Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perilaku Pengguna

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

TROTOAR DAN PERILAKU PENGGUNA: DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERILAKU PENGGUNA Zahra Khairunnisa1, JF.Bobby Saragih2 1

Aristektur, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, 11480, Indonesia Aristektur, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, 11480, Indonesia *Penulis koresponden: zahra.khairunnisa@binus.ac.id, bsaragih@binus.edu 2

ABSTRAK

SEJARAH ARTIKEL

Trotoar merupakan ruang publik yag berfungsi untuk kenyamanan pejalan kaki dan mendukung aktivitas atau kegiatan di suatu kota. Masyarakat merupakan tokoh pembentuk kota, maka sebagai pengguna jalan harus memperhatikan hak-haknya. ● Namun, masyarakat sendiri yang menentukan cara menggunakan ruangan yang sudah tersedia. Perilaku pengguna yang tidak sesuai seperti, pedagang kaki lima (PKL), sepeda ● motor yang memanfaatkan trotoar sebagai jalur sirkulasi, bahkan digunakan sebagai tempat parkir menyebabkan konflik antara kebutuhan kenyamanan dan keamanan ● pejalan kaki. Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui perbedaan perilaku pengguna terhadap pandemi Covid-19. Penelitian perilaku pengguna trotoar pada Jalan Rasuna Said dengan metode survey lapangan dan wawancara sehingga dapat memperlihatkan perilaku pengguna trotoar pada masa pandemi Covid-19 berdasarkan teori Personal Space dan Field Theory. Hasil penelitian ini yaitu dampak perubahan perilaku pengguna dalam menggunakan trotoar baik dalam bentuk positif ataupun negatif.

Diterima ………………..20…

Revisi ………………. 20…

Disetujui ………………. 20…

Terbit online ………………. 20….

Sidewalk is a public space that functions for pedestrian comfort and supports activities or activities in a city. The community is a figure forming the city, so as road users must pay attention to their rights. However, the community itself determines how to use the available space. Inappropriate user behavior such as street vendors (PKL), motorbikes that use sidewalks as circulation paths, and even use as parking lots cause conflicts between the needs of pedestrian comfort and safety. This study was conducted to determine differences in user behavior towards the Covid-19 pandemic. Research on the behavior of sidewalk users on Jalan Rasuna Said with field survey and interview methods so that it can show the behavior of sidewalk users during the Covid-19 pandemic based on Personal Space and Field Theory. The results of this study are the impact of changes in user behavior in using the sidewalk in either a positive or negative form.

6

KATA KUNCI ● ● ● ● ●

Ruang Publik Trotoar Covid-19 Perilaku Masyarakat Kenyamanan

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sebuah kota pada umumnya memiliki populasi dan aktivitas yang tinggi. Seluruh aktivitas di kota akan saling mempengaruhi satu sama lain (Dewar, 1992). Kondisi tersebut berdampak kepada adanya kebutuhan infrastruktur yang dapat memfasilitasi seluruh kegiatan sosial-ekonomi penduduk. Trotoar adalah ruang publik kota yang difungsikan untuk kenyamanan pejalan kaki dalam aktivitas berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dimana diperlukan suatu ruang tersendiri yang difungsikan sebagai jalur pejalan kaki. Suatu trotoar dapat terlihat berdasarkan posisinya yag dipisahkan dari badan dan bahu jalan dengan kereb atau lajur tanaman.

Trotoar yang tidak sesuai dengan/menenuhi fasilitas untuk pejalan kaki karena terjadinya konflik dengan kepentingan lain tetap dirasakan sampai saat ini. Perilaku para pengguna trotoar dirasakan mengabaikan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki. Fenomena tersebut telihat hampir sama di sebagian besar kota-kota di Indonesia. Kegiatan yang mengganggu pejalan kaki di jalur pejalan kaki diantara lain adalah kegiatan berjualan (pedagang kaki lima), pengguna sepeda motor yang melalui trotoar, bahkan digunakan sebagai tempat memarkir kendaraan pengunjung toko (mobil, motor, becak).

Fungsi trotoar termasuk ke dalam kategori social activities, antara lain digunakan oleh anak-anak bermain bersama, remaja jalan-jalan sambil ngobrol, sekedar menghirup udara segar (Gehl, 2001).

Namun saat ini kenyataannya trotoar sebagai fungsi sosial sudah jarang terlihat. Pejalan kaki yang menyusuri trotoar hanya untuk kepentingan tertentu, misalnya ke sekolah, ke tempat kerja atau bahkan sebagai pedagang kaki lima.

SItuasi pandemi yang terjadi di Dunia, termasuk Indonesia yang disebabkan oleh Covid-19 sejak akhir 2019 menyebabkan perubahan sikap atau perilaku dalam beraktivitas, termasuk pada kegiatan di trotoar. Hal ini karena virus tersebut dapat tertular atau tersebar dengan cepat, yang mengharuskan manusia untuk wajib memakai masker dan menjaga kebersihan tubuh. Virus tersebut dapat terlular melalui udara atau kontak fisik dengan seseorang yang positif virus. Salah satu cara untuk mencegah penularan adalah dengan menerapkan Social Distancing. Social Distancing adalah menjaga jarak 6 feet atau 1 meter dari orang lain, tidak bersalaman, penundaan acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hiburan, olahraga ataupun bisnis.

1.1 Masalah Penelitian

7

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Jalur pejalan kaki memiliki arti penting. Hal ini bukan hanya untuk menunjang keindahan saja, sistemnya yang nyaman akan mendukung kelangsungan aktivitas kawasan. Jalur pejalan kaki yang baik akan mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian kendaraan, membuat lingkungan menjadi aman dan manusiawi, dan membantu mengurangi polusi udara. Perilaku pengguna trotoar kian tidak sesuai dengan tujuan, trotoar yang seharusnya ditujukan untuk sarana pejalan kaki yang nyaman kini tidak lagi.

Pedagang Kaki Lima (PKL), pengguna sepeda motor yang menggunakan jalur trotoar, dan menggunakan lahan untuk memarkir kendaraan yang tidak jarang terlihat pada jalur trotoar meresahkan pengguna trotoar. Mereka mengganggu kenyamanan pengguna trotoar.

Selain itu jalur trotoar yang tidak rata dan terdapat beberapa kerusakan menambah ketidaknyamanan dan menyulitkan pengguna. Namun dikarenakan adanya pandemi virus Covid-19 maka masyarakat memiliki respon atau beradaptasi dengan peraturan-peraturan protokol kesehatan yang ada. Dengan kesadaran masyarakat yang tidak ingin terlular menyebabkan perubahan perilaku para pengguna trotoar.

2. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Grounded Theory. Dimana penelitian kualitatif mempelajari berbagai hal atau berbagai fenomena di dunia ini dalam lingkugannya yang alami, dan berusaha mendapatkan pemahaman tentang hal-hal atau fenomena-fenomena tersebut berdasarkan pemaknaan dari orang-orang yang menjalani atau mengalami hal-hal atau fenomena tersebut. (Denzin dan Lincoln ,2005 : 3, dalam Merriam, 2009 : 13). Grounded Theory merupakan metode kualitatif yang menggunakan suatu set prosedur yang sistematik untuk mengembangkan suatu teori secara induktif. Metode ini dimulai dari suatu pernyataan yang masih kabur dan akhirnya menghasilkan teori yang dikumpulkan dari berbagai data.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan wawancara dan observasi.

Wawancara mendalam dengan masyarakat atau pengguna trotoar pada Jalan Rasuna Said, tepatnya karyawan Bank Danamon. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan observasi secara langsung. Dimana apabila data sudah dikumpulkan kemudian akan dianalisis dengan berdasarkan kondisi riil dan hasil wawancara yang didapatkan dengan melibatkan teori Medan (Field Theory) dan Personal Space.

3. KAJIAN PUSTAKA 3.1 Kebijakan Pemerintah dalam Melawan Covid-19 Pertumbuhan kasus positif yang terus meningkat menekankan Pemerintah memilih langkah

8

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April 2020. Dimana sekarang sudah berada di tahap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Perkantoran (PPKM). PSBB merupakan upaya pemerintah dalam mempercepat penangan Covid-19. Syarat mengenai PSBB dijabarkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease. Dimana perkantoran termasuk ke dalam lingkup PSBB. Selain PSBB, terdapat penanganan yang tidak ditinggalkan oleh pemerintah. Penanganan tersebut adalah 3M. 3M merupakan kunci utama dalam menjalankan protokol kesehatan, yang terdiri dari Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan. Hal yang paling utama adalah menjaga jarak minimal 1 meter. Hal ini dapat menirunkan risiko penularan sampai 85%.

Pada 23 November-6 Desember 2020, terdapat tanda awal penurunan kasus positif harian dimana atas dasar itu, pemerintah memutuskan Ibu Kota untuk kembali menerapkan PSBB Transisi.

Dimana salah satu kebijakannya adalah dengan mengizinkan sektor usaha berproduksi dengan kapasitas pekerja 50 persen, tidak lagi 25 persen.

Gambar 1 PSBB Transisi Jakarta diperpanjang, 23 November-6 Desember 2020 Sumber: Covid19.go.id

3.2 Personal Space Personal space merupakan wilayah imajiner berupa ruang yang dibatasi oleh fisik seseorang tersebut dengan radius atau jarak tertentu yang merupakan area privasi. Personal space bergantung

9

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

kepada seberapa dekat individu tersebut berinteraksi fisik dengan individu lainnya. Hal ini juga bergerak bersama kita dan meluas serta menyempit sesuai dengan situasi yang terjadi.

Karakterisitik individu seperti kepribadian, suasana hati, jenis kelamin, usia, serta norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan konteks lingkungn fisik yang berbeda sangat memengaruhi personal space yang dimiliki seseorang.

Personal space pertama kali dikemukakan oleh Katz (1937), secara konseptual personal space bertujuan sebagai communication function dan protective function dalam bentuk pengaruh spatial distance yang berkaitan dengan proxemic (Edward T.Hall.1966). Proxemic yang merupakan istilah Edward T. Hall adalah jarak yang berbeda sehingga menyebabkan perilaku khas penerimaan indera pribadi yang terlibat dalam jarak-jarak tersebut. Dalam konteks ini, jarak antara individu menentukan kualitas dan kuantitas rangsangan yang menjadi perubah. Jarak juga mengkomunikasikan informasi tentang type hubungan antar individu (hubungan intim atau kurang intim tergantung dari jarak antar individu). Jarak tersebut juga menetukan tipe hubungan antar individu dan jenis aktivasi yang dilakukan.

Gambar 2 Ryan Martin, Personal Space – How Close Is Too Close?, 2017

Berdasarkan Edward T. Hall (1966), spatial distance terbagi menjadi 4 kategori yaitu: a. Intimate Distance ( 0 – 1,5 feet) Detail visual kontak fisik maksimum kabur sensasi olfaktor meningkatkan partisipasi otot, kulit, bisikan, ekstremitas sentuhan tangan. Seperti jarak orang berpelukan. b. Personal Distance (1,5 feet – 4 feet)

10

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Jarak terbaik untuk menghargai kualitas objek tiga dimensi. Detail halus dari objek. Tingkat suara sedang. Seperti orang tua dan anak ketika mengobrol. c. Social Distance ( 4 – 12 feet) Tidak ada pelanggaran ruang pribadi gerater porsi orang lain dapat dilihat. Jarak untuk bekerja sama & bersosialisasi. Tingkat suara lebih keras. Seperti diskusi bisnis yang impersonal, obrolan dengan teman kerja, percakapan dalam satu perjumpaan, dan lain-lain. d. Public Distance ( > 12 feet) 12-25 kaki, tingkat suara keras, ucapan formal, interaksi impersonal, detail halus tidak terlihat, tiga dimensi berkurang. Contohnya yaitu orang yang berbicara di hadapan kelompok kecil. > 25 kaki, melibatkan kepribadian berkurang, komunikasi non verbal, dan tingkat suara yang sangat keras. . Contohnya yaitu pidato atau tampil di panggung.

Setiap individu memiliki perbedaan perilaku spatial space. Perbedaan perilaku tersebut mencerminkan perbedaan pengalaman yang dialami dalam pengelolaan/respon individu sehubungan dengan fungsinya sebagai daya proteksi dan daya komunikasi. Perbedaan tanggapan ini disebabkan di antara lain karena jenis kelamin, daya juang, budaya, emosional, status sosial, lingkungan, dan derajat kekerabatan (affinity).

3.3 Teori Medan (Field Theory) Teori Medan dikemukakan oleh berbagai ahli seperti Tolman, Whaleer, Brunswik, dan lainnya.

Namun, Kurt Lewin dianggap sebagai penggagas teori tersebut. Hal ini dikarenakan Lewin lah yang paling jauh dalam mengembangkan teori lapangan.

Lewin menginterpretasikan konsep teori lapangan dari karya-karya Albert Einstein. Suatu lapangan adalah “satu keseluruhan fakta-fakta yang ada yang dianggap sebagai saling berhubungan”.

Berdasarkan teori Lewin, suatu perilaku tidak hanya disebabkan oleh diri orang itu ataupun ditentukan oleh faktor-faktor di lingkungan sekitarnya. Melainkan perilaku orang tersebut merupakan interaksi dengan faktor individu dengan lingkungan sekitarnya.

Dalam menjelaskan perilaku, Lewin terkenal dengan rumus B = F(P,E). B adalah Behaviour atau perilaku sama dengan fungsi P (person) dan E (Environment atau lingkungan). Dalam konsep Lewin ini hubungan antara individu dan lingkungan merupakan hubungan yang holistik atau keseluruhan. Dalam menjelaskan perilaku seseorang maka harus mengetahui beberapa hal yaitu 1) Life space (lapangan hidup) individu 2). Menentukan fungsi (F) yang menghubungkan antara perilaku dengan Life space.

11

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Life space atau lapangan kehidupan seseorang menurut Lewin hanya memperhitungkan hal-hal yang ada bagi individu dan kelompoknya, lingkungan disekitarnya dianggap sebagai subyektif, serta sesuatu yang obyektif belum tentu dianggap ada secara subyektif.

Lapangan kehidupan dibagi ke dalam beberapa wilayah atau lingkungan kehidupan, yaitu lingkungan yang sifatnya nyata (reality) seperti teman, saudara dan orang tua. Serta yang tidak nyata (irreality) seperti cita-cita, dan harapan. Dimensi kedua dalam lapangan kehidupan adalah kecairan (fluidity) dari lingkungan kehidupan di atas. Kecairan memiliki arti dapat terjadi gerak perpindahan dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Hal ini bergantung dari tingkat ketebalan dinding pembatas masingmasing wilayah. Dimensi ketiga adalah dimensi waktu psikologis.

4. ANALISA Lokasi Penelitian : Menara Bank Danamon, Jl. HR. Rasuna Said Blok C No. 10, Karet, Setiabudi, Jakarta Menara Bank Danamon terletak pada area perkantoran dan merupakan salah satu pusat area.

Kecamatan ini merupakan daerah elite dimana terdapat gedung-gedung tinggi, terutama pada daerah kuningan. Menara Bank Danamon merupakan salah satu gedung tinggi yang berada di sana, selain itu terdapat juga bangunan komersial seperti Setiabudi One dan Pasar Festival.

Penelitian ini dilakukan pada trotoar atau jalur pedestrian yang terletak tepat di depan Menara Bank Danamon. Menara Bank Danamon mempunyai akses kendaraan umum yang mudah, hal ini dikarenakan terdapat halte busway yang berjarak kurang lebih 250 meter dari gedung dan MRT setiabudi yang terletak tidak jauh dari gedung tersebut. Lokasinya yang strategis dan merupakan

gedung perkantoran, sangat memungkinkan kepadatan karyawan pada menara tersebut.

Wawancara dengan I (Wanita, Karyawan Bank Danamon ) : Ia merupakan salah satu karyawan yang bekerja di Bank Danamon. Ia bekerja dari hari Senin hingga Jum’at. Ia juga merupakan salah satu pengguna trotoar yag terletak di depan gedung tersebut dikarenakan Ia menggunakan transportasi umum. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat beberapa kesimpulan terkait perilaku pengguna trotoar.

Jam sibuk dimana trotoar dipenuhi oleh para karyawan yaitu pada saat istirahat karyawan/jam makan siang dan jam pulang kantor. Hal itu yaitu kisaran jam 12.00-14.00 dan jam 17.00-19.00. Pada jam makan siang, karyawan berkumpul untuk melalukan makan siang bersama di restoran terdekat.

12

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Mereka ada yang menuju Pasar Festival, Setiabudi One yang terletak diseberang gedung, dan lain-lain.

Biasanya mereka menggunakan busway atau taksi, namun juga dengan berjalan kaki.

Ia juga memberikan informasi tentang situasi trotoar saat sebelum terjadi pandemi. Ia mengatakan bahwa pada saat situasi normal, terdapat Pedagang Kaki Lima (PKL) di trotoar itu dan terdapat beberapa ojek online yang memarkir di depan trotoar tersebut (baik menunggu pelanggan atau menginginkan mendapat pelanggan terdekat). Menurut dia, perilaku seperti hal itu mengganggu pengguna untuk berjalan kaki. Hal ini dikarenakan kegiatan penjual yang berlalu lalang untuk mengantarkan pesanannya dan kegiatan transaksi. Selain itu pengguna kendaraan bermotor yang menunggu, mengganggu kenyaman pengguna trotoar.

Situasi pandemi yang terjadi dengan kasus positif yang tinggi menghasilkan kebijakan yang dibuat oleh pihak danamon. Diantara lain adalah membagi jadwal karyawan antara Work From Home (WFH) dan bekerja di kantor, terdapat pembagian jadwal masuk dan pulang karyawan dari gedung/kantor, membawa bekal/ makan siang dari rumah, dan mewajibkan karyawan memakai masker setiap saat. “…. Pada siang dan malam hari, banyak PKL yang berada di depan kantor…” “kendaraan roda dua banyak yang menunggu kerabatnya didepan trotoar….” “… karena pandemi, banyak kebijakan dari pihak danamon…”

Survey On-site :

Gambar 3 Kondisi Trotoar Jalan Rasuna Said, 30 Desember 2020 Pukul 9.26 Analisis Foto/Dokumentasi :

13

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Berdasarkan foto tersebut dapat dilihat kondisi jalan raya lancar dan hanya ada satu pengguna trotoar. Pengguna tersebut memarkir motornya di tepi jalan dan beristirahat pada kursi yang tersedia.

Sikap ini terjadi karena situasi/kondisi trotoar yang sepi dan Ia sedang tidak mendapatkan pesanan ojek online. Hal ini berkaitan dengan teori medan Lewin dimana perilaku berkaitan tidak hanya berkaitan dengan situasi/kondisi internal individu saja, namun juga dengan kondisi lingkungan sekitar yang mewadahi/memenuhi kebutuhan individu yaitu untuk beristirahat dengan berupa kursi taman (bench) Survey On-site :

Gambar 4 Kondisi Trotoar Jalan Rasuna Said, 30 Desember 2020 Pukul 18.51 Analisis Foto/Dokumentasi : Berdasarkan foto tersebut dapat dilihat bahwa pengguna trotoar tidak sebanyak yang seharusnya karena foto ini diambil pada jam pulang kantor. Pengguna menggunakan trotoar untuk beristirahat dan mendatangi orang yang menjemputnya. Selain itu, tidak ada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang melakukan kegiatan jual beli di depan trotoar.

Perilaku tersebut merupakan dampak pandemi yang terjadi dan kebijakan pihak kantor dalam mengatasi/mencegah tersebarnya virus corona. Meskipun banyak kerugian dari pandemi ini, namun dalam hal trotoar dan penggunanya memberikan dampak positif yaitu berkurangnya perilaku yang mengganggu pengguna trotoar. Adanya pandemi maka merubah perilaku individu karena kesadaran akan pentingnya bahaya virus.

14

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

Perilaku tersebut selain berkaitan dengan teori medan, namun juga berkaitan dengan teori personal space. Dimana seorang individu membutuhkan jarak yang nyaman untuknya yaitu social distance. Social distance yaitu pada kisaran 4 feet sampai dengan 12 feet. Teori ini mendukung kebijakan pemerintah yaitu social distancing, yaitu memberikan jarak antara satu sama lain minimal 1 meter.

Situasi Trotoar dan Pengguna Sebelum Situasi Trotoar dan Pengguna Saat Pandemi Pandemi Keramaian pengguna trotoar pada jam makan Penurunan pengguna trotoar yang disebabkan siang. Seperti menuju halte busway. oleh kebijakan kantor yaitu untuk membawa bekal pribadi.

Keramaian pengguna trotoar pada jam pulang Terdapat pembagian jadwal karyawan kantor (17.00-19.00). seperti menunggu kendaraan umum, ojek online, dan lain-lain.

Trotoar penuh dengan Pedagang Kaki Lima (PKL), Tidak terlihat adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang mengganggu pengguna trotoar dalam yang berada di depan trotoar. melintasi jalan.

Masyarakat memiliki jarak yang minimum antar Masyarakat menjaga jarak minimum 1 meter satu sama lain (0-1,5 feet) Tabel 1. Perbandingan Situasi Trotoar dan Perilaku Pengguna Sebelum dan Saat Pandemi

15

Trotoar dan Perilaku Pengguna: Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perilaku Pengguna Khairunnisa, Saragih

KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan di trotoar sangat penting bagi kenyamanan pengguna, banyaknya perilaku yang tidak sesuai sering ditemui oleh pengguna sebelum pandemi. Walaupun pandemi merugikan masyarakat dalam bidang usaha/finansial, dan lain-lain.

Namun kebijakan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat menghasilkan perubahan positif untuk kenyamanan pengguna trotoar. Seperti tidak adanya PKL, memiliki jarak yang nyaman antar individu, dan lain-lain.

Berdasarkan perubahan yang disimpulkan bahwa perilaku suatu individu tidak hanya sekedar faktor internal saja, namun faktor lingkungan sekitar, baik sosial maupun non-sosial juga berpengaruh.

Kebutuhan jarak antar individu juga merupakan hal penting untuk menjunjung kenyamanannya.

Apabila seseorang tidak memberikan jarak sesuai dengan yang seharusnya, hal itu akan mengganggu kenyamanan seseorang dan akan berdampak kepada emosional seseorang.

DAFTAR PUSTAKA F. Lubabin Nuqul. A. 2018. Teori Medan (Field Theory). Sci. 66-72. http://repository.uinmalang.ac.id/3758/1/%28Field%20Theory%29.pdf.

Hadinugroho, Dwi. 2017. Ruang dan Perilaku: Suatu Kajian Arsitektural. Sci. 8-10. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/1307.

P. Saeful Rahmat.

2009.

Penelitian Kualitatif.

Sci 2(9)1-8. http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf R. Setiyana, N. Ismail, E. Rahma, F. Husna. 2018. An Investigation of Proxemic Behavior among Acehnese in Public Places.

Sci. 12(2)195-197. http://journal.unika.ac.id/index.php/celt/article/view/1272/1052. [20 December 2018].

Rini D. 2011. Keragaman Perilaku Pengguna Trotoar yang Berpengaruh Terhadap Kenyamanan dan Keamanan Pejalan Kaki, Studi Kasus: di Sepanjang Jalan Simanjuntak Gondokusuman Yogyakarta.

Sci. 456-458. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_915371379631.p df.

Satuan Tugas Penanganan covid-19. PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang 23 November – 6 Desember 2020. https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/psbb-transisi-jakarta-diperpanjang-23november-6-desember-2020

16