
1 minute read
Produk Mahasiswa UMG Tembus
Pasar
Internasional
Advertisement
de Promotion Center) Jepang, Kepala Bea Cukai Gresik yang diwakili oleh Kepala Bagian Penyuluhan, perwakilan buyer, juga Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jawa Timur.
Program Coaching Kewirausahaan
Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Tim Hibah ISS-MBKM Program Kompetisi Kampus Merdeka Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) membuahkan hasil yang memuaskan.
Produk wirausaha yang dihasilkan mahasiswa UMG berhasil menembus pasar ekspor khususnya ke Jepang.
Produk yang dibuat oleh para mahasiswa itu berupa makanan ringan
(snack), olahan ikan, brownis kering, keripik, makanan khas Gresik, serta aneka produk kreatif lainnya. Menariknya, program coaching tersebut dapat mengantarkan produk mahasiswa UMG ke Jepang (Halal Global Solution.Co.Ltd).
Prosesi pelepasan produk ekspor yang diadakan pada Desember tahun lalu turut dihadiri Rektor UMG Nadhirotul Laily, SPsi, MPsi, Psikolog dan jajarannya, Kepala ITPC (Indonesia Tra-
“Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki UMG yakni membentuk mahasiswa berjiwa entrepreneurship yang Islami,” papar Rektor UMG, Nadhirotul Laily. Dikatakan, kegiatan ini baru tahapan awal bagi mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses di masa mendatang.
Capaian mahasiswa UMG ini juga turut didukung Kepala Indonesia Trade Promotion Center Jepang, Dicky Fara-
Inovasi
bi, Perwakilan Halal Global Solution. Co.Ltd, Dodi Kurniawan, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jawa Timur, Desak, dan lainnya. “Kami akan mendukung penuh kegiatan mahasiswa dalam berwirausaha,” paparnya. Bahkan, lanjutnya, BSN memastikan siap memfasilitasi serta memberikan bimbingan untuk pengurusan legalitasnya. Ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa sebagai generasi penerus untuk selalu mandiri dalam menjalankan usaha.
Tak lupa, Mentor Coaching Kewi- rausahaan, Arso, yang juga owner CV Bolu Ketan Mendut, berpesan agar mahasiswa dapat terus mengembangkan lebih lanjut terkait produk tersebut. “Jiwa usaha yang kuat, nantinya akan lahir pelaku bisnis yang kuat pula,” paparnya. []APR
Ciptakan Alat Belajar
Hijaiyah untuk Anak Down Syndrome
Dua mahasiswa UMM, Muhammad Haddad Richard dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Imelda Azaliya Rahma dari Prodi Teknik Informatika, berhasil merancang ide dan mengkaji perspektif Al-Qur’an terhadap anak down syndrome dengan alat ma’unah.

Ide ini berangkat dari keresahan Haddad yang melihat bahwa anak down syndrome masih susah ketika membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar.
“Apalagi, sejauh ini belum ada inovasi alat belajar untuk anak down syndrome,” tegas Haddad. Keresahan ini ia tindaklanjuti dalam pembuatan aplikasi bersama Imelda bernama Ma’unah. Aplikasi ini ditujukan untuk membantu pendidikan anak down syndrome, terutama yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam dalam membaca huruf hijaiyah.
Aplikasi ini diikutkan oleh Haddad dan Imelda ke dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) di acara
Yofest Universitas Darussalam (Unida)
Gontor 2022 dengan tema “Resiliensi Guru di Era Disrupsi Pendidikan” pada