dan pengikutnya kecuali orang-orang yang paling jahat di antara kami, karena sekiranya mereka itu orang-orang yang paling baik dia antara kami, tidak akan meninggalkan agama nenek moyangnya dan pergi ke agama lain”. Maka Allah menurunkan ayat tersebut yang menegas kan adanya perbedaan di antara orang Ya hudi yang jujur karena beriman kepada Muhammad dan yang kufur kepadanya (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, atThabarani, Ibnu Mandah dari Ibnu Abbas).
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Rasulullah SAW mengakhirkan shalat ‘Isya, didapatinya di dalam masjid orang-orang sedang menunggu shalat. Ma ka bersabdalah beliau: “Ketahuilah, sesungguhnya tak ada seorang pun dari penganut agama lain yang ingat kepada Allah (shalat) di saat malam begini, selain kalian”. Maka turunlah ayat tersebut di atas yang melukiskan sifat-sifat kaum mu’minin (Diriwayatkan oleh Ahmad bersumber dari Ibnu Mas’ud).
Karakteristik Muttaqin
َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ َّ َ َ َ َ َُْ ج ُدون هلل آناء اللي ِل وهم يس ِ ات ا ِ يتلون آي
Mereka membaca Al-Qur’an di waktu malam, dan melakukan shalat tahajjud. Rasulullah SAW bersabda tentang orangorang seperti ini, “Tidak boleh dengki, kecuali kepada dua orang; laki-laki yang didatangkan Allah kepadanya Al-Qur’an, lalu ia menetapinya (membaca) di malam dan siang hari, dan laki-laki yang didatangkan Allah harta, lalu ia menginfakkannya di malam dan siang hari” (Hadits Muttafaq Alaih)
Dalam hadits lain beliau bersabda, “Ummatku yang paling mulia adalah hamalatul qur’an (pengemban Al-Qur’an)
dan ashabul lail (orang yang senantiasa ibadah di malam hari)…” (HR. Thabrani). َْ يَْ آ َ ُ ُْ ال ْومِ ال ِخ ِر هلل و ِ يؤ ِمنون بِا
Mereka beriman kepada Allah serta kepa da sejumlah kitab dan rasul. Mengimani hari akhir, serta yakin adanya kebangkitan sesudah mati dan kenikmatan-kenikmatan surga. Keimanan mereka adalah keimanan yang jujur, tidak diliputi keraguan, apalagi kemunafikan. Allah Ta’ala berfirman, َ ُ ْ ُ ْ َ َّ َ َ ُ َُ َ ُ َ َ ون ذَّال ول ث َّم ل ْم يَ ْرتابُوا إِنما المؤ ِمن ِ ِهلل ورس ه ِ ِ ين آمنوا بِا َ ُ ٰئ َ َ َ ُ َ َ َ اه ُدوا بأَ ْم َواله ْم َوأ ْن ُفسه ْم ف هلل ۚ أولِك ه ُم ا يل ب س وج ِ ِ ِ ِِ ِ ي ِِ ِ َ ُ َّ الصا ِدقون
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (AlHujurat, 49: 15) ْآ َّ َ ُ ُ َ ْ َ ُ َّ َو ِم َن هلل َوبِاليَْ ْومِ ال ِخ ِر َو َما ه ْم ِ انل ِ اس من يقول آمنا بِا َب ُم ْؤمنني ِِ ِ “Di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian’, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.” (Al-Baqarah, 2: 8). َ ْ ْ َ ْ ْ َْ َ َُْ وف َو َين َه ْون َع ِن ال ُمنك ِر ِ َويأم ُرون بِالمع ُر
Karakteristik ummatun qo’imah selanjut nya adalah mereka selalu berusaha meng ajak orang lain dan membimbing mereka kepada yang seharusnya, yaitu amar ma’ ruf (agar bertauhid dan mengikuti Nabi Muhammad SAW) atau tentang yang se harusnya dicegah (kekafiran, kemusyrikan, serta mengikuti berhala dan thaghut), yaitu
Tidak boleh dengki, kecuali pada dua orang; laki-
laki yang didatangkan Allah kepadanya Al-Qur’an, ia membacanya di malam dan siang hari, dan laki-laki yang didatangkan Allah harta, ia menginfakkannya di malam dan siang hari 17