
3 minute read
The English Class
O n T h e S P O T
The English Class: When English is your lecturing language…
Advertisement
Ada lagi yang baru di JSi. Bukan hanya tampilan gedungnya, bukan cuma kurikulum dan sistem SCLnya yang baru, tapi juga proses perkuliahannya. Selain mata kuliah Keterampilan Interpersonal yang tampil beda, ada juga mata kuliah lain yang jadi sensasi.
Mata kuliah apa itu? Apa yang membuat beda? Sensasi baru ini tak lain dan tak bukan adalah digunakannya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar selama proses perkuliahan di kelas. Ide ini muncul dari Mukhlason , seorang dosen muda yang juga lulusan Sistem Informasi. Berawal dari adanya kompetensi lulusan SI yang salah satunya adalah ‘menguasai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing’, Mukhlason kemudian memutuskan untuk mulai menerapkan penggunaan bahasa Inggris, yang tentunya sudah dikuasai sebagian besar orang dalam perkuliahan.
Hal tersebut berkaitan pula dengan cita – cita ITS untuk menjadi salah satu universitas yang dikenal dalam taraf internasional. “Bagaimana bisa masuk kelas internasional, kalau perkuliahannya tidak ada yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.”, tutur dosen yang akrab disapa ‘Cak Son’ oleh teman – temannya ini.
Untuk sementara ini, mata kuliah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya hanyalah mata kuliah Bisnis Cerdas dan Matematika Diskrit. Kedua mata kuliah tersebut adalah mata kuliah yang yang diajarkan oleh Mukhlason. Memang, saat ini hanya dua mata kuliah yang full bahasa Inggris, tapi selanjutnya siapa tahu dosen – dosen lain ingin mengikuti jejak sang dosen yang melanjutkan studi S2nya di Malaysia ini.
Lalu, bagaimana dalam pelaksanaannya? Apakah perkuliahan berbasis bahasa Inggris tersebut bisa berjalan dengan lancar?

Hmm… jangan salah, hingga saat ini para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah dengan Mukhlason sebagai dosen pengampunya masih tetap exist, bahkan dilihat dari nilai quiz atau test yang dilaksanakan tiap pertemuan, tampaknya GengSiesta tidak mengalami kesulitan dalam menyerap materi. Meskipun sering harus mengulang penjelasan untuk memastikan semua mahasiswa memahami materi yang disampaikan, akan tetapi interaksi selama di kelas tetap terjaga. Para mahasiswa juga tetap memberanikan diri untuk bertanya dan berpendapat walaupun menggunakan bahasa gado – gado Inggris-Indonesia.
Pada awalnya memang mahasiswa tidak terbiasa mendengarkan penjelasan dalam bahasa Inggris, namun menurut sang dosen pengajar, lama kelamaan para mahasiswa dapat membiasakan diri. “Pada dasarnya semua bisa berbahasa Inggris, hanya saja tidak terbiasa menggunakannya. Oleh karena itu, mereka (mahasiswa, red) harus dibiasakan”, jelas Mukhlason. Selain itu, buku – buku acuan yang digunakan dalam perkuliahan sebagian besar adalah buku – buku bahasa Inggris, jadi lebih mudah jika materi diajarkan dalam bahasa Inggris, karena banyak istilah yang kurang pas jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Untuk mengurangi kendala akibat penggunaan bahasa Inggris ini, Mukhlason menyiapkan materi perkuliahan Matematika Diskrit (Matdis) dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Jadi, mereka yang mengambil kelas Matdis dapat mempelajari materi berbahasa Indonesia untuk mempermudah pemahamannya. Akan tetapi sayangnya untuk mereka yang mengikuti mata kuliah Bisnis Cerdas, fasilitas materi bahasa Indonesia ini tidak disediakan dengan pertimbangan bahwa pesertanya adalah mahasiswa di tingkat atas sehingga penguasaan bahasa Inggrisnya juga lebih mantap.
Yap, bisa dikatakan proses perkuliahan berbahasa Inggris ini merupakan pembaruan juga dalam sistem perkuliahan di JSi. Karena di zaman yang semuanya serba global ini, perlu sekali bagi kita untuk menguasai setidaknya satu bahasa asing, tentunya untuk mempermudah komunikasi dengan orang – orang dari mancanegara. Terakhir, Mukhlason, sebagai pioneer dari English Class, berpesan kepada seluruh mahasiswa agar berani dan melihat proses ini sebagai tantangan, bukan sebagai permasalahan, serta agar menikmatinya sebagai proses belajar. Yooshhh,, fight!! (gem2)
What they say??
Apa sih pendapat temen – temen Sistem Informasi yang ikut mata kuliah berbahasa Inggris ini??
Fatih (peserta Bisnis Cerdas) “Challenging… IT’s cool,, but…”
Lina (peserta Bisnis Cerdas)
“Ada serunya, ada susahnya… Serunya soalnya bisa dijadikan wadah untuk berlatih bahasa Inggris.. Susahnya… kalo pas harus berinteraksi,, nangkepnya sih mudah, tapi pas mau mengutarakan sesuatu jadi susah…”

Yasin (peserta Bisnis Cerdas)
“Karena TOEFL saya masih belum bagus, jadi bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan TOEFL…
Arman (peserta Bisnis Cerdas)
“Challenging sih… tapi kalo mata kuliahnya udah susah, sulitnya jadi berlipat…”
Ezra (peserta Matematika Diskrit)
“Asik kok.. tapi sering agak kurang nyambung soalnya susah memahami bahasanya…”
Hendra (peserta Bisnis Cerdas)
“Matdisnya (Matematika Diskrit,red) sih nggak ada problem, tapi kalo pake bahasa Inggris sering salah persepsi, soalnya banyak istilah – istilah yang nggak paham”
Dino (peserta Bisnis Cerdas) “Mmm… susah…”