
6 minute read
Potensi Ikan Kerapu (GROUPER) di Teluk Kwandang
Gorontalo, Apa bisa seharga Mobil Mewah ?
Dr. Dewi Shinta Ahmad
Advertisement
Dosen Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Potensi Ikan Kerapu di Perairan
Gorontalo, Apakah seharga Mobil Mewah ?
Gorontalo memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar. Luas perairan Gorontalo mencapai 9.438,44 km2 serta panjang garis pantai 903,7 km, yang meliputi wilayah pantai utara (Laut Sulawesi) 331,2 km dan wilayah pantai selatan (Teluk Tomini) 572,5 km. Provinsi Gorontalo juga mempunyai potensi sumberdaya perikanan tangkap yang besar dan dibagi berdasarkan wilayah pengelolaan dan pemanfaatan (WPP) yaitu WPP Teluk Tomini sampai dengan Laut Seram potensinya mencapai 595.630 ton/tahun dan WPP Laut Sulawesi sampai Samudra Pasifik potensinya mencapai 630.470 ton/tahun, potensi ini sudah termasuk potensi yang berada pada Zona Ekonomi Eksklusif (khusus ZEE potensinya 487.600 ton/tahun).
Ikan kerapu merupakan ikan bernilai tinggi, ikan tersebut hidup berasosiasi dengan terumbu karang, termasuk jenis ikan yang banyak dieksploitasi oleh nelayan skala kecil di Atlantik dan Samudera Indo-Pasifik, termasuk Indonesia.
Masalah dan Potensi Ikan Kerapu
Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan kerapu di Teluk Kwandang saat ini adalah belum tersedia informasi biologi dan dinamika populasi. Masalah lain yang teridentifikasi yaitu: (1) Setiap tahun upaya penangkapan cenderung meningkat, sebaliknya produksi cenderung menurun. Penurunan produksi diikuti oleh pertambahan unit upaya. Peningkatan jumlah upaya yang tidak terkendali ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi populasi dan habitat; dan (2) belum diketahui total tangkapan ikan kerapu yang dibolehkan dalam satu musim penangkapan. Masalah penurunan produksi perikanan telah menjadi isu penting dalam perikanan global maupun lokal. Tekanan eksploitasi tinggi juga telah terjadi pada sumberdaya perikanan kerapu.
Cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan serta kebijakan pengelolaan akses terbuka dan overkapitalisasi menyebabkan terjadinya eksploitasi penuh sampai overfishing. Penangkapan berlebihan menyebabkan penurunan kapasitas reproduksi, penurunan ukuran populasi dan variasi genetik Kebijakan pengelolaan perikanan saat ini gagal mencegah penangkapan secara berlebihan terutama pada fase mijah yang menyebabkan stok ikan menurun.
Selain itu, banyak kebijakan pengelolaan perikanan belum dilandasi oleh hasil kajian ilmiah yang memadai dan akurat. Kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan kerapu berkelanjutan harus berdasarkan informasi penelitian ilmiah yang akurat seperti biologi dan reproduksi, dinamika populasi, serta potensi lestari. Data dan informasi tersebut menjadi dasar pertimbangan dalam perumusan strategi pengelolaan perikanan kerapu lumpur berkelanjutan di Teluk Kwandang.
Penurunan produksi ikan kerapu di Teluk Kwandang dalam dua tahun terakhir menunjukkan gejala eksploitasi berlebih sehingga butuh intervensi untuk menyelamatkan keberadaan sumberdaya tersebut. Informasi terkait status eksploitasi yang belum tersedia menjadi masalah tersendiri dalam menentukan model pengelolaan dan pengembangan ikan kerapu.
Seperti pada sebuah tulisan akan kekayaan alam, lautan dalam Alquran, bahwa kekayaan kita sangat luar biasa. Dalam Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran ayat 190 Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Q.S. Ali ‘Imran: 190).
Pertanyaan yang timbul adalah, mengapa komoditas ini begitu mahal harganya..?
Rasanya yang enak dan teksturnya yang lembut dikombinasikan dengan nilai gizi yang sangat baik, termasuk kandungan protein yang tinggi, telah membuat ikan kerapu sebagai makanan favorit bagi banyak orang di Asia Pasifik.
Beberapa jenis yang terkenal di Indonesia adalah Kerapu Merah SUNU, Kerapu Tikus, Kerapu Ekor Bulan, dan Kerapu Lumpur. Indonesia merupakan negara dengan potensi Ikan Kerapu tertinggi di dunia, dan masih memiliki lebih 26 Spesies Jenis Kerapu di Dunia. Volume dan nilai ekspor ikan kerapu periode 2017-2021 sangat fluktuatif, pada tahun 2017 volume ekspor mencapai 7,112 ton dengan nilai USD
39,630,162 menjadi 7,692 ton dengan nilai USD 42,370,051 pada tahun 2019 dan mengalami penurunan pada tahun 2021 menjadi 6,056 ton dengan nilai USD 32,308,460.
Tingginya nilai jual ikan kerapu di perdagangan internasional, mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap komoditas ini. Selain itu, juga terjadi perkembangan permintaan pasar dari ikan beku menjadi ikan segar dalam keadaan hidup. Namun, kejadian ini yang mendorong sebagian nelayan menggunakan racun atau potassium untuk membius ikan kerapu sehingga dapat ditangkap dalam keadaan hidup, namun cara menangkap seperti ini bersifat destruktif. Permintaan dan harga ikan kerapu yang tinggi inilah yang mendorong para nelayan untuk melakukan penangkapan secara besar-besaran dan tidak terkontrol serta penggunaan alat tangkap destruktif yang berakibat pada terjadinya penurunan keanekaragaman spesies dan penurunan populasi serta mengarah pada kepunahan. Berdasarkan uraian di atas, maka eksploitasi sumberdaya ikan kerapu di Teluk Kwandang diduga akan mengancam keberlanjutan stok, perekonomian nelayan, dan ekspor ikan kerapu lumpur di masa yang akan datang. Sehingga Riset Ikan Kerapu masih akan terus dibutuhkan.
Allah Menundukkan Lautan Sebagai Karunia
Dalam Surat An Nahl (QS;16) ayat 14, Allah berfirman “Dan Dialah Allah, yang menundukkan lautan (untukmu). Agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan) dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kamu pakai. Dan kamu melihat bahtera berlayar padanya. Dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”. Bagi orang yang berkecimpung dalam bidang kelautan dan perikanan. Tidaklah sulit untuk memahami ayat tersebut di atas.
Ikan Kerapu apa bisa seharga mobil mahal?
Dalam Alquran, Bagaimana Cara Allah Menundukkan Lautan?. Air laut (termasuk air tawar) mempunyai sifat yang disebut dengan sifat anomali air. Yaitu densitas air tertinggi berada pada suhu 4 derajat celcius dan bukan pada suhu Nol derajat celcius. Sedangkan air mulai membeku pada suhu Nol derajat celcius. Sifat anomali air ini yang menyebabkan air laut pada musim dingin. Di bagian bawah permukaan tetap cair walaupun pada bagian atas tertutupi oleh es. Dampak positifnya adalah ikan-ikan dan biota laut yang ada di dalamnya masih bisa hidup dengan baik. Dapatlah dibayangkan sekiranya densitas air tertinggi berada pada saat air membeku atau 0 derajat Celcius. Maka tentulah tidak akan ada aktivitas eksploitasi sumberdaya hayati pada saat musim dingin. Dan mungkin juga sebagian besar ikan akan mati. Untuk meng-
Cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan serta kebijakan pengelolaan akses terbuka dan overkapitalisasi menyebabkan terjadinya eksploitasi penuh sampai overfishing.
Penangkapan berlebihan menyebabkan penurunan kapasitas reproduksi, penurunan ukuran populasi dan variasi genetik. arungi lautan supaya manusia dapat mengambil manfaat dari padanya. Maka berbagai jenis bahtera dapat berlayar di atasnya. Untuk melayarkan bahtera itu, Allah SWT membuat gaya ke atas dalam air. Besarnya gaya ke atas tersebut sebesar gaya yang dipindahkannya. Sains modern menyebutnya sebagai gaya Archimedes (Hukum Archimedes). Gaya ini memungkinkan kapal-kapal yang berlayar dengan membawa beban yang berat dapat terapung secara sempurna. Demikianlah cara Allah SWT menundukkan lautan untuk manusia, yang tertulis dalam Alquran. Di dalam laut terdapat berbagai jenis biota termasuk ikan yang halal dimakan dagingnya. Dalam Alqur’an Surat Almaidah ayat 96, Allah berfirman: ”Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu.”
Kerapu di Gorontalo dikenal dengan nama GOROPA merupakan salah satu komoditas andalan, yang akan dikembangkan, dan menjadi devisa negara. Insya Allah, Gorontalo akan menjadi daerah eksportir Ikan Kerapu andalan Indonesia dimasa mendatang yang menjanjikan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Gorontalo.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Universitas Muhammadiyah Purwokerto melakukan inovasi pada bidang pertanian dan pangan dengan memanen beras LEISA atau Low External Input Sustainable Agriculture. LEISA merupakan sistem pertanian dengan masukan eksternal rendah yang mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan manusia yang tersedia di tempat dan layak secara ekonomis, mantap secara ekologis, adil secara sosial, dan sesuai dengan budaya lokal.
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Wahyu Setiawan, atlet lari mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) mengikuti persiapan bersama atlet Pelatnas atletik untuk Sea Games 2023 di Kamboja. Latihan yang dilaksanakan di Stadion Madya Senayan ini dipandu oleh Eni Nuraeni Sumartoyo, yang merupakan pelatih Lalu Muhammad Zohri, sprinter 100 meter tercepat di dunia. Persiapan ini bukan hanya untuk mempersiapkan SEA Games saja namun juga untuk Try Out di Australia Open.
Universitas Muhammadiyah Gresik
Perempuan dengan multi peran memerlukan support system dari lingkungannya. Hal itu disampaikan oleh Rektor
Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Nadhirotul Laili SPsi MPsi Psikolog dalam seminar Semarak Musyawarah
Daerah XI Asiyiyah Gresik di Hall Sang Pencerah UMG, Ahad (29/01/2023). Seminar ini bertema ‘Aisyiyah Gerakan
Perempuan Berkemajuan Membangun Peradaban. Menurut Nadhiro, selama ini perempuan menjalankan multi peran diantaranya sebagai seorang ibu, istri, pekerja, anggota, dan pengurus Persyarikatan, juga menjadi bagian dari masyarakat.
Universitas Muhammadiyah Aceh
Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) H Almanar SH MH dan Kepala Biro Administrasi Umum Dr H Nuzulman SE M Si, menghadiri pelaksanaan kegiatan visitasi dan evaluasi lapangan usulan rekomendasi pembukaan program studi Manajemen Bencana tahap pertama yang dilakukan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIkti)
Wilayah XIII Aceh, Kamis (02/02/2023). Kegiatan dilaksanakan di gedung FKM lantai 2 dihadiri oleh tim LLDIkti Wilayah XIII yang kiketuai Muhammad Nur S Pd MPd, anggota Reza Amanda Putra SH, Ita Zahara S Sos M Si dan Ihsan S TH.
Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
Sampailah jejak kaki Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Ir Fadillah Sabri ST MEng IPM menapaki tanah di negara Transkontinental, julukan bagi Republik Turki yang berada pada dua benua yakni benua Eropa dan Benua Asia, pada Rabu Malam, (30/012023). Fadillah Sabri bersama delegasi dari UMJ mengawali perjalanan dengan rute keberangkatan mulai dari Jakarta transit di Doha menuju Turki dengan menempuh perjalanan hingga 12 Jam lamanya, yang mana edutrip ini akan dilakukan hingga Selasa, (07/02/2023).