Al-Intima' edisi 08

Page 9

!

taujih ju­ga memiliki bobot dan bakat yang akan di­kem­bangkan menjadi rijalud daulah atau sosok negarawan yang memiliki visi kene­ garaan yang baik. Kita sudah memiliki kader-kader yang berbasis akidah, fikrah dan minhaj yang baik. Kini tinggal berupaya ba­gaimana ki­ ta mengekspresikan diri dan mengaktua­ lisasikan diri secara atraktif. Bukan berarti kita riya, melainkan semata-mata dalam kerangka ‘isyhadu bi anna muslimin”, sak­ sikan kami ini orang-orang Islam. Kita men­coba memperjelas, mengedepankan

aqidah kita. Kemudian idealisme yang be­sar yang dibangun oleh fikrah kita dan langkah-langkah kerja yang tertib teratur yang dibangun oleh manhajiah kita. Kesemuanya itu menjadi modal dalam menunaikan ruhul badzli wa tadhhiyah ka­ re­na dilandasi niat yang khalishan li waj­ hillah ta’ala. Ruhul badzli wa tadhhiyah adalah modal motivasi, militansi dan vita­ li­tas stamina yang dibangun oleh akidah, fik­rah, akhlak dan semangat ibadah kita. Kesemuanya itu menjadi modal utama da­ lam tamayyuz fii adaa yang kemudian di­

...SDM dakwah kita seyogianya sekaligus ju­ga memiliki bobot dan bakat yang akan dikembangkan menjadi rijalud daulah atau sosok negarawan yang memiliki visi kenegaraan yang baik. tam­pi­lan produk islamisasi rijal kita. Paling tidak ada lima kespesifikan, ke­ unikan atau keistimewaan yang, Alhamdu­ lillah, dimiliki oleh jamaah kita, yaitu: 1. Mutamayyiz fii rijal (keistimewaan SDM) 2. Mutamayyiz fi adaa (keistimewaan pe­ nunaian tugas) 3. Mutamayyiz fii intaj (keistimewaan sen­tuhan produk) 4. Mutamayyiz fii khidmah (keistimewaan pe­layanan) 5. Mutamayyiz fii muamalah (keistime­ waan bermasyarakat) Keistimewaan yang pertama ialah mu­ tamayyyiz fii rijal atau keistimewaan per­ sonil dakwah. Keistimewaan personil dak­ wah atau SDM ini dilandasi oleh tamay­ yuz fii aqidah, fikrah, minhaj dan akhlaq. Modal utama berupa keistimewaan da­lam akidah, fikrah, minhaj dan akhlak sa­ngat berdayaguna dalam membangun mishda­ qiyah syakhshiayah da’iyah (kredi­bilitas pribadi muslim dan da’iyah). Namun keistimewaan SDM ini harus di­ tun­jang oleh tamayyuz fii adaa atau keis­ timewaan dalam penunaian tugas. Ja­di ki­ta harus mutamayyiz fii adaa. Dalam me­nu­ naikan tugas, kita memiliki modal berupa motivasi yang tinggi yang dibangun oleh

to­pang pula oleh kemampuan dalam, pe­ ren­­canaan (takhtith) dan pengelolaan (ida­ riah). Kelengkapan modal tersebut membuat kita mutamayyiz fi adaa, istimewa dalam penunaian tugas. Kita tidak menjadi orangorang yang menunaikan tugas secara infi­ radiyah, sekenanya, seketemunya dan sea­ danya di lapangan, melainkan benar-benar mutamayyiz fii adaa karena di back up oleh faktor-faktor mental, moral dan ideal ser­ta faktor-faktor konsepsional, berupa peren­ canaan dan pengelolaan yang baik. Jika kita berhasil menampilkan adaa’ul wazhaif (pe­nunaian tugas secara baik), insya Allah ke­is­ti­mewaan kita akan muncul di tengah ma­syarakat. Apalagi bila diikuti dengan keistimewaan produk-produk yang kita hasilkan yang menimbulkan kesan dan pengaruh yang kuat di masyarakat karena mau tidak mau masyarakat memang menilai dan meng­ ukur masalah produktivitas. Karena itu, keistimewaan yang ketiga yang harus kita miliki adalah tamayyuz fii intaj. Program-program yang kita gulirkan harus terasa hasilnya di masyarakat. Sudah tentu yang dimaksudkan terasa, tidak sela­ lu harus dalam bentuk produk materi. Bah­ kan sebagian besar yang kita miliki bu­kan 7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.