Harian Andalas 01 November 2011

Page 13

SUMATERA UTARA

Selasa 1 November 2011

harian andalas | Hal.

DPRD Langkat Setujui Ranperda P-APBD 2011

Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho

Revitalisasi Pertanian Butuh Teknologi Informasi Kabanjahe-andalas Revitalisasi pertanian sangat strategis dilaksanakan guna memacu pembangunan pedesaan dengan pengembangan kawasan agropolitan yaitu mengubah kawasan pedesaan menjadi kota pertaniaan yang berkembang dan mampu meningkatkan pembangunan wilayah sekitarnya. Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, Toba Samosir, Taput, Simalungun, Pematang Siantar dan Humbang Hasundutan adalah kabupaten/kota yang masuk dalam pengembangan kawasan agropolitan di Sumut, sehingga untuk mendukung program pengembangan kawasan agropolitan tersebut diperlukan adanya teknologi informasi yang dapat menjangkau seluruh pelosok desa, karena dengan kemudahan akses oleh masyarakat secara cepat dan berbiaya murah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Demikian dikatakan Plt Gubsu, H Gatot Pujo Nugrho mengawali sambutannya pada serah terima operasional mobil pusat layanan internet kecamatan sebanyak 15 unit untuk lima kabupaten yang dipusatkan di Kabanjahe, Senin (31/10). Rincian penerima bantuan tersebut, Kabupaten Karo empat unit, Dairi tiga, Pakpak Bharat tiga, Humbahas tiga dan Samosir dua unit. Di Kabupaten Karo, merupakan tahap ketiga kepada lima kabupaten/ kota se-Sumut, dari

KUNCI - Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyerahkan kunci Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) secara simbolis kepada Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti di halaman kantor bupati, Kabanjahe. 96 unit Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) yang diberikan kepada Provsu, untuk mengurangi kesenjangan sarana dan pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat Sumut guna mendukung pembangunan pedesaan dengan pengembangan kawasan agropolitan. Pemberian M-PLIK ini merupakan upaya pemerintah untuk menopang program pengembangan kawasan agropolitan Sumut, sehingga dapat di-

jadikan sebagai media kontak langsung pemerintah kepada masyarakat melalui proses penyebaran informasi yang dapat mendukung percepatan pembangunan bidang komunikasi dan informatika. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kesenjangan informasi yang dihadapi masyarakat di Sumut karena kondisi geografis sesuai dengan motto pemberian mobil ini “Jangan biarkan yang terpencil kian terkucil,” katanya. Plt Gubsu berharap, bantuan M-PLIK agar dirawat dan dioperasionalkan semaksimal mung-

kin sesuai dengan fungsinya sehingga tercipta masyarakat Sumut berbasis teknologi informasi dan 'melek informasi' serta daerah-daerah di pedesaan yang masih “blankspot” atau sulit berkomunikasi dapat terjangkau dan bisa mengakses informasi sehingga mereka dapat menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah terutama tentang pertanian. Lebih jauh Gatot memujia Kabupaten Karo, sebab berdasarkan informasi diperolehnya, ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998,

Kabupaten Karo tidak terkena dampak dan tidak mengalami krisis ekonomi. Kelima Kabupaten penerima mobil layanan internet kecamatan tersebut, Kabupaten Karo diterima langsung Bupati Dr (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, Wakil Bupati Pakpak Bharat Ir Maju Ilyas Padang, Wakil Bupati Humbahas Drs Maraganti Manullang, Kadishub dan Kominfo Dairi Drs Wesly P Manullang dan Kabid Kominfo Dinas Perhubungan dan Kominfo Samosir, Hotman Sagala. (RTA)

RSUD DS Diduga Manipulasi Biaya Perobatan Pasien

BA TU PER BATU PERTTAMA - Kapolresta Medan diwakili Kompol Iskandar didampingi Kapolsekta Kompol Maringan Simanjuntak SH, Camat Percut Darwin Zein, meletakkan batu pertama bangunan rumah Briptu Petrus Sitanggang.

Polresta Medan Dukung Program Bedah Rumah di Percut Percut Sei Tuan-andalas Polresta Medan mendukung sepenuhnya program bedah rumah, dari tidak layak huni menjadi layak huni di Kecamatan Percut Sei Tuan. Namun, semua itu tak terlepas dari peran serta seluruh masyarakat terutama panitia sendiri, yang telah bekerja keras mewujudkan keinginan masyarakat memenuhi kebutuhan sekunder di samping kebutuhan pokok. Hal itu dikemukakan Kapolresta Medan melalui Kabag Sumber Daya, Kompol Iskandar didampingi Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak SH, Wakapolsek AKP Azwar, Camat Percut Sei Tuan Darwin Zein SSos, Kades Bandar Khalipah Misno, Kadus VXVII Suparyo dan Humas Bedah Rumah Akhmad, ketika dikonfirmasi usai meletakkan batu pertama pembangunan rumah bantuan Polresta Medan kepada salah seorang anggota Polri, yang tengah sakit, Bripka Petrus Sitanggang di Dusun XVII Desa Bandar Khalipah, kemarin. Sebenarnya bantuan ini akan direalisasi pada HUT Bhayangkara 1 Juli. Tapi, karena perlu koordinasi dengan Muspika Kecamatan Percut Sei Tuan, baru saat ini bisa dilakukan. "Kami salut sekaligus memberikan apresiasi setinggitingginya kepada Camat Percut Sei Tuan Darwin Zein, yang telah berupaya dan merespons, sehingga berkat koordinasi antara kepolisian khususnya Polsekta Percut Sei Tuan, hal ini bisa terwujud," kata Kompol Iskandar. Ke depan bukan kegiatan bedah rumah saja yang akan dilakukan, tetapi juga kegiatan sosial lainnya. "Polri akan terus berupaya membuat yang terbaik untuk masyarakat. Tak hanya di daerah ini juga di daerah lain,"katanya. Sementara, Camat Darwin Zein atas nama Muspika berterima kasih kepada Polri, dalam hal ini Polresta Medan yang sangat mendukung dan merespons program bedah rumah. "Diharapkan, kerjasama ini terus berlanjut. Sebab, sampai saat ini berdasarkan laporan panitia, sudah 42 rumah selesai dibedah," ungkapnya. Panitia bedah rumah Kecamatan Percut Sei Tuan, menargetkan dalam satu tahun ini akan selesai mengerjakan bedah rumah 124 unit. "Tahun 2013 target yang dicapai sebanyak 400 unit," kata Darwin Zein. (FT)

Lubuk Pakam-andalas Manipulasi data pembayaran perobatan pasien diduga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang. Terbukti, dokter di rumah sakit milik Pemkab Deli Serdang itu mengeluarkan kuitansi pembayaran perobatan pasien atas nama pribadi. Terungkapnya hal itu, tatkala seorang pasien bernama Margaretha Nainggolan, warga Desa Pasar Melintang Kecamatan Lubuk Pakam, berobat rawat inap di rumah sakit tersebut selama tiga hari, karena menjalani operasi kecil. Operasi tersebut dilakukan karena kaki kiri Margaretha terkena jarum tangan hingga patah dan tinggal di dalam telapak kaki kirinya. Untuk mengeluarkan patahan jarum, Margaretha harus menjalani operasi dan dirawat inap selama 3 hari di RSUD Deli Serdang. Lukanya hanya 2 cm dengan hanya 3 jahitan heti-

ngan saja, sehingga dengan kondisi luka seperti itu dikategorikan hanya operasi kecil dengan waktu lebih kurang 30 menit saja. Saat keluar dari rumah sakit, Margaretha dikenakan biaya sebesar Rp 4 juta. Namun anehnya, kuitansi diberikan kepada pasien bukan kuitansi resmi dari RSUD Deli Serdang, melainkan kuitansi biasa yang ditandatangani dr Ch Hr, SpB dengan stempel pribadi dan tidak tertera perincian perobatan. Menurut pihak keluarga pasien, biaya dikenakan pihak rumah sakit dinilai mencekik leher. Padahal, luka diderita Margaretha hanya 2 cm, dan 3 jahitan hetingan saja. Luka seperti itu dikategorikan hanya operasi kecil dengan waktu lebih kurang 30 menit. Kemudian kuitansi pembayaran perobatan tidak jelas rinciannya. Padahal, saat ini RSUD Deli Serdang sedang proses akreditas 16

pelayanan seperti sosialisasi dilakukan melalui sejumlah spanduk di samping UGD di sana. Salah satu pelayanan akreditas pelayanan, setiap pembayaran pasien tetap dilakukan di loket pembayaran, pasien mendapatkan kuitansi resmi dari rumah sakit. Ternyata, sosialisasi itu hanya slogan belaka. Sementara, dr Ch Hr, selaku penerima uang terkesan anggap enteng ketika dikonfirmasi wartawan, berdalih kuitansi tersebut merupakan sementara saja. Anggota Komisi D DPRD Deli Serdang Ricky Prandana Nasution, minta agar dokter yang memberikan kuitansi tidak resmi sebagai bukti pembayaran perobatan pasien di RSUD Lubuk Pakam diberi tindakan tegas. "Soalnya, kuitansi tidak resmi tersebut tidak sesuai dengan aturan berlaku," tegasnya. (TH)

Demi Kebaikan, Mahasiswa Boleh Kritik Pemerintah Stabat-andalas Anggota Himpunan Mahasiswa Langkat Sumatera Utara (HimalaSU) adalah merupakan insan intelektual yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Karenanya, jangan mau ikut-ikutan berunjuk rasa karena dibayar orang yang tidak ingin melihat Langkat aman dan kondusif. Sebaliknya, sampaikan saran dan kritik melalui audensi dengan Bupati Langkat. "Boleh melontarkan kritik sepanjang untuk kebaikan”, kata Bupati Langkat, H Ngogesa Sitepu SH pada pelantikan dan Raker Pengurus Besar Himala-SU periode 2011-2013 di Jentera Malay rumah dinas bupati, Stabat, kemarin. Lebih jauh dikatakannya, muncul dan tumbuhkembangnya kelompok masyarakat bernaung dalam wadah organisasi, harus diapresiasi secara positif sebagai salah satu unsur kekuatan pembangunan. Selain itu, lahirnya organisasi kemasyarakatan harus didukung dengan pembentukan karakter SDM memiliki wawasan dan pengetahuan berkualitas. Dengan dilantiknya kepengurusan ini, Himala-SU harus mampu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, khususnya di Kabupaten Langkat. Yakni, manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

BERSAMA - Bupati Ngogesa Sitepu didampingi Kapolres AKBP H Mardiyono SIK M.Si diabadikan bersama sejumlah siswa SLTA berprestasi pada pelantikan Himala-SU periode 2011-2013. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, terampil, disiplin ,beretos kerja, profesional dan produktif. Rasa cinta tanah air yang melandasi kesadaran kebangsaan, semangat pengabdian dan tekad untuk membangun masa depan bangsa lebih baik, harus terus dibangkitkan dan dipelihara. "Selanjutnya sehingga berkembang menjadi sikap mental dan sikap hidup masyarakat mampu mendorong percepatan proses pem-

13

bangunan," kata Ngogesa. PB Himala-SU yang dilantik, di antaranya Ketua Ahmad Senang, Sekretaris Maulana Malik Ibrahim dan Bendahara Nila Lestari. Dilengkapi 6 departemen, Departemen Organisasi dan Kaderisasi, Departemen Agama dan Pendidikan, Departemen Sosial dan Lingkungan Hidup, Departemen Pengembangan SDM dan SDA, Departemen Olahraga Seni dan Budaya, serta Departemen Pemberdayaan dan Peranan Perempuan. (BD)

Stabat- andalas Setelah melalui mekanisme pembahasan, akhirnya delapan fraksi sepakat menyetujui dan mengesahkan Ranperda P-APBD 2011 untuk ditetapkan menjadi Perda P-APBD dengan nilai Rp. 1.109.891.517.351,-, Sesudah adanya penambahan sebesar Rp. 28.456. 460.778,-. Persetujuan tersebut dituangkan dalam keputusan Dewan Nomor 50 Tahun 2011, ditandatangani bupati bersama Ketua DPRD H Rudi Hartono Bangun, dalam sidang paripurna, kemarin. Bupati H Ngogesa Sitepu SH, menyampaikan terima kasih atas berbagai tanggapan dan masukan dari anggota dewan menyangkut upaya yang telah dan akan dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Hal ini menunjukkan besarnya rasa tanggung jawab moral kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Langkat. Bupati juga menyatakan bahwa pandangan dan masukan dari legislatif, merupakan masukan yang berarti bagi Pemerintah dalam penyempurnaan perencanaan dan teknis pelaksanaan program di masa mendatang “Kami yakin tanggapan disampaikan adalah dalam rangka upaya kita mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan lebih baik ke depan,” kata bupati, seraya mengingatkan SKPD agar kegiatan program ini benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan berlaku, mengingat waktu sangat terbatas. Khusus kepada dinas dan instansi terkait pengelolaan PAD diharapkan agar terus meningkatkan kinerja agar target penerimaan PAD dapat tercapai dalam sisa waktu yang sedikit. Adapun rincian P-APBD 2011 yang disetujui setelah perubahan terdiri dari pendapatan Rp. 1.109.891.517351,-, belanja Rp. 1.121.148.442.766,-, sehingga terjadi defisit anggaran sebesar Rp. 11.256.925.415,-. Hadir dalam acara tersebut, Wabup Budiono SE, Sekdakab Drs H Surya Djahisa, Kapolres Langkat AKBP H Mardiyono SIK MSi, Dandim 0203 Langkat Letkol Arh YP Girsang, Ketua PA Drs H Syafruddin SH MH, Kasi Intel Kajari Zulfahmi SH, dan lainnya. (BD)

Dinsos Pakpak Bharat Bantu Korban Gempa Pakpak Bharat-andalas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pakpak Bharat, menyalurkan bantuan sosial, kepada 96 kepala keluarga (KK) masyarakat Tinada, yang menjadi korban gempa bumi berpusat di Aceh Singkil pada 6 September 2011 lalu. Korban gempa berjumlah 588 KK di Kabupaten Pakpak Bharat. Pemberian bantuan kepada masyarakat Kecamatan Tinada, kemarin, dipusatkan di Aula Kantor Camat. Bantuan diserahkan langsung Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pakpak Bharat, Manurung Naiborhu, disaksikan Camat Tinada Saslian Sinamo. Bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat korban gempa. Di antaranya berupa sembako, peralatan dapur, perlengkapan ibu dan balita serta kotak P3K beserta peralatannya. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Bencana, Hulmen Tinambunan kepada andalas, mengatakan, bantuan disalurkan kepada masyarakat korban gempa, antara lain merupakan bantuan dari anggota DPRD Sumut, Dinsos Pronsu dan bantuan dari Jasa Raharja yang telah diserahkan beberapa waktu lalu. Hulmen menambahkan, usai penyerahan bantuan dari berbagai kalangan itu, pihaknya langsung menyalurkan kepada masyarakat Tinada. "Kita juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat korban gempa di Kecamatan Kerajaan yang berjumlah 45 kepala keluarga. Dilanjutkan ke Kecamatan Sitelutali Urang Jehe," katanya. (WES)

Rumah Dinas Camat Tanjung Pura Diduga Tempat Mesum Tanjung Pura-andalas Rumah dinas Camat Kecamatan Tanjung Pura Langkat, menjadi pergunjingan masyarakat. Hal ini terkait dengan tertangkap basahnya pembantu rumah dinas camat, yang menyembunyikan lelaki bukan muhrimnya di rumah dinas tersebut hingga menjelang subuh. Demikian diungkapkan beberapa warga kepada andalas, Senin (31/10). Menurut Alfian Arif, warga Jalan Chairil Anwar Tanjung Pura, dirinya merasa heran melihat rumah dinas Camat Tanjung Pura, yang biasanya lampu teras dan garasi di rumah tersebut selalu hidup terang-benderang. Namun, pada malam minggu tersebut, rumah dinas tersebut gelap gulita padahal ada penghuninya. Kecurigaan itu terbukti, sekitar pukul 05.00 WIB, seorang pemuda mengendarai sepeda motor warna hitam, keluar diam-diam dari garasi mobil rumah dinas tersebut. Sementara sang pembantu terlihat mengintip dari balik gorden jendela. Merasa curiga dengan gelagat pemuda tersebut, Alfian kemudian memanggil pemuda itu dan mengejarnya. Takut belangnya ketahuan, pemuda tersebut seketika melarikan diri ke arah Pekan Tanjung Pura menggunakan sepeda motornya. Setelah kejadian tersebut, dia menemui Kepala Lingkungan melaporkan temuanya. Bersama Kepling, mereka mendatangi rumah dinas camat itu, mempertanyakan siapa gerangan pemuda yang melarikan diri dari garasi mobil tersebut. Setelah diinterogasi, pembantu rumah dinas tersebut mengaku, bahwa pemuda itu tunangannya dan benar menginap di rumah itu. "Karena sudah kemalaman, takut untuk pulang," kilahnya sembari berjanji, tidak mengulangi perbuatannya. (DN)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.