Pemantauan Tanda-Tanda Vital Dgn Melakukan Revisi Kartu Anestesi Di Gedung Bougenvil Lantai3 OK CITO

Page 1

LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ( CPNS )

GOLONGAN II ANGKATAN VI

OPTIMALISASI PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL DENGAN MELAKUKAN REVISI KARTU

ANESTESI DI GEDUNG BOUGENVIL LANTAI 3 OK CITO RSUP FATMAWATI JAKARTA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RETNO SUSANTI A.Md.Kep

NIP : 199004222022032002

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2022

i
ii
iii DAFTAR ISI Hal Lembar Pengesahan Rancangan Aktualisasi ............................................................... ii Daftar Isi iii Kata Pengantar ....................................................................................................... vii BAB I . Pendahuluan ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan ........................................................................................................... 1 C. Manfaat ......................................................................................................... 2 D. Ruang Lingkup ............................................................................................... 3 BAB II Gambaran Profil Organisasi dan Peserta Latsar CPNS ....................................... 4 A. Profil RSUP Fatmawati Jakarta ......................................................................... 4 1. Profil RSUP Fatmawati Jakarta ..................................................................... 4 2. Visi, Misi dan Tujuan RSUP Fatmawati Jakarta .............................................. 6 3. Nilai-Nilai dan Falsafah RSUP Fatmawati Jakarta ........................................... 7 4. Manajerial dan Struktur Organisasi ............................................................... 8 B. Profil Peserta Latsar CPNS................................................................................ 10 1. Struktur Organisasi ..................................................................................... 12 2. Sasaran Kinerja Pegawai.............................................................................. 13 BAB III . Rancangan Aktualisasi ............................................................................... 15 A. Identifikasi Isu ............................................................................................. 15 B. Penetapan Core Isu ...................................................................................... 20 C. Penyebab Isu 22 D. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................... 23 E. Rencana Kegiatan ........................................................................................ 24 F. Matrik Rancangan Aktualisasi 24 G. Matrik rekapitulasi ........................................................................................ 67 H. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 68 BAB IV. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................. 69 A. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 69
iv B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................................................................... 71 C. Capaian Penyelesaian Isu .............................................................................. 115 D. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 116 BAB V. Kesimpulan dan Saran 117 A. Kesimpulan .................................................................................................. 117 B. Saran .......................................................................................................... 117 Daftar Pustaka 119 Lampiran 120
v Daftar Tabel Tabel 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021 ............................... 12 Tabel 3.2 Matrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis APKL 20 Tabel 3.3 Fishbone .................................................................................................. 22 Tabel 3.4 Rencana Kegiatan ..................................................................................... 24 Tabel 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi .................................................................... 67 Table 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK) ..... 67 Tabel 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 68
vi
Gambar 2.1 Manajerial dan Strutur Organisasi RSUP Fatmawati..................... 8 Gambar 2.2 Profil Peserta Latsar ................................................................. 10
Daftar Gambar

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan aktualisasi ini dengan judul “OptimalisasiPemantauanTandaTanda Vital Dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi Di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito

Rsup Fatmawati Jakarta” tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini Penulis buat sebagai salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan VI Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu dan memberikan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan karya akhir ini. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Andi Saguni, MA, selaku Direktur Utama RSUP Fatmawati

2. Drs. Suherman , M.Kes, selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

3. Ns. Darlinah Tri Pratiwi S.Kep, selaku mentor dan koordinator IBS RSUP Fatmawati

4. Ns. Asiah Binaardi S.Kep, selaku Kepala Ruangan OK Cito RSUP Fatmawati

5. Agus Dwinanto, SAP,MM, selaku Coach

6. dr. Arum Wiratri, M.P.H, selaku Penguji

7. Kedua Orangtua, Keluarga, Saudara, Sahabat, Teman Sejawat dan Teman-Teman

Latsar CPNS Golongan II Angkatan VI di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan lingkungan pelatihan yang kondusif dan menyenangkan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa masih ada kemungkinan kesalahan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun Penulis harapkan agar dapat berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi Penulis, satuan kerja, pasien dan banyak pihak di masa yang akan datang.

Jakarta , 29 September 2022

Penulis Retno Susanti, A.Md.Kep

vii

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014, tugas ASN adalah melaksanakan kebijakanpublikyangdibuatolehpejabatpembinakepegawaiansesuaidenganperaturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas sertamemperatpersatuandankesatuanNegaraRepublikIndonesia.Undang-undangNo.

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan Instansi Pemerintah untuk memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan.

Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu pemerintahan negaraIndonesiayangmelindungisegenapbangsaIndonesia,memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Nilai Dasar ASN atau Nilai-Nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapatif, dan Kolaboratif) merupakan core values ASN yang

berperan sebagai panduan berpikir, bertutur dan berperilaku oleh seluruh ASN di Indonesia. Ketentuan terkait Nilai-Nilai BerAKHLAK ini juga diatur dalam Surat Edaran

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 20 Tahun 2021

tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN.

Menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014 definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.

B. Tujuan

1. Tujuan

a) Tujuan Umum

Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan CPNS mampu untuk menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai seorang PNS.

b) Tujuan Khusus

1

Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai

berikut :

1) Mampumelakukanasuhankeperawatanyangprofessionaltanpamembedabedakan status, agama, ras dan suku pasien.

2) Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas sebagai perawat anestesi.

3) Mampu meningkatkan kualitas pelayanan anestesi yang diberikan terhadap pasien di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.

4) Mampu meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan anestesi yang diberikan di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.

5) Mampu menurunkan angka kejadian yang tidak diinginkan selama tindakan operasiberlangsung(resikokedinginan/hipotermidanresikokematianyang paling fatal).

1. Manfaat Bagi Penulis

a) Mengaktualisasikan nilai-nilai BerAkhlak dalam pekerjaan sehingga mampu menjadi habituasi.

b) Meningkatkan profesionalisme petugas di dalam melaksanakan tugas sebagai seorang perawat anestesi

c) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan disiplin untuk terwujudnya pasien safety.

d) Meningkatkan nilai-nilai inovasi di dalam pekerjaan.

e) TerwujudnyaSDMyangprofesionaldanberorientasikepadapelayananpelanggan sesuai dengan tujuan RSUP Fatmawati.

a) Meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

b) Membantumewujudkanvisi “MenjadiRumahSakitDenganPelayananMultidisiplin Yang Handal Bagi Masyarakat” dan misi yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.

c) TerwujudnyaSDMyangprofesionaldanberorientasikepadapelayananpelanggan sesuai dengan tujuan RSUP Fatmawati.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

2
C. Manfaat 2. Manfaat Bagi Instansi

a) Dapat meningkatkan rasa kepercayaaan masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan selama menjalankan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup

Fatmawati Jakarta.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada aktualisasi ini adalah mengimplementasikan Nilai-Nilai Bela

Negara, Nilai-Nilai ASN BerAkhlak, Manajemen ASN dan Smart ASN. Sasaran pada kegiatan ini adalah petugas anestesi yang bertugas di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito

Rsup Fatmawati Jakarta. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus

2022 sampai 22 September 2022 dengan isu yang dipilih yaitu belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung

Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta. Gagasan kreatif sebagai wujud

permasalahan yang ada yaitu Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan

Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK CITO Rsup Fatmawati

Jakarta dengan rencanakegiatan ada8yaituberupa meminta ijinkepadakepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan, mencari literatur kartu anestesi, menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi, melakukan sosialisasi revisikartuanestesi, menerapkan danmelaksanakan pemantauan tanda-tanda vital,mengajukanblanketpenghangat, mengevaluasipenerapanrevisikartuanestesidan mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi.

3

BAB II

Gambaran Profil Organisasi dan Peserta Latsar CPNS

A. Profil RSUP Fatmawati Jakarta

1. Profil RSUP Fatmawati Jakarta

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (disingkat RSUP Fatmawati) adalah sebuah rumah sakit milik pemerintah yang terletak di Jakarta, Indonesia. Nama Fatmawati diambil dari nama mantan ibu negara yakni Ibu Fatmawati Soekarno.

Berawal dari gagasan Ibu Fatmawati istri Soekarno yang saat itu sebagai ibu Negara

Republik Indonesia untuk mendirikan Rumah Sakit Tuberkulose bagi anak – anak, baik untukperawatanmaupuntindakanrehabilitasinya.Makapadatanggal30Oktober1953

Ibu Fatmawati menggalang dana sebagai modal pertama pendirian Yayasan Ibu

Soekarno untuk pembangunan rumah sakit tersebut. Melalui Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari berbagai pihak antara lain Departemen Kesehatan, Yayasan Dana

Bantuan Departemen Sosial Republik Indonesia, dan lain–lainnya , pembangunan

gedung Rumah Sakit TBC Anak – anak dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal2Oktober1954olehIbuFatmawatiSoekarno.Padatanggal12Desember1958

Yayasan Ibu Soekarno menyerahkan proses pembangunan rumah sakit kepada

Departemen Kesehatan R.I, dengan persetujuan dari Yayasan Dana Bantuan

Departemen Sosial R.I. pada tanggal 9 September 1959.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri KesehatanR.I, tanggal 12 April 1961 fungsi rumah sakit berubah menjadi rumah sakit umum. Penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumah sakit dilaksanakan oleh dan dengan anggaran Departemen

Kesehatan R.I. Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 April 1961, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Rumah Sakit. Atas usulan Dr. R. Soehasim selaku Direktur

kepadaIbuFatmawatiSoekarno,makapadatanggal23Mei1967GubernurDKIJakarta

Ali Sadikin meresmikan perubahan nama RSU Ibu Soekarno menjadi R.S. Fatmawati

sekaligus pemberian nama Jalan R.S. Fatmawati. Kemudian R.S. Fatmawati mengalami perubahan-perubahan dan peningkatan status, berdasarkan Keputusan Menteri

KesehatanR.I,Undang–undang,PeraturanPemerintahdanpenghargaan-penghargaan berturut-turut sebagai berikut:

4. Tanggal 22 Februari 1979. RS Fatmawati sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas B sekaligus sebagai Pusat Rujukan Wilayah Jakarta Selatan.

5. Tanggal 30 Mei 1984, R.S. Fatmawati dipergunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan calon dokter sepesialis.

4

6. Tanggal 13 Juni 1994 R.S. Fatmawati ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Pusat

Kelas B Pendidikan.

7. Sejak bulan Juli 1997 RSUP Fatmawati mengalami perubahan status dari Unit Swadana menjadi Instansi Pengguna PNBP ( Penerimaan Negara Bukan Pajak ).

8. Tanggal12Desember2000,R.SFatmawatiditetapkansebagaiPerusahaanJawatan

Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.Tanggal 10 Oktober 2003 mendapatkan

Penghargaan Internasional sebagai The First Problem Solving for Better Health@

Hospital in Indonesia dari The Dreyfus Health Foundation of New York

9. Pada Konvensi Kinerja Tim Klinis Rumah Sakit dalam rangka Hari Kesehatan

Nasional Penghargaan ke 39 Tahun 2003, R.S. Fatmawati mendapatkan:

10. Sebagai Rumah Sakit Terbaik Kategori Tim Pengendalian Infeksi Nosokomial,

11. Sebagai Rumah Sakit Terbaik Kategori Tim Sosio Klinis Rumah Sakit ( Tim Kesehatan Remaja ).

12. Tanggal 14 April 2004 memperoleh status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk

16 bidang pelayanan Dari hasil survei oleh Komisi Akreditasi Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya (KARS).

13. Tanggal 6 September 2004 mendapatkan Penghargaan dari Presiden R.I, berupa Trophy Citra Pelayanan Prima sebagai Unit Kerja Pelayanan Percontohan Terbaik.

14. Tanggal 25 November 2004 Penghargaan Unit Percontohan “Citra Pelayanan Prima Bidang Kesehatan” Tahun 2004.

15. Tanggal 11 Agustus 2005, diteiapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)

DepartemenKesehatanR.IDenganMenerapkanPolaPengelolaanKeuanganBadan Layanan Umum.

16. Tanggal 2 Desember 2005 Pemenang I Lomba Penilaian Infrastruktur Rumah Sakit untuk Mendukung Program Pengendalian Resistensi Anti Mikrob Tahun 2005.

17. Tanggal 20 s/d 23 November 2007 dilaksanakan Akreditasi kembali untuk 16

Pelayanan dan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI pada tanggal 25

Januari 2008 berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap.

18. Pada bulan Desember 2008 RSUP Fatmawati mendapatkan Piagam Penghargaan

”Indonesian Hospital Management Award” pada acara PERSI AWARD-IHMA 2008, sebagai juara Harapan 1 Kategori Human Resources Development Project dengan judul: ”Fatmawati Award dengan hadiah Umroh 2008”.

19. Pada tahun 2010, RSUP Fatmawati ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas A

Pendidikan dan berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk ketiga kalinya. Selain itu, RSUP Fatmawati berhasil mendapatkan MDGs

5

Award dari Wakil Presiden RI dalam rangka HKN Tahun 2010, serta memperoleh

juara ke-2 Persi Award category Family Planning di bulan November 2010.

20. Pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dandinyatakanLulusTingkatParipurnaolehKomisiAkreditasiRumahSakit(KARS).

Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah terakreditasi oleh Joint Comission International (JCI).

Adapun Para Direktur yang memimpin R.S. Fatmawati dari masa ke masa adalah :

1. Kolonel Dr. Soejoto: 1961 – 1966

2. Dr. R. Soehasim: 1966 – 1971

3. Dr. H.E. Tardan: 1971 – 1983

4. Dr. H. Roeslani, Sp.THT: 1983 – 1988

5. Dr. Adji Muslihuddin, Sp.THT: 1988 – 1993

6. Dr. Heyder Tadjoedin, Sp.PD: 1993 – 1998

7. Dr. Santoso Soeroso, Sp.A (K) MARS: 1998 – 2001

8. Dr. dr. Sutoto, M.Kes: 2001 – 2005

9. Dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS: 2005 – 2008

10. Dr. H. Chairul Radjab Nasution, SpPD,K-GEH,FINASIM,MKes: 2008 – 2010

11. Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn,KIC,MARS: 2010 – 2017

12. Dr. Mochammad Syafak Hanung, SpA, MPH: 2017 – 2020

13. Dr. Andi Saguni, MA : 2021 – sekarang

2. Visi , Misi dan Tujuan RSUP Fatmawati Jakarta

a. Visi RSUP Fatmawati

“Menjadi Rumah Sakit Dengan Pelayanan Multidisiplin Yang Handal Bagi Masyarakat”

b. Misi RSUP Fatmawati :

1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas

2) Meningkatkan inovasi dan produktifitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya

3) Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik

4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini

6

c. Tujuan RSUP Fatmawati :

1) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (pasien safety)

2) Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

3) Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian

4) Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan pelanggan

5) Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit

3. Nilai-nilai dan Falsafah RSUP Fatmawati

a. Nilai - nilai RSUP Fatmawati “PROAKTIF”

a) Peduli : Selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan

b) PROfesional :Melaksanakantugassesuaidengankompetensi(pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya)

c) integritAs : Selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik

d) Komitmen : Dalam bekerja pikiran focus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal

e) Teamwork : Dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain

f) InovatiF : Dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal yang baru

b. Falsafah RSUP Fatmawati

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Menjunjung tinggi kehidupan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan

3) Menghargai pentingnya persatuan dan kerjasama

4) Menjunjung keseimbangan dan kelestarian lingkungan

5) Kebersamaan dalam kemajuan dan kesejahteraan

7

4. Manajerial, Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Jakarta

a. Manajerial dan Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Jakarta

Gambar 2.1 Manajerial dan Strutur Organisasi RSUP Fatmawati

8
9

B. Profil Peserta Latsar

Nama : Retno Susanti

Tempat ,Tanggal Lahir : Kebumen, 22 April 1990

NIP : 199004222022032002

Pangkat / Golongan : Pengatur / II C

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : Instalasi Bedah Sentral (Ok Cito ) RSUP Fatmawati Jakarta

Instansi : Kementerian Kesehatan

Gambar 2.2 Profil Peserta Latsar

1. Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021

Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan kamar operasi yang memberikanpelayanan dari operasi elektif, operasi CITO, bedah prima dan Covid. Operasi elektif berada di gedung lantai 5 dan 6 Gedung Bougenvil. Operasi elektif terdiri dari 15 kamar operasi yang terdiri dari bedah plastik, bedah vascular, bedah urologi, bedah jantung, bedah orthopedi, bedah syaraf, bedah digestif, bedah anak, bedah obgyn, bedah THT, bedah onkologi, bedah mata, bedah umum Ok Cito Lantai 3 Bougenvile terdiri dari Ok Cito (2 kamar operasi) dan Ok Covid (gedung Ibs lama yang terdiri dari 2 kamar operasi) dan dikepalai oleh 1 Kepala Ruangan. Kamar Ok Cito berada di Gedung Bugenvil lantai 3 yang terdiri dari 2 kamar operasi. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:

a. Kepala Instalasi Bedah Sentral : 1 orang

b. Koordinator Pelayanan : 1 orang

c. Koordinator Penunjang dan Admistrasi : 1 orang

d. Sekertaris : 1 orang

e. Kepala Ruangan 3 Lantai : 3 orang

f. Perawat bedah ok cito dan ok covid : 22 orang

g. Penata anestesi ok cito dan ok covid : 12 orang

h. Pekarya ok cito : 1 orang

10
11 i. CS Ok cito dan ok covid : 6 orang

1. Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021

KEPALA INSTALASI BEDAH SENTRAL

dr. Dany Kurniadi Ramdhan, Sp.B.S

Koordinator Pelayanan

Ns. Darlinah Tri Pratiwi S.Kep

Kepala Ruang lantai 3

Ns. Asiah Binaardi S.Kep

Koordinator Jang & Adm Sekretaris

Ns. Indra S.Kep

Mugiyanto

Penyelia Alat

Eko Priyono

Kepala Ruang lantai 5

Ns. Evi Nuria S.Kep

Kepala Ruang Lantai 6

Ns. Syaiful Rohman S.Kep Chif on Duty

Narendra Sulistyawatiarya, AMK

12

2. Sasaran Kinerja Pegawai

Dalam pelaksanaan aktualisasi nilai BerAKHLAK, peran dan kedudukan ASN

peserta latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VI mengacu kepada kegiatan yang

terdapat dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu:

b. Optimalisasi Produktivitas Layanan: melakukan tindakan operasi sesuai dengan

rencana

c. Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: penggunaan APD sesuai standar

d. Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: kepatuhan mencuci tangan

sebelum dan sesudah operasi

e. Optimalisasi Penerapan Pelayanan IBS Berfokus pada Keselamatan Pasien: semua tindakan operasi tercapai 100%

f. Pemenuhan dan Peningkatan Kompetensi SDM: mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional sebagai peserta

Sedangkan untuk uraian tugas di rumah sakit adalah:

1. Memahami konsep dasar keperawatan

2. Memahami prinsip etik, legal, peka budaya dalam keperawatan

3. Memahami prinsip komunikasi teurapeutik

4. Memahami prinsip caring dalam keperawatan

5. Memahami prinsip keselamatan pasien

6. Memahami prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi

7. Memahami prinsip Kerjasama tim

8. Memahami kebutuhan belajar klien dan keluarga terkait pemenuhan kebutuhan dasar

9. Memahami peran dan tanggungjawab sebagai perawat pelaksanan

10.Memahami metode penugasan dalam pemberian asuhan keperawatan

11.Memahami mutu dalam asuhan keperawatan

12.Memahami konsep berpikir kritis

13.Menjalankan peran sebagai perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat ketergantungan minimal dan partial

14.Melakukan asuhan keperawatan dnegan menggunakan keterampilan Teknik dasar

15.Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam asuhan keperawatan

16.Melakukan komunikasi teurapeutik di dalam asuhan keperawatan

17.Menerapkan caring dalam keperawatan

18.Menerapkan prinsip keselamatan klien

19.Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi

13

20.Melaksanakan Kerjasama tim dalam asuhan keperawatan

21.Melakukan proses edukasi Kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar

22.Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

23.Memasang pulse oksimetri

24.Melakukan suction

25.Memasang nasofaring dan orofaring tube

26.Memberikan oksigen dengan nasal kanul, masker dan bag-mask

27.Memberikan obat per aerosol

28.Memberikan bantuan hidup dasar

29.Melakukan perawatan pasien dengan ventilator: fiksasi ETT

30.Asistensi intibasi dan ekstubasi

31.Mengambil darah untuk pemeriksaan darah

32.Monitor intake dan output cairan pasien

33.Melakukan perawatan infus

34.Melakukan pemasangan infus

35.Memberikan transfusi darah

36.Melakukan resusitasi Jantung paru

37.Melaksanakan pemberian obat melalui oral, injeksi dan suppositoria

38.Melakukan perekaman EKG dan Intrepretasi EKG

39.Melakukan Tindakan berpindah dari kursi roda, brankard, tempat tidur

40.Melakukan Teknik relaksasi, imaginasi terpimpin, distraksi dan hypnosis

41.Menggunakan APD sesuai prosedur

42.Melakukan identifikasi pasien

43.Melakukan pengelolaan obat dengan benar

44.Menyiapkan pasien operasi dengan benar

45.Mengorientasi pasien terhadap petugas dan lingkungan kerja

14

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Harrison (2008:550) dalam (Kriyantono, 2012) memberikan definisi bahwa isu adalahberbagaiperkembangan,biasanyadidalamarenapublik,jikaberlanjut, dapat secara signifikan mempengaruhi operasional atau kepentingan jangkapanjang dari organisasi. Identifikasi isu ini dibuat berdasarkan data dan pengamatan langsung yang dilakukan petugas di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati gedung Bougenvil lantai 3 serta konsultasi dengan Mentor. Berikut ini adalah penjelasan masing - masing isu tersebut yaitu :

1. Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasienpasien yang melakukan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP

Fatmawati Jakarta

a. Tugas dan Fungsinya Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai

OptimalisasiProduktifitasLayanandalamhalpemantauantanda-tandavital(suhu) pasien selama melakukan operasi.

b. Data dan Fakta

Didalampemantauanpasienselamasedasi/anestesibertujuanuntukmendeteksi dinibilaterjadikomplikasidanpenatalaksanaansegerabilaterjadikomplikasiatau perubahan yang biasanya terjadi selama anestesi dan memastikan jalan nafas, ventilasi, oksigenasi, kardiovaskuler dan temperatur tubuh pasien adekuat dan sesuaisepanjanganestesi.Dalam1jampertamaanestesidapatterjadiredistribusi panas tubuh dari inti tubuh ke perifer sehingga terjadi penurunan suhu inti tubuh 0,5 sampai 1,5 derajat Celcius. Menurut Dugdale (2008) secara garis besar mekanisme penurunan suhu tubuh selama anestesi terjadi melalui :

 Kehilanganpanaspadakulitolehkarenaprosesradiasi,konveksi,konduksidan evaporasi yang lebih lanjut menyebabkan redistribusi panas inti tubuh ke perifer

 Produksi panas tubuh menurun akibat penurunan laju metabolisme (Ihn, dkk, 2008)

Di dalam melakukan pemantauan pasien selama operasi perlu adanya pemantauan tanda-tanda vital (Tensi, Nadi, Suhu , Respirasi) sesuai dengan SPO pemantauan tanda-tanda vital dan SPO pemantauan anestesi yang telah ada.

15

Berdasarkan data operasi bulan April 2022 didapatkan data jumlah operasi adalah 132 pasien. Dari data tersebut ada yang dilakukan pembiusan dengan general anestesi sebanyak 58 pasien ,spinal anestesi sebanyak 57 pasien dan lokal anestesi sebanyak 17 pasien. Penulis melakukan pemantauan selama berdinas di kamar Ok Cito Bougenvil Lantai 3 sebanyak 66 pasein (50%). Dari data tersebut pasien yang mengeluh menggigil kedinginan serta tidak menggunakan blanket penghangat sebanyak 75,75 % (50 pasien). Karena suhu kamar operasi yang dingin dan belum terpantaunya suhu pasien tersebut serta belum adanya form suhu di kartu anestesi saat intra operasi dan post operasi untuk dilakukan dokumentasi keperawatan serta keterbatasan blanket penghangat yang ada.

Dalam hal ini perlu adanya kepedulian petugas di dalam menjaga suhu tubuh pasien selama menjalani operasi agar stabil dan pasien merasa nyaman yaitu dengan menghubungi pihak tata udara (AC) untuk mengatur suhu kamar operasi (19-22)sesuaikebutuhanpasiendansesuaitingkatkelembabanruangan(40-60).

Dan masih rendahnya kepatuhan petugas di dalam menggunakan monitor suhu yang ada di mesin anestesi. Terkadang ada monitor suhu yang kurang lengkap seperti di ruang recovery room.

c. Kondisi yang diharapkan

Dalam hal ini diharapkan optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital dengan tujuan untuk Petugas, Rumah sakit dan Masyarakat :

 Adanya pemantauan tanda-tanda vitaldilakukandengan maksimal (petugas).

 Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat (Rumah Sakit)

 Menurunkan angka kejadian insiden yang tidak diinginkan (Rumah Sakit).

 Dengan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan diharapkan masyarakat merasa terjamin keselamatannya dan tingkat kepercayaan menjadi semakin meningkat terhadap pelayanan rumah sakit yang diberikan (masyarakat).

d. Dampak

Jika hal ini terus dibiarkan maka akan menimbulkan suatu masalah yaitu :

 Pemantauan tanda-tanda vital menjadi kurang optimal.

 Mutu pelayanan yang diberikan mengalami penurunan

 Resiko terjadinya insiden yang tidak diinginkan (resiko kedinginan/ hipotermi dan resiko kematian yang paling fatal).

 Pasien merasa tidak nyaman pada saat dilakukan tindakan operasi.

16

 Resiko tingkat kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit mengalami penurunan.

e. Keterkaitan dengan Agenda III

1) Manajemen ASN

Sikap profesionalisme harus dilakukan dalam melakukan pemantauan tandatanda vital pasien selama menjalani operasi karena hal ini menunjukkan sikap kita sebagai perawat yang bertanggung jawab di dalam melaksanakan tugas

sesuai kompetensi dan SOP yang ada untuk menunjang peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

2) Smart ASN

Sesuai kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan Smart ASN yaitu nilai Integritas. Dengan integritas yang tinggi kita dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai kompetensi.

2. Belum optimalnya pelaksanaan handhygiene(5 moment) di Kamar Operasi

IBS RSUP Fatmawati Jakarta

a. Tugas dan Fungsinya Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai

penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi : optimalisasi pelaksanaan hand hygiene(5moment)di kamar operasi IBS RSUP Fatmawati

b. Data dan fakta

Hand hygiene adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan air mengalir dengan sabun antiseptik (hand wash) ataupun dengan menggunakan cairan disinfektan. Hygiene tangan baik dilakukan dalam 5 momen/saat :

 Sebelum kontak dengan pasien

 Sebelum tindakan aseptik

 Setelah terkena cairan tubuh pasien

 Setelah kontak dengan pasien

 Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien kondisi saat ini yaitu belum maksimalnya kepatuhan petugas untuk melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan di Kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta. Berdasarkan data audithandhygienepada bulan April 2022, didapatkan data bahwa angka kepatuhan untuk IBS RSUP Fatmawati dengan persentase 86,1%. Hal ini menandakan bahwa masih adanya pegawai yang tidak patuh.

c. Kondisi yang diharapkan

17

Adanya tingkat kepatuhan petugas di dalam melaksanakan handhygiene (5 moment) di Kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta.

d. Dampak

Jika hal ini terus terjadi, angka infeksi nosokomial dapat meningkat dan mengakibatkan kerugian baik untuk pasien, karyawan maupun rumah sakit.

e. Keterkaitan dengan agenda III

1) Manajemen ASN

Sikap profesionalisme harus dilakukan dalam hal penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan melakukan tindakan optimalisasi pelaksanaan handhygiene(5 moment) di kamar operasi IBS RSUP Fatmawati.

2) Smart ASN

Sesuai kedudukan dan peran PNS dalam hal ini berhubungan dengan nilai

Smart ASN yaitu Integritas dimana petugas kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi di dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan melakukan hand hygiene (5 moment) untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan apabila hal ini belum maksimal dilaksanakan dengan baik.

3. Belum optimalnya penggunaan blanket penghangat terhadap pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati

Jakarta

a. Tugas dan Fungsi Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai

Optimalisasi Produktifitas Layanan dengan optimalisasi penggunaan blanket penghangat terhadap pasien-pasien yang menjalankan operasi di Gedung

Bougenvil Lantai 3 OK Cito Rsup Fatmawati Jakarta

b. Data dan Fakta

Berdasarkan data operasi bulan Juni 2022 didapatkan data jumlah operasi adalah

143 pasien. Dari data tersebut didapatkan jumlah pasien dibius umum adalah sebanyak 65 pasien, spinal anestesi sebanyak 64 pasien dan pasein dibius lokal sebanyak 14 pasien. Penulis melakukan observasi terhadap 89 pasien (62,23 %).

Dari jumlah 89 pasien ada sejumlah pasien sekitar 37 pasien (41,57 %) menggunakanblanketpenghangatyangdiletakkandibawahtubuhpasiendengan dialasi terlebih dahulu menggunakan kain bersih di kamar operasi selama operasi.

Dikarenakan keterbatasan blanket penghangat yang tersedia di kamar OK Cito

lantai 3 Gedung Bougenvil. Dan penggunaan blanket penghangat di khususkan

untukpasien-pasiendenganrencanaoperasipanjangataupunpasien-pasienyang

18

beresiko tinggi terjadi hipotermia ataupun kalau berlangsung operasi hanya 1

kamaroperasisajamakablanketpenghangatinidigunakanuntukpasientersebut.

Khusus untuk pasien neonatal (0-1 bln) menggunakan warmer selama operasi berlangsung. Dalam hal ini perlu diantisipasi oleh perawat dengan pemasangan blanket penghangat sebelum pasien dilakukan pembiusan dan pengaturan suhu untuk pasien-pasien neonatal.

c. Kondisi yang diharapkan

 Adanya penggunaan blanket penghangat digunakan secara maksimal untuk semua pasien guna mencegah resiko hipotermia

 Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat (Rumah Sakit)

 Dengan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan diharapkan masyarakat merasa terjamin keselamatannya dan tingkat kepercayaan menjadi semakin meningkat terhadap pelayanan rumah sakit yang diberikan (masyarakat).

d. Dampak

 Jika hal ini tidak segera ditangani maka resiko terjadinya pasien mengalami hipotermia dan pasien merasa tidak nyaman selama operasi.

 Mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat menalami penurunan

 Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan beresiko mengalami penurunan.

e. Keterkaitan dengan agenda III

1. Manajemen ASN

Penerapan manajemen ASN dalam hal ini yaitu sikap profesionalisme di dalam memakai alkes yang ada sesuai kebutuhan pasien.

2. Smart ASN

DalammewujudkanSmartASNdiperlukanadanyanilaiIntegritasyaknidengan memberikan pelayanan yang maksimal yg diberikan kepada pasien agar pasien merasa nyaman.

Berdasarkan data pengkajian diatas didapatkan isu sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasien - pasien yang melakukan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati

19
Jakarta

2. Belum optimalnya pelaksanaan handhygiene(5 moment) di kamar Operasi IBS

RSUP Fatmawati Jakarta

3. Belum optimalnya penggunaan blanket penghangat kepada pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta

B. Penetapan Core Isu

Teknik APKL (menilai kualitas ISU ) yaitu :

a. Aktual (A) : Benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat yang saat ini masih berlangsung

b. Problematik (P) : Isu yang memiliki masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya

c. Kekhalayakan (K) : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak

d. Kelayakan (L) : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif

Bobot penerapan kriteria kualitas isu APKL :

 5 : Sangat kuat pengaruhnya

 4 : Kuat pengaruhnya

 3 : Sedang pengaruhnya

 2 : Kurang pengaruhnya

 1 : Sangat kurang pengaruhnya

Belum optimalnya pemantauan tandatanda vital (suhu) terhadap pasien-pasien

operasi di Gedung

20
Isu A P K L Jumlah Prioritas
BougenvilLantai3OKCitoRSUPFatmawati Jakarta 5 5 5 5 20 I
hygiene(5 moment) di kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta 5 4 3 3 15 II
penggunaan blanket penghangat kepada pasien yang 5 3 3 3 14 III
Tabel 3.2. Matrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis APKL
yang melakukan
Belum optimalnya pelaksanaan hand
Belum optimalnya

menjalankan operasi di Gedung Bougenvil

Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta

Berdasarkan hasil diskusi bersama Mentor maka didapat bahwa isu “Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasien-pasien yang melakukan operasi di Kamar Operasi OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta” menjadi prioritas pertama dengan jumlah poin penilaian adalah 20 .

21

Penyebab Akibat

Pemahaman petugas

tentang SPO pemantauan

anestesi dan tanda-tanda

vital yang masih rendah

Methode Man Machine Material

Masih rendahnya kepatuhan petugas

menggunakan monitor suhu

Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda

vital terhadap pasien yang

menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3

Monitor alat yang kurang lengkap

Belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi intra op dan post operasi

OK Cito Rsup Fatmawati

22
C. Penyebab Isu Tabel 3.3 Fishbone

Berdasarkan diagram diatas , penjabaran dari penyebab-penyebab dari akibat yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :

1. Penyebab masalah

a. Methode : Pemahaman petugas tentang SPO pemantauan anestesi dan tanda-tanda vital yang masih rendah

b. Man : Tingkat kepatuhan petugas di dalam menggunakan monitor suhu dalam hal mengukur tanda-tanda vital suhu ke tubuh

pasien masih belum maksimal

c. Machine : Terkadang faktor alat yaitu tingkat kelengkapan mesin yang terkadang masih kurang

d. Material : Belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi intra op dan post operasi

D. Gagasan Pemecahan Isu

 Isu : belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung

Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta

 Penyebab : belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi dan tingkat kepatuhan petugas di dalam menggunakan alat

 Gagasan kreatif : Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai

3 OK CITO Rsup Fatmawati Jakarta

23

No Rencana Kegiatan Sumber

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan Inovasi

2. Mencari literatur kartu anestesi Inovasi

3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi Inovasi

4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi Inovasi

5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital Inovasi

6. Mengajukan blanket penghangat Inovasi

7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi Inovasi

8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi Inovasi

Tabel 3.4 . Rencana Kegiatan

F. Matrik Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan

Penguatan nilai

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil

Substansi Mata

Pelatihan BerAkhlak

Kontribusi

Visi/Misi/Tusi/Tujuan

BerAkhlak dalam Organisasi

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor

a. Menghubungi kepala ruangan dan mentor dan

menjelaskan

rencana kegiatan

Ijin

didapatkan

Pada saat saya

melakukan kegiatan

meminta ijin Kepala

Ruangan Gedung

Bougenvil Lantai 3 Ok

Sesuai dengan Misi Rsup

Fatmawati yang pertama

yaitu

Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan

Dalam hal ini berhubungan dengan

Nilai Inovatif dan Peduli dimana petugas kesehatan mempunyai

24
E. Rencana Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

mengenai rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan

dilakukan

(revisi kartu anestesi) yang

akan dilakukan

Cito mengenai rencana

kegiatan yang akan

dilakukan yaitu revisi

kartu anestesi dengan

menambahkan form

suhu intra operasi dan

pasca operasi dilakukan

dengan ramah

(berorientasi

pelayanan)

saya datang ke ruangan

Gedung Bougenvil

Lantai 3 Ok Cito lebih

awal dengan melakukan

absen terlebih dahulu

dan saya bertatap muka

dengan kepala ruangan

gedung bougenvil lantai

3 ok cito dan

memaparkan rencana

kegiatan yang akan

saya lakukan kepada

penelitian yang berfokus

pada pasien, berkualitas

dan berintegrasi

Dengan adanya kegiatan

meminta ijin

Kepada kepala ruangan

dan mentor mengenai

rencana kegiatan yang

akan dilakukan yaitu

optimalisasi pemantauan

tanda vital dengan

melakukan revisi kartu

anestesi adalah bentuk

dari misi rsup fatmawati

tersebut

inisiatif untuk meningkatkan mutu

pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan

pemantauan tanda-

tanda vital dengan

melakukan revisi kartu anestesi

25

Kepala Ruangan

Gedung Bougenvil

Lantai 3 Ok Cito yaitu

melakukan revisi kartu

anestesi dengan penuh

tanggung jawab dan

jujur (Akuntabel)

Saya melakukan diskusi

(revisi kartu anestesi)

dengan kepala ruangan

Gedung Bougenvil

Lantai 3 Ok Cito tentang

rencana kegiatan yang

akan saya lakukan

(Kompeten)

saya melakukan

kegiatan meminta ijin

kepada kepala ruangan

Gedung Bougenvil

Lantai 3 Ok Cito

mengenai rencana

kegiatan (revisi kartu

26

anestesi) yang akan

saya lakukan dengan

sopan dengan

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar (Harmonis)

Saya selalu menjaga

nama baik sesama ASN,

pimpinan instansi dan

negara dalam setiap

kegiatan yang saya

lakukan (Loyal )

Saya mampu

beradaptasi dengan

lingkungan tempat saya

berdinas dengan baik

(Adaptif)

Saya melakukan

kerjasama dengan

kepala ruangan pada

saat meminta ijin

mengenai renacan

27

2. Mencari literatur kartu anestesi

a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya

Literatur didapatkan

kegiatan yang akan

dilaksanakan

(kolaboratif)

Saya melakukan

kegiatan mencari

literatur kartu anestesi

berfokus untuk

meningkatkan

pelayanan terhadap

pasien (Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan mencari

literatur dengan cara

browsing di internet

dengan cermat dan dapat

dipertanggungjawabkan

(Akuntabel)

Saya mencari literatur

dilakukan untuk

meningkatkan

Sesuai dengan Misi Rsup

Fatmawati yang pertama

yaitu

Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan

penelitian yang berfokus

pada pasien, berkualitas

dan berintegrasi

Dengan adanya kegiatan

mencari literatur

diharapkan adanya

peningkatan mutu

pelayanan yang

diberikan kepada pasien

semakin meningkat

Dalam hal ini

berhubungan dengan

nilai inovatif dan peduli

dimana petugas

kesehatan mempunyai

inisiatif untuk

meningkatkan mutu

pelayanan kepada

pasien dengan cara mengoptimalkan

pemantauan tandatanda vital dengan

melakukan pencarian literatur kartu anestesi

yang dapat

dipertanggungjawabkan

28

kompetensi diri

(Kompeten)

Saya menghormati

gagasan literatur yang

teman saya sarankan

(Harmonis)

saya ingin berkontribusi

terhadap ruangan untuk

meningkatkan mutu

pelayanan (Loyal)

saya menggunakan

literatur untuk

mengembangkan

kreatifitas dan

meningkatkan inovasi

(Adaptif)

bersama teman dines

melakukan pencarian

literatur kartu anestesi

(Kolaboratif)

29

b. Merangkum hasil literatur Tersedianya rangkuman

hasil literatur

Saya melakukan

Kegiatan merangkum

hasil literatur ini digunakan untuk

memenuhi dan

memahami kebutuhan

masyarakat

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan merangkum

hasil literatur kartu

anestesi dengan penuh

semangat, jujur, bertanggungjawab,

cermat dan disiplin

(Akuntabel)

Saya merangkum hasil

literatur kartu anestesi

untuk meningkatkan

mutu pelayanan dan

meningkatkan

30

kompetensi tenaga

kesehatan

(Kompeten)

Saya membina

hubungan baik dengan

teman sejawat

(Harmonis)

Saya ingin berkontribusi

untuk meningkatkan

mutu pelayanan di Ibs

(Loyal)

saya terus berinovasi

dan mengembangkan

kreatifitas dalam hal

merangkum literatur

(Adaptif)

saya melakukan

kegiatan merangkum

hasil literatur dengan

meminta pendapat

teman dinas tentang

31

3. Menyusun dan mengajukan rancangan

revisi kartu anestesi

a. Melakukan

konsultasi dengan

mentor dan kepala

ruangan saat

penyusunan dan

pengajuan

rancangan revisi

kartu anestesi

dengan

menambahkan

form suhu

Rancangan

Revisi kartu

anestesi

disetujui oleh

mentor dan kepala

ruangan

hasil rangkuman saya (Kolaboratif)

Saya melakukan

konsultasi untuk

memenuhi dan

memahami kebutuhan

pelayanan kepada

pasien (Berorientasi

pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan melakukan

konsultasi dengan

penuh tanggung jawab,

cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan

konsultasi untuk

melakukan perbaikan

tiada henti dan

meningkatkan

kompetensi dalam revisi

Sesuai dengan Visi Rsup

Fatmawati yaitu Menjadi

Rumah Sakit dengan

Pelayanan Multidisiplin

yang Handal Bagi

Masyarakat dan Misi

Rsup Fatmawati yang

pertama yaitu

Memberikan pelayanan,

Pendidikan, dan

penelitian yang berfokus

pada pasien, berkualitas

dan berintegrasi yaitu

dengan adanya kegiatan

Menyusun dan

mengajukan rancangan

revisi kartu anestesi

diharapkan pelayanan

yang diberikan kepada

Sesuai dengan Nilai

Rsup Fatmawati yaitu

nilai Inovatif dalam hal

iniberhubungandengan

inovasi Menyusun dan

mengajukan rancangan

revisi kartu anestesi

untuk meningkatkan

mutu pelayanan yang

diberikan kepada

masyarakat meningkat

32

kartu anestesi

(Kompeten)

Saya membina

hubungan baik dengan

mentor dan kepala

ruangan (Harmonis)

Saya melakukan hal

terbaik untuk

berkontribusi pada

instalasi yaitu dengan

Menyusun dan

mengajukan rancangan

revisi kartu anestesi

(Loyal)

Saya ingin berinovasi

terhadap IBS untuk

meningkatkan mutu

pelayanan kepada

pasien (Adaptif)

Saya bekerja sama

dengan kepala ruangan

dan mentor saat

masyarakat semakin meningkat

33

b. Melakukan

konsultasi dengan

teman sejawat

mengenai rencana

penyusunan dan

pengajuan

rancangan revisi

kartu anestesi

dengan

menambahkan

form suhu

Rancangan

Revisi kartu

anestesi

disetujui oleh

teman sejawat

penyusunan dan

pengajuan rancangan

revisi kartu anestesi

dengan menambahkan

form suhu

(Kolaboratif)

Saya melakukan

konsultasi untuk

kebutuhan pelayanan

kepada pasien

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar (Berorientasi

pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan melakukan

konsultasi dengan

penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan

kegiatan konsultasi

34

dengan teman sejawat

mengenai rencana

penyusunan dan

pengajuan rancangan

revisi kartu anestesi

untuk melakukan

perbaikan tiada henti

dan meningkatkan

kompetensi (Kompeten)

Saya melakukan

kegiatan melakukan

konsultasi dengan

teman sejawat

mengenai rencana

penyusunan dan

pengajuan rancangan

revisi kartu anestesi

dengan menggunakan

bahasa Indonesia yang

baik dan benar (Harmonis)

35

c. Melakukan

konsultasi dengan

dr anestesi

mengenai rencana

penyusunan dan

pengajuan

rancangan revisi

kartu anestesi

dengan

Saya menjaga nama

baik sesama asn dan

instansi (Loyal)

Saya ingin memberikan

kontribusi terhadap IBS

untuk meningkatkan

mutu pelayanan kepada

pasien (Adaptif)

saya menerima

masukanyangdiberikan

oleh teman sejawat

dengan sikap terbuka

(Kolaboratif)

Rancangan

revisi kartu

anestesi

disetujui oleh

dr anestesi

Saya melakukan

konsultasi untuk

kebutuhan pelayanan

kepada pasien dengan

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar (Berorientasi

pelayanan)

36

menambahkan form suhu

Saya melakukan

kegiatan melakukan

konsultasi dengan

penuh tanggung jawab,

cermat dan jujur

(Akuntabel)

Saya melakukan

kegiatan konsultasi

dengan dr anestesi

mengenai rencana

penyusunan dan

pengajuan rancangan

revisi kartu anestesi

untuk melakukan

perbaikan tiada henti

dan meningkatkan

kompetensi

(Kompeten)

Saya melakukan

kegiatan melakukan

konsultasi dengan dr

anestesi mengenai

37

rencana penyusunan

dan pengajuan

rancangan revisi kartu

anestesi dengan

menggunakan bahasa

Indonesiayangbaikdan

benar (Harmonis)

Saya menjaga nama

baik sesama asn dan

instansi (Loyal)

Saya ingin memberikan

kontribusi terhadap IBS

untuk meningkatkan

mutu pelayanan kepada

pasien (Adaptif)

saya menerima

masukanyangdiberikan

oleh dr anestesi dengan

sikap terbuka

(Kolaboratif)

menghubungi

kepala ruangan dan

Dengan adanya kegiatan

melakukan sosialisasi Dalam hal ini berhubungan dengan

38
4. Melakukan sosialisasi a. Meminta ijin kepada kepala Ijin diperoleh saya

revisi kartu anestesi ruangan dan mentor

mentor untuk meminta

ijin melakukan

sosialisasi revisi kartu

anestesi dengan

menunjukkan sikap

ramah dan sopan

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan meminta ijin

melakukan sosialisasi

melakukan dengan

penuh tanggung jawab,

cermat dan jujur

(Akuntabel)

Saya melakukan

sosialisasi tanpa

mengganggu waktu

pelayanan ok cito

(Kompeten)

Sebelum saya

melakukan kegiatan

revisi kartu anestesi

sesuai dengan Misi RSUP

Fatmawati yang pertama

yaitu Memberikan

pelayanan, pendidikan

dan penelitian yang

berfokus pada pasien ,

berkualitas dan

berintegritas

Dengan adanya kegiatan

melakukan revisi kartu

anestesi diharapkan

mutu pelayanan yang

diberikan kepada pasien

makin meningkat

nilai RSUP Fatmawati yaitu INOVATIF Dalam

hal melakukan kegiatan

sosialisasi kartu

anestesi diharapkan

adanya mutu pelayanan

yang diberikan kepada pasien semakin

meningkat

39

sosialisasi revisi kartu

anestesi terlebih dahulu

saya meminta ijin

kepada kepala ruangan

dan mentor dengan

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar (Harmonis)

Saya selalu menjaga

nama baik sesama ASN

dalam setiap kegiatan

yang saya lakukan

(Loyal)

Saya ingin terus

berinovasi dengan

melakukan kegiatan

sosialisasi revisi kartu

anestesi (Adaptif)

Saya bekerja sama

dengan kepala ruangan

dan mentor untuk

melaksanakan

40

b. Menyiapkan alat

dan bahan

sosialisasi revisi

kartu anestesi

Alat dan bahan tersedia

sosialisasi revisi kartu

anestesi (Kolaboratif)

Saya melakukan

kegiatan menyiapkan

alat dan bahan

sosialisasi revisi kartu

anestesi sesuai dengan

kebutuhan seperti kartu

anestesi yang sudah

diberi tanda untuk form

suhu, bolpoint warna

biru, media power point

dan petunjuk teknis

pengisian kartu anestesi (berorientasi

pelayanan)

Saya menyiapkan alat

dan bahan dengan

penuh semangat , bertanggung jawab, dan cermat (Akuntabel)

41

Saya menyiapkan alat

dan bahan sosialisasi

revisi kartu anestesi

dengan baik (Kompeten)

Saya membina

hubungan yang baik

dengan teman dinas (Harmonis)

Saya dapat

menyesuaikan diri dan

berinovasi dalam

kegiatan sosialisasi

revisi kartu anestesi

dengan baik (Adaptif)

Saya menghubungi

bagian kelengkapan alat

IBS untuk meminta

kekurangan monitor

suhu di ok 1 dan ruang

recovery (Kolaboratif)

42

c. Menyebarkan undangan

sosialisasi revisi

kartu anestesi

Undangan diterima oleh

teman sejawat

saya melakukan

kegiatan dengan penuh

tanggung jawab dan

sungguh sungguh

untuk melakukan

perubahan tiada henti

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan menyebarkan

undangan sosialisasi

dengan tidak

menyalahgunakan

wewenang yang sudah

atasan berikan

(Akuntabel)

Saya meningkatkan

kompetensi diri

(Kompeten)

Saya menghargai setiap

orang apapun latar

43

belakangnya (Harmonis)

Saya menjaga nama

baik instansi dan teman

sejawat (Loyal)

Saya mampu

beradaptasi dengan

lingkungan sekitar (Adaptif)

Saya bekerja sama

dengan kepala ruangan

dan mentor dalam

melakukan kegiatan

menyebarkan undangan

sosialisasi, Dengan

menggunakan pesan

melalui WA rencana

dilakukan di minggu ke

4bulanagustus dengan

mengunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar (Kolaboratif)

44

d. Menyediakan

tempat sosialisasi

revisi kartu

anestesi

Tempat sosialisasi

tersedia dengan baik

Saya menyediakan

tempat sosialisasi

dengan cekatan

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya menyediakan

tempat sosialisasi

dengan penuh

tanggung jawab

(Akuntabel)

Saya menyediakan

tempatsosialisasisesuai

kebutuhan yang

diperlukan

(Kompeten)

Saya meminta ijin

kepada kepala ruangan

dan mentor untuk

memakai tempat guna

mengadakan kegiatan

sosialisasi revisi kartu

45

kegiatan

sosialisasi revisi

kartu anestesi

anestesi dengan ramah

dan sopan (Harmonis)

Saya hadir lebih awal

untuk menyediakan

tempat sosialisasi

(Loyal)

Saya bertindak proaktif

dalam hal menyediakan

tempat sosialisasi

(Adaptif)

Saya berkomunikasi

dengan kepala ruangan

mengenai lokasi

sosialiasi yang akan

digunakan

(Kolaboratif)

Sosialisasi terlaksana dengan baik

Saya melaksanakan

kegiatan sosialisasi

untuk memahami dan

memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam hal

pelayanan

46
e. Melakukan

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya menyampaikan

tujuan sosialisasi yang

akan disampaikan

,dengan menggunakan

bahasa yang baik dan

santun ,dengan penuh

tanggung jawab

(Akuntabel)

Saya memahami revisi

kartu anestesi yang

sosialisasikan dengan

baik (Kompeten)

Saya melaksanakan

sosialisasi revisi kartu

anestesi dengan

memperkenalkan diri

dan menyapa teman

sejawat (Harmonis)

Saya menghindari

ucapan dan tindakan

47

evaluasi sosialisasi

revisi kartu

anestesi

Teman

sejawat

memahami

sosialisasi

revisi kartu

anestesi

dengan baik

yang berkaitan dengan

SARA saat sosialisasi

(Loyal)

Saya terus berinovasi di dalam pelaksanaan

sosialisasi revisi kartu

anestesi (Adaptif)

Saya memberikan

kesempatan kepada

teman dinas untuk

menyampaikan

pendapatnya

(Kolaboratif)

saya melakukan

evaluasi dengan

menunjukkan sikap

ramah dan melakukan

perbaikan tiada henti

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

evaluasi dengan penuh

48
f. Melakukan

tanggung jawab, jujur

dan disiplin

(Akuntabel)

Saya dapat menjawab

pertanyaan yang

disampaikanolehteman

sejawat dengan baik

(Kompeten)

Saya melakukan

kegiatan evaluasi

sosialisasi revisi kartu

anestesi terhadap

teman sejawat dengan

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar dan sopan santun

dan menghargai umpan

balik yang diberikan

(Harmonis)

Saya ingin berkontribusi

untuk meningkatkan

pelayanan (Loyal)

49

Melakukan penerapan revisi kartu anestesi

a. Melakukan

kegiatan monitor

tanda-tanda vital pasien

Tanda-tanda vital terukur

dengan baik

Saya bersikap proaktif

dalam hal evaluasi

sosialisasi revisi kartu

anestesi (Adaptif)

Saya memberikan

kesempatan kepada

teman sejawat untuk

menyampaikan

pendapatnya saat

evaluasi sosialisasi

(Kolaboratif)

Saya memperkenalkan

diri dengan ramah ke

pasien dan menjelaskan

tugas saya dan tujuan

pemasangan alat-alat

tanda vital

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan monitor tanda-

tanda vital dengan

Dengan adanya kegiatan

melakukan penerapan

revisi kartu anestesi

sesuai dengan Misi RSUP

Fatmawati yaitu

Memberikan pelayanan,

pendidikan dan

penelitian yang berfokus

pada pasien , berkualitas

dan berintegritas

Dalam hal ini sesuai

dengan nilai yang

dimiliki RSUP Fatmawati

yaitu peduli dan inovatif

Yaitu dengan adanya

kegiatan melakukan

penerapan revisi kartu

anestesi diharapkan

adanya tingkat

kepedulian tenaga

kesehatan didalam

50
5.

penuh tanggung jawab, jujur dan cermat

(Akuntabel)

Saya melakukan tugas

dengan kualitas terbaik

(Kompeten)

Saya membina

hubungan yang baik

dengan pasien dengan

menggunakan

komunikasi teraupetik

(Harmonis)

Saya menghormati

privasi pasien dan memberikan

kesempatan kepada

pasien untuk bertanya

tentang prosedur yang

akan dilakukan (Loyal)

Saya bertindak proaktif

dalam melakukan

kegiatan memantau

melakukandokumentasi keperawatan dan selalu

berinovasi untuk meningkatkan mutu

pelayanan terhadap pasien

51

b. Melakukan

dokumentasi

keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

Dokumentasi

dilakukan

dengan baik

tanda-tanda vital pasien

(Adaptif)

Saya bekerja sama

dengan teman dines

dalam membersihkan

monitoranestesisetelah

digunakan dengan

cairan disinfektan dan

merapikannya kembali

(Kolaboratif)

saya melakukan

kegiatan dengan fokus

pelayanan yang ramah

,cekatan dan solutif

diberikan kepada pasien

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

pendokumentasian

keperawatan di lembar

revisi kartu anestesi

dengan jujur, cermat

52

dan bertanggung jawab

(Akuntabel)

Saya melaksanakan

dengan kualitas terbaik

(Kompeten)

Saya berkomunikasi

dengan baik dan sopan

(Harmonis)

Saya menjaga privasi

identitas pasien

(Loyal)

Saya bertindak proaktif

dalam Melakukan

dokumentasi

keperawatan di lembar

revisi kartu anestesi (Adaptif)

Saya bekerjasama

dengan teman dinas

dalam

pendokumentasian

53

c. Melakukan

koordinasi dengan

teman sejawat

dalam hal

melakukan

penerapan

dokumentasi

keperawatan di

lembar revisi kartu

anestesi

Penerapan

revisi kartu

anestesi

diterima oleh

teman sejawat

pasien di kartu anestesi

(Kolaboratif)

Saya melakukan

kegiatan koordinasi

teman sejawat dalam

hal penerapan

pendokumentasian

keperawatan di lembar

revisi kartu anestesi

dengan ramah

(Berorientasi

Pelayanan)

menggunakan bahasa

Indonesiayangbaikdan

benar (Harmonis) dan

tidak menyalahgunakan

wewenang atasan

(Akuntabel)

Saya bertindak proaktif

dalam Melakukan

koordinasi dengan

teman sejawat dalam

54

hal melakukan

penerapan dokumentasi

keperawatan di lembar

revisi kartu anestesi

(Adaptif)

Saya memberikan

kesempatan kepada

teman dinas untuk

selalu berkontribusi

(Kolaboratif )

Saya bertukar pendapat

dengan teman dinas

saat melakukan

tindakan penerapan

dokumentasi

keperawatan di lembar

revisi kartu anestesi

(Kompeten)

Saya menjaga ucapan

dan tindakan saya saat

melakukan koordinasi

dengan teman sejawat

55

d. Melakukan

koordinasi dengan

dr anestesi dalam

melakukan

penerapan

dokumentasi di

lembar revisi kartu

anestesi

Penerapan

revisi diterima

oleh dr anestesi

untuk menghindari

konflik (Loyal)

Saya Melakukan

koordinasi dengan dr

anestesi dalam

melakukan penerapan

dokumentasi di lembar

revisi kartu anestesi

menerapkan revisi kartu

anestesi untuk

memahami dan

memenuhi kebutuhan

masyarakat /pasien

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan ini dengan

jujur dan bertanggung

jawab (Akuntabel)

Saya melakukan

koordinasi dengan dr

anestesi mengenai

56

penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu

anestesi dengan

menunjukkan sikap

hormat dan menghargai

dan berkomunikasi

dengan menggunakan

bahasa indonesia yang

baik dan benar

(Harmonis)

untuk meningkatkan

kompetensi (Kompeten)

Saya ingin berkontribusi

untuk meningkatkan

mutu pelayanan di IBS (Loyal)

Saya ingin terus

berinovasi dan meningkatkan

kreatifitas (Adaptif)

57

Saya memberikan

kesempatan kepada dr

anestesi untuk

berkontribusi dalam hal

penerapan revisi kartu

anestesi (Kolaboratif)

Saya menyusun dan

mengajukan draft

untuk pengusulan

penambahan blanket

penghangat ditujukan

untuk memenuhi dan

memahami kebutuhan

masyarakat (Berorientasi

Pelayanan)

Saya membuat draft

dengan penuh

tanggung jawab dan

jujur (Akuntabel)

Dengan adanya kegiatan

mengajukan blanket

penghangat dengan Misi

RSUP Fatmawati yaitu

Memberikan pelayanan,

pendidikan dan

penelitian yang berfokus

pada pasien , berkualitas

dan berintegritas

Dalam hal ini sesuai

dengan nilai yang

dimiliki RSUP Fatmawati

adalah inovatif yaitu

dengan adanya rencana

kegiatan menyusun dn

mengajukan rancangan

proposal penambahan blanket penghangat

diharapkan adanya

usaha untuk

meningkatkan

pelayanan mutu yang

diberikan kepada

pasien/masyarakat

58
6. Mengajukan blanket penghangat a. Membuat draft pengajuan blanket penghangat Draf pengajuan blanket tersusun

Saya melaksanakan

tugas dengan baik

(Kompeten)

Saya membina

hubungan baik

dengan atasan

(Harmonis)

Saya mampu

beradaptasi dengan

lingkungan kerja

(Adaptif)

Saya melaksanakan

keputusan pimpinan

sesuai dengan norma

dan aturan yang

berlaku (Loyal)

Saya melakukan

konsultasi dengan

mentor dan kepala

Koordinator

59

b. Mengajukan draf

pengajuan blanket

penghangat ke

Instalasi Bedah

Sentral

Penunjang dan Administrasi dalam

penyusunan draft (Kolaboratif)

Draft diterima Saya melakukan

kegiatan mengajukan

membuat dan

mengajukan draf

pengajuan blanket

penghangat ke Instalasi

Bedah Sentral dengan

penuh tanggung jawab

dan jujur (Akuntabel)

Saya membuat dan

mengajukan draft guna

memenuhi kebutuhan

masyarakat (Berorientasi Pelayanan)

Saya melaksanakan

tugas dengan baik (Kompeten)

60

7. Melakukan

evaluasi penerapan

revisi kartu

anestesi

a. Melakukan

evaluasi teman

sejawat dalam hal

pendokumentasia

n tindakan

Saya membina

hubungan baik dengan

atasan (Harmonis)

Saya mampu

beradaptasi dengan

lingkungan kerja

(Adaptif)

Saya melaksanakan

keputusan pimpinan

sesuai dengan norma

danaturanyangberlaku

(Loyal)

Saya bekerja sama

dengan bagian

penunjang alat IBS saat

mengajukan blanket

Roll (Kolaboratif)

Teman sejawat

melakukan

dokumentasi

tindakan

saya melakukan

evaluasi teman sejawat

dalam hal

pendokumentasian

tindakan keperawatan

Dengan adanya kegiatan

melakukan evaluasi

penerapan revisi kartu

anestesi sesuai dengan

Misi RSUP Fatmawati

Dalam hal ini sesuai

dengan nilai yang

dimiliki RSUP Fatmawati

yaitu peduli dan inovatif

61

keperawatan di revisi kartu

anestesi

keperawatan dengan benar

di revisi kartu anestesi

dengan menunjukkan

sikap ramah dan

melakukan perbaikan

tiada henti

(Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

evaluasi dengan penuh

tanggung jawab, jujur

dan disiplin

(Akuntabel)

Saya melakukan

kegiatan evaluasi

penerapan revisi kartu

anestesi terhadap

teman sejawat dengan

menggunakan bahasa

indonesia yang baik dan

benar dan sopan santun

dan menghargai umpan

yaitu Memberikan

pelayanan, pendidikan

dan penelitian yang

berfokus pada pasien ,

berkualitas dan berintegritas

Yaitu dengan adanya

kegiatan evaluasi

penerapan revisi kartu

anestesi diharapkan

adanya tingkat

kepedulian tenaga

kesehatan didalam

melakukandokumentasi

keperawatan dan selalu

berinovasi untuk

meningkatkan mutu

pelayanan terhadap

pasien

62

8. Mengevalua si dan membuat

a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan

balik yang diberikan (Harmonis)

Saya memberikan

kesempatan kepada

teman sejawat untuk

berkontribusi (Kompeten)

Saya ingin berkontribusi

untuk meningkatkan

pelayanan (Loyal)

Saya bersikap proaktif

dalam hal evaluasi

penerapan revisi kartu

anestesi (Adaptif)

Memberikan

kesempatan kepada

teman dinas untuk

selalu berkontribusi (Kolaboratif)

Google form di isi oleh teman

sejawat

Dengan adanya

kegiatan melakukan

evaluasi teman sejawat

Dengan adanya kegiatan

mengevaluasi dan

membuat laporan

Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang

63

laporan pelaksanaan

penerapan

revisi kartu

anestesi

menggunakan google form

dengan menggunakan

google form diharapkan

dapat meningkatkan

optimalisasi pelayanan

yang terbaik terhadap

pasien (Berorientasi

Pelayanan), Saya melakukan

kegiatan evaluasi teman

sejawat dengan

menggunakan google

form dengan

bertanggung jawab,

cermat jujur ,disiplin (Akuntabel)

dan dilakukan dengan

kualitas terbaik (Kompeten)

saya membina

hubungan baik dengan

teman sejawat (Harmonis)

pelaksanaan penerapan

revisi kartu anestesi

sesuai dengan Misi RSUP

Fatmawati yaitu

Memberikan pelayanan, pendidikan dan

penelitian yang berfokus

pada pasien , berkualitas

dan berintegritas

dimiliki RSUP Fatmawati

yaitu peduli dan inovatif

Yaitu dengan adanya

kegiatan Mengevaluasi

dan membuat laporan

pelaksanaan penerapan

revisi kartu anestesi

diharapkan adanya

tingkat kepedualian

tenaga kesehatan

didalam melakukan

dokumentasi

keperawatan dan selalu

berinovasi untuk

meningkatkan mutu

pelayanan terhadap pasien

64

b. Melaporkan hasil

evaluasi ke mentor

Evaluasi hasil

diterima oleh mentor

rela berkorban di dalam

membuat laporan

(Loyal)

saya menyesuaikan diri

dengan lingkungan

kerja (Adaptif)

Bekerja sama dengan

mentor dalam

pembuatan evaluasi

google form

(Kolaboratif)

Saya mendengarkan

pendapat mentor

tentang laporan

evaluasi yang sudah

dibuat dengan ramah

cekatan dan melakukan

perbaikan tiada henti (Berorientasi

Pelayanan)

Saya melakukan

kegiatan melaporkan

65

hasil evaluasi ke mentor

dengan penuh

tanggungjawab,cermat

dan jujur (Akuntabel)

Saya membuat laporan

evaluasi dengan baik

dan tepat waktu

(Kompeten)

Saya membina

hubungan baik dengan

mentor (Harmonis)

Saya menghindari

tindakan dan ucapan

yang mengandung

SARA (Loyal)

Saya menyampaikan

ide gagasan untuk

meningkatkan

kemajuan instansi

(Adaptif)

Saya memberikan

kesempatan kepada

66
67 mentor untuk memberikan masukan (Kolaboratif)
Tabel 3.5 Matrik rancangan aktualisasi
No Mata pelatihan Kegiatan Jumlah aktualisasi per MP Ke - 1 Ke - 2 Ke – 3 Ke - 4 Ke - 5 Ke - 6 Ke - 7 Ke - 8 1. Berorientasi pelayanan 1 2 3 6 4 2 1 2 21 2. Akuntabel 1 2 3 6 4 2 1 2 21 3. Kompeten 1 2 3 6 4 2 1 2 21 4. Harmonis 1 2 3 6 4 2 1 2 21 5. Loyal 1 2 3 6 4 2 1 2 21 6. Adaptif 1 2 3 6 4 2 1 2 21 7. Kolaboratif 1 2 3 6 4 2 1 2 21 Jumlah MP yang diaktualisasikan per kegiatan 7 14 21 42 28 14 7 14 147
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi nilai-nilai dasar PNS (BerAKHLAK) Tabel 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)

No Kegiatan

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana tindakan yang akan

dilakukan

2. Mencari literatur kartu anestesi

3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi

4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi

5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital

6. Mengajukan blanket penghangat

7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi

8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi

Agustus September II III IV I II

68
H. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi TABEL 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan kegiatan aktualiasi nilai-nilai dasar serta kedudukan dan peran

ASN dalam NKRI dilaksanakan 8 agustus sampai 12 september 2022 di Gedung

Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta. Pelaksanaan aktualisasi ini

melibatkan berbagai pihak diantaranya Ibu Ns. Darlinah Tri Pratiwi, S.Kep selaku

Mentor Dan Koordinator Pelayanan Instalasi Bedah Sentral, Bapak Agus Dwinanto, SAP,MM selaku Coachdari Bapelkes Cikarang , Ibu Ns. Asiah Binaardi, S.Kep selaku

Kepala Ruangan Lantai 3 Ok Cito, Bapak Rudi Hartono Amk.An selaku penanggung

jawab anestesi Lantai 3 Ok Cito, Teman Sejawat Di Ok Cito Dan Ibs.

PelatihanDasarCPNSGolongan2Angkatan6Tahun2022diBapelkesCikarang terdiri dari berbagai tahapan kegiatan , diantaranya :

1. Massive Open Online Course (MOOC)

MOOC dilaksanakan pada 6 – 23 Juni 2022 secara mandiri melalui daring website

http://swajar-asnpintar.lan.go.id/ yang merupakan pembekalan peserta pelatihan

dari materi 4 agenda, yaitu :

a. Agenda 1 : Sikap Perilaku Bela Negara,

b. Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif),

c. Agenda 3 : Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan SMART ASN),

d. Agenda 4 : Habituasi.

2. Distance Learning (Pelatihan Jarak Jauh)

Distance learning dilaksanakan pada 7 Juli – 5 Agustus 2022 pembelajaran dilakukan secara mandiri dan kolaboratif melalui daring website

http://kolabjar.asnpintar.lan.go.id/ dan aplikasi zoom meeting.

3. Tahapan Aktualisasi

Tahapan ini dilaksanakan pada 8 Agustus – 12 September 2022 di Gedung

Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta Dengan mengimplementasi dari nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI.

Pembuatan laporan aktualisasi dan pemaparan hasil laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi juga merupakan bagian dari tahapan aktualisasi.

69
BAB IV

Tabel Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Sumber Keterangan Waktu pelaksanaan

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan

2. Mencari literatur kartu anestesi

Inovasi Terlaksana 8 – 12 Agustus 2022

Inovasi Terlaksana 8 – 12 Agustus 2022

3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi Inovasi Terlaksana 15 – 19 Agustus 2022

4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi Inovasi Terlaksana 22 Agustus 2022

5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital

Inovasi Terlaksana 22 – 26 Agustus 2022

6. Mengajukan blanket penghangat Inovasi Terlaksana 26 Agustus 2022

7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi

8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi

4. Kegiatan Klasikal

Inovasi Terlaksana 22 Agustus – 2 september 2022

Inovasi Terlaksana 5 – 9 september 2022

Kegiatan klasikal dilaksanakan selama 7 hari yaitu mulai tanggal 22 – 30 September 2022. Klasikal merupakan tahapan akhir dalam

kegiatan pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan Tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang.

70

B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan

Menghubungi kepala ruangan dan mentor dan menjelaskan rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan dilakukan

71
Tahapan Kegiatan 1

Dokumentasi meminta ijin mentor dan kepada kepala ruangan Ok Cito Lantai 3 Gedung Bougenvil mengenai rencana

kegiatan yang akan dilakukan

Output / hasil

terhadap penyelesaian

Isu

Ijin didapatkan

Waktu Pelaksanaan 8 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

72

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

Pada saat saya melakukan kegiatan meminta ijin Kepala Ruangan Gedung Bougenvil

Lantai 3 Ok Cito mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu revisi kartu

anestesi dengan menambahkan form suhu intra operasi dan pasca operasi dilakukan

dengan ramah (berorientasi pelayanan)

sayadatangkeruanganGedungBougenvilLantai3OkCitolebihawaldenganmelakukan absenterlebihdahuludansayabertatapmukadengankepalaruangangedungbougenvil

lantai 3 ok cito dan memaparkan rencana kegiatan yang akan saya lakukan kepada KepalaRuanganGedungBougenvilLantai3OkCitoyaitumelakukanrevisikartuanestesi dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)

Sayamelakukandiskusi(revisikartuanestesi)dengankepalaruanganGedungBougenvil

Lantai 3 Ok Cito tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan (Kompeten)

saya melakukan kegiatan meminta ijin kepada kepala ruangan Gedung Bougenvil Lantai

3 Ok Cito mengenai rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan saya lakukan dengan sopan dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)

Saya selalu menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara dalam setiap kegiatan yang saya lakukan (Loyal )

Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat saya berdinas dengan baik

(Adaptif)

Saya melakukan kerjasama dengan kepala ruangan pada saat meminta ijin mengenai renacan kegiatan yang akan dilaksanakan (kolaboratif)

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

SesuaidenganMisiRsupFatmawati yang pertama yaitu Memberikanpelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi,Dengan adanya kegiatanmemintaijin Kepadakepalaruangandan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu optimalisasi

pemantauan tanda vital dengan melakukan revisi kartu anestesi adalah bentuk darimisirsupfatmawatitersebut.

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini berhubungan dengan Nilai Inovatif dan Peduli dimana petugas kesehatan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan pemantauan tanda-tanda vital dengan melakukan revisi kartu anestesi

73

Kaitan dengan manajemen ASN dan Smart ASN

Dalam hal ini berhubungan dengan perencanaan dimana sebelum melakukan segala

kegiatan diperlukan adanya perencanaan untuk mendapatkan tujuan yang di inginkan (Manajemen ASN)

Saya meminta izin kepada Kepala Ruangan Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito dengan

bahasa yang ramah serta bersikap penuh sopan dan santun kepada kepala ruangan (SMART ASN : Hospitality)

Manfaat / Capaian

KegiatanmemintaijinkepadaKepalaRuanganGedungBougenvilLantai3OkCitoadalah bentuktanggungjawabpenulissebelummelaksanakanrencanakegiatandengantingkat capaian 100 %

Hambatan

TidakditemukanhalyangberartidalamhalmemintaijinkepadaKepalaRuanganGedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito

Mentor selalu mengarahkan dan memberikan support sistem di setiap kegiatan yang dilakukan

Solusi

Konsultasi dapat dilakukan dengan tatap muka

2.

Mencari literatur kartu anestesi

Tahapan Kegiatan

Output / hasil terhadap

penyelesaian Isu

Waktu Pelaksanaan

a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya

b. Merangkum Hasil Literatur

a. Literatur didapatkan

b. Rangkuman literatur tersusun

8 – 12 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya :

Saya melakukan kegiatan mencari literatur kartu anestesi berfokus untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan kegiatan mencari literatur dengan cara browsing di internet dengan cermat dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel)

Saya mencari literatur dilakukan untuk meningkatkan kompetensi diri (Kompeten)

74

Saya menghormati gagasan literatur yang teman saya sarankan (Harmonis)

sayainginberkontribusiterhadapruanganuntukmeningkatkanmutupelayanan (Loyal)

saya menggunakan literatur untuk mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan inovasi (Adaptif)

bersama teman dines melakukan pencarian literatur kartu anestesi (Kolaboratif)

75

Output pencarian literatur kartu anestesi intra dan post operasi Melakukan

browsingdarijurnalKegiatanmencariliteraturbersamatemandines(Kolaboratif)

DanBuktipengendalianmentor

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN

BerAKHLAK)

Kegiatan b . Merangkum Hasil Literatur

Saya melakukan Kegiatan merangkum hasil literatur tentang hipotermia ini digunakan untuk memenuhi dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi Pelayanan)

76
Dokumentasi Kegiatan :

Saya merangkum hasil literatur kartu anestesi dengan penuh semangat, jujur, bertanggungjawab, cermat dan disiplin (Akuntabel)

Saya merangkum hasil literatur kartu anestesi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan teman sejawat (Harmonis)

Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan mutu pelayanan di Ibs (Loyal) saya terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien (Adaptif)

saya melakukan kegiatan merangkum hasil literatur dengan meminta pendapat teman dinas tentang hasil rangkuman saya (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Rangkuman hasil literatur

A. Pengertian

Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011). Anestesi merupakan tindakan menghilangkanrasasakitketikamelakukanpembedahandanberbagaiprosedurlain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh (Morgan, 2011).

B. Macam – Macam Anestesi

Menurut Potter & Perry tahun 2006, pasien yang mengalami pembedahan akan menerima anestesi dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut:

1) Anestesi Umum

Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh. Pembedahan yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang membutuhkan manipulasi jaringan yang luas.

2) Anestesi Regional

Induksi anestesi regional menyebabkan hilangnya sensasi pada daerah tubuh tertentu. Anestesi regional terdiri dari spinal anestesi, epidural anestesi, kaudal anestesi. Metode induksi mempengaruhi bagian alur sensorik yang diberi anestesi. Ahli anestesi memberi regional secara infiltrasi dan lokal. Pada bedah mayor, seperti perbaikan hernia, histerektomi vagina, atau perbaikan pembuluh

77

darah kaki, anestesi regional atau spinal anestesi hanya dilakukan dengan induksi infiltrasi. Blok anestesi pada saraf vasomotorik simpatis dan serat saraf nyeri dan motoric menimbulkan vasodilatasi yang luas sehingga klien dapat mengalami penurunan tekanan darah yang tiba – tiba.

3) Anestesi Lokal

Anestesi lokal menyebabkan hilangnya sensasi pada tempat yang diinginkan. Obat anestesi menghambat konduksi saraf sampai obat terdifusi ke dalam sirkulasi.Anestesilokalumumnyadigunakandalamprosedurminorpadatempat bedah sehari.

C. Hipotermi

Hipotermiadalahsuatukondisidimanamekanismetubuhpenghantarsuhukesulitan untuk mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermi juga dapat didefinisikan suhu tubuh dibawah 36 0C. Hipotermi adalah keadaan dimana suhu inti tubuh dibawah batas normal, suhu normal tubuh manusia yaitu antara 36 0C-37,50C (Tamsuri, 2007).

Menurut Mangku dan Senapathi (2010), beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipotermi pada pasienpostoperasi antara lain:

1) Suhu kamar operasi yang dingin : Paparan suhu ruangan operasi yang rendah juga dapat mengakibatkan pasien menjadi hipotermi, hal ini terjadi akibat dari perambatan antara suhu permukaan kulit dan suhu lingkungan. Suhu kamar operasi selalu dipertahankan dingin (20–24 0C) untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri.

2) Cairan infus dan tranfusi darah dingin : Cairan intravena yang dingin tersebut akan masuk ke dalam sirkulasi darah dan mempengaruhi suhu inti tubuh (core temperature) sehingga semakin banyak cairan dingin yang masuk pasien akan mengalami hipotermi (Butwick etal, 2007).

3) Penggunaan agen inhalasi

a) Isofluran yaitu eter berhalotan dengan kadar obat tinggi menyebabkan pasien dapat menahan nafas lama sehingga durasi anestesi lama.

b) Desfluran yaitu memiliki kelarutan lebih rendah sehingga induksi dan pemulihan lebih cepat daripada desfluran, desfluran dapat mengakibatkan penurunan vasokontriksi dan mengakibatkan menggigil.

c) Sevofluran yaitu memiliki kelarutan lebih rendah dari desfluran, tetapi mengakibatkan vasodilatasi dan mengakibatkan hipotermi.

78

4) Luas luka operasi : Kejadian hipotermi dapat dipengaruhi dari luas pembedahan atau jenis pembedahan besar yang membuka rongga tubuh, misal pada operasi ortopedi, rongga toraks atau Operasi abdomen dikenal sebagai penyebab hipotermi karena berhubungan dengan operasi yang berlangsung lama, insisi yang luas, dan sering membutuhkan cairan guna membersihkan ruang peritoneum.

5) Lama operasi atau anestesi : Induksi anestesi mengakibatkan vasodilatasi. Proses kehilangan panas tubuh terjadi secara terus menerus. Panas diproduksi secaraterusmenerusolehtubuhsebagaihasildarimetabolisme.Prosesproduksi serta pengeluaran panas diatur oleh tubuh guna mempertahankan suhu inti tubuh dalam rentang 36-37,50C (Putzu, 2007).

6) Aktifitas otot yang menurun (tersedasi)

7) Usia lanjut : Usia lansia telah terjadi kegagalan memelihara suhu tubuh, baik dengan atau tanpa anestesi, kemungkinan hal ini terjadi karena penurunan vasokonstriksi termoregulasi yang terkait dengan usia (Kiekkas, 2007).

Kategori umur menurut Depkes RI (2009):

 Masa balita (0-5 tahun)

 Masa kanak-kanak (5-11 tahun)

 Masa remaja awal (12-17 tahun)

 Masa remaja akhir (18-26 tahun)

 Masa dewasa awal (27-36 tahun)

 Masa dewasa akhir (37-45 tahun)

 Masa lansia awal (46-60 tahun)

 Masa lansia akhir (61-65 tahun)

 Masa manula (65 sampai ke atas)

D. Mekanisme Kehilangan Panas

Menurut Lissauer (2009), penurunan suhu tubuh manusia selama anestesi umum mengikuti suatu pola tertentu, yaitu terbagi menjadi 3 fase.

1) Fase Redistribusi : Induksi anestesi umum akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini terjadi melalui dua mekanisme, yaitu obat anestesi secara langsung menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan anestesi umum menurunkan nilai ambang vasokonstriksi dengan menghambat fungsi termoregulasi sentral. Vasodilatasi ini akan mengakibatkaan panas tubuh dari bagian sentral suhu inti mengalir ke bagian perifer. Redistribusi panas tubuh ini

79

akan menyebabkan peningkatan suhu perifer tetapi menyebabkan penurunan suhuinti.Penurunansuhuintipadafaseiniterjadidengancepat.Suhuintiturun

1-1,5ºC selama jam pertama.

2) Fase Linear : Setelah fase redistribusi, suhu inti akan turun dengan lambat selama 2-4 jam berikutnya. Penurunan ini sekitar 0,5ºC setiap jamnya. Hal ini terjadi karena panas tubuh yang hilang lebih besar daripada panas yang diproduksi. Metabolisme tubuh menurun sebesar 15-40% selama anestesi umum.

3) Fase Plateau : Setelah klien teranestesi dan melewati fase linear, suhu tubuh akan mencapai keseimbangan. Pada fase ini, produksi panas seimbang dengan panas yang hilang. Fase ini terbagi menjadi dua, yaitu fase pasif dan aktif.

 Faseplateaupasif terjadijikaproduksipanas seimbang denganpanasyang hilang tanpa disertai aktivitas dari termoregulasi, yaitu tanpa disertai terjadinya vasokonstriksi. Tapi kombinasi dari penurunan produksi panas karena anestesi dan faktor-faktor operasi yang lain menyebabkan fase ini jarang terjadi. Fase ini lebih sering terjadi pada operasi-operasi kecil pada penderita yang terselimuti atau terbungkus oleh insulator yang baik.

 Fase planteau aktif terjadi saat suhu tubuh telah mencapai keseimbangan dengan terjadinya mekanisme vasokonstriksi.Pada saat suhu inti mencapai

33-35ºC akan memicu sistem termoregulasi untuk vasokonstriksi untuk mengurangi panas tubuh yang hilang dengan membatasi aliran panas dari jaringan inti ke jaringan perifer.

E. Klasifikasi Hipotermi

Hipotermi dapat diklasifikasikan menjadi (O’Connel etall,.2011) :

1) Ringan:Suhuantara32-36°C,kebanyakanorangbilaberadapadasuhuiniakan menggigil secara hebat, terutama di seluruh ekstremitas. Bila suhu lebih turun lagi, pasien mungkin akan mengalami amnesia. Peningkatan kecepatan nafas juga mungkin terjadi.

2) Sedang : Suhu antara 28°C -32°C, terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar yang mengakibatkan terjadinya hiporefleks, hipoventilasi, dan penurunan aliran darah ke ginjal. Bila suhu tubuh semakin menurun, kesadaran pasien bisa menjadi stupor, tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh, dan adanya resiko timbul aritmia.

80

3) Berat : Suhu <28°C, pasien rentan mengalami fibrilasi ventrikular, dan penurunan kontraksi miokardium, pasien juga rentan untuk menjadi koma, nadi sulit ditemukan, tidak ada reflek, apnea, dan oliguria.

F. Penatalaksanaan Hipotermi

Pencegahan hipotermi adalah meminimalkan atau membalik proses fisiologis.

Pengobatan mencakup pemberian oksigen, hidrasi yang adekuat, dan nutrisi yang sesuai. Terdapat 3 macam tehnik penghangatan yang di gunakan (Setiati etal.,

2008) :

1) Penghangatan Eksternal Pasif : Teknik ini dilakukan dengan cara menyingkirkan baju basah kemudian tutupi tubuh pasien dengan selimut hangat.

2) Penghangatan Eksternal Aktif : Teknik ini digunakan untuk pasien yang tidak berespon dengan penghangatan eksernal pasif (selimut penghangat, mandi air hangat atau lempengan pemanas), dapat diberikan cairan infus hangat intra vena (suhu 39°C -40°C) untuk menghangatkan pasien dan oksigen.

3) Penghangatan Internal Aktif : Ada beberapa metode yang dapat digunakan antaralainirigasiruangpleuraatauperitoneum,hemodialisisdanoperasibypass kardiopulmonal. Dilakukan bilas kandung kemih dengan cairan NaCl 0,9% hangat, bilas lambung dengan cairan NaCl 0,9% hangat (suhu 400 C-45 0C) atau dengan menggunakan tabung penghangat esophagus (esophagealwarming tubes).

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Sesuai dengan Misi Rsup Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi

Dengan adanya kegiatan mencari literatur diharapkan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin meningkat.

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini berhubungan dengan nilai inovatif dan peduli dimana petugas kesehatan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan pemantauan tanda-tanda vital dengan melakukan pencarian literatur

kartu anestesi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kaitan dengan manjemen ASN dan Smart ASN

Manajemen ASN : dengan adanya kegiatan mencari literatur hipotermia dan merangkum hasilnya diharapkan meningkatkan profesionalisme petugas di dalam melaksanakan pekerjaan

81

Smart ASN : saya mengakses internet untuk mencari literatur yang dibutuhkan dalam

aktualisasi yang dibuat (menguasai teknologi / IT )

Manfaat / Capaian

Dengan kegiatan mencari literatur dan merangkum hasil literatur yang diperoleh

diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dan sebagai bahan untuk

pembuatan sosialisasi

Hambatan / hasil Capaian

Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam mencari literature dan merangkum hasil

literatur

Capaian hasil 100 %

Solusi

Melakukan konsultasi dengan mentor tentang literatur yang dirangkum dan mentor memberikan arahan yang baik dalam setiap konsultasi

82

SPO Pemantauan Selama Proses Sedasi / Anestesi

Pemantauan Selama Proses Sedasi/Anestesi

Nomor Dokumen

HK.01.07/VIII.1/ /2018

Tanggal Terbit

Nomor Revisi 02

Halaman 1 / 2

STANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

Ditetapkan

Direktur Utama

dr. Mochammad Syafak Hanung, SpA, MPH NIP. 196010091286101002

Tindakan pemantauan yang dilakukan oleh tim anestesi/sedasi selama proses tindakan anestesi/sedasi.

1. Deteksi dini bila terjadi komplikasi dan penatalaksanaan segera bila terjadi komplikasi atau perubahan yang biasanya terjadi selama anestesi

2. Memastikan jalan nafas, ventilasi, oksigenasi, kardiovaskuler dan temperatur tubuh pasien adekuat dan sesuai sepanjang anestesi

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Nomor:

HK.01.07./VIII.1/1045/2018 tanggal 31 Juli 2018 tentang Pelayanan Anestesi/Sedasi dan Pembedahan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.

PROSEDUR

 Pemantauan selama anestesi dilakukan oleh Dokter Spesialis

Anestesiologi atau PPDS Anestesiologi dan penata anestesi/tenaga terampil anestesi yang telah dinyatakan kompeten untuk melakukan pemantauan selama anestesi

 Pemantauan adekuatnya jalan nafas dan ventilasi selama anestesi:

83

o Pengamatan tanda klinis (kualitatif) seperti pergerakan dada, observasi reservoir breathing bag, dan auskultasi suara nafas

o Bila tersedia ventilasi dapat dimonitor secara kuantitatif dengan pemantauan end tidal CO2

o Pada keadaaan ventilasi dikendalikan dengan memakai mesin anestesi, bila tersedia, hidupkan alarm untuk mendeteksi adanya kebocoran sistem pernafasan

o Pasien dalam anestesi regional atau MAC, adekuat tidaknya ventilasi diamati melalui tanda klinis kualitatif seperti yang telah disebutkan terdahulu.

 Pemantauan adekuat tidaknya oksigenasi selama anestesi:

o Pemantauan perubahan warna kulit pasien bila terjadi desaturasi dengan penerangan cahaya yang baik.

o Bila tersedia, pemantauan oksimetri denyut (pulse oximetri).

o Selama anestesi umum dengan menggunakan mesin anestesi, bila tersedia gunakan oxygen analyzer untuk memantau konsentrasi oksigen pada system pernafasan pasien dan hidupkan aliran low oxygen saturation.

 Pemantauan adekuat tidaknya fungsi sirkulasi pasien:

o Pemantauan tekanan darah arterial dan denyut jantung, bila memungkinkan setiap 5 menit.

o Pemantauan EKG secara kontinu mulai dari sebelum induksi anestesi.

Pemantauan Selama Proses Sedasi/Anestesi

o Setiap pasien yang mendapat anestesi, selain dari metode pemantauan dengan perabaan denyut nadi atau auskultasi bunyi jantung

 Pemantauan suhu tubuh selama anestesi

84
Nomor Dokumen HK.01.07/VIII.1/ /2018 Nomor Revisi 02 Halaman 2 / 2

UNIT TERKAIT

o Bila perubahan suhu tubuh pasien diperlukan, atau diantisipasi akan terjadi, suhu tubuh pasien sebaiknya dipantau selama anestesi.

o Bila diperlukan, tersedia alat yang dapat memantau suhu tubuh pasien

o Hasil pemantauan di atas dicatat pada rekam medis Catatan Anestesi/Sedasi pasien.

Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir

Instalasi Rawat Intensif

85

3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi

Tahapan Kegiatan (a) Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala

ruangan saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Tahapan kegiatan (b) Melakukankonsultasi dengan teman sejawat mengenai

rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Tahapan kegiatan (c) Melakukan konsultasi dengan dr anestesi mengenai

rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Output / hasil terhadap

penyelesaian Isu

a. Rancangan Revisi kartu anestesi disetujui oleh mentor dan kepala ruangan

b. Rancangan revisi kartu anestesi disetujui oleh

teman sejawat

c. Rancangan revisi kartu ansetesi disetujui oleh dokter anestesi

Waktu Pelaksanaan 15 – 19 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)

Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)

Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)

Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)

86

Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan konsultasi dengan mentor tentang rancangan revisi kartu anestesi

Lembar konsultasi dengan mentor

87

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

b. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat mengenai rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)

Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)

Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)

Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)

Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

88

kegiatan melakukan konsultasi dengan teman sejawat

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

c. Melakukan konsultasi dengan dr anestesi mengenai rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu

Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)

Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)

Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)

Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)

Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan konsultasi dengan dokter anestesi rencana kegiatan yang akan dilakukan

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Sesuai dengan Visi Rsup Fatmawati yaitu Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan

Multidisiplin yang Handal Bagi Masyarakat dan Misi Rsup Fatmawati yang pertama

89

yaitu Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi yaitu dengan adanya kegiatan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi diharapkan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakatsemakinmeningkat.

Penguatan Nilai Organisasi

Sesuai dengan Nilai Rsup Fatmawati yaitu nilai Inovatif dalam hal ini berhubungan dengan inovasiMenyusundanmengajukanrancanganrevisikartuanestesiuntukmeningkatkanmutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat meningkat.

Kaitan dengan Manjemen ASN dan Smart ASN

Manajemen ASN : dalam hal kegiatan menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi dengan melakukan konsultasi dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi menunjukkan sikap professional dalam hal meningkatkan mutu pelayanan yang ingin diberikan kepada pasien

Smart ASN : dalam hal ini menunjukkan sikap keramahan dalam melakukan konsultasi

dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi (Hospitality)

Manfaat / Hasil Capaian

Dengan adanya kegiatan menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi dengan

melakukan konsultasi dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi

diharapkan dapat memberikan arahan dalam tahap penyusunan dan diberikan kemudahan di tahapan-tahapan selanjutnya

Hambatan

Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam hal ini mentor selalu memberikan support dan dukungan dalam setiap kegiatan

Solusi

Melakukan konsultasi setiap kegiatan dengan mentor dan menerima arahan yang diberikan oleh mentor

4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi

a. Meminta ijin kepada kepala ruangan ,mentor dan Kepala instalasi IBS

Tahapan Kegiatan

b. Menyiapkan alat dan bahan sosialisasi revisi kartu anestesi

c. Menyebarkan undangan sosialisasi revisi kartu anestesi

90

d. Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi

e. Melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi

f. Melakukan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi

penyelesaian Isu Ijin diperoleh

Output / hasil terhadap

Waktu Pelaksanaan 22 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

a. Meminta ijin kepada kepala ruangan ,mentor dan Kepala Instalasi IBS

Saya menghubungi kepala ruangan dan mentor untuk meminta ijin melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan menunjukkan sikap ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan kegiatan meminta ijin melakukan sosialisasi melakukan dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)

Saya melakukan sosialisasi tanpa mengganggu waktu pelayanan ok cito (Kompeten)

Sebelum saya melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi terlebih dahulu saya meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)

Saya selalu menjaga nama baik sesama ASN dalam setiap kegiatan yang saya lakukan

(Loyal)

Saya ingin terus berinovasi dengan melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi

(Adaptif)

Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor untuk melaksanakan sosialisasirevisikartuanestesi (Kolaboratif)

91

Kegiatanmemintaijin kepadaMentor ,KepalaRuanganOkCitodan Penanggung

jawabanestesiokcito dansuratpemberianijindariKepala InstalasiBedahSentral

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

b. Menyiapkan alat dan bahan sosialisasi revisi kartu anestesi

Saya melakukankegiatanmenyiapkan alatdan bahan sosialisasi revisikartu anestesi sesuai

dengankebutuhansepertikartuanestesiyangsudahdiberitandauntukformsuhu,bolpoint warna hijau, media power point dan petunjuk teknis pengisian kartu anestesi

(Berorientasi Pelayanan)

92
Dokumentasi Kegiatan

Saya menyiapkan alat dan bahan dengan penuh semangat , bertanggung jawab, dan cermat (Akuntabel)

Sayamenyiapkanalatdanbahansosialisasirevisikartuanestesidengan baik (Kompeten)

Saya membina hubungan yang baik dengan teman dinas (Harmonis)

Saya menjaga nama baik sesame teman sejawat dan isntansi (Loyal)

Sayadapatmenyesuaikandiridanberinovasidalamkegiatansosialisasirevisikartuanestesi dengan baik (Adaptif)

Saya menghubungi bagian kelengkapan alat IBS untuk meminta kekurangan monitor suhu di ok 1 dan ruang recovery (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Alat Dan Bahan Untuk Persiapan Sosialisasi RevisiKartu Anestesi Di Ok Cito Lantai 3 berupa

Power Point, revisi kartu anestesi dan print out presentasi dan kebutuhan anestesi (suhu)

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

c. Menyebarkan undangan sosialisasi revisi kartu anestesi

saya melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan sungguh sungguh untuk

melakukan perubahan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

93

Saya melakukan kegiatan menyebarkan undangan sosialisasi dengan tidak menyalahgunakan wewenang yang sudah atasan berikan (Akuntabel)

Saya meningkatkan kompetensi diri (Kompeten)

Saya menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (Harmonis)

Saya menjaga nama baik instansi dan teman sejawat (Loyal)

Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar (Adaptif)

Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor dalam melakukan kegiatan menyebarkan undangan sosialisasi, Dengan menggunakan pesan melalui WA rencana dilakukan di minggu ke 4 bulan agustus dengan mengunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan menyebar undangan sosialisasi revisi kartu anestesi kepada teman sejawat di ok cito

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

d. Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi

Saya menyediakan tempat sosialisasi dengan cekatan (Berorientasi Pelayanan)

Saya menyediakan tempat sosialisasi dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)

Saya menyediakan tempat sosialisasi sesuai kebutuhan yang diperlukan (Kompeten)

Saya meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor untuk memakai tempat guna mengadakan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan ramah dan sopan (Harmonis)

Saya hadir lebih awal untuk menyediakan tempat sosialisasi (Loyal)

Saya bertindak proaktif dalam hal menyediakan tempat sosialisasi (Adaptif)

Sayaberkomunikasidengankepalaruanganmengenailokasisosialiasiyangakandigunakan (Kolaboratif)

94

Dokumentasi Kegiatan

Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi di ok cito lantai 3

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

e. Melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi

Saya melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk memahami dan memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam hal pelayanan (Berorientasi Pelayanan)

Saya menyampaikan tujuan sosialisasi yang akan disampaikan ,dengan menggunakan

bahasa yang baik dan santun ,dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)

Saya memahami revisi kartu anestesi yang sosialisasikan dengan baik (Kompeten)

Saya melaksanakan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan memperkenalkan diri dan menyapa teman sejawat (Harmonis)

Saya menghindari ucapan dan tindakan yang berkaitan dengan SARA saat sosialisasi (Loyal)

Saya terus berinovasi di dalam pelaksanaan sosialisasi revisi kartu anestesi (Adaptif)

Saya memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk menyampaikan pendapatnya (Kolaboratif)

95

Daftar hadir dan Kegiatan melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi di lantai 3 ok cito

Dan menginfokan di grup anestesi cara pengisian kartu anestesi (untuk teman sejawat yang belum bisa hadir saat sosialisasi)

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

f. Melakukan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi

sayamelakukanevaluasidenganmenunjukkansikapramahdanmelakukanperbaikantiada

henti (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan evaluasi dengan penuh tanggung jawab, jujur dan disiplin (Akuntabel)

Saya dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh teman sejawat dengan baik

(Kompeten)

96 Dokumentasi Kegiatan

Saya melakukan kegiatan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi terhadap teman sejawat

dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sopan santun dan menghargai umpan balik yang diberikan (Harmonis)

Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan pelayanan (Loyal)

Saya bersikap proaktif dalam hal evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi (Adaptif)

Saya memberikan kesempatan kepada teman sejawat untuk menyampaikan pendapatnya saat evaluasi sosialisasi (Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Pertanyaan dan masukan :

1. Apakahnantiakanadatindaklanjutmengenairevisikartuanestesiini?akandilakukan pengajuan untuk pengesahan

2. Apakah simbol yang digunakan sudah sesuai untuk penulisan suhu di kartu anestesi ? sudah sesuai dengan simbol yang ada di EWS di RSUP fatmawati

3. Revisi kartu anestesi ini sudah bagus karena adanya pemantauan suhu sendiri sangat penting untuk pasien-pasien yang beresiko tinggi terjadinya hipotermia (masukan)

4. Penulisan suhu di kartu anestesi sebaiknya langsung ditulis saja di bagian yang kosong (bawah) dan tidak perlu membuat kolom ulang (akan diusulkan )

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Dengan adanya kegiatan melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi sesuai dengan Misi RSUP Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas. Dengan adanya kegiatan melakukan revisi kartu anestesi diharapkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien makin meningkat.

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini berhubungan dengan nilai RSUP Fatmawati yaitu INOVATIF Dalam hal melakukan kegiatan sosialisasi kartu anestesi diharapkan adanya mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin meningkat.

Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

ManajemenASN: dalamhalmelakukankegiatansosialisasirevisikartuanestesidialkukan dengan sopan dan ramah dan mendengarkan pendapat/ masukan teman sejawat

(hospitality) bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan

(Profesionalisme)

Smart ASN : untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam hal pemantauan anestesi

97

Manfaat / Hasil Capaian

Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien-pasien yang

menjalankan operasi

Capaian 100 %

Solusi

Memberikan arahan berupa lampiran petunjuk pengisian revisi kartu anestesi dan contoh pengisiannya dan selalu mengkonsulkan segala kegiatan ke mentor dan mentor selalu

memberikan arahan pada setiap kegiatan

LAMPIRAN

Petunjuk Teknis Pengisian Revisi Kartu Anestesi

Persiapan Alat :

1. Kartu anestesi

2. Bolpoint warna hitam dan biru

Prosedur pengisian revisi kartu anestesi :

1. Menyiapkan monitor tanda-tanda vital

2. Memasang monitor tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi)

3. Mengukur monitor tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi)

4. Melaporkan hasil pemantauan tanda-tanda vital yang abnormal (contoh suhu yang abnormal) ke dr anestesi

5. Memasang blangket penghangat apabila suhu ditemukan abnormal

6. Mengukur ulang tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi) bila hasil normal

7. Melakukan dokumentasi di dalam catatan kartu anestesi dengan ketentuan :

 Penulisan suhu di kartu anestesi dituliskan di kolom yang sudah disediakan (revisi)

 Penulisan menggunakan bolpoint biru

 Tanda yang digunakan untuk menuliskan suhu X

5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital

a. Melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital pasien

b. Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

Tahapan Kegiatan

c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

98

Output / hasil terhadap

penyelesaian Isu

d. Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukanpenerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi

Tanda-tanda vital terukur dengan baik

Waktu Pelaksanaan 22 – 26 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

a. Melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital pasien

Sayamemperkenalkandiridenganramahkepasiendanmenjelaskantugassayadantujuan pemasangan alat-alat tanda vital (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital dengan penuh tanggung jawab, jujur dan cermat (Akuntabel)

Saya melakukan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten)

Saya membina hubungan yang baik dengan pasien dengan menggunakan komunikasi teraupetik (Harmonis)

Saya menghormati privasi pasien dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang prosedur yang akan dilakukan (Loyal) Saya bertindak proaktif dalam melakukan kegiatan memantau tanda-tanda vital pasien (Adaptif)

Saya bekerja sama dengan teman dines dalam membersihkan monitor anestesi setelah digunakan dengan cairan disinfektan dan merapikannya kembali (Kolaboratif)

99

Mempersiapkankebutuhananestesidanmelakukan kegiatan pemantauananestesi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

b. Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

saya melakukan kegiatan dengan fokus pelayanan yang ramah ,cekatan dan solutif diberikan kepada pasien (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan pendokumentasian keperawatan di lembar revisi kartu anestesi dengan

jujur, cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel)

Saya melaksanakan dengan kualitas terbaik (Kompeten)

Saya berkomunikasi dengan baik dan sopan (Harmonis)

Saya menjaga privasi identitas pasien (Loyal)

Saya bertindak proaktif dalam Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Adaptif)

Saya bekerjasama dengan teman dinas dalam pendokumentasian pasien di kartu anestesi (Kolaboratif)

100
Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan Melakukan Dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

Saya melakukan kegiatan koordinasi teman sejawat dalam hal penerapan pendokumentasian keperawatan di lembar revisi kartu anestesi dengan ramah

(Berorientasi Pelayanan) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (

Harmonis) dan tidak menyalahgunakan wewenang atasan (Akuntabel)

Saya bertindak proaktif dalam Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal

melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Adaptif)

Saya memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk selalu berkontribusi (Kolaboratif )

Saya bertukar pendapat dengan teman dinas saat melakukan tindakan penerapan

dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Kompeten)

101
Dokumentasi Kegiatan

Saya menjaga ucapan dan tindakan saya saat melakukan koordinasi dengan teman sejawat untuk menghindari konflik (Loyal)

Dokumentasi kegiatan

Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

d. Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi

Saya Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi menerapkan revisi kartu anestesi untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat /pasien (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan kegiatan ini dengan jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel)

Sayamelakukankoordinasidengandranestesimengenaipenerapandokumentasidilembar revisikartuanestesidenganmenunjukkansikaphormatdanmenghargaidanberkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)

untuk meningkatkan kompetensi (Kompeten)

Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan mutu pelayanan di IBS (Loyal)

Saya ingin terus berinovasi dan meningkatkan kreatifitas (Adaptif)

Saya memberikan kesempatan kepada dr anestesi untuk berkontribusi dalam hal penerapan revisi kartu anestesi (Kolaboratif)

102

Kegiatan melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan

dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Dengan adanya kegiatan melakukan penerapan revisi kartu anestesi sesuai dengan Misi

RSUP Fatmawati yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif

Yaitu dengan adanya kegiatan melakukan penerapan revisi kartu anestesi diharapkan

adanyatingkatkepeduliantenagakesehatandidalammelakukandokumentasikeperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.

Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Manajemen ASN : Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital merupakan sikap profesionalisme tenaga kesehatan dalam hal peningkatan mutu yang diberikan kepada pasien

Smart ASN : dengan menunjukkan sikap keramahan dalam hal melakukan pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien dan mendengarkan masukan / pendapat yang diberikan oleh teman sejawat dan dr anestesi dan mentor

Manfaat / Hasil Capaian

Hasil yang didapatkan pada tahap ini adalah terlaksananya pemantauan anestesi (suhu) di revisi kartu anestesi dengan baik sesuai dengan arahan di sosialisasi revisi kartu anestesi

Solusi

Penulismelakukankoordinasidengantemansejawattentangcarapemantauantanda-tanda vital dan pendokumentasian di lembar revisi kartu anestesi dan konsultasi dengan mentor di setiap kegiatan

103 Dokumentasi kegiatan

6. Mengajukan blanket penghangat

Tahapan Kegiatan

a. Menyusun dan mengajukan draft untuk

pengusulan penambahan blanket

penghangat

b. Mengajukan draft pengajuan blanket

penghangat ke Instalasi Bedah Sentral

Isu Draft tersusun

Output / hasil terhadap penyelesaian

Waktu Pelaksanaan 26 Agustus 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

a. Menyusun dan mengajukan draft untuk pengusulan penambahan blanket

penghangat

Sayamenyusundanmengajukan draftuntukpengusulanpenambahanblanketpenghangat ditujukan untuk memenuhi dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi

Pelayanan)

Saya membuat draft dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)

Sayamelaksanakan tugasdenganbaik (Kompeten)

Sayamembinahubunganbaikdengan atasan (Harmonis)

Sayamampuberadaptasidenganlingkungan kerja (Adaptif)

Saya melaksanakan keputusan pimpinan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku (Loyal)

Saya melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala Koordinator Penunjang dan Administrasidalam penyusunandraft (Kolaboratif)

104

Dokumentasi Kegiatan

Konsultasi dengan kepala Koordinator penunjang dan administrasi IBS dan mengajukan permohonan blanket penghangat

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

b. Mengajukan draftpengajuan blanketpenghangat keInstalasiBedah Sentral

Saya melakukan kegiatan mengajukan membuat dan mengajukan draf pengajuan blanket penghangat ke Instalasi Bedah Sentral dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)

Saya membuat dan mengajukan draft guna memenuhi kebutuhan masyarakat (Berorientasi Pelayanan)

Saya melaksanakan tugas dengan baik (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan atasan (Harmonis)

Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja (Adaptif)

Saya melaksanakan keputusan pimpinan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku (Loyal)

Saya bekerja sama dengan bagian penunjang alat IBS saat mengajukan blanket Roll (Kolaboratif)

105

dokumentasi kegiatan

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Dengan adanya kegiatan mengusulkan penambahan blanket penghangat sesuai dengan

MisiRSUPFatmawatiyaituMemberikanpelayanan,pendidikandanpenelitianyangberfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal inisesuai dengan nilai yangdimilikiRSUP Fatmawati adalah inovatif yaitudengan

adanya rencana kegiatan mengusulkan penambahan blanket penghangat diharapkan

adanya usaha untuk meningkatkan pelayanan mutu yang diberikan kepada pasien/masyarakat.

Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Smart ASN : Dengan melakukan komunikasi yang efektif dan menunjukkan sikap ramah dan sopan dalam melakukan pembuatan draft penambahan blanket penghangat (hospitality)

Manfaat / Hasil Capaian

Dengan adanya pengajuan penambahan blanket penghangat untuk di kamar ok cito diharapkan pasien menjadi lebih nyaman dan resiko hipotermia bisa diminimalkan

Solusi

Memodifikasi ruangan dan suhu agar meminimalkan resiko hipotermia

7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi

Tahapan Kegiatan 1 Melakukan evaluasi teman sejawat dalam hal pendokumentasian tindakan keperawatan di revisi kartu anestesi

106

Output / hasil terhadap

penyelesaian Isu

Teman sejawat melakukan dokumentasi tindakan

keperawatan dengan benar

Waktu Pelaksanaan 22 Agustus – 2 september 2022

Hasil Capaian 100 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

saya melakukan evaluasi teman sejawat dalam hal pendokumentasian tindakan

keperawatan di revisi kartu anestesi dengan menunjukkan sikap ramah dan melakukan

perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan evaluasi dengan penuh tanggung jawab, jujur dan disiplin (Akuntabel)

Saya melakukan kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi terhadap teman sejawat

dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sopan santun dan menghargai umpan balik yang diberikan (Harmonis)

Saya memberikan kesempatan kepada teman sejawat untuk berkontribusi (Kompeten)

Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan pelayanan (Loyal)

Saya bersikap proaktif dalam hal evaluasi penerapan revisi kartu anestesi (Adaptif)

Memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk selalu berkontribusi

(Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

107
108

Kegiatanmelakukanmonitoringanestesiintra danpascaoperasidankomitmen

bersamapenerapan revisikartuanestesidiOkCitoGedungBougenvilLantai3

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Dengan adanya kegiatan melakukan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi sesuai

dengan Misi RSUP Fatmawati yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif

Yaitu dengan adanya kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi diharapkan adanya tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.

Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi menggambarkan tugas ASN sebagai pelayan publik yang harus memberikan mutu pelayanan (Profesionalisme) yang terbaik di dalam setiap kegiatan yang dilakukan dengan penuh keramahan (Hospitality)

Manfaat / Hasil Capaian

Dengan adanya kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi diharapkan teman sejawat bersedia dan mampu melaksanakan penerapan dan pendokumentasian di lembar revisi kartu anestesi

Solusi

Penulismelakukankomunikasiyangbaikdengantemansejawatdanmemintakesediaannya untuk menerapkan kegiatan revisi kartu anestesi dengan melakukan monitoring suhu di intra op dan pasca op

8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi

a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan

Tahapan Kegiatan

Output / hasil terhadap

penyelesaian Isu

menggunakan google form

b. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor

a. Google form di isi oleh teman sejawat

b. Evaluasi hasil diterima oleh mentor

Waktu Pelaksanaan 5 – 9 september 2022

Hasil Capaian 81,81 %

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

109

a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form

Dengan adanya kegiatan melakukan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pelayanan yang terbaik terhadap pasien (Berorientasi Pelayanan),

Saya melakukan kegiatan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form

dengan bertanggung jawab, cermat jujur ,disiplin (Akuntabel)

dan dilakukan dengan kualitas terbaik (Kompeten)

saya membina hubungan baik dengan teman sejawat (Harmonis)

rela berkorban di dalam membuat laporan (Loyal)

sayamenyesuaikandiridenganlingkungankerja (Adaptif)

bekerja sama dengan mentor dalam pembuatan evaluasi google form

(Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Meminta kesediaan teman sejawat mengisi form evaluasi penerapan revisi kartu anestesi di gedung bougenvil lantai 3 ok cito

Form Evaluasi Penerapan Revisi Kartu Anestesi Di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito RSUP

Fatmawati Jakarta

Nama :

Jabatan :

1. Menurut Saudara pemantauan suhu tubuh pasien selama operasi itu bagaimana ?

o Penting sekali

o Tidak penting

2. Tanda apakah yang digunakan dalam pemantauan suhu tubuh pasien selama operasi berdasarakan revisi kartu anestesi

110

o +

3. Apakah Saudara sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien selama operasi ?

o Ya

o Tidak

4. ApakahSaudarasudahmelakukantindakanpendokumentasianpemantauansuhutubuh pasien saat intra operasi di kartu anestesi?

o Ya

o Tidak

5. Apakah Saudara sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room) ?

o Ya

o Tidak

6. ApakahSaudarasudahmelakukantindakanpendokumentasianpemantauansuhutubuh pasien pasca operasi (recovery room) ?

o Ya

o Tidak

7. Apa yang Saudara lakukan apabila pasien beresiko mengalami hipotermi ?

o Memasang blanket penghangat dan mengatur suhu kamar operasi

o Dibiarkan saja

8. Kendala saat melakukan tindakan pemantauan suhu tubuh pasien intra operasi dan pasca operasi (Recovery Room) ?

9. Kritik : 10.Saran : Berdasarkan hasil dari form evaluasi didapatkan data berupa :

1. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) menjawab pemantauan suhu tubuh pasien sangat penting

2. Sejumlah 9orang(81,81%)sejawatanestesidiokcitomengertitentangtanda(X)yang digunakan untuk menuliskan suhu di form revisi kartu anestesi ,sementara ada 2 orang (18,18 %) belum memahami tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.

111
o X

3. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien selama operasi .

4. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan pendokumentasian pemantauan suhu tubuh pasien saat intra operasi .

5. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room).

6. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan pendokumentasian pemantauan suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room).

7. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan memasang blanket penghangat dan mengatur suhu kamar operasi apabila pasien beresiko mengalami hipotermia.

8. Kendala yang dihadapi oleh teman sejawat anestesi di ok cito saat melakukan monitoring pemantauan suhu tubuh pasien intra dan pasca operasi (Recovery Room) :

 Alat pengukur suhu sering terlepas

 Tidak semua monitor terpasang pengukur suhu

 Karena suhu ruang kamar operasi terlalu dingin , jadi suhu pasien nilainya

kebanyakan rendah walau sudah diselimuti dan memakai blanket penghangat.

 Karena sudah terbiasa tidak melakukan pengukuran suhu sehingga sering lupa.

9. Kritik dari teman sejawat anestesi di ok cito :

 Kertas monitoring yang ada saat ini belum lengkap dengan kolom suhu tubuh

 Pemantauan suhu tubuh pasien terus dilakukan terutama pada anak-anak dan usia lanjut

10.Saran dari teman sejawat anestesi:

 Apabila ada alat yang rusak agar segera dilaporkan sehingga dapat pengganti atau perbaikan secepatnya

 Difasilitasi pengadaan bolpoint warna biru untuk pencatatan suhu tubuh pasien di kartu anestesi

 Usulan penggantian kertas monitoring anestesi yang baru

 Apabila nilai suhu tidak sesuai angka normal sebaiknya diukur dengan alat manual (dimulut/diketiak)

Berdasarkan hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Teman sejawat anestesi sejumlah 9 orang (81,81%) mengerti, memahami dan melakukan cara penggunaan monitor suhu saat intra operasi dan pasca operasi dan

112

cara pendokumentasiannnya di revisi kartu anestesi dan terdapat 2 orang (18,18 %)

yang masih belum memahami tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.

2. Terdapat sejumlah kendala dalam melakukan pemantauan suhu pasien intra operasi dan pasca operasi diantaranya alat pengukur suhu yang sering terlepas , hasil suhu yang didapatkan kebanyakan rendah

3. Kritik dari teman sejawat diantaranya : Kertas monitoring yang ada saat ini belum lengkap dengan kolom suhu tubuh, diutamakan pemantauan suhu untuk anak-anak dan usia lanjut

4. Sarandaritemansejawatdiantaranya:melaporkansegeraapabilaadaalatyangrusak agar segera dillaporkan sehingga dapat pengganti atau perbaikan secepatnya , difasilitasipengadaanbolpointwarnabiruuntukpencatatansuhutubuhpasiendikartu anestesi ,Usulan penggantian kertas monitoring anestesi yang baru ,Apabila nilai suhu tidak sesuai angka normal sebaiknya diukur dengan alat manual (dimulut/diketiak) .

Tindak lanjut :

1. Sosialisasi kembali kepada teman sejawat sebanyak 2 orang ( 18,18%) tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.

2. Melaporkan hasil evaluasi pemantauan suhu tubuh ke Instalasi Bedah Sentral untuk di fasilitasi :

a. Di sahkan form kartu anestesi anestesi yang baru.

b. Penggunaan bolpoint warna biru untuk penulisan suhu di kartu anestesi dan melakukan operan ke shift selanjutnya ketersediaan bolpoint warna.

c. Penggunaan suhu di ketiak atau telinga apabila dijumpai suhu tubuh paseien yang masih dibawah normal.

d. Dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban kamar operasi secara berkala dan dilakukan tindak lanjut bila tidak sesuai standar.

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

b. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor

Saya mendengarkan pendapat mentor tentang laporan evaluasi yang sudah dibuat dengan ramah cekatan dan melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)

Saya melakukan kegiatan melaporkan hasil evaluasi ke mentor dengan penuh tanggung jawab ,cermat dan jujur (Akuntabel)

113

Saya membuat laporan evaluasi dengan baik dan tepat waktu (Kompeten)

Saya membina hubungan baik dengan mentor (Harmonis)

Saya menghindari tindakan dan ucapan yang mengandung SARA (Loyal)

Saya menyampaikan ide gagasan untuk meningkatkan kemajuan instansi (Adaptif)

Saya memberikan kesempatan kepada mentor untuk memberikan masukan

(Kolaboratif)

Dokumentasi Kegiatan

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Denganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapanrevisi kartuanestesisesuaidenganMisiRSUPFatmawatiyaituMemberikanpelayanan,pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas

Penguatan Nilai Organisasi

Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif

Yaitudenganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapan revisi kartu anestesi diharapkan adanya tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam

114

melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.

Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN

Dalam hal ini dengan adanya kegiatan mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan

penerapan revisi kartu anestesi menggambarkan tugas ASN yaitu sebagai pelayanan publik yang professional dan berkualitas

Manfaat / Hasil Capaian

Denganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapanrevisi kartu anestesi diharapkan dapat menjadi tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.

Solusi

Melakukan konsultasi dengan mentor

C. Capaian Penyelesaian

Kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pemantauan Tanda-tanda Vital dengan

melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati

Jakarta merupakan bagian dari peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien serta penerapan nilai – nilai ASN BerAkhlak. Penerapan revisi kartu anestesi

denganmenambahkanformsuhudikartuanestesitelahdilakukandandiaplikasikanoleh teman sejawat di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.

Berikut ini adalah gambaran testimony dari teman sejawat anestesi di Gedung

Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta :

Berdasarkan hasil testimoni yang dilakukan kepada 3 teman sejawat anestesi

penulis menyimpulkan bahwa Optimalisasi Pemantauan Tanda-tanda Vital dengan

melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati

115

Jakarta sangat bermanfaat untuk meningkatkan pasien safety dan terkadang suhu yang didapatkan dari pemantauan cenderung hipotermia sehingga harus mengukur secara manual.

D. Rencana Tindak Lanjut

1. Sosialisasi kembali kepada teman sejawat sebanyak 2 orang ( 18,18%) tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.

2. Melaporkan hasil evaluasi pemantauan suhu tubuh ke Instalasi Bedah Sentral untuk di fasilitasi :

 Di sahkan form kartu anestesi anestesi yang baru.

 Penggunaan bolpoint warna warni (biru) untuk penulisan suhu di kartu anestesi dan melakukan operan ke shift selanjutnya ketersediaan bolpoint warna.

 Penggunaan suhu di ketiak atau telinga apabila dijumpai suhu tubuh pasien yang masih dibawah normal.

 Dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban kamar operasi secara berkala dan dilakukan tindak lanjut bila tidak sesuai standar.

116

A. Kesimpulan

Berdasarkancapaianpelaksanaanaktualisasimengenai “OptimalisasiPemantauan

Tanda-tanda Vital dengan melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai

3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta” dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Isu yang diangkat pada aktualisasi ini adalah belum optimalnya pemantauan tandatanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil

Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta dengan Gagasan kreatif Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK CITO Rsup Fatmawati Jakarta.

2. Rincian kegiatan yang diaplikasikan dari gagasan penyelesaian isu yang diangkat yaitu Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan, Mencari literatur kartu anestesi, Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi, Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi, Menerapkandanmelaksanakanpemantauantanda-tandavital,Mengajukanblanket penghangat, Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi dan Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi.

3. Kegiatan aktualisasi melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi, menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital dan Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien yang menjalankan operasi.

1. Bagi Profesi

Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK

Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu dapat menjadi solusi memudahkan pelaksanaan pemantauan suhu pasien baik di intra operasi maupun pasca operasi.

2. Bagi RSUP Fatmawati

Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK

Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan misi

117 BAB
V
B. Saran

RSUP Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.

3. Bagi Peserta

Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK

Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian petugas didalam memantau suhu pasien selama intra operasi maupunpascaoperasi danpenatalaksanaan hipotermiayangsering dialami oleh pasien.

118

REFERENSI

RSUP Fatmawati, Profil RSUP Fatmawati, Retrieved : http://rsupfatmawati.id/assets/pdf/struktur%20organisasi%20RSF%202021.pdf,

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Umum_Pusat_Fatmawati

https://images.app.goo.gl/5ufNvDbivh6rtYwY8

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1301460050/7_BAB_II.pdf

Amelia,Rizki.2021,ModulPelatihanDasarCalonPsegawaiNegeriSipil:SMARTASN,Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Fatimah Elly & Irawati, Erna. 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen ASN, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi Pelayanan, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :Kompeten, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad& Irawati, Erna. 2021, ModulPelatihan Dasar Calon PNS : Loyal,Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

119

Lampiran Bukti Pengendalian Mentor

Lampiran

120
121
122
123
124
125
126

LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL DENGAN

MELAKUKAN REVISI KARTU ANESTESI DI GEDUNG BOUGENVIL

LANTAI 3 OK CITO RSUP FATMAWATI JAKARTA

DISUSUN OLEH RETNO SUSANTI

Isu

• Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang

Penyebab isu

menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta

• Pemahaman petugas tentang SPO pemantauan anestesi dan tanda-tanda vital yang masih rendah

• Masih rendahnya kepatuhan petugas menggunakan monitor suhu

• Monitor alat yang kurang lengkap

• Belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi intra op dan post operasi

Data

• data operasi bulan April 2022 didapatkan data jumlah operasi adalah 132 pasien

• pemantauan selama berdinas di kamar Ok Cito Bougenvil Lantai 3 sebanyak 66 pasien (50%)

• pasien yang mengeluh menggigil kedinginan serta tidak menggunakan blanket penghangat sebanyak 75,75 % (50 pasien)

Gagasan kreatif Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital dengan melakukan revisi kartu

asnestesi di gedung bougenvil lantai 3 ok cito RSUP Fatmawati Jakarta

1. Manfaat Bagi Penulis :

• Mengaktualisasikan Nilai-nilai Berakhlak Dalam Pekerjaan Sehingga Mampu Menjadi

Habituasi

• Meningkatkan Profesionalisme Petugas Di Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Seorang

Perawat Anestesi

2. Manfaat Bagi Instansi : Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Yang Diberikan

Kepada Masyarakat

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Dapat Meningkatkan Rasa Kepercayaaan Masyarakat

Terhadap Pelayanan Yang Diberikan

Manfaat

RENCANA KEGIATAN

1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan

2. Mencari literatur kartu anestesi

3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi

4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi

5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital

6. Mengajukan blanket penghangat

7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi

8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi

A. Menghubungi Kepala Ruangan Dan Mentor Dan Menjelaskan Rencana

Kegiatan (Revisi Kartu Anestesi) Yang Akan Dilakukan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK) : (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif, kolaboratif)

Dokumentasi kegiatan

Waktu Pelaksanaan : 8 agustus 2022

Hambatan : tidak ditemukan hambatan

Mentor dan kepala ruangan selalu memberikan support

Manfaat / Capaian : bentuk tanggung jawab penulis sebelum melaksanakan rencana kegiatan

Capaian 100 %

Kegiatan Ke 1

Kegiatan Ke 2 . Mencari Literatur Kartu Anestesi

A.

Melakukan Browsing Dari Jurnal Terpercaya

B. Merangkum Hasil Literatur

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar

ASN BerAKHLAK) :(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif ,kolaboratif)

Dokumentasi kegiatan

Manfaat / Capaian

menambah wawasan bagi penulis dan sebagai bahan

untuk pembuatan sosialisasi

Hambatan / hasil Capaian

Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam mencari literature dan merangkum hasil literatur

Waktu Pelaksanaan : 8 – 12 Agustus 2022

A B

Kegiatan ke 3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi

a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan

menambahkan form suhu

b. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat

c. Melakukan konsultasi dengan dr anestesi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)

• (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif ,kolaboratif)

Dokumentasi kegiatan

Manfaat / Hasil Capaian

• dapat memberikan arahan dalam tahap penyusunan dan diberikan kemudahan di tahapan-tahapan selanjutnya

Hambatan

Waktu Pelaksanaan

• Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam hal ini mentor

selalu memberikan support dan dukungan dalam setiap

kegiatan

• 8 – 12 Agustus 2022

a b c

Tahapan kegiatan :

a. Meminta ijin kepada kepala ruangan ,mentor dan Kepala instalasi IBS

b. Menyiapkan alat dan bahan sosialisasi revisi kartu anestesi

c,. Menyebarkan undangan sosialisasi revisi kartu anestesi

d. Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi

e. Melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi

f. Melakukan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi

Kegiatan Ke 4. Melakukan Sosialisasi Revisi Kartu Anestesi

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Agenda 2 (Nilai

Dasar ASN

BerAKHLAK) : :(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,adaptif,,kolab oratif)

Manfaat / Hasil

Capaian

Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan

kepada pasienpasien yang

menjalankan operasi

Pelaksanaa n : 22 Agustus 2022 Dokumentasi kegiatan a b c d e f
Waktu

a. Melakukan kegiatan monitor

tanda-tanda vital pasien

b. Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

c. Melakukan koordinasi dengan

teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi

d. Melakukan koordinasi dengan dr

anestesi dalam melakukan penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu

anestesi

Waktu pelaksanaan : 22 – 26 Agustus

2022

Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN

BerAKHLAK) : (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif ,kolaboratif)

Manfaat / Hasil

Capaian

Hasil yang

didapatkan pada

tahap ini adalah

terlaksananya

pemantauan anestesi

(suhu) di revisi kartu

anestesi dengan baik

sesuai dengan

arahan di sosialisasi

revisi kartu anestesi

KEGIATAN 5 . MENERAPKAN DAN MELAKSANAKAN PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL
Dokumentasi kegiatan a b c d

Kegiatan 6. Mengajukan Blanket Penghangat

Menyusun dan mengajukan draft untuk pengusulan penambahan blanket penghangat

Dokumentasi kegiatan

Keterkaitan substansi mata pelatihan Agenda 2 nilai-nilai BerAkhlak ( berorientasi pelayanan, Akuntabel,Kolaboratif)

Waktu Pelaksanaan : 26 Agustus 2022

Manfaat / hasil capaian :

Dengan adanya pengajuan penambahan blanket penghangat untuk di kamar ok cito

diharapkan pasien menjadi lebih nyaman dan resiko hipotermia bisa diminimalkan

a

KEGIATAN 7. MENGEVALUASI PENERAPAN REVISI KARTU ANESTESI

Melakukan evaluasi teman sejawat dalam hal pendokumentasian

tindakan keperawatan di revisi kartu anestesi

Waktu Pelaksanaan : 22 Agustus – 2 september 2022

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK) : (Berorientasi

pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif, kolaboratif)

Manfaat / Hasil Capaian

Dengan adanya kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi

diharapkan teman sejawat bersedia dan mampu melaksanakan

penerapan dan pendokumentasian di lembar revisi kartu anestesi

Dokumentasi kegiatan

KEGIATAN KE 8. MENGEVALUASI DAN MEMBUAT LAPORAN PELAKSANAAN PENERAPAN REVISI KARTU ANESTESI

a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form

b. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor

Waktu Pelaksanaan : 5 – 9 september 2022

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK) : (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal ,Adaptif ,kolaboratif)

Manfaat / Hasil Capaian

Dengan adanya kegiatan mengevaluasi dan membuat laporan

pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi diharapkan dapat

meningkatkan kepedulian tenaga kesehatan didalam melakukan

dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan

mutu pelayanan terhadap pasien.

Dokumentasi kegiatan

a. b.

Kendala Yang Dihadapi Teman Sejawat Pada Saat Melakukan Pemantauan

Anestesi berdasarkan Google Form yang dibuat

Alat Pengukur Suhu Sering Terlepas

Hasil Yang Didapatkan Cenderung Lebih Rendah Karena Pengaruh Suhu Lingkungan Yang Ada

Form anestesi yang ada masih diisi secara manual untuk pemantauan suhu

Capaian Penyelesaian

• Gambaran Testimoni Dari Teman Sejawat Anestesi Di Gedung

Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta dilakukan melalui

pesan via whatsApp:

Rencana Tindak Lanjut

1. Sosialisasi kembali kepada teman sejawat sebanyak 2 orang ( 18,18%) tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.

2. Melaporkan hasil evaluasi pemantauan suhu tubuh ke Instalasi Bedah Sentral untuk di fasilitasi :

Di sahkan form kartu anestesi anestesi yang baru.

Penggunaan bolpoint warna warni (biru) untuk penulisan suhu di kartu anestesi dan melakukan operan ke shift selanjutnya ketersediaan bolpoint warna

Penggunaan suhu di ketiak atau telinga apabila dijumpai suhu tubuh pasien yang masih dibawah normal.

Dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban kamar operasi secara berkala dan dilakukan tindak lanjut bila tidak sesuai standar.

Kesimpulan

• Berdasarkan Aktualisasi yang dilakukan dapat memberikan Manfaat Yaitu Meningkatkan

Mutu Pelayanan Yang Diberikan Kepada Pasien Sesuai Dengan Misi RSUP Fatmawati Yaitu

Memberikan Pelayanan, Pendidikan Dan Penelitian Yang Berfokus Pada Pasien , Berkualitas

Dan Berintegritas Dan Meningkatkan Kewaspadaan Petugas Di Dalam Melakukan

Kegiatan Monitoring Tanda-tanda Vital (Suhu) Di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup

Fatmawati

.

menjadi solusi memudahkan

pelaksanaan pemantauan

suhu pasien baik di intra

operasi maupun pasca

Saran

operasi

dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan

kepada pasien sesuai dengan misi RSUP Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan

pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus

pada pasien , berkualitas dan berintegritas

meningkatkan kepedulian petugas didalam memantau

suhu pasien selama intra operasi maupun pasca

operasi dan penatalaksanaan hipotermia yang sering

dialami oleh pasien.

1. Bagi Profesi : dapat 2. Bagi RSUP Fatmawati : 3. Bagi Peserta : dapat

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.