
4 minute read
SI’s GEMASTIK warriors goes to Bandung
F a k t a
SI’s GEMASTIK warriors goes to Bandung…
Advertisement
Tahun ini, tim dari mahasiswa JSi kembali lolos ke babak final geMasTIK (Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Bandung. Siapa sajakah mereka?
AKIRAMENAIDE
Tim yang beranggotakan Nur Safira Assyifa, Yuli Aria Winata, Adityan Novananda P.R., dan Riyanto Jayadi ini lolos ke babak final geMasTIK di kategori Game Development Contest. Dengan game yang terinspirasi dari salah satu tokoh pewayangan Indonesia, mereka ingin wayang menjadi lebih dikenal oleh kalangan remaja. Game yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java ™ ini bercerita tentang BIMA yang berjuang melawan musuh-musuhnya untuk menumpas kejahatan. Game ini bergenre Role Playing Game (RPG) dan dikemas menarik sehingga cocok dimainkan oleh anak kecil hingga dewasa. “Pengennya kita bisa mempopulerkan wayang sehingga menjadi lebih dikenal oleh anak muda Indonesia,” ungkap Nova. Selama dua bulan menyelesaikan game yang bernama B.I.M.A tersebut, anggota tim AKIRAMENAIDE menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah mereka harus merelakan waktu liburan mereka untuk menyelesaikan game ini. Namun, pengorbanan mereka tidak sia-sia. Kini nama JSi ada di pundak mereka.
REMOX
REMOX lolos di kategori Business Game Contest. Kategori ini adalah kontes yang menguji keahlian peserta dalam memulai bisnis penjualan telepon seluler di dunia simulasi geMasTIK. Walaupun awalnya tim REMOX jauh tertinggal dibandingkan tim-tim pesaingnya, namun mereka tidak jera untuk terus memperjuangkannya. “Kita di awal babak pertama sudah tertinggal banyak oleh tim lain, karena kita baru memulai beberapa hari setelah kontes dimulai,” terang Abi, salah satu anggota tim REMOX. “Secara internal tim, untuk menyatukan seluruh anggota itu sulit, namun hal itu bisa di atasi dengan sikap legowo,” ungkap Huda F.A., ketua tim REMOX. Jalan terang mulai terlihat. melalui produk mereka yang pertama, Vertical Six, mereka menganalisa kondisi pasar yang mereka hadapi. Sehingga,mereka bisa merancang strategi untuk produk-produk yang akan dirilis berikutnya. Berhasil! Illumination, EOS 1000D, Simple, Maxtor, dan produkproduk mereka yang lain memberikan keuntungan yang berlipat. Sehingga mereka berhasil menjadi salah satu tim yang lolos ke babak final. Luar biasa!
AVICENNA
Sukses yang diraih Fitri Linawati di geMasTIK kategori Business Game Contest tahun lalu menginspirasinya untuk kembali mengikuti geMasTIK di kategori yang sama tahun ini. Nama AVICENNA sendiri diambil dari nama eropanya seorang cendekiawan muslim yang terkenal, Ibnu Sina. Sejak awal kontes dimulai, AVICENNA langsung membuat banyak produk yang sangat beragam jenisnya dan target pasarnya pun juga sangat beragam, di antaranya officemate (ponsel untuk pekerja kantor), soundevice (ponsel untuk pecinta music), netterz (ponsel untuk berinternet), callerz (ponsel sederhana dengan harga yang sangat terjangakau), ACG-Gear (ponsel yang memiliki fitur super lengkap dan ketahanan yang kuat),dan masih banyak produk lain. Mereka berhasil menjual produk dengan jumlah yang jauh lebih banyak dari tim lainnya. “Kita sudah menguasai pasar sebelum adanya resesi global. Penjualan kita mencapai ribuan produk. Sehingga pada saat resesi global, walaupun penjualan menurun drastis, kita sudah memiliki keuntungan dalam jumlah yang besar,” ungkap Lina. Saat ditanya tentang kunci sukses kemenangan tim, Husni, salah satu anggota AVICENNA, menerangkan bahwa dalam game online seperti ini yang diperlukan adalah tingginya frekuensi
log in ke permainan dan melakukan manuver-manuver bisnis. “Rajin membuka internet dan berdiskusi dengan kelompok minimal dua kali sehari.” terangnya. “Evaluasi dan dokumentasi,” tambah Hatta. Selain mereka bermain bisnis dengan mengandalkan analisis dan naluri berbisnis, anggota tim ini juga dengan cerdas dalam membaca cara kerja sistem. Sehingga, sejak di babak pertama game ini, mereka sudah bisa menemukan celah pada cara kerja sistem. Hal tersebut cukup membantu kinerja tim AVICENNA.
Nova, Safir, Yanto, Yuli

Rahmad, Huda, Aby



Berenang-renang Mencapai Juara

Menjadi juara 2 dalam kompetisi renang beregu dalam POMDA (Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah) se-Jawa Timur, merupakan kebanggan tersendiri bagi Alda Raharja. Bersama rekan-rekan lain yang berasal dari jurusan teknik sipil, teknik informatika dan teknik lingkungan, Alda berusaha semaksimal mungkin untuk mengharumkan nama ITS, dengan giat berlatih di KONI Surabaya. Keikutsertaan Alda dalam POMDA dikarenakan sebelumnya dia telah meraih juara 3 dalam POMITS, Alda sendiri tidak menyangka dapat meraih juara sebab sudah lama dia tidak berlatih sehingga kemampuannya menurun. Selain renang, Alda juga mengikuti lomba tenis, namun dari renanglah dia kemudian dipanggil ke rektorat untuk dipercaya mengikuti POMDA yang diadakan di Unesa. Ketika berlomba di Unesa, Alda sempat merasa tidak percaya diri dikarenakan tim lawan yang terdiri dari para atlit dan memiliki bentuk tubuh yang profesional. Pria yang lahir dan bersekolah di Dumai hingga SMA kelas 2 ini memang hobi renang sejak kecil, yang diyakini dapat melatih pernapasan. Bahkan hobinya ini membawa dia meraih berbagai penghargaan sejak duduk di bangku sekolah dasar, yakni menjadi 10 besar perenang tingkat nasional, dan ketika beranjak SMP dia berhasil meraih juara 2 POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Dumai dan juara 2 PORDA (Pekan Olahraga Daerah). Ketika SMA, pria yang memiliki kenangan tidak menyenangkan dengan anjing ini, pernah pengikuti seleksi PON. Alda menginginkan agar pihak ITS sering-sering mengadakan kegiatan non-akademik sehingga bisa berimbang antara prestasi akademis dan non-akademis. (rak)