3 minute read

Wisuda Sarjana Angkatan ke-19 STKIP Muh

Pagaralam Lepas 135 Wisudawan da seluruh wisudawan-wisudawati dan keluarga atas keberhasilan menyelesaikan studi pendidikan di STKIP Muh Pagaralam. “Wisuda ini menjadi momentum yang sangat bersejarah setelah merampungkan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sukses,” ujarnya.

Advertisement

STKIP Muhammadiyah Pagaralam mengadakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Angkatan ke19 sekaligus Hari Lahir (Harlah) ke-22

STKIP Muh Pagar Alam. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Sportorium

Kampus B STKIP Muh Pagaralam ini turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda)

Kota Pagar Alam, Samsul Bahri Burlian. Sebanyak 135 mahasiswa menghadiri prosesi wisuda yang bertemakan “Merdeka Belajar bagi Generasi Abad ke-21: Berpikir Kritis, Berkolaborasi, Komunikatif, dan Kreatif.”

Samsul Bahri, dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepa-

Ia berharap agar wisudawan-wisudawati tetap menjaga citra almamater, senantiasa mengembangkan ilmu, dan mengabdikannya demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara dengan cara yang sebaik-baiknya. “Tetaplah memberi dampak positif yang selaras dalam upaya kita meningkatkan mutu di Kota Pagar Alam. Jadikanlah pengalaman sebagai pelajaran untuk menjalankan kehidupan secara seimbang dengan menjalankan amar maruf nahi munkar,” tutupnya, pada Kamis (22/12) ini.[] RAS

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bersama 7 dosen UMY lainnya berhasil menerima sertifikat dan medali ASEAN Eng. AER atau yang lebih dikenal dengan istilah ASEAN Eng ini merupakan sertifikat registrasi para insinyur professional yang dikeluarkan oleh ASEAN Federation of Engineering Organisations (AEFO), sebuah organisasi internasional non-negara.

Jumat (03/02/2023).

Nur Avia Aminia Junaedy, mahasiswa Jurusan Psikologi UMM merayakan wisuda dengan datang mengendarai kuda. Kedatangannya juga disertai rombongan keluarga yang hadir menggunakan empat dokar.

Inovasi Pengupas Bawang

UMSIDA Raih Juara Terinovatif

Siapa sangka, mesin cerdas pengupas bawang karya mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) berhasil meraih Juara Terinovatif 2 dan mewakili Kabupaten Sidoarjo dalam Inotek Award 2022. Begitu papar Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT sebagai ketua anggota yang mengikuti kompetisi mewakili UMSIDA. “Awalnya kami mengajukan tiga inovasi, namun mesin pengupas bawang ini yang berhasil lolos seleksi daerah karena satu kabupaten hanya dapat mengajukan satu karya,” papar Tasi, begitu ia biasa disapa.

Tasi mengungkapkan karya tersebut merupakan hasil dari karya mahasiswa Umsida yang saat itu dijadikan sebagai hasil karya skripsi atau tugas akhir. “Sebenarnya ini karya mahasiswa UMSIDA, waktu itu ini karya yang digunakan untuk skripsinya, Bashori namanya dengan dosen pembimbingnya, Pak Mulyadi. Saya tertarik dengan karyanya waktu itu sehingga saya menjanjikan untuk dilombakan,” ungkapnya.

Mahasiswa

UMM Ciptakan

Inovasi Sepeda

Listrik Tenaga

Surya

Brilly Eldon Fachruddin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Malang (UMM) berhasil menciptakan sumber energi ramah lingkungan. Brilly mengusung ide kendaraan masa

Kompetisi ini tentu memiliki beberapa tahapan seleksi, tahap 1 adalah memaparkan proposal di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo (Bappeda Sidoarjo), tahap 2 mempresentasikan mesin secara fungsi, kegunaan dan tingkat efisiensi secara ekonomi di Balitbang surabaya dan terakhir tahap 3 menampilkan karya secara fisik dan bisa bekerja sesuai pemaparan presentasi.

Basori sempat menceritakan hal yang lucu saat proses mempersiapkan kompetisi. “Setelah sidang skripsi, sebenarnya mesin tersebut sudah saya jual dan dibeli oleh pengusaha di Jombang. Memang diawal sebelum diikutkan lomba, Bu Tasi pernah berpesan untuk menjaga dan merawat mesin tersebut karena akan di lombakan, tetapi karena saya membutuhkan uang untuk menutup kebutuhan keuangan didalam administrasi pekuliahan maka mesin tersebut saya jual,” paparnya. Alhasil ketika ada pengumuman bahwa mesin tersebut mampu menembus tahap ke-

3, mesin tersebut harus ditampilkan secara fisik. “Maka mesin tersebut kami sewa selama satu hari dari pemiliknya,” paparnya. Tasi membenarkan, ia dan tim juga perlu menempuh perjalanan untuk menjemput langsung karya tersebut ke Jombang. Perjuangan mereka memberikan hasil yang memuaskan. Dalam paparannya Tasi juga berharap agar perkembangan inovasi dan karya dapat dihasilkan terus menerus oleh mahasiswa juga alumni dari UMSIDA. []APR depan hemat energi bersama sembilan anggota timnya dengan membuat sepeda listrik tenaga surya. “Produk ini me- rupakan produk hasil penyempurnaan konsep yang diangkat oleh senior kami. Jika angkatan sebelumnya belum ber- hasil menstabilkan daya yang masuk, Alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut,” paparnya.

Sepeda listrik tenaga surya akan menerima energi dari cahaya yang masuk ke panel dan langsung ke aki. Kemudian mesin selanjutnya yaitu controller yang akan menghubungkan antara animo dengan setelan gas. “Dari cahaya matahari disambungkan ke controller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di controller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya nanti stabil,” papar Brilly.

Uji coba sengaja dilakukan pada waktu malam hari dan tidak ada cahaya matahari atau arus yang masuk. Mereka menggunakan cahaya matahari yang te- lah terlebih dahulu disimpan siang hari sebelumnya. Uji coba ini berhasil mencapai perjalanan hingga 12 km dengan menghabiskan tiga bar daya dari total lima bar keseluruhan yang tersedia.

Listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari tidak hanya menghasilkan arus sepeda namun juga dapat menyalakan lampu pada sepeda. Selain itu Brilly dan tim juga mengubah peletakan pedal yang awalnya diletakan pada roda belakang, diganti ke depan agar bekerja dengan semestinya. Juga agar mesin tidak mudah rusak.

Manfaat temuan ini berhasil mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik, dan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efisien terutama penggunaan jarak tempuh dekat. “Saya berharap, inovasi ini dapat menjadi ikhtiar manu- sia dalam menjaga bumi dari polusi dan penyebab kendaraan bermotor,” paparnya. Ke depannya, Brilly dan timnya ingin inovasi ini dapat digunakan secara universal. Mereka berencana mengembangkan produk agar mesin yang digunakan tersebut dapat diaplikasikan di berbagai sepeda lain.

Ide sepeda listrik ini juga berhasil menarik perhatian Kepala Laboratorium Teknik Industri UMM, Rahmat Wisnu Wardana. “Mereka bahkan sudah melakukan uji coba dari Sawojajar ke UMM kampus III tanpa mengayuh sama sekali. Itu satu hal yang keren. Apalagi pada umumnya sepeda listrik beroperasi dengan menggunakan pengecasan yang dilakukan langsung dengan menghubungkan pada daya, sedangkan karya ini menggunakan tenaga surya,” pungkasnya. []APR