2 minute read

Guru Besar UMM Berikan Terobosan Baru pada Bidang

Informasi Ekonomi

usaha mengurangi ketidakseimbangan informasi melalui pengungkapan informasi-informasi terpercaya sesuai dengan nilai dan kebutuhan dari pengguna,” kata Wakil Direktur II Bidang Hiliri- sasi dan Komersialisasi Hasil Penelitian serta Pengabdian tersebut.

Advertisement

Untuk mengurangi ketidakseimbangan itu, Sigit mengungkapkan bahwa perlu adanya pengembangan smart technology yang memungkinkan integrasi informasi dan data digital dari berbagai sumber dan format. Dengan perkembangan teknologi ini konsumen memiliki kesempatan untuk menganalisis serta menelusuri data dengan lebih cermat dan menghasilkan keputusan yang lebih cerdas.

Untuk menghindari informasi yang berlebih perlu adanya penjelasan yang mengandung nilai-nilai dan kebutuhan konsumen. Hal ini biasa disebut dengan smart disclosure. Penggabungan antara smart technology dan smart disclosure ini akan meningkatkan nilai sosial suatu informasi tanpa mengurangi ni- lai ekonomisnya. “Di beberapa kasus, membagikan informasi lebih akurat kepada pelanggan justru tidak hanya meningkatkan nilai sosial tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dalam waktu yang bersamaan,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari laman web UMM. [] APR

Unimus Kembali Lahirkan Guru Besar

Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali melahirkan Guru Besar ditandai dengan dikukuhkannya Prof Dr Sridarmawati MSi, dalam Bidang Bioteknologi pada Program Pascasarjana Unimus. Pengukuhan dilakukan oleh Prof Dr Masrukhi MPd, Rektor Unimus di Aula lantai 9 Gedung Kuliah Bersama II. Pidato ilmiah yang disampaikan Prof Sri Darmawati bertemakan “Pengembangan Alat Deteksi Cepat Demam Tifoid Berbasis Faktor Virulensi Salmonella Typhi” yang termasuk pada bidang Ilmu Bioteknologi. Pidato ini menjelaskan mengenai salah satu ilmu yang mempelajari dan berkaitan dengan penerapan sistem biologis dan organisme pada proses teknis serta industri untuk kesejahteraan manusia.

Salah satu judul yang ia angkat yakni “Pengembangan Alat Deteksi Cepat Demam Tifoid Berbasis Faktor Virulensi Salmonella typhi” juga memba- has mengenai demam tifoid atau sering disebut tipes. Infeksi yang terjadi dari bakteri ini pada saluran pencernaan dengan diawali masuknya bakteri pada host melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penyakit ini banyak terjadi pada daerah di sumber air dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. “Penyakit demam tifoid ini masih menjadi masalah di dunia, lebih dari 20 juta kasus terjadi setiap tahunnya, khususnya pada negara berkembang,” paparnya. Maka dari hal tersebut Prof Dr Sri Darmawati tergerak untuk membuat alat hasil dari penelitiannya untuk dapat bisa memberikan solusi deteksi dini pada penyakit tifoid tersebut.

Prof Masrukhi juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa dalam waktu dekat Unimus menargetkan akan melahirkan tiga Profesor baru lagi yakni Dr Budi Santosa, Dr Sri Rejeki, dan Dr Samsudi Rahardjo segera turun SK Guru besarnya. “Sekaligus prestasi di bidang jabatan fungsional guru besar ini bisa menjadikan 87 doktor yang saat ini dimiliki Unimus menjadi tergerak untuk menjadi guru besar. Juga 64 dosen yang sedang studi S-3 atas biaya Unimus baik di dalam maupun luar negeri segera lulus dan mulai mengurus guru besar” tambahnya.

Sementara itu, Prof Sri juga menyampaikan menjadi Guru Besar justru menjadi awal dari amanah yang besar. “Sebagai dosen saya tetap harus berkarya dimana untuk mencerdaskan dan kemajuan anak bangsa, mahasiswa, institusi baik bagi Unimus khususnya, dan Muhammadiyah pada umumnya dan juga untuk Teknologi Laboratorium Medis se-Indonesia,” paparnya.

Turut hadir Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Lincolin arsyad MSc PhD, Kepala LLDikti VI

Jateng Bhimo Widyo Andoko SH MH, PWM Jateng Dr KH Tafsir MAg, PWA

Jateng Dr Hj Umul Baroroh MAg, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Unimus, Prof Sofia Mubarika, MMed Sc PhD, Prof Dr drg Sudibyo Sp Perio(K), Prof Dr Endang Semiarti, MS MSc serta Rektor dan Segenap Sivitas Akademika dilingkungan Unimus. []APR