DEVELOPMENT
proses membangun sebuah brand media
Stensil signage geegoe dengan media rambu besi
Dok : Geegoe
Awal mula ide ini tercetus pada tahun 2014 saat Ash berkunjung ke tongkrongan yang ramai saat itu di palem yaitu rumah Caesar di situ juga ada Kevin dan kawan lainnya.
tempat yang selalu menjadi pelarian dan senda gurau kawan entertainer lingkungan, kami bicara tentang konser musik yang sering diselenggarakan di jakarta dan youtube saat itu seperti Riza A lvavan dan konten lucu lainnya, kami berandai tentang nilai yang didapat bagi mereka yang bekerja di bidang jurnalistik yang menikmati dan passionate dalam bekerja, ini akan menjadi dambaan untuk bisa menemukan "ikigai" seperti demikian,
11 | Development
Paguyuban Awal Dok : Geegoe
ikigai adalah saat dimana apa yang kamu suka, apa yang kamu baik saat melakukannya, apa yang membuat kamu dibayar dengan baik, dan apa yang di dunia butuhkan bertemu. Tanpa pikir panjang lalu kami
tergerak untuk membuat media untuk menyelaurkan apa yang kita suka saat itu , melihat dari dunia maya dan mengira-ngira kami mampu
mengadaptasinya yaitu membuat media online. dengan latar belakang
Kevin dan Caesar yang sebelumnya hadir dalam jasa Goras-gores yang mewarkan karikatur ilustrasi. serta latar pendidikan mereka berdua yaitu desain komunikasi visual, Caesar dari Universitas Multimedia
Nusantara saat itu dan Kevin dari Trisakti yang sudah memiliki banyak refrensi saat kita diskusi mengenai logo dan bagaimana media berita di tampilkan.
12 | Development
Dok : Geegoe
Begitu juga dengan Ash yang latar belakangnya adalah IT Bina Nusantara yang sudah punya pengalaman di bidang project development
bersama game studio sebelumnya "Oloop Game Studio" membuat beberapa game Android dan Ios saat itu juga pernah membuat website.
Kami beranikan diri saat itu untuk membuat media online yang kami semua secara keilmuan tidak meiliki latar belakang dan pengalaman di bidang jurnalistik. diskusi panjang tentang nama yang akan kita
sematkan terus berlanjut hingga akhirnya ash putuskan untuk menentukan nama sesuai ketersediaan domain. awalnya kami ingin nama yang ada kata "geek" lalu kami mencari "geekgw" karena tersedia kami
mengetik kata yang kami kira mendekati dan tersedia hingga akhirnya kami dapatkan nama tersebut "Geegoe.com" karena kecenderungan domain dot com lebih murah dari pada dot id jadi nama yang di dapat harus berbuntut dot com. berlanjut ke pembuatan logo,
13 | Development
Dok : Geegoe
14 | Development
caesar dan kevin dalam diskusinya membuat logo mencari komposisi seperti saat ini.
Berlanjut pada development website dan mencari referensi website
IGN.com. Ash juga memikirkan development web yang dapat dengan cepat diadaptasi oleh penulis oleh karena itu kami mengunakan CMS
Wordpress karena mudah diadaptasi oleh penulis dari media manapun yang ingin berkontribusi. Pada awalnya kami menggunakan dummy logo karena logo belum selesai dibuat.logo dummy awal itu akhirnya kami jadikan logo "Kurakuratv" Youtube channel kami.
Sebenarnya bisa kami buat semua konsep dengan satu nama bahkan nama Youtube pun dengan nama Geegoe namun kami berpikir panjang tentang adanya resiko yang akan terjadi di kemudian hari karena akan lalu lalangnya rekruit sumber daya manusia dan silih bergantinya manajemen untuk masa depannya kami berinisiatif untuk membedakan nama platform yang kami sematkan agar kerusakan satu brand atau konsen tidak mempengaruhi keseluruhan karena kami tahu
dengan kecenderungan kesukaan kami yang belum konsisten saat itu dan pengetahuan kami yang sedikit mengenai industri media, hal ini perlu dilakukan untuk pencegahan. Setelah website jadi Ash langsung berlanjut ke development Android apps karen market pembaca saat itu yang disasar adalah pembaca ponsel.
15 | Development
Kami juga cukup terkejut dengan ranking kami mengingat kami media baru yang menuju market regional pada awalnya Tangerang. berbanding dengan media lain. Terlebih ini akibat dari konten yang terlalu niche bisa viral dalam sekejap dan bisa turun dalam sekejap.
16 | Development
17 | Development
18 | Development
Setelah semuanya jadi kita tidak punya refrensi tentang manajemen media bagaimana perusahaan media itu berjalan dan bagaimana media itu tetap hidup, kami tidak mengadaptasi pengalaman media yang ada saat itu namun kami mengadaptasi cara tumbuh kembang startup yang saat itu sedang "boom" semua orang berlomba untuk mengembangkan startup, saat itu Gojek baru mengembangkan apps yang sebelumnya belum terintegrasi dengan mobile apps. Dari teori startup selalu yang di dengungkan adalah investsasi maka dari itu kami belajar bagaimana mendapatkan investasi membuat pitch deck untuk pitching kepada investor, kami juga belajar berkomunikasi dengan profesional kami menuliskan kebutuhan dan menentukan ROI ( return of investment ) pada media kami. momen yang pas saat itu tidak lama setelah media ini "go live" event "tech in asia conference" hadir di -
tor dan networking yang pas agar rintisan ini memberikan impresi yang baik dari para foundernya tentunya dengan pitchdeck berbasis data dan komunikasi yang baik saat itu.
Dok : Geegoe
Nadiem Makarim, Tech in Asia Conference 2015
19 | Development
Caesar, Ash, & Dharmo, Tech in Asia Conference 2015
20 | Development
Dok : Geegoe
Kembali ke internal media kami mulai menentukan posisi struktural, Caesar sebagai marketing director, Kevin sebagai head of content
mendiskusikan budaya yang akan diciptakan dalam bekerja. orientasi deadline dengan mengunakan menggunakan software project manajetimnya sendiri dan memimpin dengan kebijakan sendiri.
Nawacita, Dekorasi 2015 Dok : Geegoe
Caesar bersedia untuk sementara menggunakan rumahnya dahulu, lalu
kami mengisi dan mendekor ulang salah satu ruangan untuk kebutuhan mengetik dan studio kecil untuk Youtube di ruangan 4x3m.
namun di antara itu Ash dan Caesar lebih banyak networking dengan relasi diluar kantor.
21 | Development
ternyata tidaklah mudah, ini adalah seni tersendiri, rekrutmen inilah yang akan menentukan masa depan media ini. Sepintas terlihat sepele, namun individu yang punta interest di bidang juranalistik dan media ini punya kecenderungan pintar, oleh karena itu tidak mudah meyakinkan mereka bisa di bilang media sebagai bisnis adalah satu bisnis yang cukup sulit rekrutmennya dibandingkan dengan restoran atau menjual pakaian. hingga akhirnya kami punya tim yang cukup banyak sekitar 30 orang dalam rintisan yang sedang berkembang ini.
Geegoe Tim, Enigma 2015
Dok : Geegoe
Untuk beroperasi kami harus memikirkan ongkos dan makan, untuk saat itu minimal itu. karena mayoritas rekrutmen kami juga masih
kuliah. Semua masih dapat dinegosiasikan sambil mencari "seed funding" kami masih bootstrap dan belum bisa menentukan spending untuk
media dari buku namun kami sulit menemukannya, kebanyakan yang
kami temui adalah bagaiamana media cetak berdiri. Hingga akhirnya
kami membuat model kami sendiri yang masih berdasarkan pada data dan asumsi.
22 | Development
Kami mulai mencari email perusahaan dan event yang berlangsung lalu kami melakukan email buzz ke semua alamat email sesuai kategorinya, karena setiap kategori akan kami beri penawaran yang berbeda. setelah itu kami banyak diberikan penawaran kerjasama dari event besar dan perusahaan besar. Lalu memperluas kerjasama kami juga secara offline langsung datang ke event tersebut dan memperkenalkan diri untuk diperkenankan meliput dan mempublikasikannya. Sebelumnya kami juga harus bisa meyakinkan media booth yang ada di setiap event dan festival dengan berpenampilan layakanya jurnalis membawa kamera dan ID card jurnalis. Tentu saja kami belum punya legalisasi dan kami terus terang hanya menawarkan publikasi jika diperkenankan. Kami mulai membuat desain id card dengan meniru ID card yang ada namun ID card yang kami buat terlihat tidak kaku dan formal.
Selanjutnya kami mulai belajar dari negoisasi yang kami lakukan melalui email dan telfon dan kami baru tahu, kalau media itu menggunakan media kit sebagai proposal dan pricelist atas kerjasama dan publikasi yang ditawarkan, segera kami meriset dan mencari tahu seperti apa media kit itu dan akhirnya kami membuatnya dengan data dan hitungan perkiraan.
23 | Development
Penawaran awal kami memberikan free publikasi pada web terutama kepada komunitas untuk memperluas jaringan ini investasi bagi kami
untuk memiliki jaringan, sulit untuk memonetisasi di awal karena
ataupun influencer, karena dari kacamata kami media besar hari ini ataupun yang baru berdiri hari ini punya nama besar di belakangnya
Ada pendapat yang menyatakan bahwa "jurnalistik is dead" hari ini semua mempublikasi fast news dengan kuratorial seadanya kita tidak
Geegoe selain liputan aktual kami juga punya feature. Karena banyaknya interest kami di berbagai bidang seperti musik, seni rupa, video
Riset kami mengenai media membawa saya untuk mengikuti kelas
Tempo Instute di sana saya bertemu dengan pemimpin redaksi Tempo
Budi Setyarso.
Pak Budi Setyarso
Pemimpin Redaksi Tempo Media
Dok : Geegoe
24 | Development
Hoax yang bertebaran juga meningkatkan kesadaran kami sebagai penulis untuk mendokumentasikan fakta di lapangan, Ini juga yang membuat penulis dan pembaca tumbuh bersama dalam melihat realitas media sebagai pilar demokrasi.
Kompetisi media hari ini juga tidak berhenti sampai media saja, kami meriset bahwa industri media hari ini sedang lesu karena berkompetisi dengan influencer dan selebgram. Konsumen iklan punya kecenderungan memilih influencer dan selebgram di banding media karena negoisasi dan data yang transparansi berbeda dengan platform sosial media. Karena ukuran yang digunakan untuk melihat pengaruh iklan tersebut berbeda.
konten berlangganan namun ini juga bisa di bilang sulit dikompetisikan deng platform sosial media. Butuh dana besar karena pandangan kami secara bisnis menyangkut kesejahteraan penulis.
World Press Freedom Day 2017
Dok : Geegoe
Pada saat itu kami juga berkesempatan hadir dalam World Press Freedom Day 2017, yang kebetulan saat itu tuan rumahnya dalah Indonesia dan di selengarakan di kota Jakarta. kami belajar banyak jurnalistik dunia, sejarahnya di dunia.
25 | Development
Dari segi perlindungan hak cipta kami juga mengupayakan untuk melindungi apa yang sudah dibuat kami dan teman-teman, namun untuk menuju kesana harus melalui birokrasi dan legal yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, akhirnya kami menemukan momen
mereka ke haki secara gratis saat itu, kami langsung menangkap momen ini untuk mematenkannya.
Caesar Mendaftarkan Logo Geegoe 2017
26 | Development
Dok : Geegoe
Konten selain penulisan kami juga masuk ke konten video, yang juga kami manfaatkan platform yang sudah ada yaitu Youtube. Ini juga
salah satu upaya kami untuk memonetisasi konten karena adsense yang dapat teritnegrasi selai ke tulisan website bisa juga melalui konten video Youtube.
Konten original kami yang pertama kami buat yaitu “kupas bungkus” lagi-lagi atas dasar ketertarikan kami yang sama pada piringan hitam karena kami juga kolektor cd, kaset dan piringan hitam namun saat itu piringan hitam sedang naik tren nya harga yang tak masuk akal dan produksi yang terbatas kami anggap ini akan menarik untuk di publikasikan.
riset kami tidak hanya melalui media online kami juga langusng mengunjungi tempat piringan hitam kawasan Blok m, Lokananta, Bali Gong, dan Jalan Surabaya.
Shooting Pertama “Kupas Bungkus” 2015 Dok : Geegoe
27 | Development
Lokananta 2015’
Dok : Geegoe
Record Store Day 2015
Dok : Geegoe
Bersama Alm Pak Lian, Jalan Surabaya
Dok : Geegoe
Bali Gong Records Store 2015
Dok : Geegoe
Syuting Kupas Bungkus 2015 Dok : Geegoe
Syuting Kupas Bungkus 2016
28 | Development
Dok : Geegoe
Selanjutnya tidak berhenti sampai di situ kami mendiskusikan konten berikutnya untuk Youtube, tercetus Otakukaku yaitu konten membicarakan geek dan anime, di ikuti konten arah mata air yaitu konten perjalanan ke alam mencari mata air dan Skoy interview yaitu konten liputan dan interview event.
Dok : Geegoe
Konten Skoy interview juga beruntung pernah menginteview Pak Hasmi kreator Komik Gundala pada tahun sebelum Gundala menjadi
Namun Pak Hasmi sudah berpulang dan kontennya pun sebelumnya
tidak banyak. Bumi Langit hari ini telah menjadi sinema universe
Indonesia mengikuti Marvel Hollywood.
Bersama Hasmi komikus Gundala
Syuting Arah Mata Air
29 | Development
Dok : Geegoe
Dalam rapat mingguan kita kemudian tercetus lagi bahwa kita tidak
bisa hanya hadir secara online namun kita juga harus membuat event yang dapat mempertemukan kita, pembaca dan antusias yang sama.
bioskop komersil, sedang menjamurnya eksibisi sinema alternatif di jakarta dan kota lain. Caesar memutuskan untuk menjalaskan sinema eksibisi untuk Tangerang. Sinema eksibisi alternatif pertama di luar kampus. Sebenarnya sinema eksibisi ini sudah ada di dalam kampus yang dalam hal ini Tangerang yaitu UMN namun kita lah yang pertama mengadakan di luar kampus, kami mulai bekerja sama dengan sineas
Tangerang dan kami mendapat banyak kontribusi atas ide ini.
30 | Development
indie, bisa dibilang agak “avant garde” namun antusiasme pada hari
penayangan sangat membeludak bahkan tempat saat itu tidak
cukup, banyak penonton yang terpaksa hadir dan berdiri saat
Jika Sinema pertama kami bekerja sama untuk tempatnya di Eskrim
Screening Pertama Jika Sinema
Dok : Geegoe
Jika Sinema Tim
31 | Development
Dok : Geegoe
Setelah beberapa kali penayangan kami mendapat kerjasama dengan eksibisi sineas terkemuka Nia Dinata dan tempatnya saat itu baru di buka Cine Space di SDC Serpong. Kami memiliki kesepakatan
kurasi sendiri.
32 | Development
Jika Sinema Tim, Cine Space 2016 Dok Geegoe
Andri Cung & Djenar Maesa Ayu ( Sutradara Film ))
33 | Development
Dok Geegoe 2016
Semakin bertumbuh, kami juga
menerima banyak masukin
dengan terus hadirnya penawaran
diikuti dengan kesempatan saat
itu kita mulai membuat ahensi
untuk buku tahunan dengan
nama Odessa bersama Oyi dari
Benwaltz, kami mulai menawarkan proposal dan presentasi
penwaran ke sekolah-sekolah.
Pada awalnya kami membuat
dummy terlebih dahulu karena
kami belum punya portfolio di bidang itu. dengan sekejap portfolio dummy dari buku tahunan
yang kami tawarkan jadi.
34 | Development
Dok : Geegoe
Karena perbedaan visi akhirnya kami berpisah jalan dengan Oyi dan mengganti nama “Odessa” dengan nama “Ikoma” nama ini tercetus begitu saja karena Caesar salah satu wotanya Ikoma Nogizaka46. akhirnya kami mantap dengan nama “Ikoma Studio” dan memperluas varian jasa dari branding, website, apps, motion graphic, dan photography. Tidak hanya itu kita juga mengerjakan marketing campaign dan pekerjaan kontraktor. Kita juga sudah memiliki tukang-tukang yang handal dan berpengalaman untuk mengerjakan project professional.
Kami akhirnya mengadopsi sistem subsidi silang pada produk kami, sejauh proses ini berjalan sumber pendapatan utama media ini adalah ticketing dan merchandise. Youtube dan web adsense belum terlampau mampu untuk memenuhi kebutuhan. alternatif
penwaran jasa seperti Ikoma
Studio sangat membantu dan berpengaruh, selain itu juga Jika
Sinema yang rutin melakukan
pemasukan dari penjualan tiket.
35 | Development
Dok : Geegoe
Ikoma Studio berjalan baik di bawah kepemimpinan Kuncoro Jakti yang sebelumnya juga sempat mendirikan ahensi “Alle Kreatif”.
Kuncoro Jakti memiliki speasialisasi di bidang motion graphic konten dan special effect.
Kuncoro JMW Head of Creative IKOMA
38 | Development
Dok : IKOMA
IKOMA x Parama Lab 2018
Dok : IKOMA
Kami juga sempat bekerja
sama dengan Studio
Parama namun karena pelanggaran kesepakatan kerjasama tersebut harus berakhir.
Beberapa anak magang juga mendapat rekomendasi yang baik dari kami.
Karena media rintisan ini cenderung terbuka untuk beragam posisi, beragam kemampuan dapat di berdayakan disini.
39 | Development
Untuk memperluas jaringan networking kami terus berlanjut, untuk memperbaiki sisi menejemen kami mulai untuk menepati standar international yang kami tuju.
Google Startup Weekend 2017 Geegoe Documentation
40 | Development
MUSIK
Dylan from Tiny Moving Parts, Rossi Musik 2020
Dok : Geegoe
Liputan musik pertama saat itu konser Bon Jovi, website kita baru saja “go live” konten pun juga menyadur dari konten luar negeri. Ash saat itu
datang ke Stadion GBK sesampainya di sana sulit bagi kami meminta izin meliput, namun tidak hanya kami ada juga wartawan dari media lain yang tidak dapat meliput, kami sempat berbincang ada yang sudah dapat tugas meliput namun tidak bisa mendapat izin untuk mengambil gambar. Sementara masa membeludak ingin masuk ke stadion dan menonton. Tidak lama kemudia pagar GBK jebol dan semua orang yang
berduyun dan bergelut hinggga sepatu Ash hilang saat masuk gerbang.
Bon Jovi Konser, GBK 2015
43 | Musik
Dok : Geegoe
The Libertines (Hodgepodge Festival 2018) dok: Geegoe
The Libertines (Hodgepodge Festival)
dok: Geegoe
Tidak pernah terpikirkan oleh kami sebelumnya pengalaman yang akan kami ceritakan kali ini, kami tumbuh besar dengan mendengarkan dan mengidolai banyak artis maupun musisi internasional. Kekaguman dan rasa penasaran kami awalnya tidak pernah terfasilitasi dengan baik. Ketertarikan kevin terhadap konser internasional sebenearnya jauh sebelum era Geegoe. Ia pertama kali menyaksikan konser internasional yaitu, band metal/deathcore Suicide Silence di Tennis Indoor, Senayan, Bersama dengan band pop punk Set Your Goals. Pengalaman itu menjadi yang paling menyenangkan sekaligus menyebalkan buat Kevin, tuturnya. Kenapa kok menyebalkan? Ya, hingga saat ini Kevin tidak memiliki satupun dokumentasi berupa foto maupun video yang masih tersimpan. Foto dan video mungkin saja Kevin capture menggunakan Blackberry Gemini pada saat itu, tetapi kini datanya sudah hilang entah kemana. Ya, memang medio era 2011-2013 kita masih kurang peka dan belum mengetahui betul bahwa memotret bisa menghasilkan dokumentasi perjalanan menonton konser internasional, at least untuk pengarsipan pribadi dulu, deh. Penyesalan-penyesalan itu pun Kevin perbaiki ketika pada akhirnya Geegoe terbentuk.
45 | Musik
Kami sangat senang dan bersemangat ketika penawaran meliput datang, tidak berpikir dua kali, kami pun langsung menyambut dengan baik e-mail dari media relation para promotor. Berbagai macam press release kami sadur dan kerjakan supaya up to date di kanal website kami, berbagai poster acara dan lainnya sudah kami siapkan untuk publikasi di sosial media, tak ketinggalan juga konten sosial media yang bersangkutan dengan acara kami up untuk menaikan awarness dan meramaikannya
Event skala besar artis internasional banyak yang kami sambangi, kami ingat 2016 kami meliput Tame Impala di Senayan, dengan polos dan bersemangat kami mengajukan penawaran media partner pada hari-h di booth media, tetapi hanya dapat 1 buah ID untuk meliput, Kevin dipercaya untuk meliput dengan masuk ke dalam venue dengan syarat 1-2 lagu selesai Kevin harus bergantian dengan Caesar dan Ash.
Konten interaktif dengan para pembaca di Hodgepodge 2019 berhadiah tiket gratis dok: Geegoe
Tame Impala 2016
Dok: Geegoe
46 | Musik
Morrissey live in Jakarta 2016 dok: Geegoe
Momen itu Kevin maksimalkan untuk mengcaputre semaksimal mungkin, yaa walaupun hasilnya biasa banget tapi cukup untuk kami publikasi di kanal website Geegoe. Dari event tersebut akhirnya kami mulai dipercaya berbagai promotor acara untuk meliput event mereka, hubungan baik kami dengan para media relation para promotor berbuah baik dengan diundangnya kami untuk peliputan konser Morrissey di tahun yang sama. Menyenagkan bukan, memotret dan meliput artis internasional yang mana kami idolai sejak remaja, kini bisa kami tangkap aksinya langsung.
47 | Musik
Berbagai kesempatan dan pengalaman kami meliput konser-konser internasional tersebut akhirnya kami mulai step up lagi dengan dipercaya meliput festival-festival kenamaan, seperti Hammersonic Festival, Java Jazz, dan Hodgepodge setiap tahunnya. Tidak ketinggalan juga, kami juga dipercaya untuk meliput gigs kelas menengah kolektif lokal seperti, American Football, Turnover,Tiny Moving Parts dan Power Trip. begitu bervariasinya acara musik di kala sebelum pandemi menyerang benar-benar menjadi pemanas semangat kita untuk mendokumentasikan dan membagikannya kepada para pembaca.
Rossi Musik Fatmawati 2018 dok: Geegoe
JMSN at Java Jazz Festival 2018 dok: Geegoe
The Used at Hodgepodge 2019 dok: Geegoe
American Football live in Jakarta 2019 dok: Geegoe
48 | Musik
Taking Back Sunday live in Jakarta 2019 dok: Geegoe
Prophet of Rage (Hodgepodge Festival 2019) dok: Geegoe
Tom Morello from Prophet of Rage (Hodgepodge Festival 2019) dok: Geegoe
Rhein Kyupe records, Bayu & Gery Elang Terbang Kolektif dok: Geegoe @ Hammersonic Fest 2018
Hammersonic Festival merupakan festival musik metal terbesar di asia. indonesia juga merupakan kanalnya penikmat dan talenta musisi musik cadas dari metal, hardcore, hingga punk meramaikan panggung festival ini tiap tahunnya dan penontonnya yang tidak hanya dari indonesia saja, namun juga dari seluruh asia meskipun eropa dan amerika sudah terkenal dengan festivalnya namun festival metal asia punya akulturasi budaya terhadap seni musik cadas itu yang cenderung unik, bahkan band metal indonesia sudah sering berkontribusi di skena metal international seperti burgerkill, dead squad, jasad, voice of baceprot dan banyak lagi.
Pada hammersonic 2018 kita berkesempatan melihat band grindcore mexico Brujeria, adanya juga band post hardcore yang berpengaruh juga di skenanya seperti Escape The Fate yang juga secara kebetulan Ash
bertemu dengan vocalistnya Craig Mabbit yang sebelumnya juga vocalist dari band Blessthefall. ada juga band punk legendaris yang terlalu menyesal untuk dilewatkan karena pengaruhnya terhadap skena punk hardcore yaitu Dead Kennedys.
50 | Musik