4 minute read

Peluncuran Radiosonde Hasil Kerjasama

P E L U N C U R A N R A D I O S O N D E H A S I L K E R J A S A M A P S T A L A P A N D A N P T I N T I

Menurut World Meteorology Organization (WMO, organisasi meteorologi dunia), radiosonde merupakan instrumen yang dibawa oleh balon ke atmosfer, dan dilengkapi dengan peralatan untuk mengukur beberapa parameter atmosfer serta radio transmiter untuk mengirimkan informasi tersebut ke stasiun pengamatan. Sensor parameter atmosfer yang dapat dibawa diantaranya adalah sensor tekanan, temperatur, kelembapan udara, dan lainnya. Sampai saat ini belum ada industri dalam negeri yang memproduksi radiosonde. Produsen utama radiosonde berasal dari luar negeri, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri masih mengandalkan produk impor. Sebagai contoh, brand yang sudah sangat umum digunakan adalah Vaisala dari Finlandia dan Meisei dari Jepang. Oleh karena itu sudah tidak mengherankan jika instansi dalam negeri banyak menggunakan radiosonde dari brand tersebut. Salah satu contoh payload radiosonde dari brand Vaisala dan Meisei diperlihatkan pada berikut ini.

Advertisement

Payload Radiosonde (a) Vaisala model RS41 (b) Meisei model iMS-100 Sumber: (a) User’s guide Vaisala (b) http://www.meisei.co.jp/english/products/meteo/ ims100_gps_radiosonde.html

PSTA LAPAN telah melakukan mengembangan radiosonde menjadi prototipe sejak tahun 2012, yang diberi nama BROWSING (Bandung RadiO Wind SoundING) namun masih terdapat beberapa kendala pada bagian komunikasi antara radiosonde dan ground station. Oleh karena itu PSTA LAPAN berkolaborasi dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI) dalam mengatasi beberapa kendala tersebut. PT INTI sendiri telah berpengalaman dalam komunikasi radio sehingga dengan kolaborasi ini diharapkan mampu menyempurnakan prototipe radiosonde ini. Melalui program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) dari Kemenristekdikti dilakukan kerja sama antara PSTA LAPAN dan PT INTI terkait pengembangan prototipe radiosonde. Adapun tujuan kerja sama ini adalah pembuatan prototipe industri radiosonde, uji coba produksi dan uji coba lapangan, serta validasi menggunakan peralatan radiosonde yang sudah ada di pasaran untuk mendapatkan radiosonde yang lebih efisien dan handal serta memiliki kandungan lokal yang tinggi (komponen komponennya berasal dari dalam negeri).

Kerjasama antara PSTA LAPAN dan PT INTI saat ini telah menghasilkan produk berupa prototipe payload radiosonde yang sementara ini dinamakan Device Andalan untuk Deteksi Atmosfer Langit Indonesia (DADALI).

Adapun spesifikasi payload radiosonde DADALI ditunjukkan pada tabel berikut.

Spesifikasi Payload Radiosonde Dadali

Nilai parameter arah dan kecepatan angin merupakan kalkulasi dari kecepatan (ascending rate ) dan altitude yang diperoleh dari data GPS. Payload DADALI sampai saat ini menggunakan casing (penutup) berbahan styrofoam dengan ketebalan sekitar ±2 cm. Bentuk dari payload DADALI ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Ilustrasi penempatan masing-masing payload

Peluncuran ini selain untuk menguji performa dari payload radiosonde DADALI juga sebagai uji banding (validasi) dengan payload radiosonde dari Vaisala dan Meisei. Ketiga payload radiosonde tersebut diterbangkan dengan wahana balon dengan kapasitas 600 gram. Peluncuran dilaksanakan sebanyak 4 kali pada tanggal 1 sampai 2 Desember 2018 pada pukul 06.00 dan 18.00 WIB. Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut yang berada di Pameungpeuk, menjadi lokasi terlaksananya kegiatan ini.

Payload Radiosonda Dadali

Peluncuran payload radiosonde DADALI dilakukan pada tanggal 1- 2 Desember 2018, penerbangan payload dilakukan bersamaan dengan payload radiosond dari brand Vaisala dan Meisei. Pada saat diterbangkan, masing-masing payload digantungkan pada sebuah penampang dengan jarak tertentu agar tidak saling berbenturan dan menyebabkan data tidak dapat terkirim secara maksimal. Ilustrasi penempatan masingmasing payload dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Persiapan Peluncuran PayloadRadiosonda

Meskipun sempat terkendala hujan pada hari pertama, ketiga payload berhasil diluncurkan. Peluncuran tersebut disaksikan oleh pimpinan dari berbagai instansi diantaranya adalah dari Kemenristekdikti, PSTA LAPAN, PT INTI dan BMKG. Pada hari kedua, kondisi cuaca di Pameungpeuk terpantau cerah dan peluncuran payload memperoleh hasil data yang lebih baik dari hari sebelumnya. Tercatat ketinggian maksimum mencapai 36 kilometer, di mana ketiga payload radiosonde termasuk DADALI dapat menerima data secara lengkap.

Perwakilan dari instansi Kemeristekdikti, LAPAN, PT INTI, dan BMKG dalam kegiatan peluncuran payload radiosonde

Meskipun sempat terkendala hujan pada hari pertama, ketiga payload berhasil diluncurkan. Peluncuran tersebut disaksikan oleh pimpinan dari berbagai instansi diantaranya adalah dari Kemenristekdikti, PSTA LAPAN, PT INTI dan juga BMKG. Pada hari kedua, kondisi cuaca di Pameungpeuk terpantau cerah dan peluncuran payload memperoleh hasil data yang lebih baik dari hari sebelumnya. Tercatat ketinggian maksimum mencapai 36 kilometer, di mana ketiga payload radiosonde termasuk DADALI dapat menerima data secara lengkap. Hasil peluncuran payload radiosonde menunjukkan bahwa produk anak negeri tidak kalah bagus dari produk hasil luar negeri. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan dari data yang telah diperoleh. Berdasarkan data raw dari masing-masing peralatan yang selanjutnya diolah, dapat diperoleh hasil berupa grafik di bawah ini. Terlihat untuk grafik parameter suhu dan tekanan sudah mengikuti pola dari data referensi yaitu data dari payload radiosonde Vaisala dan Meisei, sedangkan untuk parameter kelembapan masih harus dianalisa lebih lanjut. Pada grafik kelembapan terlihat perbedaan pada ketinggian ±10 km. Secara keseluruhan payload radiosonde hasil kerjasama PSTA LAPAN dan PT INTI sudah mampu bersaing dengan produk dari luar negeri, hanya saja perlu dikaji lebih lanjut terkait parameter kelembapan.

Plot data dari payload radiosonde DADALI, Meisei dan Vaisala (a) Suhu (b) Tekanan (c) Kelembapan

Penulis : Listi Restu Triani, Soni Aulia Rahayu, Edy Maryadi dan Ginaldi Ari Nugroho