Exchange Sewon to Stockholm report 2016

Page 1

LAPORAN PERJALANAN PROGRAM PERTUKARAN INDONESIA – SWEDIA SMKN 2 SEWON BANTUL DAN MEDIA GYMNASIET NACKA STRAND JOGJAKARTA, INDONESIA. 9 – 18 APRIL 2016. STOCKHOLM, SWEDIA. 23 APRIL – 4 MEI 2016


PENGANTAR Laporan ini dibuat secara tertulis sebagai bahan refleksi dan acuan atas proses yang telah dilakukan dalam tahapan perjalanan program pertukaran pelajar tahun pertama angkatan 2016. Laporan ini berisi mengenai cerita pengalaman selama proses perjalanan kemarin, pelajaran apa yang dapat dipetik sehingga juga termuat bahan perencanaan strategi atau rekomendasi tindakan yang lebih baik untuk kedepannya. DAFTAR ISI 1. Laporan Perjalanan oleh Zulhiczar Arie 2. Sekolah Media Gymnasiet oleh Arifah Suryaningsih 3. Makanan dan cuaca oleh Dandi Kurniawan 4. Harga dan Pakaian oleh Cahya Tri Kurniawan 5. Hotel dan Do & Donts oleh Ahmad Ihwan 6. Transportasi dan Kondisi Jalanan oleh Rizki Ali Hartono


1. LAPORAN PERJALANAN A. PERSIAPAN DOKUMEN a) PEMBUATAN PASPOR Pada program tahun pertama ini, semua siswa peserta yang akan dipersiapkan untuk berangkat ke Swedia belum mempunyai Paspor. Sementara untuk 2 guru yang akan mendampingi siswa kesana, keduanya sudah memiliki paspor. Walaupun ternyata paspor milik salah satu guru hampir habis masa berlakunya dan harus segera diperbaharui. Dalam prosesnya, dengan tambahan beberapa trik untuk memperlancar birokrasi di Kantor Imigrasi yang kadang-kadang menyusahkan.semua kebutuhan dokumen Paspor dapat selesai tepat waktu. Catatan penting pada saat pembuatan Paspor adalah kelengkapan syarat dokumen mutlak yang dapat dilihat di website Kantor Imigrasi. Link http://www.imigrasi.go.id/index.php/layananpublik/paspor-biasa#persyaratan Kemudian bagi pemohon Paspor yang masih dibawah umur 18 tahun, sebaiknya harus didampingi oleh orang tua. Namun karena dalam proses pembuatan Paspor ini adalah kebutuhan untuk program sekolah, maka kehadiran orangtua dapat diwakilkan oleh guru pendamping, dengan tambahan syarat yaitu surat kuasa. Surat kuasa yang dimaksud sebaiknya pula harus satu persatu sesuai siswa yang ada, namun karena suatu hal yang mendadak dan dilakukan dengan sedikit paksaan, maka kami membuat surat kuasa menjadi satu bersama. Kebetulan, pada saat menghadap kepala pihak Kantor Imigrasi yang berwenang, surat tersebut mendapat pemakluman dan berhasil tembus menuju tahapan berikutnya. Setelah melalui tahapan wawancara, finger scan dan pas foto, kami membayar biaya paspor melalui transfer Bank BNI dan Paspor yang telah jadi dapat diambil 3 hari setelahnya.

Rekomendasi : Paspor sebagai bagian dari hal esensial untuk ke luar negeri (KTP International) sebaiknya dijadikan modal utama untuk siapapun yang ingin bergabung dalam program ini. Dengan proses yang lebih mudah, cepat, proses mandiri dan harga rata-rata antara Rp. 355,000. Maka bagi siswa atau guru yang sudah dapat mengurus dan memiliki Paspor sendiri akan jadi prioritas pertama untuk dapat bergabung dalam program ini. Tambahan catatan, Ahmad Ihwan salah satu siswa yang akan berangkat ke Swedia tahun ini bukan berasal dari Yogyakarta. Orang tuanya masih tinggal di daerah Dieng Wonosobo,


sementara di Jogja ia tinggal dengan wali kakaknya. Dalam pengurusan Paspor kemarin ia mengalami kesulitan saat membuat Paspor di Kantor Imigrasi Yogyakarta, setelah melewati proses yang agak sulit akhirnya diputuskan untuk membuat Paspornya di Wonosobo saja. Sempat berfikir akan agak membuat proses keseluruhan pembuatan paspor melambat namun ternyata pada akhirnya proses pembuatannya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tapi sebaiknya kedepannya, siswa yang terseleksi untuk program ini dioptimalkan siswa-siswi dari Yogyakarta saja. b) PERSIAPAN DOKUMEN VISA Setelah Paspor jadi, maka tahapan selanjutnya adalah pembuatan Visa. Visa dalam pengertian singkat versi penulis adalah sebuah ijin tinggal atau ijin untuk memasuki suatu kawasan negara tertentu yang didalamnya akan tertera tanggal dan durasi berapa lama seseorang bisa memasuki suatu kawasan negara tertentu tersebut , visa memiliki tujuan yang bermacammacam. Karena visa sendiri mempunyai beberapa tipe, seperti visa turis, kunjungan bisnis, visa studi, kunjungan keluarga/ kerabat dan lain-lain. Dalam program ini tipe yang akan diambil adalah visa turis atau kunjungan singkat yang hanya berlaku 10 hari. Walaupun dalam persyaratannya kami menyertakan seluruh dokumen yang berhubungan dengan kerjasama antara 2 sekolah. Syarat-syarat utama untuk membuat visa adalah sebagai berikut : SYARAT VISA SWEDIA 1. Paspor masih berlaku minimal 8 bulan (Baru & Lama) 2. Surat sponsor dari perusahaan tempat bekerja (English) dan tidak boleh mensponsori diri sendiri 3. Surat Undangan jika dalam rangka Bisnis 4. Foto copy SIUP (jika pemilik perusahaan / dalam rangka bisnis) 5. Bukti Keuangan Pribadi 3 Bln Terakhir (Bukti Keuangan Kantor jika Bisnis) 6. Referensi Bank Asli sesuai dengan Bukti Keuangan 7. Konfirmasi Hotel semua negara schengen yang dituju (khusus Spanyol harus di atas kop surat hotel) 8. Asuransi Perjalanan, Printout / Tiket Perjalanan 9. Photocopy Kartu Keluarga, Surat Nikah, Akte Lahir, Ganti Nama jika Ada 10. Photocopy Kartu Pelajar/Surat Keterangan Sekolah untuk anak, Photocopy KTP untuk dewasa 11. Foto ukuran 3.5 x 4.5 (2 lembar) warna background Putih fokus 80 % di wajah 12. Photocopy Credit Card 13. Isi dan tandatangan Form Visa 14. Tidak menutup kemungkinan untuk diminta menunjukkan bukti keuangan asli pada saat pengajuan visa khususnya untuk Kedutaan Schengen. Jika ada keluarga di negara tersebut, harap melampirkan : 1. Foto copy paspor dan visa orang yang di negara tersebut 2. Bukti hubungan seperti akte lahir 3. Surat undangan yang disahkan sesuai oleh pemerintahan setempat Note : Yang bersangkutan harus menghadap untuk finger print


Harga : Rp 1.450.000,-( Harga bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti kurs euro ) Proses : 10-14 hari kerja setelah interview ( tergantung kedutaan Untuk anak2 yg di bawah umur18 tahun di minta surat ijin ortu yg disah kan oleh notaris. Pada prosesnya, persiapan pembuatan Visa ini memakan waktu yang paling lama (Hampir 2 bulan lebih) karena semua syarat yang dibutuhkan harus lengkap, dan membutuhkan kesabaran untuk menunggu dokumen dari 5 siswa yang berbeda. Setelah seluruh dokumen diatas kami anggap cukup lengkap (karena biasanya masih akan terus bertambah setelah dicek oleh pihak yang berwenang) kami mencari tahu, cara mana yang cepat, tepat, paling murah dan efisien dalam mengajukan Visa. Sebagai catatan, seluruh pengajuan Visa hanya bisa dilakukan di Jakarta. Karena letak Kedutaan Besar Swedia yang berada disana, setelah melakukan searching antara bergerak langsung atau menggunakan jasa travel agen maka diputuskan adalah menggunakan Travel Agen dari Jogja yang bernama Nusantara Tour. Alasannya adalah harga yang tidak terpaut jauh dibandingkan dengan melakukan proses sendiri. Bahkan dengan Nusantara kita tinggal memasukkan seluruh dokumen melalui mereka dan kemudian tinggal menunggu jadwal wawancara ke Jakarta dan ditunggu dalam waktu sekitar 15 hari kerja Visa sudah jadi. Dan ternyata pada prosesnya, kami tidak langsung menuju ke kedutaan besar Swedia, namun hanya melalui sebuah agen resmi pembuatan Visa yang sangat Profesional bersama VFS Global. Kantor VFS Global di Jakarta terletak di sebuah Mall besar di Derah Kuningan Jakarta Pusat, VFS Global ternyata melayani pembuatan Visa ke berbagai negara tujuan di seluruh dunia, mulai dari Asia (Cina, Jepang, Korea), Amerika (USA, Canada, Latin) hingga Eropa (Prancis, Belanda, Nordic). Rekomendasi kedepan dalam proses pembuatan visa adalah mengenai surat pengesahan pindah kuasa antara orangtua ke pihak sekolah yang disyahkan oleh Notaris lokal. Menurut penulis dalam tahapan ini bisa dilakukan diawal setelah siswa yang lolos seleksi program ditetapkan. Jadi surat kuasa tersebut dapat digunakan untuk membuat Paspor ataupun membuat visa. Catatan lain yaitu mengenai Tiket pesawat dan booking Hotel di Swedia harus dilakukan oleh pihak pengundang, namun ternyata untuk Travel Insurance dapat diurus sendiri dengan beberapa pilihan paket asuransi yang ada di Indonesia. Pada saat melakukan proses wawancara Visa di Jakarta, rombongan tahun ini sangat terbantu karena ada salah satu siswa yang orangtuanya kebetulan tinggal dan bekerja di Jakarta. Selama di Jakarta, penjemputan dari dan ke Bandara atau Stasiun sudah ditanggung oleh pihak orangtua siswa. Dengan keadaan yang menguntungkan tersebut ternyata dapat memotong biaya pengeluaran transportasi dan tempat menginap di Jakarta. Namun sebagai gambaran untuk tahun-tahun berikutnya, hal ini harus sangat dipertimbangkan matang-matang karena kita tidak bisa lagi mengandalkan bantuan dari orangtua siswa di Jakarta tersebut, terlebih nanti dengan berapa jumlah siswa dan guru yang akan ikut dalam program selanjutnya. Tambahan catatan lagi, setelah Visa jadi ternyata bagi seluruh siswa tidak dipungut biaya untuk pembuatan visa. Mereka hanya dibebani biaya admnistrasi saja, sehingga untuk kedepannya kami tahu bahwa untuk keperluan siswa membuat Visa adalah gratis.


B. KEBERANGKATAN 1) DARI SEKOLAH Mengingat seluruh jalannya program ada dibawah sekolah, maka sebaiknya keberangkatan rombongan siswa dan guru sebaiknya dimulai dari berkumpul di sekolahan. Sehingga orangtua siswa dapat merasa aman dan nyaman mengantar anaknya dan menyerahkan tanggung jawabnya ke pihak sekolah. Namun yang terjadi pada tahun ini ada sedikit miskomunikasi yang membuat 2 guru harus langsung berangkat ke Bandara dan bertemu rombongan disana. Pertama karena booking tiket dari Jogja-Jakarta yang terlalu pagi, memang boarding tiket pesawat adalah jam 9 pagi, tapi karena jarak sekolah dan persiapan check in 1 jam sebelum berangkat membuat rombongan harus sudah berada di Bandara pukul 07.30 pagi. Sehingga rasanya perasaan untuk titik keberangkatan dari sekolah tadi terasa kurang lengkap. Walaupun akhirnya kepala sekolah, beberapa guru dan tim manajemen sekolah mengantar rombongan sampai ke Bandara. Maka untuk rekomendasi kedepan sebaiknya segala titik keberangkatan, baik siswa ataupun guru bisa dimulai dari sekolahan. 2) DI BANDARA ADI SUTJIPTO YOGYAKARTA dan BANDARA SOEKARNO HATTA JAKARTA Pada proses keberangkatan di Bandara Adi Sutjipto kemarin, proses check in dan loading koper/bagasi berjalan dengan lancar. Biasanya kendala terjadi karena beban muatan koper yang berlebihan, atau ada benda-benda yang mengandung metal masih terbawa sampai ke Gate keberangkatan. oleh karena itu, beberapa hal yang harus dihindari saat akan naik pesawat dan berada di bandara dipersiapkan, dibaca dan ditaati dengan sebaik-baiknya. Pada penerbangan keberangkatan kami dari Jogja-Jakarta kemarin kami menumpang Maskapai Batik Air, berangkat pukul 09.45 dari Jogja, kami mendarat di Bandara Soeta Jakarta pada sekitar pukul 11.00, menunggu bagasi selama sekitar 10 menit kami harus keluar dari terminal domestik dan menuju ke terminal penerbangan International. Perlu menjadi catatan, letak posisi keberangkatan international di Bandara Soekarno Hatta adalah berada di terminal 2C-2E. sementara kemarin yang terjadi adalah maskapai Batik Air yang kami tumpangi mendarat di terminal 1C. sehingga kami semua rombongan harus berpindah ke terminal 2 menggunakan shuttle bus. Bandara soeta Jakarta menyediakan shuttle bus gratis dari dan menuju terminal


manapun, jaraknya cukup jauh dan tidak tersedia jalur pejalan kaki. Sehingga sebaiknya memang harus menggunakan shuttle bus tersebut, namun ada sedikit kendala karena kami membawa koper yang terlau banyak. Total koper yang kami bawa kemarin adalah 8 koper. 7 koper milik perorangan dan 1 koper membawa karya seni sekolah (kain batik, tenun, karya DKV dan DVD film). Pada saat memasukkan dan mengeluarkan koper-koper tersebut dari shuttle bus memakan waktu dan tenaga yang berlebih. Sebagai rekomendasi kedepan, apabila akan berangkat naik pesawat dari Jogja menuju Jakarta sebaiknya cari tiket menggunakan penerbangan Garuda Indonesia, karena letak terminal Garuda sama persis dengan terminal keberangkatan International yaitu terminal 2. Selain itu, boarding yang terlalu pagi dari Jogja-Jakarta membuat jeda transit di Jakarta menjadi terlalu lama. Penerbangan international ke Swedia dijadwalkan adalah pukul 19.00 malam, sehingga proses menunggu di Bandara Soekarno Hatta Jakarta sendiri harus memakan waktu selama 5 jam. Untungnya jeda transit selama 5 jam tersebut dapat dimanfaatkan dengan makan siang, shalat, dan mengambil footage bandara. Kesediaan waktu untuk check in penerbangan International adalah 2 jam sebelum keberangkatan, maka pada pukul 16.00 kami serombongan masuk ke dalam terminal dengan estimasi proses di metal detektor, memasang plastik perekat, mempersiapkan tiket dan paspor, lalu mengantri di depan counter check in. Setelah proses check in selesai, hal yang dilakukan setelahnya adalah menuju gate keberangkatan, terminal 2 International Bandara soetta mempunyai luas yang cukup besar, terdiri dari beberapa gate untuk keberangkatan tergantung menggunakan maskapai apa. Untuk keberangkatan kami kemarin, menggunakan maskapai Turkish Airlines. Namun sebelum menuju Gate keberangkatan sesuai yang tertera di boarding pass, kami harus melewati Gerbang Imigrasi untuk mendapatkan tanda keluar dari wilayah Kedaulatan Republik Indonesia. Hal yang harus diperhatikan saat akan melewati loket imigrasi adalah persiapkan paspor dengan halaman visa yang sudah tersedia, antri sesuai urutan, jangan sampai melewati garis batas antri, tidak memakai kacamata hitam atau penutup kepala apapun, untuk menyesuaikan kecocokan foto di paspor dan wajah asli. Setelah melewati loket imigrasi, kami langsung menuju ke gate yang sudah disebutkan sesuai dengan boarding pass, namun ternyata terjadi dellay selama sekitar 1 jam yang membuat keberangkatan mundur menjadi pukul 20:45, terlalu lama menunggu membuat badan menjadi lebih capek. Kedepannya daripada hanya menunggu sebaiknya melakukan hal-hal yang berguna dan memberi hasil, seperti mengambil footage, exercise atau lain-lain.


3) DI BANDARA ISTANBUL TURKI Karena kami menggunakan maskapai penerbangan Turkish Airlines, maka untuk semua penerbangan ke arah barat akan selalu transit di Bandara Kota Istanbul Turki, konsep yang ada adalah memindahkan semua penerbangan lanjutan baik ke arah Eropa/Amerika, Timur Tengah ataupun Afrika melalui bandara ini. Namun, akibat delay yang terjadi di keberangkatan Jakarta selama 1 jam tadi, membuat kedatangan kami di bandara Istanbul ini menjadi sangat mepet sekali dengan penerbangan lanjutan ke Stockholm. Kami mendarat sekitar pukul 06.15 waktu Istanbul, sedangkan boarding time kami ke penerbangan berikutnya adalah pukul 07.00 pagi. Berdasar pengalaman yang pernah saya lakukan pada penerbangan lain sebelumnya, jarak yang sangat mepet antara penerbangan tersebut pasti tidak akan terkejar, ketakutan yang terjadi adalah bagasi yang belum sempat dipindahkan dari penerbangan sebelumnya. Namun yang terjadi kemarin setelah menanyakan ke transfer konfirmasi, kami disuruh langsung mengejar penerbangan berikutnya, karena ternyata gate masih open dan masih dalam status last call. Dengan keadaan seperti itu, sambil mengantri di metal detektor, dan melepas semua peralatan serta barang bawaan kami berlari menuju gate berikutnya untuk penerbangan langsung ke Stockholm. Untungnya setelah berlari selama sekitar 15 menit akhirnya kami menemukan gate penerbangan ke stockholm dan kami menjadi penumpang terakhir yang ditunggu sebelum status boarding completed diumumkan oleh pilot. Walaupun sempat berlari-lari mengejar pesawat, namun akhirnya kami aman dan pesawat siap melanjutkan penerbangan ke Stockholm.


4) DI BANDARA ARLANDA STOCKHOLM Perjalanan dari Istanbul-Stockholm memakan waktu 3 jam 50 menit, karena keberangkatan dari Istanbul tepat waktu maka kedantangan di bandara Arlanda sampai pada jam yang sudah ditentukan. Selama kedatangan di bandara ini tidak ada kendala yang berarti karena, semua sudah cukup jelas arahnya dan bagasi yang kami takutkan masih tertinggal di Turki ternyata sampai juga di Arlanda. Jadi hati tenang, dan siap keluar dari bandara. Pada saat proses melewati loket imigrasi pun berjalan sangat lancar, karena petugas imigrasi langsung menggabungkan ke dalam satu rombongan utuh dan masuk ke negara bagian swedia dengan aman. Setelah mengambil bagasi, kami sudah disambut oleh tim penjemput yang terdiri dari Cecil, Johan, anna, Ronja dan Elin. Kami dijemput menggunakan 3 mobil, dari Bandara ke Kota Stockholm kira-kira memakan waktu 30 menit dan langsung menuju ke Hotel. Hello Stockholm!!

C. KEPULANGAN a) Dari kota Stockholm kembali ke Bandara Arlanda Pada proses kepulangan ke Indonesia kemarin, starting point dimulai dari Stasiun Central Stockholm. Setelah berkumpul dari rumah Maria, kami berjalan dan menyeret koper-koper kami ke stasiun terdekat Hornstull, lalu langsung menuju T-Centrallen Stockholm. Dari stasiun pusat kota tersebut tersedia jalur Kereta Api langsung ke Bandara yang disebut dengan kereta Arlanda Express. Kereta ini dipilih karena bila menggunakan mobil lagi akan memakan waktu yag lebih lama, dan bila Bus takut akan macet. Walaupun tiket kereta Arlanda Express cukup mahal (sekitar 280 Krona atau 400.000 Rupiah) namun untuk anak dibawah umur 18 tahun tidak dikenakan biaya alias gratis.


b) Bandara Arlanda Stockholm dan Kembali Transit di Bandara Istanbul Turki Proses check in dan loading bagasi untuk perjalanan pulang kemarin bisa dibilang juga cukup lancar. Karena kami tergabung dalam rombongan besar, seluruh beban yang tersedia untuk penerbangan ini diakumulasi menjadi satu, sehingga tidak ada yang kelebihan muatan. Total bagasi kami adalah sekitar 130 Kg, sementara kami mempunyai jatah bagasi 30kg x 7 orang atau sekitar 210 kg. Setelah check in selesai, kami menuju ke penukaran uang untuk menukarkan uang sisa kami dari Krona ke Euro, sehingga bisa dibelanjakan oleh-oleh lain di Turki atau bisa ditukar ke Rupiah saat di Indonesia dengan kurs yang lebih banyak. Setelah selesai menukarkan uang kami langsung masuk ke Gate Keberangkatan, melewati loket keluar Imigrasi Uni Eropa, dan menunggu sekitar 20 menit di ruang tunggu keberangkatan. Pesawat kami terbang menuju Bandara Istanbul Turki selama 3 jam. Kami tiba di Bandara Istanbul Turki pada pukul 11 malam waktu setempat. Sempat jalan-jalan dan mencari tambahan oleh-oleh disini, ternyata penerbangan selanjutnya ke Jakarta Indonesia delay selama 1 jam 30 menit. Hal tersebut membuat jadwal penerbangan kami mundur menjadi pukul 2 malam waktu setempat, setelah menunggu agak lama akhirnya pesawat kami terbang ke Jakarta Indonesia dan tiba di Indonesia pada pukul 19.00 WIB. Pada saat transit di Istanbul kami merasakan bahwa bandaranya tidak begitu baik karena ada beberapa hal yang sangat minus seperti Wi-Fi yang tidak bisa tersambung, Toilet yang kotor dan pesing, kebutuhan yang terbatas, ketidakjelasan Gate keberangkatan, tidak ada air minum untuk umum dan penerbangan delay tanpa mendampat kompensasi apapun. Kedepannya sebaiknya kami tidak merekomendasikan Turkish Airlines untuk penerbangan jarak jauh ke Eropa. c) Tiba di Jakarta, Bandara Soekarno Hatta Cengkareng lalu menuju ke tempat transit Rumah Faisal Kedatangan di Jakarta sekitar pukul 19.00 malam waktu Indonesia bagian barat, pada perjalanan kemarin ada hal-hal yang sedikit menghambat kepulangan kami setelah sampai di Jakarta. Yang pertama dikarenakan kedatangan di Jakarta yang sudah terlalu malam, membuat tidak ada penerbangan lanjutan ke Jogja yang masih tersedia. Kemudian, karena tanggal kedatangan kami di Indonesia bertepatan dengan long weekend, yaitu libur Isra Miraj dan Kebangkitan Yesus Kristus. Hal tersebut membuat harga tiket pesawat naik beberapa kali lipat dan tidak sesuai dengan budget transportasi yang tersedia. Kami akhirnya memutuskan untuk memilih transportasi kereta api ke Yogyakarta, namun kami hanya mendapat tiket pada hari Jumat atau 2 hari setelah kedatangan di Jakarta. Hal tersebut terjadi juga karena posisi Long Weekend yang membuat tidak banyak tiket tersedia. Hal yang terakhir menghambat perjalanan pulang kami adalah pada saat penjemputan dari Bandara ke tempat transit Rumah Faisal. Memang kami sudah cukup beruntung karena dijemput oleh salah satu kerabat Ayah Faisal,namun diluar perkiraan koper kami terlalu banyak dan membuat mobil kekurangan space untuk penumpang lainnya. Akhirnya saya dan Rizki mengalah dan kemudian naik bis umum Damri menuju pemberhentian terdekat dengan tempat transit yaitu di Blok M, sesampai di Blok M ternyata rombongan yang menaiki mobil belum sampai di tempat tujuan.


Ini dikarenakan kondisi lalulintas Jakarta yang macet, setelah menunggu sekitaran 30 menit di Blok M, saya dan Rizki memutuskan untuk menuju rumah Faisal dengan Go-jek. Perjalanan sekitar 20 menit dari Blok M ke rumah Faisal akhirnya kami tiba dan langsung istirahat. d) Kepulangan ke Yogyakarta menggunakan Kereta Api Taksaka Pagi Setelah beristirahat selama 1 hari 2 malam di Jakarta, akhirnya pada jumat pagi kami bersiap untuk kembali ke Yogyakarta menggunakan kereta api. Proses perjalanan dari rumah Faisal ke stasiun berjalan dengan lancar kekurangan mobil yang sebelumnya terjadi dari bandara ke rumah faisal sudah teratasi dengan menyewa satu mobil menggunakan aplikasi Grab Car. Tiba di stasiun pukul 08.00 pagi, kami menunggu keberangkatan Kereta sambil mencari sarapan. Pada pukul 09.00 kereta kami berangkat menuju stasiun Tugu Yogyakarta, setelah sekitar 7 jam perjalanan darat akhirnya kami tiba di Yogyakarta. Sesampai di Yogyakarta, Pak Kendar dan Pak Sujid sudah menunggu untuk menjemput rombongan dan dijadwalkan langsung menuju ke sekolahan karena para orangtua dari para siswa sudah menunggu. Ada satu kejadian kecil pada saat keluar dari stasiun tugu, karena tripod yang kami bawa tertinggal di dalam gerbong, walaupun akhirnya berhasil diambil kembali di tempat keamanan namun kejadian tersebut membuat kami harus ingat dan selalu fokus barang-barang apa saja yang kita bawa. Akhirnya setelah perjalanan yang cukup jauh, berada di negeri orang selama hampir 2 minggu kami tiba di Jogja dengan selamat sentausa dan penuh puji syukur karena semuanya kembali dengan utuh tanpa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. D. Lain – lain a) Penukaran Uang Saku Pada tulisan ini, saya akan menceritakan bagaimana proses pengumpulan uang saku dan penukarannya dari mata uang Rupiah ke mata uang Euro lalu ke Krona mata uang yang berlaku di negara Swedia. Setiap siswa yang hadir membawa masing-masing uang saku dengan jumlah yang berbeda. Semua hall yang berurusan dengan uang selalu saja menjadi sesuatu yang tidak gampang, saya sebagai pendamping dalam keberangkatan pertama ini harus berhati-hati menata banyaknya uang saku yang sudah terkumpul. Setiap siswa mendapatkan 1 amplop berdasarkan jumlah uang saku yang akan mereka bawa. Setelah membedakan setiap jumlah yang ada, saya membawanya ke tempat penukaran uang (money changer) yang sebaiknya mempunyai reputasi dan keprcayaan secara professioal. Sebagai saran jangan sembarangan menukarkan uang di pinggir jalan atau tempat penukaran uang yang tidak mempunyai standard kurs secara terpercaya, karena biasanya selisih kurs antar mata uang yang berbeda dengan seharusnya yang ada secara International. Saya memilih menggunakan money changer Mulia yang berada di depan Hotel Inna Garuda Malioboro Yogyakarta. Tidak ada kesulitan yang berarti saat melakukan penukaran uang disana. Sehingga setelah penukaran selesai, uang tetap dikembalikan dalam jumlah tertentu sesuai dengan jumlah yang didapat setelah menukar dari Rupiah ke Euro. Alasannya kenapa harus menukar mata uang dari Rupiah baru ke mata uang Euro dikarenakan di Indonesia tidak ada tempat penukaran uang langsung ke Krona, sedangkan apabila hanya membawa mata uang Rupiah lalu ditukar ke mata uang Krona maka selisih kurs nya akan terpaut jauh sekali.


Rekomendasi dari tim guru di Swedia adalah membawa pecahan Euro dari Indonesia untuk ditukar menjadi Krona di Swedia. Kemudian setelah kami tiba di Swedia, kami langsung menukarkan uang Euro yang sudah kami bawa ke mata uang Krona, Swedia memang tergabung di kawasan Uni Eropa yang seharusnya menggunakan sistem mata uang Euro. Namun ternyata saat saya tanya kepada salah satu guru disana ternyata seluruh penduduk Swedia tetap memilih menggunakan Krona saat Swedia juga ditawari menggunakan mata uang Euro. Kami pergi ke tempat penukaran uang yang bernama Forex Bank, ini merupakan salah satu rekomendasi tempat penukaran uang yang resmi di Swedia. Keuntungan menggunakan Forex Bank adalah kita dapat menukarkan uang kapanpun saja dengan nominal yang berbeda asal kita tetap menyimpan struk penukaran uang sebelumnya, karena setiap penukaran uang selalu dikenakan biaya 50 krona atau sekitar 75,000 rupiah. Pada saat penukaran uang berlangsung ada sedikit kendala dengan jumlah uang yang berbeda-beda tiap siswanya, karena apabila ditukar sesuai dengan jumlah tiap siswanya maka setiap penukaran akan terpotong 50 krona. Dan dengan pemotongan tersebut membuat proses penukaran menjadi sangat lama. Akhirnya kami memutuskan untuk membuatnya menjadi satu sehingga semua potongan biaya tadi menjadi satu dan proses menjadi lebih cepat. Baru setelah sampai di hotel kami memecahkan uangnya kembali ke nominal sesuai dengan total masing masing uang saku. Rekomendasi Projek Ke Depan • Membuat English Klub (Ekstrakurikuler Bahasa Inggris) yang dapat memberikan pelatihan bahasa Inggris secara Intens kepada seluruh siswa SMK2Sewon ataupun Guru yang tertarik untuk belajar bahasa Inggris. Selain itu dengan adanya Englsih Klub, anggotanya tidak hanya dipersiapkan untuk program Pertukaran Pelajar namun juga bisa untuk lomba debat bahasa Inggris, atau kegiatan lain kedepan yang berisfat International • Seleksi siswa atau guru kedepannya akan dibuat sejauh mungkin dari proses dimulainya program ini, berkaca pada proses seleksi di sekolah MG. tiap guru atau siswa yang ingin ikut bergabung dalam program ini harus membuat sebuah esai yang berisi motivasi dan alasan kenapa ingin bergabung dalam program ini. • Panitia yang bertugas sebagai host sebaiknya dapat diatur jadwalnya sama seperti yang telah dilakukan di Stockholm, setiap ada jadwal minimal mereka membagi tugas 1 host selama setengah hari, kemudian pada setengah hari berikutnya berganti lagi dengan host yang lain. baik untuk siswanya maupun gurunya. Jadi tidak membuat panitia host di Indonesia menjadi sangat capek seperti yang terjadi kemarin, setiap hari total 3 host utama selalu menemani tamu. • Pembagian kepentingan seperti keuangan dalam keseluruhan program ini harus menjadi salah satu tanggung jawab seorang panitia, baik yang berhubungan dengan pengeluaran program, uang saku, uang kebutuhan paspor, dokumen visa dan lain-lain • Apabila memungkinkan dalam kedepannya ada tim teknisi yang ikut berangkat dalam program ini karena untuk mempelajari bagaimana mereka mengatur setting Lab dan Studio di sekolah sana


• •

•

Setelah selesai program, seluruh peserta yang berangkat ke Swedia diwajibkan untuk membuat laporan jalannya program seperti ini. Kami disana banyak melakukan mobilisasi dengan berjalan kaki, karena memang kondisi lingkungan yang mendukung. Trotoar lebar, bersih dan bagus. Halte bis dan stasiun kereta juga dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 2-3 menit. Kondisi ini sangat berkebalikan dengan apa yang ada di Indonesia, kita harus bergerak menggunakan mobil hanya dari hotel ke sekolahan. Kedepannya kita harus bisa menyiapkan sebuah perjalanan dengan berjalan kaki, baik di kota atautpun dari hotel ke sekolahan. Bagi setiap peserta yang sudah siap untuk berangkat harus mempersiapkan kondisi fisik yang prima. Benar-benar prima. Karena seperti yang telah tertulis diatas, kita akan banyak berjalan kaki. Baik dari hotel ke halte, stasiun, supermarket, atau pada tur-tur tertentu di tengah kota. Karena kebanyakan yang terjadi di Indonesia kita mau beli pulsa di depan gang saja selalu naik motor, jalan kaki mentok hanya dari teras rumah ke kamar mandi, dari kamar mandi lalu tidur di kamar. Hal ini tidak akan melatih fisik kita di jalanan eropa, takutnya kita akan kaget dan tidak kuat beradaptasi dengan lingkungan yang ada disana

b) Jet lag. Ini adalah dampak yang terjadi karena perbedaan jam antara Indonesia dengan Swedia. Walaupun memang hanya terpaut selama 5 jam, namun karena kegiatan yang padat dan gerak fisik yang membuat cepat lelah dalam jam-jam tertentu saat waktu biologis di Indonesia sudah menunjukan waktu tidur, namun di Swedia masih menunjukan jam sebelumnya, kita akan merasakan ngantuk. Lebih jelasnya begini, apabila di Indonesia sudah jam 12 malam, maka di Swedia masih jam 7 malam karena perbedaan 5 jam lebih mundur. Maka yang terjadi pada jam 7 malam waktu Swedia badan kita sudah merasa ngantuk, padahal di Swedia Matahari baru terbenam jam 9 malam. Rekomendasi ke depan kita memang harus mempersiapkan kondisi fisik kita mengikuti waktu dan lingkungan di Swedia, sebagai contohnya kita bisa mulai tidur di Indonesia mengikuti 5 jam beda waktu di Swedia. Maka yang biasanya kita tidur awal jam 9-10 malam sebaiknya tidur pada jam 3 pagi. Jadi setelah kita tib di Swedia maka akan secara langsung dapat mengikuti alur waktu yang ada disana. Hehehe. c) Makanan. Mengenai makanan yang dapat ditemukan disana atau yang sebaiknya dibawa dari Indonesia dapat membaca tulisan lebih lengkap mengenai food. Namun untuk rekomendasi kedepan dan sebagai bahan refleksi dari program kemarin. Harga untuk beberapa makanan yang dijual disana sangatlah mahal, hampir bisa dikatakan 5-10 x lipat harga makanan di Yogyakarta. Oleh karena itu disarankan agar kita bisa selalu belanja bahan makanan pokok dan memasak dihotel. Membawa makanan-makanan kering/kaleng dari Indonesia seperti Abon atau Dendeng akan sangat membantu.


2. Sekolah Media Gymnasiet a) Mengenal Lingkungan Sekolah MediaGymnasiet Media Gymnasiet merupakan salah satu sekolah menengah swasta yang terletak di kota Nacka Strand, tidak jauh dari ibukota Stockholm. Perjalanan kesana dari tempat tinggal kami di Zinkensdamn hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Ditempuh dengan berjalan kaki menuju halte subway, kita membutuhkan waktu hanya sekitar 3 menit dengan kereta api listrik (Subway) menuju kota slussen, dilanjutkan dengan naik bus umum No 443 selama 10 menitan menuju Kota Nacka Strand. Media Gymnasiet merupakan sebuah sekolah dengan model bangunan vertikal, seperti kebanyakan bangunan di Swedia. Menempati gedung 5 lantai, dengan halaman yang tidak terlalu luas di depan pintu masuknya. Namun begitu memasuki pintu utama, kesan nyaman langsung menyapa kita. Ada poster besar bertuliskan "Welcome SMK 2 Sewon" di ruangan semacam hall yang disana dipampangkan juga karya-karya fotografi siswa yang ciamik. berderet tertata rapi di sepanjang tembok koridor yang menghubungkan hal kecil dengan loket administrasi sekaligus receptionist.

Lia dan asistennya menyambut ramah setiap tamu yang datang ditempat itu. Mereka berdua adalah pegawai administrasi yang melayani semua keperluan siswa dan juga guru disana. Di ruangan yang dibatasi dengan jendela kaca besar mereka berdua bekerja dengan nyaman, melayani siswa, melayani tamu yang datang dan juga guru-guru di Media Gymnasiet. Disebelah loket administrasi ada meja bar kecil tempat tamu bisa duduk dan berbincang sekaligus disana disediakan pamflet-pamflet dan flyer yang menginformasikan tentang sekolah


ini. sementara di bagian depannya, ada sebuah area kecil, yang dilengkapi dengan sebuah televisi yang memutarkan video, ataupun slide-slide foto mengenai program-program yang telah dilakukan MediaGymnasiet dengan pihak-pihak lain, termasuk exchange program dengan Nairobi dan juga SMK 2 Sewon. Secara umum lingkungan sekolah di MEdia Gymnasiet sangat nyaman, bersih dan tertata dengan sangat rapi. Dihampir semua tempok-tempok yang terlihat oleh publik, digantungkan karya-karya siswa, berupa karya porografi maupun poster-poster film. Ruang Kepala Sekolah dan manajemen sekolah terletak di seberang ruang administrasi. Ruang guru terletak di sebelah ruang kepala sekolah. sebuah ruangan yang luas dilengkapai dengan satu sofa besar melingkar tempat bapak/ibu guru bediskusi dan istirahat. juga meja-meja kecil tempat mereka bisa menyeruput kopi. dilengkapi juga dengan sebuah kursi pijat elektrik yang besar terletak di sudut ruangan.

Cafetaria dapat kita temukan di lantai 2. diujung tangga lantai 2 ada hall kecil dilengkapi dengan tempat duduk dan meja-meja bundar. disana siswa biasa berkumpul ketika menunggu pelajaran berikutnya. Ada ruang-ruang kecil tempat siswa Film bisa mengedit karya filmnya dibelakang hall. Ada banyak ruang yang bisa dimanfaatkan siswa untuk editing tanpa terganggu suara dari luar. karena ruang-ruang itu kedap suara. di depan hall lantai 2 ada lab Web, lab animasi, LAb IPA, ruang kelas, ruang alat, Studio green screen, studio Televisi, ruang kontrol room, ruang rias, ruang gelap untuk cetak foto, ruang music dimana siswa biasa main band disana ketika akhir pekan. Ruang-ruang fotografi ada di lantai 3. Disana ada 2 studio foto, ruang editing dan juga ruang cetak/print.


b) Keseharian di Sekolah Tidak seperti di Indonesia, tidak ada seragam yang harus dikenakan siswa ketika bersekolah di Swedia. Siswa datang dengan style masing-masing. dengan model baju yang benar-benar bebas. tidak ada aturan mengenai hal itu. bahkan warna rambut sekalipun. Orang Swedia menganut paham bahwa mereka tidak pernah menilai seseorang dari penampilannya. sehingga kita bisa melihat berbagai gaya pakaian, gaya rambut, sepatu, rok, dan juga celana panjang yang dikenakan oleh siswa disana. suasana menjadi meriah sekaligus dengan keadaan sepeti itu. Siswa di Media Gymnasiet bersekolah selama 5 hari, yaitu hari senin sampai dengan Jumat. mulai pukul 9.00 pagi sampai dengan 16.00 mereka mengikuti kelas-kelasnya dengan tertib. mengatur jadwalnya, melakukan presensi, hadir di kelas, praktek maupun teori. KEtika istirahat mereka biasa menghabiskan waktu dengan sekedar minum kopi, ataupun makan di kafetaria sekolah. Sebagian besar siswa dan juga guru MEdiaGymnasiet menggunakan sarana transportasi umum ketika pergi ke sekolah. sangat jarang sekali yang menggunakan mobil, atau bahkan motor, hampir tidak ada. c) Sistem Pendidikan Salah satu sistem pendidikan di Swedia yang dapat diterapkan di Indonesia pada tingkat pendidikan menengah adalah 'yrkesutbildning' atau 'vocational education'. Swedia memiliki 'yrkesutbildning' pada tingkat 'gymnasiet' atau sekolah menengah, dan dilanjutkan ke tingkat 'yrkeshรถgskolan'. Tujuan dari pendidikan ini adalah mempersiapkan tenaga kerja


terampil siap kerja untuk level operasional dan administrasi. Jadi MEdia Gymnasiet adalah sekolah setingkat SMA yang selain bertujuan mengantarkan siswanya menuju universitas, mereka juga membekali dengan ketrampilan. di sekolah ini khusus pada ketrampilan MEdia. MEdia Gymnasiet sudah menggunakan sistem akademik berbasis web yang sudah terintegrasi yaitu http://tick-tack.mediagymnasiet.se/ didalamnya siswa dapat melakukan banyak hal berkaitan dengan semua urusan akademiknya. mulai dari mengatur jadwal, peresensi kehadiran, melihat nilai sampai dengan melihat semua informasi yang harus mereka ketahui. website akademik ini dapat diakses oleh semua warga sekolah dengan hak aksesnya masingmasing. yaitu siswa, guru, kepala sekolah, administrasi dan juga orang tua siswa. d) Ujian Nasional Di Media Gymnasiet Ada beberapa konsentrasi yang bisa dipilih oleh siswa disitu, yaitu: Film, Potografi, Acting, Jurnalistik, animasi atau Web. Siswa menjalani pendidikannya selama 3 tahun dan setiap tahunnya meraka akan menjalani Ujian NAsional pada mata pelajaran tertentu yaitu, bahasa Swedia, Bahasa Inggris dan Matematika. Sistem pada Ujian NAsional disini sangat jauh berbeda dengan sistem UNAS di Indonesia. UNAs di Swedia hanya bertujuan untuk standarisasi pendidikan. bukan sebagai penentu kelulusan, bukan juga sebagai syarat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. UNAS dilakukan pada setiap jenjang. seluruh siswa yang akan mengikuti UNAS akan diberikan jadwal oleh petugas administrasi UNAS. Oiya,, petugas administrasi UNAS di Media Gymnasiet hanya ada 1 orang. John, dia mengurusi semua hal yang berkaitan dengan NAtional Examination ini. Semua siswa yang akan mengikuti UNAS sudah mengetahui jadwal kapan mereka akan ujian melalui http://tick-tack.mediagymnasiet.se/ Selanjutnya pelaksanaan UNAS dilakukan pada hari-hari pelajaran biasa, tanpa waktu yang spesial. Sebagai contoh, ketika kami sedang berada disana, 1 hari tertentu sedang dilaksanakan UNAS untuk Bahasa Swedia bagi Kelas 1. Pelaksanaannya ada di kelas masing-masing. di awasi oleh guru yang sedang mengajar pada hari itu di kelas itu. semua siap diruangan yang sudah dijadwalkan. Setiap guru akan datang ke kelas dengan sudah membawa seperangkat soal, lembar jawab dan perangkat lainnya yang sudah disipakan oleh John di dalam keranjang-keranjang.


UNAS ini dilaksanakan secra offline dan juga online. jadi setiap siswa menerima lembar soal berupa kertas cetakan soal. kemudian mereka menjawabnya dengan komputer yang sudah terkoneksi dengan jaringan di sekolah. jika ada masalah koneksi, maka pengawas ruang akan menyimpannya di dalam flash dik. John akan selalu meastikan semua pelaksanaan UNAS di Semua ruangan berjalan dengan lancar. dia berkeliling ke setiap ruangan secara berkalau untuk memastikan hal tersebut. selanjutnya jika sudah selesai, dia tinggal mengumpulkan semua jawaban. memberikannya kepada guru-guru mapel untuk dikoreksi. kemuadian menunggu hasil dari guru-guru tersebut, baru mengirimkannya ke pusat. 3. Cerita mengenai Makanan dan Cuaca a) Makanan ( Food ) Hari pertama ketika kami di Swedia Cecil,Peter, dan Ana datang ke hotel untuk mengajak kami makan malam di sebuah restauarant. Setibanya di restaurant tersebut kami disuruh memesan makanan dan kami semua tidak tahu makanan tersebut halal atau tidak. Petter pun segera menjelaskan kepada kami semua. Kami memesan bebrapa menu yang tersedia. Ternyata rasanya rata-rata asin.

Hari selanjutnya penyambutan oleh kepala sekolah Medya Gymnasiet dan kami disuruh mencoba kue typical Swedia yang bernama “Princess Cake�. Dan ditambah dengan segelas kopi panas. Siang harinya kita makan siang di kantin Medya Gymnasiet. Disitu banyak juga menu pilhan yang disuguhkan kepada kami. Setelah kami memesan beberapa makanan kami menunggunya sambil mengambil minum di sebuah kran. Owh iya disana semua air kran bias diminum tentunya airnya sudah bersih dan siap untuk diminum. Sebelum kita memakan kami


dipersilahkan untuk mengambil salad. Terutama Dandi mencoba mengambil boncabe ( di Indonesia ) akan tetapi itu adalah boncabe typical Swedia. Dan apa yang terjadi rasa dari boncabe tersebut asin tidaklah pedas seperti di Indonesia. Akan tetapi disana juga ada makanan yang menjadi kesukaan kami yaitu “Chicken and Rice” dan “Chicken and Burger”. Ketika di hotel kami disuguhkan dengan beberapa masakan typical Swedia yang dibuat oleh Chef Ellin. Yang berupa Bakso sapi dengan berlumur selai yang yang berwarna coklat. Setelah makan malam selesai tibalah Victoria dengan membawa satu kantong kertas yang berisi permen dengan berbagai rasa yang bernama “Baby Candy”,Ada yang manis,pahit,asam dan tak lupa rasa asin pun ada. Disana kami juga mengunjungi sebuah Mall,dan disitu ternyata ada sebuah toko yang bernama Toko Asia. Di situ kita dapat menemukan berbagai produk makanan yang di impor dari Asia. Kesimpulan dari perjalanan ini adalah rata-rata makanan khas Swedia yang kita makan disana kebanyakan asin dan asam. b) Weather Selanjutnya saya akan melaporkan suhu udara ketika di Stockholm,Swedia. Hari pertama di Swedia suhu udara di sana mencapai -2 derajat celcius. Setibanya di hotel suhu udara naik hingga -1 derajat celcius. Kebetulan hari itu masih ada hujan salju. Hari kedua di Swedia suhu udaranya masih -2 derajat celcius. Kita memulai aktivitas disana dengan berpakaian tebal. Semakin siang suhu udara disana naik,berkisar tujuh sampai Sembilan derajat celcius. Hari-hari berikutnya suhu udara di sana berkisar delapan sampai sepuluh derajat celcius,jadi tidak terlalu dingin. Ketika cuaca cerah berawan banyak orang mencari tempat terbuka untuk berjemur. Karena berjemur adalah suatu kebutuhan pokok. Sampai hari terakhir kita disana udara masih stabil delapan sampai sepuluh derajat celcius.


4. Harga dan Kebutuhan Pakaian a) Price (Harga) Harga – harga atau kebutuhan hidup di sana lebih mahal dari indonesia. Bahkan menurut orang sana gaji perbulannya tidak cukup untuk hidup sehari-hari, karena pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Sebagai perbandingan, saat itu kurs Rupiah ke Krona (Swedia) kurang lebih Rp.1.600 / 1 krona nya harga 1 gelas kopi di sana 45 krona atau sekitar Rp.72.000, 1 botol air mineral 20 krona atau sekitar Rp.32.000, Pizza 1 porsi nya sekitar 100 krona atau sekitar Rp.160.000 dan makanan di kantin sekolah biasa berkisar 40 krona atau sekitar Rp.64.000, di sana mereka tetap melakukan pengiritan dengan berbagai cara. Seperti memilih berjalan kaki atau bersepeda dari pada menggunakan kendaraan umum. Karena biaya penggunaan kendaraan umum adalah 1.160 Krona atau sekitar Rp.1.800.000 per bulan nya. Untuk makan sehari-hari mereka juga lebih suka memasak sendiri dari pada makan di restoran. Saya ke sana membawa uang saku sebanyak Rp.1000.000 jika di jadikan krona sekitar 750 krona, uang tersebut saya gunakan untuk membeli beberapa oleh-oleh, karena oleh-oleh di sana mahal, maka saya hanya membeli 4 gantungan kunci (25 krona per biji) dan beberapa makanan ringan berupa 6 Coklat batang (sekitar 26 krona per biji), 1 bungkus permen asin(15 krona per biji) dan 1 kg berbagai macan permen (sekitar 95 krona per Kg nya) , jika di total saya menggunakan uang sekitar 370 krona. Saya tidak membeli oleh-oleh seperti baju, kaos atau jaket karena harganya sekitar 100 sampai 300 krona per biji nya.


b) Clotes (Pakaian) Pakaian yang saya bawa ke sana sejumlah 8 kaos biasa, 3 jaket tebal, 1 hem, 2 baju batik, 2 jaket biasa, 2 sepatu, 3 celana jeans, sarung tangan, syal, penutup kepala, beberapa celana pendek biasa, 7 pasang kaos kaki, dan banyak baju dalam. Kita harus banyak membawa kaos kaki agar kaki tidak bau, bahkan kaos kaki yang saya bawa tersebut termasuk kurang karena di sana harus berganti kaos kaki setiap hari. Di karenakan ketebatasan bobot yang di bawa kita hanya dapat membawa sedikit pakaian, maka dari itu kita wajib membawa deodoran dan minyak wangi agar tidak bau, walaupun kita di sana tidak berkeringat. Saat kita di sana rata-rata suhu setiap harinya sekitar 0 - 15â °C kita perlu menggunakan jaket tebal jika keluar ruangan, jaket yang di gunakan harus anti air sehingga tidak basah jika terkena air hujan, kita juga harus menutupi daerah pori-pori atau kelenjar keringat di tubuh karena akan terasa sangat dingin. Untuk yang tidak terbiasa kita juga perlu menutupi daerah hidung agar udara yang masuk tidak terlalu dingin, jika hidung kita kedinginan akan mati rasa dan keluar airnya. 5. Hotel dan Do & Donts ditambah Live with Family in Sweden a) Hotel Pada saat kami berada swedia siswa dan guru menempati hotel yang bernama zinkesdam hotel, bar ,cafĂŠ & resto , siswa menginap selama tujuh hari karena nanti dua hari terakhir akan tinggal di rumah orang tua murid dan untuk guru menginap selama Sembilan hari. Ketika di hotel zinkensdam kami dibagi menjadi tiga kamar satu kamar berisi dua tempat tidur dan dua kamar berisi empat tidur. Hotel kami dilengkapi dengan dapur umum yang menurut kami fasilitasnya cukup lengkap. Hotel juga menyediakan makanan untuk sarapan tapi kami lebih sering memasak sendiri untuk sarapan. Untuk makan malam hampir setiap hari kami memasak sendiri dan pernah juga murid dari mediagymnasiet membuatkan masakan swedia untuk kami. Hotel zinkensdam mempunyai taman kecil yang menambah kenyamanan dan juga menjadi salah satu tempat favorit kami ketika ningkrong dihotel. Keamanan hotelnya pun cukup tinggi seperti ketika kita ingin masuk kedalam hotel kita harus mempunyai kartu akses yang menjadi satu dengan kunci kamar, kunci kamar kami hanya sebuah kartu yang mirip kartu ATM. b) Do and Donts Pada saat berkunjung ke swedia ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dan tidak boleh kita lakukan. Hal yang bisa kitalakukan seperti bisa langsung meminum air keran dimanapun, kalian juga bisa menggambil atau memakan apapun secara gratis di tempat yang bertulisan give & take. Jika kalian berjalan di swedia berjalanlah disisi sebelah kanan. Pejalan kaki akan sangat dihargai disana karena kendaraan bermotor akan otomatis berhenti ketika seseorang menyebrang melalui zebra cross, atau jika jalan yang dilalui cukup padat akan ada alat untuk


memberikan tanda ketika seseorang menyebrang. Ada banyak hal juga yang tidak boleh dilakukan atau jarang dilakukan disana seperti, ketika orang swedia sedang menuggu bis atau dimanapun mereka akan cenderung jaga jarak dengan orang yang tidak mereka kenal. Seseorang guru media gymnasiet pernah mengatakan pada kami jika kalian buang air sembaranagan disana akan kena denda 1000 krona atau sekitar 16 juta rupiah. Di swedia juga mempunyai aturan untuk tidak boleh merokok di dalam banunan manapun karena hampir disetiap bangunan ada alarm asap, tapi bebas merokok diruang terbuka dan dijalan.


c) Visiting Student Family Dua hari terakhir semua murid miningglkan hotel dan tinggal bersama kluarga murid. Siswa dibagi ke tiga kluarga faisal tinggal dengan kluarga Daniel, rizki dan cahya tinggal bersama kluarga Ronja, dan ihwan dengan dandi tinggal bersama kluarga carl. Senang adalah kesan pertama kami saat sampai di rumah keluarga mereka, keluarga disana sangat menerima baik kedatangan kami bahkan kami tidak hanya dianggap sebagai tamu tapi kami dianggap sebai keluarga. Salah satu contoh ketika kami pertama datang di rumah keluarga carl kami langsung disambut dengan pesta pizza. Dirumah keluarga carl hanya ditempati oleh tiga orang carl serta ayah dan ibunya. Rumah keluarga carl tidak terlalu besar mungkin hanya sekitar 10 m x 10 m dan mempunyai 2 lantai ,mereka mampunyai ruang untuk refreshing yang mereka sebut sebagai disco room. Diruang keluarga mereka mempunyai home cinema, halaman mereka cukup luas cukup untuk membuat taman dan tampat menanam bumbu dapur. Tinggal di salah satu keluarga disana kami merasakan menjadi seperti orang swedia karena setiap hari kami sarapan dengan cara khas swedia. Dua hari tinggal bersama keluarga baru terasa cepat berlalu bagi kami tak terasa kami harus meninggalkan mereka dan kami diberikan cinderamata yang sangat berarti. 6. Transportasi dan Kota a) Transportation Pada hari pertama saat kami tiba di bandara Arlanda Stockholm, kami di sambut hangat oleh guru dan murid dari Media Gymnasiet. Bandara Arlanda terlihat sepi, bahkan sampai di parkiran hanya ada beberapa mobil dan tiga mobil milik guru Media Gymnasiet. Kami diantar menuju hotel dengan menggunakan mobil dan saat kami masuk kedalam mobil, kami sedikit kaget karena di swedia driver car bereada di sebelah kiri. jalan di stockholm terasa sangat nyaman, aman dan tidak macet bahkan Anna Ledin Wiren driver mobil kami bisa mengendarai sambil bermain handphone dan saat melalui jalan tol bisa mencapai kecepatan 120 km/jam. jalan di stockholm agak sepi, kami sampai tidak terasa jika mobil yang kami naiki berjalan sangat cepat. Dan saat di perjalanan tidak ada satupun motor yang kami lihat tapi sangat banyak pejalan kaki dan pesepeda. Di hari kedua kami mendapatkan card yang berfungsi untuk mengakses transportasi, seperti bus, kereta dan boat kami menyebutnya card sakti (kartu sakti) karena dengan menggunakan card tersebut kami bisa mengakses banyak transportasi. Tapi card sakti tersebut harganya sangat mahal. Untuk mengakses kereta kami harus berjalan menuju stasiun bawah tanah yang tidak jauh dari hotel. Sebelum masuk ke stasiun kami harus melalui pintu yang hanya bisa di buka dengan card sakti dan satu card hanya bisa digunakan untuk satu orang. Stasiun bawah tanah itu sangat bersih dan nyaman. Kereta bawah tanah datang setiap empat menit sekali untuk jalur kereta yang berada di dekat hotel. Jika menggunakan jalur yang berbeda maka berbeda pula waktu kedatangan kereta. Untuk mengakses bus kami juga harus menggunakan card sakti


dan kami harus berjalan menuju halte dan menunggu kedatangan bus. Waktu kedatangan bus juga berbeda beda ada yang empat menit ada juga yang dua puluh menit. Di dekat pintu masuk bus ada alat untuk men scan card sakti dan hanya ada satu pintu masuk di bus yaitu didekat driver. Bus pun juga memiliki jalur dan nomor masing-masing. Untuk mengakses boat kami tidak terlalu tahu karena kami mengunakan boat hanya sekali saat kami pergi ke old town untuk pertama kali. Tapi menggunakan boat sangat menyenangkan kami bisa memesan minum di boat tapi tidak geratis dan bisa mengambil banyak foto landscape dari atas boat. Saat di boat kami didatangi petugas untuk men scan card sakti.

b) Stockholm Stockholm adalah ibukota negara Swedia. Kota yang ramah lingkungan, bersih dari asap kendaraan, udaranya segar dan air yang sangat bersih. Bahkan jika haus bisa langsung mengambil air dari keran lalu diminum. Lalulintas di stockholm juga nyaman, para pengendara sangat menghargai para pejalan kaki. ketika kami ingin menyebrang jalan melalui zebracross yang tidak ada rambu-rambunya mobil yang ingin lewat pun berhenti, sehingga kami bisa menyebrang jalan dengan aman. Dan banyak sekali transportasi yang bisa diakses seperti bus, kereta dan boat. Makanan di stockholm terasa aneh bagi kami karena banyak makanan yang terasa asin dan asam. Kami pernah mencoba makan cabai yang sangat besar dan ternyata cabainya tidak terasa pedas tapi terasa asin. Dan masih banyak lagi makanan yang terasa aneh, mungkin karena kami belum terbiasa. Tapi ada makanan yang kami suka namanya kĂśttbulle. Di stockholm banyak sekali bangunan-bangunan besar dan bangunan tua. Bangunan di stockholm juga tertata dan arsiterturnya juga bagus. Dan sampai sekarang stockholm masih melakukan pembangunan di beberapa tempat. Di stockholm juga banyak tempat yang indah, cantik dan menarik untuk di kunjungi. Ada tempat gym di luar ruangan dan alat yang di gunakan untuk olahraga adalah kayu-kayu besar. Ada juga tempat yang sangat indah, namanya king garden di situ ada pohon cherry blosm yang mirip dengan pohon sakura di jepang. Sehingga


kami sempat merasa berada di jepang, di tempat itu banyak sekali orang-orang yang berfoto dan selfie. Orang-orang di Stockholm terlihat sangat cuek. Tapi ketika kami sudah saling mengenal mereka terlihat ramah. saat kami mengunjungi Media Gymnasiet salah satu sekolah di Stockholm kami di sambut dengan baik oleh guru dan murid dari Media Gymnasiet. Mereka sangat baik dan menyenangkan, sekolah mereka juga sangat keren fasilitas sekolah yang sangat lengkap ada studio greenscreen, dua studio foto, studio TV, ruang kostum dan masih banyak lagi. Bisa datang ke Stockholm adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. PENUTUP Demikian laporan program pertukaran pelajar dan guru antara SMKN 2 Sewon, Bantul dengan Sekolah Media Gymnasiet Nacja Strand Sweden. Banyak sekal i hal yang dapat dipelajari dalam keseluruhan proses program pertukaran ini, adapaun rangkuman yang telah tertulis diatas bisa menjadi acuan untuk program-program serupa di waktu yang akan mendatang. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses program ini, baik dari pihak sekolah SMKN 2 Sewon, pihak pengundang Media Gymnasiet Nacka Strand Swedia, Pihak orangtua dan keluarga peserta yang telah memberikan ijin kepada putra-putrinya untuk bergabung dalam program ini, seluruh panitia pelaksana program, guru dan karyawan SMKN 2 Sewon, para siswa siswa SMKN 2 Sewon Bantul, serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satupersatu. Akhir kata apabila ada kata atau kalimat yang kurang berkenan, kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekian dan terimakasih. 7 Juni 2016 Sewon, Bantul.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.