Tabloid AKLaMASI Edisi 81

Page 1

AKLaMASI

Tabloid Edisi 81 AKLaMASI +Suplemen Toga Edisi: 81/ Rajab 1433 H/ Mei 2012 Rajab 1433 H/Mei 2012

www.aklamasi.co Lpm Aklamasi Uir @aklamasiuir aklamasiuir@gmail.com

KOMUNIKASI INTELEKTUAL - BERIMAN DAN BERAMAL

Kuasai Bahasa Inggris, Keluar Sarang Indonesia Hal 3

Perlunya Native Speaker Tak bis a di sangk al l agi, Bahasa Ing gris mempunya i pengar uh y ang makin dominan dan sepertinya tidak bisa dib endung l agi di b erba gai nega ra ber kemb ang, termasuk Indones ia. Menurut Quirk dkk, dalam Nurkamto (20 03), Bahasa Ingg ris tida k ha nya memilik i sis tem yang pali ng b aik dia ntar a bahasa- baha sa di dunia, melainkan juga memiliki faktor-faktor pemaksa yang menem-patkannya pada posisi sekarang. Faktor-faktor pemaksa tersebut adalah jumlah penutur, tingkat penyeba ran geog rafi s, f ungs i ya ng diemban dan peran politis dan ekonomis penutur asli bahasa itu.

Si Sulung, Wonder Women yang Smart

Jurnal? Makalah aja Kopas

Jangan Sekedar Kuliah!

Halaman 8

Halaman 8

Halaman 16

Wisuda Udah, Lalu ?

Baca Halaman 2

Mau Jadi Sarjana? Nulis Dulu di Jurnal Ilmiah! Menakar k esiapa n maha siswa dan perguruan tinggi menaggapi SK Dirjen DIKTI No.152/E/T/2012. ‘Kita tidak punya budaya menulis, karena budaya kita ngomong’ paling tidak itu yang mungkin terlintas dalam pikiran anda menanggapi SK Dikti tentang syarat kelulusan sarjana yang harus menulis makalah di jurnal ilmiah. Yang mau lulus harus nulis di jurnal ilmiah; kira-kira itu pesan intinya.

Baca Hal 7

Mimpi Anak Menara! Seakan langit pun ikut tertawa dan tersenyum. Butir-butir keringat menetes menyertai tawa riang anak-anak nelayan dari pinggiran sungai Jering. Rerumput menari indah bak permata hijau di pucuk senja. Bisa jadi ia ikut riang, atau malah lebih riang karena senyum mentari pun terbit sejak fajar hingga senja, May. Jembatan yang sempat terputus oleh terjangan naga bergola, sesaat setelah hujan reda beberapa bulan lalu. Tak kunjung pulih. Sungai Jering memang terkenal ganas.

Baca Halaman 14

Ilustrasi: Hanis

Oleh : Yosa Satrama Putra

R

AHMAT Sopian Muda, alumnus UIR tahun 2011 dari Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris. Masuk kuliah di UIR tahun 2004 dan diwisuda angkatan ke-55 sarjana Oktober 2011. Sampai sekarang Rahmat masih sering ke Kantor AKLaMASI meski sek edar baca kor an haria n, upd ate informasi, tapi dia sekalian lihat lowongan kerja. Februari lalu, Rahmat pernah lamar kerja lewat Job Expo yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Pekanbaru. Dari sekian lowongan kerja, Rahmat hanya ajukan lamaran sebagai guru di Witama School. “Selebihnya bagian marketing,” tuturnya. Sebab Rahmat saat kuliah jurusan keguruan, ia tak bisa ajukan lamaran dibidang yang lain. di SD An-Namirah, Rahmat pernah ajukan lamaran, dia terlambat ajukan lamaran, “Setel ah or ang selesai tes lamaran saya baru ajukan lamaran. “Sa mpai sek arang bel um juga ada panggilan.” Sembilan kali sudah Rahmat ajukan lamaran kerja, sempat juga dia diwawancara dari salah satu tempat dia melamar tapi belum juga ada panggilan sampai saat ini. “Sampai saat ini belum ada yang diterima.” Rahmat ingat waktu dia lamar di suatu sekolah. Dari sekian yang melamar, hanya sembilan orang

yang lulus seleksi dan cuma satu yang diterima. “Kata orang bidang pendidikan Bahasa Inggris banyak yang membutuhkan tapi ternyata sedikit sekali peluang,” tuturnya. Seb enarnya Ra hmat ingi n sek ali melanjutkan pendidikannya di program S2. Tet api karena t erkendal a da na makanya dia belum lanjutkan. Saat ini ia lagi ngumpulkan dana untuk kuliah S2. Melanjutkan Kuliah Kembali Kul iah di Pr ogra m Studi Ilmu Hukum, 2004 sila m Maxsasai Indra wisuda. Dekan Fakultas Hukum waktu ituanjurkan Maxsasai lanjutkan kuliahnya. Ia ikuti saran itu. Dia tidak punya uang untuk mendaftar kuliah S2 di Pas casa rjana UIR. K emudian dia meminja m ua ng 3 00 r ibu kepa da temannya. Setelah menjalani kuliah S2, UIR membuka lowongan dosen. Dia melamar di sana dan akhirnya diterima. Dia mengajar sebagai dosen kontrak Fakultas Hukum dari tahun 2007 sampai 2008. Tetapi hanya selama satu tahun dia di UIR karena kontraknya tidak diperpanjang. Ketika habis kontrak itu Maxsasai mendaftar sebagai dosen UR , November tahun 2008. Tetapi sebelum ia melamar jadi dosen di UR ia juga mengajar jadi dosen Universitas Terbuka (UT) di Bagan Batu dan Bagan Siapi-api beberapa bulan. Saat ini kondisi hidup Maxsasai sudah mul ai b erupah perlahan. “Memang

buk an s ukses sekali ya teta pi a da perubahan setelah wisuda ini,” katanya. ”Kalau ingin berubah nasib, tidak ada jal an s elai n menunt ut i lmu, ” ka ta Maxsasai. Maxsasi masih ingat dengan jelas ketika dia masih kuliah dan berteman dengan Feri, teman dekatnya. Ketika itu masing-masing mereka pernah membeli satu potong ikan laut. Potongan kepala sampai tengah dimakan untuk siang dan mala mnya dari tengah hingga ekor dimakan waktu malam. “Itu pengalaman ber kesa n sa ya w aktu kul iah, ” ka ta Maxsasai. Dia wal- awal kul iah dia mera sa minder deng an teman- tema nnya di kampus karena waktu itu dia bergaul dengan teman-teman yang berkecukupan, sedangkan dia secara ekonomi kehidupannya pas-pasan. Tetapi diatasinya denga n mengik uti orga nisa si internal dan eksternal kampus. “Secara perlahan-lahan hilang rasa minder itu,” katanya. Dia juga aktif waktu dikampus. Ketika itu ia dan teman-teman pernah membuat Lembaga Mahasiswa Pengkaji Hukum Indonesia (LMPHI). “Ketika itu jaman Pak Husnu Abadi (Pembatu Rektor III),” ucapnya. Disitu dia merasakan efek dari organisasi. Kurangnya Mental Berani Dalam bidang akademisi Pembantu Rektor (PR) III UIR, Iskandar Johan menilai, memang banyak sarjana yang tel ah w isuda bekerja ba hkan tidak didalam bidangnya. “Tidak a da per soal an s arjana bekerja bukan dibidangnya. Karena menjadi sarjna ini unt uk menambah w awas an y ang ter didi k. Mungk in s aat kuli ah a da pengalaman orgnisasi,” tuturnya. UIR jug a ter us b erusa ha a gar lulusannya bermutu. Lanjutnya, saya pikir selama ini kita telah beberapa kali monitoring kurikulum. Kurikulum yang layak menghasilkan sarjana dengan keb utuhan dunia kerja. “Tapi tak mes tiny a setiap lul usan kit a ti dak bekerja dalam institusi pemerintahan. Dari wawasan dan pengetahuan yang telah bertambah bisa membuat lapangan kerja,” kata Iskandar. Isk anda r juga menil ai, ment al mahasis wa belum berani ma sih mengharapkan menjadi PNS. “Jangan semata-mata kita mengharapkan perusahaan,” ucapnya. Lanjutnya, “ Sekarang lihat apaka h sa rjana UIR banyak menganggur atau bekerja?. Insyaallah tidak lama ini kita akan monitoring alumni, kita ingin lihat berapa tahun atau bulan mas a tunggu alumni mendapat kan pek erja an,” ter ang Iska ndar di ruangannya. 


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.