Pembuatan Alur Pelayanan Terintegrasi Retinopati Diabetika Di Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3 PEMBUATAN ALUR PELAYANAN TERINTEGRASI RETINOPATI DIABETIKA DI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

DISUSUN OLEH : GRIMALDI IHSAN NIP.198612022020121003

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI PEMBUATAN ALUR PELAYANAN TERINTEGRASI RETINOPATI DIABETIKA DI PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Telah Dilakukan Seminar Rancangan (secara daring) Tanggal 3 September 2021 Telah Dilakukan Seminar Akhir (secara daring) Tanggal 22 Oktober 2021

Coach,

Mentor,

Alfred Ariyanto,S.Si,Apt,M.Si NIP. 197712162006041001

dr. Maya Sari K,SpM(K),M.Kes NIP. 196705202005012012

Penguji,

Ir. Miftahur Rohim,M.Kes NIP. 196903121992031014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ini. Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan I tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, diantaranya adalah: 1. Alfred Ariyanto,S.Si,Apt,M.Si selaku coach atas ilmu serta dukungannya, yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.

2. dr. Maya Sari K,SpM(K),M.Kes, selaku mentor dan atasan unit yang telah memberikan nasihat dan masukan selama penyusunan laporan ini .

3. Staf pengajar Widyaiswara, Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Kementreian Kesehatan RI tahun 2021 yang telah memberikan ilmu, bantuan dan dukungan dalam penyelesaian rancangan ini.

4. Seluruh rekan-rekan Golongan III Angkatan III dan khususnya kelompok C yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis dalam menjalani pelatihan dasar CPNS ini.

Penulis berharap laporan rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua

Bandung, 22 Oktober 2021 Penulis,

Grimaldi Ihsan

ii

DAFTAR ISI Hal Halaman Judul..................................................................................................

I.

Lembar Persetujuan..........................................................................................

i

Kata Pengantar.................................................................................................

ii

Daftar Isi............................................................................................................

iii

Daftar Tabel.......................................................................................................

iv

Daftar Gambar………………………………………………………………………..

v

BAB. I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang........................................................................................

1

1.2 Tujuan dan Sasaran................................................................................

2

1.3 Kompetensi…………………………………………………………………...

3

1.4 Topik Bahasan Pelatihan Dasar CPNS……………………………………

3

1.5 Ruang Lingkup Aktualisasi…………………………………………….........

8

BAB II Gambaran Umum 2.1 Profil PMN RS Mata Cicendo...............................................................

9

2.2 Visi PMN RS Mata Cicendo..................................................................

10

2.3 Misi PMN RS Mata Cicendo..................................................................

10

2.4 Etos Kerja PMN RS Mata Cicendo……………………………………….

10

2.5 Tata Nilai PMN RS Mata Cicendo………………………………………..

10

2.6 Struktur PMN RS Mata Cicendo Bandung………………………………

11

2.7 Profil Unit Vitreoretina PMN RS Mata Cicendo…………………………..

11

2.8 Profil Peserta………………………………………………………………..

13

BAB III Rancangan Aktualisasi

14

3.1 Identifikasi Isu.......................................................................................

14

3.2 Analisis Isu…………………………………………………………………..

16

3.3 Retinopati Diabetika………………………………………………………..

18

3.4 Penatalaksanaan Retinopati Diabetika di RS Cicendo………………..

20

3.5 Gagasan Penyelesaian Isu…………………………..…………………….

24

3.6 Jadwal Rencana Kegiatan...................................................................... 27 BAB IV Capaian Aktualisasi……………………………………………………….…. 29 BAB V Penutup………………………………………………………………………... 41

iii

DAFTAR TABEL Hal Tabel 3.1

Isu dan Sumber Isu……………………………………………………

15

Tabel 3.2

Analisis Isu Berdasarkan APKL………………………………………

16

Tabel 3.3

Analisis Isu Berdasarkan USG………………………………………..

18

Tabel 3.4

Kegiatan dan Sumber Kegiatan dan Keterkaitan Agenda 3………..

23

Tabel 3.5

Gagasan Penyelesaian Isu…………………………………………….

24

Tabel 3.6

Jadwal Rencana Kegiatan……………………………………………..

27

iv

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1

Profil PMN RS Mata Cicendo Bandung……………………………

Gambar 2.2

Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo Bandung…………

11

Gambar 3.1

Retina Normal…………………………………………………………

19

Gambar 3.2

Retinopati Diabetika………………………………………………….

19

Gambar 3.3.

Analisis Fishbone…………………………………………………….

21

v

9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.

Komitmen dan kepatuhan seluruh warga negara dalam membangun kekuatan bangsa dengan segenap pranata, prinsip dan kondisi yang diyakini kebenarannya serta digunakan sebagai instrumen pengatur kehidupan moral, identitas, karakter serta jatidiri bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 merupakan modal dasar yang mampu mendinamisasikan pembangunan nasional di segala bidang.

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Sejalan dengan program prioritas pemerintah periode 2019 – 2024 mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), ASN Indonesia harus menjadi pekerja keras, dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesemuanya itu diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional di atas maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai demi mewujudkan Indonesia sehat sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa maka diselenggarakan program pembangunan secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.

1

Pelatihan Dasar adalah pelatihan sebagai upaya untuk pembentukan karakter ASN sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keberagaman sosial kultural. Pelatihan dasar akan mengajarkan nilai- nilai dasar ASN kepada peserta diklat yang kemudian harus mampu berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.

Salah satu agenda dalam latihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam upaya penguatan kompetensi bagi CPNS adalah Agenda Habituasi. Agenda Habituasi bertujuan untuk mensintesakan mata pelatihan kedalam rancangan aktualisasi, kemudian kemampuan dalam penulisan rancangan aktualisasi, kemampuan untuk mempresentasikannya

dalam

seminar

rancangan

aktualisasi,

melaksanakan

aktualisasi, menyusun laporan aktualisasi dan mempresentasikan laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi. Tentunya keseluruhan kegiatan ini akan mengalami banyak penyesuaian, modifikasi, kreasi dan inovasi di masa pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini, mulai dari pelaksanaan MOOC (Massive Open Online Course), Distance Learning, aktualisasi, dan klasikal. Keseluruhan tahapan kegiatan yang diikuti, dengan teknologi yang ada saat ini, diharapkan memungkinkan peserta untuk mampu belajar secara mandiri, menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas masing-masing, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut terpatri kuat dalam dirinya demi mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

1.2 Tujuan Tujuan dilakukan pembuatan laporan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengimplementasikan nilai – nilai dasar ASN serta meningkatkan pelayanan publik di PMN RS Cicendo Bandung sebagai tugas akhir pelatihan dasar CPNS.

2

1.3 Kompetensi Pelatihan dasar CPNS diharapkan dapat memberikan kemampuan analisis isu masalah sesuai dengan topik agenda 3 yang mencakup nilai nilai Whole of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan publik yang ada di instansi tempat penulis bekerja dan dijabarkan dengan mengedepankan nilai - nilai ANEKA yang tercakup pada agenda 2 pelatihan yang terdiri atas nilai kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya, kemampuan mengedepankan nilai nasionalisme, kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik, kemampuan berinovasi dan meningkatkan komitmen mutu

dalam pelaksanaan tugas jabatannya serta

menerapkan nilai anti korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.

1.4 Topik Bahasan Pelatihan Dasar CPNS Nilai-nilai dasar ASN menjadi materi pada kegiatan selama Latihan Dasar CPNS. Dimulai dengan Agenda 1 yang membahas mengenai bela negara, kesiapsiagaan bela negara serta analisis isu kontemporer dan dilanjutkan dengan topik agenda 2 mengenai nilai-nilai dasar ASN terdiri dari 5 nilai, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau yang disingkat dengan ANEKA serta agenda 3 yang mencakup topik manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government.

1.4.1

Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan

pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma- norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem

penyelengagaran

negara

pada

umumnya,

atau

khususnya

sistem

penyelenggaraan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.

3

1.4.2

Kesiapsiagaan Bela Negara Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik

secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi : a. cinta tanah air; b. sadar berbangsa dan bernegara; c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e. kemampuan awal Bela Negara.

1.4.3

Analisis Isu Kontemporer Perubahan lingkungan stratejik yang begitu cepat, massif, dan complicated saat

ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam percaturan global untuk meningatkan daya saing sekaligus mensejahterakan kehidupan bangsa. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa globalisasi baik dari sisi positif apalagi sisi negatif sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi peradaban antar bangsa. Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang publik harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu: korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan proxy war dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.

Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang

4

1.4.4

Akuntabilitas Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang harus

dicapai. Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Indikator Akuntabilitas antara lain: 1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dan kepentingan golongan, kelompok dan pribadi.

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam akuntabilitas adalah: teliti, jujur transparan, integritas, tanggung jawab, adil, kepercayaan, konsisten dan cepat 1.4.5

Nasionalisme Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme

Pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

Indikator Nasionalisme antara lain: 1. Dalam

menjalankan

tugasnya

sebagai

ASN

dapat

memahami

dan

mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila.

2. Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik 3. Memahami peran ASN sebagai pelayan publik 4. Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Nasionalisme adalah: 1. Cinta tanah air 2. Rela berkorban 3. Tidak diskriminatif 4. Kerjasama

5

5. Menghormati orang lain 6. Tenggang rasa 7. Toleransi 8. Kepentingan umum 1.4.6

Etika Publik Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai etika publik antara lain: 1. Memegang teguh nilai Ideologi Pancasila 2. Setia pada UUD 1945 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 5. Lingkungan kerja non diskriminatif 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur 7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan pemerintah 9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 13. Mendorong kesetaraan 14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan demokratis 1.4.7

Komitmen Mutu Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai

kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu membutuhkan kreativitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan.

Indikator komitmen mutu antara lain: 1. Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik

6

2. Menunjukkan sikap perilaku kerja yang kreatif dan inovatif yang berorientasi pada mutu dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu adalah efektif, efisien, bermutu, cepat dan tanggap.

1.4.8

Anti Korupsi Korupsi artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan

kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi, keluarga masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Nilai-nilai anti korupsi yang harus dimiliki oleh ASN adalah: 1. Jujur 2. Peduli 3. Mandiri 4. Disiplin 5. Tanggung jawab 6. Kerja keras 7. Sederhana 8. Berani 9. Adil 1.4.9

Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/ BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik

7

1.5 Ruang Lingkup Aktualisasi Ruang lingkup Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang dilakukan meliputi rancangan aktualisasi kegiatan yang disusun berdasarkan SKP, perintah atasan, diskusi dengan mentor, dan inovasi; tahap kegiatan, serta hasil kegiatan. Ruang lingkup aktualisasi kegiatan ini dilakukan di Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit (RS) Mata Cicendo Bandung, khususnya di Unit Vitreoretina.

8

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Profil Pusat Mata Nasional (PMN) Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung PMN RS Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik pemerintah Republik Indonesia yang berada dibawah Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. PMN RS Mata Cicendo memiliki luas lahan 11.400 m2 , dengan luas bangunan 13.832,9 m2 , dengan alokasi luas lahan untuk instalasi rawat jalan 2.176,25 m2 , instalasi rawat inap 2.249 m2 , instalasi bedah 990 m2 , instalasi penunjang 1.380 m2 , perkantoran 1.516 m2 , perkuliahan dan fasilitas riset 426 m2.

PMN RS Mata Cicendo terletak di jalan Cicendo no 4. Bandung dengan situasi geografis lokasinya terletak di pusat kota Bandung, di sebelah Gedung Pakuan (kediaman resmi Gubernur Jawa Barat), dekat dengan Stasiun Kereta Api Bandung, dekat dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Mata Cicendo dinilai sangat strategis bagi masyarakat kota Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya.

Gambar 2.1 Profil PMN RS Mata Cicendo Bandung

2.2 Visi PMN RS Mata Cicendo Visi tahun 2020-2024: “To be Excellence Eye Care”.

2.3 Misi PMN RS Mata Cicendo “Eye Care for Everyone Seeing Better World” • Eye care

: Memberikan pelayanan kesehatan mata

• For everyone

: Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga

masyarakat • Better world

: Melihat dunia dengan lebih baik

2.4 Etos Kerja PMN RS Mata Cicendo 1. Kerja adalah rahmat : bekerja dengan tulus dan penuh rasa syukur 2. Kerja adalah amanah : bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab 3. Kerja adalah panggilan : bekerja tuntas dengan penuh integritas 4. Kerja adalah aktualisasi diri : bekerja keras penuh semangat 5. Kerja adalah ibadah : bekerja dengan serius penuh kecintaan 6. Kerja adalah seni : bekerja cerdas penuh kreativitas 7. Kerja adalah kehormatan : bekerja tekun penuh keunggulan 8. Kerja adalah pelayanan : bekerja sempurna penuh kerendahan hati 2.5 Tata Nilai PMN RS Mata Cicendo Nilai-nilai filosofis PMN RS Mata Cicendo dituangkan dalam janji layanan yaitu : Visioner, Integritas, Profesional, Inovatif, Proaktif, Istiqomah (V-I-P-I-P-I) •

Visioner : Setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo Bandung senantiasa memiliki pandangan ke depan dan cita-cita luhur untuk menjadi pribadi yang unggul, mampu memenuhi harapan orang lain dan memiliki keyakinan serta kemampuan mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

•

Integritas : Setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo Bandung secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti, dan disiplin, demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri

•

Profesional : Berkomitmen untuk bekerja tuntas, cerdas, dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab

•

Inovatif : Selalu mempunyai ide atau gagasan baru dan berorientasi untuk memberikan solusi yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau pasien, serta berorientasi terhadap kemajuan institusi.

10

•

Proaktif : Selalu peka dan aktif untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan atau pasien sesuai dengan perkembangan zaman.

•

Istiqomah : Bersikap sabar, jujur, lurus, bijaksana, serta teguh pendirian sesuai aturan dan tuntutan hidupnya

2.6 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PMN RS Mata Cicendo Direktur utama PMN RS Mata Cicendo membawahi 5 Direksi yang terdiri atas Direktorat Pelayanan Medik,Keperawatan dan Penunjang; Direktorat SDM,Pendidikan dan Penelitian; Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara serta Direktorat Perencanan dan Umum. Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur utama dibantu oleh berbagai Komite serta Satuan Pemeriksa Internal serta terdapat juga Dewan Pengawas.

2.7 Profil Unit Vitreoretina PMN RS Cicendo Unit Vitreoretina melayani penanganan kasus di bidang retina yang mencakup pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan tindakan bedah dan pelayanan elektrodiagnostik. Unit ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan yang dipimpin oleh pejabat nonstruktural. Adapun fungsi

11

tugas pokok Instalasi Rawat Jalan Subspesialistik sesuai dengan surat keputusan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja adalah melaksanakan pelayanan kesehatan Mata di Instalasi Rawat Jalan Subspesialistik secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan serta melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan Mata sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Instalasi Rawat Jalan Unit Vitreoretina terletak di lantai 3 gedung C RS Mata Cicendo.

Pada tahun 2020 kunjungan total pasien rawat jalan vitreoretina adalah 24.871, dengan rata-rata jumlah kunjungan pasien per hari mencapai 100-150 pasien.

Saat ini terdapat 5 dokter spesialis mata di unit Vitreoretina dalam melakukan pelayanan sehari-hari sesuai jadwal yang telah ditentukan, Prof.Arief Kartasasmita,SpM(K),MKes,PhD; dr. Erwin Iskandar SpM(K),MKes; dr. Rova Virgana SpM(K), dr. Grimaldi Ihsan,SpM(K), dan dr.Made Indra W SpM.

12

2.8 Profil Peserta

Nama

:

Grimaldi Ihsan

NIP

:

198612022020121003

Jabatan /Golongan

:

Dokter Ahli Pertama / IIIb

Unit Kerja

:

KSM Vitreoretina/Pokja SKP PMN RS Mata Cicendo Bandung

Instansi

:

Kementerian Kesehatan

Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu : Uraian Tugas a. Pelayanan - Melakukan pelayanan sesuai kewenangan klinis (Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan medis, menyusun catatan medis pasien) b. Pendidikan dan Penelitian - Pendidik Ilmu Kesehatan Mata FK UNPAD - Melakukan penelitian sebagai peneliti utama maupun peneliti pendamping c. Pengabdian Masyarakat - Mengikuti Program Bakti Sosial operasi katarak - Melakukan penyuluhan kepada masyarakat di bidang Ilmu Kesehatan Mata d. Manajerial - Tim akreditasi PMN RS Mata Cicendo : Ketua Kelompok Kerja Sasaran Keselamatan Pasien - Ketua Kelompok Staf Medis Vitreoretina

13

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi Isu Unit Vitreoretina melakukan pelayanan rawat jalan, rawat inap, tindakan bedah dan elektrodiagnostik. Unit Vitreoretina pernah menjadi layanan prioritas di PMN RS Mata Cicendo pada tahun 2019-2020. Saat ini unit vitreoretina memiliki indikator mutu yang terdiri atas : Indikator Area Klinis •

Angka perlengketan retina pada pasien ablasio retina rhegmatogen 1 minggu pasca operasi vitrektomi

•

Angka perlengketan retina pada pasien ablasio retina rhegmatogen 1 bulan pasca operasi vitrektomi

•

Kepatuhan audit klinis retina terhadap clinical pathway retina

Indikator Area Manajerial •

Waktu Tunggu Rawat Jalan Retina (WTJ Retina)

•

Rata-rata waktu tunggu administrasi pasien pulang rawat inap retina

•

Waktu Tunggu Operasi Retina Elektif

•

Emergency Response Time Rate II Retina

•

Kepuasan Pelanggan

•

Ketersediaan Obat dan alat kesehatan habis pakai operasi retina di kamar bedah

•

Jumlah publikasi nasional dan internasional

Indikator Area Keselamatan Pasien •

Kepatuhan Identifikasi Pasien Retina di Rawat Inap

•

Kepatuhan Verifikasi TBAK

•

Ketepatan Penyimpanan Obat Yang Diwaspadai

•

Pelaksanaan Surgical Safety Checklist

•

Kepatuhan Cuci tangan sesuai hand hygiene WHO 2009 bagi petugas yang kontak langsung dengan pelayanan Kesehatan

•

Angka kejadian pasien jatuh di rawat jalan

•

Angka kejadian pasien jatuh di rawat inap

Apabila disesuaikan dengan Tugas dan Fungsi (Tusi) penulis sebagai dokter di PMN RS Cicendo maka isu yang akan diidentifikasi adalah dari area klinis sebagai berikut : Tabel 3.1 Isu dan Sumber Isu No 1

Isu dan Sumber Isu

Kondisi saat ini

Harapan

Belum optimalnya angka

Banyak pasien yang Pasien dapat

kepatuhan pasien retinopati

tidak kontrol teratur

kontrol teratur dan

diabetika yang berobat ke unit

sesuai anjuran

menjalani terapi

vitreoretina.

dokter

sesuai protokol

Belum optimalnya integrasi

Penanganan

Terintegrasinya alur

layanan retinopati diabetika di

diabetes

pelayanan

PMN RS Mata Cicendo.

dikembalikan ke

retinopati diabetika,

Sumber Isu : Manajemen

fasilitas Kesehatan

seragamnya

ASN,Pelayanan publik,WoG

perujuk, belum

protokol layanan

Sumber isu : Pelayanan publik,WoG 2

seragamnya protokol penatalaksanaan retinopati diabetika oleh setiap dokter 3

4

Lamanya antrian operasi

Berdasarkan data

Antrian operasi

vitrektomi di unit vitreoretinal

admission lama

elektif sebaiknya

Sumber Isu : Pelayanan Publik

antrian operasi

tidak lebih dari 1

adalah 2 bulan

bulan

Belum optimalnya angka

Berdasarkan data

Sebaiknya angka

kepatuhan pasien untuk

pelayanan,

kepatuhan protokol

mendapatkan terapi injeksi anti

kepatuhan pasien

adalah 80-100%

VEGF

mengikuti protokol

untuk mendapatkan

Sumber Isu : Pelayanan Publik

adalah 60%

hasil terapi yang baik

5

Lamanya antrian laser

Berdasarkan data

Lama waktu tunggu

fotokoagulasi pada kasus

dari instalasi

sebaiknya kurang

retinopati diabetika

elektrodiagnostik,

dari 1 minggu

Sumber Isu : Pelayanan Publik

setelah instruksi

15

angka antrian 1-2 minggu

3.2 Analisis Isu Berdasarkan isu – isu yang teridentifikasi , selanjutnya dilakukan proses penapisan isu dengan menggunakan alat bantu penapisan yaitu metode APKL ( Aktual, Problematik, Khalayak, Layak ). Aktual berarti isu tersebut sedang hangat dibicarakan di lingkungan kerja. Problematik berarti isu tersebut merupakan hal yang menarik dan berkebutuhan mendesak untuk dicari solusinya. Khalayak berarti isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak berarti isu pantas untuk dibahas, realistis dan sesuai kewenangan.

Tabel 3.2 Analisis Isu berdasarkan APKL ISU Belum

AKTUAL

PROBLEMATIK

KHALAYAK

LAYAK

KETERANGAN

+

+

-

+

Layak

+

+

+

+

Layak

+

+

+

+

Layak

optimalnya angka kepatuhan pasien retinopati diabetika yang berobat ke unit vitreoretina Belum optimalnya integrasi layanan retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo Lamanya antrian

16

operasi vitrektomi di unit vitreoretina Belum

-

-

+

-

Tidak Layak

-

-

+

-

Tidak Layak

optimalnya angka kepatuhan pasien untuk mendapatkan terapi injeksi anti VEGF Lamanya antrian laser fotokoagulasi pada kasus retinopati diabetika Berdasarkan analisis isu , selanjutnya akan ditentukan 3 masalah utama yang akan dianalisis dengan menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) sebagai berikut: Tabel 3.3 Analisis Isu berdasarkan USG No

Isu

U

S

G

Jumlah

Prioritas

Skor 1

Belum optimalnya angka kepatuhan

5

4

4

13

2

5

5

5

15

1

4

3

4

11

3

pasien retinopati diabetika yang berobat ke unit vitreoretina 2

Belum optimalnya integrasi layanan retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo

3

Lamanya antrian operasi vitrektomi di unit vitreoretina

17

Berdasarkan tabel di atas akan diberikan nilai skala likert 1-5. Semakin besar nilainya maka semakin besar dampaknya. Penilaian USG adalah sebagai berikut : Urgency (Urgensi)

: Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia

Seriousness (Keseriusan)

: Apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar

Growth (Perkembangan)

: Apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk

Analisis USG menunjukkan isu belum optimalnya integrasi layanan retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo sebagai permasalahan utama (core issue) yang akan penulis bahas pada makalah ini.

3.3 Retinopati Diabetika Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah) yang menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Jenis DM yang paling umum adalah diabetes tipe 2 yang terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin. Dalam tiga dekade terakhir, prevalensi diabetes tipe 2 telah meningkat secara dramatis di negara-negara dari semua tingkat pendapatan.

Diabetes tipe 1 adalah suatu kondisi kronis di mana pankreas memproduksi sedikit atau tidak ada insulin dengan sendirinya.

Retinopati diabetika adalah kerusakan retina akibat penyakit diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama. Penyakit ini dibagi menjadi 2 jenis: Non proliferatif diabetic

retinopathy (NPDR)

dan proliferatif

diabetic

retinopathy (PDR).

NPDR

merupakan stadium awal dari retinopati diabetik, dimana kerusakan pembuluh darah mulai terjadi kerusakan. PDR muncul ketika telah terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru di retina. retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak pada pasien usia produktif.

Retinopati diabetik terjadi akibat kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina. NPDR dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan apabila terjadi kebocoran cairan dari pembuluh darah ke retina. PDR dapat menyebabkan kehilangan penglihatan ketika terjadi perdarahan di retina.

18

Gambar 3.1 Retina Normal

Gambar 3.2 Retinopati Diabetika

Penderita sering kali tidak memiliki keluhan ketika retinopati diabetik tahap awal.

Penglihatan penderita akan menjadi buram apabila telah terjadi kebocoran cairan maupun perdarahan pada retina.

Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina ke dokter mata walaupun tidak memiliki keluhan. Penderita diabetes melitus tipe 1 disarankan untuk diperiksa retina maksimal 5 tahun setelah terdiagnosa diabetes, sementara penderita diabetes tipe 2 disarakan untuk segera dilakukan pemeriksaan retina segera setelah terdiagnosa diabetes.

Kontrol gula darah yang ketat menurunkan risiko terjadinya retinopati diabetik.

Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina setidaknya 1 tahun sekali.

Kontrol gula darah yang ketat pun merupakan salah satu pengobatan RD. Tindakan laser retina diberikan untuk pasien PDR dan NPDR berat. Penyuntikan obat anti VEGF dilakukan apabila terdapat pembengkakan pada makula. Tindakan operasi (vitrektomi) dilakukan apabila perdarahan yang tidak diserap atau telah terjadi robekan pada retina.

Penatalaksanaan retinopati diabetika selain dilakukan oleh dokter spesialis mata ahli vitreoretina, penting ditatalaksana dengan baik oleh dokter spesialis penyakit dalam.

Respon terapi akan memberikan hasil yang baik apabila keadaan diabetes, hipertensi serta kadar kolesterol yang optimal. Sehingga penting untuk melakukan tatalaksana secara terintegrasi agar menghindarkan pasien dari kebutaan permanen.

3.4 Penatalaksanaan Retinopati Diabetika di PMN RS Mata Cicendo

19

Data statistik pelayanan di PMN RS Mata Cicendo menunjukkan bahwa kunjungan pasien ke poli vitreoretina pada tahun 2019 adalah sebesar 4872 pasien setiap bulannya, dan angka persentasi pasien yang datang dengan retinopati diabetika adalah 2500 setiap bulan atau sekitar 45% dari total kunjungan. Pelayanan yang diberikan adalah berupa pemeriksaan mata di instalasi rawat jalan, tindakan elektrodiagnostik serta tindakan bedah.

Saat ini tatalaksana retinopati diabetika utamanya dilakukan oleh 5 dokter konsultan vitreoretinal dan angka statistik menunjukkan jumlahnya dalam setiap tahun semakin bertambah. Penatalaksanaan retinopati diabetika bersifat kompleks dan memerlukan monitoring yang berkelanjutan. Respon terapi pun sangat bergantung terhadap kondisi sistemik pasien. Pentingnya layanan terintegrasi adalah agar kondisi sistemik pasien menjadi stabil sehingga respon terapi menjadi optimal dan angka kebutaan permanen akibat diabetes dapat diturunkan.

Berdasarkan data di atas maka penulis akan membuat gagasan layanan terintegrasi retinopati diabetika untuk lebih mengoptimalkan penanganan retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo.

20

Lingkungan

Pasien

Belum optimalnya layanan terintegrasi Retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo Bandung

- Kepatuhan pasien untuk kontrol masih rendah - Biaya pemeriksaan penunjang tidak sedikit - Pasien dan keluarga tidak mengerti kondisi - Waktu pemeriksaan lama penyakitnya - Keluarga pasien tidak dapat selalu - Minimnya pengetahuan pasien akan kebutaan mendapingi pasien berobat akibat diabetes diabetes - Jumlah dokter konsultan vitreoretina terbatas - Penanganan DM terkadang - Belum ada MOU antar bagian untuk diserahkan ke RS perujuk - Beban pekerjaan dokter tinggi sehingga penanganan retinopati diabetika informasi mengenai penyakit tidak detail - Data laporan pasien -terintegrasi Kurangnya forum diskusi penanganan - Pengisian rekam medis masih belum detail retinopati diabetika masih bersama - Dokter kurang detail evaluasi kondisi DM banyak kekurangan

Dokter

Sistem

Kerjasama Multidisiplin Gambar 3.3 Analisis Fishbone

Efek

Penyebab – penyebab isu tersebut adalah sebagai berikut : •

Kepatuhan pasien untuk kontrol masih rendah

•

Pasien dan keluarga tidak mengerti kondisi penyakitnya

•

Minimnya pengetahuan pasien akan kebutaan akibat diabetes

•

Biaya pemeriksaan penunjang tidak sedikit

•

Waktu pemeriksaan lama

•

Keluarga pasien tidak dapat selalu mendapingi pasien berobat

•

Jumlah dokter konsultan vitreoretina terbatas

•

Beban pekerjaan dokter tinggi sehingga informasi mengenai penyakit tidak tersampaikan dengan detail

•

Dokter kurang detail evaluasi kondisi DM

•

Penanganan DM terkadang diserahkan ke RS perujuk

•

Data laporan pasien retinopati diabetika masih banyak kekurangan

•

Belum ada koordinasi yang baik antar bagian untuk penanganan retinopati diabetika terintegrasi

•

Kurangnya forum diskusi penanganan Bersama

Dampak yang terjadi apabila isu tidak ditangani adalah : 1. Pelayanan Retinopati Diabetika menjadi tidak maksimal 2. Angka kebutaan akibat retinopati diabetika meningkat 3. Ketidakefisienan pelayanan untuk pasien retinopati diabetika 4. Keterlambatan penanganan retinopati diabetika 5. Kondisi pasien semakin menurun yang selanjutnya dapat memperburuk gangguan penglihatan yang menyebabkan kebutaan sehingga dapat terjadi penurunan kualitas hidup 6. Ketidaklengkapan data untuk kepentingan penelitian Rencana penyelesaian Isu dan implementasi: 1. Telaah ulang clinical pathway mengenai tatalaksana retinopati diabetika 2. Perumusan usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan tatalaksana retinopati diabetika di PMN RS Cicendo 3. Koordinasi dengan bagian terkait mengenai alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo 4. Sosialisasi Pemutakhiran Clinical Pathway dan alur pelayanan Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

22

Tabel 3.4 Kegiatan dan Sumber Kegiatan dan Keterkaitan Agenda 3 No

Kegiatan

Sumber Kegiatan

Keterkaitan Agenda 3

1

Telaah ulang clinical pathway dan alur pelayanan mengenai tatalaksana retinopati diabetika Perumusan usulan pemutakhiran alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Cicendo Koordinasi dengan bagian terkait mengenai alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo Sosialisasi Pemutakhiran Clinical Pathway dan alur Pelayanan Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

Tugas Pokok dan

Manajemen

Fungsi

ASN,WoG,Pelayanan

2

3

4

Publik Tugas Pokok dan

WoG, Pelayanan Publik

Fungsi

Inovasi

Manajemen ASN,WoG,Pelayanan Publik

Tugas Pokok dan Fungsi

23

WoG, Pelayanan Publik

3.5 Gagasan Penyelesaian Isu Tabel 3.5 Gagasan Penyelesaian Isu No

Kegiatan

Tahapan

Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan

Kontribusi

Penguatan

Substansi Mata Pelatihan

Terhadap

Nilai

Visi-Misi

Organiasasi

Organisasi (1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1

Telaah ulang clinical pathway dan alur pelayanan mengenai tatalaksana retinopati diabetika

• Mengkonsultasika n rencana tersebut kepada atasan • Meminta clinical pathway retinopati diabetika ke komite mutu • Mengumpulkan data capaian clinical pathway retinopati diabetika • Mengevaluasi hambatan capaian dan tantangan dari clinical pathway retinopati diabetika • Melaporkan hasil telaah clinical pathway retinopati diabetika kepada atasan

• Laporan hasil telaah clinical pathway retinopati diabetika

Ketika saya berkonsultasi kepada atasan maka saya akan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar (Nasionalisme) lalu saya akan meminta data clinical pathway dengan sopan dan santun ke komite mutu (Etika publik).

Penelaahan clinical pathway akan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga sesuai dengan visi rumah sakit “ To be Excellence Eye Care”

Penelaahan clinical pathway sebagai bagian dari pengamalan tata nilai RS Cicendo yang berupa integritas, professional dan inovatif sehingga kualitas pelayanan pasien selalu terjaga dengan baik

Saya akan mengumpulkan data capaian clinical pathway dengan transparan,detail dan jelas (Akuntabilitas) serta melakukan evaluasi dengan efektif dan efisien dengan menyampaikan inti permasalahan (Komitmen Mutu).

Pada akhir kegiatan saya akan melaporkan hasil telaah clinical pathway dengan jujur dan tanpa ada konflik kepentingan (Anti Korupsi).

24

2

Perumusan usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Cicendo

3

Koordinasi alur pelayanan dengan bagian lain mengenai alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo

• Melaporkan kepada atasan mengenai rencana perumusan usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika • Mengundang dokter-dokter KSM vitreoretina • Berdiskusi merumuskan pemutakhiran clinical pathway tatalaksana retinopati diabetika • Melaporkan hasil rumusan pemutakhiran clinical pathway ke atasan • Melaporkan rencana kegiatan kepada atasan • Membuat undangan kepada tim dokter vitreoretina dan tim dokter spesialis penyakit dalam • Mengadakan rapat koordinasi dengan

Draft usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan integrasi retinopati diabetika

Saya akan melaporkan rencana kepada atasan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), serta mengundang dokter – dokter dengan undangan yang formal dan kejelasan detail agenda topik yang akan dibahas (Akuntabilitas) lalu saya akan berdiskusi dengan sopan dan bermusyawarah mufakat untuk merumuskan clinical pathway dan alur pelayanan yang efektif dan efisien bagi pasien (Etika Publik,Komitmen Mutu). Pada akhir kegiatan saya akan melaporkan hasil rapat kepada atasan dengan jujur dan sesuai kesepakatan bersama (Anti Korupsi)

Perumusan pemutakhiran clinical pathway akan meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan visi Rumah sakit “ To be Excellence Eye Care”

Perumusan pemutakhiran clinical pathway sebagai bagian dari pengamalan tata nilai RS Cicendo yang berupa inovatif,visioner, professional dan proaktif sehingga kualitas pelayanan pasien selalu terjaga dengan baik

Alur Pelayanan Tertegrasi Retinopati Diabetika

Saya akan mengemukakan draft usulan koordinasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan bermusyawarah mufakat (Nasionalisme) lalu dalam prosesnya saya akan mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi agar pelayanan pasien menjadi prioritas (Komitmen Mutu).

Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care, memberikan pelayanan kesehatan mata yang paripurna

Dalam mencari kesepakatan saya akan mengedepankan nilai-nilai kesepahaman dan mendahulukan kepetingan bersama

Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo,

Sejalan dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Proaktif dan Integritas : setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti, dan

25

unit penyakit dalam • Menyepakati alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika

4

Sosialisasi Pemutakhiran Clinical Pathway dan alur Pelayanan Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

• Melaporkan rencana kegiatan kepada atasan • Menyiapkan draft materi sosialisasi • Menetapkan target sosialisasi • Meminta umpan balik (feedback) mengenai sosialisasi

(Etika Publik). Pembuatan koordinasi dilakukan dengan integritas profesi yang baik dan dengan prinsip kejelasan alur pelayanan yang baik (Akuntabilitas).

Proses pembuatan koordinasi merupakan bagian dari Whole of Government yang merupakan koordinasi antar bagian di dalam satu rumah sakit.

Draft materi usulan sosialisasi alur pelayanan yang baru

Saya akan mempersiapkan draft materi sosialisasi dengan persiapan yang matang dan detail (Akuntabilitas) lalu menyampaikan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) serta dilakukan sosialisasi dengan sasaran yang tepat agar pelayanan menjadi lebih baik (Komitmen Mutu).

Saya akan menghargai pendapat dari unit lain saat melakukan sosialisasi alur pelayanan baru (Etika Publik).

Dengan sosialisasi ini diharapkan pelayanan terintegrasi dapat dilakukan dengan optimal sebagai bagian dari Whole of Government

26

yakni “Eye Care for Everyone Seeing Better World”, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan hasil pelayanan yang maksimal Sejalan dengan visi PMN RS Mata Cicendo, yakni To be Excellence Eye care, memberikan pelayanan kesehatan mata yang paripurna Sejalan dengan misi PMN RS mata Cicendo, yakni “Eye Care for Everyone Seeing Better World”, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan hasil pelayanan yang maksimal

displin demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri Sosialisasi pemutakhiran clinical pathway pelayanan retinopati diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo merupakan pengamalan tata nilai rumah sakit yang berupa integritasm proaktif dan inovatif

3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan No

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Waktu September

1

2

3

Telaah ulang clinical pathway dan alur pelayanan mengenai tatalaksana retinopati diabetika

Perumusan usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan tatalaksana retinopati diabetika di PMN RS Cicendo

Koordinasi alur pelayanan dengan bagian terkait mengenai alur pelayanan terintegrasi

Mengkonsultasikan rencana tersebut kepada atasan

Ö

Meminta clinical pathway retinopati diabetika ke komite mutu

Ö

Mengumpulkan data capaian clinical pathway retinopati diabetika

Ö

Ö

Mengevaluasi hambatan capaian dan tantangan dari clinical pathway retinopati diabetika

Ö

Ö

Melaporkan hasil telaah clinical pathway retinopati diabetika kepada atasan

Ö

Ö

Melaporkan kepada atasan mengenai rencana perumusan usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan retinopati diabetika Mengundang dokter-dokter KSM vitreoretina

Ö

Berdiskusi merumuskan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan retinopati diabetika

Ö

Melaporkan hasil rumusan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan ke atasan Melaporkan rencana kegiatan kepada atasan

Ö

Membuat undangan kepada tim dokter vitreoretina dan tim dokter spesialis penyakit dalam

27

Ö

Ö Ö

Oktober

4

retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo

Mengadakan rapat koordinasi dengan unit ilmu penyakit dalam

Ö

Ö

Menyepakati alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika

Ö

Ö

Sosialisasi Pemutakhiran Clinical Pathway dan alur Pelayanan Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

Melaporkan rencana kegiatan kepada atasan

Ö

Ö

Menyiapkan draft materi sosialisasi

Ö

Ö

Menetapkan target sosialisasi

Ö

Ö

Meminta umpan balik (feedback) mengenai sosialisasi

Ö

Ö

28

BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI Kegiatan aktualisasi ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan dimulai di awal bulan September, dibagi ke dalam 4 minggu yang disusun secara bertahap dengan target kegiatan yang harus dicapai di akhir minggunya. Seluruh rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan sesuai target yang telah diajukan sebelum kegiatan dimulai. Dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai hambatan dan keterbatasan diantaranya kendala waktu, faktor kesibukan dan aktivitas sehari-hari dalam pelayanan, kondisi kesehatan pihak-pihak yang terkait selama kegiatan akibat pandemi COVID-19 yang juga berpengaruh terhadap kebijakan Rumah Sakit, jumlah kuota pasien yang dibatasi selama pandemi COVID-19, akses pasien ke Rumah Sakit yang terbatas dalam rangka kegiatan pembatasan aktivitas masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan apabila rangkaian kegiatan ini tidak terlaksana dengan baik adalah akan timbul ketidakseragaman penanganan pasien-pasien retinopati diabetika di poli Vitreoretina RS Mata Cicendo, mulai dari pemeriksaan sampai ke tatalaksana dan dokumentasi dalam rekam medis.

Manfaat yang diperoleh dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah penanganan yang telah dibuat akan dapat menjadi standar pelayanan seragam untuk pasien-pasien retinopati diabetika di unit Vitreoretina sehingga nantinya dapat membantu tatalaksana yang baik pada retinopati diabetika sesuai isu utama yang diambil. Dengan disusunnya alur pelayanan ini juga nantinya diharapkan akan menjadi pemicu untuk dibuatnya alur pelayanan lain yang berkaitan dengan suatu penyakit spesifik di unit vitreoretina dan juga unit-unit yang lain di Rumah Sakit Mata Cicendo. Dari aspek pendidikan juga diharapkan dapat membantu para dokter peserta didik di unit vitreoretina untuk dapat mempermudah memahami dan melakukan tatalaksana retinopati diabetika Tabel 4.1 Status Pelaksanaan Kegiatan dan Sumber No

Kegiatan

1

Telaah ulang clinical pathway dan alur Tugas pelayanan

Sumber mengenai

Status Pokok

dan Terealisasi

Pokok

dan Terealisasi

tatalaksana Fungsi

retinopati diabetika 2

Perumusan usulan pemutakhiran alur Tugas pelayanan

terintegrasi

retinopati Fungsi

diabetika di PMN RS Cicendo

29

3

Terealisasi

Koordinasi alur pelayanan dengan Inovasi bagian lain mengenai alur pelayanan terintegrasi

retinopati diabetika di

PMN RS Mata Cicendo 4

Sosialisasi Pathway

Pemutakhiran dan

alur

Clinical Tugas

Pokok

dan Terealisasi

Pelayanan Fungsi

Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

Kegiatan yang telah disusun tersebut diuraikan dalam tahapan – tahapan kegiatan yang lebih terperinci.

Laporan Kegiatan 1 Kegiatan

Telaah ulang clinical pathway dan alur pelayanan mengenai tatalaksana retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo

Pelaksanaan

Minggu pertama September 2021

kegiatan Tahapan kegiatan

Ketika saya berkonsultasi kepada atasan maka saya akan

dikaitkan dengan

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

nilai dasar PNS

(Nasionalisme) lalu saya akan meminta data clinical pathway dengan sopan dan santun ke komite mutu (Etika publik).

Saya akan mengumpulkan data capaian clinical pathway dengan transparan,detail dan jelas (Akuntabilitas) serta melakukan evaluasi dengan efektif dan efisien dengan menyampaikan inti permasalahan (Komitmen Mutu).

Pada akhir kegiatan saya akan melaporkan hasil telaah clinical pathway dengan jujur dan tanpa ada konflik kepentingan (Anti Korupsi).

Kendala

Aktifitas pelayanan peserta menyebabkan waktu untuk bertemu dengan komite mutu menjadi sulit

Dampak positif

Evaluasi pelayanan retinopati diabetika dapat diketahui dengan

Kegiatan

transparan dan menjadi bahan perbaikan untuk ke depannya

Dampak apabila

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan:

30

kegiatan tidak

1. Akuntabilitas : Apabila data capaian yang diberikan

terlaksana sesuai

tidak transparan dapat mengakibatkan hasil evaluasi

dengan nilai dasar

pelayanan menjadi tidak optimal.

PNS

2. Nasionalisme : tidak adanya sikap saling menghormati sehingga sulitnya melakukan koordinasi.

3. Etika Publik : tidak tumbuhnya sopan santun dalam sikap maupun komunikasi.

4. Komitmen Mutu : tidak adanya upaya berkelanjutan untuk mewujudkan evaluasi yang efektif dan efisien.

5. Anti Korupsi : tidak mengedepankan sikap jujur dalam mengumpulkan informasi sehingga berdampak buruk pada evaluasi.

Kontribusi terhadap

Penelaahan clinical pathway akan meningkatkan kualitas

visi, misi dan nilai

pelayanan sehingga sesuai dengan visi rumah sakit “ To be

organisasi

Excellence Eye Care” Penelaahan clinical pathway sebagai bagian dari pengamalan tata nilai RS Cicendo yang berupa integritas, professional dan inovatif sehingga kualitas pelayanan pasien selalu terjaga dengan baik

Output

Laporan hasil telaah clinical pathway retinopati diabetika

Lampiran Kegiatan Melaporkan Rencana Kegiatan Secara Keseluruhan Kepada Atasan

Meminta clinical pathway retinopati diabetika ke komite mutu Mengumpulkan data capaian clinical

31

pathway retinopati diabetika Mengevaluasi hambatan capaian dan tantangan dari clinical pathway retinopati diabetika

Laporan Kegiatan 2 Kegiatan

Perumusan usulan pemutakhiran alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Cicendo

Pelaksanaan

Minggu kedua September 2021

kegiatan Tahapan kegiatan

Saya akan melaporkan rencana kepada atasan dengan Bahasa

dikaitkan dengan

Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme), serta

nilai dasar PNS

mengundang dokter – dokter dengan undangan yang formal dan kejelasan detail agenda topik yang akan dibahas (Akuntabilitas) lalu saya akan berdiskusi dengan sopan dan bermusyawarah mufakat untuk merumuskan clinical pathway dan alur pelayanan yang efektif dan efisien bagi pasien (Etika Publik,Komitmen Mutu). Pada akhir kegiatan saya akan melaporkan hasil rapat kepada atasan dengan jujur dan sesuai kesepakatan bersama (Anti Korupsi)

Kendala

Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga sulit menentukan waktu pertemuan

Dampak positif

Perumusan alur pelayanan terintegrasi menjadikan pelayanan

kegiatan

menjadi lebih optimal

Dampak apabila

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan:

kegiatan tidak

1. Akuntabilitas : Apabila dalam perumusan tidak dilakukan

32

terlaksana sesuai

dengan baik maka dapat berdampak pelayanan yang

dengan nilai dasar

tidak optimal.

PNS

2. Nasionalisme : tidak adanya sikap saling menghormati sehingga sulitnya melakukan koordinasi.

3. Etika Publik : apabila dalam rapat tidak saling menghargai maka tujuan rapat tidak dapat tercapai.

4. Komitmen Mutu : Pelayanan yang bermutu,efektif dan efisien menjadi sulit tercapai 5. Anti Korupsi : tidak mengedepankan sikap jujur dalam bermufakat dapat menyebabkan alur pelayanan yang tidak optimal

Kontribusi terhadap

Perumusan pemutakhiran clinical pathway akan meningkatkan

visi, misi dan nilai

kualitas layanan sesuai dengan visi Rumah sakit “ To be

organisasi

Excellence Eye Care” Perumusan pemutakhiran clinical pathway sebagai bagian dari pengamalan tata nilai RS Cicendo yang berupa inovatif,visioner, professional dan proaktif sehingga kualitas pelayanan pasien selalu terjaga dengan baik

Output

Draft usulan pemutakhiran clinical pathway dan alur pelayanan integrasi retinopati diabetika

Lampiran Kegiatan Melaporkan Rencana Kegiatan Secara Keseluruhan Kepada Atasan

33

Mengundang dokter KSM Vitreoretina

Berdiskusi merumuskan alur pelayanan retinopati diabetika

34

Kontribusi terhadap

Perumusan pemutakhiran clinical pathway akan meningkatkan

visi, misi dan nilai

kualitas layanan sesuai dengan visi Rumah sakit “ To be

organisasi

Excellence Eye Care” Perumusan pemutakhiran clinical pathway sebagai bagian dari pengamalan tata nilai RS Cicendo yang berupa inovatif,visioner, professional dan proaktif sehingga kualitas pelayanan pasien selalu terjaga dengan baik

Laporan Kegiatan 3 Kegiatan

Koordinasi alur pelayanan dengan bagian terkait mengenai alur pelayanan terintegrasi retinopati diabetika di PMN RS Mata Cicendo

Pelaksanaan

Minggu ketiga September 2021

kegiatan

35

Tahapan kegiatan

Saya akan mengemukakan draft usulan koordinasi dengan

dikaitkan dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

nilai dasar PNS

bermusyawarah mufakat (Nasionalisme) lalu dalam prosesnya saya akan mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi agar pelayanan pasien menjadi prioritas (Komitmen Mutu).

Dalam mencari kesepakatan saya akan mengedepankan nilainilai kesepahaman dan mendahulukan kepetingan bersama (Etika Publik). Pembuatan koordinasi dilakukan dengan integritas profesi yang baik dan dengan prinsip kejelasan alur pelayanan yang baik (Akuntabilitas). Proses pembuatan koordinasi merupakan bagian dari Whole of Government yang merupakan koordinasi antar bagian di dalam satu rumah sakit.

Kendala

Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga sulit menentukan waktu pertemuan

Dampak positif

Pelayanan retinopati diabetika menjadi lebih terintegrasi

kegiatan

melibatkan unit – unit terkait

Dampak apabila

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan:

kegiatan tidak

1. Akuntabilitas : Apabila dalam rapat koordinasi tidak

terlaksana sesuai

dilakukan dengan baik maka dapat berdampak

dengan nilai dasar

pelayanan yang tidak optimal.

PNS

2. Nasionalisme : tidak adanya sikap saling menghormati sehingga sulitnya melakukan koordinasi.

3. Etika Publik : apabila dalam berkoordinasi tidak saling menghargai maka tujuan rapat tidak dapat tercapai.

4. Komitmen Mutu : Pelayanan terkoordinasi menjadi tidak tercapai 5. Anti Korupsi : tidak mengedepankan sikap jujur dalam bermufakat dapat menyebabkan alur pelayanan yang tidak optimal

Kontribusi terhadap

Perumusan pemutakhiran clinical pathway akan meningkatkan

visi, misi dan nilai

kualitas layanan sesuai dengan visi Rumah sakit “ To be

organisasi

Excellence Eye Care”

36

Sejalan dengan tata nilai PMN RS Mata Cicendo, yakni Proaktif dan Integritas : setiap pegawai PMN RS Mata Cicendo secara konsisten bekerja dengan jujur, tertib, teliti, dan displin demi menjaga kredibilitas institusi dan kehormatan dirinya sebagai pegawai yang memiliki martabat dan harga diri

Output

Alur Pelayanan Terintegrasi Retinopati Diabetika

Lampiran Kegiatan Melaporkan Rencana Kegiatan Secara Keseluruhan Kepada Atasan

Mengundang dokter KSM Vitreoretina

37

Berdiskusi merumuskan alur pelayanan retinopati diabetika

Laporan Kegiatan 4 Kegiatan

Sosialisasi Pemutakhiran Clinical Pathway dan alur Pelayanan Retinopati Diabetika yang terintegrasi di PMN RS Mata Cicendo

Pelaksanaan

Minggu keempat September 2021

kegiatan

38

Tahapan

Saya akan mempersiapkan draft materi sosialisasi dengan persiapan

kegiatan

yang matang dan detail (Akuntabilitas) lalu menyampaikan dengan

dikaitkan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) serta dilakukan

dengan nilai

sosialisasi dengan sasaran yang tepat agar pelayanan menjadi lebih

dasar PNS

baik (Komitmen Mutu).

Saya akan menghargai pendapat dari unit lain saat melakukan sosialisasi alur pelayanan baru (Etika Publik).

Dengan sosialisasi ini diharapkan pelayanan terintegrasi dapat dilakukan dengan optimal sebagai bagian dari Whole of Government

Kendala

Kesibukan dan aktivitas setiap dokter sehingga sulit menentukan waktu pertemuan

Dampak

Unit terkait pelayanan retinopati diabetika terintegrasi menjadi lebih

positif

paham mengenai alur pelayanan yang baru

kegiatan Dampak apabila kegiatan tidak terlaksana

Dampak jika nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan: 1. Akuntabilitas : Apabila dalam sosialisasi tidak dilakukan dengan baik maka dapat berdampak pelayanan yang tidak optimal.

2. Nasionalisme : tidak adanya sikap saling menghormati sehingga sulitnya melakukan pelayanan terintegrasi.

3. Etika Publik : apabila dalam rapat tidak saling menghargai maka tujuan sosialisasi tidak dapat tercapai.

4. Komitmen Mutu : Pelayanan yang bermutu,efektif dan efisien menjadi sulit tercapai 5. Anti Korupsi : tidak mengedepankan sikap jujur dalam sosialiasi dapat menyebabkan alur pelayanan yang tidak optimal

Output

Materi Sosialisasi

Lampiran Kegiatan

39

Melaporkan Rencana Kegiatan Secara Keseluruhan Kepada Atasan Sosialisasi Pelayanan Terintegrasi Retinopati Diabetika

Materi Sosialisasi

Deskripsi

Saya akan mempersiapkan draft materi sosialisasi dengan persiapan

keterkaitan

yang matang dan detail (Akuntabilitas) lalu menyampaikan dengan

dengan nilai-

Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) serta dilakukan

nilai dasar

sosialisasi dengan sasaran yang tepat agar pelayanan menjadi lebih

PNS

baik (Komitmen Mutu).

40

Saya akan menghargai pendapat dari unit lain saat melakukan sosialisasi alur pelayanan baru (Etika Publik).

Dengan sosialisasi ini diharapkan pelayanan terintegrasi dapat dilakukan dengan optimal sebagai bagian dari Whole of Government

41

BAB V PENUTUP A.

Kesimpulan 1. Melalui kegiatan aktualisasi peserta latsar dapat memahami nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi) secara

lebih

mendalam

sehingga

diharapkan

mampu

diterapkan

dalam

melaksanakan tugas dengan integritas tinggi dan bertanggung jawab 2. Implementasi nilai-nilai ANEKA diharapkan dapat mengubah sikap, budaya dan perilaku kerja ASN di tempat bertugas 3. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam setiap kegiatan diharapkan menghasilkan ASN yang tangguh, berkompeten, serta memiliki integritas tinggi terhadap pekerjannya sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, khususnya di lingkungan PMN RS Mata Cicendo 4. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membawa peningkatan pelayanan retinopati diabetika untuk kepentingan rumah sakit dan pasien B.

Saran •

Untuk organisasi Dalam hal ini adalah PMN RS Mata Cicendo, agar terus mensosialisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yakni ANEKA kepada seluruh karyawan dan staf, agar selalu mengingat fungsi dan tugasnya dalam koridor ASN, yakni sebagai pelayan publik, pelaksana kebijkan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa sehingga visi dan misi PMN RS Mata Cicendo dapat tercapai seutuhnya

•

Untuk penyelenggara latsar Agar kegiatan latsar sistem baru ini dapat diadakan secara berkesinambungan dan terus–menerus, sehingga dapat menghasilkan ASN dengan paradigma baru, kuat, tangguh dan berintegritas tinggi

•

Untuk peserta latsar Kegiatan latsar ini sangat bermanfaat dalam membentuk karakter ASN baru sehingga diharapkan penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN secara sungguhsungguh dapat memberikan dampak positif dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat.

42

LEMBAR KOMITMEN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Jabatan Unit Kerja

: dr. Grimaldi Ihsan,SpM : 198612022020121003 : Dokter Ahli Pertama : PMN RS Mata Cicendo Bandung

Merupakan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III/b, berkomitmen untuk menindak lanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sesuai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Adapun tindak lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Rencana Aksi berikut ini.

TABEL RENCANA AKSI No.

Rencana Aksi/ Kegiatan yang akan Dilanjutkan

1

Evaluasi pasien yang mengalami perburukan penyakit setelah diterapi

2

Membuat Laporan evaluasi layanan terintegrasi retinopati diabetika

Keterkaitan dengan Nilai Dasar ANEKA dan Mata Pelatihan Agenda III Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi Manajemen ASN Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Komitmen Mutu Anti Korupsi Manajemen ASN

Rencana Waktu Pelaksanaan Tiap 1 bulan

Tiap 1 bulan

Demikian untuk menjadi periksa.

Mengetahui,

Bandung, 19 Oktober 2021

Mentor

Peserta

dr. Maya Sari K,SpM(K),MKes

dr. Grimaldi Ihsan,SpM

NIP. 196705202005012012

NIP. 198612022020121003

43

DAFTAR PUSTAKA 1. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Wawasan Kebangsaan dan Nilai Bela Negara : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 2. Idris I, Suwarno Y, Purwana BH, dkk. Latief Y, Suryanto A, Muslim Abbdil Aziz, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 3. Ferrijana S, Suhartono B, Erawanto S. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Kesiapsiagaan Bela Negara : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 4. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Akuntabilitas : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Nasionalisme : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Etika Publik : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 7. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Komitmen Mutu : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2019 8. Tim Penyusun Modul Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Diklat Prajabatan Mata Diklat Anti Korupsi : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2014 9. Fatimah E, Irawati E. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Manajemen ASN : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 10. Purwanto EA,Tyastianti D, Taufiq A, Novianto W, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Pelayanan Publik : Lembaga administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 11. Suwarno Y, Sejati TA. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Whole Of Government : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017 12. Profil Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung 2020. www.cicendoeyehospital.org 13. Wang W, Lo ACY. Diabetic Retinopathy: Pathophysiology and Treatments. Int J Mol Sci. 2018;19(6):1816. Published 2018 Jun 20. doi:10.3390/ijms19061

44

2