1 minute read

Kenalkan Batik, Mahasiswa UMS Sabet Silver dan

Bronze Medal di Thailand Inventors Day

ality dengan tema batik juga,” paparnya. Persiapan ini sudah ia dan tim lakukan tiga bulan sebelum mengikuti kompetisi.

Advertisement

Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (PTI) ini juga menyebutkan peran dan dukungan program studi, fakultas, serta universitas berperan besar dalam persiapan sampai proses perlombaan ini. “Semoga mahasiswa dari UMS lainnya dapat turut melanjutkan prestasi ini dan dapat terinspirasi untuk selalu berprestasi,” paparnya.

Hawangga Dhiyaul Fadly, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih prestasi pada ajang Thailand Inventors Day 2023 yang diadakan awal Februari lalu. Fadly dan tim membawa pulang 1 silver medal dan 2 bronze medal dengan memperkenalkan inovasi batik pada ajang terbesar di Thailand tersebut. Ajang kompetisi yang diadakan bertempat di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) ini juga diikuti 24 negara yang terdiri dari kurang lebih 500 tim.

Fadly bersama tim mengangkat judul “VR Batik Museum: Discover Indonesian Culture Through Immersive Virtual Reality” dengan tetap mengenalkan budaya Indonesia yakni salah satunya batik. “Sebelum perlombaan ini, saya sudah mengembangkan konsep batik pada makanan. Kemudian saya berpikir apa lagi yang bisa dikembangkan, hingga akhirnya mengembangkan virtual re-

Kabag Penalaran, Kreativitas, dan Softskill Biro Kemahasiswaan, Ir Muhammad Alfatih, MT mengungkapkan perolehan prestasi Internasional ini menjadi representatif dari tagline UMS yaitu ‘Mencerahkan, Unggul, Mendunia’. “Tiga prestasi ini menjadi kabar yang menggembirakan di awal tahun, semoga dari setiap fakultas dapat terpacu untuk terus menyumbangkan berprestasi baik Nasional maupun Internasional,” ungkapnya. []APR

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi menerjunkan 2663 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan dua skema yakni KKN Reguler dan KKN Recovery Cianjur. Selain itu UMY juga menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN plus umroh di Jeddah dan Mekkah. KKN plus umroh ini bertujuan untuk mendukung pendidikan masyarakat Indonesia yang ada disana.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam sambutannya turut berpesan agar peserta KKN dapat menumbuhkan adanya dedikasi dan ilmu yang besar dalam menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat. Setiap mahasiswa perlu untuk beradaptasi dan belajar dalam memahami kehidupan masyarakat sebab ilmu dan teori perkuliahan tentu tidak akan cukup jika hanya dipelajari atau menjadi khasanah dalam ilmu pengetahuan semata. “Mahasiswa KKN perlu untuk memahami komunitas dan realitas kehidupan. Tentu, ilmu tidak cukup jika hanya dipahami sebagai ilmu pengetahuan semata. Namun ilmu itu harus bisa memahami realitas dan menyelesaikan persoalan-persoalan manusia. Karena menyelesaikan masalah yang berbasis pada ilmu akan berbeda dengan menyelesaikan masalah dengan insting,” tegas Guru Besar UMY Bidang Sosiologi tersebut.