Pembuatan Pedoman Teknis Sederhana Quality Control Pada Ctscan Dan Radiografi Umum Di Instalasi Radi

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 2

PEMBUATAN PEDOMAN TEKNIS SEDERHANA QUALITYCONTROLPADA CT

SCAN DAN RADIOGRAFI UMUM DI INSTALASI RADIOLOGI RS MATA CICENDO BANDUNG

DISUSUN OLEH : NURHABIBAH NASUTION

NIP 199601102022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBUATAN PEDOMAN TEKNIS SEDERHANA QUALITYCONTROLPADA CT SCAN DAN

RADIOGRAFI UMUM DI INSTALASI RADIOLOGI RS MATA CICENDO BANDUNG Telah di seminarkan

Tanggal 22 Mei, di Bapelkes Cikarang

Coach Mentor

196911121989031002 NIP 19801010201222001

Penguji

Khaerudin, S. Kep., Ners, MKM NIP 197011011995011002

ii
Ahmad Wajedi, S. Pd., M. Kes. dr. Primawita Oktarima A, SpM(K), M. Kes NIP

Segala puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan nikmat dan rahmat-Nya, rancangan aktualisasi yang berjudul “

SEDERHANA QUALITY CONTROL

UMUM DI INSTALASI RADIOLOGI RS MATA CICENDO BANDUNG” akhirnya selesai. Saya menyadari bahwa selama penulisan rancangan aktualisasi ini, saya banyak mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan, bimbingannya dan dukungannya, sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan, kepada:

1. Direktur Utama RS Mata Cicendo Bandung yakni dr Irayanti, SpM(K), MARS yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaik-baiknya.

2. Kepala Instalasi Rawat Jalan RS Mata Cicendo sekaligus mentor yakni dr. Primawita Oktarima A, SpM(K), M. Kes, terima kasih telah memberikan dukungan, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.

3. Ibu drg. Yana Yojana, MA. selaku tutor pembelajaran agenda I Bapelkes Cikarang yang selalu membimbing dalam proses penyusunan rancangan serta pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

4. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku tutor pembelajaran agenda II Bapelkes Cikarang yang telah memberikan pengajaran dan memberikan arahanpenyusunan rancangan aktualisasi.

5. Bapak Ahmad Wajedi, S. Pd, M. Kes selaku tutor agenda III sekaligus coachBapelkes Cikarang yang telah memberikan pengajaran dan memberikan arahan penyusunan rancangan aktualisasi.

6. Bapak Khaerudin, S. Kep, Ners, MKM selaku penguji seminar.

7. Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II Bapelkes Cikarang yang telah menyukseskan kegiatan Pelatihan Dasar CPNS ini.

8. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan semangat selama kegiatan berlangsung.

9. Rekan-rekan kerja di RS Mata Cicendo Bandung dan teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS kelompok A Golongan III Angkatan II Bapelkes Cikarang 2022.

10. Semua Pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam kegiatan ini.

ii
KATA PENGANTAR
PEMBUATAN PEDOMAN
TEKNIS
PADA CT SCAN DAN RADIOGRAFI

Penulis menyadari bahwa proposal rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan kedepan.

Bandung, 22 Juni 2022

Nurhabibah Nasution

iii
iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................ii DAFTAR ISI..................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................v DAFTAR TABEL..............................................................................................v BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................ 1 1.2 Tujuan Laporan Aktualisasi 2 1.3 Ruang Lingkup 3 1.4 Manfaat 3 BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA 4 2.1 Profil Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung...................................... 4 2.2 Visi dan Misi RS Mata Cicendo ....................................................... 4 2.3 Nilai Nilai RS Mata Cicendo............................................................ 5 2.4 Tugas Fungsi RS Mata Cicendo...................................................... 5 2.5 Struktur RS Mata Cicendo ............................................................. 6 2.6 Profil Peserta ............................................................................... 7 2.7 Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)................................................. 7 2.8 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen dan SMART ASN) 9 BAB III ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI...................10 3.1 Identifikasi Isu............................................................................10 3.2 Alat Bantu Analisis Isu.................................................................14 3.3 Rumusan Isu ..............................................................................16 3.4 Identifikasi Sumber Isu................................................................17 3.5 Pemecahan Isu ...........................................................................18 3.6 Analisis Dampak Isu ....................................................................19 BAB IV ....................................................................................................20 RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................................20 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS...................................20 4.1.1. Nilai-nilai Dasar PNS....................................................................20 4.1 Matriks Kegiatan Aktualisasi .........................................................23 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..........................................................48 DAFTAR PUSTAKA 49
v
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RS Mata Cicendo..................................................... 6 Gambar 3.4. 1 Diagram Fishbone..................................................................17
DAFTAR GAMBAR
v
Tabel 3. 1 Identifikasi Isu Unit Kerja..............................................................12 Tabel 3. 2.1 Analisis Isu dengan Metode APKL ...............................................15 Tabel 3. 5.1 Keterkaitan dengan substansi Agenda 3……….……………………………18 Tabel 4. 2.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi…..…… ……..23 Tabel 4. 3.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..……….……………………………………………48
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014, Pegawai

Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan yang memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan

publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Berdasarkan Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 Undang-Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5

Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen PNS), maka CPNS wajib menjalani Diklat

Terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar

CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan non klasikal dan kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Peserta Pelatihan Dasar(Latsar) Calon PNS harus mampu bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government yang didasari nilai-nilai dasar core value BerAKHLAK yaitu, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Setiap ASN yang mengikuti Latsar diwajibkan mengaktualisasikan nilainilai dasar ASN sebagai tolak ukur peserta untuk diangkat menjadi PNS. Oleh karena itu, peserta latsar menyusun rancangan aktualisasi yang berisi nilai-nilai dasar ASN yang selanjutnya akan diaktualisasikan pada tempat kerja masing-masing.

Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini telah berkembang dengan pesat, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi terutama dalam menghadapi desentralisasi dan globalisasi saat ini (Kemenkes,2009). Data hasil

1

uji kesesuaian menunjukan terdapat 42 % pesawat sinar-X yang diuji tidak handal, artinya tidak layak untuk dipergunakan dan tidak diizinkan dioperasikan (BAPETEN,2015). Salah satu upaya yang merupakan prioritas utama adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, karena dengan dilakukannya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkesinambungan akan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup individu dan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Kemenkes 1250 tahun 2009

Kebijakan jaminan mutu pelayanan kesehatan akan menjadi pedoman bagi semua pihak dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelayanan penunjang

kesehatan khususnya terutama pelayanan radiologi. Salah satu kegiatan jaminan mutu adalah kegiatan kendali mutu/quality control, berdasarkan gagasan yang sudah disebutkan maka, penulis mengambil rancangan aktualisasi dengan judul “

1.2 Tujuan Laporan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo, Bandung.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi isu-isu yang ada di unit kerja.

2. Menentukan isu prioritas yang ada di unit kerja.

3. Menentukan gagasan kreatif yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk memecahkan isu.

4. Menentukan tahapan dari setiap kegiatan beserta outputnya.

5. Mendeskripsikan keterkaitan nilai-nilai substansi mata pelatihan dengan tahapan kegiatan.

6. Mendeskripsikan kontribusi output kegiatan terhadap visi misi organisasi.

2
PEMBUATAN PEDOMAN TEKNIS SEDERHANA QUALITY CONTROL PADA CT SCAN DAN RADIOGRAFI UMUM DI INSTALASI RADIOLOGI RS MATA CICENDO
BANDUNG”

7. Mendeskripsikan kontribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi.

8. Mendeskripsikan analisis dampak nilai BerAkhlak yang dilakukan pada kegiatan aktualisasi.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan yang menjadi cakupan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu:

1. Kegiatan aktualisasi pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan di Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo Bandung.

2. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi melibatkan Mentor/Kepala Instalasi Radiologi, radiografer, fisikawan medis, petugas proteksi radiasi dan pihak-pihak lain yang terlibat di lingkungan unit kerja di RS Mata Cicendo Bandung.

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis

a. Meningkatnya pemahaman dalam melakukan identifikasi dan penetapan isu prioritas di unit kerja.

b. Meningkatnya pemahaman tentang gagasan pemecahan isu prioritas di unit kerja.

c. Meningkatnya kemampuan menganalisis kegiatan pemecahan isu yang didasari nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

d. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah.

2. Bagi Instansi

a. Meningkatnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan instansi.

c. Meningkatnya perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai BerAkhlak (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) pada SDM kesehatan.

3. Bagi Klien

a. Terpenuhinya hak sebagai pasien yaitu memperoleh pelayanan yang prima.

b. Terhindar dari hal kurang baik yang dapat memperburuk kondisinya saat dirawat

3

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Profil Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit khusus mata yang dimiliki oleh pemerintah. Rumah sakit vertikal ini berlokasi di Jalan Cicendo Nomor 4 Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan website www.cicendoeyehospital.org, Rumah Sakit Mata Cicendo yang telah ditetapkan sebagai Pusat Mata Nasional melalui Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor 059 Tahun 2009 mempunyai tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat Indonesia mulai dari Aceh sampai dengan Papua.

Sebagai PMN, tanggung jawab tersebut bukan saja terletak pada kiprah pelayanan semata melainkan mencakup kemampuan rumah sakit dalam penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan mata. Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui website resmi RS Cicendo, PMN Rumah Sakit Mata Cicendo, yang pada tahun 2020 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Terakreditasi Internasional, berdiri diatas lahan seluas

11.750 m memiliki pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat mata, kamar bedah

dan pelayanan penunjang. Pelayanan rawat jalan sendiri terdiri dari rawat jalan regular dan paviliun dengan produk pelayanan unggulan: Katarak & Bedah Refraktif, Vitreo Retina, Pediatrik Oftalmologi, Lasik dan Oftalmologi Komunitas. Untuk pelayanan rawat inap tersedia kapasitas tempat tidur berjumlah 104, sesuai dengan Keputusan Direktur

Utama PMN Rumah Sakit Mata Cicendo nomor HK.00.07/I.1/2126/2014 Tentang

Penetapan Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap PMN PMN Rumah Sakit Mata Cicendo telah ditetapkan sebagai berikut: Ruang Anggrek 12 tempat tidur, Ruang Bougenville 28 tempat tidur, Ruang Cempaka 18 tempat tidur dan Ruang Dahlia 47 tempat tidur.

2.2 Visi dan Misi RS Mata Cicendo

2.2.1 VISI

To Be Excellence Eye Care

2.2.2 MISI

Eye Care for Everyone Seeing Better World

a. Eye care: Memberikan pelayanan kesehatan mata

b. For everyone: Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat

4

c. Better world: Melihat dunia dengan lebih baik

2.3 Nilai Nilai RS Mata Cicendo

1. Integritas

Setiap pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti dan disiplin, demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri.

2. Proaktif

Selalu peka dan aktif untuk mengidentifikasi akan kebutuhan pelanggan/pasien sesuai berkembangan jaman.

3. Inovatif

Selalu mempunyai ide / gagasan baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pasien serta berorientasi terhadap kemajuan institusi

4. Visioner

Setiap pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung senantiasa memiliki pandangan ke depan dan cita-cita luhur untuk menjadi pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

5. Istiqomah

Bersikap sabar, lurus, jujur, bijaksana serta teguh pendirian sesuai aturan dan tuntunan hidupnya

6. Profesional Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.

2.4 Tugas Fungsi RS Mata Cicendo

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun

2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, RS Mata Cicendo Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit mata. RS Mata Cicendo Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1) Penyusunan rencana program dan anggaran

5

2) Pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit mata

3) Pengelolaan pelayanan penunjang medis

4) Pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis

5) Pengelolaan pelayanan keperawatan

6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit mata

7) Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit mata

8) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara

9) Pengelolaan sumber daya manusia

10)Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat

11)Pelaksanaan kerja sama

12)Pengelolaan sistem informasi

13)Pelaksanaan urusan umum

14)Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

Struktur organisasi RS Mata Cicendo dapat dilihat pada gambar

Gambar

6
2.5 Struktur RS Mata Cicendo 2. 1 Struktur Organisasi RS Mata Cicendo

2.6 Profil Peserta

1. Identitas

Peserta pendidikan dan pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

Angkatan II tahun 2022 Bapelkes Cikarang dengan profil peserta sebagai berikut:

Nama : Nurhabibah Nasution

Tempat & Tgl lahir : Takengon, 10 Januari 1996

NIP : 199601102022032001

Pangkat/Gol : III/a

Jabatan : Fisikawan Medik Ahli Pertama

Agama : Islam

Unit Kerja : RS Mata Cicendo Bandung

Pendidikan Terakhir : S1 Fisika

2.

Sebagai Fisikawan Medik di RS Mata Cicendo Bandung, berikut ini adalah tugas dan fungsi Fisikawan Medik di RS Mata Cicendo Bandung:

1) Melakukan Pengecekan alat X-Ray Konvensional

2) Melakukan Pengecekan pada CT – Scan

3) Melakukan Prosedur Proteksi dan Survey Radiasi dalam Pelayanan Pemanfaatan Radiasi

4) Melakukan Prosedur Dosimetri Radiasi

5) Melakukan Perhitungan dan Dokumentasi Data hasil QA/QC

6) Melakukan Audit Dosis Pasien

7) Melakukan Prosedur Pengiriman dan Pengarsipan Digital Berkaitan dengan Pelayanan Prosedur Perencanaan.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan Dasar CPNS dilakukan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat damotivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dabertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang CPNS juga diharapkan dapat menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Beorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang memiliki akronimkan BerAKHLAK (LAN, 2022).

7
Sasaran Kerja Peserta 2.7 Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)

1. Berorientasi Pelayanan

Sebagai ASN Fisika medis harus mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

2. Akuntabel

Menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang harsu dimiliki seorang ASN Fisikawan medis adalah, kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, juga kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien dan kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi

3. Kompeten.

Seorang ASN Fisikawan medis harus terus meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang ada instansi tempat mengabdi.

4. Harmonis

Pelaksanaan tugas sebagai Fisikawan medis secara obyektif, jujur dan transparan dan keterbukaan kepada seluruh jajaran pegawai Radiologi RS mata Cicendo merupakan salah satu terwujudnya suasana harmonis.

5. Loyal

Melakukan tugas sebagai Fisikawan medis selaku ASN untuk kepentingan bangsa yaitu mendedikasikan dan mengutamakan pasien, pekerja Radiologi dan Masyarakat sekitar dalam melakukan proteksi radiasi.

6. Adaptif

ASN harus dapat mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan teknologi untuk optimisasi keselamatan pasien, pekerja radiasi dan masyarakat

7. Kolaboratif

Pelaksanaan tugas Fisikawan medis pada pasien, pekerja radiasi dan masyarakat dilandasi dengan meningkatkan komunikasi yang baik dan kepercayaan satu sama lain yang efisien dan efektif.

8

2.8 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen dan SMARTASN)

a. ManajemenASN

Fisikawan Medis melaksanakan tugas fungsinya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi merupakan suatu tugas yang harus dilaksanakan dengan cermat dan disiplin, sehingga dari hasil pelaksanaan tugas tersebut tidak terjadi konflik kepentingan.

b. SMARTASN

Fisikawan Medis yang Smartadalah ASN yang memiliki kemampuan untuk mengikuti dengan cepat dan dapat beradaptasi terhadap transformasi digital yang berlangsung sangat cepat dengan kompetensi yang mumpuni sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pada jabatannya.

9

BAB III

ANALISA ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Isu

Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap dicarikan penyelesaiannya. Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), kegiatan yang diinisiasi oleh peserta melalui persetujuan dan berkaitan dengan Manajemen ASN dan SmartASN, penyusun menemukan beberapa isu sebagai berikut:

1. Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo.

Agar kualitas citra selalu baik dan aman bagi pasien, alat radiodiagnostik perlu di lakukan QualityControl(QC) secara rutin. Pada layanan radiologi, dimana radiasi pengion digunakan, program jaminan kualitas juga melibatkan aspek fisika yang secara nasional diatur dalam Peraturan Kepala BAPETEN No. 8 tahun 2009 dan No. 9 tahun 2011. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia 1250 tahun 2009 tentang pedoman kendali mutu (Quality Control) peralatan radiodiagnostik, menyatakan bahwa kualitas dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik merupakan faktor terpenting karena dapat menimbulkan bahaya terhadap petugas, pasien dan lingkungan sekitarnya apabila tidak dikelola dengan benar. Merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2015, tahapan QualityControlperalatan merupakan standar layanan Fisika Medis yang pelaksanaannya menjadi tugas Fisikawan Medik.

Kendali mutu (QC) adalah didefinisikan sebagai bagian dari program

Jaminan Mutu (QA) yang mana menitik beratkan aktifitas program nya pada teknikteknik yang diperlukan bagi pengawasan (monitoring), perawatan dan menjaga (maintenance) elemen-lemen teknis dari suatu sistem peralatan radiografi dan imejing yang mempengaruhi mutu gambar (Papp, 1998). Selaras dengan defenisi yang di kemukakan oleh Bushong (2001), bahwa Kendali mutu adalah sebagai suatu program yang didesain untuk menyakinkan bahwa seorang dokter spesialis

radiologi (Radiologist) hanya akan dihadapkan pada pembacaan (interpretasi)

gambar yang optimal. Diperolehnya gambar optimal adalah tidak dapat dipisahkan

10

dari kondisi kinerja sistem peralatan sinar-x yang digunakan dalam pemeriksaanpemeriksaan radiologis. Oleh karenanya kinerja dari sistem peralatan sinar-x hendaknya memematuhi regulasi standar yang berlaku. Agar kinerja dari sistem peralatan sinar-x dapat di identifikasi, di evealuasi dan akhirnya diverifikasi maka perlu dilaksanakan aktivitas Kendali Mutu (QC activities) secara terprogram dan berkesinambungan. Pengukuran/pengujian, pencatatan, analisis, rekomendasi dan pendokumentasian dari data kuantitatif tentang parameter-parameter fisik dari sistem peralatan sinar-x adalah merupakan bentuk-bentuk aktivitas pengendalian mutu yang harus dikerjakan dengan penuh dedikasi. Semua ini menjadi penting artinya ketika informasi yang ada di perlukan untuk pengambilan keputusan untuk perbaikan mutu secara komprehensip. Namun, untuk saat ini di rumah sakit mata Cicendo Belum memiliki regulasi ataupun pedoman untuk melakukan quality control.

2. Belum tersedianya form Audit dosis pasien. Audit dosis merupakan upaya proteksi radiasi, dimana sesuai dengan ketentuan yang ada pada Pasal 21, 34, dan 35 PP No. 33 Tahun 2007, pemegang izin wajib memenuhi ketentuan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi termasuk menentukan dan menggunakan tingkat panduan diagnostik atau dose referencelevel(DRL). Nilai DRL akan menjadi indikator yang membantu rumah sakit atau klinik dalam menerapkan dosis radiasi pada pemeriksaan pasien radiologi secara optimal. Penetapan nilai DRL secara nasional, selanjutnya disebut sebagai Indonesian DRL (I-DRL) dilakukan melalui hasil survei dosis radiasi pasien secara nasional menggunakan aplikasi Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN). Dengan penetapan nilai I-DRL, diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan dapat menggunakan nilai tersebut sebagai indikator untuk memandu pemberian dosis radiasi pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan diagnostik (antara lain melalui pemeriksaan radiografi umum dan CT Scan). BAPETEN merekomendasikan agar setiap rumah sakit memiliki DRL lokalnya sendiri sebagai gambaran tingkat dosis pasien di institusi tersebut. Nilai DRL lokal mewakili berapa nilai dosis untuk skenario tertentu di institusi tersebut. Batas atas nilai DRL lokal tidak boleh melebihi DRL nasional, jika terjadi maka hal itu merupakan indikasi urgensi optimisasi. Saat ini RS mata Cicendo Bandung belum memiliki DRL lokal yang merupakan salah satu upaya untuk optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi pasien.

11

3. Kurang optimalnya pengiriman data hasil rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Berdasarkan Pasal 52 ayat (1) Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer. Setiap rumah sakit memiliki prosedur pengiriman informasi pasien begitu pula pada instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo Bandung namun, ada beberapa kendala dalam pengirim data ke IT atau SIMRS dikarenakan Storage yang dibutuhkan dalam pengiriman data pasien Radiologi sedikit lebih besar.

Berikut adalah identifikasi nilai isu berdasarkan sumber isunya.

Tabel 3. 1 Identifikasi Isu Unit Kerja

No Identifkasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

1 Belum tersedianya

Pedoman

Quality control

CT scan dan Radiografi umum di Instalasi

Radiologi Rs

Mata Cicendo.

Manajemen ASN SmartASN

Saat ini pedoman untuk melakukan

Quality control alat radiologi di rumah

sakit belum tersedia.

Tersedianya

Pedoman

teknis Quality control di radiologi Rs

Mata Cicendo

2 Belum tersedianya Manajemen ASN

Untuk melakukan optimisasi dosis

Tersedianya form audit

12

No Identifkasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang

Diharapkan

form Audit dosis pasien.

SmartASN radiasi pasien

diperlukan peran

pekerja radiasi,

seperti pemberian

faktor eksposi

serendah mungkin

namun dengan

citra yang tetap

baik dan mengisi

logbook tindakan

pasien dengan

lengkap yang

dapat digunakan

untuk membuat

DRL lokal sebagai

salah satu upaya

proteksi dan

keselamatan

radiasi pasien.

Saat ini, Logbook

belum terisi

lengkap dan DRL

lokal belum

digunakan sebagai

alat optimisasi

dosis pasien, Optimisasi dosis

pasien dilakukan

dengan

membandingkan

dosis pasien

terhadap DRL

dosis pasien

sebagai upaya

proteksi dan

keselamatan

radiasi pasien

13

No Identifkasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang

Diharapkan

Nasional yang

ditetapkan oleh

BAPETEN

berdasarkan data

yang dikumpulkan

secara nasional

melalui survey

kepada Rumah

Sakit di Indonesia.

3 Kurang optimalnya

pengiriman data hasil

rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi.

SmartASN Pengiriman data

Rontgen dan CT scan sering

terkendala seperti, tidak dapat

mengirim data dan gagal mengirim data.

Agar

Tersedianya

Storageyang

lebih besar

karena data

Radiologi

memiliki

muatan

sangat besar.

3.2 Alat Bantu Analisis Isu

Berdasarkan paparan isu yang telah dikemukakan, perlu dilakukan proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penyelesaiannya. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria yang digunakan adalah metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) untuk memilih isu yang perlu segera diselesaikan. Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode APKL dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

14

Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo.

Kurang optimalnya pengiriman data hasil rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi.

Kriteria penilaian:

A = Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat

1 = isu pernah benar-benar terjadi

2 = isu beberapa kali benar-benar terjadi

3 = isu benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan

4 = isu benar-benar terjadi dan terkadang menjadi bahan pembicaraan

5 = isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

P = Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks

1 = isu sederhana

2 = isu kurang kompleks

3 = isu cukup kompleks

4 = isu kompleks

5 = isu sangat kompleks

K = Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

1 = isu tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

2 = isu sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak

3 = isu cukup menyangkut hajat hidup orang banyak

4 = isu menyangkut orang hajat hidup orang banyak

5 = isu sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

L = Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya

1 = isu masuk akal

2 = isu realistis

3 = isu cukup masuk akal dan realistis

4 = isu masuk akal dan realistis

5 = isu masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya

15
No. Isu Kriteria
Skor
Prioritas A P K L
Tabel 3. 2.1 Analisis Isu dengan Metode APKL
Jumlah
Urutan
5 5 4 5 20 I
1.
5 4 3 5 17 II
2. Belum tersedianya form Audit dosis pasien.
5 3 3 5 16 III
3.

3.3 Rumusan Isu

Berdasarkan hasil analisis prioritas masalah yang telah dilakukan sebelumnya, isu yang terpilih yaitu “Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo”. maka didapatkan core issue yang akan dianalis lebih lanjut dan dirancang kegiatan kegiatan yang dapat menyelesaikannya yaitu “Pedoman Teknis Sederhana Quality control CT Scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo”.

16

3.4 Identifikasi Sumber Isu

Core Issue yang sudah didapatkan dianalisis penyebabnya menggunakan diagram fishbone sebagai berikut:

Kurangnya pemahaman

tentang cara pembuatan

pedoman teknis quality control

Kurangnyapengetahuan

mengenaipentingnya quality control

METHOD

Belumtersedianya daily check alat

BelumtersediaSOPatau

Pedomanyangmengatur

mengenai quality control

MATERIAL

MAN

TidaktersedianyaSDM

Belum tersedianya

Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo.

Tidak tersedianya Alat

penunjang untuk melakukan

Quality Control

Gambar3.4. 1 Identifikasi Faktor Penyebab Menggunakan Diagram

Fishbone

17

3.5 Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari Sasaran Kinerja

Pegawai dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar aparatur sipil negara BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), prinsip Manajemen ASN dan SMART ASN serta diintegrasikan dengan

nilai, tugas fungsi dan visi misi RS Mata Cicendo. Keterkaitan dengan prinsip Manajemen ASN dan SMARTASN antara lain:

Tabel 3. 5. 1

Manajemen ASN

Keterkaitan dengan substansi Agenda 3

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang mata.

2) Memberikan informasi secara benar dan tidak membuat kesalahpahaman kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

SmartASN

1) Melakukan pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit mata.

2) Memberikan informasi dengan memanfaatkan media digital secara bijak untuk kepentingan pelayanan

Berdasarkan isu yang terpilih yaitu “Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo”, maka dirancang gagasan pemecah isu sebagai berikut:

Unit Kerja : RS Mata Cicendo Bandung

Identifikasi Isu :

1) Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi

Rs Mata Cicendo

2) Belum tersedianya form Audit dosis pasien.

3) Kurang optimalnya pengiriman data hasil rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi

Isu yang Diangkat : Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan

18

dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo.

Gagasan Pemecahan isu : Pembuatan pedoman teknis sederhana quality controlpada ct scan dan Radiografi umum di instalasi Radiologi RS Mata Cicendo Bandung.

3.6 Analisis Dampak Isu

Kendali mutu (quality control) merupakan suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas alat dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Tujuan dari program kendali mutu adalah untuk menjamin peralatan yang dipergunakan menghasilkan kualitas gambar yang baik dengan dosis yang diterima pasien seminimal mungkin. Pada peralatan yang kompleks seperti CT Scan dan radiografi umum, pelaksanaan program kendali mutu yang rutin diperlukan untuk menjamin konsistensi kualitas gambar dari waktu ke waktu, untuk mengetahui kinerja alat setelah digunakan untuk jangka waktu tertentu, untuk mengetahui apakah alat masih bekerja secara optimal. Program kendali mutu untuk memastikan bahwa dosis radiasi yang diterima pasien adalah minimal sesuai dengan tingkat panduan (Guidance Level) dan dapat membentuk citra diagnostik secara optimal, serta untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pasien, pekerja radiasi maupun masyarakat. Apabila pedoman untuk melakukan qualitykontrol belum tersedia maka tujuan yang dijabarkan diatas tidak dapat direalisasikan.

19

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

4.1.1. Nilai-nilai Dasar PNS

Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.

1. Berorientasi Pelayanan

Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

Kata kunci nilai berorientasi pelayanan adalah responsivitas, kualitas, dan kepuasan. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai berorientasi pelayanan adalah sebagai berikut:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan

c. Melakukan perbaikan tiada henti

2. Akuntabel

Pada modul latsar Matsiliza dan Zonke berpendapat bahwa, akuntabilitas adalah

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik

(Matsiliza dan Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.

20

Kata kunci nilai akuntabel adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan transparan. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai akuntabel adalah sebagai berikut:

a. Melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;

b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; dan

c. Tidak menyalahkagunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten

Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan. Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.

Kata kunci nilai kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli dibidangnya.

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;

b. Membantu orang lain belajar; dan

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.

Kata kunci nilai harmonis adalah peduli, perbedaan, dan selaras. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai harmonis adalah sebagai berikut:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

b. Suka menolong orang lain; dan

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu

21

kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran

sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, cita-cita organisasi, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kata kunci nilai loyal adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai loyal adalah sebagai berikut:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;

b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta

c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

6. Adaptif

Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Dalam konteks budaya organisasi, maka nilai adaptif tercermin dari kemampuan respon organisasi dalam mengadaptasi perubahan.

Kata kunci nilai adaptif adalah inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai adaptif adalah sebagai berikut :

a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan lingkungan;

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan

c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif

Menurut Gray, di dalam Modul Latsar. Kolaborasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda, yang melihat aspek yang berbeda dari suatu masalah, dapat secara konstruktif mengeksplorasi perbedaan dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih sulit untuk dipecahkan tanpa perspektif pihak lain (Gray, 1989).

Kata kunci nilai kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama, dan sinergi untuk hasil yang lebih baik. Sedangkan panduan perilaku / kode etik nilai kolaboratif adalah sebagai berikut :

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,;

b. Terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah; serta

c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.

22

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi/Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Organisasi

1 Persiapan dan

Perencanaan

Kegiatan

Aktualisasi

a. Menghubungi Kepala

Instalasi/mentor untuk

menentukan waktu

pertemuan untuk

membahas kegiatan

aktualisasi.

Jadwal pertemuan (Berorientasi

Pelayanan)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan ramah (Akuntabel)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan transparan

Dengan

memberikan

gagasan

berupa inovasi

pemecahan

masalah

terhadap

pelayanan

pasien dan

koordinasi

sebagai upaya

meningkatkan

Proses

persiapan dan

perencanaan

kegiatan

aktualisasi

sebagai

Solusi

pemecahan

masalah

yang ada

merupakan

upaya

penguatan

nilai

23
4.1 Matriks Kegiatan Aktualisasi Tabel 4.2. 2 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

berdasarkan data dan fakta.

(Kompeten)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan kualitas

terbaik.

(Adaptif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan proaktif

Kontribusi

Terhadap Visi/Misi Organisasi

Kualitas

layanan dapat

berkontribusi

terhadap visi

misi organisasi

untuk

memberikan

EyeCarefor

Everyone SeeingBetter World

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

Integritas, Proaktif, inovatif, visioner, Istiqomah, Profesional

24

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Kolaboratif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi untuk

Radiologi yang lebih

baik.

Kontribusi

Terhadap Visi/Misi

Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

b. Melakukan pertemuan

untuk menyampaikan

rencana kegiatan

aktualisasi kepada

Kepala

Instalasi/mentor.

Notulensi

hasil diskusi (Berorientasi

Pelayanan)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan ramah

25

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Akuntabel)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan transparan

berdasarkan data dan

fakta.

(Kompeten)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan kualitas

terbaik

Organisasi

26
Kontribusi
Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Adaptif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan proaktif.

(Kolaboratif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi untuk

Radiologi yang lebih

baik.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

c. Mendapatkan

persetujuan dan saran

dari Kepala

Instalasi/mentor

 Persetujuan

dari Kepala

Instalasi/mentor

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

27

 Saran terkait

rencana aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan ramah

(Akuntabel)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan transparan

berdasarkan data dan fakta. (Kompeten)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

28
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

dengan kualitas

terbaik.

(Harmonis)

Akan menerima saran

Kepala instalasi

sebagai mentor

mengenai gagasan

yang dipaparkan.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

(Adaptif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi

dengan proaktif

29

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap

Visi/Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Organisasi

2

Pembuatan

Draft Pedoman

teknis/SOP

mengenai

Quality control

CT Scan dan

Radiografi umum

a. Mencari literatur

mengenai Quality control dari peraturan-

peraturan maupun

rekomendasi yang

dikeluarkan oleh

BAPETEN maupun

Kementerian kesehatan

Informasi

Mengenai Qualitycontrol

(Kolaboratif)

Akan memaparkan

rencana kegiatan

Aktualisasi kepada

kepala instalasi untuk

Radiologi yang lebih

baik.

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan mencari literatur

dengan disiplin (Akuntabel)

Akan mencari literatur

dari sumber yang

terpercaya

Dengan

membuat draft

pedoman

Qualitycontrol

dapat

meningkatkan

kualitas

layanan

Proses

pembuatan

draft pedoman

teknis/SOP

mengenai

Qualitycontrol

CT Scan dan

Radiografi

30

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Kompeten)

Akan mencari literatur

dengan upaya untuk kualitas terbaik.

(Loyal)

Akan mencari literatur

dengan upaya

mematuhi segala

Undang Undang yang tertuang.

(Adaptif)

Akan mencari literatur

berdasarkan referensi terbaru.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

yang

berkontribusi dalam

pencapaian visi misi organisasi untuk

memberikan

EyeCarefor Everyone

SeeingBetter World

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

umum

merupakan wujud

penguatan nilai Integritas, Proaktif, inovatif, visioner, Istiqomah, Profesional.

31

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

b. Pembuatan Draft

Pedoman teknis/SOP

dengan berdasarkan

literatur tersebut dan

disesuaikan dengan

kondisi Instalasi

Radiologi RS Mata

Cicendo.

Draft Pedoman

teknis/SOP

Qualitycontrol

(Berorientasi Pelayanan)

Akan membuat draft

pedoman dengan

disiplin (Akuntabel)

Akan membuat draft

berdasarkan sumber

yang terpercaya (Kompeten)

Akan membuat draft

dengan upaya untuk

kualitas terbaik

32

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Adaptif)

Akan membuat draft

menggunakan

referensi terbaru dan inovatif.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

c. Mendiskusikan draft

Pedoman teknis/SOP

dengan Kepala Instalasi

Radiologi

Draft SOP yang

telah disetujui

oleh Kepala

Instalasi

(Berorientasi Pelayanan)

Akan mendiskusikan

hasil pembuatan draft

pedoman dengan ramah.

(Akuntabel)

Akan mendiskusikan

hasil pembuatan draft

pedoman dengan jujur

33

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

dan penuh

tanggungjawab.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

(Kompeten)

Akan mendiskusikan

hasil pembuatan draft

pedoman dengan

upaya memberikan

kualitas terbaik.

(Harmonis)

Akan menerima saran

dari kepala instalasi

terkait draft pedoman

yang dibuat.

34

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Kolaboratif)

Akan membuat draft

pedoman dengan

dedikasi untuk

Radiologi yang lebih

baik.

Kontribusi

Terhadap

Visi/Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai-Nilai

Organisasi

3 Uji coba

melakukan

Qualitycontrol

berdasarkan

Pedoman

teknis yang

telah disusun

a. Melakukan proses

Qualitycontrolpada CT

Scan dan Radiografi

umum dengan

Pedoman yang telah

disusun

Penerapan

kegiatan

pelayanan

sesuai dengan

prosedur

panduan

pelayanan

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan melakukan uji

coba qualitycontrol

berdasarkan pedoman

yang sudah dibuat

dengan cekatan.

Pelayanan yang

terstandarisasi

akan

memberikan

pelayanan yang

Proses uji coba

draft pedoman

teknis/SOP

mengenai

Qualitycontrol

CT Scan dan

(Akuntabel)

Akan melakukan uji

coba qualitycontrol

efektif dan efisien pada

pasien. Hal ini

berkontribusi

Radiografi umum

merupakan wujud

penguatan

35

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

berdasarkan pedoman

yang sudah dibuat

dengan jujur, cermat, disiplin dan bertanggungjawab.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

terhadap visi

misi organisasi

untuk

memberikan

EyeCarefor

Everyone

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

nilai

(Kompeten)

Akan melakukan uji

coba qualitycontrol

berdasarkan pedoman

yang sudah dibuat

dengan upaya

memberikan kualitas

terbaik.

(Adaptif)

Akan melakukan uji

coba quality control

SeeingBetter

World

Integritas, Proaktif, inovatif, visioner, Istiqomah, Profesional.

36

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

berdasarkan pedoman

yang sudah dibuat

dengan proaktif.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

b. Melakukan pencatatan hasil pengukuran dan pengolahan data

Qualitycontol

Catatan hasil pengukuran dan hasil pengolahan data Quality contol

(Kolaboratif)

Akan melakukan uji

coba quality control

berdasarkan pedoman

yang sudah dibuat

untuk Radiologi yang

lebih baik.

(Akuntabel)

Akan melakukan

pencatatan hasil

pengukuran dan pengolahan data

berdasarkan hasil uji

37

coba qualitycontrol

yang telah dilakukan

dengan jujur, cermat, disiplin dan

bertanggungjawab.

(Kompeten)

Akan melakukan

pencatatan hasil

pengukuran dan

pengolahan data

berdasarkan hasil uji

coba qualitycontrol

yang telah dilakukan

dengan upaya

memberikan kualitas

terbaik.

38
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

c. Melakukan evaluasi jika

terdapat hasil yang

melebihi toleransi, dan mencari penyebabnya.

Diperoleh

penyebab hasil

yang melebihi toleransi.

(Adaptif)

Akan melakukan

pencatatan hasil

pengukuran dan

pengolahan data

berdasarkan hasil uji

coba qualitycontrol

yang telah dilakukan

dengan proaktif.

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan melakukan

dengan perbaikan

tiada henti.

(Akuntabel)

Akan melakukan

evaluasi uji coba

39
Mata
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Substansi
Pelatihan
Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

qualitycontrol

berdasarkan hasil

pengukuran dan

pengolahan data

dengan jujur, cermat, disiplin dan bertanggungjawab.

(Kompeten)

Akan melakukan

evaluasi hasil uji coba

qualitycontroldengan

upaya memberikan

kualitas terbaik.

(Adaptif)

Akan melakukan

evaluasi uji coba

qualitycontrol

40
Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

berdasarkan hasil

pengukuran dan

pengolahan data

dengan proaktif.

(Kolaboratif)

Akan melakukan

evaluasi uji coba

qualitycontrol

berdasarkan hasil

pengukuran dan

pengolahan data

untuk Radiologi yang

lebih baik.

41
Mata
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Substansi
Pelatihan
Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

4 Usulan

pengesahan

dokumen

Pedoman

Teknis Quality Control

a. Melengkapi dokumen

untuk pengesahan

Pedoman Teknis QualityControl

Persyaratan pengesahan

dokumen terpenuhi

(Akuntabel)

Akan Melengkapi

dokumen untuk

pengesahan Pedoman

Teknis QualityControl

transparan

berdasarkan data dan

fakta.

Pengesahan

dokumen

Pedoman

Teknis Quality Control

memberikan

jaminan

standar

Pelayanan

yang

Proses

Pengesahan

dokumen

Pedoman

Teknis Quality Control

merupakan

wujud

penguatan

nilai

(Kompeten)

Akan melengkapi

dokumen untuk

pengesahan Pedoman

Teknis QualityControl

dengan kualitas

terbaik.

efektif dan efisien

terhadap pasien.

Hal ini

berkontribusi

terhadap visi

Integritas, Proaktif, inovatif, visioner, Istiqomah, Profesional.

42

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

(Adaptif)

Akan melengkapi

dokumen untuk

pengesahan Pedoman

Teknis QualityControl

dengan proaktif.

Kontribusi Terhadap Visi/Misi

Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai

Organisasi

(Kolaboratif)

Akan melengkapi

dokumen untuk

pengesahan Pedoman

Teknis QualityControl

untuk Radiologi yang

lebih baik.

43
SeeingBetter World
misi organisasi untuk memberikan EyeCarefor Everyone

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

b. Menyerahkan dokumen

pada pihak terkait

untuk proses

pengesahan

Dokumen

Pedoman

Teknis Quality

Controlsudah

diserahkan

pada pihak

terkait

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan menyerahkan

dokumen pedoman

teknis qualitycontrol

kepada pihak terkait

dengan ramah.

(Akuntabel)

Akan menyerahkan

dokumen pedoman

teknis qualitycontrol

dengan transparan

berdasarkan data dan

fakta.

44
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

(Kompeten)

Akan menyerahkan

dokumen pedoman

teknis qualitycontrol

kepada pihak terkait

dengan kualitas

terbaik.

(Kolaboratif)

Akan menyerahkan

dokumen pedoman

teknis qualitycontrol

yang untuk Radiologi

yang lebih baik.

45
Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Substansi

c. Koordinasi dengan

pihak terkait mengenai

proses review dan

pengesahan dokumen

Dokumen

Pedoman Teknis

Quality Control

dalam proses

pengesahan

oleh Pimpinan.

(Berorientasi

Pelayanan)

Akan berkoordinasi

dengan pihak terkait

mengenai proses

review dan

pengesahan dokumen

dengan ramah.

(Akuntabel)

Akan berkoordinasi

dengan pihak terkait

mengenai proses

review dan

pengesahan dokumen

dengan transparan.

46
Mata
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelatihan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan

(Harmonis)

Akan berkoordinasi

dengan pihak terkait

mengenai proses

review dan

pengesahan dokumen

dan menerima saran.

(Kolaboratif)

Akan berkoordinasi

dengan pihak terkait

mengenai proses

review dan

pengesahan dokumen

untuk Radiologi yang

lebih baik.

Organisasi

47
Mata
Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Substansi
Pelatihan

Berikut adalah pelaksanaan kegiatan aktualisasi:

Persiapan dan Perencanaan

Pembuatan Draft Pedoman teknis/SOP mengenai Quality control CT Scan dan Radiografi umum

3 Uji coba melakukan Quality control berdasarkan

Pedoman teknis yang telah

disusun

4 Usulan pengesahan dokumen

Pedoman Teknis Quality Control

48
4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan
Juni Juli 27 28 29 30 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29
Tabel 4.3. 1 Jadwal kegiatan Aktulisasi
Rencana
Tanggal Pelaksanaan
1
Kegiatan Aktualisasi 2

DAFTAR PUSTAKA

Andi Adiyat Mirdin, S. H., & EDITOR: (2021). Modulberorientasipelayanan.

Indonesia, K. kesehatan R. (2009). KeputusanMenteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor1250/Menkes/Sk/XII/2009TentangPedomanKendaliMutu(QualityControl)

PeralatanRadiodiagnostik. https://doi.org/10.1038/132817a0

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021. Lembaga Administrasi Negara

RepublikIndonesia, 1, 1–28.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022a). MODULBerAKHLAKLATSAR

CPNS:Adaptif. 59.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022a). MODULBerAKHLAKLATSAR

CPNS:Harmonis.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022a). MODULBerAKHLAKLATSAR

CPNS:Kolaboratif..

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022b). MODULBerAKHLAKLATSAR

CPNS:Kompeten. 41.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022a). MODULBerAKHLAKLATSAR

CPNS:Loyal. 59.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi. (2021). SuratEdaran

MenteriPendayagunaanAparaturNegaraDanReformasiBirokrasiNomor:20Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. 1–4.

Rekaman Dokumen, S. (2016). Pedoman Teknis Penyusunan Tingkat Panduan Diagnostik

Atau Diagnostic Reference Level (Drl) Nasional. Jakarta, 8, 63858275.

Republik Indonesia. (2014). Undang-undangRepublikIndonesiaNo.5tahun2014tentang AparaturSipilNegara. 1–104.

Republik Indonesia. (2017).PeraturanPemerintahNo11Tahun2017TentangManajemen PegawaiNegeriSipil.

49

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN PEDOMAN TEKNIS SEDERHANA QUALITY CONTROL

PADA CT SCAN DAN RADIOGRAFI UMUM DI INSTALASI RADIOLOGI RS MATA CICENDO BANDUNG

NURHABIBAH NASUTION

199601102022032001

Coach:

Ahmad Wajedi, S. Pd., M. Kes.

Mentor: dr. Primawita Oktarima A, SpM(K), M. Kes

Penguji:

Khaerudin, S. Kep., Ners, MKM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

Quality Control

LATAR BELAKANG

Latsar
Kesehatan
Alat tidak Andal Pembangunan

Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan satusatunya rumah sakit khusus mata yang dimiliki oleh pemerintah.

Rumah sakit vertikal ini berlokasi di Jalan Cicendo Nomor 4 Kecamatan

Sumur Bandung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

RS MATA CICENDO

VISI To Be Excellence Eye Care

MISI Eye Care for Everyone Seeing Better World

• Eye care: Memberikan pelayanan kesehatan mata

• For everyone: Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada

seluruh warga masyarakat

• Better world: Melihat dunia dengan lebih baik

NILAI ORGANISASI (1) Integritas, (2) Proaktif, (3) Inovatif, (4) Visioner, (5) Istiqomah, (6)Profesional

RS MATA CICENDO

IDENTIFIKASI ISU

Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo.

Belum tersedianya form Audit dosis pasien.

Kurang optimalnya pengiriman data hasil rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi.

IDENTIFIKASI ISU DENGAN TEKNIK APKL

Adapun perhitungannya menggunakan sklaa likert, yaitu:

1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya | 2 = kecil pengaruhnya | 3 = sedang/cukup

pengaruhnya

4 = besar/tinggi pengaruhnya | 5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya.

Belum tersedianya Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi RS Mata Cicendo.

No. Isu Kriteria Jumlah Skor Urutan Prioritas A P K L
Belum
control
Instalasi
5 5 4 5 20 I
Belum tersedianya form Audit dosis pasien. 5 4 3 5 17 II
Kurang
rontgen dan hasil CT scan pasien Radiologi. 5 3 3 5 16 III
1.
tersedianya Pedoman Quality
CT scan dan Radiografi umum di
Radiologi RS Mata Cicendo.
2.
3.
optimalnya pengiriman data hasil

DAMPAK JIKA TIDAK SEGERA DIPECAHKAN

dosis radiasi pasien TIDAK PASTI

berdampak pada

KESELAMATAN PASIEN, PEKERJA, DAN MASYARAKAT

Kualitas Alat
MENURUN
Kualitas Gambar
MENURUN
2 3 4

METHOD

PENYEBAB

MAN

Kurangnya pemahaman tentang cara

pembuatan pedoman teknis quality control

Kurangnya pengetahuan mengenai

pentingnya quality control

Tidak tersedianya SDM

Belum tersedianya

Belum tersedianya daily check alat

Pedoman Quality control CT scan dan Radiografi umum di Instalasi Radiologi Rs Mata Cicendo.

Belum tersedia SOP atau Pedoman yang

mengatur mengenai quality control

Tidak tersedianya Alat penunjang

untuk melakukan Quality Control

MATERIAL

GAGASAN PEMECAHAN ISU

Pembuatan pedoman teknis sederhana Quality control

pada ct scan dan Radiografi umum di instalasi Radiologi

RS Mata Cicendo Bandung.

Belum tersedianya Pedoman Quality control

CT scan dan Radiografi umum di Instalasi

Radiologi RS Mata Cicendo.

RENCANA KEGIATAN

KEGIATAN 1 Persiapan dan Perencanaan Kegiatan Aktualisasi

KEGIATAN 2

Pembuatan Draft Pedoman teknis/SOP mengenai

Quality control CT Scan dan Radiografi umum

KEGIATAN 3 Uji coba melakukan Quality control berdasarkan

Pedoman teknis yang telah disusun

KEGIATAN 4

Usulan pengesahan dokumen Pedoman Teknis

Quality Control

KEGIATAN 1 Persiapan Dan Perencanaan Kegiatan Aktualisasi

TAHAPAN KEGIATAN

1. Menghubungi Kepala Instalasi/mentor

2. Melakukan pertemuan

3. Mendapatkan persetujuan dan saran

OUTPUT

1. Jadwal pertemuan

2. Notulensi hasil diskusi

3. Persetujuan dan saran

Eye Care for Everyone Seeing Better World Integritas,Proaktif,inovatif,visioner, Istiqomah,Profesional.

VISI , MISI DAN NILAI RS MATA CICENDO
NILAI DASAR BerAkhlak BERORIENTASI PELAYANAN AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF

KEGIATAN 2 Pembuatan Draft Pedoman teknis/SOP mengenai Quality control CT Scan dan Radiografi umum

TAHAPAN KEGIATAN

1. Mencari literatur

2. Pembuatan Draft Pedoman teknis/SOP

3. Mendiskusikan draft Pedoman teknis/SOP

OUTPUT

1. Informasi Mengenai Quality control

2. Draft Pedoman teknis/SOP Quality control

3. Draft SOP yang telah disetujui

Eye Care for Everyone Seeing Better World

Integritas,Proaktif,inovatif,visioner, Istiqomah,Profesional.

VISI , MISI DAN NILAI RS MATA
CICENDO
NILAI DASAR BerAkhlak BERORIENTASI PELAYANAN AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF

KEGIATAN 3 Uji coba melakukan Quality control berdasarkan Pedoman teknis yang telah disusun

TAHAPAN KEGIATAN

1. Melakukan proses Quality control

2. Melakukan pencatatan hasil pengukuran dan pengolahan data

3. Melakukan evaluasi

OUTPUT

1. Penerapan kegiatan pelayanan

sesuai dengan prosedur panduan pelayanan

2. Catatan hasil pengukuran dan hasil pengolahan data

3. Diperoleh penyebab masalah

Eye Care for Everyone Seeing Better World Integritas,Proaktif,inovatif,visioner, Istiqomah,Profesional.

VISI , MISI DAN NILAI RS MATA
CICENDO
NILAI DASAR BerAkhlak BERORIENTASI PELAYANAN AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF

KEGIATAN 4 Usulan pengesahan dokumen Pedoman Teknis Quality Control

TAHAPAN KEGIATAN

1. Melengkapi dokumen

2. Menyerahkan dokumen pada pihak terkait

3. Koordinasi dengan pihak terkait mengenai proses review

OUTPUT

1. Persyaratan pengesahan

dokumen terpenuhi

2. Dokumen sudah diserahkan

3. Dokumen dalam proses pengesahan

Eye Care for

Everyone Seeing Better World

Integritas,Proaktif,inovatif,visioner, Istiqomah,Profesional.

CICENDO
VISI , MISI DAN NILAI RS MATA
BerAkhlak BERORIENTASI PELAYANAN AKUNTABEL KOMPETEN HARMONIS LOYAL ADAPTIF KOLABORATIF
NILAI DASAR

Quality control

JADWAL KEGIATAN

Teknis Quality Control

No Kegiatan Rencana Tanggal Pelaksanaan Juni Juli 27 28 29 30 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 1 Persiapan dan Perencanaan Kegiatan Aktualisasi 2 Pembuatan Draft Pedoman teknis/SOP
control
mengenai Quality
3
CT Scan dan Radiografi umum
Uji coba melakukan
berdasarkan
4
Pedoman teknis yang telah disusun
Usulan pengesahan
dokumen Pedoman

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Pembuatan Pedoman Teknis Sederhana Quality Control Pada Ctscan Dan Radiografi Umum Di Instalasi Radi by Repositori Perpustakaan Bapelkes Cikarang - Issuu