recruitment assignment

Dalam menyambut bulan Februari sebagai bulan kasih sayang, dibuatlah “Asih” yang artinya kasih. “Asih”
merupakan stilasi dan simplifikasi dari motif-motif batik klasik Surakarta yang menceritakan tentang kasih sayang.
Walaupun motif yang digunakan merupakan simbol kasih sayang orang tua terhadap anak dan terhadap pasangan pada pernikahan, namun kasih sayang bersifat universal dan pesan yang ingin disampaikan melalui motif “Asih”
adalah kasih sayang dapat diungkapkan secara sederhana dan dengan mengasihi sesama baik kepada manusia maupun alam, keharmonisan akan tumbuh.
Motif dibuat dengan teknik hand screen.
Truntum merupakan motif dari kuntum bunga tanjung yang menceritakan sering digunakan pada pernikahan sebagai simbol kesetiaan, keharmonisan, dan kasih sayang yang bersemi.
Inspirasi ditemukan pada motif-motif batik klasik maupun barang yang digunakan pada pernikahan adat Surakarta.

Madu Bronto memiliki arti bertarung dalam kemanisan, dipakai untuk menyatakan cinta pada kekasih.
Sido asih memiliki arti kasih sayang yang terus menerus akan menghasilkan kehidupan yang damai dan tentram. Motif ini merupakan pengembangan dari pola semen (pola darat, udara, dan air) yang memiliki makna kehidupan yang berkembang, pola darat yang bergambar gunung dan tumbuhan diambil.
Kasih sayang pada zaman modern tidak dapat dilepaskan dari keberadaan bunga, salah satu jenisnya adalah melati. Ronce melati melambangkan keindahan dalam kerendahan hati.
Truntum Sido Asih Madu Bronto Ronce MelatiMotif Awal dan Stilasi Motif Utama
Motif awal yang lebih distilasi menjadi motif dengan bentuk geometris yang simpel namun tetap mengambil esensi atau garis besar dari motif. Dalam pembuatan komposisi kain, motif dapat disimplifikasi kembali dan dapat saling menggabungkan bentuk-bentuk yang berulang.
Bentuk Berulang Isen-isen
Bentuk berulang merupakan
bentuk-bentuk yang muncul
berkali-kali dalam motif
utama. Bentuk berulang yang
disimplifikasi berpotensi
digunakan sebagai isen atau
dibuat menjadi motif baru.
Merupakan motif pengisi, isen yang akan digunakan
adalah titik karena batik
berasal dari kata titik, dan
bentuk hati sebagai simbol
kasih sayang modern.
Motif Sido Asih digunakan sebagai tumpal karena bentuk gunungan. Bentuk ronce melati terinspirasi dari motif “Ombak laut”, sehingga motif serupa memberi signature look Sejauh Mata Memandang. truntum madu bronto sido asih ronce melati #e58e43 kuning kunyit merah hati #80142b putih (warna dasar kain) #f4f1eeBerikut merupakan hasil dari eksplorasi desain tumpal. Tumpal dapat digunakan pada bagian bawah atasan atau dress, atau dapat dgunakan pada bagian kancing pada atasan. terdapat 7 pilihan desain tumpal.
Berikut merupakan hasil dari eksplorasi desain motif utama. Motif diletakkan pada badan kain dan disusun secara mengacak dengan banyak space negatif.
Terdapat 7 desain motif utama yang dibuat dalam eksplorasi.
Berikut merupakan hasil dari eksplorasi dari penggabungan antara tumpal dan motif utama, terdapat lima eksplorasi.dengan motif dan tumpal yang berbeda-beda. Dari hasil eksplorasi ini dipilih 2 desain tumpal yaitu Tumpal E dan Tumpal F serta Motif Utama 2 dan Motif Utama 3 untuk dipadu-padankan.
Motif 2 | Tumpal E Motif 5 | Tumpal GBerikut merupakan detail ukuran per motif untuk masing-masing komposisi.
Motif “Asih” diaplikasikan pada Baju Santai ukuran S/M sebagai prototipe.

Bust : 100 cm
Shoulder Length : 13 cm


Arm Hole : 44 cm
Neck : 47 cm
Komposisi pada motif dan tumpal pada kain ukuran 115 x 250 cm. Menggunakan Motif Utama 7 dan Tumpal E SKALA 1:10Motif “Asih” diaplikasikan pada Baju Santai ukuran S/M sebagai prototipe.
Bust : 100 cm
Shoulder Length : 13 cm

Arm Hole : 44 cm
Neck : 47 cm
Dress Length : 115 cm


Berikut merupakan pengaplikasian kain pada pola pakaian minim limbah menggunakan komposisi kain Motif Utama 2 dan Tumpal F.
Pola pakaian “Baju Santai”kain berukuran 212 x 115 cm dapat dibuat menjadi 2 “Baju Santai”
inovasi yang dilakukan adalah menyesuaikan motif kain dengan pola baju yang ingin dibuat.
SKALA 1:10
