Belum Optimalnya AsuhanKeperawatan Pasien dgn Gaduh Gelisah diUnit Rawat Inap

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6

Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit

Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

DISUSUN OLEH:

Ns. Ganda Nur Patma Suprobo, S. Kep

NIP. 199301272022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIA KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2022

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit

Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Telah dilakukan Seminar Rancangan (secara daring)

Tanggal 15 Juli 2022

Coach Mentor

dr. Titiek Resmiarsi, MARS Laili Mahmudah, S. Kp

NIP. 198104282008012022

NIP. 197802232002122002

Penguji

Ahmad Wajedi, S.PD. M. KES

NIP. 196911121989031002

i

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan dasar CPNS golongan 3 angkata 6 dengan judul “Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta” Laporan Rancanga Aktualisasi ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. dr. DESMIARTI, Sp.KJ., M.A.R.S. Selaku Direktur Utama RS Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta

2. Ahmad Wajedi, S.PD. M. KES, Selaku Penguji yang telah memberikan saran dan masukan pada laporan rancangan aktualisasi ini.

3. dr. Titiek Resmiarsi, MARS, selaku coach yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan pendapat pada laporan rancangan aktualisasi ini.

4. Laili Mahmudah, S. Kp, selaku mentor yang telah memberikan masukan-masukan membangun dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.

5. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat dalam menjalani kehidupan dan karir selama ini

6. Teman-teman golongan 3 angkatan 6 khususnya kelompok C yang senantiasa berbagi ilmu selama penyelengaraan D-Learning ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua. Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi banyak pihak.

Jakarta, Juli 2022

Penulis

ii
iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii PRAKATA ................................................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Tujuan ........................................................................................... 3 BAB II GAMBARAN ORGANISASI A. Profile RSJ Dr Soeharto Heerdjan ..................................................... 4 B. Struktur Organisasi .......................................................................... 5 C. Fasilitas dan Layanan Unggulan........................................................ 6 D. Profil Peserta ................................................................................... 8 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu ................................................................................ 10 B. Penelitian Penetapan Core Isu .......................................................... 15 C. Deskripsi Core Isu ........................................................................... 16 D. Penyebab Isu .................................................................................. 17 E. Gagasan Pemecahan Isu .................................................................. 18 F. Matriks Rancangan Aktualisasi .......................................................... 21 BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN ………………………………………………………29 DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah profesi bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, yang mengabdi pada instansi pemerintah. Pegawai ASN

terdiri dari PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN berfungsi

sebagai pelaksana kebijakan publik; pelayanan publik; serta perekat dan pemersatu bangsa (Prasojo & Rudita, 2014; dan Faedlulloh, 2015).

Sedangkan pegawai ASN bertugas: melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Pegawai ASN juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (Prasojo & Rudita, 2014; Komara, 2018; dan Nasty, 2018).

Berkenaan dengan hal tersebut, dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance), serta mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif, dan berkualitas, tentunya perlu didukung oleh adanya pegawai ASN yang profesional, bertanggung jawab, adil, jujur, dan kompeten dalam bidangnya Dengan kata lain, pegawai ASN dalam menjalankan tugas tentunya harus berdasarkan pada profesionalisme dan kompetensi, sesuai kualifikasi bidang ilmu yang dimilikinya (Ryngaert & Wouters, 2005; Dwiyanto, 2006; dan Komara, 2018)

Kegawat daruratan psikiatri adalah tiap gangguan dalam berpikir, perasaan atau tingkah laku yang memerlukan intervensi terapeutik/ pengobatan secepatnya/segara.

Emergensi psikiatri dapat terjadi di rumah, di jalan, di kantor, di Unit Jiwa, di Unit Penyakit medis umum, Unit Bedah, di RSU, atau bahkan di unit emergensi sekalipun. Situasi kedaruratan dapat berupa ancaman segera terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau lingkungan;

1

kehilangan kehidupan, gangguan kesehatan, kerusakan harta benda dan lingkungan; dan cenderung peningkatan bahaya yang tinggi dan segera terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau lingkungan.

Menurut WordHealthOrganitazion(WHO)bahwa masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang serius.WHO memperkirakan sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (Widdyasih, 2008). Berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar prevalensi gangguan jiwa di Indonesia sebesar 14,1% dari gangguan jiwa yang ringan hingga berat. Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan juga menyatakan

bahwa jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia meningkat pesat, mencapai 8-10% dari

total penduduk Indonesia pada tahun 2007. (Riskesdas, 2007).

Data American Psychiatric Assosiation (APA) pada tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia, sedangkan di Indonesia sekitar 1% hingga 2% dari total penduduk. Gangguan kepribadian skizofrenia ini dapat terjadi pada hampir setiap tingkat usia : modus pada 30-35 tahun kurang lebih 10% terjadi pada golongan usia 20 tahun

65% pada rentan usia 20-40 tahun, dan 25% terjadi pada golongan usia di atas 40 tahun. Angka kematian pasien skizofrenia 8 kali lebih tinggi dibanding angka kematian pada umumnya (Yosep, 2007).

Keadaan gaduh gelisah biasanya timbul akut atau sub akut. Gejala utama ialah psikomotorik yang sangat meningkat. Orang itu banyak sekali berbicara, berjalan mondar mandir, tidak jarang ia berlari-lari dan meloncat-loncat bila keadaan itu berat. Gerakan tangan dan kaki serta mimik dan suaranya kencang. Mukanya kelihatan bingung, marah-marah atau takut. Ekspresi ini mencerminkan gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistic lagi. Jalan pikiran biasanya cepat dan sering terdapat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan (terutama pada sindroma otak organic yang akut) dan halusinasi pendengaran (terutama pada skizofrenia).

Karena gangguan proses berikir ini, serta waham curiga dan halusinasi (lebih-lebih bila halusinasi itu menakutkan), maka pasien menjadi sangat bingung, gelisah dan gaduh. Ia bersikap bermusuhan dan mungkin menjadi agresif dan destruktif. Karena itu semua, maka ia menjadi berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungannya. Ia dapat melukai diri sendiri atau mengalami kecelakaan dalam kegelisahan yang hebat itu. Jika waham curiganya keras atau halusinasinya sangat menakutkan, maka ia dapat menyerang orang lain atau merusak barang-barang disekitarnya.

2

Belum adanya alur penanganan pasie dengan gaduh gelisah yang ada diruangan dengan pasien gaduh gelisah memungkinkan petugas kesehatan terutama pegawai baru adanya kebingungan dan belum maksimal menerapkan SOP pasien dengan gaduh gelisah yang di khawatirkan akan mencederai pasien maupun petugas RS serta adanya kerusakan pada fasilitas rumah sakit.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Mengetahui Proses-proses penerapan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK yang diimplementasikan

pada kegiatan aktualisasi melalui program habituasi di unit kerja RS Jiwa Dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta.

b. Melakukan kegiatan sebagai bentuk kontribusi dalam mengoptimalkan pemberian pelayanan

keperawatan di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuai pegawai mengenai penerapan SOP gaduh gelisah

b. Mengetahui pengoptimalan SOP pasien gaduh gelisah oleh pegawai

c. Tercapainya optimalisasi SOP gaduh gelisah setelah dilakukan habituasi

3

BAB II

Gambaran Organisasi dan Profil Peserta

A. Profil RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

RS Jiwa Dr. Soeharto Heedjan berdiri sejak tahun 1867 sesuai keputusan Gubernur Jendral pada masa Penjajahan Belanda. Mengalami beberapa pergantian nama yaitu pada tahun 1923 berganti nama menjadi RS Jiwa Grogol, 1973 menjadi RS Jiwa Jakarta, 1993 menjadi RS Jiwa

Pusat Jakarta dan terakhir pada tahun 2022 berganti nama menjadi RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta sampai dengan sekarang.

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan selaras dengan visi misi RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan yaitu:

VISI

 Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri

MISI

 Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri;.

 Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.

 Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.

 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

TATA NILAI

R : Responsibility S : Sincerly J : Justice S : Social H : Humanity

MOTTO J : JUJUR I : IKHLAS W : WASPADA A : ARIF

4

B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1

Direktur Utama : dr. DESMIARTI, Sp.KJ., M.A.R.S.

Direktur SDM & Pendidikan : dr. GALIANTI PRIHANDAYANI, Sp.KJ.

Direktur Medik & Keperawatan : dr. PARULIAN SANDY NOVERIA, M.K.K.

Direktur Keuangan : HARRIS FADILLAH, S.E., M.M

5

C. Fasilitas dan Layanan Unggulan

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan memiliki banyak fasilitas yang dapat menunjang pelayanan sesuai dengan visi dan misi yaitu Instalasi Diklat, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Pelayanan Penunjang. Diantara Fasilitas

tersebut, RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan juga memiliki beberapa layanan unggulan yaitu:

a. Layanan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja

Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja hadir memberikan layanan kepada masyarakat dengan model onestop services. Beberapa layanan yang dapat ditemu pada Layanan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja:

1) Konsultasi dan Pemeriksaan psikiater peminatan anak dan remaja

2) Konsultasi dan pemeriksaan dokter spesialis anak (Pemeriksaan Fisik, Medikamentosa).

3) Assesment Center oleh tim terapis (Okupasi Terapis, Terapis Wicara, Fisioterapis, Remedial Terapis, Keperawatan).

4) Layanan Khusus Neuropsikoterapi (Neurofeedback, TOVA, TMS, P 300, Brain Mapping).

b. Medical Health Check Up

Layanan yang ada MHCU diantaranya:

1) Pemeriksaan Skrining dan Deteksi Dini

a) Profil Kepribadian

b) Pemeriksaan Tes Minat dan Bakat

c) Kapasitas Kerja

d) Pemeriksaan Test MMPI

e) Penggunaan Napza / Narkoba

f) Gangguan Tidur

g) Masalah Psikogeriatri

2) Tindakan

a) Tes Psikometrik

b) Tes Psikologi

c) Tes Neuropsikiatri

3) Pelayanan MHCU

a) Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)

b) Tes IQ

6

c) Tes Minat Bakat

d) Tes Kepribadian, Kapasitas Kerja dan Buta warna

c. Rehabilitasi Medik dan Psikososial

Instalasi Rehabilitas merupakan pelayanan rehabilitasi psikososial pada pasien rawat jalan day care dan rawat inap night care. Pelayanan rehabilitasi psikososial ini sifatnya komprehensif mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Tujuan pelayanan komprehensif bagi pasien gangguan jiwa yaitu membantu pasien dalam pemulihan penyakitnya dan melatih pasien untuk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri dengan menggunakan strategi mengatasi masalah, membantu hubungan sosial dan mempersiapkan kemampuan untuk bekerja sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

7

D. Profil Peserta

Nama : Ns. Ganda Nur Patma Suprobo, S.Kep

NIP : 19930272022032003

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Instansi : Kementrian Kesehatan

Unit Kerja : RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Dalam melaksanakan aktualisasi, mengacu pada kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

sebagai berikut:

NO

KEGIATANSUMBER

1 Kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam

medis dalam 24 jam SKP

2 Penyelenggaraan rekam medis elektronikSKP

3 Pelayanan kesehatan jiwa berbasis safeward dan

WHO-QR SKP

4 Persentasi kejadian pasien jatuhSKP

5 Kepatuhan protokol kesehatanSKP

8
9 6 Ketepatan identifikasi pasienSKP 7 Asuhan KeperawatanSKP 8 Edukasi KeluargaSKP 9 Terapi kelompokSKP 10 Tindakan Kolaboratif/delegatifSKP 11 Laporan harianSKP 12 Laporan bulananSKP

BAB III

RANCANGA AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor 26 2019 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 2014 tentang keperawatan, disebutkan bahwa pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian terintegrasi dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.

Tugas perawat juga sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, penelitian, pelaksaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan/atau pelaksana tugas dalam keadaan tertentu.

Berkaitan dengan tugas perawat yang dijabarkan, berikut isu yang diangkat sesuai dengan Sasaran Kerjs Perawat (SKP):

NO Kegiatan Pokok Jabatan Kondisi Saat IniKondisi yang Diharapkan

1 Kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis dalam 24 jam

Kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis

dilaksanakan sesuai program

Kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis sudah dilaksanakan sesuai program

2 Penyelenggaraan

rekam medis elektronik

3 Pelayanan kesehatan

jiwa berbasis safeward dan WHO-QR

4 Persentasi kejadian pasien jatuh

Telah dilaksakan sesuai dengan ketentuan

Dilaksanakan

Sesuai SOP

Dilaksanakan Sesuai SOP

Telah dilaksakan sesuai dengan ketentuan

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Sesuai SOP

10

5 Kepatuhan protokol

kesehatan

6 Ketepatan

identifikasi pasien

Dilaksanakan

Sesuai SOP

Dilakukan sesuai

SOP namun

banyaknya

gelang pasien

yang hilang atau

terlepas saat

dilakukannya

perawatan, sehingga

mempersulit

petugas

terutama

perawat yang

baru untuk

mengidentifkasi

pasien. Cara

mengidentifikasi

dengan melihat

foto dan nama di

Rekam Medis

7 Asuhan Keperawatan Dilaksanakan

Sesuai SOP, namun masih

belum

optimalnya

penanganan

pasien dengan

kegawat

daruratan

pskiatri (gaduh

Dilaksanakan Sesuai SOP

Diharapkan Adanya

alternatif cara

identifikasi/memastikan pasien selain gelang

pasien dan membuka

rekam medis.

Adanya alur dan panduan serta

Sosialisasi mengenai

asuhan kegawat

daruratan pskiatri yang

mudah dipahami oleh

perawat baru dan

adanya sosialisasi

berkala mengenai

11

gelisah)

terutama pada

perawat baru

karna masih

bingung mengeni

alur penanganan

pasien dengan

keaddan gaduh

gelisah

Edukasi dan Informasi

kepada pasien dan keluarga

sudah dilakukan

akan tetapi

belum

tersampaikan

dengan

maksimal

dikarenakan

kurangnya media

edukasi dalam

ruangan

keperawatan

terutama

mengenai

anjuran patuh

minum obat.

penanganan pasien

gaduh gelisah tersebut

Pemberian edukasi dan Informasi kepada pasien dan keluarga

mengunakan media

edukasi teutama anjura

patuh minum obat.

12
8 Edukasi KeluargaPemberian 9 Terapi kelompokSudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP

10 Tindakan Kolaboratif/delegatif

Sudah dilakukan sesuai SOP

11 Laporan harianSudah dilakukan sesuai SOP

12 Laporan bulananSudah dilakukan sesuai SOP, namun masih manual

Sudah dilakukan sesuai SOP

Sudah dilakukan sesuai SOP

Karna sudah mengunakan rekam medis elektronik, data bisa di ambil dari tarikan sistem.

Dari uraian tugas dan jabatan yang sesuai dengan TUSI yang tercantum dalam SKP diperoleh beberapa isu yaitu:

1. Belum optimalnya Identifikasian Identitas Pasien Jiwa di Unit Rawat Inap RS Jiwa Soeharto Heerdjan

Ketepatan identitas pasien merupakan sasaran pertama yang harus diperhatikan pasien untuk mengurangi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan selama di rumah sakit. Perawat harus memperhatikan apakah identitas pasien sudah benar atau tidak, untuk memastikan ketepatan identitas pasien perawat harus mengsingkronkan data yang dimiliki dengan gelang identitas yng digunakan oleh pasien, selain itu perawat juga bisa menanyakan langsung kepada pasien mengenai nama pasien, umur pasien dan tempat serta tanggal lahir pasien Ketepatan identitas pasien sangat wajib diperhatikan untuk menghindari kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan maupun pemberian terapi, salam pemberian terapi dan asuhan keperawatan dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pasien selama dirumah sakit, dampak yang sangat besar akan dialami oleh pasien apabila perawat teledor dalam memberikan terapi dan asuhan keperawaran akibat tidak teliti dalam mengnali identitas pasien.

Dari hasil observasi Kendala pada identifikasi pasien jiwa adalah gelang yang di pakai pasien pada saat rawat inap biasanya hanya bertahan 2-3 hari saja. Gelang tersebut akan hilang karna dilepas oleh pasien atau luntur karna terkena air. Pada pasien yang belum stabil atau dalam kondisi gaduh gelisa petugas kesehatan juga kesulitan untuk memastikan kembali identitas pasien dengan bertanya kepada pasien. Adanya kesamaan nama pasien berpeluang terjadinya salah identifikasi pasien.

13

2. Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat

Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Keadaan gaduh gelisah biasanya timbul akut atau sub akut. Gejala utama ialah psikomotorik yang sangat meningkat. Orang itu banyak sekali berbicara, berjalan mondar mandir, tidak jarang ia berlari-lari dan meloncat-loncat bila keadaan itu berat. Gerakan tangan dan kaki serta mimik dan suaranya kencang. Mukanya kelihatan bingung, marah-marah atau takut. Ekspresi ini mencerminkan gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistic lagi. Jalan pikiran biasanya cepat dan sering terdapat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan (terutama pada sindroma otak organic yang akut) dan halusinasi pendengaran (terutama pada skizofrenia).

Karena gangguan proses berikir ini, serta waham curiga dan halusinasi (lebih-lebih bila halusinasi itu menakutkan), maka pasien menjadi sangat bingung, gelisah dan gaduh. Ia bersikap bermusuhan dan mungkin menjadi agresif dan destruktif. Karena itu semua, maka ia menjadi berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungannya. Ia dapat melukai diri sendiri atau mengalami kecelakaan dalam kegelisahan yang hebat itu. Jika waham curiganya keras atau halusinasinya sangat menakutkan, maka ia dapat menyerang orang lain atau merusak barang-barang disekitarnya.

Belum adanya media informasi dan alur pedoan penanganan pasien gaduh gelisah yang ada diruangan memungkinkan petugas kesehatan terutama pegawai baru kebingungan dan belum maksimal menerapkan SOP pasien dengan gaduh gelisah yang di khawatirkan akan mencederai pasien maupun petugas RS serta adanya kerusakan pada fasilitas rumah sakit.

3. Belum Optimal Pemberian Edukasi Patuh Minum Obat Pada Pasien Gangguan Jiwa di Unit Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan

Sebagia besar pasien gangguan jiwa tidak patuh minum obat dikarnakan efek samping obat, dosis yang diberikan, cara pemberian, biaya dan merasa sudah tidak memiliki gejala, hal ini berdampak pada onset kekambuhan yang tinggi dengan gejala psikotik yang menonjol/parah.

Pemahaman pasien dan keluarga mengenai pentingnya patuh minum obat kurang. Beberapa keluarga dan pasien yang diajak berdiskusi mengatakan merasa sudah sehat dan tidak perlu minum obat, keluarga juga mengatakan pasien sudah selayaknya masyarakat lain dan tidak lagi membutuhkan obat berakibat pada kekambuhan pasien yang lebih parah

14

B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan hasi identifikasi beberapa isu yang terdapat di RS Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta, dapat dilakukan penapisan isu untuk menetukan core isu yang akan diangkat menjadi isu utama

dengan metode APKL yang merupakan singkatan dari Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K) dan Layak (L) yaitu metode untuk menentukan skala prioritas isu

Dari hasil penapisan isu diatas maka isu yang menjadi prioritas utama adalah Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

15
ISU KETERKAITAN AGENDA 3 KRITERIAJUMLAH PRIORITAS AP K L Belum Optimalnya Identifikasi Identitas Pasien Jiwa di Unit Rawat Inap RS Jiwa Soeharto Heerdjan Smart ASN543517 4 Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Management ASN 555520 1 Belum Optimal Pemberian Edukasi Patuh Minum Obat Pada Pasien Gangguan Jiwa 3 Smart ASN554519 2

C. Deskripsi Core Isu

Dari hasil penapisan isu diatas di dapat isu yaitu Belum Optimalnya Asuhan

Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta. Keadaan gaduh gelisah biasanya timbul akut atau sub akut. Gejala utama ialah psikomotorik yang sangat meningkat. Orang itu banyak sekali berbicara, berjalan mondar mandir, tidak jarang ia berlari-lari dan meloncat-loncat bila keadaan itu berat. Gerakan tangan dan kaki serta mimik dan suaranya kencang. Mukanya kelihatan bingung, marah-marah atau takut. Ekspresi ini mencerminkan gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistic lagi. Jalan pikiran biasanya cepat dan sering terdapat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan (terutama pada sindroma otak organic yang akut) dan halusinasi pendengaran (terutama pada skizofrenia).

Belum adanya media informasi dan alur pedoan penanganan pasien gaduh gelisah yang ada diruangan bedampak:

1. Terjadi kebingungan saat menghadapi situasi dengan pasien gaduh gelisah

2. Adanya Resiko Cedera yang akan terjadi pada pasien dan petugas rumah sakit

3. Penanganan pasien menjadi tidak maksima

4. Adanya resiko kerusakan fasilitas rumah sakit

Sebagai ASN pengoptimalan dalam penerapan SOP dan alur pasien merupakan salah satu sikap profesional kita sebagai tenaga kesehatan. Sikap profesional tercantum pada management

ASN dan Smart ASN. Belum adanya media informasi dan alur penanganan pasien gaduh gelisah yang ada diruangan memungkinkan petugas kesehatan terutama pegawai baru kebingungan dan belum maksimal menerapkan SOP pasien dengan gaduh gelisah yang di khawatirkan akan mencederai pasien maupun petugas RS serta adanya kerusakan pada fasilitas rumah sakit.

Management ASN sendiri yaitu Pegelolaan ASN untuk menghaslkan pegawai ASN yang Profesional memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas intervensi politik, bersih dari praktik politik, kolusi dan nepotisme. Sedangkan Smart ASN yaitu mempunyai integritas, jiwa nasionalisme, profesional, keramahtamahan, berwawasan global, menguasai bahasa dan IT, networking dan enterpreneurship. Memahami SOP dan Alur penanganan pasien gaduh gelisah merupakan upaya kita untuk menghasilkan ASN yang profesional dan akan mecerminkan nilai berorientasi pada pelayanan. Sebagai ASN kita harus selalu update dengan perkembangan ilmu

16

pengetahuan sebagai upaya kita untuk selalu mengembangkan ide-ide guna perkembangan perngetahuan.

D. Penyebab Isu

FISHBONE DIAGRAM

SUPPLIERS

SURROUDING

Perawat baru yang tidak memiliki pengalaman dan background pada keperawatan jiwa

Adanya fasilitas rumah sakit seperti kasur pada ruang isolasi sering terjadi kerusakan

Belum

Optimalnya

Asuhan

Keperawatan

Pasien dengan

Gaduh Gelisah di

Penanganan yang dilakukan pada pasien gaduh gelisah mengikuti kebiasaan yang ada pada ruangan

Belum adanya pedoman dan alur penanganan pasien dengan gaduh gelisah

SYSTEM

Pengetahuan mengenai

penanganan pasien gaduh gelisah yang masih minim bagi karyawan baru

Unit Rawat Inap

RS Jiwa Dr.

Soeharto

Heerdjan Jakarta

SKILL

17

E. Gagasan Pemecahan Isu

Isu : Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit

Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Dai hasil analisan di atas didapat gagasan alternatif pemecahan isu yaitu Pembuatan Panduan

Asuhan Keperawatan Penanganan Pasien Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RSJ dengan uraian

sebagai beikut:

1. Melakukan

Koordinasi dengan

atasan terkait

dengan

penyususnan

pedoman dan alur

penanganan pasien

gaduh gelisah

2. Membuat draff penyusunan panduan/pendoman

a. Menghubungi atasan via WA untuk kontrak waktu

pertemuan

b. Meyampaikan gagasan

terkait pembuatan

pedoman dan alur

c. Menampung saran dan masukan dari atasan dan melakukan perbaikan

a. Membuat draff

penyusunan dan alur

penanganan

b. Berkonsultasi kepada

kepala ruang dan atasan

mengenai draff yang

sudah disusun

c. Memperbaiki draff sesuai

masukan dan saran

d. Uji coba panduan

e. Meminta

tandatangan/pengesahan

Adanya

persetujuan

penyusunan

pedoman dan alur oleh

atasan

Draff dapat

selesai tepat waktu dan disetujui

18
NO ALTERNATIF PENYELESAIAN TAHAPAN SETIAP ALTERNATIF HASIL YANG DIHARAPKAN

3. Membuat media Sosialisasi alur

a. Mengbuat draff materi sosialisasi

b. Konsultasi kepada atasan/mentor mengenai isi materi

c. Melakukan perbaikan draff sesuai masukan jika ada

Draff dapat selesai tepat waktu dan disetujui

4. Melakukan Sosialisasi pedoman dan alur yang sudah di pasang di ruangan rawat

a. Menghubungi Kepala ruang untuk meminta izin

b. Melakukan Kontrak waktu dengan pegawai di ruangan

c. Persiapan Alat dan bahan sosialisasi

d. Tahap Sosialisasi

Petugas ruangan memahami pedoman dan alur yang sudah di pasang di ruangan rawat dan melaksanakan

sesuai SOP

5. Melakukan Evaluasi mengenai penanganan pasien gaduh gelisah setelah dilakukan sosalisasi

a. Menyusun Ceklist kegiatan yang harus dilakukan sesuai panduan

b. Berdiskusi dengan atasan/mentor mengenai

Ceklist kegatan yang harus dilakukan oleh petugas

c. Melakukan observasi kegiatan penanganan pasien

d. Merangkum Hasil evaluasi

Peyugas ruangan menerapka pedoman dan alur yang sesuai

19

e. Melaporkan hasil evaluasi

kepada kepala ruang dan mentor

20

Nama : Ns. Ganda Nur Patma Suprobo, S. Kep

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Panduan Asuhan Keperawatan Penanganan Pasien Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RSJ

Tabel: Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan TahapanHasilKeterkaitan

Substansi Mata

Pelajaran

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1. Melakukan

Koordinasi dengan

atasan terkait

dengan

penyususnan

pedoman dan alur

penanganan pasien

gaduh gelisah

a. Menghubungi atasan via

WA untuk kontrak waktu

pertemuan

Waktu

kesepakatan

untuk bertemu

Sebagain ASN kita

harus Bertindak

Prokatif untuk hal-hal

yang ingin di usahakan (Adaptif)

Membangun

lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab

masuk dalam nilai bersungguhsungguh

(Sincerely)

21

b. Meyampaikan gagasan

terkait pembuatan panduan dan alur Kepada atasan

Disetujuinya

gagasan terkait

pembuatan

panduan dan alur

Memberi kesempatan

untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Melakukan tugas

Dengan kualitas

terbaik (Kompeten)

Gagasan Sesuai

ideologi dan UUD

1945 (Loyal)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan tugas dan

tanggung jawab

masuk dalam nilai

bersungguhsungguh (Sincerely)

c. Menampung saran dan masukan dari atasan

Adanya saran dan masukan untuk

kelancaran proses

penyusunan

Melakuakn Perbaikan

tiada henti

(Berorientasi

Pelayanan)

Melaksanakan tugas

dengan jujur dan bertanggung jawab

(Akuntabel)

Meningkatkan

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Menerima masukan demi

kelancaran proses dan perbaikan masuk dalam nilai

Keadilan (Justice)

sesuai

Kompetensi Diri

(Kompeten)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten,

Melaksanakan

tugas dan tanggung jawab

masuk dalam nilai

22
2. Membuat draff penyusunan dan alur penanganan a. Membuat draff penyusunan dan alur penanganan Draff Selesai target waktu

b. Berkonsultasi kepada kepala ruang dan atasan mengenai draff yang sudah disusun

Draff disetujui, ada saran dan masukan untuk

perbakan draff yang lebih baik

Terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas (Adaptif)

Memberi kesempatan untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

profesional dan berintegritas. bersungguhsungguh

(Sincerely)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan

tugas dan

tanggung jawab

masuk dalam nilai

bersungguhsungguh

(Sincerely)

c. Memperbaiki draff sesuai masukan dan saran

Perbaikan draff sesuai masukan atasan

Menghargai setiap orang termasuk saran dan masukan (Harmonis)

Melakukan Perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

d. Uji Coba Panduan Panduan dapat

diterapkan

dengan baik

Memberi kesempatan untuk para pihak

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguhsungguh

(Sincerely)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten,

Proaktif dalam

melaksanakan tugas dan

23

e. Meminta tandatangan/pengesahan

Disahkan panduan dan alur

penanganan

berkontribusi

(Kolaboratif)

profesional dan berintegritas.

tanggung jawab

masuk dalam nilai

bersungguhsungguh

(Sincerely)

Tidak menyalah

guankan jabatan (Akuntabel)

Menjaga nama baik

Piminan dan Istansi

(Loyal)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan

tugas dan

tanggung jawab

masuk dalam nilai

bersungguhsungguh

(Sincerely)

Draff Selesai

sesuai target waktu

Meningkatkan

Kompetensi Diri (Kompeten)

Terus berinofasi dan

mengembangkan

kreatifitas (Adaptif)

Meningkatkan sarana

prasarana untuk mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

24
3. Membuat media Sosialisasi alur a. Membuat draff materi sosialisasi

4. Melakukan

Sosialisasi SOP dan alur yang sudah di pasang di ruangan rawat

b. Konsultasi kepada atasan/mentor mengenai isi materi

Draff disetujui, ada saran dan masukan untuk

perbaikan draff yang lebih baik

Memberi kesempatan

untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Meningkatkan sarana

prasarana untuk

mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan

pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

c. Melakukan perbaikan draff sesuai masukan jika ada

a. Menghubungi Kepala ruang untuk meminta izin

Diizinkan untuk melakukan

sosialisasi

orang termasuk

Draff sosialisasi di setujui Menghargai setiap

saran dan masukan (Harmonis)

Melakukan Perbaikan

tiada henti (Berorientasi

Pelayanan)

Sebagain ASN kita

harus Bertindak

Prokatif untuk hal-hal

yang ingin di usahakan (Adaptif)

Meningkatkan sarana

prasarana untuk

mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan

pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan yang

berbasis layanan

neuropsikiatri.

Proaktif dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab

masuk dalam nilai

bersungguh-

25

b. Melakukan Kontrak waktu

dengan pegawai di ruangan

Disepakati waktu

untuk melakukan

sosialisasi

Membangun

lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Terbuka dalam

bekerjasama (Kolaboratif)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan yang

berbasis layanan neuropsikiatri.

sungguh (Sincerely)

Melakukan

kesepakatan waktu agar

terlaksana dengan

waktu yang di sepakati bersama (Justice)

c. Persiapan Alat dan bahan

sosialisasi Alat dan bahan

Melaksanakan tugas

Menyelenggarakan

Mengerjakan

sudah siap sesuai

rencana

d. Tahap SosialisasiSosialisasi

berjalan dengan

baik dan pesera

sosialisasi dapat

memahami isi dari

sosialisasi

dengan tanggung

jawab dan cermat (Akuntabel)

penelitian dan pelatihan yang

berbasis layanan neuropsikiatri.

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

Membantu orang lain

belajar (Kompeten)

Melakukan Perbaikan

tiada henti (Berorientasi

Pelayanan)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan yang

berbasis layanan neuropsikiatri.

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

26

5. Melakukan Evaluasi mengenai penanganan pasien

gaduh gelisah setelah dilakukan

sosalisasi

a. Menyusun Ceklist kegiatan yang harus dilakukan sesuai panduan

Seslesai sesuai

jawal yang sudah

ditentukan

Melakukan Perbaikan

tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

b. Berdiskusi dengan atasan/mentor mengenai

Ceklist kegatan yang harus dilakukan oleh petugas

c. Melakukan observasi kegiatan penanganan pasien

Disetujui ceklist

kegiatan Memberi kesempatan untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Terus berinovasi dan kreatif (Adaptif)

Membangun Lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan

tugas (Sincerely)

Kegiatan penanganan pasien gaduh

gelisa sesuai

dengan ceklist

dan panduan yang

Melaksanakan Tugas

dengan jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Mengerjakan

suatu pekerjaan di dasari rasa

tanggung jawab (Responsibility)

27

sudah

disosialisasikan

d. Merangkum Hasil evaluasi Terselesaikannya

e. Melaporkan hasil evaluasi

kepada kepala ruang dan mentor

sesuai target Melakukan tugas

Meningkatkan kualitas

Hasil evaluasi diterima dan dapat menjadi masukan

dengan kualitas

terbaik (Kompeten)

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

Menjaga nama baik

sesama ASN, pimpinan dan Instani

(Loyal)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Meyajikan hasil evaluasi sesuai kondisi (Justice)

28

BAB IV RANCANGAN JADWAL KEGIATAN

Rencana pelaksanaan habituasi Latsar CPNS gololongan 3 angkatan 6 akan

dilaksanakan mulai 15 Juli 2022- 20 Agustus 2022 dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

1. Menghubungi atasan via WA untuk kontrak waktu pertemuan

2. Meyampaikan gagasan terkait pembuatan pedoman dan alur Kepada atasan

3. Menampung saran dan masukan dari atasan

4. Membuat draff penyusunan dan alur penanganan

5. Berkonsultasi kepada kepala ruang dan atasan mengenai draff yang sudah disusun

6. Memperbaiki draff sesuai masukan dan saran

7. Uji Coba Panduan

8. Meminta tandatangan/pengesahan

29
No Kegiatan JuliAgustus 34123 4

9. Membuat draff materi sosialisasi

10. Konsultasi kepada atasan/mentor mengenai isi materi

11. Melakukan perbaikan draff sesuai masukan jika ada

12. Menghubungi Kepala ruang untuk meminta izin

13. Melakukan Kontrak waktu dengan pegawai di ruangan

14. Persiapan Alat dan bahan sosialisasi

15. Tahap Sosialisasi

16. Menyusun Ceklist kegiatan yang harus dilakukan oleh

17. Berdiskusi dengan atasan/mentor mengenai Ceklist kegatan yang harus dilakukan oleh petugas

18. Melakukan observasi kegiatan penanganan pasien

19. Merangkum Hasil evaluasi

20. Melaporkan hasil evaluasi kepada kepala ruang dan mentor

30

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang

Kebijakan Perwatan Paliatif (Tidak Dipublikasi)

Dwiyanto, Agus. (2006). Mewujudkan Good Governance melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Faedlulloh, Dodi. (2015). “Kerja dalam Kesetaraan: Studi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kontrak (PPPK) dalam Proyeksi Konfigurasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia” dalam Civil Service

Iyus, Yosep. 2007. Keperawatan Jiwa, Edisi 1. Jakarta : Refika Aditama.

Komara, Endang. (2018). “Kompetensi Profesional Pegawai ASN”. Tersedia secara online di: http://endangkomarasblog.blogspot.com/2018/11/kompetensi-profesional-pegawai-asn.html

Nasty, Elana. (2018). “Aparatur Sipil Negara” dalam KOMPASIANA: Byond Blogging

Prasojo, Eko & Laode Rudita. (2014). “Undang-Undang Aparatur Sipil Negara: Membangun

Profesioalisme Aparatur Sipil Negara” dalam Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS

Ryngaert, C. & J. Wouters. (2005). Good Governance Lesson from International Organization.

New York: Wessel, first edition.

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

ANGKATAN 6

Ns. GANDA NUR PATMA SUPROBO, S. Kep

RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

• • • • •
ProfilPeserta

Profil RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan

secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

• VISI

• Menjadi Pusat Rujukan Nasional Layanan Neuropsikiatri

• MISI

• Menyelenggarakan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang komprehensif profesional dan bermutu berbasis layanan neuropsikiatri;.

• Menyelenggarakan penelitian dan pelatihan yang berbasis layanan neuropsikiatri.

• Meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung terwujudnya layanan-layanan unggulan dan pusat rujukan layanan neuropsikiatri.

• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Tugas dan Jabatan

NO

1 Kelengkapan dan ketepatan pengembalian rekam medis dalam 24 jam SKP

2 Penyelenggaraan rekam medis elektronik SKP

3 Pelayanan kesehatan jiwa berbasis safeward dan WHO-QR SKP

4 Persentasi kejadian pasien jatuh SKP

5 Kepatuhan protokol kesehatan SKP

6 Ketepatan identifikasi pasien SKP

7 Asuhan Keperawatan SKP

8 Edukasi Keluarga SKP

9 Terapi kelompok SKP

10 Tindakan Kolaboratif/delegatif SKP

11 Laporan harian SKP

12 Laporan bulanan SKP

KEGIATAN SUMBER

Isu Teridentifikasi

Isu Keterkaitan Agenda 3 Kriteria Jumlah Proprita s

Belum Optimalnya Identifikasi

Identitas Pasien Jiwa di Unit Rawat

Inap RS Jiwa Soeharto Heerdjan

Belum Optimalnya Asuhan

Keperawatan Pasien dengan

Gaduh Gelisah di Unit Rawat

Inap RS Jiwa Dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta

Belum Optimal Pemberian Edukasi

Patuh Minum Obat Pada Pasien

Gangguan Jiwa

Dari hasil penapisan isu diatas maka isu yang menjadi prioritas utama Belum Optimalnya Asuhan

Keperawatan Pasien dengan Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RS Jiwa Dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta

P K
A
L
Smart ASN 5 4 3 5 17 3
Management ASN 5 5 5 5 20 1
Smart ASN 5 5 4 5 19 2

ANALISA ISU DAN DAMPAKYANG TERJADI

• Terjadi kebingungan saat menghadapi situasi dengan

pasien gaduh gelisah

• Adanya Resiko Cedera yang akan terjadi pada pasien dan

petugas rumah sakit

• Penanganan pasien menjadi tidak maksima

• Adanya resiko kerusakan fasilitas rumah sakit

Memahami SOP dan Alur penanganan pasien gaduh gelisah

merupakan upaya kita untuk menghasilkan ASN yang profesional dan akan mecerminkan nilai berorientasi pada

pelayanan. Sebagai ASN kita harus selalu update dengan perkembangan ilmu pengetahuan sebagai upaya kita untuk selalu mengembangkan ide-ide guna perkembangan perngetahuan.

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Panduan Asuhan Keperawatan Penanganan

Pasien Gaduh Gelisah di Unit Rawat Inap RSJ

No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Melakukan Koordinasi

dengan atasan terkait

dengan penyususnan

pedoman dan alur

penanganan pasien gaduh

gelisah

a. Menghubungi atasan via WA untuk kontrak waktu

pertemuan

Waktu kesepakatan

untuk bertemu

Sebagain ASN kita harus

Bertindak Prokatif untuk hal-hal

yang ingin di usahakan (Adaptif)

Membangun lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai

bersungguh-sungguh

(Sincerely)

b. Meyampaikan gagasan

terkait pembuatan

panduan dan alur Kepada

atasan

Disetujuinya gagasan

terkait pembuatan

panduan dan alur

c. Menampung saran dan masukan dari atasan Adanya saran dan masukan

untuk kelancaran proses penyusunan

Memberi kesempatan untuk

para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Melakukan tugas Dengan

kualitas terbaik (Kompeten)

Gagasan Sesuai ideologi dan

UUD 1945 (Loyal)

Melakuakn Perbaikan tiada

henti (Berorientasi

Pelayanan)

Melaksanakan tugas dengan

jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguh-sungguh

(Sincerely)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Menerima masukan demi kelancaran proses dan perbaikan masuk dalam nilai Keadilan (Justice)

Matriks Rancangan Kegiatan
1.

2. Membuat draff panduan dan alur penanganan

a. Membuat draff panduan dan alur penanganan

Draff Selesai sesuai target waktu

Meningkatkan Kompetensi Diri (Kompeten)

Terus berinofasi dan mengembangkan kreatifitas (Adaptif)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang

kompeten, profesional dan berintegritas.

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguhsungguh (Sincerely)

b. Berkonsultasi kepada kepala ruang dan atasan mengenai draff yang sudah disusun

Draff disetujui, ada saran dan masukan untuk perbakan draff yang lebih baik

Memberi kesempatan untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang

kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguhsungguh (Sincerely)

c. Memperbaiki draff sesuai masukan dan saran

Perbaikan draff sesuai masukan atasan

Menghargai setiap orang

termasuk saran dan masukan (Harmonis)

Melakukan Perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

d. Uji Coba Panduan Panduan dapat diterapkan dengan baik

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang

kompeten, profesional dan berintegritas.

Memberi kesempatan untuk para pihak berkontribusi (Kolaboratif)

Proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguhsungguh (Sincerely)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

e. Meminta tandatangan /pengesahan

Disahkan panduan dan alur penanganan

Tidak menyalah guankan jabatan (Akuntabel)

Menjaga nama baik Piminan dan Istansi (Loyal)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang

kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguh-sungguh (Sincerely)

Proaktif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguhsungguh (Sincerely)

N o Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelajaran

3. Membuat media

Sosialisasi alur

a. Membuat draff materi sosialisasi

Draff Selesai sesuai target waktu

Meningkatkan Kompetensi

Diri (Kompeten)

Terus berinofasi dan

mengembangkan kreatifitas

(Adaptif)

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Meningkatkan sarana

prasarana untuk mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan

pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Penguatan Nilai Organisasi

Mengerjakan suatu

pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

b. Konsultasi kepada atasan/mentor

mengenai isi materi

Draff disetujui,

ada saran dan

masukan untuk perbaikan draff yang lebih baik

Memberi kesempatan untuk

para pihak berkontribusi

(Kolaboratif)

Meningkatkan sarana

prasarana untuk mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan

pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Mengerjakan suatu

pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

c. Melakukan perbaikan

draff sesuai masukan

jika ada

Draff sosialisasi di setujui

Menghargai setiap orang

termasuk saran dan

masukan (Harmonis)

Melakukan Perbaikan tiada

henti (Berorientasi

Pelayanan)

Meningkatkan sarana

prasarana untuk mendukung

terwujudnya layananlayanan unggulan dan

pusat rujukan layanan

neuropsikiatri

Mengerjakan suatu

pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

Kegiatan Tahapan Hasil

4. Melakukan Sosialisasi

SOP dan alur yang sudah di pasang di ruangan rawat

a. Menghubungi Kepala ruang untuk meminta izin

Keterkaitan Substansi Mata

Diizinkan untuk

melakukan sosialisasi

b. Melakukan Kontrak

waktu dengan pegawai di ruangan

Disepakati waktu

untuk melakukan

sosialisasi

c. Persiapan Alat dan bahan sosialisasi

Alat dan bahan

sudah siap

sesuai rencana

d. Tahap Sosialisasi Sosialisasi

berjalan dengan

baik dan pesera

sosialisasi dapat

memahami isi

Pelajaran Kontribusi Terhadap

Sebagain ASN kita harus

Bertindak Prokatif untuk halhal yang ingin di usahakan (Adaptif)

Visi Misi Organisasi

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan

yang berbasis layanan neuropsikiatri.

Penguatan Nilai Organisasi

Proaktif dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab masuk dalam nilai bersungguh-sungguh (Sincerely)

Membangun lingkungan kerja

yang kondusif (Harmonis)

Terbuka dalam bekerjasama (Kolaboratif)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan

yang berbasis layanan

neuropsikiatri.

Melakukan kesepakatan waktu agar terlaksana dengan waktu yang di sepakati bersama (Justice)

Melaksanakan tugas dengan

tanggung jawab dan cermat (Akuntabel)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan

yang berbasis layanan

neuropsikiatri.

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

Membantu orang lain belajar

(Kompeten)

Melakukan Perbaikan tiada

henti (Berorientasi

Pelayanan)

Menyelenggarakan

penelitian dan pelatihan

yang berbasis layanan

neuropsikiatri.

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

N o
dari sosialisasi

5. Melakukan Evaluasi

mengenai penanganan

pasien gaduh gelisah

setelah dilakukan

sosalisasi

a. Menyusun Ceklist

kegiatan yang harus

dilakukan sesuai panduan

Seslesai sesuai

jawal yang

sudah

ditentukan

Mata Pelajaran Kontribusi Terhadap Visi

Misi Organisasi

Melakukan Perbaikan tiada

henti (Berorientasi

Pelayanan)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Organisasi

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

b. Berdiskusi dengan

atasan/mentor

mengenai Ceklist

kegatan yang harus

dilakukan oleh petugas

Disetujui ceklist

kegiatan

Memberi kesempatan untuk

para pihak berkontribusi

(Kolaboratif)

Terus berinovasi dan kreatif

(Adaptif)

Membangun Lingkungan

kerja yang kondusif

(Harmonis)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Proaktif dalam melaksanakan tugas (Sincerely)

c. Melakukan observasi

kegiatan penanganan pasien

Kegiatan

penanganan

pasien gaduh

gelisa sesuai

dengan ceklist

dan pandua

yang sudah

disosialisasikan

Melaksanakan Tugas dengan

jujur dan bertanggung jawab

(Akuntabel)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi
Penguatan Nilai

No Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelajaran

d. Merangkum Hasil evaluasi Terselesaikann ya sesuai target

Melakukan tugas dengan

kualitas terbaik (Kompeten)

Kontribusi

Terhadap Visi

Misi Organisasi

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Penguatan Nilai Organisasi

Mengerjakan suatu pekerjaan di dasari rasa tanggung jawab (Responsibility)

e. Melaporkan hasil evaluasi kepada kepala

ruang dan mentor

Hasil evaluasi diterima dan dapat menjadi masukan

Menjaga nama baik sesama

ASN, pimpinan dan Instani

(Loyal)

Meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia

yang kompeten, profesional dan berintegritas.

Meyajikan hasil evaluasi sesuai kondisi (Justice)

Rancangan Jadwal Kegiatan.docx

Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.