
2 minute read
1.1. Manfaat Aktualisasi
from Penyusunan Draft Standar Operasional Prosedur Telekonseling Apoteker Di Depo Farmasi Rawat Jalan
bagi masyarakat. Oleh karena itu penerapan manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government (WOG) sangat diperlukan dalam kehidupan ASN sehari hari.
Identifikasi isu dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Dalam kegiatan sehari hari sebagai seorang apoteker klinis, saya menemukan beberapa isu yang bisa diangkat untuk diberikan solusinya. Isu ini dapat diidentifikasi dari tugas dan fungsi saya, diantaranya yaitu: No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat ini Kondisi yang diharapkan
Advertisement
1 Meracik obat untuk melakukan dispensing resep individual 2 Visite ke ruangan Sudah dilakukan sesuai SOP Visite ke ruangan belum optimal karena masih dilakukan secara mandiri Sudah dilakukan sesuai SOP Dilakukan bersama tim kesehatan lain.
3 Memberikan Pelayanan Informasi Obat (PIO) PIO pasien pulang belum dilakukan oleh apoteker
4 Memberikan Konseling obat Telekonseling apoteker belum dilakukan
5 Konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainya 6 Mendokumentasikan pemantauan penggunaan obat 7 Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan bidang kefarmasian/kesehatan Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Semua apoteker melakukan PIO untuk pasien rawat inap yang akan pulang Telekonseling apoteker dilakukan
Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP
8 Mengikuti seminar/lokakarya atau symposium dll
10 Menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi 11 Dispensing dalam mengkaji resep individual 12 Dispensing memeriksa dosis unit obat Sudah dilakukan sesuai SOP
Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai dengan SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP Sudah dilakukan sesuai SOP
Berdasarkan tabel diatas didapatkan beberapa isu yaitu : No Masalah yang ditemukan terkait SKP Keterkaitan Terhadap agenda 3
1 Belum optimalnya visite ruangan oleh apoteker karena masih dilakukan secara mandiri Whole of Government
2 Belum dilaksanakanya Pelayanan informasi obat oleh apoteker pada pasien rawat inap pulang di
RSUP Dr. Hasan Sadikin. Pelayanan Publik
3 Belum dilakukanya telekonseling apoteker di Depo Farmasi rawat jalan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Pelayanan publik
A. Apoteker belum melakukan visite bersama tenaga kesehatan lain ke ruangan rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin hingga tahun 2021
Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung visite apoteker sudah dilakukan secara mandiri. Apoteker melakukan visite pasien diruangan yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan apoteker dalam visite adalah mengkaji resep dokter, melakukan pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat. Visite apoteker adalah kunjungan rutin yang dilakukan apoteker kepada pasien di ruang rawat dalam rangka mencapai hasil terapi (clinical outcome) yang lebih baik. Di RSHS apoteker belum melakukan visite bersama tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi. Visite bersama diperlukan supaya komunikasi antar tenaga kesehatan lebih terljalin, dan permasalahan aktual terkait terapi pasien dapat segera ditangani oleh tim. Hal ini tentunya akan meningkatkan luaran terapi pasien. Visite bersama diperlukan namun tidak urgent karena komunikasi masih bisa dilakukan tanpa tatap muka, konfirmasi obat masih bisa dilakukan dengan menelepon atau menggunakan social media lain.