Radar Banyuwangi 29 September 2013

Page 1

29 SEPTEMBER

29

TAHUN 2013

Anjing

Belasan Kambing Hangus Terbakar SEMENTARA itu, belasan kambing milik warga mati terpanggang di warga Dusun Sumberjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jumat lalu (27/9). Gara-garanya, kandang kambing tersebut terbakar. Sebelas ekor kambing milik Wi narto, 28, warga Dusun Sumberjati, Desa Grajagan, itu pun ha ngus. Kandang kambing yang terbuat dari bambu itu rata dengan tanah. Hanya ada seekor kambing yang selamat lantaran saat kejadian, kambing tersebut berada di luar kandang. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi me nyebutkan, terbakarnya kandang kambing tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 Jumat lalu. Saat kejadian, suasana lingkungan sekitar sepi. Sebab, sore itu banyak warga yang tengah bekerja. Blegeng, 48, salah satu warga yang melihat peristiwa tersebut menceritakan, saat itu dirinya mendengar suara percikan api dari belakang rumah war ga. Suara itu membuat dia bergegas keluar rumah dan mencari sumber suara. “Saya lihat ter nyata kandang kambing yang terbakar,” katanya n Baca Belasan...Hal 35

Liar Incar Kambing

Hitam

LICIN - Kawanan anjing liar kembali menyerang ternak milik warga di Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jumat malam (27/9) lalu. Kali ini, kambing yang diserang berwarna hitam. Padahal, kambing korban serangan anjing liar biasanya berwarna putih. Korban serangan anjing liar kali ini adalah kambing milik Junaidi, warga Dusun Kebundadap, Desa Tamansari. Serangan terhadap ternak milik Junaidi itu terjadi lebih awal dibandingkan serangan dua hari sebelumnya. Dua hari sebelumnya, anjing liar menyerang ternak milik Hadi, warga Dusun Jambu, Desa Tamansari, sekitar pukul 24.00 n Baca Anjing...Hal 35

ISTIMEWA ALI NURFATONI/RaBa

NAHAS: Sejumlah bangkai kambing yang hangus terbakar di dalam kandang di Dusun Sumberjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jumat lalu.

BERTAHAN: Luka pada leher kambing milik Junaidi, warga Dusun Kebundadap, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, setelah diserang anjing liar Jumat malam (27/9) lalu.

Siapkan Sniper di Pelabuhan Disarankan Bangun

KRIMINALITAS

Pendidikan Berkualitas

Penyeberangan Diperketat Jelang KTT APEC di Bali

ISTIMEWA

PECAH: Kawanan perampok diduga masuk melalui jendela rumah korban di Dusun Modoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Perampok Pakai Dialek Suroboyoan GLAGAH - Aparat kepolisian masih memburu kawanan perampok yang beraksi di rumah Khoerotun di Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Jumat (27/9) dini hari lalu. Hingga kemarin (28/9) polisi masih belum berhasil menangkap kawanan penjahat tersebut. Anggota Polsek Glagah yang dibantu para p e r s o n e l Ti m B u r u S ergap (Buser) Polres Banyuwangi sedang melacak para perampok yang merampas per hiasan, uang tunai, dan telepon seluler (ponsel) tersebut. “Ponsel milik korban yang dibawa pelaku sempat terlacak,” cetus Kapolsek Glagah AKP Jupriyadi. Menurut kapolsek, ponsel milik korban yang dibawa kawanan perampok itu terdeteksi berada di wilayah Kecamatan Kalipuro. Hasil deteksi itu, dugaan sementara, setelah mengobok-obok rumah korban, para pelaku kabur lewat jalan desa di Kalipuro. “Kita masih terus memburu mereka,” katanya n Baca Perampok...Hal 35

KALIPURO - Pengamanan di Pe labuhan Penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry, Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, semakin diperketat sejak kemarin (28/9). Peningkatan kewaspadaan itu dalam rangka Konferensi Tingkat Ting gi (KTT) APEC di Bali 5 hingga 7 Oktober 2013. Selain menempatkan ratusan personel dari Polres Banyuwangi, aparat kepolisian juga akan mendatangkan pasukan Brimob dari Polda Jawa Timur. Mereka akan disiagakan di sekitar Pelabuhan Ketapang dan 14 pelabuhan lain di sepanjang pan tai Kabupaten Ba nyuwangi. “Pengamanan kita tingkatkan,” cetus Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo kemarin. Menurut Kompol Sujarwo, peningkatan pengamanan di Pelabuhan Ketapang dan belasan pelabuhan kecil lain itu merupakan instruksi langsung Mabes Polri. Intinya, jelas dia, semua harus mengamankan KTT APEC yang akan dilaksanakan di Bali n Baca Siapkan...Hal 35

Baca Disarankan...Hal 35

ICHSAN RASYID/RaBa

Pemerintah daerah harus mencari terobosan agar orangorang cerdas asal Banyuwangi kembali ke kampung halaman untuk membangun kotanya.’’ Prof. Dr. ANISH BAJREKTAREVIC Guru Besar University of Applied Sciences Austria

Sanksi Baca Selawat Nariyah 4.444 Kali bagi PSK di Situbondo

Tak Hafal, Diganti al-Ikhlas dan al-Fatihah Sejumlah sanksi dijatuhkan kepada pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia di Situbondo. Selain sanksi badan dan moral, mereka juga diwajibkan membaca Selawat Nariyah sebanyak 4.444 kali. EDY S. dan NUR HARIRI, Situbondo FITRIA Anggraeni mengernyitkan dahi. Terpancar jelas kebingungan dari bola mata perempuan 31 tahun itu saat mendengar kata-kata Selawat Nariyah. Maklum perempuan asal Kutai Barat, Kalimantan, itu baru kali ini mendengar kata tersebut. Dia hanya tolah-toleh ke PSK lain yang mengalami nasib serupa. Ada 12 PSK yang terjaring razia dan mendapat sanksi di Kantor Satpol

http://www.radarbanyuwangi.co.id

AGUS BAIHAQI/RaBa

SIAGA: Petugas memeriksa surat dan identitas pengendara di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI - Guru besar University of Applied Sciences Austria, Prof. Dr. Anish Bajrektarevic, sengaja berkunjung ke Bumi Blambangan. Dia jauhjauh datang dari Austria ingin melihat langsung potensi yang dimiliki Banyuwangi. Selama tiga hari di Kota Gandrung, Prof. Anish meng unjungi berapa potensi dan melakukan diskusi dengan Bupati Abdullah Azwar Anas. Sebelum ke Banyuwangi, Prof. Anish sudah bertemu beberapa pejabat pemerintah pusat dan Pemprov Jatim. “Saya datang ke Banyuwangi untuk bertukar pendapat dan bertukar pikiran tentang pembangunan,” tutur Prof. Anish dalam bahasa Inggris. Dia mengaku sengaja berkunjung ke Banyuwangi karena beberapa kemajuan yang dicapai selama tiga tahun ini. Bahkan, Prof. Anish menyatakan sanggup membantu perce pa tan pembangunan Banyuwangi.”Saya ingin tahu apa yang bisa saya bantu demi memajukan daerah ini ke depan,” kata Prof. Anish n

PP Pemkab Situbondo siang itu. Para PSK itu banyak yang bingung saat diharuskan membaca Selawat Nariyah. Di antara mereka ada yang mengaku tak asing dengan Selawat Nariyah. Sayang, dia tak hafal dengan baik. “Sudah jangan membaca Selawat Nariyah, Pak. Baca yang pendekpendek saja, baca Kulhu wallahu ahad (Surat al-Ikhlas) atau al-Fatihah saja,” usul salah seorang PSK yang duduk di bagian tengah. Tidak hafal Selawat Nariyah, tampak nya bukan satu-satunya hal yang melatarbelakangi para PSK itu enggan membaca Selawat Nariyah. Mereka tampaknya juga tak kuasa membaca Selawat Nariyah sebanyak 4.444 kali. Selawat Nariyah lebih panjang dibanding Surat al-Ikhlas dan al-Fatihah. Wajah tegang terlihat saat mereka melihat biji-biji jagung yang dile-

Profesor Austria sarankan pemkab membangun pendidikan berkualitas Tentu saja yang berkualitas bagus, bukan berkualitas buruk

Iklan caleg dilarang menjelekjelekkan caleg lain Kalau menjelekjelekkan diri sendiri tentu boleh

EDY SUPRIYONO/RaBa

BIJI JAGUNG: Belasan PSK mengaji di kantor Satpol PP Situbondo.

takkan di gelas air mineral. Jagung itulah yang digunakan menghitung jumlah bacaan mereka. Beberapa

jam lamanya ruangan satpol PP hening n

Baca Tak Hafal...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 29 September 2013

Tuntas Mengorek Saksi Pilkades SITUBONDO - Bagian Pemerintahan Pemkab Situbondo akhirnya selesai memintai keterangan sejumlah saksi yang diajukan pihak yang keberatan terkait pilkades. Hasilnya akan diserahkan kepada Tim Fasilitator Pemkab Situbondo agar dijadikan dasar dalam membuat keputusan. Namun, sebelum itu, keterangan para saksi tersebut akan dikroscek dengan keterangan panitia yang sudah lebih dulu dimintai keterangan. “Senin (30/01) besok hasil klarifikasi akan kita serahkan kepada Tim Fasilitator,” un-

gkap Kabag Pemerintahan, Tulus Prijatmadji, kemarin. Setelah itu, Tim Fasilitator akan merumuskan keputusan atas sembilan desa yang hasil pilkadesnya disengketakan. “Kita tunggu saja. Yang pasti kita akan bekerja secara cermat dan benar serta komprehensif,” imbuhnya. Khoirul Anwar, kuasa hukum warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, yang keberatan terhadap hasil pilkades, mengakui bahwa dirinya sudah mengajukan sejumlah saksi dan barang bukti kepada Bagian Pemerintah. “Kamis (26/09)

kita sudah dipanggil Bagian Pemerintahan. Ada sembilan saksi yang dimintai keterangan,” kata Anwar. Dia menegaskan, harus ada output yang jelas dari pemanggilan sejumlah saksi dan penyerahan barang bukti tersebut. Anwar tak ingin pemanggilan sejumlah saksi itu hanya karena permasalahan Pilkades Sumberanyar menjadi konsumsi publik. Tim Fasilitator harus bisa bekerja objektif, independen, dan komprehensif. “Jika tidak. Itu hanya akan menimbulkan masalah baru n

PLAKAT: Kepala BKKBN Dr. Fasli Jalal menyerahkan penghargaan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

Baca Tuntas...Hal 35

Jupiter Z1, Motor Injeksi Pertama Juara Indoprix JUPITER Z1 menjadi motor injeksi pertama yang menjuarai dua kelas Indoprix. Motor Juara “Terdepan Tercepat” ini menggebrak di tahun pertama keikutsertaannya, langsung diganjar dua gelar. Adalah Sigit PD, pembalap tim Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya, bersama tunggangan Jupiter Z1 sukses mengawinkan gelar kelas IP1 (125 cc) dan IP2 (110 cc). Konsistensi Sigit dan ketangguhan teknologi balap dan injeksi Jupiter Z1, terbukti paling terdepan. Sigit juara setelah mengumpulkan poin tertinggi 182 di IP1 dan 174 di IP2. Kepastian gelar Sigit bersama Jupiter Z1 ditentukan di seri 5 atau pamungkas Indoprix, Minggu 22 September, di sirkuit Balipat, Binuang, Banjarmasin. Meskipun pemenang dua kelas seri ini diambil pembalap Yamaha lainnya, Fitriansyah Kete, namun poin Sigit tidak terkejar. “Indoprix tahun ini jadi momen membanggakan bagi saya. Terbukti dengan teknologi injeksi Yamaha pada Jupiter Z1, mampu mendukung saya jadi double winner,” ucap Sigit. Sementara, Supriyanto, Manajer

SITUBONDO

SEMAKIN DIDEPAN: Podium race 1 IP1 seri 5 Indoprix di Binuang dikuasai trio Yamaha, Sudarmono, Fitriansyah Kete, Sigit PD ISTIMEWA

Motorsport Yamaha Indonesia, mengatakan hasil yang diraih Yamaha di balapan motor bebek road race tertinggi di Indonesia ini adalah bukti keberhasilan Yamaha mengembangkan teknologi Fuel Injection di dunia balap. “Teknologi Fuel Injection Yamaha terbukti tercepat dan irit pada Jupiter Z1 dan terbukti jadi juara Indoprix tahun ini. Masyarakat akan semakin bangga memakai motor juara ini, ikut merasakan kejayaannya di balapan,” papar Supriyanto. Double winner Yamaha di tahun ini adalah yang kelima kali setelah sapu

BANYUWANGI

bersih beruntun gelar pada 2008 - 2011. Di tahun perdananya tampil di Indoprix musim ini, Jupiter Z1 menang enam kali (enam race). Empat kemenangan dari Sigit PD dan dua persembahan Sudarmono. Dalam satu seri, IP1 dan IP2 masing-masing dua kali race. Jupiter Z1 juga memecahkan rekor catatan waktu tercepat sirkuit sebanyak 4 kali. Atas nama Sudarmono di kelas IP2 sirkuit Karting Sentul pada seri 1 yang lantas dipecahkan lagi oleh Sigit PD di seri 4. Sudarmono di kelas IP1 sirkuit Karting Sentul pada seri 1 dan Sigit PD di kelas IP1 sirkuit Kenjeran Surabaya pada seri 2. (*/bay)

BANYUWANGI

GALIH COKRO/RaBa

Jadi Percontohan Remaja Perencana BANYUWANGI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menjadikan Banyuwangi sebagai daerah percontohan nasional program Remaja Perencana. Program tersebut merupakan program BKKBN khusus remaja hingga memiliki anak. Sasaran utama program tersebut adalah kalangan remaja. Selama mengikuti program itu, remaja akan dibimbing terkait kapan usia nikah yang tepat, kapan usia hamil yang benar, dan kapan pula usia kehamilan kedua yang aman dan tepat. “Pendampingan itu dilakukan hingga

BANYUWANGI

remaja tersebut memiliki anak. Kapan usia anak bisa sekolah juga menjadi bagian program Remaja Perencana itu,” jelas Kepala BKKBN Dr. Fasli Jalal saat menyerahkan penghargaan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di halaman kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (28/9). Pada kesempatan itu, Fasli memberikan apresiasi khusus kepada Pemkab Banyuwangi. Beberapa tahun silam, peringkat Banyuwangi dalam program KB di Jatim berada di posisi ke enam dari 38 kabupaten/kota di Jatim. Pada tahun 2012 lalu, kata Fasli, Banyuwangi

BANYUWANGI

• Visa/Master Card •

• Rumah untuk Ruko •

• Rumah & Tanah •

• Prima Mobil •

• Innova ‘04 •

Tarik Tunai & Pelunasan Visa/Master Card 0856 4529 7777 Situbondo

Djl rumh utk Ruko SHM L365m2 PLN 1300 Jl. PB.Sudirman. H:081336596124 Hrg Nego

Jual Rmh L 1485M2 Dpn Bank Rani-Rgj dan Tnh L 9600m2 Kebalen, L 23500m2 Pancoran,L 1150m2 Mendut, L 5000m2 Meneng, L 10650m2 Utara Meneng, L 7000m2 Dpn SG Hub 081703130988

PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676

Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888

• Rumah Kos • Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

• Marketing • P&W Marketing Pnmptn Bwi Krm Ke Honda Istana Jbr, Jl. Hayam Wuruk 187 Jbr

• STNK • Hlg STNK P 3088 XB, an. Dwi Hariati, Krajan RT 04/0-1 Blimbingsari, Rogojampi Hlg STNK P 4545 XC, Dsn Gumuk Agung RT 01/03, Gintangan, Bwi Hlg STNK P 4094 WC, an. Gatot Sukamto, Jl. Ikan Tombro 2 RT01/03 Karangrejo Hlg STNK P 4785 ZG, an. Juhairiyah, Werengan RT03/01 Ds Bubuk, Rogojampi Hlg STNK P 5091 YT, an.Yohanes B Karba, Sukorejo RT02/04 Sukorejo, Bangorejo Hlg STNK P 3828 XL, an. Ali Mahsun H, Dsn KrajaN RT 03/02 Ds Kenjo,Glagah Hlg STNK P 4906 XK, an. Tri Widayati Kurnianingsih, Krajan RT01/01 Glagah

Hotline Iklan Hubungi: 0333-412224

Hlg STNK P 2401 UU, an. Kibtiyah, Jl. Riau No 65 RT 01/03 Lateng, Bwi

BANYUWANGI Toyota Avanza G09 (Hitam) 135 & 1300.08

Harga

135 JUTA

• Open Indent Avanza •

nego cash & credit

OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499

Test Drive Nissan showroom Nissan Banyuwangi tgl 21-21 Sept. Dptkn spesial price, bonus,G-Prize 2 Nissan All New Grand Livina slama bln Sept. Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 0333-4460222

Baca Jadi...Hal 35

BANYUWANGI

• Tes Drive Nissan •

BANYUWANGI

BANYUWANGI

berhasil menempati peringkat pertama dalam keberhasilan program KB di Jatim. “Banyuwangi memiliki peran yang cukup besar dalam pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia,” ujar Fasli. Saat ini, beber Fasli, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen. Dengan kerja keras, Banyuwangi berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk di bawah pertumbuhan nasional. Fasli menilai Bupati Anas memiliki komitmen politik yang kuat dalam menyukseskan program KB di Banyuwangi n

Hub Erwin 082142194111

• Hyundai Trajet ‘04 •

• Suzuki Karimun ‘05 •

• Yaris Type E • DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888

• Admin & Cashier •

SITUBONDO

Pss:Workshop&waranty Admin, Wnta, max. 27 thn, min. SMA/SMK sdrjt. Cashier, Wnta, max. 27th, min D3 Akuntansi. Krm ke PT.Wahana Wirawan Indomobil Nissan Bwangi, Jl. S. Parman 147 Sumberrejo Bwi

Djl Nissan Grand Livina XV/AT 2008 mulus, trwat, 145Jt, Nego Hub. 085258568953

Dijual Hyundai Trajet G8 MT tahun 2004 abu-abu metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki R-Karimun SL 410 tahun 2005 hitam, harga 92,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Toyota Avanza ‘12 •

• Suzuki Katana ‘95 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

Dijual Toyota Avanza 1.3E MT All New tahun 2012, merah metalik, harga 146,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Katana SC 2WD (jeep) tahun 1995 hijau metalik, harga 46,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

• Grand Livina ‘08 •

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 29 September 2013

FESTIVAL BATIK

Mewarnai Motif Batik BANYUWANGI - “Demam Batik” seolah menyelimuti warga Banyuwangi beberapa hari terakhir. Dimulai dengan dibukanya pameran batik khas Banyuwangi di sekitar Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan Kamis lalu (26/9), rangkaian kegiatan bertema batik, yakni Banyuwangi Batik Festival (BBF), terus digeber hingga kemarin (28/9). Bahkan, suasana full batik semakin kental terasa saat tiga ribu lebih siswa tumplek blek di kawasan Taman Blambangan untuk mengikuti lomba mewarnai motif batik. Para pelajar tingkat SD itu begitu cekatan menggoreskan pensil warna-warni di atas kertas gambar yang disediakan panitia. Mereka bukan hanya datang dari Banyuwangi kota, tidak sedikit pula peserta yang rela jauh-jauh datang dari wilayah Banyuwangi bagian selatan dan utara untuk ikut bertanding dalam ajang akbar yang baru kali pertama dihelat Pemkab Banyuwangi tersebut. Rani, warga asal Kecamatan Rogojampi mengatakan, dia sengaja mengikutsertakan anaknya pada lomba mewarnai kali ini demi menyalurkan bakat sang buah hati. “Anak saya memang suka mewarnai. Jadi, eman kalau bakatnya tidak disalurkan,” ujarnya. Pernyataan senada dilontarkan Astutiani, warga asal Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, mengatakan. Perempuan yang juga menjabat kepala SDN Gambor, Kecamatan Singojuruh, itu mengaku mengantar tujuh siswanya mengikuti lomba mewarnai dalam rangka BBF kemarin. “Kami rela jauh-jauh datang ke Banyuwangi untuk menyalurkan bakat anak. Tujuan lain, kami ingin memperkenalkan kekayaan budaya Banyuwangi agar anak-anak semakin mencintai daerahnya,” paparnya. Sementara itu, kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo mengatakan, tujuan lomba mewarnai motif tersebut adalah memberikan inspirasi bagi pelaku industri batik Banyuwangi. “Hasil mewarnai motif batik adik-adik SD; ini imajinasi yang tulus dan tidak terpengaruh apa-apa. Hasil karya peserta kami harapkan menjadi inspirasi bagi para pelaku industri batik di Banyuwangi, khususnya dalam hal pewarnaan,” cetusnya Kamis (26/9) lalu. Usai lomba mewarnai, rangkaian kegiatan BBF dilanjutkan dengan lomba fashion batik. Lomba fashion show tersebut meliputi tiga konsep, yakni desain baju pesta, desain busana kerja, dan desain baju casual. Lomba tersebut digelar di Gesibu Blambangan tadi malam. (sgt/c1/bay)

GALIH COKRO/RaBa

MASAL: Ribuan siswa SD mengikuti lomba mewarnai motif batik di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi sore kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

RAMAI: Baliho kampanye para caleg berderet di Jalan Argopuro, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (28/9).

Panwaslu Tunggu Zona Steril BANYUWANGI - Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 15 Tahun 2013 yang mengatur pembatasan pemasangan alat peraga kampanye tampaknya belum berlaku efektif di Banyuwangi. Pasalnya, hingga kini aturan zona steril atribut kampanye di tingkat kabupaten belum disepakati Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemkab, Panitia Pengawas Pemilu (Pannwaslu), dan partai politik (parpol). Akibatnya, pihak Panwaslu belum bisa melakukan penertiban alat peraga kampanye. Ketua Panwaslu Banyuwangi, Rorry Desrino Purnama mengatakan, rapat yang digagas KPU untuk penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang zonasi atribut kampanye mengalami deadlock Rabu (25/9). Lantaran zona steril alat peraga kampanye di tingkat kabupaten belum ditetapkan, Panwaslu

belum dapat melakukan penertiban alat peraga kampanye yang dipasang para calon anggota legislatif (caleg) dan parpol. “Sebab, dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, penertiban bisa dilakukan setelah zona pemasangan atribut kampanye ditetapkan KPU dan pemkab,” ujarnya dikonfirmasi via telepon kemarin (28/9). Namun demikian, Panwaslu sudah merekomendasikan seluruh parpol agar mencopot atribut kampanye yang sudah telanjur dipasang, khususnya atribut yang pemasangannya menyalahi Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013. “Tetapi, itu (rekomendasi parpol mencopot atribut kampanye) sia-sia. Parpol tidak akan mau mencopot alat peraga kampanye karena zonasinya belum ditentukan,” paparnya. Seperti diketahui, pada Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 disebutkan, alat peraga kampanye dilarang dipa-

sang di tempat ibadah, tempat layanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan protokol dan jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, serta taman dan

pepohonan. Ketentuan lain, di satu desa/kelurahan, parpol hanya boleh memasang satu unit baliho atau papan reklame (billboard) n Baca Panwaslu...Hal 35

Dilarang Sudutkan Caleg Lain SEMENTARA itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi mengingatkan seluruh calon anggota legislatif (caleg) agar tidak menjelek-jelekkan caleg lain dalam kampanye politik. Lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) tersebut menegaskan iklan kampanye politik di media massa, baik cetak maupun elektronik, harus mematuhi kode etik dan tidak menyimpang dari undang-undang yang berlaku. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Irfan Hidayat mengatakan, sesuai Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, iklan kampanye politik di media elektronik akan berhubungan dengan Komisi Penyiaran Indonesia

(KPI), dan iklan kampanye politik di media cetak berhubungan dengan dewan pers. “Karena yang memahami bagian yang boleh dan tidak boleh terkait iklan kampanye politik di media elektronik adalah KPI, sedangkan di media cetak adalah dewan pers,” ujarnya. Irfan menambahkan, iklan politik caleg tidak boleh mengganggu ketertiban umum dan mengganggu keamanan. Iklan kampanye politik juga dilarang mempersoalkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Iklan kampanye politik sebaiknya menjelaskan visi dan misi seorang caleg dan tidak boleh menjelek-jelekkan caleg lain,” imbuhnya. (sgt/c1/bay)


34

Minggu 29 September 2013

SAJAK SAJAK

Namamu Dalam Pahatan Syair Tertanam aku melangkah Tertahan aku tanpa arah Menjelma jadi satu tanpa tuan Menjadikanmu abadi dalam kerinduan

Oleh Ayung Notonegoro*

Air Susu Caleg

T

Bahtera berlayar hinggap mengantar Sajak-sajak ini tak lagi terdengar Mengalun selayak kasih semampai Dalam alunan rindang nyiur melambai Jengahku dengan aku tanpa tuju Seutas cita menyuruhku tuk melaju Melaju menjadikan satu Menyatu hinggap dalam dingin biru Akulah raja sang waktu Melahap habis hidupku Tersisa hanya lorong membisu Dahulukanku mencari takdirku Aku tua renta Mencari sisa senja dikala purnama Memahat kokoh lukisan semesta Dalam tabung aku yang hina Cakrawala telah jingga Kini saat aku menjelma Menjadi peri kecil tanpa dosa Hinggap dalam hatimu dalam surga

Segalanya Sederhana Sepi membengkak jadi coretan puisi Beralur bagai deru jiwa tanpa detak nadi Berjalanku pelan mencari tetesan air kebahagiaan Mencari penawar yang sedari awal racun kau tuangkan Aku teringat saat lalu menjadi raja Memandang pelan ekor khatulistiwa nusantara Berteriak aku dalam ketinggian Tuk sekedar meminta air dalam kehausan Aku telah terjaga dari sebuah cerita Berdongeng tentang kisah yang tiada pernah nyata Mencari sebuah titik dari awal yang sederhana Menjadi proses yang tuangkan keabadian dalam coretan pena Jangan pernah bermimpi tuk menjadikan segalanya abadi Tapi abadikanlah mimpimu menjadi sebuah hidup yang hakiki Esok tiadalah pernah terang karena matahari Sebab keindahan adalah di mana kau tertidur dalam surgawi ZAMRONI. Penyuka puisi.

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com

idak seperti biasa, malam itu Dul Kamid berulang kali melakukan takbirotul ikhrom. “Apa sebenarnya yang terjadi?” Dul Kamid bertanya dalam hatinya sendiri karena tak kunjung menemukan kekhusyukan dalam tahajudnya sebagaimana malam-malam sebelumnya. “Kenapa pikiranku kacau?” Tanyanya lagi. Lelaki yang telah beruban di beberapa helai rambutnya itu terus-memutar tasbih seraya berpikir. Dia mengingat-ingat apa saja yang dilakukannya seharian tadi. Sejak subuh, Dul Kamid tidak keluar rumah. Pada hari ini jadwal Dul Kamid adalah mengkhatamkan al-Quran di musala kecilnya. Dia tidak bertemu siapa pun kecuali istrinya setiap akan melaksanakan salat berjamaah. Seharian pula Dul Kamid berpuasa. Jadi, tak mungkin dia makan barang yang bukan haknya. Menjaga kehalalan makanan merupakan hal yang amat penting baginya. Meski tergolong keluarga yang sederhana, tapi Dul Kamid merupakan orang yang teguh menjalankan kehidupan beragama. Keberagamaan Dul Kamid lebih pada perilaku kehidupannya. Dia bukan orang yang pandai berceramah mengutip firman-firman Tuhan atau sabda-sabda Rosul. Apalagi, sampai mengkafirkan dan menganggap orang lain sesat. Dul Kamid juga tidak menampakkan perilaku ibadahnya secara terang-terangan dengan memakai jubah, serban, atau memanjangkan jenggot dan menghitamkan dahinya. Dia berdandan laksana orang tani desa pada umumnya. Hanya songkok hitam yang sering menemaninya. Dakwah bil hal begitu para mubalig menyebutnya. Ketika semua orang berlomba-lomba mengkomersilkan dirinya—termasuk para mubalig—Dul Kamid justru berusaha mewakafkan dirinya kepada umat. Dia tanami halaman di pekarangan rumahnya dengan kebutuhan seharihari. Ada pohon kelor, pisang, papaya, kemangi, ranti, dan cabe. Ada juga tanaman obat, seperti jeruk nipis, jahe, sirih, kunyit, dan temulawak. Hampir setiap hari para tetangganya mampir untuk mencari keperluan sehari-hari di pekarangannya tanpa dipungut biaya. “Saya bukan orang pandai mengaji, juga bukan orang yang kaya, maka beginilah cara saya berdarma kepada masyarakat.” Ujarnya ketika ditanya tetangga perihal hasil kebunnya yang diobral tanpa dijual. “Tapi kan itu bisa jadi sumber penghidupan sampean, Pak?” Buru si tetangga. “Ah, kalau masalah itu biar Allah saja yang mengatur. Insyaallah niat baik akan dibalas kebaikan pula.” Pungkas Dul Kamid dengan mantap. Selain kedermawanannya, Dul Kamid juga dikenal sebagai orang yang menjaga makanannya. Hampir semua makanan yang dikonsumsi harus diketahui asalusulnya. Beras yang dimakan, hasil dari panen di sawahnya sendiri. Laukpauknya berasal dari kolam ikan atau ternak unggas di belakang rumahnya. Hampir semua didapat dari hasil jerih payahnya sendiri. *** Tiba-tiba Dul Kamid terperanjat di tengah

lamunannya. “Apakah dari barang itu?” Gumam Dul Kamid mengingat sesuatu. Dul Kamid bergegas membangunkan istrinya. “Dinda.” Dul Kamid membangunkan istrinya dengan mesrah. Sang Istri menggeliat bangun, “Ada apa Kanda?” “Dinda dapat mana air susu tadi?” Tanya Dul Kamid. Menanyakan susu yang diminumnya ketika berbuka puasa. “Bu Bakri, tetangga sebelah.” jawab istrinya. “Memangnya ada apa, Kanda?” Sang Istri balik bertanya dengan mata terkesiap setelah bangun. Dul Kamid menceritakan tentang ketidak-tenangan jiwanya dalam beribadah. Setelah menceritakan ikhwal yang terjadi pada dirinya, sang istri menyarankan Dul Kamid menanyakan langsung kepada Bu Bakri terkait asal-usul susu tersebut, “Kanda Tanya langsung saja kepada Bu Bakri.” “Baiklah Din.” Dul Kamid mengangguk. “Tapi hati-hati Kanda kalau bertanya, jangan sampai dia tersinggung.” Istrinya memperingati. Sekali lagi Dul Kamid mengangguk namun dengan tatapan nanar menerawang entah ke mana, di dalam kegelapan kamar yang hanya diterangi lampu pijar warna kuning lima watt itu. *** Setelah salat Subuh, mentari masih mengintip malu di balik cakrawala. Cahayanya tersembul samar-samar, mengupas gelapnya subuh. Burung masih enggan mengoceh. Hanya satu dua suara burung prenjak yang terdengar, seolah mengabarkan hawa di luar masih dingin. Dul Kamid bergegas menemui Bu Bakri. “Maaf Bu Bakri, subuh-subuh begini mengganggu.” Dul Kamid memulai percakapan. Bu Bakri yang sedang menyapu halaman itu kaget. Tidak seperti biasa, Dul Kamid subuh-subuh telah berkunjung ke tetangga. Biasanya sepulang dari sawah baru bersua dengan para tetangga, ngobrol ngalor-ngidul. Namun, dia sangat berhati-hati jika diajak menggibah tetangganya. “Ada apa Kang?” Bu Bakri bertanya. “Apa benar ibu ngasih susu kepada istri saya?” Dul Kamid balik bertanya. “Iya Kang.” Jawabnya penuh keheranan. “Kalau boleh tahu dari mana ibu mendapat susu itu?” “Suami saya yang membawanya kema-

PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOT FAVORIT 2013 NO.

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

A Choliq Baya A Suyono Abdullah Azwar Anas Drs, Achmad Dasuki Achmad Musta’in Achmad Sauqi Achmad Wahyudi, SH Agung Setio Wibowo Drs. Agus Achmadi Andi Mulyo Dr. Andriani Anie Indriastuti, SE Anton Sunartono Ari Pangesti Arvy Rizaldy, SE Bambang Prasetyo P Dr. Bintari Wuryaningsih Dadang Wigiarto Danny Farda M Diva Rosa Dodik Iwa Kusuma Eko Susilo Nur Hidayat Eko Wiyono Emi Hidayati

HASIL (%) NO. NAMA

6% 1,2 %

12 %

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Endang Suliastuty Eva Hesty Faida Faisol Azis Fajar Isnaini Fatchan Himami Hasan Fathurakhman Fery Wellya Ficky Septi Linda Foni Agustin, SE Gede Rado Sudarmanto Dr. Ir. Guntur Priambodo Hadi Widodo Hadi Wijono Handoyo Saputro Hapidi Hardiyono Hariyadi Sugito Dr. Haryanto Hendarto Heru Prastiono, SH Heru Pratista Hery Wijatmoko Romo Hudiono

HASIL (%)

2,4% 9,6% 49,4%

NO. NAMA 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

Hudori, ST Husin Matamim I Made Cahyana Ifuk Fiestiandani Imam Hudori Indah Purwantini Ipung Purwadi Ira Damayanti Ira Stephani Rawung Irawati Irma Noervadila Irwan Setiawan Ir. Iwan Aziz Siswanto Joko Sutrisno Joko Triatni Dr.Joseph Atmadja Kelik Dwi Kuncoro Dr. Kundofir Luqman Hakim M Hidayat M Sahlan M Said Mafrocatim Nikmah Maftuha Kiswah

HASIL (%)

3,6%

2,4 %

7,2%

NO. 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

rin.” Bu Bakri memberi tahu. “Untuk pastinya saya kurang tahu. Tunggu suamiku saja. Dia masih mengairi sawah.” Ujarnya. Dul Kamid berpamitan. Dul Kamid kembali pulang. Ditemani sinar mentari yang menelusup di balik dedaunan. Dul Kamid mengayunkan kakinya dengan gontai. Gemericik suara burung di ranting pohon rambutan di seberang jalan rumah Bu Bakri tak terdengar merdu di telinga Dul Kamid. Jalan setapak yang menghubungkan rumahnya dan Bu Bakri terasa jauh dan tampak mengecil di ujung sana. Pikirannya kembali kacau mengingat aliran darah yang tercampur dengan air susu yang tak jelas asal-usulnya itu. *** Agak siang, akhirnya datang juga Pak Bakri, suami Bu Bakri. Tak berapa lama, Dul Kamid kembali datang. Setelah berbasa-basi Dul Kamid langsung menanyakan perihal susu yang diberikan kepada istrinya itu. “Maaf sebelumnya, Pak.” Dul Kamid bersopan santun. “Kemarin istri saya mendapat susu dari istri bapak. Kalau boleh tahu dari mana bapak mendapatkan susu tersebut?” Tanyanya. “Itu dibagi-bagikan Pak Jontang kemarin.” Pak Bakri memberi tahu asal-usul susu tersebut. “Pak Jontang?” Dalam hati Dul Kamid bertanya-tanya. “Siapa Pak Jontang itu?” Setelah diberi tahu alamat Pak Jontang, Dul Kamid meluncur ke rumah Pak Jontang. Dengan mengendarai sepeda kumbang lawas, Dul Kamid berangkat mencari rumah Pak Jontang. Alamat yang ditunjukkan Pak Bakri tertuju pada kompleks perumahan mewah di tengah kota. “Bu, tahu rumahnya Pak Jontang?” Dul Kamid bertanya kepada ibu-ibu penjaja kue. Dengan hanya terdiam, ibu itu menunjuk ke arah belakangnya. Sebuah rumah besar nan mewah dibanding rumah tetangga-tetangganya. Sesampai di rumah Pak Jontang, Dul Kamid tertegun beberapa saat. Dul Kamid melihat poster besar di depan rumah Pak Jontang. “Dukung PAK JONTANG. JUJUR tepercaya membawa AMANAT rakyat.” Begitulah tulisan di poster tersebut dengan gambar setengah badan Pak Jontang, yang salah satu tangannya mengepal ke atas. Pak Jontang ternyata anggota dewan NAMA

Drs. Mahmudi MPDi Drs. Mahmudi, MM Malik Eko Sujarno Maskur Ali Mentik Rohimah Mia Ms Michael Edy Hariyanto Mujiono Muslimin Fasya Nanang Masbudi Nanang Nur Ahmadi Nano Hermawan Dra. Niamilah Nihayatul Hafiroh Ning Sari Novita Ratnaningtyas Nurlia Viliana Paidi, ST Pitoyo R Bomba Sugiarto Rahmat, MHum Ratna Farida Retno Herlina Risano M Saleh Dr.Rusdi Dziban, SPb Samsuddin Adlawi Ir. Samsul Hadi Saroni, H

HASIL (%) NO.

4,8%

101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128

yang akan maju lagi pada pemilihan legislatif tahun depan. Meski orang miskin dan tidak berpendidikan tinggi, berita tentang situasi dan kondisi bangsa yang penuh kebobrokan diketahui Dul Kamid. Meski hidup di desa kecil, tapi sarana informasi seperti televisi dan koran telah masuk, meski hanya ada di warung-warung kopi. Dul Kamid bergumam dalam hati, “Apa mungkin susu yang dibagikan Pak Jontang adalah bentuk penyuapan kepada para pemilih? Atau, uang untuk membeli susu tersebut hasil korupsi uang negara yang dikumpulkan dari pajak rakyat? Atau mungkin susu itu sebenarnya hak orang lain, yang oleh Pak Jontang tidak disampaikan kepada yang berhak?” Segala kemungkinan negatif terkait asal-usul susu tersebut lalu-lalang di benak Dul Kamid. “Ah, saya tidak boleh su’udzon.” Dul Kamid menepispikirannegatifnyatentangPakJontang. Akhirnya Dul Kamid memberanikan diri masuk ke rumah mewah berpagar tinggi berwarna abu-abu itu. “Assalamualaikum.” Dul Kamid menguluk salam sambil memencet tombol putih di pagar rumah. Meski berkali-kali Dul Kamid memencet bel dan berulang-ulang memekikkan salam, tetap tak kunjung ada jawaban. Akhirnya Dul Kamid membuka pintu gerbang yang ternyata tidak dikunci itu. Pos satpam di balik pintu gerbang itu juga kosong. Si satpam entah ke mana, hanya ada pentungan yang tergeletak di atas buku tamu. Radio di atas lemari juga masih menyala, tapi hanya mengeluarkan suara kresek-kresek tak jelas. Tampaknya si satpam terburu-buru meninggalkan ruangannya sampai-sampai tidak sempat membetulkan gelombang radionya. Setelah Dul Kamid tidak menemukan orang di pos satpam, dia langsung menuju rumah besar itu. Ah, betapa terperanjatnya Dul Kamid ketika melihat rumah tersebut lebih dekat. Police Line membentang di depan pintu masuk. Lebih terperanjat lagi ketika Dul Kamid melihat sebuah mobil Avanza hitam bertulisan, “Komisi Pemberantasan Korupsi” di kaca belakang. “Astagfirullahal adzim pikiran saya benar. Saya telah memakan barang haram. Itu yang mengganggu ibadahku.” *) Santri dan pemuda NU Banyuwangi.

NAMA Slamet Subandi Soekardjo Soenarko Wijaya Sofia Cholisa Sri Suryani, SE Sri Utami F Sugihono H Sugirah, SPd Sumantri Soedomo Suminto Supriyanti, SE Syamsul Arifin Syukron M Hidayat Dr. Taufik Hidayat Drs. H Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Virda Damayanti Warang Agung, ST Waridjan Wendriawanto Wiwik Eko Lestari H Yayak Mulyadi Yus Kadarisman Yusieni Yustianus S Soetanto Dr. Zaenal Arifin Zubaidi, SC

HASIL (%)

1,2%


BERITA UTAMA

Minggu 29 September 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Tergigit 32 Ekor, yang Mati 30 Ekor n ANJING... Sambungan dari Hal 29

Kambing milik Junaidi diserang sekitar pukul 18.30. Serangan tersebut terjadi saat warga melaksanakan salat Isak berjamaah di masjid dan musala. Saat ditemukan sang pemilik, kambing yang diserang itu masih meneteskan darah segar. Darah segar juga terlihat berceceran di kandang kambing tersebut. Hingga kemarin siang (28/9), kambing berbulu hitam kombinasi putih milik Junaidi itu masih bertahan hidup. Jika sebelumnya anjing liar me nyerang anak kambing, kali ini anjing liar menyerang kambing dewasa yang sudah siap menjadi kambing kurban. War ga setempat sebetulnya melihat anjing liar yang memangsa kambing milik Junaidi itu. Mes ki lokasi kejadian sudah dikepung ratusan warga, tapi an jing liar itu tidak berhasil ditangkap. Sementara itu, Junaidi lebih

m e m p e rc a y a i p e n y e r a n g kambing miliknya adalah binatang aneh, seperti yang pernah dilihat Bu Sai di Du sun Ke bundadap beberapa hari sebelumnya. Meski kini masih hidup, kemungkinan besar kambing tersebut tidak akan lama bertahan hidup. Sebab, puluhan kambing yang pernah diserang, akhirnya mati. Padahal, beberapa kambing sudah disuntik oleh mentari hewan setempat agar bertahan hidup. Nyatanya hewan-hewan itu tidak bisa bertahan hidup. “Setelah digigit, ke kebalan tubuh kambing menurun dan berujung kematian,” jelas mantri hewan Dinas Pe ter nakan Banyuwangi, Sodik. Dengan demikian, jumlah kam bing warga Kecamatan Licin yang diserang anjing liar ber tambah menjadi 32 ekor. Dari 32 ekor kambing itu, yang sudah dinyatakan mati 30 ekor. Ha nya dua ekor yang masih bertahan hidup.

Warga Dusun Kebundadap pun melakukan berbagai cara demi mencegah serangan anjing liar itu berlanjut. Selain menempuh cara ilmiah, warga juga melakukan cara-cara supra natural. Setiap malam, warga bergadang melakukan ritual tertentu demi mengusir

anjing liar itu. Semua warga diwajibkan mengikuti ritual itu. Tidak ada alasan bagi warga tidak mengikuti ritual itu. “Warga sudah sepakat menggelar doa khusus. Semua warga wajib ikut,” tandas pelaksana tugas Camat Licin, Muhammad Lutfi. (afi/c1/bay)

Sepi karena Warga sedang Bekerja n BELASAN... Sambungan dari Hal 29

Dia pun langsung memberi tahu warga terkait peristiwa tersebut. Menurut Blegeng, saat dia tahu, api sudah sangat besar dan belasan ekor kambing terperangkap tidak bisa keluar. ”Saat saya berteriak minta tolong, api sudah membesar,” terangnya. Teriakan itu mengundang banyak warga ke lokasi kejadian.

Tanpa menunggu lama, warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya. ‘’Beberapa saat kemudian, api bisa dipadamkan,’’ jelasnya. Sayang, meski api berhasil dipadamkan, tapi semua kambing tersebut tidak selamat. ‘’Kambing-kambing di dalam kandang itu mati semua. Tetapi, setidaknya api tidak merambat ke rumah Pak Winarto,” jelasnya. (ton/c1/bay)

Belasan Pelabuhan Kecil Dijaga n SIAPKAN... Sambungan dari Hal 29

“Pelabuhan Ketapang kita tetapkan berstatus siaga,” katanya. Status siaga untuk Pelabuhan Ketapang itu, jelas dia, sudah ditetapkan sejak Jumat (27/9) lalu. Status itu akan te rus diberlakukan hingga per temuan para kepala negara itu usai. “Dengan status siaga, maka personel yang akan kita

tegaskan bertambah,” ujarnya. Pada hari biasa, terang dia, anggota yang ditugaskan menjaga pelabuhan penyeberangan itu 30 personel. Dengan status siaga, masih kata dia, anggota pol res yang akan disiagakan di sekitar Pelabuhan Ketapang 139 personel. “Masih ada tambahan dari Polda Jawa Timur,” ungkapnya. Pasukan dari Polda Jawa Timur yang akan diterjunkan ke

Banyuwangi itu, lanjut dia, di antaranya satu kompi Brimob, satu unit penjinak bom (jibom), dan sniper (penembak jitu). “Pasukan dari Polda Jawa Timur itu akan mengamankan pelabuhan dan sekitarnya,” cetusnya. Sujarwo menyebut, pengamanan menjelang KTT APEC di Bali bukan hanya dilakukan di Pelabuhan Ketapang. Sebanyak 14 pelabuhan kecil dari wilayah Kecamatan Wongsorejo hingga

Kecamatan Pesanggaran juga akan dijaga ketat aparat kepolisian. “Semua akses menuju Bali akan dijaga ketat,” katanya. Pengamanan di setiap pela buhan kecil, Sujarwo menyampaikan, akan dilakukan 10 personel kepolisian. Semua anggota di polsek akan ditugaskan menjaga pelabuhan di daerahnya. “Di setiap pelabuhan kecil, kita siapkan banyak personel,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Pelaku Kabur ke Arah Kalipuro n PERAMPOK... Sambungan dari Hal 29

Selain menelusuri hasil deteksi yang dilakukan, lanjut dia, pihaknya juga mengembangkan sejumlah keterangan dari saksi korban. Berdasar pengakuan korban, para pelaku sepertinya sudah mengerti kondisi keluarga korban. “Pelaku minta uang kepada korban,” cetusnya. Saat beraksi sekitar dua jam itu, masih kata kapolsek, para perampok sempat menyebut dari Surabaya. Saat berkomunikasi, di

antara perampok ada yang menggunakan bahasa Jawa dialek Suroboyoan. “Berlogat Surabaya atau memang asli Surabaya, masih kita dalami,” ungkapnya. Kapolsek menyebut tidak memiliki banyak data terkait perampokan di rumah korban yang rumahnya dikelilingi sawah itu. Sebab, rumah korban cukup jauh dari perumahan warga. “Warga tidak ada yang tahu saat ada perampokan,” cetusnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, perampokan kembali terjadi. Kali ini lima

perampok menyatroni rumah Khoerotun, 35, warga Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Ke camatan Glagah. Setelah melumpuhkan penghuni rumah, perampok bersenjata parang dan celurit itu membawa kabur perhiasan emas, uang tunai, dan keris pusaka. Saat ini pelaku masih dalam pe ngejaran polisi. Kemarin, dua anggota Polsek Glagah memintai keterangan Khoerotun, suami, dan anaknya. Ada dugaan, pelaku paham betul kondisi ru mah yang kanan-kirinya

sawah tersebut. Kawanan penjahat itu juga bisa dengan mudah masuk ke rumah perempuan yang sehari-hari bekerja di kantin objek Wisata Tamansuruh tersebut. Pelaku tidak hanya membawa kabur perhiasan emas berupa kalung dan cincin. Mereka juga me ngancam korban dengan senjata tajam. Khoeratun ditodong parang, sedangkan suaminya yang kondisinya stroke dikalungi celurit. Anak Khoeratun yang masih berusia 11 tahun juga diintimidasi. (abi/c1/bay)

Pertumbuhan Ekonomi Bisa Lebih Cepat n DISARANKAN... Sambungan dari Hal 29

Sebelum ke Banyuwangi, Anish mengaku banyak menda pat cerita dari kawannya di Kementerian Pemuda dan Olah raga dan Kadin. Kesan yang ditangkap Prof. Anish tentang Bupati Anas adalah kesan yang baik. “Saya datang ke sini berusaha untuk menawarkan be berapa hal yang bisa saya bantu demi memajukan Banyuwangi,” jelasnya. Menurut dia, Banyuwangi harus membangun dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah daerah harus mencari terobosan agar orangorang cerdas asal Banyuwangi kembali ke kampung halaman untuk membangun kotanya.

Bukan sebaliknya, kata Prof. Anish, orang cerdas Banyuwangi pergi meninggalkan kotanya untuk tinggal dan bekerja di Surabaya, Yogyakarta, Malaysia, atau Dubai. Pada dasarnya, kata dia, ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan apabila ada pihak luar datang ke Banyuwangi. Prof. Anish mengungkapkan, ada banyak hal menarik yang ditemui di Banyuwangi. Beberapa potensi itu merupakan aset penting dan kesempatan baik untuk mengembangkan daerah ini. Saat bertemu Bupati Anas Rabu (25/9) lalu, Prof. Anis menyarankan agar bupati merangkul seluruh stakeholder. Dalam pertemuan itu, dibicarakan beberapa potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan.

Bupati Anas, kata Prof. Anish, se ring mencari benchmark dalam mengembangkan ecotourism dan pendidikan. Agar mendapatkan benchmark, pemkab harus berani terus-menerus menggali potensi yang ada. Ibarat sebuah meja, di atasnya ada berbagai barang yang akan dipilih. Yang harus dipikirkan dan dikonsep dengan matang adalah bagaimana membuat Banyuwangi menjadi tempat yang menarik bagi kaum muda untuk ditinggali, bukannya malah ditinggalkan. Prof. Anish mengaku sangat suka melihat suatu daerah berproses, bukan hasil akhirnya, tapi prosesnya. Dalam waktu dekat, dia berjanji akan kembali ke Banyuwangi untuk membicarakan lebih lanjut rencana

ke depan dan apa yang harus dilakukan di Banyuwangi. “Kedatangan saya kali ini sekaligus memotret kondisi di lapangan,” ujar profesor asal Yugoslavia itu. Prof. Anish mengatakan, perkembangan ekonomi adalah hal yang sangat penting. Masya rakat rela meninggalkan ta nah ke lahiran demi masa de pan dan lingkungan yang lebih baik. Jika ingin mengembangkan eko nomi dengan baik, bu tuh waktu 20 tahun untuk mem bangun tempat ini dengan serius. Tetapi, bukan tidak mungkin perkembangan ekonomi Banyuwangi akan melesat lebih cepat karena rakyat Banyuwangi cukup dinamis. “Potensi itu perlu dikelola dengan baik,” tambah Prof. Anis lagi. (afi/c1/bay)

Tidak Didenda atau Sidang Tipiring n TAK HAFAL... Sambungan dari Hal 29

Hanya suara para PSK membaca Surat al-Ikhlas dan al-Fatihah yang terdengar. Saat membaca surat-surat pendek Alquran itu, ekspresi yang ditunjukkan mereka macam-macam. Ada yang memejamkan mata demi menambah kekhusyukan. Ada juga yang biasa-biasa saja. Ada juga yang sesekali terlihat cengengesan saat digoda seseorang di kantor Satpol PP Situbondo itu. Usai membaca surat-surat pendek itu, wajah mereka terlihat cukup semringah. Apalagi, mereka tahu mereka tidak akan ditipiring. Mereka akan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing tanpa harus merasakan pengapnya jeruji tahanan atau membayar denda. “Kalau tahu akan

ditangkap dan disanksi seperti ini, saya tidak ke sini (Situbondo) Pak,” kata Fitria Anggraeni. Dia mengaku, ke Jawa Timur ingin mencari pekerjaan. Sayang, karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, akhirnya dia terjerembap ke lembah hitam. Beda halnya dengan Nuriyani. Perempuan 34 tahun itu mengaku “hijrah” ke Situbondo karena tempat bekerja di kawasan Ketapang, Banyuwangi, sudah ditutup. “Akhirnya saya ke Situbondo. Saya baru empat bulan di sini,” terangnya. Sejumlah pihak hadir saat para PSK itu disanksi membaca Selawat Nariyah. Di antara yang hadir adalah Kasatpol PP Agung Wintoro, Sekretaris MUI Ha mid Jauharul Fardli, dan perwakilan Komisi Penanggulangan AIDS. Sebelum mem-

ba ca Selawat Nariyah, mereka diberi tahu tentang bahaya Aids oleh Komisi Penanggulangan AIDS. Selain itu, mereka juga diberi siraman Rohani oleh MUI. Saat sesi ceramah agama itu, banyak PSK yang mengucurkan air mata. Mereka tam pak menyesal saat sekretaris MUI menyampaikan tentang dosa-dosa dan siksaan Tuhan di dunia dan di akhirat. “Semoga nanti mereka benar-benar insyaf. Semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka,” kata Hamid. Mereka juga diminta berkomitmen tidak kembali menjadi PSK dan mencari pekerjaan lain yang halal. “Mudah-mudahan tangisan para perempuan ini bersamaan dengan hidayah Allah, sehingga kehidupan mereka akan lebih baik di masa mendatang,” kata Hamid. (c1/bay)

Berperan Kendalikan Pertumbuhan n JADI... Sambungan dari Hal 30

Salah satu indikasinya, Bupati Anas melakukan terobosan memperkuat kelembagaan KB dari “kantor” menjadi “badan”, yakni Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB). “Satu lagi amanat UU 52/2009 yang belum dilaksanakan, yak ni pembentukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKB). Saya percaya, dalam waktu dekat itu segera dibentuk,” ujar mantan Wakil Menteri Pendidikan itu. Fasli mengatakan, poin program KB yang dilakukan pemerintah adalah mencetak generasi yang memiliki daya saing tinggi. Tidak hanya generasi yang memiliki daya saing di In-

donesia, tapi juga secara global. Demi melahirkan generasi yang memiliki daya saing itu, anak Indonesia harus dijaga dengan baik sejak dalam kandungan. “Anak lahir jangan sampai sudah memiliki masalah, karena tidak direncanakan,” jelasnya. Bupati Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi berko mitmen menyukseskan pro gram KB. Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Banyu wangi tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan pe ngendalian pertumbuhan pendudukan. “Program KB ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya. Saat ini, ungkap Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pendidikan pranikah bagi ca-

lon pengantin. Khotbah nikah diminta tidak hanya menyampaikan pesan agama tentang tata cara bersuci, tapi juga pesan agama tentang pentingnya gizi anak. Karena itu, calon pengantin wajib memiliki pengetahuan yang cukup tentang gizi agar anak yang dilahirkan menjadi generasi berkualitas. “Petugas KUA di kecamatan berkolaborasi dengan aparat pemerintah daerah di kecamatan akan memberikan pendidikan pranikah kepada calon pengantin,” tegas Bupati Anas. Usai memberikan penghargaan kepada Bupati Anas, Kepala BKKBN meninjau pameran produk UKM di lokasi. Selain itu, Fasli juga mengunjungi Pendapa Sabha Swagata Blambangan. (afi/c1/bay)

Serahkan Dokumen Foto dan Video n TUNTAS... Sambungan dari Hal 30

Perspektif saya sebagai kuasa hukum, kehadiran kita dan saksi beserta barang bukti, memiliki bobot pembuktian yang cukup dari segi hukum,” tandas Anwar. Dia mengatakan, tidak semua saksi diajukan ke Bagian Pemerintahan. Ada saksi penting yang sengaja tidak diikutkan. Saksi itu dipersiapkan

jika sengketa pilkades itu harus menempuh jalur hukum di pengadilan. “Langkah itu akan kami ambil jika Tim Fasilitator bekerja secara normatif saja,” tegasnya. Anwar membocorkan, sejumlah alat bukti yang diserahkan ke Bagian Pemerintahan Pemkab adalah foto dan video yang menunjukkan intervensi Camat Banyuputih, anak di bawah umur ikut mencoblos, dan membawa undangan milik orang lain. (pri/c1/bay)

Baliho masih Bertebaran n PANWASLU... Sambungan dari Hal 31

Caleg bisa memasang spanduk dengan ukuran maksimal 1,5 meter kali 7 meter di satu zona yang ditetapkan KPU atau KPU daerah bersama pemerintah daerah setempat. Nyatanya, berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, baliho caleg masih bertebaran

di seantero wilayah Bumi Blambangan. Bahkan, tidak sedikit caleg yang memasang le bih dari satu baliho di satu desa/ kelurahan. “Kami berharap KPU dan pemkab segera menentukan zonas pemasangan alat peraga kam pa nye, lalu dibawa ke forum tingkat kabupaten guna disepakati bersama,” cetus Rorry. Rorry mengaku telah menginstruksikan Panitia Pengawas

Kecamatan (Panwascam) dan Petugas Pengawas Lapangan (PPL) untuk me-listing zona steril atribut kampanye di wilayah kerja masing-masing. “Hasil koordinasi di tingkat desa dan ke camatan akan diserahkan ke Panwaslu. Begitu juga yang di lakukan KPU. Selanjutnya, daftar zona steril tersebut dibawa ke forum tingkat kabupaten,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Luas Lokasi Wisata 2,5 Ha n UMBUL... Sambungan dari Hal 36

Bagi para pengunjung yang datang dari arah selatan (Genteng) dan barat (Kalibaru), bisa melintasi jalur provinsi. Begitu sampai di pertigaan Dokaran, Desa Tulungrejo, pengunjung bisa belok ke arah utara sampai di stasiun KA Sumberwadung. Sekitar 100 meter barat stasiun KA tersebut ada pertigaan. Pengunjung belok ke kanan alias ke arah utara. Setelah menempuh jarak sekitar empat kilo-

meter dari pertigaan stasiun itu, pengunjung belok lagi ke kiri. Kurang lebih tiga kilometer kemudian, pengunjung bisa menemukan dua tempat wisata air berjajar di utara jalan. Nah, wisata Umbul Bening adalah tempat wisata yang berada di sebelah barat. Seluas 2,5 hektare dan terletak di perkampungan yang dikelilingi persawahan asri. Begitu sampai di lokasi, suasana sejuk nan asri langsung terasa. Areal parkir kendaraan cukup memadai dengan dikelilingi beberapa

kolam ikan. Tersedia banyak gazebo untuk pengunjung bersantai. Begitu masuk ke lokasi wisata Umbul Bening, suasana menyenangkan begitu terasa. Sambutan pegawai yang ramah, pemandangan alam yang bersih, dan tertata rapi, serta gemericik air yang jernih, membuat pengunjung betah ber lama-lama berwisata di tempat ini. Penasaran? Silakan buktikan sendiri dan datang ke tempat wisata air Um bul Bening. (azi/c1/bay)

Latihan Tiga Kali Sepekan n BANGUN... Sambungan dari Hal 36

Sehingga, para pengunjung Wisata Air Umbul Bening tidak hanya bisa menikmati wisata air, tapi juga bisa adu nyali di sirkuit tersebut.

Setelah adu nyali di lintasan grasstrack, pengunjung bisa langsung mandi di kolam renang dengan air yang jernih dan sejuk. “Biasanya seminggu tiga kali banyak yang latihan ke sini,” kata Owner Wisata Air Umbul Bening, Ficky Septalinda.

Ke depan, tidak menutup kemungkinan areal wisata Umbul Bening tersebut diperluas dan sirkuit itu diperlebar. Sehingga, pengunjung benar-benar terpuaskan dengan layanan dan fasilitas Umbul Bening. (azi/ c1/bay)

Tabrak Pikap, Perempuan Meninggal SITUBONDO - Pengendara motor Honda Vario bernopol DK 2195 IA meninggal dunia setelah tabrakan dengan pikap bernopol L 9004 QT di Jalan Raya Desa Kotakan, Situbondo, sekitar pukul 04.30 kemarin (28/9). Korban tewas bernama Komariyah, 36, warga Desa Tanjung Glugur, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Saat itu, korban mengendarai motor dari arah selatan ke utara dengan kecepatan tinggi. Perempuan itu diduga sedang mabuk saat mengendarai sepeda motor tersebut. Sesampai di jalan menikung dengan kondisi cukup gelap di Desa Kotakan, korban melaju terlalu ke kanan dan melewati markah jalan. Pada saat bersamaan, melaju dari arah berlawanan Isuzu Panther pikap berwarna biru yang dikemudikan Herman Heptarius, 39, warga Desa Curahjeru, Kecamatan Panji. Di tikungan depan SMPN 2 Kotakan itu, tabrakan tidak terelakkan. Pengendara Honda Vario terlempar beberapa meter. Komariyah mengalami luka robek di beberapa bagian tubuhnya. Akibat parahnya luka yang dialami, korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Kon-

NUR HARIRI/RaBa

EVAKUASI: Jasad korban diturunkan dari mobil di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo kemarin (28/9).

disi motor korban rusak parah, sedangkan pikap hanya mengalami kerusakan di kabin depan. “Kejadian pastinya tidak tahu. Warga hanya mendengar suara tabrakan,” kata Salim, seorang pengendara motor yang melintas di lokasi sesaat setelah kejadian. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, insiden tersebut lang sung menjadi perhatian warga sekitar. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian mengevakuasi korban ke kamar mayat RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. “Jam segini dari mana dia, kasihan,” kata Mariana, warga yang melihat evakuasi korban di RSUD. Usai mengevakuasi korban, petugas mengamankan bangkai

Honda Vario dan pikap yang terlibat kecelakaan. Petugas juga memintai keterangan pengemudi pikap, Herman Heptarius, di Mapolres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situ bondo, AKP Wahyudi menga takan, kecelakaan maut itu masih dalam penyelidikan. “Sampai saat ini masih diselidiki. Selain pengemudi pikap, saksi-saksi juga akan dimintai keterangan,” kata Wahyudi. Hasil olah TKP, kecelakaan tersebut diduga akibat pengendara motor terlalu ke kanan hingga melewati markah. “Kondisi jalan cukup gelap. Diduga, karena pengemudi motor terlalu ke kanan, terjadilah tabrakan,” jelas AKP Wahyudi. (rri/c1/bay)


MINGGU l 29 SEPTEMBER 2013 l HALAMAN 36

Umbul Bening n Wisata Air Paling Jernih KOMPLEKS Wisata Air Umbul Bening milik anggota DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda, ini terletak di lereng Gunung Raung, Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Menuju ke lokasi tersebut, ada banyak alternatif jalan yang bisa

dilalui. Bagi pengunjung yang datang dari arah Banyuwangi, Rogojampi dan sekitarnya, bisa menempuh jalur dari Perempatan Karangsari, Kecamatan Sempu, ke arah barat. Begitu sampai di pertigaan Damsari, Desa Darungan, Kecamatan Sempu, pengunjung bisa belok ke kanan atau utara mengikuti jalan raya ber-hotmix sampai Stasiun Kereta Api (KA) Sumberwadung, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore n Baca Umbul...Hal 35

MIRIP PULAU: Salah satu kolam renang anak yang berbentuk bundar dengan daratan dan gazebo di bagian tengahnya ini menjadi salah satu ikon Wisata Umbul Bening, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

Koleksi Buku Perpustakaan Lengkap WISATA Air Umbul Bening di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, ini bukan hanya dikemas menarik dan seindah mungkin untuk ber wisata air. Lebih dari itu, lokasi ini juga menonjolkan bagaimana berwisata yang mendidik. Sehingga, di dalam areal kolam renang ini, pihak pengelola menyediakan ruang khusus perpustakaan. Ruangan yang terletak di sisi selatan itu dilengkapi banyak koleksi buku. Tersedia buku budaya, agama, pendidikan, sampai buku untuk anak-anak. Semua jenis bacaan tersedia di ruang perpustakaan tersebut. Pengunjung bisa memilih buku sesuai selera masing-masing. Dengan demikian, pengunjung yang datang ke Wisata Um bul Bening bukan hanya bisa merasakan kesenangan ber libur. Pengunjung juga bisa menambah wawasan keilmuan. Bukan hanya itu, bagi kalangan pelajar dan ma hasiswa, pengelola Umbul Bening juga menyediakan fasilitas bumi perkemahan. Mereka bisa menginap dan berkemah di tempat tersebut. “Sudah se ring tempat ini dijadikan lokasi perkemahan. Kami juga menyediakan aula untuk tempat pertemuan,” kata Owner Wi sata Umbul Bening, Ficky Septalinda.

Bangun Fasilitas Grasstrack untuk Crosser Pemula SELAIN memberikan fasilitas kolam renang sebagai ikon, Wisata Air Umbul Bening juga menyediakan fasilitas grasstrack untuk para crosser pemula. Luasnya 5.000 meter persegi dan n terletak di sisi barat. Lokasi tersebut sering di-gunakan latihan para pemula.. Mereka datang bukan hanya dari ri sekitar Wisata Umbul Bening. g. Namun, juga dari berbagai ai daerah di Banyuwangi n

Baca Bangun...Hal 35

MAINAN TUPAI: Treadmill tradisional berbentuk lingkaran.

Selain perpustakaan dan fasilitas Bumi Perkemahan, masih di areal Umbul Bening, juga ada wisata kuliner. Berba gai masakan khas daerah berjajar di sisi selatan tempat tersebut. Sehingga pengunjung yang merasa lapar dan haus atau sekadar ingin merasakan ma kanan khas daerah, bisa mendapatkan dan menikmatinya di lokasi wisata. Stan kuliner tersebut berjajar dengan stan penjualan souvenir khas Banyuwangi dan khas Umbul Bening. “Pengunjung yang ingin bawa oleh-oleh untuk keluarga bisa memilih-milih di sana. Harganya terjangkau,” tandasnya. (azi/c1/bay)

TEMPAT ISTIRAHAT: Banyak gazebo tersedia di sekeliling kolam renang Umbul Bening.

Sediakan Kolam Renang Education HAL yang paling menarik dikunjungi di lokasi wisata Umbul Bening adalah kolam renangnya. Sebab, air di kolam tersebut benar-benar bening karena bersumber dari mata air Gunung Raung yang masih alami. Bahkan, sudah dinyatakan pihak berwenang sebagai air terbaik. Nah, Umbul Bening menyediakan kolam renang untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Semua lengkap di sana. Setiap pengunjung bisa memilih kolam renang sesuai selera dan usia masing-masing. Meski sudah dinyatakan sebagai air terbaik, tapi pihak pengelola tetap mem perhatikan kebersihan kolam renang. Sehingga, setiap malam selalu dikuras dan dibersihkan. “Besoknya, ketika pengunjung berdatangan, kondisi kolam benar-benar bersih dan siap dinikmati,” kata Owner Umbul Bening, Ficky Septalinda. Yang menarik dan membuat hati terasa nyaman, di seke-

liling kolam renang anak-anak, remaja, dan dewasa, tersebut ada gazebo-ga zebo un tuk pengunjung bersantai. Pengunjung bisa rileks di gazebo itu sembari menunggu keluarga atau rekannya berenang. Sementara itu, salah satu kolam renang di Umbul Bening digunakan khusus pendi dikan renang. Luasnya 15 meter x 50 meter dan kedalaman satu sampai dua me ter. Kolam renang tersebut juga dilengkapi pelatih atau pen didik yang sudah mengantongi sertifikat. Sehingga, para pe ngunjung yang ingin belajar renang di tempat ini dan tidak memiliki pelatih renang, tak perlu khawatir dan repot. Para pengunjung yang hendak belajar renang, mereka bisa berlatih renang gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas. “Silakan datang dan berlatih, kolam yang kita sediakan berkelas nasional,” kata Ficky Septalinda. (azi/c1/bay)

JERNIH: Kolam air tumpah disukai anakanak di Wisata Umbul Bening, Glenmore.

UNIK: Bangunan berbahan kayu untuk tempat pertemuan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.