WATCHES
GRAND SEIKO
CELEBRATES JAPANESE ELEGANCE AND BEAUTY
LIPUTAN EKSKLUSIF
POINT OF VIEW















B IG BAN G U N ICO
Blue re cycle d composite case made of Novak Djokovic’s t-shir t and racket
In-house UNICO chronograph movement
Limite d to 10 0 pie ce s




THE YEAR OF HOPE
Dunia haute horlogerie tahun 2025 ini dibuka dengan perayaan menyambut Tahun Baru Imlek, dan diciptakannya jam tangan mewah bertema ular untuk menghormati datangnya Tahun Ular. Menurut budaya Tionghoa, ular juga dikaitkan dengan kebijaksanaan, transformasi, dan pembaharuan, dan juga melambangkan kecerdasan, misteri, dan kemampuan untuk melepaskan cara-cara lama dan merangkul awal yang baru. Awal yang baru selalu memberikan harapan, dan jika melihat ke masa lalu hingga pencapaian yang kita sudah raih saat ini, pasti banyak hal yang patut dirayakan dan disyukuri. Sudah siap untuk merayakannya dan menambah koleksi Anda dengan jam tangan mewah bertema ular? Simak liputannya di halaman 28.
Masih tentang perayaan, tahun ini menandai 25 tahun perjalanan The Time Place, dan beberapa jam tangan mewah turut berkontribusi dengan menciptakan jam tangan edisi khusus prestisius, simak beritanya di halaman 92. Sementara itu, ajang pameran LVMH Watch Week 2025 juga tidak boleh dilewatkan, simak berita di halaman 63 tentang serangkaian koleksi jam tangan mewah yang memadukan inovasi, seni, dan warisan dan tentunya layak dikoleksi. Berita sampul di edisi ini menampilkan keindahan dan keunggulan dari merek jam asal Jepang, Grand Seiko dalam hal presisi, estetika, dan bahan inovatifnya. Simak selengkapnya di halaman 36. Setiap perubahan akan membawa harapan baru tentunya, untuk itu kami hadirkan juga merek jam tangan yang kini ‘dihidupkan kembali’ dan akan membawa harapan baru bagi para penggemarnya. Simak berita tentang kembalinya merek jam tangan mewah Breva Genève di halaman 46, dan peluncuran jam tangan Universal Genève (halaman 56). Dalam kolom wawancara eksklusif, kami pun mengangkat berita terbaru dari negara yang menjadi pusat industri jam tangan mewah, yaitu Swiss, melalui Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder. Simak perbincangan kami di halaman 58.
Dunia perhiasan pun tak luput dari sorotan kami, dan berita lengkap liputan khusus dari dua ajang pameran perhiasan internasional dari Jepang hingga Hong Kong kami bagikan di edisi ini. Simak beritanya mulai dari halaman 130. Beragam perhiasan dan batu permata langka pun dipamerkan, namun sebelum Anda memutuskan untuk berbelanja perhiasan mewah yang menyilaukan mata itu, tak ada salahnya Anda menyimak acara-acara penting apa saja yang akan diadakan di tahun ini, terutama di dunia jam tangan mewah dan perhiasan, silakan simak di halaman 150. Kini kami harus bergegas untuk berangkat ke Jenewa, karena majalah Collector’s Guide-WATCHES Indonesia terpilih menjadi salah satu mitra media di sana, dan kami tak sabar untuk membagikan berita-berita terkini dari jantung kota Swiss. Penasaran? Ikuti perjalanan kami di platfom media sosial dan kunjungi situs online majalah kami: www.cgw-indonesia.com Happy reading!
Publisher & Chief Editor
Lulu Fuad
DARI KIRI
Bersama Jean-Marc Pontroué, Bersama Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder dan Mathias Domenig, Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia



WATCHES
INDONESIA
EDISI 27-2025
PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu Fuad
FEATURES EDITOR: Billy Saputra
EDITOR: David Tang
ART DIRECTOR: Taufik Nurman
SENIOR WEB DESIGNER: Fatorahman Handayani
SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo
PT. ZAMRUD
KHATULISTIWA MEDIA
CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com)
MANAGING DIRECTOR: Lulu Fuad (lulu@zamrud-media.com)
DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com)
EXECUTIVE ASSISTANT: Deny Pratama (secretary@zamrud-media.com)
OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)
CONTRIBUTORS
JAKARTA: Dwi Sutarjantono, Rendy Kairupan, Yessar Rosendar, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA
MEDIA
The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 344 0999 Website: www.cgw-indonesia.com
Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com
SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com
BANK ACCOUNT
PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797
COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com
PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE







In Every Issue
Collector’s Corner
28 Time To Beat
Dunia haute horlogerie menyambut Tahun Baru Imlek
36 Cover Story: Celebrating Japanese Elegance & Beauty
Keunggulan Grand Seiko dalam presisi, estetika, dan bahan inovatif
63 Special Report: LVMH Watch Week 2025
Koleksi jam tangan yang memadukan inovasi, seni, dan warisan
84 Timely Precious
Bagi Rolex, keindahan batu mulia bukan
hanya tentang kilauan
88 Inimitable Dial
Omega Speedmaster dengan dial jam berpola meteorit
92 CHAPTER 25
25 tahun perjalanan The Time Place dan edisi
khusus prestisius
96 Time Travel
Jam tangan Parmigiani Fleurier untuk penjelajah
dunia modern
98 Be Bold With Black Bay!
Pilihan warna-warni berani pada lini Tudor Black Bay Chrono
100 Timeless Momentum
TAG Heuer di ajang LVMH Watch Week 2025
106 Orbits & Altitudes
Perjalanan waktu hingga manuver di langit bersama
Bell & Ross
110 Striking Colors
Grand Seiko terbaru, terinspirasi dari musim indah di Jepang
112 Retro Time
Rado edisi vintage bagi para penjelajah sejati
114 Vanac Reborn
King Seiko Vanac, perpaduan elegansi dan kemewahan
116 Masterful Simplicity
Penunjuk waktu favorit Worldtimer Manufacture







Interviews
42 A Sinuous Symphony
Sinergi Bvlgari dan MB&F dalam Serpenti terbaru
46 Breva Genève is Back!
Ketika keanggunan Italia bertemu dengan presisi Swiss
48 The Journey Through Time
Koleksi terbaru Panerai dari Watches and Wonders Geneva
52 The Legacy Of Cinema Rolex merayakan keunggulan dalam film dan transmisi seni
56 Universal Genève’s Revival Acara pra-peluncuran jam tangan Universal Genève
58 The Ambassador Talk Perbincangan dengan Dubes Swiss seputar industri jam Swiss
60 Endurance in Motion
Rolex 24 At DAYTONA, mendefinisikan presisi dan kemenangan
118 Reshaping the Auction Experience
Phillips bersama Bacs & Russo membentuk keunggulan mereka
120 Power Design Project 2025
“Incredibly Specialized Watches Exhibition 2” dari Seiko
Time for Fashion
124 Gentlemen’s Style
Gaya para bintang pria dan Cartier pilihan mereka
126 Leading Men & Their Omega
Golden Globes 2025, aktor ternama dan Omega
128 La Vie En Rose
Perhiasan terindah dari Chopard dan Piaget
130 HKTDC Twin Jewellery Shows 2025
Pameran perhiasan internasional di Hong Kong
134 Bejeweled Japan Show 2025
IJT 2025 kembali bersinar dengan peserta dari 21 negara
Time to Travel
138 Dragon Dance
Rolls-Royce Motor Cars Phantom Extended
140 Cutting-Edge Beauty
All New Mazda CX-80 dengan teknologi plug-in hybrid
142 The Serpent’s Charm
Serpenti Suites di Bvlgari Resort Bali
144 A Touch Of Heaven
Kenyamanan sesungguhnya di Club InterContinental Bali
150 WATCH CALENDAR 2025
Kalender acara jam tangan tahun ini dari seluruh dunia


U-65
THE HYPERCURVED WATCH THAT BREAKS THE RULES
In a world dominated by sharp angles and rigid geometries, where everything seems boxed in and devoid of imagination, U-BOAT “breaks down the wall” with a revolutionary collection of timepieces: U-65




Perfectly Precise
Time For Speed
Kreasi kedua dari kemitraan Rihcard Mille dan Ferrari menemukan kembali format komplikasi tinggi paling rumit dari Richard Mille, kronograf split-second tourbillon, melalui pertukaran kreatif antara Maranello dan Les Breuleux dalam jam tangan RM 43-01 Tourbillon Split-Seconds Chronograph Ferrari. Pada dial jam, roda kopling mesin V8 memengaruhi pengaturan permata laras, sementara model seperti 488
Challenge Evo dan SF90 Stradale menginspirasi gaya casing dan penekan. Totalizer 30 menit yang berbentuk kerangka pada dial jam mencerminkan keunggulan takometer pada dasbor Ferrari modern, melengkapi daya tarik visual tiga dimensi jam tangan. Dilengkapi dengan cadangan daya 70 jam, indikator torsi, dan escapement tourbillon off-center, kaliber ini menghadirkan presisi dan inovasi. Kedua varian casing jam mencerminkan pembalap yang mewakili Ferrari di Formula 1 tahun ini, yaitu Lewis Hamilton dan Charles Leclerc, dengan versi titanium yang mencerminkan etos “pengemudi pria sejati”, sementara versi karbon memancarkan sikap beroktan tinggi. Richard Mille 43-01 Tourbillon Split-Seconds Chronograph Ferrari diproduksi terbatas hanya 75 buah untuk masing-masing versi, dengan kisaran harga mulai dari USD 1.300.000 (sekitar IDR 21,5 milyar) untuk versi titanium, hingga USD 1.535.000 (sekitar IDR 25,4 milyar) untuk model Carbon TPT. www.richardmille.com
Menyusul kesuksesan peluncuran jam tangan pertamanya, ZM 1 di tahun 2022, Leica terus memperluas jajaran jam tangannya dengan memperkenalkan rilisan terbarunya—ZM 12. Tersedia dalam empat warna (dan dua logam): Steel Blue Orange, Steel Silver Grey, Steel Olive Black, dan Titanium Chocolate Black, jam tngan ini memamerkan dial berlapis ganda yang ikonik dalam ukuran casing 39mm, lebih kecil dua milimeter dari pendahulunya. Dirancang dengan kolaborasi erat dengan spesialis mesin jam Swiss Chronode, Leica Boutique Calibre LA-3002 hadir dengan akurasi penunjuk waktu -4/+6 detik per hari, diukur dalam lima posisi agar berjalan tepat waktu dengan sempurna. www.leica-camera.com





Midnight Purple
Merek jam tangan indipenden, Armin Strom memperkenalkan Orbit Purple dengan dial jam fumé ungu gelap yang mencolok yang terbungkus dalam casing DLC hitam, dipasangkan dengan tali kain hitam. Jam tangan ini adalah yang pertama di dunia yang memiliki penunjuk tanggal sesuai permintaan pada bezel Kebanyakan jam tangan memiliki fungsi tanggal, suka atau tidak, tanggal akan berubah pada tengah malam, menandai hari berikutnya. Namun pada jam tangan Orbit, tanggal hanya ditampilkan saat Anda memintanya. Lapisan fumé ungu yang mencolok pada dial jam berubah dari bagian tengah ungu terang ke tepi yang lebih gelap. Penunjuk tanggal ungu dan tanggal pada bezel keramik cocok dengan warna pelat jam, menciptakan desain yang mulus. Casing berlapis DLC hitam dan tali dari bahan tekstil hitam melengkapi tampilan dengan kontras tinggi. Terbatas hanya 20 buah, ini merupakan perpaduan langka antara inovasi yang tenang dan gaya yang khas. Harga: CHF 36,000 (sektiar IDR 677 juta). www.arminstrom.com
Spring Time
Grand Seiko hadir dengan dua kreasi terbarunya dari
Koleksi Heritage yang mengusung desain casing 62GS yang merayakan keindahan bunga sakura di awal musim semi. Jam tangan ini memiliki ciri khas konstruksi tanpa bezel, yang memungkinkan kristal terintegrasi dengan casing dengan mulus, membingkai dial jam yang menggambarkan keindahan bunga sakura. Versi dengan dial berwarna merah muda terinspirasi oleh sakura-kakushi, sebuah fenomena di mana bunga sakura tersembunyi dengan lembut di bawah selimut salju. Dial jam lainnya terinspirasi dari sakura-tsukiyo, keindahan bunga sakura yang tenang yang diterangi cahaya bulan di bawah langit yang berkabut. Kedua jam tangan ini ditenagai oleh mesin mekanis otomatis terkecil dari Grand Seiko, Calibre 9S27. Dengan diameter casing 30mm dan ketebalan hanya 10,5mm, kreasi berbasis 62GS yang ringkas ini adalah jam tangan otomatis Grand Seiko paling ramping saat ini. Harga ritel di Eropa: EUR 6,900 (sektiar IDR 123,5 juta). www.grand-seiko.









Challenge Accepted!
De Bethune menjawab tantangan sang artis, rapper, dan produser musik Amerika Swizz Beatz dalam koleksi terbarunya, DB Kind of Two GMT x Swizz Beatz Edisi Terbatas 10 unit. Di tahun 2020, Swizz Beatz menantang De Bethune dengan konsep visioner yang berpusat pada transparansi dan cahaya. Jam tangan ini dilengkapi casing yang terdiri dari tujuh elemen kristal safir yang berbeda yang dipasang di dalam rangka luar titanium berwarna biru, mengungkap detail rumit dari mesin jam yang luar biasa. Dial jam dengan bukaan yang terinspirasi dari “Côtes de Genève” dan Art Deco menciptakan tampilan digital yang elegan, menyembunyikan kerumitan mesin jam. Kontras mencolok antara merah anggur dan antrasit, dipadukan dengan casing klasik, tombol jam di posisi pukul 12, lug ogival dengan kecanggihan teknologi dan ringannya zirkonium yang dipoles, memberi penghormatan kepada kreativitas multifaset Swizz Beatz. Kini ia memilih DB Kind of Two GMT yang dapat dibolakbalik. Selain desain identitas ganda yang mencolok, jam tangan ini menawarkan keunggulan fungsional: tampilan waktu ganda di dua dial yang berbeda, diakses dengan mudah dengan satu gerakan membalik yang sangat presisi, sebuah prestasi rekayasa horologi yang mengesankan oleh De Bethune. www.debethune.ch








Time To Go Deep
Seiko rayakan 60 tahun pembuatan jam selam dengan tiga Marinemaster edisi khusus dari koleksi Prospex, yaitu SLA081, SPB509, dan SPB511 dengan dial unik. Dari ketiganya, SLA081 atau Seiko Prospex Marinemaster Professional Seiko Diver’s Watch 60th Anniversary Limited Edition adalah yang paling menarik dari segi tampilan, inovasi dan cerita dibalik jam tangannya. Model terbaru ini hadir dengan case 45mm dari titanium dan dial biru tua dengan pola ombak yang unik, mencerminkan keahlian khas Jepang. Pola ombak yang halus ini dibuat diatas dial yang hanya setebal 1mm, sebuah pencapaian dari Seiko. Inovasi terbaru adalah bezel retainer yang mencegah perubahan posisi bezel saat menyelam. Seiko mendesain ulang baut penahan retainer agar tersembunyi di bagian bawah, memberikan tampilan lebih bersih. Selain itu, gasket berbentuk L mencegah infiltrasi helium tanpa perlu katup pelepas. Seiko juga mendesain bezel baja tahan karat dengan lapisan diamond-like carbon (DLC) yang meningkatkan ketahanan terhadap goresan. Ditenagai Caliber 8L45, jam ini memiliki cadangan daya 72 jam dan akurasi +10 hingga -5 detik per hari. Casing yang diperkuat juga meningkatkan ketahanan terhadap guncangan. Kedap air hingga 600 meter untuk selam saturasi, jam ini hanya diproduksi 600 unit dan mulai tersedia di butik Seiko dan toko pilihan di seluruh dunia pada Juli 2025. www.seikowatches.com






Echoes of the Moon
Interpretasi puitis waktu dengan sentuhan fase bulan, cahaya berlian, dan keahlian teknik cipta horologi khas Hermès

Dalam fotografi, permainan cahaya tunduk pada apertur. Sementara itu, dalam seni lukis, teknik chiaroscuro menundukkan cahaya di bawah polesan kuas yang mengatur kontras terang dan gelap secara bertahap, untuk menciptakan efek tiga dimensi dan kedalaman. Teknik ini digunakan oleh Caravaggio dalam The Calling of Saint Matthew, di mana cahaya diarahkan untuk menyoroti subjek utama dengan intensitas yang dramatis. Inspirasi dari kontras cahaya ini ditangkap oleh Hermès dalam Arceau Petite Lune, menghadirkan gradasi biru yang memikat pada dial-nya. Efek ini menciptakan ilusi gerhana yang berkilauan, berpadu dengan 15 berlian dan tampilan fase bulan bertabur bintang, menjadikannya karya seni yang hidup di pergelangan tangan.
Kemewahan Arceau Petite Lune tidak hanya terpancar dari permainan cahaya, tetapi juga dari sentuhan berlian yang menghiasi setiap detailnya. Casing baja nirkarat berdiameter 38 mm ini dihiasi 99 berlian, menciptakan kilauan lembut yang mempertegas keanggunannya. Pada tombol pemutarnya, sebuah berlian menjadi aksen elegan yang memperkaya tampilan keseluruhan. Dari bagian penampang dial, 15 butir berlian

mengelilingi pusat gradasi biru, memberikan dimensi tambahan yang memperkuat ilusi gerhana yang ditampilkan. Setiap berlian dipilih dan ditempatkan dengan presisi tinggi, mencerminkan keahlian Hermès dalam menggabungkan estetika dan kerajinan tangan. Hasilnya adalah jam tangan yang tidak hanya menunjukkan waktu, tetapi juga menghadirkan keindahan yang bersinar dalam setiap pergerakan tangan penggunanya.
Di balik kemewahan desainnya, Arceau Petite Lune menyimpan kekuatan mekanis yang menggerakkannya dengan presisi. Jam ini ditenagai oleh kaliber manufaktur Hermès H1837, sebuah mesin otomatis buatan Swiss yang dirancang untuk keandalan dan ketahanan jangka panjang. Dengan cadangan daya 42 jam dan frekuensi 28.800 getaran per jam (4 Hz), mekanisme ini memastikan pergerakan jarum yang halus dan akurat. Modul Petite Lune yang terintegrasi menghadirkan tampilan fase bulan yang puitis, memperkaya pengalaman melihat waktu dengan sentuhan astronomis. Mesin H1837 ini menampilkan dekorasi khas yang memperlihatkan keahlian tinggi dari landasan teknik cipta. Salah satunya polesan circular-grained pada dial utama dan satin-brushed pada jembatan menciptakan tekstur yang elegan, sementara rotor otomatisnya dihiasi motif ‘sprinkling of Hs’, simbol eksklusif dari Hermès. Tidak hanya itu, Hermès menghadirkan tali jam yang sejalan dengan kemewahan Arceau Petite Lune. Dibuat dari kulit buaya berona biru abyss, temali ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memperkaya estetika jam tangan dengan tekstur alami dan lemah-lembut kilauannya. Diproduksi secara eksklusif di Hermès Horloger workshop, setiap helai kulit dipilih dengan cermat dan dijahit menggunakan teknik tradisional untuk memastikan daya tahan dan fleksibilitasnya ketika nanti dikenakan. Desain temali mudahgantinya memungkinkan pemiliknya menyesuaikan tampilan sesuai preferensi, menambah sentuhan personal pada jam ini. www.hermes.com

TIME FOR LUXURY
All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews
TIME TO BEAT
Dunia haute horlogerie menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek dengan semangat pembaharuan dan merilis beberapa jam tangan yang memukau untuk menghormati datangnya Tahun Ular. Makhluk simbolis yang dihormati karena kebijaksanaan, transformasi, dan keanggunannya ini menginspirasi serangkaian desain indah yang memadukan penguasaan teknis dengan keahlian artistik. Kami pilihkan delapan jam tangan terbaru yang mencerminkan esensi perayaan tersebut, berikut harganya, untuk memudahkan Anda jika ingin mengoleksinya.

Arnold & Son


Arnold & Son menyambut Tahun Ular Kayu dengan mahakarya seni horologi terbaru Perpetual Moon 41.5 Red Gold “Year of the Snake.” Diproduksi hanya sebanyak delapan buah, jam tangan ini merayakan warisan budaya dan kehalusan artistik dengan perpaduan antara tradisi, inovasi, keterampilan dan keindahan artistik. Secara visual, dial jam yang terbuat dari aventurine glass dengan rona biru tua ini mengingatkan kita pada langit malam hari yang berbintang. Seekor ular dari rose gold 18K yang diukir dengan tangan melingkari cabang pohon “Ginkgo Biloba” dengan anggun, sisiknya yang rumit dan lidahnya yang bercabang juga ditampilkan dengan realisme yang menakjubkan. Pada bagian atas, bulan terbuat dari mutiara bersinar lembut, dihiasi konstelasi “Ursa Major” dan “Cassiopeia,” yang dicat dengan bahan luminescent. Kombinasi motif-motif yang muncul dalam komposisi ini semakin memukau ketika digabungkan dengan simbolisme astrologi zodiak Tiongkok. Jam tangan ini menawarkan akurasi komplikasi moonphase yang luar biasa, dengan deviasi hanya satu hari selama 122 tahun. Mesin calibre A&S1512 buatan in-house dengan cadangan daya selama 90 jam menunjukkan komitmen Arnold & Son terhadap presisi dan keunggulan. Harga: CHF 57,200 (sekitar IDR 1 milyar). www.arnoldandson.com

Blancpain


Melanjutkan tradisinya dalam menghormati zodiak Tiongkok, Blancpain merilis Villeret Calendrier Chinois Traditionnel 2025, untuk merayakan Tahun Ular Kayu. Untuk pertama kalinya, edisi tahunan ini menampilkan case dari platinum dengan dial jam enamel “Grand Feu” berwarna hijau yang memikat, guna menunjukkan perpaduan tradisi penunjuk waktu Timur dan Barat. Bagian dial jamnya menampilkan kalender Tiongkok dan tanggal Gregorian, bersama dengan komplikasi moonphase, tanda-tanda zodiak, dan elemen yang terkait dengan siklus seksagesimal. Terlepas dari kerumitannya, keterbacaan tetap menjadi prioritas utama, dengan indikator yang disusun secara cermat memastikan pembacaan yang intuitif. Dengan sebuah korektor di bagian bawah lug, inovasi dari Blancpain, memungkinkan penyesuaian secara mudah tanpa memerlukan alat bantuan, sehingga meningkatkan kenyamanan penggunanya. Terbatas hanya 50 buah, jam tangan ini ditenagai oleh calibre 3638 dengan cadangan daya selama tujuh hari. Secara istimewa, kehadiran rotor emas putih 22K yang dilengkapi dengan Ular Kayu yang diukir dengan tangan serta aksen batu delima alami dan ukiran karakter Tiongkok semakin menambah nilai eksklusivitasnya. Dengan produksi terbatas dan pengerjaan secara detail yang indah, jam tangan ini menjadi bukti dari dedikasi dan komitmen Blancpain terhadap kecerdikan teknis, seni, tradisi dan apresiasi budaya. Harga: CHF 81,000 (sekitar IDR 1,5 milyar). www.blancpain.com

Hublot



Setelah sukses dengan edisi tahun lalu yang terinspirasi dari naga, Hublot menyambut Tahun Ular dengan interpretasi terbaru mereka: Spirit of Big Bang Year of the Snake. Menghormati kebijaksanaan dan transformasi yang dikaitkan dengan ular dalam zodiak Tiongkok, edisi khusus yang hanya diproduksi 88 buah ini memadukan seni dengan pembuatan jam tangan yang canggih. Dibalut dari micro-blasted ceramic case berukuran 42mm, jam tangan ini memberikan kesan berani dengan miniatur ular berlapis emas yang melingkari penghitung chronograph pada dial jam. Jarum dan penanda jam skeletonized dengan sentuhan warna emas semakin meningkatkan kontrasnya yang dramatis. Daya tarik lainnya adalah bagaimana bagian ceramic bezel berwarna hitam yang diukir dengan pola kulit ular, memanjang hingga ke tali karet, menawarkan tekstur dan konsistensi tematik. Sistem Hublot yang dapat diganti dengan hanya sekali klik juga memungkinkan penggantian tali dengan mudah. Mesin jam calibre HUB4700 yang didasarkan pada Zenith El Primero yang legendaris mengusung cadangan daya selama 50 jam, dan terlihat melalui bagian depan dial maupun di bagian belakang, memperlihatkan arsitektur kontemporernya. Dengan perpaduan sempurna antara simbolisme, keahlian, dan keunggulan horologis, jam tangan ini merupakan penghormatan yang kuat terhadap seni dan inovasi Hublot. Harga: EUR 36,500 (sekitar IDR 644,8 juta). www.hublot.com


IWC Schaffhausen

Edisi terbatas Portofino Automatic Moon Phase 37 Year of the Snake dari IWC Schaffhausen yang diproduksi sebanyak 500 buah, memadukan keanggunan dengan keterampilan simbolis guna merayakan Tahun Ular Kayu. Hadir dengan case stainless-steel berdiameter 37mm, jam tangan ini menampilkan bagian dial berwarna merah burgundy yang cerah, melambangkan api dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok. Tampilan fungsi komplikasi moonphase pada pukul 12 mencuri perhatian dengan bagian bulan dan bintang yang berlapis emas. Sentuhan warna ini juga diterapkan pada jarum jam dan di sekeliling dial yang juga berlapis emas. Mesin jam 32800 calibre yang diciptakan oleh IWC memastikan cadangan daya yang kuat untuk lima hari, dengan tingkat akurasi dengan deviasi satu hari selama 122 tahun. Keterampilan simbolis juga terlihat hingga ke bagian belakang case, dengan bandul oscillating weight berwarna emas yang dibentuk menyerupai ular, sebagai penghormatan kepada kebijaksanaan, kelincahan, dan energi transformatif ular. Dua pilihan tali jam tangan kulit— hitam dan merah burgundy—yang dilengkapi sistem penggantian cepat untuk transisi gaya yang mudah menjadikan jam tangan ini lebih dari sekadar penunjuk waktu. Ini adalah perayaan tradisi dan keterampilan dengan sebuah visi akan hal-hal terbaik di dalam kehidupan. Harga: USD 9,700 (sekitar IDR 163 juta). www.iwc.com


Jaeger-LeCoultre


Melanjutkan tradisi merayakan Zodiak Tiongkok, Jaeger-LeCoultre hadir dengan Reverso Tribute Enamel ‘Snake’. Diproduksi terbatas dan dibuat sesuai pesanan, jam tangan dari pink-gold 18K dengan case berukuran 45,5 mm x 27,4 mm, dan tebal 9,7 mm ini merupakan bukti kehebatan seni pelapisan enamel dan pengukiran di studio Métiers Rares. Dengan satu sentuhan dan membalik case Reverso yang ikonik, terlihat sebentuk ular ukiran tangan, yang melingkar di antara awan keemasan dengan latar belakang enamel “Grand Feu” berwarna hitam pekat. Setiap sisiknya digariskan dengan cermat dengan rhodium berwarna hitam, sedangkan permukaan tubuh ular yang dipoles memberikan kontras dengan awan bertekstur sandblasted Proses pengukirannya yang dikenal sebagai modelled engraving, menuntut ketelitian dan presisi yang luar biasa. Hal ini dikarenakan sang artisan harus memahat secara langsung pada permukaan enamel yang rapuh, dengan pengerjaan selama 80 jam. Sisi dial jam juga mencerminkan seni ini dengan enamel “Grand Feu” yang sama. Ditambah dengan kanvas hitam yang memperindah penanda jam yang terinspirasi dari Art Deco, jalur menit chemin de fer, dan jarum Dauphine, JaegerLeCoultre menawarkan keindahan di kedua sisi jam. Demi mencapai kedalaman warna hitam ini, diperlukan lima hingga enam lapisan enamel yang dibakar dan didinginkan selama beberapa hari. Harga tersedia berdasarkan permintaan. www.jaeger-lecoultre.com

Jaquet Droz
Untuk merayakan Tahun Ular, Jaquet Droz menciptakan dua jam tangan memukau “The Ophidian Hour,” yang memadukan seni, simbolisme, dan keahlian teknis. Membuat terobosan baru, kreasi unik ini menandai jam tangan tanpa jarum jam maupun menit pertama dari Jaquet Droz, yang menampilkan bentuk ular yang berliku-liku, baik sebagai mekanisme penunjuk waktu maupun sebuah karya seni dalam waktu yang bersamaan. Case terbuat dari red gold berukuran 41mm, dengan tampilan jam dan menit yang ditunjukkan oleh kepala dan ekor ular. Tubuh ular, yang dipahat dari lima balok emas putih, merupakan sebuah karya seni yang menakjubkan. Lengkungannya, yang terinspirasi oleh karakter Tiongkok untuk kebahagiaan, menjulang setinggi 4mm di bagian puncaknya. Tubuh ularnya dihiasi enamel bergradasi, yang berubah dari hijau muda menjadi hijau tua atau merah darah. Kedua dial jamnya juga memukau. Model pertama menggunakan kulit kerang yang diukir halus dengan motif bambu dan disempurnakan dengan lukisan miniatur. Model kedua menampilkan mineral “Sonora Sunrise,” sebuah batu langka dengan warna hijau dan merah dan dipotong dengan ketebalan 0,8mm. Kedua dial jam dibingkai oleh motif Ruyi yang dirancang oleh John Howe, melambangkan perlindungan dan keberuntungan. Sebuah oscillating weight dari rose gold menampilkan hiasan kulit kerang atau Sonora Sunrise, dengan cadangan daya 68 jam. Harga mulai dari: CHF 164,000 (sektir IDR 3 milyar). www.jaquet-droz.com


Perrelet


Untuk Tahun Baru Imlek 2025, Perrelet memperkenalkan Turbine Snake edisi terbatas sejumlah 88 buah, yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Kreasi terbaru ini melanjutkan tradisi merek ini dalam menghormati zodiak, memadukan kecerdikan teknis dengan ekspresi artistik. Inti dari model terbaru ini adalah sebuah penggambaran secara 3D yang memukau dari seekor ular emas, yang dipasang pada bagian sub-dial berpernis merah yang dihiasi dengan simbol-simbol keberuntungan. Mekanisme turbin yang menjadi inovasi khas Perrelet juga hadir dan dilengkapi dengan 12 bilah aluminium anodized yang berputar mengikuti gerakan pergelangan tangan, dan kemudian secara bertahap memperlihatkan bentuk melingkar ular. Tampilan dramatis yang dihasilkan ini meningkatkan kedalaman dan kesan mistis dari bagian dial jam. Keunikan dari segi visualnya juga ditambah dengan jarum jam bernuansa rose gold dengan lapisan Super-LumiNova yang memastikan keterbacaan dengan mudah, sedangkan case titanium hitam berlapis DLC berdiameter 41mm yang ramping menawarkan daya tahan dan kenyamanan. Mesin Kaliber P-331-MH, yang dikembangkan sendiri oleh Soprod dengan cadangan daya selama 42 jam ini memiliki sertifikasi COSC dan juga Chronofiable untuk keandalan jangka panjang. Pada bagian belakang memperlihatkan mesin jam yang diukir dengan motif ular dan juga nomor edisi terbatas. Harga: EUR 5,180 (sekitar IDR 91 juta). www.perrelet.com


Vacheron Constantin



Vacheron Constantin memperkenalkan tambahan yang indah pada koleksi Métiers d’Art The Legend of the Chinese Zodiac, yang memadukan keahlian, simbolisme, dan kecerdikan mekanis. Ditawarkan dalam model pink gold dan platinum, edisi terbatas masing-masing sebanyak 25 buah ini memberikan penghormatan kepada zodiak Tiongkok dengan ekspresi artistik yang menakjubkan. Pada bagian tengah dial terdapat ular kobra emas yang diukir melingkar di atas batu yang dihidupkan oleh keterampilan seni secara halus. Pada versi pink gold, ular tersebut berkilau dalam warna ochre, sementara edisi platinum menampilkan ular kobra berwarna abu-abu anthracite, yang masing-masing berpadu dengan dedaunan miniatur enamel yang dilukis dengan tangan. Latar belakang enamel “Grand Feu” di kedua model ini dibuat menggunakan teknik leluhur Jenewa, yang menampilkan efek gradien yang menakjubkan, dengan meningkatkan kedalaman dan dimensi dari pemandangan secara keseluruhan. Ditenagai Calibre 2460 G4, mesin jam dengan tampilan hands free, yaitu alih-alih menggunakan jarum jam tradisional, tampilan jam, menit, hari, dan tanggal pada model ini muncul melalui empat lubang yang ditempatkan di sekeliling pinggiran dial. Dibalut dalam case 40mm dan dilengkapi dengan oscillating weight dari emas 22K yang diukir dengan guilloché, dan dilengkapi tali kulit buaya berwarna coklat untuk versi pink gold dan biru untuk versi platinum. Harga tersedia berdasarkan permintaan. www.vacheron-constantin.com

CELEBRATING JAPANESE ELEGANCE & BEAUTY
Grand Seiko hadir dalam dua model terbarunya yang sangat elegan dan mengintegrasikan presisi tahunan, estetika Jepang, dan material inovatif

AREA PENAMPANG DIAL JAMNYA
MENAMPILKAN TEKSTUR KHAS YANG
TERINSPIRASI DARI PARAS ELUSIF HUTAN
ES KIRIGAMINE HIGHLANDS, DENGAN
WARNA BIRU PERAK YANG LEMBUT
Sejak diperkenalkan pada tahun 1960, Grand Seiko terus menetapkan standar baru dalam dunia jam tangan, terutama dalam hal akurasi tinggi. Tahun ini, merek ternama asal Jepang ini hadir dalam berbagai koleksi terbarunya yang tentunya memanjakan para kolektor jam dan penggemar mereka. Kami pilihkan dua koleksi teranyar mereka yang sangat eksklusif dan diproduksi terbatas, bagi para kolektor jam yang cerdas dan menghargai tradisi pembuatan jam tangan Jepang.

Frosted in Harmony
Pada tahun 1969, Grand Seiko memperkenalkan Very Fine Adjusted (V.F.A.), yang mampu mencapai akurasi ±1 menit per bulan, sebuah pencapaian yang tergolong luar biasa di masanya. Inovasi ini berlanjut ke Spring Drive, sebuah sistem revolusioner yang mulai dikembangkan sejak akhir 1970-an, menggabungkan energi mekanis dengan presisi elektronik. Kemajuan ini mencapai titik puncaknya pada 2004 dengan hadirnya Spring Drive Caliber 9R65, yang menawarkan akurasi ±15 detik per bulan. Sekarang ini, Grand Seiko melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan Spring Drive Caliber 9RB2, yang mengusung konsep Ultra Fine Accuracy (U.F.A.), menoreh sejarah dalam keakuratan tahunan. Melangkah ke era baru, Caliber 9RB2 menghadirkan tingkat akurasi luar biasa, mencapai ±20 detik per tahun, menjadikannya Spring Drive paling presisi yang pernah dibuat Grand Seiko. Teknologi Ultra Fine Accuracy (U.F.A.) memperkenalkan konsep akurasi tahunan, berbeda dari standar harian atau bulanan. Meskipun tetap menggunakan mainspring sebagai sumber energi, mesin jam ini mampu mempertahankan stabilitas yang luar biasa. Dengan cadangan daya 72 jam, jam ini menawarkan keseimbangan sempurna antara performa dan efisiensi. Desainnya yang lebih kompak memungkinkan Grand Seiko menghadirkan diameter case 37mm, menjadikannya model Spring Drive 9R terkecil yang pernah diproduksi, menawarkan presisi tinggi dalam bentuk yang lebih ramping dan nyaman di pergelangan tangan.
HALAMAN SAMPING
Grand Seiko Spring Drive U.F.A. SLGB003 dalam diameter case 37mm, menjadikannya model Spring Drive 9R terkecil yang pernah diproduksi
HALAMAN INI
Case dan gelang jamnya dibuat menggunakan High-Intensity Titanium, yang lebih ringan dibandingkan baja tetapi tetap kuat dan tahan korosi


GRAND SEIKO MEMPERKENALKAN
SPRING DRIVE CALIBER 9RB2, YANG
MENGUSUNG KONSEP ULTRA FINE
ACCURACY (U.F.A.), MENOREH SEJARAH
DALAM KEAKURATAN TAHUNAN


Akurasi luar biasa pada mesin jam Caliber 9RB2 dicapai melalui inovasi dalam pemilihan dan pemrosesan quartz oscillator, memastikan performa stabil sepanjang tahun. Setiap oscillator diuji selama tiga bulan dalam berbagai suhu untuk memilih tiap-tiap buah yang paling presisi, sebelum dikombinasikan dengan IC terbaru yang mampu mengoptimalkan kompensasi suhu. Teknologi ini pertama kali diterapkan pada Spring Drive 9RA, di mana oscillator dan sensor disegel dalam ruang vakum guna menghindari efek kelembaban dan listrik statis. Untuk pertama kalinya, mesin ini juga dilengkapi regulation switch, yang memungkinkan kalibrasi ulang saat diservis, sehingga akurasinya tetap terjaga dalam jangka panjang tanpa kehilangan karakteristik khas Spring Drive. Keindahan Caliber 9RB2 tidak hanya terletak pada presisinya, tetapi juga pada desainnya yang mencerminkan estetika Shinshu, tempat Grand Seiko dibuat. Bagian caseback berlapis kaca safir memperlihatkan mesin jam dengan hiasan teknik beveling mirror-polished, mencerminkan keindahan langit berbintang di musim dingin. Area penampang dial jamnya menampilkan tekstur khas yang terinspirasi dari paras elusif hutan es Kirigamine Highlands, dengan warna biru perak yang lembut yang berubah tergantung pantulan cahaya. Jarum detik birunya meluncur mulus, memberikan efek hipnotis khas Spring Drive Glide Motion. Sementara itu, penanda jam berbentuk bulat dalam nuansa perak keabu-abuan menghadirkan kesan klasik, terinspirasi dari desain Grand Seiko masa lalu yang berakar pada tradisi pembuatan jam tangan Jepang.
Keutamaan dari Grand Seiko Spring Drive U.F.A. tidak hanya menawarkan presisi tinggi dan estetika menawan, tetapi juga kenyamanan dalam pemakaian sehari-hari. Case dan gelang jamnya dibuat menggunakan High-Intensity Titanium, material yang lebih ringan dibandingkan baja tetapi tetap kuat dan tahan korosi. Gelang logamnya dilengkapi dengan pengait dengan

pengaturan ukuran mikro, yang memungkinkan penyesuaian hingga 2mm per tahap tanpa alat tambahan. Lalu pengaplikasian teknik pemolesan Zaratsu pada case menciptakan efek finis memantul tanpa distorsi, yang dipadukan dengan finis hairline untuk tampilan yang lebih berkelas. Dengan diameter 37 mm dan titik berat yang rendah, jam ini dirancang untuk keseimbangan sempurna antara presisi, keindahan, dan kenyamanan di pergelangan tangan ketika dikenakan.
Bersiaplah, karena Grand Seiko Spring Drive U.F.A. SLGB003 akan tersedia secara eksklusif di butik Grand Seiko dan peritel resmi mulai 1 Juni 2025. Sebagai bagian dari Evolution 9 Collection, jam ini mengusung filosofi desain yang telah menjadi ciri khas Grand Seiko sejak 1967. Dengan akurasi tahunan terbaik yang pernah dicapai oleh Spring Drive, material premium yang ringan dan tahan lama, serta desain yang mencerminkan keindahan alam Shinshu, jam ini adalah representasi dari komitmen Grand Seiko dalam kelas jam tangan berpresisi tinggi. Edisi ini tidak hanya menjadi simbol inovasi, tetapi juga penghormatan terhadap warisan panjang Grand Seiko dalam menciptakan jam tangan yang menggabungkan tradisi, teknologi, dan estetika dalam satu karya unggulan.
HALAMAN SAMPING
Dilengkapi dengan tulisan “SPRING DRIVE UFA” pada posisi pukul 6, yang menonjolkan keakuratannya yang luar biasa; Jam tangan ini memiliki gelang jam yang dilengkapi dengan pengait dengan pengaturan ukuran mikro, memungkinkan penyesuaian hingga 2mm per tahap
HALAMAN INI
Bagian caseback berlapis kaca safir memperlihatkan mesin jam Caliber 9RB2 menghadirkan tingkat akurasi luar biasa, mencapai ±20 detik per tahun, menjadikannya Spring Drive paling presisi yang pernah dibuat Grand Seiko


HALAMAN INI
Grand Seiko SLGH027, edisi terbatas dalam lini Evolution 9 Collection ini terinspirasi dari keindahan rupa Gunung Iwate, dengan dial jam menampilkan pola ridges yang mencerminkan tekstur unik dari puncak gunung tersebut
HALAMAN SAMPING
Jam tangan elegan dengan diameter 40mm ini ditenagai oleh Calibre 9SA5, dan setiap detail finis pada mesin ini terinspirasi dari gelombang sungai Shizukuishi



The Charm of Nanbu Fuji Koleksi berikutnya dari Grand Seiko ini kembali mengabadikan keindahan alam Jepang dalam sebuah mahakarya jam tangan. Kemampuan teknik cipta tingkat tinggi tersebut dikemas ke dalam SLGH027, edisi terbatas dalam lini Evolution 9 Collection. Terinspirasi dari keindahan rupa Gunung Iwate, dial jam ini menampilkan pola ridges yang mencerminkan tekstur unik dari puncak gunung tersebut. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2006, motif Gunung Iwate telah menjadi ikon dalam desain Grand Seiko. Kini, dengan warna biru terang yang menangkap kemurnian udara dan air di sekitar pegunungan, SLGH027 membawa interpretasi baru yang lebih segar. Koleksi ini tidak hanya mencerminkan presisi teknis, tetapi juga dedikasi Grand Seiko dalam menghadirkan filosofi estetika Jepang melalui detail yang mendalam dan penuh makna.
Keindahan SLGH027 tidak hanya terletak pada pola dial jamnya, tetapi juga pada keseluruhan desain yang mengutamakan keterbacaan, proporsi, dan kenyamanan. Mengikuti Evolution 9 Style, jam ini memadukan pemolesan Zaratsu untuk efek finis memantul yang sempurna dengan finis setipis garis rambut yang menciptakan kontras elegan. Sedangkan penggunaan bahan EverBrilliant Steel pada case dan gelang jam, menawarkan ketahanan korosi lebih tinggi dibanding baja biasa, sekaligus memberikan tampilan lebih cerah. Penampang dial biru muda yang kaya tekstur dipadukan dengan jarum jam berpotongan tegas dan indeks beralur, memastikan keterbacaan optimal dalam berbagai pencahayaan. Dengan detail yang diperhitungkan secara presisi, SLGH027 menghadirkan estetika yang selaras dengan filosofi Grand Seiko dalam merayakan keindahan alam melalui desain jam tangan.
DI BALIK DESAINNYA YANG MENAWAN, SLGH027 MENGANDALKAN CALIBER
9SA5, MESIN HI-BEAT 36.000 VPH YANG
MENGGABUNGKAN PRESISI TINGGI DENGAN
EFISIENSI LUAR BIASA
Di balik desainnya yang menawan, SLGH027 mengandalkan Caliber 9SA5, mesin Hi-Beat 36.000 vph yang menggabungkan presisi tinggi dengan efisiensi luar biasa. Dilengkapi Dual Impulse Escapement, mesin jam ini mengoptimalkan transfer energi untuk meningkatkan akurasi sekaligus mempertahankan cadangan daya hingga 80 jam. Struktur komponen twin barrels memungkinkan pelepasan energi yang lebih stabil, memberikan performa yang konsisten. Setiap detail finis pada mesin ini terinspirasi dari gelombang sungai Shizukuishi, mencerminkan keseimbangan antara kekuatan dan keindahan. Dengan perpaduan teknologi canggih dan craftsmanship khas Jepang, SLGH027 memperkuat posisi Grand Seiko sebagai manufaktur yang terus mendorong batas inovasi dalam dunia jam tangan mekanis. Sebagai edisi terbatas, Grand Seiko SLGH027 hanya tersedia 1.200 unit, menjadikannya koleksi yang eksklusif bagi para pencinta jam tangan. Jam tangan ini akan tersedia di butikbutik Grand Seiko dan peritel terpilih mulai Mei 2025. Dengan desain yang terinspirasi dari keindahan alam Jepang, bahan Ever-Brilliant Steel yang tahan lama, serta Caliber 9SA5 yang menghadirkan presisi tinggi, SLGH027 merepresentasikan dedikasi Grand Seiko dalam menciptakan jam tangan yang menggabungkan inovasi dan tradisi.


A SINUOUS SYMPHONY
Sinergi Bvlgari dan MB&F melahirkan jam tangan Serpenti dengan liuk desain biomorfik dan inovasi mekanis revolusioner

CASE BVLGARI X MB&F SERPENTI
MENGGABUNGKAN LEKUKAN KOMPLEKS
DAN LIMA KRISTAL SAFIR, TERMASUK MATA
ULAR DAN SISI BELAKANG
Dalam dunia horologi, Italia dan Swiss bagaikan dua kutub yang berbeda namun dapat saling melengkapi. Tatkala, Italia dikenal dengan ekspresi artistiknya yang berani, estetika yang penuh gairah, dan desain yang selalu mengutamakan emosi. Sementara, Swiss adalah lambang presisi, disiplin, dan inovasi teknis yang tak tergoyahkan dalam pembuatan jam tangan. Ketika dua filosofi ini bertemu, hasilnya adalah sesuatu yang melampaui ekspektasi, seperti yang terlihat dalam kolaborasi terbaru antara Bvlgari dan MB&F. Setelah pada 2021 mereka sukses degan koleksi pertama, MB&F x Bvlgari LM FlyingT Allegra, yang menggabungkan dunia perhiasan Bvlgari dengan estetika mekanis MB&F, kini sinergi itu berlanjut dengan interpretasi jam tangan baru yang meliuk lebih berani dan revolusioner. Jawabannya terletak pada salah satu ikon terbesar Bvlgari, ialah Serpenti. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 1948, jam tangan Serpenti telah menjadi simbol transformasi dan kelahiran kembali, mewakili keberanian dalam desain dan inovasi. Kali ini, Bvlgari dan MB&F membawa simbol legendaris ini ke ranah haute horlogerie dengan pendekatan yang benar-benar baru. Dengan menggabungkan visi kreatif dan keahlian teknis mereka, keduanya menciptakan interpretasi mekanis Serpenti yang melampaui batas tradisional.

Fabrizio Buonamassa Stigliani
Direktur Eksekutif Pembuatan Produk Bvlgari

Maximilian Büsser
Pendiri MB&F
HALAMAN SAMPING
Bvlgari x MB&F Serpenti dalam versi titanium dengan kubah berwarna biru
HALAMAN INI DARI KIRI
Bvlgari x MB&F Serpenti dalam versi emas merah muda dengan mata hijau; Fabrizio Buonamassa Stigliani; Maximilian Büsser
BRAND TALK

Proses desainnya sendiri merupakan tantangan yang luar biasa. Fabrizio Buonamassa Stigliani selaku Direktur Eksekutif Pembuatan Produk untuk Bvlgari, menyebutnya sebagai pengalaman yang menyenangkan, meskipun kenyataannya jauh dari kata sederhana. Ratusan sketsa dan puluhan prototipe cetak 3D menjadi bukti betapa kompleksnya tahap pengembangan ini. Berbeda dengan case jam tangan klasik yang umumnya berbentuk bundar dan menawarkan keterbatasan eksplorasi, desain Bvlgari x MB&F Serpenti justru dibuat untuk “menembus” batas. Seperti sebuah mobil, bentuknya terlihat berbeda dari setiap sudut, baik dari depan, samping, atas, maupun belakang, setiap sudutnya dipastikan bersinambung dalam satu harmoni. Karena, setiap perubahan kecil pada satu sisi bisa berdampak besar pada keseluruhan desain, sehingga diperlukan banyak iterasi untuk mencapai keseimbangan sempurna antara estetis dan teknis.
Setelah desainnya disempurnakan, tantangan berikutnya adalah proses rekayasa dan produksi. Case Bvlgari x MB&F Serpenti menggabungkan lekukan kompleks dan lima kristal safir, termasuk mata ular dan sisi belakang. Kombinasi logam melengkung dan safir ini menghadirkan tantangan besar, terutama dalam menjaga ketahanan air hingga 30 meter. “Di MB&F, kami berspesialisasi dalam ‘patung kinetik (mampu bergerak dengan bantuan mesin) yang memberikan waktu’, jadi proyek ini benarbenar sesuai dengan panggilan kami,” ujar Maximilian Büsser, pendiri MB&F. “Namun, desain biomorfik jam ini menciptakan tantangan besar, baik dari segi case maupun mesinnya. Struktur


yang rumit ini sepenuhnya dikerjakan dengan mesin 3D 5-sumbu dan menampung lima kristal safir, yang tidak hanya sangat sulit dibuat, tetapi juga sangat menantang untuk dipasang karena bentuk case yang melengkung serta tuntutan mempertahankan ketahanan air hingga 30 meter,” ia melengkapi.
Di balik desain case jam yang kompleks, terdapat mekanisme yang tidak kalah rumit dan menentang konvensi kontruksi jam tangan tradisional. Mesin ini dikembangkan secara mandiri oleh MB&F, menghidupkan Serpenti secara mekanis dengan mata yang bergerak. Ide ini diwujudkan melalui dua kubah waktu berputar, di mana kubah kiri berotasi penuh dalam 12 jam dan kubah kanan dalam 60 menit. Kubah ultra-tipis ini dibuat dari aluminium padat agar tetap ringan, menggunakan teknik permesinan inovatif. Lapisan Super-LumiNova diaplikasikan secara manual untuk memastikan mata Serpenti tetap bercahaya dalam gelap. Bagian bak otak reptil mekanis ini direpresentasikan oleh roda keseimbangan terbang berukuran besar 14mm dengan empat sekrup pengatur tradisional, berdetak pada frekuensi 2.5Hz (18.000 bph). Komponen ini ditopang oleh jembatan keseimbangan tiga dimensi yang menampilkan nama kedua merek. Dua tombol pemutar terpisah ditempatkan di bagian lug belakang, masingmasing untuk memutar dan mengatur waktu.
Bagian belakang jam mengungkap indikator cadangan daya 45 jam serta beberapa dari 310 komponen mesin yang dirakit dan diselesaikan secara manual. MB&F tetap mempertahankan proses






BAGIAN BAK OTAK REPTIL MEKANIS
INI DIREPRESENTASIKAN OLEH RODA
KESEIMBANGAN TERBANG BERUKURAN
BESAR 14MM DENGAN EMPAT SEKRUP
PENGATUR TRADISIONAL, BERDETAK
PADA FREKUENSI 2.5HZ
manufaktur artisanal, sebuah pendekatan yang hanya mungkin dilakukan karena produksi mereka sangat terbatas, kurang dari 400 jam per tahun. Untuk Bvlgari x MB&F Serpenti, hanya enam hingga delapan mesin yang dapat dirakit setiap bulan, sehingga 99 unit yang tersedia akan memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk diselesaikan. Bagi para penggemar MB&F, beberapa elemen dalam mesin ini mungkin terasa familiar. Inovasi ini lahir dari pengalaman panjang dalam menciptakan lebih dari 20 kaliber sejak 2005, khususnya mekanisme manual HM10. Namun, desain Serpenti yang ramping memerlukan modifikasi signifikan untuk memastikan estetika dan fungsionalitas tetap selaras.
Selain terinspirasi dari warisan Serpenti, jam tangan ini juga memancarkan pengaruh dunia otomotif. Fabrizio dan Max, yang sama-sama penggemar desain mobil, tanpa sengaja memasukkan elemen-elemen otomotif ke dalam Bvlgari x MB&F Serpenti. Casenya menyerupai bodi mobil sport dengan lekukan aerodinamis, sementara kristal safir bertingkatnya mengingatkan pada flap jendela belakang mobil balap. Sedangkan, tombol pemutarnya dirancang memimik desain roda mobil, lalu detail mesin yang menyerupai bagian grille mobil dengan motif heksagonal khas Serpenti, yang semakin menegaskan sentuhan otomotif di dalam desainnya. Hadir dalam tiga edisi terbatas, masing-masing hanya dibuat 33 unit, jam ini tersedia dalam tiga material berbeda. Versi titanium memiliki kubah waktu berwarna biru, sementara versi emas merah muda menampilkan mata hijau yang tajam. Adapun varian baja anti karat dengan lapisan PVD hitam hadir dengan mata merah menyala. “Kami ingin memberikan dimensi baru pada Serpenti, bukan hanya sebagai objek feminin yang melekat pada DNA Bvlgari, tetapi juga sebagai mahakarya teknis yang menampilkan keahlian MB&F,” ujar Fabrizio. Dengan desain yang menantang batas dan inovasi horologi yang luar biasa, Bvlgari x MB&F Serpenti mengundang para kolektor untuk merasakan daya pikatnya secara langsung.
HALAMAN SAMPING
Bvlgari x MB&F Serpenti dalam versi emas merah muda, dan case jam menyerupai bodi mobil sport dengan lekukan aerodinamis, namun tetap nyaman dikenakan di pergelangan tangan
HALAMAN INI DARI KIRI
Bvlgari x MB&F Serpenti dalam varian baja anti karat dengan lapisan PVD hitam; Detil mengagumkan pada jam termasuk kubah ultra-tipis dibuat dari aluminium padat; Bagian belakang case memamerkan indikator cadangan daya 45 jam dan 310 komponen mesin jam; Lekukan kompleks dan lima kristal safir, termasuk mata ular dan sisi belakang; Maximilian Büsser dan Fabrizio Buonamassa Stigliani



BREVA GENÈVE IS BACK!
Ketika keanggunan Italia bertemu dengan presisi Swiss, lahirlah Spiritus subtilitatis dari Breva Genève yang menawarkan jam tangan-instrumen berkelas tinggi
Breva Genève adalah salah satu merek jam Swiss independen yang didirikan oleh Vincent Dupontreué pada tahun 2010, dan telah mendapatkan pengakuan di kalangan penikmat jam tangan atas tampilan orisinalnya yang memiliki fungsi praktis, seperti barometer yang mampu memperkirakan cuaca, altimeter dan bahkan speedometer yang dapat ditarik! Namun sayangnya, karena berbagai alasan, merek ini menghilang selama beberapa tahun. Pada tahun 2025 ini, jenama pembuat jam tangan independen ini dihidupkan kembali oleh Julien Haenny, seorang ahli yang berpengalaman dan pernah menduduki posisi penting di jenama seperti Kepala Pemasaran & Komunikasi di HYT, The Fine Watch Club, CEO Anonimo dan Vulcain, hingga posisi eksekutif di MGI Luxury Group, Jaeger-LeCoultre, dan TechnoMarine.
Julien Haenny memutuskan untuk memberikan kehidupan baru bagi Breva Genève. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia pembuatan jam, Julien Haenny mewujudkan tuntutan dalam hal pengetahuan, gairah, dan keberanian yang saat ini mendefinisikan era baru Breva Genève. Visinya jelas: menghidupkan kembali dunia kemewahan dan kehalusan yang terinspirasi oleh keanggunan abadi Danau Como di Italia, inspirasi kuat yang menjadi asal muasal Breva Genève. Di bawah kepemimpinannya, dan didukung oleh mesin jam eksklusif yang diciptakan oleh Jean-François Mojon, jam tangan Breva Genève yang selaras dengan alam ini memasuki dimensi baru, merangkul ambisi internasional yang baru, dengan peluncuran koleksi barunya yang langka, “Segreto di Lario” (Rahasia Danau Como, dalam bahasa Italia), bak sebuah undangan untuk menjelajahi keanggunan dan rahasia Danau Como, dan terinspirasi oleh Breva, angin ikonik Danau Como.

VISINYA JELAS: MENGHIDUPKAN KEMBALI
DUNIA KEMEWAHAN DAN KEHALUSAN YANG
TERINSPIRASI OLEH KEANGGUNAN ABADI
DANAU COMO DI ITALIA, INSPIRASI KUAT
YANG MENJADI ASAL MUASAL BREVA GENÈVE
Anda menghidupkan kembali merek jam tangan ini. Apa yang membuat Anda yakin untuk melakukannya?
Breva Genève lebih dari sekadar merek. Merek ini merupakan perayaan atas instrumen pengukuran yang pernah menemani para penjelajah hebat. Merek ini juga merupakan penghormatan atas karakter inovatif dan berani dari kreasi pertama Breva, pada tahun 2010, saat namanya sudah dikenal dengan kerumitan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Orisinil, dengan sisi tradisional, kreasi ini mewujudkan pesona Italia dan keahlian Swiss. Inilah dua pilar yang membentuk identitas Breva. Breva Genève merupakan perwujudan pencarian eksklusivitas dan pengecualian, menawarkan jam tangan unik bagi para penggemar jam tangan masa kini yang cerdas, yang dijiwai dengan karakter dan bakat para petualang masa lalu. Ini adalah jam tangan haute horlogerie yang dibuat untuk para pecinta estetika dan kolektor kreasi eksklusif. Dirancang untuk dikenakan sehari-hari namun tetap mewujudkan semangat pembuatan jam tangan berkualitas, Breva Genève terbaru yang hanya diproduksi sebanyak 25 buah ini dibuat dengan cermat untuk memenuhi keinginan para kolektor yang paling cerdas.
Jam tangan Breva Segreto di Lario terbuat dari emas merah muda 18K dengan indikasi cadangan daya retrograde ganda asli, dipasangkan pada tali kulit buaya yang ditutup dengan gesper pin. Dengan casing berbentuk cushion-shaped berdiameter 41mm yang elegan, dan tebal hanya 11mm, jam tangan mewah ini mewakili haute horlogerie klasik, dengan proporsi yang lebih wajar dibandingkan koleksi sebelumnya. Dial jam bagian tengah yang vertikal disikat satin dengan hasil akhir tangan dan perimeter bersudut, sementara dial jam di bagian bawah hadir dengan Côtes de Genève vertikal berlapis rhodium, bevel dan pinion yang dipoles, serta jarum jam yang dipoles dan melengkung (warna emas untuk menit, warna perak untuk jam). Jam tangan ini menonjolkan tampilan aslinya dengan jam dan menit di tengah, detik mundur di pukul 12 dan indikasi cadangan daya mundur ganda di bagian bawah dial. Indikator cadangan daya ini ditampilkan oleh dua

Julien Haenny
Pemilik & CEO Breva Genève
jarum mundur, yaitu jarum pertama menampilkan 6 hari pertama, sedangkan 24 jam terakhir ditampilkan oleh jarum kedua. Mesin jam mekanis berpemutar manual dikembangkan oleh JeanFrançois Mojon/Chronode, berdasarkan mesin C101 berukuran 31,10mm x 3,98mm, berdetak dalam frekuensi 3 Hz dengan cadangan daya 7 hari pada dua laras. Dirilis dalam edisi terbatas sebanyak 25 buah, harganya ditetapkan sebesar CHF 58.000 (sekitar IDR 1 milyar) belum termasuk pajak.
Ada pesan khusus untuk para kolektor dan penggemar jam tangan di Indonesia?
Halo para penggemar jam tangan di Indonesia! Saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk memperkenalkan merek kami kepada Anda. Di Breva, kami mengambil inspirasi dari keanggunan abadi Danau Como di Italia dan dunia instrumen pengukuran yang bersejarah. Kreasi terbaru kami, “Segreto di Lario”, menampilkan mesin eksklusif yang dikembangkan oleh Jean-François Mojon dan Chronode, dengan cadangan daya 7 hari yang ditampilkan dengan cara yang benar-benar unik dan diselesaikan dengan standar tertinggi haute horlogerie. Saya ingin mendengar pendapat Anda! Jangan ragu untuk mengunjungi situs web kami www.breva-watches.com atau mengikuti kami di Instagram @brevawatches, dan jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami berharap dapat terhubung dengan Anda!
HALAMAN SAMPING
Breva Segreto di Lario adalah koleksi terbaru Breva Genève, terbuat dari emas merah muda 18K dengan casing cushion-shaped berdiameter 41mm, dan tebal hanya 11mm; Mesin jam eksklusif yang dikembangkan oleh JeanFrançois Mojon dan Chronode terlihat jelas dari caseback transparan
HALAMAN INI DARI KIRI
Jam tangan ini mengambil inspirasi dari keanggunan abadi Danau Como di Italia; Julien Haenny, Pemilik & CEO Breva Genève
POINT OF VIEW

THE JOURNEY THROUGH TIME
Peran para kolektor dan penggemar jam dari komunitas Paneristi hingga koleksi terbaru Panerai dari ajang Watches and Wonders Geneva
Salah satu stan yang paling memikat awak media dan para pengunjung VIP di ajang Watches and Wonders Geneva (WWG) adalah stan dari merek jam tangan Officine Panerai. Tahun 2024 lalu, stan yang membentang di lahan seluas 560 meter persegi itu mengusung konsep arsitektur yang terinspirasi oleh fitur industri hanggar Luna Rossa dengan sentuhan Panerai yang halus. Lengkap dengan perahu balap prototipe aktual yang tergantung di langit-langit stan yang langsung diangkut dari Cagliari ke Jenewa, untuk mewakili koleksi mereka yang terinspirasi Luna Rossa. Untuk WWG tahun ini, Panerai menjanjikan hal yang lebih spektakuler, seperti yang diungkapkan oleh Jean-Marc Pontroué, mantan CEO Panerai saat ia berkunjung ke Jakarta bulan Maret lalu.
Merek jam tangan yang menggabungkan desain Italia dan pembuatan jam tangan Swiss ini memang memiliki daya tarik tersendiri di kalangan para kolektor jam, dan bahkan memiliki komunitasnya sendiri. Penggemar dan para kolektor jam tangan Panerai pasti mengenal istilah ‘Paneristi’, yaitu komunitas pemilik dan penggemar jam tangan Panerai yang beranggotakan lebih dari 30.000 orang dengan lebih dari 30 pusat lokal di seluruh dunia, yang menunjukkan antusiasme dan dedikasi mereka kepada Panerai selama beberapa generasi. Dan sesuai dengan warisan Italia-nya, Panerai adalah merek yang mengutamakan desain, yang dapat dengan mudah dikenali berkat detail seperti casing berbentuk bantalan (cushion-shaped), dial jam sandwich, sistem kunci pengaman pada tombol jam, hingga bentuk jam tangannya yang berani.


Kami berbincang singkat dengan Jean-Marc Pontroué dan team sekaligus menyaksikan presentasi koleksi terbaru Panerai yang akan diluncurkan secara resmi di ajang WWG tahun ini.
Untuk para kolektor jam tangan, kami sempat memintanya untuk menceritakan tentang jam tangan Edisi Terbatas yang dikenakannya. Ia menunjukkan jam tangan tersebut kepada awak media yang hadir di acara Press High Tea sore itu, yaitu Panerai
Submersible Elux Lab-ID Edisi Terbatas (ref. PAM01800) dengan casing, bezel, dan caseback Ti-Ceramitech Biru berukuran 49mm x 21,9mm. Jam ini mengusung fitur dan mesin jam yang sangat kompleks, dengan teknologi canggih berupa sistem lampu latar elektronik dengan mesin mekanis dasar. Edisi terbatas 150 buah, dengan ketersediaan 50 buah per tahun selama tiga tahun, dan kini hanya tersisa 50 buah, harganya adalah USD 96.300 atau sekitar IDR 1,59 miliar (belum termasuk pajak penjualan). Para kolektor jam tangan di Indonesia bisa menghubungi butik Panerai untuk mengetahui ketersediaan produk dan memesan langsung koleksi tersebut.
Untuk koleksi terbaru yang akan diluncurkan di WWG pada April nanti, yang pertama adalah Luminor Perpetual Calendar GMT Platinumtech PAM01575. Nama Luminor sendiri berasal dari senyawa bercahaya yang diciptakan oleh Panerai, bahan inovatif yang membentuk penciptaan model pertama di awal tahun 1960-an, yang diciptakan untuk memenuhi standar Angkatan Laut


SALAH SATU INOVASI YANG MENONJOL
ADALAH SISTEM PENYESUAIAN INTUITIF, YANG MEMUNGKINKAN PEMAKAINYA MENGUBAH PENGATURAN HARI, TANGGAL, BULAN, DAN TAHUN KABISAT HANYA DENGAN MENGGUNAKAN TOMBOL JAM
Italia yang tinggi. Karena Panerai telah lama memasok instrumen yang kuat dan presisi untuk Marina Militare, dan lini Luminorlah yang menyatukan koleksi fitur khas di tahun 90-an itu. Yang membuatnya terlihat sangat berbeda adalah dial transparan yang memperlihatkan kerumitan dan fungsi caliber P.4100 otomatis, dengan cadangan daya tiga hari. Warna biru terang yang kontras dengan indeks dan jarum yang diaplikasikan dengan luminescent, membangkitkan warisan maritim Panerai, dan mengingatkan pada perairan laut dalam. Estetika jam tangan ini disempurnakan dengan Super-LumiNova® X2 pada jarum jam, menit, dan detik kecil serta penanda yang memberikan cahaya hijau terang dalam gelap. Agar mudah dibaca, informasi ditampilkan di kedua sisi mesin, menghasilkan dial yang lebih jelas dan lebih ramping.
HALAMAN SAMPING
Panerai Luminor Perpetual Calendar GMT Platinumtech PAM01575
HALAMAN INI DARI KIRI
Jean-Marc Pontroué; Casing jam berukuran 44mm terbuat dari bahan unik
Panerai Platinumtech™; Melalui bagian belakang casing, terlihat elemenelemen seperti bulan, tahun, tahun kabisat, dan mesin P.4100; Jam tangan dilengkapi dengan boks eksklusif
POINT OF VIEW



LUMINOR MARINA PAM03323 TERBARU
DIBUAT DARI BAJA TAHAN KARAT AISI 316LVM - 1.4441 PREMIUM PANERAI, YANG DIKENAL
KARENA KEKUATAN DAN KETAHANANNYA
TERHADAP KOROSI
Bahan unik Panerai Platinumtech™, yaitu paduan khusus yang terbuat dari 95% platinum murni yang kokoh pada casing jam berukuran 44mm ini memiliki peningkatan kekerasan 40% dibandingkan platinum standar karena proses perawatan yang khas. Dengan ketahanan gores yang lebih tinggi dibandingkan platinum standar, material ini memiliki berat 33% lebih berat dari emas 18K, sehingga membuatnya lebih berat. Perangkat pelindung tombol jam yang ikonik dan dial jam kristal safir biru yang mencolok, dan jendela transparan ke cakram hari dan tanggal jam, menambah daya tarik visual sekaligus mempertahankan kejernihannya. Salah satu inovasi yang menonjol adalah sistem penyesuaian intuitif, yang memungkinkan pemakainya mengubah pengaturan hari, tanggal, bulan, dan tahun kabisat hanya dengan menggunakan tombol pemutar jam.
Dari lini Luminor Marina, Panerai meluncurkan beberapa koleksi terbarunya yang mempertahankan elemen-elemen utama, dari sistem kunci pengaman khas—fitur khas yang mendefinisikan identitas visual Panerai—hingga dial jam bercahaya dengan konstruksi sandwich, yang menawarkan keterbacaan optimal dalam semua kondisi. Dial jam polos yang hanya menampilkan nama Maison dan ‘Luminor Marina’ dengan tampilan tanggal miring yang diperbesar menciptakan daya tarik yang lebih berani dan bersih. Tampilan detik kecil rhodium semakin mendukung kinerja

dengan memungkinkan pengguna memverifikasi fungsionalitas dengan mudah. Untuk pertama kalinya, seri ini menggunakan Super-LumiNova® X2, yang memberikan kecerahan yang lebih tinggi, dan memastikan jam tangan mudah dibaca bahkan dalam kondisi cahaya redup. Mesin jam kaliber P.980 otomatis dengan cadangan daya 3 hari dan fungsi stop-second, memungkinkan pengaturan waktu yang tepat dengan menghentikan jarum detik saat tuas pada tombol jam ditarik keluar.
Luminor Marina Titanio PAM003325 terbaru hadir dengan siluet khas yang menggabungkan keahlian material berteknologi tinggi Panerai dengan estetika hijau zaitun khas yang mengingatkan pada asal-usul militer Maison. Casing berukuran 44mm dengan polesan akhir dari titanium Kelas 5, material luar biasa yang dikenal karena kekuatannya, sebanding dengan baja tetapi dengan bobot 44% lebih ringan, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mengutamakan ketahanan dan kenyamanan. Dilengkapi bezel yang dipoles, dial berwarna hijau zaitun yang disikat, dan tali jam scamosciato hijau tua dari kulit sapi. Sementara Luminor Marina PAM03323 terbaru dibuat dari baja tahan karat AISI 316LVM - 1.4441 premium Panerai, yang dikenal karena kekuatan dan ketahanannya terhadap korosi, yang semakin ditingkatkan oleh varian rendah karbon dari paduan ini.
Baja ini dilebur ulang dengan busur vakum untuk memaksimalkan kemurnian dan karenanya meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Paduan berkualitas tinggi ini terdiri dari besi dengan 16-18% kromium, 11-14% nikel, dan 2-3% molibdenum, yang dirancang untuk kekuatan dan ketahanan yang optimal. Model ini mengadopsi model yang ikonik dalam desain gelang logam Panerai baru yang berbentuk V progresif yang meruncing dari casing hingga gesper, menawarkan nuansa yang lebih ringan untuk dipakai sehari-hari. Jam ini mengusung dial berwarna biru muda sun-brushed, perpaduan warna pertama untuk Maison, untuk sentuhan kontemporer dan modern pada lambang yang abadi.
HALAMAN INI DARI KIRI
Panerai Luminor Marina PAM03323 dibuat dari baja tahan karat AISI
316LVM - 1.4441; Jam tangan dilengkapi dengan boks eksklusif; Mesin jam P.980 calibre otomatis terlihat dari bagian belakang casing; Panerai Luminor Marina Titanio PAM003325 dengan dial hijau zaitun yang disikat, dan tali
jam scamosciato hijau tua

POINT OF VIEW
THE LEGACY OF CINEMA
Rolex merayakan keunggulan dalam film dan mendorong transmisi seni sinematik ke generasi baru

Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa
Rolex bukan sekedar merek jam tangan mewah yang dikagumi berkat keahlian pembuatan jamnya. Selama lebih dari setengah abad, perusahaan jam tangan Swiss independen yang berkantor pusat di Jenewa ini juga menegaskan komitmen jangka panjangnya terhadap budaya global melalui
Rolex Perpetual Arts Initiative, yaitu portofolio seni yang luas yang mencakup arsitektur, sinema, tari, sastra, musik, teater, dan seni visual. Dalam industri perfilman, Rolex mendukung sinema dari tahap awal penciptaan hingga momen puncak terakhir. Karena sinema adalah sebuah petualangan yang ditandai dengan berbagai tantangan, yang masing-masing harus diatasi dengan semangat dan ketekunan. Setiap film menginspirasi dunia, dan tak pelak lagi, jam

tangannya juga memainkan peran tersendiri di pergelangan tangan tokoh-tokoh legendaris. Rolex aktif mendukung pelestarian dan penyebaran seni sinematik, sembari mempromosikan keunggulan, dan merayakan kemajuan dengan mendampingi legenda hidup serta bakat muda melalui Rolex Testimonee, yaitu Martin Scorsese, James Cameron, Jia Zhang-Ke, dan Leonardo DiCaprio.
Rolex Testimonee
Tahun ini, ikon Hollywood dan pejuang iklim Leonardo DiCaprio menjadi salah satu Rolex Testimonee berkat pencapaiannya yang luar biasa, tidak hanya di layar film, melainkan juga di balik layar. Leonardo DiCaprio adalah aktor pemenang Academy Award yang terkenal karena penampilannya yang transformatif dan



advokasinya yang tak kenal lelah terhadap isu lingkungan. Di luar Hollywood, DiCaprio adalah pejuang iklim yang menarik perhatian pada kebutuhan untuk melestarikan lingkungan. Ia mendirikan yayasan lingkungan pertamanya di usia 24 tahun. Baru-baru ini, ia mendirikan Re:wild, yang berfokus pada perlindungan tempattempat liar terakhir di dunia dan mengatasi perubahan iklim. Ia juga telah memproduksi banyak film dokumenter seperti Before the Flood (2016) dan Ice on Fire (2019), yang menyoroti urgensi
“SEBAGAI SEORANG AKTOR, ANDA HARUS MELEBIHI BATAS KEKUATAN ANDA. RASA SAKIT ITU SEMENTARA, FILM ADALAH SELAMANYA.” ~ LEONARDO DICAPRIO

tindakan lingkungan. DiCaprio juga menjabat sebagai Utusan Perdamaian di PBB, dan ia menggunakan platformnya untuk mengatasi perubahan iklim di pertemuan puncak global dan secara langsung mendukung berbagai proyek konservasi di seluruh dunia. Mengenai kegigihannya di dunai film, ia mengaku, “Sebagai seorang aktor Anda harus melebihi batas kekuatan Anda. Rasa sakit itu sementara, film adalah selamanya.” Baik di layar maupun di balik layar, upaya DiCaprio dipandu oleh keinginannya untuk menginspirasi dan membawa perubahan yang berarti.
Penggemar film Hollywood pasti pernah mendengar nama Martin Scorsese, atau setidaknya menonton film-film karyanya yang telah memikat penonton di seluruh dunia selama setengah abad. Ke-27 film layar lebarnya telah memenangkan banyak penghargaan. Sutradara legendaris yang menjadi Rolex Testimonee pada tahun 2017 ini secara sistematis mengikuti jalannya sendiri
HALAMAN SAMPING DARI KIRI
Upacara penghargaan Oscar ke-96, Academy Awards; Leonardo DiCaprio saat menerima penghargaan sebagai Aktor Terbaik di ajang Oscar 2016
HALAMAN INI DARI ATAS
Rolex Testimonee Leonardo DiCaprio; Rolex Testimonee Martin Scorsese; Rolex Testimonee James Cameron
POINT OF VIEW


dan seorang diri mengubah media yang dipilihnya. Salah satu elemen yang menentukan dari karya Scorsese adalah perhatian luar biasa yang ia berikan pada setiap tahap produksi, baik saat bekerja bersama penulis skenario untuk menciptakan karakter yang sangat bernuansa, memilih musik latar yang akan memberi warna khusus pada setiap adegan, atau menciptakan kembali suasana era tertentu. Pekerja keras dan bersemangat, samasama mengagumi film klasik dan film indie, ia dengan rendah hati mengabdikan diri pada tujuan yang ia anggap lebih besar daripada kontribusinya sendiri: tujuan sinema secara keseluruhan. Ia mengaku, “Film adalah kenangan seumur hidup kita, kita harus menjaga kenangan itu tetap hidup.”
Rolex Testimonee pada tahun 2012 dan sutradara pemenang banyak penghargaan Oscar®, James Cameron adalah pendongeng yang ulung, ia telah lama membuktikan kemampuannya untuk memikat penonton mana pun. Mahir bahkan dalam produksi yang paling ambisius, ia tahu cara bergulat dengan tekanan, dan selalu berhasil mewujudkan visinya yang unik, sehingga memperluas pengetahuannya dan memperkaya seninya. Karyanya merupakan gabungan antara mimpi, petualangan, dan kemewahan teknis. Cameron juga tidak pernah mengesampingkan hasratnya yang lain: eksplorasi. Kedua sisi kehidupan dan karya Cameron ini dijalin bersama dalam setiap ekspedisi ilmiah dan setiap filmnya. Dan 23 tahun setelah The Abyss, Cameron turun sendirian ke dasar Palung Mariana – pada kedalaman 10.908 meter – di dalam platform selam dan sains rancangannya sendiri, DEEPSEA CHALLENGER. Dengan film ikoniknya, Titanic di tahun 1997, ia berhasil mengubah citra kolektif kita tentang bangkai kapal berkarat di dasar Samudra Atlantik Utara menjadi raksasa yang baru diluncurkan yang membelah ombak di lepas pantai Southampton. Empat tahun kemudian, ia menyelami bangkai kapal itu lagi, turun hingga kedalaman 3.800 meter untuk memfilmkan film dokumenter, Ghosts of the Abyss.

“KUALITAS AKHIR DARI SENI YANG KITA CARI ADALAH KETEPTASAN EMOSI.” ~ JIA ZHANG-KE
Rolex Testimonee pada tahun 2024 dan sutradara film Jia Zhang-Ke dikenal karena realisme film-filmnya yang sering kali menyentuh hati yang menggambarkan kehidupan orang-orang biasa yang terperangkap dalam kekacauan transformasi ekonomi, lingkungan, dan budaya Tiongkok yang cepat. Dianggap sebagai salah satu pembuat film independen paling berani di negaranya, ia adalah tokoh terkemuka dalam ‘Generasi Keenam’ pasca-1990 yang melepaskan diri dari narasi konvensional berdasarkan legenda untuk fokus pada realitas kehidupan di Tiongkok kontemporer. Film terbarunya adalah Caught by the Tides, yang ditayangkan perdana dalam Seleksi Resmi di Festival Film Cannes 2024. Ia mengaku, “Kualitas akhir dari seni yang kami cari adalah ketepatan emosi. Untuk film, itu adalah akurasi emosional dan keunggulan kreatif. Saya pikir keduanya sejalan dengan semangat Rolex.”
Jia menyutradarai, menulis, memproduksi, dan berakting, serta mengelola Festival Film Internasional Pingyao, yang ia dirikan pada tahun 2017 untuk menghadirkan lebih banyak keragaman film ke Tiongkok. Ia juga mengajar film, sebuah pengalaman yang menginspirasi yang membuatnya berpartisipasi dalam program bimbingan Rolex pada tahun 2023–2024. Bagi Jia, mewariskan pengetahuan film kepada generasi muda sangat penting untuk menjaga vitalitas sinema sebagai media ekspresi manusia.
HALAMAN INI DARI KIRI
Rolex dan sinema; Rolex adalah tuan rumah resmi Greenroom, ruang tunggu Oscar, tempat para nomine dan presenter berkumpul di dalam lounge ini sebelum melangkah ke panggung pada upacara Oscar; Rolex Testimonee Jia Zhang-ke

UNIVERSAL GENÈVE’S REVIVAL
Serangkaian acara pra-peluncuran jam tangan Universal Genève memamerkan warisan yang kaya dan desain inovatif yang telah membentuk warisan merek ikonik ini


Merek jam tangan legendaris yang didirikan pada tahun 1894 oleh Numa-Émile Descombes dan Ulysse-Georges Perret, Universal Genève terkenal dengan sejarah yang mengagumkan. Sejak awal berdirinya, perusahaan ini telah memproduksi jam tangan lengkap dengan mesin buatan in-house mereka. Setelah beberapa dekade tidak aktif, Universal Genève memasuki babak baru pada tahun 2023 setelah diakuisisi oleh perusahaan investasi swasta (anak perusahaan Breitling SA), Partners Group dan CVC Capital Partners, yang menandai kebangkitan merek tersebut. Tentunya kebangkitan Universal Genève ini layak dirayakan oleh para penikmat jam tangan.




Terkenal karena model-model mistisnya dan mesin mikro-rotor internal serta kronograf presisi, merek jam tangan ini telah lama populer di kalangan para kolektor jam. Bahkan beberapa model ikoniknya sangat dipuja, termasuk Polerouter, Compax, dan TriCompax. Model-model legendaris lainnya termasuk Aero-Compax, Space-Compax, A. Cairelli Split Seconds, Cabriolet, Compur Colonial, dan Disco Volante. Beberapa model termasuk favorit kolektor dan dikenal dengan nama-nama selebritas yang terkenal memakainya. Bahkan para kolektor menjuluki Compax tahun 1960-an “Nina” untuk model Finlandia Nina Rindt, istri Jochen Rindt, pembalap Formula 1 Jerman yang berkompetisi di bawah bendera Austria, dan Tri-Compax dari era yang sama setelah gitaris legendaris Eric Clapton.
Dimulai dengan peluncuran situs web khusus Universal Genève, “Couturier de la montre” yang tersohor, tempat para penggemar rumah jam tangan ini dapat melihat sekilas identitas merek tersebut dan mengakses berita dan pengungkapan terbaru. CEO Universal Genève Georges Kern dalam sambutannya menjelaskan, “Ada banyak hal yang patut dinantikan, dan ini hanyalah awal dari perjalanan yang signifikan.” Gregory Bruttin, Direktur Pelaksana Universal Genève, menambahkan, “Situs web dan halaman media sosial Universal Genève yang baru menawarkan gambaran menarik tentang apa yang akan terjadi pada Universal Genève. Situs web baru ini menghadirkan sejarah yang kaya dan desain elegan Universal Genève, dengan karya seni oleh seniman terkenal internasional Constantin Prozorov.




TERKENAL KARENA MODEL-MODEL MISTISNYA DAN MESIN MIKRO-ROTOR INTERNAL SERTA KRONOGRAF PRESISI, MEREK JAM TANGAN
INI TELAH LAMA POPULER DI KALANGAN PARA KOLEKTOR JAM
Dan pada 14 November tahun lalu, Universal Genève menyelenggarakan dua hari perayaan untuk menandai ulang tahun ke-70 jam tangan Polerouter dan penerbangan transpolar komersial pertama oleh Scandinavian Airlines System (SAS) dari Kopenhagen ke California. Acara tersebut meliputi peluncuran tiga jam tangan penghormatan dan pesan dari Evelyne Genta, janda perancang jam tangan legendaris, Gerald Genta, yang menciptakan Polerouter pada tahun 1954. Dihadiri oleh para pakar industri jam tangan, kolektor, media, dan tamu dari “Le Couturier de la Montre” yang berkumpul di Rumah Lelang Phillips di Jenewa untuk menyaksikan pameran jam tangan Universal Genève yang bersejarah. Mereka kemudian terbang ke Kopenhagen dengan penerbangan khusus SAS yang dihiasi dengan corak antik. Tiga jam tangan yang dibuat sebagai penghormatan kepada jam tangan Polerouter asli diluncurkan di terminal antik, dengan dekorasi yang membangkitkan kembali zaman keemasan penerbangan sipil di pertengahan abad. Untuk informasi lebih lanjut tentang peluncuran kembali Universal Genève, kunjungi situs: www.universalgeneve.com
HALAMAN SAMPING
Managing Director Universal Genève Gregory Bruttin, CEO Universal Genève Georges Kern, dan CEO SAS Group, Anko van der Werff dan para pilot di acara perayaan ulang tahun ke-70 Universal Genève Polerouter, di Rumah Lelang Phillips di Jenewa
HALAMAN INI DARI KIRI
Tampilan situs web Universal Genève, “Couturier de la montre”; Tiga koleksi Universal Geneve Polerouter SAS Tribute terbaru; Jam tangan Art Deco Ingeniuity Universal Geneve Cabriolet tahun 1933; Tamu undangan menjajal beberapa jam tangan ikonik; Tampak samping dan penutup belakang casing koleksi Polerouter SAS Tribute; Masterpiece Navigasi A. Cairelli Split Second pada tahun 1950-an; Komposisi Disco Volante Design Flair tahun 1950-an
POINT OF VIEW
THE AMBASSADOR TALK
Perbincangan kami seputar industri jam tangan buatan Swiss, sektor ekonomi dan pariwisata, hingga pengurusan visa Schengen yang semakin mudah

Sebagai negara yang menjadi rumah bagi berbagai merek jam tangan berkualitas tinggi yang terkenal di dunia, Swiss memang selalu menjadi destinasi favorit di kalangan para penggemar dan pelaku di industri jam tangan dan perhiasan mewah dari seluruh dunia. Menjelang ajang tahunan pameran jam tangan termegah Watches and Wonders Geneva (WWG) 2025 yang akan diselenggarakan di Jenewa, dan untuk mendapatkan kabar terkini dari negara yang dikenal sebagai destinasi mewah dengan keindahan alamnya ini, tim redaksi majalah (Collector’s Guide) WATCHES Indonesia berbincang singkat dengan Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder. Didampingi oleh Mathias Domenig, Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia, Olivier menyambut kami dengan ramah di ruang kerjanya yang nyaman. Perbincangan berlangsung santai dan kami membahas seputar populernya industri jam tangan buatan Swiss, sektor ekonomi dan pariwisata yang didukung pemerintah Swiss (berkat hubungan bilateral yang sangat baik antara kedua negara sejak tahun 1951), hingga pengurusan visa Schengen yang semakin mudah.
Apa yang Anda ingin orang-orang di Indonesia ketahui tentang industri jam tangan Swiss, melihat semakin banyaknya produk mewah buatan Swiss di Indonesia?
Adalah hal yang selalu menyenangkan bagi kami untuk bertemu dengan seorang perwakilan terkemuka yang memberitakan tentang industri jam tangan yang kita banggakan, yang merupakan simbol inovasi, kualitas, dan keandalan, yang sangat mewakili Swiss dan begitulah cara Swiss menjalankan industri ini. Saya juga ingin menyampaikan bahwa saya sangat senang melihat bagaimana sektor kemewahan Swiss terwakili dengan baik di Indonesia, saat saya berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan yang besar di sini, saya selalu kagum dengan keindahan produk-produk dari Swiss yang ditampilkan.
Di setiap edisi dari majalah Collector’s Guide WATCHES Indonesia, kami selalu menerbitkan berbagai macam aspek dari industri jam tangan mewah asal Swiss. Apakah Anda mengetahui adanya kolaborasi khusus dari sektor-sektor privat antara kedua negara?

JAM TANGAN MEWAH SWISS, YANG


MERUPAKAN SIMBOL KUALITAS, INOVASI DAN
KEANDALAN, ADALAH SALAH SATU HAL YANG
MEMBANGGAKAN DARI NEGARA KAMI
Ini sebetulnya adalah sektor privat, dan kami pernah turut berpartisipasi, seperti pada ajang Audemars Piguet di Museum Macan, Jakarta, dimana perwakilan dari merek jam tangan mewah Swiss tersebut datang ke Indonesia untuk mengadakan pameran yang berfokus pada karya seni dan mendukung seniman asal Indonesia (Natasha Tontey). Dan hal seperti ini kami serahkan pada sektor privat untuk mengundang kami untuk hadir dan mendukung acara-acara seperti itu.
Sebagai Duta Besar yang sudah cukup lama tinggal di Indonesia, aspek apa yang paling Anda banggakan dari kemitraan dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Swiss?
Secara umum, kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Indonesia, dan saya sangat bangga bahwa ini adalah tradisi yang telah dilakukan oleh pendahulu saya selama bertahuntahun yang terus kami pertahankan. Kami selalu berusaha untuk berinovasi jika memungkinkan, dan mencari cara-cara baru untuk membangun kemitraan antar dua negara, kami juga memiliki perjanjian perdagangan bebas yang sangat bagus, perjanjian perlindungan investasi, dan dasar latar belakang yang sangat bagus untuk mengembangkan kemitraan ekonomi kita. Kami juga memiliki kampanye aktif di sektor wisata yang sukses menarik minat wisatawan asal Indonesia untuk berkunjung ke Swiss. Saya juga mengetahui bahwa ada lebih dari 40 ribu wisatawan dari Swiss yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.
Untuk berkunjung ke Swiss, kami memerlukan visa. Bagaimana dengan pengurusan visa ke Swiss saat ini? Apakah prosesnya lama dan sulit?
Menurut saya (pengurusan visa) sama sekali tidak sulit. Saat ini kami menerima begitu banyak permintaan visa Schengen, namun kami sangat efisien dalam memberikan visa. Aturannya


dan kami
Kini pengurusan visa ke Swiss sudah sangat mudah dan cepat, dan dapat diakses secara online melalui situs VFS Global (lembaga resmi yang menangani aplikasi visa Swiss). Kami berharap semakin banyak orang Indonesia yang mendapatkan visa dan dapat berkunjung ke Swiss.
Apakah ada pesan khusus untuk para pembaca majalah kami dan para kolektor jam tangan dan penggemar perhiasan di Indonesia?
Pertama-tama izinkan saya untuk menyampaikan pesan ini untuk seluruh warga negara Indonesia, bahwa saya sangat menantikan dan mengharapkan Anda semua untuk berkunjung ke Swiss untuk menjelajahi negara kami dan berbelanja di sana. Dan tentu saja, mereka yang merupakan para penggemar dan pelaku di industri pembuatan jam tangan, Anda pasti telah mengetahui dengan baik tempat-tempat untuk menemukan jam tangan mewah Swiss, yang merupakan simbol kualitas, inovasi dan keandalan, dan menjadi salah satu hal yang membanggakan dari negara kami.
Dan di akhir sesi wawancara, kami berfoto bersama dengan jam tangan masing-masing yang kami kenakan pagi itu, dan ternyata seluruhnya buatan Swiss! Yaitu merek Omega dan Longines, yang merupakan merek jam tangan dengan sejarah panjang selama ratusan tahun, dan menjadi favorit di kalangan para kolektor jam tangan hingga saat ini.
Kedutaan Besar Swiss
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X 3/2, Kuningan, Jakarta 12950
Tel.: +62 21 525 60 61 www.eda.admin.ch/jakarta
HALAMAN SAMPING
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder
HALAMAN INI DARI KIRI
Suasana wawancara di Kedutaan Swiss, Jakarta, Olivier Zehnder didampingi oleh Mathias Domenig, Wakil Duta Besar Switzerland untuk Indonesia; Olivier Zehnder, Chief Editor Collector’s Guide-WATCHES Indonesia Lulu Fuad, dan Mathias Domenig berfoto bersama dengan jam tangan masingmasing, yang seluruhnya buatan Swiss
POINT OF VIEW

ENDURANCE IN MOTION
Rolex 24 At DAYTONA menghadirkan perpaduan kecepatan, strategi, dan ketahanan dalam ajang balap yang mendefinisikan presisi dan kemenangan
Dalam dunia balap ketahanan, waktu bukan sekadar hitungan detik, melainkan ujian daya tahan, strategi, dan kecepatan. Rolex 24 At DAYTONA membuktikan bahwa sebuah balapan tidak hanya mengukur kecepatan di lintasan, tetapi juga ketangguhan manusia dan mesin dalam menghadapi tantangan selama 24 jam penuh. Dari perubahan cuaca yang ekstrem hingga tekanan persaingan yang semakin ketat di jamjam terakhir, setiap aspek balapan ini menguji batas kemampuan para pembalap dan tim mereka. Sejak pertama kali digelar lebih dari enam dekade lalu, ajang ini telah menjadi simbol inovasi dan keberanian di dunia motorsport. Tahun ini, Porsche Penske Motorsport kembali keluar sebagai pemenang, sementara Rolex terus menegaskan perannya sebagai mitra utama dalam sejarah Daytona International Speedway®, mengabadikan kejayaan para juara dengan jam tangan yang menjadi ikon ketahanan dan presisi.
Sebagai balapan pembuka musim 2025, Rolex 24 At DAYTONA menghadirkan kompetisi yang sengit sejak bendera hijau dikibarkan pada 25 Januari pukul 13.40 waktu setempat. Dalam ajang ini, daya tahan dan strategi menjadi faktor utama dalam menentukan pemenang. Dengan total 61 mobil di lintasan, para pembalap berhadapan dengan berbagai tantangan, termasuk cuaca yang berubah-ubah dari malam yang dingin hingga siang yang cerah, serta tekanan persaingan yang semakin ketat di jam-jam terakhir. Scott Pruett, pemenang lima kali balapan ini, menggambarkan intensitas kompetisi, “Rolex 24 At DAYTONA tidak pernah mengecewakan. Balapan menjadi sangat ketat di jamjam terakhir, karena setiap pembalap fokus untuk mendapatkan Rolex Daytona yang didambakan. Di saat inilah taruhannya tinggi, semua orang tahu apa yang bisa diraih.” Pada akhirnya, Porsche Penske Motorsport keluar sebagai pemenang dengan Porsche 963

SEJAK MENJADI TITLE SPONSOR PADA 1992, ROLEX TELAH MENGABADIKAN KEMENANGAN
DENGAN MENGHADIAHKAN JAM TANGAN
OYSTER PERPETUAL COSMOGRAPH DAYTONA
KEPADA PARA JUARA
#7, meraih kemenangan berturut-turut setelah sukses pada edisi sebelumnya. Ini juga menjadi kemenangan ke-20 Porsche di Rolex 24 At DAYTONA, menegaskan dominasinya dalam sejarah balapan ketahanan ini. Acura Meyer Shank Racing (#60) finis di posisi kedua, sementara Porsche Penske Motorsport (#6) melengkapi podium di peringkat ketiga. Ketiga mobil terdepan ini sama-sama mencatat 781 putaran di lintasan sepanjang 5,73 km (3,56 mil), membuktikan betapa ketatnya persaingan. Dalam kategori lainnya, Tower Motorsports (#8, Oreca 07-Gibson) menjuarai kelas LMP2, Ford Multimatic Motorsports (#65, Ford Mustang GT3) menang di GTD Pro, dan AWA (#13, Corvette Z06 GT3.R) mengamankan kemenangan di kelas GTD.
Selain persaingan di lintasan, ajang ini juga mencatat sejarah baru dengan hadirnya Rolex Testimonee Jamie Chadwick sebagai Grand Marshal. Chadwick, pembalap aktif yang telah tiga kali meraih gelar juara di W Series, menjadi perempuan pertama dalam sejarah modern yang mendapatkan kehormatan ini. Baginya, kesempatan ini sangat berarti, “Saya telah mengikuti Rolex 24 selama bertahun-tahun, sehingga menyaksikan balapan secara langsung sebagai Grand Marshal adalah sesuatu yang akan selalu saya ingat. Sungguh mengesankan melihat betapa sulitnya balapan ini, dari sirkuit yang menantang hingga tikungan tajam dan kegelapan yang panjang.” Keikutsertaannya menandai meningkatnya peran perempuan dalam dunia balap profesional dan menginspirasi generasi mendatang.
Momentum historis lainnya datang dari peringatan 30 tahun sejak kemenangan Paul Newman di Rolex 24 At DAYTONA 1995, sekaligus mengenang ulang tahunnya yang ke-100 pada tahun ini. Newman, yang selain dikenal sebagai aktor pemenang Oscar juga



Ukiran unik pada caseback jam tangan Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona yang dihadiahkan kepada para pemenang; Jam Rolex di sirkuit balap Rolex 24 At DAYTONA 2025; Deretan 61 mobil balap di Daytona International Speedway; Suasana malam di Daytona International
POINT OF VIEW


ROLEX TERUS MENEGASKAN PERANNYA
SEBAGAI MITRA UTAMA DALAM SEJARAH
ROLEX 24 AT DAYTONA, MENGABADIKAN
KEJAYAAN PARA JUARA DENGAN JAM
TANGAN YANG MENJADI IKON KETAHANAN
DAN PRESISI
seorang pembalap berbakat, mencatat sejarah dengan menjadi pemenang tertua dalam ajang ini pada usia 70 tahun. Hubungan erat antara Daytona International Speedway® dan warisan motorsport semakin dipertegas dengan peran Rolex sebagai Official Timepiece of IMSA, memperkuat komitmennya dalam mendukung balap ketahanan. Tom Kristensen, legenda balap ketahanan dan Testimonee Rolex, mengakui pentingnya hubungan ini, “Rolex telah menjadi bagian dari perlombaan ini sejak awal dan hubungan ini merupakan jodoh yang ditakdirkan. Ada begitu banyak warisan di antara keduanya, mereka terus saling mendukung sepanjang perjalanan mereka.”
Rolex 24 At DAYTONA 2025 sekali lagi membuktikan bahwa balap ketahanan bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga strategi, ketangguhan, dan sejarah yang terus terukir. Dari



kemenangan beruntun Porsche hingga peran Jamie Chadwick yang memperkuat kehadiran perempuan dalam motorsport, setiap momen di lintasan Daytona International Speedway menjadi bagian dari cerita yang lebih besar. Di balik kompetisi ini, Rolex memainkan peran penting sebagai simbol prestasi dan presisi dalam dunia balap. Sejak menjadi Title Sponsor pada 1992, Rolex telah mengabadikan kemenangan dengan menghadiahkan jam tangan Oyster Perpetual Cosmograph Daytona kepada para juara, menjadikannya lebih dari sekadar trofi, tetapi juga pengakuan atas ketahanan dan keunggulan di lintasan. Seiring dengan dimulainya musim balap tahun ini, sorotan kini beralih ke 12 Hours of Sebring dan puncaknya, 24 Hours of Le Mans, yang akan diadakan pada bulan Juni, di mana para pembalap kembali akan menghadapi ujian ketahanan tertinggi.
HALAMAN INI DARI ATAS
Saat tim GTP Porsche Penske Motorsport 963 No.7 merayakan kemenangan mereka; Para pemenang Rolex 24 At DAYTONA 2025, yaitu Felipe Nasr (Brasil), Laurens Vanthoor (Belgia) dan Nick Tandy (Inggris) untuk Porsche Penske Motorsport No.7; Piala Rolex 24 At DAYTONA 2025 dan jam tangan Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona; Pembalap Inggris dan Rolex Testimonee, Jamie Chadwick; Pembalap Denmark dan Rolex Testimonee, Tom Kristensen
LVMH WATCH WEEK 2025
LVMH kembali menyelenggarakan edisi keenam LVMH Watch Week
pada 21-22 Januari di New York, dan 30-31 Januari di Paris

Setelah sukses dengan LVMH Watch Week di Dubai, Singapura, dan kemudian Miami pada tahun 2024, LVMH memilih New York dan Paris untuk memulai tahun 2025, menyatukan Maison-maisonnya untuk menjembatani dua benua yang menjadi inti dari DNA Grup LVMH. Sembilan Maison pembuat jam tangan LVMH berpartisipasi memamerkan kreasi terbaru mereka selama acara ini. Maison bergengsi yang secara teratur
mengambil bagian dalam acara ini – Bvlgari, Hublot, TAG Heuer, Zenith, Daniel Roth dan Gérald Genta – bergabung pada tahun 2025 oleh tiga merek ikonik lainnya, Louis Vuitton, Tiffany & Co. dan L’Epée 1839. Di edisi ini kami pilihkan beberapa koleksi penunjuk waktu yang paling eksklusif untuk Anda, para penggemar dan kolektor jam tangan di Indonesia.
HALAMAN INI
Frédéric Arnault, CEO LVMH Watches didampingi oleh para CEO Maisons yang berpartisipasi tahun ini dan tim mereka

BVLGARI SERPENTI
TUBOGAS & BVLGARI
SERPENTI SEDUTTORI



SALAH SATU YANG MENJADI SOROTAN DARI
CALIBRE INI ADALAH BAGIAN OSCILLATING
WEIGHT YANG DIUKIR DENGAN RUMIT, YANG
MENAMPILKAN MOTIF SISIK ULAR YANG
TERLIHAT MELALUI BAGIAN BELAKANG CASE
Ajang LVMH Watch Week 2025 menjadi tonggak baru bagi
Bvlgari yang meluncurkan mesin otomatis Caliber BVS 100 Lady Solotempo. Mesin jam terbaru yang dibuat secara inhouse ini dirancang untuk membawa jam tangan wanita Bvlgari ke tingkat berikutnya. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah pembuatannya bahwa Serpenti Tubogas—dan saudaranya yang jauh lebih muda, Serpenti Seduttori—tersedia sebagai jam tangan otomatis. Calibre BVS 100 Lady Solotempo memperluas portofolio mekanisme extra-small di Bvlgari, dan memiliki keunggulan tersendiri karena menjadi kaliber otomatis pertama dalam lini ini. Dikembangkan dan diproduksi sepenuhnya di pabriknya di Le Sentier, kaliber ini memiliki cadangan daya 50 jam.
Salah satu yang menjadi sorotan dari calibre ini adalah bagian oscillating weight yang diukir dengan rumit, yang menampilkan motif sisik ular yang terlihat melalui bagian belakang case. Inovasi ini mendukung pilihan model Serpenti Tubogas yang mengesankan dalam variasi putaran tunggal atau ganda, bersama dengan tujuh referensi Serpenti Seduttori. Untuk Serpenti Seduttori, model yang tersedia hadir dalam model seluruhnya dari emas kuning atau rose gold dengan bezel bertatahkan berlian, variasi dua warna steel dan rose gold, serta versi stainless steel dengan bagian dial opaline berpernis hitam atau putih. Untuk kemewahan tertinggi, dua model berlapis emas putih atau kuning yang berkilau dengan 875 berlian di seluruh bagian dial jam, case, dan juga gelang jam. Untuk model emas kuning tersendiri, jam ini menampilkan cabochon pink rubellite di bagian tombol pemutar jam, sedangkan model dari emas putih menghadirkan aksen safir biru.
HALAMAN SAMPING
Bvlgari Serpenti Tubogas dan Bvlgari Serpenti Seduttori
HALAMAN INI
Bvlgari Serpenti Tubogas dan Bvlgari Serpenti Seduttori ditenagai oleh mesin jam otomatis Caliber BVS 100 Lady Solotempo

DANIEL ROTH EXTRA PLAT SOUSCRIPTION



BAGIAN DIAL JAM DIBUAT DI LA FABRIQUE
DU TEMPS. SETIAP BAGIAN DIAL TERDIRI
DARI DUA BAGIAN, ALAS YANG MENJADI
DASAR DAN JUGA BAGIAN CHAPTER RING
YANG DIAPLIKASIKAN
Hampir dua tahun lalu, merek Daniel Roth dibangkitkan kembali oleh La Fabrique Du Temps Louis Vuitton. Era terbaru dari merek ini dimulai dengan diluncurkannya jam tangan Tourbillon Souscription dalam versi emas kuning 18K (ref. DR0011YG-01) yang merupakan salinan dari tourbillon yang dibuat oleh Daniel Roth sendiri pada tahun 1990-an. Setelah kemudian hadir tourbillon lain dalam warna rose gold yang diperkenalkan tahun lalu, kini kita bisa melihat bab kedua dalam kebangkitan Daniel Roth: jam tangan Extra Plat Souscription ref. DBBE01A1. Sesuai dengan namanya, ini adalah merupakan jam tangan yang tipis, atau masuk ke dalam kategori thin watch. Jam tangan bertipe time-only dengan dua jarum jam dan menit ini dilengkapi dengan bagian caseback tertutup, ditenagai mesin
DR002 yang dikembangkan secara khusus untuk model ini dan, seperti model tourbillon pertama, jam tangan dengan ukuran case 38.6 x 35.5mm dan tebal 7.70mm ini juga hadir dalam model dari emas kuning 18K.

Bagian dial jam juga dibuat di La Fabrique du Temps. Setiap bagian dial terdiri dari dua bagian, alas yang menjadi dasar dan juga bagian chapter ring yang diaplikasikan, keduanya terbuat dari emas kuning 18K dengan mesin antik yang diputar dengan tangan, yang juga telah dirombak di bengkel guilloché milik La Fabrique du Temps. Pola “Clou de Paris” pada dasar dial jam juga hadir melalui proses mesin yang dihidupkan dengan mesin garis lurus yang dioperasikan dengan tangan. Uniknya, kedua komponen dial ini dikerjakan oleh seorang pengrajin di La Fabrique du Temps, dengan waktu 10 jam kerja yang diperlukan per dial hanya untuk proses guillochage semata. Angka dan cetakan lainnya pada dial jam berwarna biru tua juga mencerminkan jarum jam dan menit dalam warna serupa, meghadirkan sebuah kesederhanaan yang dibuat dengan standar estetika dan teknis tertinggi, sama seperti yang dilakukan Daniel Roth sebelumnya.
HALAMAN SAMPING
Daniel Roth Extra Plat Souscription
HALAMAN INI
Jam tangan ini, sesuai dengan namanya, adalah jam tangan yang tipis; Pengrajin di La Fabrique du Temps memerlukan waktu 10 jam kerja hanya untuk proses guillochage; Mesin jam DR002


GÉRALD GENTA
GENTISSIMA OURSIN




Pada tahun 2023, LVMH mengumumkan ke publik bahwa merek Gérald Genta akan kembali diluncurkan di bawah payung La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Banyak pihak yang kemudian menanti dengan penuh antusias koleksi pertama dari merek legendaris ini. Ekspektasi tersebut dijawab dengan hadirnya Gentissima Oursin yang hadir dalam tiga varian titanium grade 5. Pada tahun ini, mereka meluncurkan varian baru dalam bentuk Gentissima Oursin Fire Opal, sebuah jam tangan yang dibalut dalam case dari emas kuning dan dihiasi dengan batuan fire opal serta carnelian oranye, menghasilkan kombinasi warna yang memukau dan harmonis.
Penggunaan “Fire Opal” dalam desain ini berasal dari Meksiko dan melambangkan semangat, energi serta kreativitas, sifat yang sering dikaitkan dengan seniman, musisi, dan mereka yang mencari inspirasi. Jam tangan ini menampilkan case emas kuning berukuran 36,5mm dihiasi 137 manik-manik “Fire Opal” yang dipasang secara manual dengan finishing glassblasted. Bagian dial dari carnelian oranye yang cerah semakin memperindah tampilannya, dilengkapi dengan penanda menit yang juga berbahan emas kuning serta jarum emas berlapis bahan luminescent. Kristal safir berfaset yang membentuk siluet segi delapan, sebuah elemen desain ikonik khas Gérald Genta, juga memberikan sentuhan akhir yang menawan.
JAM TANGAN INI MENAMPILKAN CASE EMAS KUNING BERUKURAN 36,5MM DIHIASI 137 MANIK-MANIK “FIRE OPAL” YANG DIPASANG SECARA MANUAL DENGAN FINISHING GLASS-BLASTED
Ketelitian dalam desain dan eksekusi secara keseluruhan jam tangan ini juga terlihat pada mesinnya, yang memiliki cadangan daya sekitar 50 jam. “Untuk melengkapi desainnya, kami berfokus pada produksi dengan perhatian penuh terhadap setiap detail. Kami merancang bagian oscillating mass secara khusus dari bahan 18k yellow gold untuk menggerakkan mesin otomatis Zenith Elite,” ujar Michel Navas dan Enrico Barbasini, keduanya adalah pakar pembuat jam sekaligus pendiri La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Dipadukan dengan tali jam tangan kulit buaya warna hitam, Gérald Genta Gentissima Oursin Fire Opal akan diproduksi secara terbatas.
HALAMAN SAMPING
Gérald Genta Gentissima Oursin Fire Opal dan caseback transparan yang memamerkan mesin jam dengan cadangan daya sekitar 50 jam
HALAMAN INI
Bagian dial dari carnelian oranye cerah semakin memperindah tampilan jam, dilengkapi dengan penanda menit dari emas kuning; Proses pengerjaan manik-manik “Fire Opal” yang dipasang secara manual
HUBLOT SPIRIT OF BIG BANG
CHRONOGRAPH




TRIO TERBARU INI MENAMPILKAN KEAHLIAN
HUBLOT DALAM MENGGUNAKAN BAHAN
MUTAKHIR, MENAWARKAN CASE DARI
HYPOALLERGENIC CERAMIC YANG RINGAN, TAHAN GORES DAN MENARIK
Pada tahun 2014, Hublot mendefinisikan kembali bahasa desainnya dengan lini koleksi Spirit of Big Bang, dengan memperkenalkan case pertama dari merek ini dalam versi tidak bulat. Satu dekade kemudian, koleksi ini terus mendobrak batasan dengan peluncuran tiga model baru yang menakjubkan dalam model ceramic berwarna Sand Beige, Dark Green, dan Sky Blue. Dibatasi hanya 200 buah masing-masing, jam tangan ini menandai pertama kalinya Spirit of Big Bang menampilkan bagian case dan bezel yang dibuat dalam warnawarna cerah yang sebelumnya bisa dikatakan eksklusif untuk lini koleksi Big Bang. Trio terbaru ini menampilkan keahlian Hublot dalam menggunakan bahan mutakhir, menawarkan case dari hypoallergenic ceramic yang ringan, tahan gores, dan menarik bagi semua orang. Setiap model memiliki dial terbuka, yang memperlihatkan skeleton chronograph calibre otomatis HUB4700— evolusi modern dari mesin El Primero yang legendaris. Dikenal sebagai chronograph frekuensi tinggi yang terintegrasi pertama di Swiss, HUB4700 menggabungkan inovasi canggih, termasuk lowfriction silicon escape wheel, yang memastikan presisi dan kinerja mesin secara maksimal.

Bagial dial jamnya sangat menarik secara visual, dengan penanda jam, penghitung chronograph, dan jarum jam yang sangat serasi dengan case dari ceramic. Melengkapi tampilannya adalah tali karet hitam dengan sisipan tengah berwarna, yang juga selaras dengan warna case. Bagian belakang case juga memberikan gambaran sekilas tentang mesin jamnya yang terhitung rumit, memadukan kecanggihan teknis dengan kecemerlangan estetika. Model edisi terbatas ini bukan hanya sekedar alat penunjuk waktu; ini merupakan perayaan atas inovasi, warna, dan upaya Hublot yang tiada henti untuk mencapai keunggulan horologis. Bagi para kolektor dan penggemar dari Hubot, edisi Sand Beige, Dark Green, dan Sky Blue ini adalah bukti kemampuan merek ini untuk mendefinisikan ulang sebuah desain sambil tetap setia pada DNA-nya.
HALAMAN SAMPING
Hublot Spirit of Big Bang Chronograph dalam pilihan warna Sand Beige, Dark Green, dan Sky Blue
HALAMAN INI
Jam ini menarik secara visual, baik dari depan, samping hingga bagian belakang case; Model mengenakan versi Dark Green yang elegan
T35 BY L’EPÉE 1839: THE RACING CAR CLOCK


Untuk menandai ulang tahun ke-185 keberadaannya, L’Epée 1839 meluncurkan T35, sebuah bukti dari pengetahuan horologi internal yang kuat, rekayasa inovatif, dan desain kreatif. Nama T35 adalah kependekan dari “Time Fast 35” dan berasal dari lini mobil balap yang dibuat oleh L’Epée 1839. T35 merupakan proyek otomotif ke-35 yang dikerjakan oleh L’Epée 1839, dengan hanya 3 yang diperkenalkan ke publik. T35 adalah aksesori pria yang tidak konvensional serta topik diskusi yang menghibur dan interaktif untuk lingkungan kantor atau rumah. Fitur favoritnya adalah rem tangan fungsional yang terletak di sisi sasis, yang ditarik untuk melepaskan mesin dan memperlihatkan pemantik tersembunyi. Mengambil inspirasi dari mobil balap ikonik tahun 1920-an dan 1930-an, T35 memberi penghormatan kepada mesin balap legendaris yang mungkin dianggap sebagai mobil balap terhebat sepanjang masa.





Karya yang unik ini secara diam-diam menampilkan jam dan menit di sisi sasisnya. Pengemudi duduk di kokpit di bawah kubah kaca, yang menonjolkan escapement dan memamerkan jam tangan artistik dan unik di dalamnya. Roda kemudi menampilkan desain tiga jari-jari asli, khas mobil balap dari era ini, dan dirakit seperti roda kemudi asli, dengan pelek tengah dan dua pelek luar yang disatukan oleh 12 paku keling. Untuk mengatur waktu, roda kemudi diputar berlawanan arah jarum jam. Memutar roda kemudi searah jarum jam akan memusatkan kembali roda. T35 memang lebih dari sekadar patung kinetik yang memberi tahu waktu; ini adalah aksesori pria sejati. Dengan aktivasi rem tangan yang sederhana, mesin V8-nya dilepaskan, memperlihatkan obor cerutu gas yang tersembunyi dengan indah di dalamnya. Di dunia yang serba cepat saat ini, L’Epée 1839 mengundang Anda untuk meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri dan menghargai momen-momen hebat dan kemewahan kecil dalam hidup.

FITUR FAVORITNYA ADALAH REM TANGAN FUNGSIONAL YANG TERLETAK DI SISI SASIS, YANG DITARIK UNTUK MELEPASKAN MESIN DAN MEMPERLIHATKAN PEMANTIK TERSEMBUNYI
Mekanisme T35 terdiri dari mesin internal dengan cadangan daya 8 hari, yang menyatu dengan mulus dengan lekukan bodi aluminium. Sebagai bentuk penghormatan halus kepada mobil mainan jadul masa kecil kita, memutar motor mekanis dilakukan dengan memutar roda belakang, seperti mobil yang ditarik ke belakang. T35 menawarkan banyak detail dan spesifikasi teknik yang unik, sebagai bentuk penghormatan kepada mobil balap jadul. Ini termasuk kap mesin yang panjang dan menonjol, gril radiator mobil balap ikonik tahun 1930-an dan roda besar berjeruji, jok pengemudi yang diposisikan di belakang, dan bagian belakang yang miring. Estetika mobil balapnya semakin ditingkatkan dengan garis-garis ramping dan sentuhan akhir yang canggih. Sama seperti mobil berukuran normal, T35 dibentuk dari bagian bodi aluminium padat, dengan komponen mesin dan sasis terbuat dari baja tahan karat dan kuningan berlapis paladium. Setiap komponen diselesaikan secara individual dengan tangan, dengan bagian yang dipoles, diberi lapisan satin, atau diledakkan dengan pasir. T35 diluncurkan dalam edisi terbatas sebanyak 100 buah dalam masing-masing dari 4 warna: Biru French Racing, hijau British Racing, Hitam Obsidian, dan Rosso Corsa ‘Merah’, dengan dimensi: panjang: 439,7mm – lebar: 180,5mm – tinggi: 119mm dan berat: 4,52 kilogram. Mobil miniatur ini juga memiliki fungsi sebagai pemantik, atau korek api gas isi ulang yang dilengkapi indikator level gas, dan korek api dengan nyala ganda yang dirancang khusus untuk cerutu. Harga: CHF 35.000 (sekitar IDR 651 juta) belum termasuk pajak.
HALAMAN SAMPING
T35 by L’Epée 1839: The Racing Car Clock dalam warna Rosso Corsa ‘Merah’; Mobil miniatur ini juga memiliki fungsi sebagai pemantik, yang dilengkapi indikator level gas
HALAMAN INI
T35 diluncurkan dalam edisi terbatas sebanyak 100 buah dalam beberapa pilihan warna, termasuk Biru French Racing dan hijau British Racing

LOUIS VUITTON TAMBOUR CONVERGENCE


JAM TANGAN INI MERUPAKAN HASIL
GABUNGAN KEAHLIAN DARI STUDIO LOUIS
VUITTON DI GENEVA – LA FABRIQUE DU TEMPS (DESAIN MESIN), LA FABRIQUE DES BOÎTIERS (PEMBUATAN CASE), DAN LA FABRIQUE DES ARTS (KERAJINAN TANGAN YANG LANGKA)
Louis Vuitton menggebrak ajang LVMH Watch Week dengan model terbaru Tambour Convergence, jam tangan yang menghadirkan pandangan baru terhadap “Guichet Display.” Menariknya, meskipun kata Tambour dalam nama tersebut mudah dipahami karena berasal dari Louis Vuitton, kata “Convergence” memerlukan sedikit penjelasan lebih lanjut, karena kata tersebut tidak secara langsung merujuk pada jam tangan, desainnya, atau tampilannya. Kata tersebut sebenarnya merupakan penghargaan bagi konvergensi kerajinan, karena jam tangan ini merupakan hasil gabungan keahlian dari studio Louis Vuitton di Geneva – La Fabrique du Temps (desain mesin), La Fabrique des Boîtiers (pembuatan case), dan La Fabrique des Arts (kerajinan tangan yang langka). Bisa dikatakan, Louis Vuitton Tambour Convergence adalah tentang penyatuan keterampilan internal.


Tambour Convergence merupakan penghormatan kepada montres à guichet dari era lampau, dengan tema Art Deco klasik yang ditafsirkan ulang dengan keanggunan modern dari case Tambour, meskipun case tersebut telah diubah sekali lagi untuk mengadopsi tampilan yang lebih elegan dan ramping. Bagian case berukuran 37mm sengaja dibuat ringkas, guna mengikuti tren jam tangan yang lebih kecil, lebih berorientasi pada desain. Koleksi ini akan tersedia dalam dua model. Model pertama memiliki case dari pink gold 18K dengan cakram penunjuk jam dan menit dengan warna yang serasi. Model kedua dengan case yang terbuat dari 950 platinum, dan permukaan atasnya dilapisi dengan 795 berlian. Dengan desainnya yang khas dan pesona retro yang tak terbantahkan, elemen terpenting dari Tambour Convergence terletak di bagian dalamnya, melalui mesin jam otomatis buatan inhouse dengan central rotor. Mesin Caliber LFT MA01.01 adalah hasil pengembangan internal di La Fabrique du Temps, dan memiliki arsitektur yang sama dengan caliber dasar yang digunakan dalam koleksi Spin Time baru, yang juga menjadi sebuah langkah penting bagi merek ini, karena akan digunakan sebagai landasan teknis di masa depan.
HALAMAN SAMPING
Louis Vuitton Tambour Convergence dari pink gold
HALAMAN INI
Louis Vuitton Tambour Convergence dari platinum dan bertatahkan berlian; Mesin Caliber LFT MA01.01 terlihat dari bagian belakang case transparan; Detil jam yang sangat indah






MEKANISME KREATIF INI DIBUAT OLEH MICHEL
NAVAS DAN ENRICO BARBASINI DARI LA FABRIQUE DU TEMPS DAN MENGGUNAKAN
PAPAN JADWAL DI BANDARA DAN STASIUN
KERETA API SEBAGAI INSPIRASI
Jika melihat kembali ke dalam sejarah, komplikasi Spin Time telah menjadi ikon horologi khas Louis Vuitton sejak debutnya pada tahun 2009. Mekanisme kreatif ini dibuat oleh Michel Navas dan Enrico Barbasini dari La Fabrique du Temps dan menggunakan papan jadwal di bandara dan stasiun kereta api sebagai inspirasi untuk memberikan tampilan dinamis dalam tiga dimensi. Warisan tersebut kini dilanjutkan dengan Tambour Taiko Spin Time, sebuah koleksi terbatas yang menawarkan interpretasi baru dari komplikasi ikonis ini. Uniknya, model ini juga menjadi koleksi pertama yang sepenuhnya didukung oleh mesin jam buatan in-house La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Koleksi ini tersedia dalam enam model edisi terbatas; masing-masing memiliki ukuran 39,5mm dan 42,5mm dalam case Tambour Taiko yang lebih ramping dan ergonomis. Seluruh model terbuat dari emas putih 18K, dan dial berwarna dolphin grey yang masing-masing memiliki sentuhan akhir yang berbeda, mulai dari sunburst hingga hawk’s eye. Dalam varian jewellery, Louis Vuitton menggunakan batuan berwarna mineral abu-abu kebiruan untuk pertama kalinya, menambah dimensi visual yang kaya dan mewah.


Uniknya, Taiko Spin Time Tambour ini menggunakan desain pembaharuan Tambour di tahun 2023, tetapi dengan sentuhan baru yang lebih menarik. Sebagai contoh, elemen seperti indeks, tipografi, dan label “Fab. En Suisse” tetap dipertahankan, bagian lug yang terintegrasi juga memberikan tampilan ramping dan ringan. Jenis case menyerupai drum yang menjadi ciri khas Louis Vuitton sekarang lebih kompleks dengan kombinasi permukaan cermin dan satin yang kontras. Detail seperti ukiran relief dengan logo “LOUIS VUITTON” juga menunjukkan keahlian dalam pembuatan case; sebagai tanda bahwa setiap komponen diproses dengan ketelitian dan toleransi hingga 0,1 mm—ketebalan dari sehelai rambut manusia. Setiap model dalam koleksi ini ditenagai oleh calibre LFT ST13.01 yang dikembangkan khusus secara in-house untuk Spin Time. Desain ulang kubus Spin Time yang kini memiliki profil melengkung yang lebih lembut juga merupakan fitur tambahan dari mesin ini, yang menghasilkan permainan cahaya yang lebih menarik.
HALAMAN SAMPING
Louis Vuitton Tambour Taiko Spin Time
HALAMAN INI
Koleksi ini tersedia dalam enam model edisi terbatas, masing-masing berukuran 39,5mm dan 42,5mm dalam case Tambour Taiko yang lebih ramping dan ergonomis
ETERNAL BRILLIANCE BY TIFFANY & CO


BIRD ON A ROCK WATCH MENGHADIRKAN
REINTERPRETASI DESAIN IKONIS JEAN
SCHLUMBERGER YANG PENUH IMAJINASI, DENGAN FIGUR BURUNG BERTATAHKAN
BERLIAN DI ATAS CINCIN BERPUTAR
Tiffany & Co. memulai debutnya di LVMH Watch Week, dengan memperkenalkan lima kreasi terbaru yang memadukan seni perhiasan dengan keahlian horologi. Gaya khas Jean Schlumberger terpancar melalui dua seri Bird on a Rock Watches dan Twenty Four Stone Watch, memberikan sentuhan ikonis pada debut Tiffany & Co. ini. Melengkapi keindahan koleksi ini, berbagai objek jam menakjubkan, dan 17 koleksi jam arsip pun turut dipamerkan.
Jean Schlumberger by Tiffany Bird on a Rock Koleksi Bird on a Rock Watch menghadirkan reinterpretasi desain ikonis Jean Schlumberger yang penuh imajinasi, menampilkan figur burung bertatahkan berlian di atas cincin berputar. Dalam ajang LVMH Watch Week, Tiffany & Co. meluncurkan dua model istimewa. Model pertama, Full Pavé Diamond Watch, memukau dengan 1.300 berlian total 8 karat. Dial inti dihiasi 204 berlian snow-set, dikelilingi cincin luar dengan 30 baguette aquamarine. Gelang emas putih 18K bertatahkan 628 berlian semakin menonjolkan keindahan desainnya yang luar biasa. Model kedua, Tsavorite Watch, menawarkan sentuhan hijau segar dengan cincin berputar yang dihiasi 36 baguette tsavorite total 5,4 karat. Casing emas putih 18k dihiasi 413 berlian, sementara

pusat dial jamnya memancarkan kilau dari 166 berlian. Figur burung yang menjadi fokus desainnya bertatahkan 99 berlian dengan mata safir merah muda. Kedua jam tangan ini memadukan keahlian perhiasan khas Tiffany dengan teknologi mutakhir seperti mekanisme ball-bearing, mencerminkan inovasi dan keanggunan desain perhiasan Schlumberger yang abadi.
Tiffany Bird on a Flying Tourbillon
Bird on a Flying Tourbillon adalah jam tangan high jewelry yang terinspirasi kemolekan bros Bird on a Rock, ciptaan Schlumberger di tahun 1965. Pertemuan palet warna hijau-biru toska merona dengan susunan teknik marquetry (penyatuan potongan kecil) pada bagian dial, melatarbelakangi dua ekor burung yang bermandikan batu berlian dengan aksen detail emas putih dan kuning 18K yang tampak terbang bebas di atasnya. Penyusunan dan kombinasi dari elemen-elemen tersebut, mulai dari narasi lanskap langit, sampai pada pemilihan potongan berlian snow setting pada dua burungnya mewakili keahlian penataan berlian khas Tiffany & Co.. Disempurnakan oleh penunjuk waktu utamanya dalam wujud sub-dial mungil di kanan atas, yang dihiasi oleh 168 berlian. Jam ini ditenagai mesin putar-manual Caliber AFT24T01, hasil kolaborasi antara Tiffany & Co. dan manufaktur Swiss, Artime, terdiri dari 205 komponen, berdetak pada 3 Hz (21.600 vph), dan menawarkan cadangan daya selama 50 jam. Flying tourbillon hadir


tanpa komponen jembatan atas, yang memungkinkan tampilan mekanisme yang berputar bebas setiap 60 detik. Caseback transparan memperlihatkan dekorasi jam tangan tingkat tinggi, termasuk teknik pemiringan tepi, efek bertekstur pasir, pemolesan lurus, sentuhan akhir satin, dan pengilapan. Bird on a Flying Tourbillon edisi terbatas 25 buah ini bertatahkan 848 berlian dengan total 3,9 karat, yang pemasangannya membutuhkan lebih dari 100 jam kerja menggunakan tangan ahli. Case emas putih 18K berdiameter 39mm ditaburi oleh 340 berlian brilliant cut lebih dari 1,5 karat, dan dua burung mungil pada dial berhiaskan 147 berlian. Bagian belakang jam transparan memperlihatkan dua plat dekoratif dengan 143 berlian (0,55 karat). Tombol jam yang terinspirasi dari cincin Tiffany® Setting dipercantik oleh berlian solitaire 0,42 karat.
HALAMAN SAMPING
Jam tangan Jean Schlumberger by Tiffany Bird on a Rock Tsavorite yang memukau dengan ratusan berlian dan tsavorite; Jean Schlumberger di studionya. Foto: @Bruce Davidson Magnum
HALAMAN INI DARI KIRI
Jam tangan Jean Schlumberger by Tiffany Bird on a Flying Tourbillon dengan dial jam Marquetry warna toska (16 buah) dihiasi sepasang burung bertatahkan berlian saat terbang: Burung dari emas putih 18K bertatahkan berlian; Caseback menampilkan mesin caliber AFT24T01, dihiasi dua jembatan berbentuk bintang yang khas terinspirasi oleh Tiffany® Setting bercabang enam yang ikonik, bertatahkan 143 berlian

Eternity by Tiffany Wisteria Watch
Tiffany Eternity by Tiffany Wisteria merupakan penghormatan kepada lampu Wisteria karya Tiffany Studios, menggabungkan enamel plique-à-jour yang cemerlang dengan keahlian horologi yang luar biasa. Setiap dial enamel buatan tangan dirancang menyerupai kilauan kaca berwarna pada lampu Wisteria, dengan bunga yang tampak menjuntai, memungkinkan cahaya tembus dan memantulkan keindahan warna yang kaya. Jam tangan dilengkapi bezel bertatahkan 709 berlian dengan total lebih dari 5 karat, termasuk 12 berlian yang dipotong khusus sebagai penanda jam. Bezel, tombol jam, hingga gelang pengencang jam tangan emas putih 18K ini dihiasi dengan 627 berlian snow-set, menciptakan tampilan yang memukau. Dengan diameter 38 mm, jam tangan ini memadukan keanggunan dan presisi melalui mesin otomatis buatan Swiss serta cadangan daya hingga 38 jam. Sebagai penghormatan kepada tradisi artistik yang menunjukkan keahlian Tiffany dalam menata berlian.
SETIAP DIAL ENAMEL BUATAN
TANGAN DIRANCANG MENYERUPAI
KILAUAN KACA BERWARNA PADA
LAMPU WISTERIA, DENGAN BUNGA
YANG TAMPAK MENJUNTAI



Carat 128 Aquamarine
The Carat 128 Aquamarine Watch terinspirasi oleh Tiffany
Diamond yang legendaris, menampilkan casing emas putih 18K berdiameter 27mm yang dihiasi 897 berlian dengan total lebih dari 29 karat. Pusat perhatian dari jam ini adalah kristal aquamarine berbentuk berlian seberat 35,23 karat, yang dipotong dengan presisi untuk mencerminkan geometri dan kilau khas Tiffany Diamond. Dial jam snow-set yang dihiasi 382 berlian serta tombol jam emas putih 18K dengan sembilan berlian semakin melengkapi keindahan jam tangan ini. Keindahan lain terlihat pada gelang lima baris yang terinspirasi oleh pengaturan enam cabang pada cincin tunangan ikonis Tiffany. Gelang ini dihiasi 251 berlian dengan total 28 karat, termasuk 60 berlian istimewa yang menunjukkan keahlian luar biasa dalam pengerjaannya. Dengan hampir 315 jam kerja untuk menghasilkan mahakarya ini, Carat 128 Aquamarine Watch memadukan keahlian horologi dengan teknik cipta pembuatan perhiasan mewah, menghasilkan wujud jam tangan perhiasan yang benar-benar tiada duanya.


Jean Schlumberger by Tiffany Twenty Four Stone Twenty Four Stone Watch merupakan penghormatan kepada lini ikonis Sixteen Stone karya Jean Schlumberger. Desainnya menampilkan cincin luar yang dapat berputar, dihiasi 24 berlian, serta detail jahitan silang dari emas kuning 18K yang elegan. Casing jam berdiameter 39 mm, terbuat dari emas putih 18K, dihiasi 413 berlian dengan teknik snow-set, sementara cakram pusat pada dialnya bersinar dengan 220 berlian, menciptakan tampilan yang memukau. Jam tangan ini mengandalkan mesin Swiss Calibre LTM 2100 self-winding dengan cadangan daya 38 jam, serta dilengkapi temali kulit buaya berwarna Tiffany Blue yang menjadi ciri khasnya. Bagian caseback terinspirasi oleh bros Floral Arrows karya Schlumberger, menampilkan pola sinar matahari yang indah dengan aksen berlian, menambahkan sentuhan seni yang berkelas. Lebih dari 80 jam kerja dikerahkan untuk menciptakan mahakarya edisi terbatas ini, yang dengan sempurna menggabungkan keindahan desain dan kecanggihan teknologi.
HALAMAN SAMPING DARI KIRI
Lampu Wisteria, yang menjadi inspirasi untuk jam tangan Eternity by Tiffany Wisteria; Seorang perajin menyusun berlian di atas enamel pada dial jam; Eternity by Tiffany Wisteria dari emas putih 18K bertatahkan 709 butir berlian
HALAMAN INI DARI KIRI
Jam tangan Carat 128 Aquamarine yang mewah bertatahkan ratusan berlian; Jam tangan Jean Schlumberger by Tiffany Twenty Four Stone dari emas putih 18K dengan berlian dan jahitan emas kuning 18K pada tali kulit buaya warna Tiffany Blue®; Sketsa dan cincin Sixteen Stone dengan motif khas jahitan silang emas kuning yang mengikat deretan berlian
ZENITH DEFY SKYLINE CHRONOGRAPH SKELETON


DIRANCANG UNTUK DUNIA YANG SERBA
CEPAT, DEFY SKYLINE CHRONOGRAPH
SKELETON MERUPAKAN PERPADUAN ESTETIKA
FUTURISTIK DAN PENGUASAAN TEKNIS, YANG
MEMBERI PENGHORMATAN KEPADA MODEL
DEFY TAHUN 1960-AN
Pada ajang LVMH Watch Week 2025, Zenith memperkenalkan Defy Skyline Chronograph Skeleton, sebuah evolusi berani dari lini ikon El Primero. Jam tangan ini memadukan Teknik skeletonize mutakhir dengan presisi legendaris khas Zenith, yang menawarkan tampilan memukau dari mekanisme El Primero 3600SK melalui bagian dial dan caseback. Dirancang untuk dunia yang serba cepat, Defy Skyline Chronograph Skeleton merupakan perpaduan estetika futuristik dan penguasaan teknis, yang memberi penghormatan kepada model Defy tahun 1960-an sekaligus mendorong batasan-batasan dalam dunia horologi.
Jam tangan yang terbuat dari stainless steel ini berukuran 42mm dan dilengkapi bezel 12 sisi dan bagian pushers yang dinamis, dengan sentuhan akhir yang disikat dan dipoles secara bergantian sehingga menciptakan permainan cahaya yang memesona. Bagian dial yang terbuka menampilkan potongan geometris yang terinspirasi oleh logo “double Z” Zenith yang bersejarah, sementara tiga bagian subdial azuré abu-abu yang kontras dan jarum berlapis Super-LumiNova memastikan keterbacaan yang optimal. Mesin jam El Primero 3600SK, yang beroperasi pada 5Hz, mengukur 1/10 detik dengan akurasi yang tak tertandingi, ditampilkan oleh jarum detik pusat yang menyelesaikan putaran setiap 10 detik.




Tersedia dalam warna hitam atau biru, bagian skeletonized movement dan oscillating weight dari model terbaru ini dengan warna dial jamnya, menciptakan estetika yang kohesif dan modern. Jam tangan ini juga dilengkapi sistem tali Zenith yang dapat diganti, yang memungkinkan transisi yang mulus antara gelang jam baja dan tali karet berpola bintang, sesuai dengan mood dari si pemakai. Dengan perpaduan antara performa, inovasi, dan gaya, Defy Skyline Chronograph Skeleton merupakan bukti komitmen
Zenith untuk mendorong batas-batas pembuatan jam tangan, dengan menciptakan sebuah harmoni sempurna antara bentuk dan fungsi.
HALAMAN SAMPING
Zenith Defy Skyline Chronograph Skeleton
HALAMAN INI
Tersedia dalam warna hitam atau biru, bagian skeletonized movement dan oscillating weight dengan warna dial jamnya, menciptakan estetika yang kohesif dan modern
TIMELY PRECIOUS



ROLEX DIKENAL SEBAGAI SALAH SATU MEREK
YANG MENGANGKAT GEM-SETTING KE
TINGKAT LEBIH TINGGI, BUKAN HANYA DARI
SEGI ESTETIKA, TETAPI JUGA DARI PRESISI DAN
KETAHANANNYA
Kapasitas jam tangan sebagai alat penunjuk waktu seiring berjalannya waktu dapat bermutasi. Di tangan para pembuat jam terbaik, ia dapat berubah menjadi mahakarya yang menggabungkan keterampilan teknis dan seni. Salah satu elemen yang semakin memperkaya daya tarik jam tangan adalah penyusunan batu mulia atau gem-setting. Dalam dunia horologi, Rolex dikenal sebagai salah satu merek yang mengangkat gemsetting ke tingkat lebih tinggi, bukan hanya dari segi estetika, tetapi juga dari presisi dan ketahanannya. Setiap batu mulia yang menghiasi jam tangan Rolex dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan disusun dengan teknik tinggi, memastikan keindahannya bertahan dalam waktu yang lama. Dengan kombinasi keahlian tangan dan inovasi teknologi, Rolex menetapkan standar baru dalam dunia jam tangan berhiaskan batu mulia.

HALAMAN SAMPING
Bezel pada jam tangan Rolex Oyster Perpetual Yacht-Master 40 dihiasi berlian dan safir dalam nuansa biru, perak, dan merah muda
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM
Rolex Oyster Perpetual Day-Date 36 dengan casing Oyster yang seluruhnya dihiasi dengan 254 berlian pada lug, tutup lug, dan sisi casing; Bezel dihiasi dengan 52 berlian dan dial jam dihiasi dengan 450 berlian; Penataan berlian berpotongan cemerlang pada bagian sisi casing dari emas kuning 18K
COLLECTOR’S CORNER

Tidak semua batu mulia diciptakan sama. Rolex hanya menggunakan berlian, rubi, safir, dan zamrud alami yang memenuhi kriteria kualitas tertinggi. Proses seleksi tidak hanya mempertimbangkan keindahan, tetapi juga ketahanan dan keasliannya. Setiap batu diperiksa dengan cermat untuk memastikan tidak ada cacat atau inklusi yang dapat memengaruhi tampilannya dalam jangka panjang. Selain itu, Rolex memilih berlian dengan tingkat kejernihan terbaik, memastikan bahwa setiap pantulan cahaya menghasilkan kilau yang optimal. Batubatu berwarna seperti safir dan rubi juga disortir satu per satu agar warna yang digunakan pada satu jam tangan terlihat harmonis dan serasi. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap jam tangan yang dihiasi batu mulia tetap mempertahankan kualitas visualnya selama bertahun-tahun.
Untuk menjaga standar tertinggi, Rolex memiliki laboratorium gemologi internal yang dilengkapi dengan peralatan analisis mutakhir. Teknologi yang digunakan dalam laboratorium ini sebanding dengan yang ditemukan di lembaga gemologi terkemuka di dunia, memungkinkan pemeriksaan yang lebih mendalam terhadap setiap batu. Rolex tidak hanya bergantung pada alat canggih, tetapi juga pada pengalaman gemologinya yang melakukan pemeriksaan manual untuk mengevaluasi setiap aspek dari batu yang dipilih. Mereka memastikan bahwa semua batu yang digunakan alami, berkualitas tinggi, dan sesuai dengan standar


Rolex. Dengan kombinasi antara teknologi dan keterampilan manusia, proses seleksi ini memastikan bahwa hanya batu terbaik yang akhirnya menghiasi jam tangan Rolex. Dalam menentukan kualitas berlian dan batu mulia, Rolex mengikuti standar ketat yang ditetapkan oleh World Jewellery Confederation (CIBJO). Salah satu aspek terpenting adalah kejernihan, di mana Rolex hanya menggunakan berlian tanpa inklusi yang dapat terlihat dengan mata telanjang. Proses ini menjamin kilauan yang lebih sempurna dan daya tarik visual yang lebih kuat. Untuk warna, Rolex bekerja dengan batu referensi yang telah disertifikasi secara independen, memastikan bahwa berlian yang mereka pilih adalah yang paling jernih. Batu mulia berwarna seperti rubi dan safir disortir dengan cermat agar memiliki keseragaman warna yang konsisten.
Semua tahap seleksi dilakukan dengan metode manual yang membutuhkan ketelitian tinggi, mencerminkan dedikasi Rolex terhadap detail dan estetika.
Selain kualitas bahan baku, cara batu dipotong sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam memantulkan cahaya. Rolex menggunakan berbagai jenis potongan seperti potongan brilliant, baguette, trapeze, persegi, hingga potongan asimetris untuk menciptakan efek visual yang beragam. Proporsi, simetri, dan teknik pemolesan setiap batu memainkan peran besar dalam menghasilkan kilau yang optimal. Potongan yang tepat memungkinkan cahaya masuk dan dipantulkan kembali

TEKNIK YANG DIGUNAKAN TIDAK HANYA
BERTUJUAN UNTUK ESTETIKA, TETAPI JUGA
UNTUK MEMASTIKAN BAHWA BATU MULIA
TETAP AMAN DAN TAHAN LAMA MESKIPUN JAM
TANGAN DIGUNAKAN DALAM
BERBAGAI KONDISI
secara maksimal, menciptakan efek “fire” atau pantulan cahaya warna-warni yang khas. Setiap batu yang dipilih tidak hanya harus memenuhi standar kualitas dari segi kejernihan dan warna, tetapi juga memiliki potongan yang sesuai agar selaras dengan desain jam tangan yang akan dihiasi. Memiliki batu mulia berkualitas tinggi saja tidak cukup tanpa teknik penyusunan yang tepat. Rolex mempercayakan tugas ini kepada para gem-setter berpengalaman yang menggunakan berbagai metode seperti pengaturan bead, pengaturan channel, pengaturan bezel, dan pengaturan prong Teknik yang digunakan tidak hanya bertujuan untuk estetika, tetapi juga untuk memastikan bahwa batu mulia tetap aman dan tahan lama meskipun jam tangan digunakan dalam berbagai kondisi. Setiap batu dipasang dengan ketelitian tinggi, mengikuti pola tertentu yang dirancang untuk menampilkan pendaran cahaya terbaik. Presisi dalam penyusunan ini sangat penting karena kesalahan kecil dalam penempatan batu bisa mengganggu keseluruhan tampilan dan bahkan mengurangi daya tahan jam tangan dalam jangka panjang.
Salah satu keunggulan Rolex dalam dunia gem-setting adalah kemampuannya menggabungkan beraneka macam teknik. Setiap jam tangan yang dihiasi batu mulia dirancang agar tidak hanya terlihat indah tetapi juga tetap fungsional dan tahan lama. Berbeda dengan perhiasan biasa, jam tangan harus menghadapi berbagai kondisi pemakaian, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga lingkungan ekstrem. Oleh karena itu, Rolex memastikan bahwa batu yang dipasang tidak hanya bertahan dari segi estetika, tetapi juga dari segi keamanan dan ketahanan dalam penggunaan jangka panjang. Dengan menggabungkan seni gem-setting yang

telah dikembangkan selama bertahun-tahun dengan pendekatan ilmiah yang ketat, Rolex menetapkan standar baru dalam dunia horologi berhiaskan batu mulia. Rolex telah menetapkan standar yang tinggi dalam dunia jam tangan berhiaskan batu mulia. Dari pemilihan bahan baku terbaik hingga teknik pemasangan yang presisi, setiap tahap dalam proses ini dilakukan dengan tingkat ketelitian yang luar biasa. Namun, yang membedakan Rolex bukan hanya keindahan batu-batu yang digunakannya, tetapi juga cara mereka memastikan bahwa setiap detail, mulai dari pemilihan, pemotongan, hingga penyusunan, dapat berjalan selaras dengan prinsip daya tahan dan fungsionalitas. Jam tangan Rolex yang dihiasi batu mulia bukan sekadar simbol kemewahan, tetapi juga hasil dari perpaduan antara keahlian manusia dan inovasi teknologi. Dengan pendekatan ini, Rolex tidak hanya menciptakan jam tangan yang indah, tetapi juga memastikan bahwa setiap mahakaryanya mampu bertahan melampaui waktu.
HALAMAN SAMPING DARI KIRI
Pengaturan berlian pada dial berlapis emas merah muda 18K; Menghiasi bezel dari platinum 950 dengan berlian potongan trapesium; Berlian-berlian potongan cemerlang yang telah diseleksi ketat
HALAMAN INI DARI KIRI
Penataan berlian yang menghiasi gelang President pada jam tangan Rolex; Pengaturan berlian pada angka Romawi dari emas kuning 18K


INIMITABLE DIAL
Omega merilis dua jam Speedmaster terbaru dengan dial jam berpola meteorit yang memikat
Sejak mendarat di bulan pada tahun 1969, Jam tangan Omega Speedmaster telah terhubung lekat dengan keajaiban langit malam dan luar angkasa. Kini, koleksi ikonis tersebut merayakan sejarah yang luar biasa tersebut dengan peluncuran Speedmaster Moonphase Meteorite. Koleksi yang menampilkan jam tangan dengan casing berukuran 43mm dan hadir berbahan stainless steel dengan dua warna dial yang berbeda. Masing-masing jam mempunyai dial yang terbuat dari batu meteorit yang unik dan ditenagai mesin kaliber Omega yang inovatif dan yang pertama menampilkan siklus bulan seperti yang terlihat dari belahan bumi utara dan selatan.
Daya pikat dimulai pada permukaan setiap jam, dengan dial yang terbuat dari bahan batu meteorit. Bahan angkasa kuno ini memperlihatkan pola serpihan-serpihan seperti pita yang unik dan berbeda pada setiap jam. Omega kemudian
melangkah lebih jauh dengan mewarnai bahan meteorit tersebut dengan pelapisan PVD hitam atau galvanik abu-abu. Dari situ, Speedmaster Moonphase Meteorite mengambil arah yang benarbenar memikat, menampilkan tampilan yang belum pernah terlihat sebelumnya pada Speedmaster. Pada posisi pukul 6, indikasi Moonphase menampilkan dua buah bulan, yang terbuat dari potongan asli meteorit. Ketika berputar, kedua bulan ini memperlihatkan perubahan pencahayaan yang terlihat di belahan bumi utara dan selatan, dan yang lebih luar biasa lagi, bintangbintang di latar belakang diposisikan persis seperti pada malam ketika Apollo 11 mencapai bulan pada tahun 1969 – sebagaimana dilihat dari rumah pembuatan jam Omega di Bienne, Swiss. Subdial pukul 3 menawarkan pencatat waktu 60 menit dan 12 jam, sementara pada pukul 9, terdapat subdial detik kecil dengan tampilan tanggal yang dilengkapi dengan jarum aluminium anodized merah.

HALAMAN SAMPING
Speedmaster Moonphase
Meteorite dalam pilihan dua warna dial yang berbeda, yang terbuat dari batu meteorit dengan pelapisan galvanik abu-abu atau PVD hitam
HALAMAN INI
Versi dengan galvanik abu-abu dan warna dasar PVD biru ini memiliki bezel keramik biru dan skala takimeter enamel putih, serta dial jam yang terbuat dari bahan batu meteorit memperlihatkan pola serpihanserpihan seperti pita yang unik dan berbeda pada setiap jam
PADA POSISI PUKUL 6, INDIKASI
MOONPHASE MENAMPILKAN DUA BUAH
BULAN, YANG TERBUAT DARI POTONGAN
ASLI METEORIT. KETIKA BERPUTAR, KEDUA
BULAN INI MEMPERLIHATKAN PERUBAHAN
PENCAHAYAAN YANG TERLIHAT DI BELAHAN
BUMI UTARA DAN SELATAN
Kedua jam tangan terbaru ini memiliki sentuhan warna yang berbeda, PVD hitam hadir untuk penggunanya yang ingin jam yang lebih minimalis dan klasik, sementara dial berwarna abuabu hadir dengan warna yang lebih cerah dan sporty. Pada varian dial meteorit dengan pelapisan PVD hitam, jarum dan penanda jamnya menggunakan bahan emas putih 18 karat, serta bezel keramik hitam dengan skala takimeter enamel putih. Sementara jam dengan dial meteorit dengan pelapisan galvanik abu-abu hadir dengan tampilan yang lebih sporty. Jam ini menawarkan warna dasar PVD berwarna biru, dengan bezel keramik biru dan skala takimeter enamel putih. Penanda jam dan jarum jam-menit menggunakan bahan emas 18 karat yang dilapisi dengan PVD biru, sementara jarum subdial menggunakan emas putih 18 karat.

PADA VARIAN DIAL METEORIT DENGAN
PELAPISAN PVD HITAM, JARUM DAN PENANDA
JAMNYA MENGGUNAKAN BAHAN EMAS PUTIH
18 KARAT, SERTA BEZEL KERAMIK HITAM
DENGAN SKALA TAKIMETER ENAMEL PUTIH


Untuk menggerakkan semua fungsi yang mengesankan ini, Omega telah mendesain kaliber manual-winding Co-Axial Master Chronometer Calibre 9914 yang baru. Mesin jam yang berdetak dalam frekuensi 4Hz ini, beserta finishing khususnya, dapat terlihat melalui kaca safir datar pada bagian belakang jamnya. Kaliber ini tahan terhadap medan magnet hingga 15.000 gauss dan menjamin standar ketelitian dan kinerja kronometrik terbaik dari Omega, sebagaimana ditentukan oleh Swiss Federal Institute of Metrology (METAS). Mesin jam ini memiliki cadangan daya sampai 60 jam atau 2.5 hari untuk kenyamanan dan fleksibilitas penggunanya. Setiap jam dipasang pada gelang berbahan stainless steel yang dipoles dan disikat dengan sistem penyesuaian comfort release khas dari Omega. Secara keseluruhan bobot jam tangan ini hanya mencapai 154 gram yang membuatnya masih nyaman untuk digunakan walaupun sepanjang hari. Diameter case yang berukuran 43mm juga masih pas untuk digunakan untuk berbagai ukuran pergelangan tangan. Jam tangan ini mempunyai ketebalan hanya 13.6mm dan mempunyai ukuran lug-to-lug yang mencapai 48.6mm sehingga nyaman untuk dikenakan.
Dengan meluncurkan Speedmaster Moonphase Meteorite, Omega sekali lagi mempersembahkan inovasi horologi yang menggabungkan penemuan teknis dan warisan sejarah yang panjang. Jam tangan ini tidak hanya merupakan penghormatan terhadap pencapaian luar angkasa yang monumental, tetapi juga sebuah karya seni yang mengajak pemakainya untuk merasakan keajaiban alam semesta yang tak terbatas, melalui presisi dan detail yang luar biasa. Sebuah penanda waktu yang tak hanya menceritakan kisah masa lalu, tetapi juga menghubungkan setiap detik dengan keajaiban langit malam yang terus memukau hingga hari ini.
HALAMAN SAMPING
Subdial pukul 3 menawarkan pencatat waktu 60 menit dan 12 jam, pada pukul 9 terdapat subdial detik kecil dengan tampilan tanggal yang dilengkapi dengan jarum aluminium anodized merah
HALAMAN INI DARI KIRI
Omega mendesain kaliber manual-winding Co-Axial Master Chronometer Calibre 9914 terbaru, yang berdetak dalam frekuensi 4Hz; Diameter case 43mm dan ketebalan 13.6mm, dengan ukuran lug-to-lug 48.6mm membuatnya nyaman untuk dikenakan
CHAPTER 25
Merayakan 25 tahun perjalanan, The Time Place menghadirkan koleksi jam tangan edisi spesial dari empat jenama prestisius


Tepat 25 tahun lalu, The Time Place secara perdana membuka pintunya kepada pelanggan di Plaza Senayan, Jakarta, dengan satu tujuan untuk membawa pengalaman baru dari dunia jam tangan mewah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, butik tersebut menjadi destinasi utama bagi kolektor dan penggemar jam tangan yang mencari kurasi terbaik dari jenama paling prestisius. Menapaki babak pencapaian tahun peraknya, The Time Place menggelar serangkaian acara eksklusif. Perayaan dimulai dari butik pertamanya, berlanjut ke lokasi ikonis lain seperti Plaza Indonesia, Pacific Place, dan Tunjungan Plaza 4, Surabaya. Lebih dari sekadar seremoni, perayaan ini adalah kesempatan untuk merayakan perjalanan waktu—dalam arti horologi dan dalam hubungan bersama para pelanggan setianya.
Sebagai puncak perayaan, empat nama besar dalam dunia horologi termasuk Breitling, Chopard, Hublot, dan Zenith


menghadirkan edisi khusus yang dirancang khusus untuk ulang tahun ke-25 The Time Place. Koleksi ini mencerminkan perpaduan sempurna antara warisan teknik cipta, inovasi teknis, dan sentuhan eksklusif. “Kami telah membangun hubungan yang kuat dengan para pelanggan kami selama bertahun-tahun, berdasarkan kepercayaan dan kecintaan bersama terhadap keunggulan,” ujar Irwan Danny Mussry, President & CEO Time International. Seperempat abad sejak berdirinya, The Time Place tetap berdiri sebagai penjaga waktu yang tak hanya menjual jam tangan, tetapi juga membawa filosofi bahwa setiap detik yang berlalu adalah bagian dari kisah yang layak dirayakan.
Breitling Navitimer B01 Chronograph 43 The Time Place 25th Anniversary
Perwujudan perayaan pertama datang dari Breitling yang mengapsulasi dua peristiwa sekaligus, 25 tahun The Time Place dan 140 tahun Breitling. Bahan emas merah 18 karat dipilih untuk case berukuran 43mm-nya. Edisi terbatas ini hanya akan dirilis dalam 25 unit saja. Dari bagian dial efek sunray berwarna perak berpadu dengan aksen merah burgundi pada bagian cincin dan subdial jamnya, menciptakan kesan mendalam yang terinspirasi oleh lanskap Indonesia. Sedangkan bezel dua arah khas Navitimer dihadirkan sebagai penghormatan kepada warisan navigasi udara dari Breitling.
Dari dalam, mesin jam Breitling Manufacture Caliber B01 bekerja dengan akurasi tinggi, menawarkan cadangan daya hingga 70 jam dan mekanisme column-wheel chronograph menjaga operasi yang presisi. Detail personal tampak pada caseback transparan yang menampilkan ukiran “One of 25” dan “The Time Place,” serta pemutar dengan angka “25” sebagai penghormatan terhadap momen bersejarah ini. Semuanya dipadukan dengan temali kulit buaya cokelat yang dilengkapi gesper emas senada, memberikan keseimbangan antara tampilan dan kenyamanan.

BAGIAN CASEBACK MENGADOPSI
MEKANISME KATUP YANG DAPAT DIBUKA, DENGAN UKIRAN GARUDA PANCASILA, LAMBANG NASIONAL INDONESIA, SEBAGAI GESTUR PENGHORMATAN
Chopard L.U.C XPS 1860 Officer The Time Place 25th Anniversary
Chopard datang dengan jam tangan berukuran 40mm yang berbahan emas merah muda etis 18 karat. Jam tangan ini menampilkan dial bertekstur guilloche yang menjadi daya tarik utamanya, berkat kedalaman visual dan kilauannya yang elegan. Ada detail klasik bermotif honeycomb di bagian luar caseback yang menjadi nilai warisan dari Chopard. Selain itu, ada hal lain yang membuat jam tangan ini menjadi Istimewa. Bukan dari depan, tetapi dari bagian caseback yang mengadopsi mekanisme katup yang dapat dibuka, dengan ukiran Garuda Pancasila, lambang nasional Indonesia, sebagai gestur penghormatan.
HALAMAN SAMPING
Breitling Navitimer B01 Chronograph 43 The Time Place 25th Anniversary dengan detil personal pada caseback transparan yang menampilkan ukiran “One of 25” dan “The Time Place”
HALAMAN INI
Chopard L.U.C XPS 1860 Officer The Time Place 25th Anniversary dengan dial bertekstur guilloche, dan caseback dengan mekanisme katup yang dapat dibuka, dihiasi ukiran Garuda Pancasila
COLLECTOR’S CORNER

Jam tangan ini ditenagai oleh L.U.C Caliber 96.01-L, sebuah
mesin ultra-tipis dengan micro-rotor emas 22 karat yang memastikan efisiensi pengisian daya dan cadangan hingga 65 jam. Berkat komponen Chopard Twin Technology, jam tangan ini tidak hanya menawarkan ketahanan daya yang luar biasa, tetapi juga presisi tinggi dengan sertifikasi COSC dan Poinçon de Genève. Dilengkapi dengan temali kulit buaya cokelat dan abuabu, serta gesper dari emas merah muda 18 karat, edisi terbatas 20 unit ini adalah bukti nyata bahwa keahlian, sejarah, dan identitas nasional.
Hublot Spirit of Big Bang Tourbillon 5-Day Power Reserve The Time Place 25th Anniversary
Hublot melestarikan DNA-nya dengan menyatukan inovasi material dan komplikasi tingkat tinggi melalui jam tangan edisi terbatas ini. Pemilihan material case berbahan matte putih dari karbon fros berukuran 42mm, menampilkan pola unik yang menjadikan tampilannya modern sekaligus futuristik. Bagian dial jamnya yang transparan memperlihatkan keindahan konstruksi skelet, dengan penunjuk waktu dan indikator cadangan daya dalam warna merah, memberikan kontras menarik pada estetika serba putihnya. Kemudian mekanisme tourbillon-nya diletakkan pada pukul 6, menjadi pusat utama perhatian yang visibel.

TERDAPAT EMBLEMASI EMAS PERINGATAN
25 TAHUN THE TIME PLACE PADA JAM
TANGAN EDISI TERBATAS 10 UNIT INI



Sedangkan mesin jam berpemutar manual HUB6020 menawarkan cadangan daya hingga 115 jam atau lima hari, menjadikan jam tangan ini salah satu model dengan penyimpanan daya terbaik di kelas haute horlogerie. Terdapat emblemasi emas peringatan 25 tahun The Time Place pada jam tangan edisi terbatas 10 unit ini. Temali karet hitam dengan lining merah semakin memperkuat kesan sporty dan avant-garde, dilengkapi gesper deployant dari keramik dan titanium hitam. Sebuah jam tangan yang mengabadikan kolaborasi panjang antara Hublot dan The Time Place dalam membentuk lanskap horologi di Indonesia.

Zenith DEFY Skyline Tourbillon The Time Place 25th Anniversary
Zenith memilih untuk mengharmoniskan warisan dan inovasi dengan menghadirkan jam tangan berbahan keramik hitam dalam ukuran 41mm. Ciri khas seri DEFY yang terdepan juga dipertahankan lewat hadirnya bagian bezel dodekagonal. Lalu, warna biru es dengan pola sunray menjadikan dial jamnya begitu mencolok dan berkontras dengan material serba hitamnya. Sementara indeks yang dilapis bahan ruthenium dengan SuperLumiNova® memudahkan melihat jam dalam kondisi gelap sekalipun. Sama seperti Hublot, jam tangan ini memiliki pusat perhatian di pukul 6 berkat kehadiran mekanisme tourbillon-nya.
Degup dari mesin jam El Primero 3630 berfrekuensi 5Hz (36.000 VpH) sengaja dirancang untuk memastikan stabilitas daya, meskipun tourbillon-nya berotasi dalam 60 detik. Berkemampuan simpan daya hingga 60 jam, Zenith terlihat ingin menciptakan keseimbangan performa dan efisiensi energi. Terdapat detail eksklusif pada komponen bobot gerak oscillating-nya dengan angka “25” berlapis emas merah muda. Bersanding dengan gelang keramik hitam yang dapat diganti dengan temali karet hitam, model terbatas 20 unit ini menegaskan komitmen Zenith dalam menghadirkan horologi berteknologi tinggi dengan estetika modern yang berani.
HALAMAN SAMPING
Hublot Spirit of Big Bang Tourbillon 5-Day Power Reserve The Time Place 25th Anniversary dengan dial jam transparan memperlihatkan keindahan konstruksi skelet, dan emblemasi emas peringatan 25 tahun The Time Place
HALAMAN INI
Zenith DEFY Skyline Tourbillon The Time Place 25th Anniversary dengan detail eksklusif pada komponen bobot gerak oscillating-nya dengan angka “25” berlapis emas merah muda
TIME TRAVEL
Parmigiani Fleurier menciptakan jam tangan untuk penjelajah dunia modern yang menandai titik balik dalam sejarah pembuatan jam


TONDA PF GMT RATTRAPANTE ADALAH YANG
PERTAMA DI DUNIA YANG MEMPERKENALKAN
FUNGSI RATTRAPANTE YANG DIKAITKAN
DENGAN KRONOGRAF SEPERSEKIAN DETIK
PADA JARUM ZONA WAKTU KEDUA
Merek jam tangan Parmigiani Fleurier menandai titik balik dalam sejarah pembuatan jam tangan dengan produk pertama di dunia yang masih tak tertandingi hingga saat ini, yaitu Tonda PF GMT Rattrapante yang pertama kali diluncurkan tahun 2022. Tonda PF GMT Rattrapante adalah yang pertama di dunia yang memperkenalkan fungsi rattrapante yang dikaitkan dengan kronograf sepersekian detik pada jarum zona waktu kedua. Sejak peluncuran perdana lini Tonda PF di tahun 2021, Parmigiani Fleurier telah merilis lebih banyak model dalam lini PF dengan GMT Rattrapante. Jam tangan ini mendefinisikan ulang komplikasi GMT dengan pendekatan yang murni dan intuitif, yang memungkinkan pembacaan dua zona waktu yang intuitif dan efisien. Tidak seperti jam tangan GMT tradisional pada umumnya, Tonda PF GMT Rattrapante menawarkan pembacaan instan dan menghilang sesuai permintaan, mempertahankan desainnya yang ramping dan minimalis. Sekilas, ini adalah jam tangan dua jarum sederhana dengan dial yang bersih, tanpa tanggal, logo sederhana di pukul 12, indeks kecil yang diaplikasikan, dan estetika Tonda PF yang unggul. Namun jika Anda memperhatikan detailnya, terlihat tombol tersembunyi di lug kiri bawah dan tombol kecil yang menonjol dari bagian tengah tombol jam yang mengisyaratkan adanya kerumitan lebih lanjut. Inilah rahasia GMT Rattrapante, yang tampaknya tidak memiliki GMT atau fungsi rattrapante apa pun. Kenyataannya, tombol pada lug adalah tombol maju GMT, yang ketika ditekan akan menggerakkan jarum jam emas putih maju satu jam per tekanan, memperlihatkan jarum jam emas merah muda di bawahnya.


Tahun ini, Parmigiani Fleurier memperkenalkan lini terbarunya, Tonda PF GMT Rattrapante Verzasca yang baru saja diluncurkan di ajang Watches and Wonders Geneva pada tanggal 1 April ini.
Guido Terreni, CEO Parmigiani Fleurier menjelaskan dalam rilis mereka, “Tonda PF GMT Rattrapante berbicara dalam bahasa emosi dan intuisi. Ia menghapus jarak antara zona waktu dan orang-orang dengan satu gerakan. Ia bukan sekadar mesin jam lain, tetapi cara yang lebih manusiawi dan elegan untuk menikmati waktu. Di era ketika dunia lebih terhubung dari sebelumnya, kami ingin menciptakan mesin jam yang menghilang saat tidak lagi dibutuhkan, menawarkan kemewahan kemurnian dan kerahasiaan yang hanya menampakkan dirinya kepada mereka yang membutuhkannya. Beginilah cara kami mendefinisikan kemewahan sejati: kecanggihan tak kasat mata yang melayani hal-hal penting”.
Mesin jam pada koleksi terbaru ini adalah Calibre PF051, sebuah mesin otomatis yang dilengkapi dengan mikro-rotor rose gold 22K yang dihiasi dengan pola guilloché khas merek, “Grain d’Orge”. Terdiri dari 215 komponen, mesin ini menawarkan cadangan daya 48 jam dan frekuensi 3 Hz (21.600 A/h), yang memastikan presisi yang luar biasa. Case jam dengan diameteter 40mm dan tebal 10.7mm terbuat dari baja antikarat yang dipoles dan diberi lapisan satin dengan bezel beralur dari platinum 950. Jam tangan yang elegan ini dirancang untuk era di mana waktu berpacu secepat kehidupan nomaden kita, dengan inovasi yang melampaui penguasaan teknis. Dilengkapi dial jam Verzasca Green yang memukau, terinspirasi oleh air jernih dan kaya mineral di Lembah Verzasca, di mana waktu seakan terhenti, mengundang refleksi. Meskipun jarak fisik mungkin tampak tidak dapat diatasi, Parmigiani Fleurier menawarkan pendekatan yang unik, menjembatani kesenjangan geografis dan emosional.
HALAMAN SAMPING
Parmigiani Fleurier Tonda PF GMT Rattrapante dengan dial jam Verzasca Green, dilengkapi tombol GMT tersembunyi di lug kiri bawah
HALAMAN INI DARI KIRI
Mesin jam Calibre PF051 otomatis yang dilengkapi dengan mikro-rotor rose gold 22K terlihat dari bagian belakang casing; Desain jam ramping dan minimalis, dilengkapi gelang baja antikarat yang dipoles
BE BOLD WITH BLACK BAY!
Pilihan warna-warni berani pada lini Black Bay Chrono kian menegaskan posisi Tudor sebagai merek jam tangan yang berani bereksperimen

Motto ‘Born To Dare’ (terlahir untuk berani) menjadi bagian dari identitas merek Tudor, yang dikenal dengan jam tangannya yang tahan terhadap kondisi ekstrem dan gaya hidup yang berani. Keberanian ini termasuk pemilihan warnawarna baru yang tidak terduga, dan Tudor terus menggunakan Black Bay Chrono sebagai platform untuk bermain dengan spektrum warna yang lebih luas. Berikut ini kami pilihkan tiga koleksi Tudor dari lini Black Bay Chrono dalam warna-warni yang khas, dan layak dikoleksi.
Black Bay Chrono “Pink” Pilihan warna-warna baru pada lini Black Bay Chrono membuktikan bahwa Tudor selalu berani bereksperimen dalam desain. Masih ingat jam tangan Tudor kronograf merah muda yang mengejutkan kita semua di awal tahun lalu? Itu adalah terobosan yang cukup berani. Tudor Black Bay Chrono “Pink” ref. 79360N-0019 dengan dial berwarna merah muda memang tidak terduga pada awalnya, tetapi melawan arus adalah bagian dari DNA inti Tudor. Black Bay Chrono Pink tidak lagi menggunakan gelang Oyster 3-link seperti yang ditemukan pada koleksi sebelumnya, melainkan gelang jam 5-link Jubilee dari baja tahan karat dengan sistem gesper penyesuaian cepat T-Fit. Casing jamnya dari baja tahan karat 316L yang dipoles dan disikat satin, berdiameter 41mm, dengan bezel dari baja tahan karat 316L, sisipan dari aluminium anodisasi hitam dengan skala takimetrik. Jarum jam khas berbentuk “Snowflake” adalah salah satu ciri khas jam tangan penyelam Tudor yang diperkenalkan pada tahun 1969, dengan material berpendar Swiss Super-LumiNova® Kelas A. Jam tangan ini ditenagai mesin jam Calibre MT5813 buatan pabrik, yang disertifikasi oleh Lembaga Pengujian Kronometer Resmi Swiss (COSC), dengan pegas keseimbangan silikon, cadangan daya 70 jam, konstruksi roda kolom, dan kopling vertikal.
BLACK BAY CHRONO PINK
MENGGUNAKAN GELANG
JAM LIMA TAUTAN DARI BAJA
TAHAN KARAT DENGAN GESPER PENYESUAIAN CEPAT T-FIT

Black Bay Chrono ‘Blue’ Boutique Edition
Tudor memiliki sejarah panjang dengan jam tangan dalam warna dial

Black Bay Chrono terbaru yang diberi warna “Tudor Blue” Boutique Edition ini juga terinspirasi oleh kronograf Tudor generasi pertama, dengan tata letak dial mencakup penghitung 45 menit dan bukaan tanggal yang diposisikan pada pukul 6. Kronograf otomatis ini memiliki casing baja tahan karat berukuran 41mm dengan panjang lug-to-lug 49,8mm dan ketebalan 14,4mm, termasuk lapisan kristal safir berbentuk kubah. Di dalamnya terdapat mesin kaliber MT5813 bersertifikat COSC, kronograf yang berbasis Breitling B01 yang dilengkapi dengan per rambut silikon, roda kolom, kopling vertikal, dan cadangan daya 70 jam. Salah satu peningkatan yang mengesankan dan berhasil dieksekusi dengan baik adalah gelang jam lima tautan dengan sistem T-Fit, yaitu gesper pada gelang jam dengan penyesuaian cepat dan mudah.
Masih tetap setia pada estetika lini jam tangan Tudor Black Bay, model terbarunya ini juga memiliki jarum “Snowflake” yang terkenal, ciri khas Tudor untuk jam tangan penyelam sejak 1969, kini dalam versi yang diasah untuk memastikan keterbacaan optimal pada pelat jam biru berkubah termasuk dua sub-counter perak berongga. Terinspirasi oleh kronograf Tudor generasi pertama, tata letak dial mencakup penghitung 45 menit dan bukaan tanggal yang diposisikan pada pukul 6. Karakteristik yang dapat dikenali dari lini Black Bay, adalah lapisan akhir yang disikat dan dipoles satin, lug yang miring, dan tombol jam bertanda mawar Tudor, seluruhnya dipertahankan dalam casing baja dengan diameter 41mm. Bezel jam tetap dari baja tahan karat, lengkap dengan sisipan skala takimetrik dari aluminium anodisasi biru yang melengkapi tampilan dan fungsi jam tangan sporty ini.
Black Bay Chrono Flamingo Blue Setelah warna pink yang mengejutkan, dan Edisi Butik dalam warna biru yang lebih tenang, Tudor muncul dengan warna “Flamingo Blue”, warna biru kehijauan terang yang menawarkan kelanjutan yang mengejutkan. Kita tahu bahwa burung Flamingo tidak ada yang berwarna biru, Tudor pun tahu itu, namun jika Anda mendeskripsikan “Flamingo Blue” kepada seseorang, kemungkinan besar Anda akan menemukan warna biru kehijauan, yang sangat khas dari perairan tropis yang disukai burung Flamingo. Black Bay Chronograph Flamingo Blue ini juga berukuran lebar 41mm, tebal 14,4mm, dan dilengkapi gelang jam 5-tautan dengan gesper penyesuaian cepat T-Fit. Model ini ditenagai mesin kronograf otomatis MT5813 Tudor yang berdetak pada 4 Hz dan menawarkan cadangan daya 70 jam. Dial warna biru kehijauan dan subdial warna hitam yang kontras pada jam tangan ini menjadi daya tarik tersendiri, dan mungkin akan mencapai sukses besar seperti versi ‘pink’ yang diluncurkan awal tahun lalu.


TIMELESS MOMENTUM
Menjembatani warisan dan inovasi, TAG Heuer di ajang
LVMH Watch Week 2025 menghadirkan koleksi yang merayakan presisi, estetika, dan dinamika waktu



DESAIN JAM TANGAN INI TERINSPIRASI DARI
HEUER DASHBOARD TIMER YANG HADIR DI
PORSCHE 911 “147” TAHUN 1965

Lima tahun lalu, Dubai atau The Jewel of the Middle East, menjadi persinggahan pertama dari LVMH Watch Week. Acara tahunan ini terus tumbuh menjadi panggung yang secara eksklusif memamerkan inovasi terbaru dari jenama seperti TAG Heuer, Hublot, Zenith, dan Bvlgari. Jenewa, Singapura, Miami menjadi persinggahan dari tahun-tahun berikutnya, hingga pada tahun ini New York dan Paris menjadi destinasi dari acara bergengsi tersebut. Salah satu di antara jenama yang berpartisipasi, TAG Heuer kembali menarik perhatian dengan koleksi yang menggugah. Dalam perjalanannya, mencatat kebangkitan dari seri Carrera di tahun 2020, kemudian evolusi Connected Watch di 20221, sampai eksplorasi material dan komplikasi pada edisi-edisi berikutnya. Terus mendorong batas inovasi, berikut ini adalah lima jam tangan terbaru yang patut menjadi sorotan.
TAG Heuer Carrera Chronosprint x Porsche Rallye
Mewarisi semangat pionir dengan sentuhan modern, jam tangan ini ditenagai mesin TH20-08 Chronosprint in-house, menawarkan cadangan daya 80 jam. Modul kronografnya, eksklusif untuk kemitraan Porsche, menampilkan roda siput ganda yang mempercepat detik pertama setiap 15 detik sebelum melambat. Rotor berbentuk setir Porsche memperkuat koneksi mekanisnya.


Desain jam tangan ini tak kalah memikat, terinspirasi dari Heuer dashboard timer yang hadir di Porsche 911 “147” tahun 1965, serta elemen dasbor Porsche klasik. Dial hitamnya, merujuk pada Heuer Master Time / Monte Carlo stopwatches 1965, menawarkan kontras tinggi untuk visibilitas optimal. Penanda beige merefleksikan warna setir asli mobil tersebut, sementara sentuhan akhir dial menghadirkan efek kilau layaknya bodi kendaraan, menambahkan nuansa elegan.
Kolaborasi ini berakar pada Rally Monte Carlo 1965, saat Porsche 911 “147” mengandalkan Heuer Rally Master untuk navigasi presisi. Kini, TAG Heuer Carrera Chronosprint x Porsche Rallye hadir dalam versi baja dengan gelang jam H-shaped dan tali jam kulit hitam, serta versi emas 18K 3N dengan temali kulit hitam dan calfskin cokelat muda.
HALAMAN SAMPING
Model mengenakan jam tangan TAG Heuer terbaru yang terinspirasi dari
Porsche 911 “147” tahun 1965
HALAMAN INI
TAG Heuer Carrera Chronosprint x Porsche Rallye dalam versi baja dengan gelang jam H-shaped, dan versi emas 18K 3N dengan tali kulit hitam, dilengkapi mesin TH20-08 Chronosprint; Jam yang terinspirasi dari elemen-elemen dasbor
Porsche klasik ini dilengkapi kotak khusus yang eksklusif
COLLECTOR’S CORNER


TAG Heuer Carrera Chronograph

Seri terbaru Carrera chronograph ini diperkenalkan dalam dua desain berbeda: biru khas Carrera dan pink lembut. Warna ini mencerminkan keanggunan, fleksibilitas, dan daya tarik abadi koleksi ini. Dial dengan finis circular-brushed menambah dimensi dan memastikan keterbacaan dalam berbagai pencahayaan. Tata letak bi-compax menjaga keseimbangan visual, dengan jarum rhodium-plated untuk presisi optimal dan jendela tanggal di posisi 6 sebagai sentuhan fungsional.

Melihat paras sekelilingya, setiap detail jam tangan ini memancarkan kemewahan, dari flange bertatahkan 72 berlian hingga 11 indeks chaton berlian yang melengkung elegan. Temali kulit buaya biru tua dan calfskin pink yang dapat diganti dengan mudah menawarkan fleksibilitas, sementara sentuhan iridescent menambah kilau lembut yang menyempurnakan tampilan mewahnya.
Selain itu, tersedia dua opsi temali tambahan kulit buaya putih dan abu-abu yang menambah fleksibilitas koleksi ini. Tersedia di butik utama dan online, kedua temali ini dilengkapi sistem CAPSA interchangeable untuk kemudahan penggantian. Model terbaru ini menghadirkan ekspresi feminin nan elegan dari Carrera, dengan casing 39mm yang seimbang dan serbaguna.



TOURBILLON YANG DITEMPATKAN DALAM DIAL UNGU SMOKY MENCURI
PERHATIAN, MEMPERLIHATKAN PRESISI DAN SAVOIR-FAIRE DI BAWAH
KRISTAL SAFIR KUBAH KHAS GLASSBOX
TAG Heuer Chronograph & Chronograph Tourbillon in Purple
Setelah kesuksesan TAG Heuer Monaco Chronograph 2022 dalam warna ungu, TAG Heuer kini menghadirkan skema warna mencolok ini ke dalam seri Carrera Glassbox. Dial terbaru menampilkan efek gradasi halus, bertransisi dari hitam pekat di tepi ke ungu mewah di tengah, dengan finis sunray-brushed smoky yang menambah dimensi dan interaksi cahaya dari setiap sudut.
Penghitung chronograph menampilkan finis black azuré dengan aksen perak untuk visibilitas optimal, sementara kristal safir kubah khas Glassbox memperkuat struktur melengkung dial, menciptakan tampilan yang berani. Casing dengan finis sunray-brushed berpadu harmonis dengan gradasi dial, sementara penanda jam berlapis rhodium dan aksen perak menghadirkan kesan elegan yang refined namun tetap subtil.
Terbatas hanya 200 unit, sebagaimana tertulis pada ukiran XXX/200 di caseback, jam tangan ini ditenagai oleh mesin inhouse Heuer 02 (TH20-09) tourbillon, dengan cadangan daya 65 jam. Tourbillon yang ditempatkan dalam dial ungu smoky mencuri perhatian, memperlihatkan presisi dan savoir-faire di bawah kristal safir kubah khas Glassbox. Kedua model ini dilengkapi temali kulit hitam berlubang, dengan jahitan hitam di bagian depan dan lapisan calfskin ungu di bagian dalam.
HALAMAN SAMPING
Dua versi terbaru dari TAG Heuer Carrera Chronograph: Biru khas Carrera dan pink lembut. Keduanya bertatahkan 72 berlian dan 11 indeks chaton berlian, dengan casing 39mm
HALAMAN INI
TAG Heuer Chronograph & Chronograph Tourbillon dalam warna ungu diciptakan Terbatas hanya 200 unit, ditenagai mesin in-house Heuer 02 (TH20-09) dengan Tourbillon yang ditempatkan dalam dial ungu
COLLECTOR’S CORNER


ERGONOMI MENJADI KUNCI DALAM
PENGEMBANGAN TAG HEUER FORMULA 1 CHRONOGRAPH



HALAMAN INI
TAG Heuer Formula 1 Chronograph
Terinspirasi dari dunia Formula 1, koleksi terbaru ini menghadirkan elemen tajam dan dinamis, tetap setia pada warisan TAG Heuer Formula 1. Desain casing mencerminkan aerodinamika mobil F1, dengan siluet yang mengingatkan pada hidung kendaraan balap. Bezel micro perforation mereferensikan cakram rem pada mobil tercepat di dunia, sementara indeksnya mencerminkan garis depan mobil F1.
Ergonomi menjadi kunci dalam pengembangan TAG
Heuer Formula 1 Chronograph. Jarak lug-to-lug dioptimalkan demi kenyamanan, dengan profil casing lebih ramping dan aerodinamis. Material titanium ringan, dipadukan dengan temali karet dinamis, memastikan daya tahan dan kenyamanan maksimal. Beberapa versi hadir dengan lapisan DLC,

Beberapa pilihan TAG Heuer Formula 1 Chronograph terbaru dengan desain casing yang mencerminkan aerodinamika mobil F1, hingga bezel tachymeter aluminium dengan cincin berwarna. Hadir dalam kotak khusus yang eksklusif
HALAMAN SAMPING
TAG Heuer Carrera Date hadir dengan casing 36mm dan ketebalan 10,26mm, menampilkan palet pastel lembut, dengan 11 berlian (total 0,2 karat) menghiasi dial jam dsn mesin Caliber 7 automatic
menjadikannya pilihan ideal bagi pencinta balap dan gaya hidup urban. Koleksi inti ini menampilkan bezel tachymeter aluminium dengan cincin berwarna antara casing dan bezel, terinspirasi dari rekayasa presisi F1. Jarum jam dan menit berkerangka menghadirkan sentuhan modern, sementara pusher bentuk unik dan cincin tombol jam berlapis lacquer dalam warna cerah menambah kesan mekanis dan mewah, mengingatkan pada mobil F1 di sirkuit dengan warna serupa.




TAG Heuer Carrera Date
TAG Heuer Carrera Date terbaru ini diciptakan dengan mengutamakan kenyamanan dan keseimbangan, dengan casing 36mm dan ketebalan 10,26mm, memastikan fit yang elegan tanpa mengorbankan desain ikonis TAG Heuer. Dilengkapi gelang jam Carrera H dari baja mengilap, jam tangan ini menjadi simbol feminitas abadi. Ditopang oleh mesin Caliber 7 automatic dengan cadangan daya 56 jam, jam ini juga menghadirkan jendela tanggal miring di posisi 6 untuk visibilitas optimal.
Dengan palet pastel lembut, Carrera Date memadukan keanggunan dan fleksibilitas, siap melengkapi berbagai gaya dan kesempatan. Bagian trek bergradasi yang mengelilingi setiap dial,
merepresentasikan kecepatan dan merujuk pada warisan balap
TAG Heuer Carrera. Detail ini menegaskan bahwa meskipun hadir dalam palet pastel lembut, Carrera tetap mempertahankan karakternya yang berani, menghubungkan masa lalu dan masa kini dengan gaya effortless
Sentuhan kilau memperkaya desainnya, dengan 11 berlian (total 0,2 karat) menghiasi dial secara subtil. Indeks berlian klasik khas TAG Heuer menambah pesona elegan tanpa berlebihan, memperkuat estetika refined sekaligus menarik perhatian pada dial pastel yang menawan.
ORBITS & ALTITUDES
Bell & Ross mengajak pencinta jam tangan merasakan perjalanan waktu, dari kedalaman kosmos hingga presisi manuver di langit


Waktu adalah perjalanan, mewujud dalam detik yang berlalu saat mata menatap pergerakan benda langit di orbitnya. Manusia selalu terpikat oleh presisi mekanismenya, sebuah konsep yang menandai setiap peralihan dan perubahan di semesta. Bell & Ross menangkap esensi ini dalam dua jam tangan terbaru nan istimewa: BR-03 Astro, yang membawa perspektif kosmik ke pergelangan tangan, dan BR-05 Chrono Patrouille de France, sebuah penghormatan bagi presisi penerbangan. Keduanya menggambarkan bagaimana waktu terhubung erat dengan eksplorasi, baik di angkasa luar maupun di ketinggian langit. Namun, sebelum membahas bagaimana ketinggian dan kecepatan menjadi inspirasi desain Bell & Ross, mari kita lebih dulu menelusuri BR-03 Astro, sebuah jam tangan yang merangkum pesona langit malam dan orbit planet dalam satu tampilan yang memukau.

DALAM SATU MENIT, SATELIT KECIL
MENGELILINGI BUMI SEBAGAI PENANDA
DETIK, SEMENTARA BULAN DAN MARS
MENUNJUKKAN MENIT DAN JAM DENGAN
PERGERAKAN YANG SELARAS

Selain daya tarik estetikanya, BR-03 Astro dirancang dengan presisi tinggi untuk memenuhi standar teknis Bell & Ross. Menggunakan case berbahan keramik hitam berukuran 41mm, jam ini tidak hanya ringan tetapi juga tahan terhadap benturan dan goresan, mencerminkan ketangguhan instrumen yang cocok di segala medan. Pelindung dial jam dari kristal safir dengan lapisan antireflektif dibentuk menyerupai kubah untuk memberikan efek tiga dimensi pada representasi Bumi. Sementara, mesin otomatis BR-CAL.327 yang menggerakkan jam ini mampu menyimpan cadangan daya hingga 54 jam, memastikan keandalan dalam penggunaan sehari-hari. Dengan ketahanan air hingga 100 meter dan temali karet hitam yang kokoh, jam ini tetap fungsional dalam berbagai kondisi. Sebagai edisi terbatas 999 unit, BR-03 Astro bukan sekadar penunjuk waktu, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap eksplorasi ruang angkasa dan seni horologi kontemporer.
HALAMAN SAMPING
Bell & Ross BR-03 Astro dengan dial biru aventurine menggambarkan langit malam, dan membawa perspektif kosmik ke pergelangan tangan
HALAMAN INI
Jam tangan mewah ini ditenagai mesin otomatis BR-CAL.327 dengan cadangan daya hingga 54 jam, menampilkan fitur bumi pada pusatnya, dengan orbit Mars dan Bulan berfungsi sebagai indikator waktu yang bergerak dalam lintasan masing-masing
BR-03 Astro adalah interpretasi Bell & Ross terhadap keindahan alam semesta yang diabadikan dalam sebuah jam tangan. Terinspirasi dari Cupola, kubah observasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional, jam ini menghadirkan perspektif unik seolah melihat Bumi dari luar angkasa. Dial biru aventurine menggambarkan langit malam, dengan Bumi di pusatnya, sementara orbit Mars dan Bulan berfungsi sebagai indikator waktu yang bergerak dalam lintasan masing-masing. Dalam satu menit, satelit kecil mengelilingi Bumi sebagai penanda detik, sementara Bulan dan Mars menunjukkan menit dan jam dengan pergerakan yang selaras. Dengan desain ini, setiap tampilan waktu menjadi pengalaman visual yang menggugah imajinasi, seolah mengamati dinamika kosmik dalam satu pandangan yang intim dan puitis.

COLLECTOR’S CORNER

BAGIAN SUB-DIAL PADA POSISI TIGA
DAN SEMBILAN MENUNJUKKAN FUNGSI
KRONOGRAF YANG VITAL BAGI PILOT DALAM
MENGUKUR WAKTU DENGAN PRESISI
Jika BR-03 Astro menggambarkan ketenangan kosmos, BR-05 Chrono Patrouille de France mewakili dinamika langit dengan menandu semangat dunia aviasi. Terinspirasi oleh Patrouille de France, tim aerobatik elit Angkatan Udara Prancis, jam tangan ini melambangkan presisi, kecepatan, dan koordinasi sempurna di udara. Dial biru sunburst-nya mengambil inspirasi dari seragam pilot, sementara detail merah, putih, dan biru mencerminkan warna kebanggaan skuadron. Lalu, bagian sub-dial pada posisi tiga dan sembilan menunjukkan fungsi kronograf yang vital bagi pilot dalam mengukur waktu dengan presisi. Kehadiran logo Patrouille de France di posisi enam menjadi tanda autentik dari kemitraan istimewa ini. Dengan desain yang menyatukan kekuatan dan elegansi, BR-05 Chrono Patrouille de France adalah perwujudan jam tangan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga
memiliki makna simbolis yang kuat. Mengusung pendekatan desain urban yang modern, BR-05 Chrono Patrouille de France tetap mempertahankan DNA Bell & Ross dengan bentuk ikonis lingkaran dalam persegi. Berdiameter 42mm, case-nya terbuat dari baja satin-polish yang memberikan kesan kokoh sekaligus elegan. Mekanisme mesin otomatis BR-CAL.326 menawarkan cadangan daya lebih dari 60 jam, menjadikannya alat yang dapat diandalkan dalam berbagai situasi. Fitur kronograf dengan dua sub-dial memastikan pengukuran waktu yang presisi, sementara kaca safir anti-reflektif melindungi tampilan yang tetap jelas di segala kondisi pencahayaan. Tersedia dalam pilihan temali baja atau kulit biru, jam tangan ini menyesuaikan dengan gaya pemakainya. Terbatas hanya 500 unit, BR-05 Chrono Patrouille de France tak hanya menjadi pernyataan gaya, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap para penerbang yang menjelajahi langit dengan kecermatan dan keberanian.



Dengan BR-03 Astro dan BR-05 Chrono Patrouille de France, Bell & Ross kembali menegaskan keahliannya dalam merancang jam tangan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat penunjuk waktu, tetapi juga sebagai simbol eksplorasi dan presisi. Dari keheningan kosmos hingga ketepatan manuver udara, kedua jam tangan ini mewakili perjalanan manusia dalam memahami ruang semesta dan waktu. BR-03 Astro menghadirkan perspektif unik tentang orbit planet, sementara BR-05 Chrono Patrouille de France merayakan keterampilan dan dedikasi para penerbang elit. Melalui desain yang inovatif dan teknis, Bell & Ross tidak hanya menciptakan instrumen waktu, tetapi juga merangkai kisah yang menghubungkan pemakainya dengan dunia di luar batas yang terlihat. Sebuah penegasan bahwa perjalanan waktu, seumpama dengan aktivitas eksplorasi, selalu bergerak maju.

HALAMAN SAMPING
Bell & Ross BR-05 Chrono Patrouille de France dengan bentuk ikonis lingkaran dalam persegi, case dan gelang jam terbuat dari baja satin-polish
HALAMAN INI
Jam tangan yang terinspirasi oleh Patrouille de France, tim aerobatik elit Angkatan Udara Prancis ini tersedia dalam pilihan temali kulit warna biru, diproduksi terbatas hanya 500 unit yang eksklusif

STRIKING COLORS
Grand Seiko merilis dua jam terbaru yang menggoda dengan dial yang terinspirasi dari musim indah Jepang yang terkenal
Membuka awal tahun ini, Grand Seiko merilis jam tangan yang menangkap secara sempurna keindahan alam dalam dua koleksi dari lini Heritage yang klasik, untuk merayakan dua momen musim di Jepang yang terkenal - Rikka dan Shūbun. Jam tangan ini adalah interpretasi ulang dari jam tangan otomatis pertama Grand Seiko 62GS, yang diluncurkan pada tahun 1967. 62GS mendapatkan popularitas karena desainnya
yang mencolok dengan casing multi-sisi layaknya cermin dan bukaan dial lebar, yang dicapai dengan konstruksi bebas bezel dan teknik pemolesan Zaratsu khas Grand Seiko. Seluruh elemen ini digabungkan untuk menjadikan 62GS jam tangan yang berdesain bersih, ramping, mudah dibaca, dan nyaman untuk dipakai. Murni dan halus, 62GS adalah karya klasik dari Grand Seiko yang layak dikoleksi oleh para kolektor jam tangan.

Dua model baru ini adalah penerus dari SBGH271 dan SBGH272 yang dengan sempurna memadukan dedikasi Grand Seiko dalam menangkap keindahan alam Jepang dengan teknik presisi dan warisan desainnya. Jam terbaru yang pertama adalah SBGH351 yang menangkap esensi dari Rikka, yang dinamai berdasarkan salah satu dari dua puluh empat sekki atau pembagian musim di Jepang, yaitu ketika musim semi bertransisi ke musim panas. Dial berwarna hijau cerah dengan tekstur yang khas mencerminkan angin yang berhembus melalui padang rumput yang subur yang mengelilingi Grand Seiko Studio Shizukuishi. Logo Grand Seiko berwarna emas dan jarum detik yang kontras dengan dial tersebut berharmoni sempurna, menambah keindahan tampilan jam ini. Sedangkan bagi para penyuka jam dengan dial biru yang klasik, SBGH353 menawarkan dial berwarna biru tua yang terinspirasi dari Shūbun, yang merupakan musim keenam belas dari dua puluh empat sekki atau musim di Jepang, yang jatuh pada waktu ekuinoks musim gugur – saat bulan dan bintang menerangi langit malam yang cerah di Jepang. Aksen emas pada logo Grand Seiko dan jarum detik mencerminkan kilau langit malam musim gugur yang memukau, menambah nuansa magis dan anggun pada jam ini.
Kedua jam tangan ini memiliki pembukaan dial yang lebar, yang dicapai melalui konstruksi tanpa bezel, memberikan tampilan visual yang lebih menarik saat dikenakan di pergelangan tangan. Kedua model jam ini ditenagai mesin Hi-Beat 3600 Caliber 9S85, yang dirakit dengan tangan oleh para pengrajin master Grand Seiko, memastikan ketepatan dan daya tahan yang mumpuni dalam segala kondisi. Caliber 9S85 mampu memberikan akurasi waktu +5 hingga –3 detik sehari, memiliki cadangan daya 55 jam yang memudahkan penggunanya, dan ketahanan yang membuat setiap jam tangan Grand Seiko terkenal. Kaliber 9S85 adalah hasil dari pengembangan dan kemajuan selama bertahun-tahun baik dalam desain dan pembuatan komponen dan bahan oleh Grand Seiko.

KEINDAHAN CASING JAM YANG DIPOLES
DENGAN TEKNIK ZARATSU, DENGAN TEPI
TAJAM DAN PERMUKAAN BEBAS DISTORSI, MENONJOLKAN SENI DAN KETERAMPILAN
LUAR BIASA
Keindahan casing jam yang dipoles dengan teknik Zaratsu, dengan tepi tajam dan permukaan bebas distorsi, menonjolkan seni dan keterampilan luar biasa yang menjadi ciri khas sebuah Grand Seiko. Kedua jam ini memiliki casing dengan diameter 40mm dan hanya setebal 12.9mm, membuatnya memiliki tampilan yang klasik dan elegan, serta akan fleksibel untuk dipakai oleh berbagai macam ukuran pergelangan tangan. Jam ini juga memiliki ketahanan air sampai dengan 10 bar atau 100 meter jadi penggunanya bisa lebih tenang dalam memakainya sehari-hari. Selain itu, kedua jam tangan ini dilengkapi dengan gelang stainless steel Ever-Brillant yang tahan lama, dilengkapi dengan pengait lipat tiga dan tombol pelepas untuk menambah kenyamanan dan kemudahan pemakaian sepanjang hari bagi penggunanya.
Peluncuran baru ini mengundang para penggemar jam tangan untuk merasakan keindahan musim di Jepang yang memukau, sambil menampilkan seni pembuatan jam tangan Grand Seiko yang menggabungkan keterampilan tradisional dan teknologi inovatif. Keindahan alam Jepang yang terwujud dalam perubahan musim dan pola alam lainnya terwakili dengan sempurna dalam desain dan mekanisme jam tangan ini, memberi penghormatan pada warisan budaya Jepang yang kaya. Dengan perpaduan yang cermat antara desain yang elegan, teknologi mutakhir, dan keterampilan pembuatan jam tangan yang luar biasa, kedua model baru ini memperlihatkan dedikasi Grand Seiko dalam menciptakan jam tangan yang tidak hanya mengukur waktu, tetapi juga menceritakan kisah budaya dan alam yang mengelilinginya. Koleksi terbaru ini akan tersedia secara eksklusif di butik Grand Seiko dan peritel resmi yang tersebar di kawasan Asia Pasifik mulai bulan Februari 2025.
HALAMAN SAMPING
Grand Seiko SBGH353 dalam pilihan dial berwarna biru tua yang terinspirasi dari Shūbun, yaitu musim keenam belas dari dua puluh empat sekki atau musim di Jepang
HALAMAN INI
Grand Seiko SBGH351 yang menangkap esensi dari Rikka, dinamai berdasarkan salah satu dari dua puluh empat sekki atau pembagian musim di Jepang
RETRO TIME
Rado menciptakan penunjuk waktu edisi ulang vintage yang menawan bagi para penjelajah sejati yang menghargai waktu


Kolektor, penggemar jam tangan model neo-retro dan petualang sejati pasti akan sangat terkesan dengan koleksi terbaru Rado dari model Captain Cook ini. Captain Cook Over-Pole adalah jam tangan neo-retro yang dengan sekali pandang seakan membawa kita kembali ke tahun 1920-an dan zaman keemasan perjalanan mewah. Setelah sangat sukses dari model Captain Cook pada tahun 2022, Rado memutuskan untuk menciptakan kembali versi Over-Pole 1962 yang ikonik dan, menempatkan mesin jam manual R862 Worldtimer mereka di model baru ini, kaliber di tingkat paling atas dengan cadangan daya 80 jam yang mengesankan, tiga jarum, jendela tanggal di pukul tiga, dan 17 permata. Rado yang terkenal sebagai “Master of Materials” secara teratur memperbarui model-model ikonik sebelumnya dengan teknologi, material, dan teknik produksi terbaru, hingga sangat sukses.

Hadir dalam dua model edisi terbatas hanya sejumlah 1962 unit, Over-Pole kini kembali dalam versi 2025 baru yang mempertahankan semua fitur favorit sebelumnya, seperti kaliber R862, yang ditempatkan di dalam casing 39mm yang lebih tebal dan lebih besar. Mesin jam manual memiliki semua pesona dan presisi luar biasa seperti mesin otomatis, tetapi berkat tidak adanya penggulung penyeimbang, mesin ini dapat ditempatkan di dalam casing yang jauh lebih tipis. Captain Cook Over-Pole yang baru memiliki ketebalan 10,9mm, ramping sekaligus menawan, berkat finishing permukaan Côtes-de-Genève, sekrup biru yang dianil, dan tanda berwarna emas, yang terlihat melalui kaca safir kedua di bagian belakang casing, yang diukir khusus dengan nomor urut dalam edisi tersebut.
Tampilan jamnya tetap memukau seperti sebelumnya, dengan bezel yang dapat diputar dua arah, terbuat dari keramik hitam berteknologi tinggi, kontras dengan casing berlapis PVD berwarna kuning emas dan tombol jam yang serasi. Nama-nama kota besar diukir secara permanen dengan laser dan dipernis ke dalam keramik berteknologi tinggi untuk menandai berbagai zona waktu, yang dipilih dengan memutar bezel. Di dalam cincin ini, lapisan kristal safir berbentuk kotak khas Captain Cook dengan lapisan anti-pantulan di kedua sisi, melindungi dial jam bermotif sinar matahari perak, jarum jam, dan indeks melengkung berwarna kuning emas. Lapisan Super-LumiNova® putih antik dengan titik-titik berpendar hijau muda menandai skala waktu 24 jam, di samping informasi waktu dunia dalam warna hitam yang kontras dan logo Rado dan Over-Pole yang serasi. Jarum jam dan menit terlihat sangat jelas, berkat lapisan SuperLumiNova® putih antik tambahan, dan simbol jangkar bergerak Rado yang biasa hadir dengan sentuhan akhir yang indah dalam warna kuning emas, dengan latar belakang merah marun.

CAPTAIN COOK OVER-POLE ADALAH JAM
TANGAN NEO-RETRO YANG DENGAN SEKALI
PANDANG SEAKAN MEMBAWA KITA KEMBALI
KE TAHUN 1920-AN DAN ZAMAN KEEMASAN
PERJALANAN MEWAH
Keindahan estetika juga terlihat dari pilihan tali dan gelang jam. Gelang tahan karat berlapis PVD berwarna emas kuning berpola butiran beras yang bergaya, dipoles, dan disikat dengan gesper lipat tiga cocok untuk memberikan fleksibilitas terbaik dalam petualangan dan gaya hidup multifaset setiap penjelajah. Over-Pole juga menawarkan pilihan tali kulit bergaya vintage warna cokelat yang kokoh dan sporty dengan gesper pin berwarna emas kuning yang dipoles. Keduanya sangat cocok untuk jam tangan ini, yang dilengkapi kantong kulit praktis untuk menyimpan jam tangan dan gelang cadangan, beserta sertifikat edisi terbatas resmi. Dengan pesona petualangan klasik yang sama, iterasi terbaru dari model ini adalah evolusi alami dari esensi penjelajah sejati ini, batu loncatan menuju keunggulan masa kini yang tak terbantahkan, yang akan membangkitkan romantisme perjalanan kuno.
HALAMAN SAMPING
Rado Captain Cook Over-Pole dengan pilihan gelang tahan karat berlapis PVD berwarna emas kuning, dilengkapi kantong kulit untuk menyimpan jam tangan dan gelang cadangan
HALAMAN INI
Rado Captain Cook Over-Pole dalam versi tali jam kulit bergaya vintage warna cokelat yang kokoh dan sporty dengan gesper pin berwarna emas kuning yang dipoles

VANAC REBORN
Seiko menghidupkan kembali King Seiko Vanac dengan perpaduan elegansi dan kemewahan yang terinspirasi dari kota Tokyo

Seiko kembali membawa kejutan bagi para pecinta horologi dengan memperkenalkan King Seiko Vanac terbaru. Setelah lima dekade berlalu, koleksi legendaris ini dihidupkan kembali dengan desain modern yang tetap mempertahankan karakter khasnya. Tidak hanya menghadirkan tampilan yang menggoda, jam tangan ini juga dibekali dengan mesin mekanikal terbaru, memberikan performa tinggi yang sesuai dengan standar Seiko. King Seiko Vanac terbaru hadir dalam lima varian dial, masing-masing terinspirasi dari cakrawala kota Tokyo—sebuah panorama metropolis yang dinamis dan terus berubah. Desain ini tidak hanya mencerminkan keindahan langit Tokyo pada berbagai waktu, namun juga menegaskan komitmen Seiko dalam menggabungkan keahlian tradisional dengan sentuhan kontemporer.
Salah satu hal yang paling mengejutkan dari koleksi terbaru ini adalah desainnya yang begitu berani. King Seiko Vanac tampil dengan casing stainless steel yang menggabungkan finishing cermin dan hairline, menciptakan permainan refleksi cahaya yang khas. Kombinasi ini membuat jam tangan ini tampak seperti sport watch kontemporer dari Eropa, namun tetap memiliki esensi klasik khas Jepang. Inspirasi dari siluet kota Tokyo begitu terasa dalam desain case dan dial jam ini. Tokyo adalah kota yang selalu hidup, dengan gedung-gedung pencakar langit yang megah serta



KING SEIKO VANAC TERBARU JUGA
MEMILIKI PERFORMA MUMPUNI
BERKAT MESIN CALIBER 8L45. MESIN INI
MENAWARKAN CADANGAN DAYA
HINGGA 72 JAM

HALAMAN SAMPING
King Seiko Vanac dalam pilihan warna ungu yang melambangkan langit Tokyo saat senja, dan edisi ekslusif dalam varian dial berwarna emas yang menggambarkan matahari terbit di Tokyo
HALAMAN INI DARI KIRI
Edisi Butik Eksklusif berwarna biru es yang mewah; Mesin jam Caliber 8L45 terlihat dari case back transparan; Dua varian terbaru lainnya, dalam pilihan dial berwarna perak atau biru tua; Koleksi legendaris dan desain-desain Vanac dari lima dekade lalu

yang membedakan koleksi ini dari seri King Seiko lainnya. Selain itu, jam tangan ini juga dilengkapi dengan case back transparan berbahan safir, yang memungkinkan pemiliknya melihat langsung mesin Caliber 8L45. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah King Seiko, sebuah model hadir dengan case back transparan, memberikan pengalaman menyenangkan bagi para kolektor dan penggemar horologi.
panorama yang berubah seiring waktu. Hal ini diterjemahkan ke dalam desain King Seiko Vanac yang memiliki sudut-sudut tegas, seolah dipahat langsung dari blok logam. Namun, meskipun memiliki tampilan yang kuat, jam ini tetap elegan berkat desain tanpa bezel, yang memberikan kesan lebih ramping dan modern. Bagian gelang jam tangan terbaru ini juga dirancang dengan sangat detail. Perpaduan finishing yang ada menciptakan keseimbangan sempurna antara kemewahan dan kenyamanan di pergelangan tangan. Seiko seperti biasa, benar-benar memikirkan aspek ergonomi tanpa mengorbankan estetika.
Di balik desainnya yang khas, King Seiko Vanac terbaru juga memiliki performa mumpuni berkat mesin Caliber 8L45. Mesin ini menawarkan cadangan daya hingga 72 jam, sehingga sangat cocok bagi mereka yang ingin memakai jam tangan ini hanya pada hari kerja dan menggunakan model lain saat akhir pekan. Akurasi juga menjadi keunggulan utama, dengan perbedaan waktu hanya +10 hingga -5 detik per hari—standar yang cukup tinggi untuk sebuah jam mekanikal. Salah satu daya tarik utama terlihat pada dial jam tangan ini. Pola garis horizontal pada permukaan dial berpadu dengan indeks yang terukir, menciptakan tampilan yang kaya akan tekstur. Jika diperhatikan lebih detail, pada posisi angka 12 dan di bagian ujung jarum detik terdapat huruf “V”, yang merupakan inisial dari Vanac. Detail kecil ini memberikan sentuhan khas
Terdapat lima pilihan warna dial yang mencerminkan suasana langit kota Tokyo pada waktu yang berbeda. Salah satu warna yang cukup mencolok dan menarik perhatian adalah dial berwarna ungu yang melambangkan langit Tokyo saat senja, ketika matahari perlahan tenggelam dan cahaya jingga mulai berbaur dengan kegelapan malam. Bagi yang ingin warna lebih elegan namun tetap ingin menarik perhatian, koleksi terbaru ini juga menawarkan dial berwarna biru tua yang menggambarkan keheningan langit tengah malam yang dipenuhi dengan cahaya lampu kota. Sedangkan bagi yang ingin tampilan klasik dan tidak terlalu mencolok, tersedia pilihan dial berwarna perak, terinspirasi dari fajar, ketika cahaya pertama mulai menyapu cakrawala Tokyo. Ketiga warna ini akan menjadi bagian dari koleksi utama King Seiko Vanac.
Namun, selain model standar, Seiko juga meluncurkan satu edisi terbatas dan satu model butik eksklusif. Untuk yang menginginkan edisi paling ekslusif, Seiko menawarkan varian dengan dial berwarna emas yang mewah dan menggambarkan matahari terbit di Tokyo. Detil lain yang membedakannya adalah huruf pada dial serta logo King Seiko pada case back yang juga diberikan sentuhan emas, menjadikannya semakin istimewa. Model ini hanya akan tersedia sebanyak 700 buah di seluruh dunia. Model terahir hanya akan tersedia di butik resmi Seiko, menawarkan dial berwarna biru es yang terinspirasi dari langit biru yang terpantul di gedunggedung Tokyo pada hari yang cerah. Bagi penggemar Seiko yang mencari sport watch terbaru, koleksi ini akan hadir mulai bulan Juli di butik resmi Seiko dan toko ritel terpilih di seluruh dunia.
MASTERFUL SIMPLICITY
Penunjuk waktu favorit Worldtimer Manufacture kini tampil dalam ukuran lebih kecil dan didesain ulang dengan cerdas yang dipimpin oleh komunitas

Berkolaborasi dengan komunitas kolektor jam tangan dan produsen jam tangan Watch Angels, Frederique Constant memperkenalkan kreasi dan produksi bersama terbaru mereka: Edisi terbatas Worldtimer Manufacture yang telah diperkecil ukurannya dari 42mm menjadi 40,5mm, dan sedikit lebih tebal dibandingkan aslinya, dari 12,15mm menjadi 13,4mm. Dengan casing baja tahan karat yang dibentuk ulang dan disikat serta bezel yang dipoles, jam tangan unik ini, yang dilengkapi dengan mesin FC-718 Worldtimer yang terkenal, dirancang untuk para pengguna awal dan menandai evolusi desain dan dimensi dari model Classic Worldtimer Manufacture 42mm. Dial jam yang didesain ulang ini
mengutamakan kejelasan dan keterbacaan yang mudah di 24 zona waktu, dengan penghilangan subdial tanggal, memiringkan cakram yang bertuliskan nama-nama kota untuk menambah kedalaman, dan tampilan matahari dan bulan (untuk siang dan malam) yang disederhanakan namun tetap elegan. Casing jam dari konstruksi baja tahan karatnya terdiri dari tiga bagian dengan ketahanan air 50 meter, dilengkapi dengan kristal safir cembung di bagian atasnya, dan casing belakang berulir berukir yang dilindungi kristal safir transparan untuk memperlihatkan mesin jam kaliber FC-718 buatan in-house, dihiasi dengan Côtes de Genève dan perlage yang cantik. Ada juga sekrup berwarna biru dan rotor berongga berwarna emas.


EDISI TERBATAS WORLDTIMER
MANUFACTURE INI TELAH
DIPERKECIL UKURANNYA
DARI 42MM MENJADI 40,5MM, DAN SEDIKIT LEBIH TEBAL
DIBANDINGKAN ASLINYA, MENJADI 13,4MM

Mesin jam terbarunya kini menggerakkan jam, menit, detik tengah, dan waktu dunia, dengan semua fungsi dikelola melalui tombol jam, dan cadangan daya 38 jam. Selain dial biru dengan finishing sunburst dan jalur menit dengan finishing butiran melingkar, terdapat indeks berlapis rhodium dan jarum jam, menit, dan detik rhodium yang dipoles tangan, dengan bentuk tombak Assegai ala Laurent Ferrier. GMT dengan -1/+1 pada dial jam ditunjukkan dengan warna merah. Tepat di sebelah

lingkaran ini, cakram 24 jam dibagi menjadi siang dan malam, pembagian ditandai dengan matahari berwarna emas dan bulan berwarna perak agar terlihat lebih jelas. Jam tangan Watch Angels + Frederique Constant Worldtimer Manufacture ini dilengkapi tali kulit sapi asli hitam buatan tangan dan gesper lipat dan diproduksi dalam edisi terbatas sebanyak 718 buah dengan harga CHF 4.490 (sekitar IDR 84,2 juta) dan tersedia secara eksklusif di situs: www.watchangels.ch.
HALAMAN SAMPING
Edisi terbatas Worldtimer Manufacture hasil kolaborasi apik antara Frederique Constant dan Watch Angels
HALAMAN INI DARI KIRI
Dial jam yang didesain ulang mengutamakan keterbacaan yang mudah di 24 zona waktu; Sketsa jam Frederique Constant Watch Angels Worldtimer Manufacture; Cakram 24 jam dibagi menjadi siang dan malam, dengan matahari berwarna emas; Casing belakang yang dilindungi kristal safir transparan memperlihatkan mesin jam kaliber FC-718
RESHAPING THE AUCTION EXPERIENCE
Satu dekade kisah jam tangan dan bagaimana semangat Rumah Lelang
Phillips bersama Bacs & Russo membentuk keunggulan mereka


Pertanyaan yang sering muncul saat Anda melihat balai lelang yang sukses, terutama di dunia jam tangan adalah, apa yang mendefinisikan balai lelang terkemuka di dunia jam tangan dalam kurun waktu sepuluh tahun? Tentunya lebih dari sekadar terus-menerus mencetak rekor dunia, karena sepuluh tahun adalah rentang waktu yang singkat dalam dunia horologi, di mana Maisons yang berusia berabad-abad mendefinisikan lanskapnya. Rumah Lelang Phillips bersama Bacs & Russo berhasil mengukuhkan diri sebagai juru lelang dengan ‘Midas Touch’ mereka, yaitu apa yang disentuh menjadi emas, dan dipercaya sebagai tujuan utama bagi para penggemar horologi bernilai tinggi.
Berhasil menyatukan para kolektor, pakar, dan penggemar jam tangan selama kurun waktu sepuluh tahun, Phillips bersama Bacs & Russo telah memainkan peran penting dalam membentuk ruang lelang jam tangan modern. Perusahaan ini berfokus pada kurasi jam tangan yang luar biasa, sembari membangun koneksi dalam komunitas jam tangan, dan memperkenalkan perspektif serta praktik baru. Pendekatan ini telah membantu membuat jam tangan dan pembuatan jam tangan lebih menarik bagi khalayak yang lebih luas dan telah menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap bidang ini sembari menghormati nilai-nilai yang
mendefinisikan horologi. Dimulai dari lelang perdana mereka pada bulan Mei 2015 di Jenewa yang menandai perubahan dalam cara pelelangan jam tangan, dan memengaruhi cara jam tangan disajikan, dipelajari, dan diapresiasi. Ajang lelang jam tangan Jenewa perdana: ONE itu memperkenalkan pendekatan baru, yang menekankan kurasi dan keterlibatan kolektor.
Aurel Bacs, Konsultan Senior dan penggerak utama di balik rumah lelang Phillips yang bekerja sama dengan Bacs & Russo, mengenang: “Sejak awal, kami tahu bahwa kami harus melakukan sesuatu secara berbeda. Itulah sebabnya tugas utama kami adalah membentuk Dewan Penasihat yang terdiri dari para akademisi, kolektor terkenal, dan veteran industri. Ini akan memastikan bahwa, di luar hasrat, keahlian, kurasi, dan konteks historis menjadi inti dari setiap lelang.” Alexandre Ghotbi, Wakil Ketua dan Kepala Divisi Jam Tangan, Eropa dan Timur Tengah mengaku, “Sejak awal, pemikiran kami adalah: ‘Jika tidak menarik, berarti tidak layak.” Alih-alih sekadar menyelenggarakan transaksi, Phillips berupaya menciptakan acara yang menarik, yaitu momen di mana para penggemar, baik yang menawar atau tidak, dapat terlibat dalam dunia horologi. Inti dari visi ini adalah kepercayaan, yang memastikan bahwa baik penjual maupun pembeli mengetahui



bahwa setiap jam tangan disajikan dengan integritas dan transparansi penuh. Langkah perintis lainnya muncul dalam persiapan untuk setiap penjualan, khususnya dalam meningkatkan katalog. Phillips meninjau kembali presentasi visual dari awal. Menggabungkan gaya format besar dengan pendekatan baru yang ilmiah, berorientasi pada detail, dan kaya akan konteks, yang terbukti menjadi pengubah permainan, yang segera diadopsi di seluruh industri.
Kunci sukses lainnya adalah berani membuat lompatan digital dengan membentuk ulang pengalaman lelang. Sementara banyak orang di industri ini masih melihat penjualan daring sebagai hal sekunder, Phillips condong ke inisiatif digital, bukan hanya sebagai alat tetapi sebagai sarana untuk memperluas komunitasnya, dan melakukan Lelang langsung yang disiarkan LIVE secara digital. Mereka juga melakukan penjualan secara tematik, yaitu meningkatkan ketertarikan pada dunia horologi melalui penceritaan. Phillips menciptakan narasi seputar lelang jam tangan dengan penjualan tematik, mengubahnya menjadi elemen yang menentukan lanskap lelang. Daripada sekadar menawarkan pilihan jam tangan, penjualan yang dikurasi dengan cermat ini mengeksplorasi tonggak-tonggak penting dalam pembuatan jam tangan, menyediakan konteks historis dan budaya yang memperdalam apresiasi.
Mereka juga menciptakan Perpetual, sebuah konsep ritel yang menawarkan penjualan pribadi jam tangan yang sangat dicari, dan menjadi ruang yang dikurasi dengan cermat di mana para kolektor dapat menemukan jam tangan langka, berinteraksi dengan para spesialis, dan melakukan akuisisi sesuai keinginan mereka. “Di lokasi kami di London, Hong Kong, dan Gstaad, kami




PHILLIPS BERSAMA BACS & RUSSO BERUPAYA
MENCIPTAKAN ACARA YANG MENARIK, YAITU
MOMEN DI MANA PARA PENGGEMAR, BAIK
YANG MENAWAR ATAU TIDAK, DAPAT TERLIBAT DALAM DUNIA HOROLOGI
memadukan pengalaman ritel dengan keahlian dan transparansi dunia lelang. Perpetual memperkuat posisi Phillips sebagai tujuan bagi para penggemar jam tangan,” ungkap Aurel Bacs. Banyak terobosan baru yang terus dilakukan sehingga menjadikan mereka pemimpin di dunia lelang jam tangan, dengan rekor penjualan yang mengagumkan dari tahun ke tahun. Bahkan sepanjang tahun 2021 dan 2022, perusahaan menjual 100% dari jam tangan yang ditawarkan, yang pertama di industri ini, menghasilkan total tahunan tertinggi dalam sejarah di semua balai lelang sebesar USD 227 juta. Pada intinya, Phillips bersama Bacs & Russo tetap mempertahankan apa yang ingin mereka capai, yaitu sekelompok orang yang mencintai jam tangan dan senang menyatukan orangorang yang memiliki perasaan yang sama.
HALAMAN SAMPING DARI KIRI
Lelang bertajuk ‘Reloaded, Kelahiran Kembali Pembuatan Jam Mekanik, 1980-1999’ di Jenewa, November 2024; Aurel Bacs
HALAMAN INI DARI KIRI
Marcello De Marco, Clement Finet dan Alexandre Ghotbi; Thomas Perazzi, Aurel Bacs, Alexandre Ghotbi dan Paul Boutros; Gstaad Palace di Swiss; Rolex Daytona Rainbow Rref. 16599SAAEC terjual di 2024 senilai CHF 5.5 juta; F.P. Journe
Tourbillon No. 1593 terjual di 2024 senilai CHF 7.3 juta; Jam saku Roger Smith No. 2 terjual di 2023 senilai USD 4.9 juta; Cartier “La Pendule Magnétique”, jam termahal yang pernah dijual di Asia, mencapai angka HKD 14,97 juta

POWER DESIGN
PROJECT 2025
Seiko memamerkan enam jam karya desainernya dengan spesialisasi yang sangat unik dan tidak biasa

Tahun ini Seiko kembali menunjukkan inovasi dan kreativitasnya melalui ajang Power Design Project 2025. Acara yang berlangsung dari bulan Desember hingga pertengahan Februari lalu ini diselenggarakan di Seiko Seed, Harajuku, Jepang, dan mengusung konsep “Incredibly Specialized Watches Exhibition 2”, yang menampilkan jam tangan dengan spesialisasi sangat unik dan tidak biasa. Dalam acara ini, para desainer Seiko ditantang untuk menciptakan jam tangan yang dapat menggambarkan kebutuhan pengguna yang sangat khusus, bahkan mencakup karakter fiksi. Dengan menggabungkan kreativitas tinggi dan dedikasi yang luar biasa, para desainer menghidupkan ide-ide mereka melalui enam jam tangan dengan tema dan cerita yang penuh imajinasi.
Jam tangan unik pertama adalah Vampire Watch yang didesain oleh Ishihara Us, terinspirasi oleh sosok vampir yang beraktivitas di malam hari dan harus menghindari paparan sinar matahari. Jam tangan ini menampilkan format 24 jam, dengan tampilan waktu yang mencakup pukul 18:00 hingga 6:00 pagi, mencerminkan waktu aktif sang vampir. Dial-nya dirancang dengan warna

PUKUL 18:00 HINGGA 6:00 PAGI, MENCERMINKAN WAKTU AKTIF SANG VAMPIR
merah darah yang dramatis, dengan jarum jam tiga dimensi yang mengingatkan pada desain jam saku antik dari Eropa pada abad pertengahan. Unidirectional bezel-nya dihiasi dengan batu kristal bergradasi putih dan merah, menandakan waktu terakhir sang vampir menghisap darah. Tali jam ini pun didesain dengan motif sayap kelelawar, semakin memperkuat nuansa gothic dan misterius dari jam tangan ini.
Berikutnya ada Santa Claus Watch, yang dirancang oleh Takuya Matsumoto. Jam tangan ini dilengkapi dengan fitur travel GMT untuk mendukung perjalanan Santa Claus yang luar biasa dalam mengantarkan hadiah kepada anak-anak di seluruh dunia pada malam Natal. Desain jam tangan ini menggunakan format 24 jam dengan angka-angka yang diatur dari pukul 19:00 hingga 6:00 pagi, yang merupakan waktu Santa bekerja. Pada jarum detiknya, terdapat gambar rusa merah, sementara jarum GMTnya dihiasi dengan detail bintang, simbol magis dari perjalanan Santa. Di bagian bawah dial, ada tulisan “For the happiness of all children” yang membentuk senyuman, menambah nuansa penuh kebaikan. Dial-nya juga dilapisi dengan lumibrite untuk visibilitas di malam hari. Selain itu, case jam dilindungi oleh penutup emas yang mencegah cahaya dari lume terlihat keluar, agar Santa dapat bergerak tanpa terdeteksi. Tali kulit jamnya juga dilengkapi pelindung, memastikan kenyamanan ketika berada di daerah dengan suhu rendah.
Karya Club DJ Watch yang didesain oleh Takahiro Zizamoto tak kalah uniknya. Dengan menghadirkan fitur “Infinity Mirror” pada dial, jam tangan ini menampilkan efek visual yang sering digunakan dalam seni instalasi dan desain interior untuk menciptakan ilusi kedalaman yang menarik. Desain ini terinspirasi dari suasana klub malam yang penuh cahaya dan energi, yang


menggambarkan peran seorang DJ dalam menghidupkan suasana. Dial jam menggabungkan bahan lumibrite dan fluorescent, sehingga dapat merespons perubahan cahaya, termasuk sinar ultraviolet yang ada di klub. Menariknya, notasi waktu pada dial mencakup pukul 18:00 hingga 5:00 pagi, yang menggambarkan jam kerja seorang DJ yang menghibur para pengunjung klub sepanjang malam.
Salah satu desain yang paling unik adalah I Like Boiled Eggs Watch karya Sakai Kiyotaka. Jam tangan ini dirancang dengan tujuan praktis namun penuh dengan desain yang ceria dan playful, yaitu untuk membantu penggunanya memasak telur rebus dengan tingkat kematangan yang diinginkan. Bagian case-nya
HALAMAN SAMPING DARI ATAS
Seiko menampilkan enam jam karya desainernya dengan spesialisasi sangat unik dan tidak biasa; Power Design Project 2025 mengusung konsep “Incredibly Specialized Watches Exhibition 2”
HALAMAN INI DARI KIRI
Vampire Watch yang didesain oleh Ishihara Us; Santa Claus Specialized Watch yang dirancang oleh Takuya Matsumoto; Club DJ Watch yang didesain oleh Takahiro Zizamoto

FITUR TIMER 12 MENIT MEMUNGKINKAN
PENGGUNA UNTUK MEREBUS TELUR HINGGA MENCAPAI KEMATANGAN YANG SEMPURNA
terbuat dari plastik khusus yang mengandung 10% cangkang telur, memberikan tekstur yang sangat mirip dengan cangkang telur sungguhan. Dial-nya menggunakan warna gradasi oranye yang menyerupai kuning telur rebus, sementara fitur timer 12 menit memungkinkan pengguna untuk merebus telur hingga mencapai kematangan yang sempurna. Bezel jam ini dilengkapi dengan penanda tingkat kematangan telur, yang dapat disesuaikan dengan keinginan. Yang lebih menarik lagi, tali jam ini terbuat dari bahan ramah lingkungan yang berasal dari telur, menambah kesan khusus dan berkelanjutan pada jam tangan unik ini.
Berikutnya ada Ninja Watch yang didesain oleh Yuya Kanuma. Desain jam tangan ini berawal dari sebuah pertanyaan menarik, yaitu apa saja fungsi penting yang dibutuhkan oleh seorang ninja dalam menggunakan jam tangan? Sebagai seorang ninja, kemampuan untuk mengetahui waktu di tengah kegelapan sangat krusial, namun fungsi lumibrite yang biasa digunakan untuk memberikan cahaya justru dapat membahayakan, karena akan menyoroti keberadaan seorang ninja. Maka, Kanuma merancang jam tangan dengan konsep “touch reading clock”, yang memungkinkan penggunanya untuk membaca waktu hanya dengan menyentuh jam tersebut, tanpa memancarkan cahaya sedikit pun. Jam Ninja ini dirancang dengan case dan dial yang sepenuhnya berwarna hitam, memberikan kesan tersembunyi dan misterius. Penutup dial terdiri dari dua jenis bahan, kaca (kiri) dan logam tahan guncangan (kanan), serta dihiasi lambang ninja yang terinspirasi dari lambang keluarga sang desainer.
Terakhir, ada Maiden in Love Watch karya Yuka Hirose, yang diciptakan untuk seorang gadis yang sedang jatuh cinta dan ingin mengetahui perasaan orang yang disukainya. Desain jam ini terinspirasi dari permainan tradisional di kalangan remaja, yaitu flower fortune-telling, di mana mereka mencabut kelopak-kelopak bunga untuk mengetahui apakah seseorang mencintai mereka.


Jam ini dilengkapi dengan jarum cakram yang memiliki desain kelopak bunga. Ketika jarum jam berputar dan berhenti, posisi kelopak yang terlihat akan menunjukkan tulisan “LOVE me” atau “LOVE me NOT”. Jika tulisan “LOVE me” muncul, sebentuk kaca kristal yang berkilau akan terlihat melalui jendela transparan pada dial, menambahkan sentuhan yang menarik pada desain ini.
Dengan Power Design Project 2025, Seiko telah berhasil menggabungkan seni, teknologi, dan imajinasi untuk menciptakan jam tangan yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukur waktu, tetapi juga sebagai karya seni yang penuh cerita dan makna. Setiap desain memperlihatkan bagaimana jam tangan bisa menjadi lebih dari sekedar aksesori, tetapi juga sebuah pengalaman yang menyentuh berbagai aspek kehidupan dan budaya yang bisa dinikmati oleh para penggemar jam tangan.
HALAMAN INI DARI KIRI
I Like Boiled Eggs Watch yang unik, karya Sakai Kiyotaka; Ninja Watch yang didesain oleh Yuya Kanuma; Maiden in Love Watch karya Yuka Hirose

TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches
Jewellery Haven Stars & Timepieces



GENTLEMEN’S STYLE



ARNAUD MENGENAKAN JAM TANGAN SANTOS, SEBAGAI PENGHORMATAN KEPADA MODEL


HISTORIS, DENGAN GARIS-GARIS GEOMETRIS, DESAIN YANG BERSIH, DAN INOVASI TEKNIS
Berikut ini adalah pria-pria yang menarik perhatian kita saat ini, yang hadir di acara Grand Dîner du Louvre yang diadakan untuk pengumpulan dana dari ekshibisi fashion perdana di Musée Louvre di Paris. Dari para bintang pria yang hadir di acara malam itu, kami pilihkan para Duta Cartier hingga sahabat Maison yang memilih kreasi Cartier untuk melengkapi penampilan mereka.
Dev Patel – Sahabat Maison
Dev mengenakan peniti dasi Juste un Clou dari emas putih dan jam tangan Tank de Cartier Must dari baja. Dibuat pada tahun 1917, Tank adalah ikon desain modern yang ikonik. Tanda-tanda merek paralel yang menghiasi tali jam telah menjadi ciri khas ikon pembuatan jam tangan dengan garis-garis murni yang memungkinkan berbagai variasi, seperti perubahan skala.
Arnaud Valois – Sahabat Maison
Arnaud mengenakan jam tangan Santos, sebagai penghormatan kepada model historis, dengan garis-garis geometris, desain yang bersih, dan inovasi teknis, jam tangan ini memadukan klasisisme dengan semangat pionir. Penampilannya disempurnakan dengan lubang kancing dan kancing manset dalam gaya Geometri &







Kontras Cartier, yang secara ahli menggunakan bentuk dan pola. Simetri dan asimetri, paralelisme dan perspektif, bersama dengan kontras warna yang kuat, menciptakan kombinasi yang kuat dan pionir. Cincin Trinity dalam emas putih dan keramik menjadi sentuhan akhir penampilannya.
Raphaël Quenard – Duta Cartier
Raphaël mengenakan jam tangan Tank Louis Cartier berbahan emas kuning dan berlian, dipadukan dengan anting-anting Cartier d’Amour berbahan emas kuning dan berlian, yang dipadukan dengan anting-anting melingkar Etincelle de Cartier berbahan rose gold dan berlian, dan cincin emas dan berlian Trinity.
Penampilannya disempurnakan dengan cincin Panthère de Cartier berbahan emas kuning, onyx, berlian, dan zamrud.
HALAMAN SAMPING
Dev Patel mengenakan peniti dasi Juste un Clou dari emas putih dan jam tangan Tank de Cartier Must
HALAMAN INI DARI KIRI
Arnaud Valois mengenakan jam tangan Santos de Cartier dan beberapa perhiasan Cartier; Raphaël Quenard mengenakan jam tangan Tank Louis Cartier dan perhiasan cartier
LEADING MEN & THEIR OMEGA
Golden Globes 2025 menyambut para tamu istimewa, termasuk para aktor ternama yang memilih untuk mengenakan Omega di karpet merah

Merayakan penampilan dan produksi terbaik di sinema dan televisi, Golden Globes 2025 menjadi ajang yang sempurna untuk memamerkan koleksi jam tangan pilihan para aktor ternama. Dan dengan dipilihnya koleksi Seamaster, Speedmaster, dan Constellation, seluruh pilar utama Omega menguasai ajang Golden Globes 2025.
Kieran Culkin
Aktor berbakat yang mendapatkan banyak pujian atas penampilannya dalam serial TV populer Succession, Kieran Culkin meraih penghargaan di Golden Globes 2025 sebagai aktor pendukung komedi dalam A Real Pain. Saat menerima penghargaan Globe, lengan bajunya yang digulung membuat Omega Seamaster Aqua Terra dengan dial merahnya terlihat jelas. Dari edisi Shades, jam tangan penunjuk waktu dan tanggal yang berdiameter 38mm ini menggunakan kaliber Master Chronometer 55 jam.

SAAT MENERIMA PENGHARGAAN GOLDEN GLOBES, LENGAN BAJUNYA YANG DIGULUNG MEMBUAT OMEGA SEAMASTER AQUA TERRA DENGAN DIAL MERAHNYA TERLIHAT JELAS



Eddie Redmayne

Duta merek Omega, Eddie Redmayne dinominasikan di Golden Globes 2025 untuk peran utamanya dalam The Day of the Jackal, serial yang diangkat dari novel Fredrick Forsythe. Aktor Inggris pemenang Oscar ini tampil dengan paduan setelan warna hitam dan krem, dan untuk melengkapinya, ia mengenakan Omega Seamaster Aqua Terra 150M dengan dial hitam. Koleksi ini adalah jam tangan Master Chronometer dengan penunjuk waktu dan tanggal, yang dilengkapi mesin jam otomatis 60 jam dalam casing yang lebih besar, berukuran 41 mm.


Daniel Craig
Dinominasikan untuk Globe atas perannya dalam Queer, mantan aktor James Bond yang karismatik, Daniel Craig terus mengenakan Omega bahkan setelah hubungan resminya dengan merek tersebut berakhir seperti yang terjadi pada masanya sebagai agen 007. Di Golden Globes 2025, Craig mengenakan Speedmaster Moonwatch dalam bahan 18K Sedna™ Gold dan hitam, dengan bezel dan tali kulit warna hitam yang senada dengan warna dial, serta penanda dan jarum jam yang senada dengan casing jamnya.
Colman Domingo
Aktor Colman Domingo yang dinominasikan untuk peran utamanya dalam film Sing Sing, hadir dengan busana hitam-putih dan dasi kupu-kupu berukuran besar. Di pergelangan tangannya terdapat Omega Constellation 28mm berbahan baja dan emas Moonshine. Sebagai ‘sahabat’ baru merek tersebut, Domingo memilih Constellation dengan dial jam PVD hijau, dengan tekstur yang tampaknya berasal dari logo bintang serial tersebut mendekati pukul enam.
HALAMAN SAMPING
Kieran Culkin dan jam tangan Omega Seamaster Aqua Terra 150M Shades
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS
Eddie Redmayne mengenakan jam tangan Omega Seamaster Aqua Terra; Daniel Craig memilih jam tangan Omega Speedmaster Moonwatch in 18K Sedna™ Gold; Colman Domingo terlihat mengenakan Omega Constellation yang bertahtakan berlian
JEWELLERY TIME

LA VIE EN ROSE
Perhiasan terindah bertabur berlian dalam sentuhan emas merah muda atau berbentuk bunga mawar dipersembahkan oleh dua jenama perhiasan mewah ternama di dunia ini

CHOPARD
Chopard mengajak para penggemar perhiasan untuk bersamasama merayakan Hari Kebahagiaan Internasional (International Day of Happiness) pada tanggal 20 Maret lalu, dengan ‘Joie de Vivre’ yang melekat pada desain ikonik mereka, Happy Diamonds yang eksklusif. Maison Chopard memperkenalkan kreasi baru yang mempesona, termasuk liontin Happy Diamonds berbentuk persegi dan jam tangan Happy Sport 36mm Joaillerie yang memukau, yang melanjutkan tradisinya dalam memadukan keceriaan, emosi, dan keberanian. Untuk menghormati acara tahun ini, Chopard juga menghiasi butiknya dengan bunga-bunga yang indah, dan mengadakan acara yang memberi kebahagiaan, dan ideal untuk memperkenalkan lini terbaru dari koleksi Happy Diamonds Icons. Rangkaian liontin yang indah ini menangkap esensi gerakan, emosi, dan kegembiraan murni. Berlian menari yang ikonik ini hadir dalam desain persegi yang baru, dibuat dari emas merah muda 18K dari penambang yang etis, atau emas putih yang dipasangi berlian yang cemerlang, melengkapi variasi hati dan bulat yang sudah ada.

Chopard juga meluncurkan jam tangan Happy Sport 36mm Joaillerie, yang memadukan keahlian perhiasan dengan keahlian pembuatan jam tangan, menawarkan ekspresi keanggunan sporty yang luar biasa. Dibuat dari emas merah muda yang etis, casingnya yang sepenuhnya bertahtakan berlian dan safir merah muda snow-set serta bezel yang dilapisi berlian menciptakan tampilan yang memukau. Dial jam bertekstur putih berkilau dari mutiara menyempurnakan desain dengan sentuhan keindahan alam dan warna-warni, di atas gerakan otomatis dengan cadangan daya 42 jam.

DENGAN KELOPAK BELUDRU DARI EMAS PAHATAN ATAU BERLIAN BERKILAU, PIAGET ROSE ADALAH SATU-SATUNYA DESAIN
FIGURATIF DALAM REPERTOAR KREATIF MAISON
PIAGET
Keanggunan, kemewahan sejati dan kebahagiaan secara sempurna ditampilkan oleh Piaget Rose dari Piaget dalam sebentuk bunga mawar yang sangat feminin, sangat canggih, menempati tempat yang sangat istimewa, dan unik. Sama halnya dengan penciptanya, Yves Piaget. Dengan kelopak beludru dari emas pahatan atau berlian berkilau, Piaget Rose adalah satu-satunya desain figuratif dalam repertoar kreatif Maison, ciri khas yang sangat disukai dengan hubungan yang kuat dengan keluarga Piaget; pengingat wewangian dari kisah yang sangat pribadi yang mendasari merek tersebut. Piaget Rose yang mekar besemi ini hadir dalam buket perhiasan Rose Fine Jewellery, bersama dengan set perhiasan mewah Piaget yang menampilkan berlian putih dengan kilatan zamrud hijau daun yang cerah. Mawar ini tumbuh subur dari kuncup hingga bunga, menyebar di tangan pada cincin sela-sela jari, di mana dedaunan yang diartikulasikan dengan cermat merambat di sekitar liontin geser yang dapat diraba, yang dirancang untuk dikenakan sepanjang hari, setiap hari.
Fleksibilitas dan kecerdikan yang sama berlaku untuk cincin High Jewellery, yang menawarkan tiga pilihan berbeda, pilihan gaya dan suasana hati dalam satu cincin, yaitu zamrud saja sebagai cincin batu tunggal klasik, pada pita berlian; mawar saja, untuk menciptakan cincin sela-sela jari kontemporer; atau dengan zamrud dan mawar. Buket yang menakjubkan juga merambat di sekitar telinga, dengan anting tunggal yang dirancang sebagai daun





berlian marquise yang bergerombol di sekitar zamrud. Kelopak bunga dipahat dengan sangat halus, siluet liniernya kontras dengan keindahan yang berlapis-lapis, tempat berlian tampak bertahtakan ringan, seperti tetesan embun. Daunnya dibentuk oleh berlian berpotongan marquise, yang mengingatkan kita pada tahun 1970-an, era keemasan kreativitas Piaget yang berani.
HALAMAN SAMPING
Liontin Chopard Happy Diamonds Icons dari emas merah muda 18K yang dihiasi berlian menari dan jam tangan Chopard Happy Sport 36mm Joaillerie
HALAMAN INI
Koleksi perhiasan Piaget Rose dari emas dan berlian yang sangat indah karya Yves Piaget, termasuk Rose Fine Jewellery dari emas bertahtakan berlian dan zamrud hijau
HKTDC TWIN JEWELLERY SHOWS 2025
Suksess menarik lebih dari 82.000 pembeli global dari 141 negara dan kawasan, menggambarkan pengaruh internasional Hong Kong sebagai platform perdagangan bagi industri ini


Tahun ini, Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC), kembali sukses menggelar dua pameran di dua tempat, yaitu Pameran Perhiasan Internasional Hong Kong ke-41 dan Pameran Berlian, Permata & Mutiara Internasional Hong Kong ke-11, dan berhasil menarik lebih dari 82.000 pembeli dari 141 negara dan kawasan. Peserta pameran mencapai sekitar 4.000 peserta dari lebih dari 40 negara dan wilayah, yang diselenggarakan dalam format “dua pameran, dua tempat” yang sukses. Pameran Perhiasan ditutup di Pusat Konvensi dan Pameran Hong Kong (HKCEC) kemarin sementara Pameran Berlian, Permata & Mutiara ditutup di AsiaWorld-Expo pada hari Kamis.








Pameran Perhiasan Internasional tahun ini memperkenalkan zona Perhiasan Emas, yang memamerkan desain unik dan perhiasan emas yang dibuat dengan sangat indah, dan Arena Desainer Perhiasan Muda, yang menyoroti potensi desainer baru, membantu industri untuk menangkap peluang baru. Kami menyaksikan sendiri kemeriahan sausna pameran, yang berhasil menarik lebih dari 82.000 pembeli dari 141 negara dan kawasan. Di antara mereka, sekitar 32.000 pembeli dari 125 negara dan kawasan berpartisipasi dalam Pameran Berlian, Permata & Mutiara, sementara sekitar 51.000 pembeli dari 133 negara dan kawasan menghadiri Pameran Perhiasan Internasional. Terjadi peningkatan jumlah pembeli dari ASEAN, Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Utara, yang menyoroti daya tarik internasional dari pameran tersebut.
Ada yang menarik dari hasil survei, untuk tren produk, responden percaya bahwa perhiasan mode trendi (61,9%), perhiasan berharga (39,1%) dan perhiasan setengah jadi (24,4%) memiliki potensi pertumbuhan terbesar tahun ini. Emas kuning karat (43,4%), emas putih karat (37,8%) dan emas murni (28,6%) akan menjadi produk logam mulia paling populer pada tahun 2025. Berlian (47,6%) akan menjadi batu permata yang paling


PAMERAN PERHIASAN INTERNASIONAL TAHUN INI MEMPERKENALKAN ZONA PERHIASAN EMAS, YANG MEMAMERKAN DESAIN UNIK DAN PERHIASAN EMAS YANG DIBUAT DENGAN SANGAT INDAH

diminati, diikuti oleh rubi (26,2%) dan zamrud (19,1%). Dan tentang prospek pasar dan industri perhiasan dan batu permata, dimana dalam hal potensi pasar, pasar utama yang paling ingin dimasuki atau dikembangkan oleh responden adalah Eropa (24,9%), ASEAN (15,2%), Amerika Utara (13,4%), Timur Tengah (11,4%) dan Jepang (7,9%).
HALAMAN SAMPING
Perhiasan unik dari Changzhou Yi’an Jewelry Co., Ltd; Bros mewah dari Joywith Jewelry Limited
HALAMAN INI DARI KIRI, SEARAH JARUM JAM
Perhiasan diperagakan oleh para model; Kalung Autore Pearls Pty Ltd; Cincin dari Hatta New World Company Ltd; Anting berlian Avyk Diamonds Co. Ltd.; Satu set perhiasan emas Shanghai Lao Feng Xiang Co., Ltd; Cincin Continental Diamond; Kalung jade dari On Tung Company; Cincin berlian dan safir Dehres; Perhiasan Jewelry of Raden & Urushi






Paviliun Italia
Dari berbagai negara Eropa yang berpartisipasi di ajang ini, Italian Pavilion atau Paviliun Italia adalah kelompok paviliun terbesar dari Eropa yang bergabung dalam pameran Maret tahun ini. Seluruh peserta pameran dari Italia memamerkan kreativitas distrik manufaktur utama Italia dan kerajinan perhiasan ‘MadeinItaly’ terbaik. Total ruang yang dikoordinasikan oleh ITA menampilkan sekitar 130 peserta pameran yang mewakili kelompok manufaktur perhiasan Italia di industri ini, mulai dari Arezzo, Vicenza, Valenza, dan Wilayah Campania. Di luar paviliun Italia ini masih terdapat 21 peserta pameran dengan 2 pameran gabungan yang juga berasal dari Italia. Dari perbincangan singkat kami dengan perwakilan dari negara Italia, yaitu Francesco
Pensabene, Komisioner Perdagangan, Kantor Beijing/Koordinator untuk Tiongkok dan Mongolia, Komisi Perdagangan Italia, dan Paola Bellusci, Komisioner Perdagangan, untuk wilayah Hong Kong dan Macau, kami mendapati bahwa jumlah peserta pameran yang turut berpartisipasi di ajang HK International Jewellery Show ini mencapai 107 peserta pameran, sementara yang turut berpameran di ajang Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show mencapai 18 peserta pameran. Kami juga sempat mengunjungi beberapa stan pameran, dan salah satunya adalah Fiammetta De Simone, desainer perhiasan dari perusahaan De Simone milik keluarganya, yang dimulai di Torre del Greco, sebuah kota nelayan dan pengrajin (beritanya akan terbit di edisi online).

EDITOR’S CHOICE


Dari begitu banyaknya jenama perhiasan haute joaillerie terkemuka di dunia yang berpartisipasi dalam pameran ini, Yoko London salah satunya. Perusahaan perhiasan mewah terkemuka di dunia ini sukses mendefinisikan ulang cara wanita modern mengenakan mutiara. Menurut mereka, setiap desainnya merayakan karakteristik unik masing-masing mutiara dengan menunjukkan bagaimana mutiara dapat menjadi aksesori fesyen klasik yang elegan sekaligus kontemporer. Dari beragam koleksinya yang menawan, kami pilih beberapa diantaranya, yang akan membuat hati semua pecinta mutiara berdebar-debar.
Sahara Necklace, yaitu seuntai kalung emas kuning 18K yang menampilkan mutiara Laut Selatan Australia berukuran 12mm13mm, yang diberi jarak oleh berlian putih berpotongan zamrud. Susunan mutiara dan berlian yang berjenjang menciptakan siluet yang mengalir dan terinspirasi oleh bukit pasir, memadukan keanggunan abadi dengan kecanggihan yang bercahaya. Pistachio Necklace adalah kalung emas putih 18K yang menampilkan mutiara Tahiti Pistachio 10mm - 13,5mm, masing-masing digantung dengan anggun di antara berlian yang berselang-seling. Bagian tepi bawah memamerkan desain tetesan yang halus, tempat mutiara digantung dari berlian putih berpotongan zamrud, menciptakan daya tarik yang canggih dan modern.

YOKO LONDON SALAH SATUNYA. PERUSAHAAN
PERHIASAN MEWAH TERKEMUKA DI DUNIA
INI SUKSES MENDEFINISIKAN ULANG CARA WANITA MODERN MENGENAKAN MUTIARA
Ombré Necklace cocok untuk Anda yang ingin tampil berbeda. Kalung berlapis dan luar biasa ini menampilkan mutiara langka Laut Selatan Indonesia dan Australia berukuran 12mm - 14mm. Dengan corak emas gradasi yang indah mulai dari putih hingga emas dan gesper emas kuning, kalung ini kini telah menjadi salah satu desain khas mereka yang ikonik. Bagi yang ingin tampilan lebih modern dan edgy, Yellow Gold Zyyp Necklace cocok untuk Anda, terdiri dari seuntai kalung Diamond Zipper dengan ukuran mutiara: 15mm, mahakarya modern dari emas kuning 18K. Menampilkan rangkaian 277 berlian yang mengarah ke mutiara Laut Selatan Emas yang berkilau, perhiasan ini memadukan keanggunan dengan keserbagunaan. Mekanisme ritsleting yang unik memungkinkan panjang dan gaya yang dapat disesuaikan, sementara mutiara yang dapat dilepas menawarkan kustomisasi tanpa batas.
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS
Berlian kuning dari Fine Star Jewellery & Diamond Pvt Ltd; Mirah Delima Mozambique dari ANB Gems Limited; Perwakilan dari negara Italia, yaitu Francesco Pensabene dan Paola Bellusci; Suasana di Paviliun Italia; Awak media tengah mencoba beragam perhiasan mewah yang dipamerkan
HALAMAN INI DARI KIRI
Kalung mutiara mewah dari Yoko London, dari kiri: Yellow Gold Zyyp Necklace, Ombré Necklace,Pistachio Necklace dan Sahara Necklace
BEJEWELED JAPAN SHOW 2025
IJT 2025 kembali bersinar dengan peserta pameran dari 21 negara dan lebih dari 1,3 juta karya yang dipamerkan


Jepang memiliki ajang pameran dagang perhiasan internasional dan terbesar di Tokyo yang layak dikunjungi, tidak hanya bagi para penggemar perhiasan melainkan juga para pebisnis di industri perhiasan, mutiara dan batu permata. Diadakan setiap tahun di bulan Januari, pameran dagang B2B yang bertajuk ‘International Jewellery Tokyo’ (IJT) yang telah memasuki tahun ke-36 ini mengambil tempat di lokasi bergengsi Tokyo Big Sight yang megah dan luas, dan berlangsung dari tanggal 15 hingga 18 Januari lalu. Tahun ini adalah tahun kedua bagi Collector’s GuideWatches Indonesia yang terpiih menjadi Media Partner resmi dari Indonesia untuk meliput pameran bergengsi ini, dan begitu banyak berita yang telah kami bagikan, baik melalui platform sosial media kami, dan tentunya edisi online dan cetak.



Pengunjung yang memadati gedung megah Tokyo Big Sight mulai dari hari pertama pameran terpuaskan dengan beragam pilihan perhiasan yang dipamerkan, mulai dari perhiasan mewah hingga perhiasan mode, serta berbagai batu dan untaian lepas. Selain itu, produk terkait seperti bahan dan layanan jasa di indsutri ini juga berkumpul di bawah satu atap. Setiap tahun, para eksekutif dan pembeli profesional dari peritel perhiasan, department store, hingga toko-toko tertentu dari seluruh dunia mengunjungi pameran IJT. Tidak hanya untuk berbelanja, melainkan juga untuk mengadakan pertemuan bisnis yang seru dan terlihat berlangsung di mana-mana selama periode pameran. Ajang pameran di bidang industri perhiasan dengan partisipasi internasionalnya yang paling luas sejauh ini telah berhasil menampilkan peserta pameran dari 21 negara dan kawasan, yang mewakili perpaduan global desain dan inovasi perhiasan. IJT berhasil menghadirkan nama-nama terkemuka dari Italia, Jerman, Amerika Serikat, dan Spanyol, bersama dengan tokoh-tokoh industri dari India, Thailand, Indonesia, Vietnam, Hong Kong, dan Australia, dan masih banyak lagi.




IJT BERHASIL MENGHADIRKAN NAMA-NAMA TERKEMUKA DARI ITALIA, JERMAN, AS, DAN SPANYOL, BERSAMA DENGAN TOKOH-TOKOH INDUSTRI DARI INDIA, THAILAND, INDONESIA, VIETNAM, HONG KONG, DAN AUSTRALIA
Pameran ini menggabungkan akses epik ke koleksi kelas dunia dengan lingkungan yang mendorong kreativitas, kolaborasi, dan perdagangan. Yoshihito Waki, Direktur Pameran IJT menjelaskan, “Menyelenggarakan IJT di awal tahun sejalan dengan misi kami
HALAMAN SAMPING
Perhiasan mewah yang dipamerkan, termasuk kalung dan anting berlian dan safir biru dalam ukuran besar dan langka
HALAMAN INI
Acara yang diselenggarakan oleh RX Japan Ltd., ini memamerkan berlian, batu permata, dan perhiasan mutiara yang langka dan berkualitas tinggi, indah, dan berharga kompetitif. Sebagai pameran dagang perhiasan terbesar di Jepang, acara ini menawarkan beragam produk menawan kepada pembeli yang cerdas, semuanya tersedia dengan harga eksklusif IJT. Di antara peserta pameran yang menonjol adalah Shree Ramkrishna Exports Pvt. Ltd. (India), Garaude (Thailand), dan Grana Praha (Republik Ceko), HUY THANH Gold-Silver Gemstone Company Limited (Vietnam), Garofalo Cammei (Italia), CHII LIH CORAL CO.,LTD. (Taiwan), masing-masing memperkenalkan koleksi terbaru mereka yang memadukan tradisi dengan seni modern. Pameran dagang utama ini menghadirkan rangkaian perhiasan yang sangat indah, meliputi berlian, batu permata langka, mutiara bercahaya, jam tangan mewah, dan aksesori. Pembeli dan calon pembeli pun dengan bebas menjelajahi beragam produk yang dirancang untuk meningkatkan koleksi Tahun Baru mereka dan memikat pelanggan yang cerdas di seluruh dunia.
Acara yang diselenggarakan oleh RX Japan Ltd., ini memamerkan berlian, batu permata, dan perhiasan mutiara yang langka dan berkualitas tinggi, indah, dan berharga kompetitif



MITSUO KAJI DENGAN TERAMPIL



MENCIPTAKAN BERAGAM PERHIASAN UNIK
SEPERTI KOLEKSI “ENAUX” YANG MENAWARKAN
PERPADUAN “SENI KLASIK DAN MODERN”, DAN
PERHIASAN “EN TREMBLANT”
untuk memberdayakan industri perhiasan global. Kami bertujuan untuk memberi pembeli akses eksklusif pertama ke tren terkini dan harga yang luar biasa, membantu mereka mengawali tahun dengan baik. Waktu penyelenggaraan pameran memastikan bahwa para peserta dapat memanfaatkan tren yang sedang berkembang, mempersiapkan permintaan musiman, dan tetap unggul dalam pasar perhiasan yang kompetitif.” Ajang pameran ini menawarkan pengalaman yang berkesan dengan berbagai fitur unik yang dirancang untuk memberi manfaat bagi para peserta, termasuk harga eksklusif IJT dimana pembeli dapat menikmati harga perdagangan yang kompetitif, menjadikannya platform yang ideal untuk mendapatkan kesepakatan atas produk-produk berkualitas tinggi. Juga tersedia Paviliun Internasional, yaitu paviliun khusus yang menyoroti para peserta pameran dari Jerman, Republik Ceko, Thailand, Sri Lanka, India, dan kawasan lain yang memamerkan keragaman dan keterampilan pembuatan perhiasan global.
Terdapat juga Pusat Perhiasan Jepang, dimana pengunjung memiliki akses ke merek-merek Jepang terkemuka, termasuk para peserta pameran dari Yamanashi, ibu kota pembuatan perhiasan di Jepang yang terkenal akan keterampilan pembuatannya yang halus dan desain yang inovatif. Diantara peserta pameran dari Jepang yang memukau pengunjung adalah perhiasan indah penuh


makna dari Kaji Jewellery Art, karya seniman perhiasan Mitsuo Kaji ini adalah salah satu desain perhiasan yang layak menjadi koleksi (Collector’s Item) yang kami temukan pada hari pertama pameran. Mitsuo Kaji dengan terampil menciptakan beragam perhiasan unik seperti koleksi “Enaux” yang menawarkan perpaduan “seni klasik dan modern”, dan Perhiasan “En Tremblant”. Pria multi-talenta yang lahir pada tahun 1944 dari keluarga yang menjalankan Suisu Tokei-ten (Toko Jam Tangan Swiss) yang menjual jam tangan dan perhiasan di Osaka ini juga ternyata seorang kolektor jam tangan, dengan koleksi jam tangan dari seluruh dunia dan bahkan mengadakan pameran Koleksi Jam Tangan Lama di 1990. Bahkan ia juga dikenal luas sebagai seorang penyanyi.
Bagi para profesional industri, IJT 2025 merupakan kesempatan untuk menjadi bagian dari gerakan global yang membentuk masa depan perhiasan. Dari ajang pameran ini, Anda berkesempatan untuk menjelajahi tren terbaru, menjalin kemitraan baru, dan mengakses kesepakatan dagang eksklusif. Tandai kalender Anda untuk menyaksikan puncak industri perhiasan di Tokyo, tempat di mana kecanggihan, kualitas, dan keindahan bertemu untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
HALAMAN INI
Beberapa perhiasan unik dari Kaji Jewellery Art, karya seniman perhiasan Mitsuo Kaji ini layak menjadi koleksi (Collector’s Item), dan terdapat motif binatang seperti kucing dan anjing; Lulu Fuad berfoto bersama Mitsuo Kaji dan istrinya

DRAGON DANCE
Rolls-Royce Motor Cars memperkenalkan sebuah mobil Phantom Extended dengan detil unik untuk merayakan tahun Naga


Pabrikan mobil super mewah asal Inggris, Rolls-Royce Motor Cars yang terkenal akan mobil pesanan khususnya yang luar biasa di awal tahun ini kembali memperkenalkan satu model yang khusus. Jika membeli sebuah Rolls-Royce adalah sebuah pencapaian, maka membuat mobil one-of-one atau pesanan khusus adalah sebuah tingkatan selanjutnya. Seorang klien dari Tiongkok memesan sebuah Phantom Extended dan didesain secara khusus untuk merayakan Tahun Naga. Diberi nama Phantom Dragon, mobil ini hanya diproduksi sebanyak satu unit saja dan dikurasi secara khusus oleh Private Office milik Rolls-Royce di Shanghai, satu dari beberapa studio desain ekslusif milik RollsRoyce yang memungkinkan pelanggan untuk memilih bahanbahan mewah dan desain personal untuk mobil mereka.

MOBIL KHUSUS INI MEMILIKI STARLIGHT HEADLINER KHUSUS
YANG MENGGAMBARKAN DUA NAGA DENGAN GAYA ABSTRAK
MENGGUNAKAN LEBIH DARI SERIBU LAMPU SERAT OPTIK
MERAH DAN PUTIH
Personalisasi adalah salah satu keunggulan sebuah Rolls-Royce, dan seorang klien bisa memesan apapun yang mereka impikan. Semua mobil Rolls-Royce masih dibuat di Goodwood, West Sussex, Inggris. Tempat ini terdiri dari kantor pusat dan Center of Luxury Manufacturing Excellence – satu-satunya tempat di dunia di mana mobil Rolls-Royce dirancang, direkayasa, dan dibuat secara cermat dengan tangan. Private Office menjadi penjembatan bagi para klien Rolls-Royce yang tidak memiliki waktu untuk berdiskusi untuk membuat mobil pesanan khusus di Inggris.
Kehadiran mobil Phantom Dragon membuktikan bahwa kehadiran Private Office dibutuhkan di Cina, salah satu pasar mobil mewah terbesar di dunia. Dengan layanan ini keinginan para pelanggan akan diakomodir oleh satu tim khusus yang memiliki pengetahuan mendalam, menggabungkan kebudayaan Tiongkok dengan estetika Rolls-Royce yang pada akhirnya menciptakan sebuah produk yang sangat unik dengan makna dan substansi yang dalam. Phantom Dragon juga menandai akhir Tahun Naga menurut kalender lunar dan menjadi awal peringatan seratus tahun nama Phantom pada tahun ini. Tema utama Phantom Dragon diambil dari legenda Tiongkok kuno yang berusia lebih dari 3.000 tahun. Legenda ini bercerita tentang dua naga yang diberikan sebuah mutiara ilahi oleh para dewa karena perbuatan baik mereka. Alihalih mengambil harta itu untuk diri mereka sendiri, naga-naga itu saling berbagi, yang melambangkan kebaikan dan kemurahan hati. Sebagai hadiah atas kesetiaan mereka, para dewa memberikan mutiara kedua yang kemudian diserap oleh para naga sebelum mereka naik menjadi dewa. Dalam mitos ini, naga melambangkan kekuatan dan keberuntungan, sementara mutiara melambangkan kesucian dan kesempurnaan. Bersama-sama, naga dan mutiara melambangkan keseimbangan Yin dan Yang, dua kekuatan pelengkap yang membawa keharmonisan dan pencerahan.
Mobil berwarna hitam ini secara eksterior nampak serupa dengan Phantom Extended yang lain, hanya ketika melihat interiornya maka akan terlihat perbedaan yang kontras. Begitu banyak detil mereinterpretasi makhluk legenda kuno Tiongkok yang diciptakan oleh para pengrajin ahli dari Rolls-Royce. Salah satu



yang paling mencolok adalah pola marquetry unik di galeri mobil, sebuah bagian khusus untuk menampilkan berbagai macam detil atau karya seni pada bagian dasbor mobil yang terdapat mulai dari generasi Phantom kedelapan. Di mobil khusus ini galeri dasbornya menampilkan 297 potongan kayu dari empat jenis spesies yang berbeda. Detil yang luar biasa ini juga memerlukan waktu tiga bulan bagi seorang pengrajin untuk menyelesaikannya. Desain ini menggambarkan dua naga yang dikelilingi oleh awan yang berputar, menjaga mutiara yang diwakili oleh jam khusus. Dasar marquetry ini dibuat dari Smoked Eucalyptus, dengan garis tepi yang terbuat dari veneer Sycamore dan diisi dengan Ash burr, yang dipilih karena seratnya yang mirip dengan tekstur awan. Aksen veneer Bolivar hitam menambah kedalaman, membuat naga tampak mengapung di atas permukaan.
“Seperti setiap mobil Bespoke, Phantom Extended yang megah ini merupakan bukti keterampilan dan kreativitas para desainer, insinyur, dan pengrajin Bespoke kami,” Martina Starke, Head of Bespoke Design, Rolls-Royce Motor Cars. “Komisi ini menampilkan Galeri Bespoke dengan efek mengambang yang membuat naga tampak seolah-olah terbentuk dari awan asap—desain yang dicapai melalui seni marquetry yang rumit, salah satu teknik paling menantang yang diterapkan pada interior mobil.” Elemen-elemen interior lainnya termasuk elemen Smoked Eucalyptus dengan finishing yang sangat mengilap, dan panel pintu Canadel yang terbuat dari kayu Smoked Eucalyptus alami dengan pori terbuka. Kursi Serenity yang dapat direbahkan di depan dan belakang dilapisi kulit Ardent Red dan hitam. Nama keluarga klien disulam di sandaran kepala dengan kaligrafi Tiongkok kuno. Jika di Phantom pada umumnya sebuah Starlight headliner menjadi detil yang mempesona, maka mobil khusus ini memiliki Starlight headliner khusus yang menggambarkan dua naga dengan gaya abstrak menggunakan lebih dari seribu lampu serat optik merah dan putih, headliner ini juga mampu menampilkan 24 bintang jatuh. Dengan segala personalisasinya, Phantom Dragon merupakan contoh sahih bagaimana kesuksesan bisa membantu menciptakan sebuah karya yang luar biasa.

CUTTING-EDGE BEAUTY
All New Mazda CX-80 adalah SUV termewah Mazda dengan teknologi plug-in hybrid

Bagi para eksekutif dan pebisnis yang menginginkan SUV mewah dengan inovasi terbaru dari Mazda, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek dan Distributor resmi Mazda di Indonesia, baru saja memperkenalkan All-New Mazda CX-80. SUV ini tidak hanya menghadirkan kemewahan dan desain khas Mazda, tetapi juga menjadi kendaraan
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertama Mazda di Indonesia. Sebagai mobil PHEV, All-New Mazda CX-80 menggabungkan mesin bensin konvensional dengan motor listrik serta baterai lithiumion berkapasitas tinggi. Teknologi e-SKYACTIV PHEV memastikan perpindahan tenaga yang halus antara kedua sumber tenaga, meningkatkan efisiensi bahan bakar tanpa mengorbankan performa responsif. Selain itu, inovasi ini juga memberikan fleksibilitas dalam berkendara, memungkinkan pengemudi menggunakan mode EV untuk perjalanan bebas emisi di dalam kota, sementara mesin bensin tetap tersedia untuk perjalanan jarak jauh.

TEKNOLOGI E-SKYACTIV PHEV MEMASTIKAN
PERPINDAHAN TENAGA YANG HALUS ANTARA
KEDUA SUMBER TENAGA, MENINGKATKAN
EFISIENSI BAHAN BAKAR TANPA
MENGORBANKAN PERFORMA RESPONSIF
Ditenagai oleh mesin bensin dengan dukungan motor elektrik, All-New Mazda CX-80 mampu menghasilkan tenaga hingga 327 PS dan torsi 500 Nm. Seluruh tenaga ini disalurkan melalui sistem transmisi 8-percepatan yang efisien, memberikan keseimbangan optimal antara performa dan konsumsi bahan bakar. Sistem i-ACTIV All-Wheel Drive (AWD) memastikan traksi yang lebih baik serta stabilitas maksimal di berbagai kondisi jalan. Selain itu, baterai berkapasitas 17,8 kWh dapat diisi dengan praktis, baik di rumah maupun di stasiun pengisian umum.
Desain All-New Mazda CX-80 mencerminkan filosofi KODO Design, yang menjadi ciri khas Mazda. Mengusung konsep “Graceful Toughness”, SUV ini memadukan garis desain yang halus dengan tampilan gagah, menciptakan keseimbangan antara ketangguhan dan keanggunan. Ruang mesin yang panjang mempertegas karakter tangguh, sementara ruang kabin yang luas dirancang untuk menghadirkan kenyamanan maksimal bagi pengemudi dan penumpang. All-New Mazda CX-80 hadir dalam dua edisi, yaitu Elite Edition dan Kuro Edition Elite Edition menampilkan aksen krom pada bagian depan dan samping, serta interior mewah dengan jok kulit Nappa berwarna terang dan maple wood trim. Sementara itu, Kuro Edition menawarkan tampilan lebih tegas dengan aksen krom hitam, serta interior dengan jok kulit Nappa bernuansa hitam dan cokelat, yang dipadukan dengan aksen kayu dan metal. Mazda juga menghadirkan pilihan warna baru seperti Melting Copper Metallic dan Artisan Red Metallic, serta warna ikonik Soul Red Crystal Metallic



Interior All-New Mazda CX-80 dirancang untuk menunjang gaya hidup modern dengan menghadirkan kenyamanan di setiap baris kursi. Kehadiran kursi baris ketiga menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga, sekaligus menawarkan fleksibilitas yang lebih luas untuk berbagai berbagai aktivitas sehari-hari. Baris kedua menawarkan kenyamanan dan kemewahan bagi para eksekutif serta pebisnis, dengan adanya Captain Seat serta Center Console. Selain itu, konfigurasi kursi yang fleksibel memungkinkan kursi baris ketiga dilipat guna memberikan tambahan ruang bagasi untuk berbagai jenis barang, sesuai kebutuhan.
Mazda juga menghadirkan fitur keselamatan canggih melalui i-ACTIVSENSE, termasuk Adaptive LED Headlights, Smart Brake Support, Blind Spot Monitoring, dan Rear Cross Traffic Alert, untuk meningkatkan keamanan berkendara. Driver Attention Alert dan Driver Monitoring System membantu mendeteksi tandatanda kelelahan pengemudi, mengurangi risiko kecelakaan. Fitur tambahan seperti 360° View Monitor memudahkan parkir dan manuver di area sempit, sementara Mazda Radar Cruise Control (MRCC) menjaga kecepatan serta jarak dengan kendaraan di depan, ideal untuk perjalanan jauh. Driver Personalization System juga hadir untuk membantu pengemudi menemukan posisi berkendara yang paling nyaman dan aman dengan mudah.
Sebagai bagian dari layanan purna jual, Mazda memberikan garansi 5 tahun atau hingga 150.000 km*, serta garansi baterai lithium-ion selama 8 tahun atau 160.000 km*. Paket servis dan suku cadang tersedia selama 3 tahun atau 60.000 km*, memberikan ketenangan bagi pemiliknya.
Setiap pembelian All-New Mazda CX-80 juga dilengkapi Portable Charger Traveler, memungkinkan pengisian daya kapan saja dan di mana saja. Bagi yang menginginkan peningkatan performa dan tampilan lebih sporty, Mazda menawarkan performance parts AutoExe, termasuk Suspension Kit, Intake and Exhaust Kit, Body Kit, serta Styling and Interior Kit. Kini, All-New Mazda CX-80 tersedia di seluruh jaringan dealer Mazda di Indonesia. Dengan performa responsif, desain elegan, fitur canggih dan lengkap, serta teknologi Plug-In Hybrid terbaru, SUV ini menjadi pilihan sempurna bagi mereka yang menginginkan kendaraan premium khas Mazda.
*mana yang tercapai lebih dulu
Mazda Indonesia Headquarter Jl. Teuku Nyak Arief No. 9D, Kebayoran Lama, Jakarta - 12220



THE SERPENT’S CHARM
Lebih dari sekadar tempat menginap, Serpenti Suites menghadirkan pengalaman imersif yang merangkai sejarah, desain, dan inovasi dalam satu destinasi eksklusif
Bvlgari Hotels & Resorts kembali menghidupkan warisan ikonisnya melalui peresmian Serpenti Suites terbaru. Sebuah pengalaman menginap eksklusif yang merayakan ikon ular Bvlgari, sebagai simbol transformasi, keanggunan, dan warisan dari desain merek asal Roma, Italia ini sejak 1948. Diperkenalkan di berbagai properti Bvlgari di seluruh dunia, termasuk properti mewah mereka di Bali, Indonesia, setiap suite ini dirancang dengan detail artistik yang memadukan kemewahan kontemporer dan narasi historis, mengundang tamu untuk merebah nyaman dalam pesona liuk Serpenti.
Peluncurannya yang bertepatan dengan Tahun Ular dalam kalender Tiongkok, menegaskan makna mendalam di balik motif ini, yakni simbol evolusi yang kini hadir dalam bentuk pengalaman menginap yang belum ada bandingannya di taraf perhotelan mewah. Peluncuran dari Serpenti Suites tidak hanya dikedepankan dari aspek estetika semata, momen ini juga selaras dengan nilai budaya. Debutnya pada 9 Januari 2025 di Bvlgari Hotel Shanghai dan Beijing menjadi awal dari perayaan lebih besar, dengan peluncuran global yang dijadwalkan pada 27 Januari 2025, bertepatan dengan Tahun Ular dalam kalender Tiongkok.



DENGAN MENGHADIRKAN SERPENTI DALAM
BENTUK PENGALAMAN MENGINAP, BVLGARI
MERANGKAI TRADISI DAN KEMEWAHAN DALAM
SATU KESATUAN
Ular, yang melambangkan kebijaksanaan, transformasi, dan kelahiran kembali, menjadi simbol sempurna untuk menggambarkan evolusi Bvlgari. Dengan menghadirkan Serpenti dalam bentuk pengalaman menginap, Bvlgari merangkai tradisi dan kemewahan dalam satu kesatuan, memperkuat hubungan antara sejarah, desain, dan pengalaman personal bagi setiap tamu.
Setiap Serpenti Suite dirancang untuk menghadirkan pengalaman menginap yang imersif, menggabungkan kemewahan ikonis Bvlgari dengan nuansa artistik yang substansial. Interiornya didekorasi dengan tirai dan bantal karya Rubelli, kecuali untuk properti di Beijing, Shanghai, dan Bali, serta selimut berbahan kasmir yang menciptakan suasana nyaman dalam kelembutannya yang khas. Nuansa nostalgia dihadirkan melalui pemutaran iklan lawas Bvlgari dari era 1970an, melengkapi seleksi koleksi buku bertema Serpenti yang memperkaya narasi di setiap ruangan. Dengan perpaduan desain dan elemen historis ini, setiap sudut suite merefleksikan warisan Bvlgari—mengundang tamu untuk merasakan kemewahan dalam bentuk yang lebih personal dan mendalam.
Selain menghadirkan pengalaman menginap yang mewah, Serpenti Suites juga merayakan keistimewaannya melalui sajian kuliner bertema Serpenti yang terpilih. Selama perayaan Tahun Ular, setiap Bvlgari Hotel menghadirkan menu istimewa, mulai dari Serpenti Cocktail dengan campuran rasa eksotis dan bahan premium, Serpenti Chocolate hasil kreasi chocolatier ternama Gianluca Fusto, hingga Serpenti Afternoon Tea yang menghadirkan kelezatan dalam atmosfer elegan bertema Serpenti.
Untuk menggenapkan pengalaman menginapnya yang prima, Bvlgari Hotels & Resorts pun turut menghadirkan beragam



aktivitas yang dirancang untuk menciptakan momen berkesan bagi para tamu. Selain menikmati keindahan desain dan kuliner bertema Serpenti, tamu juga dapat mengikuti permainan mahjong, merasakan pengalaman budaya Bali, serta berpartisipasi dalam sesi kreatif di Little Gems Club dan The Mansion Club, yang dirancang untuk seluruh anggota keluarga. Dengan berbagai aktivitas ini, Bvlgari tidak hanya menawarkan kemewahan dalam bentuk estetika, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih personal, menghubungkan tamu dengan seni, budaya, dan warisan ikonis yang terus berevolusi.
Peluncuran Serpenti Suites merupakan bagian dari perjalanan dua tahun yang dimulai pada 2023, merayakan 75 tahun Serpenti sebagai simbol transformasi dan kreativitas tanpa batas. Sejak diperkenalkan, Serpenti telah menjadi lebih dari sekadar motif perhiasan, motif tersebut terus berkembang menjadi inspirasi dalam ekspresi seni, desain, dan gaya hidup. Melalui inisiatif ini, Bvlgari tidak hanya mengenang sejarahnya, tetapi juga terus memperkuat warisan ikonisnya dalam bentuk pengalaman yang lebih luas. Dengan menghadirkan Serpenti dalam dunia perhotelan, Bvlgari menegaskan bahwa kemewahan sejati bukan hanya tentang estetika, tetapi juga bagaimana nilai dan kisah di baliknya dapat terus hidup dan berkembang.
Bvlgari Hotels & Resorts dikenal karena berkomitmen untuk memberikan pengalaman menginap yang menggabungkan desain mewah, warisan budaya, dan lokasi unik.Setiap properti dirancang dengan sentuhan arsitektur khas Italia oleh ACPV Architects, memadukan elemen tradisional dengan estetika modern yang elegan. Dengan koleksi hotel di kotakota ikonis seperti Milan, London, Bali, hingga Tokyo, Bvlgari terusmemperluas jejaknya ke destinasi baru seperti Miami, Bodrum, dan Maladewa pada 2026–2027. Dengan mengetahui hanya ada satu Serpenti Suite di setiap properti Bvlgari, menegaskan eksklusivitasnya dan memperkuat posisi Bvlgari sebagai ikon dalam industri perhotelan mewah.
BVLGARI RESORT BALI
Jalan Goa Lempeh, Banjar Dinas Kangin Uluwatu, Bali 80364
Tel: +62 361 847 100 0
A TOUCH OF HEAVEN
Nikmati pengalaman menginap dengan konsep kenyamanan dan ketenangan sesungguhnya di dalam Club InterContinental yang mewah

Hanya 15 menit berkendara dari Bandara Internasional
I Gusti Ngurah Rai, InterContinental Bali Resort berdiri megah di Teluk Jimbaran, kawasan ini dikenal dengan bentangan pantai berpasir putih, deburan ombak yang menenangkan, dan deretan restoran boga bahari tepi pantai dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Lokasi tersebut menjadikannya pilihan ideal bagi wisatawan yang menginginkan kemewahan dan akses mudah ke berbagai atraksi budaya. Di antara rimbunnya pohon kelapa dan bunga kertas yang berayun lembut, lanskap tropis Jimbaran menciptakan suasana yang lebih privat dan eksklusif. Menawarkan ketenangan bagi mereka yang ingin menikmati Bali dalam harmoni alam dan budaya lokal sekitar.
Selain unggul dari segi lokasi, resor ini juga menghadirkan sebuah konsep resor dalam resor, yaitu Club InterContinental. Menjanjikan privasi dan layanan eksklusif selama menginap, yang dapat dirasakan sejak kedatangan tamunya, lewat layanan check-in dan check-out pribadi. Keistimewaan lainnya adalah akses ke Club InterContinental Lounge, di mana setiap tamu berhak menikmati prosesi santai ngeteh sore dengan pilihan teh premium TWG, makanan ringan, dan koktail. Iringan khusus masih sampai ke proses sarapan, yang menjadikannya lebih dari rutinitas, tetapi sebuah perjalanan rasa lewat beragam pilihan kulinernya. Pun, area Club Pool yang hanya diperuntukkan bagi tamu club ini, membuat aktivitas melepas lelah dapat dilakukan sepenuh hati. Sementara untuk tamu yang lebih ingin menghabiskan waktunya



untuk relaksasi, berbagai fasilitas spa dan kebugaran tersedia guna menciptakan simfoni peremajaan tubuh dan penyejukan pikiran. Lalu, akses gratis ke kolam air berpusaran, ruang sauna, dan ruang mandi uap di Spa Uluwatu menghadirkan ketenangan dalam suasana tropis. Juga, pusat kebugaran 24 jam menyediakan peralatan modern bagi yang ingin tetap aktif berkeringat. Sedangkan, Planet Trekkers menawarkan aktivitas seru dan area bermain aman bagi anak-anak. Dengan fasilitas lengkap untuk pelancong tunggal, pasangan, maupun keluarga, Club InterContinental memastikan setiap tamu menikmati pengalaman menginap yang sesuai dengan kebutuhan, memberikan kepuasan, dan mengajak tamu untuk benar-benar menikmati setiap detik di resor ini tanpa tergesa.
Selain fasilitas unggulan, pengalaman di Club InterContinental semakin berkesan berkat layanan yang penuh perhatian dan personal. Tim pramutamu siap membantu berbagai kebutuhan tamu, mulai dari mengatur perjalanan, pemesanan kendaraan pribadi, hingga rekomendasi aktivitas eksklusif di Bali. Staf resor yang berpengalaman menghadirkan keramahan khas Bali, menciptakan suasana yang akrab dan nyaman. Setiap detail perjalanan dirancang sesuai preferensi pribadi, memastikan pengalaman yang benar-benar istimewa. Tidak ada permintaan yang terlalu kecil, dan tidak ada detail yang terabaikan. Dari reservasi restoran hingga rekomendasi destinasi tersembunyi, tim Club InterContinental berkomitmen menghadirkan layanan yang tak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi setiap tamu. Dikelilingi lanskap tropis yang asri, Club InterContinental menawarkan ketenangan dengan arsitektur yang menggabungkan elemen tradisional Bali dan desain modern. Suasananya yang privat menjadikannya tempat ideal bagi mereka yang mengutamakan eksklusivitas dalam


RESOR INI MENGHADIRKAN SEBUAH
KONSEP RESOR DALAM RESOR, YAITU CLUB INTERCONTINENTAL. MENJANJIKAN PRIVASI
DAN LAYANAN EKSKLUSIF SELAMA MENGINAP, YANG DAPAT DIRASAKAN SEJAK
KEDATANGAN TAMUNYA
perjalanan. Tidak jauh dari sini, Pura Uluwatu yang megah berdiri di tebing, sementara Beach Clubs eksklusif dan restoran boga bahari terbaik menghadirkan pengalaman kuliner dan hiburan berkualitas. Dengan perpaduan kemewahan, privasi, dan akses mudah ke berbagai atraksi wisata, Club InterContinental juga dapat menyempurnakan rencana perjalanan dalam waktu dekat ini. Untuk perayaan Nyepi di bulan Maret mendatang misalnya, menikmati masa keheningan di tengah Jimbaran.
Saat matahari tenggelam di cakrawala Jimbaran, langit berubah menjadi palet warna keemasan dan jingga. Dari balkon kamar, tamu dapat menikmati momen ini dengan tenang, ditemani segelas koktail favorit, sembari mengizinkan sapuan gemulai angin sore yang sejuk membelai wajah. Menginap di Club InterContinental bukan hanya soal fasilitas mewah, tetapi juga tentang ketenangan holistik dan layanan personal yang dirancang dengan cermat. Dari desain kamar hingga keramahan staf, setiap aspek menciptakan pengalaman eksklusif dan berkesan. Dengan fasilitas premium, layanan pramutamu 24 jam, dan lokasi yang menawarkan kemudahan dan privasi, Club InterContinental menghadirkan rangkaian momen berpelesir yang sulit untuk dilupakan.
InterContinental Bali Resort
Jl. Uluwatu 45, Jimbaran 80361, Bali Tel: +62 361 701888
GLITZ & GLAM
THE ART OF FIE RY DYNAMIC
Mondial kembali hadir dengan mahakarya terbarunya: Mondial Precious–Fire Collection








Berkolaborasi dengan aktor dan produser film Nicholas Saputra, Mondial kembali hadir dengan koleksi perhiasan Mondial Precious–Fire lewat pameran eksklusif di The Warehouse, Plaza Indonesia, Jakarta, pada 1 hingga 28 Februari lalu. Pameran bertajuk Mondial
Precious Fire ini menghadirkan instalasi visioner ciptaan seniman ternama dan pendiri Studio Jaring, Iwan Yusuf, dan dikurasi oleh art director Heri Pemad. Acara pembukaan yang dihadiri oleh tokoh publik, editor media, influencer, dan para tamu VIP ini dibuka oleh General Manager Mondial Leslie Christian Saputra dan Duta








Mondial serta Creative Director koleksi Mondial Precious, Nicholas Saputra. Setelah sebelumnya mengusung konsep “basic geometry”, kali ini Nicholas menghadirkan elemen alam yaitu “fire” sebagai identitas dari koleksi Mondial Precious terbaru mereka. Mondial Precious Fire memiliki tiga subkoleksi, yaitu “The Fiery Flame”, “The Blue Flame”, dan “Gradiore in Fire”, sebagai lambang dari perpaduan fine jewelry dan keberanian serta keabadian. Instalasi artistik dalam pameran ini membawa visi Mondial tentang api ke dalam realitas yang menakjubkan.
DARI ATAS (KI-KA) Nicholas Saputra; Suasana pembukaan pameran; Leslie Christian Saputra; Penampilan dari Diskoria; Gita Dwi Lestari dan Ami Gumelar; Tika Panggabean; Udjo P-Project dan Tanya Alissia; Nadia Mulya; Sonia Basil; Pram Ekaputra; Chalton Ciptadi; Cuwita Surya; Cindy Ozzie dan Jason Setiono; Gabriella Febiola; Armand Amadeus, Pavita, Minarni dan Jonathan; Carlos
STAR-STUDDED PARTY
Merek jam tangan Swiss ternama, Omega hadir di Critics Choice Awards ke-30 menghiasi pergelangan tangan para aktor ternama





Ajang bergensi Critics Choice Awards ke-30 diadakan di Los Angeles, untuk menghormati pencapaian terbaik di bidang film, televisi, dan streaming. Sekali lagi, jam tangan Omega tampil istimewa menghiasi pergelangan tangan para tamu VIP dan aktor yang masuk nominasi berdandan untuk malam itu. Terilhat
Duta Omega Nicole Kidman yang dinominasikan sebagai Aktris
Pendukung Terbaik dalam Serial Drama untuk perannya dalam
“Special Ops: Lioness”, mengenakan De Ville Mini Trésor dari Moonshine™ Gold 18K pada tali kain hitam. Colman Domingo yang dinominasikan untuk penghargaan Aktor Terbaik untuk perannya dalam “Sing Sing”, dan sahabat baru Omega mengenakan De Ville Trésor dari Sedna™ Gold 18K dengan dial dan tali kulit warna merah anggur. Clarence Maclin yang dinominasikan untuk penghargaan


Aktor Pendukung Terbaik atas perannya dalam “Sing Sing”, mengenakan Speedmaster Moonwatch dari Sedna™ Gold 18K pada tali kulit hitam.
DARI ATAS (KI-KA)
Duta Omega, Nicole Kidman mengenakan De Ville Mini Trésor dari Moonshine™ Gold 18K; Mark-Paul Gosselaar mengenakan Speedmaster Moonwatch dengan casing dan gelang jam dari Moonshine™ Gold 18K; Clarence Maclin mengenakan Speedmaster Moonwatch dalam Sedna™ Gold 18K; Omega De Ville Mini Trésor dari Moonshine™ Gold 18K pada tali kain hitam; Omega Speedmaster Moonwatch dengan casing dan gelang jam dari Moonshine™ Gold 18K; Colman Domingo mengenakan De Ville Trésor dalam Sedna™ Gold 18K; Chase Stokes, yang tampil dalam drama Netflix, “Outer Banks”, mengenakan Speedmaster Moonwatch dari Canopus Gold™ 18K pada tali kulit hitam
GLITZ & GLAM
HONG KONG BEJEWELED SHOWS


Pameran Perhiasan Internasional termegah HKTDC ke-41 (HKTDC Hong Kong International Jewellery Show), dan Pameran berlian, permata dan mutiara Internasional HKTDC ke-11, (HKTDC Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show), kembali diadakan di Pusat Konvensi dan Pameran Hong Kong (HKCEC) dan AsiaWorld-Expo awal Maret tahun ini. Hampir 70% peserta pameran berasal dari luar Hong Kong; zona yang baru dibuat menyoroti perhiasan emas yang kreatif. Sophia Chong, Wakil Direktur Eksekutif HKTDC, menjelaskan: “Pameran perhiasan kembar tahun ini mempertemukan sekitar 4.000 peserta pameran dari lebih dari 40 negara dan kawasan, yang hampir 70% berasal dari luar Hong Kong. Di antara mereka, peserta pameran dari Jepang, Spanyol, Polinesia Prancis, Uni Emirat Arab, Meksiko, dan Lebanon. Kedua pameran ini diharapkan dapat menarik lebih dari 110 misi pembeli, yang menunjukkan kekuatan HKTDC dalam menciptakan platform perdagangan perhiasan kelas dunia untuk industri ini dan memperkuat status Hong Kong sebagai pusat sumber dan perdagangan perhiasan internasional.”



DARI ATAS KI-KA Manajemen dan pihak penyelenggara pameran berfoto bersama setelah konferensi pers; Peserta pameran Austy Lee Company Limited mempersembahkan Bros Tsuruhime Sen no Odori yang terbuat dari emas mawar 18K; Penyanyi sopran dan artis Hedy, mengenakan perhiasan rubi dari Hatta New World Company Limited; Sophia Chong diapit oleh Lawrence Ma, Ketua Pameran Perhiasan Internasional HKTDC Hong Kong dan Panitia Penyelenggara Pameran Berlian, Permata dan Mutiara Internasional HKTDC Hong Kong (kiri), dan Winston Chow, Ketua, Komite Penasihat Perhiasan HKTDC (kanan); Penyanyi sopran dan artis Hedy bersama para model untuk memamerkan perhiasan indah dari pameran
TO THE MOON AND BACK
Audemars Piguet melanjutkan perayaan HUT KE-150 dengan pembukaan AP House pertamanya di wilayah Asia Tenggara



Pada 13 Maret lalu, Audemars Piguet merayakan pembukaan AP House pertamanya di Singapura dengan pesta megah di Raffles Hotel yang bersejarah. Acara ini dihadiri oleh 250 tamu terhormat, termasuk aktor Thailand Tawan Vihokratana, model Thailand Kanyawee Songmuang, influencer global Irene Kim dan Yoyo Cao, serta penyanyi-penulis lagu dan produser dari Korea Selatan, Rain. Anggota senior dari pimpinan Audemars Piguet, termasuk Oliviero Bottinelli, anggota Dewan Direksi, CEO Ilaria Resta, dan CEO untuk Asia Tenggara, Stefanie Ng, juga hadir untuk mengungkap AP House ke-22 merek tersebut sejak konsep tersebut dimulai pada tahun 2017. Para tamu diundang untuk memasuki AP House, yang diubah menjadi ruang imersif yang membawa mereka dalam






perjalanan melalui sejarah merek yang kaya. Di sini, masa lalu dan masa kini bertemu, saat citra dan cerita yang memikat menggali warisan merek tersebut, di samping hal-hal baru terbarunya.
DARI ATAS (KI-KA)
Yoyo Cao, Irene Kim, Oliviero Bottinelli, Ilaria Resta, Kanyawee Songmuang, dan Stefanie Ng; Oliviero Bottinelli, anggota Dewan Direksi Audemars Piguet, dan Ilaria Resta, CEO Audemars Piguet; Tawan Vihokratana, Yoyo Cao, Kanyawee Songmuang, Rain, dan Irene Kim; Irene Kim, Yoyo Cao, dan Kanyawee Songmuang; Penyanyi-penulis lagu dan produser Korea Selatan, Rain; Koleksi Code 11.59 dari Audemars Piguet dan Royal Oak dengan model kalender abadi otomatis baru yang ditenagai oleh Calibre 7138; Terdapat dalam versi dari emas putih 18K, dan dua model Royal Oak 41mm dalam baja tahan karat atau sand gold 18K
WATCH CALENDAR 2025
Kalender acara jam tangan tahun ini akan membantu Anda yang ingin mengetahui tren dan inovasi terbaru, atau sekadar ingin membenamkandiri dalam seni pembuatan jam tangan mewah






Seiring dunia horologi yang terus memikat penggemar dan kolektor jam, tahun 2025 ini adalah tahun penting bagi berbagai acara dan pameran jam tangan, dan menjadi tahun paling sibuk bagi industri jam tangan. Mulai dari pameran jam tangan baru, pertemuan dengan sesama penggemar dan kolektor, hingga pemberian penghargaan bergengsi, kalender tahun ini dipenuhi dengan berbagai kesempatan untuk menemukan berbagai desain inovatif, merayakan warisan, dan terhubung dengan para penggemar yang sepemikiran. Sudah siap dengan rencana perjalanan Anda di dunia jam tangan tahun ini?
9–13 Januari: Original Miami Beach Antique Show Lokasi: Miami Beach Convention Center, Florida, AS
19 Januari, 29 Juni, dan 12 Oktober: London Watch Fair 2025 Lokasi: Sheraton Skyline Hotel London Heathrow, Harlington, Inggris
21–24 Januari: LVMH Watch Week 2025
Lokasi: Bel Air, Los Angeles, California, AS
21 – 24 Februari: Inhorgenta Munich
Lokasi: Munich Trade Fair Centre, Munich, Jerman
28 Februari – 1 Maret: Intersect Atlanta Lokasi: Atlanta, Georgia, AS
8 Maret: British Watchmakers Day
Lokasi: Lindley Hall, Elverton Street, London, Inggris
8 – 9 Maret: District Time 2025
Lokasi: The Showroom, Washington D.C., AS
15 – 16 Maret: Wind-Up Dallas
Lokasi: Hickory Street Annex, Dallas, Texas, AS
1 – 7 April: Watches & Wonders 2025
Lokasi: Palexpo, Jenewa, Swiss
1 – 6 April: Time To Watches 2025
Lokasi: Villa Sarasin, Jenewa, Swiss
25-27 April: Vancouver Timepiece Show 2025
Lokasi: Pipe Shop di The Shipyards, Vancouver, Kanada
2 – 4 Mei: Wind-Up San Francisco
Lokasi: Fort Mason, Gateway Pavilion, San Francisco, California, AS
10 Mei: Glasgow Watch Show
Lokasi: Glasgow, Skotlandia, Inggris
16 – 17 Mei: WatchPro Salon Dubai
Lokasi: Dubai, Uni Emirat Arab
4–8 Juni: Couture Las Vegas 2025
Lokasi: Wynn Las Vegas, Nevada, AS
14 Juni: Hands On Horology
Lokasi: Shoreditch Protein Studios, London, Inggris
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS
Dubai Watch Week yang digelar dua tahun
sekali; Masterclass di ajang Dubai Watch Week; Suasana di stan Hong Kong Watch & Clock Fair; Aktivitas media dan kolektor jam di Hong Kong Watch & Clock Fair; Para CEO dan Pemilik merek jam tangan di Geneva Watch Days 2023; Watches and Wonders Geneva 2024
29 Juni: London Watch Fair
Lokasi: Sheraton Skyline Hotel London Heathrow, Inggris
11 – 13 Juli: Wind-Up Chicago
Lokasi: Venue West, Chicago, Illinois, AS
19 Juli: Intersect Los Angeles
Lokasi: Los Angeles, California, AS
2 – 6 September: Hong Kong Watch & Clock Fair
Lokasi: Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong
4 – 7 September: Geneva Watch Days (GWD)
Lokasi: Rotonde du Mont-Blanc, Jenewa, Swiss
27 – 29 September: Toronto Timepiece Show
Lokasi: Yonge Street, Toronto, Ontario, Kanada
27 September: London Watch Fair – World Time UK
Lokasi: London Sofitel Hotel, Heathrow T5 Airport, Inggris
17 – 19 Oktober: WatchTime New York 2025
Lokasi: Gotham Hall, New York City, New York, AS
17 – 19 Oktober: Wind-Up New York
Lokasi: Center 415, New York City, New York, AS
31 Oktober – 1 November: WatchPro Salon London & WatchPro
Salon & Awards
Lokasi: London, Inggris (Tempat spesifik akan diumumkan kemudian)
25 – 27 Oktober: Watch Time Düsseldorf
Lokasi: Reheinterrasse Düsseldorf, Jerman
19 – 20 Oktober: Spring Sprang Sprung Singapore
Lokasi: Level 3, National Library, Singapura
31 Oktober – 1 November: WatchPro Salon London
Lokasi: London, Inggris
8 November: The Manchester Watch Show
Lokasi: Halle St. Peter’s, Manchester, Inggris
13 November: Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG)
Lokasi: Bâtiment des Forces Motrices, Jenewa, Swiss
19 – 23 November: Dubai Watch Week
Lokasi: Dubai Mall, Burj Park, Dubai, Uni Emirat Arab





THE AMERICAN DREAM
Merek yang didirikan oleh tiga bersaudara: Oscar, Benjamin, dan Ralph Lazrus di New York City pada tahun 1921 ini memanfaatkan keahlian Swiss untuk mengembangkan jam tangan yang andal bagi semua orang. Pada awal tahun 50-an, Benrus menjadi salah satu merek paling terkenal di AS, yang memproduksi lebih dari satu juta buah setiap tahunnya. Jam tangan militer yang ikonik, jam tangan sipil yang elegan, dan kerumitan yang memikat, Benrus terus menandai momen-momen Amerika sepanjang abad ke-20. Presiden Amerika Serikat ke35, John Fitzgerald Kennedy (JFK) adalah simbol kepemimpinan modern. Penghargaannya terhadap jam tangan mewah bukanlah rahasia. Selama pencalonannya untuk Gedung Putih di usianya yang baru 43 tahun, Komite Nasional Demokrat memberinya jam tangan Benrus emas 14K yang menampilkan mesin jam otomatis, kedap air, dengan fitur detik di tengah dan tampilan tanggal. Terukir di bagian belakang casing adalah pesan harapan dan ambisi: “Untuk Presiden Kita, J.F.K.”
Benrus juga membuat terobosan dalam model Airman dengan estetika Art Deco-nya yang menonjol. Jam tangan khas ini menampilkan casing persegi panjang berukuran panjang 35mm dan lebar 28mm, dengan tepi miring dan ukiran yang menggambarkan kepala elang bergaya. Di bagian tengah terdapat bezel enamel biru kobalt, bertuliskan skala 12 jam untuk keterbacaan optimal, mengelilingi dial dengan jalur menit yang dibuat dengan cermat dan subdial detik kecil yang diposisikan pada pukul enam. Pada tahun 1929, jam tangan yang luar biasa dan sangat fungsional ini, resmi diadopsi oleh beberapa maskapai penerbangan perintis, termasuk National Air Transport. Tahun ini, lebih dari 100 tahun setelah didirikan, Benrus menciptakan ulang jam tangan perkakas ikoniknya, yang selalu didambakan oleh para kolektor di seluruh dunia, dengan menambahkan imajinasi ulang yang modern dari jam tangan legendarisnya. Stay tuned! www.benrus.com
WATCHES










