GOR - UNHAS : Gelagat (K)Orupsi Rektor Universitas Hasanuddin

Page 6

6 Agenda Liberalisasi Sama halnya dengan pendidikan dan kesehatan. BBM merupakan suatu kebutuhan yang paling penting untuk khalayak. Hal tersebut termasuk kebutuhan dasar masyarakat. Dari sekian rentetan ke b i j a k a n p e m e r i n t a h d a p a t disimpulkan bahwa negara ini telah mengadopsi sistem kapitalisme. Terlihat jelas melalui kebijakan pemerintah yang berpihak pada pengusaha dan pemodal tanpa memikirkan masyarakat miskin. Kapitalisme yang telah bermetamorfosis dengan nama Neoliberalisme telah menjamur dan mengakar di negeri ini. Salah satu ide terpenting konsep neoliberalisme adalah pengurangan peran negara dalam perekonomian. Dikenal dengan istilah deregulasi. Apa yang terjadi di Indonesia saat ini terkait kenaikan harga BBM merupakan efek langsung dari sistem kapitalisme. Pada pertengahan tahun 1980an, ketika negara–negara Amerika Latin mengalami krisis ekonomi, Lembaga keuangan global seperti IMF, World Bank, dan WTO serta para ekonom Amerika Serikat yang bermaskas di Washington meracik 'obat generik' untuk diratifikasi. Suplemen tersebut oleh ekonom Johns Williamson diberi nama Konsensus Washington. Kon se n su s Wa shi n g to n dilahirkan oleh para pemikir ekonomi beraliran liberal. Awalnya konsep ini hanya diberlakukan terhadap negara–negara Amerika Latin yang terkena krisis ekonomi. Namun, belakangan konsep ini diyakini dapat berlaku di negara–negara berkembang, termasuk Indonesia. Konsensus Washington terdiri atas sepuluh elemen yang bisa diringkas menjadi tiga pilar yakni disiplin anggaran pemerintah, liberalisai pasar (market liberalitation), dan privatisasi BUMN. Tiga pilar utama Konsensus Washington tersebut dapat dijumpai dalam bentuk produk undang–undang serta kebijakan pemerintah. Contohnya kenaikan harga BBM merupakan salah satu

Catatan Kaki | Edisi Juni - Juli 2012 bentuk pengupayaan liberalisasi pasar. Tujuan utama kenaikan BBM adalah untuk memasukkan investor asing ke pasar Indonesia. Berdasarkan data tim CaKa, beberapa perusahaan asing sudah beroperasi di Indonesia diantaranya Chevron, Exxon, dan Petronas. Saat ini perusahaan transnasional itu hanya menjual pertamax. Bahan bakar seperti premium dan solar belum mereka jual. Premium dan solar harganya masih jauh di bawah harga pasar.

Gerakan Mahasiswa Maret 2012 beberapa elemen masyarakat ramai-ramai menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Termasuk diantaranya adalah mahasiswa. Sebagaian besar mahasiswa dari pelosok tanah air mengekspresikan kekecewaannya dengan berbagai macam bentuk perlawanan seperti aksi teatrikal di jalan dan demonstrasi bakar ban. Salah satu gerakan perlawanan yang dinilai paling radikal datang d a r i m a h a s i s w a M a k a s s a r. Mahasiswa melakukan pemboikotan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina dan membagi-bagikan BBM jenis premium secara gratis kepada masyarakat. D i M a k a s s a r, b e b e r a p a demonstrasi penolakan kenaikan BBM kebanyakan dipelopori oleh mahasiswa. Bara semangat itu dimulai dengan aksi pagelaran seni di depan pintu 1 Universitas Hasanuddian. Diikuti oleh beberapa musisi jalanan dan komunitas seni dari berbagai kampus. Mereka menggunakan seni sebagai jalur perlawanan. Aksi tersebut mampu menarik perhatian masyarakat di sekitar kampus merah. Parade seni tersebut mengunakan semboyan “Karena seni ada di jalanan bukan di gedung kesenian”. Pasca parade seni di pintu satu u n h a s , m u l a i l a h m a ra k a k s i parlemen jalanan di beberapa ruas jalan di Makassar. Mulai dari aksi 'jalan santai' sampai aksi yang dinilai 'anarkis' karena merusak fasilitas umum dan swasta serta membagikan BBM serta tabung elpiji

Penjarahan SPBU danPembagian BBM premium gratis milik Pertamina ke masyarakat. (Aksi yang 'anarkis' akan di bahas di bagian lain dari edisi ini). D e m o n s t ra s i b e r l a n g s u n g dibeberapa titik diantaranya depan pintu satu Unhas, depan kampus STMIK Dipanegara, Jl. Sultan Alauddin, Flyover, Jln. AP. Pettarani, depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Dari titik-titik aksi ini, hampir semuanya merupakan j a l a n p ro to ko l ( u t a m a ) ko t a Makassar sehingga mengakibatkan kemacetan di mana-mana. Misalnya saja di jalan Sultan Alauddin, nafas panjang perlawanan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar membuat polisi bekerja ekstra keras. Selama sepekan mereka bentrok dengan polisi. Tak pelak, kondisi ini membuat jalan penghubung antara Gowa dan Makassar ini lumpuh total. Lain lagi halnya dengan aksi di pintu satu unhas Pada 21 Maret 2012 yang digelar oleh ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar (GRM) yang berslogan “kami marah karena kapitalisme dan negara hanya membuat masyarakat sengsara”. GRM terdiri dari Mahasiswa Unhas, UNM, UMI, STMIK dan beberapa lembaga dan kelompok gerakan di Makassar. Demonstrasi diwarnai dengan aksi pengrusakan mobil dinas, penjarahan tabung elpiji 3 kilogram, pengrusakan minimarket (Alfa Mart), pembagian BBM jenis premium di SPBU yang terletak di depan Unhas, dan pembakaran mobil Coca-Cola. Mobil yang mengangkut ribuan tabung gas elpiji berisi 3 kilogram ditahan mahasiswa dan tabung elpijinya dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Aksi mahasiswa ini layaknya tokoh Robin Hood. Selain itu, demonstran juga menduduki SPBU dan membagikan ratusan liter BBM jenis premium ke p a d a a n gku t a n u m u m d a n beberapa masyarakat yang menggunakan sepeda motor. Aksi tersebut kemudian berakhir ricuh. Aparat memaksa membubarkan aksi tersebut menggunakan mobil water cannon dengan menyemprot meriam air ke arah demonstran. Diselingi tembakan gas air mata kebarisan massa. Akibat aksi tersebut, mobil water cannon yang berada di depan pintu satu unhas dengan posisi melintang menutupi kedua ruas jalan ditambah warga sekitar yang

menyaksikan aksi itu menyebabkan jalan perintis kemerdekaan lumpuh total. Dari beberapa aksi tersebut, dapat dilihat bahwa gerakan mahasiswa sangat dominan. Hampir tiap aksi dimotori oleh mahasiswa.

Redupnya Semangat Perjuangan Menjelang ditetapkannya UU APBN 2012 pada 31 mei 2012. Aksi penolakan massif dilakukan di kota Daeng ini. Beberapa kampus bersikeras menolak kenaikan BBM. Tapi pertanyan yang muncul kemudian adalah masihkah semangat penolakan tersebut berlanjut pasca ketukan palu sidang paripurna DPR untuk UU perubahan APBN 2012? Pada 1 April, tepat sehari setelah ditetapkannya UU APBN perubahan 2012, Aliansi Mahasiswa seMakassar yang tergabung dalam Barisan Rakyat Tertindas (Berantas) menggelar aksi penolakan kenaikan BBM di depan jalan masuk menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Aliansi ini menilai hasil rapat perubahan UU APBN 2012, yang melakukan penundaan sementara pemangkasan subsidi BBM hanya untuk mengendurkan semangat mahasiswa. “Pemerintah yang sangat 'bersemangat' untuk menaikkan harga BBM diberikan keleluasaan untuk menaikkan jika terjadi fluktuasi sebesar 15 persen. Nantinya akan dinaikkan dengan berbagai dalih,” kata salah seorang peserta aksi. Setelah aksi Berantas, nyaris tak ada lagi suara 'sumbang' di jalan yang mengganggu pemerintah. Semangat penolakan terhadap rencana naiknya harga BBM telah hilang bagai ditelan bumi. Keputusan DPR bahkan belum memastikan bahwa harga BBM tidak d i n a i k k a n . M a l a h ke p u t u s a n tersebut memungkinkan untuk pemerintah memangkas subsidi BBM. Ada apa dengan mahasiswa? Melihat kondisi pasca 31 April, kita tidak lagi melihat gerakan mahasiswa mengawal isu kenaikan harga BBM. Dari gerakan-gerakan mahasiswa beberapa bulan terakhir, semuanya memiliki satu tujuan yaitu menolak kenaikan BBM. Apakah tujuan itu sudah tercapai? Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.