Pelaksanaan Evakuasi Medis Pd PasienTerduga Covid DiArea Pelabuhan Dgn Pembuatan SPO

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 10

OPTIMALISASI PELAKSANAAN EVAKUASI MEDIS PADA PASIEN TERDUGA

COVID DI AREA PELABUHAN DENGAN PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL (SPO) DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

WILAYAH KERJA LEMBAR TAHUN 2022

DISUSUN OLEH:

dr.Dini Fadilla

NIP. 199003032022032003

KERJASAMA

BAPELKES CIKARANG, KEMENKES RI

DAN

UPTD BAPELKESMAS BALI, DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN 10

“OPTIMALISASI PELAKSANAAN EVAKUASI MEDIS PADA PASIEN TERDUGA COVID DI AREA

PELABUHAN DENGAN PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) DI

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM WILAYAH KERJA LEMBAR TAHUN

2022”

Telah diseminarkan

Tanggal 26 Agustus 2022 di Bapelkesmas Bali

Menyetujui: Coach Mentor

Sinta Javani, SST., MAP dr. Ferry Wardhana, SpKP

NIP. 198106282002122001

NIP. 198002162008011013

Penguji

I Made Suwitra, SKM., M.SI

NIP. 196603311989031008

1

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : dr.Dini Fadilla

NIP : 199003032022032003

Pangkat/Gol : III.B

Jabatan : Dokter Ahli Pertama

Instansi Asal : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

Penyelenggara Pelatihan : Bapelkesmas Bali

Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan

Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudianhari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.

Dibuat di : Mataram

Pada tanggal : 25 Agustus 2022

Yang membuat pernyataan,

Materai 10.000

dr.Dini Fadilla

NIP. 199003032022032003

2

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga peserta dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 10 Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Evakuasi

Medis Pada Pasien Terduga Covid Di Area Pelabuhan Dengan Pembuatan Standar

Prosedur Operasional (SPO) Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Wilayah

Kerja Lembar Tahun 2022” tepat pada waktunya.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan suatu rangkaian dari proses

pemenuhan kompetensi peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS dalam rangka

memecahkan isu yang ada di satuan kerja CPNS dengan mengaktualisasikan nila-

nilai dasar PNS BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), visi dan misi KKP Kelas II Mataram, serta peran dan kedudukan PNS.

Pada kesempatan ini, peserta ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu peserta dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, antara lain:

1. Bapak dr. Aulianto selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram yang telah memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan III Angkatan 10 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022.

2. Bapak dr. Ferry Wardhana, Sp.KP selaku mentor yang telah memberikan dukungan serta membimbing dan mengarahkan dalam pengerjaan laporan rancangan aktualisasi ini.

3. Ibu Sinta Javani, SST, MAP selaku coachyang telah memberikan saran, masukan dan bimbingan yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi.

4. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalampembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 10 Tahun 2022.

5. Seluruh staf substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) KKP Kelas II

3

Mataramyang telah banyak membantu peserta selama mengikuti Pelatihan

Dasar CPNS.

6. Keluarga besar yang senantiasa memberikan doa dan semangat kepada peserta dalampenulisan laporan aktualisasi.

7. Rekan-rekan CPNS KKPKelasII MataramTahun2021danRekan-rekan CPNSPeserta LatsarKementerian Kesehatan Tahun 2022 atas segala bantuan, dukungan,dan kerjasamanya selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.

8. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalampenyusunan laporan aktualisasi ini.

Peserta menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, peserta mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan rancangan.

Mataram, Agustus 2022

NIP.199003032022032003

4
5 DAFTAR ISI Hal LEMBAR PENGESAHAN………………………………………................................. 1 KATA PENGANTAR.......................................................................................2 DAFTAR ISI …………………………..…………………....................................... 4 DAFTAR TABEL………………..…………………............................................... 5 DAFTAR GAMBAR………………..…………………............................................ 6 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 7 1.2 Tujuan………………………………………..……………………………. 9 1.3 Manfaat…………………………………….....……...................... 9 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Visi dan Misi ……………................................................ 11 2.2 Nilai-nilai Organisasi……………………............................... 11 2.3 Tugas Organisasi…………………………………….................... 12 2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta………………............ 13 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ..……………………………. 16 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran 21 PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance………………………………………………………………… Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan 22 Kreatif……………………… …………………….......................... BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI….…………………………………………. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS…................. 23 Penjadwalan.......................................................................32 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 35 Matrik Habituasi Nilai BerAKHLAK................................................36 Matrik Kedudukan dan Peran ASN ........................................38 Matrik Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ...........................................39 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40

DAFTARTABEL

Tabel 3.1 Analisis isu metode APKL 12

Tabel 3.2 Penentuan Prioritas Isu Metode USG...................................................13

Tabel 3.3 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS...............15

Tabel 3.4 Alternatif Penyelesaian Masalah sebagai Gagasan Kreatif 16

Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi .......................................................................17

Tabel 4.2 Penjadwalan Rencana Kegiatan Aktualisasi..........................................26

Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 29

Tabel 4.4 Matrik Habituasi Nilai BerAKHLAK .......................................................32

Tabel 4.5 Matrik Kedudukan dan Peran ASN.......................................................33

Tabel 4.6 Matrik Visi, Misi, dan Nilai Organisasi ..................................................34

6

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KKP Kelas II Mataram……………………………… 9

Gambar 3.1 Fishbone Diagram .........................................................................14

7
DAFTARGAMBAR

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara(ASN) menyatakan bahwa ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil danpegawai pemerintahan dengan perjanjian yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945 perlu dibangun Aparatur Sipil Negara sebagai:

(1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2)Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Peran sebagai pelayan masyarakat yang profesional, diindikasikan

dengan kemampuan: (1) Menunjukkan sikap perilaku bela negara; (2) Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya; (3) Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam

kerangka NKRI; (4) Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Peran dan fungsi Aparatur Sipil Negara di negara Republik Indonesia sangat besar dan sangat strategis dalam menjalankan Pemerintahan Negara Indonesia

Peran yang sangat besar ASN dalam menjalankan pemerintahan Republik

Indonesia untuk mewujudkan cita-cita tersebut sehingga dalam UU ASN disebutkan harus adanya Manajemen ASN, yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

ASN memiliki fungsi, tugas dan peran untuk melaksanakan kebijakan yang

dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, oleh karena itu ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan masyarakat luas, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, taat kepada peraturandalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut di atas kepentingan pribadinya. Dengan hadirnya nilai dasar

BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

8

Adaptif, dan Kolaboratif) bagi ASN serta employer branding ASN “Bangga

Melayani Bangsa”, menjadi budaya kerja baru yang dibangun dan diperkuat di seluruh lingkungan ASN. Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK dalam

melaksanakan tugasnya, maka ASN dapat mendorong terciptanya birokrasi yang semakin dinamis untuk mendukung pembangunan Indonesia.

Untuk mencapai fungsi dan kompetensi ASN, merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang

dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Calon Pegawai Negeri Sipil diwajibkan mengikuti kegiatan

Pelatihan Dasar sebelum melaksanakan tugas sebagai seorang ASN. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang profesional seperti tersebut di atas perlu

dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Pada

peraturan Kepala LAN RI Nomor 1 Tahun 2021, ditetapkan bahwa salah satu

jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari ASN

menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah Pelatihan Dasar CPNS.

Internalisasi nilai-nilai ini tidak cukup dilakukan dengan mengikuti materimateri yang diberikan, tetapi juga harus dilakukan dalam bentuk aktualisasi nilai BerAKHLAK serta dasar SMART ASN dalam tiap kegiatan yang dikerjakan di instansi masing-masing. Pengaktualisasian nilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi suatu habituasi bagi tiap ASN sehingga ke depannya setiap ASN dapat senantiasa melakukan tugas dan fungsi masing-masing dengan optimal. Aktualisasi nilai-nilai ini dilakukan melalui sarana kegiatan-kegiatan terkait tugas dan tanggung jawab peserta di instansi masing-masing.

9

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan dari

Peraturan MenteriKesehatan No. 2348/MENKES/PER/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), merupakan Unit Pelaksana

Teknis dalam Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang

berada dan bertanggung Jawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) dan dalam menjalankan tugas Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram senantiasa mengacu kepada Uraian

Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) sebagaimana yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Mataram mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya

penyakit, penyakit potensial wabah, kekarantinaan, surveilans epidemiologi, pengendalian dampak lingkungan, pelayanan, pengawasan obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif (OMKABA) serta pengamanan

terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul, bioterorisme, biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, dan lintas batas darat negara.

Menurut laporan surveilans KKP Kelas II Mataram mengenai kasus Covid19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga Agustus 2022, didapatkan jumlah kasus positif 36.107 orang, kasus sembuh 35.080 orang, kasus meninggal 998 orang, kasus suspek 24.982, dan kasus aktif 29 orang. Positivity rate NTB 0,61%, dengan Lombok Barat 0,37%. Pelabuhan Lembar yang berada di Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB memiliki jumlah penumpang mencapai 30.000-35.000 penumpang per bulan, hal ini memungkinkan didapatkannya

pasien terduga Covid 19. Dengan jumlah kunjungan tersebut bukan tidak mungkin bahwa kejadian adanya pasien terduga covid dapat terjadi setiap waktu, sehingga peserta mengangkat judul “Optimalisasi Pelaksanaan Evakuasi Medis Pada

Pasien Terduga Covid Di Area Pelabuhan Dengan Pembuatan Standar Prosedur

Operasional (SPO) Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar Tahun 2022”. Berdasarkan uraian diatas, peserta Latsar Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022 ditugaskan untuk merancang

aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,

1 0

Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK), yang dilaksanakan di tempat kerja dan membuat laporan aktualisasi yang akan diseminarkan.

Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari kegiatan pelatihan dasar CPNS ini adalah untuk menjadikanpeserta menjadi PNS yang profesional dan berkarakter dengan

menerapkan nilai- nilai dasar PNS BerAKHLAK serta pengetahuan mengenai kedudukan dan peran PNSdalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tujuan Khusus

1. Peserta mampu membantu KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar untuk mengoptimalkan Evakuasi Medis Pada Pasien Terduga Covid Di Area Pelabuhan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar Tahun 2022.

2. Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK dalampelaksanaan tugas jabatannya di KKP Kelas II Mataram.

3. Peserta mampu mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan smartgovernancedi KKP Kelas II Mataram.

Manfaat

1. Bagi Peserta

a. Mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaktualisasikanserta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK.

b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan menjalankan 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.

2. Bagi Instansi

a. Laporan ini dapat menjadi sarana peningkatan efektivitas, efisiensi, dan pengembangan mutu pelayanan di KKP Kelas II Mataram.

b. Terwujudnya visi organisasi KKP Kelas II Mataram yaitu Prima Dalam Pengawasan dan Pelayanan di Pintu Masuk Negara.

1 1

3. Bagi Masyarakat

Terwujudnya ASN BerAKHLAK sehingga dapat meningkatkan kualitas

pelayananevakuasi medis pasien terduga Covid di Pelabuahn sebagai pintu

masuk negara sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

prima bagi masyarakat.

10

BAB II

PROFIL INSTANSI

Visi dan Misi

Visi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah Prima dalam pengawasan dan pelayanan di pintu masuk negara. Misi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram adalah:

1. Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkankeresahan kesehatan masyarakat dipelabuhan dan bandara.

2. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di pelabuhandan bandara.

3. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutanuntuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat.

4. Memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhandan bandara.

5. Memberikan pelayanan imunisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit.

6. Mewujudkan pegawai yang professional, disiplin, memiliki etos kerja yang tinggi.

Nilai-nilai Organisasi

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai yaitu :

a. Pro Rakyat

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaikuntuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi.

b. Inklusif

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh

Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasimasyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.

10

c. Responsif

Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat,serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor - faktor ini menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukanpenanganan yang berbeda pula.

d. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien.

e. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel

Tugas organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan dari

Peraturan Menteri Kesehatan No. 2348/MENKES/PER/2011, tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), merupakan Unit Pelaksana

Teknis dalam Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berada dan bertanggungJawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P)dan dalam menjalankan tugas Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Mataram senantiasa mengacu kepada Uraian Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) sebagaimanayang telah ditetapkan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensialwabah, kekarantinaan, surveilans epidemiologi, pengendalian dampak lingkungan, pelayanan, pengawasan obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul, bioterorisme, biologi, kimia danpengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, dan lintas batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugas, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

10

1. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan

2. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan

3. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan

4. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus

5. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan

6. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan

7. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan

8. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan

9. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidangkekarantinaan kesehatan; dan

10. Pelaksanaan urusan administrasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

B. Uraian Tugas Peserta

Berdasarkan Kepmenpan RB Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya. tugas pokok Dokter Umum

adalah memberikan layanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian dibidang masyarakat, yang diuraikan kegiatan masingmasing.

Apabila dikaitkan dengan tugas pokok dari organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan, maka tugas dokter umum di Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah

melakukan pelayanan kekarantinaan di pintu masuk Negara dan wilayah, melakukan pelayanan kesehatan di Pelabuhan/Bandara, melakukan pelayanan kesehatan haji, melakukan pengendalian faktor resiko penyakit pada Situasi

11

Khusus, melakukan layanan kegawatdaruratan dan rujukan, melakukan survey

faktor resiko penyakit HIV/AIDS dan TB dan melakukan pelayanan vaksinasi.

Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram dipimpin oleh seorang Kepala

Kantor. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Kepala Kantor KKP Kelas II

Mataram di bantu oleh Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dantiga koordinator

kelompok jabatan fungsional. Jabatan dokter ahli pertama berada di bawah

kelompok jabatan fungsional substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW).

Di Wilayah Kerja Lembar. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada gambardi bawah ini.

12
Gambar 2.1 Struktur Organisasi KKP Kelas II Mataram

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Identifikasi isu dapat dipengaruhi oleh tiga kemampuan, yaitu kemampuan enviromentalscanning,problemsolving, dan berpikir analisis. Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah melalui issuescanyaitu untuk mengenali isu melalui proses scanning.

Pelaksanaan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada unit kerja instansi kerja peserta yaitu KKP Kelas II Mataram. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : a) Hasil observasi dan pengalaman peserta selama masa orientasi (CPNS), b) Tugas pokok dan fungsi peserta sebagai dokter ahli pertama dan c) Hasil koordinasi dengan Mentor, dan rekan kerja. Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir dengan mengkategorikannya kedalam dua prinsip ASN yaitu ; a) Manajemen ASN, b) Smart ASN yaitu Integritas, Profesionalisme, BerwawasanGlobal, Menguasai IT dan Bahasa Asing, Berjiwa Hospitality (Keramahtamahan), Berjiwa Enterpreuner(Berjiwa Wirausaha), Memiliki Networking(Memiliki Jaringan). Langkah selanjutnya adalah peserta mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat, Mentordan Coach untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, terpilihlah 4 isu

yaitu :

1. Belum optimalnya InformedConsentTindakan Medis di KKP Kelas II Mataram

Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022

Tindakan Medis merupakan tindakan yang beresiko sehingga memerlukan suatu persetujuan medis dari Pasien dan atau Keluarga Pasien. Informedconsentadalah penyampaian informasi dari dokter, maupun tenaga medis lainnya, kepada pasien

sebelum suatu tindakan medis dilakukan. Hal ini penting dilakukan karena setiap pasien berhak mengetahui manfaat dan risiko dari tindakan medis yang akan dijalaninya. Selain itu, informedconsentjuga memberikan perlindungan hukum untuk dokter dan pasien.

Pelayanan medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar belum menerapkan SPO

InformedConsent sehingga perlu diberlakukan dan ditertibkan nya sehingga

memberikan rasa aman dan nyaman bagi para Tenaga Medis dan Pasien.

13 BAB III

2. Kurangnya pemahaman tentang Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

pada Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022

Bantuan Hidup Dasar (BasicLifeSupport) adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung (cardiacarrest). Menurut Indonesia Heart Association, Angka kejadian henti jantung atau cardiacarrestberkisar 10 dari 100.000 orang normal yang berusia dibawah 35 tahun dan per tahunnya mencapai sekitar 300.000-350.000 kejadian.

Diperlukan pemahaman tentang Bantuan Hidup Dasar (BasicLifeSupport) pada Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar agar bila terdapat kasus Gawat Darurat Medis, bisa segera ditangani sehingga membantu penanganan pre-hospital pasien cardiacarrest.

3. Belum tersedia ruang pelayanan untuk penyakit menular di KKP Kelas II

Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022

Pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan jumlah penderita masih terdeteksi baik

dari pemeriksaan karena pasien bergejala maupun pada pemeriksaan penumpang

sebagai syarat perjalanan bagi penumpang yang belum menyelesaikan vaksinasi nya, sehingga diperlukan suatu ruang pelayanan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar sebagai ruang singgah atau observasi sementara sebelum penumpang dengan hasil swab positif dirujuk atau isolasi mandiri.

Sehingga dapat meminimalkan penularan Covid-19 di KKP Kelas II Mataram Wilayah

Kerja Lembar.

4. Belum optimalnya Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram Wilayah

Kerja Lembar Tahun 2022

Pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan jumlah penderita masih terdeteksi baik dari pemeriksaan karena pasien bergejala maupun pada pemeriksaan

penumpang sebagai syarat perjalanan bagi penumpang yang belum menyelesaikan

vaksinasi nya. Menurut laporan surveilans KKP Kelas II Mataram mengenai

kasus Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga Agustus 2022, didapatkan jumlah kasus positif 36.107 orang, kasus sembuh 35.080 orang, kasus meninggal 998 orang, kasus suspek 24.982, dan kasus aktif 29 orang.

Positivity rate NTB 0,61%, dengan Lombok Barat 0,37%. Pelabuhan Lembar

yang berada di Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB memiliki jumlah

14

1

penumpang mencapai 30.000-35.000 penumpang per bulan, hal ini memungkinkan didapatkannya pasien terduga Covid 19. Dengan jumlah kunjungan tersebut bukan tidak mungkin bahwa kejadian adanya pasien terduga covid dapat terjadi setiap waktu, sehingga diperlukan standar prosedur operasional (SPO) evakuasi medis pada pasien terduga Covid di pelabuhan, hal ini untuk membantu terlaksananya tindakan medis yang tepat, efisien dan meminimalisir penularan covid di pelabuhan.

Dari isu yang ada, saya melakukan beberapa teknik analisis isu dengan menggunakan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) untuk menilai kualitas isu, dilanjutkan dengan menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk menentukan prioritas, dan terakhir menggunakan teknik Fishbone Diagram untuk menemukan hubungan sebab-akibat.

Belum optimalnya InformedConsent

Tindakan Medis di KKP Kelas II

Mataram Wilayah Kerja Lembar

Tahun 2022

Kurangnya pemahaman tentang

2

Bantuan Hidup Dasar (BasicLife Support) pada Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar pada Tahun 2022

Belum tersedia ruang pelayanan

untuk penyakit menular di KKP Kelas

3

II Mataram Wilayah Kerja Lembar

pada Tahun 2022

Belum optimalnya Evakuasi Medis

4

pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram

Wilayah Kerja Lembar pada Tahun

15
NO ISU A P K L TOTAL KETERANGAN
a. Tahapan Pra Analisis
+ + + + ++++ Memenuhi Kriteria
pada
+ + + + ++++ Memenuhi Kriteria
+ + - - ++ Tidak Memenuhi Kriteria
+ + + + ++++ Memenuhi Kriteria

2022

Dari Teknik APKL dapat disimpulkan bahwa isu yang memenuhi kiteria adalah :

1. Belum optimalnya InformedConsentTindakan Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah

Kerja Lembar pada Tahun 2022

2. Kurangnya pemahaman tentang Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) pada

Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022

3. Belum optimalnya Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022.

16

Dari beberapa isu yang memenuhi kriteria tersebut kemudian dilakukan analisis lanjutan, yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG, yang meliputi kriteria (Urgency, Seriousness, Growth).

1. Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan dengan waktu yang tersedia, serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.

2. Seriousness adalah seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.

3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan dengan kemungkinan penyebab masalah isu akan memburuk kalau dibiarkan.

Keterangan berdasarkan skala Likert1 – 5, yaitu : 5 =Sangat Besar;4 = Besar;3 =

17
No Masalah U S G Total Urutan 1 Belum optimalnya InformedConsent Tindakan Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022 5 5 4 14 II 2 Kurangnya pemahaman tentang Bantuan Hidup Dasar (BasicLife Support) pada Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022 4 5 4 13 III 3 Belum optimalnya Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar pada Tahun 2022 5 5 5 15 I
Tabel3.2AnalisisIsudenganTeknikUSG
Sedang; 2 = Kecil; 1 = Sangat Kecil

Dari Teknik USG dapat disimpulkan bahwa isu yang dipilih adalah :

 Belum optimalnya Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan

b. Mendalami/Analisis Isu

1. Surrounding

- Belum maksimalnya dukungan stakeholder

- Belum maksimalnya perlindungan hukum bagi Tenaga Medis

2. System

- Tidak terdapat SPO Pelayanan Medis yang lengkap

- Pembaruan/UpdateSPO Pelayanan Medis yang tidak menyeluruh

- Tidak terdapat SPO Evakuasi Medis pada Pasien terduga Covid di Pelabuhan

3. Skills

- Kurangnya jumlah tenaga medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar

- Kurangnya pemahaman pentingnya optimalisasi Evakuasi Medis pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan

- Kurangnya pemahaman dari perlindungan Tenaga Medis dari segi hukum

4. Supplier

- Tidak lengkap sarana dan prasarana penunjang

- Pemenuhan kebutuhan Laptop/PC yang belum mencukupi

Penyebab

Akibat

Belum optimalnya

Evakuasi Medis pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II

Mataram Wilayah

Kerja Lembar

Tahun 2022

Gambar3.1AnalisisIsudenganTeknikFishbone

Dalam analisis penyebab masalah, teknik yang digunakan yaitu teknik Fishbone(sebab-akibat). Berikut ini penyebab masalah yang sudah diidentifikasi.

Berdasarkan pengamatan peserta, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan isu

tersebut muncul antara lain :

a. Kurangnya jumlah tenaga medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar

Tenaga Dokter sebelumnya belum tersedia dan baru ada setelah CPNS 2021 ini, sehingga pelayanan kesehatan lebih banyak dirujuk ke fasilitas kesehatan lain.

b. Tidak terdapat SPO Pelayanan Medis yang lengkap

c. Belum tersedianya SPO pelayanan medis yang lengkap dan belum diperbaharui

18

d. Tidak lengkap sarana dan prasarana penunjang

e. Belum maksimalnya dukungan stakeholder

Dari beberapa fakta yang ditemukan di unit kerja, peserta memilih isu yaitu Belum optimalnya Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP

Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022. Sehingga judul yang peserta

ambil sebagai rancangan aktualisasi ini adalah Optimalisasi Pelaksanaan Evakuasi

Medis Pada Pasien Terduga Covid Di Area Pelabuhan Dengan Pembuatan Standar

Prosedur Operasional (SPO) Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022.

B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance

Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya smart governance

dipaparkan dan dijelaskan bahwa sebagai seorang ASN memiliki fungsi yaitu Pelaksana kebijakan publik, Pelayan Publik serta sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Dalam pelaksanaan kerjanya ASN memerlukan Manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN yang Profesional, Memiliki Nilai Dasar, Memiliki etika profesi, Bebas dari intervensi politik dan Bersih dari praktik KKN. Sehingga diharapkan mampu membentuk karakter SMART ASN yaitu pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Nilai – nilai dari SMART ASN adalah Integritas, Nasionalisme, Profesionalisme, Berwawasan Global, Menguasai IT dan Bahasa Asing, Berjiwa Hospitality, Berjiwa Enterpreneurship, dan Memiliki Jaringan Luas.

Berikut ini Keterkaitan Penyebab Isu “Belum tersedianya SPO Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar Tahun 2022” dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung

Terwujudnya Smart Governance yaitu

19

Tabel3.3KeterkaitanPenyebabIsudenganKedudukandanPeranPNS

untukMendukungTerwujudnyaSmartGovernance

No. Penyebab Isu

Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance

Manajemen ASN Smart ASN

1 Dari segi metode (proses), belum adanya SPO evakuasi Medis pada pasien terduga covid dan belum maksimalnya dukungan semua stakeholders yang ada di pelabuhan

2 Dari segi sumber daya manusia (SDM), jumlah dokter 1 orang dan perawat 5 orang, dimana tidak semua pernah mengikuti pelatihan pelatihan evakuasi medis seperti ATLS atau Advance Cardiac Life Support (ACLS untuk dokter) dan Perawat yang mengikuti Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS untuk perawat). Adapun yang sudah mengikuti sertifikatnya telah expired/kadaluarsa.

3 Dari segisarana & prasarana, belum tersedianya ruang isolasi sementara sebagai ruang terpisah bagi pasien terduga covid

Penerapan nilai dasar dalammemberikan pelayanan terbaik

Komunikasi dalam bekerjasama

memberikan pelayanan terbaik yangberkaitan dengan networking

Belum mampu

Memberikan pelayanan secara professional

sesuai dengan nilai

dasar mengingat jumlah

antrian untuk mengikuti

pelatihan yang terbatas

Perlunya memperbaharui

pengetahuan yang

dimiliki dalam

meningkatkan mutu

kerja yang berkaitan

dengan

Profesional dan nilai

dasar dalam menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan jika terdapat pasien terduga covid

A. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Profesionalitas dalam menjalankan tugas

dalam memberikan pelayanan jika terdapat pasien terduga covid

Dalam menyelesaikan isu Belum tersedianya SPO Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja

Lembar Tahun 2022. Berikut kegiatan yang akan dilakukan :

1. Saya akan melakukan Pembuatan SPO Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun

2022

2. Saya akan melakukan Sosialisasi Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

3. Saya akan melakukan simulasi Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di

11 0
profesionalitas

Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

4. Saya akan melakukan Evaluasi hasil kegiatan Evakuasi Medis pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar

Tahun 2022.

11 1

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di

Pelabuhan di

KKP Kelas II

Mataram Wilayah

Kerja Lembar

Tahun 2022

1. Meminta

kesediaan

waktu kepala

kantor dan

mentor untuk

melakukan

konsultasi

terkait

penyusunan SPO.

Tersedianya

jadwal untuk

melakukan konsultasi

terkait

penyusunan SPO.

Saya akan menghubungi kepala kantor

dan mentor dengan ramah

(Berorientasi Pelayanan) dengan

mengucapkan salam dengan sopan dan

santun dengan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik (loyal) melalui

media social Whatsapp sebagai wujud

nilai adaptif terhadap perubahan

teknologi.

Dengan tersedianya

SPO Evakuasi Medis

pada Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan

di KKP Kelas II

Mataram Wilayah

Kerja Lembar Tahun

2022 maka

memberikan kontribusi

Tersedianya SPO

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP

Kelas II Mataram

Wilayah Kerja Lembar

Tahun 2022

memberikan penguatan

pada nilai organisasi :

Manajemen

ASN : Dengan

membuat SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di

Pelabuhan di KKP

Kelas II Mataram

Wilayah Kerja

Lembar Tahun

2022

konsultasi

Saya akan disiplin (akuntabel) datang

tepat waktu sesuai jadwal dan bersikap

ramah (berorientasi pelayanan),

terhadap Visi KKP

Kelas II Mataram yaitu

Prima dalam

pengawasan dan

pelayanan di pintu

masuk Negara dan

Misi Nomor 4 yaitu

memberikan

1. Pro rakyat, yaitu

mendahulukan kepentingan

masyarakat dan

menghasilkan yang

terbaik untuk masyarakat.

2. Inklusif, yaitu

Aktualisasi
4.1 Rancangan Aktualisasi No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda II Kontribusi Terhadap Visi, Misi, dan Kinerja Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI Rancangan
Tabel
1 Membuat SPO
2. Melakukan konsultasi dengan mentor Tersedianya hasil

dapat memberikan

pedoman bagi

pegawai dalam

memberikan

pelayanan yang

professional dan

menerapkan

nilai-nilai dasar.

Smart ASN :

Dengan adanya

SPO Evakuasi

Medis pada

Pasien Terduga

Covid di

Pelabuhan di

KKP Kelas II

dan kepala

kantor. terkait

penyusunan

SPO dalam

bentuk notulensi / foto.

menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik (Loyal) saat konsultasi serta

menghargai (Harmonis) pendapat

kepala kantor dan mentor terkait

penyusunan SPO.

pelayanan kesehatan

dalam rangka deteksi

dini penyakit di pelabuhan dan bandara.

melibatkan seluruh stakeholders yang terkait.

3. Mencari referensi terkait

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan.

Terkumpulny a referensi yang

terkait

Evakuasi

Medis pada

Pasien

Terduga

Covid di Pelabuhan.

Saya akan mencari referensi tentang

Evakuasi Medis pada Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan secara bertanggung

jawab, cermat, dan berintegritas tinggi

(Akuntabel) guna menyesuaikan diri terhadap perubahan (Adaptif)

peraturan tentang Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid di Pelabuhan

dan dapat menyusun SPO Evakuasi

Medis pada Pasien Terduga Covid di

Pelabuhan dengan kualitas terbaik

(Kompeten).

3. Reponsif, yaitu tanggap dalam mengatasi berbagai permasalahan.

24

Mataram Wilayah

Kerja Lembar

Tahun 2022 yang

baik, akan

meningkatkan

integritas dan profesionalisme

dalam

memberikan

pelayanan yang

terbaik.

4. Melakukan pembuatan

konsep SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan

Adanya konsep SPO Evakuasi

Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan

Saya akan berinovasi (adaptif)

menyusun poin-poin konsep SPO secara

teliti, cermat dan bertanggung

jawab (Akuntabel) dan menyusun

konsep SPO dengan kualitas yang

terbaik (Kompeten) serta membuat

SPO yang mudah dipahami dan aplikatif

25

5. Melakukan

konsultasi dan perbaikan

konsep SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid

di Pelabuhan

dengan

atasan & mentor

Adanya hasil

konsultasi perbaikan

konsep SPO.

untuk memenuhi kebutuhan instansi

(Berorientasi Pelayanan). Saya juga

akan bekerja sama dengan rekan kerja

yang lain untuk menghasilkan nilai

tambah SPO yang baik (Kolaboratif).

Saya akan menyampaikan hasil

pembuatan konsep SPO dengan ramah

(Berorientasi Pelayanan) dan proaktif

(Adaptif) untuk berdiskusi serta

menghargai (harmonis) pendapat

kepala kantor dan mentor jika ada yang

perlu diperbaiki. Saya akan melakukan

perbaikan SPO demi membuat SPO yang

sesuai demi menjaga nama baik

instansi (Loyal).

26

6. Melaporkan

hasil pembuatan

SPO Evakuasi

Medis pada

Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan yang

sudah di revisi

Tersedianya SPO yang

sudah di revisi.

Saya akan membuat laporan hasil

pembuatan SPO dengan kualitas

terbaik (Kompeten) dan memberikan

laporan SPO yang sudah di revisi dengan

bertanggung jawab (Akuntabel)

kepada Kepala Kantor dan Mentor.

27

2 Melakukan sosialisasi

SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan

kepada karyawan

KKP

Kelas II Mataram.

kepada

pimpinan dan mentor.

1. Persiapan

Sosialisasi SPO : pembuatan

jadwal atas persetujuan

kepala kantor / mentor, dan

persiapan tempat sosialisasi.

Adanya jadwal dan tempat sosialiasi SPOatas

persetujuan Kepala

Kantor / Mentor.

Saya akan meminta persetujuan jadwal dan tempat sosialisai dengan ramah (Berorientasi Pelayanan) kepada Kepala

Kantor dan Mentor. Saya juga akan bekerja sama (Kolaboratif) dengan

rekan kerja yang lain untuk mempersiapkan tempat sosialisasi yang

rapi dan bersih agar tercipta suasana yang kondusif (Harmonis).

Dengan terlaksananya

kegiatan sosialisasi

SPO Evakuasi Medis

pada Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan

maka memberikan

kontribusi terhadap

Visi KKP Kelas II

Mataram yaitu Prima

dalam pengawasan

Terlaksananya sosialisasi

SPO Evakuasi Medis

pada Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan

memberikan penguatan pada nilai organisasi :

1. Inklusif, yaitu melibatkan seluruh stakeholders yang terkait.

Manajemen

ASN : Sosialisasi

SPO Evakuasi

Medis pada

Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan untuk

mewujudkan

Saya akan meningkatkan

kompetensi diri (Kompeten) dengan

mencari referensi yang benar, teliti, cermat dan bertanggung jawab

(Akuntabel) tentang materi sosialisasi dan akan membuat materi sosialisasi

secara jelas, ringkas, dan mudah

dipahami untuk memenuhi kebutuhan

(Berorientasi Pelayanan) peserta

dan pelayanan di pintu

masuk Negara dan

Misi Nomor 4 yaitu

memberikan

pelayanan kesehatan

dalam rangka deteksi

dini penyakit di pelabuhan dan

bandara dan Misi

2. Reponsif, yaitu tanggap dalam mengatasi berbagai permasalahan.

3.Efektif, yaitu program harus mencapai hasil yang siginifikan sesuai target dan bersifat

28
2. Menyiapkan materi sosialisasi SPO. Tersedianya materi untuk kegiatan sosialisasi.
29
profesi dan nilai-nilai dasar yaitu kolaboratif
etika
Nomor 6 yaitu efisien.

dalam melakukan

pelayanan rujukan.

3. Membuat undangan untuk sosialisasi

sosialisasi.

mewujudkan pegawai

Smart ASN : Sosialisasi SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan

sebagai wujud

profesionalisme

dan networking

yang melibatkan

seluruh pegawai.

4. Melaksanakan sosialisasi SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di Pelabuhan

Tersedianya undangan untuk sosialisasi

Saya akan membuat undangan dengan

Bahasa Indonesia yang baik (Loyal) dan

membuat undangan dengan cermat

dan bertanggung jawab (Akuntabel)

serta bekerja sama (Kolaboratif)

dengan rekan kerja yang lain dalam pembuatan dan pendistribusian undangan.

yang professional, disiplin, memiliki etos

kerja yang tinggi.

Terlaksanany a kegiatan sosialisasi

dalam bentuk dokumentasi

foto/video

Saya akan melaksanakan kegiatan

dengan disiplin (Akuntabel) sesuai

jadwal, menyampaikan materi sosialisasi

dengan ramah dan solutif bila ada pertanyaan (Berorientasi Pelayanan),

menghargai pertanyaan dari siapa pun

peserta sosialisasi (Harmonis), serta

proaktif dalam berdiskusi (Adaptif)

demi melaksanakan sosialiasi dengan kualitas terbaik (Kompeten).

5. Membuat absen dan notulensi dari kegiatan

Tersedianya absen dan notulensi dari

Saya akan bekerja sama (Kolaboratif) dengan rekan kerja yang

lain dalam pembuatan notulensi serta

21 0

3 Mengadakan

simulasi

Evakuasi Medis pada Pasien

Terduga Covid

di Pelabuhan

sosialisasi SPO kegiatan sosialisasi

membuat notulensi dengan sebaik

mungkin sebagai rasa tanggung jawab

(Akuntabel) terhadap kegiatan yang

dilakukan dan saya akan ramah

(Berorientasi Pelayanan) dalam

meminta peserta sosialisasi untuk

mengisi absen serta menolong

(Harmonis) peserta yang kesulitan

untuk mengisi absen.

1. Menyiapkan materi (skenario) simulasi

Evakuasi Medis pada

Pasien

Terduga Covid

Adanya materi (skenario) simulasi

dalam bentuk lembar skenario.

Saya akan bekerja sama dengan rekan

kerja yang lain (kolaboratif) dalam

membuat materi (skenario) simulasi

dengan cermat (Akuntabel) dan teliti

serta membuat secara ringkas dan

mudah dipahami untuk memenuhi

kebutuhan peserta simulasi

(Berorientasi Pelayanan) dan akan

terus meningkatkan kompetensi diri

Dengan terlaksananya

kegiatan simulasi

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid

di Pelabuhan maka

memberikan

kontribusi terhadap

Visi KKP Kelas II

Terlaksananya sosialisasi

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid

di Pelabuhan

memberikan penguatan

pada nilai organisasi :

1.3 Inklusif, yaitu

Manajemen ASN

: Mengadakan

simulasi Evakuasi

Medis pada

Pasien Terduga

di Pelabuhan.

2. Membuat undangan untuk Tersedianya undangan

(Kompeten) untuk membuat materi (skenario) simulasi yang baik.

Saya akan membuat undangan dengan

Bahasa Indonesia yang baik (Loyal) dan

Mataram yaitu Prima

dalam pengawasan

dan pelayanan di pintu

masuk Negara dan

Misi Nomor 4 yaitu

melibatkan seluruh stakeholders yang terkait.

2.3 Reponsif, yaitu tanggap dalam mengatasi berbagai

21 1
21 2 Covid di Pelabuhan sebagaiwujud memberikan permasalahan.

professional dan

menerapkan

nilai-nilai dasar.

mengikuti simulasi. untuk simulasi.

membuat undangan dengan cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel)

serta bekerja sama (Kolaboratif)

pelayanan kesehatan

dalam rangka deteksi

Smart ASN :

Mengadakan

simulasi Evakuasi

Medis pada

Pasien Terduga

Covid di

Pelabuhan

sebagai wujud

profesionalisme dan networking

bersama seluruh

pegawai.

3. Memberikan Materi (skenario) simulasi kepada peserta simulasi

Peserta mendapatkan materi (skenario) simulasi

dengan rekan kerja yang lain dalam pembuatan dan pendistribusian undangan.

Saya akan memberikan materi untuk memenuhi kebutuhan peserta

simulasi (Berorientasi Pelayanan) dan akan disiplin memberikan materi tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan (Akuntabel).

dini penyakit di pelabuhan dan bandara dan Misi

Nomor 6 yaitu

mewujudkan pegawai yang professional, disiplin, memiliki etos kerja yang tinggi.

3.3 Efektif, yaitu program harus mencapai hasil yang siginifikan sesuai target dan bersifat efisien.

4. Melakukan simulasi Terlaksanany a simulasi

dalam bentuk foto dokumentasi

Saya akan bekerja sama dengan rekan kerja yang lain dalam melaksanakan simulasi (Kolaboratif), ikut proaktif

dalam simulasi (Adaptif), serta membantu rekan kerja yang lain

untuk belajar dalam simulasi (Kompeten) dan akan melaksanakan simulasi dengan maksimal, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi (Akuntabel).

21 3

4 Membuat laporan

hasil kegiatan

sosialisasi dan simulasi

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid di

Pelabuhan.

5. Membuat absen dan notulensi dari kegiatan

simulasi SPO

Tersedianya

absen dan notulensi dari

kegiatan sosialisasi

Saya akan bekerja sama

(Kolaboratif) dengan rekan kerja yang

lain dalam pembuatan notulensi serta

membuat notulensi dengan sebaik

mungkin sebagai rasa tanggung jawab

(Akuntabel) terhadap kegiatan yang

dilakukan dan saya akan ramah

(Berorientasi Pelayanan) dalam

meminta peserta sosialisasi untuk

mengisi absen serta menolong

(Harmonis) peserta yang kesulitan

untuk mengisi absen.

1. Menyiapkan data pendukung

hasil kegiatan

sosialisasi dan simulasi.

Tersedianya data pendukung hasil kegiatan sosialisasi

dan simulasi

berupa foto

atau video, absensi, serta notulensi.

Saya akan menyiapkan data pendukung

dengan teliti, cermat, dan bertanggung

jawab (Akuntabel) dan membuat

kuesioner inovatif dengan

menggunakan googleform(Adaptif).

Dengan terlaksananya

kegiatan evaluasi

sosialisasi dan simulasi

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid

di Pelabuhan maka

memberikan kontribusi

terhadap Visi KKP

Kelas II Mataram

yaitu Prima

Terlaksananya evaluasi

sosialisasi dan simulasi

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid

di Pelabuhan

memberikan penguatan pada nilai organisasi :

1. Pro rakyat, yaitu mendahulukan

kepentingan

Manajemen ASN

30
30 : Membuat
dalam pengawasan masyrakat dan

laporan dan hasil kegiatan sosialisasi dan simulasi Evaku

asi Medis pada

Pasien Terduga

Covid di Pelabuhan

sebagaiwujud

professional dan penerapan nilainilai dasar.

2. Memohon arahan dan bimbingan dari mentor terkait laporan hasil kegiatan sosialisasi dan simulasi

3. Melaporkan, mencetak, dan mengarsipkan laporan hasil sosialisasi dan simulasi.

Terlaksanany a bimbingan bersama mentor dalam bentuk lembar konsultasi atau foto.

Adanya laporan hasil kegiatan

Saya akan memohon arahan dengan

sopan dan ramah (Berorientasi

Pelayanan) kepada mentor.

dan pelayanan di pintu

masuk Negara dan

Misi Nomor 4 yaitu

memberikan

pelayanan kesehatan

dalam rangka deteksi

dini penyakit di pelabuhan dan

bandara dan Misi

menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat.

2.Inklusif, yaitu melibatkan seluruh stakeholders yang terkait.

Smart ASN : Membuat laporan

dan hasil kegiatan merupakan wujud

integritas dan profesionalisme.

evaluasi dan simulasi dalam bentuk dokumen beserta arsipnya.

Saya akan melaporkan hasil kegiatan

sosialisasi dan simulasi kepada kepala

kantor dan mentor sebagai bahan

pertanggung jawaban (Akuntabel)

terhadap kegiatan yang dilakukan serta

sebagai upaya untuk melakukan

perbaikan tiada henti pada instansi (Berorientasi Pelayanan).

Nomor 6 yaitu

mewujudkan pegawai

yang professional, disiplin, memiliki etos

kerja yang tinggi.

3.Reponsif, yaitu tanggap dalam mengatasi berbagai permasalahan.

4.Bersih, yaitu bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

31

Penjadwalan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Rencana Aktualisasi Ket. / Tanggal Kegiatan Agustus September

IV I II III IV

1 Membuat SPO

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid

di Pelabuhan di KKP Kelas II

Mataram

Wilayah Kerja

Lembar Tahun

2022

1. Meminta kesediaan waktu kepala kantor dan mentor untuk melakukan konsultasi.

29 Agustus 2022

2. Melakukan konsutasi dengan mentor dan kepala kantor. 30 Agustus 2022

31 Agustus 2022

3. Mencari referensi terkait Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan

4. Melakukan pembuatan konsep Evakuasi Medis pada Pasien Terduga

1-2

September

3-4

September 2022

Terduga Covid di Pelabuhan yang sudah di revisi kepada pimpinan dan 2022

September

32
Tabel 4.2 Penjadwalan Rencana Kegiatan Aktualisasi
Covid di Pelabuhan 2022
5. Melakukan konsultasi dan perbaikankonsep Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan dengan atasan & mentor
6. Melaporkan hasil pembuatan Evakuasi Medis pada Pasien
5-6

2 Melakukan sosialisasi

SPO Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram

Wilayah Kerja

Lembar Tahun 2022

mentor.

1. Persiapan Sosialisasi SPO, pembuatan jadwal atas persetujuan kepala kantor / mentor, dan persiapan tempat sosialisasi.

2. Menyiapkan materi sosialisasi SPO.

3. Membuat undangan untuk sosialisasi 12-13

4. Melaksanakan sosialisasi SPO Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan.

5. Membuat absen dan notulensi dari kegiatan sosialisasi SPO 14-15 September 2022

3 Mengadakan simulasi Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan.

1. Menyiapkan materi (skenario) simulasi Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan.

2. Membuat undangan untuk mengikuti simulasi.

3. Memberikan Materi (skenario) simulasi kepada peserta simulasi

4. Melakukan simulasi

16-18 September 2022

19-20 September 2022

21 September 2022

22 September 2022

33
8-9 September 2022
9-10
2022
September
2022
September
2022
14-15 September

4 Membuat

laporan hasil kegiatan

sosialisasi dan simulasi

Evakuasi Medis

pada Pasien

Terduga Covid

di Pelabuhan.

5. Membuat absen dan notulensi dari

kegiatan simulasi SPO 22 September 2022

1. Menyiapkan data pendukung hasil

kegiatan sosialisasi dan simulasi. 23-25 September 2022

2. Memohon arahan dan bimbingan dari mentor terkait laporan hasil kegiatan sosialisasi dansimulasi

3. Melaporkan, mencetak, dan mengarsipkan laporan hasil sosialisasi dan simulasi.

26-27 September 2022

28-30 September 2022

34

Para Pihak yangTerlibat dan Perannya dalamAktualisasi

Tabel 4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No. Para Pihak Peran Dalam Aktualisasi Keterangan

1 dr. Aulianto Pembimbing dan Pembina dalam penyusunan SPO dan pelaksanaan aktualisasi

2 dr. Ferry Wardhana, SpKP Pembimbing dalam penyusunan SPO serta dalam pelaksanaan aktualisasi

3 Sinta Javani, SST, MAP Sebagai Coachyang membimbing dan memberi arahan bagi peserta selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan dasar CPNS Th. 2022.

Kepala Kantor KKP Kelas II Mataram

Mentor, Koordinator Substansi UKLW KKP Kelas II Mataram

Coach

Rekan kerja

4 Pegawai KKP Kelas II Mataram Peserta sosialisasi dan simulasi SPO Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan 35
36
Nilai Dasar Indikator Nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Jumlah I II III IV V VI I II III IV V I II III IV V I II III Berorientasi Pelayanan Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat 8 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan 4 Melakukan perbaikan tiada henti 1 Akuntabel Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi 15 Kompeten Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah 2 Membantu orang lain belajar 1 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik 4 Harmonis Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya 3 Suka menolong orang lain 2 Membangun lingkungan kerja 1
Matrik Habituasi Nilai BerAKHLAK Tabel 4.4
Matrik Habituasi Nilai BerAKHLAK
37 yang kondusif Loyal Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI, serta pemerintahan yang sah 4 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara 1 Adaptif Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan 3 Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas 1 Bertindak proaktif 3 Kolaboratif Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah 8

Matrik Kedudukan dan Peran ASN

Tabel 4.5 Matrik Kedudukan dan Peran ASN

Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total

Membuat SPO Evakuasi Sosialisasi SPO Evakuasi

Mengadakan simulasi Evaluasi hasil kegiatan

Keterkaitan dan

Kedudukan Peran ASN

Medis pada pasien terduga Covid

Medis pada pasien terduga Covid di Pelabuhan

Di Pelabuhan kepada karyawan KKP

Evakuasi Medis pada

Pasien Terduga Covid di Pelabuhan.

Evakuasi Medis pada Pasien Terduga Covid di Pelabuhan.

38
KKP
Mataram. Manajemen ASN 4 Smart ASN 4
Kelas II Mataram. Kelas II
39
Matrik Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
Visi,
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Visi Prima dalam pengawasan dan pelayanan di pintu masuk negara. 4 Misi Melaksanakan surveilans epidemiologi terhadap keadaan yang dapat menimbulkan keresahan kesehatan masyarakat dipelabuhan dan bandara. Melaksanakan tindakan karantina terhadap penyakit potensial wabah di pelabuhan dan bandara. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan berkelanjutan untuk menciptakan bandara dan pelabuhan yang sehat. Memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit di pelabuhan dan bandara. 4 Memberikan pelayanan imunisasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit. Mewujudkan pegawai yang professional, disiplin, memiliki etos kerja yang tinggi. 4 Nilai Organisasi Pro Rakyat 2 Inklusif 4 Responsif 4 Efektif 2 Bersih 1
Tabel 4.6 Matrik Visi, Misi, dan Nilai Organisasi Keterkaitan
Misi, dan Nilai Organisasi

DAFTARPUSTAKA

Fatimah, Elly, Muhammad Idris. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Ferryjana, Sammy, Bambang Suhartono dan Sandra Erawati. 2019. KESIAPSIAGAAN BELA

NEGARA Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan

III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Ferryjana, Sammy, Bambang Suhartono dan Sandra Erawati. 2019. KESIAPSIAGAAN BELA

NEGARA Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan

III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Handoko, Ramah. 2021. AKUNTABEL Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Idris, Irfan. 2019. ANALISIS ISU KONTEMPORER Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. ADAPTIF Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. BERORIENTASI PELAYANAN Modul Pelatihan Dasar

Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. HARMONIS Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. KOLABORATIF Modul Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. KOMPETEN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. LOYAL Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Taufiq, Muhammad, Erna Irawati. 2021. SMART ASN Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

10

Rancangan Aktualisasi

Fadilla 199003032022032003
Kelas II Mataram PELATIHAN DASAR CPNS BAPELKESMAS DENPASAR 2022
dr.Dini
KKP

Optimalisasi Pelaksanaan Evakuasi Medis Pada Pasien Terduga

Covid di Area Pelabuhan Dengan Pembuatan Standar Operasional

Prosedur (SPO) DI Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram

Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

Overview

BAB I Pendahuluan

BAB III Analisis Isu dalam

Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

BAB II Profil Instansi

BAB IV Rancangan Aktualisasi

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang

UU No 5

Tahun 2014

Pelatihan

Dasar CPNS

KKP Kelas II

Mataram

Pandemi

Covid-19

Tujuan Manfaat

BAB II Profil Instansi

Visi dan Misi Nilai-Nilai Organisasi
Tugas Organisasi Uraian Tugas Peserta

BAB III Analisis Isu Dalam Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi

1.

Belum optimalnya Informed Consent Tindakan Medis di KKP Kelas II

Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

Tindakan medis merupakan tindakan yang beresiko sehingga memerlukan

persetujuan medis dari pasien atau keluarga pasien. Pelayanan medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar belum optimal menerapkan

Informed consent sehingga perlu diterapkan agar memberi rasa aman dan nyaman bagi tenaga medis dan pasien.

2.Kurangnya pemahaman tentang BHD pada Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

Bantuan Hidup Dasar(BHD) adalah serangkaian usaha awal untuk

mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang

yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Menurut Indonesia

Heart Association kejadian henti jantung per tahun berkisar

300.000-350.000 kejadian. Sehingga diperlukan pemahaman

tentang BHD bagi Tenaga non Medis di KKP Kelas II Mataram Wilayah

Kerja Lembar

3.Belum tersedia ruang pelayanan untuk penyakit menular di KKP Kelas II

Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

4.Belum optimalnya Evakuasi Media pada Pasien Terduga Covid di

Pelabuhan di KKP Kelas II Mataram Wilayah Kerja Lembar Tahun 2022

Pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan jumlah penderita

Pandemi Covid-19 masih berlangsung, dengan jumlah penderita masih

terdeteksi baik dari pemeriksaan karena pasien bergejalamaupun pada

pemeriksaan penumpang sebagai syarat perjalanan bagi penumpang yg

belum menyelesaikan vaksinasinya, sehingga diperlukan suatu ruang

observasi sementara sebelum penumpang dengan hasil swab positif

dirujuk atau isolasi mandiri.

masih terdeteksi baik dari pemeriksaan karena pasien bergejala

maupun pada pemeriksaan penumpang sebagai syarat perjalanan

bagi penumpang yg belum menyelesaikan vaksinasinya, pada

Februari 2022 didapatkan 3 pasien yang terdeteksi positif, sehingga

diperlukan SPO evakuasi medis pada pasien terduga covid di

pelabuhan, hal ini membantu terlaksananya tindakan medis yg tepat

dan meminimalisir penularan covid di Pelabuhan

BACK
AGENDA PAGE
TO

Tahapan Pra Analisis APKL

Analisis Kualitas Isu USG

Analisis Penyebab Masalah

Fishbone Diagram

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.