
1 minute read
"SAYASELALU MARTIRPENTING
Mely Giok Tan adalah salah satu saksi penting sejarah perubahan politik di Indonesia, terkait pengakuan pemerintah terhadap masalah kekerasan terhadap perempuan, yang kemudian melahirkan Komisi Nasional AntiKekerasan terhadap Perempuan, Oktober 1998. Mely kemudian menjadi salah satu komisioner periode 1998-2003.

Advertisement
Beliau adalah salah satu dari 22 perempuan bersama, antara lain, Saparinah Sadli, Kuraisin Sumhadi (alm), Soewarni Salyo, dan Kamala Chandrakirana, yang tergabung dalam Masyarakat Anti-Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia yang menghadap Presiden Habibie pada 15 Juli 1998
Didorong temuan Tim Relawan Kemanusiaan tentang terjadinya pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998, mereka mendesak Presiden Habibie membuat pernyataan mengutuk peristiwa itu dan meminta maaf kepada masyarakat. Pemerintah kemudian membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk menginvestigasi tragedi yang merupakan lembar hitam sejarah negeri ini.
Universitas Indonesia
Pendidikan
Hollandsche Chineseesche School
Sekolah bagi anak keturunan Tionghoa pada masa kolonial Belanda
Hoogere Burgerschool
Sekolah berbahasa Belanda untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, pribumi elite pada masa Hindia Belanda
JURUSAN SINOLOGI (Studi tentang Tionghoa dan topik Tionghoa)
Cornell University, Itacha, US Meraih gelar Master of Arts (MA)
Berkeley University of California, US Meraih gelar Doktor