
2 minute read
Telisik Memori Sejarah di Museum Muhammadiyah
Tim Warta PTM Majelis Diktilitbang PPM mengadakan kunjungan ke Museum Muhammadiyah yang baru saja diresmikan pada Senin, 14 November 2022 lalu. Meskipun peresmian yang dilakukan terbilang mepet dengan Muktamar ke-48 dan belum selesai 100 persen, berdirinya gedung ini resmi menjadi etalase sejarah peran Muhammadiyah baik pada peran sosial, agama, kemanusiaan, dan kebangsaan. Gedung museum ini sendiri terdiri atas 4 lantai yang berlokasi di kompleks Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jl Ahmad Yani (Ring Road Selatan). Pembangunan gedung ini juga ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Presiden Ir H Jokowidodo.
Dengan gedung yang dikonsepkan ramah anak, perempuan, dan disabilitas, museum ini menggunakan teknologi IT untuk menjelaskan story line tentang perjalanan Muhammadiyah. Saat memasuki ruang pertama, pengunjung akan mendapati sambutan Dr Muchlas MT selaku Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) sekaligus Rektor Universitas Ahmad Dahlan. Tepat disampingnya, juga terdapat kalimat sambutan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Pengunjung juga akan disuguhi jejeran foto Ketua Umum PP Muhammadiyah, dari awal berdiri yakni Kiai Ahmad Dahlan, hingga periode terakhir yakni Prof Haedar Nashir. Masih dilantai yang sama, terdapat bola dunia raksasa yang dikelilingi buku-buku dengan penataan layaknya perpustakaan. Tak heran, spot ini sering menjadi lokasi foto dan video bagi anak jaman sekarang karena menyuguhi tampilan yang bisa dikatakan estetik dan instagrammable. Jika lantai 1 memuat historiografi Muhammadiyah, lantai 2 berisi ruang pamer tematik Muhammadiyah untuk bangsa yang dapat membawa pengunjung untuk merasakan Muhammadiyah di masa lalu dan masa depan. Hingga pada ruang terakhir ditutup dengan sejarah singkat Organisasi Otonom Muhammadiyah juga ‘Aisyiyah.
Advertisement
“Akhirnya bisa juga main-main kesini, isinya diluar ekspektasi,” begitu papar Hanna salah satu pengunjung museum. Pengunjung yang datang pun beragam. Terdiri dari siswa SMA, SMP, bahkan tak jarang menerima siswa SD yang melakukan kunjungan edukasi. Bukan hanya pelajar, museum ini juga ramai dikunjungi oleh masyarakat umum dengan beragam usia dan profesi pula. Terlebih saat Muktamar lalu, Museum ini banyak menerima kunjungan dari Muktamirin dan Muktamirat hingga para penggembira Muktamar yang sengaja singgah di Yogyakarta.
Bagi pengunjung yang berminat untuk datang diwajibkan untuk memesan tiket terlebih dahulu yang terdapat pada laman website resmi Museum Muhammadiyah (museum.muhammadiyah.or.id). Sementara untuk jam waktu kunjungan dapat dilakukan dari Senin-Sabtu pukul 09.00 WIB-16.00 WIB.
Kata Mereka soal Museum Muhammadiyah

"Museum Muhammadiyah sendiri bukan sekadar tempat wisata dan edukasi biasa, melainkan juga sebagai tempat menjaga memori kesejarahan peran-peran kebangsaan, kemanusiaan, dan keumatan Muhammadiyah sekaligus proyeksi masa depan Muhammadiyah." Prof Haedar Nashir (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
“Museum ini tidak hanya menyajikan sejarah masa lalu. Tapi, juga memperlihatkan Muhammadiyah masa sekarang dan masa depan.” Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP (Ketua PP Muhammadiyah/Menko PMK)



“Semoga karya seniman Museum Muhammadiyah menjadi benih-benih peradaban bagi keberlanjutan kehidupan bangsa untuk pencerahan generasi mendatang.” Dr. Busyro Muqoddas (Ketua PP Muhammadiyah)
“Kami meneguhkan komitmen untuk terus merawat aset Muhammadiyah ini dan terus mengembangkan dan mengelolanya secara profesional sehingga dapat memenuhi harapan Persyarikatan menjadikan fasilitas ini sebagai museum yang berkemajuan sebagai media untuk memajukan peradaban semesta.” Dr Muchlas MT (Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan)
“Saya sangat terkesan dan kagum pada Museum Muhammadiyah ini. Museum ini sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi oleh siapapun.” Pengunjung Museum