LAPORAN SEMINAR AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ( CPNS )
GOLONGAN II ANGKATAN VI
OPTIMALISASI PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL DENGAN MELAKUKAN REVISI KARTU
ANESTESI DI GEDUNG BOUGENVIL LANTAI 3 OK CITO RSUP FATMAWATI JAKARTA
DISUSUN OLEH :
NAMA : RETNO SUSANTI A.Md.Kep
NIP : 199004222022032002
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2022
i
ii
iii DAFTAR ISI Hal Lembar Pengesahan Rancangan Aktualisasi ............................................................... ii Daftar Isi iii Kata Pengantar ....................................................................................................... vii BAB I . Pendahuluan ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Tujuan ........................................................................................................... 1 C. Manfaat ......................................................................................................... 2 D. Ruang Lingkup ............................................................................................... 3 BAB II Gambaran Profil Organisasi dan Peserta Latsar CPNS ....................................... 4 A. Profil RSUP Fatmawati Jakarta ......................................................................... 4 1. Profil RSUP Fatmawati Jakarta ..................................................................... 4 2. Visi, Misi dan Tujuan RSUP Fatmawati Jakarta .............................................. 6 3. Nilai-Nilai dan Falsafah RSUP Fatmawati Jakarta ........................................... 7 4. Manajerial dan Struktur Organisasi ............................................................... 8 B. Profil Peserta Latsar CPNS................................................................................ 10 1. Struktur Organisasi ..................................................................................... 12 2. Sasaran Kinerja Pegawai.............................................................................. 13 BAB III . Rancangan Aktualisasi ............................................................................... 15 A. Identifikasi Isu ............................................................................................. 15 B. Penetapan Core Isu ...................................................................................... 20 C. Penyebab Isu 22 D. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................... 23 E. Rencana Kegiatan ........................................................................................ 24 F. Matrik Rancangan Aktualisasi 24 G. Matrik rekapitulasi ........................................................................................ 67 H. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 68 BAB IV. Laporan Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................. 69 A. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 69
iv B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................................................................... 71 C. Capaian Penyelesaian Isu .............................................................................. 115 D. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 116 BAB V. Kesimpulan dan Saran 117 A. Kesimpulan .................................................................................................. 117 B. Saran .......................................................................................................... 117 Daftar Pustaka 119 Lampiran 120
v Daftar Tabel Tabel 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021 ............................... 12 Tabel 3.2 Matrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis APKL 20 Tabel 3.3 Fishbone .................................................................................................. 22 Tabel 3.4 Rencana Kegiatan ..................................................................................... 24 Tabel 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi .................................................................... 67 Table 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK) ..... 67 Tabel 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 68
vi
Gambar 2.1 Manajerial dan Strutur Organisasi RSUP Fatmawati..................... 8 Gambar 2.2 Profil Peserta Latsar ................................................................. 10
Daftar Gambar
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan aktualisasi ini dengan judul “OptimalisasiPemantauanTandaTanda Vital Dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi Di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito
Rsup Fatmawati Jakarta” tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini Penulis buat sebagai salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan VI Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut membantu dan memberikan bimbingan kepada Penulis dalam menyelesaikan karya akhir ini. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Andi Saguni, MA, selaku Direktur Utama RSUP Fatmawati
2. Drs. Suherman , M.Kes, selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
3. Ns. Darlinah Tri Pratiwi S.Kep, selaku mentor dan koordinator IBS RSUP Fatmawati
4. Ns. Asiah Binaardi S.Kep, selaku Kepala Ruangan OK Cito RSUP Fatmawati
5. Agus Dwinanto, SAP,MM, selaku Coach
6. dr. Arum Wiratri, M.P.H, selaku Penguji
7. Kedua Orangtua, Keluarga, Saudara, Sahabat, Teman Sejawat dan Teman-Teman
Latsar CPNS Golongan II Angkatan VI di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan lingkungan pelatihan yang kondusif dan menyenangkan bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa masih ada kemungkinan kesalahan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun Penulis harapkan agar dapat berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi Penulis, satuan kerja, pasien dan banyak pihak di masa yang akan datang.
Jakarta , 29 September 2022
Penulis Retno Susanti, A.Md.Kep
vii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014, tugas ASN adalah melaksanakan kebijakanpublikyangdibuatolehpejabatpembinakepegawaiansesuaidenganperaturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas sertamemperatpersatuandankesatuanNegaraRepublikIndonesia.Undang-undangNo.
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan Instansi Pemerintah untuk memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan.
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu pemerintahan negaraIndonesiayangmelindungisegenapbangsaIndonesia,memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Nilai Dasar ASN atau Nilai-Nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adapatif, dan Kolaboratif) merupakan core values ASN yang
berperan sebagai panduan berpikir, bertutur dan berperilaku oleh seluruh ASN di Indonesia. Ketentuan terkait Nilai-Nilai BerAKHLAK ini juga diatur dalam Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 20 Tahun 2021
tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN.
Menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014 definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
B. Tujuan
1. Tujuan
a) Tujuan Umum
Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan CPNS mampu untuk menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, Manajemen ASN dan Smart ASN sebagai seorang PNS.
b) Tujuan Khusus
1
Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1) Mampumelakukanasuhankeperawatanyangprofessionaltanpamembedabedakan status, agama, ras dan suku pasien.
2) Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas sebagai perawat anestesi.
3) Mampu meningkatkan kualitas pelayanan anestesi yang diberikan terhadap pasien di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.
4) Mampu meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan anestesi yang diberikan di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.
5) Mampu menurunkan angka kejadian yang tidak diinginkan selama tindakan operasiberlangsung(resikokedinginan/hipotermidanresikokematianyang paling fatal).
1. Manfaat Bagi Penulis
a) Mengaktualisasikan nilai-nilai BerAkhlak dalam pekerjaan sehingga mampu menjadi habituasi.
b) Meningkatkan profesionalisme petugas di dalam melaksanakan tugas sebagai seorang perawat anestesi
c) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan disiplin untuk terwujudnya pasien safety.
d) Meningkatkan nilai-nilai inovasi di dalam pekerjaan.
e) TerwujudnyaSDMyangprofesionaldanberorientasikepadapelayananpelanggan sesuai dengan tujuan RSUP Fatmawati.
a) Meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
b) Membantumewujudkanvisi “MenjadiRumahSakitDenganPelayananMultidisiplin Yang Handal Bagi Masyarakat” dan misi yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.
c) TerwujudnyaSDMyangprofesionaldanberorientasikepadapelayananpelanggan sesuai dengan tujuan RSUP Fatmawati.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
2
C. Manfaat
2. Manfaat Bagi Instansi
a) Dapat meningkatkan rasa kepercayaaan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan selama menjalankan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup
Fatmawati Jakarta.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada aktualisasi ini adalah mengimplementasikan Nilai-Nilai Bela
Negara, Nilai-Nilai ASN BerAkhlak, Manajemen ASN dan Smart ASN. Sasaran pada kegiatan ini adalah petugas anestesi yang bertugas di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito
Rsup Fatmawati Jakarta. Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus
2022 sampai 22 September 2022 dengan isu yang dipilih yaitu belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung
Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta. Gagasan kreatif sebagai wujud
permasalahan yang ada yaitu Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan
Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK CITO Rsup Fatmawati
Jakarta dengan rencanakegiatan ada8yaituberupa meminta ijinkepadakepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan, mencari literatur kartu anestesi, menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi, melakukan sosialisasi revisikartuanestesi, menerapkan danmelaksanakan pemantauan tanda-tanda vital,mengajukanblanketpenghangat, mengevaluasipenerapanrevisikartuanestesidan mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi.
3
BAB II
Gambaran Profil Organisasi dan Peserta Latsar CPNS
A. Profil RSUP Fatmawati Jakarta
1. Profil RSUP Fatmawati Jakarta
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (disingkat RSUP Fatmawati) adalah sebuah rumah sakit milik pemerintah yang terletak di Jakarta, Indonesia. Nama Fatmawati diambil dari nama mantan ibu negara yakni Ibu Fatmawati Soekarno.
Berawal dari gagasan Ibu Fatmawati istri Soekarno yang saat itu sebagai ibu Negara
Republik Indonesia untuk mendirikan Rumah Sakit Tuberkulose bagi anak – anak, baik untukperawatanmaupuntindakanrehabilitasinya.Makapadatanggal30Oktober1953
Ibu Fatmawati menggalang dana sebagai modal pertama pendirian Yayasan Ibu
Soekarno untuk pembangunan rumah sakit tersebut. Melalui Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari berbagai pihak antara lain Departemen Kesehatan, Yayasan Dana
Bantuan Departemen Sosial Republik Indonesia, dan lain–lainnya , pembangunan
gedung Rumah Sakit TBC Anak – anak dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal2Oktober1954olehIbuFatmawatiSoekarno.Padatanggal12Desember1958
Yayasan Ibu Soekarno menyerahkan proses pembangunan rumah sakit kepada
Departemen Kesehatan R.I, dengan persetujuan dari Yayasan Dana Bantuan
Departemen Sosial R.I. pada tanggal 9 September 1959.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri KesehatanR.I, tanggal 12 April 1961 fungsi rumah sakit berubah menjadi rumah sakit umum. Penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumah sakit dilaksanakan oleh dan dengan anggaran Departemen
Kesehatan R.I. Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 April 1961, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Rumah Sakit. Atas usulan Dr. R. Soehasim selaku Direktur
kepadaIbuFatmawatiSoekarno,makapadatanggal23Mei1967GubernurDKIJakarta
Ali Sadikin meresmikan perubahan nama RSU Ibu Soekarno menjadi R.S. Fatmawati
sekaligus pemberian nama Jalan R.S. Fatmawati. Kemudian R.S. Fatmawati mengalami perubahan-perubahan dan peningkatan status, berdasarkan Keputusan Menteri
KesehatanR.I,Undang–undang,PeraturanPemerintahdanpenghargaan-penghargaan berturut-turut sebagai berikut:
4. Tanggal 22 Februari 1979. RS Fatmawati sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas B sekaligus sebagai Pusat Rujukan Wilayah Jakarta Selatan.
5. Tanggal 30 Mei 1984, R.S. Fatmawati dipergunakan sebagai tempat pendidikan calon dokter dan calon dokter sepesialis.
4
6. Tanggal 13 Juni 1994 R.S. Fatmawati ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Pusat
Kelas B Pendidikan.
7. Sejak bulan Juli 1997 RSUP Fatmawati mengalami perubahan status dari Unit Swadana menjadi Instansi Pengguna PNBP ( Penerimaan Negara Bukan Pajak ).
8. Tanggal12Desember2000,R.SFatmawatiditetapkansebagaiPerusahaanJawatan
Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.Tanggal 10 Oktober 2003 mendapatkan
Penghargaan Internasional sebagai The First Problem Solving for Better Health@
Hospital in Indonesia dari The Dreyfus Health Foundation of New York
9. Pada Konvensi Kinerja Tim Klinis Rumah Sakit dalam rangka Hari Kesehatan
Nasional Penghargaan ke 39 Tahun 2003, R.S. Fatmawati mendapatkan:
10. Sebagai Rumah Sakit Terbaik Kategori Tim Pengendalian Infeksi Nosokomial,
11. Sebagai Rumah Sakit Terbaik Kategori Tim Sosio Klinis Rumah Sakit ( Tim Kesehatan Remaja ).
12. Tanggal 14 April 2004 memperoleh status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk
16 bidang pelayanan Dari hasil survei oleh Komisi Akreditasi Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya (KARS).
13. Tanggal 6 September 2004 mendapatkan Penghargaan dari Presiden R.I, berupa Trophy Citra Pelayanan Prima sebagai Unit Kerja Pelayanan Percontohan Terbaik.
14. Tanggal 25 November 2004 Penghargaan Unit Percontohan “Citra Pelayanan Prima Bidang Kesehatan” Tahun 2004.
15. Tanggal 11 Agustus 2005, diteiapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
DepartemenKesehatanR.IDenganMenerapkanPolaPengelolaanKeuanganBadan Layanan Umum.
16. Tanggal 2 Desember 2005 Pemenang I Lomba Penilaian Infrastruktur Rumah Sakit untuk Mendukung Program Pengendalian Resistensi Anti Mikrob Tahun 2005.
17. Tanggal 20 s/d 23 November 2007 dilaksanakan Akreditasi kembali untuk 16
Pelayanan dan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI pada tanggal 25
Januari 2008 berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap.
18. Pada bulan Desember 2008 RSUP Fatmawati mendapatkan Piagam Penghargaan
”Indonesian Hospital Management Award” pada acara PERSI AWARD-IHMA 2008, sebagai juara Harapan 1 Kategori Human Resources Development Project dengan judul: ”Fatmawati Award dengan hadiah Umroh 2008”.
19. Pada tahun 2010, RSUP Fatmawati ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas A
Pendidikan dan berhasil mendapatkan status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap untuk ketiga kalinya. Selain itu, RSUP Fatmawati berhasil mendapatkan MDGs
5
Award dari Wakil Presiden RI dalam rangka HKN Tahun 2010, serta memperoleh
juara ke-2 Persi Award category Family Planning di bulan November 2010.
20. Pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dandinyatakanLulusTingkatParipurnaolehKomisiAkreditasiRumahSakit(KARS).
Dan pada tahun 2013 RSUP Fatmawati telah terakreditasi oleh Joint Comission International (JCI).
Adapun Para Direktur yang memimpin R.S. Fatmawati dari masa ke masa adalah :
1. Kolonel Dr. Soejoto: 1961 – 1966
2. Dr. R. Soehasim: 1966 – 1971
3. Dr. H.E. Tardan: 1971 – 1983
4. Dr. H. Roeslani, Sp.THT: 1983 – 1988
5. Dr. Adji Muslihuddin, Sp.THT: 1988 – 1993
6. Dr. Heyder Tadjoedin, Sp.PD: 1993 – 1998
7. Dr. Santoso Soeroso, Sp.A (K) MARS: 1998 – 2001
8. Dr. dr. Sutoto, M.Kes: 2001 – 2005
9. Dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS: 2005 – 2008
10. Dr. H. Chairul Radjab Nasution, SpPD,K-GEH,FINASIM,MKes: 2008 – 2010
11. Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn,KIC,MARS: 2010 – 2017
12. Dr. Mochammad Syafak Hanung, SpA, MPH: 2017 – 2020
13. Dr. Andi Saguni, MA : 2021 – sekarang
2. Visi , Misi dan Tujuan RSUP Fatmawati Jakarta
a. Visi RSUP Fatmawati
“Menjadi Rumah Sakit Dengan Pelayanan Multidisiplin Yang Handal Bagi Masyarakat”
b. Misi RSUP Fatmawati :
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas
2) Meningkatkan inovasi dan produktifitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya
3) Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik
4) Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini
6
c. Tujuan RSUP Fatmawati :
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (pasien safety)
2) Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
3) Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian
4) Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan pelanggan
5) Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit
3. Nilai-nilai dan Falsafah RSUP Fatmawati
a. Nilai - nilai RSUP Fatmawati “PROAKTIF”
a) Peduli : Selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
b) PROfesional :Melaksanakantugassesuaidengankompetensi(pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya)
c) integritAs : Selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik
d) Komitmen : Dalam bekerja pikiran focus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal
e) Teamwork : Dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mendukung satu sama lain
f) InovatiF : Dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakan hal yang baru
b. Falsafah RSUP Fatmawati
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjunjung tinggi kehidupan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan
3) Menghargai pentingnya persatuan dan kerjasama
4) Menjunjung keseimbangan dan kelestarian lingkungan
5) Kebersamaan dalam kemajuan dan kesejahteraan
7
4. Manajerial, Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Jakarta
a. Manajerial dan Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Jakarta
Gambar 2.1 Manajerial dan Strutur Organisasi RSUP Fatmawati
8
9
B. Profil Peserta Latsar
Nama : Retno Susanti
Tempat ,Tanggal Lahir : Kebumen, 22 April 1990
NIP : 199004222022032002
Pangkat / Golongan : Pengatur / II C
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : Instalasi Bedah Sentral (Ok Cito ) RSUP Fatmawati Jakarta
Instansi : Kementerian Kesehatan
Gambar 2.2 Profil Peserta Latsar
1. Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021
Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan kamar operasi yang memberikanpelayanan dari operasi elektif, operasi CITO, bedah prima dan Covid. Operasi elektif berada di gedung lantai 5 dan 6 Gedung Bougenvil. Operasi elektif terdiri dari 15 kamar operasi yang terdiri dari bedah plastik, bedah vascular, bedah urologi, bedah jantung, bedah orthopedi, bedah syaraf, bedah digestif, bedah anak, bedah obgyn, bedah THT, bedah onkologi, bedah mata, bedah umum Ok Cito Lantai 3 Bougenvile terdiri dari Ok Cito (2 kamar operasi) dan Ok Covid (gedung Ibs lama yang terdiri dari 2 kamar operasi) dan dikepalai oleh 1 Kepala Ruangan. Kamar Ok Cito berada di Gedung Bugenvil lantai 3 yang terdiri dari 2 kamar operasi. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:
a. Kepala Instalasi Bedah Sentral : 1 orang
b. Koordinator Pelayanan : 1 orang
c. Koordinator Penunjang dan Admistrasi : 1 orang
d. Sekertaris : 1 orang
e. Kepala Ruangan 3 Lantai : 3 orang
f. Perawat bedah ok cito dan ok covid : 22 orang
g. Penata anestesi ok cito dan ok covid : 12 orang
h. Pekarya ok cito : 1 orang
10
11 i. CS Ok cito dan ok covid : 6 orang
1. Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Bedah Sentral Tahun 2021
KEPALA INSTALASI BEDAH SENTRAL
dr. Dany Kurniadi Ramdhan, Sp.B.S
Koordinator Pelayanan
Ns. Darlinah Tri Pratiwi S.Kep
Kepala Ruang lantai 3
Ns. Asiah Binaardi S.Kep
Koordinator Jang & Adm Sekretaris
Ns. Indra S.Kep
Mugiyanto
Penyelia Alat
Eko Priyono
Kepala Ruang lantai 5
Ns. Evi Nuria S.Kep
Kepala Ruang Lantai 6
Ns. Syaiful Rohman S.Kep Chif on Duty
Narendra Sulistyawatiarya, AMK
12
2. Sasaran Kinerja Pegawai
Dalam pelaksanaan aktualisasi nilai BerAKHLAK, peran dan kedudukan ASN
peserta latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VI mengacu kepada kegiatan yang
terdapat dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu:
b. Optimalisasi Produktivitas Layanan: melakukan tindakan operasi sesuai dengan
rencana
c. Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: penggunaan APD sesuai standar
d. Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: kepatuhan mencuci tangan
sebelum dan sesudah operasi
e. Optimalisasi Penerapan Pelayanan IBS Berfokus pada Keselamatan Pasien: semua tindakan operasi tercapai 100%
f. Pemenuhan dan Peningkatan Kompetensi SDM: mengikuti seminar/lokakarya internasional/nasional sebagai peserta
Sedangkan untuk uraian tugas di rumah sakit adalah:
1. Memahami konsep dasar keperawatan
2. Memahami prinsip etik, legal, peka budaya dalam keperawatan
3. Memahami prinsip komunikasi teurapeutik
4. Memahami prinsip caring dalam keperawatan
5. Memahami prinsip keselamatan pasien
6. Memahami prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
7. Memahami prinsip Kerjasama tim
8. Memahami kebutuhan belajar klien dan keluarga terkait pemenuhan kebutuhan dasar
9. Memahami peran dan tanggungjawab sebagai perawat pelaksanan
10.Memahami metode penugasan dalam pemberian asuhan keperawatan
11.Memahami mutu dalam asuhan keperawatan
12.Memahami konsep berpikir kritis
13.Menjalankan peran sebagai perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat ketergantungan minimal dan partial
14.Melakukan asuhan keperawatan dnegan menggunakan keterampilan Teknik dasar
15.Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam asuhan keperawatan
16.Melakukan komunikasi teurapeutik di dalam asuhan keperawatan
17.Menerapkan caring dalam keperawatan
18.Menerapkan prinsip keselamatan klien
19.Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
13
20.Melaksanakan Kerjasama tim dalam asuhan keperawatan
21.Melakukan proses edukasi Kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar
22.Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
23.Memasang pulse oksimetri
24.Melakukan suction
25.Memasang nasofaring dan orofaring tube
26.Memberikan oksigen dengan nasal kanul, masker dan bag-mask
27.Memberikan obat per aerosol
28.Memberikan bantuan hidup dasar
29.Melakukan perawatan pasien dengan ventilator: fiksasi ETT
30.Asistensi intibasi dan ekstubasi
31.Mengambil darah untuk pemeriksaan darah
32.Monitor intake dan output cairan pasien
33.Melakukan perawatan infus
34.Melakukan pemasangan infus
35.Memberikan transfusi darah
36.Melakukan resusitasi Jantung paru
37.Melaksanakan pemberian obat melalui oral, injeksi dan suppositoria
38.Melakukan perekaman EKG dan Intrepretasi EKG
39.Melakukan Tindakan berpindah dari kursi roda, brankard, tempat tidur
40.Melakukan Teknik relaksasi, imaginasi terpimpin, distraksi dan hypnosis
41.Menggunakan APD sesuai prosedur
42.Melakukan identifikasi pasien
43.Melakukan pengelolaan obat dengan benar
44.Menyiapkan pasien operasi dengan benar
45.Mengorientasi pasien terhadap petugas dan lingkungan kerja
14
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Harrison (2008:550) dalam (Kriyantono, 2012) memberikan definisi bahwa isu adalahberbagaiperkembangan,biasanyadidalamarenapublik,jikaberlanjut, dapat secara signifikan mempengaruhi operasional atau kepentingan jangkapanjang dari organisasi. Identifikasi isu ini dibuat berdasarkan data dan pengamatan langsung yang dilakukan petugas di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati gedung Bougenvil lantai 3 serta konsultasi dengan Mentor. Berikut ini adalah penjelasan masing - masing isu tersebut yaitu :
1. Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasienpasien yang melakukan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP
Fatmawati Jakarta
a. Tugas dan Fungsinya Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai
OptimalisasiProduktifitasLayanandalamhalpemantauantanda-tandavital(suhu) pasien selama melakukan operasi.
b. Data dan Fakta
Didalampemantauanpasienselamasedasi/anestesibertujuanuntukmendeteksi dinibilaterjadikomplikasidanpenatalaksanaansegerabilaterjadikomplikasiatau perubahan yang biasanya terjadi selama anestesi dan memastikan jalan nafas, ventilasi, oksigenasi, kardiovaskuler dan temperatur tubuh pasien adekuat dan sesuaisepanjanganestesi.Dalam1jampertamaanestesidapatterjadiredistribusi panas tubuh dari inti tubuh ke perifer sehingga terjadi penurunan suhu inti tubuh 0,5 sampai 1,5 derajat Celcius. Menurut Dugdale (2008) secara garis besar mekanisme penurunan suhu tubuh selama anestesi terjadi melalui :
Kehilanganpanaspadakulitolehkarenaprosesradiasi,konveksi,konduksidan evaporasi yang lebih lanjut menyebabkan redistribusi panas inti tubuh ke perifer
Produksi panas tubuh menurun akibat penurunan laju metabolisme (Ihn, dkk, 2008)
Di dalam melakukan pemantauan pasien selama operasi perlu adanya pemantauan tanda-tanda vital (Tensi, Nadi, Suhu , Respirasi) sesuai dengan SPO pemantauan tanda-tanda vital dan SPO pemantauan anestesi yang telah ada.
15
Berdasarkan data operasi bulan April 2022 didapatkan data jumlah operasi adalah 132 pasien. Dari data tersebut ada yang dilakukan pembiusan dengan general anestesi sebanyak 58 pasien ,spinal anestesi sebanyak 57 pasien dan lokal anestesi sebanyak 17 pasien. Penulis melakukan pemantauan selama berdinas di kamar Ok Cito Bougenvil Lantai 3 sebanyak 66 pasein (50%). Dari data tersebut pasien yang mengeluh menggigil kedinginan serta tidak menggunakan blanket penghangat sebanyak 75,75 % (50 pasien). Karena suhu kamar operasi yang dingin dan belum terpantaunya suhu pasien tersebut serta belum adanya form suhu di kartu anestesi saat intra operasi dan post operasi untuk dilakukan dokumentasi keperawatan serta keterbatasan blanket penghangat yang ada.
Dalam hal ini perlu adanya kepedulian petugas di dalam menjaga suhu tubuh pasien selama menjalani operasi agar stabil dan pasien merasa nyaman yaitu dengan menghubungi pihak tata udara (AC) untuk mengatur suhu kamar operasi (19-22)sesuaikebutuhanpasiendansesuaitingkatkelembabanruangan(40-60).
Dan masih rendahnya kepatuhan petugas di dalam menggunakan monitor suhu yang ada di mesin anestesi. Terkadang ada monitor suhu yang kurang lengkap seperti di ruang recovery room.
c. Kondisi yang diharapkan
Dalam hal ini diharapkan optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital dengan tujuan untuk Petugas, Rumah sakit dan Masyarakat :
Adanya pemantauan tanda-tanda vitaldilakukandengan maksimal (petugas).
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat (Rumah Sakit)
Menurunkan angka kejadian insiden yang tidak diinginkan (Rumah Sakit).
Dengan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan diharapkan masyarakat merasa terjamin keselamatannya dan tingkat kepercayaan menjadi semakin meningkat terhadap pelayanan rumah sakit yang diberikan (masyarakat).
d. Dampak
Jika hal ini terus dibiarkan maka akan menimbulkan suatu masalah yaitu :
Pemantauan tanda-tanda vital menjadi kurang optimal.
Mutu pelayanan yang diberikan mengalami penurunan
Resiko terjadinya insiden yang tidak diinginkan (resiko kedinginan/ hipotermi dan resiko kematian yang paling fatal).
Pasien merasa tidak nyaman pada saat dilakukan tindakan operasi.
16
Resiko tingkat kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit mengalami penurunan.
e. Keterkaitan dengan Agenda III
1) Manajemen ASN
Sikap profesionalisme harus dilakukan dalam melakukan pemantauan tandatanda vital pasien selama menjalani operasi karena hal ini menunjukkan sikap kita sebagai perawat yang bertanggung jawab di dalam melaksanakan tugas
sesuai kompetensi dan SOP yang ada untuk menunjang peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2) Smart ASN
Sesuai kedudukan dan peran PNS dalam mewujudkan Smart ASN yaitu nilai Integritas. Dengan integritas yang tinggi kita dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai kompetensi.
2. Belum optimalnya pelaksanaan handhygiene(5 moment) di Kamar Operasi
IBS RSUP Fatmawati Jakarta
a. Tugas dan Fungsinya Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai
penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi : optimalisasi pelaksanaan hand hygiene(5moment)di kamar operasi IBS RSUP Fatmawati
b. Data dan fakta
Hand hygiene adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan air mengalir dengan sabun antiseptik (hand wash) ataupun dengan menggunakan cairan disinfektan. Hygiene tangan baik dilakukan dalam 5 momen/saat :
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum tindakan aseptik
Setelah terkena cairan tubuh pasien
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien kondisi saat ini yaitu belum maksimalnya kepatuhan petugas untuk melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan di Kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta. Berdasarkan data audithandhygienepada bulan April 2022, didapatkan data bahwa angka kepatuhan untuk IBS RSUP Fatmawati dengan persentase 86,1%. Hal ini menandakan bahwa masih adanya pegawai yang tidak patuh.
c. Kondisi yang diharapkan
17
Adanya tingkat kepatuhan petugas di dalam melaksanakan handhygiene (5 moment) di Kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta.
d. Dampak
Jika hal ini terus terjadi, angka infeksi nosokomial dapat meningkat dan mengakibatkan kerugian baik untuk pasien, karyawan maupun rumah sakit.
e. Keterkaitan dengan agenda III
1) Manajemen ASN
Sikap profesionalisme harus dilakukan dalam hal penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan melakukan tindakan optimalisasi pelaksanaan handhygiene(5 moment) di kamar operasi IBS RSUP Fatmawati.
2) Smart ASN
Sesuai kedudukan dan peran PNS dalam hal ini berhubungan dengan nilai
Smart ASN yaitu Integritas dimana petugas kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi di dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan melakukan hand hygiene (5 moment) untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan apabila hal ini belum maksimal dilaksanakan dengan baik.
3. Belum optimalnya penggunaan blanket penghangat terhadap pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati
Jakarta
a. Tugas dan Fungsi Sesuai Sasaran Kinerja Pegawai
Optimalisasi Produktifitas Layanan dengan optimalisasi penggunaan blanket penghangat terhadap pasien-pasien yang menjalankan operasi di Gedung
Bougenvil Lantai 3 OK Cito Rsup Fatmawati Jakarta
b. Data dan Fakta
Berdasarkan data operasi bulan Juni 2022 didapatkan data jumlah operasi adalah
143 pasien. Dari data tersebut didapatkan jumlah pasien dibius umum adalah sebanyak 65 pasien, spinal anestesi sebanyak 64 pasien dan pasein dibius lokal sebanyak 14 pasien. Penulis melakukan observasi terhadap 89 pasien (62,23 %).
Dari jumlah 89 pasien ada sejumlah pasien sekitar 37 pasien (41,57 %) menggunakanblanketpenghangatyangdiletakkandibawahtubuhpasiendengan dialasi terlebih dahulu menggunakan kain bersih di kamar operasi selama operasi.
Dikarenakan keterbatasan blanket penghangat yang tersedia di kamar OK Cito
lantai 3 Gedung Bougenvil. Dan penggunaan blanket penghangat di khususkan
untukpasien-pasiendenganrencanaoperasipanjangataupunpasien-pasienyang
18
beresiko tinggi terjadi hipotermia ataupun kalau berlangsung operasi hanya 1
kamaroperasisajamakablanketpenghangatinidigunakanuntukpasientersebut.
Khusus untuk pasien neonatal (0-1 bln) menggunakan warmer selama operasi berlangsung. Dalam hal ini perlu diantisipasi oleh perawat dengan pemasangan blanket penghangat sebelum pasien dilakukan pembiusan dan pengaturan suhu untuk pasien-pasien neonatal.
c. Kondisi yang diharapkan
Adanya penggunaan blanket penghangat digunakan secara maksimal untuk semua pasien guna mencegah resiko hipotermia
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat (Rumah Sakit)
Dengan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan diharapkan masyarakat merasa terjamin keselamatannya dan tingkat kepercayaan menjadi semakin meningkat terhadap pelayanan rumah sakit yang diberikan (masyarakat).
d. Dampak
Jika hal ini tidak segera ditangani maka resiko terjadinya pasien mengalami hipotermia dan pasien merasa tidak nyaman selama operasi.
Mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien / masyarakat menalami penurunan
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan beresiko mengalami penurunan.
e. Keterkaitan dengan agenda III
1. Manajemen ASN
Penerapan manajemen ASN dalam hal ini yaitu sikap profesionalisme di dalam memakai alkes yang ada sesuai kebutuhan pasien.
2. Smart ASN
DalammewujudkanSmartASNdiperlukanadanyanilaiIntegritasyaknidengan memberikan pelayanan yang maksimal yg diberikan kepada pasien agar pasien merasa nyaman.
Berdasarkan data pengkajian diatas didapatkan isu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasien - pasien yang melakukan operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati
19
Jakarta
2. Belum optimalnya pelaksanaan handhygiene(5 moment) di kamar Operasi IBS
RSUP Fatmawati Jakarta
3. Belum optimalnya penggunaan blanket penghangat kepada pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta
B. Penetapan Core Isu
Teknik APKL (menilai kualitas ISU ) yaitu :
a. Aktual (A) : Benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat yang saat ini masih berlangsung
b. Problematik (P) : Isu yang memiliki masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
c. Kekhalayakan (K) : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan (L) : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
Bobot penerapan kriteria kualitas isu APKL :
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
Belum optimalnya pemantauan tandatanda vital (suhu) terhadap pasien-pasien
operasi di Gedung
20
Isu A P K L Jumlah Prioritas
BougenvilLantai3OKCitoRSUPFatmawati Jakarta 5 5 5 5 20 I
hygiene(5 moment) di kamar Operasi IBS RSUP Fatmawati Jakarta 5 4 3 3 15 II
penggunaan blanket penghangat kepada pasien yang 5 3 3 3 14 III
Tabel 3.2. Matrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis APKL
yang melakukan
Belum optimalnya pelaksanaan hand
Belum optimalnya
menjalankan operasi di Gedung Bougenvil
Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta
Berdasarkan hasil diskusi bersama Mentor maka didapat bahwa isu “Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital (suhu) terhadap pasien-pasien yang melakukan operasi di Kamar Operasi OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta” menjadi prioritas pertama dengan jumlah poin penilaian adalah 20 .
21
Penyebab Akibat
Pemahaman petugas
tentang SPO pemantauan
anestesi dan tanda-tanda
vital yang masih rendah
Methode Man Machine Material
Masih rendahnya kepatuhan petugas
menggunakan monitor suhu
Belum optimalnya pemantauan tanda-tanda
vital terhadap pasien yang
menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3
Monitor alat yang kurang lengkap
Belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi intra op dan post operasi
OK Cito Rsup Fatmawati
22
C. Penyebab Isu
Tabel 3.3 Fishbone
Berdasarkan diagram diatas , penjabaran dari penyebab-penyebab dari akibat yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
1. Penyebab masalah
a. Methode : Pemahaman petugas tentang SPO pemantauan anestesi dan tanda-tanda vital yang masih rendah
b. Man : Tingkat kepatuhan petugas di dalam menggunakan monitor suhu dalam hal mengukur tanda-tanda vital suhu ke tubuh
pasien masih belum maksimal
c. Machine : Terkadang faktor alat yaitu tingkat kelengkapan mesin yang terkadang masih kurang
d. Material : Belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi intra op dan post operasi
D. Gagasan Pemecahan Isu
Isu : belum optimalnya pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung
Bougenvil Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta
Penyebab : belum adanya form pemantauan suhu di kartu anestesi dan tingkat kepatuhan petugas di dalam menggunakan alat
Gagasan kreatif : Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai
3 OK CITO Rsup Fatmawati Jakarta
23
No Rencana Kegiatan Sumber
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan Inovasi
2. Mencari literatur kartu anestesi Inovasi
3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi Inovasi
4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi Inovasi
5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital Inovasi
6. Mengajukan blanket penghangat Inovasi
7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi Inovasi
8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi Inovasi
Tabel 3.4 . Rencana Kegiatan
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan
Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil
Substansi Mata
Pelatihan BerAkhlak
Kontribusi
Visi/Misi/Tusi/Tujuan
BerAkhlak dalam Organisasi
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor
a. Menghubungi kepala ruangan dan mentor dan
menjelaskan
rencana kegiatan
Ijin
didapatkan
Pada saat saya
melakukan kegiatan
meminta ijin Kepala
Ruangan Gedung
Bougenvil Lantai 3 Ok
Sesuai dengan Misi Rsup
Fatmawati yang pertama
yaitu
Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan
Dalam hal ini berhubungan dengan
Nilai Inovatif dan Peduli dimana petugas kesehatan mempunyai
24
E. Rencana Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
mengenai rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan
dilakukan
(revisi kartu anestesi) yang
akan dilakukan
Cito mengenai rencana
kegiatan yang akan
dilakukan yaitu revisi
kartu anestesi dengan
menambahkan form
suhu intra operasi dan
pasca operasi dilakukan
dengan ramah
(berorientasi
pelayanan)
saya datang ke ruangan
Gedung Bougenvil
Lantai 3 Ok Cito lebih
awal dengan melakukan
absen terlebih dahulu
dan saya bertatap muka
dengan kepala ruangan
gedung bougenvil lantai
3 ok cito dan
memaparkan rencana
kegiatan yang akan
saya lakukan kepada
penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas
dan berintegrasi
Dengan adanya kegiatan
meminta ijin
Kepada kepala ruangan
dan mentor mengenai
rencana kegiatan yang
akan dilakukan yaitu
optimalisasi pemantauan
tanda vital dengan
melakukan revisi kartu
anestesi adalah bentuk
dari misi rsup fatmawati
tersebut
inisiatif untuk meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan
pemantauan tanda-
tanda vital dengan
melakukan revisi kartu anestesi
25
Kepala Ruangan
Gedung Bougenvil
Lantai 3 Ok Cito yaitu
melakukan revisi kartu
anestesi dengan penuh
tanggung jawab dan
jujur (Akuntabel)
Saya melakukan diskusi
(revisi kartu anestesi)
dengan kepala ruangan
Gedung Bougenvil
Lantai 3 Ok Cito tentang
rencana kegiatan yang
akan saya lakukan
(Kompeten)
saya melakukan
kegiatan meminta ijin
kepada kepala ruangan
Gedung Bougenvil
Lantai 3 Ok Cito
mengenai rencana
kegiatan (revisi kartu
26
anestesi) yang akan
saya lakukan dengan
sopan dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (Harmonis)
Saya selalu menjaga
nama baik sesama ASN,
pimpinan instansi dan
negara dalam setiap
kegiatan yang saya
lakukan (Loyal )
Saya mampu
beradaptasi dengan
lingkungan tempat saya
berdinas dengan baik
(Adaptif)
Saya melakukan
kerjasama dengan
kepala ruangan pada
saat meminta ijin
mengenai renacan
27
2. Mencari literatur kartu anestesi
a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya
Literatur didapatkan
kegiatan yang akan
dilaksanakan
(kolaboratif)
Saya melakukan
kegiatan mencari
literatur kartu anestesi
berfokus untuk
meningkatkan
pelayanan terhadap
pasien (Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan mencari
literatur dengan cara
browsing di internet
dengan cermat dan dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabel)
Saya mencari literatur
dilakukan untuk
meningkatkan
Sesuai dengan Misi Rsup
Fatmawati yang pertama
yaitu
Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan
penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas
dan berintegrasi
Dengan adanya kegiatan
mencari literatur
diharapkan adanya
peningkatan mutu
pelayanan yang
diberikan kepada pasien
semakin meningkat
Dalam hal ini
berhubungan dengan
nilai inovatif dan peduli
dimana petugas
kesehatan mempunyai
inisiatif untuk
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
pasien dengan cara mengoptimalkan
pemantauan tandatanda vital dengan
melakukan pencarian literatur kartu anestesi
yang dapat
dipertanggungjawabkan
28
kompetensi diri
(Kompeten)
Saya menghormati
gagasan literatur yang
teman saya sarankan
(Harmonis)
saya ingin berkontribusi
terhadap ruangan untuk
meningkatkan mutu
pelayanan (Loyal)
saya menggunakan
literatur untuk
mengembangkan
kreatifitas dan
meningkatkan inovasi
(Adaptif)
bersama teman dines
melakukan pencarian
literatur kartu anestesi
(Kolaboratif)
29
b. Merangkum hasil literatur Tersedianya rangkuman
hasil literatur
Saya melakukan
Kegiatan merangkum
hasil literatur ini digunakan untuk
memenuhi dan
memahami kebutuhan
masyarakat
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan merangkum
hasil literatur kartu
anestesi dengan penuh
semangat, jujur, bertanggungjawab,
cermat dan disiplin
(Akuntabel)
Saya merangkum hasil
literatur kartu anestesi
untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan
meningkatkan
30
kompetensi tenaga
kesehatan
(Kompeten)
Saya membina
hubungan baik dengan
teman sejawat
(Harmonis)
Saya ingin berkontribusi
untuk meningkatkan
mutu pelayanan di Ibs
(Loyal)
saya terus berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas dalam hal
merangkum literatur
(Adaptif)
saya melakukan
kegiatan merangkum
hasil literatur dengan
meminta pendapat
teman dinas tentang
31
3. Menyusun dan mengajukan rancangan
revisi kartu anestesi
a. Melakukan
konsultasi dengan
mentor dan kepala
ruangan saat
penyusunan dan
pengajuan
rancangan revisi
kartu anestesi
dengan
menambahkan
form suhu
Rancangan
Revisi kartu
anestesi
disetujui oleh
mentor dan kepala
ruangan
hasil rangkuman saya (Kolaboratif)
Saya melakukan
konsultasi untuk
memenuhi dan
memahami kebutuhan
pelayanan kepada
pasien (Berorientasi
pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan melakukan
konsultasi dengan
penuh tanggung jawab,
cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan
konsultasi untuk
melakukan perbaikan
tiada henti dan
meningkatkan
kompetensi dalam revisi
Sesuai dengan Visi Rsup
Fatmawati yaitu Menjadi
Rumah Sakit dengan
Pelayanan Multidisiplin
yang Handal Bagi
Masyarakat dan Misi
Rsup Fatmawati yang
pertama yaitu
Memberikan pelayanan,
Pendidikan, dan
penelitian yang berfokus
pada pasien, berkualitas
dan berintegrasi yaitu
dengan adanya kegiatan
Menyusun dan
mengajukan rancangan
revisi kartu anestesi
diharapkan pelayanan
yang diberikan kepada
Sesuai dengan Nilai
Rsup Fatmawati yaitu
nilai Inovatif dalam hal
iniberhubungandengan
inovasi Menyusun dan
mengajukan rancangan
revisi kartu anestesi
untuk meningkatkan
mutu pelayanan yang
diberikan kepada
masyarakat meningkat
32
kartu anestesi
(Kompeten)
Saya membina
hubungan baik dengan
mentor dan kepala
ruangan (Harmonis)
Saya melakukan hal
terbaik untuk
berkontribusi pada
instalasi yaitu dengan
Menyusun dan
mengajukan rancangan
revisi kartu anestesi
(Loyal)
Saya ingin berinovasi
terhadap IBS untuk
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
pasien (Adaptif)
Saya bekerja sama
dengan kepala ruangan
dan mentor saat
masyarakat semakin meningkat
33
b. Melakukan
konsultasi dengan
teman sejawat
mengenai rencana
penyusunan dan
pengajuan
rancangan revisi
kartu anestesi
dengan
menambahkan
form suhu
Rancangan
Revisi kartu
anestesi
disetujui oleh
teman sejawat
penyusunan dan
pengajuan rancangan
revisi kartu anestesi
dengan menambahkan
form suhu
(Kolaboratif)
Saya melakukan
konsultasi untuk
kebutuhan pelayanan
kepada pasien
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (Berorientasi
pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan melakukan
konsultasi dengan
penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan
kegiatan konsultasi
34
dengan teman sejawat
mengenai rencana
penyusunan dan
pengajuan rancangan
revisi kartu anestesi
untuk melakukan
perbaikan tiada henti
dan meningkatkan
kompetensi (Kompeten)
Saya melakukan
kegiatan melakukan
konsultasi dengan
teman sejawat
mengenai rencana
penyusunan dan
pengajuan rancangan
revisi kartu anestesi
dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang
baik dan benar (Harmonis)
35
c. Melakukan
konsultasi dengan
dr anestesi
mengenai rencana
penyusunan dan
pengajuan
rancangan revisi
kartu anestesi
dengan
Saya menjaga nama
baik sesama asn dan
instansi (Loyal)
Saya ingin memberikan
kontribusi terhadap IBS
untuk meningkatkan
mutu pelayanan kepada
pasien (Adaptif)
saya menerima
masukanyangdiberikan
oleh teman sejawat
dengan sikap terbuka
(Kolaboratif)
Rancangan
revisi kartu
anestesi
disetujui oleh
dr anestesi
Saya melakukan
konsultasi untuk
kebutuhan pelayanan
kepada pasien dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (Berorientasi
pelayanan)
36
menambahkan form suhu
Saya melakukan
kegiatan melakukan
konsultasi dengan
penuh tanggung jawab,
cermat dan jujur
(Akuntabel)
Saya melakukan
kegiatan konsultasi
dengan dr anestesi
mengenai rencana
penyusunan dan
pengajuan rancangan
revisi kartu anestesi
untuk melakukan
perbaikan tiada henti
dan meningkatkan
kompetensi
(Kompeten)
Saya melakukan
kegiatan melakukan
konsultasi dengan dr
anestesi mengenai
37
rencana penyusunan
dan pengajuan
rancangan revisi kartu
anestesi dengan
menggunakan bahasa
Indonesiayangbaikdan
benar (Harmonis)
Saya menjaga nama
baik sesama asn dan
instansi (Loyal)
Saya ingin memberikan
kontribusi terhadap IBS
untuk meningkatkan
mutu pelayanan kepada
pasien (Adaptif)
saya menerima
masukanyangdiberikan
oleh dr anestesi dengan
sikap terbuka
(Kolaboratif)
menghubungi
kepala ruangan dan
Dengan adanya kegiatan
melakukan sosialisasi Dalam hal ini berhubungan dengan
38
4. Melakukan sosialisasi a. Meminta ijin kepada kepala Ijin diperoleh saya
revisi kartu anestesi ruangan dan mentor
mentor untuk meminta
ijin melakukan
sosialisasi revisi kartu
anestesi dengan
menunjukkan sikap
ramah dan sopan
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan meminta ijin
melakukan sosialisasi
melakukan dengan
penuh tanggung jawab,
cermat dan jujur
(Akuntabel)
Saya melakukan
sosialisasi tanpa
mengganggu waktu
pelayanan ok cito
(Kompeten)
Sebelum saya
melakukan kegiatan
revisi kartu anestesi
sesuai dengan Misi RSUP
Fatmawati yang pertama
yaitu Memberikan
pelayanan, pendidikan
dan penelitian yang
berfokus pada pasien ,
berkualitas dan
berintegritas
Dengan adanya kegiatan
melakukan revisi kartu
anestesi diharapkan
mutu pelayanan yang
diberikan kepada pasien
makin meningkat
nilai RSUP Fatmawati yaitu INOVATIF Dalam
hal melakukan kegiatan
sosialisasi kartu
anestesi diharapkan
adanya mutu pelayanan
yang diberikan kepada pasien semakin
meningkat
39
sosialisasi revisi kartu
anestesi terlebih dahulu
saya meminta ijin
kepada kepala ruangan
dan mentor dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (Harmonis)
Saya selalu menjaga
nama baik sesama ASN
dalam setiap kegiatan
yang saya lakukan
(Loyal)
Saya ingin terus
berinovasi dengan
melakukan kegiatan
sosialisasi revisi kartu
anestesi (Adaptif)
Saya bekerja sama
dengan kepala ruangan
dan mentor untuk
melaksanakan
40
b. Menyiapkan alat
dan bahan
sosialisasi revisi
kartu anestesi
Alat dan bahan tersedia
sosialisasi revisi kartu
anestesi (Kolaboratif)
Saya melakukan
kegiatan menyiapkan
alat dan bahan
sosialisasi revisi kartu
anestesi sesuai dengan
kebutuhan seperti kartu
anestesi yang sudah
diberi tanda untuk form
suhu, bolpoint warna
biru, media power point
dan petunjuk teknis
pengisian kartu anestesi (berorientasi
pelayanan)
Saya menyiapkan alat
dan bahan dengan
penuh semangat , bertanggung jawab, dan cermat (Akuntabel)
41
Saya menyiapkan alat
dan bahan sosialisasi
revisi kartu anestesi
dengan baik (Kompeten)
Saya membina
hubungan yang baik
dengan teman dinas (Harmonis)
Saya dapat
menyesuaikan diri dan
berinovasi dalam
kegiatan sosialisasi
revisi kartu anestesi
dengan baik (Adaptif)
Saya menghubungi
bagian kelengkapan alat
IBS untuk meminta
kekurangan monitor
suhu di ok 1 dan ruang
recovery (Kolaboratif)
42
c. Menyebarkan undangan
sosialisasi revisi
kartu anestesi
Undangan diterima oleh
teman sejawat
saya melakukan
kegiatan dengan penuh
tanggung jawab dan
sungguh sungguh
untuk melakukan
perubahan tiada henti
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan menyebarkan
undangan sosialisasi
dengan tidak
menyalahgunakan
wewenang yang sudah
atasan berikan
(Akuntabel)
Saya meningkatkan
kompetensi diri
(Kompeten)
Saya menghargai setiap
orang apapun latar
43
belakangnya (Harmonis)
Saya menjaga nama
baik instansi dan teman
sejawat (Loyal)
Saya mampu
beradaptasi dengan
lingkungan sekitar (Adaptif)
Saya bekerja sama
dengan kepala ruangan
dan mentor dalam
melakukan kegiatan
menyebarkan undangan
sosialisasi, Dengan
menggunakan pesan
melalui WA rencana
dilakukan di minggu ke
4bulanagustus dengan
mengunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar (Kolaboratif)
44
d. Menyediakan
tempat sosialisasi
revisi kartu
anestesi
Tempat sosialisasi
tersedia dengan baik
Saya menyediakan
tempat sosialisasi
dengan cekatan
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya menyediakan
tempat sosialisasi
dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabel)
Saya menyediakan
tempatsosialisasisesuai
kebutuhan yang
diperlukan
(Kompeten)
Saya meminta ijin
kepada kepala ruangan
dan mentor untuk
memakai tempat guna
mengadakan kegiatan
sosialisasi revisi kartu
45
kegiatan
sosialisasi revisi
kartu anestesi
anestesi dengan ramah
dan sopan (Harmonis)
Saya hadir lebih awal
untuk menyediakan
tempat sosialisasi
(Loyal)
Saya bertindak proaktif
dalam hal menyediakan
tempat sosialisasi
(Adaptif)
Saya berkomunikasi
dengan kepala ruangan
mengenai lokasi
sosialiasi yang akan
digunakan
(Kolaboratif)
Sosialisasi terlaksana dengan baik
Saya melaksanakan
kegiatan sosialisasi
untuk memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam hal
pelayanan
46
e. Melakukan
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya menyampaikan
tujuan sosialisasi yang
akan disampaikan
,dengan menggunakan
bahasa yang baik dan
santun ,dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabel)
Saya memahami revisi
kartu anestesi yang
sosialisasikan dengan
baik (Kompeten)
Saya melaksanakan
sosialisasi revisi kartu
anestesi dengan
memperkenalkan diri
dan menyapa teman
sejawat (Harmonis)
Saya menghindari
ucapan dan tindakan
47
evaluasi sosialisasi
revisi kartu
anestesi
Teman
sejawat
memahami
sosialisasi
revisi kartu
anestesi
dengan baik
yang berkaitan dengan
SARA saat sosialisasi
(Loyal)
Saya terus berinovasi di dalam pelaksanaan
sosialisasi revisi kartu
anestesi (Adaptif)
Saya memberikan
kesempatan kepada
teman dinas untuk
menyampaikan
pendapatnya
(Kolaboratif)
saya melakukan
evaluasi dengan
menunjukkan sikap
ramah dan melakukan
perbaikan tiada henti
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
evaluasi dengan penuh
48
f. Melakukan
tanggung jawab, jujur
dan disiplin
(Akuntabel)
Saya dapat menjawab
pertanyaan yang
disampaikanolehteman
sejawat dengan baik
(Kompeten)
Saya melakukan
kegiatan evaluasi
sosialisasi revisi kartu
anestesi terhadap
teman sejawat dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar dan sopan santun
dan menghargai umpan
balik yang diberikan
(Harmonis)
Saya ingin berkontribusi
untuk meningkatkan
pelayanan (Loyal)
49
Melakukan penerapan revisi kartu anestesi
a. Melakukan
kegiatan monitor
tanda-tanda vital pasien
Tanda-tanda vital terukur
dengan baik
Saya bersikap proaktif
dalam hal evaluasi
sosialisasi revisi kartu
anestesi (Adaptif)
Saya memberikan
kesempatan kepada
teman sejawat untuk
menyampaikan
pendapatnya saat
evaluasi sosialisasi
(Kolaboratif)
Saya memperkenalkan
diri dengan ramah ke
pasien dan menjelaskan
tugas saya dan tujuan
pemasangan alat-alat
tanda vital
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan monitor tanda-
tanda vital dengan
Dengan adanya kegiatan
melakukan penerapan
revisi kartu anestesi
sesuai dengan Misi RSUP
Fatmawati yaitu
Memberikan pelayanan,
pendidikan dan
penelitian yang berfokus
pada pasien , berkualitas
dan berintegritas
Dalam hal ini sesuai
dengan nilai yang
dimiliki RSUP Fatmawati
yaitu peduli dan inovatif
Yaitu dengan adanya
kegiatan melakukan
penerapan revisi kartu
anestesi diharapkan
adanya tingkat
kepedulian tenaga
kesehatan didalam
50
5.
penuh tanggung jawab, jujur dan cermat
(Akuntabel)
Saya melakukan tugas
dengan kualitas terbaik
(Kompeten)
Saya membina
hubungan yang baik
dengan pasien dengan
menggunakan
komunikasi teraupetik
(Harmonis)
Saya menghormati
privasi pasien dan memberikan
kesempatan kepada
pasien untuk bertanya
tentang prosedur yang
akan dilakukan (Loyal)
Saya bertindak proaktif
dalam melakukan
kegiatan memantau
melakukandokumentasi keperawatan dan selalu
berinovasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan terhadap pasien
51
b. Melakukan
dokumentasi
keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
Dokumentasi
dilakukan
dengan baik
tanda-tanda vital pasien
(Adaptif)
Saya bekerja sama
dengan teman dines
dalam membersihkan
monitoranestesisetelah
digunakan dengan
cairan disinfektan dan
merapikannya kembali
(Kolaboratif)
saya melakukan
kegiatan dengan fokus
pelayanan yang ramah
,cekatan dan solutif
diberikan kepada pasien
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
pendokumentasian
keperawatan di lembar
revisi kartu anestesi
dengan jujur, cermat
52
dan bertanggung jawab
(Akuntabel)
Saya melaksanakan
dengan kualitas terbaik
(Kompeten)
Saya berkomunikasi
dengan baik dan sopan
(Harmonis)
Saya menjaga privasi
identitas pasien
(Loyal)
Saya bertindak proaktif
dalam Melakukan
dokumentasi
keperawatan di lembar
revisi kartu anestesi (Adaptif)
Saya bekerjasama
dengan teman dinas
dalam
pendokumentasian
53
c. Melakukan
koordinasi dengan
teman sejawat
dalam hal
melakukan
penerapan
dokumentasi
keperawatan di
lembar revisi kartu
anestesi
Penerapan
revisi kartu
anestesi
diterima oleh
teman sejawat
pasien di kartu anestesi
(Kolaboratif)
Saya melakukan
kegiatan koordinasi
teman sejawat dalam
hal penerapan
pendokumentasian
keperawatan di lembar
revisi kartu anestesi
dengan ramah
(Berorientasi
Pelayanan)
menggunakan bahasa
Indonesiayangbaikdan
benar (Harmonis) dan
tidak menyalahgunakan
wewenang atasan
(Akuntabel)
Saya bertindak proaktif
dalam Melakukan
koordinasi dengan
teman sejawat dalam
54
hal melakukan
penerapan dokumentasi
keperawatan di lembar
revisi kartu anestesi
(Adaptif)
Saya memberikan
kesempatan kepada
teman dinas untuk
selalu berkontribusi
(Kolaboratif )
Saya bertukar pendapat
dengan teman dinas
saat melakukan
tindakan penerapan
dokumentasi
keperawatan di lembar
revisi kartu anestesi
(Kompeten)
Saya menjaga ucapan
dan tindakan saya saat
melakukan koordinasi
dengan teman sejawat
55
d. Melakukan
koordinasi dengan
dr anestesi dalam
melakukan
penerapan
dokumentasi di
lembar revisi kartu
anestesi
Penerapan
revisi diterima
oleh dr anestesi
untuk menghindari
konflik (Loyal)
Saya Melakukan
koordinasi dengan dr
anestesi dalam
melakukan penerapan
dokumentasi di lembar
revisi kartu anestesi
menerapkan revisi kartu
anestesi untuk
memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat /pasien
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan ini dengan
jujur dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
Saya melakukan
koordinasi dengan dr
anestesi mengenai
56
penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu
anestesi dengan
menunjukkan sikap
hormat dan menghargai
dan berkomunikasi
dengan menggunakan
bahasa indonesia yang
baik dan benar
(Harmonis)
untuk meningkatkan
kompetensi (Kompeten)
Saya ingin berkontribusi
untuk meningkatkan
mutu pelayanan di IBS (Loyal)
Saya ingin terus
berinovasi dan meningkatkan
kreatifitas (Adaptif)
57
Saya memberikan
kesempatan kepada dr
anestesi untuk
berkontribusi dalam hal
penerapan revisi kartu
anestesi (Kolaboratif)
Saya menyusun dan
mengajukan draft
untuk pengusulan
penambahan blanket
penghangat ditujukan
untuk memenuhi dan
memahami kebutuhan
masyarakat (Berorientasi
Pelayanan)
Saya membuat draft
dengan penuh
tanggung jawab dan
jujur (Akuntabel)
Dengan adanya kegiatan
mengajukan blanket
penghangat dengan Misi
RSUP Fatmawati yaitu
Memberikan pelayanan,
pendidikan dan
penelitian yang berfokus
pada pasien , berkualitas
dan berintegritas
Dalam hal ini sesuai
dengan nilai yang
dimiliki RSUP Fatmawati
adalah inovatif yaitu
dengan adanya rencana
kegiatan menyusun dn
mengajukan rancangan
proposal penambahan blanket penghangat
diharapkan adanya
usaha untuk
meningkatkan
pelayanan mutu yang
diberikan kepada
pasien/masyarakat
58
6. Mengajukan blanket penghangat
a. Membuat draft pengajuan blanket penghangat
Draf pengajuan blanket tersusun
Saya melaksanakan
tugas dengan baik
(Kompeten)
Saya membina
hubungan baik
dengan atasan
(Harmonis)
Saya mampu
beradaptasi dengan
lingkungan kerja
(Adaptif)
Saya melaksanakan
keputusan pimpinan
sesuai dengan norma
dan aturan yang
berlaku (Loyal)
Saya melakukan
konsultasi dengan
mentor dan kepala
Koordinator
59
b. Mengajukan draf
pengajuan blanket
penghangat ke
Instalasi Bedah
Sentral
Penunjang dan Administrasi dalam
penyusunan draft (Kolaboratif)
Draft diterima Saya melakukan
kegiatan mengajukan
membuat dan
mengajukan draf
pengajuan blanket
penghangat ke Instalasi
Bedah Sentral dengan
penuh tanggung jawab
dan jujur (Akuntabel)
Saya membuat dan
mengajukan draft guna
memenuhi kebutuhan
masyarakat (Berorientasi Pelayanan)
Saya melaksanakan
tugas dengan baik (Kompeten)
60
7. Melakukan
evaluasi penerapan
revisi kartu
anestesi
a. Melakukan
evaluasi teman
sejawat dalam hal
pendokumentasia
n tindakan
Saya membina
hubungan baik dengan
atasan (Harmonis)
Saya mampu
beradaptasi dengan
lingkungan kerja
(Adaptif)
Saya melaksanakan
keputusan pimpinan
sesuai dengan norma
danaturanyangberlaku
(Loyal)
Saya bekerja sama
dengan bagian
penunjang alat IBS saat
mengajukan blanket
Roll (Kolaboratif)
Teman sejawat
melakukan
dokumentasi
tindakan
saya melakukan
evaluasi teman sejawat
dalam hal
pendokumentasian
tindakan keperawatan
Dengan adanya kegiatan
melakukan evaluasi
penerapan revisi kartu
anestesi sesuai dengan
Misi RSUP Fatmawati
Dalam hal ini sesuai
dengan nilai yang
dimiliki RSUP Fatmawati
yaitu peduli dan inovatif
61
keperawatan di revisi kartu
anestesi
keperawatan dengan benar
di revisi kartu anestesi
dengan menunjukkan
sikap ramah dan
melakukan perbaikan
tiada henti
(Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
evaluasi dengan penuh
tanggung jawab, jujur
dan disiplin
(Akuntabel)
Saya melakukan
kegiatan evaluasi
penerapan revisi kartu
anestesi terhadap
teman sejawat dengan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan
benar dan sopan santun
dan menghargai umpan
yaitu Memberikan
pelayanan, pendidikan
dan penelitian yang
berfokus pada pasien ,
berkualitas dan berintegritas
Yaitu dengan adanya
kegiatan evaluasi
penerapan revisi kartu
anestesi diharapkan
adanya tingkat
kepedulian tenaga
kesehatan didalam
melakukandokumentasi
keperawatan dan selalu
berinovasi untuk
meningkatkan mutu
pelayanan terhadap
pasien
62
8. Mengevalua si dan membuat
a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan
balik yang diberikan (Harmonis)
Saya memberikan
kesempatan kepada
teman sejawat untuk
berkontribusi (Kompeten)
Saya ingin berkontribusi
untuk meningkatkan
pelayanan (Loyal)
Saya bersikap proaktif
dalam hal evaluasi
penerapan revisi kartu
anestesi (Adaptif)
Memberikan
kesempatan kepada
teman dinas untuk
selalu berkontribusi (Kolaboratif)
Google form di isi oleh teman
sejawat
Dengan adanya
kegiatan melakukan
evaluasi teman sejawat
Dengan adanya kegiatan
mengevaluasi dan
membuat laporan
Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang
63
laporan pelaksanaan
penerapan
revisi kartu
anestesi
menggunakan google form
dengan menggunakan
google form diharapkan
dapat meningkatkan
optimalisasi pelayanan
yang terbaik terhadap
pasien (Berorientasi
Pelayanan), Saya melakukan
kegiatan evaluasi teman
sejawat dengan
menggunakan google
form dengan
bertanggung jawab,
cermat jujur ,disiplin (Akuntabel)
dan dilakukan dengan
kualitas terbaik (Kompeten)
saya membina
hubungan baik dengan
teman sejawat (Harmonis)
pelaksanaan penerapan
revisi kartu anestesi
sesuai dengan Misi RSUP
Fatmawati yaitu
Memberikan pelayanan, pendidikan dan
penelitian yang berfokus
pada pasien , berkualitas
dan berintegritas
dimiliki RSUP Fatmawati
yaitu peduli dan inovatif
Yaitu dengan adanya
kegiatan Mengevaluasi
dan membuat laporan
pelaksanaan penerapan
revisi kartu anestesi
diharapkan adanya
tingkat kepedualian
tenaga kesehatan
didalam melakukan
dokumentasi
keperawatan dan selalu
berinovasi untuk
meningkatkan mutu
pelayanan terhadap pasien
64
b. Melaporkan hasil
evaluasi ke mentor
Evaluasi hasil
diterima oleh mentor
rela berkorban di dalam
membuat laporan
(Loyal)
saya menyesuaikan diri
dengan lingkungan
kerja (Adaptif)
Bekerja sama dengan
mentor dalam
pembuatan evaluasi
google form
(Kolaboratif)
Saya mendengarkan
pendapat mentor
tentang laporan
evaluasi yang sudah
dibuat dengan ramah
cekatan dan melakukan
perbaikan tiada henti (Berorientasi
Pelayanan)
Saya melakukan
kegiatan melaporkan
65
hasil evaluasi ke mentor
dengan penuh
tanggungjawab,cermat
dan jujur (Akuntabel)
Saya membuat laporan
evaluasi dengan baik
dan tepat waktu
(Kompeten)
Saya membina
hubungan baik dengan
mentor (Harmonis)
Saya menghindari
tindakan dan ucapan
yang mengandung
SARA (Loyal)
Saya menyampaikan
ide gagasan untuk
meningkatkan
kemajuan instansi
(Adaptif)
Saya memberikan
kesempatan kepada
66
67 mentor untuk memberikan masukan (Kolaboratif)
Tabel 3.5 Matrik rancangan aktualisasi
No Mata pelatihan Kegiatan Jumlah aktualisasi per MP Ke - 1 Ke - 2 Ke – 3 Ke - 4 Ke - 5 Ke - 6 Ke - 7 Ke - 8 1. Berorientasi pelayanan 1 2 3 6 4 2 1 2 21 2. Akuntabel 1 2 3 6 4 2 1 2 21 3. Kompeten 1 2 3 6 4 2 1 2 21 4. Harmonis 1 2 3 6 4 2 1 2 21 5. Loyal 1 2 3 6 4 2 1 2 21 6. Adaptif 1 2 3 6 4 2 1 2 21 7. Kolaboratif 1 2 3 6 4 2 1 2 21 Jumlah MP yang diaktualisasikan per kegiatan 7 14 21 42 28 14 7 14 147
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi nilai-nilai dasar PNS (BerAKHLAK)
Tabel 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS (BerAKHLAK)
Matriks Jadwal Rencana Aktualisasi
No Kegiatan
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana tindakan yang akan
dilakukan
2. Mencari literatur kartu anestesi
3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi
4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi
5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital
6. Mengajukan blanket penghangat
7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi
8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi
Agustus September II III IV I II
68
H. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
TABEL 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualiasi nilai-nilai dasar serta kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI dilaksanakan 8 agustus sampai 12 september 2022 di Gedung
Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta. Pelaksanaan aktualisasi ini
melibatkan berbagai pihak diantaranya Ibu Ns. Darlinah Tri Pratiwi, S.Kep selaku
Mentor Dan Koordinator Pelayanan Instalasi Bedah Sentral, Bapak Agus Dwinanto, SAP,MM selaku Coachdari Bapelkes Cikarang , Ibu Ns. Asiah Binaardi, S.Kep selaku
Kepala Ruangan Lantai 3 Ok Cito, Bapak Rudi Hartono Amk.An selaku penanggung
jawab anestesi Lantai 3 Ok Cito, Teman Sejawat Di Ok Cito Dan Ibs.
PelatihanDasarCPNSGolongan2Angkatan6Tahun2022diBapelkesCikarang terdiri dari berbagai tahapan kegiatan , diantaranya :
1. Massive Open Online Course (MOOC)
MOOC dilaksanakan pada 6 – 23 Juni 2022 secara mandiri melalui daring website
http://swajar-asnpintar.lan.go.id/ yang merupakan pembekalan peserta pelatihan
dari materi 4 agenda, yaitu :
a. Agenda 1 : Sikap Perilaku Bela Negara,
b. Agenda 2 : Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif),
c. Agenda 3 : Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan SMART ASN),
d. Agenda 4 : Habituasi.
2. Distance Learning (Pelatihan Jarak Jauh)
Distance learning dilaksanakan pada 7 Juli – 5 Agustus 2022 pembelajaran dilakukan secara mandiri dan kolaboratif melalui daring website
http://kolabjar.asnpintar.lan.go.id/ dan aplikasi zoom meeting.
3. Tahapan Aktualisasi
Tahapan ini dilaksanakan pada 8 Agustus – 12 September 2022 di Gedung
Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta Dengan mengimplementasi dari nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI.
Pembuatan laporan aktualisasi dan pemaparan hasil laporan aktualisasi dalam seminar aktualisasi juga merupakan bagian dari tahapan aktualisasi.
69
BAB IV
Tabel Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Sumber Keterangan Waktu pelaksanaan
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan
2. Mencari literatur kartu anestesi
Inovasi Terlaksana 8 – 12 Agustus 2022
Inovasi Terlaksana 8 – 12 Agustus 2022
3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi Inovasi Terlaksana 15 – 19 Agustus 2022
4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi Inovasi Terlaksana 22 Agustus 2022
5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital
Inovasi Terlaksana 22 – 26 Agustus 2022
6. Mengajukan blanket penghangat Inovasi Terlaksana 26 Agustus 2022
7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi
8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi
4. Kegiatan Klasikal
Inovasi Terlaksana 22 Agustus – 2 september 2022
Inovasi Terlaksana 5 – 9 september 2022
Kegiatan klasikal dilaksanakan selama 7 hari yaitu mulai tanggal 22 – 30 September 2022. Klasikal merupakan tahapan akhir dalam
kegiatan pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan Tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang.
70
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan
Menghubungi kepala ruangan dan mentor dan menjelaskan rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan dilakukan
71
Tahapan Kegiatan 1
Dokumentasi meminta ijin mentor dan kepada kepala ruangan Ok Cito Lantai 3 Gedung Bougenvil mengenai rencana
kegiatan yang akan dilakukan
Output / hasil
terhadap penyelesaian
Isu
Ijin didapatkan
Waktu Pelaksanaan 8 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
72
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
Pada saat saya melakukan kegiatan meminta ijin Kepala Ruangan Gedung Bougenvil
Lantai 3 Ok Cito mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu revisi kartu
anestesi dengan menambahkan form suhu intra operasi dan pasca operasi dilakukan
dengan ramah (berorientasi pelayanan)
sayadatangkeruanganGedungBougenvilLantai3OkCitolebihawaldenganmelakukan absenterlebihdahuludansayabertatapmukadengankepalaruangangedungbougenvil
lantai 3 ok cito dan memaparkan rencana kegiatan yang akan saya lakukan kepada KepalaRuanganGedungBougenvilLantai3OkCitoyaitumelakukanrevisikartuanestesi dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)
Sayamelakukandiskusi(revisikartuanestesi)dengankepalaruanganGedungBougenvil
Lantai 3 Ok Cito tentang rencana kegiatan yang akan saya lakukan (Kompeten)
saya melakukan kegiatan meminta ijin kepada kepala ruangan Gedung Bougenvil Lantai
3 Ok Cito mengenai rencana kegiatan (revisi kartu anestesi) yang akan saya lakukan dengan sopan dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)
Saya selalu menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara dalam setiap kegiatan yang saya lakukan (Loyal )
Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat saya berdinas dengan baik
(Adaptif)
Saya melakukan kerjasama dengan kepala ruangan pada saat meminta ijin mengenai renacan kegiatan yang akan dilaksanakan (kolaboratif)
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
SesuaidenganMisiRsupFatmawati yang pertama yaitu Memberikanpelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi,Dengan adanya kegiatanmemintaijin Kepadakepalaruangandan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu optimalisasi
pemantauan tanda vital dengan melakukan revisi kartu anestesi adalah bentuk darimisirsupfatmawatitersebut.
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini berhubungan dengan Nilai Inovatif dan Peduli dimana petugas kesehatan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan pemantauan tanda-tanda vital dengan melakukan revisi kartu anestesi
73
Kaitan dengan manajemen ASN dan Smart ASN
Dalam hal ini berhubungan dengan perencanaan dimana sebelum melakukan segala
kegiatan diperlukan adanya perencanaan untuk mendapatkan tujuan yang di inginkan (Manajemen ASN)
Saya meminta izin kepada Kepala Ruangan Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito dengan
bahasa yang ramah serta bersikap penuh sopan dan santun kepada kepala ruangan (SMART ASN : Hospitality)
Manfaat / Capaian
KegiatanmemintaijinkepadaKepalaRuanganGedungBougenvilLantai3OkCitoadalah bentuktanggungjawabpenulissebelummelaksanakanrencanakegiatandengantingkat capaian 100 %
Hambatan
TidakditemukanhalyangberartidalamhalmemintaijinkepadaKepalaRuanganGedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito
Mentor selalu mengarahkan dan memberikan support sistem di setiap kegiatan yang dilakukan
Solusi
Konsultasi dapat dilakukan dengan tatap muka
2.
Mencari literatur kartu anestesi
Tahapan Kegiatan
Output / hasil terhadap
penyelesaian Isu
Waktu Pelaksanaan
a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya
b. Merangkum Hasil Literatur
a. Literatur didapatkan
b. Rangkuman literatur tersusun
8 – 12 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
a. Melakukan browsing dari jurnal terpercaya :
Saya melakukan kegiatan mencari literatur kartu anestesi berfokus untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan kegiatan mencari literatur dengan cara browsing di internet dengan cermat dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabel)
Saya mencari literatur dilakukan untuk meningkatkan kompetensi diri (Kompeten)
74
Saya menghormati gagasan literatur yang teman saya sarankan (Harmonis)
sayainginberkontribusiterhadapruanganuntukmeningkatkanmutupelayanan (Loyal)
saya menggunakan literatur untuk mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan inovasi (Adaptif)
bersama teman dines melakukan pencarian literatur kartu anestesi (Kolaboratif)
75
Output pencarian literatur kartu anestesi intra dan post operasi Melakukan
browsingdarijurnalKegiatanmencariliteraturbersamatemandines(Kolaboratif)
DanBuktipengendalianmentor
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN
BerAKHLAK)
Kegiatan b . Merangkum Hasil Literatur
Saya melakukan Kegiatan merangkum hasil literatur tentang hipotermia ini digunakan untuk memenuhi dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi Pelayanan)
76
Dokumentasi Kegiatan :
Saya merangkum hasil literatur kartu anestesi dengan penuh semangat, jujur, bertanggungjawab, cermat dan disiplin (Akuntabel)
Saya merangkum hasil literatur kartu anestesi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan teman sejawat (Harmonis)
Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan mutu pelayanan di Ibs (Loyal) saya terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien (Adaptif)
saya melakukan kegiatan merangkum hasil literatur dengan meminta pendapat teman dinas tentang hasil rangkuman saya (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Rangkuman hasil literatur
A. Pengertian
Anestesi merupakan suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika dilakukan pembedahan dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit, dalam hal ini rasa takut perlu ikut dihilangkan untuk menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan (Sabiston, 2011). Anestesi merupakan tindakan menghilangkanrasasakitketikamelakukanpembedahandanberbagaiprosedurlain yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh (Morgan, 2011).
B. Macam – Macam Anestesi
Menurut Potter & Perry tahun 2006, pasien yang mengalami pembedahan akan menerima anestesi dengan salah satu dari tiga cara sebagai berikut:
1) Anestesi Umum
Klien yang mendapat anestesi umum akan kehilangan seluruh sensasi dan kesadarannya. Relaksasi otot mempermudah manipulasi anggota tubuh. Pembedahan yang menggunakan anestesi umum melibatkan prosedur mayor, yang membutuhkan manipulasi jaringan yang luas.
2) Anestesi Regional
Induksi anestesi regional menyebabkan hilangnya sensasi pada daerah tubuh tertentu. Anestesi regional terdiri dari spinal anestesi, epidural anestesi, kaudal anestesi. Metode induksi mempengaruhi bagian alur sensorik yang diberi anestesi. Ahli anestesi memberi regional secara infiltrasi dan lokal. Pada bedah mayor, seperti perbaikan hernia, histerektomi vagina, atau perbaikan pembuluh
77
darah kaki, anestesi regional atau spinal anestesi hanya dilakukan dengan induksi infiltrasi. Blok anestesi pada saraf vasomotorik simpatis dan serat saraf nyeri dan motoric menimbulkan vasodilatasi yang luas sehingga klien dapat mengalami penurunan tekanan darah yang tiba – tiba.
3) Anestesi Lokal
Anestesi lokal menyebabkan hilangnya sensasi pada tempat yang diinginkan. Obat anestesi menghambat konduksi saraf sampai obat terdifusi ke dalam sirkulasi.Anestesilokalumumnyadigunakandalamprosedurminorpadatempat bedah sehari.
C. Hipotermi
Hipotermiadalahsuatukondisidimanamekanismetubuhpenghantarsuhukesulitan untuk mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermi juga dapat didefinisikan suhu tubuh dibawah 36 0C. Hipotermi adalah keadaan dimana suhu inti tubuh dibawah batas normal, suhu normal tubuh manusia yaitu antara 36 0C-37,50C (Tamsuri, 2007).
Menurut Mangku dan Senapathi (2010), beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipotermi pada pasienpostoperasi antara lain:
1) Suhu kamar operasi yang dingin : Paparan suhu ruangan operasi yang rendah juga dapat mengakibatkan pasien menjadi hipotermi, hal ini terjadi akibat dari perambatan antara suhu permukaan kulit dan suhu lingkungan. Suhu kamar operasi selalu dipertahankan dingin (20–24 0C) untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri.
2) Cairan infus dan tranfusi darah dingin : Cairan intravena yang dingin tersebut akan masuk ke dalam sirkulasi darah dan mempengaruhi suhu inti tubuh (core temperature) sehingga semakin banyak cairan dingin yang masuk pasien akan mengalami hipotermi (Butwick etal, 2007).
3) Penggunaan agen inhalasi
a) Isofluran yaitu eter berhalotan dengan kadar obat tinggi menyebabkan pasien dapat menahan nafas lama sehingga durasi anestesi lama.
b) Desfluran yaitu memiliki kelarutan lebih rendah sehingga induksi dan pemulihan lebih cepat daripada desfluran, desfluran dapat mengakibatkan penurunan vasokontriksi dan mengakibatkan menggigil.
c) Sevofluran yaitu memiliki kelarutan lebih rendah dari desfluran, tetapi mengakibatkan vasodilatasi dan mengakibatkan hipotermi.
78
4) Luas luka operasi : Kejadian hipotermi dapat dipengaruhi dari luas pembedahan atau jenis pembedahan besar yang membuka rongga tubuh, misal pada operasi ortopedi, rongga toraks atau Operasi abdomen dikenal sebagai penyebab hipotermi karena berhubungan dengan operasi yang berlangsung lama, insisi yang luas, dan sering membutuhkan cairan guna membersihkan ruang peritoneum.
5) Lama operasi atau anestesi : Induksi anestesi mengakibatkan vasodilatasi. Proses kehilangan panas tubuh terjadi secara terus menerus. Panas diproduksi secaraterusmenerusolehtubuhsebagaihasildarimetabolisme.Prosesproduksi serta pengeluaran panas diatur oleh tubuh guna mempertahankan suhu inti tubuh dalam rentang 36-37,50C (Putzu, 2007).
6) Aktifitas otot yang menurun (tersedasi)
7) Usia lanjut : Usia lansia telah terjadi kegagalan memelihara suhu tubuh, baik dengan atau tanpa anestesi, kemungkinan hal ini terjadi karena penurunan vasokonstriksi termoregulasi yang terkait dengan usia (Kiekkas, 2007).
Kategori umur menurut Depkes RI (2009):
Masa balita (0-5 tahun)
Masa kanak-kanak (5-11 tahun)
Masa remaja awal (12-17 tahun)
Masa remaja akhir (18-26 tahun)
Masa dewasa awal (27-36 tahun)
Masa dewasa akhir (37-45 tahun)
Masa lansia awal (46-60 tahun)
Masa lansia akhir (61-65 tahun)
Masa manula (65 sampai ke atas)
D. Mekanisme Kehilangan Panas
Menurut Lissauer (2009), penurunan suhu tubuh manusia selama anestesi umum mengikuti suatu pola tertentu, yaitu terbagi menjadi 3 fase.
1) Fase Redistribusi : Induksi anestesi umum akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini terjadi melalui dua mekanisme, yaitu obat anestesi secara langsung menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan anestesi umum menurunkan nilai ambang vasokonstriksi dengan menghambat fungsi termoregulasi sentral. Vasodilatasi ini akan mengakibatkaan panas tubuh dari bagian sentral suhu inti mengalir ke bagian perifer. Redistribusi panas tubuh ini
79
akan menyebabkan peningkatan suhu perifer tetapi menyebabkan penurunan suhuinti.Penurunansuhuintipadafaseiniterjadidengancepat.Suhuintiturun
1-1,5ºC selama jam pertama.
2) Fase Linear : Setelah fase redistribusi, suhu inti akan turun dengan lambat selama 2-4 jam berikutnya. Penurunan ini sekitar 0,5ºC setiap jamnya. Hal ini terjadi karena panas tubuh yang hilang lebih besar daripada panas yang diproduksi. Metabolisme tubuh menurun sebesar 15-40% selama anestesi umum.
3) Fase Plateau : Setelah klien teranestesi dan melewati fase linear, suhu tubuh akan mencapai keseimbangan. Pada fase ini, produksi panas seimbang dengan panas yang hilang. Fase ini terbagi menjadi dua, yaitu fase pasif dan aktif.
Faseplateaupasif terjadijikaproduksipanas seimbang denganpanasyang hilang tanpa disertai aktivitas dari termoregulasi, yaitu tanpa disertai terjadinya vasokonstriksi. Tapi kombinasi dari penurunan produksi panas karena anestesi dan faktor-faktor operasi yang lain menyebabkan fase ini jarang terjadi. Fase ini lebih sering terjadi pada operasi-operasi kecil pada penderita yang terselimuti atau terbungkus oleh insulator yang baik.
Fase planteau aktif terjadi saat suhu tubuh telah mencapai keseimbangan dengan terjadinya mekanisme vasokonstriksi.Pada saat suhu inti mencapai
33-35ºC akan memicu sistem termoregulasi untuk vasokonstriksi untuk mengurangi panas tubuh yang hilang dengan membatasi aliran panas dari jaringan inti ke jaringan perifer.
E. Klasifikasi Hipotermi
Hipotermi dapat diklasifikasikan menjadi (O’Connel etall,.2011) :
1) Ringan:Suhuantara32-36°C,kebanyakanorangbilaberadapadasuhuiniakan menggigil secara hebat, terutama di seluruh ekstremitas. Bila suhu lebih turun lagi, pasien mungkin akan mengalami amnesia. Peningkatan kecepatan nafas juga mungkin terjadi.
2) Sedang : Suhu antara 28°C -32°C, terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar yang mengakibatkan terjadinya hiporefleks, hipoventilasi, dan penurunan aliran darah ke ginjal. Bila suhu tubuh semakin menurun, kesadaran pasien bisa menjadi stupor, tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh, dan adanya resiko timbul aritmia.
80
3) Berat : Suhu <28°C, pasien rentan mengalami fibrilasi ventrikular, dan penurunan kontraksi miokardium, pasien juga rentan untuk menjadi koma, nadi sulit ditemukan, tidak ada reflek, apnea, dan oliguria.
F. Penatalaksanaan Hipotermi
Pencegahan hipotermi adalah meminimalkan atau membalik proses fisiologis.
Pengobatan mencakup pemberian oksigen, hidrasi yang adekuat, dan nutrisi yang sesuai. Terdapat 3 macam tehnik penghangatan yang di gunakan (Setiati etal.,
2008) :
1) Penghangatan Eksternal Pasif : Teknik ini dilakukan dengan cara menyingkirkan baju basah kemudian tutupi tubuh pasien dengan selimut hangat.
2) Penghangatan Eksternal Aktif : Teknik ini digunakan untuk pasien yang tidak berespon dengan penghangatan eksernal pasif (selimut penghangat, mandi air hangat atau lempengan pemanas), dapat diberikan cairan infus hangat intra vena (suhu 39°C -40°C) untuk menghangatkan pasien dan oksigen.
3) Penghangatan Internal Aktif : Ada beberapa metode yang dapat digunakan antaralainirigasiruangpleuraatauperitoneum,hemodialisisdanoperasibypass kardiopulmonal. Dilakukan bilas kandung kemih dengan cairan NaCl 0,9% hangat, bilas lambung dengan cairan NaCl 0,9% hangat (suhu 400 C-45 0C) atau dengan menggunakan tabung penghangat esophagus (esophagealwarming tubes).
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Sesuai dengan Misi Rsup Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi
Dengan adanya kegiatan mencari literatur diharapkan adanya peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin meningkat.
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini berhubungan dengan nilai inovatif dan peduli dimana petugas kesehatan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien dengan cara mengoptimalkan pemantauan tanda-tanda vital dengan melakukan pencarian literatur
kartu anestesi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kaitan dengan manjemen ASN dan Smart ASN
Manajemen ASN : dengan adanya kegiatan mencari literatur hipotermia dan merangkum hasilnya diharapkan meningkatkan profesionalisme petugas di dalam melaksanakan pekerjaan
81
Smart ASN : saya mengakses internet untuk mencari literatur yang dibutuhkan dalam
aktualisasi yang dibuat (menguasai teknologi / IT )
Manfaat / Capaian
Dengan kegiatan mencari literatur dan merangkum hasil literatur yang diperoleh
diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dan sebagai bahan untuk
pembuatan sosialisasi
Hambatan / hasil Capaian
Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam mencari literature dan merangkum hasil
literatur
Capaian hasil 100 %
Solusi
Melakukan konsultasi dengan mentor tentang literatur yang dirangkum dan mentor memberikan arahan yang baik dalam setiap konsultasi
82
SPO Pemantauan Selama Proses Sedasi / Anestesi
Pemantauan Selama Proses Sedasi/Anestesi
Nomor Dokumen
HK.01.07/VIII.1/ /2018
Tanggal Terbit
Nomor Revisi 02
Halaman 1 / 2
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Ditetapkan
Direktur Utama
dr. Mochammad Syafak Hanung, SpA, MPH NIP. 196010091286101002
Tindakan pemantauan yang dilakukan oleh tim anestesi/sedasi selama proses tindakan anestesi/sedasi.
1. Deteksi dini bila terjadi komplikasi dan penatalaksanaan segera bila terjadi komplikasi atau perubahan yang biasanya terjadi selama anestesi
2. Memastikan jalan nafas, ventilasi, oksigenasi, kardiovaskuler dan temperatur tubuh pasien adekuat dan sesuai sepanjang anestesi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Nomor:
HK.01.07./VIII.1/1045/2018 tanggal 31 Juli 2018 tentang Pelayanan Anestesi/Sedasi dan Pembedahan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
PROSEDUR
Pemantauan selama anestesi dilakukan oleh Dokter Spesialis
Anestesiologi atau PPDS Anestesiologi dan penata anestesi/tenaga terampil anestesi yang telah dinyatakan kompeten untuk melakukan pemantauan selama anestesi
Pemantauan adekuatnya jalan nafas dan ventilasi selama anestesi:
83
o Pengamatan tanda klinis (kualitatif) seperti pergerakan dada, observasi reservoir breathing bag, dan auskultasi suara nafas
o Bila tersedia ventilasi dapat dimonitor secara kuantitatif dengan pemantauan end tidal CO2
o Pada keadaaan ventilasi dikendalikan dengan memakai mesin anestesi, bila tersedia, hidupkan alarm untuk mendeteksi adanya kebocoran sistem pernafasan
o Pasien dalam anestesi regional atau MAC, adekuat tidaknya ventilasi diamati melalui tanda klinis kualitatif seperti yang telah disebutkan terdahulu.
Pemantauan adekuat tidaknya oksigenasi selama anestesi:
o Pemantauan perubahan warna kulit pasien bila terjadi desaturasi dengan penerangan cahaya yang baik.
o Bila tersedia, pemantauan oksimetri denyut (pulse oximetri).
o Selama anestesi umum dengan menggunakan mesin anestesi, bila tersedia gunakan oxygen analyzer untuk memantau konsentrasi oksigen pada system pernafasan pasien dan hidupkan aliran low oxygen saturation.
Pemantauan adekuat tidaknya fungsi sirkulasi pasien:
o Pemantauan tekanan darah arterial dan denyut jantung, bila memungkinkan setiap 5 menit.
o Pemantauan EKG secara kontinu mulai dari sebelum induksi anestesi.
Pemantauan Selama Proses Sedasi/Anestesi
o Setiap pasien yang mendapat anestesi, selain dari metode pemantauan dengan perabaan denyut nadi atau auskultasi bunyi jantung
Pemantauan suhu tubuh selama anestesi
84
Nomor Dokumen HK.01.07/VIII.1/ /2018 Nomor Revisi 02 Halaman 2 / 2
UNIT TERKAIT
o Bila perubahan suhu tubuh pasien diperlukan, atau diantisipasi akan terjadi, suhu tubuh pasien sebaiknya dipantau selama anestesi.
o Bila diperlukan, tersedia alat yang dapat memantau suhu tubuh pasien
o Hasil pemantauan di atas dicatat pada rekam medis Catatan Anestesi/Sedasi pasien.
Instalasi Bedah Sentral
Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir
Instalasi Rawat Intensif
85
3. Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi
Tahapan Kegiatan (a) Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala
ruangan saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Tahapan kegiatan (b) Melakukankonsultasi dengan teman sejawat mengenai
rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Tahapan kegiatan (c) Melakukan konsultasi dengan dr anestesi mengenai
rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Output / hasil terhadap
penyelesaian Isu
a. Rancangan Revisi kartu anestesi disetujui oleh mentor dan kepala ruangan
b. Rancangan revisi kartu anestesi disetujui oleh
teman sejawat
c. Rancangan revisi kartu ansetesi disetujui oleh dokter anestesi
Waktu Pelaksanaan 15 – 19 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
a. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)
Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)
Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)
Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)
86
Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan konsultasi dengan mentor tentang rancangan revisi kartu anestesi
Lembar konsultasi dengan mentor
87
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
b. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat mengenai rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)
Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)
Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)
Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)
Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
88
kegiatan melakukan konsultasi dengan teman sejawat
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
c. Melakukan konsultasi dengan dr anestesi mengenai rencana penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu
Saya melakukan konsultasi untuk memenuhi dan memahami kebutuhan pelayanan kepada pasien (Berorientasi pelayanan)
Saya melakukan kegiatan melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan konsultasi untuk melakukan perbaikan tiada henti dan meningkatkan kompetensi dalam revisi kartu anestesi (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan mentor dan kepala ruangan (Harmonis)
Saya melakukan hal terbaik untuk berkontribusi pada instalasi yaitu dengan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi (Loyal)
Saya ingin berinovasi terhadap IBS untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien (Adaptif)
Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor saat penyusunan dan pengajuan rancangan revisi kartu anestesi dengan menambahkan form suhu (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan konsultasi dengan dokter anestesi rencana kegiatan yang akan dilakukan
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Sesuai dengan Visi Rsup Fatmawati yaitu Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan
Multidisiplin yang Handal Bagi Masyarakat dan Misi Rsup Fatmawati yang pertama
89
yaitu Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi yaitu dengan adanya kegiatan Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi diharapkan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakatsemakinmeningkat.
Penguatan Nilai Organisasi
Sesuai dengan Nilai Rsup Fatmawati yaitu nilai Inovatif dalam hal ini berhubungan dengan inovasiMenyusundanmengajukanrancanganrevisikartuanestesiuntukmeningkatkanmutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat meningkat.
Kaitan dengan Manjemen ASN dan Smart ASN
Manajemen ASN : dalam hal kegiatan menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi dengan melakukan konsultasi dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi menunjukkan sikap professional dalam hal meningkatkan mutu pelayanan yang ingin diberikan kepada pasien
Smart ASN : dalam hal ini menunjukkan sikap keramahan dalam melakukan konsultasi
dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi (Hospitality)
Manfaat / Hasil Capaian
Dengan adanya kegiatan menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi dengan
melakukan konsultasi dengan Mentor, Kepala Ruangan ,Teman sejawat dan Dokter Anestesi
diharapkan dapat memberikan arahan dalam tahap penyusunan dan diberikan kemudahan di tahapan-tahapan selanjutnya
Hambatan
Tidak ditemukan hambatan yang berarti dalam hal ini mentor selalu memberikan support dan dukungan dalam setiap kegiatan
Solusi
Melakukan konsultasi setiap kegiatan dengan mentor dan menerima arahan yang diberikan oleh mentor
4. Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi
a. Meminta ijin kepada kepala ruangan ,mentor dan Kepala instalasi IBS
Tahapan Kegiatan
b. Menyiapkan alat dan bahan sosialisasi revisi kartu anestesi
c. Menyebarkan undangan sosialisasi revisi kartu anestesi
90
d. Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi
e. Melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi
f. Melakukan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi
penyelesaian Isu Ijin diperoleh
Output / hasil terhadap
Waktu Pelaksanaan 22 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
a. Meminta ijin kepada kepala ruangan ,mentor dan Kepala Instalasi IBS
Saya menghubungi kepala ruangan dan mentor untuk meminta ijin melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan menunjukkan sikap ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan kegiatan meminta ijin melakukan sosialisasi melakukan dengan penuh tanggung jawab, cermat dan jujur (Akuntabel)
Saya melakukan sosialisasi tanpa mengganggu waktu pelayanan ok cito (Kompeten)
Sebelum saya melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi terlebih dahulu saya meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)
Saya selalu menjaga nama baik sesama ASN dalam setiap kegiatan yang saya lakukan
(Loyal)
Saya ingin terus berinovasi dengan melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi
(Adaptif)
Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor untuk melaksanakan sosialisasirevisikartuanestesi (Kolaboratif)
91
Kegiatanmemintaijin kepadaMentor ,KepalaRuanganOkCitodan Penanggung
jawabanestesiokcito dansuratpemberianijindariKepala InstalasiBedahSentral
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
b. Menyiapkan alat dan bahan sosialisasi revisi kartu anestesi
Saya melakukankegiatanmenyiapkan alatdan bahan sosialisasi revisikartu anestesi sesuai
dengankebutuhansepertikartuanestesiyangsudahdiberitandauntukformsuhu,bolpoint warna hijau, media power point dan petunjuk teknis pengisian kartu anestesi
(Berorientasi Pelayanan)
92
Dokumentasi Kegiatan
Saya menyiapkan alat dan bahan dengan penuh semangat , bertanggung jawab, dan cermat (Akuntabel)
Sayamenyiapkanalatdanbahansosialisasirevisikartuanestesidengan baik (Kompeten)
Saya membina hubungan yang baik dengan teman dinas (Harmonis)
Saya menjaga nama baik sesame teman sejawat dan isntansi (Loyal)
Sayadapatmenyesuaikandiridanberinovasidalamkegiatansosialisasirevisikartuanestesi dengan baik (Adaptif)
Saya menghubungi bagian kelengkapan alat IBS untuk meminta kekurangan monitor suhu di ok 1 dan ruang recovery (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Alat Dan Bahan Untuk Persiapan Sosialisasi RevisiKartu Anestesi Di Ok Cito Lantai 3 berupa
Power Point, revisi kartu anestesi dan print out presentasi dan kebutuhan anestesi (suhu)
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
c. Menyebarkan undangan sosialisasi revisi kartu anestesi
saya melakukan kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan sungguh sungguh untuk
melakukan perubahan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)
93
Saya melakukan kegiatan menyebarkan undangan sosialisasi dengan tidak menyalahgunakan wewenang yang sudah atasan berikan (Akuntabel)
Saya meningkatkan kompetensi diri (Kompeten)
Saya menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (Harmonis)
Saya menjaga nama baik instansi dan teman sejawat (Loyal)
Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar (Adaptif)
Saya bekerja sama dengan kepala ruangan dan mentor dalam melakukan kegiatan menyebarkan undangan sosialisasi, Dengan menggunakan pesan melalui WA rencana dilakukan di minggu ke 4 bulan agustus dengan mengunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan menyebar undangan sosialisasi revisi kartu anestesi kepada teman sejawat di ok cito
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
d. Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi
Saya menyediakan tempat sosialisasi dengan cekatan (Berorientasi Pelayanan)
Saya menyediakan tempat sosialisasi dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)
Saya menyediakan tempat sosialisasi sesuai kebutuhan yang diperlukan (Kompeten)
Saya meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor untuk memakai tempat guna mengadakan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan ramah dan sopan (Harmonis)
Saya hadir lebih awal untuk menyediakan tempat sosialisasi (Loyal)
Saya bertindak proaktif dalam hal menyediakan tempat sosialisasi (Adaptif)
Sayaberkomunikasidengankepalaruanganmengenailokasisosialiasiyangakandigunakan (Kolaboratif)
94
Dokumentasi Kegiatan
Menyediakan tempat sosialisasi revisi kartu anestesi di ok cito lantai 3
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
e. Melakukan kegiatan sosialisasi revisi kartu anestesi
Saya melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam hal pelayanan (Berorientasi Pelayanan)
Saya menyampaikan tujuan sosialisasi yang akan disampaikan ,dengan menggunakan
bahasa yang baik dan santun ,dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)
Saya memahami revisi kartu anestesi yang sosialisasikan dengan baik (Kompeten)
Saya melaksanakan sosialisasi revisi kartu anestesi dengan memperkenalkan diri dan menyapa teman sejawat (Harmonis)
Saya menghindari ucapan dan tindakan yang berkaitan dengan SARA saat sosialisasi (Loyal)
Saya terus berinovasi di dalam pelaksanaan sosialisasi revisi kartu anestesi (Adaptif)
Saya memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk menyampaikan pendapatnya (Kolaboratif)
95
Daftar hadir dan Kegiatan melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi di lantai 3 ok cito
Dan menginfokan di grup anestesi cara pengisian kartu anestesi (untuk teman sejawat yang belum bisa hadir saat sosialisasi)
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
f. Melakukan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi
sayamelakukanevaluasidenganmenunjukkansikapramahdanmelakukanperbaikantiada
henti (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan evaluasi dengan penuh tanggung jawab, jujur dan disiplin (Akuntabel)
Saya dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh teman sejawat dengan baik
(Kompeten)
96 Dokumentasi Kegiatan
Saya melakukan kegiatan evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi terhadap teman sejawat
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sopan santun dan menghargai umpan balik yang diberikan (Harmonis)
Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan pelayanan (Loyal)
Saya bersikap proaktif dalam hal evaluasi sosialisasi revisi kartu anestesi (Adaptif)
Saya memberikan kesempatan kepada teman sejawat untuk menyampaikan pendapatnya saat evaluasi sosialisasi (Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Pertanyaan dan masukan :
1. Apakahnantiakanadatindaklanjutmengenairevisikartuanestesiini?akandilakukan pengajuan untuk pengesahan
2. Apakah simbol yang digunakan sudah sesuai untuk penulisan suhu di kartu anestesi ? sudah sesuai dengan simbol yang ada di EWS di RSUP fatmawati
3. Revisi kartu anestesi ini sudah bagus karena adanya pemantauan suhu sendiri sangat penting untuk pasien-pasien yang beresiko tinggi terjadinya hipotermia (masukan)
4. Penulisan suhu di kartu anestesi sebaiknya langsung ditulis saja di bagian yang kosong (bawah) dan tidak perlu membuat kolom ulang (akan diusulkan )
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Dengan adanya kegiatan melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi sesuai dengan Misi RSUP Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas. Dengan adanya kegiatan melakukan revisi kartu anestesi diharapkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien makin meningkat.
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini berhubungan dengan nilai RSUP Fatmawati yaitu INOVATIF Dalam hal melakukan kegiatan sosialisasi kartu anestesi diharapkan adanya mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien semakin meningkat.
Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
ManajemenASN: dalamhalmelakukankegiatansosialisasirevisikartuanestesidialkukan dengan sopan dan ramah dan mendengarkan pendapat/ masukan teman sejawat
(hospitality) bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan
(Profesionalisme)
Smart ASN : untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam hal pemantauan anestesi
97
Manfaat / Hasil Capaian
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien-pasien yang
menjalankan operasi
Capaian 100 %
Solusi
Memberikan arahan berupa lampiran petunjuk pengisian revisi kartu anestesi dan contoh pengisiannya dan selalu mengkonsulkan segala kegiatan ke mentor dan mentor selalu
memberikan arahan pada setiap kegiatan
LAMPIRAN
Petunjuk Teknis Pengisian Revisi Kartu Anestesi
Persiapan Alat :
1. Kartu anestesi
2. Bolpoint warna hitam dan biru
Prosedur pengisian revisi kartu anestesi :
1. Menyiapkan monitor tanda-tanda vital
2. Memasang monitor tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi)
3. Mengukur monitor tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi)
4. Melaporkan hasil pemantauan tanda-tanda vital yang abnormal (contoh suhu yang abnormal) ke dr anestesi
5. Memasang blangket penghangat apabila suhu ditemukan abnormal
6. Mengukur ulang tanda-tanda vital (Tensimeter, Nadi, Suhu, Respirasi) bila hasil normal
7. Melakukan dokumentasi di dalam catatan kartu anestesi dengan ketentuan :
Penulisan suhu di kartu anestesi dituliskan di kolom yang sudah disediakan (revisi)
Penulisan menggunakan bolpoint biru
Tanda yang digunakan untuk menuliskan suhu X
5. Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital
a. Melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital pasien
b. Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
Tahapan Kegiatan
c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
98
Output / hasil terhadap
penyelesaian Isu
d. Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukanpenerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi
Tanda-tanda vital terukur dengan baik
Waktu Pelaksanaan 22 – 26 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
a. Melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital pasien
Sayamemperkenalkandiridenganramahkepasiendanmenjelaskantugassayadantujuan pemasangan alat-alat tanda vital (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan kegiatan monitor tanda-tanda vital dengan penuh tanggung jawab, jujur dan cermat (Akuntabel)
Saya melakukan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten)
Saya membina hubungan yang baik dengan pasien dengan menggunakan komunikasi teraupetik (Harmonis)
Saya menghormati privasi pasien dan memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang prosedur yang akan dilakukan (Loyal) Saya bertindak proaktif dalam melakukan kegiatan memantau tanda-tanda vital pasien (Adaptif)
Saya bekerja sama dengan teman dines dalam membersihkan monitor anestesi setelah digunakan dengan cairan disinfektan dan merapikannya kembali (Kolaboratif)
99
Mempersiapkankebutuhananestesidanmelakukan kegiatan pemantauananestesi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
b. Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
saya melakukan kegiatan dengan fokus pelayanan yang ramah ,cekatan dan solutif diberikan kepada pasien (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan pendokumentasian keperawatan di lembar revisi kartu anestesi dengan
jujur, cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel)
Saya melaksanakan dengan kualitas terbaik (Kompeten)
Saya berkomunikasi dengan baik dan sopan (Harmonis)
Saya menjaga privasi identitas pasien (Loyal)
Saya bertindak proaktif dalam Melakukan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Adaptif)
Saya bekerjasama dengan teman dinas dalam pendokumentasian pasien di kartu anestesi (Kolaboratif)
100
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Melakukan Dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
Saya melakukan kegiatan koordinasi teman sejawat dalam hal penerapan pendokumentasian keperawatan di lembar revisi kartu anestesi dengan ramah
(Berorientasi Pelayanan) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (
Harmonis) dan tidak menyalahgunakan wewenang atasan (Akuntabel)
Saya bertindak proaktif dalam Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal
melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Adaptif)
Saya memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk selalu berkontribusi (Kolaboratif )
Saya bertukar pendapat dengan teman dinas saat melakukan tindakan penerapan
dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi (Kompeten)
101
Dokumentasi Kegiatan
Saya menjaga ucapan dan tindakan saya saat melakukan koordinasi dengan teman sejawat untuk menghindari konflik (Loyal)
Dokumentasi kegiatan
Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dalam hal melakukan penerapan dokumentasi keperawatan di lembar revisi kartu anestesi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
d. Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi
Saya Melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi menerapkan revisi kartu anestesi untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat /pasien (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan kegiatan ini dengan jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel)
Sayamelakukankoordinasidengandranestesimengenaipenerapandokumentasidilembar revisikartuanestesidenganmenunjukkansikaphormatdanmenghargaidanberkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (Harmonis)
untuk meningkatkan kompetensi (Kompeten)
Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan mutu pelayanan di IBS (Loyal)
Saya ingin terus berinovasi dan meningkatkan kreatifitas (Adaptif)
Saya memberikan kesempatan kepada dr anestesi untuk berkontribusi dalam hal penerapan revisi kartu anestesi (Kolaboratif)
102
Kegiatan melakukan koordinasi dengan dr anestesi dalam melakukan penerapan
dokumentasi di lembar revisi kartu anestesi
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Dengan adanya kegiatan melakukan penerapan revisi kartu anestesi sesuai dengan Misi
RSUP Fatmawati yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif
Yaitu dengan adanya kegiatan melakukan penerapan revisi kartu anestesi diharapkan
adanyatingkatkepeduliantenagakesehatandidalammelakukandokumentasikeperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Manajemen ASN : Menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital merupakan sikap profesionalisme tenaga kesehatan dalam hal peningkatan mutu yang diberikan kepada pasien
Smart ASN : dengan menunjukkan sikap keramahan dalam hal melakukan pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien dan mendengarkan masukan / pendapat yang diberikan oleh teman sejawat dan dr anestesi dan mentor
Manfaat / Hasil Capaian
Hasil yang didapatkan pada tahap ini adalah terlaksananya pemantauan anestesi (suhu) di revisi kartu anestesi dengan baik sesuai dengan arahan di sosialisasi revisi kartu anestesi
Solusi
Penulismelakukankoordinasidengantemansejawattentangcarapemantauantanda-tanda vital dan pendokumentasian di lembar revisi kartu anestesi dan konsultasi dengan mentor di setiap kegiatan
103 Dokumentasi kegiatan
6. Mengajukan blanket penghangat
Tahapan Kegiatan
a. Menyusun dan mengajukan draft untuk
pengusulan penambahan blanket
penghangat
b. Mengajukan draft pengajuan blanket
penghangat ke Instalasi Bedah Sentral
Isu Draft tersusun
Output / hasil terhadap penyelesaian
Waktu Pelaksanaan 26 Agustus 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
a. Menyusun dan mengajukan draft untuk pengusulan penambahan blanket
penghangat
Sayamenyusundanmengajukan draftuntukpengusulanpenambahanblanketpenghangat ditujukan untuk memenuhi dan memahami kebutuhan masyarakat (Berorientasi
Pelayanan)
Saya membuat draft dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)
Sayamelaksanakan tugasdenganbaik (Kompeten)
Sayamembinahubunganbaikdengan atasan (Harmonis)
Sayamampuberadaptasidenganlingkungan kerja (Adaptif)
Saya melaksanakan keputusan pimpinan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku (Loyal)
Saya melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala Koordinator Penunjang dan Administrasidalam penyusunandraft (Kolaboratif)
104
Dokumentasi Kegiatan
Konsultasi dengan kepala Koordinator penunjang dan administrasi IBS dan mengajukan permohonan blanket penghangat
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
b. Mengajukan draftpengajuan blanketpenghangat keInstalasiBedah Sentral
Saya melakukan kegiatan mengajukan membuat dan mengajukan draf pengajuan blanket penghangat ke Instalasi Bedah Sentral dengan penuh tanggung jawab dan jujur (Akuntabel)
Saya membuat dan mengajukan draft guna memenuhi kebutuhan masyarakat (Berorientasi Pelayanan)
Saya melaksanakan tugas dengan baik (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan atasan (Harmonis)
Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja (Adaptif)
Saya melaksanakan keputusan pimpinan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku (Loyal)
Saya bekerja sama dengan bagian penunjang alat IBS saat mengajukan blanket Roll (Kolaboratif)
105
dokumentasi kegiatan
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Dengan adanya kegiatan mengusulkan penambahan blanket penghangat sesuai dengan
MisiRSUPFatmawatiyaituMemberikanpelayanan,pendidikandanpenelitianyangberfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal inisesuai dengan nilai yangdimilikiRSUP Fatmawati adalah inovatif yaitudengan
adanya rencana kegiatan mengusulkan penambahan blanket penghangat diharapkan
adanya usaha untuk meningkatkan pelayanan mutu yang diberikan kepada pasien/masyarakat.
Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Smart ASN : Dengan melakukan komunikasi yang efektif dan menunjukkan sikap ramah dan sopan dalam melakukan pembuatan draft penambahan blanket penghangat (hospitality)
Manfaat / Hasil Capaian
Dengan adanya pengajuan penambahan blanket penghangat untuk di kamar ok cito diharapkan pasien menjadi lebih nyaman dan resiko hipotermia bisa diminimalkan
Solusi
Memodifikasi ruangan dan suhu agar meminimalkan resiko hipotermia
7. Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi
Tahapan Kegiatan 1 Melakukan evaluasi teman sejawat dalam hal pendokumentasian tindakan keperawatan di revisi kartu anestesi
106
Output / hasil terhadap
penyelesaian Isu
Teman sejawat melakukan dokumentasi tindakan
keperawatan dengan benar
Waktu Pelaksanaan 22 Agustus – 2 september 2022
Hasil Capaian 100 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
saya melakukan evaluasi teman sejawat dalam hal pendokumentasian tindakan
keperawatan di revisi kartu anestesi dengan menunjukkan sikap ramah dan melakukan
perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan evaluasi dengan penuh tanggung jawab, jujur dan disiplin (Akuntabel)
Saya melakukan kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi terhadap teman sejawat
dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan sopan santun dan menghargai umpan balik yang diberikan (Harmonis)
Saya memberikan kesempatan kepada teman sejawat untuk berkontribusi (Kompeten)
Saya ingin berkontribusi untuk meningkatkan pelayanan (Loyal)
Saya bersikap proaktif dalam hal evaluasi penerapan revisi kartu anestesi (Adaptif)
Memberikan kesempatan kepada teman dinas untuk selalu berkontribusi
(Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
107
108
Kegiatanmelakukanmonitoringanestesiintra danpascaoperasidankomitmen
bersamapenerapan revisikartuanestesidiOkCitoGedungBougenvilLantai3
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Dengan adanya kegiatan melakukan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi sesuai
dengan Misi RSUP Fatmawati yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif
Yaitu dengan adanya kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi diharapkan adanya tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi menggambarkan tugas ASN sebagai pelayan publik yang harus memberikan mutu pelayanan (Profesionalisme) yang terbaik di dalam setiap kegiatan yang dilakukan dengan penuh keramahan (Hospitality)
Manfaat / Hasil Capaian
Dengan adanya kegiatan evaluasi penerapan revisi kartu anestesi diharapkan teman sejawat bersedia dan mampu melaksanakan penerapan dan pendokumentasian di lembar revisi kartu anestesi
Solusi
Penulismelakukankomunikasiyangbaikdengantemansejawatdanmemintakesediaannya untuk menerapkan kegiatan revisi kartu anestesi dengan melakukan monitoring suhu di intra op dan pasca op
8. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi
a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan
Tahapan Kegiatan
Output / hasil terhadap
penyelesaian Isu
menggunakan google form
b. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor
a. Google form di isi oleh teman sejawat
b. Evaluasi hasil diterima oleh mentor
Waktu Pelaksanaan 5 – 9 september 2022
Hasil Capaian 81,81 %
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
109
a. Melakukan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form
Dengan adanya kegiatan melakukan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pelayanan yang terbaik terhadap pasien (Berorientasi Pelayanan),
Saya melakukan kegiatan evaluasi teman sejawat dengan menggunakan google form
dengan bertanggung jawab, cermat jujur ,disiplin (Akuntabel)
dan dilakukan dengan kualitas terbaik (Kompeten)
saya membina hubungan baik dengan teman sejawat (Harmonis)
rela berkorban di dalam membuat laporan (Loyal)
sayamenyesuaikandiridenganlingkungankerja (Adaptif)
bekerja sama dengan mentor dalam pembuatan evaluasi google form
(Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Meminta kesediaan teman sejawat mengisi form evaluasi penerapan revisi kartu anestesi di gedung bougenvil lantai 3 ok cito
Form Evaluasi Penerapan Revisi Kartu Anestesi Di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito RSUP
Fatmawati Jakarta
Nama :
Jabatan :
1. Menurut Saudara pemantauan suhu tubuh pasien selama operasi itu bagaimana ?
o Penting sekali
o Tidak penting
2. Tanda apakah yang digunakan dalam pemantauan suhu tubuh pasien selama operasi berdasarakan revisi kartu anestesi
110
o +
3. Apakah Saudara sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien selama operasi ?
o Ya
o Tidak
4. ApakahSaudarasudahmelakukantindakanpendokumentasianpemantauansuhutubuh pasien saat intra operasi di kartu anestesi?
o Ya
o Tidak
5. Apakah Saudara sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room) ?
o Ya
o Tidak
6. ApakahSaudarasudahmelakukantindakanpendokumentasianpemantauansuhutubuh pasien pasca operasi (recovery room) ?
o Ya
o Tidak
7. Apa yang Saudara lakukan apabila pasien beresiko mengalami hipotermi ?
o Memasang blanket penghangat dan mengatur suhu kamar operasi
o Dibiarkan saja
8. Kendala saat melakukan tindakan pemantauan suhu tubuh pasien intra operasi dan pasca operasi (Recovery Room) ?
9. Kritik : 10.Saran : Berdasarkan hasil dari form evaluasi didapatkan data berupa :
1. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) menjawab pemantauan suhu tubuh pasien sangat penting
2. Sejumlah 9orang(81,81%)sejawatanestesidiokcitomengertitentangtanda(X)yang digunakan untuk menuliskan suhu di form revisi kartu anestesi ,sementara ada 2 orang (18,18 %) belum memahami tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.
111
o X
3. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien selama operasi .
4. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan pendokumentasian pemantauan suhu tubuh pasien saat intra operasi .
5. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan memonitoring suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room).
6. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan tindakan pendokumentasian pemantauan suhu tubuh pasien pasca operasi (Recovery Room).
7. Seluruh teman sejawat anestesi di ok cito sebanyak 11 orang (100%) sudah melakukan memasang blanket penghangat dan mengatur suhu kamar operasi apabila pasien beresiko mengalami hipotermia.
8. Kendala yang dihadapi oleh teman sejawat anestesi di ok cito saat melakukan monitoring pemantauan suhu tubuh pasien intra dan pasca operasi (Recovery Room) :
Alat pengukur suhu sering terlepas
Tidak semua monitor terpasang pengukur suhu
Karena suhu ruang kamar operasi terlalu dingin , jadi suhu pasien nilainya
kebanyakan rendah walau sudah diselimuti dan memakai blanket penghangat.
Karena sudah terbiasa tidak melakukan pengukuran suhu sehingga sering lupa.
9. Kritik dari teman sejawat anestesi di ok cito :
Kertas monitoring yang ada saat ini belum lengkap dengan kolom suhu tubuh
Pemantauan suhu tubuh pasien terus dilakukan terutama pada anak-anak dan usia lanjut
10.Saran dari teman sejawat anestesi:
Apabila ada alat yang rusak agar segera dilaporkan sehingga dapat pengganti atau perbaikan secepatnya
Difasilitasi pengadaan bolpoint warna biru untuk pencatatan suhu tubuh pasien di kartu anestesi
Usulan penggantian kertas monitoring anestesi yang baru
Apabila nilai suhu tidak sesuai angka normal sebaiknya diukur dengan alat manual (dimulut/diketiak)
Berdasarkan hasil diatas didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Teman sejawat anestesi sejumlah 9 orang (81,81%) mengerti, memahami dan melakukan cara penggunaan monitor suhu saat intra operasi dan pasca operasi dan
112
cara pendokumentasiannnya di revisi kartu anestesi dan terdapat 2 orang (18,18 %)
yang masih belum memahami tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.
2. Terdapat sejumlah kendala dalam melakukan pemantauan suhu pasien intra operasi dan pasca operasi diantaranya alat pengukur suhu yang sering terlepas , hasil suhu yang didapatkan kebanyakan rendah
3. Kritik dari teman sejawat diantaranya : Kertas monitoring yang ada saat ini belum lengkap dengan kolom suhu tubuh, diutamakan pemantauan suhu untuk anak-anak dan usia lanjut
4. Sarandaritemansejawatdiantaranya:melaporkansegeraapabilaadaalatyangrusak agar segera dillaporkan sehingga dapat pengganti atau perbaikan secepatnya , difasilitasipengadaanbolpointwarnabiruuntukpencatatansuhutubuhpasiendikartu anestesi ,Usulan penggantian kertas monitoring anestesi yang baru ,Apabila nilai suhu tidak sesuai angka normal sebaiknya diukur dengan alat manual (dimulut/diketiak) .
Tindak lanjut :
1. Sosialisasi kembali kepada teman sejawat sebanyak 2 orang ( 18,18%) tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.
2. Melaporkan hasil evaluasi pemantauan suhu tubuh ke Instalasi Bedah Sentral untuk di fasilitasi :
a. Di sahkan form kartu anestesi anestesi yang baru.
b. Penggunaan bolpoint warna biru untuk penulisan suhu di kartu anestesi dan melakukan operan ke shift selanjutnya ketersediaan bolpoint warna.
c. Penggunaan suhu di ketiak atau telinga apabila dijumpai suhu tubuh paseien yang masih dibawah normal.
d. Dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban kamar operasi secara berkala dan dilakukan tindak lanjut bila tidak sesuai standar.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 (Nilai Dasar ASN BerAKHLAK)
b. Melaporkan hasil evaluasi ke mentor
Saya mendengarkan pendapat mentor tentang laporan evaluasi yang sudah dibuat dengan ramah cekatan dan melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi Pelayanan)
Saya melakukan kegiatan melaporkan hasil evaluasi ke mentor dengan penuh tanggung jawab ,cermat dan jujur (Akuntabel)
113
Saya membuat laporan evaluasi dengan baik dan tepat waktu (Kompeten)
Saya membina hubungan baik dengan mentor (Harmonis)
Saya menghindari tindakan dan ucapan yang mengandung SARA (Loyal)
Saya menyampaikan ide gagasan untuk meningkatkan kemajuan instansi (Adaptif)
Saya memberikan kesempatan kepada mentor untuk memberikan masukan
(Kolaboratif)
Dokumentasi Kegiatan
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Denganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapanrevisi kartuanestesisesuaidenganMisiRSUPFatmawatiyaituMemberikanpelayanan,pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam hal ini sesuai dengan nilai yang dimiliki RSUP Fatmawati yaitu peduli dan inovatif
Yaitudenganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapan revisi kartu anestesi diharapkan adanya tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam
114
melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Kaitan dengan Manajemen ASN dan Smart ASN
Dalam hal ini dengan adanya kegiatan mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan
penerapan revisi kartu anestesi menggambarkan tugas ASN yaitu sebagai pelayanan publik yang professional dan berkualitas
Manfaat / Hasil Capaian
Denganadanyakegiatanmengevaluasidanmembuatlaporanpelaksanaanpenerapanrevisi kartu anestesi diharapkan dapat menjadi tingkat kepedulian tenaga kesehatan didalam melakukan dokumentasi keperawatan dan selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Solusi
Melakukan konsultasi dengan mentor
C. Capaian Penyelesaian
Kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pemantauan Tanda-tanda Vital dengan
melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati
Jakarta merupakan bagian dari peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien serta penerapan nilai – nilai ASN BerAkhlak. Penerapan revisi kartu anestesi
denganmenambahkanformsuhudikartuanestesitelahdilakukandandiaplikasikanoleh teman sejawat di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta.
Berikut ini adalah gambaran testimony dari teman sejawat anestesi di Gedung
Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta :
Berdasarkan hasil testimoni yang dilakukan kepada 3 teman sejawat anestesi
penulis menyimpulkan bahwa Optimalisasi Pemantauan Tanda-tanda Vital dengan
melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 Ok Cito Rsup Fatmawati
115
Jakarta sangat bermanfaat untuk meningkatkan pasien safety dan terkadang suhu yang didapatkan dari pemantauan cenderung hipotermia sehingga harus mengukur secara manual.
D. Rencana Tindak Lanjut
1. Sosialisasi kembali kepada teman sejawat sebanyak 2 orang ( 18,18%) tentang penggunaan tanda (X) yang digunakan dalam menuliskan suhu di form suhu revisi kartu anestesi.
2. Melaporkan hasil evaluasi pemantauan suhu tubuh ke Instalasi Bedah Sentral untuk di fasilitasi :
Di sahkan form kartu anestesi anestesi yang baru.
Penggunaan bolpoint warna warni (biru) untuk penulisan suhu di kartu anestesi dan melakukan operan ke shift selanjutnya ketersediaan bolpoint warna.
Penggunaan suhu di ketiak atau telinga apabila dijumpai suhu tubuh pasien yang masih dibawah normal.
Dilakukan pemantauan suhu dan kelembaban kamar operasi secara berkala dan dilakukan tindak lanjut bila tidak sesuai standar.
116
A. Kesimpulan
Berdasarkancapaianpelaksanaanaktualisasimengenai “OptimalisasiPemantauan
Tanda-tanda Vital dengan melakukan revisi kartu anestesi di Gedung Bougenvil Lantai
3 Ok Cito Rsup Fatmawati Jakarta” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Isu yang diangkat pada aktualisasi ini adalah belum optimalnya pemantauan tandatanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil
Lantai 3 OK Cito RSUP Fatmawati Jakarta dengan Gagasan kreatif Optimalisasi Pemantauan Tanda-Tanda Vital dengan Melakukan Revisi Kartu Anestesi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK CITO Rsup Fatmawati Jakarta.
2. Rincian kegiatan yang diaplikasikan dari gagasan penyelesaian isu yang diangkat yaitu Meminta ijin kepada kepala ruangan dan mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan, Mencari literatur kartu anestesi, Menyusun dan mengajukan rancangan revisi kartu anestesi, Melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi, Menerapkandanmelaksanakanpemantauantanda-tandavital,Mengajukanblanket penghangat, Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi dan Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan penerapan revisi kartu anestesi.
3. Kegiatan aktualisasi melakukan sosialisasi revisi kartu anestesi, menerapkan dan melaksanakan pemantauan tanda-tanda vital dan Mengevaluasi penerapan revisi kartu anestesi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien yang menjalankan operasi.
1. Bagi Profesi
Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK
Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu dapat menjadi solusi memudahkan pelaksanaan pemantauan suhu pasien baik di intra operasi maupun pasca operasi.
2. Bagi RSUP Fatmawati
Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK
Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu dapat meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan misi
117 BAB
V
B. Saran
RSUP Fatmawati yang pertama yaitu Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien , berkualitas dan berintegritas.
3. Bagi Peserta
Dengan Adanya kegiatan aktualisasi “Optimalisasi pemantauan tanda-tanda vital terhadap pasien-pasien yang menjalani operasi di Gedung Bougenvil Lantai 3 OK
Cito RSUP Fatmawati Jakarta” dengan menambahkan form suhu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian petugas didalam memantau suhu pasien selama intra operasi maupunpascaoperasi danpenatalaksanaan hipotermiayangsering dialami oleh pasien.
118
REFERENSI
RSUP Fatmawati, Profil RSUP Fatmawati, Retrieved : http://rsupfatmawati.id/assets/pdf/struktur%20organisasi%20RSF%202021.pdf,
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Umum_Pusat_Fatmawati
https://images.app.goo.gl/5ufNvDbivh6rtYwY8
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1301460050/7_BAB_II.pdf
Amelia,Rizki.2021,ModulPelatihanDasarCalonPsegawaiNegeriSipil:SMARTASN,Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Fatimah Elly & Irawati, Erna. 2017, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen ASN, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi Pelayanan, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :Kompeten, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad& Irawati, Erna. 2021, ModulPelatihan Dasar Calon PNS : Loyal,Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Taufiq, Muhammad & Irawati, Erna. 2021, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
119
Lampiran Bukti Pengendalian Mentor
Lampiran
120
121
122
123
124
125
126