3 minute read

Webinar Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru

Lahirkan Solusi Peluruhan Jumlah Mahasiswa

Muh Kuningan. Samsudin berharap agar nantinya webinar serupa dapat diadakan kembali oleh Majelis Diktilitbang PPM terutama mengenai strategi PTMA dalam memberikan pelayanan terbaik untuk sivitas akademika terutama mahasiswa.

Advertisement

Saat ini sumber pendapatan dan pendanaan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) masih sangat tergantung dengan jumlah mahasiswa. Namun, fenomena yang terjadi yakni adanya penurunan mahasiswa yang mencapai 30 persen. Sehingga dibutuhkan strategi untuk mengantisipasi angka penurunan mahasiswa baru dan bagaimana strategi mencari mahasiswa baru di awal tahun.

Begitu pantik Dr Muh Samsudin SAg

MPd selaku Wakil Sekretaris Majelis

Diktilitbang PPM membuka webinar

Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Antisipasi Peluruhan Jumlah Mahasiswa, Senin (09/01/2023).

Webinar yang diadakan secara daring ini dihadiri beberapa narasumber diantaranya Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM, Rektor UM Yogyakarta, Dr H Fauzan MPd, selaku Rektor UM Malang, Prof Dr H Ambo Asse MAg selaku Rektor UM Makassar, Dr Abid Djazuli SE MM selaku Rektor UM Palembang, Assoc, Prof Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep selaku Rektor UM Purwokerto, Dr H Rustamadji MSi, selaku Rektor UNIMUDA Sorong dan Nanan Abdul Manan MPd selaku Ketua STKIP

Dalam paparannya, Prof Ambo Asse memaparkan webinar ini menjadi penting karena PTMA membutuhkan adanya sinergi dan strategi yang serupa dalam memajukan pendidikan. Saat ini UM Makassar telah membuka pendaftaran mahasiswa baru dan mendata sekolah sebagai mitra dari UM Makassar. “Kami memberikan penghargaan bagi sekolah yang banyak mengirimkan siswanya untuk melanjutkan kuliah di UM Makassar,” paparnya. Patut diingat, PTMA perlu sadar bahwa memang calon mahasiswa menjadikan PTN sebagai pilihan pertamanya. Sehingga, PTMA perlu untuk menggencarkan strategi lebih dari PTN. “Jangan sampai kita menjadi pilihan terakhir, kalau bisa PTMA ini menjadi pilihan kedua,” paparnya. Menanggapi hal tersebut, Prof Syamsul Arifin MSi mewakili Rektor UMM, menyebutkan bahwa PTMA saat ini betul-betul mengalami fenomena disrupsi yang berdampak pada penerimaan maba. Terdapat tiga disrupsi yang terjadi yakni (1) menghadapi generasi baru, yakni generasi milenial dengan karakteristik yang berbeda. Mereka lahir ketika ekosistem digital sudah demikian lengkap, sehingga disebut dengan native digital. (2) gangguan regulasi karena suka atau tidak suka, pilihan pertama mahasiswa untuk berkuliah yakni PTN. “Sehingga ini menjadi pelecut semangat kita sebagai PTMA,” paparnya. (3) kebijakan pemerintah salah satu contohnya yakni mengenai keguruan. “Sehingga terjadinya penurunan pada prodi tertentu yang berpengaruh pada input atau output PTMA,” pungkas Wakil Rektor I UMM tersebut.

Lantas, bagaimana upaya PTMA dalam menanggulangi adanya peluruhan mahasiswa?. Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Biro Admisi, menyebutkan UMY melakukan beberapa strategi diantaranya treatment bridging pada mahasiswa baru, meningkatkan keakraban antar dosen dan mahasiswa,

Tugas

Humas dan Korelasinya pada Personal

Branding

Belajar kehumasan adalah perihal menghubungkan banyak pihak dan stakeholder baik internal maupun eksternal. Humas dapat berperan sebagai penghubung agar terciptanya kesepahaman antar kedua belah pihak.

Hal ini disampaikan Prof Dr Widodo

Muktiyo SE MCom pada kegiatan Silaturahmi Asosiasi Pendidikan Ilmu

Komunikasi (Silat APIK) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo (Umsida). Dalam materinya beliau menyampaikan tugas seorang humas dan korelasinya dengan personal branding setiap individu. “Hal ini juga berlaku bagi diri kita sebagai individu yang disebut dengan personal branding

Ini menjadi penting karena setiap dari kita memiliki kekuatan untuk membrandring diri sendiri,” paparnya.

Branding juga dibutuhkan bagi sebuah organisasi terutama sebuah perguruan tinggi. Kampus juga perlu memahami bahwa dalam sebuah perguruan tinggi intangible assets itu lebih penting dibandingkan dengan tangible. serta membuka adanya layanan konseling di bawah lembaga LPKA. “Pelayanan kampus di internal menjadi promosi yang terbaik, karena mereka akan menceritakan apa yang mereka dapatkan di kampusnya kepada adik kelas tempat dimana mereka berasal,” paparnya mewakili Rektor UM Yogyakarta. Materi lain juga turut disampaikan oleh narasumber lain seperti Dr Abid

Djazuli, SE MM selaku Rektor UM Palembang, Assoc Prof Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep selaku Rektor UM Purwokerto, Dr H Rustamadji MSi, selaku Rektor UNIMUDA Sorong dan Nanan Abdul Manan MPd selaku Ketua STKIP Muh Kuningan. Kegiatan ini turut diikuti oleh sekitar 350 lebih partisipan baik melalui zoom maupun kanal YouTube Majelis Diktilitbang PPM. []APR

Bangunan, sarana, dan prasarana dapat disulap menjadi lebih baik, namun reputasi dan image itu tidak bisa disulap begitu saja. “Maka hal yang juga penting yakni intangible yang perlu dimainkan dengan baik di era komunikasi dan digital communication,” paparnya. Peran humas sangatlah penting, untuk itu mahasiswa maupun dosen diharapkan mampu mengaktualisasikan kehumasan dalam diri masing masing dan punya implikasi pada organisasi hingga peradaban bangsa Indonesia. Salah satu contoh tagline yang berhasil di buat oleh humas pada saat Muktamar ke-48 yakni “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”. Dengan makna yang mendalam itu Prof Widodo mengapresiasi kinerja humas di Muhammadiyah. Tidak hanya peran dan fungsi penting sebagai public relation tapi kapan awal mula negara Indonesia melakukan kegiatan kehumasan juga dipaparkan dalam kesempatan kali ini. Ia menegaskan bahwa pentingnya humas dalam meningkatkan kompetensi komunikasi. “Kompetensi komunikasi adalah kompetensi jantung, hidupnya institusi, organisasi, dan bangsa ini,” paparnya. Tak lupa ia juga mendorong agar humas dapat melek dalam era digitalisasi. “Kita bisa bertahan 5 hingga 10 tahun ke depan bukan karena kita anak orang kaya atau pejabat, tetapi orangorang yang mau adaptasi. Siapapun kita yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal. Nah mari kita songsong teknologi yang sudah disiapkan government tadi untuk kegiatan perilaku ekonomi produktif,” pungkasnya. []APR