Mencetak Pemimpin Berbasis SDGs (Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan)

Page 1

Mencetak Pemimpin Berbasis SDGs Sistem Integrasi Untuk Aktivitas

OrganisasiKemahasiswaan

TIM PENYUSUN

Pengarah:

Rektor IPB University

Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB P

Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si

Penulis:

Dr. Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si

Dr. Beginer Subhan, S.Pi, M.Si

Dr. Ujang Suwarna, S.Hut, M.Sc

Dr. Handian Purnawangsa, S.Hut, M.Si

Dr. Yusalina, M.Si

Rici Tri Harpin Pranata, S.Kpm., M.Si

Wirangga, S.Pi

Andita Ramadhanti, S.E

Kresna Bhayu Adelta, S.Pt

M. Khasanul Khuluq, S.Pt

Koswara, S.E

Kontributor:

drh Mas Taufiqqurrahman

drh Bintang Nurul Iman

M. Ridho Notonegoro, S.KPm

M. Syarif Hidayatulloh

Rudi Jamil

Salsabil Nisa Nurindra Putri

Erni Hilda Ashabi

Asti Meista Pangestuti

Perancang Ilustrasi

dan Penata Tata Letak:

Fajar Bagus Maulana

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran serta kenikmatan dalam menyusun Modul Praktis Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan IPB University. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW yang menjadi sosok teladan umat manusia.

Modul Praktis Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan disusun dalam rangka mendukung upaya Green Campus yang ditetapkan di dalam Rencana Strategis IPB 2019-2023 adalah manajemen limbah terpadu dan berkelanjutan. Tingginya konsumsi kertas di perguruan tinggi memerlukan strategi pengurangan yang tepat, yaitu menggunakan konsep paperless. Paperless diharapkan dapat mengurangi konsumsi kertas dan mampu mempertahankan efektivitas kerja atau belajar bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi. Strategi Kampus IPB dalam mengurangi penggunaan kertas, yaitu menerapkan presensi kehadiran secara daring, menerapkan pencetakan secara bolak-balik pada tugas akhir mahasiswa, menerapkan I-Letter dalam manajemen persuratan, serta mengoptimalkan website SIM Ormawa untuk pengumpulan dokumen laporan organisasi kemahasiswaan IPB.

Modul Praktis Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan berisi tentang manajemen resiko (manrisk), tentang self assessment, dan penggunaan SIM Ormawa IPB. Modul ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh IPB University di tingkat fakultas, departemen, program studi, dan seluruh ormawa. Modul ini terwujud atas kerja keras dan dedikasi oleh seluruh tim, diucapkan terima kasih dan kiranya modul ini bermanfaat untuk semua.

Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir Dr. Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

TENTANG SIM ORMAWA IPB

2.1 Menu Beranda 3

2.2 Menu Pengumuman 3

2.3 Menu Profil Ormawa 3

2.4 Menu Anggota Ormawa 3

2.5 Menu Prestasi 4

2.6 Menu Publikasi 4

2.7 Menu Kegiatan

2.7.1 Skala Kegiatan 5

2.7.2 Bentuk Kegiatan 5

2.7.3 Jenis Kegiatan 5

2.7.4 Kompetensi 6

2.7.5 Karakter 7

2.7.6 Luaran Kegiatan 7

2.7.7 Susunan Panitia 7

2.8 Menu Kalender Kegiatan 7

2.9 Menu Panduan Ormawa 7

2.10 Menu Self Assessment

TENTANG SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

SDGs 01 8
Kata Kunci SDGs
3.2.2 Contoh Kegiatan SDGs 01 9 3.3 SDGs 02 10 3.3.1 Kata Kunci SDGs 02 11 3.3.2 Contoh Kegiatan SDGs 02 12 3.4 SDGs 03 12 3.4.1 Kata Kunci SDGs 03 13 3.4.2 Contoh Kegiatan SDGs 03 13 3.5 SDGs 04 15 3.5.1 Kata Kunci SDGs 04 16 3.5.2 Contoh Kegiatan SDGs 04 IX 1 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 7 7 7 7 7 7 8 8 8 9 9 10 11 12 12 13 13 15 16 17
3.1 Deskripsi SDGs 8 3.2
3.2.1
01 9

Daftar Isi

3.6 SDGs 05 17 3.6.1 Kata Kunci SDGs 05 18 3.6.2 Contoh Kegiatan SDGs 05 19 3.7 SDGs 06 19 3.7.1 Kata Kunci SDGs 06 20 3.7.2 Contoh Kegiatan SDGs 06 20 3.8 SDGs 07 21 3.8.1 Kata Kunci SDGs 07 21 3.8.2 Contoh Kegiatan SDGs 07 22 3.9 SDGs 08 22 3.9.1 Kata Kunci SDGS 08 23 3.9.2 Contoh Kegiatan SDGs 08 24 3.10 SDGs 09 25 3.10.1 Kata Kunci SDGs 09 26 3.10.2 Contoh Kegiatan SDGs 09 26 3.11 SDGs 10 27 3.11.1 Kata Kunci SDGs 10 28 3.11.2 Contoh Kegiatan SDGs 10 28 3.12 SDGs 11 29 3.12.1 Kata Kunci SDGs 11 30 3.12.2 Contoh Kegiatan SDGs 11 31 3.13 SDGs 12 31 3.13.1 Kata Kunci SDGs 12 32 3.13.2 Contoh Kegiatan SDGs 12 33 3.14 SDGs 13 34 3.14.1 Kata Kunci SDGs 13 34 3.14.2 Contoh Kegiatan SDGs 13 35 3.15 SDGs 14 36 3.15.1 Kata Kunci SDGs 14 37 3.15.2 Contoh Kegiatan SDGs 14 38
Kata Kunci
Contoh Kegiatan
3.17 SDGs 16 40 3.17.1 Kata Kunci SDGs 16 41 3.17.2 Contoh Kegiatan SDGs 16 42 3.18 SDGs 17 42
Kata Kunci SDGs
Contoh Kegiatan SDGs
17 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 24 25 26 26 27 28 28 29 30 31 31 32 33 34 34 35 36 37 38 38 39 40 40 41 42 42 44 45
3.16 SDGs 15 38 3.16.1
SDGs 15 39 3.16.2
SDGs 15 40
3.18.1
17 44 3.18.2
17

Daftar Isi

TENTANG MANAJEMEN RISIKO (MANRISK)

4.1 Cluster

4.2 Cluster Program Kerja

4.3 Likelihood Scale

4.4 Severity Scale

4.5 Tingkat Risiko

4.6 Rekomendasi Mitigasi Risiko

TENTANG SELF ASSESSMENT

5.1 Landasan Self Assessment

5.2 Pengawasan pada Self Assessment

5.3 Evaluasi pada Self Assessment

5.4 Sanksi pada Self Assessment

5.5 Sistem Penjaminan Mutu pada Self Assessment

5.6 Penerapan Metode pada Self Assessment

6.5

6.6

Pengubahan Profil Ormawa
Penambahan Anggota Ormawa
Penambahan Prestasi
Penambahan Publikasi
PENGGUNAAN SIM ORMAWA IPB 6.1
6.2
6.3
6.4
Pengajuan dan Pelaporan
Kegiatan
6.5.1 Contoh Pengajuan dan Pelaporan Kegiatan
Pengisian
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA INDEKS GLOSARIUM 46 46 46 46 46 47 47 48 48 49 49 49 49 50 52 52 54 57 59 60 65 66 73 75 76 77
Self Assessment

Latar Belakang

Yang Maha Esa, nasionalisme tinggi, kompetensi profesional, soft skills milenium, jiwa kepemimpinan, berwawasan global dan menjadi trendsetter inovasi dan perubahan. Rencana strategis yang dikemas sebagai Strategic Initiative IPB 4.0 ini untuk merespon era baru dan tantangan perubahan yang semakin volatil, tidak pasti, kompleks, dan ambigu atau lebih dikenal sebagai VUCA yang dipicu oleh revolusi industri 4.0 yang secara garis besar merupakan gabungan tiga domain yaitu digital, fisik dan biologi. Ditandai dengan munculnya fungsi-fungsi kecerdasan buatan (artificial intelligence), mobile supercomputing, intelligent robots, Internet of Things (IoT), era big data dan cloud computing yang membutuhkan kemampuan cybersecurity, era pengembangan bioteknologi modern dan genome editing.

Tingginya konsumsi kertas di perguruan tinggi memerlukan strategi pengurangan yang tepat, yaitu menggunakan konsep paperless. Konsep paperless dapat di implementasikan dengan membuat sistem aplikasi manajemen, penggunaan kertas bekas (double printing), serta edukasi terkait penghematan kertas. Kebijakan paperless dapat diterapkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Implementasi sistem paperless membuat laporan menjadi tidak perlu dicetak menggunakan kertas, melainkan tersaji dalam bentuk berkas elektronik. Sistem ini memudahkan dalam mengakses berkas dan ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas.

Salah satu bentuk implementasi paperless di IPB dan dalam mewujudkan Rencana Strategis IPB 4.0 yaitu dengan pembuatan Sistem Informasi Manajemen Organisasi Mahasiswa (SIM Ormawa) IPB. SIM Ormawa

IPB merupakan website yang dirancang oleh pihak Subdirektorat Pembinaan Karakter IPB dan Direktorat Sistem Informasi dan Transformasi Digital (DSITD)

IPB untuk memudahkan organisasi kemahasiswaan IPB dalam sistem persuratan daring dan pengiriman laporan kegiatan organisasi kemahasiswaan (ormawa). Setiap Ormawa IPB memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap program kerja yang dilakukan. Pelaporan tersebut terdiri dari proposal kegiatan, laporan pertanggungjawaban, laporan tengah tahun, laporan kegiatan akhir tahun, dan laporan keuangan akhir tahun (Isra 2021). Perguruan tinggi juga diharapkan dapat mengurangi penggunaan kertas di lingkup organisasi kemahasiswaan. Penghematan penggunaan kertas untuk laporan non-keuangan dilakukan dengan pengiriman berkas dalam bentuk softcopy, sedangkan pengiriman laporan keuangan dilakukan dengan mengoptimalisasi jumlah pemakaian kertas secara efektif dan efisien.

1

Tujuan

Modul Praktis Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan IPB University bertujuan untuk menjadi pedoman bagi mahasiswa dan ormawa dalam memberikan informasi berbasis integrasi data base, efektivitas, transparansi, dan paperless.

2

Tentang SIM ORMAWA IPB

SIM Ormawa IPB atau yang dapat diakses melalui tautan ormawa.ipb.ac.id merupakan sistem terintegrasi terkait informasi ke-ormawa-an IPB. Menu dan fitur yang dibahas dalam modul ini merupakan menu dan fitur yang tampil pada akun Ketua Ormawa se-IPB.

2.1 MenuBeranda

Menu Beranda adalah tampilan pertama setelah melakukan log-in. Beranda Ketua Ormawa menampilkan dasbor informasi-informasi sebagai berikut:

Jumlah Anggota

Jumlah Prestasi

Jumlah Publikasi

Jumlah Jadwal Kegiatan di Kalender Kegiatan

2.2 MenuPengumuman

Menu Pengumuman berisi pengumuman kegiatan/sosialisasi/update terkait ke-ormawa-an IPB.

2.3 MenuProfilOrmawa

Menu Profil Ormawa berisi informasi-informasi sebagai berikut:

Nama Organisasi

Nomor SK

Jenis Organisasi

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

Majelis Permuyawaratan (MPM)

Himpunan Profesi (Himpro)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Sejarah Singkat

Visi

Misi

Alamat Sekretariat

Jumlah Pengurus

Target Capaian Program

Website (domain ipb.ac.id

Media Sosial

Pembina (Nama pembina, periode, dan status pembina)

2.4 MenuAnggotaOrmawa

Menu Anggota Ormawa berisi informasi-informasi sebagai berikut:

Nama Mahasiswa

Periode

Status Anggota

Jabatan

3
Ketua
akil Ketua
W
a. b. c. d. e. a. b. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Sekretaris I/II/III

Bendahara I/II/III

Kepala Bidang

Ketua Divisi/Ketua Komisi

Sekretaris Bidang/Divisi

Bendahara Bidang/Divisi

Badan Pengawas

Anggota

2.4 Menu Prestasi

Menu Prestasi bertujuan untuk mendata prestasi yang didapat oleh seluruh anggota Ormawa baik dalam tingkat individu maupun ormawa. Menu Prestasi Ormawa berisi informasi-informasi berikut:

Nama Mahasiswa

Jenis Prestasi

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

Majelis Permuyawaratan (MPM)

Himpunan Profesi (Himpro)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Prestasi

Institusi Penyelenggara

Institut Pertanian Bogor Kemdikbud

Perguruan Tinggi selain IPB Kementerian selain Kemdikbud Pemerintah Daerah

Institusi Lainnya

2.5 Menu Publikasi

Menu Publikasi menyediakan wadah bagi Ormawa untuk membiasakan diri menyusun berita tentang kegiatan yang dilakukan. Publikasi juga dapat dianggap sebagai laporan ringkas setiap kegiatan yang dilakukan selama periode kepengurusaan. Menu Publikasi berisi informasi-informasi berikut:

Tanggal Publikasi

Judul Publikasi

Konten Publikasi

2.7 Menu Kegiatan

Menu Kegiatan disediakan untuk Ormawa dapat melakukan pengajuan dan pelaporan terkait kegiatan yang dilakukan. Kegiatan Ormawa terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan kompetitif dan kegiatan rutin. Ciri kegiatan kompetitif, yaitu:

Kegiatan dinamis dan non-rutin

Terdapat kolaborasi latar belakang keahlian yang berbeda-beda dari para pihak terkait.

Kebutuhan akan sumber daya cenderung bervariasi dan membutuhkan mitigasi risiko secara berkala

4
Tahun Dokumen Pendukung a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. f. c d. e. f. g. h. i. j. 3. 4. 5. 6.

Ciri kegiatan rutin, yaitu:

Berulang dan rutin Macam kegiatan sudah terkunci dan terbatas dengan sumber daya yang relatif konstan dan terukur Repetitif dan bersifat pengulangan

Hal-hal yang perlu diketahui Ormawa berkaitan dengan kegiatan yang diajukan diantaranya:

2.7.1 Skala Kegiatan

Departemen Fakultas

Internasional IPB

Nasional Organisasi Regional

2.7.2 Bentuk Kegiatan

Kegiatan yang bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa baik dalam lingkup material dan spiritual.

Kegiatan yang bergerak untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dan kemampuan teknis/non-teknis untuk mempersiapkan kehidupan pasca-kampus.

Kegiatan yang bergerak untuk meningkatkan partisipasi kegiatan internasional.

Pembangunan Karakter dan Softskills

Penalaran dan Kreativitas

Pengembangan Minat dan Bakat

2.7.3 Jenis Kegiatan

Advokasi/Pendampingan Bazaar

Kegiatan yang bergerak untuk meningkatkan karakter dan kemampuan non-teknis mahasiswa.

Kegiatan yang bergerak untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan implementasinya.

Kegiatan yang bergerak sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa.

Capacity Building (Upgrading, Outbond, LKMM) Ekspedisi

Ekspo/Pameran

Festival/Pertunjukan (Konser, Malam, Apresiasi)

Kampanye/Promosi/Sosialisasi

5
No. Bentuk Kegiatan Uraian 1 2 3 4 5 6 Kesejahteraan Mahasiswa Kewirausahaan dan Pengembangan Karir Mobilitas Internasional

Kompetisi/Lomba

Mentoring atau Coaching

Pelatihan/Training

Pengabdian Kepada Masyarakat

Publikas/Public Relations

Riset/Survey

Seminar/Workshop/Talkshow/Symposium

Sidang atau Rapat Kerja

Studi Banding/Fieldtrip

2.7.4 Kompetensi

Kemampuan beradaptasi

Kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim

Kemampuan komunikasi baik secara verbal maupun non-verbal

Kemampuan berpikir kritis dan inisiasi penyelesaian masalah kompleks

Kemampuan menciptakan ide baru atau kebaruan

Kemampuan memahami konsep, menerapkan, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh atau dihasilkan.

Keingintahuan terhadap informasi baru

Kemampuan mencari, berbagi, mengolah, menggunakan, dan menyusun informasi melalui teknologi informasi.

Pola berpikir wirausaha yang berorientasi pada hal-hal baru dan aksi, serta mampu membaca dan mengambil peluang

Kesadaran dan kepekaan terhadap isu-isu dunia

Memiliki keinginan untuk memulai, menjalani, dan menyelesaikan tugas baru.

Kemampuan memberi arahan, saran, membimbing, dan menginspirasi rekan tim untuk mencapai tujuan bersama.

Kemampuan mempertahankan fokus, ketertarikan, energi, dan upaya dalam menyelesaikan tugas.

Kesadaran atas tanggung jawab terhadap lingkungan dan kehidupan sosial.

6
No. Kompetensi Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Adaptability Collaboration Communication Complex Problem Solving Creativity Critical Thinking Curiosity Digital and Technological Fluency Entrepreneurial Mindset Global Citizenship Initiative Leadership Persistence
Awareness and Responsibility
Social-Environmental
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

2.7.5 Karakter

Cinta Pertanian

Empathy and Caring (Empati dan Peduli)

Grit and Persistence (Gigih)

Integritas

Nasionalisme

Spiritual

Strive for Excellence (Usaha untuk menjadi unggul)

2.7.6 Luaran Kegiatan

Contoh luaran kegiatan dapat berupa dan tidak terbatas pada lima poin berikut:

Publikasi Media

Kerjasama dengan Mitra

Video Dokumentasi

Inovasi

Buku

2.7.7 Susunan Panitia

Panitia Pengarah (SC)

Ketua Panitia

Wakil Ketua Panitia

Sekretaris Panitia

Bendahara Panitia

Koordinator Seksi

Anggota

2.8 Menu Kalender Kegiatan

Menu Kalender Kegiatani berisi informasi jadwal kegiatan ormawa yang bersangkutan dengan tampilan per bulan.

2.9 Menu Panduan Ormawa

Menu Panduan berisi file-file panduan/modul/buku yang berkaitan dengan ke-ormawa-an IPB.

2.10 Menu Self Assessment

Menu Self Assessment berisi formulir penilaian diri sendiri yang terdiri dari Pre-Test dan Post-Test Keorganisasian pengurus. Pre-Test diisi sebelum periode kepengurusan dimulai, sedangkan Post-Test diisi setelah periode kepengurusan selesai. Kedua tes dilakukan untuk mengevaluasi kepengurusan masing-masing ormawa baik dalam tingkat ormawa maupun individu.

7

Tentang DevelopmentSustainable Goals (SGDs)

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

SDGS 01, Tanpa Kemiskinan yaitu mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua bentuk. Berikut target dari SDGS 01 Tanpa Kemiskinan.

a.

b.

c

SDGS 01, Tanpa Kemiskinan yaitu mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua bentuk. Berikut target dari SDGS 01 Tanpa Kemiskinan.

Mengurangi setidaknya separuh dari jumlah penduduk miskin (laki-laki, perempuan dan anak dari segala usia) berdasarkan definisi nasional.

Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial yang tepat bagi semua level masyarakat. Tahun 2030 berhasil memberikan perlindungan yang substansial bagi kelompok miskin dan rentan.

3.1 Deskripsi SDGS 3.2 SGDS 01 Gambar 1. 17 SGDS Gambar 2. SGDS 01
8

Memastikan semua penduduk, terutama penduduk miskin dan rentan mendapathaksetaramengaksessumberekonomi(sepertihalnyahak layanan dasar), kepemilikan dan akses pada lahan. Memastikan merekamemperolehaksesteknologi.

Membangun yang dibutuhkan dan layanan keuangan termasuk keuangan mikro, daya tahan dan kesiapan masyarakat miskin dan kelompok rentan menghadapi perubahan iklim, krisis lingkungan, ekonomi,sosial,danbencana.

Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang diperluas, dalam rangka menyediakan alat-alat yang cukup dan mudah diprediksiolehnegara-negaraberkembang,khususnyanegara-negara kurang berkembang, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan yang dapat mengakhiri kemiskinan dalam semua dimensinya.

Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang diperluas, dalam rangka menyediakan alat-alat yang cukup dan mudah diprediksiolehnegara-negaraberkembang,khususnyanegara-negara kurang berkembang, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan yang dapat mengakhiri kemiskinan dalam semua dimensinya.

Menciptakan kerangka kerja kebijakan pada level nasional, regional dan internasional, yang berdasarkan pada strategi pembangunan yang berpihak pada yang miskin dan gender sensitive, untuk mempercepatinvestasidalamaksi-aksipengentasankemiskinan.

3.2.1 Kata Kunci SDGS 01

BerikutKataKuncidariSDGS01,TanpaKemiskinan.

SDGS ke- Indonesia English

01. Tanpa Kemiskinan

Penyediaan kebutuhan dasar, Kelas, Negara Berkembang, Tertinggal, Sumber daya ekonomi, Mengakhiri Kemiskinan, Lingkungan, Kesetaraan, Kemiskinan ekstrem, Inklusi Keuangan, Penghasilan, Kesetaraan Penghasilan, Keuangan Mikro, Non-Diskriminasi, Miskin, Miskin dan rentan, Kemiskinan, Pemberantasan Kemiskinan, Garis Kemiskinan, Kualitas Hidup, Sumber Daya, sistem perlindungan sosial, perlindungan sosial, Berkelanjutan, Dunia Ketiga, Rentan, Distribusi Kekayaan

Basic services ,Class, Developing countries, Disadvantaged, Economic resources, End poverty, Environment, Equality, Extreme poverty, Financial inclusion, Income, Income equality, Microfinance, Non discrimination, Poor, Poor and vulnerable, Poverty, Poverty eradication, Poverty line, Quality of Life, Resources, Social protection systems, Social protection, Sustainable,Third World, Vulnerable, Wealth distribution

d. e. f. f. g.
9

3.2.2 Contoh Kegiatan SDGS 01

Kegiatan SDGS 01, Tanpa Kemiskinan berhubungan dengan mengakhiri kemiskinan di manapun dan dalam semua bentuk . Berikut contoh kegiatanSDGS01,TanpaKemiskinandiIPBUniversity.

Turun Desa - Himpunan Mahasiswa Manajemen IPB; kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat dengan pembagian sembako dan membantu warga sekitar menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan aksi sosial yang dilakukan selamaduahari.

Abdi Masyarakat 201 - Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB; kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Program Sarjana Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB. Mahasiswa melakukan kegiatan penggalangan dana untuk dialokasikan untuk membantu masyarakat, meringankan kebutuhan dasar panti asuhan, membantu meningkatkan kesejahteraan hewan, dan membantu melestarikan lingkunganyangberadadiDesaLingkarkampus.

3.3 SDGS 02

Gambar 3. SGDS 02

SDGS 02, Tanpa Kelaparan yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan di manapun dan dalam semua bentuk. Berikut target dari SDGS02,TanpaKelaparan.

Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan memastikan adanya akses bagi seluruh rakyat, khususnya mereka yang miskin dan berada dalam situasi rentan, termasuk bayi, terhadap pangan yang aman, bernutrisidanberkecukupansepanjangtahun.

Pada tahun 2030, mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target-target yang sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan penelantaran pada anak balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri,ibuhamildanmenyusuidanmanula.

Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan dari produsen makanan berskala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, pertanian keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan setara terhadap tanah, sumber-sumber produksi lainnya dan juga input, pengetahuan, layanan finansial, pasar dan kesempatan untuk mendapatkan nilai tambahdanlapangankerjabukanpertanian.

a. b. a. b. c.
10

Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik-praktik agrikultur yang tahan lama yang dapat menaikkan produktivitas dan produksi, yang dapat membantu menjaga ekosistem, yang dapat menguatkan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif memperbaikikualitaslahandantanah.

Pada tahun 2020, memelihara keanekaragaman genetika benih, mengolah tanaman dan persawahan serta melestarikan hewan jinak dan spesies liar yang terkait, termasuk melalui bank benih dan tumbuhan yang dipelihara dengan baik keragamannya pada level nasional, regional dan internasional, dan mendukung akses terhadap pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan sumber-sumber genetik dan pengetahuan tradisional, sepertiyangtelahdisepakatisecarainternasional.

Menaikkan investasi, termasuk melalui kerjasama internasional yang diperluas, dalam hal infrastruktur pedesaan, penelitian pertanian dan perluasan pelayanan, pengembangan teknologi dan tanaman serta bank genetik ternak dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi agrikultur di negara-negara berkembang, terutama di negara-negarakurangberkembang.

Memperbaiki dan mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar agrikultur dunia, termasuk melalui penghilangan bersamaan dari segala bentuk subsidi ekspor agrikultur dan semua ukuran ekspor lainnya yang memiliki efek yang sama, sesuai dengan mandatPutaranPembangunanDoha.

Mengadopsi ukuran-ukuran yang dapat memastikan fungsi yang layak bagi pasar komoditi pangan dan turunannya dan memfasilitasi akses terhadap informasi pasar, termasuk persediaan pangan, dalam rangka untukmembatasipergolakanekstrimhargabahanpangan.

3.3.1 Kata Kunci SDGS 02

BerikutKataKuncidariSDGS02,TanpaKelaparan.

SDGS ke- Indonesia English

01. Tanpa Kelaparan

Genetik, keanekaragaman benih, Kelaparan, Peningkatan gizi, Inovasi dan kesehatan, Kacang-kacangan, Malnutrisi Jagung, Malnutrisi, Gizi, Kebutuhan gizi, Bergizi, Kemiskinan, Produksi, Produktivitas, Kualitas hidup, Pertanian tangguh, Infrastruktur pedesaan, produsen makanan skala kecil, pertumbuhan kerdil, kerdil, pangan yang cukup, berkelanjutan, pertanian berkelanjutan, produksi pangan berkelanjutan, keragaman perdagangan, pembatasan perdagangan, Kurang gizi, Buang-buang makanan, Kelaparan dunia

Genetic, diversity of seeds, Hunger, Hungry people, Improved nutrition, Innovations and health, Legumes, Maize Malnourished, Malnutrition, Nutrition, Nutritional needs, Nutritious, Poverty, Produce, Productivity, Quality of life, Resilient agriculture, Rural infrastructure, Small-scale food producers, Stunted growth, Stunting, Sufficient food, Sustainable, Sustainable agriculture, Sustainable food production, Trade diversity, Trade restrictions, Under nourished, Undernourished, Wasting, World’s hungry

d. f. e. g. h.
11

3.3.2 Contoh Kegiatan SDGS 02

Kegiatan SDGS 02, Tanpa Kelaparan berhubungan dengan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan di manapun dan dalam semua bentuk. Berikut contoh kegiatan SDGS 02, Tanpa Kelaparan di IPB University.

a.

Kesatria Pangan - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB; kegiatan penyuluhan rutin kepada siswa, turun lapang ke masyarakat dan pedagang di Desa Lingkar Kampus IPB yang dilakukan secara berkelanjutan da;a, rangka memberikan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan mengenai proses pengolahan pangan yang dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.

b.

Gerakan Protein Sehat - Himpunan Mahasiswa Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB; Gerakan protein sehat merupakan kegiatan membagikan telur dan susu secara gratis kepada masyarakat sekitar tempat KKN.

4 SDGS 03

Gambar 4. SGDS 03

SDGS 03, Kehidupan Sehat dan Sejahtera yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Berikut target dari SDGS 03, Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran.

Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, dimana setiap negara menargetkan untuk mengurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000 kelahiran.

Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, dimana setiap negara menargetkan untuk mengurangi kematian neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000 kelahiran.

Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria, dan penyakit tropis lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air dan penyakit menular lainnya.

Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari penyalahgunaan zat berbahaya, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang berbahaya dari alkohol.

a. b. d. c. e. 3.
12

Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka kematiandancederaakibatkecelakaanlalulintas.

Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap pelayanan kesehatan sexual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksikedalamstrategidanprogramnasional.

Mencapai cakupan pelayanan kesehatan universal, termasuk lindungan resiko finansial, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses terhadap obat-obatan dan vaksin yang aman,efektif,berkualitasdanterjangkaubagisemua.

Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusidankontaminasiudara,airdantanah.

Menguatkan implementasi dari Kerangka Kerja Konvensi WHO mengenai Kontrol Terhadap Tembakau di semua negara, sebagaimanalayaknya.

Mendukung riset dan pengembangan dari vaksin dan obat-obatan untuk penyakit menular dan tidak menular, yang secara khusus mempengaruhi negara-negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat-obatan dasar dan vaksin yang terjangkau, sesuai dengan Deklarasi Doha mengenai Perjanjian TRIPS dan Kesehatan Publik, yang menegaskan hak dari negara-negara berkembang untuk menggunakan secara penuh provisi dalam Perjanjian Aspek Terkait Perdagangan Hak Properti Intelektual mengenai fleksibilitas untuk melindungi kesehatan publik, dan terutama akses terhadap obatobatanuntuksemua.

Secara substansial meningkatkan pendanaan dan untuk perekrutan, pengembangan, training dan daya serap tenaga kerja kesehatan di negara-negara berkembang, terutama di negara kurang berkembang dannegaraberkembangkepulauankecil. Menguatkan kapasitas di setiap negara, khususnya di negara berkembang untuk peringatan dini, pengurangan resiko dan manajemenresikokesehatannasionaldanglobal.

3.4.1 Kata Kunci SDGS 03

BerikutKataKuncidariSDGS03,KehidupanSehatdanSejahtera

SDGS ke-

03. Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Akses ke air bersih dan sanitasi, Obatobatan yang terjangkau, AIDS, Kontaminasi udara, Polusi udara, Penyalahgunaan alkohol, Perawatan antenatal, Antiretroviral, Terapi antiretroviral, Biomedis, Otonomi tubuh, Kematian anak-anak, Penggunaan kontrasepsi, Tingkat kematian, Gigi, Kecacatan dan dukungan keluarga, Kecacatan dan inklusi, Kecacatan dan politik lokasi, Penyakit, Keluarga Berencana, Kesehatan, Kesehatan dalam keterbatasan sumber daya, Kepadatan pekerja kesehatan, Kesehatan, Hidup sehat, Hepatitis, HIV, peningkatan angka

Access to clean water and sanitation, Affordable medicines, AIDS, Air contamination, Air pollution, Alcohol abuse, Antenatal care, Antiretroviral, Antiretroviral therapy, Biomedical, Bodily autonomy, Child deaths, Contraceptive use, Death rate, Dental, Disability and family support, Disability and inclusion, Disability and politics of location, Diseases, Family planning, Health, Health in resource-constrained settings,

f. h. g. i. j. h.
l. m.
Indonesia English
13

03. Kehidupan Sehat dan Sejahtera

kematian, peningkatan harapan hidup, Penduduk Asli, Terinfeksi, Kebijakan kesehatan internasional, peraturan kesehatan internasional, Malaria, Kematian ibu, Campak, Medis, Kesehatan Mental, Kematian, Angka Kematian, Penyalahgunaan Narkotika, Kematian Neonatal, Polio, Kematian dini, Kematian yang bisa dicegah, Mengurangi malaria, Mengurangi angka kematian, Pengungsi dan layanan kesehatan, Kesehatan reproduksi, Kecelakaan lalu lintas, Perawatan kesehatan seksual dan reproduksi, Kesehatan seksual, Pencemaran tanah, Pencemaran tanah, pengendalian tembakau, Pengobatan penyalahgunaan zat, Tuberkulosis, Kesehatan universal, Cakupan kesehatan universal, Vaksin, Vaksin di negara berkembang, Kekerasan, Kebersihan, Air, Sanitasi dan Kebersihan untuk Semua, Penyakit yang terbawa air, kesejahteraan, Organisasi Kesehatan Dunia

Healthy, Healthy lives, Hepatitis, HIV, Improving mortality, Increasing life expectancy, Indigenous, Infected, International health policy, International health regulations, Malaria, Maternal mortality, Measles, Medical, Mental health, Mortality, Mortality rate, Narcotic drug abuse, Neonatal mortality, Polio, Premature mortality, Preventable deaths, Reducing malaria, Reducing mortality, Refugees and health services, Reproductive health, Road traffic accidents, Sexual and reproductive health-care, Sexual health, Soil contamination, Soil pollution, Tobacco control, Treatment of substance abuse, Tuberculosis, Universal health, Universal health coverage, Vaccines, Vaccines in developing countries, Violence, WASH, Water, Sanitation and Hygiene for All, Water-borne disease, wellbeing, well-being, wellbeing, World Health Organisation

3.4.2 Contoh Kegiatan SDGS 03

Kegiatan SDGS 03, Kehidupan Sehat dan Sejahtera berhubungan dengan menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraanseluruhpenduduksemuausia.BerikutcontohkegiatanSDGS 03,KehidupanSehatdanSejahtera.

Sosialisasi Donor Darah & Expo Kesehatan - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB; kegiatan sosialisasi donor darah melalui konten video yang dipublikasi di instagram BEM FPIK yang diselenggarakan Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM FPIK IPB.meningkatkan nilai tambah hasilpertanian.

DokterKesmah-BadanEksekutifMahasiswaKeluargaMahasiswaIPB; sebuahprogramkerjayangdiadakanolehKementerianKesejahteraan Mahasiswa yang berfokus pada peningkatan kesehatan mental terutamabagimahasiswaIPB.

SDGS ke- Indonesia English
a.
14
b.

3.5 SDGS 04

SDGS 04, Pendidikan Berkualitas yaitu Menjamin kualitas pendidikan yaitu inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Berikut target dari SDGS 04, Pendidikan Berkualitas.

Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil belajar yang relevandanefektif.

Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki mendapat akses terhadap pengembangan masa kanakkanak secara dini yang berkualitas, juga pengasuhan dan pendidikan pra-dasaragarmerekasiapuntukmasukkependidikandasar.

Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua perempuan dan laki-laki terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruanyangberkualitasdanterjangkau,termasukuniversitas

Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan kejuruan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha.

Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang setara terhadap semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi mereka yang rentan, termasuk yang memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anak-anak yang beradadalamsituasirentan.

Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, mencapai kemampuanbaca-tulisdankemampuanberhitung.

Pada tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, HAM, kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti kekerasan, kependudukan global dan apresiasi terhadap keberagaman budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunanberkelanjutan.

Membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajaryangaman,tanpakekerasan,inklusifdanefektifbagisemua.

a. b. d. c. e. f. h. g.
15
Gambar 5. SGDS 04

Pada 2020, secara substansial memperbanyak jumlah beasiswa yang tersedia untuk negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan komunikasi, teknik, program teknik dan sains, di negara-negara maju dan negara berkembang lainnya.

Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan penyediaan guru-guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara-negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil.

Akses ke pendidikan, Pendidikan dasar, Keaksaraan dasar, Keahlian literasi dasar, Keanekaragaman budaya, Kecacatan, Kecacatan dan pendidikan, Anak usia dini, Pengembangan anak usia dini, Pendidikan, Pendidikan untuk keberlanjutan, Pendidikan dalam pengembangan, akses pendidikan, kesetaraan akses pendidikan, Kesetaraan pendidikan, pemerataan pendidikan, Pendidikan merata , Kesenjangan gender dalam pendidikan, Kesenjangan gender, Kesetaraan gender, Kewarganegaraan, Pendidikan global, Inklusi dan pendidikan, Inklusif, Inovasi, Kerjasama internasional, Kesempatan belajar, Pembelajaran seumur hidup, Literasi, Keterampilan melek huruf, Numerasi, pendidikan dini, pendidikan dasar, guru berkualitas, pengungsi dan pembelajaran, beasiswa, sekolah, pendaftaran sekolah, pendidikan menengah, pelatihan guru, pendidikan universal, pelatihan kejuruan.

Access to education, Basic education, Basic literacy, Basic literacy skills, Cultural diversity, Disability, Disability and education, Early childhood, Early childhood development, Education, Education for sustainability, Education in developing, Enrolment, Equal access, Equal education, Equitable education, Gender disparities in education, Gender disparity, Gender equality, Gender equity, Gender sensitive, Global citizenship, Global education, Inclusion and education, Inclusive, Innovation, International cooperation, Learning opportunities, Lifelong learning, Literacy, Literacy skills, Numeracy, Pre Primary education, Primary education, Qualified teachers, Refugees and learning, Scholarships, School, School enrolment, Secondary education, Teacher training, Universal education, Vocational training, Vulnerable, Women's rights.

SDGS ke- Indonesia English
03. Pendidikan Berkualitas 3.5.1 Kata Kunci SDGS 04
i. j.
16
Berikut Kata Kunci dari SDGS 04, Pendidikan Berkualitas.

3.5.2 Contoh Kegiatan SDGS 04

Kegiatan SDGS 04, Pendidikan Berkualitas berhubungan dengan menjamin kualitas pendidikan yaitu inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Berikut contoh kegiatan SDGS 04, Pendidikan Berkualitas.

SpesialisSosial-BadanEksekutifMahasiswaKeluargaMahasiswaIPB; tagline besar dari Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM IPB 2021 yaitu SPECIAL (Sosial, Peduli, Empati, Collaborative, Inklusif, Analisis dan Langkah nyata).

Rimbawan Desa (Rimbades) - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Kehutan dan Lingkungan IPB; kegiatan pengembangan masyarakat desa yang dilakukan oleh BEM Fahutan IPB berkolaborasi dengan Ormawa Fahutan IPB.

3.6 SDGS 05

SDGS 05, Kesetaraan Gender yaitu Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Berikut target dari SDGS 05, Kesetaraan Gender.

Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan dimana saja.

Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking) dan seksual dan bentuk eksploitasi lainnya.

Menghapuskan segala semua praktek-praktek yang membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan.

Menyadari dan menghargai pelayanan dan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya tanggung jawab bersama di dalam rumah tangga dan keluarga yang pantas secara nasional.

Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik

a. b. a. b. d. c. e.
17
Gambar 6. SGDS 05

Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak reproduksi sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi Platform Beijing dan dokumen hasil dari konferensireviewkeduanya.

Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang sama bagi perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap kepemilikan dan kontrol terhadap tanah dan bentuk properti lainnya pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam, sesuai denganhukumnasional.

Memperbanyak penggunaan teknologi terapan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendukung pemberdayaan perempuan.

Mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan penegakkan perundang-undangan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan pada semua level.

3.6.1 Kata Kunci SDGS 05

BerikutKataKuncidariSDGS05,KesetaraanGender.

SDGS ke- Indonesia English

05. Kesetaraan Gender

Standar hidup dasar, Martabat, Tertinggal, Diskriminasi, Pekerjaan, Pemberdayaan perempuan, Pemberdayaan, memberdayakan perempuan, Akses setara, Kesetaraan kesempatan, Kesetaraan, Eksploitasi, Feminisme, Pernikahan paksa, Gender, Diskriminasi gender , Kesetaraan gender, Paritas gender, Pemerintahan dan gender, Hak Asasi Manusia, Perdagangan manusia, Kemanusiaan, Terpinggirkan, Paritas, Hak reproduksi, Kesehatan seksual dan reproduksi, Eksploitasi Seksual, Kekerasan Seksual, Inklusi Sosial, Perdagangan Manusia, Cakupan Kesehatan Universal, Kekerasan, Kekerasan terhadap anak perempuan, Kekerasan terhadap perempuan, Perempuan, Perempuan dalam pekerjaan, Hak-hak perempuan, kesetaraan di tempat kerja.

Basic living standards, Dignity, Disadvantaged, Discrimination, Employment, Empower girls, Empowerment, Empowerment of women, empower women, women's empowerment, Equal access, Equal opportunities, Equality, Exploitation, Female genital mutilation, Feminism, Forced marriage, Gender, Gender discrimination, Gender equality, Gender parity, Governance and gender, Human rights, Human trafficking, Humanitarian, Marginalised, Parity, Reproductive rights, Sexual and reproductive health, Sexual exploitation, Sexual violence, Social inclusion, Trafficking, Universal health coverage, Violence, Violence against girls, Violence against women, Women, Women in work, Women's rights, Workplace equality.

f. h. g. i.
18

3.6.2 Contoh Kegiatan SDGS 05

Kegiatan SDGS 05, Kesetaraan Gender berhubungan dengan mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Berikut contoh kegiatan SDGS 05, Kesetaraan Gender.

Muslimah Improvement Class 1.0 - Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB; Program pembinaan sekaligus pengembangan diri bagi wanita muslimah yang diadakan selama satu bulan (4 pertemuan). Tema setiap pertemuan secara umum (1) Wanita dan Prestasi, (2) Wanita dan pernilahan, (3) Wanita dan karir, (4) Wanita dan peran sebagai ibu.

Kuntum Bunga - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB; Program pembinaan yang dilaksanakan khusus perempuan yang membahas seputar dunia perempuan.

3.7 SDGS 06

SDGS 06, Air Bersih dan Sanitasi Layak yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Berikut target dari SDGS 06, Air Bersih dan Sanitasi Layak.

Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua.

Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang layak dan adil untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi rentan.

Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, menghapuskan pembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara global.

Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di semua sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air.

a. b. a. b. d. c.
19
Gambar 7. SGDS 06

Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antar batas selayaknya.

Pada tahun 2020, melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau.

Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional dan dukungan pengembangan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program terkait air dan sanitasi, termasuk water harvesting, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, teknologi daur ulang dan penggunaan ulang. Mendukung dan menguatkan partisipasi masyarakat lokal dalam memperbaiki pengelolaan air dan sanitasi

3.7.1 Kata Kunci SDGS 06

SDGS ke-

Berikut Kata Kunci dari SDGS 06, Air Bersih dan Sanitasi Layak.

06. Air Bersih dan Sanitasi Layak

Infrastruktur, Irigasi, Danau, Jamban, Polusi Air, daur ulang, Penggunaan kembali, Cekungan sungai, sungai, Air minum yang aman, Sanitasi dan kebersihan Manajemen sanitasi, Selokan, Pengelolaan air yang berkelanjutan, Toilet, Dunia Ketiga, Limbah cair yang tidak diolah, Limbah Perkotaan, Air Limbah, Pengolahan Air Limbah, Air, Akses Air, Bencana Air, ekosistem air, efisiensi air, pemanenan air, kualitas air, pengelolaan sumber daya air, kelangkaan air, pasokan air, efisiensi penggunaan air.

Infrastructure, Irrigation, Lakes, Latrines, Open defecation, Pollution, Recycled water, Reuse, River basins, Rivers, Safe drinking water, Sanitation, Sanitation and hygiene, Sanitation management, Sewerage, Sustainable water management, Sustainable withdrawals, Third world, Toilets, Untreated wastewater, Urban Waste, Wastewater, Wastewater treatment, Water, Water access, Water disasters, Water ecosystems, Water efficiency, Water harvesting, Water quality, Water resources management, Water scarcity, Water supply, Water-related ecosystems, Water-use efficiency.

3.7.2 Contoh Kegiatan SDGS 06

Kegiatan SDGS 06, Air Bersih dan Sanitasi Layak berhubungan dengan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Berikut contoh kegiatan SDGS 06, Air Bersih dan Sanitasi Layak berhubungan.

Festival Air - Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan IPB; kegiatan ini meliputi pengenalan aspek manajemen sumberdaya perairan dalam lingkup pengkajian untuk mewujudkan kelestarian ekosistem perairan yang menjadi fokus utama dalam konservasi.

Action For Green Movement - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa IPB; suatu kegiatan yang berbasis diskusi aktif dan gerakan melalui edukasi, aksi ekologi, kampanye hijau, serta kaderisasi mahasiswa peduli lingkungan.

e. f. i. h.
Indonesia English
a. b. 20

3.8 SDGS 07

Gambar 8. SGDS 07

SDGS 07, Energi Bersih dan Terjangkau yaitu menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua. Berikut target dari SDGS 07, Energi Bersih dan Terjangkau.

Pada tahun 2030, memastikan adanya akses universal terhadap pelayanan energi yang terjangkau, dapat diandalkan dan modern.

Pada tahun 2030, meningkatkan secara substantif proporsi energi terbarukan dalam energi campuran global.

Pada tahun 2030, menggandakan laju perbaikan efisiensi energi.

Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses terhadap riset dan teknologi energi bersih, termasuk energi terbarukan, efisiensi energi dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih, dan mendorong investasi dalam infrastruktur energi dan teknologi energi bersih.

Pada tahun 2030, menambah infrastruktur dan meningkatkan mutu teknologi untuk supply pelayanan energi modern dan berkelanjutan untuk semua negara berkembang, khususnya di negara-negara kurang berkembang, negara berkembang kepulauan kecil, dan negara berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan bantuan program masing-masing.

3.8.1 Kata Kunci SDGS 07

Berikut Kata Kunci dari SDGS 07, Energi Bersih dan Terjangkau

SDGS ke-

Indonesia

English 07. Energi Bersih dan Terjangkau

Energi yang terjangkau, energi alternatif, limbah hewan, baterai, karbon, arang, energi bersih, teknologi energi bersih, teknologi bahan bakar bersih, bahan bakar bersih, teknologi bahan bakar fosil bersih, tujuan iklim, batubara, listrik, infrastruktur listrik, emisi, energi, efisiensi energi, infrastruktur energi, penelitian energi, teknologi energi, bahan bakar fosil, ekonomi hijau, gas rumah kaca, emisi gas rumah kaca, pembangkit listrik tenaga air, karbon rendah, listrik modern, energi modern, energi yang dapat diandalkan, energi terbarukan, sumber daya terbarukan,

Affordable energy, Alternative energy, Animal waste, Battery, Carbon, Charcoal, Clean energy, Clean energy technology, Clean fuel technology, Clean fuels, Cleaner fossil fuel technology, Climate goal, Coal, Electricity, Electricity infrastructure, Emissions, Energy, Energy efficiency, Energy infrastructure, Energy research, Energy technology, Fossil-fuel, Green economy, Greenhouse gas, Greenhouse gas

a. b. d. c. e.
21

07. Energi Bersih dan Terjangkau

sumber daya terbarukan, tenaga surya, solar energi, energi berkelanjutan, layanan energi berkelanjutan, sumber daya berkelanjutan, kendaraan, gelombang, angin, tenaga angin, turbin angin, kayu.

emissions, Hydroelectric, Low carbon, Modern electricity, Modern energy, Reliable energy, Renewable, Renewable energy, Renewable power, Solar, Solar energy, Solar power, Sustainable energy, Sustainable energy services, Sustainable power, Vehicles, Wave, Wind, Windpower, Wind turbine, Wood.

3.8.2 Contoh Kegiatan SDGS 07

SDGS07,EnergiBersihdanTerjangkauberhubungandenganmenjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua.BerikutcontohkegiatanSDGS07,EnergiBersihdanTerjangkau. Earth Hour - Indonesian Green Action Forum LC IPB; kegiatan memperingati Hari Earth Hour sedunia sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius dalam menghadapi perubahan iklim, menambah wawasan, dan mengetahui solusi apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa untuk melindungi bumi.

Kampus Biodiversitas Webinar Series Tiga Pilar KonservasiHimpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan IPB; kegiatan kampus biodiversitas merupakan upaya pendidikan bagi civitas IPB danmasyarakatumummengenaipentingnyaupayakonservasi.

3.9 SDGS 08

SDGS 08, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Berikut target dari SDGS 08, Pekerjaan Layak dan PertumbuhanEkonomi.

a.

Memelihara pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan situasi nasional dan, khususnya, setidaknya mempertahankan 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto per tahunnya di negara-negara kurangberkembang.

SDGS ke- Indonesia English
a. b.
22
Gambar 9. SGDS 08

Mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui disertifikasi, peningkatan mutu teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus terhadap sektor-sektor yang mempunyai nilai tambah lebih dan padat karya.

Mendorong kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitas-aktivitas produktif, penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan.

Memperbaiki secara progresif, sampai tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam hal konsumsi dan produksi dan berupaya untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka kerja 10 tahun program tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan dipelopori negara- negara maju

Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan lakilaki, termasuk untuk kaum muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang mempunyai nilai yang sama.

Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak bekerja, tidak berpendidikan atau terlatih.

Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk mengentaskan kerja paksa, mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia dan menegakkan larangan dan eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja anak, termasuk perekrutan dan pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri segala bentuk tenaga kerja anak.

Melindungi hak-hak pekerja dan mendukung lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pekerja, khususnya bagi perempuan buruh migran, dan pekerja dalam situasi genting.

Pada tahun 2030, merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung turisme yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus mendukung budaya dan produk lokal.

Menguatkan kapasitas institusi keuangan domestik untuk mendorong dan meluaskan akses terhadap perbankan, asuransi dan layanan pendanaan untuk semua.

Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan lakilaki, termasuk untuk kaum muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang mempunyai nilai yang sama.

Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi global bagi angkatan kerja muda dan mengimplementasikan Pakta Kerja Global milik Organisasi Buruh Internasional (ILO).

3.9.1 Kata Kunci SDGS 08

Berikut Kata Kunci dari SDGS 08, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

SDGS

08. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Bantuan untuk perdagangan, Perbankan, Pekerja anak, Prajurit anak, Kreativitas dan inovasi, Budaya, Pekerjaan yang layak, Pekerjaan yang layak untuk semua,

Creativity and innovation, Culture, Decent work, Decent work for all, Development oriented policy, Economic

b. h. e. k. d.
c.
j. g.
i. f. l.
ke- Indonesia English
23

Kebijakan yang berorientasi pengembangan, Pertumbuhan ekonomi, Produktivitas ekonomi, Ekonomi, Perusahaan, Kewirausahaan, Pembayaran setara, Keuangan, Layanan keuangan, Pemaksaan tenaga kerja, Pertumbuhan PDB, Efisiensi sumber daya global, Perdagangan global, Pertumbuhan produk domestik bruto, Perdagangan manusia, Pertumbuhan ekonomi inklusif, Inovasi, Asuransi, Penciptaan lapangan kerja, Pekerjaan, Pasar tenaga kerja, Hakhak pekerja, Keuangan mikro, Pekerja migran, Perbudakan modern, pemberantasan kemiskinan, garis kemiskinan, pekerjaan produktif, produktivitas, kebijakan publik, pekerjaan berkualitas, kualitas hidup, efisiensi sumber daya, pekerjaan yang aman, keamanan pekerja, perbudakan, kebijakan sosial, pekerjaan yang stabil, konsumsi yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, produksi berkelanjutan, pariwisata berkelanjutan, Perdagangan, Pengangguran, Pekerjaan bergaji tinggi, Migran perempuan, Pekerjaan, Kesempatan kerja, Perdagangan dunia, Lapangan kerja bagi kaum muda, Pengangguran kaum muda.

Creativity and innovation, Culture, Decent work, Decent work for all, Development oriented policy, Economic growth, Economic productivity, Economy, Enterprises, Entrepreneurship, Equal pay, Finance, Financial services, Forced labour, GDP growth, Global resource efficiency, Global trade, Gross domestic product growth, Human trafficking, Inclusive economic growth, Innovation, Insurance, Job creation, Jobs, Labour market, Labour rights, Micro finance, Migrant workers, Modern slavery, Poverty eradication, Poverty line, Productive employment, Productivity, Public policy, Quality jobs, Quality of life, Resource efficiency, Safe work, Secure work, Slavery, Social policies, Society, Stable employment, Stable jobs, Sustainable consumption, Sustainable economic growth, Sustainable production, Sustainable tourism, Trade, Unemployment, Well-paid jobs, Women migrants, Work, Work opportunities, World trade, Youth employment, Youth unemployment

3.9.2 Contoh Kegiatan SDGS 07

SDGS 08, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. berhubungan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Berikut contoh kegiatan SDGS 08, PekerjaanLayakdanPertumbuhanEkonomi.

Ideanation - Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB; kegiatan tahunan yang terdiri dari beberapa rangkaian acara, salah satunya adalah start-up competition dan talkshow. Ideanation dilaksanakan sebagai perwujudan dari motto Sekolah Bisnis, yaitu creating new entrepreneurs&newventures.

Networking and Busisness Talk 2.0 - Association of Business and Entrepreneurship Students IPB; kegiatan sharing tentang bisnis dan kondisi bisnis riil yang ada. Terdapat sesi sharing dengan peserta mengenaimasalahdibisnisnya.

SDGS ke- Indonesia English
08. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi a.
24
b.

3.10 SDGS 09

SDGS 09, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Berikut target dari SDGS 09, Industri,Inovasi,danInfrastruktur.

Membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan lama, termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang terjangkau dansamaratabagisemua.

Mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan bagian industri terhadap penciptaanlapangankerjadanprodukdomestikbruto,sejalandengan situasi nasional, dan menggandakan bagian industri di negara kurang berkembang.

Meningkatkan akses industri skala kecil dan usaha skala kecil lainnya, khususnya di negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang terjangkau dan digabungkan denganvaluechainsdanpasar

Pada tahun 2030, meningkatkan mutu infrastruktur dan menambahkan komponen pada industri agar dapat berkelanjutan, dengan ditambahkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengadopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses industrial, dimana semua negara melakukan aksi ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Menambahpenelitianilmiah,meningkatkankemampuanteknologidari sektor industri di semua negara, khususnya negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substantif meningkatkan jumlah riset dan tenaga pembangunan per 1 juta orang danjugarisetpublikdanswastasertapengeluaranpembangunan.

Memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan berkelanjutan di negara-negara berkembang melalui dukungan finansial, teknologi dan teknis yang diperbanyak untuk negara-negara Afrika, negara kurang berkembang, negara berkembang terkungkung daratandannegaraberkembangkepulauankecil.

Mendukung pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk dengan memastikan kondisi kebijakan yang kondusif untuk, diantaranya, diversifikasi industri dan penambahannilaikomoditi.

e. b. f. d. c. g.
a.
25
Gambar 10. SGDS 09

Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi dan berupaya untuk menyediakan akses yang universal dan terjangkau terhadap internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020.

3.10.1 Kata Kunci SDGS 09

Berikut Kata Kunci dari SDGS 09, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

09. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

kses ke internet, Akses terjangkau, Kredit terjangkau, Teknologi bersih, Kerjasama, Bank data, Pengembangan ekonomi, Tenaga listrik, Energi, Perusahaan, Teknologi ramah lingkungan, Layanan keuangan, Infrastruktur TIK, Diversifikasi industri, Industrialisasi, Teknologi informasi dan komunikasi, Infrastruktur , Inovasi, akses Internet, Irigasi, pendidikan untuk semua, Jaringan seluler di negara berkembang, Keamanan nasional, Infrastruktur jaringan, Layanan telepon, Kebijakan publik, Kualitas hidup, Infrastruktur regional, Penelitian, Infrastruktur tangguh, Efisiensi penggunaan sumber daya, Jalan, Sanitasi, penelitian ilmiah, Masyarakat, industrialisasi berkelanjutan, infrastruktur berkelanjutan, kemampuan teknologi, teknologi, perdagangan, infrastruktur lintas batas, transportasi, rantai nilai, rantai nilai dan pasar

3.10.2 Contoh Kegiatan SDGS 07

and communication technology, Infrastructure, Innovation, Internet access, Irrigation, Knowledge in education for all, Mobile networks in developing countries, National security, Network infrastructure, Phone service, Public policy, Quality of life, Regional infrastructure, Research, Resilient infrastructure, Resource use efficiency, Roads, Sanitation, Scientific research, Society, Sustainable industrialisation, Sustainable infrastructure, Technological capabilities, Technology, Trade, Transborder infrastructure, Transport, Value chains, Value chains and markets

SDGS 09, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur berhubungan dengan membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Berikut contoh kegiatan SDGS 09, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Agricultural Enginering Training - Himpunan Mahasiswa Teknik

Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian; program kerja Himateta yang meningkatkan skill mahasiswa IPB University terkhusus mahasiswa Teknik Mesin dan Biosistem. Bidang pelatihan yang diadakan yaitu Solid Work, Drone Mapping, dan System Control IOT.

Road to Advance - Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian; pengenalan dan pendalaman dalam menggunakan software yang sering digunakan di bidang teknik sipil.

SDGS ke- Indonesia English
h.
a.
26
b.

3.11 SDGS 10

SDGS 10, Berkurangnya Kesenjangan yaitu mengurangi kesenjangan intra dan antar negara. Berikut target dari SDGS 10, Berkurangnya Kesenjangan.

Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan memelihara pertumbuhan pendapatan dari 40 persen populasi yang paling bawah ditingkatyanglebihtinggidarirata-ratanasional.

Pada tahun 2030, memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan politik bagi semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal, kelompok etnis, agama atau ekonomi ataustatuslainnya.

Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi ketimpangan pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum, kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanyalegislasi,kebijakandanaksiyangsepantasnyauntukhalini.

Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungansosial,dansecaraprogresifmencapaikesetaraan.

Memperbaiki regulasi dan memonitor pasar dan institusi keuangan globaldanmenguatkanimplementasidariregulasitersebut.

Memastikan representasi yang lebih banyak dan suara untuk negaranegara berkembang dalam pengambilan keputusan di institusiinstitusi ekonomi dan keuangan global internasional agar dapat menjadiinstitusiyanglebihefektif,kredibel,akuntabeldansah.

Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur dan bertanggung jawab, termasuk melalui implementasi kebijakanmigrasiyangterencanadanterkeloladenganbaik.

Mengimplementasikan prinsip perlakuan khusus dan diferensial untuk negara-negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, sesuaidenganperjanjianWTO.

Mendorong bantuan pembangunan resmi (ODA) dan aliran finansial, termasuk investasi asing langsung (FDI), untuk negara-negara yang paling membutuhkan, terutama negara kurang berkembang, negaranegara Afrika, negara berkembang kepulauan kecil dan negara berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan rencana dan programnasionalmasing-masing.

Pada tahun 2030, mengurangi sampai dengan kurang dari 3 persen dari biaya transaksi pengiriman migran dan menghilangkan koridor pengirimanyangberbiayalebihdari5persen.

a. e. b. f. d. c. g. h. i. j.
27
Gambar 11. SGDS 10

3.11.1 Kata Kunci SDGS 10

Berikut Kata Kunci dari SDGS 10, Berkurangnya Kesenjangan.

10. Berkurangnya Kesenjangan

Perumahan yang terjangkau, Usia, Ageisme, Bisnis, Anak-anak, Budaya, Negara berkembang, Bantuan pembangunan, Disabilitas, Diskriminasi, Ekonomi, Pendidikan, Pemberdayaan, Kesempatan setara, Kesetaraan, Etnis, Bantuan keuangan, Bantuan asing, Investasi asing, Gender, pasar keuangan global, Kesehatan, Tunawisma, Homofobia, Hak Asasi Manusia, Inklusi, Pertumbuhan pendapatan, Ketidaksetaraan pendapatan, Pribumi, Ketimpangan, Pengiriman uang migran, Migrasi, Pertumbuhan populasi, Kemiskinan, Kebijakan publik, Kualitas hidup, Ras, Rasisme, Mengurangi ketimpangan, Agama, Pedesaan, Jenis Kelamin, Seksisme, Perlindungan sosial, Masyarakat, Negara-negara Rentan, Perdagangan Dunia

Affordable housing, Age, Ageism, Business, Children, Culture, Developing countries, Developing states, Development assistance, Disabilities, Discrimination, Discriminatory, Economy, Education, Empower, Equal opportunity, Equality, Equity, Ethnicity, Financial assistance, Foreign aid, Foreign investment, Gender, Global financial markets, Health, Homelessness, Homophobia, Human rights, Inclusion, Income growth, Income inequality, Indigenous, Inequalities, Inequality, Migrant remittance, Migration, Population growth, Poverty, Public policy, Quality of life, Race, Racism, Reduce inequalities, Religion, Rural, Sex, Sexism, Social protection, Society, Vulnerable nations, World trade

3.11.2 Contoh Kegiatan SDGS 10

SDGS 10, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur berhubungan dengan membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Berikut contoh kegiatan SDGS 10, Berkurangnya Kesenjangan.

Sociomosphere - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB; kelas bahasa isyarat merupakan kelas inline melalui video conference yang dilakukan untuk menambah pengetahuan umum mengenai teman tuna rungu dan tuna wicara serta pelatihan bahasa isyarat kepada masyarakat umum.

SDGS ke- Indonesia English
a.
28

Gambar 12. SGDS 11

Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkanmutupemukimankumuh.

Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian skhusus terhadap kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anak, orangdengandisabilitasdanmanula.

Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris, terintegrasi dan berkelanjutan di setiapnegara.

Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dannaturaldunia.

Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah orang yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung yang berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin dan yangberadadisituasirentan.

Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya.

Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anak-anak, manula dan orang dengan disabilitas.

Mendukung hubungan ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif diantara area urban, peri-urban dan rural dengan menguatkan perencanaanpembangunannasionaldanregional.

a. e. b. f. d. c. g. h.
3.12 SDGS 11
SDGS 11, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Berikut targetdariSDGS11,KotadanPemukimanyangBerkelanjutan. 29

Pada tahun 2020, secara substantif meningkatkan jumlah kota dan pemukiman yang mengadopsi dan mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang terintegrasi menuju inklusif, efisiensi sumber daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tahan terhadap bencana, dan mengembangkan dan mengimplementasikan, sejalan dengan the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030, danmanajemenresikobencanayangholisticpadasemualevel. Mendukung negara-negara kurang berkembang, termasuk melalui bantuan finansial dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tahan lama dengan memanfaatkan bahan material lokal.

11. Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Adaptasi, Perumahan yang terjangkau, Polusi udara, Kualitas udara, Kota, Perubahan iklim, Komunitas, Warisan budaya, Desentralisasi, Perencanaan pembangunan, Manajemen bencana, Pengurangan risiko bencana, Bencana, Strategi, Ruang hijau, Warisan, Perumahan, Permukiman manusia, Dampak kota, Perumahan tidak memadai, Permukiman informal, Infrastruktur, Tanah, Konsumsi lahan, Bahan lokal, Mitigasi, Bencana alam, Warisan alam, Kepadatan berlebihan, Polusi, Populasi, Pertumbuhan populasi, Ruang publik, Transportasi umum, Tangguh, Tangguh bangunan, efisiensi sumber daya, kebutuhan sumber daya, strategi pengurangan risiko, keselamatan jalan, kota aman, kumuh, kumuh, kota pintar, limbah padat, pinggiran kota, berkelanjutan, bangunan berkelanjutan, kota berkelanjutan, masyarakat berkelanjutan urbanisasi berkelanjutan, perencanaan kota, transportasi, sistem transportasi , Perkotaan, Pengembangan kota, Perencanaan kota, Keberlanjutan kota, Urbanisasi, Limbah, Sumber limbah, Pengelolaan limbah, Air, bencana terkait

management, Disaster risk reduction, Disaster, Strategy, Fine particulate matter, Green spaces, Heritage, Housing, Human settlements, Impact of cities, Inadequate housing, Informal settlements, Infrastructure, Land, Land consumption, Local materials, Mitigation, Natural disasters, Natural heritage, Overcrowding, Pollution, Population, Population growth, Public spaces, Public transport, Resilient, Resilient buildings, Resource efficiency, Resource needs, Risk reduction strategy, Road safety, Safe cities, Shanty, Slums, Smart cities, Solid waste, Suburban, Sustainable, Sustainable building, Sustainable city, Sustainable communities Sustainable urbanisation, Town planning, Transport, Transport systems, Urban, Urban development, Urban planning, Urban sustainability, Urbanisation, Waste, Waste generation, Waste management, Water, Water-related disasters

i. j.
Indonesia English
SDGS ke-
Air
3.12.1 Kata Kunci SDGS 11
30
Berikut Kata Kunci dari SDGS 11, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

3.12.2 Contoh Kegiatan SDGS 11

SDGS 11, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan berhubungan dengan menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Berikut contoh kegiatan SDGS 11, Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan.

a. b.

Bina Desa x Vitroops - Himpunan Profesi Mahasiswa Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen; Program pembinaan sekaligus pengembangan diri bagi wanita muslimah yang diadakan selama satu bulan (4 pertemuan). Tema setiap pertemuan secara umum (1) Wanita dan Prestasi, (2) Wanita dan pernilahan, (3) Wanita dan karir, (4) Wanita dan peran sebagai

ibu.

Bina Desa x Vitroops - Himpunan Profesi Mahasiswa Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen; kegiatan pelatihan terkait pengelolaan sampah rumah tangga guna mengurangijumlahsampahrumahtanggauntukiburumahtangga.

3.13 SDGS 12

Gambar 13. SGDS 12

SDGS 12, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab yaitu menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Berikut target dariSDGS12,KonsumsidanProduksiyangBertanggungJawab.

Mengimplementasikan Kerangka Kerja 10 tahun dari program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dimana seluruh negara melakukan aksi, dengan dipelopori negara-negara maju, dengan melihat pembangunandankemampuandarinegara-negaraberkembang.

Pada tahun 2030, mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaanyangefisiendarisumberdayaalam.

Pada tahun 2030, mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita pada tingkat retail dan konsumen dan mengurangi kerugian makanan sepanjang produksi dan rantai penawaran, termasukkerugianpascapanen.

Pada tahun 2020, meraih manajemen ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah lainnya sepanjang siklus hidupnya, sesuai dengan kerangka kerja internasional yang telah disepakati, dan secara signifikan mengurangi pelepasan bahan-bahan tersebut ke udara, air dan tanah dalam rangka meminimalisir dampak buruk bahan tersebut terhadapkesehatanmanusiadanlingkungan.

a. b. d. c.
31

Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaankembali.

Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala besar dan transnasional untuk mengadopsi praktek-praktek yang berkelanjutan dan untuk memasukkan informasi yang berkelanjutan di dalam siklus laporanmereka.

Mendukung praktek-praktek pengadaan barang publik yang berkelanjutan,sesuaidengankebijakandanprioritasnasional

Pada tahun 2030, memastikan bahwa setiap orang dimanapun mendapatkan informasi yang relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup yang berkelanjutan secara harmonis denganalam.

Mendukung negara-negara berkembang untuk menguatkan kapasitas ilmiah dan teknologi agar dapat bergerak menuju pola-pola konsumsi danproduksiyangberkelanjutan.

Mengembangkan dan mengimplementasikan alat untuk memonitor dampak pembangunan berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendukungbudayadanproduklokal.

Merasionalisasikan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang justru mendorong konsumsi berlebih dengan cara menghilangkan penyimpangan pasar, sesuai dengan situasi nasional, termasuk dengan restrukturisasi pajak dan secara bertahap mengurangi subsidi yang berbahaya, dimana adanya, untuk merefleksikan dampaknya terhadap lingkungan, dengan melihat pada kebutuhan spesifik dan kondisi dari negara-negara berkembang dan meminimalisir dampak buruk terhadap pembangunan negara-negara tersebut dengan cara yangmelindungikaummiskindanmasyarakatterkenadampak.

Berikut Kata Kunci dari SDGS 12, Konsumsi dan Produksi yang BertanggungJawab.

12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

Kapitalisme, Ekonomi sirkular, Perusahaan Komersial, Tingkat Konsumen, Konsumerisme, Konsumsi, Dekarbonisasi, Ekologis, Efisiensi penggunaan sumber daya, Energi, Konsumsi Energi, Efisiensi Energi, Penggunaan Energi, Makanan, Kerugian Makanan, Pasokan Makanan, Limbah Makanan, subsidi bahan bakar fosil, bukti masa depan, limbah makanan global, gas rumah kaca, kehilangan panen, siklus hidup, distorsi pasar, materialisme, barang-barang material, pemantauan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, usang, konsumsi berlebihan, produksi, daur

Capitalism, Circular economy, Commercial enterprises, Consumer levels, Consumerism, Consumption, Deep decarbonisation, Ecological, Efficient use of resources, Energy, Energy consumption, Energy efficiency, Energy use, Food, Food losses, Food supply, Food waste, Fossil fuel subsidies, Future proof, Global food waste, Greenhouse gasses, Harvest losses, Life cycle, Market distortions, Materialism, Materials goods,

e. g. k. f. j. h. l. SDGS ke- Indonesia English
3.13.1 Kata Kunci SDGS 12
32

12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

ulang, daur ulang, mengurangi timbulan sampah, pengurangan, Terbarukan, Efisiensi sumber daya, Rantai produksi yang bertanggung jawab, Ritel, Industri ritel, Penggunaan kembali, Berkelanjutan, Konsumsi berkelanjutan, Manajemen berkelanjutan, Praktek berkelanjutan, Produksi berkelanjutan, Pengadaan publik yang berkelanjutan, Penggunaan sumber daya berkelanjutan, Rantai pasokan berkelanjutan, Pariwisata berkelanjutan, Kendaraan, Limbah, Pemborosan konsumsi, Air, polusi air, persediaan air

Monitoring sustainable development, Natural resources, Obsolescence, Overconsumption, Production, Recycle, Recycling, Reduce waste generation, Reduction, Renewable, Resource efficiency, Responsible production chains, Retail, Retail industry, Reuse, Sustainable, Sustainable consumption, Sustainable management, Sustainable practices, Sustainable production, Sustainable public procurement, Sustainable resource use, Sustainable supply chain, Sustainable tourism, Vehicles, Waste, Wasteful consumption, Water, Water pollution, Water supply

3.13.2 Contoh Kegiatan SDGS 07

SDGS 12, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab berhubungan dengan menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Berikut contoh kegiatan SDGS 12, Konsumsi dan Produksi yangBertanggungJawab.

Community Development - Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB; program pemberdayaan masyarakat desa sasaran yang dikembangkan oleh mahasiswa anggota Himalogin guna mengaplikasikan ilmu agroindustri dengan cara pembentukan kemitraan usaha dengan desa sasaran untuk mengembangkan komoditas yang ada di desa sasaran menjadi produkyangdapatdipasarkan.

World Food Day 2021 - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB; serangkaian acara berupa webinar nasional, kampanye digital, dan perlombaan tingkat nasional. Cabang perlombaan terdiri dari Hi-Co bisnis plan competition in collaboration with Himitepa Corporation, Essay Competition, dan Microblog Competition

SDGS ke- Indonesia English
a.
33
b.

3.14 SDGS 13

SDGS13,PenangananPerubahanIklimyaitumengambiltindakancepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Berikut target dari SDGS13,PenangananPerubahanIklim.

a. e.

Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara.

b.

Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategidanperencanaannasional.

Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusiamaupuninstitusiterhadapmitigasiperubahaniklim,adaptasi, pengurangandampakdanperingatandini.

Mengimplementasikan komitmen yang dibuat oleh pihak negaranegara maju kepada Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim dengan tujuan untuk memobilisasikan secara bersama $100 milyar per tahunnya pada tahun 2020 dari segala sumber untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dalam konteks aksi mitigasi dan transparansi terhadap implementasinya dan secara penuh mengoperasionalisasikan Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund/GCF) melalui kapitalisasi nya secepat mungkin.

Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan manajemen terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja, dan masyarakatlokaldanmarjinal.

BerikutKataKuncidariSDGS13,PenangananPerubahanIklim.

13. Penanganan Perubahan Iklim

Rata-rata suhu global, Karbon, Karbon dioksida, Perubahan pola cuaca, Iklim, Aksi iklim, Adaptasi iklim, Iklim dan gender, Iklim dan penyakit menular, Iklim dan politik, Perubahan iklim, Manajemen perubahan iklim, Perencanaan perubahan iklim, Kebijakan perubahan iklim, Peringatan dini iklim, bahaya iklim, dampak iklim, mitigasi iklim, bahaya terkait iklim, ketahanan iklim,

Average global temperature, Carbon, Carbon dioxide, Changing weather patterns, Climate, Climate action, Climate adaptation, Climate and gender, Climate and infectious disease, Climate and politics, Climate change, Climate change management, Climate change planning,

d. c.
ke- Indonesia English
Gambar 14. SGDS 13
SDGS
3.14.1 Kata Kunci SDGS 13
34

13. Penanganan Perubahan Iklim

penangkapan CO2, konversi CO2, COP 21, COP 22, Ekosistem, Emisi, cuaca ekstrem, peristiwa cuaca ekstrem, suhu rata-rata global, Temperatur global, Pemanasan global, Gas rumah kaca, Emisi gas rumah kaca, pencairan es di Kutub, Ekonomi rendah karbon, Bencana alam, Sistem alam, Pemanasan laut, Perjanjian Paris, Polusi, Kenaikan permukaan air yang dapat diperbaharui, Laut yang naik, Naiknya permukaan laut, Suhu, Pemanasan.

Climate change policy, Climate early warning, Climate hazards, Climate impact, Climate mitigation, Climate refugees, Climate related hazards, Climate resilience, CO2 capture, CO2 conversion, COP 21, COP 22, Ecosystems, Emissions, Extreme weather, Extreme weather events, Global mean temperature, Global temperature, Global warming, Greenhouse gas, Greenhouse gas emissions, Greenhouse gases, Ice loss, Low-carbon economy, Natural disasters, Natural systems, Ocean warming, Paris Agreement, Pollution, Renewable Sea level rise , Rising sea, Rising sea level, Temperature, Warming

3.14.2 Contoh Kegiatan SDGS 13

SDGS 13, Penanganan Perubahan Iklim berhubungan dengan mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Berikut contoh kegiatan SDGS 13, Penanganan Perubahan Iklim.

a.

Aksi Mangrove - Tree Grower Community; penanaman dalam jangka panjang dan webinar mengenai konservasi mangrove diharapkan mampu menjadi salah satu upaya konservasi hutan mangrove. Oleh karena itu, TGC mengadakan penanaman lanjutan dan pemeliharaan hutan mangrove di pesisir pantai Pulau Untung Jawa sebagai aksi langsungdaripelestarianekosistemmangrove.

b.

STORM: Challenge & Lomba Gertakan - Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (GFM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam IPB; kegiatan turun lapang ke masyarakat dan media sosial yang terdiri atas kegiatan utama yaitu bina desa dan kegiatan pendukung, yaitu pelatihan hardskill dan Gertakan (Gerakan Cinta Lingkungan).

SDGS ke- Indonesia English
STORM 2021 dilaksanakan di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, KabupatenBandung,JawaBarat. 35

3.15 SDGS 14

SDGS 14, Ekosistem Lautan yaitu melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudra untuk pembangunan berkelanjutan. Berikut target dari SDGS 14, Ekosistem Lautan.

Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan polusi bahan makanan.

Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan produktif.

Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut, termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap level.

Pada tahun 2020, secara efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktek-praktek pemancingan yang destruktif serta mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya padalevel dimana dapat memproduksi hasil maksimum yang berkelanjutan sebagaimana karakteristik biologis masing-masing ikan.

Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut, konsisten dengan hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia.

Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan kesadaran bahwa perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2.

Pada tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya pariwisata perairan.

a. e.
b. f.
d. c. g.
36
Gambar 15. SGDS 14

Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas riset dan transfer teknologi kelautan, dengan melihat pada Kriteria dan Panduan Komisi Antar Pemerintah Oseanografi mengenai Transfer Teknologi Kelautan, agar dapat meningkatkan kesehatan laut dan memperbanyak kontribusi keanekaragaman hayati laut terhadap pembangunan negara-negara berkembang, khususnya negara berkembangkepulauankecildannegarakurangberkembang. Menyediakan akses terhadap sumber daya kelautan dan pasar bagi nelayankecil.

Memperbanyak konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan terhadap laut dan sumber dayanya, seperti yang tertera di paragraf158dari“TheFutureWeWant”(MasaDepanyangKamiInginkan).

Ekosistem

Nelayan artisanal, Keanekaragaman hayati, Karbon dioksida, Keanekaragaman hayati pesisir, Ekosistem pesisir, Habitat pesisir, Taman pesisir, Sumberdaya pesisir, Garis pantai, Konservasi, Konservasi lautan, Pemutihan karang, Terumbu karang, Pengelolaan ekosistem, Spesies ikan, Stok ikan, Stok ikan, Stok ikan, Manajemen perikanan , Perikanan, Nelayan, Penangkapan ikan, Praktek penangkapan ikan, Pemanasan global, Penangkapan ikan secara ilegal, Hukum tentang rumput laut, Laut, wilayah laut, Keanekaragaman hayati laut, Ekosistem laut, Perikanan laut, Taman laut, Polusi laut, Sumber daya laut, Samudera, pengasaman laut, Temperatur samudra, Oseanografi, Lautan, Penangkapan ikan yang berlebihan, Lautan produktif, Kawasan lindung, Lamun, Laut, Ekosistem laut yang berkelanjutan, perikanan yang tidak diatur, Sumber daya air, kebijakan air.

Artisanal fishers, Biodiversity, Carbon dioxide, Coastal biodiversity, Coastal ecosystems, Coastal habitats, Coastal parks, Coastal resources, Coastlines, Conserve, Conserve oceans, Coral bleaching, Coral reef, Ecosystem management, Fish species, Fish stocks, Fish stocks, Fisheries management, Fisheries, Fishers, Fishing, Fishing practices, Global warming, Illegal fishing, Kelp Law of the Sea, Marine, Marine areas, Marine biodiversity, Marine ecosystems, Marine fisheries, Marine parks, Marine pollution, Marine resources, Ocean, Ocean acidification, Ocean temperature, Oceanography, Oceans, Overfishing, Productive oceans, Protected areas, Sea grasses, Seas, Sustainable ecosystems, Unregulated fishing, Water resources and policy.

h. i. j. SDGS ke- Indonesia English
14. Lautan
37
3.15.1 Kata Kunci SDGS 14 BerikutKataKuncidariSDGS14,EkosistemLautan.

3.15.2 Contoh Kegiatan SDGS 14

SDGS 14, Ekosistem Lautan berhubungan dengan melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan. Berikut contoh kegiatan SDGS14,EkosistemLautan.

Edoturism Mangrove - Forum Mahasiswa Pascasarjana; kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang terdiri dari serangkaian kegiatan terkait pengenalan dan pemahaman penanaman mangrove di Pulau Pramuka. Kegiatan tersebut meliputi pemberian materi mengenai dasar-dasar teknik penanaman dan metode penanaman mangrove yang tepat di Pulau Pramuka dan praktikpenanamanmangrovedenganmetodetersebut.

Indonesia Marine Summit - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB; kegiatan webinar yang bertemakan “how covid-19 effect our ocean’ dengan memberikan informasibaiksecarailmiahmaupundasarkepadamasyarkattentang pengelolaansumberdayalautyangbaikdanberkelanjutan.

3.16 SDGS 15

SDGS 15, Ekosistem Daratan yaitu melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. Berikut targetdariSDGS15,EkosistemDaratan.

Pada tahun 2020, memastikan bahwa konservasi, restorasi dan penggunaan yang berkelanjutan dari ekosistem terestrial dan air daratan dan pelayanannya, khususnya hutan, rawa, pegunungan dan daratan,sejalandengankewajibandibawahperjanjianinternasional. Pada tahun 2020, mendukung pengimplementasian manajemen yang berkelanjutan untuk semua tipe hutan, menghambat deforestasi, merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan aforestasidanreforestasisecaraglobal.

Pada tahun 2030, memerangi desertifikasi, merestorasi lahan dan tanah terdegradasi, termasuk lahan yang kena dampak desertifikasi, kekeringan, kebanjiran, dan berupaya untuk mencapai dunia yang terdegradasisecaranetral.

Pada tahun 2030, memastikan konservasi ekosistem pegunungan, termasuk keanekaragaman hayati, agar dapat meningkatkan kapasitasnya untuk memberikan manfaat yang esensial bagi pembangunanberkelanjutan.

a. b.
a. b. d.
c.
38
Gambar 16. SGDS 15

Melakukan aksi segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi natural habitat, menghambat hilangnya keanekaragaman hayati dan, pada tahun 2020, melindungi dan mencegah kepunahan spesies terancam/langka.

Mendorongpembagiankeuntunganyangadildansetarayangberasal dari pemanfaatan sumber-sumber genetika dan mendukung akses yang layak terhadap sumber-sumber tersebut, sebagaimana disepakatisecarainternasional.

Melakukan aksi segera untuk mengakhiri perburuan dan penjualan spesies flora dan fauna yang dilindungi dan mengatasi baik penawaranmaupunpermintaanproduksatwaliarilegal.

Pada tahun 2020, mengenalkan upaya-upaya yang dapat mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak dari invasi spesies asing terhadap ekosistem tanah dan air yang dapat mengurangijumlahspesiesprioritas.

Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati kedalam perencanaan nasional dan lokal, prosespembangunan,danstrategipengentasankemiskinan.

Memobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari segala macam sumber untuk melakukan konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap keanekaragaman hayati danekosistem.

Memobilisasi sumber daya yang signifikan dari semua sumber dan semua level untuk mendanai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang sesuai kepada negara-negara berkembang untuk dapat melaksanakan model pengelolaan tersebut, termasukuntukkonservasidanreforestasi. Memperbanyak dukungan global untuk upaya-upaya memerangi perburuan dan penjualan spesies dilindungi, termasuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal untuk mendapatkan kesempatan kesejahteraanyangberkelanjutan.

SDGS ke- Indonesia English

Reboisasi, Pertanian, Hewan, Tanah yang subur, Lebah, Keanekaragaman Hayati, Hilangnya Keanekaragaman Hayati, Konservasi, Deforestasi, Penggurunan, Kekeringan, Lahan Kering, Ekosistem, Restorasi Ekosistem, Ekosistem, Punah, Spesies yang punah, Kepunahan spesies, Hutan, Pengelolaan Hutan, Sumberdaya Genetik, Produk satwa Liar Ilegal, perdagangan gelap, penduduk asli, populasi asli, spesies asing invasif, konservasi tanah, degradasi lahan, kehilangan lahan, penggunaan dan keberlanjutan lahan, mengelola hutan, hutan yang dikelola,

Afforestation, Agriculture, Animals, Arable land, Bees, Biodiversity, Biodiversity loss, Conservation, Deforestation, Desertification, Drought, Drylands, Ecosystem, Ecosystem restoration, Ecosystems, Extinct, Extinct species, Extinction, Forest, Forest management, Genetic resources, Illegal wildlife products, Illicit trafficking, Indigenous, Indigenous populations, Invasive alien species, Land conservation, Land degradation, Land loss,

e. i. g. k. l. f. j. h.
15. Ekosistem Daratan 3.16.1 Kata Kunci SDGS 15
39
BerikutKataKuncidariSDGS15,EkosistemDaratan.

15. Ekosistem Daratan

mikroorganisme, permakultur, tanaman, perburuan, kemiskinan, fauna yang dilindungi, flora yang dilindungi, spesies yang dilindungi, Reboisasi, Tanah, Degradasi tanah, Spesies, Rencana strategis untuk keanekaragaman hayati, ekosistem darat, Spesies terancam, Pohon, Spesies pohon, Lahan Basah

Land use and sustainability, Manage forests, Managed forests, Micro-organisms, Permaculture, Plants, Poaching, Poverty, Protected fauna, Protected flora, Protected species, Reforestation, Soil, Soil degradation, Species, Strategic plan for biodiversity, Terrestrial ecosystems, Threatened species, Tree, Tree species, Wetlands.

3.16.2 Contoh Kegiatan SDGS 15

SDGS 15, Ekosistem Daratan berhubungan dengan melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati. Berikut contoh kegiatan SDGS 15, Ekosistem Daratan.

EksplorasiKolaboratif-UniKonservasiFauna;salahsatumegaproker UKF yang didalamnya terdapat aktivitas mengamati dan mengidentifikasisatwaliaryangadadimasing-masingkampus.Diikuti oleh ormawa dari 7 perguruan tinggi di seluruh Indonesia (IPB, Unair, Unsoed, Unhas, Untad, Unmul, dan Unud). Pengamatan dilakukan oleh masing-masing ormawa pada setiap kampus yang telah terlibat. Pembagian tim pengamatan berdasarkan taksa satwa, yaitu Herpetofauna,Mamalia,Burung,Insekta,danFaunaPerairan Kambio - Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataFakultasKehutanan dan Lingkungan IPB; upayapendidikan bagi civitas IPB dan masyarakat umum mengenai pentingnya upaya konservasi.

3.17 SDGS 16

SDGS 16, Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh yaitu menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. Berikut target dari SDGS 16, Perdamaian, Keadilan dan KelembagaanyangTangguh.

SDGS ke- Indonesia English
a. b.
40
Gambar 17. SGDS 16

Secara signifikan mengurangi segala macam bentuk kekerasan dan angkakematianterkaitdimanapun.

Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan dan segala macam bentukkekerasandanpenyiksaanterhadapanak.

Mendukungperangkathukumditingkatnasionaldaninternasionaldan akseskeadilanyangsamauntuksemua.

Pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran keuangan dan senjata terlarang, memperkuat pemulihan dan pengembalian aset yang dicuri dan memerangi semua jenis tindak kejahatan kriminal yang terorganisir.

Secara substansial mengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuk.

Membangun institusi-institusi yang akuntabel dan transparan di semualevel.

Memastikan pengambilan keputusan yang responsif, inklusif, partisipatifdanrepresentatifdisemualevel.

Memperlebar dan menguatkan partisipasi dari negara-negara berkembangdalaminstitusidantata-kelolaglobal.

Pada tahun 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk aktakelahiran.

Memastikan akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan fundamental, sesuai dengan perundang-undangan nasionaldanperjanjianinternasional.

Memperkuat institusi nasional yang terkait, termasuk melalui kerjasama internasional, untuk pengembangan kapasitas pada semua level, khususnya di negara-negara berkembang, untuk mencegah kekerasandanmemerangiterorismesertakejahatan.

Mendukung dan mendorong hukum dan kebijakan non-diskriminatif untukpembangunanberkelanjutan.

3.17.1 Kata Kunci SDGS 16

Berikut Kata Kunci dari SDGS 16, Perdamaian, Keadilan dan KelembagaanyangTangguh.

16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh

Pelecehan, Akuntabilitas, institusi yang bertanggung jawab, penahanan sewenang- wenang, Senjata, perdagangan senjata, Registrasi kelahiran, Suap, Teror terorisme, Resolusi konflik, Konflik, Korupsi, Diskriminasi, Pendidikan, Penghilangan Paksa, Akses yang Sama, Pemerataan, Eksploitasi, Aliran Senjata, Kebebasan, Geografi kemiskinan, Pemerintahan, Kejahatan kebencian, Hak Asasi Manusia, Perdagangan manusia, Senjata ilegal, Aliran keuangan ilegal, Inklusi, Lembaga inklusif, Masyarakat inklusif, Lembaga, Pengungsi internal, Peradilan, Keadilan, Keadilan untuk semua, Identitas hukum, Keamanan Nasional, Non- kekerasan,

Abuse, Accountability, Accountable institutions, Arbitrary detention, Arms, Arms trafficking, Birth registration, Bribery, Combat terrorism, Conflict resolution, Conflicts, Corruption, Discrimination, Education, Enforced disappearance, Equal access, Equity, Exploitation, Flow of arms, Freedom, Geography of poverty, Governance, Hate crime, Human rights, Human trafficking, Illegal arms, Illicit financial flows, Inclusion, Inclusive institutions, Inclusive societies, Institutions, Internally

a. e. c. g. j. h. k. l. b. f. i. d.
Indonesia English
SDGS ke-
41

16. Perdamaian, Keadilan dan Kelemba-gaan yang Tangguh

kejahatan terorganisir, prinsip-prinsip Paris, Perdamaian, masyarakat yang damai, Pelecehan fisik, Polisi, Cegah kekerasan, Pelecehan psikologis, Kebijakan publik, Kualitas hidup, Pengambilan keputusan representatif, Peraturan hukum, Ancaman keamanan, Pelecehan seksual, Kekerasan seksual, Dicuri aset, penggelapan pajak, Pencurian, Penyiksaan, Perdagangan, Transparansi, tahanan yang tidak dihukum, masyarakat yang tidak stabil, Korban kekerasan, Kekerasan Kekerasan lagi perempuan dan anak-anak, tingkat kekerasan, penyitaan senjata

displaced, Judiciary, Justice, Justice for all, Legal identity, National Security, Non-violence, Organized crime, Paris principles, Peace, Peaceful societies, Physical abuse, Police, Prevent violence, Psychological abuse, Public policy, Quality of life, Representative decisionmaking, Rule of law, Security threats, Sexual abuse, Sexual violence, Stolen assets, Tax evasion, Theft, Torture, Trafficking, Transparency, Unsentenced detainees, Unstable societies, Victims of violence, Violence Violence against women and children, Violence rates, Weapon seizures

3.17.2 Contoh Kegiatan SDGS 16

SDGS 16, Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh berhubungan dengan menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan. Berikut contoh kegiatan SDGS 16, Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh.

Pemilihan Raya Keluarga Mahasiswa IPB 2021 - Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB;Pemira Eksekutif Pusat bertujuan untuk memilih Presma-Wapresma KM IPB. Pemira Legislatif Pusat merupakan Pemilihan Raya untuk memilih anggota DPM KM IPB.

3.17 SDGS 16

SDGS 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Berikut target dari SDGS 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

SDGS ke- Indonesia English
a.
42
Gambar 18. SGDS 17

Menguatkan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui bantuan internasional kepada negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas domestik dalam hal pajak dan pengumpulan pendapatanlainnya.

Negara-negara maju mengimplementasikan secara penuh komitmen ODA mereka, termasuk komitmen yang dibuat oleh banyak negara maju untuk mencapai target 0,7 persen dari ODA/GNI bagi negaranegaraberkembangdan0,15–0,20persendariODA/GNIbaginegaranegara kurang berkembang; pemberi ODA didorong untuk mempertimbangkan penetapan target untuk dapat memberikan setidaknya 0,20 persen dari ODA/GNI kepada negara-negara kurang berkembang.

Memobilisasi tambahan sumber daya finansial untuk negara berkembangdariberbagaisumber.

Membantu negara berkembang dalam mencapai pengelolaan hutang jangkapanjangyangberkelanjutanmelaluikebijakanyangterkoordinir yang ditujukan untuk membantu perkembangan pendanaan hutang, penghapusan hutang dan restrukturisasi hutang, sebagaimana layaknya,danmengatasihutangdarinegaramiskinberhutangbanyak untukmengurangibebanhutang.

Mengadopsi dan mengimplementasikan regim yang mendukung investasibaginegarakurangberkembang.

Memperbanyak kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan, dan segitiga regional dan internasional mengenai akses terhadap sains, teknologi dan inovasi dan memperbanyak berbagi pengetahuan mengenai syarat yang disepakati bersama, termasuk melalui koordinasi yang lebih baik diantara mekanisme yang sudah ada, khususnya pada level PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global.

Mendukung perkembangan, transfer, diseminasi dan difusi teknologi ramahlingkungankepadanegara-negaraberkembangdengansyarat lunak, termasuk syarat konsesi dan preferensial, sebagaimana yang telahdisepakatibersama.

Secara penuh mengoperasionalisasi bank teknologi dan sains, mekanisme pengembangan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang pada tahun 2017 dan memperbanyak penggunaan teknologi yang memungkinkan, terutama teknologi informasidankomunikasi.

Meningkatkan dukungan internasional untuk mengimplementasikan pengembangan kapasitas yang efektif dan mengena di negaranegara berkembang untuk mendukung rencana nasional untuk mengimplementasikan semua tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerjasama segitiga.

Mendorong sistem perdagangan multilateral yang universal, berdasarkan aturan, non-diskriminatif dan setara di bawah WTO, termasuk melalui konklusi negosiasi dibawah Agenda Pembangunan

Doha.

Secara signifikan meningkatkan ekspor dari negara-negara berkembang, dengan pandangan untuk menggandakan porsi ekspor globalnegara-negarakurangberkembangpadatahun2020.

a. c. e. b. d. f. g. h. i. j. k. 43

Menyadari implementasi yang tepat waktu dari akses terhadap pasar bebas-bea dan bebas-quota untuk seterusnya, bagi negara-negara kurang berkembang, konsisten dengan keputusan WTO, termasuk dengan memastikan bahwa aturan asal (rules of origin) yang preferensial yang diterapkan bagi import dari negara kurang berkembang bersifat transparan dan sederhana, dan berkontribusi untukmemfasilitasiaksespasar.

Memperbaiki stabilitas ekonomi makro global, termasuk melalui koordinasikebijakandanketerpaduankebijakan Meningkatkankoherensikebijakanuntukpembangunanberkelanjutan.

Menghargai ruang kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membuat dan mengimplementasikan kebijakan untuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan Kemitraan multi-pihak.

Memperluas kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, dilengkapi dengan kemitraan multi-pihak yang dapat memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, teknologi, dan sumber daya finansial, untuk mendukung pencapaian Tujuan di semua negara, terutamanegaraberkembang.

Mendorong dan mendukung kemitraan publik, publik-swasta, dan masyarakat sipil yang efektif, yang dibangun dari pengalaman dan strategidalambermitra.

Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan terhadap pengembangan kapasitas ke negara-negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil, untuk secara signifikan meningkatkan ketersediaan data yang bermutu tinggi, tepat waktu dan dapat diandalkan, diagregat menurut pendapatan, gender, usia, suku, etnis, status migrasi, disabilitas, lokasi geografis dan karakteristiklainnyayangrelevandalamkonteksnasional.

Pada tahun 2030, membangun dari inisiatif-inisiatif yang ada untuk mengembangkan ukuran kemajuan terhadap pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik bruto dan mendukung pengembangan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Pembangunan kapasitas, kemitraan masyarakat sipil, Teknologi komunikasi, Keberlanjutan hutang, Bantuan pembangunan, Data terpilah, Agenda Pengembangan Doha, Kewirausahaan, Teknologi berwawasan lingkungan, Investasi langsung asing, Inovasi pembinaan, Perdagangan bebas, Prinsipprinsip dasar statistik resmi, Kemitraan global, Kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, stabilitas global, bantuan internasional, kerjasama internasional, populasi internasional dan sensus perumahan, dukungan internasional, dukungan internasional untuk negara-negara berkembang,

Capacity building, Civil society partnerships, Communication technologies, Debt sustainability, Development assistance, Disaggregated data, Doha Development Agenda, Entrepreneurship, Environmentally sound technologies, Foreign direct investments, Fostering innovation, Free trade, Fundamental principles of official statistics, Global partnership, Global partnership for sustainable development, Global stability, International

l. m. n. q. o. r. p. s. SDGS ke- Indonesia English
3.18.1 Kata Kunci SDGS 17
44
BerikutKataKuncidariSDGS17,KemitraanuntukMencapaiTujuan.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

berbagi pengetahuan, kemitraan multipemangku kepentingan, pengentasan kemiskinan, kemitraan publik-swasta, perjanjian kerjasama ilmu pengetahuan, perjanjian kerjasama ilmu pengetahuan, kerjasama teknologi perjanjian, transfer Teknologi, rata-rata tarif tertimbang, Pengusaha wanita, Organisasi Perdagangan Dunia.

aid, International cooperation, International population and housing census, International support, International support for developing countries, Knowledge sharing, Multistakeholder partnerships, Poverty eradication, Publicprivate partnerships, Science cooperation agreements, Technology cooperation agreements, Technology transfer, Weighted tariff average, Women entrepreneurs, World Trade Organization.

3.18.2 Contoh Kegiatan SDGS 17

SDGS 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan berhubungan dengan menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan. Berikut contoh kegiatan SDGS 17, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

IPB Model United Nation 2021 - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB; program pendidikan simulasi dan/atau kegiatan akademik tentang diplomasi, Hubungan Internasional dan PBB.

Studi Banding Internasional - Himpunan Profesi Mahasiswa Geofisika & Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; kegiatan silaturahmi dan kerjasama yang dilakukan Himagreto dengan sesama himpunan di IPB University (Stuba Himpro), kampus yang ada di Indonesia (Stuba Universitas), dan kampus di luar negeri (Stuba Internasional).

SDGS ke- Indonesia English
a.
45
b.

Tentang Manajemen Risiko (MANRISK)

Perubahan yang cepat, kompleks dan tidak pasti memunculkan faktorfaktor risiko yang bisa menghalangi proses dalam mencapai tujuan organisasi.Perubahan untuk diantisipasi bagi mahasiswa dan pengurus Ormawa agar kegiatan bisa mencapai target yang sudah ditetapkan. Semenjak tahun 2020, Implementasi Manajemen Risiko pada kegiatan ormawa menjadi salah satu Standar Operasional Prosedur yang wajib dilaksanakan. Asesmen terhadap risiko dilakukan melalui laman SIMOrmawa. Hal-hal yang perlu diketahui mengenai manajemen risiko padakegiatanormawaadalahsebagaiberikut:

4.1 Cluster

Kegiatan yang diselenggarakan berupa kompetisi atau lomba

Kegiatan yang diselenggarakan berupa kegiatan non-lomba

Kegiatan yang diselenggarakan memiliki sasaran masyarakat di luar kampus

Kegiatan yang diselenggarakan berupa Seminar /Workshop /Talkshow / Symposium

Kegiatan yang diselenggarakan berupa sidang/rapat kerja dan bersifat formal

4.2 Cluster Program Kerja

Kegiatan dilakukan di luar jaringan (luring

Kegiatan dilakukan secara bauran atau kombinasi antara daring dan luring.

4.3 Likelihood Scale

Likelihood Scale atau Skala Kemungkinan adalah frekuensi terjadinya bahaya atau seberapa sering bahaya itu terjadi. Skala kemungkinan diukur oleh ormawa penyelenggara pada setiap bahaya yang mungkin terjadi.

4.4 Severity Scale

Severity Scale atau Skala Keparahan adalah besarnya dampak terhadap pribadi/ program. Skala keparahan diukur oleh ormawa penyelenggarapadasetiapbahayayangmungkinterjadi.

46 No. Cluster Uraian 1 2 3 4 5 EO Kompetisi EO Penonton Pengabdian/Ekspedisi Seminar Sidang
No. Cluster Program Kerja Uraian 1 2 3 Online Offline Hybrid Kegiatan
)
dilakukan di dalam jaringan (daring
)

4.5 Tingkat Risiko

Tingkat Risiko merupakan hasil perhitungan dari skala kemungkinan dan skala keparahan yang telah diukur setiap kegiatan. Tingkat Risiko padakegiatanOrmawaterbagimenjadilimatingkatyaitu:

Tingkat Risiko

Risiko rendah dengan rentang nilai 1-5

Risiko rendah-sedang dengan rentang nilai 6-10

Risiko sedang dengan rentang nilai 11-15

Risiko sedang-tinggi dengan rentang nilai 16-20

nilai 21-25

4.6 Rekomendasi Mitigasi Risiko

Dari setiap tingkat risiko, sistem akan memberikan rekomendasi mitigasi risiko yang sesuai dengan cluster program kerja. Mitigasi risiko yang direkomendasikan dapat diimplementasikan sebagai langkah pencegahandanpenanganan.

47
Low
Medium Medium
High
No.
Uraian 1 2 3 4 5 Low
Medium
High
Risiko tinggi dengan rentang

Tentang Self Assessment

5.1 Landasan Self Assessment

Pembinaan Ormawa dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi nasional yaitu mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa, serta mampu menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa. Pembinaan Ormawa harus mengutamakan prinsip pendidikan sesuai perkembangan psikologis mahasiswa, memperlakukan mahasiswa sebagai peserta didik dewasa atau menjelang dewasa yang sedang dilatih untuk menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab, kompeten,danmandiri.

Pembinaan Ormawa mengutamakan keteladanan dan berlandaskan padaasas:

salingpercaya; salingmenghormati; tanggungjawab; transparan;dan edukatif.

Sesuai amanat UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan bagi mahasiswa dilaksanakan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler. Baik hard skills maupun soft skills mahasiswa dapat dikembangkan di perguruan tinggi melalui kegiatan pembelajaran terpadu, dan kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler dapat dilaksanakan melalui Organisasi Kemahasiswaan(Ormawa).

Dalam merancang, merencanakan, mengusulkan dan melaksanakan kegiatan,Ormawamemilikitanggungjawabuntuk:

memahami dan mematuhi seluruh peraturan dan hukum yang terkait dengan kegiatan baik yang ditetapkan oleh perguruan tinggimaupunolehinstansilainyangterkait; menyusun program kerja yang bermutu dan relevan dengan misi organisasi, relevan dengan kebutuhan mahasiswa anggota organisasi; meminta persetujuan pimpinan fakultas/perguruan tinggi atas programkerjaOrmawayangtelahdisusun; menyusun dan mengusulkan proposal pelaksanaan kegiatan sesuaiketentuanyangberlakudiperguruantinggi; melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang diusulkan secarabertanggungjawab;

48

selama melaksanakan dan atau ikut serta dalam kegiatan Ormawa selalu menjaga nama baik almamater, berperilaku baik berlandaskan agama, Pancasila, dan nilai-nilai luhur bangsa dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan bidangkemahasiswaantingkatfakultasatauperguruantinggi.

Untuk itu diperlukan metode pengawasan yang sesuai dengan landasan dan panduan yang sesuai berupa pengukuran skala asesi secara pribadi maupun keormawaan yang bertujuan untuk mendapatkan data hasil akhir perkembangan ormawa yang kemudian bisadijadikanbahanpertimbanganditahunsetelahnya.

5.2 Pengawasan pada Self Assessment

Pengawasan dilakukan untuk memantau dan memastikan penyelenggaraan kegiatan Ormawa sesuai dengan ketentuan dan tujuan yangtelahditetapkan.Pengawasanpenyelenggaraankegiatandilakukan secara berkala oleh unsur pimpinan, dosen pembina, dan/atau tenaga kependidikan.

5.3 Evaluasi pada Self Assessment

Evaluasi kegiatan kemahasiswaan dilakukan untuk mengidentifikasi kendala, mengukur keberhasilan, tingkat efisiensi, efektivitas media, metode, maupun sumber daya, serta memberikan umpan balik sebagai bentuk upaya perbaikan kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan atau program Ormawa yang dilaksanakan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh panitia/tim yang telah dibentuk oleh pimpinan bidang kemahasiswaan tingkat fakultas atau perguruan tinggi yang melibatkan unsur pimpinan, dosen pembina, dan/atau tenaga kependidikan yang mengacu pada standar jaminan mutu Ormawa di perguruan tinggi masing-masing. Evaluasi dapat dilakukan pada tiap tahap pelaksanaan kegiatan.

5.4 Sanksi pada Self Assessment

Perguruan tinggi memberikan sanksi atas semua bentuk pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik secara individu maupun organisasi. Penjatuhan sanksi dilakukan melalui mekanisme yang adil, transparan, objektif, dan bertujuan mendidik. Sanksi didasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihak internal dan/atau eksternal, dapat berupa sanksi administrasi, peringatan lisan, peringatan tertulis, skorsing dan pemberhentian pada individu, pembekuan kegiatan, pembekuan sementara organisasi, hingga pembubaran organisasi secara permanen, yang diatur di dalam peraturanperguruantinggidanperundang-undanganyangberlaku.

5.5 Sistem Penjaminan Mutu pada Self Assessment

Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) merupakan wadah kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler mahasiswa di perguruan tinggi, oleh karena itu kegiatan Ormawa semestinya sejalan dengan visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi dimana Ormawa tersebut berada. Melalui Ormawa diharapkan dapat ditingkatkan potensi, bakat,danminatmahasiswauntuklebihberprestasidemireputasi

49

individu mahasiswa, organisasi kemahasiswaan, perguruan tinggi, daerah dimana perguruan tinggi berada dan negara Republik Indonesia.

Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagaimana disebutkan di atas, diperlukan sistem penjaminan mutu Ormawa yang dimaksudkan sebagai perangkat dasar untuk peningkatan kualitas organisasi secara berkelanjutan. Selain perangkat kelembagaan yang terintegrasi dengan unit/gugus jaminan mutu yang ada, sistem penjaminan mutu Ormawa ini setidaknya memiliki dokumen tentang Sistem Jaminan Mutu Ormawa,

Kelengkapan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Ormawa dan Evaluasi Diri Ormawa. Ketersediaan dan isi keseluruhan dokumen tersebut perlu diatur oleh kebijakan pimpinan perguruan tinggi dalam suatu Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi karena sistem penjaminan mutu Ormawa merupakan bagian tidak terpisahkan dari sistem penjaminan mutu perguruan tinggi.

Melalui kebijakan dan pengaturan tentang sistem penjaminan mutu Ormawa serta pelaksanaan yang konsisten, perguruan tinggi memastikan bahwa Ormawa dapat:

Berperan aktif dalam pemenuhan standar mutu organisasi kemahasiswaan.

Memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan kepada anggota dan pemangku kepentingan lainnya melalui peningkatan keefektifan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.

Mengembangkan sistem penjaminan mutu internal (SPMI).

Berperan aktif dalam implementasi penjaminan mutu perguruan tinggi.

Sistem penjaminan mutu Ormawa dikembangkan secara terintegrasi dalam sistem penjaminan mutu perguruan tinggi dengan mempertimbangkan atau menggunakan 10 standar sebagai berikut:

Standar 1

Standar 2

Standar 3

Standar 4

Standar 5

Standar 6

Standar 7

Standar 8

Standar9

Spesifikasi, Visi, Misi, Tujuan/kompetensi, dan Tata Tertib Organisasi

Perencanaan Strategis

Tata Kelola Organisasi

Kompetensi dan Sumber Daya Manusia

Program Kerja

Sarana dan Prasarana

Jejaring dan Alumni

Manajemen Keuangan

Prestasi dan Reputasi Standar 10. Monitoring dan Evaluasi

5.6 Penerapan Metode pada Self Assessment

Tujuan

Meningkatkan kapasitas Organisasi Kemahasiswaan untuk menjadi organisasi yang berkarakter Pancasila, berprinsip bela negara dan menjadi inisiator pembangunan, serta meningkatkan kompetensi soft skills mahasiswa;

50

Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal kepemimpinan, kerja sama tim, kepedulian sosial, kemampuan berpikir kritis, kreatif, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, dan berliterasi teknologi informasi; dan

Melaksanakan program kerja Ormawa secara efektif dan efisien

Penialian Keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja Ormawa dapat diukur melalui :

Penilaian Peningkatan Kapasitas Lembaga Ormawa

a. Relevansi visi, misi dan tujuan organisasi;

b. Kekuatan dukungan tata Kelola organisasi;

c. Kompetensi kepengurusan

d. Keterkaitan program kerja

e. Dukungan sarana dan prasarana;

f. Jejaring pihak luar

g. Monitoring dan evaluasi

h. Manajemen keuangan ; dan

i. Administrasi keuangan

Penilaian Peningkatan Kompetensi Mahasiswa

a. Tingkat penerimaan dan partisipasi peserta sasaran

b. Metode (keberhasilan metode)

c. Ketercapaian tujuan, Indikator Keberhasilan dan Target Luaran

d. Kualitas pelaksanaan program kerja

e. Kinerja tim (integritas, dedikasi, kekompakan)

f. Peran Dosen Pembina dan Perguruan Tinggi

g. Potensi Khusus Program (peran dalam pembangunan, SDGs, dan keberlanjutan program kerja

Penilaian Pelaksanaan Program Kerja

a. Kepemimpinan

b. Kemampuan bekerja dalam tim

c. Kepedulian sosial

d. Kemampuan berpikir kreatif

e. Kemampuan problem solving

f. Kemampuan berkomunikasi

g. Kemampuan berkolaborasi

h. Kemampuan literasi teknologi informasi

i. Tingkat penguasaan isi program kerja.

Metode Pre - Post Test Kapasistas Kelembagaan Ormawa

Penilaian diri sendiri oleh Lembaga sendiri

Penilaian oleh anggota tim pelaksana

Penilaian oleh Pembina/ Pimpinan PT

Metode Pre - Post Test Kapasistas Individual Anggota

Penilaian diri sendiri

Penilaian anggota lain dalam satu tim

Penilaian pimpinan lembaga ormawa

51
2. 3. 1. 2. 3.

Penggunaan SIM ORMAWA IPB

Cara mengubah profil organisasi kemahasiswaan sebagai berikut.

Setelah melakukan login dan masuk pada beranda, pilih menu Profil dan pilih Ubah data.

52
Gambar 19. Menu Profil Ormawa Gambar 20. Menu Profil Ormawa 6.1 Pengubahan Profil Ormawa 1.
1 2

Mengisi kolom Nama Organisasi, Nama Bahasa Inggris, dan Nomor SK Ormawa.

Mengisi kolom Jenis Organisasi.

Gambar 21. Jenis Organisasi

Mengisi kolom Sejarah Singkat, Visi, Misi, Alamat Sekretariat, Website dan Sosial Media. Apabila sosial media terdapat lebih dari satu, klik tombol tambah.

Gambar 22. Kolom Sosial Media pada Profil Ormawa

Setelah semua kolom isian terisi dengan benar dan lengkap, lalu klik tombol simpan.

Gambar 23. Tool Simpan-Batal pada Profil Ormawa

53
2. 3. 4. 5.

6.2

Gambar 24. Tampilan Form Isian Ubah Data Profi

Cara menambah anggota organisasi kemahasiswaan sebagai berikut.

Setelah melakukan login dan masuk pada beranda, pilih menu Anggota dan pilih Tambah Anggota.

54
Penambahan Anggota Ormawa 1.
1 2
Gambar 25. Menu Anggota

Mengisi kolom NIM/Nama Mahasiswa.

55
Setelah semua kolom isian sudah terisi dengan benar dan lengkap, lalu klik tombol simpan. 5. 6. Gambar 28. Kolom Tanggal pada Tambah Anggota Gambar 29. Kolom Status Anggota pada Tambah Anggota Gambar 30. Tool Batal-Simpan pada Tambah Anggota

Untuk melihat kembali nama anggota yang ditambahkan, tulis nama mahasiswa pada kolom search. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi anggota tertentu pada kolom aksi.

56
7. Gambar 31. Daftar Anggota pada Menu Anggota
1 2
Gambar 32. Tampilan Form Isian Tambah Anggota

6.3 Penambahan Prestasi

Cara menambah prestasi sebagai berikut.

1.

Setelah melakukan login dan masuk pada beranda, pilih menu Prestasi dan pilih Tambah Prestasi. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi prestasi tertentu pada kolom aksi.

57
2 3 1

5.

Untuk melihat kembali prestasi yang ditambahkan, tulis nama pada kolom search. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi prestasi padakolom aksi.

6.4 Penambahan Publikasi Caramenambahpublikasi sebagai berikut.

1. Setelah melakukan login dan masuk pada beranda, pilih menu Publikasi dan pilih Tambah Publikasi. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi publikasi tertentupadakolom aksi.

59
1 3 2

4.

Setelah semua kolom isian terisi dengan benar dan lengkap, lalu klik tombol simpan.

5.

Gambar 46. Tampilan Form Isian Tambah Publikasi

Untuk melihat kembali publikasi yang ditambahkan, tulis judul pada kolom search. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi publikasi pada kolom aksi.

Gambar 46. Tampilan Form Isian Tambah Publikasi

6.5 Pengajuan dan Pelaporan Kegiatan

Pengajuan dan pelaporan kegiatan pada SIM Ormawa IPB yang berkaitan dengan kegiatan kompetitif dan rutin terbagi ke dalam dua bagian, yaitu saat pengajuan kegiatan dan saat pelaporan kegiatan. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan SDGs dan relevansinya. Pimpinan dan pengurus Ormawa perlu memahami mengenai SDGs sebagai langkah utama meminimalisir kesalahan pada identifikasi SDGs dan sebagai data pendukung dalam pemeringkatan institusi. Fitur isian saat pengajuan kegiatan adalah sebagai berikut:

1.

NamaKegiatan

Untuk melihat kembali publikasi yang ditambahkan, tulis judul pada kolom search. Anda dapat mengubah atau menghapus informasi publikasi pada kolom aksi.

60

2.

Deskripsi Kegiatan

Uraikan deskripsi kegiatan yang mencakup What, When, Why, Where, Who, dan How (5W1H) terkait kegiatan. Contoh: Kegiatan Ekspedisi Coastal merupakan kegiatan tahunan eksplorasi potensi bahari di wilayah Indonesia yang mengutamakan perwujudan perilaku hidup bersih. Wilayah pesisir dan pulau-pulau yang indah menjadi daya tarik bagi pariwisata, namun harus diikuti dengan kesadaran bagi setiap orang (khususnya wisatawan) yang memanfaatkan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

Skala Kegiatan

Pilih salah satu pilihan skala kegiatan berikut:

(a) Departemen

(b) Fakultas

(c) Internasional

(d) IPB

(e) Nasional

(f) (g)Organisasi Regional

Sasaran Peserta

Isi sasaran jumlah peserta hanya dengan angka. Contoh: 1000

5.

Bentuk Kegiatan

Pilih salah satu pilihan bentuk kegiatan berikut:

(a) Kesejahteraan Mahasiswa

(b) Kewirausahaan dan Pengembangan Karir

(c) Mobilitas Internasional

(d) Pembangunan Karakter dan Softskills

(e) Penalaran dan Kreativitas

(f) Pengembangan Minat dan Bakat

6. Jenis Kegiatan

Pilih salah satu pilihan jenis kegiatan berikut:

(a) Advokasi/Pendampingan

(b) Bazaar

(c) Capacity Building (Upgrading, Outbond, LKMM)

(d) Ekspedisi

(e) Ekspo/Pameran

(f) Festival/Pertunjukan (Konser, Malam, Apresiasi)

(g) Kampanye/Promosi/Sosialisasi

(h) Kompetisi/Lomba

(i) Mentoring atau Coaching

(j) Pelatihan/Training

(k) Pengabdian Kepada Masyarakat

(l) Publikas/Public Relations

(m) Riset/Survey

(n) Seminar/Workshop/Talkshow/Symposium

(o) Sidang atau Rapat Kerja

(p) Studi Banding/Fieldtrip

61
3. 4.

7. Kompetensi yang diharapkan Isi kompetensi berdasarkan pilihan yang tersedia. Jumlah kompetensi yang dipilih adalah minimal sebanyak 3 dan maksimal

5.

8. Karakter yang diharapkan Isi karakter berdasarkan pilihan yang tersedia. Jumlah karakter yang dipilih adalah minimal sebanyak 3 dan maksimal 5. Contoh: Grit & Persistence; Empathy & Caring; Cinta Pertanian

9. Pembobotan 3 Poin SDGs Pilih 3 poin SDGs yang berkaitan dengan kegiatan dan beri bobot setiap poin. Simpan poin SDGs yang paling dominan di urutan pertama dengan rentang bobot 7-10. Simpan poin SDGs yang cukup dominan di urutan kedua dengan rentang bobot 4-6. Simpan poin SDGs yang tidak begitu dominan di urutan ketiga dengan rentang bobot 1-3.

Contoh:

SDGs 12 Responsible Consumption (Bobot: 10)

SDGs 13 Climate Action (Bobot: 6)

SDGs 14 Life Below Water (Bobot: 3)

10.

Kata kunci/keyword

Isi dengan pilihan kata kunci yang berkaitan dengan kegiatan. Kata kunci yang tersedia otomatis dibatasi hanya yang berkaitan dengan

SDGs yang kamu pilih. Jumlah kompetensi yang dipilih adalah minimal sebanyak 3 dan maksimal 5.

Contoh: Limbah;Polusi laut;Ekosistem laut;Pemanasan laut

11. 12. 13.

Mitra Internal

Isi dengan mitra dalam lingkup kampus yang bekerja sama dengan kepanitiaan kegiatan. Mitra bisa diisi lebih dari 1. Contoh: Fisheries Diving Club IPB

Mitra Eksternal

Isi dengan mitra di luar lingkup kampus yang bekerja sama dengan kepanitiaan kegiatan. Mitra bisa diisi lebih dari 1.

Contoh: Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Relevansi Kegiatan dengan SDGs Uraikan relevansi kegiatan dengan poin SDGs yang kamu pilih. Berbeda dengan deskripsi, pada bagian ini perlu menyebutkan setidaknya satu kata kunci yang sudah kamu pilih dan jelaskan bagaimana kegiatanmu dapat mendukung poin SDGs yang dipilih. Contoh: Ekspedisi Coastal merupakan kegiatan tahunan eksplorasi potensi bahari di wilayah Indonesia. Aksi ini memberikan pembelajaran bagi masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Memberikan informasi dan masukan kepada stakeholder yang terlibat kondisi lingkungannya. Harapannya, mahasiswa dapat menggerakan kesadaran masyarakat dan khususnya wisatawan mulai dari kaum muda milenial dalam kecintaannya untuk menjaga lingkungan. Berhubungan dengan hal itu, kegiatan ini turut mendukung poin SDGs ke 12, 13, dan 14.

62

14.Learning Hours

Isi learning hours kegiatan hanya dengan angka dan dalam satuan menit.

Contoh: 240

15.Lokasi Kegiatan

Pilih salah satu pilihan lokasi kegiatan, antara indoor, outdoor, online atau Contoh:hybrid. Outdoor (di luar Bogor)

16.Spesifikasi Lokasi Kegiatan

Isi Lokasi Kegiatan dengan spesifik. Jika diadakan luring, setidaknya sebutkan nama tempat, dan Kota/Kabupaten.

Contoh: Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

Anggaran Dana

Isi anggaran dana kegiatan hanya dengan angka tanpa rupiah, koma, dan titik.

Contoh: 135000000

Ketua Pelaksana

Isi nama ketua pelaksana kegiatan.

Penanggung Jawab

Isi nama penanggung jawab kegiatan.

Luaran yang diharapkan

Isi luaran yang diharapkan dari kegiatan.

Contoh:

Publikasi Jurnal Ilmiah

Coastal Video Dokumenter

Waktu Kegiatan

Waktu kegiatan diisi dengan memilih tanggal pelaksanaan, waktu dimulai, dan waktu selesai. Jika kegiatan berupa rangkaian, klik tambah waktu kegiatan.

Contoh:

10 Oktober 2023 / 00.00-23.59

12 Oktober 2023 / 04.00-18.00

Pembicara

Jika mengundang pembicara dari Kampus, klik tambah dan isi nama pembicara. Jika mengundang pembicara dari luar kampus, klik Lainnya dan isi identitas pembicara, yaitu Nama, Jenis Kelamin, Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir.

Contoh:

Dr. Beginer Subhan, S.Pi, M.Si

Rancangan Anggaran Dana Isi rancangan anggaran dana dengan mengklasifikasikannya ke dalam peruntukannya.

Contoh:

Alat Selam 100000000 BPPTN

Transportasi 35000000 Non-BPPTN

Susunan Panitia Isi susunan panitia sesuai dengan jabatan masing-masing.

63
24.
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

25.Manajemen Risiko

Pengisian manajemen risiko terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

Pemilihan Cluster

Cluster program terdiri dari

EO Kompetisi

EO Penonton

Pengabdian/Ekspedisi

Seminar

Sidang

Pemilihan Cluster Program Kerja

Dari cluster yang dipilih, pilih kembali cluster program kerja antara hybrid, online, atau offline.

Pengisian Likelihood Scale (Frekuensi terjadinya bahaya/ Seberapa sering terjadinya bahaya?)

Pilih salah satu angka dari skala 5, berikut:

1: Hampir tidak pernah

2: Sangat jarang

3: Jarang

4: Sering

5: Sangat sering

Pengisian Severity Scale (Dampak terhadap pribadi/program/ Seberapa besar dampak terhadap pribadi/program?)

Pilih salah satu angka dari skala 5, berikut:

1: Hampir tidak pernah

2: Sangat jarang

3: Jarang

4: Sering

5: Sangat sering

26.Unggah Proposal

Unggah proposal kegiatan dengan format nama file ‘Nama Ormawa’-Proposal ‘Nama Kegiatan’. Contoh: HIMITEKA-Proposal Ekspedisi Coastal 2023.

1. Tautan Publikasi

Isi tautan publikasi dengan tautan website publikasi resmi, seperti IPB Today, Republika, TribunNews, dan semacamnya atau publikasi pada laman dengan domain ipb.ac.id.

Tulisan publikasi setidaknya mencakup nama kegiatan, waktu kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah peserta kegiatan, hasil yang dicapai, dan kutipan pimpinan IPB yang terlibat. Contoh: https://fpik.ipb.ac.id/berita-lengkap/120

2. Unggah Laporan Kegiatan

Unggah laporan kegiatan dengan format nama file ‘Nama Ormawa’-Laporan ‘Nama Kegiatan’. Contoh: HIMITEKA-Laporan

Ekspedisi Coastal 2023.

64
a. b. c. d. Fitur isian saat pelaporan kegiatan adalah sebagai berikut:

6.5.1 Contoh Pengajuan dan Pelaporan Kegiatan

1.

Mengakses laman http://ormawa.ipb.ac.id/ dan masuk ke laman menggunakan akun ketua organisasi kemahasiswaan.

Gambar 48. Menu Login pada SIM Ormawa IPB

Setelah masuk ke beranda laman, klik menu Kegiatan dan pilih menu Kompetitif.

Gambar 49. Tampilan Kegiatan Kompetitif pada Menu Kegiatan

Setelah menu Kegiatan Kompetitif muncul, pilih fitur Tambah Kegiatan pada kolom pojok kanan atas untuk melakukan pengisian data pada proposal kegiatan yang diajukan.

Gambar 50. Tampilan Kegiatan Kompetitif pada Menu Kegiatan

65
2. 3.

Melakukan pengisian data pada proposal kegiatan yang diajukan dan melakukan submit. 4.

66
Gambar 51. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 52. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pad Kegiatan Kompetitif Gambar 53. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif
67
Gambar 54. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 55. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 56. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif

Setelah pengisian data, klik simpan, dan proposal kegiatan yang diajukan menunggu untuk diverifikasi.

68
Gambar 57. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 58. Tampilan Isian Form Tambah Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 59. Detail Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif 5.

Selanjutnya jika proposal kegiatan yang diajukan diterima, kegiatan sudah

69
Gambar 60. Daftar Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 61. Detail Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 62. Daftar Kegiatan Kompetitif pada Menu Kegiatan bisa dilaksanakan. 6.

Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan ingin mengunggah laporan kegiatan, klik fitur Kegiatan lalu pilih Kompetitif, dan klik

Selanjutnya, klik tombol di sebelah aksi pada pojok kanan, pilih Unggah Laporan Kegiatan.

Selanjutnya, mengunggah dokumen laporan kegiatan dan mengisi tautan publikasi, lalu klik simpan.

70
Gambar 63. Daftar Kegiatan Kompetitif pada Menu Kegiatan Gambar 64. Detail Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif Gambar 65. Tampilan Unggah Laporan Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif 7. 8.
1 2 1 2 3
9.

Pengajuan dan pelaporan kegiatan sudah selesai. Jika ada perubahan pada data, dapat dilakukan dengan klik tombol di sebelah aksi pada pojok kanan, lalu pilih Ubah Data.

Gambar 66. Detail Kegiatan pada Kegiatan Kompetitif

6.6 Pengisian Self Assessment

Cara melakukan pengisian self assessment sebagai berikut.

1. Setelah melakukan login dan masuk pada beranda, pilih menu Self Assessment.

Gambar 67. Menu Self Assessment

71
10. 2 1

2.

Mengisi Pre-Test dan Post-Test dengan memilih kolom yang sudah tersedia pada Self Assessment. Pengisian Pre-Test dan Post-Test dapat diisi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

3.

Gambar 68. Tampilan Pre-Test pada Menu Self Assessment

Gambar 69. Tampilan Post-Test pada Menu Self Assessment

Setelah melakukan Pre-Test dan Post-Test, akan terlebih dahulu diverifikasi oleh Pembina Organisasi Kemahasiswaan masing-masing. Jika sudah terverifikasi oleh Pembina Organisasi Kemahasiswaan, maka Pre-Test dan Post-Test berhasil dan Pengurus Organisasi Kemahasiswaan dapat menggunakan akun SIM Ormawanya.

72

Penutup

Demikian modul ini kami sampaikan kepada seluruh pihak yang terkait dalam Sistem Integrasi Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan IPB untuk menjadi acuan selama penggunaan SIM Ormawa IPB. Modul ini tidak bersifat mutlak sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pelaksana masing-masing. Modul ini juga dapat terus diperbarui atau direvisi seiring perkembangan waktu. Demikian Modul Praktis Sistem Integrasi untuk Aktivitas Organisasi Kemahasiswaan IPB University ini disusun, semoga dapat dimanfaatkan sebaik baiknya. Atas perhatian dan kerja sama seluruh pihak, diucapkan terima kasih.

Bogor, Juli 2022 Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir

Dr. Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si NIP: 19820227 200912 1 001

73

Informasi Umum

Informasi dan pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi

Asisten Direktur Pembinaan Karakter dan Organisasi Kemahasiswaan beginersubhan@apps.ipb.ac.id 0812-8346-579 (Whatsapp)

Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir

Gedung Andi Hakim Nasution Lantai 1

Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680

Laman: kemahasiswaan.ipb.ac.id

Instagram: @ditmawaipb

Youtube: Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir

74

Daftar Pustaka

Cahyadi F, Parlinggomon BTP, Kawuryan DA. 2021. Derajat

Pemahaman Publik: Sebuah Pijakan Bagi Kolaborasi SDGs Indonesia. Jakarta (ID): International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).

Manullang B. 2013. Grand desain pendidikan karakter

Jurnal Pendidikan Karakter. 4(1): 1-14. Tersedia pada: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/. [diakses 2 Maret 2022]

75

Indeks

76

Glosarium

77
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.