangkan kabel schoen pada kedua ujung kawat, dan kethok ujung aluminium tubing sampai rata untuk bisa “menerima” baut & sekrup pengencang koneksi ujung kawat ke ujung tubing.

III. BALUN: impedansi pada feed point antena jenis ini ada pada kisaran 100 ~ 200 ohm, karenanya harus di”sela”kan sebuah Balun sebagai penyelaras impedansi. JG1WCT/YB1FWO mempergunakan Balun 4:1 yang dibuat dari lilitan bifiler kawat tembaga email dia. 1 mm sebanyak 8 ~ 10 lilitan pada cincin ferrit (beliau pakai merek TDK) berdiameter sekitar 2 cm. Biar rapi, sesudah jadi Balun ini dimasukkan ke sepotong pipa PVC dia. 1.5” yang kemudian dilengkapi dengan cap, baut & sekrup seperlunya (sebagai titik-titik terminasi/koneksi ke elemen) dan konektor coax SO259 untuk koneksi ke coax RG 58 panjang sebarang ke XCVR (lihat skema dan Gambar di halaman berikut). BTW, beberapa rekan di Jepang membuat/memasang Balun dengan perbandingan ratio 2,4:1, dan hasilnya halaman 5


relatif sama: didapatkan SWR yang relatip rendah dan flat sepanjang rentang band 15m).

Penyambungan antar segmen dilakukan dengan memasukkan segmen berikut (yang diameternya lebih kecil) +/- 15 cm ke segmen yang lebih besar, kemudian sambungan di”mati”kan dengan rivette (lihat Gambar 6)

Gambar 6: penyambungan antar segmen dilakukan dengan menggunakan 2 bh rivette. Rivette pertama (yang sudah terpasang pada gambar) berfungsi sebagai stopper supaya pipa yang lebih kecil tidak “nyerosot” masuk ke pipa yang lebih besar. Rivette kedua baru di”tancap”kan sesudah kedua segmen “pas” duduknya.

Gambar 7: Kedua pangkal sisi miring dengan isolator yang sudah terpasang

Dengan semua komponen (sisi miring, Balun) terpasang seperti terlihat di Gambar 1 dan segmen horizontal sudah terpasang maka “tongkrongan” akhir Delta Loop 15m di JG1WCT/YB1FWO ini terlihat seperti pada Gambar 8 berikut: Gambar 5: skema dan cara merakit Balun 4:1 [catatan Ed. : untuk bekerja barefoot (100 ~150 watt Po) cincin ferrit merk TDK bisa disubstitusi dengan cincin ferrit dia. +/- 2 cm warna kuning yang bisa di-pulung dari switching Power Supply pada desk top PC jadoel]

P e n g e r j a an Siapkan dulu (atau potong-potong) pipa aluminum yang disambung teleskopis dengan ukuran masing-masing segmen (yang sudah disesuaikan dengan jenis pipa yang ada di pasaran Indonesia) sbb. : Diameter

Panjang Panjang Jumlah (mm) (efektip) 1” 50 50 2 7/8” 100 86 2 3/4” 100 86 2 5/8” 100 88 2 1/2” 100 88 2 3/8” 100 88 2 Panjang effektip satu sisi = 486 mm [catatan Ed.: kalau sulit mendapatkan diameter pipa yang

persis sama dengan ukuran tersebut dalam Tabel, ukuranukuran panjang di atas harap dipakai sebagai ancer-ancer pemotongan pipa saja. Penyesuaian/adjustment dilakukan dengan memanjangkan ukuran satu segmen, kemudian diameter segmen berikut di”longkap”/diloncati/di-skip dan panjang segmen berikutnya lagi di”satu”an dengan panjang segmen yang dilongkapi, mis. : segmen 1 dibuat 100 mm, segmen ke 2 dilongkapi dan disatukan dengan segmen ke 3 untuk mendapatkan panjang efektip 172 mm, dan seterusnya]

[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Gambar 8: Delta Loop 15m di-install perpendicular (“menyiku”/900) terhadap 20m V-Dipole di bawahnya)

Antena ini sudah digunakan selama +/- setahun terakhir di JG1WCT/YB1FWO. Dibandingkan dengan 20m V -dipole yang 1/2λ full size, penerimaan Delta loop yang full 1λ relatif lebih hening karena noise floor-nya yang rendah. Seringkali ada station DX yang tidak terdengar dengan V-dipole, masih bisa didengar dengan baik dengan Delta Loop. Gain antena ini +/- 1,5 dBd, dengan bandwidth yang lebar (SWR < 1:1,5. di sepanjang rentang band 15m). Antena ini juga mampu di-empani power sampai 500 watt. [ke hal. 9] ►

halaman 6


DX-ers’corner . . . . . . .

The DRAGON DX DX--ers Club

Tim kontes CQWW YE2R: sebuah awal mula ... Rerasanan tentang DDXC — Dragon DX Club, tak pelak kita harus merujuk kepada YE2R, Tim kontes pada CQWW yang telah berkiprah sejak dari tahun 2009. Sekitar kwartal pertama tahun itu, dalam ’ngobrol’ngobrol santai antara Hans YB2DX dan Seno YB2LSR terlontar gagasan untuk membentuk sebuah tim kontes yang melibatkan rekans DX-ers (terutama) dari Call Area 2, untuk bisa di”terjun”kan pada beberapa kontes internasional. Sementara menjajagi kesediaan beberapa rekan untuk bergabung, mereka berdua menemui (untuk memohon advise) dari YB2AA, Ketua ORDA Jawa Tengah, yang ternyata menyetujui dan sangat mendukung gagasan tersebut. Melewati beberapa proses, akhirnya didapatkan callsign YE2R, yang kemudian disepakati bersama untuk digunakan pada kontes CQWW 2009 - SSB, dengan kategori yang pada mulanya masih belum ditentukan. Seiring berjalannya waktu, akhirnya ditentukan keikutsertaan dalam kategori Multi-Two, dengan melibatkan DX-ers andalan Call Area 2: YB2DX, YB2LSR, YB2ECG, YB2TJV, YB2VTO, YB2BOB, YB2CPO, YB2OBL, YB2SSB, YC2BBY, YC2JKG, YC2JVX, YC2KME, YC2PQW, YD2DNA dan “bon-bonan” dari Call Area 3: YB3MM dan YB3PXF sebagai Tim Kontes YE2R 2009. Dengan perolehan score 2.254.293 untuk penampilan perdana dan menempati urutan #1 CQWW SSB MultiTwo INDONESIA, atau urutan #5 CQWW SSB Multi-Two OCEANIA, ini benar-benar sebuah prestasi yang cukup membanggakan untuk tahap awal. Tahun 2010: Untuk meng-optimalkan keberhasilan pada kontes CQWW 2010, anggota tim ditata kembali untuk akhirnya menurunkan konfigurasi operator “Multi call areas”: YB1TJ, YB1WR, YB2CPO, YB2DX, YB2ECG, YB2LSR, YB2TJV, YB2VTO, YC2BBY, YB3MM, YB3KM, YB3PXF, dan YB9WZJ. Hasil yang diperoleh sungguh luar biasa: score 4.999.390 menjadikan YE2R juara # 1 INDONESIA dan Juara #4 OCEANIA.

Tahun 2011 : Keberhasilan dalam kontes CQWW dua tahun berturutturut membulatkan tekad para anggota YE2R untuk tetap eksis di kancah kompetisi internasional. Setelah rapat pada pertengahan Agustus 2011 di ORDA Jateng di Semarang, diputuskan bahwa Tim YE2R akan berlomba di kategori Multi-Multi di CQWW 2011 SSB, yang merupakan sebuah keputusan yang berani, namun berkat tekad dan kerjasama yang solid diantara para anggota tim semua halang rintang dalam persiapan menuju hari kompetisi bisa diatasi tanpa banyak kesulitan yang berarti Pada hari-H diturunkan konfigurasi operator yang terdiri dari YBØAI, YB1AR, YB1HK, YB1TJ, YB2DX, YB2BBY, YB2ECG, YB2LSR, YB2TET, YB2TJV, YB2VTO, YB3MM, YB3KM, YB3PXF, YB4IR dan YB9WZJ. Walaupun kondisi propagasi agak kurang bersahabat, perolehan score tim YE2R yang membukukan 4,801 QSO dengan Total Score 7,621,077, yang kembali menempatkannya pada ranking YB #1 dan OC #3 untuk kategori Multi Operator Multi Transmitter tetap dapat di masukkan kategori luar biasa, kembali membulatkan tekad untuk dapat mengulang kembali kenangan sebagai a very solid multi call areas & multi gender team work yang sudah 3 tahun berturut-turut menempatkan Grobogan pada peta konstelasi DX-Contest-ers tingkat dunia !!! Tahun 2012 : Menjelang CQWW Contest 2012, terbersit dalam ingatan beberapa rekan penggiat YE2R untuk memberi nama atau identitas pada “kelompok” DX-ers ini. Melalui beberapa pertimbangan akhirnya dipilih nama DRAGON DX Club, dan tanggal 29 Februari 2012 disepakati sebagai hari kelahirannya. Ini karena tahun 2012 (yang menurut kalender Cina dikenal sebagai tahun ber-shio Naga) ditengarai (dan diharapkan) sebagai tahun yang membawa banyak keberuntungan dan kisah sukses bagi rekan amatir yang tergabung di dalamnya, a. l.: 1. Ada dua pasang penggiat DDXC yang melangsungkan pernikahannya di tahun Naga ini, yaitu YB2VTO dengan YB2BBY dan YB2TET dengan YB3MM. 2. YB2TJV, salah satu penggiat DDXC yang lain mendapatkan tambahan harmonic berupa seorang bayi naga kecil (Little Dragon) dalam keluarganya. Dan last but not least, tanggal 29 Februari 2012 dipilih sebagai hari kelahiran club, karena tahun 2012 adalah tahun kabisat menurut perhitungan tahun Gregorian, sehingga tidak (terlalu) perlu untuk dipikirkan bagaimana merayakan HUT-nya pada tiap tahun ;-) BTW, Club ini bersifat “terbuka” (= TIDAK eksklusip), dalam arti anggotanya tidak harus larut dalam tabrakan kepentingan (conflict of interest) antara keanggotaannya dalam DDXC dan keanggotaan dalam klubklub lain, termasuk Club stations (kalau misalnya ada) di ORLOK atau ORDA-nya. Sebagai contoh, misalnya dengan posisi YB2DX sebagai Contesting Coordinator pada YBDXC, seperti juga YB2TJV yang bisa (dan harus) [ke hal. 9] ►

[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

halaman 7


O B I T U A R I ..... Ujang Tarwi YD1TRW (SK, 15 September 2012) Sewaktu berdinas beliau adalah instruktur pada PUSDIKHUB AD di Cimahi. Dalam perjalanan kariernya beliau pernah diperbantukan di DEPLU (kini KEMLU) sebagai tenaga ahli pada WWC (Worldwide Communication) yang pada waktu itu melayani komunikasi antar Perwakilan RI di luar negeri. Sebagai amatir radio pada zaman PARI (pra ORARI) beliau menyandang callsign PK8YAE Karena keahliannya di bidang teknik radio, pada saat itu beliau seringkali dijadikan sebagai narasumber oleh rekan-rekan sesama amatir radio; namun sayang ketika ORARI berdiri, beliau tidak segera mengkonversi lisensinya, malah kemudian beliau lebih memilih aktif di RAPI dengan callsign JZ10AP dan dikenal sebagai salah satu sesepuh RAPI. Atas bantuan beberapa teman di ORARI Daerah Jawa Barat, akhirnya beliau menerima callsign amatir radio YD1TRW

14 September 2012: Atas permintaan keluarga, abu jenazah Neil Armstrong (SK, 25 Agustus 2012, lihat e-QSP V0l/II-1) yang dikremasi beberapa hari sebelumnya dilabuh di suatu tempat di Samudera Atlantik. Upacara pelepasan dilakukan di geladak kapal USS Philippine Sea (CG 58) Image Credit: NASA/Bill Ingalls

Rat”, salah satu tokoh yang dikenal karena kelihaian diplomasinya dalam simulasi space warfare pada space fantasy on-line game EVE Online. [source ARRL Newsletter]

Pada 22 September 2012, Michael Owen VK3KI President WIA/the Wireless Institute of Australia (2004–2012) dan Chairman, IARU Reg. III (2006 — present) wafat pada usia 75 thn.

OM Ujang Tarwi YD1TRW (kiri) bersama OM Hadiono Badjuri YBØTZ pada “kumpul-kumpul” para old-timers di QTH OM Agus Krisnadi YB1CS (circa 2005)

Silent Keys ▪▪▪ 30 /8/2012 07 /9/2012 08 /9/2012 10/9/2012 12 /9/2012 13 /9/2012 20 /9/ 2012 26 /9/ 2012

Drs. H. M. Amir Arfah YB8EWA dr. Biafri YC5IHC Ida Farida Aryani YG1DAF T. Zulkarnaen YBØBZT T. Bachriah Haryono YCØVA Yohan T. Sanjaya YC1BPM Abdul Malik YC9GAC Heru Hardi YC3EBW

11/09/2012: Sean P. Smith KG4WSS, terbunuh dalam kerusuhan sewaktu Konsulat AS di Benghazi, Libya — tempat Sean ditugaskan — diserbu demonstrans yang menentang film Innocence of Moslem yang menghina agama Islam. Dalam kerusuhan itu ikut terbunuh Chris Stevens, Dubes AS untuk Libya dan dua orang warga AS lainnya. ,

Dalam kehidupan sehari-hari (sebagai praktisi IT), di lingkung -an komunitas on-line game Smith dikenal sebagai “Vile

[e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Owen sangat berperan dalam membawa WIA menjadi organisasi nasional (Australia) yang disegani di kawasan Oceania, IARU Reg. III dan dalam percaturan radio amatir dan amatir radio global pada umumnya. Dengan memperkenalkan laisens (IAR) tingkat Foundation (Dasar) ia dianggap sukses dalam meningkatkan jumlah keanggotaan WIA yang dari tahun ke tahun bertambah, di saat pada organisasi amatir radio di negara-negara lain justru mengalami penurunan. WIA juga menjadi organisasi yang disegani Australian Communications and Media Authority (ACMA/fihak otoritas telekom dan media nasional), terutama terkait sistim ujian dan manajemen call sign yang dikelola dengan professional dan efisien. Michael yang berprofesi sebagai pengara juga sangat bersemangat dalam keterlibatannya dengan IARU, dan pada saat kepergiannya sedang disibukkan dengan persiapan IARU Reg. III Conference di Ho Chi Minh City pada bulan November yang sudah tinggal beberapa minggu lagi. Selama ini Michael banyak berperan serta dalam berbagai Komite di IARU dan juga pada beberapa sidang-sidang WRC dalam keduduk-annya sebagai IARU Observer Team. Hal ini a.l. ditunjukannya sewaktu pada WRC-03, dimana dia sangat berperan dalam mempersiapkan revisi bagi Article/pasal 25 yang khusus mengenai “the Amateur and Amateur-Satellite Services” dari Radio Regulations. “ .. His drafting skills were second to none ...” kenang Tim Ellam VE6SH, President IARU. Michael yang menggeluti hobi Radio Amai sejak tahun 60-an dan pernah menjabat sebagai Vice President IARU (19891999) meninggalkan YF-nya Nan (yang selalu menemaninya dalam banyak events Radio Amatir, terakhir waktu Konvensi Nasional WIA di Mildura), dan dua orang putri. ■ The Editors of e-QSP would like to convey the deepest condolence to the bereaved families. May their soul rest in peace . . . . .

halaman 8


◄ [dari hal. 7]

berdiri dengan masing-masing satu kaki berpijak di DDXC dan YBDXC. Dan, DRAGON DX Club hanyalah sekedar SEBUAH NAMA (paling juga buat disablon di kaos, atau tercetak di QSL-card) yang jelas bukan pengganti call sign resmi YE2R, yang tetap dan selalu akan menjadi callsign kebanggaan bagi tiap anggotanya, sehingga TIDAK AKAN TERJADI ada anggota yang lalu me”lafal”kan: CQ DX CQ DX CQ DX, this is DDXC, Dragon DX Club from Grobogan, Indonesia calling DX and standing bye ... atau di sela suatu pile up akan meneriakkan: Dee-dee-ex-cee atau Delta-delta-x-ray-charlie .....

Aktifitas : Sejak 2009 aktifitas DDXC selama ini hanya pada keikut sertaan pada kontes CQWW SSB, yang tentunya harus bisa ditingkatkan dengan keikut sertaan pada kontes-kontes internasional lainnya, pada berbagai kategori dengan berbagai mode yang tidak terbatas pada SSB saja. Lebih dari itu tentunya diharapkan DDXC juga bisa berkiprah khususnya pada berbagai faset kegiatan DXing lainnya, misalnya dalam berbagi pengalaman, memberikan penataran dan pelatihan (atau “pembekalan”) kiat-kiat DX-ing (termasuk meningkatkan kemampuan dalam CW) dalam rangka regenerasi dan talent scouting bibit-bibit unggul DX-ers dari Lokal-lokal di ORDA Jateng, DIY dan sekitarnya. Rencana dalam waktu dekat stasiun YE2R — DRAGON DX Club akan mengambil bagian (lagi) dalam kontes CQWW SSB 2012 pada 27-28 Oktober 2012, dengan mengambil tempat di QTH Hans Budiono YB2DX, Jl. Pierre Tendean 17, Purwodadi - Grobogan 58111 ■

DX-ing trick of the month Judul lengkapnya "Confirming QSOs - Am I in His Log ?" - potongan artikel yang ditulis Bernie W3UR pada kolom How's DX di QST - December 2011 ini lalu di CoPas dan diunggah ke milist YBDXC oleh OM Hen YCØQR. Karena cukup menarik dan aktual, potongan artikel tersebut Ed. CoPas lagi ke e-QSP edisi ini (persis “as it is” dalam bhs Inggris, karena takut di sana-sini salah terjemahannya kalau harus disadur ulang dulu [Ed.]

Everyone who has been DXing for more than a few minutes and has worked a DX station then afterward wonder to themselves and even to others "was that a good QSO?". Whether on SSB,CW,RTTY or the other digital modes, it happens. The DX station will say something like "W3U YOU ARE 599". You come back and give your full call one or more times, hoping the DX station gets it this time, and then give the DX station a report back. This is immediately followed by the DX station sending TU or thank you as he continues along his way through the pileup. Seconds later you are left scratching your head, wondering did he get your full call sign correct or not?. All he said was thanks and went back to the pileup. Even your friends won't be able to help you to know for sure that the DX station indeed got your full call. So how do you make sure the DX station gets your full [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

correct call sign? Here's a trick I learned from my good friend and next door neighbor Frank Donovan, W3LPL. Never, and I mean NEVER, give the DX station a signal report until you know he has your call sign correctly. So when the DX station say, for example, "W3U YOU ARE 599", call him again giving only your call sign and not a report. Wait for him to give your full call and report again. Once you are sure he has your full and complete call sign, then give the report. If everyone in the pileup of the DX station did this, the DX operator would eventually figure it out. The DX station on the other hand is not at fault for sending W3U U R 599. After all he may not have not copied the full call sign and it is his job to keep the pileup moving. Sending W3U? just gets many to continue calling because some don't listen carefully enough. Instead, the DX station need to get as much of the call sign as possible and then give the report to keep the rest in the pileup "thinking and having the feeling" that this op knows how to operate. At the same time it is extremely important for the DX station to send the full call sign of the station he just worked and some kind of confirmation such as TU on CW or THANK YOU on Phone. Hmmm, menarik ... dan semoga bisa jadi salah satu trick yang bisa digunakan dalam DX-ing untuk menghindari note dari DX station : "SRI U R NOT IN MY LOG". 73 ES GUD DX DE Hen YCØQR ◄ [dari hal. 6]

Catatan Ed. :

1. Kalau “tidak terbeli”, aluminium tubing untuk segmen miring bisa diganti dengan pipa PVC Type AW (dinding tebal) yang dibuat teleskopis juga dari beberapa diameter yang berurutan. 2. Solusi lain adalah membuatnya dari joran pancing fiberglass. Cari yang panjangnya 6 mtr, potong/buang bagian ujung yang terlalu kecil sehingga tinggal sepanjang 4.86 mtr seperti yang diperlukan. Kalau dengan ini ujungnya masih terlalu kecil juga, potong lagi bagian yang terlalu kecil tersebut dan gantikan dengan menambahkan 1 mtr pipa PVC di bagian pangkal joran. 3. Kalau memakai pipa PVC atau joran fiberglass, JANGAN lupa memasukkan +/-25 cm dowel (potongan kayu yang diserut/dibubut berbentuk silindris) di pangkal segmen, supaya tidak “remuk” waktu klem-nya dikencangkan. 4. Dengan cara ini, SELURUH elemen lalu bisa dibuat dari kawat berisolasi atau kabel speaker sepanjang 14.46 mtr yang dimasukkan ke dalam pipa/joran. 5. BTW, untuk rekans yang ingin membuat 2 element Delta Loop, buat saja elemen kedua (sebagai REFlektor) dengan panjang total 105% dari ukuran Loop di atas (yang sekarang berfungsi sebagai DE/driven element). 6. OM Syarief tidak memberikan catatan apapun tentang design frequency antenanya, demikian juga itung-itungan untuk mendapatkan ukuran panjang elemen yang 14.46 mtr itu. Bagi rekan yang mau menghitung sendiri, rumusnya adalah L 1λ(mtr) = 306.3/f. Rumus ini adalah rumus dasar yang tidak memperhitungkan K-factor (= ratio antara diameter kawat dengan panjang gelombang) yang tentunya berbeda antara aluminium tubing, kawat telanjang dan kabel berisolasi, sehingga perlu dilakukan adjustment/penyesuaian pada saat penalaan untuk mendapatkan penunjukan SWR terbaik. 7. Untuk 2 ele. Delta Loop ini mounting bracket harus diganti dengan jenis element-to-boom mounting bracket. [ke hal. 10] ►

halaman 9


◄ [dari hal. 4]

radio yang nantinya dibawa P5A Sebuah kamera navigasi perbintangan (star navigation camera) untuk menentukan posisi dan orientasi yang presisi. P3E diskedulkan untuk diluncurkan pada launch window di antara tahun 2012 ~2016. Kendala Pada 16 September 2012 Dewan Direksi (BOD) AMSAT -DL merilis sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan: karena berbagai pertimbangan the German space agency DLR (= NASA atau LAPAN-nya Jerman) memutuskan untuk menghentikan dukungannya bagi proyek GO Mars, seperti tersebut dalam sebuah surat yang mereka terima pada akhir Juni yll.:

"the DLR Program Board comes to the conclusion, that pursuit

of the P5 idea is infeasible and also financially infeasible." Yang paling terimbas keputusan ini adalah peluncuran P3E, yang memang dijadwalkan “dalam waktu dekat” Namun demikian, pada rilis tersebut juga disebutkan bahwa keputusan DRL tersebut tidak akan menyurutkan langkah AMSAT-DL untuk meneruskan proyek ini. Rupanya, sejak beberapa waktu mereka sudah melakukan penjajagan dengan CAMSAT (Chinese AMSAT): ...”Just recently good contact with AMSAT China (CAMSAT) was established. China has suitable launchers to bring payloads into GTO [Geostationary Transfer Orbit, Ed.] Moreover, China has discovered that amateur radio is a means of motivating young people to technical universal studies ....” [= radio amatir adalah (salah satu) jalan untuk memotivasi generasi muda untuk mempelajari hal-hal tehnis tentang alam semesta]

Hmmmmm, semoga apresiasi otoritas Cina bagi kegiatan radio amatir seperti tersirat dalam rilis AMSAT -DL tersebut tidak menyurutkan optimisme mereka dalam membuat proyek GO Mars ini GO-GO-GO pada waktunya ■

PROITERES, JL3YZK “mengudara”

obrolan AntennaManIa

Bukannya iklan, tapi seperti dimuat dalam beberapa akun FB (a.l. akun FB Orda Jabar) silah menghubungi OM Soetedja Wihardja YB1KEN di soetedja.wihardja@gmail.com yang menyediakan stok bracket ini (dan berjenis bracket jenis element-to-boom lainnya) yang dibuatnya dari aluminium cor.

7. Jarak antar elemen buat saja antara 1.25 – 1.80 mtr (= +/- 1/8λ), jarak yang “pas” nanti dicari pada proses penalaan, yang dilakukan dengan menggeser REF mendekat/ menjauhi DE sampai didapatkan kompromi terbaik antara Forward Gain dan Front-to-Back (F/B) ratio. So, enjoy homebrewing your own antenna, GL ES CU OTA ... ■

Inertial Navigation System) menempatkan PROITERES pada orbit dengan inklinasi 98.28º dan apogee/perigee 654/643 km dan SPOT-6 pada altitude 694 KM. Misi PROITERES 1. Berbagai eksperimen untuk meng-verifikasi propagasi sinyal radio 2-arah pada band amatir V/UHF. 2. Ujicoba komunikasi untuk meningkatkan penguasaan teknologi komunikasi satelit dengan menggunakan perangkat alkom standard (= off-the-shelf, BUKAN yang dirancang khusus atau mil-specs). 3. Penjejakan (tracking) dan komunikasi 2-arah lewat satelit oleh dan di antara amatir radio di Bumi . 4. Ujicoba roket bertenaga listrik 5. Pengamatan udara Distrik Kansai, terutama kawasan Osaka di sekitar cekungan (basin) Yodogawa dengan kamera berresolusi tinggi. PROITERES (PRoject of OIT Electric-Rocket-Engine Onboard Small Space Ship) dibangun oleh para mahasiswa dan civitas academica Osaka Institute of Technology (OIT) dan dirancang untuk mendemonstrasikan penggunaan Pulsed Plasma Thruster (PPT) engine, dengan membawa 2 buah CPU yang menggunakan O/ S Linux. Hari itu juga (9/9-2012) pada 07:36 UTC Mike Rupprecht DK3WN melaporkan dapat menerima kethukan callsign JL3YZK di frekuensi 437.485 MHz ■ *) SPOT (Système Pour l’Observation de la Terre = sistim untuk ob-

Pada tanggal 04:21 UTC 9 September 2012, satelit amatir radio Jepang PROITERES berhasil diluncurkan dengan roket PSLV (Polar Satellite Launch Vehicle) C21 dari Satish Dhawan Space Center (SDSC) milik the Indian Space Research Organisation (ISRO) di Sriharikota, India. [catatan: sejak 10 Januari 2007 Mikro satelit LAPAN/ TUBSat (berat 55 kilogram, dimensi 45 x 45 x 27 cm3) demikian juga satelit-satelit LAPAN/ORARI yad. diluncurkan dari fasilitas peluncuran SDSC ini] Bersamaan dengan Proiteres ikut juga diluncurkan satelit SPOT-6*). Roket PSLV C21 yang dilengkapi peranti navigasi mRESINS (mini Redundant Strapdown [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

servasi/pengamatan Bumi) adalah rangkaian satelit pengamat optis berresolusi tinggi yang dioperasikan Spot Image di Toulouse, Perancis. Diprakarsai oleh French space agency CNES (Centre national d'etudes spatiales) sejak tahun 70an dan dikembangkan atas kerjasama dengan SSTC (Belgian scientific, technical and cultural services) dan SNSB (Swedish National Space Board).

BTW, how’s thing going dengan proyek satelit LAPAN/ORARI yang di”garap” AMSAT-ID (yang masa bakti Kepengurusannya - vide SKpts KetUm ORARI nr. KEP 041/OP/KU/2008 & KEP 042/OP/ KU/2008 ttg. 9 September 2008 - kecuali ada perpanjangan sudah berakhir di tahun 2011) ?

halaman 10


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.