Merangkai Kata Damai

Page 108

dibuktikan dalam sejarah dengan begitu banyaknya kontribusi ulama selama pemerintahan Aceh, terutama sebagai sumber meminta fatwa dan pemecah masalah (problem solver) untuk mencapai perdamaian (islah). Bagaimana potensi ulama dalam mempertahankan perdamaian Aceh? Langkah apa saja yang mereka tempuh untuk meredam konflik di Aceh? Untuk menemukan jawaban tersebut tidak ada salahnya bila kita mengawali pembahasan ini dengan membuka pintu sejarah Aceh masa silam karena dari perjalanan sejarah ada pelajaran berharga yang dapat dipetik untuk dijadikan contoh di masa sekarang. Ulama dalam lintasan sejarah Sebagaimana catatan sejarah, sepanjang hampir empat abad lamanya semenjak Islam masuk ke wilayah Aceh, 35 orang penguasa mengendalikan kerajaan di Aceh, yaitu 31 orang sultan dan empat orang ratu (sultanah). Fakta kejayaan itu tidak terlepas dari campur tangan sejumlah ulama besar yang membantu sepenuhnya dalam membuat kebijakan-kebijakan dan memberikan kontrol kepada pemerintah untuk mempertahankan keutuhan Kerajaan Aceh Darussalam. Keterlibatan ulama erat sekali hubungannya dengan sejarah Kerajaan Aceh Darussalam dari sejak era kejayaannya hingga era kemundurannya. Sebagaimana pengakuan dunia bahwa kerajaan Aceh Darussalam telah mencapai puncak keemasannya di era pemerintahan Sultan Iskandar Muda Darma Wangsa Perkasa Alam Syah, dan setelah itu terus menurun teristimewa setelah wafat Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat himgga ratu terakhir, Kamalat Syah. Sebutlah di dalamnya keterlibatan beberapa ulama besar seperti Syaikh Nuruddin Ar-Raniry yang mendapat jabatan sebagai Qadhi Malikul Adil atau sebutan lainnya Mufti Besar Kerajaan Aceh Darussalam. Beliau telah membantu menyelesaikan persoalan perebutan kekuasaan (kudeta) politik yang terjadi di masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah Iskandar Sani hingga setelah mangkatnya, Syaikh Nuruddin Ar-Raniry turut berperan serta dalam tegaknya pemerintahan para Ratu. Segala alasan yang dijadikan alat oleh segelintir politikus avonturir untuk merebut kekuasaan dengan cara menentang diangkatnya raja wanita, dapat dipatahkan oleh Syaikh Nuruddin Ar-Raniry, karena beliau memang seorang ulama besar yang 94

M E R A N G K A I K ATA D A M A I


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.