6 minute read

Ways To Boost Your Soft Skills

H O T

Advertisement

Ways To Boost Your Soft Skills

Mata kuliah Keterampilan Interpersonal (KI) tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apa yang membuat berbeda? Yang jelas, kuliahnya lebih seru dan dari segi materinyapun juga lebih mantap. Dari namanya saja sudah berbeda. Dulu KI adalah Komunikasi Interpersonal, sekarang berubah menjadi Keterampilan Interpersonal dimana kompetensi yang lalu sudah tercakup di dalamnya. Selain itu, sistem perkuliahan yang dijalankan menerapkan SCL. KI menjadi salah satu inovasi JSi dalam mendukung sistem SCL. Tujuan KI adalah untuk mendukung pengembangan softskill mahasiswa. Buktinya, banyak juga perubahan yang dirasakan mahasiswa setelah mengikuti KI. Contohnya saat kuliah KI outdoor, seorang fasilitator didatangi seorang mahasiswa (sebut saja Bunga ;)) yang tiba-tiba berterima kasih dan berkata bahwa awalnya dia memang pendiam sekali dan jarang berani mengutarakan pendapat. Namun setelah mengikuti kuliah KI, dia merasa lebih percaya diri.

Membahas lebih dalam tentang kelas outdoor, uniknya ia menawarkan sistem perkuliahan seperti training/outbond. Poin-poin yang disampaikan meliputi mendengarkan dan mempengaruhi, mengatasi perubahan, dan kerja sama dalam tim. Kuliah KI outdoor diadakan setiap hari Rabu, Kamis, dan Jumat setiap jam tiga sampai setengah enam sore. Diadakan di Plasa Garden JSi, KI dibimbing oleh beberapa fasilitator keren yang

Suka Duka Fasilitator KI dalam membimbing peserta KI Outdoor

Gengsi: maaf bu…mau Tanya-tanya Bu Raras: hai Gengsi..iya,,tanya apa?..

Gengsi: enak ga bu jadi fasilitator KI? Raras: Yang pasti saya sangat menikmati, ikut terbawa lho sama semangatnya peserta kuliah KI outdoor, apalagi banyak kreatifitas baru yang muncul di sini mulai dari yang aneh, lucu, sampai brilliant, sungguh pelepas stres.

Gengsi: pesertanya gimana bu? Raras: karena bersifat belajar sambil bermain jadi peserta punya curiousity yang tinggi. Walopun ada yang bandel juga, ya selalu ada peserta yang susaaah untuk dituntun, sabar aja, klo menurut saya itu sudah ketutup sama sukanya. Justru segala rintangan itu jd tantangan buat fasilitator utk bikin timnya tetap semangat dan mencapai kompetensi yang diinginkan. Gengsi: hai enak ga mas jadi fasilitator KI? Rizal: game yang dikonsep seru, inovasi baru yang tepat untuk mendukung pengembangan softskill mahasiswa, banyak ilmu dan pengalaman baru juga.

Gengsi: pesertanya gimana mas? Rizal: pesertanya semangat, ada yang g bisa diem namun ada juga yang kurang aktif. Ya kita harus bersabar dalam menghadapi peserta yang sifatnya beragam. Kita harus fokus untuk mendorong peserta yang ‘jarang tampil’ menjadi lebih percaya diri. Pastinya keren kok..salut deh buat peserta KI yang kreatif dan unik ..applause!

sudah terseleksi sebelumnya diantaranya terdapat para GengSiesta yang penuh semangat yaitu Holil, Ninda, Raras, Adi, Rizal, Hatta, Kiky, Vian, Riska , Diaz, Neta, dan Faza. Mereka ini dapat langsung dikenali dengan atribut kaos olahraga JSi biru putihnya. Materi di KI outdoor disampaikan melalui permainan dan simulasi yang bersifat santai, fun, namun tetap fokus. Pesertapun jadi sangat bersemangat, apalagi kalau ada award bagi pemenang ^_^. ”Hore! Kita menang! enak.. enak..bisa dapet coklat beng-beng satu kotak, lumayan buat ta’jil buka puasa”, sorak Dion.

Walaupun dijadwalkan pada jam kuliah terakhir, namun peserta tetap on fire, salut lho buat mereka yang bisa menghasilkan ide kreatif, contohnya ketika peserta diminta untuk menjual monitor rusak, wow bisa bayangin khan lucunya …. Jangan dipikir permainan dan simulasi yang dilakukan hanya asal dilakukan saja, ada tujuan positif lho di dalamnya. Untuk itu pentingnya ada feedback dari fasilitator di akhir permainan. Misalnya, dalam game yang bertajuk ‘popcorn lover’, peserta diminta untuk membuat lingkaran, ditutup matanya, lalu secara bersamaan meyuapkan popcorn ke teman di samping kiri sekaligus memakan popcorn dari teman sebelah kanan. Ini untuk menguji kekompakan dan kepedulian antar anggota di dalam tim. Yang paling baru ni, akan ada talent show dari peserta, tunggu liputannya di GengSi edisi berikutnya ya...(zhaa)

H O T

Kesan Pesan Tentang KI

Agung, 2006

Gak kebayang dulunya cuman 2 SKS sekarang jadi 4, ada yang di dalam kelas dan di luar kelas. Meski rada sedikit gugup awal2nya tapi setelah dirasa memang ada manfaatnya. Ke depannya ya kalo bisa, dipertahanan. Kalo perlu kenapa ga dicoba maen keluar kampus, supaya seru dan langsung berinteraksi dengan orang lain.

Ninda (HRD )

KI ini akan membentuk softskill mahasiswa. Ini penting, karena banyak para lulusan penguruan tinggi ketika diminta berbicara, menyampaikan ide atau gagasan serta mempresentasikan karyanya, ternyata tidak siap. Semoga saja,KI di JSi ini,bisa menjadi pioneer perkembangan softskill mahasiswa di ITS.

Kukuh, 2008

KI yang sekarang lebih interaktif, menghibur dan ga terlalu mengekang mahasiswa,tapi kadang materinya ga nyambung sama games yang dikasi, waktunya juga kadang sampai maghrib.Moga kedepannyya bisa lebih jelas dan waktunya ga ngaret lagi.

Putu, 2007

Mata kuliah ini menarik sekali, soalnya materinya juga ada bersenang-senangnya, tapi emang kadang materinya ada ga nyambungnya sama gamesnya, selain itu fasilitasnya juga harus dilengkapi, supaya kompetensinya juga bisa tercapai.

Hafiz 2009

Kuliahnya rame,waktu puasa kemaren jadi ga berasa, juga lebih akrab sama yang lain, tapi sayangnya pelaksaannya sering molor gara-gara temen-temen ga on-time, kadang jg ada yang datang setelah yel-yel.

GengSiesta mungkin banyak yang tidak mengenal sosok satu ini, beliau adalah Erma Suryani yang merupakan salah satu dosen JSi yang saat ini tengah menuntut ilmu di NTUST (National Taiwan University of Science dan Techology) Taiwan untuk mendapatkan gelar Phd. Dosen gemar berpenampilan kasual dan santai ini telah menjalani pendidikan S3 di Taiwan selama tiga tahun, dan tentunya dalam kurun waktu tiga tahun banyak suka duka yang dirasakan oleh Erma. Salah satunya adalah pengalamannya ‘berteman’ dengan gempa, sebab Taiwan merupakan Negara yang sering terjadi gempa dan angin topan. Pengalaman yang lucu dan menegangkan pernah dialami oleh dosen yang merupakan alumni S2 dari Teknik Industri ITS ini,

“Pertama kali saya merasakan gempa di Taiwan, saya sangat panik dan berujar earthquake berulangkali, tapi saya heran mengapa teman sekamar yang merupakan penduduk Taiwan tenang-tenang saja, saya jadi malu sendiri” ujar wanita yang mengambil kuliah Industrial Management di NTUST. Ternyata setelah mendapatkan info dari teman-teman yang juga berasal dari luar Taiwan, gempa memang sering terjadi dan tidak perlu panik setiap kali ada gempa, selama warga asli tenang-tenang saja, anda tidak perlu merasa panik, sebaliknya jika mereka panik sebaiknya anda mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti di bawah meja, di samping meja atau di dekat lift.

“Kamar saya berada di lantai sembilan, jadi jika terjadi gempa hebat saya memilih tetap di kamar dan berlindung di samping meja” kata dosen yang pernah mengajar mata kuliah pengantar manajemen sebelum belajar di Taiwan.

Menurut dosen yang menyukai bidang permodelan dan simulasi ini bahkan pernah merasa jika tempat tidur bergerak seperti gelombang air laut yang disebabkan gempa berkekuatan di atas 7 skala ritcher,

“Waktu itu pernah terjadi gempa hebat di malam hari dan teman saya yang merupakan anak Taiwan langsung membangunkan saya untuk berlindung, tapi mau bagaimana lagi karena kamar saya di lantai sembilan, jadinya saya tetap di kamar sembari berdoa” jelas Erma dengan tertawa. (sari)

C O V E R

Name Place and Date of Birth Address

E-mail address Telephone : ERMA SURYANI : Sumenep, 27th April 1970

: Dormitory III – Room 913

Keelung Road 43 Sec. 4

Taipei 106 - Taiwan

Tenggilis Mejoyo Selatan II / 41

Surabaya 60292 : erma.suryani@gmail.com : 0958005270 / (+62318495106)

This article is from: