
1 minute read
Inovasi Kursi Pijat
Oksitosin bagi Ibu
Menyusui
Advertisement
Desember lalu dan meraih Juara I. Ke depannya, Haddad berharap aplikasi tersebut dinilai bisa mempermudah anak down syndrome agar bisa belajar dengan mudah. “Juga bisa meningkatkan daya ingat jangka pendek mereka,” tambahnya.
Haddad menegaskan bahwa belajar agama Islam bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. “Kami tentu akan berusaha keras untuk merampungkan aplikasi Ma’unah. Apalagi ini bisa sangat membantu dan memberikan manfaat kepada mereka yang jarang mendapat perhatian khusus. Kami juga mengajak teman-teman lain untuk bisa berinovasi dan berupaya menjadi problem solver bagi masyarakat luas,” pungkasnya.[]
RAS
Tim dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogyakarta) mengembangkan inovasi bernama Kursi Oksitosin Ibu Menyusui (Korsimu), yakni Dr Mufdlilah SPd SSiT MSc, Dian Retnaningdiah SlE MSi, dan Veni Fatmawati SS TFt MFis. Penciptaan kursi ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat memunculkan teknologi modern untuk membantu khususnya di bidang Kesehatan.
Dr Mufdlilah sebagai Ketua Tim mengatakan bahwa kursi yang ada selama ini untuk ibu menyusui tidak ergonomis dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan sehingga keadaaan ini dapat mengganggu proses produksi ASI. Akibatnya, seorang ibu mudah lelah, nyeri pada bagian leher, punggung, dan ping- gang. Oleh karena itu, perlu memperhatikan ergonomis dalam merancang kursi untuk ibu menyusui. “Rancangan dasar kursi yang ergonomis harus memperhatikan sudut pandang anatomi, fisiologi, dan biologis yang didasarkan pada antropometri,” tutur Mufdlilah. Harapannya, inovasi Korsimu da-