GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN :2503-3344)
PUSAT PELATIHAN KETERAMPILAN DAN PENDIDIKAN DISABILITAS FISIK DI KOTA KENDARI DENGAN PENDEKATAN AKSESIBILITAS ¹Yolanda Intan Try Tandilangi, ²Santi, ³Ainussalbi Al Ikhsan 123
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo E-mail : yolandatandilangi@gmail.com;2santi_ft@uho.ac.id;3ainussalbi@gmail.com 1
ABSTRAK Salah satu permasalahan pada perkotaan ialah terjadinya peningkatan daya saing terhadap Kesempatan Kerja. Adapun bagi Penyandang Disabilitas adanya stigma negatif masyarakat (faktor eksternal) dan menuntun pada rasa rendah diri (faktor internal) yang mengakibatkan Penyandang Disabilitas semakin kesulitan dalam mencapai maupun memperoleh hak kesempatan kerja mereka. Jumlah Disabiltias tertinggi Kota Kendari yaitu Disabilitas Fisik dengan jumlah 78 jiwa dari 263 jiwa (Kemensos,2019). Perancangan Pelatihan Keterampilan dan Pendidikan bagi Disabilitas Fisik bertujuan meningkatkan kualitas diri dan daya saing kerja sehingga menyingkirkan stigma negatif masyarakat dan meningkatkan kepercayaan diri Penyandang Disabilitas terkhususnya Disabilitas Fisik dalam terlibat pada Kesempatan kerja. Pengumpulan Data melalui Metode Kualitatif yaitu hasil studi literatur, serta observasi pada objek serupa. Di lanjutkan dengan Analisa Data dalam menghasilkan Konsep Perancangan hingga Desain. Adapun kesimpulan dari uraian pembahasan, yaitu; Pertama, penentuan lokasi didasarkan pada Teori Community Use “Kedekatan pusat komunitas dan potensi pengkolaborasian fasilitas”. Kedua, dalam mewujudkan ruang yang fungsional bagi Disabilitas Fisik, maka perancangan didasarkan pada Pendekatan Aksesibilitas yang berlandaskan Asas Kemudahan, Asas Keselamatan, Asas Kegunaan, dan Asas Kemandirian, dengan turut dilengkapi pedoman Design for Accessibility. Kata Kunci: Kesempatan Kerja, Disabilitas Fisik, Aksesiblitas, Kota Kendari.
ABSTRACT One of urban’s main problem is the increasing competitiveness of Employment Opportunity. However, for people with disabilities there are negative stigmas (as an external factor) from the society and leads to low self-esteem (as an internal factor) in which complicates their space in attaining or obtaining their Employment Opportunity’s rights. The highest number of the type of Disabilities in Kendari City is Physical Disability with 78 out of 263 people (Kemensos,2019). The planning of Training and Learning Center for Physical Disabilities are aiming to escalate self-quality and competiveness to remove negative stigmas of the society and to increase the confidence of Disabilities especially Physical Disabilities in their attempt on Employment Opportunity. Data collecting is through Qualitative Method in which is the result of literature study, also observation on the same object. And continued with Data Analysis into Concept yielding to the Design. As for conclusion; First, site selection is based on the Community Use “Proximity of community centers and potential joint-use of facilities.”. Second, to embody functional spaces for Physical Disability, the design is up to Accessibility Approach which principled by Convenience, Safety, Usefulness and Independency, complemented by guideliness of Design for Accessibility. Keywords: Employment Opportunity, Physical Disability, Accessiblity, Kendari City. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang masih terjadi hingga kini ialah masalah kesempatan kerja. Dalam terus bertambahnya populasi, manusia terlahir dan tumbuh dengan genetika dan peristiwa yang bervariasi, ada yang terus tumbuh dengan sehat tanpa suatu masalah pada fisik atau mental, namun ada juga yang tanpa keinginannya mereka lahir dengan memiliki aspek kekurangan pada dirinya, atau yang tiba-tiba kehilangan kemampuan pada seiring dirinya bertumbuh atau seorang yang mengalami musibah yang diluar kendali sehingga kehilangan kemampuannya, mereka adalah orang-orang yang biasa kita kenal sebagai Penyandang Disabilitas. Berdasarkan UU No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas; Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami Volume 6 No. 2 | Agustus 2021
hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) Februari 2020 saat ini jumlah Penyandang Disabiltas Usia Kerja (15 tahun dan lebih) yaitu 17,74 juta orang. Namun hanya 7,8 juta yang masuk dalam angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Disabilitas hanya 44 persen yang lebih rendah dibandingkan TPAK Nasional sebesar 69 persen. Mengutip Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah rendahnya TPAK Penyandang Disabilitas menunjukkan beberapa indikasi salah satunya, banyak nya Penyandang Disabilitas yang mundur lebih dahulu dan tidak berani masuk ke pasar tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh Faktor Internal maupun Faktor Eksternal. Faktor eksternal yaitu diskriminasi atau pandangan negatif serta tidak berkompetennya seorang penyandang disabilitas 1