Tabloid DELIK RIAU edisi 6

Page 1

1

Delik

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

Tabloid

Mengungkap Fakta dengan Investigasi

BAC

AH

ALA

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014 HARGA RP 6000,-

Riau

MA

N

06

TERJERAT KORUPSI

KAPAL TANKER

SYARIFUDDIN, DIRUT KITB DIADILI

BAC

AH

ALA

MA

N

07

SIDANG KESAKSIAN

PALSU

AJUDAN GUBERNUR RIAU

BAHTIAR SITOMPUL SH MH

ARYA WIJAYA

ZULKIFLI

BAC

AH

BAC

ALA

MA

N

AH

06 ALA

MA

N

14

SAKSI TIDAK BISA JELASKAN

SELISIH ANGKA

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

16 AN

AM

HAL

www.delikriau.com


2

OPINI

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

pojok delik

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

PEDOFILIA, PREDATOR HINGGA RANAH POLITIK

Cerobong UndangUndang

Oleh: Naussea Achmad

H

akim adalah perwakilan Tuhan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumi ini. Begitulah yang sering kita dengar tentang profesi paling berkuasa dalam memutuskan suatu perkara di ruang sidang pengadilan yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Kedudukan hakim yang tinggi lagi mulia dalam suatu negara hukum, menimbulkan konsekuensi yuridis yang tinggi pula di dalam masyarakat yaitu selalu berperilaku jujur, arif, bijak dan adil serta mampu menemukan hukum yang lurus guna mengisi kekosongan undang-undang dalam memutus suatu perkara yang dajukan ke hadapannya. Namun yang terjadi pada kenyataannya di negeri ini, berulang kali kita saksikan di sosial media, baik cetak maupun elektronik, hakim sebagai sebuah profesi maupun jabatan mulia, integeritasnya mulai dipertanyakan dan dinilai sudah pada taraf mengkhawatirkan. Susul-menyusul ditangkapnya hakim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi adalah faktanya. Terakhir, yang paling menohok adalah penangkapan Akil Mochtar, Ketua Mahkamah Konstitusi, oleh KPK. Putusan hakim adalah putusan yang dalam pertimbangannya dipercaya dalam keadilan Tuhan. Maka, ketika putusan dipengaruhi oleh iming-iming materi, sesungguhnya ia telah melecehkan Tuhan. Semboyan ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam setiap putusan secara filosofis dimaknai bahwa pertanggungjawaban otentik hakim dalam bekerja adalah kepada Tuhan. Itulah risiko menyandang profesi mulia (officium nobile). Bukan oknumnya yang distigmakan masyarakat, tetapi jabatannya. Karena itu, hakim-hakim yang bersih perlu merapatkan barisan untuk membuat putusan yang mencerminkan rasa keadilan. Upaya mewujudkan peradilan agung dan berwibawa sejatinya ditopang oleh profesionalitas hakim. Kualitas putusan hakim memiliki makna penting karena selain mencerminkan kepiawaian dan kemampuan hakim dalam memutus perkara, hal itu juga menyangkut hak masyarakat luas dalam mengakses keadilan di bidang hukum. Realitasnya, hukum masih menunjukkan kinerja tebang pilih. Hukum yang kotor tidak pernah berkompromi dengan orang lemah. Hukum hanya untuk pemilik modal dan kekuasaan sehingga garang kepada rakyat kecil, tetapi tumpul terhadap kasus korupsi para elite. Indonesia Corruption Watch (ICW) melukiskan, kondisi pemberantasan korupsi memasuki siaga I karena kerugian yang ditanggung negara tak sebanding dengan vonis yang dijatuhkan terhadap koruptor. Menurut ICW, dalam 3 tahun 6 bulan, pengadilan tipikor menjatuhkan vonis bebas kepada 143 terdakwa, vonis 1 tahun kepada 185 terdakwa, dan vonis 1-2 tahun penjara kepada 167 terdakwa kasus korupsi. Padahal, dalam kurun yang sama, kerugian negara Rp 6,4 triliun. Menjadi hakim dalam makna hakiki tidak gampang karena syaratnya memiliki keterpanggilan batin untuk berdedikasi di bidang hukum. Pembibitan nilai idealisme ini harus disemai sejak di perguruan tinggi. Di samping itu, seorang hakim harus mampu menginternalisasikan sifat-sifat terpuji, seperti adil, bijaksana, arif, tanggung jawab, profesional, rendah hati, dan jujur. Putusannya juga menjadi ukuran karena putusan adalah mahkota hakim. Kehormatan hakim terkait erat dengan produk putusannya serta argumentasi hukum yang melandasi pertimbangan. Saat ini, putusan hakim terus mendapat sorotan. Mulai dari persoalan salah ketik (clerical error), putusan tidak dapat dilaksanakan, miskin argumentasi hukum, hingga putusan yang kering dari rasa keadilan. Kritik terhadap putusan hakim harus direspons positif dengan lebih meningkatkan kualitas putusan sehingga benar-benar menjadi mahkota yang dihormati dan mampu menciptakan ketertiban dalam masyarakat. Hakim hendaknya jangan semata-mata memosisikan diri sebagai cerobong undang-undang (la bouche des lois) yang mengunggulkan kepastian hukum melalui pendekatan legalistik formal pada ketentuan undang-undang. Putusan hakim harus mengandung nilai keadilan bagi kehidupan konkret manusia. Aspek keadilan menunjuk kesamaan hak di depan hukum (equality before the law), baik kepada penguasa maupun rakyat jelata. *** (Disarikan dari Opini Lentera)

Delik Riau

Mengungkap Fakta dengan Investigasi Pemimpin Umum : Sugiharto Pemimpin Perusahaan : A. Fasmilini Wapim. Perusahaan : Suyatno Pemimpin Redaksi : Sugiharto Wakil Pimpinan Redaksi :Parulian Sidabutar

Badan Hukum Pers : PT. Pena Lingga Media Riau

J

adi yah, tentang maraknya kasus perpedofilian yang bagi Pak Presiden SBY sudah dianggap sebagai masalah serius bagi negeri yang terkenal ramah ini. Pertanyaan mendasar dari otak saya yang terbatas dan dari jiwa seks saya yang normal adalah “kok bisa ada yah orang-orang yang doyan berhubungan intim dengan anak-anak?” Yah pedofil adalah gangguan kejiwaan orang dewasa terkait hasrat seksual primernya terhadap anak-anak, sungguh sebuah terminologi yang semena-mena yang saya tulis, dan semoga benar adanya. Sebenarnya sih jangan dulu ngejudge para pedofil itu sebagai predator, tolong dibedakan. Menurut Dono Baswordono yang punya skills terkait psikologi dan seksiologi menuliskan tentang pedofil begitu panjang, sehingga saya ambil point-point utamanya aja, yaitu bahwa tidak semua penderita pedofil itu adalah predator. Jadi, kendatipun para pedofil itu orientasi seksnya adalah kepada anak-anak, namun tidak semua penderita pedofil itu bisa atau berani menyalurkan hasratnya, sebab apa? sebab beberapa dari mereka masih mampu menahan hasrat seks dengan nalarnya yaitu bahwa tindakan cabul tersebut adalah pelanggaran hukum. Namun sialnya, ada juga beberapa penderita pedofil yang mungkin karena gak bisa memanage hasratnya sehingga dia berubah menjadi pedofil pemangsa anak-anak yang dikenal dengan sebutan predator. Jreeeenggg !! Lalu saya baca ini dan juga ini yang ditulis oleh mas Donnybu yang maumauan baik mengirimkan tulisannya kepada saya, sehingga wawasan saya menjadi nambah. Yaitu terkait media online, sebuah cluster informasi terbesar yang kerap dijadikan jalur penting bagi para predator guna

mencari mangsa. Benarkah? Mas Donnybu menekankan betapa pentingnya peran orang tua terhadap keamanan anak, memberikan waktu luang untuk mengawasi mereka ketika berselancar di internet, membimbing mereka untuk tidak mengumbar informasi pribadi secara detail hingga telanjang bulat di sosial media, karena hal seperti itu justru membukakan pintu bagi para predator untuk masuk. Ah, semoga kesimpulan saya tidak salah mengenai tulisannya si Mas yang baik hati itu. Saya juga mengapresiasi dengan baik kebijakan pemerintah khususnya Kemkominfo yang memblokir situs-situs yang dianggapnya mengandung konten porno. Saya menganggapnya, pertama, sebagai bentuk bantuan kepada para orang tua yang kesibukannya sudah terlalu over sampai lupa jalan pulang ke rumah, sehingga tidak memiliki waktu cukup untuk mengawasi anakanaknya ketika mereka berinteraksi dengan internet dan situs-situs porno. Kedua, jangan juga dilupakan, bahwa kasus pencabulan, pelecehan dan pemerkosaan kerap dilakukan oleh orang-orang terdekat korban yang tidak perlu menggali informasi dari internet, karena para predator tersebut memang nyatanya sudah mengenal dekat para korban. Jadi yang perlu disikapi disini adalah tentang sebuah hulu, tentang kenapa para predator itu tidak bisa memanage hasrat seksualnya, seperti yang saya singgung di awal tulisan, bahwa semua orang bisa saja menderita pedofil, semua orang bisa saja menjadi pelaku pelecehan dan pemerkosaan, namun hanya predator saja yang gagal menahan hasratnya. Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyabab gagalnya para predator dan para bedebah-bedabah lainnya

itu sulit menahan hasrat seksnya adalah karena kerap termotivasi oleh sebab seringnya melihat videovideo porno yang dulu begitu bebas bersliweran di internet, dan dengan alasan tersebut Kemkominfo mengambil tindakan untuk menutup sumbernya, meminimalisir dengan cara memblokir situs-situs yang mengandung konten porno tersebut. Lebih luas lagi saya bicara, eng.. ing.. eng.. yaitu tentang pemblokiran situs yang dianggap mengandung konten porno oleh tim Trust+, sebut saja Mawar, eh maksud saya Vimeo, yang kemarin begitu ramai diwacanakan di sosial media yang mengerucut menjadi pembullyan kepada sang Menteri Bp. Tifatul Sembiring. Kritikan, baik yang membangun hingga tidak mendasar atau hujatan kepada Bapak Menteri berkicau deras di twitter, anehnya hujatan dari sebagian kritikus itu menjurus sampai ke salah satu partai ternama di Indonesia. Aneh toh, aneh memang, ekspresi yang terlalu berlebihan. Saya teringat kata Om Warm: “Kadang saya penasaran, seberapa pintar sih orang yang bilang menteri itu bodoh?” Saya sih merasa para kritikus Menteri itu pintar, pintar menurut dirinya sendiri lho, namun perlu sesekali mereka itu piknik ke desa-desa, melihat kebahagiaan hidup masyarakat pelosok yang tidak pernah bersinggungan dengan internet. (**)

Dewan Redaksi : Sugiharto, Adimir A Baluka, Parulian S, Lini. Redaktur: Achmad, Lini, Wartawan: Achmad, Safri, Ucok, Gie, Abel, Sarwan Kelana, Yoseph V, Audi, Amirsyam, Rusda, Koto. Artistik: Maswir, Hp 081268799972 Biro Siak: Alf, Biro Kandis : Achmad, J. Tarigan, Nazardi, M. Semiring, Ramlan, Syarudin Singuringga, Biro Pinggir : Amri, Biro Duri : Edi Sinurat, Rosvita. Biro Dumai : Bambang, Biro Bengkalis: Mustafa, Abu Thalib. Biro Biro Meranti : M. Khosir, Biro Bagan Siapi-Api : Afrizal P., Sofyian Rh, Biro Pasir Pangaraian : Riop Adinata, Dispandery, Biro Tandun: Ronggur Girsang, Biro Tapung: Ibnu Hiban, Yusri, Yunio Lase. Biro Kampar : Khaidir Yahya, Hafni, Jufri Zen, Musliadi. Biro Pelalawan : Leman, Ranto, Dedi, Biro Langgam : Mawan, Biro Rengat : Miswanto, Effendi, Biro Tembilahan : Riadi Dwi Ringgo, Yosef. Biro Kuantan Singingi: Taupik, Penasehat Hukum: Mayandri Suzarman, SH, Tomy Chandra, SH. Fahrizal Fauzi, SH., Patar Pangasian, SH, Sekretaris Redaksi : Yosi, Webmaster : AP Master Web, Manager Keuangan : Hj. Ir. Alarti, Kabag Iklan : Toman, Perwakilan Jakarta - Bandung: Tari, Meutia. Alamat Redaksi : Jalan Nenas. Komplek Arengka Lestari, No. 7 Pekanbaru, Provinsi Riau, Telepon: 081371906089 no. Rek Bank Riau: 102.21.23781, website: www.delikriau.com email: redaksidelikriau@yahoo.com

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


3

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

LAPORAN UTAMA

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

SKANDAL MEGA KORUPSI BANK RIAU KEPRI TERDAKWA ARYA DIVONIS BEBAS Telepon selular Fery Nasution, staf Bank Pembangunan Daerah (BPD) cabang Batam - sekarang Bank Riau Kepri - berdering beberapa kali. Sedetik, Ferry yang tengah sibuk bekerja siang itu, melirik ke display telepon genggamnya. Nama seorang pengusaha yang baru ia kenal dua minggu sebelumnya, di kedai kopi Nona Batam, berkedip di layar. “Pak Fery, sekarang saya ada di Hotel Nagoya, bisa ketemu saya?” suara Arya Wijaya, pengusaha property dari Jakarta, terdengar sopan dari seberang telepon. Fery melihat jam, masih beberapa menit lagi waktu istirahat. Tanpa beranjak dari tempat duduknya, ia menjawab, ”Nanti pada jam istirahat, ya pak.” Fery tak perlu menunggu waktu lama untuk menepati janjinya. Beberapa menit saat jam istirahat kantor tiba, ia sudah terlihat di loby hotel Nagoya. Hotel itu berada tepat di seberang kantor BPD Cabang Batam di kawasan Nagoya. “Apa kabar?” sapa Arya Wijaya menjabat tangan Fery. Setelah saling sapa dan menanyakan kabar masingmasing, pembicaraan menjurus ke niat dan tujuan Arya datang dari Jakarta ke Batam siang itu. Kejadian pada pekan terakhir bulan Maret tahun 2003 itu disampaikan Fery pada sidang kesaksiannya di Pengadilan Tipikor Pekanbaru lima bulan lalu. Kala itu Fery bersaksi untuk Arya Wijaya, Direktur PT. Saras Perkasa, yang jadi terdakwa skandal mega korupsi Bank Riau Kepri senilai Rp. 35,2 Milyar. “Kalau ada minat, tengoklah kita punya bangunan dan Mall di komplek Batavia Batu Aji Batam,” ucap Fery menutup pertemuan singkat di loby hotel Nagoya. Sejurus kemudian, ia meriung kembali ke kantornya. Pertemuan di siang bulan Maret tahun 2003 itu di kemudian hari berujung mengantar Arya Wijaya dan tiga pejabat Bank Pembangunan Daerah Riau ke penjara. Bukhari Arrahim, mantan Kepala Kredit BPD Riau dan Yumadris, mantan Kepala

Cabang BPD Batam dijatuhi hukuman 4 tahun bui setelah hakim menyatakan keduanya terbukti melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Putusan ini lebih rendah dibandingkan tuntutan jaksa sebelumnya, enam tahun penjara dan denda Rp500 juta. Putusan itu menyusul vonis mantan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Zulkifli Thalib, yang juga dihadiahi 4 tahun bui sebulan sebelumnya. Nasib ketiga Pejabat Bank Riau Kepri itu tidak sebaik nasib Arya Wijaya. Enam pekan lalu, Senin [24/3/2014] Majelis Hakim Tipikor PN Pekanbaru menjatuhkan vonis onslag terhadap terdakwa Arya Wijaya, Direktur PT Saras Perkasa Batam. Pengusaha asal Jakarta itu kini melenggang bebas karena kasusnya dinyatakan bukan perkara pidana melainkan perdata. Awal kasus korupsi yang menjerat 3 pejabat Bank Riau yang hingga kini masih dalam tahanan itu sendiri tergolong kasus lama. Dalam Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Putusan Nomor 39/Pid.Sus/Tipikor/2013/PN. PBR yang diperoleh Delik Riau, kejadian perkenalan staf BPD Riau kantor Cabang Batam, Fery Nasution di bulan Maret 2003 itu menjadi awal tragedi skandal mega korupsi Bank yang sahamnya mayoritas dimiliki Pemda Propinsi Riau. Sebagaimana pengakuan Fery di muka persidangan saat bersaksi untuk terdakwa Arya Wijaya beberapa waktu lalu sebelum Arya diputus bebas, setelah pertemuan di loby hotel Nagoya Fery segera mengontak atasannya, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Sarjono Amnan di kantor BPD Riau. Ia tuturkan kenalannya seorang investor dari Jakarta berminat untuk membicarakan mengenai take over mall dan pertokoan komplek Batavia Batuaji Batam. Sarjono Amnan bergegas melapor ke atasannya pula, Direktur Utama BPD Riau Zulkifli Thalib, apa yang baru saja ia dengar dari Fery. Gayung bersambut, Zulkifli pun minta dikenalkan dengan Arya. Ia lantas meminta nomor telepon Arya Wijaya. Tak keberatan, Fery mengirim nomor telepon Arya. Atas restu Zulkifli Thalib, Fery dan Arya terbang ke Pekanbaru tak lama setelah Fery memperkenalkan Arya melalui sambungan telepon.

Begitu menginjakkan kakinya di Pekanbaru, keduanya meriung menemui Zulkifli. Perkenalan Arya dan Zulkifli hari itu ternyata berlanjut. Selang beberapa hari kemudian, tanggal 26 Mei 2003, Ferry datang lagi untuk melanjutkan pembicaraan sebelumnya. Kali ini Fery datang bersama bossnya, Kepala BPD Riau Cabang Batam, Yumadris. Dari Batam mereka bergegas ke ruang kerja Zulkifli di lantai 4 gedung BPD Riau jalan Jend. Sudirman Pekanbaru. Di ruangan itu ternyata telah menunggu kolega barunya, Arya Wijaya. Arya tak sendirian, ia ditemani kerabatnya, Aryawan Wicaksana. Tak lama masuk ke ruangan itu Buchari Rahim, Direktur Pemasaran dan Sarjono Amnan, Direktur Umum dan Kepatuhan. Saat itu Zulkifli Thalib memerintahkan Yumadris agar membantu proses kredit Arya Wijaya dengan jenis kredit Investasi Bina Prima, dengan cara take over 1 unit Mall dan 39 ruko atau pengalihan aset dari PT. Karyawira Wanatama yang saat itu pembangunannya macet kepada perusahaan Arya Wijaya. Yumadris tak bisa menampik perintah bossnya. Ia pun menyanggupi titah itu. Tak berselang lama, Yumadris dan Fery beringsut meninggalkan ruang rapat. Tinggallah tuan rumah Zulkifli Thalib, Buchari A Rahim dan Sarjono Amnan menjamu dua orang tamunya, Arya Wijaya dan Aryawan Wicaksana. Dalam kesaksiannya, Fery tidak mengetahui proses selanjutnya Arya Wijaya melakukan take over Mall dan Ruko di Komplek Batavia Batu Aji Batam dengan nilai 35,2 Milyar. “Karena pada bulan Mei 2003 saya diskor oleh Direktur Utama BPD Riau Zulkifli Thalib hingga bulan Desember 2003,” kata Fery. Nyaris sejak bulan Mei hingga Desember tahun itu dirinya tidak masuk kantor dan tidak tahu perkembangan kantor. “Namun pada bulan Agustus, Miswanto memberitahu saya bahwa kredit Arya Wijaya sudah selesai,”akunya. Kami berusaha mencari kontak Fery Nasution untuk meminta konfirmasi kepadanya namun tidak berhasil. Sepeninggal Yumadris dan Fery dari ruangan kerja Dirut BPD Riau Pusat,

pertemuan sembilan tahun yang lalu itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Pertama, Arya Wijaya bersedia melakukan akuisisi atau take over sebuah Mall dan 39 ruko yang belum jadi milik PT. Karyawira Wanatama yang nunggak kreditnya di BPD Cabang Batam dengan nilai seluruhnya Rp. 33.000.000.000,- . Kedua, untuk merampungkan bangunan Mall dan ruko di komplek Batavia Batu Aji Batam itu, BPD Riau bersedia dan setuju memberi fasilitas kredit baru yang besarnya akan di tentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang akan diusulkan Arya Wijaya. Pengusaha asal Jakarta ini pun berjanji akan memberikan jaminan tambahan atau additional guarantee berupa cash collateral ( deposito) yang besarnya di atas fasilitas yang diberikan, baik fasilitas kredit maupun jumlah nilai yang diakuisisi. Jaminan pokoknya Mall dan Ruko di komplek Batavia Batu Aji itu. Keempat, untuk memudahkan proses akuisisi ini, maka hal – hal yang berhubungan dengan PT.Karyawira Wanatama, pemilik lama, akan di jembatani oleh pihak BPD RIAU. Kesepakatan itu ditutup dengan pernyataan kedua belah pihak – Arya Winata dan BPD Riau – akan memfollow up dalam tempo sesingkat-singkatnya. Proyek Mall dan Ruko di komplek Batavia Batu Aji itu p­rn­ah dilakukan penilaian (­ap ­ praisal) oleh PT. Kawira Pratama Penilai pada tanggal 28 April 2003. Laporan penilaian yang ditanda tangani Dodi Purgana, Direkturnya, nilai appraisal

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

sebesar Rp. 16.352.000.000,- sesuai nilai pasar saat itu. Keuntungan fulus akan naik b­erlipat-lipat tatkala pembangunan dilanjutkan. Untuk menunjukkan keseriusannya, Zulkifli Thalib lantas memerintahkan Sarjono Amnan dan Yumadris menemui Herianto, Direktur PT Karyawira Wanatama di Batam pada tanggal 11 Juni 2003. Herianto setuju 1 unit Mall dan 39 Ruko dialihkan kepada pihak lain yang ditunjuk BPD Riau. Dua pekan kemudian, 27 Juni, Dirut BPD Riau itu kembali mengutus Buchari Arahim, Zuhri Arsyad, Yumadris dan Syahrul mewakili BPD Riau menemui Herianto. Lagi-lagi, Direktur PT Karyawira Wanatama itu bersedia mempercepat proses alih asset perusahaannya. Beberapa hari kemudian, Yumadris, Pimpinan BPD Cabang Batam mengajak Arya Wijaya meriung ke lokasi proyek Mall dan 39 Ruko di Komplek Pertokoan Batavia, Batu Aji. Zulkifli berulang-ulang menyatakan, apabila proyek itu di take over dan dilanjutkan pembangunannya hingga rampung oleh Arya, nilainya akan melambung tinggi. Iming-imingnya, BPD Riau akan komitmen mendukung pembiayaannya dengan fasilitas kredit. Mendapat iming-iming itu, Arya menyanggupi tawaran Zulkifli. Masalah muncul, Arya tak punya perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk

Bersambung hal 04


4

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

LAPORAN UTAMA Dari hal 03

Skandal proyek itu. Tak ingin Arya berubah pikiran, Zulkifli menjanjikan akan menyiapkan pembuatan perusahaan baru, plus administrasi pengurusan kredit. Pendek kata, Arya terima bersih dan tinggal tanda tangan saja. Tak tanggung-tanggung - bisa dibilang mendapat fasilitas kelas satu - selain dibuatkan perusahaan, Arya juga dibuatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru domisili kota Batam, disiapkan seorang Notaris, bahkan nama perusahaan pun sudah dipersiapkan oleh pihak BPD Riau – meski belakangan, ihwal nama akhirnya Zulkifli menyetujui nama PT. Saras Perkasa yang diusulkan Arya Wijaya. Layaknya fasilitas kelas satu, tak perlu menunggu lama-lama pada tanggal 28 Juni 20013 akte pendirian perusahaan PT. Saras Perkasa rampung dibuat di hadapan notaris Yondri Darto SH, notaris yang ditunjuk BPD Riau. Meski telah memiliki nomor akte 548 namun perusahaan itu belum berbadan hukum karena masih harus didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM (Depkumham). Dua hari kemudian, tepatnya tanggal 30 Juni 2003, Arya Wijaya bertandang kantor BPD Riau Cabang Batam di jalan Pembangunan nomor 1 menemui Pimpinannya, Yumadris. “Arya menemui saya dan menyerahkan surat permohonan kredit jenis Bina Prima,” kata Yumadris dalam kesaksiannya di PN Tipikor Pekanbaru beberapa waktu lalu. Semua

PT. Saras Perkasa yang ditujukan kepada Bapak Direksi BPD Riau cq. Divisi Perkreditan dengan register surat Nomor : 155/KRD/ BTM/2003. “Saya yang menandatangani surat tersebut,” kata Yumadris. “Untuk stempel sudah dipersiapkan sehingga pelaksanaan stempel surat di kantor BPD Pusat. Nomor register surat meminta ke kantor cabang. Berkas permohonan diserahkan staf Divisi Kredit.” Pimpinan BPD Riau Cabang Batam itu mengaku merekomendasikan menyetujui pemberian kredit kepada PT Saras Perkasa semata-mata untuk menyelamatkan Bank pelat merah itu. “Kondisi Bank kami saat itu sangat mengkhawatirkan dari sisi kualitas kredit secara keseluruhan yang NPL (Non Performing Loan) BPD Riau sudah mencapai 4,9% , sudah berada diambang batas toleransi Bank Indonesia sebesar 5 %. Artinya, 3000 karyawan BPR Riau akan menganggur dan Bank akan rugi sehingga situasi saat itu bisa dikatakan krisis atau genting,” kata Yumadris dalam kesaksiannya. Tak lama berselang lewat satu pekan dari surat yang diajukan Yumadris, pada tanggal 9 Juli 2003 Zulkifli Thalib memanggil Syahrul, bawahannya yang menjabat Kepala Bagian Kredit Komersil dan memberi perintah agar membantu Yumadris dan Miswanto, Kepala Seksi Pemasaran BPD Riau Cabang Batam untuk membuat notisi permohonan kredit atas nama Arya Wijaya atau PT. Saras

Zulkifli Thalib pada tanggal 11 Juli 2003 memimpin Rapat Komite Kredit yang dihadiri Direksi, beberapa Pimpinan Divisi, Pimpinan Cabang Batam, Kepala Seksi, Komisaris dan Komisaris Utama. Sumber Delik Riau menceritakan, seharusnya yang berinisiatif, mengundang dan pemimpin Rapat Komite Kredit adalah Pemimpin Divisi Perkreditan BPD Riau, H Zuhdi H Arsyad bukannya Dirut. Tapi Rapat Komite Kredit siang itu, Zuhdi H Arsyad tidak terlihat dalam ruangan. “Saya sedang tugas keluar kota waktu Rapat Komite Kredit itu dilangsungkan. Saya tidak berada di Pekanbaru,” ungkap Zuhdi kepada Delik Riau Rabu pekan lalu (14/5/2014). Saat ditanya apakah dirinya diundang, Zuhdi menjawab, “Tidak. Karena saya tidak berada di Pekanbaru, jadi saya tidak diundang. Karena ini bersifat ekstra ordinary dan harus cepat diproses, Dirut mengambil putusan begitu. Tapi, soal alasan lainnya yang tahu Dirut-lah,” katanya sambil tertawa. Di depan Rapat Komite Kredit, Syahrul mempresentasikan hasil pembahasan analisa kredit dengan kesimpulan bahwa permohonan kredit Arya Wijaya melalui PT Saras Perkasa tidak lengkap atau tidak memenuhi syarat. Kedua, Arya Wijaya tidak membuat dan menyerahkan Proposal Pengajuan Kredit dan Peruntukannya, lalu pada saat pengajuan kredit PT Saras Perkasa tidak ada

Perkasa. Bersama-sama dengan Yumadris dan Miswanto, di ruangan Divisi Perkreditan Syahrul membuat notisi pembahasan kredit dan menganalisa dari beberapa aspek antara lain aspek yuridis, aspek managemen, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek collateral atau Jaminan, dimana hasil analisa Syahrul menyatakan ; berkas administrasi kredit yang diajukan Arya Wijaya tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat. KREDIT TETAP DICAIRKAN Direktur Utama BPD Riau Kantor Pusat Pekanbaru,

dukungan financial dari Perusahaan Perkasa Group. Berikutnya Arya Wijaya tidak menyerahkan Self financing pada saat pengajuan kredit di BPD Riau Cabang Batam, dan terakhir PT Saras Perkasa tidak layak untuk mendapatkan kredit. Meskipun telah disampaikan analisa kredit tersebut, Rapat Komite Kredit yang dipimpin oleh ZULKIFLI THALIB memutuskan tetap menyetujui permohonan kredit PT Saras Perkasa sebesar Rp.35,2 Milyar dengan perincian Rp. 32,2 Milyar merupakan pengalihan asset dari PT. Karyawira Wanatama kepada PT. Saras Perkasa dan

kekalengpan ad-

ministrasi permohonan kredit tersebut dibuatkan oleh Tim Kredit Bank Riau Pusat di Pekanbaru yaitu Bukari Arahim dan tim. Arya tinggal tanda tangan saja. Meski PT Saras Perkasa waktu itu belum berbadan hukum, Yumadris tetap menerima permohonan tersebut. “Sebelumnya saya menerima arahan dari Direksi BPD Riau Pusat, pak Zulkifli Thalib untuk menyelesaikan permasalahan kredit bermasalah di kantor cabang Batam,” aku Yumadris. Dibantu bawahannya, Miswanto, tanggal 4 Juli 2003 Yumadris membuat surat pengajuan kredit atas nama

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

PERSYARATAN KREDIT INVESTASI BINA PRIMA

KETENTUAN yang mengatur dalam pemberian “Kredit Investasi Bina Prima” adalah Surat Keputusan Direksi No. 35 / KEPDIR / 2001, tanggal 29 Juni 2001 tentang pedoman pemberian kredit investasi yang artinya bahwa Kredit Investasi Bina Prima” adalah kredit yang di berikan kepada badan usaha dengan tujuan untuk membiayai pengadaan aktiva tetap baik untuk usaha baru, perluasan, rehabilitasi, relokasi atau modernisasi, termasuk di dalamnya pembiayaan kredit inverstasi berdasarkan kontrak pekerjaan/ kesepakatan kerja, adapun syaratnya ada 2 (dua) syarat untuk mendapatkan kredit Bina Prima diantaranya : 1. syarat – syarat umum ,yang di atur dalam pasal 3 antara lain : • Mengajukan permohonan secara tertulis. • Mengisi Formulir permohonan kredit Bina Prima yang di sedia kan bank serta melengkapi persyaratan- persyaratannya dengan membubuhi materai sesuai ketentuan yang berlaku. • Menyerahkan fotocopy dokumen – dokumen yang berkaitan dengan legalitas permohonan kredit dan perizinan terkait yang masih berlaku . 2. Syarat – syarat operasional yang di atur dalam pasal 4 antara lain :• Calon debitur diutamakan pemegang rekening pada bank dan tidak terdaftar sebagai nasabah black list pada Bank Indonesia;--• Menyerahkan fotocopy bukti kepemilikan agunan . • Tidak tercatat sebagai debitur bermasalah. • Membuat pernyataan kesediaan memenuhi/ menyetor sejumlah self financing . • Menyerahkan rencana penggunaan dana kredit bina prima yang di Mohon. • Menyerahkan laporan keuangan terdiri dari neraca dan laba rugi 2 tahun Terakhir. • Untuk kredit bina prima usaha baru menyerahkan neraca awal dan kredit bina prima yang di berikan atas dasar kontrak kerja menyerahkan kontrak pekerjaan. Dimana Ketentuan yang mengatur nominal pemberian “Kredit Investasi Bina Prima” adalah Surat Keputusan Dewan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Riau Nomor : Kpts.004/DP. BPD/III/2002 tanggal 12 Maret 2002 tentang wewenang memutus pemberian kredit dan bank garansi adalah Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Riau dengan persetujuan Dewan Pengawas. ***

sisanya Rp 3 Milyar diberikan kepada PT. Saras Perkasa dengan syarat kredit tersebut dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan fisik Mall. Empat hari usai Rapat Komite Kredit itu diputus, Zulkifli Thalib melayangkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Permohonan Kredit (SP3K) Nomor : 007, tanggal 15 Juli 2003, setelah sebelumnya diparaf oleh BUKHARI ARAHIM , Direktur Pemasaran BPD Riau. Surat itu ditujukan kepada Pimpinan BPD Riau Cabang Batam, Yumadris. Hari itu juga, dengan tanggal yang sama, Pimpinan BPD Riau Cabang Batam itu menerbitkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SP2K) Nomor : 017, tanggal 15 Juli 2003 yang ditujukan kepada Direktur PT Saras Perkasa, Arya Wijaya. Dua pekan berikutnya, tanggal 30 Juli, kredit tersebut cair sebesar Rp 35,2 Milyar. Atas persetujuan Arya Wijaya, uang sebesar Rp. 32,2 Milyar hari itu juga dipindahbukukan ke rekening debitur sebanyak 139 dengan nilai tiap debitur sebesar Rp. 250.000.000,- . Sisanya Rp. 3 Milyar lagi diparkirkan ke rekening PT. Saras Perkasa. Awal tahun 2012 Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dit Tipikor) Mabes Polri menelisik proses pemberian kredit BPD Riau Kantor Cabang Batam ini dan menetapkan beberapa tersangka. Perkara ini kemudian bergulir ke Pengadilan Tipikor PN Pekanbaru. Wartawan Delik Riau, Rusda, dua pekan lalu mencoba meminta konfirmasi kepada Zulkifli Thalib di Rutan Pekanbaru namun tidak berhasil menemuinya. Wartawan kami

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

diterima istrinya saat bertandang ke rumahnya di Jl. Lembaga Pemasyarakatan tak jauh dari Rutan Pekanbaru. “Coba hubungi Pengacara Bapak,” ujar wanita itu seraya menyerahkan berkas Eksepsi suaminya. Delik Riau mencoba mencari nomor kontak pengacara Zulkifli Thalib, Agung Budiharta dari Law Office Peka di Yogyakarta, namun tidak berhasil. Pimpinan Divisi Hukum dan Corporate Secretary Bank Riau Kepri Pusat Pekanbaru, Sofyan, saat dihubungi Delik Riau tidak bersedia memberikan keterangan. “Saya baru pindah jadi tidak bisa memberikan keterangan apa-apa,” katanya dari telepon selular. Salah seorang penasehat hukum Arya Wijaya dari kantor hukum Asep Ruhiat & Partners, menyambut gembira putusan Majelis Hakim Tipikor PN Pekanbaru yang membebaskan kliennya dengan putusan onslag. “Putusan Majelis Hakim sudah benar. Sejak awal dalam eksepsi kami sampaikan di persidangan kalau perkara ini ranahnya perdata, bukan pidana. Kami bersyukur, Majelis akhirnya membebaskan klien kami,” katanya saat dihubungi Delik Riau. Sumber Delik Riau menyampaikan kabar kalau ketiga mantan Pejabat BPD Riau masing-masing Zulkifli Thalib, Bukhari Arrahim dan Yumadris yang telah divonis 4 tahun penjara tengah mengajukan Peninjauan Kembali (PK). “Ya, mereka bertiga telah mengajukan PK melalui kantor hukum Asep Ruhiat & Partners yang mendampingi dan membebaskan Arya Wijaya,” ungkap sumber tadi. Berharap bebas seperti Arya? *** (Soegi, Rusda, Tim)


5

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

LAPORAN UTAMA

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

BAHTIAR SITOMPUL SH MH, KETUA PENGADILAN NEGERI PEKANBARU

“SAYA TIDAK BISA INTERVENSI”

V

onis onslag atas kasus mega korupsi Bank Riau Kepri yang membebaskan pengusaha property Arya Wijaya, cukup mengegerkan masyarakat Pekanbaru. Vonis itu menjadi vonis bebas pertama semenjak berdirinya Pengadilan Tipikor PN Pekanbaru 3 tahun lalu. Selasa siang (15/4) pekan lalu Delik Riau menemui Ketua PN Pekanbaru, Bahtiar Sitompul SH MH untuk wawancara. Berikut petikannya : Anda tidak terusik dengan kekecewaan masyarakat terhadap vonis bebas perkara korupsi Bank Riau baru-baru ini? Vonisnya onslag ya. Memang itu vonis bebas pertama sejak Pengadilan Tipikor Pekanbaru didirikan. Itu keputusan majelis hakim yang menyidangkan perkara itu. Anda ikut dalam memutuskan vonis onslag itu?

Tidak. Tapi mereka (majelis hakim – red) menghadap dan melapor kepada saya sebelum mengambil keputusan itu. Mereka memberi berdiskusi kepada saya. Tapi, saya tidak bisa intervensi. Itu mutlak wewenang majelis. Anda menanyakan pertimbangan-pertimbangannya? Ya. Saya diberikan alasan dan pertimbangan-pertimbangannya sekilas. Saya katakan, kalau memang itu sudah keputusan majelis, silahkan diputus. Saya hanya mendapat laporan. Tidak ikut memutuskan. Apa saja yang mereka sampaikan kepada Anda? Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan. Diantaranya, terdakwa tidak menikmati uang itu. Begitu kredit itu cair, uangnya lari ke rekeningrekening orang lain. Ada pertimbangan lainnya. Bukankah putusan itu

bisa menjadi novum bagi 3 orang terdakwa pejabat Bank Riau yang sudah divonis bersalah untuk melakukan upaya hukum PK (Peninjauan Kembali) ? Ya, bisa saja. Kalau mereka mau PK. Anda diapresiasi banyak kalangan termasuk organisasi pegiat anti korupsi karena telah memutus hukuman tinggi terhadap mantan Gubernur Riau. Namun, mereka kecewa dengan putusan bebas ini? (Tersenyum) Terimakasih apresiasinya. Kalau soal putusan bebas ini, saya tidak bisa intervensi. Itu mutlak wewenang majelis hakim. *** (Soegi, Rusda)

BAHTIAR SITOMPUL SH MH

KASMANTO RINALDI, SH MSi, KRIMINOLOG UNIVERSITAS ISLAM RIAU

“ITU DUA RUMAH YANG BERBEDA”

P

N Tipikor Pekanbaru baru-baru ini memutus bebas Terdakwa Korupsi Bank Riau Kepri. Apa pendapat Anda? Kita harus sepakat korupsi itu ekstra ordinary crime. Artinya kejahatan yang luar biasa. Disini perlu pemahaman kepolisian, kejaksaan, pengadilan harus benarbenar

KASMANTO RINALDI, SH MSi

menganggap korupsi adalah ekstra ordinary crime, kejahatan yang tidak mainmain. Perlu kita bangun semangat bersama untuk memberantas korupsi. Kasus ini kan di Pengadilan Tipikor. Ini merupakan tamparan keras. Yang menjadi pertanyaan adalah kepolisian dan kejaksaannya. Bagaimana bukti berita

acara pemeriksaannya, bagaimana tuntutan atau dakwaannya itu perlu kita pertanyakan. Yang pertama keseriusan mereka, yang kedua bukti yang mereka ajukan. Karena hakimkan memutus perkara berdasarkan alat bukti dan keyakinan mereka sendiri. Tapi kalau Jaksa sudah bekerja maksimal, Kepolisian sudah bekerja maksimal tapi hakim memutus lain, itu sudah lain persoalan. Harus dipertanyakan di hakimnya. Ini keputusan onslag namun bagi terdakwa terdahulu diputus pidana. Pendapat Anda? Sulit kita terima dengan akal sehat jika kasus ini menjadi perkara perdata. Bagaimana kasus pidana dan perdata bisa berada dalam satu rumah. Sebenarnya itukan dua rumah yang berbeda. Kecuali satu orang itu dikenai hukuman pidana dan perdata, tidak menutup kemungkinan artinya ketika dia menjalani hukum pidana, tapi dia juga harus mengganti rugi. Majelis Hakim memutus perdata setelah memutus

pidana? Ketika seseorang menjadi hakim, dia dianggap sudah cakap pengetahuannya tentang hukum. Hakim itukan wakil Tuhan di muka bumi yang menegakkan keadilan. Cuma yang menjadi persoalan kenapa pandangan hakim ini berbeda. Satu memandang sudut pidana, satu perdata. Ini kan tidak rasional, gitu. Artinya perlu dipertanyakan apa landasan hakim terdahulu mengatakan ini peristiwa pidana, apa landasan hakim sekarang konsiderannya mengatakan ini perdata. Toh, kasusnya itu juga. Ini kan sangat merugikan dunia hukum secara kasat mata. Bagaimana kalau ada pernyataan uang tidak diterima terdakwa sehingga kasus ini dinyatakan perdata? Dalam kasus Tipikor apalagi yang menggunakan rekening, itu pasti sepengetahuan yang bersangkutan. Kan bisa dilacak transaksinya, betul tidak ke nomor rekening yang bersangkutan. Artinya, yang bersangkutan sadar tidak ketika

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

rekeningnya dipergunakan. Ketika terjadi pemufakatan, kog bilang itu ngak tahu? Jadi lucu. Kecuali uang ditaruhkan di muka rumah dia atau dimasukkan ke dalam jok mobil dia dalam hal dia tidak tahu, itu bisa. Yang perlu dikejar hakim dalam hal ini adalah si terdakwa yang bebas ini. Dia dapat keuntungan apa tidak. Dia menikmati apa tidak. Soal besar kecilnya itu bukan persoalan. Menikmati tidak dia uang itu. Kalau dia menikmati dan dia tahu berarti dia terlibat. Itu otomatis itu persekongkolan. Cuma ketika dia menerima sedikit, ya hukumannya disesuaikan lebih ringan daripada yang menerima banyak. Kalau dirugikan, seharusnya dia melapor? Betul. Seharusnya dia laporkan kepada institusi tersebut. Apa ini bisa membebaskan Terdakwa yang sudah dipidana? Ya, bisa saja. Ini bisa menjadi novum untuk melakukan upaya hukum selanjutnya. *** (Soegi)


6

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

HUKUM & KRIMINAL

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

TERJERAT KORUPSI KAPAL TANKER, SYARIFUDDIN, DIRUT KITB DIADILI Pengadilan Negeri Pekanbaru yang terletak di jalan Teratai, Selasa siang (8/4) terlihat ramai. Halaman gedung pengadilan yang sempit itu, dijubeli mobil. Mobilmobil terlihat parkir tak beraturan. Di mulut pintu keluar, ada dua mobil terparkir menutup pintu menghadap ke arah pintu masuk. Mobil-mobil itu parkir melintang-lintang.

asli daerah dan pendapatan masyarakat kabupaten Siak dan kabupaten/kota sekitarnya. Me­­ni­ngkatkan kesempatan kerja, khususnya bagi penduduk lokal dan menjamin terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Perda Siak Nomor 7 tahun 2004, ruang lingkup kegiatan usaha PT KITB adalah, mengembangkan dan mengendalikan pembangunan Kawasan

kegiatan usaha PT KITB, pada tanggal 27 Mei 2008 terdakwa bertemu dengan Ir. Raden Fathan Kamil. Kala itu, terdakwa ditawarkan untuk melakukan kerjasama bisnis antara perusahaan yang dipimpin terdakwa dengan perusahaan yang dipimpin Ir Raden Fathan Kamil yaitu PT Miway Persada Makmur [MPM] yang merupakan perusahaan yang baru dibentuk tanggal 25 Januari2008.

inisiatif dari terdakwa sendiri, bukan berdasarkan hasil RUPS. Dengan posisi kepemilikan saham PT MPM terhadap PT TBMS sebesar 65 persen dan PT KITB sebesar 35 persen, maka susunan kepegurusan PT TBMS antara lain Fhathan Kamil sebagai direktur utama dan terdakwa selaku komisaris. Sementara Direktur Keuangannya dipegang M Yusuf. Fathan Kamil lantas mengajukan usulan

Industri Tanjung Buton, merencanakan dan membangun sarana dan prasarana serta fasilitas untuk pengembangan Kawasan industri Tanjung Buton, menampung dan meneliti permohonan pengusaha yang berusaha di Kawasan Industri Tanjung Buton. PT KITB merupakan badan usaha yang resmi/ terdaftar di Departemen hukum dan HAM berdasarkan Keputusan Menteri Hukumdan HAM-RI Nomor : C -33909HT.01.01 tahun 2005, tanggal 20 Desember 2005. Pada periode tahun 2005 sampai tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Siak menempatkan dana untuk penyertaan modal kepada PT. KITB sebesar Rp 1,2 miliyar, kemudian tanggal 24 September 2007, Pemerintah Kabupaten Siak berdasarkan Perda Nomor 26 tahun 2007 tentang penyertaan modal Pemerintah kabupaten Siak pada Badan Usaha Milik Daerah [BUMD] tahun 2007 menambah kembali modal PT KITB sebesar Rp 30miliyar. Atas dana penyertaan modal yang diterima dari Pemerintah Kabupaten Siak sebesar Rp 37,52 miliyar tersebut, PT KITB tidak pernah menyusun businessplan /perencanaan bisnis/ usaha atas penggunaannya. Dalam pelaksanaan

Menurut dakwaan JPU, saat ditawarkan kepada terdakwa, PT. MPM belum memiliki dan belum menjalankan usaha yang jelas. Namun terdakwa tanpa melakukan penelitian atau duediligence atas PT MPM untuk mengetahui kemampuan PT. MPM untuk pelaksanan Joint Venture. Tindak lanjut kerjasama tersebut dimana tanggal 20 Juni 2008, dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT KITB. Dan berdasarkan RUPS luar biasa yang dihadiri Bupati Siak saat itu, Arwin, SH, Ir Aflah, plt Direktur PD. Sarana Pembangunan Siak, Zulkifli Saleh serta Wan Muhammad Yunus serta terdakwa, menyetujui pembentukan PT TBMS (PT Tanjung Buton Makmur Sejahtera), tanpa pembahasan lainnya. Sebagai tindak lanjut dari hasil RUPS tersebut, dibuatlah akte pendirian PT. Tanjung Buton Makmur Sejahtera (TBMS) di hadapan notaris Irma Bonita SH, No. 4928 Juli 2008 antara terdakwa dengan Fathan Kamil. Pembentukan PT. TBMS itu dengan modal dasar Rp 10 miliyar dengan rincian, PT KITB sebesar 35 persen dengan nominal Rp 3,5 miliyar dan PT. MPM 65 persen dengan nominal 6,5 miliar. Penetapan besarnya jumlah tersebut merupakan

penambahan modal PT KITB ke PT TBMS kepada terdakwa selaku direktur utama PT KITB. Atas usulan itu, pada tanggal 19 September 2008, terdakwa menyetujui memberikan tambahan modal dasar ke PT TBMS yang semula RP 3,5 miliar menjadi Rp 17,5 miliyar. Hal itu dilakukan atas inisiatif terdakwa sendiri, tanpa minta persetujuan RUPS PT KITB. Penambahan modal tersebut dibuatkan akta notaris oleh terdakwa pada tanggal 7 Januari 2009 di Notaris Irma Bonita SH. Modal yang telah disetujui terdakwa sebesar Rp 17,5 miliyar itu lantas ditansfer ke rekening Bank PT TBMS di Bank Niaga Jakarta dalam 6 tahap. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Fathan kamil, direktur utama PT TBMS, dengan persetujuan terdakwa membuat Memorandum of Agreement (MoA) jual beli kapal KM Fatimah milik PT Trus - di perusahaan ini Fhatan Kamil menjabat juga sebagai Direktur Utamanya - dengan harga RP 90,25 miliyar. Harga itu dibuat tanpa ada penilaian independen terhadap harga kapal, dimana MoA tersebut ditandatangani Ahmad Farihin, Direktur PT Trus dan Aan Supriadi, Direktur PT TBMS. Pada tanggal 14 Oktober 2008, setelah penandatanganan

Laporan: Rusda

Wartawan Delik Riau, Pekanbaru

Siang itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) E. Kurniawan, SH MH dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak, mendudukkan terdakwa H Syarifuddin. MT (45) ke kursi pe­­sakitan Pengadilan Tind­ak pidana korupsi (TI­PIKOR) Pekanbaru. Direktur utama PT Kawasan in­dustri Tanjung Buton [K­ITB] ini didakwa melakukan atau turut serta melakukan secara melawan hukum me­mperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Berdasarkan dakwaan JPU, kronologis dugaan perbuatan culas yang dilakukan Syarifuddin bermula saat Pemerintah kabupaten [Pemkab] Siak menetapkan Pusat Pengembangan industri yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton [KITB] yang terletak di Desa Mengkapan dan Desa Sungai Rawa Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan daerah [perda] Nomor 8 tahun 2004, tanggal 4 Mei 2004. Berdasarkan pasal 3 Perda Nomor 7 tahun 2004 itu, maksud dan tujuan didirikannya PT KITB adalah untuk mengelola, mengembangkan dan mengendalikan Kawasan IndustriTanjung Buton secara ber dayaguna, berhasilguna dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mema­ nfaatkan se-efektif mungkin potensi dan keunggulan lo­kasi Tanjung Buton untuk pembangunan pusat pe­nge­ m­bangaan industri kabupaten Siak dan sekitarnya. Me­nyediakan sarana dan pra­sarana penunjang pe­ mba­ngunan industri yang ma­mpu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para investor di Kawasan Tanjung Buton. Mengemba­ ngkan kerjasama antara kabu­paten Siak dan ka­­bu­ paten/kota sekitarnya dan meningkatkan pendapatan

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

MoA tersebut, Fathan Kamil secara bertahap mencairkan uang PT TBMS sebesar Rp 17,5 miliyar dan disetorkan kepada PT Trus, dimana di PT Trus ini , Fathan juga menjadi Direktur Utama. Karena sudah ada Memorandum of Agreement tanggal 10 Oktober 2008 antara PT Trus dengan PT TBMS yang pada pokoknya kesepakatan transaksi menyatakan PT Trus setuju menjual dan PT TBMS setuju membeli kapal Chemicaltanker bekas M.T Fatimah seharga Rp. 90,250 milyar, cara pembayaran dituangkan dalam dokumen yang disebut dengan RiderClauses , menyebutkan dari harga kapal Rp 90,250 miliyar, pihak pembeli harus menyerahkan deposit 10 persen atau sebesar Rp 9,250 miliyar. Dengan pembayaran utama sebesar 50 persen sebesar Rp 40,612.500 pada bulan Desember 2008 dan sisanya 50 persen lagi dibayar pada saat kapal tiba. Namun kenyataannya terhadap modal yang telah disetor sebesar Rp 32,5 milyar dan PT KITB sebesar Rp 17,5 miliyar dengan total semuanya sebesar Rp 50 miliyar dipergunakan seluruhnya untuk pembelian kapal Chemical tanker bekas M.T Fatimah, dengan menyerahkan seluruh modal PT TBMS dengan dibayar beberapa tahap dan pengalihan hutang PT Trus pada Bank Muamalat Indonesia [BMI] kepada PT TBMS sebesar Rp 39. 771.108. 685. Pada salah satu dokumen perjanjian tersebut perubahan nama kepemilikan, baru akan dilakukan setelah Mei 2012. Pada tanggal 8 Januari 2009, Bank Muamalat mengeluarkan surat Nomor: 004/OL/301/I/09 perihal persetujuan prinsip Novasi sebagian fasilitas pembiayaan atas nama PT Trus kepada PT TBMS. Dengan demikian, PT TBMS mengambil alih hutang PT Trus dengan pokok pinjaman sebesar Rp 39.771.685. Celakanya, sebagaimana dakwaan JPU, kapal yang telah dibeli tersebut tidak diserahkan untuk dioperasikan oleh PT TBMS, namun masih tetap dikuasai Fathan Kamil. PT TBMS tidak mempunyai dana lagi karena modal yang disetor semuanya digunakan untuk membeli kapal tersebut. Disatu sisi, PT TBMS tidak mempunyai pengalaman dan keahlian dalam mengelola kapal Tanker. Pada tanggal 16 Desember 2009, berdasarkan berita acara RUPS luar biasa, Fathan Kamil melakukan pengambilan uang kembali dari PT KITB dengan mengadakan RUPS luar biasa. RUPS luar biasa itu Bersambung hal 07


7

DELIK RIAU

HUKUM & KRIMINAL

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

Dari hal 07

Terjerat membahas perubahan modal PT TBMS dan susunan pengurus. Di tanggal 25 Juni 2008, terdakwa atas saran M Yusuf, menempatkan dana PT KITB pada BPRS Rifatul Ummah (Bank Biru) di Bogor, dimana pemegang saham mayoritas bank tersebut, adalah Fathan Kamil yang juga merupakan Direktur PT Trus, PT MPM dan PT TBMS. Dana yang ditempatkan berupa deposito di Bank Biru Bogor sebesar Rp 9 milyar, dicatat dalam buku Bank (Giro Bank Danamon). Sampai

tahun 2010, sisa bagi hasil yang belum diterima PT KITB Rp 600 juta yaitu Rp 150 juta untuk tahun 2010, sementara untuk tahun 2011 belum ada kejelasan mengenai hak bagi hasil PT KITB atas penempatan dananya pada Bank Biru. Tindakan terdakwa bersama Raden Fathan Kamil, menurut dakwaan JPU, bertentangan dengan pasal 5 ayat (1) dan (2) Perda Siak Nomor 7 tahun 2004, tentang pembentukan BUMD PT KITB. Akibat tindakan terdakwa

tersebut negara dalam hal ini Pemerintah kabupaten Siak menderita kerugian sebesar Rp 26,150 miliyar. Terdakwa dijerat pidana berlapis melanggar pasal 2 ayat (1), jo pasal 18 Undang-undang No 31 tahun 1999, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang No. 20 tahun 2001. Jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dalam dakwaan Primer, dan dakwaan Subsider pasal 3, jo pasal 18 Undang-undang

Ungkap Fakta dengan Investigasi

No. 31 tahun 1999, jo pasal 55 ayat 1ke-1 KUHP. Usai Jaksa membacakan dakwaannya, Ketua majelis hakim menanyakan kepada terdakwa terkait dakwaan itu. Setelah berkonsultasi dengan penasehat hukumnya, terdakwa menyatakan akan mengajukan nota keberatan. Ketua majelis hakim yang dipimpin Masrul SH didampingi Masrizal SHdan HM Suryadi SH, menunda sidang hingga Selasa (15/4) mendatang dengan agenda pembacaan nota keberatan dari terdakwa. Setakat ini, Raden

Fathan Kamil belum berhasil dikonfirmasi. Ketika wartawan Delik Riau bertanya kepada Jaksa E. Kurniawan perihal Raden Fathan Kamil yang belum di diseret ke pengadilan menjadi terdakwa, Kasi Pidana Khusus Kejari Siak itu menjawab singkat, “Kami tidak tahu, karena yang menyidik perkara ini bukan kami.” Sementara seorang sumber DELIKRIAU mengatakan, kapal MT Fatimah yang dibeli PT. KITB tersebut kini telah tenggelam di dasar sungai Siak. (rusda)

SIDANG KESAKSIAN PALSU AJUDAN GUBERNUR RIAU SAKSI : “UANG RP 500 JUTA DITERIMA SAID FAISAL” Sidang lanjutan terdakwa atas perkara memberi kesaksian palsu Said Faisal Mukhlis kembali digelar Selasa (13/05) dengan agenda JPU KPK menghadirkan saksi Satmoko selaku Kepala Divisi Wilayah Riau PT Adi Karya di Pengadilan Tipikor Pekanbaru. Laporan: RK Wartawan Delik Riau, Pekanbaru

Dalam kesaksiannya Satmoko membenarkan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Lukman Abbas untuk memperkenalkan Yudi Priadi selaku Manager Operasi Wilayah II Provinsi Riau yang baru. Saat itu juga menurut Satmoko dirinya dimintai uang oleh Lukman Abbas dengan

TERLAMBAT BERTUGAS DI TPS,

OKNUM POLISI POSITIF NARKOBA Laporan: RA Wartawan Delik Riau, Pekanbaru SEORANG oknum Polisi berinisal Aiptu Zal yang digiring dan langsung dijebloskan ke sel tahanan Mapolresta Pekanbaru pada hari Rabu (09/04) . Oknum polisi yang merupakan anggota Sektor Kawasan Pelabuhan (SKP) Pekanbaru ini, diduga positif menggunakan narkoba. Berdasarkan informasi yang dirangkum oleh wartawan, Aiptu Zal dijemput dan diamankan langsung oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH dan juga Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksosno Sik, bersama anggota Provost Polresta Pekanbaru, Rabu (09/04) jam 11.00 WIB. Penangkapan Aiptu Zal , berawal Aiptu Z tidak melaksanakan tugasnya sebagai Petugas Pengamanan (PAM) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 dan 10 di Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Sail. Saat itu Aiptu Zal terlambat melaksanakan tugasnya sebagai petugas pengamanan

TPS. Setelah diselidiki Aiptu Zal, ternyata menggunakan narkoba jenis sabu. Hal itu terlihat, setelah Aiptu Zal yang merupakan anggota Shabara ini, diperiksa dan menjalani tes urine di Mapolresta Pekanbaru. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH saat dikonfirmasi wartawan Rabu (09/04) melalui Wakapolresrta Pekanbaru AKBP Putut Sugeng Wicaksosno Sik, membenarkan tentang penangkapan oknum Polri berinisial Aiptu Zal di TPS 9 dan 10 di Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Sail. Anggota KSKP Pekanbaru, ini diamankan setelah Polresta Pekanbaru menerima laporan bahwa Aiptu Zal tidak melaksanakan tugasnya sebagai petugas pengamanan (PAM) TPS tersebut. “ Benar, tadi kita amankan oknum anggota Polri berinisial Aiptu Zal, karena tidak melaksanakan tugasnya sebagai petugas PAM di TPS. Setelah diperiksa, ternyata

oknum Aiptu Zal, positif menggunakan narkoba setelah menjalani tes urine,” ujar Putut. Dijelaskan Putut, Aiptu Zal mengaku tidak melaksanakan PAM karena tertidur, “Akibat perbuatannya, Aiptu Zal pasti dikenakan sanksi berat,” kata Putut. Hal senada juga disampaikan Kabag Ops Kompol RB Simangunsong, bahwa Aiptu Zal, diamankan Polresta Pekanbaru, karena tidak melaksanakan tugasnya sebagai petugas pengamanan TPS, “ Tadi kita amankan seorang oknum polisi karena terlambat tidak melaksanakan tugasnya. Kalau lebih jelasnya tanya sama Wakapolresta Pekanbaru saja AKBP Sugeng Putut Wicaksono Sik,” terang Simangunsong. Sementara Kapolsek SKP, AKP Hendrik, saat dikonfirmasi wartawan Rabu (09/04) membenarkan bahwa Aiptu Zal merupakan anggotanya, “ Saya sudah tahu, kalau Aiptu Zal, sering menggunakan narkoba dan terpaksa saya laporkan saja ke Pimpinan,” tandas Hendrik. (ZA)

perintah dari Gubernur Riau waktu itu sebanyak Rp 500 juta. “Uang tersebut diperoleh dari kas dan pinjaman. Pada hari Jumat (24/02) tahun 2012 saya mendapat laporan dari Dicky Eldiyanto bahwa uang sebesar Rp 500 juta tersebut sudah diserahkan d an diterima oleh ajudan gubernur yaitu Said Faisal,” urai Satmoko dalam persidangan.

Selain Satmoko JPU KPK yang terdiri dari Andi Suharlis SH, Jarot SH, dan Dodi SH itu menghadirkan saksi lain yakni Dicky Eldiyanto mantan Karyawan PT Adi Karya, Yudi Apriadi, Manager Operasional Wilayah II Provinsi Riau, Siswanto Kepala Proyek AMP PT Adi Karya dan Nursaadah Kasir PT Adi Karya Perwakilan Pekanbaru. Said Faisal didakwa JPU member keterangan

Said Faisal

palsu dalam perkara korupsi izin kehutanan dan suap PON Riau dengan terdakwa mantan Gubernur Riau Rusli Zainal. Dirinya dijerat dengan Pasal 12 jo Pasal 15, Pasal 22 jo Pasal 35 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 KUHP. (RK)

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

Tertanda,

Drs. H. Syamsuar

Drs. Alfedri, M.Si

Bupati

Wakil Bupati

H. Tengku Said Hamzah, M.Si Sekdakab

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


8

DELIK RIAU

MERANTI

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

Ungkap Fakta dengan Investigasi

ADA TIKUS GEROGOTI DANA APBD DI HUMAS DPRD MERANTI? Sejumlah Kepala Biro Surat Kabar Harian maupun mingguan di Kabupaten Kepulauan Meranti, tidak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah dengan adanya praktek yang bernuansa korupsi yang dilakukan oknum di bagian Humas Sekwan DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti. Laporan: MKH Wartawan Delik Riau, Meranti Menurut keterangan beberapa dari mereka modus yang digunakan dalam menggangsir uang negara ini ialah dengan melakukan mark up nilai tagihan serta membayar tagihan koran tidak sesuai dengan jumlah yang tertera di Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang ditanda tangani oleh masing-masing Kabiro. Seperti ketahui ada sekitar 27 Kabiro Surat Kabar harian berikut mingguan yang tercatat sebagai langganan dibagian humas dan protokoler Sekwan DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, yang telah masuk dalam RKA APBD 2014 dengan catatan sesuai permohonan berlangganan

yang masing-masing Surat Kabar Harian dengan tarif berlangganan Rp. 100.000 perbulan ada juga dengan tarif Rp. 125.000 perbulan (untuk satu eksemplar) sementara untuk surat kabar mingguan dengan tarif berlangganan Rp. 50.000 perbulan pereksemplarnya dengan catatan sesuai permintaan di bagian Humas tersebut. Kepada Kepala Biro agar diinstruksikan agar mendistribusikan Koran setiap terbit adalah 5 eksemplar, untuk rincian pembayaran koran, yang seharusnya harian Rp. 500.000 perbulan dan Rp. 625.000 perbulan dan mingguan Rp. 250.000 perbulan yang diterima oleh Kabiro.

Namun pada prakteknya adalah oknum-oknum di bagian Humas tersebut melakukan mark up atau pembengkakan tagihan koran misalnya tagihan 5 eksemplar koran dalam tanda terima yang tertera 10 eksemplar. Sementara duit tagihan koran yang diterima oleh Kepala Biro, hanya terhitung 7 eksemplar dengan rincian untuk Koran mingguan Rp. 1.050.000 per 3 bulan dan harian Rp. 2.100.000 per 3 bulan. Dari Koran mingguan praktek tersebut mendapat Rp. 450.000 per 3 bulan. Koran harian meraup Rp. 900.000 per 3 bulan. Sementara masing-masing 3 eksemplar masuk ke kocek oknumoknum dibagian Humas. Jika dihitung duit yang masuk ke kocek oknumoknum bagian Humas DPRD tersebut hasil praktek penggelembungan tagihan koran tersebut mencapai Rp. 14.500.000 per 3 bulan. Hal tersebut dibenarkan oleh Nina Candra Kabiro yang merupakan wartawan Tabloid Moral dan Burhan Kabiro Radar Riau.

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

Ilustrasi

Adapun Z.Arifin Kabiro Kepri Terkini, mengaku bahwa pihaknya telah menanda tangani Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tagihan koran 10 eksemplar koran dengan nominal Rp 1.050.000 akan tetapi yang diterima hanya Rp 750.000 saja. Sebelumnya M.Toha Kabag Humas DPRD pernah mengatakan anggaran koran sangat minim, maka

langganan dibatasi masingmasing koran hanya 5 eksemplar. Ketika dikonfirmasi tentang masalah pemotongan tagihan koran yang dilakukan oknum-oknum tersebut dibagian humas Sekwan Drs. Askadar Sekwan DPRD Meranti menyebutkan ,” Saya tidak ikut campur dan tidak tahu mengenai hal tersebut,”(MKH)

DPRD KABUPATEN ROHIL

Mengucapkan Selamat dan Sukses Atas Dilantiknya

H. TENGKU SAID HAMZAH, M.Si Sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Siak

Dilantik Oleh: Drs. H. Syamsuar (Bupati Siak) Di Kantor Bupati Siak lantai II Ruang Indra Pahlawan

‘Semoga amanah yang diberikan, berjalan dengan baik”

Tertanda,

Nasruddin Hasan

Tertanda,

Ketua

MHD Ridwan, SIP Drs. H. Syamsuar Bupati

Drs. Alfedri, M.Si Wakil Bupati

Drs. Jamiluddin

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Drs. H. Syamsuri Achmad Sekwan

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


9

DELIK RIAU

PEKANBARU

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

Ungkap Fakta dengan Investigasi

PEMKO PEKANBARU SIAPKAN LAHAN 40 HEKTAR UNTUK PARU-PARU KOTA Beberapa waktu yang lalu Walikota Pekanbaru Firdaus MT menjelaskan kepada wartawan bahwa Pemko Pekanbaru akan menyediakan lahan seluas 40 hektar di kawasan Tenayan Raya yang akan diperuntukkan sebagai paru-paru kota.

Laporan: Rusko Wartawan Delik Riau, Pekanbaru “Nantinya lahan tersebut akan dijadikan taman yang asri, dan bisa digunakan sebagai lintasan

berlari,” jelasnya. Kelak menurutnya di tempat tersebut akan dibuat semacam danau buatan selain

DPRD PEKANBARU, AWASI KEPEMILIKAN SENPI Laporan: Rusko Wartawan Delik Riau, Pekanbaru

MARAKNYA kejahatan yang menggunakan senjata api di Kota Pekanbaru akhir-akhir ini mengundang reaksi dari pihak legislatif. Melalui Ketua Komisi I DPRD Kota Pkanbaru Wahyudianto Rabu (14/05) yang meminta pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap kepemilikan senjata api yang beredar.

Menurutnya bisa saja masyarakat umum memiliki senpi kerena memiliki izin, sepanjang tidak memiliki izin harus dikenakan sanksi tegas sehingga senpi tidak disalahgunakan. “Diketahui bahwa aturan kepemilikan senpi dari dulu sudah jelas dan tidak pernah berubah, cuma selama ini aturan pelaksanaan di lapangan

kadang-kadang memang yang punya izin itu senjata milik si A, tapi digunakan oleh si B,dan itu banyak terjadi di lapangan,” Dirinya juga mengharapkan dukungan agar semua pihak bisa ikut mengawasi. Tidak hanya melalui pihak kepolisian tapi juga para penembak yang tergabung dalam Perbakin. Senada dengan itu Pengamat Kriminolog Pekanbaru Syahrul

Akmal , mengatakan keberadaan senjata api di Pekanbaru telah bebas beredar. Ada dua dimensi terhadap keberadaan senpi di masyarakat. Ada senpi yang diperjualbelikan bentuk barang ilegal dan ada juga berizin. Untuk mengurangi tingkat kerjahatan menggunakan senpi ini, maka pengamat kriminolog meminta peran intel dan buser dimaksimalkan sebagai upaya mengurangi tindak kejahatan yang terjadi.(RK)

DIDUGA TERLIBAT SUAP, MAHASISWA DESAK BUPATI ROHUL MUNDUR Laporan: ZA Wartawan Delik Riau, Pekanbaru PULUHAN mahasiswa Rokan Hulu yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu (Himarohu) menggelar demonstrasi di Mapolda Riau dan Kejati Riau, Rabu (14/05) siang. Mereka mendesak Bupati Rohul Ahmad mundur dari jabatan. Massa aksi yang

dilengkapi atribut berupa spanduk dan karton bertuliskan tuntutan terkait dugaan kasus suap yang dilakukan Bupati Rohul terlebih dahulu, sekitar pukul 14.00 WIB, menyampaikan aspirasinya ke Kapolda Riau. Di depan Mapolda mereka meminta Kapolda agar bereaksi

melakukan penindakan lanjutan proses hukum atas dugaan suap sebesar Rp140 juta yang dilakukan Ahmad ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Usai berorasi sekitar setengah jam di Mapolda, penyampaian tuntutan dilanjutkan massa aksi ke Kejati Riau. Hal yang sama mereka meminta Kajati tidak mandul seperti Kapolda Riau dalam

menanggapi kasus yang menjerat seorang Kepala Daerah itu. ‘’Kami minta Kapolda memeriksa dan menangkap Bupati Rohul, begitu juga kami mendesak Kajati untuk mengungkap kasus suap ini. Kami berharap Kajati tidak mandul seperti Kapolda,’’ ujar Sepriadi Rokan selaku Koordinator Lapangan (Korlap) saat menyampaikan orasinya.(ZA)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ROHIL

DISPENDA KABUPATEN ROHIL

Tertanda,

Tertanda,

Dr. H. Junaidi Saleh Kepala Dinas

Drs. H. Ferry Parya, M.Si Kepala Dinas

Taman Kota sebagai sarana wisata juga dapat menampung debit air bila musim hujan sebagai antisipasi banjir. Menurutnya kawasan Tenayan Raya yang kelak akan menjadi pusat pemerintahan harus rindang dan hijau guna mengantisipasi cuaca Pekanbaru yang panas. Ditambahkannya bahwa sejauh ini

Pemko telah mempercayakan kepada Camat Tenayan Raya Abdurrahman untuk mencari lahan tersebut dan melakukan pendataan kepada pemilik lahan untuk segera dibebaskan. “Kini tinggal menunggu pembebasan lahan dan kesediaan pemilik lahan untuk dijadikan lahan hijau tersebut,” tutupnya. (RK)

AWASI KEBERADAAN ANAK JALANAN TERHADAP PERDAGANGAN ORGAN MANUSIA Laporan: Rusko Wartawan Delik Riau, Pekanbaru BANYAKNYA anak-anak terlantar yang hidup di jalanan di seluruh wilayah Indonesia mengharuskan pemerintah untuk mewaspadai potensi maraknya perdagangan organ tubuh manusia. Hal ini dijelaskan oleh pengamat hukum dari Universitas Islam Riau Syahrul Akmal Latif. “Pemerintah harus melakukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi hal ini. Karena anak-anak jalan yang sebenarnya juga menjadi korban eksploitasi. Dan sesuai dengan amanat undang-undang mereka merupakan tanggung jawab pemerintah,” ujar Syahrul beberapa waktu yang lalu seperti yang dikutip dari Antara di Pekanbaru. “Saya sering melihat anak-anak masih berusia kurang dari 10 tahun berjualan koran dan mengemis di persimpangan lampu merah. Ini merupakan bentuk eksploitasi anak,” tambahnya. Dari data Kementerian Sosial menyebutkan, pada tahun 2013 terdapat 1,4 juta jiwa anak terlantar di berbagai wilayah Indonesia. Untuk tahun 2014, Kementerian terkait bertekad untuk menekan jumlah anak jalanan hingga mencapai 80 persen. Menurutnya jika ditinjau lagi pada waktu yang silam fenomena banyaknya anak-anak yang diekploitasi seperti itu merupakan gambaran bawah masih banyak warga negara yang hidup dibawah garis kemiskinan. Ditambahkan lagi olehnya apabila kondisi tersebut dibiarkan, bukan tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya kalangan miskin melakukan hal-hal di luar batas kewajaran. “Misalnya menjadi anggota sindikat perdagangan organ tubuh manusia. Seperti yang marak terjadi beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut harus diantisipasi oleh pemerintah,”(RK)

Anak Jalanan

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


10

DELIK RIAU

SIAK

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

Ungkap Fakta dengan Investigasi

BUPATI SAMPAIKAN LKPJ KEPADA DPRD SIAK Laporan: Alfredo Wartawan Delik Riau, Siak

BPMD SIAK TAJA DIKLAT PROFIL DESA Bertempat di Hotel Grand Royal Kabupaten Siak Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Siak mengadakan diklat profil desa dan kelurahan se Kabupaten Siak pada Kamis (03/04). Laporan: Alfredo Wartawan Delik Riau, Siak

T

urut hadir juga Bupati Siak yang diwakilkan oleh Sekertaris Daerah (Sekda) kabupaten Siak

Drs.H Tengku Said Hamzah. Dalam cara yang akan di adakan dalam 3 hari mendatang (2-4 April) ini diikuti oleh 64 peserta yang di ambil dari perwakilan masing masing desa 2 orang dan juga dari kecamatan 2 orang. Sekda Siak mengharapkan kepada seluruh perta diklat agar nantinya mengikuti acara ini dari awal hingga akhir. Karena acara ini nantinya juga sangat perlu diterapkan dalam di lapanggan, Acara ini bertujuan sebagai pembelajaran dan juga konsultasi mengenai pendataan desa dan kelurahan dengan lengkap

dari masing masing desa dan kelurahan sehingga nantinya penyusunan bertambah lengkap sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam penerapan. Untuk meningkatkan potensi dalam memberian data perlu adanya pemahaman tentang masalah yang ada di lapanggan sehingga nantinya dapat di konsultasikan dan ditemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut. “Saya berharap nantinya peserta mengikuti acara ini hingga usai dan pulang dengan membawa ilmu yang nantinya bisa diterapkan di lapangan,” harap Sekda. ( ALF )

SALAH satu kewajiban Kepala Daerah yang harus disampaikan kepada DPRD setiap tahunnya adalah Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban. Yang memuat tentang penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantu dan tugas umum pemerintah yang telah dilaksanakan selama satu tahun anggaran. Hal tersebut dilaksanakan oleh Bupati Siak dalam rangka Rapat Paripurna hari Kamis (27/03) bertempat di Ruang Utama Gedung DPRD Kabupaten Siak. Dalam sambutannya Bupati Siak Syamsuar, menyampaikan bahwa dalam tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan 25 urusan wajib dan 7 urusan pilihan yang terdiri dari 125 program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis RPJMD Kabupaten Siak 2011-2016 dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pada umumnya program dan kegiatan telah terlaksana sebagaimana yang direncanakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan semua pihak agar semua program dan kegiatan pada tahun anggaran yang berjalan 2014 ini dapat terlaksana dan selesai pada waktunya,” jelas Bupati Siak. Sementara itu, pembiayaan kesehatan masyarakat miskin dan jaminan persalinan bagi ibu hamil, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,5 milyar dan untuk pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat melalui program JAMKESDA dengan alokasi dana sebesar Rp 20,6 milyar. Lebih lanjut Bupati Siak mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas, melalui dana APBD Kabupaten Siak telah dibangun 2 Unit Puskesmas baru yaitu Puskesmas Perawang Dan Puskesmas Bunga Raya serta pengadaan peralatan kesehatan dan juga pengadaan 7 unit ambulance. “Selain itu kita juga masih berusaha melakukan peningkatan sarana prasarana belajar mengajar dan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin,” ungkap Syamsuar. ( ALF )

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN 2013 KUD KARYA MAJU Laporan: Alfredo Wartawan Delik Riau, Siak

PETANI sawit Desa Berumbung Baru Kecamatan Dayun yang tergabung di dalam KUD Karya Maju menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk tahun buku 2013 hari Senin (31/03). Rapat yang diselenggarakan di halaman Waserda milik petani Desa Berumbung Baru itu dihadiri oleh Bupati Siak Drs Syamsuar, juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi Wan Bukhari. Tampak juga turu menghadiri Camat Dayun Zalik Effendi serta ratusan petani. Dalam sambutannya disela RAT tersebut, Bupati Siak dalam arahannya mengingatkan petani KUD Karya Maju yang meskipun omsetnya mulai berkurang, namun semangat untuk menghadapi peremajaan sawit haruslah bisa mempersiapkan dari sekarang.

“Oleh sebab itu, jika saja semua tanggung jawab koperasi telah dijalankan oleh seluruh pengurus maka dapat dipastikan Koperasi tersebut bisa lancar dan aman perjalanan usahanya. Dan begitu juga seperti yang telah ditunjukan oleh Koperasi Usaha Karya Maju Desa Berumbung Baru.”

ujarnya. Lebih lanjut Bupati Siak mengatakan bahwa proses peremajaan sawit t diperkirakan hingga empat tahun mendatang. “Maka dari sekarang diingatkan kepada masing-masing petani KUD Karya Maju mau tidak mau harus mempersiapkan diri menghadapi peremajaan sawit itu nanti,” jelas Bupati. Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Siak H Wan Bukhari dalam sambutannya menyebutkan bahwa RAT ini sudah tepat waktu. Ini menandakan bahwa

prinsip kebersamaan telah dibuktikan oleh masyarakat petani yang tergabung di Koperasi Karya Maju. “Hal ini juga merupakan bagian dari prinsip-prinsip Koperasi,” Kata Wan Bukhari. Sementara itu Jarkasih, selaku Ketua KUD Karya Maju Desa Berumbung Baru menyampaikan bahwa Rapat Anggota tahunan (RAT) Tahun Buku 2013 ini merupakn rapat yang ke 23 kalinya diselenggarakan oleh pihak KUD. Sebagai tanggungjawab setiap tahunnya harus dilaksanakan sebagai tanggung jawab pengurus terhadap anggota. “Dan perlu diketahui SHU Koperasi Karya Maju sedikit terjadi penurunan omsetnya disebabkan kurangnya minat masyarakat untuk

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

berbelanja di Waserda Koperasi sehingga sangat berdampak terhadap kemajuan ekonomi koperasi itu sendiri,” jelas Jarkasih. Lebih lanjut Jarkasih mengatakan selain itu juga dengan usia sawit yang sudah berumur 26 tahun dan sudah diambang pintu pula untuk dilaksanaakn replanting atau peremajaan sawit. “Untuk itulah tentunya dengan penumbangan sawit itu nanti petani yang ada akan kembali merintis dari awal kehidupan ekonominya. Jika hanya bergantung pada kebun yang ada, menatap masa depan haruslah mempersiapkan diri untuk ekonomi masa mendatang. Inilah yang harus dihadapi oleh para petani,” terang Jarkasih. ( ALF )


11

ROKAN HILIR

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

BUPATI ROHIL, ADA PENGHULU YANG TIDAK PEDULI DENGAN KARHUTLA Bencana yang disebabkan oleh pembakaran hutan dan lahan yang menjadi isu nasional dan internasional beberapa waktu yang lalu membuat pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak, meningkatkan kewaspadaannya. Kabupaten Rokan Hilir salah satunya. Yang kemudian membentuk gerakan yang berasal dari masyarakat bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Dan bentuk dukungan ini terlihat pada acara pengukuhan Masyarakat Peduli Api (MPA) didukung penuh oleh Pemda setem-

pat. Dalam acara yang digelar di Gedung Serba Guna Bagansiapiapi Kamis (08/05) yang lalu selain dihadiri oleh Bupati Rohil Suyatno. Ketua DPRD Nasruddin Hasan ,Sekda M.Job Kurniawan,Kapolres, Kepala Dinas,Badan di lingkungan Pemkab Rohil, Danramil serta Camat, Lurah dan Datuk Penghulu sekabupaten Rohil serta pihak perusahaan yang berinvestasi di bidang kehutanan. Dalam sambutannya Suyatno mengatakan, musibah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa waktu yang lalu menjadi masalah bersama yang harus diantisipasi. “Semua pihak harus waspada. Jangan ada lagi

Kebakaran lahan (Ilustrasi)

terjadi kebakaran di wilayah Rohil. Marilah bersamasama untuk mencegah adanya kebakaran hutan dan lahan di masa yang akan datang.” tegasnya. Ditambahkan lagi olehnya,” Seperti misalnya ada

NAKALNYA SPBU DI ROHIL, UTAMAKAN PEMBELIAN JERIGEN

Karyawan SPBU sedang melayani konsumen.

Laporan: Yan Wartawan Delik Riau, Rohil AKHIR-AKHIR ini terjadi fenomena yang meresahkan masyarakat di Kabupaten Rohil dalam hal pembelian BBM di SPBU. Sebagai konsumen masyarakat di sana sering mendapat pelayanan yang kurang memuaskan bahkan cenderung buruk oleh petugas di sana. Petugas banyak yang sibuk sendiri dan tidak melayani konsumen. Jamak ditemui petugas yang meninggalkan antrian kendaraan dengan berbagai alasan. Alasan yang dikemukan macam-macam, istrirahat makan, dan lainlain. Hal ini menyebabkan konsumen menjadi kesal. Berbeda dengan yang terjadi pada antrian pembelian dengan menggunakan jerigen. Petugas tetap melayani sehingga antrian

khusus pelayanan jerigen tetap berjalan lancar. Tidak tahu dengan kesepakatan yang terjadi diantara petugas SPBU dan konsumen pembeli dengan jerigen, terlihat ketimpangan pelayanan terjadi di situ. Seperti yang terjadi pada hari Kamis (10/04) sekitar jam 11.50, konsumen terpaksa harus menunggu petugas SPBU di Bagansiapiapi BT 4 yang sedang beristirahat untuk dilayani. Padahal antrian begitu panjang. Akan tetapi anehnya pada antrian jerigen beberapa petugasnya melayani secara bergantian. Hal tersebut menimbulkan protes dari beberapa konsumen yang merasa kesal atas perlakuan tersebut. Seorang konsumen Sofyan mengatakan pada

Delik Riau kekecewaannya atas pelayanan tersebut,” Saya kecewa dengan sikap petugas SPBU seperti ini. Selain tidak melayani konsumen secara prima juga sering mengatakan bahwa BBM sudah habis.” Ditambahkan lagi olehnya ,” Sepertinya ada indikasi setiap harinya pengisian jerigen dengan jumlah yang cukup banyak sehingga kita sebagai pengendara tidak bisa melakukan pengisian minyak di SPBU tersebut karena sering kehabisan BBM, diborong oleh pembeli yang menggunakan jerigen pada malam harinya,” Syofyan yang merupakan salah seorang Pengurus di KNPI Rohil juga mengungkapkan ,”Diduga petugas SPBU tersebut mendapatkan keuntungan yang lebih berdasarkan jumlah liter yang dibeli sehingga mereka selalu lebih memprioritaskan pengusaha eceran yang membeli dengan jerigen,” Sementara itu ketika dikonfirmasi salah seorang karyawan Naswardi, mengakui hal tersebut sering terjadi . Terkait masalah pelayan pengisian minyak terhadap konsumen . “Saya sebagai pegawai rendah disini tidak bisa berbuat banyak,apa lagi mengatur operator disini ( SPBU) ,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya Kamis (10/04) Sampai berita ini dinaikkan pihak Disperindag Rohil tidak bisa dihubungi untuk dikonfirmasi oleh wartawan (YAN)

informasi yang mengatakan ada penghulu yang tidak

peduli dengan kebakaran hutan. Kami juga mengetahui ada tiga kecamatan yang menjadi langganan kebakaran hutan seperti Kecamatan Bangko Pusako, Kecamatan Mumugo dan Kecamatan Sinaboi. Sehingga akhirnya masyarakat yang menanggung akibatnya,” Untuk itu Suyatno juga mengharapkan seluruh camat penghulu serta MPA nanti meningkatkan kerja sama mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta mentingkatkan koordinasi antar dinas berwenang.(IAN)

DISKANLAUT ROHIL GANDENG HNSI TANGANI ASPEK KELAUTAN Laporan: Ian Wartawan Delik Riau, Rohil DINAS Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rokan Hilir bertekad mengembalikan kejayaan Bagan Siapiapi sebagai penghasil ikan terbesar No.2 di dunia. Hal ini dilakukan dengan melibatkan semua instansi terkait menangani masalah aspek kelautan di Rohil serta peran masyarakat nelayan. Hal tersebut Diungkapkan Oleh Kadiskanlut Rohil H. Ali Asfar S. Sos M. Si di sela dialog dengan pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Kelompok Masyarakat pengawas (Pokwasmas) Kantor Diskanlut Rohil, (23/04). “Kita dapat informasi bahwa hasil tangkapan nelayan berkurang oleh karena adanya dugaan illegal fishing di laut.kabupaten Rohil , Maka dari itu , kita lakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang untuk mendalami masalah ini, Selain dengan budidaya ikan air tawar, nelayan laut juga perlu diperhatikan nasibnya.” ungkap Ali Asfar Ali. Dalam kesempatan itu, Ketua HNSI Rohil Ramli mengaku siap berdampingan dengan Diskanlut untuk memberantas illegal fishing diwilayah Rohil . “Kita siap memberantas illegal fishing di laut, Dan akan kita tangkap,jika hal terjadi “ kata Ramli. Dalam kesempatan itu, Jumadi selaku ketua Kelompok Pengawasan Masyarakat (Pokwasmas) mengaku pihaknya terus melakukan pengawasan di perairan Rohil. Ia berjanji kalau adanya aksi penangkapan ikan yang mencurigakan segera melaporkan ke pihak Diskanlut dan aparat hukum terkait. “Dalam waktu dekat pihak Diskanlut juga akan mengumpulkan semua instansi terkait untuk membahas masalah ini secara tuntas. Mulai dari upaya penangkapan dan proses hukum terhadap pelaku ileggal fishing. Acara ini diagendakan akan dipimpin Bupati dan diikuti olah Polair, Syahbandar, Dishub dan pihak anggota HNSI Bagansiapiapi,”.tutur Jumadi.(IAN)

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


12

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

PARIWISATA

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

PUNCAK SEMERU DAN DANAU RANU KUMBOLO,

CANTIKNYA MENGHIPNOSIS Anda pernah membaca novel berjudul “5 Cm” atau menonton filmnya dengan judul yang sama? Di novel dan film itu, diceritakan perjalanan beberapa anak muda ke sebuah danau yang menyuguhkan eksotisme di tengah pendakian menuju Mahameru, puncak Gunung Semeru, di Jawa Timur. Laporan: Gie Wartawan Delik Riau Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°062 LS dan 120°552 BT. Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang. Diperlukan waktu sekitar tiga hingga empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulangpergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota Malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp.20.000,hingga Pos Ranu Pani. Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, dengan perincian, biaya surat ijin Rp.6.000,- untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per orang Rp.2.000,Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera

juga dikenakan biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl. Setelah sampai di gapura “selamat datang”, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam. Jalur awal landai, me-

nyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala. Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km. Danau Ranu Kumbolo Ranu Kumbolo adalah sebuah danau di Gunung Semeru dan berada di ketinggian 2.400 mdpl dengan luas 14 ha.

Pemandangan danau paling indah adalah ketika matahari terbit yang terlihat di celah bukit. Ketika malam tiba, Ranu Kumbolo akan menghadirkan langit dengan taburan bintang. Begitu menengok ke langit, tampaklah lautan bintang yang menakjubkan. Ranu Kumbolo biasanya digunakan sebagai kamp bagi pendaki Gunung Semeru. Inilah danau yang menyuguhkan pesona di tengah rute perjalanan pendaki, menuju puncak abadi para dewa “Mahameru”. Kehadirannya mengobati segala jerih payah pendaki setelah cukup jauh berjalan. Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit.

Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel. Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun. Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir. Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Pendakian sebaiknya dilakukan pada


13

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor. Gas beracun di Puncak Mahameru Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas

beracun dan aliran lahar. Gas beracun ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel (Bahasa Jawa yang berarti “kambing liar”) oleh penduduk setempat. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 – 10 derajat Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajat Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember – Januari sering ada badai. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan November 1997 Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak. Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa, walaupun pemandangan sungai panas yang

PARIWISATA berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik. Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis. Iklim Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm – 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November – April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 – 4 derajat celsius. Suhu rata-rata berkisar antara 3°c – 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c – 21°c. Kadangkadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin. Taman nasional Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan. Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju.

Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelwiss putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan. Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar. Pendaki pertama Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini. Bagi peminat perjalanan yang ingin mendaki gunung Semeru, bisa menggunakan jasa wisata paket tour Semeru trekking Ranu Kumbolo yang merupakan

paket pendakian/climbing ke Gunung Semeru dan Ranu Kumbolo. Gunung Semeru (Mahameru) atau dikenal juga dengan sebutan Mahameru adalah gunung berapi yang masih aktif dan merupakan tertinggi di Pulau Jawa. Lokasi Gunung Semeru terletak di Jawa Timur , sekitar 3 jam perjalanan dari Surabaya. Ketinggian puncak Gunung Semeru adalah, 3.676 meter dari permukaan laut ( mdpl ). Menurut legendnya Kawah yang berada di puncak Gunung Semeru terkenal dengan nama Jonggring Saloko. Jasa Wisata Ada jasa wisata yang menawarkan paket Semeru tour trekking Ranu Kumbolo 3 hari 2 malam, dengan start trekking dari Kota Malang (Tumpang), atau melalui Probolinggo (Cemara lawang). Untuk mendaki Gunung Semeru saja standartnya butuh 3 hari 2 malam. Satu malam bermalam di Kalimati Base camp dan 1 malam menginap di Ranu Kumbolo yang merupakan tempat danau alami di Gunung Semeru. Rute perjalanannya yaitu : Hari 1 : Malang – Ranu Pane – Ranu Kumbolo – Kalimati Penjemputan di Malang di usahakan pagi pukul 06. Kemudian dilanjutkan menuju ke Tumpang, dari

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

Tumpang ke desa Ranupane menggunakan Jip/ hardtop menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Setelah tiba di Ranupane melakukan persiapan untuk trekking, cek perbekalan dan mengurus perijinan climbing. Setelah semua persiapan lengkap, selanjutnya trekking menuju ke Ranu Kumbolo kurang lebih sekitar 5 jam, istirahat dan makan siang di sini. Setelah istirahat dan tenaga sudah fit kembali trekking dilanjutkan menuju Kalimati kurang lebih 4 jam melalui Tanjakan Cinta dan Cemoro Kandang. Setelah tiba di Kalimati mendirikan tenda. Bermalam disini. Hari 2 : Kalimati – Arcopodo – Puncak Semeru Bangun jam 12 malam dan persiapan untuk pendakian ke puncak. Sekitar jam 1 malam mulai mendaki i menuju ke Arcopodho kurang lebih 1 jam, dan di lanjutkan menuju puncak Mahameru ( 3.676 mdpl ) dengan di temani guide kami yang professional. Setelah tiba di puncak menikmati keindahan dan menexplorasi puncak Semeru/Mahameru. Puas di Puncak turun kembali ke Kalimati kurang lebih 2 jam. Istirahat dan makan pagi, lalu melanjutkan trekking ke Ranu Kumbolo sekitar 2 – 3 jam, untuk camping kembali di Ranu Kumbolo. Dan acara bebas. Hari 3 : Ranu Kumbolo – Ranu Pani – Malang/ Surabaya Pagi hari menikmati keindahan sunrise di Ranu Kumbolo. Setelah makan pagi selanjutnya persiapan kembali ke desa Ranu Pane kurang lebih 4 jam perjalanan. Setelah tiba di Ranu Pane istirahat dan makan siang. Perjalanan pulang kembali ke Malang , atau diantar langsung menuju Surabaya. Program Paket Tour Semeru Trekking Ranu Kumbolo berakhir. (detiktravel, wisatabromotour@ yahoo.com )


14

LINTAS HUKUM

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

SAKSI TIDAK BISA

JELASKAN SELISIH ANGKA Sidang lanjutan perkara tindak pidana pajak digelar di PN Pekanbaru Selasa (13/05). Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Bachtiar Sitompul itu beragenda mendengar keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh JPU Zulkifli yaitu Andri selaku pemeriksa di KPP Pratama Senapelan, Rohmad Amirullah dari PT Adira Finance dan Iwan Chandra Kacab PT Adira Finance Pekanbaru. Laporan: RK Wartawan Delik Riau, Pekanbaru Berdasarkan keterangan saksi Andri, dirinya tidak dapat menjelaskan secara pasti angka Rp 32,5 miliar yang menjadi data awal atas tindak pidana yang disangkakan terhadap terdakwa Alexander Patra. “Data awal yang saya terima ada angka Rp 32,5

miliar. Akan tetapi setelah diperiksa lebih jauh, terdapat selisih angka sekitar Rp18 miliar,” jelasnya. Kembali Penasehat Hukum (PH) terdakwa Alexander Patra, Fidel SH menanyakan apa angka Rp32,5 miliar berupa nota atau faktur pajak, saksi

Andri tidak bisa menjelaskannya. Usai persidangan, terdakwa Alexander Patra pemilik toko Sony Elektronik mengatakan,” Kemarin saya tidak mau tanda tangan berita acara konselingnya, karena angka tidak sesuai. Dugaan saya ada faktur pajak yang bukan milik saya dimasukkan ke alamat saya,” Sebagaimana diberitakan sebelumnya terdakwa Alexander Patra dijerat dengan pasal 39 huruf-g Undang-undang No 14 tahun 2002, di mana laporan terdakwa ke kantor pajak tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Dalam laporan tersebut seakanakan isinya sudah benar dan

B E L I B A R A N G A N T I K PA L S U T E R T I P U P U L U H A N J U TA Laporan: ZA Wartawan Delik Riau, Pekanbaru

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun oleh wartawan, kasus ini bermula SAUDIN Simanjuntak (70 barang antik membuatnya dari pertemuan Saudin dengan tahun) warga Rumbai Pekanmenderita kerugian puluhan seseorang yang tidak dikebaru tidak menyangka bahwa juta karena membeli barang nalnya yang menawarkan pada hobinya sebagai pencinta antik yang ternyata palsu. dirinya untuk membeli barang antik yang dibawanya. “Saya percaya karena pelaku meyakinkan saya bahwa barang tersebut asli. Kemudian transaksi pembelian berlangsung di dalam mobil saya di Jalan Riau. Barang tersebut saya beli seharga Rp 10 juta,” jelas Saudin kepada petugas dalam laporan yang tertulis di Mapolresta Pekanbaru pada hari Sabtu (05/04). Ketika diminta keterangannya, Kasat Tertanda, Reskrim Mapolresta Drs. H. Wan Amir Firdaus Arief Fajar Sekda Rohil Satria membenarkan hal Drs. H. Hasrizal Drs. H. Rusli Syarif tersebut. Dan Asiten I Asiten II pihaknya sedang H. Azhar, SE Hj. Dahniar, M,kes melakukan penyelidikan Asiten III Asiten IV terhadap kasus tersebut. (ZA)

cocok dengan jumlah pajak yang harus dibayar. Namun setelah dicrosscheck,

isinya tidak sesuai dengan kondisi dan fakta sebenarnya.(RK)

Alexandra pada persidangan

PENYIDIK KEJATI RIAU PERIKSA KEMBALI SAKSI KASUS K21

PENYIDIK Kejati Riau kembali memeriksa saksi kasus korupsi proyek kebun sawit K21 tahun 2006-2009 dengan kerugian negara mencapai Rp 20 miliar pada hari Kamis (03/04). Saksi yang diperiksa tersebut atas nama Muhammad Tafianto , mantan bendahara pemerintah Provinsi Riau. Kepala kejati Riau Eddy Rakamto melalui Kasidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Rahmat Lubis kepada wartawan Kamis (03/04) membenarkan hal tersebut, “Benar, Muhammad Tafianto namanya. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kadisbun Provinsi Riau, Susilo dan kawan-kawan,” Senada dengan itu Kasipenkum Mukhzan SH MH,

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR

juga mengatakan hal yang sama tentang adanya pemeriksaan seorang saksi atas nama Muhammad Tafianto dalam kasus korupsi K2i. “Hari ini ada satu orang saksi yang diperiksa penyidik pidsus,” ujar Mukhzan. Untuk diketahui, kasus penyidikan dugaan korupsi proyek Kebun Sawit K2I tahun 2006-2009 dengan kerugian mencapai Rp 20 miliar, Rabu (02/04) lalu, tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau juga melakukan pemeriksaan periksa mantan Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Riau Akmal Js, sebagai saksi. Selain Akmal, penyidik juga melakukan pemeriksaan sejumlah pejabat yakni Kasubdin Perencanaan Disbun Riau Armen Hasibuan, tim teknis pelaksana program K2I, Sofyan Harahap dan tim teknik pelaksana program K2I, Subandi Wibisono. Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus korupsi K2I menggunakan anggaran multiyears di tahun 2006 sampai 2009. Anggaran Rp20 miliar dikucurkan melalui APBD dengan program peremajaan kebun karet bagi masyarakat petani. Dalam perjalanannya, proyek tersebut dinilai gagal total. Dana puluhan miliar tidak sampai ke masyarakat meskipun laporan pertanggungjawabannya tetap dibuat bahwa proyek tersebut terlaksana 100 persen. Dalam kasus ini, penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup yakni adanya mark up dan kebun fiktif yang dilakukan Kadisbun saat itu. Sehingga dapat sebagai bukti dasar untuk menetapkan tersangkanya (ZA)

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


15

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

KESEHATAN

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

SEGELAS KOPI BISA CEGAH RESIKO KANKER LEVER

Kabar baik untuk para pecinta kopi! Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum segelas kopi sehari bisa menurunkan risiko terkena kanker lever, jika dibandingkan dengan orang yang jarang minum kopi.

Penelitian ini dimulai pa­ da tahun 1990-an pada 180. 000 orang dewasa dari berbagai jenis ras dan etnis. Peneliti kemudian mengamati kebiasaan mereka mi­ num ko­pi serta gaya hidup mereka lainnya. Hingga saat ini partisipan sudah diamati selama 18 tahunan dan peneliti terus mengamati risiko mereka terkena kanker lever. Diketahui bahwa orang ya­ ng minum tiga cangkir kopu sehari memiliki penurunan risiko kanker lever hi­ ngga 29 persen dibandingkan dengan orang yang mi­ num kurang dari enam ge­las kopi per minggu. Selain itu, orang yang minum sekitar empar gelas kopi sehari juga memiliki risiko kanker lever yang lebih rendah hingga 42 persen, seperti dilansir oleh Health

Day News. Hasil tersebut ditemukan peneliti bahkan setelah me­ reka menghitung faktor ri­ siko lain seperti usia, obesitas, kebiasaan merokok, m­i­­num alkohol, jenis kel­amin, dan diabetes. Hasil pe­­nelitian ini juga menguatkan temuan yang pernah diterbitkan dalam jurnal Clinical Gastroenterology and He­ patology yang dilakukan pada 3.200 pasien. Penelitian tersebut menemukan bahwa minum tiga gelas kopi sehari bisa menurunkan risiko kanker lever hingga 50 persen. Selain bisa

menurunkan risiko kanker lever, kopi juga ditengarai mampu menurunkan risiko kanker leher, kepala, kanker usus, prostat, pankreas, dan kanker kandung kemih. Meski begitu, hingga saat ini peneliti belum menemukan adanya alasan mengapa kopi bisa menurunkan risiko kanker lever. Ketua peneliti V. Wendy Setiawan dari USC Norris Comprehensive Cancer Center di Los Angeles, kopi diketahui mengandung 100 bahan aktif termasuk an­tio­ksidan, p­o­­l­y­ phenol, dan kafein yang bisa mempengaruhi enzim dalam lever. (mdk.com, gie)

Waspadai Efek Buruk yang Bersembunyi di Balik Viagra!

PERGAULAN BEBAS, PULUHAN MAHASISWA IDAP HIV MANADO, DELIK RIAUSetidaknya, enam siswa dan 42 mahasiswa di Provinsi Sulawesi Utara mengidap Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/ AIDS). “Hal ini bisa saja terjadi karena ada kaitan dengan gaya hidup atau pergaulan bebas. Ada kecenderungan melakukan hubungan heteroseksual yang berisiko tanpa pengaman semisal penggunaan kondom. Bisa juga karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AiDS Tangel Kairupan di Manado, dikutip merdeka.com, Rabu (26/3). Dia mengatakan bahwa saat ini semua orang menjadi rentan tertular penyakit AIDS. “Kita bisa lihat, ibu rumah tangga tangga yang tidak berprofesi sebagai pekerja seks pada akhirnya juga tertular HIV. Karena itu peningkatan kesadaran tidak

hanya diarahkan populasi kunci. Semua berharap tidak lagi terjadi penularan baru,” katanya. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut berdasarkan profesi, swasta dan wiraswasta menjadi tertinggi dengan 425 kasus, 109 di antaranya kasus HIV dan 314 lainnya kasus AIDS, sementara jumlah kedua terbanyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan 273 kasus, 134 di antaranya adalah kasus HIV dan sisanya 139 kasus AIDS. Dari golongan tidak bekerja menjadi terbesar ketiga dengan 179 kasus, 56

di antaranya adalah HIV dan sisanya 123 kasus AIDS, selanjutnya pekerja seks komersial sebanyak 92 kasus, 56 di antaranya HIV dan 36 lainnya adalah AIDS, dan terbanyak kelima adalah karyawan dengan 81 kasus, 32 di antaranya adalah HIV dan sisanya 49 kasus adalah AIDS. Selain profesi itu, ada juga pelaut, petani, tukang ojek, CPNS dan PNS, TKW, satpam, anak buah kapal, narapidana, penambang, serabutan, polri dan TNI serta peternak, juga terdata memiliki populasi yang mengidap HIV/AIDS dengan jumlah berbeda. (Gie)

LIMA HAL TENTANG PENYAKIT INFEKSI SALURAN KENCING

JAKARTA, DELIK RIAUInfeksi saluran kencing merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri di dalam saluran kemih. Gejala dari penyakit ini adalah rasa sakit ketika buang air kecil dan keinginan untuk buang air kecil secara terus-menerus. Walaupun penyakit ini jamak menyerang, namun pengetahuan tentang penyakit infeksi saluran kencing masih sangat sedikit. Oleh

gairah dan kemampuan seksual pria. Meski begitu, seringkali pengguna viagra diwanti-wanti akan efek samping dari obat ini. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa tak hanya efek samping viagra saja yang perlu diwaspadai. Ada efek buruk lainnya yang bersembunyi di balik obat berwarna biru ini. Peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa mengonsumsi viagra bisa meningkatkan risiko terkena melanoma, yaitu jenis kanker kulit yang cukup berbahaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi sidenafil atau viagra berkemungkinan 84 persen lebih tinggi untuk terkena kanker kulit paling mematikan tersebut. Viagra ditengarai mengandung zat yang menyebabkan sek kanker kulit menjadi lebih ganas dan mudah menyebar ke seluruh tubuh. Meski begitu peneliti berpendapat bahwa hasil ini masih terlalu dini untuk digunakan sebagai alasan agar semua pria berhenti mengonsumsi viagra. “Karena penelitian ini baru awal, kami belum menyarankan orang berhenti minum viagra untuk mengobati disfungsi ereksi,” ungkap Dr Abrar Qureshi dari Brown University, seperti dilansir oleh Daily Mail (09/04). Meski begitu, Qureshi meminta agar setiap orang yang menggunakan viagra secara teratur lebih berhatihati ketika menggunakannya. Jangan mengonsumsi viagra tanpa saran dari dokter, terutama dalam waktu yang panjang. Hasil penelitian ini didapatkan peneliti setelah menganalisis data kesehatan dari 26.000 pria dari Health Professionals Follow-up Study. Rata-rata pria yang menjadi partisipan berusia 65 tahun dan enam persen di antaranya mengonsumsi viagra. Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA ini menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi viagra berkemungkinan dua kali terkena kanker kulit melanoma. (mdk.com) VIAGRA dikenal sebagai obat yang bisa meningkatkan

karena itu ketahui beberapa hal yang berkaitan dengan penyakit infeksi saluran kencing berikut seperti dilansir dari indiatimes.com dan dikutip dari merdeka. com Penyakit infeksi saluran kencing dapat didiagnosis dengan bantuan tes urine sederhana. sel-sel nanah yang ada di dalam urine dapat menunjukkan seberapa parah penyakit yang diderita. Jus cranberry adalah obat

alami untuk mengobati penyakit ini. Buah cranberry mempunyai manfaat untuk menyingkirkan bakteri penyebab penyakit infeksi saluran kencing. Untuk menghindari penyakit ini, selalu gunakan pakaian dalam yang bersih, kering, dan longgar. Selalu pastikan pula toilet yang akan Anda gunakan bersih dan kering. Hal ini berguna untuk menghindari bakteri penyebab infeksi.

Jika tidak dirawat, infeksi dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan masalah yang lebih gawat. Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com

penyakit infeksi saluran kencing. Semoga hal di atas bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda akan kesehatan. (Gie)


16

GALERI

Edisi 6 / Tahun I. Bulan Mei 2014

DELIK RIAU Ungkap Fakta dengan Investigasi

PELANTIKAN H. SUYATNO SEBAGAI BUPATI ROHIL

Gebernur Riau H.Annas Maamun terlihat sedang memberikan kata sambutan, dalam pelantikan Bupati Rohil H.Suyatno.

Gebernur Riau H.Annas Maamun membacakan tek pengambilan sumpah.

Gubernur Riau H. Annas Maamun.

Gebernur Riau H.Annas Maamun, Ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Wakil Ketua DPRD ROhil. Gebernur Riau H.Annas Maamun beserta wakil Gebernur Riau H.Arsyadjuliandi Rachman di sambut ketua LAMR dengan tepung tawar.

Tidak hanya para anggota DPRD Rohil yang hadir bahkan seluruh Camat Sekabupaten Rohil juga menyaksikan.

Para tamu undangan yang hadir.

Usai pelantikan, para anggota Dewan DPRD Roil melakukan fhoto bersama dengan Bupati Rohil.

Selengkapnya Kunjungi www.delikriau.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.