28 september web

Page 1

SABTU 28 SEPTEMBER

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Ditodong Parang, Emas Dipreteli n Aksi Perampokan di Mondoluko, Tamansuruh

PEMILU

PPK Listing Zona Steril Atribut Kampanye BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi merespons cepat tertundanya penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) pemasangan atribut kampanye Pem i l i ha n Umu m Le gislatif (Pileg) 2 0 1 4 . L e m b a ga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) tersebut me ngumpulkan se luruh Panitia Pe mi lihan Ke camatan (PPK) di kantor KPU BanyuSIGIT HARIYADI/RaBa Irfan Hidayat wangi untuk menyerahkan daftar zona steril atribut kampanye di wilayah kerja masing-masing kemarin (26/9). Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Irfan Hidayat mengatakan, pertemuan KPU, Panwaslu, pemkab, dan partai politik (parpol), untuk menandatangani MoU pemasangan atribut kampanye Pileg 2014 pada Rabu (25/9) mengalami deadlock lantaran Pemkab Banyuwangi belum memberikan catatan zona steril alat peraga kampanye. Karena itu, kemarin KPU mengumpulkan PPK untuk menyerahkan listing zona steril atribut kampanye di wilayah masing-masing n

GLAGAH - Aksi perampokan kembali terjadi. Kali ini lima perampok menyatroni rumah Khoerotun, 35, warga Dusun Mondoluko, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Setelah melumpuhkan penghuni rumah, perampok bersenjata parang dan celurit itu membawa kabur perhiasan emas, uang tunai, dan keris pusaka. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran polisi. Kemarin, dua anggota Polsek Glagah memintai keterangan Khoerotun, suami, dan anakya. Ada dugaan, pelaku paham betul kondisi rumah yang kanan-kirinya sawah tersebut. Kawanan penjahat itu juga bisa masuk ke rumah perempuan yang sehari-hari bekerja di kantin objek wisata Tamansuruh tersebut dengan mudah. Pelaku tidak hanya membawa kabur perhiasan emas berupa kalung dan cincin. Mereka juga mengancam

korban dengan senjata tajam. Khoerotun ditodong parang, dan suaminya yang kondisinya stroke dikalungi celurit. Anak Khoerotun yang masih berusia 11 tahun juga diintimidasi. Ditemui di rumahnya di Dusun Mondoluko, Khoerotun menyebut pelaku yang menyatroni rumahnya lima orang. Ada yang berbadan tegap, kulit hitam, dan kurus. Seorang pelaku lagi mengenakan masker dengan logat Using n Baca Ditodong... Hal 43

Pukul 03.00. Pelaku kabur lewat belakang dengan cara merusak pintu. Mereka kabur ke persawahan

Kronologis Perampokan Pelaku lain merampas perhiasan yang dikenakan anak Khoerotun. Suami Khoerotun ikut dikalungi celurit. Pria tersebut tidak bisa melawan karena stroke.

Seorang perampok menodongkan parang ke leher Khoerotun. Sejurus kemudian perampok merampas kalung dan cincin yang dikenakan Khoerotun.

Tiga pelaku mengacak-acak kamar dan lemari. Keris pusaka dan uang tunai Rp 300 ribu dibawa kabur perampok. Ponsel ikut diambil.

Barang yang dicuri Kalung emas dan cincin. Berat total 34 gram Uang tunai Rp 300 ribu. Uang tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk siswa tidak mampu

Pukul 01.00 lima orang masuk ke rumah Khoerotun di Dusun Mondoluko, Desa TamanSuruh. Mereka mencongkel kaca nako sebelah selatan.

Ponsel merek Mito Keris pusaka warisan leluhur ikut hilang Kerugian material ditaksir Rp 22 juta

Baca PPK...Hal 43

ADA APA LAGI

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

CJH Banyuwangi Didominasi Perempuan AGUS BAIHAQI/RaBa

BUKTI: Polisi mengamankan sabu-sabu yang dibeli Suprayogi kemarin.

Pembeli Dibekuk, Pengedar Kabur CLURING - Anggota Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi kembali menggagalkan transaksi sabu-sabu (SS). Kali ini, seorang residivis berhasil diringkus saat mengambil SS di rumah Andik, pengedar yang tinggal di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Rabu lalu (25/9) n Baca Pembeli...Hal 43

TOKOH FAVORIT

Ballot Tahap I tak Berlaku MEMASUKI hari pertama tahap II Tokoh Favorit 2013 Pilihan Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi, para pendukung masing-masing tokoh sudah action. Ti dak lama, panitia perlu menunggu m sudah menerima ballot dari masing-masing pendukung. masing Namun, ada satu hal yang Nam ha rus diperhatikan para pembaca; penghitungan ballot di tahap II alias 100 besar ini, peng hi tungan akan dimulai dari nol lagi. ‘’Jadi, jumlah ballot yang masuk di tahap sebelumnya tidak dihitung. Ballot tahap I tidak berlaku di tahap II ini,” jelas panitia Tokoh Favorit 2013 Pilihan Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi, Gerda Sukarno Prayudha, kemarin (27/9) n Baca Ballot...Hal 43

TOKOH FAVORIT

ICHSAN RASYID/RaBa

ANTISIPASI: Bulu kambing dicat warna merah di dalam kandang milik warga di Dusun Kebundadap, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, kemarin.

Dicat Merah, Malamnya Istighotsah LICIN - Kawanan anjing liar ternyata tidak hanya menyerang ternak kambing di Kecamatan Licin, Banyuwangi. Beberapa pekan lalu, kawanan anjing liar juga melukai anak sapi milik warga Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Namun, serangan anjing liar itu tidak sampai mematikan anak sapi tersebut. Anak sapi milik warga itu hanya mengalami luka serius di leher. “Anak sapi ada seekor yang diserang, kalau kambing banyak,” ujar anggota BPD Tamansari, Untung Setiawan, kemarin (27/9). Setelah gagal melumpuhkan anak

Serangan

Anjing

Liar

sapi itu, kawanan anjing liar itu membabi buta menyerang kambing. Maklum, populasi ternak kambing di Desa Tamansari cukup tinggi. Bahkan, di Dusun Kebundadap, Desa Tamansari, setiap warga memiliki ternak kambing. “Setiap rumah di Dusun Kebun-

dadap rasanya memiliki kandang kambing semua,” kata Untung. Karena itu, ketika anjing liar itu menyerang ternak kambing, warga resah. Sebab, ternak kambing men jadi sumber pendapatan warga Dusun Kebundadap. Apalagi, menjelang Idul Adha harga kambing melonjak drastis. Sehingga, serangan anjing liar itu menyebabkan warga was-was. “Populasi kambing di Dusun Kebundadap melebihi jumlah penduduk,” ungkap Plt Camat Licin, Muhammad Lutfi n Baca Dicat...Hal 43

BANYUWANGI - Calon jamaah haji (CJH) yang akan berangkat dari Banyuwangi mendapat luberan dua orang dari Jember. Bila sebelumnya jumlahnya 791 orang, kini menjadi 793 orang. 793 CJH yang akan berangkat itu didominasi kaum perempuan. Persentase perempuan mencapai 52,59 persen. Mereka akan di be rang katkan Kamis (3/10) mendatang. Kepala Seksi Urusan Haji Kementerian Agama (Ke menag) Banyuwangi Mukhlis mengatakan, jumlah CJH asal Banyuwangi baru difinalkan kemarin. ”Jumlahnya 793 orang,” kata Mukhlis. Sebelum menerima dua jamaah dari Jember, sebenarnya dua kursi kosong itu sudah di tawarkan kepada CJH asal Banyuwangi. Nyatanya, empat calon haji yang sudah memenuhi syarat justru menyatakan tidak sanggup berangkat dan minta diundur ta hun depan. “Jadi tambahan kita ambilkan dari Jember,” terangnya. Menurut Mukhlis, CJH sebanyak 793 itu akan tergabung dalam kelompok terbang (kloter)

Rombongan Haji R aji Banyuwang Banyuwangi Berangkat : 3 Oktober 2013 Kloter : 53 dan 54 Total jamaah : 793 orang Laki-laki : 376 orang (47,41 %) Perempuan : 417 orang (52,59 %)

53 dan 54. Tidak semua jamaah berasal dari Banyuwangi. ada delapan CJH asal Jember dan satu orang asal Jakarta. “Sebelumnya, ada 2 CJH asal Banyuwangi yang keluar dan berangkat dari Surabaya,” ungkapnya n

Mengunjungi Kampung RT 08, RW O1, Dusun Krajan, Genteng Kulon

Permukiman Padat yang Tak Terkesan Kumuh Gelar kampung paling bersih tahun ini disabet RT 08, RW 01, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Seperti apa kiat kampung tersebut meraih juara 1 Banyuwangi Hijau & Bersih?

SUASANA kawasan ibu kota Kecamatan Genteng sore itu tampak cerah. Lalu-lalang kendaraan di jalan-jalan protokol cukup ramai. Aktivitas warga cukup beragam sesuai kesibukan masing-masing. Selain ramai, permukiman di wilayah Genteng cukup padat. Saking banyaknya tempat hunian, banyak

95 cakades akan dilantik secara masal Yang lebih pas, akan ‘’diwisuda’’ sebagai kades

Tower ilegal marak lagi Mau ditebang pun keluar biaya, duit dari mana?

ALI NURFATONI, Genteng

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca CJH...Hal 43

ALI NURFATONI/RaBa

BERSIH: Kondisi RT 08, RW 01, Dusun Krajan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin.

rumah yang tidak mempunyai halaman. Apalagi, rumah yang berada di gang-gang kecil. Salah satu lingkungan yang pa-

dat ada lah RT 08, RW 01, di Jalan Ga ruda, Lingkungan Sawahan, Du sun Krajan, Kecamatan Genteng. Meski termasuk per mu-

Rp R

p

Rp

kiman padat, tapi kesan kumuh nyaris tidak terlihat di lingkungan ter sebut n Baca Permukiman...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Sabtu 28 September 2013

CERMIN DIRI Sunrise of Keluarga Berencana HARI ini, Bupati Abdullah Azwar Anas dijadwalkan menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKB Pusat, Fasli Jalal. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi Banyuwangi dalam mendukung dan menggalakkan program kependudukan dan KB. Banyuwangi berada di posisi kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Mojokerto (dalam prestasi program KB). Penilaian tersebut diukur dari total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran total dan laju pertumbuhan penduduk (LPP). TFR Banyuwangi sudah berada jauh di bawah rata-rata nasional dan provinsi. TFR nasional 2,6 persen, TFR provinsi Jatim 2,3 persen, dan Banyuwangi 2,07 persen. Terkait LPP, Banyuwangi berada jauh di bawah nasional dan provinsi (nasional 1,49 persen, provinsi 0,76 persen, dan Banyuwangi 0,45 persen). Sementara itu, Kabupaten Situbondo juga berprestasi di bidang kependudukan dan KB. Bahkan, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto pernah menerima piagam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) karena keberhasilannya menjaring akseptor KB pria terbanyak di Indonesia. Di bidang lain, mungkin saja Banyuwangi dan Situbondo boleh kalah dengan daerah lain. Tapi urusan KB, dua kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini jagonya. Kedua kabupaten tersebut sama-sama termasuk jawara nasional dalam urusan kependudukan dan KB. Karena itu, cukup layak apabila Banyuwangi dan Situbondo dijadikan teladan daerah lain dalam urusan KB. Kalau Banyuwangi dikenal dengan julukan Sunrise of Java, maka wilayah yang lebih luas, yakni Banyuwangi plus Situbondo, boleh disebut dengan Sunrise of Keluarga Berencana. Tak hanya matahari yang bangkit di ufuk timur Pulau Jawa, tapi juga dua daerah ini bisa jadi simbol kebangkitan program KB secara nasional. Semoga prestasi membanggakan itu bisa dipertahankan terus. (*)

Akseptor KB Tembus 64 Ribu Orang BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar Anas akan menerima penghargaan Manggala Karya Kencana siang ini (28/9). Penghargaan di bidang kependudukan itu akan diserahkan langsung Kepala BKKB Pusat, Fasli Jalal, di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Sedianya, penghargaan itu diterima Bupati Anas di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Juni lalu. Namun, Bupati Anas berhalangan datang karena sedang menunaikan umrah di Makkah. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPP&KB) Banyuwangi, Muhammad Pua Jiwa mengatakan, penghargaan untuk Bupati Anas itu diberikan atas dedikasinya yang tinggi dalam mendukung dan menggalakkan program kependudukan dan KB. Penghargaan itu sejalan dengan dinobatkannya Banyuwangi oleh Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 sebagai kabupaten yang program KB-nya terealisasi dengan baik. Banyuwangi berada di posisi kedua setelah Mojokerto, kemudian disusul Jember di po sisi ketiga. Penghargaan Manggala Karya Kencana itu diperoleh Banyuwangi bersama sebelas kabupaten/kota lain. Selain Bupati Anas, bupati lain di Jatim yang mendapat penghargaan yang sama adalah Bupati Pacitan, Bupati Gresik, Bupati Ngawi, Bupati Madiun, dan Bupati Pasuruan. Tolok ukur keberhasilan program

KB ada dua, yaitu total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran total dan laju pertumbuhan penduduk (LPP). TFR Banyuwangi sudah berada jauh di bawah rata-rata nasional dan provinsi. TFR nasional 2,6 persen, provinsi 2,3 persen, dan Banyuwangi 2,07 persen. Terkait LPP, Banyuwangi berada jauh di bawah nasional dan provinsi (na sional 1,49 persen, provinsi 0,76 persen, dan Banyuwangi 0,45 persen). Pua Jiwa menegaskan, capaian Banyuwangi itu harus dipertahankan. Caranya, masyarakat yang belum ber-KB diajak ber-KB. Selain itu, mereka juga diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang, seperti IUD, implant, metode operasi pria (MOP), dan metode operasi wanita (MOW). Realisasi pencapaian program KB di Banyuwangi hingga 2012, dari 24 kecamatan yang ada, telah melampaui angka 100 persen. Total persentase mencapai 122,9 persen. Dari 54 ribu akseptor KB yang ditargetkan, pesertanya terlampaui hingga 64 ribu. Kunci keberhasilan program KB, tambah Pua Jiwa, dipengaruhi beberapa hal, antara lain komitmen tinggi pemegang kebijakan, dukungan camat dan kepala desa, kerja sama lintas sektoral, dan penguatan ke lembagaan. Bupati Anas me nempatkan KB sebagai instrumen yang penting untuk mengatur laju pertambahan penduduk. (afi/c1/bay)

Cakades Segera Dilantik Masal

Tower

Ilegal

Marak Lagi BANYUWANGI - Pendirian tower transmisi seluler yang diduga tidak dilengkapi izin kembali marak di Banyuwangi. Sejumlah tower baru yang bermunculan di beberapa titik di Kota Gandrung itu ternyata sudah banyak yang beroperasi. Maraknya pendirian tower tanpa izin itu tampaknya dibiarkan petugas penertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ka bupaten Banyuwangi. “Kami baru melakukan sidak (inspeksi mendadak) di sejumlah titik pendirian tower baru,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zainal Arifin Salam, kemarin (27/9). Menurut Arifin, selama tiga bulan terakhir ada beberapa tower yang baru didirikan, di antaranya di Desa Sraten, Kecamatan Cluring; Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah; dan tepi sungai Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. “Ini tower yang baru didirikan,” katanya. Selain itu, jelas Arifin, tower yang pendiriannya ditolak warga, yakni di Desa Sem bulung, Kecamatan Cluring, juga didatangi. Tower yang ditolak warga itu ternyata masih berdiri tegak. “Banyak sekali tower ilegal,” sebutnya n

Lokasi Pelantikan di Halaman Pemkab BANYUWANGI - Bupati Abdul lah Azwar Anas segera me lantik 95 calon kepala desa (cakades) terpilih ha sil pemilihan kepala desa (pilkades) masal yang dihelat 4 dan 5 September 2013 lalu. Pelantikan kades tersebut akan dilakukan secara masal di halaman kantor Pemkab Banyuwangi dalam waktu dekat. Kabag Pemerintahan Pemkab

Banyuwangi, Anacleto Da Silva mengungkapkan, pemkab sudah memutuskan menggelar pelantikan 95 cakades terpilih itu secara bersamaan. Pertimbangannya, jika pelantikan digelar secara masal, calon terpilih bisa langsung kerja. Jika dilantik secara bertahap, kata Anacleto, pemkab khawatir waktunya molor karena terbentur kegiatan pemerintah daerah. “Jabatan 95 kades akan berakhir 29 September mendatang,” ujar Anacleto n Baca Cakades...Hal 43

Baca Tower...Hal 43

TERKINI: Tower di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, dibangun sejak tiga bulan lalu.

AGUS BAIHAQI/RaBa

LAPORAN: Asmunik bersama para anggota tim sukses cakades terpilih Desa Mangir di Polres Banyuwangi kemarin.

Sudah Menang Tetap Lapor Polres AGUS BAIHAQI/RaBa

SEMENTARA itu, protes hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Mangir, Kecamatan Rogojampi, ternyata berbuntut panjang. Kubu calon kepala desa yang menang melaporkan panitia pilkades, Badan Permusyawaratan Desa (BPD),

dan kubu cakades yang kalah, ke Polres Banyuwangi kemarin (27/9). Laporan itu terkait hearing (dengar pendapat) yang pernah dilakukan di DPRD Banyuwangi dua pekan lalu n Baca Sudah...Hal 43

Koreksi ADA kesalahan yang cukup mengganggu dalam berita berjudul ‘’F-PD tak Ikut-ikutan Pemecahan Wilayah’’ di halaman 34 edisi kemarin (27/9). Pada alinea 4 tertulis, “Kami ingin wakil-wakil kami di DPRD adalah wakil rakyat yang tidak paham apa yang diamanatkan rakyat.” Seharusnya tertulis, “Kami ingin wakil-wakil kami di DPRD adalah wakil rakyat yang paham apa yang diamanatkan rakyat.” Demikian kesalahan telah dibetulkan, terima kasih.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Administrasi Biro Situbondo: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail. com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Sabtu 28 September 2013

PERJUDIAN

Keluar Penjara Ngecer Togel Lagi GLENMORE - Pernah dihukum dalam kasus judi togel tidak menyebabkan Musbah, 62, kapok. Warga Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, itu kembali berurusan dengan polisi dalam perkara togel. Setahun lalu Musbah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Dia dihukum tujuh bulan dalam kasus perjudian. Dia ditangkap aparat Polsek Glenmore dekat Stasiun Kereta Api Sumberwadung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang Rp 230 ribu, tiga lembar kertas rekapan nomor togel, dua lembar kertas pengeluaran nomor togel, dan sebuah kantong plastik warna putih n Baca Keluar Penjara...Hal 43

IRIGASI

KA Tawang Alun Nyaris Terguling Gerbong Belakang Salah Masuk Track GLENMORE - Kereta Api (KA) Tawang Alun jurusan Malang-Banyuwangi nyaris terguling saat di melintas di Stasiun Sumber Wadung, Kecamatan Glenmore, pukul 21.30 Kamis kemarin (26/9). Pemicunya, gerbong paling belakang salah masuk jalur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Semua penumpang KA selamat. Pantauan koran ini di lokasi kejadian, n

TELANTAR: Penumpang mengamati gerbong KA Tawang Alun yang terselip di Stasiun Sumber Wadung, Kecamatan Glenmore, Kamis malam kemarin (26/9).

Baca KA Tawang Alun...Hal 43

ALI NURFATONI/RaBa

Perjalanan Dua KA Tertunda

ALI NURFATONI/RaBa

PASANG BOX CULVERT: Alat berat beroperasi memperbaiki gorong-gorong di saluran irigasi Jalan Gajah Mada, Genteng, kemarin.

Kebut Perbaikan Gorong-gorong GENTENG - Perbaikan gorong-gorong di saluran irigasi yang melintang di badan Jalan Gajah Mada, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, masih terus berlangsung hingga kemarin. Mesin crane mengangkat box culvert dan dipasang di saluran irigasi. Box culvert merupakan saluran tertutup yang dapat menampung aliran air dengan volume tinggi, sehingga aliran air akan lebih lancar. Pemasangan box culvert itu telah memperhatikan beban kendaraan yang melintas, karena fungsi box culvert adalah saluran yang bisa dilewati kendaraan. Gorong-gorong tersebut memang menjadi lebih besar. Hal itu bertujuan mencegah banjir yang kerap terjadi pada musim hujan. Namun demikian, perbaikan gorong-gorong tersebut bukan tanpa kendala. Sebab, ada bangunan permanen di atas saluran irigasi tersebut. Dengan berbagai usaha, akhirnya goronggorong di bawah bangunan tersebut bisa dilebarkan. Perbaikan gorong-gorong itu dikebut. Para pekerja terus bekerja agar perbaikan tersebut tuntas sesuai target. Anggaran perbaikan gorong-gorong itu merupakan kucuran dari pemerintah provinsi. (ton/c1/aif)

SEMENTARA itu, KA Tawang Alun yang mengalami musibah di Stasiun Sumber Wadung, Kecamatan Glenmore, itu menyebabkan perjalanan KA lain tertunda. Ada dua KA dari arah timur yang perjalanannya terpaksa tertunda. KA Pandan Wangi dengan rute Banyuwangi-Kalibaru terpaksa tidak melanjutkan perjalanan setiba di Stasiun Sumber Wadung. Sebab, jalur sudah tertutup gerbong paling belakang KA Tawang Alun. Kereta yang hanya terdiri atas 4 gerbong tersebut bisa melanjutkan perjalanan setelah proses perbaikan ger-

bong KA Tawang Alun rampung. Bahkan, KA Pandan Wangi membantu mendorong dua gerbong KA Tawang Alun itu agar kembali ke jalurnya. Selain KA Pandan Wangi, perjalanan KA Mutiara Timur jurusan Malang juga tertunda. KA Mutiara Timur yang berhenti di Stasiun Kali Setail baru bisa melanjutkan perjalanan setelah mengetahui rangkaian gerbong yang nahas tersebut selesai diperbaiki. Sekitar pukul 00.00, KA Mutiara Timur bisa melanjutkan perjalanan dari Stasiun Kali Setail. (ton/c1/aif)

MELINTANG: Posisi gerbong KA Tawang Alun setelah keluar dari track satu.

ALI NURFATONI/RABA

Nelayan Badean Dukung Marifatul Kamila Caleg DPRD Banyuwangi dari Dapil 2 KABAT- Kelompok nelayan pratama, Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Kabat, bulat menyatakan dukungannya kepada caleg DPRD Banyuwangi dari Partai Golkar, Marifatul Kamila. Setidaknya, penegasan dukungan ini dinyatakan oleh ketua kelompok dan anggota nelayan Pratama, Muklas, setelah bertemu dengan Marifatul, Minggu (22/9) lalu. Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Desa Badean M Ichsan, dan sejumlah tokoh seperti Martinus, Imron, dll. Dalam kesempatan tersebut, Muklas menegaskan jika dukungan kelompok nelayan Desa Badean ini bulat kepada Marifatul. Menurut dia, Marifatul merupakan sosok yang bisa menerima aspirasi para nelayan Badean. Waktu itu, para nelayan melakukan hearing ke DPRD

ISTIMEWA

LUMBUNG SUARA GOLKAR: Para nelayan dan petani Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kabat, berfoto bersama dengan caleg Kamilatul Kamila dari dapil dua nomor urut satu, Minggu (22/9) lalu. Banyuwangi untuk meminta fasilitas parkir perahu milik nelayan yang berada di Dusun Cungkingan. amun saat itu tidak banyak anggota yang mau mendengarkan. Hanya Marifatul dan Golkar yang mau mendengar dan akhirnya melalui perjuangannya di tingkat komisi. Para nelayan Cungk-

ingan berhasil mendapat pinjaman lahan parkir. “Inilah salah satu alasan mengapa kami dukung penuh Marifatul. Dan jangan coba-coba caleg lain untuk mendekat apalagi memecah belah para nelayan. Tidak akan bisa,” tegas Muklas. Dukungan serupa juga dikatakan

oleh Kepala Desa terpilih Desa Badean, Mohammad Ichsan. Menurut dia, dukungan kepada caleg Marifatul dan Golkar adalah mutlak dari hati nurani warga. Selama ini, Marifatul memang berasal dari dapil 2, dan dia selalu ngopeni konstituennya. Selain nelayan, petani, dukungan juga datang dari para ulama dan tokoh masyarakat Badean. “Seorang caleg memang harus seperti Marifatul Kamila, dia memiliki ketegasan, kecakapan, dan kemampuan marketing yang baik,” jelasnya. Sementara itu, Marifatul Kamila menyatakan terima kasih atas dukungan para ulama, tokoh masyarakat, nelayan Cungkingan dan petani Badean. Menurut dia, Golkar akan berupaya untuk meningkatkan kenyamanan para nelayan. Salah satunya akan membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pantai Cungkingan, Desa Badean. Ini merupakan tindak lanjut keinginan warga Badean.“Insyaallah permintaan itu akan segera terwujud,” kata istri pengusaha perhotelan itu. (adv/als)

Dulu, Diabetes Dianggap Penyakit yang Menjijikkan Konon, istilah diabetes untuk pnyakit kencing manis diciptakan Aretaeus dari Kapadokia, yang berasal dari kata Yunani diabaínein, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah. Dari sinilah konon asal mula penggunaan diabetes sebagai nama untuk penyakit yang melibatkan pembuangan urine berlebihan. Kata diabetes pertama yang tercatat dalam bahasa Inggris dalam bentuk diabete, dalam sebuah teks medis ditulis sekitar tahun 1425. Di tahun 1675, Thomas Willis menambahkan kata mellitus, dari bahasa Latin yang berarti madu, sebuah referensi untuk rasa manis dari urine. Rasa manis ini diketahui setelah melihat urine orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India, dan Persia yang disukai semut. Pada tahun 1776, Ma tius Dobson me ne gaskan bahwa rasa manis itu disebabkan oleh kelebi han gula da lam urine dan darah pen derita diabetes. Penyakit diabetes mellitus telah menjadi se ma cam hukuman mati di zaman kuno. Hippocrates memi lih untuk tidak menyebutkan penyakit itu, yang mungkin menunjukkan bahwa ia merasa penyakit itu tak dapat disembuhkan. Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya, namun tidak bisa memberikan prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup (dengan diabetes) pendek, dan menjijikkan. Mereka yang punya riwayat keturunan menderita diabetes (diabetisi) berpotensi mewarisi penyakit ini. Dan umumnya gejalanya baru terdeteksi di atas usia 40. Tapi, bukan berarti mereka yang tak memiliki riwayat keturunan takkan terkena penyakit ini. Dan bukan berarti pula orang muda tak akan terkena penyakit ini. Selain faktor genetik, yang jadi penyebab penyakit ini adalah: perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, penyakit penyerta, usia lanjut, dan

pemakaian obat-obatan yang dilakukan secara rutin. Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala dan penyakit ini? Salah satu cara yang tepat dengan mengonsumsi senyawa xanthone yang terkandung dalam kulit buah manggis. Dan, mengapa dengan xanthone gejala diabetes bisa ditekan? Berdasarkan hasil tes yang dilakukan seorang dokter dan praktisi kesehatan di Jakarta terhadap tujuh pasien penderita kencing manis selama sepuluh hari mengnsumsi esktrak kulit buah manggis, terbukti bahwa esktrak ini mampu menurunkan gula darah tujuh orang pasien dari 205,0 menjadi 119,86 mg/dl. Tapi, tapi penurunan itu bervariasi di antara semua pasien itu. Bervariasinya penurunan kadar gula itu disebabkan oleh berbedanya respons sistem metabolisme tubuh tiap-tiap pasien terhadap ekstrak kulit buah manggis yang diberikan. Bila ingin tahu lebih banyak tentang khasiat manggis, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Ti n g g i , yang tersedia di Toko Buku Gramedia se-Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia, bukan xanthone. Xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. .Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera Banyuwangi : 0333-7703239 & 081336445358.

PEROLEHAN SEMENTARA BALLOT TOKOH FAVORIT 2013 NO

NAMA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A Choliq Baya A Suyono Abdullah Azwar Anas Achmad Dasuki, drs Achmad Musta’in Achmad Sauqi Achmad Wahyudi, SH Agung Setio Wibowo Agus Achmadi, drs Andi Mulyo Andriani, dr Anie Indriastuti, SE Anton Sunartono Ari Pangesti Arvy Rizaldy SE Bambang Prasetyo P Bintari Dadang Wigiarto Danny Farda Diva Rosa Dodik Iwa Kusuma Eko Susilo Nur Hidayat Eko Wiyono Emi Hidayati Endang Suliastuty Eva Hesty Faida Faisol Azis Fajar Isnaini Fatchan Himami Hasan Fathurakhman Fery Wellya

%

7,1 %

NO

NAMA

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64

Ficky Septi Linda Foni Agustin, SE Gede Rado Sudarmanto Guntur Priambodo, SE, MM 57,1% Hadi Widodo Hadi Wijono Handoyo Saputro Hapidi Hardiyono Hariyadi Sugito Haryanto,dr Hendarto Heru Prastiono, SH Heru Pratista Hery Wijatmoko Hudiono, Romo Hudori, ST Husin Matamim I Made Cahyana Ifuk Fiestiandani Imam Hudori Indah Purwantini Ipung Purwadi Ira Damayanti Ira Stephani Rawung Irawati Irma Noervadila Irwan Setiawan Iwan Aziz Siswanto 7,1 % Joko Sutrisno Joko Triatni Joseph Atmadja, dr

%

NO

NAMA

65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96

Kelik Dwi Kuncoro Kundofir, dr Luqman Hakim M Hidayat M Sahlan M Said Mafrocatim Nikmah Maftuha Kiswah Mahmudi MPDi,drs Mahmudi, drs, MM Malik Eko Sujarno Maskur Ali Mentik Rohimah Mia Ms Michael Edy Hariyanto Mujiono Muslimin Fasya Nanang Masbudi Nanang Nur Ahmadi Nano Hermawan Ni’amilah,dra Nihayatul Hafiroh Ning Sari Novita Ratnaningtyas Nurlia Viliana Paidi, ST Pitoyo R Bomba Sugiarto Rahmat, MHum Ratna Farida Retno Herlina Risano M Saleh

%

NO

NAMA

%

97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128

Rusdi Dziban,dr, SPb Samsuddin Adlawi Samsul Hadi, Ir Saroni, H Slamet Subandi Soekardjo Soenarko Sofia Cholisa Sri Suryani, SE Sri Utami F Sugihono Sugirah, H, SPd Sumantri Soedomo Suminto Supriyanti, SE Syamsul Arifin Syukron M Hidayat Taufik Hidayat, dr Teguh Sumarno Toni Hartono Umi Kulsum Virda Damayanti Warang Agung, ST Waridjan Wendriawanto Wiwik Eko Lestari Yayak Mulyadi, H Yus Kadarisman Yusieni Yustianus S Soetanto Zaenal Arifin,dr Zubaidi, SC

28,6%


36

Sabtu 28 September 2013

Kesulitan Temukan Titik Pengeboran

PEMERINTAHAN

Dampak Krisis Air di Sejumlah Desa

EDY SUPRIYONO/RaBa

DILANTIK: Sebanyak 61 pejabat struktural di Pemkab Situbondo kemarin dimutasi.

Bupati Mutasi 61 Pejabat SITUBONDO - Bupati Dadang Wigiarto siang kemarin melakukan pelantikan dan sumpah jabatan pejabat struktural di lingkungan Pemkab Situbondo. itu dilakukan sesuai perubahan struktur organisasi di lingkungan Sekretariat Pemkab dan DPRD Situbondo sebagaimana amanat Perda No. 3 Tahun 2013. Yang menarik, dari 61 pejabat yang mengikuti kegiatan tersebut, hanya tujuh orang yang dimutasi. Selebihnya, lebih tepat dikatakan sebagai pengukuhan. Sebab, mereka tetap menempati posisinya semula walau jabatan barunya itu ada tambahan nama. Tujuh orang yang menempati posisi baru adalah Abu Bakar Abdi. Dia yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan, kini menjadi Kepala Dinas Kesehatan menggantikan Ahmad Sholihin yang memasuki masa pensiun. Kabid Kehutanan Dinas Pertanian Ir. H. Usman menduduki kursi baru sebagai Kabag Perundang-undangan di Sekwan DPRD. Dia menggantikan Syaiful Bakri yang dimutasi sebagai Camat Jangkar. Camat Jangkar, Agus Sulaksono, kini menduduki Kabag Persidangan DPRD Situbondo. Selanjutnya, ada dr. H. Sandy Hendrayono yang sebelumnya menjabat sebagai kepala UPTD Puskesmas Besuki, kini menjabat sebagai Kabid Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan. Agus Kuswanto yang sebelumnya staf fungsional umum di DPRD Situbondo, kini menjabat sebagai Kasubag TU dan Sungram di DPRD Situbondo. Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan di BPBD, Ishar Rizki Milian, dimutasi sebagai Kasubag Rapat dan Risalah di Sekwan DPRD Situbondo. Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, pelantikan dan pengukuhan terhadap 61 pejabat tersebut karena menyesuaikan ketentuan Perda No. 3 Tahun 2013 tentang struktur organisasi Sekretariat Pemkab Situbondo dan Sekretariat DPRD. “Kalau ini tidak dilakukan, maka akan mengganjal penggunaan anggaran. Makanya, secepatnya kita lantik dan kita kukuhkan agar tugas mereka bisa dijalankan dengan maksimal,” ungkap bupati. (pri/c1/als)

SITUBONDO

BANYUWANGI

SITUBONDO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo telah berupaya mengatasi krisis air bersih di beberapa desa akibat musim kemarau. Sayang, upaya pengeboran air tidak berjalan mulus. Lantaran sulit menentukan titik air. Kepala Dinas Cipta Karya Situbondo, Sumadin, mengaku kesulitan menentukan titik air tersebut. “Memang ada beberapa desa yang sulit dibor,” ujar Sumadin kepada wartawan kemarin (27/9). Menurutnya, di setiap desa mesti ada titik sumber air. Namun, di kawasan yang

penduduknya padat, titik air itu tidak ada. “Ini yang terjadi selama ini, makanya kita membutuhkan program lanjutan,” tegas Sumadin. Data yang berhasil dikumpulkan, setidaknya ada dua desa yang sulit dibor. Dua desa itu adalah Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, dan Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh. “Selain kesulitan menentukan titik air, juga terkendala dana APBD,” jelasnya. Ditambahkan, sejauh ini pihaknya sudah menginventarisasi desa-desa yang mengalami kekeringan. “Ya, sementara kita menyediakan air bersih di desa yang kesulitan air itu,” kata Sumadin. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD

Programnya sudah berjalan, tapi titiknya kurang maksimal. Sehingga, hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat” Joko Ketua Komisi III DPRD Situbondo

Bangunan Polsek Serba Kayu SILIRAGUNG – Kondisi bangunan Mapolsek Siliragung bisa dibilang unik, bahkan berbeda sekali bila dibandingkan dengan mapolsek lain yang ada di Banyuwangi. Semua sisi bangunan terbuat dari kayu hutan. Mulai ruang penjagaan, ruang kapolsek, ruang kepala unit, semuanya utuh terbuat dari kayu jati. Satusatunya bangunan yang terbuat dari tembok, hanya ruang tahanan yang letaknya di bagian belakang. Sehingga, begitu datang ke mapolsek yang letaknya berada di sebelah barat jalan raya Pesanggaran itu serasa kembali ke masa kuno. Sebab bentuk bangunan mapolsek tersebut memang cukup lawas. Kanitreskrim Polsek Siliragung Aiptu Sutomo menceritakan, jika mapolsek tersebut memang terbilang paling tua di antara mapolsek lain. “Sejak dibangun kondisinya ya begini, semuanya kayu dan memang cukup kuat,” tuturnya. Dulunya, Mapolsek Siliragung adalah Mapolsek Pesanggaran. Namun karena sejak beberapa tahun lalu kecamatannya dipecah menjadi dua, yaitu Pesanggaran dan Siliragung, maka mapolsek tersebut dijadikan Polsek Siliragung. Sedang Polsek Pesanggaran awalnya

BANYUWANGI

ABDUL AZIZ/RaBa

DIPERTAHANKAN: Kondisi Mapolsek Siliragung, semua sisi bangunannya terbuat dari kayu hutan.

menempati Balai Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Namun saat ini sudah dibangun sendiri yang lokasinya berada di jalan menuju Pulau

BANYUWANGI

Merah, Desa Sumberagung. Sampai saat ini bangunan Mapolsek Siliragung yang terbuat dari kayu jati tersebut tetap dipertahankan keasli-

BANYUWANGI

• Visa/Master Card •

• Rumah untuk Ruko •

• Marketing •

• Innova ‘04 •

• Yaris Type E •

Tarik Tunai & Pelunasan Visa/Master Card 0856 4529 7777 Situbondo

Djl rumh utk Ruko SHM L365m2 PLN 1300 Jl. PB.Sudirman. H:081336596124 Hrg Nego

P&W Marketing Pnmptn Bwi Krm Ke HONDA ISTANA JBR Jl Hayam Wuruk 187 Jbr

Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888

DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888

• Open Indent Avanza •

SITUBONDO

• PT. Bokormas • PrshnrokoknasionalbthsgrSalesman.Syrt:P,min SMA, pny motor, siap dtmptkn d slrh Bwi. Krm k DepoprwakilanPT.BokormasJl.Dewata48Genteng

• OP Msn Printing • Bth OP msn digital printing pnglmn 2Th min SMA/Sdrjt. Jjr&brtgjwb. krm CV ke Jl. Anggrek 115 STB 081336168888

• Rumah & Tanah •

• Rumah Kos • Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

Hotline Iklan Hubungi: 0333-412224

BANYUWANGI Toyota Avanza G09 (Hitam) 135 & 1300.08

Harga

135 JUTA nego cash & credit

• Grand Livina ‘08 •

• Prima Mobil • PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676

• Toyota Avanza ‘12 •

• Hyundai Trajet ‘04 •

• Suzuki Karimun ‘05 •

Dijual Toyota Avanza 1.3E MT All New tahun 2012, merah metalik, harga 146,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Hyundai Trajet G8 MT tahun 2004 abu-abu metalik, harga 88,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki R-Karimun SL 410 tahun 2005 hitam, harga 92,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Suzuki Katana ‘95 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

• Toyota Avanza ‘11 •

Dijual Suzuki Katana SC 2WD (jeep) tahun 1995 hijau metalik, harga 46,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 136,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G th 2011, merah maroon metalic, hrg 150jt nego, brg istimewa, km 38000, jarang pakai, tangan pertama mulai baru. Hub 085236430269

• Admin & Cashier •

• Tes Drive Nissan • Test Drive Nissan showroom Nissan Banyuwangi tgl 21-21 Sept. Dptkn spesial price, bonus,G-Prize 2 Nissan All New Grand Livina slama bln Sept. Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 0333-4460222

BANYUWANGI

Hub Erwin 082142194111

• STNK • Hlg STNK P 4906 XK, an. Tri Widayati Kurnianingsih, Krajan RT01/01 Glagah Hlg STNK P 4527 YR, an. Rahmani Lingk.Tanjung RT 1/2 Klatak, Kalipuro Hlg STNK P 6513 VH, an. Meti Sudiyanti Jl. Jenggala No.14 RT03/03 Tamanbaru Hlg STNK P 2401 UU, an. Kibtiyah, Jl. Riau No 65 RT 01/03 Lateng, Bwi Hlg STNK, BPKB P 6401 YS, an. Istiani, Dsn Krajan, RT 01/03 Wringinputih, Muncar

Jual Rmh L 1485M2 Dpn Bank Rani-Rgj dan Tnh L 9600m2 Kebalen, L 23500m2 Pancoran,L 1150m2 Mendut, L 5000m2 Meneng, L 10650m2 Utara Meneng, L 7000m2 Dpn SG Hub 081703130988

BANYUWANGI

Djl Nissan Grand Livina XV/AT 2008 mulus, trwat, 145Jt, Nego Hub. 085258568953

Pss:Workshop&waranty Admin, Wnta, max. 27 thn, min. SMA/SMK sdrjt. Cashier, Wnta, max. 27th, min D3 Akuntansi. Krm ke PT.Wahana Wirawan Indomobil Nissan Bwangi, Jl. S. Parman 147 Sumberrejo Bwi

Dibutuhkan : 1. Marketing 2. Supervisior Operational 3. Driver/kurir Persyaratan : U/.Marketing pend. sarjana, u/ operational & kurir min.SMA. Mmiliki kndaraan sndiri. Usia max. 30th. Lbh diutamakn mmiliki SIM A/brsedia mmiliki jika diterima. Lam dkrm k: PANDU LOGISTICS, alamat JL. MH ThamrinNo. 46 Banyuwangi (0333-417988)

annya. Sehingga sampai saat ini pula, Polsek Siliragung menjadi satu-satunya polsek yang bangunannya kuno dan terbuat dari kayu. (azi/aif)

OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499

LOWONGAN

BANYUWANGI

Situbondo Joko mengatakan, persoalan air bersih di beberapa desa di Situbondo sebenarnya bukan hanya diprioritaskan tahun ini. Itu sudah diprioritaskan pada tahun sebelumnya. “Pemenuhan air bersih sudah kita prioritaskan, tapi masih ada kendala. Yang pasti kita akan perjuangkan desa-desa yang kekeringan,” kata Joko. Pihaknya akan mengajak dinas terkait untuk mengkroscek bersama-sama ke desa yang sampai saat ini masih kesulitan air bersih. “Programnya sudah berjalan, tapi titiknya kurang maksimal. Sehingga, hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat,” jelas politisi asal Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, itu. (rri/c1/als)


BALJEBOL

Sabtu 28 September 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

41

LUMAJANG

Dua Nelayan Hilang

UNJUK RASA

Warga Ngeluruk Kejaksaan LUMAJANG - Puluhan warga Desa Pandan Arum, Kecamatan Tempeh, ngeluruk kantor Kejaksaan Negeri Lumajang, pagi kemarin. Mereka menuntut Usman, mantan kades, dibebaskan dari tahanan. Namun tuntutan warga tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pihak kejaksaan. Warga mendatangi kantor kejaksaan sekitar pukul 09.00, dengan mengendarai puluhan sepeda motor. Puluhan personel Polres Lumajang langsung disiagakan di kantor Kejaksaan. Kantor Kejaksaan yang sementara ini menempati gedung di depan Kelurahan Kutorenon dipenuhi warga. Kendati begitu, pengamanan ketat dari polisi membuat massa tidak bisa menerobos. Hanya perwakilan warga yang diperbolehkan masuk menemui Kepala Kejaksaan. Harun Nur Rasyid, koordinator aksi mengatakan, penahanan Usman murni bermuatan politik. Alasannya, Toha selaku pihak pelapor sekaligus BPD. Bahkan, kata dia, pelapor membiarkan ketika ada penyimpangan raskin. “Ini (penahanan, Red) sangat politis. Murni politis,” tegasnya kepada sejumlah wartawan. Dijelaskan, tidak ada warga Pandan Arum yang resah gara-gara raskin. Sehingga, laporan yang akhirnya membuat Usman, mantan Kades Pandan Arum, ditahan dinilai mengada-ngada dan merupakan pembohongan publik yang dilakukan Toha. Untuk itulah, puluhan warga memaksa agar Usman segera dibebaskan. “Harus segera dibebaskan. Kalau tidak kami akan membawa massa lebih banyak lagi,” ujarnya dengan nada mengancam. (fid/wnp/jpnn/aif)

Lima Jukung dan Satu Perahu Hancur

CURANMOR

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

MEMALUKAN: Sedikitnya tujuh siswa dan dua pemuda digerebek polisi setelah pesta minuman keras di areal pemakaman jalan Teratai Kaliwates, kemarin. EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

BABAK BELUR: Sukron yang babak belur setelah dihajar warga yang jengkel dengan ulahnya.

Pelaku Dihajar Massa BONDOWOSO – Pelaku curanmor yang sedang beraksi di Desa Taal Kecamatan Tapen kemarin terkena batunya. Saat beraksi mengambil motor, pelaku langsung diteriaki maling dan ditagkap. Tak pelak, Sukron, 43, yang belakangan diketahuyi asal Desa Bendoarum Wonosari itu menjadi sasaran kemarahan warga. Untungnya, aksi massa berhasil diredam saat polisi yang datang ke lokasi kejadian. Informasi yang berhasil dihimpun, aksi pelaku itu dilakukan sekitar pukul 05.00 kemarin. Diduga, pelaku hendak melakukan aksi curanmor tersebut bersama dengan dua teman lainnya. Pelaku bertugas mengambil motor. Sementara dua temannya bertugas untuk mengawasi keadaan sekitar. Setelah dirasa aman, pelaku mendekati motor Kawasaki Ninja milik Muhammad Wafi yang sedang diparkir di rumahnya. Bahkan pelaku berhasil membuka kunci motor dan mengeluarkan motor dari rumah korban. Untungnya, ada saksi mata yang sempat melihat aksi pelaku tersebut. Melihat gerak-gerik pelaku yang mencurigakan, salah seorang warga langsung meneriaki maling. Tak lama kemudian, warga lain langsung keluar rumah dan mengejar pelaku. Naas bagi Sukron, saat hendak melarikan diri, dia keburu tertangkap warga. Akhirnya warga yang kesal langsung menghajar korban hingga babak belur. Sementara itu, warga juga berusaha menangkap dua teman pelaku lainnya. Namun kedua pelaku lain tersebut berhasil melarikan diri dengan membawa motor. (esb/wah/jpnn/aif )

LAKA LANTAS

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

TAK SADARKAN DIRI: Korban yang terluka parah mendapat perawatan intensif di di IGD dr Koesnadi Bondowoso, kemarin.

Siswi Korban Tabrak Lari TENGGARANG- Nahas dialami Ririn, 12, siswi SD Bangsal Desa Kesemek Tenggarang, kemarin (27/9). Saat akan berangkat mengikuti kegiatan pramuka di SD Pekalangan Pujer, dia malah ditabrak pengendara motor. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian kepala dan tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke IGD dr Koesnadi. Sedangkan penabrak yang berboncengan tiga, begitu melihat korban terjatuh langsung kabur. Menurut Sulastri, salah seorang kerabat korban, saat itu Ririn siap untuk mengikuti acara pramuka di SD Pekalangan.”Karena semua siswa-siswi SD semuanya berkumpul di SD Pekalangan untuk mengikuti kegiatan pramuka.,” kata Sulastri, 21. Namun saat berjalan kaki di jalan Desa Kesemek Tenggarang, tiba-tiba ada motor yang dinaiki tiga orang ngebut dari arah belakang korban. Bahkan, korban yang tidak tahu menahu jika ada motor yang ngebut, langsung menabrak korban. Warga yang melihat kejaidan itu langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.”Saat ini korban masih dalam perawatan. Bagian kepalanya terluka parah,” kata salah seorang dokter yang merawat korban. Pantauan koran ini, korban tampak tak sadarkan diri dan mendapatkan alat bantu pernafasan. (eko/wah/jpnn/aif)

Pelajar Pesta Arak di Kuburan KALIWATES – Perilaku pelajar ini sungguh memalukan. Sepulang sekolah, mereka pesta arak di areal pemakaman di jalan Teratai Kaliwates. Ada tujuh siswa pelajar sebuah SMK swasta di Jember yang digerebek polisi. Selain mengamankan tujuh siswa itu, polisi juga membawa dua pemuda yang notabene teman para pelajar ini. Ironisnya, dari tujuh pelajar ini tiga diantaranya pelajar perempuan. Sepertinya pelajar perempuan itu ikut berpesta arak, di areal yang belakangan ini kerap dijadikan pesta minuman keras tersebut. Penggerebekan itu sendiri, dilakukan sekitar pukul 15.10 kemarin, setelah para pelajar ini pulang sekolah. Saat digerebek di tengah pemakaman, seluruh siswa masih lengkap menggunakan seragam pramuka bersama seluruh atributnya. Mereka pesta arak Bali yang mereka beli secara patungan. Komisaris Polisi Nurmala, Kapolsek Kaliwates menjelaskan, setelah digerebek, pelajar ini dimintai keterangan di Polsek Kaliwates.

Dari hasil pemeriksaan awal diketahui, jika sebelum pesta, para pelajar ini urunan membeli arak Bali. ”Untuk membeli sebotol arak tersebut, siswa mengaku patungan mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu,” katanya. Sebotol arak tersebut harganya Rp 60 ribu. Selain mengamankan tujuh siswa dan 2 orang lainnya, polisi juga mengamankan empat unit kendaraan sepeda motor milik pelajar tersebut. Kompol Nurmala menambahkan, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah tempat para pelajar ini sekolah. Sementara salah satu siswa mengaku, awalnya tidak ada niatan untuk melakukan pesta miras. Saat pulang sekolah sekitar pukul 11.00 kemarin, pelajar ini ketemu temannya di jalan. Spontan, bersama teman lainnya punya ide untuk pergi ke areal pemakaman jalan Teratai. ”Ada yang nawari beli minuman (arak, red). Maka kami sepakat beli Arak Bali di jalan Rembangan seharga Rp 60 ribu,” katanya. (jum/hdi/jpnn/aif)

PUGER – Kecelakaan laut kembali menimpa sejumlah nelayan Puger. Dua orang nelayan hilang dalam kecelakaan laut yang terjadi kemarin(27/9). Selain itu, lima jukung dan satu perahu milik nelayan hancur setelah dihantam ombak er di setinggi empat meter Plawangan. Korban hilang itu adalah Agus, 35, warga Dusun Mandaran, Desa Puger Kulon, Puger, dan Sardi alias Kampek, 40, warga Desa Sumberejo, Ambulu. “Hingga sore ini (kemarin sore, Red) masih belum diketahui keberadaanya,” terang Briptu Fat Rifai, petugas Polair Puger. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, keduanya merupakan anak buah kapal (ABK) Baitul yang saat itu membawa enam orang ABK. Perahu mereka dihantam ombak besar saat hendak masuk Pelawangan sekitar pukul 00.30. Untungnya, empat ABK lainnya berhasil menyelamatkan diri. Kondisi gelombang laut saat itu cukup tinggi. Sejumlah nelayan yang hendak keluar masuk melalui muara Plawangan sempat mengalami kesulitan. Meskipun ada yang nekat menerjang gelombang tinggi dan berhasil menepikan perahunya, namun banyak

juga jukung yang hancur saat melewati Plawangan. Diantaranya, jukung Rodik Mania (nama jukung, Red) yang dikemudikan oleh Edi Kurniawan, 32, warga Desa Puger Kulon, Puger. Jukung tersebut diterjang ombak sekitar pukul 07.00 kemarin. Selang beberapa menit kemudian, giliran jukung tanpa yang ditumpangi Hari, 35, warga Desa Puger Wetan, Puger ka karam. Tetapi, Edi dan Hari berhasil menyelamatkan diri. Jukung yang dinaiki Suep, 45, asal Desa Puger Wetan, Puger, sekitar pukul 07.35, ikut terempas gelombang. L a l u , pukul 08.00 giliran jukung Gunung Harta yang dianiki oleh Suyit turut terbalik. Tak lama kemudian, jukung yang dinaiki oleh Hendro, 50, warga Puger, juga rusak terkena ombak tinggi. “Total ada lima jukung yang rusak,” terang Paidi, seorang nelayan yang ada di lokasi. Kondisi satu perahu dan lima jukung itu hancur dan tidak bisa digunakan kembali. Akibat kecelakaan ini, delapan orang nelayan dinyatakan selamat dan dua orang dinyatakan hilang. Menurut Paidi, sejak seminggu terakhir ini tinggi gelombang laut mencapai lebih dari 4 meter. Meski demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan niat para nelayan untuk menangkap ikan. (jum/hud/har/jpnn/aif)

RADAR JEMBER/JPNN

HANCUR: Puing-puing perahu jukung berserakan setelah dihantam ombak di Plawangan, Puger, Jember.


42

Sabtu 28 September 2013

Pemilihan Ketua KONI Berlangsung Sengit BANYUWANGI - Pemilihan ketua KONI Banyuwangi periode 2013-2017 berlangsung alot. Agenda memilih pemegang tongkat komando di tubuh induk semang cabang olahraga itu belum ada titik temu hingga tadi malam (27/ 9). Tarik ulur seputar pemilihan dan pembahasan tata tertib memakan waktu kegiatan yang digelar di Hotel ikhtiar Surya tersebut. Muscablub yang dibuka Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko tersebut diikuti perwakilan seluruh cabang olahraga di Banyuwangi. Dari 26 cabang olahraga yang ter-

catat di KONI, semua hadir. Meski hanya memilih ketua induk semang cabor, prosesi pemilihan di dalamnya berlangsung dalam kondisi tegang. Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 20.00 tadi malam, proses pemilihan masih berlangsung. Alotnya kocok ulang pengurus KONI itu sudah terasa saat pembukaan, pemilihan pimpinan sidang, hingga sesi pembahasan tata tertib. Sejumlah aturan main dalam pemilihan itu mendapat sorotan banyak cabang olahraga. Sorotan paling tajam ditujukan terhadap kepemilikan hak suara peserta muscablub.

Guntur Kandidat Terkuat Ketua IPSI

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

REHAB BELUM KELAR: Pemain BU saat berlatih di Stadion Diponegoro beberapa waktu lalu.

PSSI Inventarisasi Lapangan Sepak Bola BANYUWANGI - Kesiapan Banyuwangi United (BU) menyambut kompetisi Divisi III regional Jawa Timur semakin intens. Tidak hanya mempersiapkan penampilan tim berjuluk Laskar Tawang Alun agar prima di atas lapangan, manajemen tim mulai menjaga peluang bagi Banyuwangi United agar menjadi tuan rumah putaran pertama. Itu diperlihatkan oleh Pengkab PSSI Banyuwangi yang mulai menginventarisasi lapangan di Banyuwangi. Upaya itu dilakukan menyusul belum rampungnya pembangunan Stadion Diponegoro. Induk sepak bola di Banyuwangi itu mulai mendata lapangan yang bisa menjadi venue kompetisi Divisi III regional Jawa Timur

ACARA ANDA

tersebut. “Kami masih mencari lokasi yang pas jika bisa menjadi tuan rumah,” beber Mohamad Khairul Abbas, sekretaris PSSI Banyuwangi. Abbas menambahkan, inventarisasi lapangan itu sebagai upaya antisipasi Pengkab PSSI. Bila sewaktuwaktu ditunjuk menjadi tuan rumah, secara prinsip Banyuwangi sudah siap. Lalu, lapangan mana yang dibidik? Abbas belum berani memastikan. Sejumlah tempat sudah masuk lensa bidikan, salah satunya Lapangan Agro Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi. Politisi asal PDI Perjuangan itu tidak mempermasalahkan jika pertandingan harus dilakukan

di luar Banyuwangi. (nic/c1/ als)

BANYUWANGI - Pengkab Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Banyuwangi bakal punya gawe penting akhir pekan ini. Induk olahraga bela diri khas Nusantara itu akan segera memilih figur pemimpin baru. Layaknya pemilihan umum, sejumlah kandidat mulai meramaikan forum musyawarah cabang olahraga luar biasa (muscablub) tersebut. Terkait muscablub yang akan digelar di Wisma Atlet 29 September itu, sejumlah nama mulai dikaitkan untuk menduduki kursi kepemimpinan IPSI empat tahun mendatang. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai internal pengurus IPSI, perguruan, hingga pejabat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dari internal pengurus IPSI

dan perguruan, muncul sejumlah nama, di antaranya Janoto, Adi Wiyanto, Mukayin, dan Guntur Priambodo. Dari kalangan pejabat pemerintah daerah ada nama Slamet Karyono sebagai sekretaris daerah dan Sulihtiyono sebagai kepala Dinas Pendidikan. Namun, nama nama Guntur Priambodo menjadi kandidat favorit untuk menduduki kursi IPSI hingga empat tahun mendatang. Selain berbekal pengalaman di dunia olahraga, pejabat yang kini menjabat kepala Dinas Pengairan itu juga hafal betul seluk-beluk IPSI. Menanggapi hal itu, Sekretaris IPSI Banyuwangi Mukayin menuturkan, tidak terlalu mempermasalahkan siapa pun calon yang bakal muncul. “Monggo, kita siap memfasilitasi,” tuturnya. (nic/c1/als)

Dari 26 cabang yang ada, tidak semua memiliki hak suara. Imbasnya, hanya dua cabang yang berstatus sebagai peninjau dalam agenda tersebut, yakni Perserosi dan Pordasi. Selain itu, pasal mengenai mekanisme pemilihan juga menjadi perbincangan serius. Bahkan, ada usul bahwa calon

ketua KONI harus terbebas dari masalah hukum. Namun, hal ini mengundang reaksi peserta lain. “Kalau aturan itu disetujui, maka imbasnya aturan pemilihan ketua KONI lebih ketat daripada caleg,” ujar Joni Subagio, utusan Forki Banyuwangi. Bahasan alot lain terkait komposisi dukungan cabor kepada calon tertentu. Mekanisme setengah plus satu menjadi syarat yang dibahas paling lama. Meski demikian, muscablub berjalan aman dan terkendali. “Ke depan, KONI memiliki tugas berat. Tuan rumah Porprov menjadi agenda yang membutuhkan kerja keras semua pihak, termasuk KONI,” ujar Wabup Yusuf Widyatmoko saat membuka acara. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Sabtu 28 September 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Kabur Lewat Pintu Belakang n DITODONG... Sambungan dari Hal 33

Anehnya, pelaku tahu betul bahwa korban baru saja panen dan anaknya mendapatkan bantuan dari sekolah. ”Kok tahu

sawah saya sedang ditanami ubi. Mereka juga tahu anak saya dapat bantuan dari sekolah,” ujar Khoerotun heran. Diperoleh keterangan, perampok beraksi di rumah Khoerotun pukul 01.00. Mereka

masuk dengan cara merusak kaca jendela bagian selatan. Kaca nako tersebut dicongkel. Ada empat kaca yang dicongkel. Selanjutnya, dua orang masuk ke kamar Khoerotun. Malam itu Khoerotun tidur ber sa-

ma anak perempuannya yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar (SD). ”Saya ditodong parang agar menunjukkan tempat menyimpan uang. Kalung dan cincin saya dirampas. Punya

Disnak Sarankan Rapatkan Kandang n DICAT... Sambungan dari Hal 33

Demi mengantisipasi meluasnya korban serangan anjing liar itu, warga Dusun Kebundadap menggelar istighotsah dan pembacaan Selawat Burdah di masjid dan musala sejak kemarin (27/9). Warga berdoa agar serangan anjing liar itu tidak meluas dan cepat selesai. Semua warga, laki-laki dan perempuan, kompak mengikuti istighotsah yang diprakarsai tokoh masyarakat setempat. Pada malam pertama itu, Plt Camat

Licin Muhammad Lutfi, Kapolsek AKP Wan Sutanto, dan danramil setempat, mengikuti istighotsah. Selain menggelar doa, warga juga melakukan aksi lain demi mencegah serangan berlanjut. Salah satunya, ratusan kambing yang ber warna putih mencolok itu diberi pewarna merah agar terhindar dari serangan anjing liar. Tidak hanya itu, warga juga memasang bawang di setiap kandang kambing. Bawang itu ditusuk seperti sate, kemudian digantung di kandang. Selain itu, warga juga menebar kapur

barus atau kamper di kandang ternak. Warga setempat mempercayai, cara seperti itu dapat mencegah serangan anjing liar. Sementara itu, Kabid Kesehatan Ternak Dinas Peternakan Banyuwangi, drh. Bambang Sugianto, memberikan tips untuk mengejar kawanan anjing liar. Binatang liar itu memiliki kepekaan dan penciuman yang cukup tinggi. Karena itu, jika dilakukan perburuan, anjing liar itu tidak akan muncul. Untuk memastikan dan mengetahui yang menyerang ternak kambing itu benar-benar anjing liar, maka warga harus adu

cerdik dengan anjing liar itu. Caranya, kata Bambang, anjing itu harus diintip dari atas. Untuk mengintip dari atas, warga bisa bikin tempat khusus di atas pohon. “Saat mengintai, jangan pakai baju. Sebab, kalau pakai baju akan mudah diendus anjing,” katanya. Jika pengintaian dilakukan dari atas, tambah Bambang, anjing akan datang karena tidak bisa mengendus bau manusia. “Kandang yang pagarnya renggang harus dirapatkan agar anjing tidak mudah masuk,” saran Bambang. (afi/c1/bay)

Hasilnya Dibawa ke Tingkat Kabupaten n PPK... Sambungan dari Hal 33

Daftar zona steril atribut kampanye yang dikirim PPK seBanyuwangi itu akan dijadikan ba han pembanding dengan data yang dikirim pemkab. Selanjutnya, KPU akan menggelar per temuan lanjutan dengan Panwaslu, parpol, dan pemkab, untuk menyepakati zona steril atribut kampanye tersebut. Menurut Irfan, seluruh PPK di Banyuwangi telah menyerahkan daftar zona steril atribut kampanye. Misalnya, Ruang Ter buka Hijau (RTH) yang ber lokasi di masing-masing ke camatan, jalan protokol, dan sejumlah lokasi lain. “Dalam menentukan zona ste ril tersebut, PPK sudah ber koordinasi dengan pihak kecamatan setempat,” cetusnya.

Seperti diberitakan kemarin, pe nandatanganan MoU pemasangan atribut kampanye Pileg 2014 antara KPU, pemkab, Pan waslu, dan parpol, gagal dilakukan Selasa (25/9). Sebab, para pimpinan dan perwakilan parpol yang hadir dalam perte muan yang digelar di aula Hotel Tanjung Asri, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, itu menilai ketentuan zona steril dari atribut kampanye belum jelas. Selain zonasi, hal lain yang juga belum klir pada pertemuan tersebut adalah ketentuan ukuran baliho dan billboard yang boleh dipasang masing-masing parpol. Akibatnya, pihak KPU Banyuwangi “terpaksa” menunda penandatanganan MoU terkait zona steril atribut kampanye seperti yang diatur Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 dan Peraturan Daerah

(Perda) Nomor 10 Tahun 2012 tersebut. Ketua KPU Banyuwangi, Syam sul Arifin mengatakan, pada pertemuan Rabu tersebut sudah ada kesepakatan bahwa seluruh Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tersebar di seantero Bumi Blambangan steril dari atribut kampanye. Namun, khusus tentang zonasi masih membutuhkan kesepakatan lebih lanjut karena database yang dibutuhkan dari Pemkab Banyuwangi belum diterima KPU. Syamsul menambahkan, ada dua langkah yang akan dilakukan KPU untuk me nen tukan zonasi tersebut, di antaranya mengirim surat kepada pemkab dan meminta zonasi di setiap desa dan kelurahan. Langkah lain, KPU akan menginstruksikan Panitia Pemilihan Kecamatan

(PPK) melakukan rapat di tingkat kecamatan untuk menentukan zona steril atri but kampanye. PPK wajib mengundang forum pimpinan kecamatan (forpimcam), seluruh kepala desa dan lurah, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Panitia Pemilihan Se tempat (PPS), dan Panitia Pengawas Lapangan (PPL). “Selanjutnya, zona steril tersebut di-listing dan dibawa ke forum tingkat kabupaten,” cetusnya. Lebih lanjut Syamsul mengatakan, dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 dan Perda Nomor 10 Tahun 2012 sebenarnya zona steril di tingkat kabupaten sudah tercantum. Namun, dalam peraturan KPU dan perda itu belum ditentukan titik-titik ste ril dari atribut kampanye di tingkat desa dan kelurahan. (sgt/c1/aif)

Keduanya Pemain Lama Narkoba n PEMBELI... Sambungan dari Hal 33

Residivis yang kini masih menjalani pemeriksaan penyidik satreskoba polres itu adalah Ahmad Suprayogi, 50, warga Jalan Nias, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi. “Tersangka pernah kita tang kap dalam kasus yang sama. Sekarang masih kita periksa,” cetus Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo kemarin (27/9). Saat penangkapan, polisi ber-

hasil menemukan barang bukti (BB) berupa satu paket hemat (pahe) sabu dengan berat kotor 0,54 gram atau berat bersih 0, 36 gram. “Tersangka kita tangkap saat membeli sabu di rumah Andik,” kata Kasatreskoba Watiyo. Saat anggota menggerebek rumah Andik, lanjut dia, pemilik rumah yang diduga juga pengedar SS itu kabur. “Andik diduga pengedar sabu-sabu. Dia langsung kabur saat melihat anggota datang,” kata AKP Watiyo. Terungkapnya peredaran nar-

koba itu sebenarnya bukan kebetulan. Sebab, selama ini anggota satreskoba sudah mengawasi Andik yang diduga se bagai pengedar narkoba. “Da pat informasi akan ada tran saksi narkoba, langsung kita menyanggong,” terangnya. Sekitar 15 menit sebelum dilakukan penggerebekan, Suprayogi masuk ke rumah Andik. Tersangka bukan orang asing di dunia narkoba, karena pernah ditangkap dalam kasus SS. Baru pukul 15.30, beberapa anggota

satreskoba bergerak dan menggerebek rumah Andik. “Hanya Suprayogi yang kita tangkap, Andik berhasil kabur,” sebut Watiyo. Dalam keterangannya kepada polisi, Suprayogi mengaku sering membeli SS di rumah Andik. Saat ditangkap, dia sedang membeli satu paket SS dengan berat kotor 0,54 gram seharga Rp 500 ribu. “Sabu ini katanya akan digunakan sendiri, tapi masih akan kita kembangkan lagi,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Perbaikan Memakan Waktu 2,5 Jam n KA TAWANG ALUN... Sambungan dari Hal 35

Lokomotif KA Tawang Alun melintasdiStasiunSumberWadung membawa enam gerbong. Pada saat itu, rangkaian gerbong belum sepenuhnya sampai stasiun. Celakanya, petugas stasiun sudah mengubah persilangan rel. Akibatnya, roda gerbong bela kang masuk ke track lain. Kondisi tersebut menyebabkan KA Tawang Alun tersendat. Beruntung, gerbong paling be_lakang yang posisinya sudah menyilang itu tidak sampai terguling. Sekadar tahu, Stasiun Sumber Wadung hanya mempunyai dua jalur rel. KA Tawang Alun yang melaju dari arah barat tersebut melintas di jalur pertama. Te-

tapi, karena kesalahan petugas, roda gerbong belakang melintas di jalur kedua. Atas insiden itu, perjalanan KA tersebut gagal berangkat sesuai jadwal. Satu jam kemudian, perjalanan KA tersebut bisa dilanjutkan. Hanya saja, rangkaian gerbong tidak komplet. Pasalnya, dua gerbong paling belakang terpaksa dilepas dari rangkaian. Karena itu, para penumpang yang duduk di dua gerbong tersebut terpaksa dievakuasi ke gerbong lain. Gerbong yang mengalami mu sibah tersebut tuntas dikem balikan ke jalur sekitar pukul 00.00. Itu berarti, perbai kan memakan waktu 2,5 jam. Kepala Stasiun Sumber Wadung, Mulyono, mengakui bahwa insiden tersebut karena

kesalahan petugas. Sebab, pada saat wesel diganti, ternyata belum semua rangkaian gerbong masuk ke stasiun. ‘’Memang sudah salah,” ujarnya gentle. Dia beralasan, kesalahan itu tidak disengaja. Diakui, rangkaian gerbong paling belakang memang tidak terlihat karena minim lampu penerangan. ‘’Memang kondisinya gelap, jadi nggak kelihatan,’’ ujar Mulyono yang terlihat menyesali insiden tersebut. Namun, saat mengetahui bahwa yang diajak bicara adalah koran ini, dia menolak diwawancarai. Dia beralasan yang berhak menyampaikan in formasi seputar musibah itu adalah Humas Daops IX Jember. ‘’Nggak-nggak. Humas saja,” ujarnya sambil ngeloyor

meninggalkan koran ini. Atas insiden tersebut, tidak sedikit para penumpang yang terpaksa turun di stasiun tersebut. Sebab, diperoleh informasi bahwa gerbong yang salah alamat tersebut akan diperbaiki sebelum me lanjutkan perjalanan. ‘’Saya sebenarnya turun di Rogojampi, tapi sudah telanjur dijemput di sini,” ujar seorang penumpang yang berangkat dari Stasiun Malang. Sejak insiden tersebut, para penumpang banyak yang telantar. Mereka banyak yang turun sambil melihat kondisi gerbong yang nahas itu. ‘’Teman saya sudah nunggu mulai tadi di Stasiun Rogojampi. Mulai tadi telepon terus,” ujar Tarkiman, penumpang asal Muncar. (ton/c1/aif)

Setiap Rumah Punya Bak Sampah n PERMUKIMAN... Sambungan dari Hal 33

Pantas saja jika RT tersebut sebagai jawara dalam program Banyuwangi Hijau dan Bersih 2013 ini. Pemandangan yang saya amati di lingkungan tersebut memang bersih. Ruas gang tersebut tampak sudah dilapisi paving stone. Sehingga, air hujan masih bisa meresap ke dalam tanah. Selain itu, ada kesan hijau di sekeliling gang tersebut. Sebab, ada beberapa tanaman bunga yang tumbuh di masing-masing rumah warga. Setiba saya di lingkungan itu, beberapa perempuan tengah asyik ngobrol di warung persis di samping poskamling. Sementara itu, dua bocah sedang bermain bulu tangkis dengan memanfaatkan halaman rumah yang tidak begitu luas. Sebagian bocah tampak sedang bermain sepeda pancal di gang kecil itu. Aktivitas itu

nyaris dilakukan warga lingkungan sekitar pada sore hari. Warga memasang tulisan agar pengendara motor hati-hati saat melintas di gang tersebut karena banyak anak kecil. Ketua RT setempat, Ponco Nursiwan alias Wawan, kebetulan tidak ada di kediamannya saat Jawa Pos Radar Banyuwangi mengunjungi lingkungan tersebut. Namun, warga setempat menyambut baik kehadiran koran ini yang mengunjungi lingkungan tersebut bersama Ketua Badan Per musyawaratan Desa (BPD) Desa Genteng Kulon, Rudi Hartono. Warga sekitar ternyata sudah mengetahui bahwa lingkungan tersebut baru saja meraih prestasi RT paling bersih dan hijau se-Banyuwangi. Prestasi tersebut memang merupakan penghargaan kepada warga sekitar dalam menciptakan lingkungan yang enak dipandang. Lantas, apa tips khusus warga selama ini? Ternyata cukup sederhana. Warga se-

kitar memang peduli terhadap sampah, salah satunya tiap rumah memiliki tempat sampah. ‘’Warga sini punya tempat sampah sendiri-sendiri,” ujar Ninik, warga setempat. Hanya, warga setempat memilih menaruh bak sampah di depan rumah mereka masing-masing. Sampah di tempat sampah ter sebut dipungut petugas kebersihan setiap pagi dan sore. ‘’Ada petugas yang ngambil sampah,’’ kata Ninik. Petugas sampah itu tercatat sebagai warga sekitar. Setiap bulan masing-masing tuan rumah memberikan ongkos seikhlasnya. ‘’Satu bulan sering ngasih Rp 5 ribu,’’ sebut Ninik. Langkah tersebut tampaknya cukup berhasil. Karena itu, lingkungan sekitar memang dikenal paling oke dibandingkan lingkungan lain. ‘’Mulai dulu memang RT itu sudah bagus,’’ kata Rudi Latif. Sementara itu, kategori desa, Desa Genteng Kulon juga menyabet prestasi terbaik tahun ini. (c1/bay)

anak say juga dipreteli,” kata ibu satu anak tersebut. Saat bersamaan, seorang pelaku masuk ke kamar su ami Khoerotun. Pria yang kondisinya lemah itu dikalungi celurit. ”Suami saya sulit berjalan. Ta ngan kanannya tidak berfungsi. Dia benar-benar ketakutan,” imbuh Khoeratun. Melihat penghuni rumah tak berdaya, tiga pelaku lelu asa mengacak-acak seiisi r u mah berdinding tembok dan sesek (anyaman bambu) tersebut. Perampok akhirnya menemukan uang Rp 300 ribu

di lemari. Uang tersebut milik anaknya yang baru diberi pihak sekolah. Konon, uang tersebut merupakan subsidi BBM bagi anak sekolah dari keluarga tidak mampu. Selain uang, perampok juga membawa kabur hand phone merek Mito. Satu-satunya keris pusaka warisan orang tua korban juga diembat. Untungnya, televisi yang dipajang di ruang tamu tidak diangkut. Aki bat kejadian itu, korban men derita kerugian sekitar Rp 22 juta. ”Berat perhiasan emas 34 gram. Ada kalung dan

cincin,” kata Khoerotun. Dua jam lamanya perampok berada di rumah korban. Pukul 03.00, perampok kabur lewat belakang dengan cara merusak pintu. Tak satu pun warga mende ngar ada perampok menyatroni ru mah Khaerotun. Maklum, rumah tersebut diapit sawah. Di kanan-kirinya adalah tanaman padi. Ada poskamling persis di depan rumah korban. Namun, pu kul 01.00 sudah sepi. ”Sejak pu kul 21.00 di poskamling itu sudah tidak ada orang,” ujar Syafi’I, tetangga korban. (c1/aif)

Yang Tertunda 101 Orang n CJH... Sambungan dari Hal 33

Mukhlis menyebut, tahun ini sebenarnya ada 897 CJH yang sudah siap berangkat. Tetapi, dari jumlah itu, ternyata ada pengurangan 101 jamaah karena ada pengurangan kuota sebesar 20 persen. “Setelah ada pengurangan kuota 20 persen,

CJH Banyuwangi berkurang 101 orang,” sebutnya. Selain berkurang 101 orang, masih kata dia, ada 11 CJH yang tidak bisa berangkat tahun ini. Dari 11 CJH itu, sebut dia, lima CJH minta penundaan pemberangkatan, satu CJH tidak bisa berangkat karena kecelakaan, dan lima CJH lain meninggal dunia. “Setelah ada pengurangan, penundaan,

m eninggal, dan kecelakaan, jumlah CJH Banyuwangi menjadi 793 orang itu,” urainya. Dari 793 CJH yang akan berangkat, sebut dia, CJH laki-laki sebanyak 376 orang atau 47,41 persen. CJH perempuan sebanyak 417 orang atau 52,59 persen. “Jadi yang berangkat haji tahun ini lebih banyak perempuannya,” ungkap Mukhlis. (abi/c1/aif)

Tahap II Ditutup 12 Oktober n BALLOT... Sambungan dari Hal 33

Sementara itu, penghitungan ballot yang masuk akan dilakukan setiap hari. Nama-nama tokoh yang sudah diusulkan pembaca pada tahap I akan diterbitkan setiap hari di Jawa Pos Radar Banyuwangi. Nama-nama tersebut akan mem-

perebutkan tiket ke babak 100 besar. Tidak hanya pendukung masing-masing tokoh, seluruh pembaca juga bisa mengirimkan ballot dukungan untuk nama-nama yang sudah masuk tersebut. Gerda menambahkan, tahap II akan ditutup tanggal 12 Oktober mendatang. ‘’Karena itu, agar tokoh idola Anda tidak tergusur, silakan kirimkan ballot sebanyak-banyaknya,” ujarnya. (*/c1/bay)

SK Pengesahan Siap 80 Persen n CAKADES... Sambungan dari Hal 34

Terkait tempat pelantikan, kata Anacleto, pemkab memutuskan di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Digelar di halaman kantor Pemkab Banyuwangi karena Pendapa Sha ba Swagata Blambangan tidak bisa digunakan karena sedang dalam renovasi. Dalam pelantikan itu, jelas Anacleto, pemkab akan mendirikan tenda raksasa. Tenda raksasa itu akan ditempati para kades terpilih dan undangan pelantikan. “Pelantikan akan dilakukan langsung Bupati Abdullah Azwar Anas,” ungkap pe-

jabat yang akrab disapa Leto itu. Anacleto mengatakan, setelah resmi dilantik menjadi kades, Bupati Anas akan memasang satu per satu tanda jabatan kepada 95 kades itu. Semula, pemasangan tanda jabatan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan kades terpilih. Namun, setelah dilakukan kajian, diputuskan dilakukan kepada semua kades terpilih. Karena jumlahnya banyak, maka teknis pemasangan tanda jabatan itu akan dilaksanakan seperti prosesi wisuda sarjana. Selama ini, pemasangan tanda jabatan itu dilakukan dengan cara bupati mendatangi kades terpilih. Namun, pada proses

pelantikan masal, kades terpilih akan bergiliran meng hadap bupati. “Ya persis seperti prosesi wisuda. Model itu dipilih agar lebih cepat selesai,” katanya. Terkait waktu pelantikan, Anacleto menjelaskan, sudah ada penetapan tanggal dan hari. Hanya, Anacleto belum bisa menyampaikan kepada publik karena khawatir ada perubahan tanggal dan hari. Anacleto menambahkan, proses pembuatan SK pengesahan kades terpilih sudah hampir rampung. Ditargetkan, pembuatan SK pengesahan rampung 100 persen sebelum 30 September. “Sekarang sudah rampung sekitar 80 persen,” tambahnya. (afi/c1/bay)

Tidak Enak Gara-gara Hearing n SUDAH... Sambungan dari Hal 34

“Mereka telah mengajukan hearing ke DPRD. Itu bentuk pelecehan dan membuat perasaan tidak enak,” cetus Asmunik, 53, ketua tim sukses cakades terpilih Didik Istiantoro. Menurut Asmunik, pilkades di Desa Mangir diikuti dua cakades, yakni Didik Istiantoro, dan incumbent, Suwardi. Dalam pemungutan suara, cakades yang dia usung berhasil mendapatkan suara terbanyak. “Mereka (cakades yang kalah) mencari kesalahan,” katanya. Di antara kesalahan yang disebutkan, sebut Asmunik, cakades yang berasal dari TNI AL itu dianggap memalsukan surat

pengundurandiridanmemalsukan surat izin dari komandan. “Minta hearing ke DPRD bersama panitia pilkades dan BPD,” cetusnya. Tudingan yang disampaikan kubu cakades yang kalah itu, jelas Asmunik, sebenarnya tidak be nar. Tetapi, mereka tetap membawa perkara itu ke DPRD hingga menyebabkan cakades ter pilih merasa dilecehkan. “Kami tidak terima cakades kami dilecehkan, dan kita laporkan ke polres ini,” katanya. Menurut Asmunik, setelah pelaksanaan pilkades, sebenarnya warga diharapkan tenang. Nyatanya, mereka malah berulah dan mengajukan hearing ke DPRD. “Mereka ini ingin mengobokobok masyarakat desa, maka

kami akan melayani de ngan melapor ke polisi,” ujarnya. Sementara itu, ketua panitia Pilkades Mangir, Muhamad Holil, saat dikonfirmasi melalui ponsel mengaku tidak tahu dirinya termasuk yang dilaporkan ke polres. “Masak lapor ke polres. Saya malah belum tahumenahu,” cetus Holil. Holil mengaku, kedatangannya dalam hearing di DPRD itu sebenarnya bentuk tanggung jawabnya sebagai ketua panitia. Dalam pertemuan itu, dirinya menyampaikan yang sebenarnya kepada semua yang hadir. “Setelahhearing,sebenarnya masalahnya sudah selesai, tapi kok malah lapor ke polres,” katanya heran. (abi/c1/bay)

Yang Resmi hanya 4 Tower n TOWER... Sambungan dari Hal 34

Menyikapi maraknya tower ilegal itu, Arifin meminta Pemkab Banyuwangi me ner tibkannya. Apalagi, eksekutif telah berjanji akan menindak tegas tower ilegal. “Dulu cukup serius memotong tower ilegal, tapi sekarang kok tidak ada kabarnya,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, Abdul Ka-

dir, mengaku di tahun anggaran 2013 ini hanya mengeluarkan izin empat unit tower. “Hanya empat yang punya izin,” katanya. Keempat tower yang pendiriannya mendapat izin selama 2013 ini, jelas Kadir, adalah tower di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi; Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat; dan dua lainnya di wilayah Kecamatan Muncar dan Kecamatan Glenmore. “Selain empat tower itu, berarti ya tower ilegal,” ujarnya. Terkait tower di Desa Sem-

bulung, Kecamatan Cluring, Kadir menegaskan tower itu tidak akan mendapat izin. Sebab, warga sekitar menolak pendirian tower tersebut. “Tower di Desa Sembulung tidak akan mendapat izin,” tegasnya. Mengenai permintaan Komisi IV DPRD agar sejumlah tower illegal ditertibkan, Kadir menyebut penertiban merupakan kewenangan Satpol PP. Pihaknya menegaskan, pendirian tower selain empat tower itu ilegal. (abi/c1/bay)

Tak Mau Sebut Nama Pengepul n KELUAR PENJARA... Sambungan dari Hal 35

Kapolsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Ipda Abdullah Sajad mengatakan, penangkapan Musbah bermula dari patroli yang d ilakukan petugas di sekitar Stasiun Sumberwadung, Desa Tulungrejo. Saat patroli tersebut, petugas me-

nerima laporan via telepon bahwa di sekitar Stasiun Sumberwadung ada transaksi nomor togel yang dilakukan Musbah. Menerima laporan tersebut, petugas langsung mencari pelaku. Hasilnya, petugas menemukan pelaku tengah berjalan ke arah timur di selatan stasiun. Melihat tersangka berjalan ke arah timur, petugas langsung

meng ha dangnya. “Saat kita ha dang dan kita periksa, ditemukan sejumlah barang bukti di saku bajunya,” katanya. Mendapati sejumlah barang bukti tersebut, polisi langsung menggelandang Musbah ke Mapolsek Glenmore. “Masih kita periksa, dan tersangka berbelit. Dia belum mau menyebutkan siapa pengepulnya,”tandasnya. (azi/c1/aif)


44

Sabtu 28 September 2013

BLSM Disunat, Warga Resah NUR HARIRI/RaBa

EFEK JERA: Para PSK dikalungi kertas demi menumbuhkan kesadaran agar tidak menjadi PSK lagi di kemudian hari.

Usai Tes Darah, 12 PSK Dipulangkan SITUBONDO - Sebanyak 12 PSK yang terjaring razia Satpol PP Situbondo beberapa hari ini akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing kemarin (27/9). Sebelumnya, mereka harus membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Sebenarnya, 12 PSK yang berasal dari luar Situbondo itu akan ditipiring. Namun, karena ada sesuatu hal yang tidak memungkinkan, akhirnya mereka dipulangkan ke rumah masingmasing. “Mereka tidak kami tipiring, tapi langsung dipulangkan,” ujar Kasatpol PP Agus Wintoro kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pantauan koran ini, sebelum 12 PSK itu dipulangkan, petugas KPA dan Dinas Kesehatan Situbondo mendatangi kantor Satpol PP sekitar pukul 07.00 kemarin (27/9). Mereka mengambil

contoh darah 12 PSK demi mengetahui apakah mereka terinfeksi HIV/AIDS ataukah tidak. Mereka diperiksa secara bergantian. Usai sampel darahnya diambil, para PSK diberi penyuluhan terkait bahaya HIV/AIDS oleh Plt. Kepala Dinas Situbondo Abu Bakar Abdi. Menurutnya, penyuluhan tersebut sangat penting. Sebab, PSK rentan terhadap penyakit yang belum ada obatnya itu. “Saya berharap, kalian sadar terhadap bahaya penyakit AIDS yang selalu mengancam. Jadi, jangan sampai kembali jadi PSK,” kata Abu Bakar saat memberikan penyuluhan. Data yang berhasil dikumpulkan, ke-12 PSK tersebut terjaring razia di beberapa lokasi mesum. Empat PSK terjaring di eks lokalisasi Gunung Sampan dan warung remang-remang Desa Kotakan. Sisanya diamankan saat petugas

PTPN XII Lapor ke Polres Buntut Aktivitas Warga yang Garap Lahan Banongan BANYUPUTIH - PTPN XII tidak tinggal diam dengan langkah sejumlah warga yang kembali melakukan aktivitas pertanian di Dusun Banongan Timur (bukan di tanah Perusda Banongan sebagaimana diberitakan kemarin). Pemegang HGU tersebut memilih melapor ke Polres Situbondo. PTPN XII menilai, para penegal telah mengingkari dan melanggar kesepakatan bersama, baik yang lakukan di jajaran Muspika dan Muspida Situbondo maupun di Jakarta yang disaksikan Komnas HAM. “Makanya, berdasar itu, Selasa tanggal 24 dan 25 September lalu kita melapor ke Polres Situbondo,” terang Wakil Manajer PTPN XII, Kebun Pasewaran, Mulyadib Eko Purnomo. Selain melapor, Mulyadib mengaku juga meminta bantuan pengamanan ke Polres Situbondo. Sebab, tanah yang dikelola paksa oleh warga itu merupakan aset negara. “Kita mengajukan permohonan serupa ke Kodim 0823 Situbondo dan Satpol PP,” ungkapnya. Mulyadib mengungkapkan, total luas lahan yang menjadi sengketa pengelolaan adalah 150,374 hektare. Dalam kesepakatan bersama, ketika tanaman belum dipanen, maka para penegal tidak masalah beraktivitas, seperti menyiangi, memupuk, dan memanen. Namun, setelah panen, tanah kembali status quo. “Jadi, tanah tidak boleh ditanami sebelum musyawarah dan mufakat melahirkan MoU yang dalam hal ini akan dimediasi Pemkab Situbondo. kita komit sesuai kesepakatan dan aturan. Secara formal, HGU tanah itu memang dipegang PTPN XII hingga 31 Desember 2024,” tandas Mulyadib. Tentang kesepakatan antara penegal dengan PTPN XII, kata dia, kali pertama dilakukan pada 1 Juni 2013 yang disaksikan muspika dan sebagian anggota muspida Situbondo. Dalam kesepakatan itu, ada satu poin yang menegaskan bahwa kedua belah pihak tidak boleh beraktivitas sebelum musyawarah atau mufakat yang dimediasi pemkab. Kesepakatan yang kedua dilakukan di Jakarta tertanggal 16

NUR HARIRI/RaBa

SALAHI KESEPAKATAN: Sejumlah warga mulai beraktivitas di lahan sengketa di Dusun Banongan Timur.

September 2013. Pertemuan itu dimediasi Komnas HAM. Kesepakatannya, juga tidak boleh melaksanakan aktivitas sebelum ada MoU antara kedua belah pihak. “Jadi, dua kesepakatan itu sama-sama dilanggar pihak petani atau penegal,” tandas Mulyadib. Kabag Hukum Pemkab Situbondo, Ahmad Sugiharto, menegaskan bahwa sengketa pengelolaan tanah antara PTPN XII dan petani di Desa Banyuputih dan Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, tidak ada kaitannya dengan tanah yang

dikelola Perusda Banongan. “Yang dikelola PTPN XII itu di luar areal tanah yang dikelola Perusda Banongan. Hanya saja, letaknya sama-sama di Dusun Banongan,” tegasnya. Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat, pemkab mengagendakan mediasi antara PTPN XII dan warga. “Kemarin kita sudah rapat untuk mempersiapkan draf kerja sama. Makanya, kita berharap kedua belah pihak sama-sama menahan diri agar tidak melakukan aktivitas yang dapat merugikan salah satu pihak,” pungkasnya. (pri/c1/als)

menggelar razia di sejumlah warung dan eks lokalisasi yang dicurigai menyediakan wanita penghibur, antara lain warung remang-remang Banyuglugur, Besuki, Demung, Kettah, dan eks Lokalisasi Bandengan, dan Kilensari. Menurut Kasatpol PP Agus Wintoro, pemulangan belasan PSK itu dilakukan setelah mereka dibina. Mereka akan diantar menggunakan mobil dan didampingi petugas Satpol PP. “Mereka dari Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Probolinggo,” kata Agus. PSK yang berasal dari Situbondo akan diberi pembinaan, sedangkan PSK dari luar kabupaten akan dipulangkan ke desa masing-masing. “Saya minta mereka yang terjaring razia ini menjadi yang pertama dan terakhir,” tegas Agus di hadapan 12 PSK. (rri/c1/als)

JANGKAR - Beberapa warga di Desa Gadingan, Kecamatan Jangkar, mengaku resah lantaran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diterimanya dipotong oknum tertentu. Anehnya, mereka tidak mengetahui akan digunakan untuk apa potongan dana BLSM tersebut. Informasi yang berhasil dikumpulkan koran ini, jumlah potongan dana BLSM yang dilakukan oknum tertentu itu tidak terlalu banyak, yakni hanya Rp 20 ribu. Namun, beberapa warga mengaku keberatan dengan pemotongan tersebut. Di Desa Gadingan ada 162 penerima BLSM. “Potongannya Rp 20 ribu rupiah. Yang dipotong itu sekitar seratus penerima BLSM. Tapi saya tidak tahu juga, mungkin semuanya dipotong,” kata Pur alias Sahwi, warga Dusun Gadingan Timur, Desa Gadingan. Menurutnya, pemotongan itu sudah dua kali terjadi, yakni saat pencairan tahap pertama dan kedua. Namun, hingga saat ini masyarakat tidak mengetahui uang hasil potongan itu digunakan untuk apa.

“Sudah kedua kali. Dulu juga sudah dipotong dan sampai sekarang banyak warga yang tidak tahu potongan tersebut digunakan untuk apa,” kata Sahwi. Hal serupa juga dialami Riwani, warga dusun setempat. Dana BLSM yang diterimanya juga dipotong seseorang yang konon disuruh orang lain. Pemotongan uang sebesar Rp 20 ribu tersebut ada yang diduga melalui ketua RT-nya. Konon, hasil pemotongan dana BLSM itu akan disetorkan kepada seseorang. Lantaran itu, warga mengeluh. Dikonfirmasi, Kepala Desa Gadingan, Kecamatan Jangkar, Bukhori, mengaku tidak mengetahui terkait isu tersebut. “Tanyakan sendiri kepada orangnya. Saya tidak tahu,” kata Bukhori melalui telepon seluler kemarin. Menurutnya, sampai saat ini pihak desa tidak menemukan dugaan pemotongan dana BLSM tersebut. Jika dugaan itu ditemukan di lapangan, pihak desa akan menindak. “Belum ada temuan. Kalau ditemukan dan itu untuk kepentingan pribadi, pasti salah,” pungkasnya. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.