Samantabadra 2014-04

Page 59

(142) kon to (24) (143) ryo buku (24) (144) nyoto to (24) (145) sui ro (24) (146) ze koro (24) (147) mot tsu (24) (148) sa ze kyo (24) (149) gen go (24) (150) haiso (24) (151) uno (25) (152) gatono (25) (153) on so (25) (154) jo e (25) (155) syogo (25) (156) dokubyo (25) (157) nin no (26) (158) roi (26) (159) komo (26 27) (160) gon to (26) (161) u no(26) (162) ju sen (27) (163) syo kyo syo (27) (164) jo seppo kyoke (27)

atas. Tasbih boleh sekalisekali digesek, jangan terusmenerus. Ketika gongyo / membaca sutra, kita memegang Buku Kyobon dengan cara dijepit di antara kedua ibu jari dan telunjuk. Tentunya posisi kedua tangan akan miring, tidak tegak seperti tanpa Kyobon. Kemiringan kedua tangan disesuaikan dengan sudut baca kita. Tasbih tetap terpasang di kedua jari tengah seperti di atas. Ketika gongyo, kita perlu membaca Kyobon. Alangkah baiknya kita tetap membaca kyobon walaupun sudah hafal, agar bisa lebih menghayati dan tidak salah baca.

Ketika gongyo, menjelang membaca doa dalam hati, Postur Tubuh kita melantunkan hiki Jagalah postur tubuh daimoku, yakni na-mutetap tegak dengan kedua myo-ho-ren-ge-kyo dengan kaki terlipat di lantai setiap aksara sama panjang dan kedua tulang kering suaranya. menempel pada lantai. Agar pengucapan teratur Juzu / tasbih diletakkan dan nyaman, untuk setiap meliliti kedua jari tengah. na-mu-myo-ho-ren-geRumbai tiga di sebelah kyo, kita bagi menjadi dua kanan, sedang rumbai nafas. Nafas pertama kita dua di sebelah kiri. Kedua untuk melantunkan na-mu tangan terkatup / saling dilanjutkan dengan nafas menempel di depan dada yang dikenal dalam literatur kedua untuk myo-ho-ren-gekyo. Pembagian nafas dibagi Buddha Dharma sebagai dua kali penarikan nafas, sikap anjali. Posisi kedua yaitu nafas pertama untuk : tangan merapat di depan dada, dengan kedua ujung (a) nam-myo-ho-ren-gejari tengah menghadap ke kyo

(b) nam-myo-ho-ren-gekyo dan nafas kedua untuk: (c) nam-myo-ho-ren-gekyo Pemukulan Bel Secara umum, pemukulan bel sebagai berikut : (kecuali ketika Doa I/ Gongyo Pagi) 1) 7x, pada saat : a) sebelum Myo ho ren ge kyo Hoben-pon Dai ni b) mengawali pelantunan nam-myo-ho-ren-gekyo sepuas-puasnya 2) 3x, pada saat : a) mengakhiri Daimoku pra-Gongyo, b) melantunkan Nyoze Honmak kukyo to yang ketiga, dan sesudah Doa Penutup Doa V 3) 5x, pada saat : a) sesudah na-mu-myoho-ren-ge-kyo terakhir b) mengakhiri pelantunan nam-myoho-ren-ge-kyo sepuaspuasnya eee

Rujukan : Gongyo dan Daimoku Morning (lyrics) http://www.youtube.com/ watch?v=O-Cg8xh62Ps

Nichiren Buddhism ‘Evening Gongyo’ Moderate Speed http://www.youtube.com/ watch?v=fQbw-rDNZHU Gongyo Nichiren Shoshu http://www.youtube.com/ watch?v=veFXBQGuKko

April 2014 | Samantabadra

57


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Samantabadra 2014-04 by Samantabadra NSI - Issuu