DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSJPDHK dan Unit Kerja Peserta ...... 6 Gambar 2.2 Pas Photo Pserta Latsar ............................................... 7 Gambar 3.1 Kurikulum Terakreditasi yang Diajukan oleh RSJPDHK .... 10 Gambar 3.2 Alur pelaporan evaluasi pelatihan RSJPDHK .................... 11 Gambar 3.3 Diagram fishboneanalisis isu......................................... 13 v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan Dasar (latsar) CPNS, sebagaimana tertulis di dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang Pada tahapan aktualisasi, yang merupakan bagian dari distancelearning di rangkaian latsar CPNS, peserta diharapkan mampu menunjukkan sikap perilaku bela negara dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Oleh karenanya, kegiatan aktualisasi selaku bagian dari pengembangan kompetensi ASN ini diharapkan mampu menumbuhkan serta mengimplementasikan gagasan kreatif dari setiap peserta terhadap isu kontemporer yang telah dianalisis untuk dapat diaplikasikan di instansi asal sesuai tugas dan fungsinya.
Memperoleh pengembangan kompetensi juga merupakan salah satu dari hak seorang ASN, sebagaimana tertuang dalam UU no 5 tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara. Dalam kebijakan yang sama disebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karir. Kompetensi menjadi salah satu poin yang dipertimbangkan dalam Manajemen ASN, khususnya pengembangan karir, di samping kualifikasi; penilaian kinerja; dan kebutuhan instansi. Di samping hal tersebut, pada beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Rahman dan Nurbiyati (2015) di Jawa Timur, ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel pelatihan dan pengembangan SDM terhadap disiplin kerja pegawai. Penelitian tersebut menemukan bahwa jika pelatihan dan pengembangan di suatu perusahaan terus ditingkatkan, maka kinerja pegawai akan meningkat pula. Disiplin tinggi dan kinerja yang baik merupakan karakter professional yang sangat diharapkan di lingkungan kerja seorang ASN, karena sesuai dengan salah satu corevaluesBerAKHLAK yaitu akuntabel (SE
MenPANRB no 20 tahun 2021)
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) selaku salah satu instansi di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga secara rutin menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi bagi para pegawainya.
1
Pengembangan kompetensi tersebut diwujudkan melalui pelatihan-pelatihan di bidang kardiovaskular yang diselenggarakan oleh instalasi pendidikan dan pelatihan, setelah sebelumnya melalui proses panjang perencanaan pelatihan tahunan di sub substansi pendidikan dan pelatihan (diklat) RSJPDHK. Selain tuntutan pengembangan karir dan kompetensi, kegiatan diklat internal pegawai RSJPDHK juga diperlukan untuk menjawab kebutuhan unit kerja, yaitu dapat memberikan pelayanan dengan kualitas setinggi-tingginya terhadap pasien di bidang kardiovaskular. Hal tersebut hanya dapat dicapai dengan terpenuhinya SDM pemberi layanan yang profesional dan kompeten, sehingga pelaksanaan kegiatan diklat internal pegawai untuk berbagai unit kerja terbilang cukup padat di setiap bulannya.
Namun demikian, sulit untuk menilai apakah kegiatan diklat internal pegawai yang telah dilaksanakan sungguh menjawab kebutuhan dari setiap unit kerja. Menurut Hayati dan Yulianto (2021) salah satu cara untuk mengukur keefektifan pelatihan adalah dengan melakukan evaluasi, ini juga untuk memberikan umpan balik bagi perusahaan dalam meningkatkan kompetensi SDMnya. Penelitian yang sama menyebutkan bahwa umpan balik tersebut dapat berupa signifikansi pelatihan yang diikuti seorang pegawai terhadap dampak bagi pekerjaannya, perubahan bagi dirinya, serta manfaat-manfaat lainnya. Oleh karenanya dibuat berbagai macam model evaluasi pelatihan seperti misalnya model evaluasi pelatihan Kirkpatrick yang terdiri dari beberapa level, dinilai sangat efektif untuk mengukur sebaik apa performa sebuah pelatihan (Upadhyaya, 2020). Hal ini penting untuk mempertimbangkan apakah diklat internal pegawai yang telah diadakan sungguh mendatangkan manfaat, baik dalam meningkatkan kapasitas pegawai maupun performa setiap unit kerja dalam melakukan pelayanan, sehingga mata anggaran yang dibuat khusus untuk pengembangan kompetensi tidak terbuang sia-sia. Apabila berdasarkan monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa diklat internal pegawai yang dilaksanakan kurang efektif dan efisien, dapat dilakukan tindak lanjut berbasis eviden guna meningkatkan kualitas dari pelatihan tersebut.
Sub substansi diklat selaku penanggung jawab monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai di RSJPDHK perlu melakukan inovasi untuk mengoptimalkan penilaian terhadap setiap kegiatan pengembangan kompetensi pegawai yang diadakan. Oleh karenanya disusunlah rencana aktualisasi “Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Diklat Internal Pegawai di Rumah
Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022 dengan Metode Pengisian Formulir GoogleDocs” guna mencapai tujuan tersebut.
2
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan umum kegiatan aktualisasi adalah mengaktualisasikan seorang ASN berkarakter profesional yang memiliki sikap dan perilaku bela negara dengan menerapkan corevalues BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif) untuk berkontribusi mewujudkan SMART ASN menuju SMART governance.
Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai oleh peserta latsar melalui kegiatan aktualisasi ini adalah terwujudnya optimalisasi monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai di RSJPDHK tahun 2022.
1.3 Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan bagi individu atau peserta latsar yaitu menumbuhkan karakter seorang ASN yang dilatarbelakangi wawasan kebangsaan, nilai dasar BerAKHLAK, serta penerapan SMART ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi di instansi asal Manfaat lainnya yaitu dapat meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan tugas dan fungsi melalui rancangan aktualisasi sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan kinerja atau performa unit kerja.
Manfaat kegiatan bagi unit kerja yaitu, apabila diaplikasikan, rancangan aktualisasi diharapkan dapat menjadi inovasi baru yang mampu meningkatkan kinerja unit khususnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya di instansi asal. Rancangan aktualisasi merupakan gagasan kreatif untuk mengatasi isu, sehingga gagasan tersebut akan menjadi proyek perubahan agar performa unit kerja lebih efektif, efisien, dan tepat guna.
Manfaat kegiatan bagi masyarakat/stakeholder adalah, dengan adanya peningkatan kinerja unit kerja, penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan stakeholderuntuk diterima masyarakat akan meningkat pula kualitasnya. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diperlukan SDM bidang kesehatan yang profesional dan berkompetensi tinggi untuk dapat memberi layanan terbaik sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1 Visi dan Misi
Sebagaimana dikutip dari situs resminya, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 November 1985.
RSJPDHK mempunyai visi “Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara Asia” dengan misi menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh instansi yaitu:
1. Mewujudkan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas setara rumah sakit terkemuka asia;
2. Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular;
3. Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular;
4. Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas;
5. Mewujudkan kepuasan pasien;
6. Meningkatkan kemandirian BLU.
Tagline dari RSJPDHK adalah Asian Leader. Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good CorporateGovernance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat nasional maupun internasional (RSJPDHK, 2018).
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dianut oleh RSJPDHK tertuang dalam nilai budaya "I CARE" (RSJPDHK, 2018):
• Integrity,yakni kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK;
4
• Competence, yakni sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi;
• Accessibility, yakni RSJPDHK berupaya keras membuka pintu pelayanan selebar-lebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali;
• Reliability, yakni sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak;
• Excellence, yakni kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien.
2.3 Tugas Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, disebutkan bahwa “RSJPD Harapan Kita Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan di bidang penyakit jantung dan pembuluh darah” .
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, susunan organisasi RSJPDHK terdiri atas:
a. direktorat pelayanan medik, keperawatan, dan penunjang;
b. direktorat sumber daya manusia, pendidikan, dan penelitian;
c. direktorat keuangan dan barang milik negara; dan
d. direktorat perencanaan, organisasi, dan umum.
2.4. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Sub substansi pendidikan dan pelatihan merupakan unit kerja di bawah substansi pendidikan dan penelitian yang dinaungi direktur sumber daya manusia, pendidikan, dan penelitian.
5
6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSJPDHK dan Unit Kerja Peserta Latsar
Ditempatkan pada urusan Monev, Mutu Pelatihan, dan Akreditasi Diklat, maka peserta latsar:
Nama : Nadia Hana Qatrunnada, S.K.M.
NIP : 199610122022032001
Jabatan : Ahli Pertama Administrator Kesehatan
Memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), berikut:
1. Membuat media promosi pelatihan
2. Membuat TOR dan dokumen perencanaan pelatihan
3. Melakukan pengajuan akreditasi pelatihan ke Organisasi Profesi terkait
4. Membuat dan melakukan pengajuan pengesahan kurikulum pelatihan ke BPPSDM Kemenkes RI
5. Melaksanakan dan membuat laporan Quality Control pelatihan terakreditasi
6. Mengumpulkan dan mengolah data monitoring evaluasi pelatihan/webinar per bulan
Gambar 2.2 Pas Photo Peserta Latsar
7
3.1. Identifikasi
dan
Analisis Isu Aktual
3.1.1. Pra Analisis (Identifikasi Isu) dengan environmentalscanning Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di unit kerja, terdapat beberapa isu yang dapat diidentifikasi, yaitu:
a. Belum adanya panduan khusus untuk pengajuan diklat internal pegawai oleh unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil menyebutkan, “setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi, pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sebagaimana dimaksud di atas dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam
1 (satu) tahun/ Ini yang menjadi acuan bagi Substansi Diklat untuk setiap tahunnya menyusun rencana pengembangan kompetensi atau pelatihan bagi seluruh pegawai di RSJPDHK, baik bagi Profesional Pemberi Asuhan (PPA) seperti dokter; perawat; apoteker; dan seterusnya; atau non-PPA seperti staf administrasi; keuangan; frontdeskofficer;dan seterusnya. Rencana pelatihan pegawai ini pada umumnya menyesuaikan dengan kebutuhan akreditasi rumah sakit, baik pelatihan yang baru sama sekali berdasarkan analisis kebutuhan atau resertifikasi (per tiga atau lima tahun sesuai dengan SK masingmasing pelatihan).
Menurut UU no 5 tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara, pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk di antaranya diklat, seminar, atau penataran. RSJPDHK mempunyai misi salah satunya untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang kardiovaskular, sehingga di setiap bulannya selalu diadakan kegiatan diklat internal untuk pegawai di unit-unit kerja karena tingginya semangat untuk belajar dan berkembang.
Namun demikian kegiatan diklat internal pegawai ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya data dukung dari masing-masing unit kerja atau unit pengusul, seperti trainingneeds assessment (TNA) yang menjadi dasar penyusunan rancangan pelatihan atau proposal yang menjadi dasar bagi Sub Substansi Diklat untuk membuat termofreference(TOR) untuk dapat memproses penyelenggaraan pelatihan. Pernah pula terjadi kekeliruan di mana unit kerja menyelenggarakan diklat sendiri tanpa melibatkan Sub Substansi Diklat sehingga terdapat kendala saat pembuatan sertifikat kompetensi yang tentu tidak boleh sembarangan dibuat demi menjaga mutu kediklatan. Ketidaktertiban administrasi
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
8
sebagaimana disebutkan sebelumnya merupakan salah satu dari beberapa kendala yang sering menjadi hambatan dalam perencanaan di Substansi Diklat, yang mana kelengkapan berkas juga merupakan prasyarat dari penyelenggaraan pelatihan terstandar sesuai dengan implementasi sistem manajemen mutu di institusi terakreditasi. Meskipun sudah terdapat PIC Diklat di setiap unit kerja RSJPDHK yang ditunjuk oleh Sub Substansi Diklat, akan lebih memudahkan unit kerja apabila terdapat panduan khusus untuk pengajuan diklat internal pegawai yang secara detail menjabarkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan, dokumendokumen apa yang harus disiapkan sebelum pengajuan diklat, dan seterusnya.
b. Belum adanya panduan khusus untuk pengusulan kurikulum terakreditasi
pelatihan kesehatan bidang kardiovaskular untuk unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Misi dari RSJPDHK adalah “menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas” dengan salah satu tujuan yang hendak dicapai yaitu mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas. Tujuan tersebut dicanangkan dalam rangka mencapai visi RSJPDHK sebagai Pusat Kardiovaskular Setara
Asia. Untuk dapat mewujudkan visi dan misi tersebut, RSJPDHK melalui pegawaipegawainya telah mengadakan berbagai pelatihan kesehatan bidang kardiovaskular yang sudah banyak diikuti dan dirasakan manfaatnya baik oleh pegawai internal maupun eksternal RSJPDHK seperti pegawai rumah sakit jejaring yang dikirim untuk mengikuti pelatihan. Pengembangan kompetensi pegawai menjadi kebutuhan yang urgent seiring dengan transformasi pembangunan kesehatan yang salah satunya mencakup peningkatan kualitas tenaga kesehatan. Pemerataan SDM Kesehatan yang berkualitas diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (Redaksi Sehat Negeriku Kemenkes RI, 2022).
Namun, sebagaimana terdapat di Sistem Informasi Akreditasi Pelatihan (SIAKPEL)
BPPSDMK Kemenkes RI, kurikulum terakreditasi pelatihan kesehatan bidang kardiovaskular yang masih terbilang sedikit sekali dibandingkan dengan kebutuhan pelatihan berbasis
kompetensi yang dibutuhkan di lapangan. Layanan kesehatan di bidang kardiovaskular amat beragam dan kompleks sehingga kebutuhan akan pelatihannya, baik dari dalam instansi maupun luar instansi seperti rumah sakit jejaring dan Pusat Jantung Terpadu (PJT)
yang membangun kemitraan dengan RSJPDHK, pasti ada di setiap tahunnya. Namun dikarenakan RSJPDHK adalah institusi penyelenggara pelatihan terakreditasi, maka
pelatihan yang dapat dilaksanakan hanya yang kurikulumnya sudah terakreditasi, seperti di antaranya:
9
Gambar 3.1 Kurikulum Terakreditasi yang Diajukan oleh RSJPDHK
Ketidakadaan kurikulum terakreditasi ini tentu menghambat penyelenggaraan kegiatan pelatihannya, yang selama ini diatasi dengan mengubah pelatihan besar menjadiworkshopworkshopkecil. Namun untuk kebutuhan pengembangan kompetensi yang lebih besar atau penjenjangan karir, tentunya ini menimbulkan polemik baru yang harus dicari solusinya. Oleh karenanya Sub Substansi Diklat secara aktif menghubungi unit-unit kerja untuk membuat kurikulum pelatihan kesehatan bidang kardiovaskular dan memfasilitasi pengajuan akreditasinya, dikarenakan para pegawai di unit kerja yang sudah sangat expert di bidangnya tentu lebih memahami substansi materi. Namun proses tersebut kerap kali terhambat karena ketidaktahuan pegawai di unit mengenai prasyarat administrasi standar kurikulum yang berlaku di lingkungan Kemenkes RI, seperti format penulisan, struktur program, dan panduan-panduan kelengkapan lainnya. Selain itu juga terdapat faktor lain seperti kesibukan para PPA yang menyebabkan sulit untuk berdiskusi penulisan kurikulum dengan Sub Substansi Diklat. Tentunya prioritas unit kerja adalah pelayanan terhadap pasien, dan mempelajari pengusulan kurikulum terakreditasi bukan menjadi sebuah keutamaan. Ini yang menyebabkan pengajuan kurikulum terakreditasi pelatihan kesehatan bidang kardiovaskular dari RSJPDHK beberapa kali terhambat, tidak ada tindak lanjut, atau bahkan batal diajukan.
c. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari setiap unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Setiap unit kerja di RSJPDHK memiliki kebutuhan kompetensi yang berbeda-beda sesuai dengan profesi dan bidangnya. Oleh karenanya, kegiatan pengembangan kompetensi pegawai atau biasa disebut diklat internal pegawai yang diselenggarakan di RSJPDHK setiap
tahunnya menjadi beragam. Jenis diklat internal pegawai yang diselenggarakan telah diatur berdasarkan rencana pelatihan di awal tahun dengan mempertimbangkan beberapa hal
10
seperti trainingneedassessment(TNA),pengulangan kembali pelatihan setelah beberapa periode waktu tertentu untuk pembaruan kompetensi (resertifikasi), atau kebutuhan akreditasi rumah sakit yang wajib dilaksanakan guna memenuhi standar kualitas pelayanan kesehatan.
Sebagaimana institusi pelatihan terakreditasi lainnya, diklat RSJPDHK selalu membuat laporan evaluasi penyelenggaraan pelatihan di setiap akhir kegiatan diklat internal pegawai. Di RSJPDHK sendiri telah diatur dalam SK mengenai evaluasi pelatihan dan pengembangan pegawai.
Gambar 3.2 Alur pelaporan evaluasi pelatihan RSJPDHK
Namun dalam pelaksanaan, terdapat ketidaklengkapan data monev khususnya dalam pelaporan evaluasi pelatihan setelah 3-6 bulan. Monev yang dilakukan umumnya hanya yang bersifat satu waktu atau tidak ada analisis lebih lanjut ke depan mengenai bagaimana diklat internal pegawai tersebut mempengaruhi seorang pegawai ke depannya, baik terhadap kapasitas/kompetensi individu maupun pengaruhnya terhadap performa unit kerja secara keseluruhan. Ini menyebabkan hambatan dalam menilai mana kegiatan diklat internal pegawai yang sudah efektif dan efisien dan mana yang perlu dievaluasi kembali. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi Sub Substansi Diklat untuk memberikan rekomendasi lebih lanjut khususnya dalam melakukan manajemen diklat internal pegawai yang berkualitas tinggi di RSJPDHK.
11
Tabel 3.1 Kesenjangan akibat isu
No Identifikasi isu Sumber isu Kondisi saat ini Dampak Pihak
1 Belum adanya
panduan khusus
untuk pengajuan
diklat internal
pegawai oleh unit
kerja di RSJPDHK
tahun 2022
2 Belum adanya
panduan khusus
untuk pengusulan
kurikulum
terakreditasi
pelatihan kesehatan bidang
kardiovaskular
untuk unit kerja di RSJPDHK tahun
2022
3 Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai
pada peserta
pelatihan dari
setiap unit kerja di
RSJPDHK tahun
2022
Unit kerja peserta latsar
• Ada pengajuan diklat
internal dilakukan
dengan “seadanya” dan “
setahunya” tanpa
format yang baku
• Unit harus “dikejarkejar” oleh Sub
Substansi Diklat untuk
melengkapi dokumen
pendukung
• Keterlambatan
pembuatan TOR
kegiatan dan
pencairan dana diklat
• Keterlambatan
pengajuan SKP
Pelatihan
terdampak Kondisi yang diharapkan
• Sub
Substansi Diklat
• Unit kerja pengusul
• Peserta diklat
Terdapat panduan khusus
untuk pengajuan diklat internal pegawai oleh unit kerja di RSJPDHK tahun 2022 (tatacara pengajuan, dokumen
kelengkapan, batas waktu pengajuan, dst.)
Unit kerja peserta latsar
• Ada pengajuan diklat
internal dilakukan
dengan “seadanya” dan “setahunya” tanpa
format yang baku
• Unit harus “dikejarkejar” oleh Sub
Substansi Diklat untuk
melengkapi dokumen
pendukung
• Tidak bisa
terlaksananya
pelatihan yang kurikulumnya belum
terakreditasi
• Bila nekat melaksanakan, ada ancaman sanksi dari
BPPSDMK untuk
pencabutan status
akreditasi
• Sub Substansi Diklat
• Unit kerja pengusul
• Peserta diklat
• Instalasi diklat
Terdapat panduan khusus
untuk pengusulan kurikulum
terakreditasi pelatihan kesehatan bidang
kardiovaskular untuk unit kerja
di RSJPDHK tahun 2022
(tatacara pengajuan, dokumen kelengkapan, batas waktu pengajuan, dst.)
Unit kerja peserta latsar
• Ketidaklengkapan data
monev diklat internal pegawai setelah 3-6 bulan
• Tingkat kepatuhan pengisian monev oleh kepala unit kerja kurang (lupa, tidak tahu cara mengisi, dst.)
• Tidak terlihat mana diklat yang tidak efektif dan efisien
mana yang sudah
baik bagi RSJPDHK
• Tidak lengkapnya
dokumen
kelengkapan
akreditasi
• Sub Substansi
Diklat
• Unit kerja
pengusul
• Peserta
diklat
• Komite Mutu
Monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari setiap unit kerja
di RSJPDHK tahun 2022 yang optimal (data lengkap, dapat diolah dan diinterpretasi, dan berlangsung secara berkelanjutan)
12
3.1.2. Memilah/ Menapis Isu
Ketiga isu diukur menggunakan teknik Urgency,Seriousness,Growth(USG) dengan skala likert 1-5 dan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Analisis isu dengan USG
khusus untuk pengajuan
panduan khusus untuk
terakreditasi pelatihan
untuk unit
tersebut, ditentukan isu ketiga akan menjadi masalah yang dianalisis untuk diputuskan rekomendasi solusinya.
3.1.3. Analisis Isu
Isu terpilih kemudian dianalisis dengan kategori surroundings, suppliers, systems, skills,safetyatau dikenal dengan 5S sebagai berikut:
Surroundings
Perbedaan letak ruang kerja dan waktu pelayanan sehingga sulit memonitor kepatuhan pengisian
Kurang familiarnya pengguna dengan sistem pengisian monev (lupa mengecek email, petunjuk di surat tugas, dan seterusnya)
Suppliers Systems
Kesibukan kepala unit kerja pengirim peserta diklat
Kurang terinformasi untuk pengisian monev
Adaptasi kebiasaan baru (mengurangi pertemuan tatap muka untuk diskusi)
Skills Safety
Belum ada panduan pengisian monev diklat internal pegawai
Belum ada penegasan mengenai kewajiban monev
Gambar 3.3 diagram fishboneanalisis isu
Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai di setiap unit kerja
Isu U S G Total Prioritas Belum adanya panduan
diklat internal pegawai oleh unit kerja di RSJPDHK tahun 2022 4 3 4 11 3 Belum
pengusulan kurikulum
kesehatan bidang kardiovaskular
kerja di RSJPDHK tahun 2022 5 4 4 13 2 Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari setiap unit kerja di RSJPDHK tahun 2022 5 4 5 14 1 Berdasarkan
adanya
matriks
13
Tabel 3.3
Surroundings Letak ruang kerja Sub substansi Diklat yang berjauhan dengan unit kerja yang harus melakukan monev (gedung paling depan dan gedung paling belakang) serta pola kerja yang berbeda (8to5 dan shift)mempersulit komunikasi antara Sub Substansi Diklat dan unit kerja lain (umumnya PPA atau tenaga medis) khususnya dalam meningkatkan kepatuhan dalam pengisian monev .
Suppliers Kepala unit kerja selaku pengirim peserta diklat internal yang harus melakukan monev terhadap anak buahnya seringkali sibuk untuk melakukan pengisian data monev, selain itu ada juga kekurangan informasi dalam pengisian monev dari Sub Substansi Diklat sehingga menimbulkan kebingungan dari kepala-kepala unit.
Systems Belum ada panduan khusus untuk pengisian monev diklat internal pegawai dan penegasan yang lebih lanjut mengenai konsekuensi apabila pengisian monev tidak dilakukan, sehingga pengisian monev dirasakan seperti pekerjaan yang sepele dan bukan prioritas utama.
Skills Pengguna atau dalam kasus ini kepala unit kerja belum familiar dengan pengisian monev, sehingga terdapat hambatan dalam melakukan pengisiannya.
Safety Adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi covid menyebabkan banyak unit kerja tetap melanjutkan untuk membatasi kegiatan tatap muka secara langsung.
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Untuk dapat mencapai SMART Governance diperlukan adanya perubahan dalam pola bekerja seperti memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya yang ada guna melaksanakan tugas dan fungsi setiap ASN di instansi. Dalam hal penyebab isu yang dipilih, terdapat beberapa hambatan yang dirasa menghalangi tercapainya tujuan yaitu monev diklat internal pegawai yang optimal, seperti jarak dan waktu serta kesibukan setiap pegawai. Namun hambatan tersebut tidak boleh menghalangi pencapaian kinerja unit sehingga perlu dipikirkan solusinya, seperti dengan memanfaatkan pilar literasi
Penjelasan diagram fishbone
14
digital yang merupakan bagian dari SMART ASN. Dengan didasari nilai BerAKHLAK, keputusan untuk menyelesaikan isu dibuat semata-mata untuk dapat memberi layanan terbaik kepada unit dengan bekerja secara akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, serta kolaboratif.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan pembahasan di atas, maka alternatif pemecahan masalah yang dipilih yaitu “Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Diklat Internal Pegawai di Rumah Sakit
Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2022 dengan Metode Pengisian Formulir GoogleDocs”. Adapun kegiatan dari gagasan kreatif tersebut yaitu:
1. Penyampaian rancangan aktualisasi kepada Sub Koordinator Diklat sekaligus mentor
2. Pembuatan formulir googledocs dan petunjuk pengisian formulir googledocs monev diklat internal pegawai RSJPDHK
3. Pemaparan rancangan formulir google docs monev diklat internal pegawai
RSJPDHK ke kepala-kepala unit kerja
4. Uji coba implementasi formulir google docs monev diklat internal pegawai
RSJPDHK ke kepala-kepala unit kerja
5. Pelaporan kegiatan aktualisasi
Manfaat aktualisasi gagasan kreatif tersebut yaitu:
1. Terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai RSJPDHK
melalui pengisian formulir googledocs
2. Terbentuknya koordinasi dan kerja sama antar berbagai pihak yang terlibat dalam sistem monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai RSJPDHK
3. Terevaluasinya kegiatan diklat internal pegawai RSJPDHK dengan lebih menyeluruh
4. Terkumpulnya data monev diklat internal pegawai RSJPDHK untuk kebutuhan akreditasi rumah sakit
5. Terbentuknya sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang BERAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompeten, akuntabel, loyal, adaptif dan kolaboratif yang disertai sifat kritis dan kreatif bagi calon ASN dalam berperan dan menduduki Smart ASN untuk mewujudkan SmartGovernance.
15
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
BAB IV
RENCANA AKTUALISASI
Unit Kerja : Sub Substansi Diklat RSJPDHK
Identifikasi Isu : 1. Belum adanya panduan khusus untuk pengajuan diklat internal pegawai oleh unit kerja di RSJPDHK
tahun 2022
2. Belum adanya panduan khusus untuk pengusulan kurikulum terakreditasi pelatihan kesehatan
bidang kardiovaskular untuk unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
3. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari
setiap unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari setiap
unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Diklat Internal Pegawai di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh
Darah Harapan Kita Tahun 2022 dengan Metode Pengisian Formulir GoogleDocs
Unit Kerja RSJPDHK
Belum optimalnya monitoring dan evaluasi diklat internal pegawai pada peserta pelatihan dari setiap
Isu yang Diangkat
unit kerja di RSJPDHK tahun 2022
Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Diklat Internal Pegawai di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh
Gagasan Pemecahan Isu
Darah Harapan Kita Tahun 2022 dengan Metode Pengisian Formulir GoogleDocs
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
16
1 Penyampaian
rancangan aktualisasi
kepada Sub
Koordinator
Diklat sekaligus
mentor
a. Membuat perjanjian
konsultasi dengan mentor
Kegiatan
Kesepakatan
tanggal konsultasi
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Melakukan konsultasi secara
proaktif dengan
mentor untuk segala
penugasan yang
diberikan dengan
cara yang baik dan
santun (harmonis, adaptif)
Kontribusi
Terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Membantu
mewujudkan
penyelenggaraan
kegiatan pendidikan
dan pelatihan di
bidang kardiovaskular
yang berkualitas
Penguatan NilaiNilai Organisasi
Mendukung
penerapan budaya
ICARE yaitu
senantiasa
mengembangkan
kompetensi di bidang
kardiovaskular
b. Menyampaikan
rancangan aktualisasi, meminta
persetujuan, kritik, saran, serta rekomendasi perbaikan
Persetujuan
rancangan aktualisasi beserta
kritik saran dan rekomendasi
Mengerjakan
penugasan dengan
kualitas terbaik, tepat waktu, dan
sesuai arahan (kompeten, akuntabel)
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
17
c.Meminta izin
kepada mentor
untuk
melaksanakan
aktualisasi
Izin dari atasan
untuk
melaksanakan
aktualisasi
Menciptakan inovasi
untuk meningkatkan
kinerja unit
terhadap pihak luar
dengan
berkonsultasi
terlebih dahulu
(berorientasi
pelayanan, kolaboratif)
Mengerjakan
penugasan sesuai
dengan
kewenangan dan
izin atasan untuk
menjaga nama baik
unit kerja (loyal)
2 Pembuatan
formulir
googledocs
dan petunjuk
pengisian
a. Mengumpulkan
referensi untuk
pembuatan formulir
pengumpulan data
Referensi dalam
membuat formulir
Mencari masukan
dan pengetahuan
dari luar untuk
dapat membuat
penyajian formulir
Membantu
mewujudkan
penyelenggaraan
kegiatan pendidikan
dan pelatihan di
Mendukung
penerapan budaya
ICARE yaitu
senantiasa
mengembangkan
18
formulir googledocs
monev diklat internal pegawai
RSJPDHK
monev sesuai dengan
kebutuhan yang lebih accessible, user friendly,dan membantu
pencapaian tujuan
aktualisasi (kompeten, adaptif)
bidang kardiovaskular
yang berkualitas
kompetensi di bidang
kardiovaskular
b. Membuat rancangan
formulir googledocs
monev diklat internal
pegawai RSJPDHK
dan petunjuk pengisiannya
Rancangan formulir googledocsmonev
diklat internal
pegawai RSJPDHK
dan petunjuk pengisiannya
Melaksanakan
penugasan inti dari
rancangan
aktualisasi sesuai
perencanaan dan masukan (akuntabel)
membantu user
memahami
rancangan yang
akan diujicobakan
berorientasi
pelayanan)
19
Pemaparan
rancangan
formulir
googledocs
c.Menyampaikan
rancangan formulir monitoring dan
evaluasi diklat internal
pegawai RSJPDHK
daring terpadu dan
petunjuk pengisiannya
kepada mentor serta
meminta masukan dan
saran
Persetujuan
rancangan formulir monitoring dan
evaluasi diklat
internal pegawai
RSJPDHK daring
terpadu dan
petunjuk
pengisiannya serta
masukan dan saran
dari mentor
Meminta pendapat
atasan terhadap
penugasan yang
dikerjakan agar
eksekusi rancangan
yang nantinya
dilaksanakan hanya
yang sudah sesuai
dengan persetujuan
(harmonis, kolaboratif)
Menjaga nama baik
unit kerja dengan
mengerjakan
penugasan
berkualitas baik
(loyal)
a.Membuat bahan
tayang digital untuk
memaparkan
rancangan aktualisasi
Bahan tayang digital
rancangan
aktualisasi
Menyajikan gagasan
dengan inovasi
menggunakan
media alat bantu
Membantu
mewujudkan
penyelenggaraan
kegiatan pendidikan
Mendukung
penerapan budaya
ICARE yaitu
senantiasa
3
20
monev diklat
internal pegawai
RSJPDHK ke
kepala-kepala
unit kerja
b.Menyampaikan
undangan pemaparan
rancangan aktualisasi
ke kepala unit kerja
RSJPDHK
Konfirmasi
kehadiran undangan
pemaparan oleh
kepala unit kerja
yang menarik
perhatian untuk
meningkatkan
pemahaman peserta
sosialisasi (adaptif)
dan pelatihan di
bidang kardiovaskular
yang berkualitas
mengembangkan
kompetensi di bidang
kardiovaskular
Membina hubungan
baik dengan pihak
yang akan diajak
bekerjasama selalu
perwakilan unit
kerja, melibatkan
mereka dalam
proses agar sama
sama memahami
tujuan rancangan
aktualisasi (harmonis, kolaboratif)
21
c.Melakukan
pemaparan rancangan
formulir googledocs
monev diklat internal
pegawai (formulir dan
petunjuk pengisian)
Kegiatan
pemaparan
Berkomunikasi
dengan baik untuk
menjaga nama baik
unit kerja (loyal)
Menyampaikan
paparan penugasan
dengan detail dan
jelas untuk dapat
mencapai target
yang diinginkan
serta mendapatkan
pemahaman dari
peserta sosialisasi
(akuntabel, kompeten)
d.Meminta masukan
dan saran peserta
pemaparan terhadap
rancangan yang
dipaparkan
Saran dan
masukan terhadap
rancangan
Mendapatkan
feedbackdari calon
pengguna mengenai
rancangan yang
diajukan untuk
melakukan
perbaikan sebelum
22
4 Uji coba
implementasi
formulir
googledocs
monev diklat
internal pegawai
RSJPDHK ke
kepala-kepala
unit kerja
a. Meminta izin untuk
melakukan uji coba
formulir monev kepada
atasan dan kepala unit
kerja
Izin untuk
melakukan uji coba
eksekusi rancangan (berorientasi
pelayanan)
Membentuk kerjasama dengan
pihak luar unit kerja
untuk
mengaplikasikan
rancangan aktualisasi (adaptif, harmonis)
Membantu
mewujudkan
penyelenggaraan
kegiatan pendidikan
dan pelatihan di
bidang kardiovaskular
yang berkualitas
Mendukung
penerapan budaya
ICARE yaitu
senantiasa
mengembangkan
kompetensi di bidang
kardiovaskular
b.Melakukan simulasi
pengisian formulir
monev oleh peserta
pelatihan dengan
kepala unit kerja
Formulir monev
yang diisi oleh
kepala unit kerja
Mempraktikkan
rancangan uji coba
secara nyata sesuai
keadaan di
lapangan dengan
melakukan
pengumpulan data
secermat mungkin
23
c.Melakukan pengolahan data hasil simulasi
pengisian formulir
monev
(berorientasi
pelayanan, kolaboratif)
Olahan data hasil simulasi Mengolah data
secara cermat, teliti, dan minim
kesalahan untuk
melihat hasil dari
rancangan
aktualisasi yang
dibuat untuk unit
kerja (akuntabel, kompeten)
Menjaga
kerahasiaan
pengguna dalam
pengisian (loyal)
24
5 Pelaporan
kegiatan
aktualisasi
Membuat draft
laporan aktualisasi
Draft laporan
aktualisasi
Menyelesaikan
laporan dengan
cepat sesuai
penjadwalan
(adaptif) sesuai
dengan keadaan
yang sesungguhnya
tanpa melebih-
lebihkan (loyal)
Membantu
mewujudkan
penyelenggaraan
kegiatan pendidikan
dan pelatihan di
bidang kardiovaskular
yang berkualitas
Mendukung
penerapan budaya
ICARE yaitu
senantiasa
mengembangkan
kompetensi di bidang
kardiovaskular
Melaporkan kegiatan
yang sudah
dilaksanakan untuk
mempertanggung-
jawabkan
pelaksanaan
aktualisasi sebagai
hasil pembelajaran
(kompeten)
25
Menyerahkan laporan
aktualisasi ke mentor
dan finalisasi laporan
aktualisasi
Laporan aktualisasi final
Menyelesaikan revisi
dengan cermat dan
teliti (akuntabel)
Mengomunikasikan
hasil kegiatan pada
mentor dengan baik (harmonis) serta
menerima masukan
yang membangun (kolaboratif)
Menyelesaikan
kegiatan aktualisasi
dengan harapan
membawa
perubahan bagi user (berorientasi pelayanan)
26
4.2 Penjadwalan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli - 1 September 2022, dengan penjadwalan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi
No Kegiatan Juli Agustus IV I II III IV
1 Penyampaian rancangan aktualisasi kepada Sub Koordinator Diklat sekaligus mentor
2 Pembuatan formulir google docs dan petunjuk pengisian formulir google docs monev diklat internal pegawai
RSJPDHK
3 Pemaparan rancangan formulir google docs monev diklat internal pegawai RSJPDHK ke kepala-kepala unit kerja
4 Uji coba implementasi formulir google docs monev diklat internal pegawai RSJPDHK ke kepala-kepala unit kerja
5 Pelaporan kegiatan aktualisasi
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya
dalam Aktualisasi
Tabel 4.3 Peran Pihak yang Terlibat
No Para Pihak Peran dalam aktualisasi
1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberi kritik dan saran terhadap rancangan aktualisasi yang dibuat
2 Coach
3 Rekan Kerja di Sub Substansi Diklat
4 Para kepala unit kerja
Memberikan masukan dan feedbackmengenai implementasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan SMART ASN dalam rancangan aktualisasi yang dibuat
Memberikan masukan mengenai implementasi rancangan aktualisasi yang dibuat
Memberikan input ke dalam rancangan aktualisasi yang dibuat
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Hayati dan Yulianto. 2021. Efektivitas Pelatihan Dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia.
2. Keputusan Direktur Utama Badan Layanan Umum Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh
Darah Harapan Kita Nomor : Hk.02.03/Xx.4/|2,J/2019 tentang Panduan Pembuatan
Laporan Kegiatan Dan Evaluasi Pelatihan Dan Pengembangan Pegawai Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita
3. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Jakarta.
5. Peraturan Pemerintah nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
6. PJNHK. 2018. TentangKami. https://www.pjnhk.go.id/profil/tentang-kami
7. Rahman dan Nurbiyanti. 2015. Evaluasi Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Disiplin Kerja Dan Kinerja Karyawan Jurnal UMY
8. Sehat Negeriku. 2022. Deretan Transformasi Kesehatan oleh Menkes Budi. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220531/5640005/deretantransformasi-kesehatan-oleh-menkes-budi/
9. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN.
10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
11. Upadhyaya, Navaraj. 2020. KirkpatrickModelOfTrainingEvaluation.
28