CABARAN GLOBALISASI DALAM ETIKA DAN PERADABAN

PENGHAYATAN ETIKA DAN PERADABAN | MPU 21032

CABARAN GLOBALISASI TERHADAP PERADABAN DI MALAYSIA

KUMPULAN 6

AHLI KUMPULAN :

▪ PUVANRAJ A/L JAYAPALAN [03DKA21F1089] ▪ MUHAMMAD SAIFUL HANIF BIN MUHAMAD SHAHROL [03DKA21F1093] ▪ MUHAMMAD HAZWAN BIN HARIZAL [03DKA21F1097]

▪ NUR IZZAH ATIRAH BINTI ZUAINI [03DKA21F1101] ▪ MUHAMMAD ZAHIN FARAHI BIN IBRAHIM [03DKA21F1113] ▪ MUHAMMAD FAKHIL MUZAMMIL BIN BAKRI [03DKA21F1116] ▪ MUHAMMAD AFIQ FAIZ BIN AHMAD FAUZAN [03DKA21F1120] ▪ MUHAMMAD DANIAL BIN SAZALI [03DKA21F1124]

ISI KANDUNGAN : • Maksud Globalisasi

m/s 5-6

• Globalisasi Dalam Persepektif Sejarah

m/s 7-8

• Fenomena Globalisasi

m/s 9-10

• Globalisasi Dalam Aspek Ekonomi

m/s 11-15

• Globalisasi Dalam Aspek Politik

m/s 16-20

• Globalisasi Dalam Aspek Sosial Dan Budaya

m/s 21-22

• Impak Positif & Negatif Globalisasi

m/s 23-25

• Cabaran Globalisasi

m/s 26-27

• Cabaran Globalisasi dalam aspek pendidikan m/s 28-29

• Langkah – Langkah penyelesaian

m/s 30-32

• Kesimpulan

m/s 33

GLOBALISASI

• Globalisasi merupkan suatu fenomena yang berlaku dalam kehidupan masyarkat kita pada hari ini . Tiada sesiapa yang dapat mengelakkan diri daripada mengalami dan merasai fenomena globalisasi kerana semua masyarakat yang bertamadun di seluruh dunia akan menghadapinya .

Globalisasi ditakrifkan sebagai satu proses perhubungan yang kompleks antara masyarakat , budaya , institiusi dan juga seluruh individu di seluruh dunia . Ia merupakan satu perkembangan social yang melibatkan pemampatan masa

dan ruang , memendekkan jarak perhubungan dari satu tempat ke satu tempat atau jarak pertukaran maklumat melalui pengurangan tempoh masa yang ketara atau secara umumnya dapat didefinasikan sebagai peningkatan perhubungan dan jaringan masyarakat . Masyarakat dalam konteks globalisasi boleh dilihat dalam ruang lingkup yang lebih termasuklah negara dan bangsa.

Globalisasi yang kita sedang hadapi hari ini meliputi pelabgai aspek kehidupan manusia , baik dalam bidang ekonomi , politik sosial , kepercayaan , makanan , ilmu pengetahuan dan maklumat , cara berfikir dan sebagainya.

GLOBALISASI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Dengan perkataan ini mempunyai makna teknikal dan politik, secara tentunya kumpulan berlainan mempunyai penakrifan sendiri tentang sejarah "globalisasi". Dalam penggunaan am dalam bidang ekonomi dan politik ekonomi, ia adalah satu sejarah

perkembangan perdagangan antara negara berdasarkan institusi-institusi stabil yang membenarkan firma dalam negara berlainan betukar barangan dan perkhidmatan dengan geseran minima.

Istilah "liberalisasi" menjadi penerimaan model ekonomi Neoklasik yang berdasarkan pergerakan barangan dan perkhidmatan tampa sekatan antara bidang ekonomi berasingan. Ini menyebabkan pengkhususan negara-negara dalam eksport, dan tekannan untuk memansuhkan tarif perlindungan dan halangan lain kepada perdagangan. Waktu standard emas dan liberalisasi abad ke-19 selalunya dirujuk sebagai "Era Pertama Globalisasi". Berdasarkan Pax Britannica dan pertukaran antara barangan dan mata wang yang digantung. era ini berkembang pada masa yang sama dengan pengindustrian. Asas kepada teori ini terdapat dalam hasil kerja David Ricardo tentang kelebihan Bandingan dan Hukum Say mengenai ekuilibrium Am. Pada dasarnya, ia didebatkan bahawa negara akan berdagang secara berkesan, dan apa-apa gangguan sementara dalam permintaan dan penghasilan akan perbetulan dirinya. Institusi standard emas menjadi dalam langkah di negara-negara berindustri maju bermula pada pertengahan tahun 1850

dan 1880, walaupun masa bermulaan tepatnya sering dipertikai.

GLOBALISASI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH "Era Pertama Globalisasi" dikatakan beransur-ansur luput dengan permulaan Perang Dunia Pertama dan runtuh dengan krisis standard emas pada hujung dekad 1920an dan permulaan dekad 1930an. Negara yang terlibat dalam era globalisasi pada waktu itu

berkembang pesat, termasuk pusatnya Eropah, sesetengah periperinya dan pelbagai benihnya di benua Amerika dan Oceania.

Ketidaksamaan antara negara-negara ini jatuh dengan pergerakan barangan, modal dan buruh secara bebas antara negara.

Globalisasi pada era selepas Perang Dunia Kedua dipandu oleh pusingan rundingan perdangangan, pada mulanya dibawah

perjanjian GATT (Perjanjian Am Tarif dan Perdagangan) yang kemudiannya menghasilkan perjanjian-perjanjian untuk memansuhkan halangan kepada "perdagangan bebas". Pusingan Uruguay memhasilkan satu triti untuk mencipta Organisasi Perdangangan Antarabangsa atau WTO, untuk menjadi anggota tengah penyelesaikan pertikaian perdagangan. Perjanjian perdagangan bebas antara negara yang lain, termasuk beberapa bahagian Triti Maastricht Eropah dan Perjanjian Perdagangan Bebas Benua Amerika Utara juga ditandatangani dalam tujuan mencapai matlamat menghampuskan tarif, cukai dan lain-lain halangan kepada perdagangan bebas.

FENOMENA GLOBALISASI Proses globalisasi bukan hanya mempunyai matlamat untuk menghomogenkan dunia dengan hanya satu sistem kapitalis tetapi juga proses itu melibatkan usaha untuk mewujudkan budaya tunggal di dunia. Proses globalisasi telah meninggalkan kesan yang sangat besar kepada pemimpin negara ini apabila fahaman liberalisme menguasai mereka. Dasar pendemokrasian ilmu telah melahirkan banyak institusipengajian tinggi swasta menggunakan bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar utama.

Masyarakat Malaysia semakin kompleks dengan kemasukan pendatang dari luarnegeri yang membawa bersama mereka nilai dan norma masing-masing . Kedatangan mereka didorong oleh kepesatan pembangunan negara yang digerakkan oleh proses tranformasi ekonomi yang dijana kerajaan dan dipercepatkan oleh proses globalisasi.

Globalisasi mengutarakan konsep global village (perkampungan sejagat) terbentuknya budaya global iaitu perkongsian nilai, adat, kepercayaan, dan kebudayaan yang bersifat global. Nilai dan budaya yang lebih dominan dalam arus globalisasi ialah Barat. Globalisasi juga mendatangkan ledakan maklumat yang membawa kepada beberapa bentuk pemikiran barat yang bercanggah dengan pegangan Islam.

GLOBALISASI DALAM ASPEK EKONOMI • Globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi pada saat masuknya ilmu ekonomi ke dalam suatu negara. Di mana ilmu ekonomi ini mencakup mengenai cara produksi, distribusi, dan juga konsumsi.

Ilmu ini masuk ke ruang lingkup dunia tanpa mengenal dengan adanya batasan dalam suatu negara atau wilayah pada saat proses tersebut terjadi. Dengan alasan bahwasanya globalisasi ini memang hanya memandang dunia sebagai suatu kesatuan.

Di mana suatu kesatuan ini memiliki tujuan dalam menciptakan kawasan perdagangan yang sangat luas atau bebas. Karena adanya pengaruh dari harga barang yang tidak kompetitif dengan berdasarkan pada tarif ekspor dan impor yang memiliki harga tinggi.

BENTUK GLOBALISASI ASPEK EKONOMI 1.PRODUKSI Bentuk pertama adalah produksi yang pada umumnya lebih menekankan ke arah biaya. Di mana biaya ini digunakan oleh sebuah perusahaan dalam melakukan produksi. Hal tersebut dilakukan ke beberapa negara dengan berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi.

Seperti melihat dari faktor upah buruh dalam suatu negara yang sudah dianggap cukup reda atau murah. Sehingga tarif bea masuk ke negara tersebut juga tergolong murah. Bukan hanya itu, hal ini bisa juga dipengaruhi oleh infrastruktur yang sudah disediakan di dalam suatu negara.

Karena infrastruktur tersebut yang disediakan memang lebih memadai sampai iklim usaha. Di mana iklim usaha yang dimiliki dalam suatu negara ini dianggap sudah kondusif.

BENTUK GLOBALISASI ASPEK EKONOMI 2.PEMBIAYAAN Bentuk dari pembiayaan untuk globalisasi dalam bidang ekonomi ini lebih mengacu pada saat melakukan pinjaman atau investasi. Di mana pinjaman atau investasi ini bisa terjadi di seluruh negara yang ada di dunia ini.

Tujuan dari pinjaman atau investasi ini adalah untuk dijadikan sebagai modal dalam sebuah usaha dengan harapan akan mendapatkan banyak keuntungan. Saat melakukan investasi atau pinjaman ini bisa dilakukan dengan secara langsung maupun secara portofolio.

Adapun perusahaan yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam bentuk globalisasi pembiayaan ini adalah PT Telkom. Di mana PT Telkom ini ingin memperluas satuan sambungan telepon di berbagai negara sehingga membutuhkan investasi dari negara lain.

BENTUK GLOBALISASI ASPEK EKONOMI 3.TENAGA KERJA Selanjutnya adalah bentuk globalisasi ekonomi yang dilihat dari tenaga kerja. Bentuk tenaga kerja dapat dijadikan bentuk nyata dengan adanya para tenaga kerja asing yang masuk ke dalam suatu negara.

Para tenaga kerja ini bekerja di negara lain dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi. Karena pendapatan yang di dapatkan di negaranya masih tergolong rendah. Maka dari itu, setiap perusahaan yang ada di negara tersebut memanfaatkan dengan adanya tenaga kerja asing ini.

Namun tidak lupa melihat dari segi tingkatan atau kemampuan dari tenaga kerja itu sendiri. Adapun contoh nyata dari tenaga kerja asing di Indonesia ini adalah seorang buruh kasar dan staf profesional yang memiliki banyak pengalaman kerja. Pengalaman ini di dapatkan dari negara asalnya.

BENTUK GLOBALISASI ASPEK EKONOMI 4.PERDAGANGAN Bentuk globalisasi ekonomi pada bidang perdagangan ini dapat ditandai dengan adanya penyeragaman. Selain penyeragaman, dapat pula dilihat dari adanya penurunan tarif ekspor dan impor dalam suatu negara.

Karena hal tersebut dijadikan sebagai permasalahan dalam proses perdagangan internasional atau perdagangan dengan beberapa negara. Maka dari itu, hambatan yang menjadi kendala sudah bisa dihapuskan atau tidak memiliki tarif dalam suatu negara.

Dengan tujuan, agar negara lain juga menghapus tarif yang diterapkan di negaranya pada saat proses ekspor impor. Akibat dari perdagangan dunia tersebut juga pengawasan menjadi semakin ketat, cepat, dan juga adil.

GLOBALISASI DALAM ASPEK POLITIK Globalisasi politik masih jauh tertinggal dengan globalisasi ekonomi dan globalisasi kebudayaan ketika diartikan dari sebuah komitmen idealis skala internasionalisme dan sebagian bentuk pemerintahan dunia, dikarenakan penekanan – penekanan antar negara dari globalisasi poltik terpisah dari konsep globalisasi ekonomi dan kebudayaan yang terlihat dari peran pelaku non-negara dan berbasis pasar.

Globalisasi politik punsebagai pengaturan sosial untuk konsentrasi dan penerapan kekuasaan yang dapat menetapkan kendali atas populasi, wilayah dan aset lainnya, terutama sejauh dimanifestasikan sebagai pertukaran yang dipaksakan dan pengawasan terorganisir (militer, polisi, birokrasi, dll.); praktek-praktek transformasi institusionalisasi ini sebagai otoritas, regulasi, administrasi dan diplomasi; dan sumber daya seperti dukungan elektoral, sumbangan politik, kapasitas untuk redistribusi, hak kewarganegaraan, dukungan perpajakan, lobi, dan kepatuhan. (Waters, 2011) Maka globalisasi politik sangat berharap dengan peran dari organisasi – organisasi yang bersifat transansional yang mencakup wilayah kerja beberapa negara. Seperti Perserikatan Bangsa – Bangsa, NATO, Komunitas Ekonomi Eropa dan berbagai penerusnya, Dewan Ekonomi dan Uni Eropa, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pengaruh organisasi – organisasi internasional sangat penting dalam perkembangan globalisasi politik.

(Heywood, 2014)

BENTUK GLOBALISASI ASPEK POLITIK 1. HADIRNYA POLITIK SUATU NEGARA Indonesia memiliki politik luar negeri tersendiri yaitu bebas aktif, bebas artinya tidakmemihak blok manapun dan aktif artinya aktif dalam aktivitas internasional seperti misalnyamenjadi bagian dari PBB, membantu negara lain, dll

2.TERBENTUKNYA ORGANISASI ANTARABANGSA Salah satu dari sekian banyak contoh globalisasi dalam bidang politik adalah munculnya organisasi – organisas antarabangsa yang terdiri dari berbagai macam negara yang umumnya memiliki visi dan misi misalnya PBB , APEC dll

BENTUK GLOBALISASI ASPEK POLITIK 3.KERJASAMA ANTARA NEGARA Kerjasama bilateral atau multilateral suatu negara dengan negara lainnya juga merupakan dampak dari adanya globalisasi , tentunya diharapkan kerjasama ini dapat menguntungkan negara – negara yang bekerjasama (mutualisme)

4.MASUKNYA IDEOLOGI – IDEOLOGI ASING Globalisasi memudahkan masuknya ideologi – ideologi yang masuk ke tanah air , jika hal ini tidak sesuai dengan falsafah kita makan bukan tidak mungkin akan terjadi kekacauan , dan kita sudah memiliki sejarah dengan hal itu

BENTUK GLOBALISASI ASPEK POLITIK

5.CAMPUR TANGAN NEGARA LAIN Salah satu contoh globalisasi dalam bidang politik yang amat kita sayangkan adalah adanya campur

tangan negara lain , kita dapat melihat contoh dari beberapa negara di Timur Tengah yang “direcoki” oleh negara – negara lain.

GLOBALISASI DALAM ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA •

Globalisasi di bidang sosial budaya dapat terlihat dari fenomena pengalaman hidup seharihari.

Globalisasi budaya ialah penyebaran idea, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara

tertentu untuk mengembangkan dan mengukuhkan hubungan sosial.[1] Proses ini dicirikan oleh penggunaan budaya yang dikongsi dibantu oleh Internet, media budaya awam, dan perjalanan asing. Penggunaan budaya bersama menyumbang kepada pertukaran barangan dan penjajahan yang menyebarkan budaya ke seluruh dunia. Penyebaran budaya membolehkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial merentasi negara dan wilayah.

Penciptaan dan pengembangan hubungan sosial tersebut tidak dilihat pada peringkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan pengetahuan bersama mengikut identiti budaya mereka, sama ada individu atau kumpulan. Globalisasi budaya terus meningkatkan kesalinghubungan manusia dan budaya di dunia.[2]

Aspek globalisasi budaya yang jelas kelihatan ialah percampuran masakan seperti yang berlaku di rangkaian restoran makanan segera Amerika Syarikat. Kedai makanan dan minuman McDonald's dan Starbucks ialah syarikat AS yang sering disebut sebagai contoh

globalisasi; setiap syarikat ini mempunyai lebih daripada 32,000[3] dan 18,000 kedai di seluruh dunia pada tahun 2008.[4] Indeks Big Mac ialah cara yang luar biasa untuk mengukur keseimbangan kuasa beli mata wang dunia.

IMPAK POSITIF GLOBALISASI Globalisasi ekonomi telah memberi impak yang positif kepada negara-negara yang sedang membangun terutamanya dari segi modal. Globalisasi ekonomi telah menambahkan keupayaan modal dalam negara-negara yang sedang membangun dalam sektor ekonomi dan perdagangan. Negara-negara Asia Pasifik atau lebih dikenali dengan negara-negara yang sedang membanguntidak mempunyai keupayaan modal yang secukupnya untuk menggerakkan dan melibatkan diridalam sektor ekonomi moden.

Oleh demikian globalisasi ekonomi yang berlaku akan memberisuntikan baru yakni suntikan modal asing yang membolehkan industri negara membangun ini berkembang. Jika industri yang terdapat dalam negara-negara membangun ini berkembang makaia secara langsung akan mewujudkan peluang pekerjaan, mengurangkan pengangguran,meningkatkan taraf hidup serta memutuskan lingkaran kemiskinan yang terdapat dalam negara-negara membangun.Selain itu, globalisasi ekonomi juga akan menggalakkan pemindahan teknologi darinegara maju kepada negara yang sedang membangun.

Melalui globalisasi teknologi moden dan pemindahan kepakaran dari negara maju dapat membangunkan struktur ekonomi moden negaramembangun. Dalam pemindahan ekonomi ini, rakyat akan diajar kaedah pengendalian teknologimelalui latihan lanjutan dan usaha sama dalam konteks kajian dan pembangunan (R&D) tenagamanusia.

Latihan yang dijalankan akhirnya akan melahirkan rakyat tempatan yang dapatmengusai kepakaran asing dan memajukan negara sendiri. Keadaan ini dapat kita lihat sendiridalam teknologi HITEC di Malaysia yang bergantung pemindahan teknologi dari Jepun,teknologi reka bentuk, kawalan mutu, teknologi komunikasi serta kepakaran dalam pengurusan yang lain.

IMPAK NEGATIF GLOBALISASI Selain dari memberi impak yang positif, globalisasi ekonomi juga telah membawa kesan negatifke atas negara-negara yang sedang membangun.

Antara kesan yang nyata ekoran daripadaglobalisasi ekonomi adalah kegawatan ekonomi. Kegawatan ekonomi ini berlaku apabila aliranmasuk modal antarabangsa yang begitu besar ke dalam negara serantau Asia Pasifik atau negarasedang membangun akan menyebabkan kewangan negara serantau tersebut menjadi lebih mudah berubah. Keadaan ini berlaku kerana wang boleh bergerak dengan hanya keluar merentasisempadan sesebuah negara dengan hanya menekan computer sahaja.

Oleh demikian, dengan penarikan keluar modal asing secara mendadak dari sesebuah negara, maka sesebuah negaratersebut akan menjadi muflis. Ekoran daripada itu, operasi industri boleh terhenti dan ini akanmeningkatkan pengangguran serta meningkatkan beban hutang.Kesan yang seterusnya akibat globalisasi ekonomi adalah serangan spekulator. Maksudnya disini adalah kegawatan ekonomi berpunca daripada kejatuhan nilai mata wang dan pasaran sahamakibat mainan spekulator.

Apabila nilai mata wang jatuh, maka keyakinan pelabur turut hilang menyebabkan pelabur menarik keluar modal untuk menggelakkan kerugian kepada diri merekadalam jangka masa panjang.

IMPAK NEGATIF GLOBALISASI Contohnya adalah krisis kewangan Asia pada tahun 1997 yangmana telah membuka mata seluruh dunia apabila George Soros spekulator kewangan yangterkenal telah memanipulasikan nilai Pound Sterling sehingga menyebabkan kejatuhan Bank of England dan sejarah hitam yang sukar dilupakan oleh pelabur saham iaitu Black Wednessday pada tahun 1992.

Kesan daripada ini, negara yang sudah mundur akan muflis dan berterusan bergantung kepada negara maju untuk menjalankan ekonominya. Oleh itu, kesan dari kegawatan,ia akan memaksa negara yang terlibat mengenakan kewangan yang ketat, menaikkan kadarfaedah dan perniagaan akan menjadi lemah, pelaburan domestik akan merosot dan permintaandomestik akan terjejas.

CABARAN GLOBALISASI Setelah negara mencapai kemerdekaan, pembangunan bertambah pesat. Kemajuan dinikmati dalam segenap aspek. Perubahan demi perubahan berlaku dan membentuk satu identiti baru masyarakat baru. Masyarakat Melayu semakin bersikap terbuka untuk bersaing dengan tamadun dan bangsa lain. Ramai yang belajar dan bekerja diluar negara. Malah ramai juga rakyat dari pelbagai negara berkunjung dan menetap di negara ini dengan pelbagai tujuan. Interaksi antara Tamadun Melayu dan tamadun asing yang berlaku di dalam dan luar negara sedikt sebanyak memberi kesan dan mengubah identiti masyarakat Melayu.

Cabaran tersebut semakin besar apabila teknologi telekomunikasi sosial berkembang dengan pantas dan mampu digunakan oleh semua lapisan masyarakat.

Ia merentas segala sempadan kawalan manusia dengan membawa pelbagai kebaikan dan keburukan yang bercampur baur. Kesan fenomena maya ini telah mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama remaja secara langsung (Habib Mat Som e.t al, 2008).

CABARAN GLOBALISASI Peningkatan gejala sosial seperti remaja liar, buli, hubungan songsang, pembunuhan dan pelbagai lagi sebagaimana yang direkodkan di dalam kajian, laporan dan berita mencetuskan kebimbangan. Ia menyebabkan kebanyakan perancang kurikulum di beberapa buah negara termasuklah Malaysia terpaksa melakukan semakan semula terhadap sistem pendidikan sedia ada dari sudut kekuatan dan kelemahan serta sejauh mana ia mampu membentuk produk yang berdaya saing dengan persekitaran global yang mencabar (Som et al, 1990) Sudah semestinya cabaran utama dalam pendidikan di Malaysia secara khusus dan dalam Tamadun Melayu umumnya ialah melahirkan generasi yang mempunyai potensi diri seimbang dari segi jasmani, emosi, rohani dan intelek serta patuh dengan Tuhan.

Prinsip tersebut sejajar dengan Falsafah Pendidikan Negara yang dirangka sebagai panduan dalam sistem pendidikan.(Kementerian Pelajaran Malaysia, 2013).

CABARAN GLOBALISASI DALAM PENDIDIKAN

Kualiti guru dilihat sebagai langkah dalam Mendepani cabaran globalisasi pendidikan .Tamadun Guru merupakan aset kepada system Melayu, antaranya pendidikan.

Merekalah tulang belakang yang melaksanakan agenda kerajaan dalam bidang pendidikan. Guru harus bersedia untuk mengubah persepsi dan minda terhadap apa jua perubahan yang berlaku di dalam dunia pendidikan.

Mereka perlu peka terhadap keperluan pelajar masa kini Sesuai dengan peredaran zaman. Latihan perlu diberikan secukupnya agar guru dan pelajar mampu bersaing di peringkat Global. Keengganan untuk berubah akan menyebabkan mereka terpinggir dari arus perkembangan(Said & Talib, 2000).

CABARAN GLOBALISASI DALAM PENDIDIKAN

2.Bakal – bakal guru perlu dilatih agar dapat menyesuaikan diri dengan persekitaran global dan menguasai pelbagai kemahiran seperti kemahiran berfikir secara kritis dan kreatif , kemahiran berkomunikasi berkesan , kemahiran membuat pilihan dan membuat keputusan , kemahiran mencari mengintegrasi dan mengaplikasikan maklumat , kemahiran bergaul , dan bekerjasama dengan orang lain , menikmati keindahan ciptaan serta seni dan kemahiran kepimpinan dan pengurusan. Semakin banyak kemahiran yang dapat dikuasai maka semakin tinggi nilai dan kualiti seseorang guru.

Kemahiran - kemahiran tersebut juga harus diajar kepada murid agar dapat melahirkan insan yang juga mempunyai nilai dan kualiti.

LANGKAH – LANGKAH MENGHADAPI CABARAN GLOBALISASI EKONOMI Sektor swasta perlu membina "perikatan strategik" di antara satu sama lain melalui koperasi. Hal ini dapatmeningkatkan keupayaan bersaing syarikat-syarikat. Kesannya, syarikat swasta akan mampu menghadapi cabaranuntuk bersaing dengan syarikat asing,Kerajaan harus menggalakkan penyertaan masyarakat dalam perbahasan penyelarasan dasar ekonomi,dengansecara aktifnya untuk mendapatkan sokongan yang lebih luas daripada penduduk.Kerajaan Malaysia harus mengadakan kerjasama serantau lebih ketat kerana globalisasi ekonomi lebihmenguntungkan negara maju berbanding negara membangun. Yang pertama, melalui Negara Eropah Bersatu dapatmembantu negara anggotanya menghadapi persaingan dengan (misalnya) Jepun atau Amerika Syarikat. Pasaranekonomi yang lebih bebas dan mengelakkan tekanan dari Negara maju. Peningkatan kerjasama serantau antaranegara-negara ASEAN ataupun Asia (saja)lebih bermanfaat bagi negara-negara anggotanya dalam meningkatkankemampuannya bersaing dengan negaranegara lain.Kerajaan harus menguatkan koordinasi dalam permasalahan penetapan kadar pertukaran.Kerajaan harus memulakan dan menyokong projek-projek utama yang boleh mendatangkan impak yang besarterhadap pertumbuhan ekonomi. Projek-projek mega yang telah dirancang harus dilaksanakan dengan lancar dibawah pengawasan dan perancangan yang ketat. Selain, kerajaan patut mengenal pasti dan menjalankan projekmega yang baru bagi memangkinkan pertumbuhan.Kerajaan harus member sokongan penuh kepada sektor-sektor yang baru muncul yang berpotensi untukberkembang untuk memastikan pertumbuhan dinamik serta mapan sektor-sektor berkenaan. Mereka juga harusmenerokai sumber pertumbuhan dan pendapatan baru. Sumber semula jadi dan kepelbagaian bio bolehditingkatkan bagi meluaskan ekonomi melalui penyelidikan dan pembangunan serta pembangunan produk.Langah seterusnya adalah meningkatkan kemudahan infrastruktur. Kerajaan harus memberi keutamaan kepadaperbelanjaan sektor awam dan swasta untuk meningkatkan daya saing ekonomi , menarik pelaburan baru danmenghasilkan sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Cara inin dapat membantu memangkinkan industripembinaan dan dengan itu mengurangkan kesan kelembapan pertumbuhan ekonomi global.

LANGKAH – LANGKAH MENGHADAPI CABARAN GLOBALISASI SOSIAL Rakyat harus menanamkan semangat nasionalisme yang tangguh. Semangat bangga sebagai rakyat Malaysia harus dipupuk. Kita harus menyahut seruan kerajaan untuk menyokong barangan buatan tempatan untuk meningkatkan persaingan produk tempatan terhadap produk buatan Negara asing.

Kita harus memberikan penekaan terhadap aspek ajaran agama. Nilai murni dan akhlak harus diberikan penekanan yang utama terhadap generasi muda. Hal in dapat membina jati diri yang teguh dalam kalangan remaja. Pegangan nilai moral yang kukuh membantu kita menghadapi arus globalisasi.

Keraiaan iuga harus meningkatkan kompetensi kerja untuk mewuiudkan tenaga kerja yang berkemahiran tinggi. Program latihan tenaga kerja dapat memberi nilai tambah yang baik dari segi ekonomi dan sosial.

Tenaga kerja akan dibekalkan standard kompetensi yang diperlukan dalam dunia kerja. Penyempurnaan dan perancangan latihan akan disesuaikan dengan keperluan pasaran dan dibangunkan berkaitan syarikat sebagai pengguna tenaga kerja. Program latihan yang dilaksanakan harus berkaitan dengan kesepadanan dan fleksibiliti serta memberi penekanan kepada aspek sains dan teknologi yang berkembang pesat. Dengan ini, kemampuan bangsa tenaga kerja dapat diperkasakan.

LANGKAH – LANGKAH MENGHADAPI CABARAN GLOBALISASI PENDIDIKAN Kerajaan harus menaik taraf kemudahan pendidikan bagi tujuan pembelajaran. Generasi muda patut didedahkan dengan pelbagai ilmu pengetahuan supaya tidak ketinggalan dalam arus globalisasi ini.

Kemudahan pendidikan yang disediakan membantu sebagai alat bantu mengajar yang boleh dipercayai.

Pemikiran generasi muda akan menjadi lebih jauh ke hadapan. Kecuali generasi muda , pihak lain juga tidak ketinggalan. Kerajaan harus mengadakan lebih banyak tempat untuk pembangunan kemahiran, latihan dan pembelajaran kepada tenaga buruh pada setiap peringkat dan umur termasuk kemahiran penggunaan ICT. Keupayaan dan keberkesanan sesuatu latihan untuk melahirkan tenaga kerja yang berkemahiran perlu ditingkatkan. Keraiaan harus membanyakkan institusi latinan awam, menambah kursus lanjutan dalam bidang-bidang teknikal, serta menggalakkan penyertaan sektor swasta dalam bidang latihan teknikal.

Pengambilan pelatih teknikal juga perlu ditambar . Selain itu, keraiaan harus mewuiudkan universiti bertaraf antarabangsa dan memastikan institusi tertiari memenuhi kehendak majikan. Untuk mempertingkat kualiti pendidikan, Institusi pengajian tinggi tempatan perlu diberi tanda aras mengikut piawaian antarabangsa.

Kerajaan juga harus memberi sokongan untuk memperkukuh keupayaan penyelidikan di universiti tempatan.

Jalinan kerjasama dengan institusi terkemuka di peringkat antarabangsa dan juga swasta perlu dilaksanakan.

Institusi pengajian tertiari juga hendaklah meneliti kursus-kursus yang ditawarkan sejajar dengan keperluan semasa. Di samping itu, prestasi pencapaian sekolah kebangsaan perlu ditingkatkan supaya menjadi sekolah pilihan rakvat. Hal ini memupuk perpaduan negara dan menyemai semangat integrasi nasional. Kualiti pengajaran dan pembelajaran di sekolah kebangsaan juga perlu ditingkatkan. Kurikulum dan aktiviti kokurikulum di sekolah juga perlu dikaji semula untuk memastikan ia menyediakan asas kukuh dan bersesuaian dengan kehendak semasa.

KESIMPULAN Globalisasi bukanlah satu fenomena yang muncul ekoran daripada berkembangnya teknologi. Globalisasi seharusnya menguntungkan semua pihak.Tetapi apa yang nyata tidak semua negara menerima impak positif daripadanya. Dalam hal ini , sesebuah negara perlu bijak menguruskan pengaliran globalisasi ini agar tidak ketinggalan dalam arus globalisasi. Bagi sesebuah negara yang telah sedia miskin, globalisasi tidak memberi apa-apa faedah melainkan rakyaat terpaksa menanggung kesusahan. Dalam kes ini, negara kaya perlu berperanan memastikan semua negara mendapat faedah daripada globalisasi tersebut dan mereka tidak boleh mempergunakan negara miskin untuk faedah dan kesehjahteraan mereka sahaja.