25 september web

Page 1

RABU 25 SEPTEMBER

TOKOH FAVORIT

Tahap Usulan Berakhir Besok BANYUWANGI - Tenggat waktu pengusulan kandidat tokoh favorit dari pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi tinggal sehari lagi. Kiriman ballot berisi pengusulan nama tokoh dari pembaca dibatasi hingga 26 September 2013 besok. Karena itu, kesempatan mengirim ballot pengusulan Tokoh Favorit tinggal sehari. “Ayo pembaca yang belum mengusulkan kandidatnya segera mengirimkan ballot ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi n

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Dapat Sabu-sabu Senilai Rp 17 Juta i

g o l o

n

o r K

1 Polisi menerima laporan warga, terkait rencana transaksi narkoba.

Baca Tahap...Hal 35

BANYUWANGI - Polisi dapat tangkapan lumayan gede akhir pekan lalu (21/9). Anggota Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi membekuk dua pengedar sabu-sabu (SS) dengan barang bukti senilai hampir Rp 17 juta. Untuk keperluan pemeriksaan dan pengembangan, ke dua tersangka oleh polisi langsung dibawa ke Mapolres Banyuwangi. Kedua tersangka itu adalah Muhamad Ridwan, 43, asal Jalan Mayor Supono, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, dan Gatot Supriyadi, 44, warga Dusun Kebalen, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. “Kedua tersangka kita tangkap di sekitar rumah Gatot di Rogojampi,” cetus Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo kemarin (24/9) n Baca Dapat...Hal 35

Usulan Tokoh Favorit Versi Pembaca

Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan

: : : : : : : :

Tokoh Pengirim Alamat Alasan

: : : :

Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan

: : : : : : : : : : : : : : : :

A. Choliq Baya Hj. Salwanah Yahya Jl. Kertanegara 08 Banyuwangi Akomodatif, Aspiratif, Produktif Guntur Priambodo Raihan Perum GGM FF12 Klatak Layak dicalonkan menjadi sekretaris daerah (Sekda) Drs Teguh Sumarno, MM Sri Wahyuni Banjarsari RT 2/I Low Profile dan sukses memimpin Uniba Ir Sumantri Soedomo Edi Santoso lingk Krajan - Kalipuro Pembawaannya apa adanya Ficky Septa Linda Doni Glenmore Bisa membuat perubahan Ira Damayanti Indra Setyawan Kampung Ujung, Kepatihan, BWI Aktivis Perempuan PeduliWong Cilik Nurmansyah Andi Bulusan Peduli Olahraga Binaraga

Bersambung ke halaman 35

FemalE

Menjadi Doktor Kedua di Untag BANYUWANGI - Komitmen lembaga Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi me ngembangkan sumber daya manusia (SDM) kembali membuahkan hasil manis. Satu lagi tenaga pengajar di Kampus Merah Putih tersebut berhasil meraih gelar doktor. Dia adalah Dr. Ir. Erika Saraswati, MP. Kini Untag Banyuwangi telah memiliki dua doktor. Sebelumnya, seorang dosen Untag Banyuwangi yang lain, yakni Didik Suhariyanto, berhasil meraih gelar doktor di bidang ilmu hukum n

Anjing Liar Lukai 26 Ekor Kambing LICIN - Serangan anjing liar di Kecamatan Licin terus meluas. Sebelumnya, anjing liar hanya ada di dua desa, yakni Desa Segobang dan Tamansari. Namun, minggu ini populasi anjing liar itu meluas hingga Desa Licin dan Desa Jelun. Tidak sekadar persebarannya bertambah luas, jumlah ternak yang menjadi korban serangan anjing liar itu juga bertambah. Pekan lalu jumlah korban serangan anjing liar itu hanya 20 ekor kambing. Namun, sepekan terakhir, korban bertambah menjadi 26 ekor kambing. “Terakhir tadi malam (kemarin malam, Red) seekor kambing milik warga diserang anjing liar, tapi tidak sampai mati. Hanya lukaluka,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Camat Licin, Muhammad Lutfi, kemarin (24/9). Anjing liar itu, kata Lutfi, saat ini benar-benar meresahkan warga Licin. Tim yang dibentuk pihak kecamatan terus meningkatkan upaya pencarian anjing liar itu. Namun, saat dilakukan pencarian, anjing liar itu tidak ditemukan. “Saat kami patroli bersama muspika sempat bertemu dengan anjing liar itu. Tetapi, saat akan ditembak, anjing itu menghilang,” jelas Lutfi. Anjing liar yang sedang diburu warga itu biasanya pada siang hari menghilang n Baca Anjing...Hal 35

K TONO BAKSO PA

3 2 Polisi menggerebek rumah Gatot di Lemahbangdewo, Rogojampi. Di rumah itu hanya ada Ridwan, yang mengantongi 4 paket SS.

Polisi memburu Gatot yang akan membeli bakso tidak jauh dari rumahnya. Selanjutnya ditemukan 5 paket SS milik Gatot. GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Nyabu, Anggota DPRD Dituntut 1 Tahun BANYUWANGI - Setelah sempat tertunda hingga empat kali, anggota DPRD Banyuwangi yang ditangkap polisi karena diduga terlibat kasus narkoba, Totok Sugiharto, 43, akhirnya kembali disidangkan dengan agenda pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin (24/9). Dalam sidang lanjutan dengan majelis hakim yang dipimpin Hj. Widarti SH de ngan anggota Jamuji SH dan Imam Santoso SH itu, jaksa penuntut umum (JPU) Elseus Salakory SH dan Amir Nur rahman SH menyebut terdakwa bersalah dan meminta majelis ha kim meng hukum terdakwa satu tahun penjara. Saat membacakan tuntutan, Jaksa El seus sempat membeber kronologi penangkapan terdakwa yang dilakukan polisi Kamis (27/6) di salah satu gudang gabah di Desa Grogol, Kecamatan Giri n Baca Nyabu,...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

SIDANG: Anggota DPRD Totok Sugiharto dikawal petugas kejaksaan Totok Sadianarto di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (24/9).

Granat Anggap Terlalu Ringan

Baca Menjadi... Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

Didie Nurhadi Saleh

SEMENTARA itu, tuntutan satu tahun penjara untuk anggota DPRD Banyuwangi yang tertangkap nyabu, Totok Sugiharto, 43, disesalkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Banyuwangi. Usai mengikuti sidang dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Ne-

Malam Minggu lalu kita melibatkan anggota Perbakin Banyuwangi untuk memburu kawanan anjing liar itu.”

geri (PN) Banyuwangi, Ketua DPC Granat Banyuwangi, Didie Nurhadi Saleh, mengaku kecewa dengan tuntutan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) Elsesus Salakory SH. “Saya kaget dengan tuntutan itu,” kata Didie di PN Banyuwangi kemarin (24/9) n Baca Granat...Hal 35

DOK. RaBa

M. LUTFI Plt Camat Licin

Beredar Isu Binatang Aneh SEMENTARA itu, keresahan warga Kecamatan Licin, Banyuwangi, semakin bertambah seiring beredarnya isu binatang aneh di kawasan tersebut. Selain serangan kawanan anjing liar, ternak kambing warga juga diduga diserang binatang lain. Menurut Sugeng, warga Desa Tamansari, Kecamatan Licin, ternak kambingnya diserang binatang aneh Senin malam lalu (23/9). Binatang itu memiliki wajah mirip kera, tapi badannya seperti celeng (babi hutan). “Tapi, saat dikejar, jalannya seperti kera,” jelas Sugeng. Binatang aneh itu, kata Sugeng, sempat melukai kambing miliknya. Namun, serangan itu tidak sampai menyebabkan kambingnya mati. Pada Senin malam warga yang sedang ronda di Pos Kamling dikejutkan suara kambing yang mengembik kesakitan. Saat itu, warga ramai-ramai mendatangi kandang kambing milik Sugeng itu. Sampai di kandang, warga juga dikagetkan dengan binatang aneh tersebut. Saat itu juga beberapa warga langsung mengejar binatang aneh itu, tapi tidak berhasil menangkapnya. Pada siang hari, Sugeng langsung lapor kepada Plt Camat Licin, Muhammad Lutfi, tentang kejadian malam itu. Kedatangan Sugeng dan beberapa warga itu, selain melaporkan kejadian aneh yang dialaminya, juga meminta izin membunuh binatang aneh itu kepada camat dan muspika. “Kalau diizinkan, saya bersama warga lain akan membunuh ramai-ramai binatang aneh itu,” tegas Sugeng. Atas permintaan warga itu, Plt Camat Licin, MuhammadLutfi,tidakberanimemberikanizin.“Saya khawatir izin itu dimanfaatkan warga untuk melakukan tindakan anarkis,” tegas Lutfi. (afi/c1/bay)

Kiprah Siswa Peraih Medali Popnas dan OSN

Tak Terpancing, Lawan pun Kalah Diskualifikasi GERDA SUKARNO/RaBa

Rommy Izza Alfa dan Wahyu Orphan menorehkan prestasi mengesankan di pentas nasional baru-baru ini. Dua siswa SMAN 1 Glagah, Banyuwangi, itu berhasil meraih medali emas. Rommy dapat emas Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), dan Wahyu dapat medali perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Jakarta. NIKLAAS ANDRIES, Glagah TEPAT pukul 09.00 bel sekolah berbunyi. Suasana sekolah di Jalan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Melati, Banyuwangi, yang awalnya tenang itu mendadak menjadi riuh. Ratusan siswa yang mengenakan se ragam lengan panjang serba putih itu keluar dari kelas masingmasing seperti sudah dikomando. Se lama hampir setengah jam mereka diberi waktu beristirahat se telah melahap pelajaran sejak awal masuk kelas. Para guru yang mengajar pun menuju ruang guru yang persis berada di sisi timur lapangan upacara. Seperti para siswa, para pengajar itu juga memanfaatkan momen itu untuk beristirahat di ruangan tersebut. Jam istirahat itu menjadi kesempatan baik untuk bertemu dua siswa juara dari sekolah tersebut. Dia adalah Rommy Izza Alfa dan Wahyu Orphan. Setelah menemui

Beredar isu binatang aneh di Licin Yang jelas, ini bukan tikus berdasi atau tikus berkerah putih

Oknum anggota DPRD nyabu dituntut 1 tahun penjara Oknum polisi nyabu saja divonis 5 tahun, masak kalah?

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

JUARA: Rommy Izza Alfa dan Wahyu Orphan mengapit kepala SMAN 1 Glagah, Heru Muhardi.

kepala sekolah dan meminta izin, pertemuan dengan siswa berprestasi

itu bisa dilakukan n

Baca Tak Terpancing...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Rabu 25 September 2013

Pasca Tahfidz Bersama Prof. Qurasy Syihab SEBAGAI orang pelosok, santri yang kuliahnya saja macet di pertengahan, dan memilih lebih dulu menekuni hafalan Alquran, tak terbayang dulunya kalau saat ini saya bisa menikmati pelajaran dari para dosen papan atas. Ini istilah saya saja. Mungkin rekan-rekan santri pada umumnya tak bisa membayangkan bagaimana rasanya belajar kepada Profesor Qurasyh Syihab penulis Tafsir Al-Misbah, Dr. Ahsin Sakho’ penulis Mamba’ al-Barakat fi Sab’i al-qiro’at, Dr. D. Hidayat penulis Balaghoh li al-jami’, Najeela Syihab dan tim psikologinya, dan sederet pakar ilmu Alquran tingkat nasional bahkan tingkat Asia. Mimpi

kali ye? Mungkin itu ungkapan yang pantas kalau kami saya dulu berangan-angan bisa kuliah langsung kepada mereka. Sepertinya itu pula yang dirasakan 29 santri lain dari segenap penjuru negeri ini. Ada yang berasal dari Lombok, Sumatera, dan Jawa. Mungkin untuk saat ini belum bisa merata ke seluruh nusantara. Kok bisa? Begini jalannya. Adalah Pesantren Bayt Al-Qur’an di bawah Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Jakarta dalam naungan Yayasan Lentera Hati yang mempunyai program rutin setiap 6 bulan sekali untuk merekrut para santri yang telah khatam hafalan Alquran 30 juz, untuk mendapat pendidikan khusus dengan nama pro-

CERMIN DIRI Menunggu Gebrakan Tiga Pejabat Baru PEJABAT penting di jajaran Forpimda Banyuwangi baru saja mengalami pergantian. Setidaknya ada tiga pejabat yang baru dilantik. Mereka adalah AKBP Yusuf (Kapolres Banyuwangi), Kurnia Yani Darmono (ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi), dan I Made Parma (kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi). Pasca-serah terima jabatan (sertijab) pekan lalu, tiga pejabat baru tersebut sudah mulai menjalankan tugasnya di Bumi Blambangan. Kapolres Yusuf mulai rajin road show ke polsek-polsek. Kajari Made Parma mulai menyesuaikan tugas barunya. Demikian juga dengan ketua PN Kurnia Yani Darmono; mulai menyidangkan sejumlah perkara. Tugas tiga pejabat baru tersebut sangat berkaitan sekali. Polisi menangani kasus, lalu dilimpahkan ke kejaksaan, selanjutnya diajukan ke pengadilan. Mumpung masih baru, tiga pejabat tersebut harus aktif berkomunikasi dalam rangka penegakan supremasi hukum. Intinya, harus ada sinergisitas tiga pejabat baru tersebut. Kami yakin jalinan komunikasi mereka akan hidup karena di Banyuwangi sudah berjalan program tiga pilar yang digagas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Diakui atau tidak, persoalan di Banyuwangi multi kompleks, mulai penegakan hukum, tambang emas, isu pemekaran, dan lain-lainnya. Kasus hukum bisa dibilang sangat menonjol. Simak saja, berapa pejabat Banyuwangi yang masuk bui garagara terlibat korupsi. Ada mantan Bupati Samsul Hadi, Ratna Ani Lestari, mantan Wabup Yusuf Nur Iskandar, dan mantan Sekkab Masduki Su’ud. Itu belum termasuk sejumlah pejabat lain yang dikerangkeng gara-gara kasus pembebasan lahan Lapangan Terbang Blimbingsari. Kami salut dengan langkah pejabat dulu yang all out mengusut kasus korupsi. Sehingga, dengan kegarangan kepolisian, kejaksaan, pengadilan, para pejabat yang mau korupsi akan pikir-pikir dulu. Sayang, keseriusan itu kini tak terdengar lagi. Seolah tiga lembaga hukum tersebut mati suri. Tidak ada kasuskasus korupsi besar yang ditangani. Kalau toh ada hanya sebatas kasus ecek-ecek, seperti ADD, Prona, dan P2SEM. Pihak kepolisian juga minim pengungkapan kasus korupsi. Meski unit Tipikor terlihat ”rajin” memeriksa para pejabat, toh kasusnya tak ada yang bergulir ke pengadilan. Sebaliknya, prestasi yang menonjol adalah gencarnya penangkapan para pelaku narkoba. Kejahatan keras (jatantras) justru menonjol. Beberapa kali aksi perampokan dan pencurian dengan modus memecah kaca mobil belum juga terungkap. Kepada kapolres baru, belum terungkapnya serangkaian curas harus dijadikan atensi. Demikian juga dengan minimnya penanganan kasus korupsi, ke depan harus lebih digencarkan pengusutannya. Jangan hanya memeriksa pejabat, tapi ujung-ujungnya tidak jadi perkara. Demikian halnya dengan kajari yang baru, harus tancap gas menangani kasus korupsi. Kalau mau serius, potensi penanganan kasus korupsi sejatinya cukup besar. Sayang, pemeriksaan yang berjalan selama ini terkesan tebang pilih. Khusus ketua PN yang baru, jangan ada lagi sidang-sidang ”tikus” yang kesannya mencari kelengahan wartawan yang melakukan peliputan. Palu hakim jangan sampai ternoda oleh intervensi pihak yang beperkara. Kita tunggu saja, sejauh mana gebrakan tiga pejabat baru tersebut. (*)

gram pasca tahfidz. Jadi Dilengkapi dengan kalau ada pasca sarjana, wawasan wirausaha ini adalah pasca saryang bertujuan agar jananya santri tahfidz para huffadz bisa memiAlquran. Tujuannya liki bekal keterampilan. adalah memberikan Khusus interpreunerbekal dan dasar pengeship/kewirausahaan ini tahuan tentang ilmumemang didasari hasil ilmu yang berkaitan survey bahwa masih dengan Alquran yang banyak huffadz yang notabene telah dihafal. ekonominya menenJadi lebih nyambung. gah ke bawah. Dengan Para santri pasca tahprogram ini paling tiOLEH fidz ini selama enam dak mereka mempunyai Nasrudin* bulan akan mendapat bekal untuk menjadi pendidikan Ilmu Kaidah Tafsir, Ulu- wirausahawan yang mapan sehingga mul Qur’an, Kaidah Qiro’ah Sab’ah, dapat menjaga hapalan yang telah Bahasa Arab, dll. dimiliki. Selain itu juga memotivasi

dan membangkitkan minat para huffadz untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Bahkan pesantren ini sering menyokong para alumninya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Dari ilmu hingga modal ada saja sebagian alumni yang mendapatkan sokongan langsung dari beberapa pihak donatur. Memang ini sekedar short course yang hanya menjadi pembekalan dasar. Tetapi coba bayangkan, enam bulan kuliah kepada dosen pakar tingkat nasional dan internasional, disediakan wadah penyaluran bakat wirausaha, gratis asrama, makan dan biaya pendidikan, bahkan kita justru mendapat insentif setiap akhir

Radar Banyuwangi mengundang warga Banyuwangi dan Situbondo yang berada di perantauan untuk menulis pengalamannya. Tulisan kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan juga foto diri. Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi tulisan yang dimuat.

bulan. Bagi yang ingin kuliah dengan berbekal hapalan al-Qur’an-nya untuk mendapat beasiswa, para dosen ini juga dengan senang hati akan menunjukkan jalur istimewa buat para huffadz n Baca Pasca...Hal 35

Demo Hari Tani Nasional

GALIH COKRO/RaBa

PANAS: Suasana demo Hari Tani Nasional di depan gedung DPRD Banyuwangi siang kemarin.

BANYUWANGI - Peringatan Hari Tani Nasional 2013 diwarnai aksi demonstrasi di Banyuwangi kemarin (24/9). Ratusan warga yang tergabung dalam Organisasi Petani Wongsorejo berunjuk rasa di kantor DPRD dan Pemkab Banyuwangi. Para petani itu mengusung kembali kasus klasik sengketa lahan di Kampung Bongkoran, Desa/ Kecamatan Wongsorejo. Alasannya, lahan yang akan dialihkan fungsinya menjadi kawasan industri itu telah mereka tempati sejak puluhan tahun lalu. Aksi yang melibatkan ratusan massa Organisasi Petani Wongsorejo dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Banyuwangi itu nyaris ricuh. Massa tidak terima karena “hanya” perwakilan massa yang diperbolehkan masuk ke kantor dewan. Mereka pun berupaya menerobos masuk. Ada yang menggoyang pintu gerbang, ada pula yang memanjat pagar kantor wakil rakyat tersebut. “Biarkan kami masuk. Ini gedung wakil rakyat. Tolong jangan menghalangi rakyat masuk ke kantor DPRD ini,” teriak seorang demonstran, Yateno, kepada polisi. Beruntung, aparat berhasil membujuk para demonstran agar tidak melakukan tindakan anarkis. Para demonstran pun bersedia menunggu hasil pertemuan perwakilan mereka dan anggota DPRD Banyuwangi dengan tertib. Sepuluh perwakilan demonstran itu ditemui anggota dewan dari lintas komisi, yakni Komisi I dan Komisi IV DPRD. Di hadapan para

anggota legislatif tersebut, Yateno meminta dewan mengeluarkan rekomendasi yang mengakui lahan 220 hektare (ha) di Bongkoran tersebut sah milik petani. “Kami lahir di sana (Bongkoran). Orang tua kami sudah 70 tahun lebih tinggal di sana,” ujarnya. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, lahan Bongkoran tersebut ditempati sekitar 287 kepala keluarga sejak tahun 1950-an. Perkembangan selanjutnya, yakni sekitar tahun 1980, pemerintah menerbitkan hak guna usaha (HGU) kepada PT. Wongsorejo. HGU perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang pengelolaan pohon kapuk-randu itu mencakup lahan seluas 603 Ha, termasuk lahan seluas 220 Ha yang ditempati petani tersebut. HGU PT. Wongsorejo sejatinya berakhir tahun 2012 lalu. Namun, perusahaan memperpanjang HGU tersebut. Petani yang tinggal di lahan seluas 220 Ha itu diberi lahan seluas 60 Ha. Mendengar pengaduan warga, salah satu anggota DPRD, Sujarwo Arkat, mengaku akan melakukan rapat internal untuk “menelurkan” rekomendasi dewan terkait kasus tersebut. “Untuk mengeluarkan rekomendasi, kami butuh koordinasi dengan komisi-komisi DPRD dan instansi vertikal lain,” cetusnya. Sementara itu, usai menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD, para demonstran bergeser ke kantor Pemkab Banyuwangi. Di kantor pemkab, massa menyuarakan aspirasi serupa. (sgt/c1/bay)

TENAGA KERJA

DPK Belum Keluarkan Konsep UMK 2014 BANYUWANGI - Konsep pengusulan upah minimum kabupaten (UMK) 2014 sebesar Rp 1,27 juta ternyata belum digodok dalam rapat Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK). Konsep angka Rp 1,27 juta itu bukan konsep DPK melainkan konsep sepihak salah seorang anggota DPK, Agus Iskandar. Ketua DPK Banyuwangi, Saiful Alam Sudrajat, melalui Sekretaris DPK Suhartono Fadal memberikan klarifikasi terkait pengusulan angka Rp 1,27 juta itu kemarin (24/9). Menurut Suhartono, hingga saat ini DPK Banyuwangi belum membahas dan memutuskan pengusulan UMK 2014. Pengusulan UMK, kata Suhartono, harus melalui beberapa tahap sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 63 Tahun 2013 tentang tata cara penetapan dan penangguhan UMK. Dalam pergub itu, dijelaskan secara detail proses penetapan pengusulan UMK tahun 2014. Dia menambahkan, proses pembahasan dan penetapan UMK diawali sosialisasi Pergub Nomor 63 Tahun 2013. Sosialisasi pergub itu sudah dilakukan 9 September 2013 lalu. Setelah sosialisasi, tahap berikutnya adalah pembentukan tim survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) oleh DPK. Survei tahap pertama akan dilakukan 26 September dan survei tahap kedua akan dilakukan 7 Oktober 2013. “Aturan yang baru, survei dilakukan dua tahap. Tahun lalu memang hanya satu tahap,” katanya. Angka pengusulan UMK, lanjut Suhartono, baru akan muncul dalam pembahasan hasil survei 10 hingga 24 Oktober 2013. Dalam rentang waktu 10 hingga 24 Oktober itu akan dibahas beberapa angka pengusulan UMK dasar hasil survei pasar. “Penetapan angka pengusulan UMK dilakukan pada 25 Oktober 2013. Sampai sekarang, DPK belum pernah membahas tentang angka UMK 2014,” kata Suhartono. Suhartono menegaskan kembali, hingga saat ini DPK belum mengeluarkan angka pengusulan UMK 2014. Angka pengusulan UMK 2014 sebesar Rp 1,27 itu bukan konsep yang dikeluarkan DPK. “Penetapan angka pengusulan UMK akan dilakukan 25 Oktober mendatang. Pembahasannya dilakukan 10 hingga 24 Oktober,” tegasnya. (afi/c1/bay) Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 25 September 2013

Mengonsumsi Alkohol Dapat Menimbulkan Kanker Kerongkongan

ALI NURFATONI/RaBa

REKONSTRUKSI: Satimin (depan) dan Sudarisman menunggu mangsa di sebelah timur BRI Muncar.

Diincar Sejak di BRI Reka Ulang Perampasan Uang di Muncar MUNCAR - Tiga anggota sindikat perampasan yang beraksi di Muncar 18 September lalu menjalani rekonstruksi kemarin. Dalam rekonstruksi itu, tiga tersangka; Satimin, Sudarisman, dan Supriyadi, memeragakan beberapa adegan saat merampas tas berisi uang milik seorang nasabah bank BRI Muncar. Awalnya, Supriyadi memarkir mobil Suzuki Swift warna hitam bernopol L 1847 A yang dia kendarai di tepi jalan raya, tepatnya di depan BRI Muncar. Dua temannya, Satimin dan Sudarisman, berada sekitar 50 meter di timur BRI. Kedua penjahat itu menggunakan motor Honda Tiger warna hitam bernopol P 2777 VN. Satimin cs sudah mengincar nasabah bank bernama Suyono. Beberapa menit kemudian, Suyono meninggalkan bank yang berlokasi di Desa

Tembokrejo itu. Saat itu, Suyono menggunakan mobil Daihatsu Terios warna hitam bernopol P 1083 VM. Mobil yang dikendarai Suyono melaju ke arah timur. Tanpa disadari, Satimin dan Sudarisman membuntuti kendaraan Suyono. Supriyadi memilih tidak membuntuti. Beberapa menit kemudian, kendaraan Suyono berhenti di perempatan Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo. Kesempatan itu tidak disia-siakan Satimin dan Sudarisman. Satimin yang membonceng Sudarisman langsung menaruh paku yang dibungkus gabus tepat di ban belakang sebelah kiri mobil Suyono. Tindakan itu sama sekali tidak diketahui korban. Selanjutnya, dua tersangka tersebut membuntuti kendaraan korban yang melaju ke arah utara. Sekitar satu kilometer, akhirnya ban mobil Suyono kempis. Saat itu, kedua pelaku masih belum beraksi. Mereka hanya memantau Suyono dari jauh. Nah, saat Suyono mengganti ban yang kempis itu, dua tersangka itu langsung beraksi n Baca Diincar...Hal 35

ALI NURFATONI/RaBa

NIAT JAHAT: Satimin menaruh gabus berisi paku di ban belakang mobil milik korban.

Anda yang suka mengonsumsi alcohol, berhati-hatilah dengan rongga mulut Anda, tenggorokan Anda, dan lambung Anda. Sebagaimana halnya tembakau pada perokok, alkohol memberikan efek sinergis yang menyebabkan terjadinya banyak kerusakan dalam tubuh. Rongga mulut dan kerongkongan yang terkena aliran alkohol secara terusmenerus akan mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat. Mengonsumsi alkohol secara kronis akan merusak kelenjar ludah, sehingga akan mengurangi produksi air liur. Ini bisa menyebabkan terjadinya peradangan pada lidah dan mulut, meningkatkan kejadian radang gusi dan gigi keropos, dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan pergerakan pada kerongkongan. Konsumsi alkohol yang berlebihan dan terusmenerus bahkan bisa menyebabkan terjadinya kanker mulut, kanker kerongkongan, per darahan saluran cerna, dan gastritis alias radang lambung. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh. Padahal radikal bebas ini dapat merusak DNA, protein, dan membran sel. Hal ini disebabkan oleh kandungan karsinogen atau prokarsinogen yang banyak terdapat dalam alkohol, termasuk kontaminan dari nitrosamin dan uretan selain etanol. Dalam tubuh, etanol dimetabolisme oleh alkohol-dehidrogenase dan oleh sitokrom P450 menjadi asetaldehid yang bersifat karsinogen. Alkohol dehidrogenase mengoksidasi etanol menjadi asetaldehid yang sitotoksik dan menghasilkan radikal bebas serta basa DNA hidroksilasi. Prof. Dr. Agus Bagiada, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, memaparkan bahwa alkohol akan dimetabolisme di dalam hati dan dipecah menjadi produkproduk sampingan yang berbahaya, seperti asetaldehid dan radikal bebas. Asetaldehid sangat beracun bagi hati dan dapat merusak hati secara perlahan hingga ke tahap sirosis (pembentukan jaringat parut pada hati). Dan

ini bahkan dapat menimbulkan kanker hati. Apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Tentu saja menghindari faktor risikonya. Selain itu, memperbanyak konsumsi antioksidan, seperti xanthone, yang terdapat dalam kulit buah manggis. Peneliti luar negeri, seperti Martin (1980), Kanchanapoom (1998), Nakasone (1998), Paul (1998), Nakatani (2002), dan Matsumo ( 2003) melaporkan bahwa 10 mikron/ml alfa-mangostin (turunan xanthone) yang diisolasi dari kulit buah manggis mampu menghambat sel leukimia HL-60 pada manusia, dan garcinone E (juga derivat xanthone) efektif untuk menghambat kanker hati, kanker lambung, kanker paru, dan beberapa kan ker lainnya. Khasiatnya bahkan jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan obat kanker seperti flauraucil, cisplatin, vincristin, metoho trexete, dan mitoxiantrone. Anda yang ingin tahu lebih ba nyak tentang khasiat kulit manggis tersebut bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia se-Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul. Namanya Garcia, bukan xanthone, karena xanthone adalah nama zat yang dikandungnya. Bila ingin tahu lebih banyak tentang ekstrak kulit manggis pertama di Indonesia itu, Anda bisa menghubungi telepon bebas pulsa kami di 08001401430, email info@manggisgarcia.com, atau website www.manggisgarcia.com. .Produk ini bisa didapatkan di Apotek dan toko obat terkemuka di kota anda atau segera Banyuwangi : 03337703239 & 081336445358.

Pertamina Jalankan Kewajiban CSR BANYUWANGI - Selain telah memperbaiki dan memulihkan terumbu karang dengan sistem transplantasi, Depo Pertamina Tanjung Wangi telah melakukan kewajibannya sebagai sebuah perusahaan terhadap lingkungannya. Sebagai program yang berkelanjutan, tanggung jawab sosial dan lingkungan, Pertamina dikelola untuk saling memberikan manfaat, terutama prioritas di sekitar wilayah terdekat operasional perusahaan. Operation Head Depo Pertamina Tanjung Wangi, Wawan Gunawan, mengatakan, selama tahun 2013 Depo Pertamina Tanjung Wangi telah menjalankan kewajibannya sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). CSR Pertamina mencakup empat inisiatif pemberdayaan, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan kesehatan, peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan suatu program khusus, yaitu Pertamina Peduli yang

merupakan kepedulian perusahaan terhadap para korban bencana alam. Beberapa CSR yang telah dilakukan selama tahun 2013 ini adalah program lingkungan Paliran Berseri (bersih, sehat dan rindang) dalam sub program implementasi gaya hidup bersih dengan membudayakan menabung di Bank Sampah binaan TBBM Tanjung Wangi. Selain itu program lingkungan Paliran Berseri dengan sub program penghijauan yang bersinergi dengan program keanekaragaman hayati. Program lingkungan Paliran Berseri dalam sub program implementasi gaya hidup sehat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Program lainnya adalah pembentukan, pelatihan,

OLAHAN IKAN: Pengolahan dan pemasaran kerupuk ikan Kelompok Usaha Bersama di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang.

pengolahan dan pemasaran kerupuk ikan Kelompok Usaha Bersama di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, sekaligus pembentukan dan pendampingan usaha ternak Kelompok Kokok Ujung Timur Bersama Forum Komunikasi Pemuda (Forkom) di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. “Untuk bantuan paket sembako korban bencana alam, Pertamina juga memberikan mesin pencacah rumput menjadi sampah organik / kompos kepada calon sekolah Adiwiyata Banyuwangi, bantuan pengadaan tempat sampah organik dan non organik di wilayah Ring 1 TBBM Tanjungwangi dan pengobatan gratis untuk masyarakat Desa Ketapang bekerjasama dengan Ditpolair Polda Jatim,” papar pria yang pernah bertugas di Ende, Flores itu. (adv/aif)

PENGHIJAUAN: Pertamina Tanjung Wangi juga memberikan bantuan ratusan tanaman produktif di Dusun Gunung Remuk.

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

PEMANTAPAN KADER: Ny. Anas Fiestiandani bersama tim penggerak PKK Banyuwangi kampanye perilaku hidup bersih dan sehat di Lingkungan Paliran, Dusun Gunung Remuk, Ketapang.

Survei Pemetaan Sosial, Gandeng Unej CSR berbasis pemberdayaan masyarakat juga telah dilakukan, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim CSR TBBM Tanjung Wangi menggandeng tim dari LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Jember melakukan survei pemetaan sosial di wilayah terdekat perusahaan. Hasil dari survei tersebut akhirnya melahirkan bentuk CSR pemberdayaan masyarakat terutama pemberdayaan perempuan di Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang untuk dapat mengolah ikan-ikan hasil tangkapan nelayan menjadi kerupuk. “Kelompok yang diberi nama kelompok KUBE tersebut mulai mencoba untuk dapat memasarkan hasil olahannya ke luar daerah seperti Sidoarjo dan Surabaya,” ungkap pria kelahiran Sukabumi itu. Selain itu, masyarakat Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang juga diajari untuk mengolah

kerajinan yang terbuat dari bahan baku sampah menjadi hasil yang masih memiliki nilai ekonomis melalui program Bank Sampah. Dalam kesempatan itu, warga mendapat pengetahuan mengenai tata cara pemanfaatan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan. Sementara itu, CSR berbasis pendidikan, gaya hidup bersih dan sehat, diantaranya memberikan bantuan mesin pencacah rumput yang dapat menghasilkan kompos untuk calon sekolah adiwiyata dan bantuan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik untuk beberapa sekolah di sekitar perusahaan misalnya SDN 1 Ketapang, SDN 2 Ketapang, SDN 1 Bulusan, SDN 4 Ketapang, SDN 1 Kalipuro, SDN 2 Bulusan, SDN 7 Ketapang dan SDN 2 Kalipuro yang bekerjasama dengan Lembaga Bank Sampah Banyuwangi. Di saat yang bersamaan

Pertamina menggandeng Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi melaksanakan kegiatan pemantapan kader dalam program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Lingkungan Paliran, Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang yang berdasarkan hasil pelaksanaan program berjumlah 50 orang untuk memayungi 317 KK dari 3 RT. Di lain waktu Pertamina bekerjasama dengan Ditpolair Polda Jatim mengadakan pengobatan gratis untuk masyarakat Desa Ketapang yang diikuti oleh sekitar 317 warga. “Pertamina Tanjung Wangi juga memberikan bantuan tanaman produktif seperti 250 bibit pohon Mangga, 250 bibit pohon nangka dan 200 bibit pohon sawo melalui Kepala Dusun Gunung Remuk dalam rangka program penghijauan di lingkungan Paliran Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang,” pungkasnya. (adv/aif)

Pertamina P e d u l i merupakan kepedulian perusahaan terhadap para korban bencana alam”

PAPAN NAMA: Outlet hasil kerajinan masyarakat binaan Pertamina Tanjung Wangi di Dusun Gunung Remuk, Ketapang.

Wawan Gunawan Operation Head Depo Pertamina Tanjungwangi

BANK SAMPAH: Masyarakat Dusun Gunung Remuk juga diajari mengolah kerajinan yang terbuat dari bahan baku sampah nilai ekonomis.


28

Rabu 25 September 2013

Penjualan Yamaha Naik, Force Melesat 700 Persen BANYUWANGI - Penjualan Yamaha Force menandai kebangkitan Yamaha di bulan Juli 2013. Saat itu, segmen bebek Yamaha memang sedang bersinar di tengah maraknya tren matik. Jika dibandingkan Juli 2012, Yamaha berhasil menaikkan penjualan sebanyak 24 persen. Jika secara angka, maka total penjualan Yamaha hingga Juli 2013 mencapai 229.654 unit, lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 185.783 unit. Ini dihitung dari matik 119.284 unit, bebek 57.060 unit dan sport 53.310 unit. ”Bebek naik 25 % dibandingkan Juni 2013, dimana ini tren positif buat Yamaha setelah di bulan Juni pun bebek naik 15 persen dikomparasi dengan Mei 2013. Gempuran motor bebek Yamaha di dua bulan beruntun ini turut memperlihatkan keberhasilan peluncuran dua wajah baru, Vega RR dan Force,” kata Eko Prabowo, General Manager Marketing Communnication & Community Development Yamaha Indonesia. Selain itu, Yamaha Force melesat signifikan. Yakni naik 716 persen atau terjual 14.215 di bulan Juli 2013 dibandingkan

JADI BINTANG: Penampilan Yamaha Force menjadi pendorong kenaikan sales Yamaha ditahun 2013.

ISTIMEWA

Juni 2013. Bebek injeksi Yamaha teranyar ini mampu mencuri perhatian baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Sementara itu, sport Yamaha masih yang tertinggi penjualannya di pasar Indonesia, 53.310 unit atau naik 33 % dibandingkan Juni 2013. New V-Ixion terjual 45.351 unit atau naik 27 % ketimbang sebulan sebelum-

nya dan Byson meningkat 90 % (7.392 unit). Matik Yamaha masih kokoh sebagai penyumbang terbanyak penjualan di Juli tahun ini, 119.284 unit. Masih seperti satu bulan sebelumnya, Mio GT, Mio J dan Soul GT adalah tiga besar penyumbang terbanyak matik. Mio GT 35.007 unit, Mio J 32.847 unit, Soul GT 25.616

unit. Fino masih dicari konsumen, setelah ditopang edisi spesial Fino I Love Indonesia, ada kenaikan 48% atau terjual 6.817 unit. “Sepanjang Januari hingga Juli 2013, Yamaha telah menjual 1.508.935 unit motor, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan penjualan 1.503.506 unit,” jelas Eko. (*/als)

TOHA/RaBa

TAK BERBELIT: Konsumen sedang melakukan penghitungan pinjaman di Sinarmas kemarin (24/9).

Bunga Tetap Dongkrak Kinerja Sinarmas BANYUWANGI - Sinarmas Multifinance Banyuwangi mencatat kinerja baik selama satu tahun ini. Setidaknya selama tahun ini, Sinarmas Multifinance ini lebih melakukan proses 450 pembiayaan mobil. Jika diprosentasikan, maka sudah 94 persen perusahaan pembiayaan nasional ini memenuhi target. Representatif Head Sinarmas Multifinance cabang Banyu-

wangi, Ersanto Wahyuaji mengatakan, saat ini tingkat persaingan antar perusahaan pembiayaan yang ada di Banyuwangi tantangan cukup berat. Tantangannya adalah bertambahnya competitor di awal 2013, kenaikan BBM, kondisi perekonomian pasca lebaran, dan melemahnya rupiah. Namun, untuk tetap menjaga performance kinerja Sinarmas Multifinance ini pihaknya lebih

sigap dengan memberikan program-program yang menarik. Salah satunya adalah bunga pinjaman tetap, tidak ikut naik. Bahkan sejak awal Mei 2013 Sinarmas Multifinace sudah membuka pembiayaan motor yang setiap bulannya meningkat. “Jargon 4,9%, proses cepatsyarat mudah-bunga ringan masih menjadi andalan,” kata pria yang sebelumnya bertugas di Mojokerto itu. (*/als)

Arena Sabung Ayam Digerebek Tim Fisika SMP Buma Juara II Piala Gubernur GENTENG - Sekali lagi, nama SMP Bustanul Makmur (Buma) Genteng disebut di ruang serba guna Himpunan Mahasiswa Fisika (Himafi) Universitas Airlangga Surabaya. Itu setelah kedua siswanya, Faridan MB dan Ari Majid Sonaji, berhasil menjadi juara dua dalam kejuaraan Olimpiade Fisika Piala Gubernur Jatim yang diselenggarakan Minggu (22/9) lalu. “Ini adalah kali ketiga SMP Bustanul Makmur memenangkan kejuaraan yang diselenggarakan di tempat dan fakultas yang sama. Hal ini tidak hanya mengharumkan nama SMP Bustanul Makmur, tetapi juga masyarakat pendidikan di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Kepala Sekolah SMP Bustanul Makmur, Dwi Wahyu Hari Basuki, S.Pd. Ditambahkan, keberhasilan tim fisika SMP Buma merupakan momentum yang tepat sebagai bukti bahwa SMP Buma, meski tidak lagi berstatus RSBI sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi, SMP Buma tetap bertekad melanjutkan program-program sekolah, baik di masa RSBI maupun sebelumnya. Sekolah swasta ini sejak berdirinya telah membentuk tim-tim pengajaran yang tidak hanya berorientasi pada

BANYUWANGI

ABDUL AZIZ/RaBa

JUARA: Dua pelajar SMP Buma (kanan) yang berhasil meraih juara II Piala Gubernur Jatim Soekarwo.

lomba-lomba akademik, akan tetapi juga program-program pembiasaan di sekolah seperti tim Agama Islam, tim Matematika, tim Bahasa Inggris, tim Fisika, dan tim yang lainnya. Tidak hanya prestasi akademik yang ditargetkan oleh SMP Buma, tetapi prestasiprestasi yang lain juga seperti budaya lingkungan sekolah, kebersihan, sarana prasarana, hubungan kemitraan dengan wali murid, instansi-instansi pemerintah maupun dunia

usaha. Keberhasilan tim fisika SMP Buma dalam meraih juara dua tingkat Jatim ini tidak lepas dari dukungan wali murid, doa para guru, dan seluruh siswa. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah bimbingan dari guru fisika. Yaitu Ustadz Mustafa dan Ustadzah Wahyu yang membina dan memupuk bakat siswa di bidang mata pelajaran Fisika. ”Sebenarnya sebelum masuk ke sesi semifinal dan final, kami melakukan babak

penyisihan di SMAN 1 Genteng. Dan pada waktu itu tim kami agak down karena kami berada di posisi 11 dari seluruh Jawa Timur. Tapi alhamdulillah kami akhirnya berhasil di posisi empat di sesi semifinal dan meraih juara kedua di babak final,” ujar Ustadz Mustafa. Dalam kejuaraan tersebut, tim Fisika SMP Buma bersaing cukup ketat dengan tim fisika dari SMPN 1 Pamekasan, SMP Petra Surabaya, dan SMPN 1 Lamogan. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

PANARUKAN - Aparat Polres Situbondo menggerebek arena sabung ayam yang ada di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panar ukan, Minggu (22/9) lalu. Selain mengamankan beberapa orang saksi, petugas juga mengamankan tujuh ayam dan enam kurungan. Penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 10.00 itu berawal dari informasi warga. Sejumlah petugas berpakaian preman lantas mendatangi lokasi sabung ayam. Bahkan, salah seorang petugas sempat nyaru sebagai penonton. Begitu terlihat aduan ayam dimulai, petugas yang dipimpin Kasi Propram Iptu Sugiono langsung menggerebek arena sabung ayam. Ko nt a n s aja, b eb e ra p a pelaku semburat dan berusaha menyelamatkan diri. Meski begitu, petugas berhasil mengamankan sejumlah orang yang berada di lokasi. “Beberapa dari saksi yang ikut diamankan petugas juga ada yang memiliki ayam yang sedang diadu,” ujar AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Selain mengamankan beberapa saksi, petugas kepoli-

BANYUWANGI Toyota Avanza G09 (Hitam) 135 & 1300.08

• Rumah & Tanah •

• STNK •

• Kebun Gintangan •

• Innova ‘04 •

• Tes Drive Nissan •

Hlg STNK P 8574 VO, an. Iva Nila Sari, Purwosari 01/07 Benculuk, Cluring,Bwi

Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910

Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888

Test Drive Nissan showroom Nissan Banyuwangi tgl 21-21 Sept. Dptkn spesial price, bonus,G-Prize 2 Nissan All New Grand Livina slama bln Sept. Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 0333-4460222

• Rumah Kos •

HlgSTNKP4186YR,an.NofalLadikaKertaredjasa, Jl. Wilis 36 Krajan 07/III Genteng Kulon,Genteng

Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

SITUBONDO • Jl. Anggrek • Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668

• Dikontrakkan • Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668

• Promo Daihatsu Ayla • Sgr miliki Daihatsu Ayla mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

BANYUWANGI

• Visa/Master Card •

BANYUWANGI

Hrg 110 juta nego cash & credit Hub Erwin 082142194111

• Nissan Xtrail ‘05 •

• Toyota Avanza ‘08 •

• Kijang Innova ‘08 •

Bth OP msn digital printing pnglmn 2Th min SMA/Sdrjt. Jjr&brtgjwb. krm CV ke Jl.Anggrek 115 STB 081336168888

BANYUWANGI • Rumah untuk Ruko • Djl rumh utk Ruko SHM L365m2 PLN 1300 Jl. PB.Sudirman. H:081336596124 Hrg Nego

Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 135 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.5 SF60 2RM (S) GMSFJJ tahun 2008 hitam metalik, harga 125 juta nego brg istimw, bisa cash /kredit, hub: (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova VXS43 QS tahun 2008 hitam metalik, (solar) harga 215 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Isuzu Panther ‘07 •

• Toyota Avanza ‘11 •

Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMDFJJ (LI) tahun 2010 hitam metalik, harga 111 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 54F Turbo tahun 2007 silver hrg 131,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G th 2011, merah maroon metalic, hrg 150jt nego, brg istimewa, km 38000, jarang pakai, tangan pertama mulai baru. Hub 085236430269

PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676

SITUBONDO • Grand Livina ‘08 •

Tarik Tunai & Pelunasan Visa/Master Card 0856 4529 7777 Situbondo

• Yaris Type E • DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888

Data yang berhasil dikumpulkan, adanya arisan rutin tiap Minggu ini juga dibenarkan oleh Kepala Desa Sumberkolak, Sukarto. “Memang ada arisan rutin setiap Minggu,” terang Sukarto, saat mendampingi belasan warga di Mapolres Situbondo. Meski begitu, petugas masih melakukan penyelidikan lebih jauh. Pihaknya juga memintai keterangan kepada beberapa pemilik ayam yang diamankan. “Masih diselidiki, sejumlah saksi masih diperiksa, terutama pemilik ayamnya,” pungkas Wahyudi. (rri/als)

• Prima Mobil •

• OP Msn Printing •

SITUBONDO

• Open Indent Avanza • OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499

sian juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa tujuh ayam dan enam kurungan. “Kandang untuk sabung ayam dan beberapa sepeda motor juga kami amankan,” terang Wahyudi. Kepada petugas, warga mengaku hanya melakukan arisan rutin setiap Minggu. Mereka juga mengaku tidak berjudi dengan mengadu ayam. Melainkan hanya ngetrap alis mengajari ayam untuk bertarung, “Hanya arisan saja, tiba-tiba polisi datang,” kata Budi, salah seorang saksi kepada polisi.

BANYUWANGI

Jual Rmh L 1485M2 Dpn Bank Rani-Rgj dan Tnh L 9600m2 Kebalen, L 23500m2 Pancoran,L 1150m2 Mendut, L 5000m2 Meneng, L 10650m2 Utara Meneng, L 7000m2 Dpn SG Hub 081703130988

Hlg STNK P 6145 ZL, a/n. Ira Oktavia Wonorekso 02/02 Ds Alasmalang, Singojuruh

NUR HARIRI/RaBa

ARISAN: Tujuh ayam jago dan pemiliknya dimintai keterangan di Mapolres Situbondo, Minggu (22/9) lalu.

Hotline Iklan Hubungi: 0333-412224

Djl Nissan Grand Livina XV/AT 2008 mulus, trwat, 145Jt, Nego Hub. 085258568953

Mobil Anda Belum Laku? Hubungi: 0333-412224


33

Rabu 25 September 2013

Siswi SMP Tewas Saat Latihan Renang

JUDI TOGEL

Polisi Panen Tangkapan MUNCAR - Polisi panen tangkapan pelaku perjudian toto gelap. Kemarin tiga polsek (Muncar, Cluring, dan Songgon) merilis para pelaku perjudian tersebut. Di wilayah Muncar, polisi menangkap Moh. Suhadi bin Ramijo, 60. Warga Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, itu ditangkap Senin lalu. Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Barang bukti itu, antara lain uang tunai Rp 530 ribu, dua lembar kertas bertulisan angka togel, selembar kertas kalender yang bertulisan angka togel, dan sebuah ponsel merek Nokia. Barang bukti lain yang juga disita adalah selembar kertas bukti transfer uang melalui BCA dan sebuah songkok merek Raja Udeng yang digunakan menyimpan kertas togel. Pelaku ditangkap setelah menjual nomor togel di rumahnya. Dalam kasus tersebut, pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka tersebut menyetorkan uang hasil penjualan togel ke rekening bank BCA atas nama Davit. Namun, tersangka mengaku belum pernah bertemu Davit. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, melalui Kasi Humas Aiptu Putu Ardhana mengungkapkan, pelaku diduga kuat telah melakukan perjudian. Karena itu, pihaknya mengamankan pelaku. ‘’Sampai sekarang tersangka masih kita tahan,” ujarnya kemarin. Hasil penyidikan terhadap tersangka, aksi tersangka cukup rapi. Sebab, tersangka setor via transfer. ‘’Tapi, tersangka tidak tahu kepada siapa dia setor uang itu. Sebab, dia tidak pernah bertatap muka,’’ katanya. Namun demikian, polisi tetap melakukan pengembangan demi memberantas kasus perjudian tersebut. ‘’Tidak ada toleransi terhadap perjudian. Semua akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kita akan tindak terus,” janjinya. Sementara itu, Polsek Songgon juga menangkap pelaku kasus serupa. Pelaku yang ditangkap adalah Darsono, 40, warga Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon. Barang bukti yang diamankan dari tangan tersangka adalah sebuah hand phone merek Nokia, selembar kertas rekapan togel, sebuah bolpoin, dan uang tunai Rp 31 ribu. ‘’Tersangka kita tangkap Senin siang,’’ ungkap Kapolsek Songgon, AKP Ali Ashari, melalui Kasi Humas Aipda Abdurahman kemarin. Seolah oleh tidak mau kalah dengan dua polsek tersebut, Polsek Cluring juga menangkap pelaku kasus yang sama. Ada dua pelaku yang berhasil diamankan, yaitu Sucipto, 64, warga Dusun Purwosari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dan Arif, 37, Dusun Krajan, Kabat. ‘’Uang Rp 55 ribu, dua ponsel, dan catatan nomor togel, kita amankan sebagai barang bukti,” sebut Kapolsek Cluring, AKP Agung Setyabudi. (ton/c1/aif)

GENTENG - Nahas benar nasib Anike 12. Warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, itu tewas mengenaskan saat mengikuti pelajaran regular renang di kolam renang New AJM Hotel, Genteng, sore kemarin. Siswi kelas 7 SMP Negeri I Genteng tersebut tenggelam saat latihan renang. Anike tidak bisa ditolong meski guru pendamping mata pelajaran renang, Suparno 53, sudah berusaha menyelamatkannya. Suparno menuturkan, petaka itu terjadi pukul 16.00. Saat itu dia bersama 56 siswi sedang berada di dalam kolam renang yang berkedalaman 60 cm. “Saya menghadap ke utara di kolam yang dalamnya 150 cm dan semua siswi berada di kolam yang dangkal menghadap ke selatan,” jelas warga Dusun Mangli, ABDUL AZIZ/RaBa

PANITIA: Sajidi dan sejumlah barang bukti di Mapolsek Siliragung kemarin.

Sajidi Tertangkap di Ketapang Buron Judi Sabung Ayam Siliragung

ALI NURFATONI/RaBa

BARANG BUKTI: Ratusan uang tunai yang disita dari Moh. Suhadi di Mapolsek Muncar kemarin.

SILIRAGUNG - Aparat Reskrim Polsek Siliragung terus mengembangkan kasus judi sabung ayam di Dusun Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliargung, Minggu (22/9) lalu. Setelah meringkus Supriyono, kepala Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, kemarin polisi menangkap seorang pelaku bernama Slamet Sajidi, 48, warga Dusun Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Sajidi dibekuk di Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Dia adalah panitia aduan ayam yang pesertanya sekitar 50 orang itu. Ketika diburu polisi, Sajidi sempat melarikan diri ke Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. “Dia di Bali main judi sabung ayam lagi dan pulangnya kita tangkap di Ketapang,”

kata Kapolsek Siliragung AKP Bakin. Saat dilakukan penggerebekan di arena judi sabung ayam beberapa waktu lalu, Sajidi termasuk yang berhasil lolos bersama puluhan pelaku lain. Meski demikian, polisi terus melakukan mengejar Sajidi. “Bisa dibilang dia (Sajidi) mbahnya pemain judi. Dia main judi sabung ayam bukan hanya di Banyuwangi, tapi juga di Bali,” tegas Bakin. Diberitakan sebelumnya, Kepala Dusun Sendangrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Giman Supriyono, 32, kesandung kasus judi. Dia ditangkap petugas Reskrim Polsek Siliragung saat mengadu ayam disertai unsur judi kemarin siang. Selain menangkap Supriyono, dari tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Sumbermanggis, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua ayam jago, sebuah timba, sebuah jam dinding, dan uang Rp 50 ribu. (azi/c1/aif )

14 Desa Terancam Kekeringan JEMBER – Sebanyak 14 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Jember terancam kekeringan. Desa-desa itu kebanyakan berada di Jember bagian utara. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Bencana (BPBD) Jember menganggap hal itu baru potensi ancaman, bukan kekeringan. “Saya tegaskan bukan kekeringan, namun memiliki potensi

untuk mengalami bencana kekeringan,” ujar Suhanan, kepala BPBD Jember kemarin (24/9). Kerawanan tersebut bisa berubah menjadi kekeringan. Keempat belas desa tersebut, antara lain Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman atas, Sucopangepok bawah, Pakusari, Sanenrejo, serta Pakis dan Kemiri. Lalu, Desa Karangbayat, Gelang bagian atas,

Run Way Diperpanjang 400 Meter n Untuk Sesuaikan Armada Garuda Indonesia

Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, itu. Ketika memberikan materi renang, secara tidak sengaja kaki Suparno menginjak tubuh seseorang. Merasa ada yang janggal, Suparno langsung menyelam dan mengangkat tubuh tersebut ke permukaan. “Seketika saya langsung meminta tolong agar dipanggilkan ambulans,” kisahnya. Mengetahui hal tersebut, seorang wali murid perempuan bernama Agung Uka langsung mengambil mobil dan membawa Anike ke RS Al-Huda, Gambiran. Sore itu Agung Uka tengah mengantar anaknya latihan renang. “Kurang lebih dua puluh menit tim medis memberikan pertolongan. Sayang, nyawa Anike tidak bisa diselamatkan,” kata Suparno. (azi/c1/aif)

Jatiroto Lor, Sumberpakem di Silo, dan sebagian Kecamatan Sumbersari. Suhanan menjelaskan, BPBD dalam beberapa hari ini mendapatkan laporan dari Lurah atau Kades dan Camat karena warganya mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, rata-rata desa/kelurahan tersebut terletak di dataran tinggi.

JEMBER – Run way Bandara Notohadinegoro tahun ini dipastikan bertambah sekitar 400 meter. Dinas Perhubungan (Dishub) Jember mulai mengerjakan perpanjangan run way di Bandara Notohadinegoro. Saat ini alat berat mulai meratakan tanah yang akan digunakan untuk perpanjangan run way. Sekretaris Dishub Jember Cholifah menjelaskan, anggaran perpanjangan run way ada di APBD awal dan Perubahan APBD 2013. “Memang perpanjangan run way Bandara Notohadinegoro sudah mulai digarap,” ungkap Cholifah kemarin (24/9). Dia menjelaskan, alokasi dana perpanjangan run way Bandara Notohadinegoro mencapai Rp 5 miliar. “Tahun ini perpanjangan run way

Bahkan, ada warga yang harus berjalan cukup jauh untuk mendapatkan air bersih. “Kami sudah memprogramkan pekan ini untuk melakukan pengecekan ulang ke lokasi rawan tersebut,” ujar Suhanan. Dengan pengecekan tersebut, kata dia, akan benar-benar diketahui berapa kebutuhan masyarakat sekitar terhadap air bersih tersebut. (ram/har/jpnn/aif)

harus selesai. Makanya sudah mulai dikerjakan,” tandasnya. Menurut dia, perpanjangan run way tersebut dilakukan untuk memenuhi standar maskapai Garuda Indonesia. “Itu untuk menyesuaikan pesawat maskapai Garuda Indonesia. Semoga ke depan berjalan lancar semua,” ungkap mantan sekertaris Baksbangpol Jember tersebut. Dari pantauan Jawa Pos Radar Jember, sebuah alat berat kemarin sudah mulai meratana tanah di ujung selatan run way Bandara Notohadiengoro. Alat berat itu meratakan tanah yang sebelumnya ditanami tebu oleh PTPN XII. Sebelumnya, Djuwarto, kepala Dishub Jember, mengatakan, sudah ada maskapai yang melirik Bandara Notohadinegoro. (aro/ram/har/jpnn/aif)

MULAI DIGARAP: Alat berat sedang meratakan tanah untuk perpanjanghan run way Bandara Notohadinegoro, Jember.

Dua Kali Masuk Bui, Nyuri Lagi MUNCAR - Sudah dua kali dol sepeda jengki merek Phoemasuk bui tidak membuat nix warna biru yang diparkir Nurul Hidayat, 33, kapok. War- di gapura menuju tempat pega Dusun Stoplas, makaman umum Desa Kedungringin, desa setempat. Kecamatan Muncar, Saat itu, si empuitu kembali mennya sepeda, Asmat, curi. 80, warga setempat, Tak pelak, dia haberada di makam. rus berurusan kemKorban tercatat bali dengan polisi. sebagai juru kunci Nurul Hidayat dimakam tersebut. tangkap usai berAsmat kaget buaksi. Sejak diringkan main saat henALI NURFATONI/RaBa kus polisi Senin lalu dak pulang. Sebab, Nurul Hidayat (16/9), hingga kini sepeda onthel miyang bersangkutan liknya sudah raib. masih mendekam di sel tah- Dia pun bertanya kepada warga anan Mapolsek Muncar. sekitar, tapi tidak ada yang tahu. Ceritanya, eks narapidana Nah, ternyata salah satu kepontersebut kembali berulah akan korban mengetahui bahwa dengan menggondol sebuah sepeda onthel tersebut dicuri sepeda onthel. Dia menggon- Nurul Hidayat. (ton/c1/aif)


34

Rabu 25 September 2013

300 Taekwondoin Ikuti UKT BANYUWANGI - Pengkab Taekwondo Indonesia (TI) Banyuwangi terus menata atlet. Itu diperlihatkan dengan rencana induk olahraga beladiri asal Korea itu menggelar ujian kenaikan tingkat (UKT) bagi anggotanya. Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung di dua tempat, yakni di Banyuwangi dan Genteng, pada 6 Oktober mendatang. Ketua Harian TI Banyuwangi, Arif Supriyono mengatakan, kegiatan tersebut adalah agenda rutin organisasinya. Dijadwalkan, even yang berlangsung di minggu pertama bulan Oktober itu akan diikuti 300 taekwondoin. Mereka berasal dari berbagai tingkatan sabuk. “Karena banyak peserta yang ikut, maka ujian kenaikan tingkat akan dilaksanakan di dua tempat, yakni Banyuwangi dan Genteng,” ujar Arif. Meski tidak menyebut di mana lokasi ujian tersebut, yang jelas kegiatan itu adalah agenda penting bagi anggota. Demi suksesnya ujian, TI sudah menggelar latihan ber-

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

BELUM GRENG: Pemain Banyuwangi United (merah) merebut bola dengan pemain Perst Tabanan saat beruji coba di Stadion Diponegoro, Sabtu (21/9).

Agendakan Lebih Banyak Uji Coba BANYUWANGI - Banyuwangi United (BU) terus berburu dengan waktu jelang pentas Divisi III regional Jawa Timur bulan depan. Belum greng-nya skuad berjuluk Laskar Tawang Alun itu menjadi perhatian dua pelatih, Budi-Syafii. Demi memaksimalkan penampilan anak asuhnya, uji coba menjadi terapi yang dipilih demi mematenkan performa tim anyar asal Bumi Blambangan tersebut. Hasil dua uji coba yang di-

jalani Banyuwangi United beberapa waktu lalu, dua-duanya berakhir dengan kekalahan. Terakhir, di Stadion Diponegoro, BU disikat Perst Tabanan 1-3. Sebelumnya, Akor Jaya yang merupakan anggota kompetisi PSSI Banyuwangi juga menyikat BU dengan skor 0-2. Ketua PSSI Banyuwangi Mohamad Kayun Rosyid Sholeh menuturkan, demi menambah jam terbang para pemain, uji

coba kembali dipilih demi memaksimalkan penampilan para pemain. “Kita akan uji coba lagi agar tim bisa berkembang,” tuturnya. Kayun menambahkan, secara permainan, skuad BU sudah cukup baik. Hanya saja, kelemahan mendasar yang kentara saat melawan Perst Tabanan Sabtu (21/9) lalu adalah demam panggung. Imbasnya, meski permainan sempat berkembang, akhirnya

pemain nervous. Yang paling terlihat nervous adalah penjaga gawang dan gelandang. Mereka tidak bisa bermain seperti saat latihan. Dalam mengatasi demam panggung tersebut, Kayun akan mengagendakan banyak uji coba. Sekaligus itu akan menjadi evaluasi jelang putaran pertama Divisi III regional Jawa Timur yang akan ditabuh 20 Oktober mendatang. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

SEMUA SABUK: Pengkab Taekwondo akan menggeber ujian kenaikan tingkat pada 6 Oktober nanti.

sama yang dilaksanakan di SMA 2 Genteng akhir pekan lalu. Lebih dari 300 atlet ikut dalam latihan tersebut. Dijelaskan Arif, ujian itu akan diikuti taekwondoin sabuk putih hingga merah strip dua. Ujian kenaikan tingkat

tersebut diharapkan secara langsung dapat mendukung peningkatan prestasi atlet taekwondo Banyuwangi. Teknik dan pengalaman bertanding menjadi modal berharga dalam menyongsong berbagai kejuaraan. (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Rabu 25 September 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Barang Dikirim Kurir dari Bali n DAPAT... Sambungan dari Hal 25

Dari tangan Ridwan, Bu ser Satreskoba berhasil menemukan sejumlah barang bukti berupa empat paket sabu dengan berat kotor 4,12 gram atau berat bersih 3,40 gram. Polisi juga menyita sebuah dompet warna hitam, dua lembar bukti transfer dari BRI, satu hand phone (HP) Samsung, dan satu bendel plastik klip. Bukti yang diperoleh polisi saat menangkap Gatot adalah lima paket sabu dengan berat kotor 5,21 gram atau berat bersih 4,35 gram, dua bendel plastik klip, dua lembar bekas bungkus vitamin, satu lembar

be kas bungkus gula diet, satu kaleng bekas bungkus ponsel, dan satu ponsel Nokia. “Tersangka dan BB kita amankan di polres,” katanya. Kedua tersangka ditangkap se kitar pukul 13.00. Setelah mendapat informasi dari masyarakat, polisi langsung menuju rumah Gatot Supriyadi di Desa Lemahbang Dewo. “Setelah melakukan penyelidikan, kita langsung menggerebek rumah Gatot,” terang AKP Watiyo. Saat polisi masuk ke rumah Gatot, ternyata hanya ada Ridwan. Meski sempat me nolak dituduh memiliki narkoba, polisi tidak percaya dan langsung menggeledah pakaiannya. “Saat kita geledah

pakaiannya, ternyata ada empat paket sabu di saku celana,” jelas Watiyo. Kepada polisi yang menangkapnya, Ridwan mengaku empat paket sabu itu baru didapat dari Gatot. Kedatangan ke rumah temannya itu juga untuk mengambil barang haram tersebut. “Rencananya Ridwan akan menjual paket sabu itu,” sebutnya. Berdasar pengakuan tersangka, polisi langsung memeriksa rumah Gatot. Tetapi, orang yang dicari tidak ada di rumah. Berkat informasi tersangka, polisi akhirnya berhasil me nangkap Gatot saat akan membeli bakso tidak jauh dari rumahnya. “Gatot kita tangkap

tidak jauh dari rumahnya saat dia akan membeli bakso,” urainya. Keterangannya kepada polisi, Gatot mengaku men dapat kan sabu itu dari Fandi, sa lah satu kenalannya yang tinggal di Denpasar, Bali. Barang itu dikirim melalui kurir. Pembeliannya dengan cara transfer di bank. “Gatot membeli sabu itu seharga Rp 1,7 juta tiap gram,” katanya. Watiyo mengaku akan mengembangkan kasus tersebut. Sebab, BB sembilan pahe dengan berat kotor 9,33 gram itu termasuk cukup besar. “Alamat Fandi yang disebut tersangka ternyata tidak jelas,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Berkasus, Ditinggal Istri dan Anak n NYABU,... Sambungan dari Hal 25

Kronologis yang disampaikan itu berdasar fakta-fakta dalam persidangan. “Fakta-fakta persidangan itu berdasar ke tera ngan saksi dan terdakwa,” terang Jaksa Elseus. Jaksa menyebut, berdasar fakta-fakta itu, terdakwa yang tinggal di Desa Banjarsari, Ke camatan Glagah, itu saat ditangkap baru mengonsumsi narkoba jenis sabu di gudang beras milik temannya di Desa Gro gol, Kecamatan Giri. “Di lokasi kejadian ditemukan barang bukti berupa sabu dan peralatan nyabu,” kata Elseus. Berdasar fakta dalam persi-

dangan, sabu di gudang gabah itu milik terdakwa. Totok mendapatkan barang haram tersebut dari Fandi, salah satu temannya yang tinggal di Kecamatan Singojuruh. “Terdakwa membeli sabu dengan berat bersih 0,13 gram seharga Rp 500 ribu,” beber Jaksa Elseus. Terdakwa juga disebut telah beberapa kali mengonsumsi narkoba golongan 1 tersebut. itu dilakukan, jelas Elseus, untuk mengobati rasa nyeri akibat terserang penyakit lambung yang diderita sejak enam bulan lalu. “Tapi tidak ada bukti yang dapat menghilangkan unsur pidana,” sebutnya. Dari fakta-fakta yang ada di persidangan itu, jaksa menyebut

Totok terbukti menyalahgunakan narkoba dan melanggar Pasal 127 (1) huruf a Undang-Undang (UU) RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. “Terdakwa terbukti me nyalahgunakan narkoba,” cetusnya. Sebelum menyampaikan tuntutannya, jaksa membeber sejumlah hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Yang mem be ratkan, di antaranya ter dakwa tidak mendukung pro gram pemerintah da lam memberantas penyalahgunaan narkoba. “Terdakwa yang anggota DPRD ini, perbuatannya tidak bisa dicontoh masyarakat,” tegasnya. Pertimbangan yang me ringankan adalah terdakwa

bersikap sopan dan jujur, belum pernah dihukum, dan memiliki tanggungan keluarga. Pertimbangan yang meringankan lain, terdakwa sedang ditinggal istri dan anaknya serta dipecat dari Partai Gerindra akibat kasus nyabu tersebut. Melihat pertimbangan yang m e m b e ra t k a n d a n m e r i ngankan itu, Jaksa Elseus yang menyebut terdakwa telah melanggar Pasal 127 (1) huruf a UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika itu meminta majelis hakim menghukum terdakwa satu tahun penjara. “Mohon ma jelis hakim menghukum terdakwa satu tahun penjara,” ujarnya. (abi/c1/bay)

Oknum Polisi Divonis 5 Tahun n GRANAT... Sambungan dari Hal 25

Menurut Didie, Granat Banyuwangi akan tetap menghormati keputusan yang akan diputuskan majelis hakim di PN Banyuwangi terkait kasus narkoba yang diduga dilakukan oknum anggota DPRD itu. “Tuntutan satu tahun penjara itu terlalu ringan,” katanya. Sebagai anggota DPRD yang

terhormat, terang Didie, terdakwa termasuk publik figur yang dijadikan teladan masyarakat. Bila tokoh masyarakat terlibat kasus itu, dikhawatirkan itu akan dicontoh masyarakat. “Apalagi, hukumannya ringan,” ujarnya. Hukuman ringan bagi pengguna narkoba dari kalangan publik figur, jelas dia, bukan kali ini saja. Salah satu anggota polisi Brigadir Sigit Dwi Susanto, oleh

majelis hakim hanya dihukum lima tahun penjara. “Lima tahun itu rendah bagi tokoh panutan. Ini kok malah cuma dituntut setahun penjara,” ujarnya dengan nada kecewa. Pasal 127 Undang-Undang (UU) RI No. 35 Tahun 2009 yang digunakan jaksa dalam menuntut terdakwa sebenarnya juga kurang pas. Apalagi, terdakwa juga tidak bisa menunjukkan bukti yang bisa meng-

halalkan memakai sabu. “Seharusnya ya dituntut di atas lima tahun,” sebutnya. Didie khawatir banyaknya tokoh panutan yang dihukum ringan dalam kasus narkoba akan menyuburkan peredaran kristal putih itu di tengah masyarakat. Sebab, saat ini peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Banyuwangi sudah luar biasa. “Kalau hukuman ringan, apa bisa membuat jera,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Curigai Pikap Nopol Luar Daerah n ANJING... Sambungan dari Hal 25

Pekan lalu kawanan anjing liar terlihat berkeliaran di siang hari. Namun, sejak tim kecamatan dan warga aktif melakukan perburuan, kawanan anjing liar itu menghilang. Kawanan anjing itu hanya muncul pada malam hari. Di malam hari binatang tersebut menyatroni kandangkandang ternak milik warga. “Ternak kambing milik anggota Polsek Licin pun tidak luput dari serangan anjing liar.

Pa dahal kandangnya sudah cukup tinggi, tapi tetap bisa dijangkau,” kata Lutfi. Walau serangan anjing liar itu mereda di siang hari, lanjut Lutfi, tim kecamatan akan tetap melakukan perburuan. Kepada warga yang memiliki anjing peliharaan, camat meminta anjing tersebut diikat dan dimasukkan kandang. Sebab, beberapa hari lalu tim kecamatan salah sasaran. Anjing yang ditembak ternyata bukan anjing liar melainkan an jing milik war ga. “Malam

Ming gu lalu kita me libatkan anggota Perbakin Banyuwangi untuk memburu anjing liar itu,” katanya. Hingga kini tim kecamatan belum menemukan jejak pembuang anjing liar itu. Warga Desa Segobang pernah melihat orang menurunkan beberapa anjing dari pikap tertutup. Setelah menurunkan puluhan anjing itu, pikap itu langsung balik ke arah Banyuwangi. “Pikap pengangkut anjing liar itu berpelat nomor luar daerah. Kita khawatir anjing liar

itu mengidap penyakit rabies dan sengaja dibuang ke Banyuwangi,” kata mantan Plt Kabag Humas pada era Bupati Ratna Ani Lestari itu. Sejak serangan anjing liar merebak, warga banyak yang memilih tidak tidur di malam hari. Serangan anjing itu menyebabkan warga cemas terhadap keselamatan ternak mereka. “Kita akan kumpulkan para peternak agar tidak panik dan berpikir jernih dalam menyelesaikan masalah anjing liar itu,” tambah Lutfi. (afi/c1/bay)

Dapat Laptop dan Bebas Biaya Sekolah n TAK TERPANCING... Sambungan dari Hal 25

Bertempat di ruang kepala sekolah, pengalaman kedua siswa berprestasi ini diutarakan dengan gayeng dalam suasana kekeluargaan. Bidikan pertama diarahkan kepada Rommy Izza Alfa. Perangainya kalem dan santun. Tidak tampak dia sebagai jago pukul di atas matras dalam sebuah pertandingan pencak silat. Kemampuannya memainkan jurus menyebabkan dia mampu membawa pulang medali emas dari Popnas di Jakarta 21 September 2013 lalu. Dalam ajang tersebut, Rommy harus ber juang menghadapi lawan asal Suma tera Selatan. Tidak mudah meraih prestasi di ajang tersebut. Itulah yang dirasakan Rommy. Provokasi, tendangan, dan pukulan, kerap dia terima dalam per tandingan. Beruntung, dia berhasil menguasai diri, sehingga tidak terpancing. Pertandingan berat dirasakan di babak semifinal dan final. Di semi final, pesilat binaan Perisai Diri (PD) itu sempat kewalahan menghadapi pergerakan lawan. Support ofisial dan konsentrasi penuh di menitmenit akhir pertandingan menjadi kunci suksesnya. Dengan sedikit bantingan, dia berhasil mendulang poin. “Saat itu waktu kurang beberapa menit saja. Akhirnya, saya melakukan strategi membanting, sehingga saya mendapat satu poin dan dinyatakan menang menuju final,” kenangnya. Perjuangan di babak final juga tidak kalah

berat. Lawan yang tampil rancak membuatnya mengalami hal serupa di semifinal. Namun, ketenangan dan konsentrasi yang bagus membuat Rommy tampil tenang. Im basnya, lawan yang dihadapi kerap membuat kesalahan sendiri. Dalam pertandingan itu, Rommy kerap menerima pukulan dan tendangan yang tidak wajar. Lawan menendang hingga mengenai leher bagian dalam. Sesuai aturan, lawan pun didiskualifikasi. Rommy pun berhak atas medali emas Popnas. Meski harus menang diskualifikasi akibat lawan melanggar aturan, tapi konsentrasi Rommy dalam menguasai pertandingan patut ditiru. Dia tidak termakan pancingan lawan. “Saat itu lawan menendang leher bagian dalam, sehingga dia didiskualifikasi karena tendangan itu tidak boleh,” jelas Rommy kemarin (24/9). Sementara itu, kisah tidak kalah seru dialami Wahyu Orphan. Bedanya, siswa kelas XII itu menorehkan tinta emas di OSN yang diikutinya 2 hingga 9 September 2013 lalu. Dia berhasil menggondol medali perak dalam ajang tersebut. Dengan materi tentang senyawa kompleks salen, Wahyu sedikit kurang beruntung dalam even tersebut. Keterbatasan waktu dan alat menyebabkan hasil eksperimennya kurang maksimal. Menggunakan rumus kimia dari kompleks logam mangan, senyawa yang dihasilkan kurang kering. “Tahun lalu waktunya empat jam dan ada istirahat. Tahun ini waktunya empat jam tapi tidak ada istirahat,” katanya.

Ca t a t a n y a n g d i t o re h k a n Wa hy u sekaligus menjadi hegemoni SMAN 1 Glagah di ajang OSN. Sejak tahun 2007, siswa SMAN 1 Glagah tidak pernah gagal dalam meraih prestasi di ajang tersebut. di antaranya di bukukan Risky Amalia yang mendapat medali perak dalam OSN Kimia tahun 2007. Di tahun 2009, Gunung Pambudi membawa pulang medali perak dari OSN Matematika. Di tahun 2011, di OSN Fisika, Ricky Aditia berhasil membawa medali emas dan menjadi absolute winner. Kunci atas prestasi yang diukir para siswa SMAN 1 Glagah tidak lepas dari pembinaan intensif. Prestasi itu rupanya mampu memotivasi siswa lain untuk meraih prestasi. Selain itu, sekolah tersebut juga memiliki cara sendiri dalam mengangkat potensi dan mengembangkan bakat terpendam para siswa. Salah satunya, membiasakan siswa berkompetisi. Lewat kompetisi, siswa didorong bersaing, belajar keras, dan menang. Kepala SMAN 1 Glagah, Drs. H. Heru Muhardi, memberikan apresiasi kepada para siswa yang berhasil mengharumkan nama sekolah dan Banyuwangi. Untuk itu, di tahun 2013 ini mereka yang telah berhasil itu akan diberi reward oleh pihak sekolah be rupa laptop dan pembebasan dana operasional sekolah, termasuk bimbingan belajar. “Siswa yang mendapat prestasi nasional akan kita beri reward. Ini sekaligus hadiah untuk Dies Natalis sekolah yang ke54,” jelas Heru. (c1/bay)

Mengupas Respons Imun Udang Putih n MENJADI... Sambungan dari Hal 25

Nah, kemarin (24/9) upacara penyambutan dan penyampaian disertasi Erika digelar di kampus Untag Banyuwangi. Pimpinan Yayasan Persatuan Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan segenap civitas akademika Untag Banyuwangi hadir dalam acara tersebut. “Lembaga terus berkomitmen bahwa pengembangan SDM menjadi prioritas dengan terus mengirim tenaga dosen untuk menempuh studi S-3 dengan biaya lembaga, sehingga target 20 doktor pada tahun 2020 akan tercapai,” ujar Rektor Untag Banyuwangi, Drs. Tutut Hariyadi, M.Si. Menurut Tutut, keberadaan Erika yang telah menyandang

gelar doktor diharapkan mampu me ningkatkan performance Untag Banyuwangi. Rektor Tutut menambahkan, menyandang gelar doktor bukan hal yang mudah. Sebab, masyarakat menunggu pembuktian apakah kadar keilmuan yang bersangkutan sesuai gelar yang disandang. “Diharapkan, mereka (para doktor Untag Banyuwangi) menjadi pelopor peng gerak dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” cetusnya. Ketua Perpenas 17 Agustus Ba nyuwangi, Drs. Waridjan menambahkan, hadirnya lagi seorang doktor di Untag Banyuwangi diharapkan mampu mem perkuat kelembagaan. Ide dan gagasan para doktor tersebut diharapkan mampu mempercepat kemajuan Untag Banyuwangi.

Kepada Erika, Waridjan mengharap kontribusi perempuan kelahiran 22 April 1965 tersebut kepada masyarakat, khususnya di bidang perikanan. “Kontribusi bagi masyarakat sangat dinanti. Itu mengingat banyak warga Banyuwangi yang hidup di sektor perikanan,” cetusnya. Sementara itu, sebelum menyampaikan disertasi, Erika mengucapkan terima kasih ke pada lembaga Untag, keluarga, dan semua pihak yang telah memfasilitasi dirinya me nempuh pendidikan S-3. Setelah itu, Erika menjelaskan detail disertasi berjudul “Respons Imun Udang Putih (Litopenaesus vannamei) dengan Pemberian Ekstrak Chaetoceros Ceratosporum terhadap Infecto Myo necrosis (IMNV)”. (sgt/ c1/bay)

Pengirim Beruntung Dapat Suvenir n TAHAP... Sambungan dari Hal 25

Ballot juga bisa dikirim ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Genteng atau biro Situbondo hari ini dan besok,” jelas Gerda Sukarno Prayudha, ketua panitia polling Tokoh Favorit versi Pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Gerda menyerukan kepada pembaca untuk mengirimkan potongan ballot sebanyak mungkin. Sebab, potongan ballot tersebut akan dikocok

pilih untuk memperebutkan suvenir cantik dari Jawa Pos Radar Banyuwangi di setiap periode. “Pengirim ballot yang beruntung akan mendapatkan merchandise dari panitia,” tegasnya. Sementara itu, tokoh favorit usulan pembaca yang ma suk daftar 100 besar akan di muat pada edisi 27 Sep tember 2013. “Selanjutnya, nama se ratus besar to koh usulan pembaca itu akan ber saing di babak se lanjutnya. Mereka akan ma suk tahapan 50 besar,” terangnya. (*/c1/bay)

Usulan Tokoh Favorit Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

Kelik Dwi Kuncoro Endang Susanti Bagorejo,Srono Bisa Memberikan Arahan Drs. H. Muhammad Hidayat Reni Jl. Letjen Sutoyo 11 Banyuwangi Suka Menolong Fatchan Himami Hasan Taufiq WR. Hidayat Banyuwangi Tokoh Gus Durian Banyuwangi Husin Matamin Slamet Banyuwangi Kota Ketua PGRI Peduli Guru Danny Farda Mihmidati Susi Banyuwangi Tokoh Perempuan Amanah Nanang Masbudi Giman Desa Tembokrejo, Muncar Tegas, Pengayom Rakyat Drs. Waridjan Tuti Kec. Banyuwangi Ketua Perpenas Peduli Pendidikan M. Ruliyono Badrun Glenmore Memperhatikan Rakyat Kecil H. Sa’roni Titik Genteng Kasek Tegas dan Kebapakan Mujiono Toni Giri Sukses Memajukan SMAN 1 Giri Soekardjo Amalia Penataban, Banyuwangi Direktur STIKES Profesional H. Masykur Ali Ahmad Sidiq Gambiran Pemimpin NU Ayomi Ummat

Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan Tokoh Pengirim Alamat Alasan

: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :

dr. H Taufiq Hidayat, SpAnd Eko S. Giri Mengelola RSUD dengan Baik Ipuk Fiestiandani Ika Lesmana Mandar, Banyuwangi Pintar Memotivasi Kader PKK Dr. Kundofir Antok Wibowo Banyuwangi Berwawasan Tinggi Syaifuddin Mahmud Mustafa Jl Kembiritan Genteng Sajian berita actual, masyarakat jadi cerdas dr Rusdi Dziban, SpB Lina Ketapang Amanah dan cerdas H Dadang Wigiarto, SH Glawa Dwis Indira Jl. Merpati Situbondo Pemimpin yang bijak H Eko Susilo NH, SE, MM WS Purnawati RT03/XIII Tembokrejo Muncar Takwa, ramah, peduli terhadap wong cilik dr Haryanto Sri Wahyuni Sukorojo Low profile dan ramah Sri Utami Faktaningsih Wahyu si Raja Sengon Tembokrejo - Muncar Lebih banyak aksi ke masyarakat, tidak hanya omong doang : dr Bintari Wuryaningsih : Piya : Gentengan : Orangnya lucu, ramah dan suka mengajak kebaikan : Drs Niamullah : Umi Lailatul Muarofah : Cerdas : MTsN Rogojampi : Iwan Azies Siswanto : M. Idris : Jl Ternate RT 02 RW 03 Banyuwangi : Gigih memperjuangkan halaman MAB

Salam Kangen Sesama Santri n PASCA... Sambungan dari Hal 26

Khusus di PTIQ, alumni Bayt al-Qur’an bisa langsung masuk ke semester III. Dengan dosen yang rata-rata adalah pakar di bidangnya rasanya cukuplah untuk membangkitkan kecintaan lebih dalam pada apa yang telah dihapal dikepala. Ini terbukti dengan banyak alumni angkatan sebelumnya yang akhirnya melanjutkan studinya ke beberapa perguruan tinggi. Program ini akan terus berlanjut dan setiap angkatan dibatasi 30 peserta. Maka bagi rekanrekan santri tahfidz yang ingin mencicipi “mengaji” langsung ke pada Prof. Qurays Syihab dkk. silahkan mengambil ke-

sempatan ini. Untuk daerah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, pendaftaran dan test dilaksanakan sepanjang tahun dan menempat di PP. Salafiyyah Syafi’iyyah Situbondo. Sekali lagi rasanya se perti mimpi dan tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh saya dan rekan-rekan ketika mulai menghapal alQur ’an dan akhirnya bisa men dapatkan kesempatan lang ka ini. Maksud tulisan saya kali ini selain sebagai sa lam kangen dari rantau ke pada rekan-rekan sesama santri juga mencoba memberi iming-iming motivasi khusus ke pada santri tahfidz putra agar lebih giat lagi untuk segera menyelesaikan

hapalannya. Un tuk santri putri sayangnya be lum ada program dari Bayt Al-Qur’an. Entah kedepannya, do akan saja. Satu catatan ingin saya ingatkan kepada para penghapal al-Qur’an adalah pesan yang terukir di tembok asrama kami, yang berbunyi “Pe sene Simbah, seng ora ngoyo bakale ngoyot”, yang tak mau berusaha keras akan berakar d i p o n d o k … . Wa s s a l a m . . (nasrudinmaimun@gmail. com) *) Penulis adalah Santri PP. Darussalam Blokagung yang sedang mengikuti program pasca tahfidz di PP. Bayt Al-Qur’an, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Sudarisman Bertugas Merampas Uang n DIINCAR... Sambungan dari Hal 27

Mereka membuka pintu depan sebelah kiri dan menggondol sebuah tas berisi uang tunai Rp 10 juta dan sebuah ponsel. Sudarisman bertugas menggondol tas tersebut dari dalam mo bil yang sedang parkir di tepi jalan, tepatnya di Dusun Pa lurejo, Desa Tembokrejo, itu. Usai merampas, mereka

langsung gas ke arah barat dan bertemu komplotannya di depan Indomaret, tepatnya di sebelah barat lampu merah Muncar. Sudarisman masuk ke dalam mobil tersebut membawa hasil rampasan. Setelah itu, mereka bertiga meninggalkan meluncur ke arah Srono. Kapolsek Muncar, Kompol Ary Murtini, yang memimpin rekonstruksi mengatakan, reka ulang itu bertujuan melengkapi berkas.

“Sudah tergambar jelas dalam beberapaadeganmulaimenunggu nasabah sampai terakhir,” kata Ary. Sementara itu, kendaraan yang digunakan dalam reka ulang tersebut milik personel Polsek Muncar. Sebab, dua kendaraan tersangka masih diamankan di Mapolsek Gambiran. Begitu juga Daihatsu Terios yang digunakan korban. Rekonstruksi tersebut disaksikan banyak warga. (ton/ c1/aif)


36

Rabu 25 September 2013

Proyeksi Pendapatan 2014 hanya Naik 3,1% Meski Ada Pengalihan Pajak Kendaraan SITUBOND O - Proyeksi pendapatan Pemkab Situbondo dinilai masih rendah. Itu terungkap dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penghitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2014 yang kini masih dalam tahap pembahasan bersama DPRD. Dalam dokumen yang menjadi cikal-bakal APBD tersebut, terungkap proyeksi pendapatan

daerah hanya naik 3,1 persen. Padahal, pertumbuhan ekonomi Kota Santri yang digambarkan mencapai 7,01 persen. Ketua DPRD Situbondo, Zeiniye, mengakui proyeksi pendapatan Pemkab Situbondo yang masih rendah tersebut. “Proyeksi pendapatan pemkab di KUA-PPAS 2014 sangat down. Itu bisa menjadi salah satu bukti pesimistis pemkab,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/9). Padahal, kata dia, pada 2014 ada pengalihan perolehan

pajak kendaraan bermotor ke daerah. Itu diprediksi akan menyumbang pendapatan 10 hingga 20 persen. “Tetapi, ternyata proyeksi pendapatannya hanya 3,1 persen dari total pendapatan,” imbuh Zeiniye. Politisi PPP tersebut juga mengaku kecewa saat melihat rumusan kebijakan pendapatan daerah 2014. Sebab, sama persis dengan rumusan kebijakan pendapatan 2013. Sehingga, dokumen KUA-PPAS itu terkesan copy paste tahun sebelumnya. Yang menarik, dari sisi belanja hibah, ada kenaikan sampai

151,7 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 85 miliar. “Kita hanya bisa bertanya indikator positif dari belanja hibah dan bansos itu apa? Program prioritasnya seperti apa, sehingga naik sampai begitu besar?” tandas Zeiniye. Belanja pendidikan, kata dia, alokasi anggarannya juga naik. Namun, jika melihat program pendidikan, 81 persen anggarannya untuk belanja penghasilan, misalnya gaji guru dan gaji pegawai. Hanya sebelas persen dari total belanja pendidikan yang untuk belanja pendidikan

atau belanja langsung. “Belanja kesehatan malah turun. Alokasi secara keseluruhan kan harus sepuluh persen dari total kekuatan APBD. Turun sekitar Rp 5 miliar dari tahun 2013. Makanya, dokumen KUA-PPAS itu kita kembalikan agar direvisi yang kali kedua,” kata Zeiniye. DPRD meminta KUA-PPAS APBD 2014 direvisi lagi karena ditemukan banyak kejanggalan. Dilihat dari dokumennya, antara dokumen KUA-PPAS program prioritas tidak sama dengan yang ada di RKPD

(rencana kebijakan pembangunan daerah). Padahal, KUA-PPAS adalah penerjemahan RKPD. “Namun, RKPD dengan KUA-PPAS tidak nyambung. Ini baru sisi program prioritas,” ungkapnya. Di bidang pendidikan, misalnya, program prioritas yang muncul di RKPD adalah peningkatan pendidikan melalui Second City. Tetapi, program peningkatan pendidikan Second City itu tidak muncul di dokumen KUA-PPAS sebagai program prioritas. Yang ada adalah program peningkatan

layanan pendidikan. “Jadi masih bersifat umum, padahal di RKPD-nya sudah mengerucut. Itu contoh saja. Program-program prioritas yang lain nyaris tidak sama semua. Padahal KUA-PPAS adalah penerjemahan RKPD,” imbuhnya DPRD juga menemukan perbedaan antara KUA denga n P PA S, s e h i n g ga a d a selisih. “Proyeksi data KUA dan PPAS tidak sama, baik dari sisi pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan,” pungkasnya. (pri/c1/als)

Akhirnya Dirujuk Bupati ke RSUD Bayi yang Lahir Tanpa Tempurung dan Berbibir Sumbing SITUBONDO - Siti Rukaiyah, bayi asal Dusun Krajan, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, yang lahir tanpa tempurung kepala akhirnya kembali dirawat di RS dr. Abdoer Rahem Situbondo. itu setelah Bupati Dadang Wigiarto kemarin (24/9) membujuk langsung orang tua Siti Rukiah agar merujuk anaknya ke rumah sakit milik Pemkab Situbondo tersebut. Bayi berumur 16 hari tersebut sebelumnya memang dirawat di RSUD. Namun, karena rasa pesimistis dan khawatir besarnya biaya, orang tua Siti

Rukaiyah memaksa pulang. Kemarin, Bupati Dadang bersama Plt Kepala Dinas Kesehatan Abu Bakar Abdi menjenguknya di Puskesmas Arjasa. Bupati Dadang Wigiarto membujuk orang tua Siti Rukaiyah, Sanito, 38, dan Misyati, 33. “Alhamdulillah orang tuanya bersedia merujuknya ke RSUD. Itu agar mendapat penanganan maksimal,” terang bupati kepada wartawan. Orang nomor satu di Pemkab Situbondo tersebut menjamin akan menanggung semua biaya hidup selama perawatan, pengobatan, dan biaya operasi. “Semua biaya itu akan ditanggung Pemkab Situbondo,” imbuh bupati. Siti Rukaiyah terlahir dalam kondisi kurang beruntung. Selain lahir tanpa

batok kepala (meningocele), anak ketiga tersebut juga mengalami bibir sumbing yang sangat dalam (labio palato sahias). Karena itu, Siti Rukaiyah akan ditangani secara khusus oleh tim dokter RS Situbondo. Dia juga akan mendapat penanganan prioritas. “Tim medis akan berkonsultasi dengan dokter ahli untuk memperbaiki struktur fisiknya,” kata Bupati Dadang Wigiarto. Ayah Siti Rukaiyah, Sanito, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkab Situbondo yang telah menggratiskan semua biaya perawatan dan biaya operasi anak ketiganya. “Anak saya lahir 8 September 2013 dengan persalinan normal di Puskesmas Arjasa,” ceritanya. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

DITANGGUNG PEMKAB: Siti Rukaiyah, bayi yang lahir tanpa tempurung kepala, sejak kemarin dirawat di RS dr. Abdoer Rahem Situbondo.

PENDIDIKAN

Bisa Gugat ke PN atau PTUN Langkah yang Bisa Ditempuh dalam Sengketa Pilkades

ISTIMEWA

FOTO BARENG: Peserta (KKN) putri IAI Ibrahimy Sukorejo Posko XXI bersama KHR Achmad Azaim Ibrahimy dan DPL HM Aso Samsuddin, M.Pd.

KKN IAII Rintis TBM dan TPQ ASEMBAGUS - Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) putri IAI Ibrahimy Sukorejo Posko XXI di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, merintis pendirian Taman Pendidikan Quran (TPQ) Al Ikhlas dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) As’adiyah. Peresmiannya dipusatkan di Masjid Darussalam Dusun Lewung, Desa Bantal, belum lama ini. Acara tersebut dihadiri langsung Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo KHR. A Azaim Ibrahimy. Peresmian ditandai pemotongan pita oleh penerus KHR Ahmad Fawaid tersebut. Selanjutnya, penyerahan izin operasional TBM dan penyerahan izin operasional TPQ. Selain Kiai Azaim, hadir juga dalam kesempatan tersebut, DPL HM Aso Samsuddin, M.Pd.I; Camat Asembagus, Sekretaris Dinas Pendidikan Drs Budi Hartono, Msi. Kasi PLS Melok Puji Astuti. Selain itu, perwakilan Kepala Kantor Kemenag Situbondo, Kepala Desa Bantal H. Sahijo serta tokoh masyarakat Desa Bantal juga hadir. Koordinator Desa Kelompok XXI KKN putri, Nurul Fizriyah mengungkapkan, dalam mendirikan TPQ Al Ikhlas mahasiswa IAII putri menggandeng Pesantren Al Ikhlas. Sementara, dalam pendirian TBM As’adiyah bekerja sama dengan PKBM Bina Bangsa. Direktur PKBM Bina Bangsa, Rasyid Hamidi menyambut baik berdirinya TBM yang dipusatkan di Masjid Darussalam. Sebab, diyakini akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Dusun Lewung, Desa Bantal. “Dengan membaca, masyarakat akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas,” katanya. Mahasiswa KKN yang tergabung dalam posko XXI putri ini terdiri dari Nurul Fizriyah (kordes), Naili Gharizah, Nur Shoffiyah, Muawinah, Rizqiyah, Nuril Farois, Uswatun Hasanah, Sulin Suhaelin, Isnaini dan Nurul Ainiyah. (pri/*/als)

SITUBONDO - Hingga kini pemerintah belum mengatur hukum acara maupun peradilan yang menangani sengketa pemilihan kepala desa (pilkades). Meski demikian, sejumlah calon yang benarbenar menjadi korban kecurangan bisa menempuh gugatan melalui Pengadilan Negeri (PN) dan PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara). Pandangan tersebut disampaikan Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Situbondo, Zainuri Ghazali. Meski demikian, dia mengakui bahwa melakukan gugatan di PN dan PTUN bukanlah langkah tepat yang benar-benar menyelesaikan permasalahan. “Kalau bicara kesalahan, ini kesalahan pemerintah. Sebab, hingga kini memang masih belum ada aturan yang secara khusus mengatur hukum acara dan peradilan yang mengadili sengketa pilkades,” ujar Zaenuri kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/9). Menurut dia, Peraturan Daerah (Perda) No. 10/2006 tentang pemilihan kepala desa (pilkades) dinilai tidak bisa berbuat banyak dalam menyelesaikan sengketa pilkades di sejumlah desa. Bahkan, kata Zainuri, ada klausul yang sangat menggelikan. Dia menyebut klausul di Pasal 35 yang mengatakan pilkades bisa dibatalkan pejabat yang berwenang. Pejabat berwenang itu, salah satunya adalah Tim Fasilitator. “Disebutkan, keputusan diambil setelah mendapatkan saran atau pertimbangan dari fasilitator, panitia pilkades, dan BPD. Lah, bagaimana mungkin pani-

tia pemilihan ikut memberikan pertimbangan yang objektif, sementara mereka banyak yang juga menjadi objek penyebab sengketa,” papar Zainuri. Secara hukum, kata Zainuri, sengketa apa pun tidak bisa diputus oleh lembaga di luar pengadilan. Bagaimana dengan keputusan Tim Fasilitator? “Pasti pihak yang dirugikan atas keputusan tersebut akan menggugat melalui PTUN. Jadi, persoalan tidak akan selesai,” tandasnya. Karena itu, langkah alternatif yang bisa dilakukan adalah melakukan gugatan perdata ke PN. Hanya saja, persoalannya, jika gugatan ke PN menggunakan hukum acara biasa, maka waktunya sangat lama. Sebab, ada proses banding hingga kasasi. Jadi, prosesnya bisa bertahun-tahun. “Mau dibuat mekanisme hukum acara yang cepat, tidak ada landasan yuridisnya. Dasarnya harus berupa undang-undang. Tidak bisa berupa peraturan pemerintah, peraturan gubernur, apalagi perda atau perbup,” tandas Zainuri. Cara kedua, bisa menempuh jalur Peratun. Yang disoal adalah keabsahan keputusan pemerintahan. Alasannya, karena ada kecurangan. Namun, Zainuri menilai masih ada persoalan, yakni ketika putusan peradilan di tata usaha negara pertimbangan hukumnya mengacu kepada substansi yang membutuhkan pemikiran yang panjang. “Karena selama ini tidak kita temui, setelah di SK, lalu dibatalkan dan mengadili sendiri. Sebab, dalam Peratun itu apa yang diminta. Nah persoalannya sekarang kalau dia meminta bahwa terjadi kasus kecurangan, beranikah Peratun memutuskan itu,” tegasnya. (pri/c1/als)

EDY SUPRIYONO/RaBa

URUNG DIGELAR: Sejumlah SKPD kemarin memenuhi undangan DPRD Situbondo untuk membahas KUA-PPAS.

Gagal Bahas KUA PPAS SE ME N TARA itu, rapat pembahasan dokumen KUAPPAS APBD 2014 yang rencananya digelar kemarin tersendat. Penyebabnya, eksekutif belum memasukkan draf KUA-PPAS hasil revisi kedua. Padahal, undangan pembahasan sudah kadung disebar ke mitra kerja komisi-komisi DPRD. Tak pelak, meski mereka datang, tapi pembahasan tak bisa dilakukan. Sebab, materi yang akan dibahas tidak ada. “Kalau kita membahas KUAPPAS yang lama kan muspro. Ya sudah baca koran saja. Mau apa lagi?” tandas Janur Sasra Ananda, salah satu anggota Komisi IV DPRD Situbondo. Janur mengungkapkan, KUAPPAS 2014 kali pertama disampaikan eksekutif ke DPRD pada 28 Juni 2013. Namun, karena saat itu Perubahan APBD (PAPBD) 2013 tengah dibahas, maka DPRD mendahulukan pembahasan PAPBD itu. Badan Anggaran DPRD memulai pembahasan APBD induk 24 hingga 26 Agustus.

Kemudian, DPRD membahas KUA-PPAS sejak tanggal 8 hingga 11 September. “Hasil pembahasan KUAPPAS di APBD induk itu akhirnya kita kembalikan draf KUA-PPAS kepada eksekutif pada 13 September karena banyak yang perlu diperbaiki. Nyaris semua harus diperbaiki,” ungkap Janur. Pembahasan KUA PPAS sejatinya dilakukan kemarin. Itu berdasar rapat yang dilakukan pimpinan Banggar bersama pimpinan TAPD. Disepakati, pembahasan oleh komisi dan mitra kerja dilakukan 23–27 September. Yang dibahas adalah KUAPPAS hasil revisi kedua. Namun, hingga kemarin KUAPPAS hasil revisi kedua belum dikirim ke DPRD. “Kita sebenarnya berkomitmen KUAPPAS disahkan 30 Oktober. Namun, karena hasil revisi kedua hingga kini belum diterima, apa yang bisa kita perbuat?” imbuh Janur. Sekretaris Daerah Pemkab

Situbondo, Syaifullah mengungkapkan, dokumen KUAPPAS 2014 sebenarnya sudah ada. Sebab, pada 28 Juni sudah dikirim Pemkab Situbondo ke DPRD. Hanya saja, pembahasan PAPBD didahulukan DPRD. “Setelah PAPBD disahkan, KUA-PPAS dibahas. Tentu secara hierarki, bukan kita tidak menyiapkan, bahkan kita sudah memasukkan. Itu sudah dibahas,” terang Syaifullah. KUA-PPAS hasil revisi kedua, lanjut dia, baru saja diberi rekomendasi. Nanti akan dimasukkan lagi sesuai rekomendasi DPRD itu. “Prosedurnya begitu. Sekarang teman-teman sudah diundang oleh komisi. Atas dasar itu, nanti KUA-PPAS akan disampaikan ke Bapedda agar direvisi,” terangnya. Dokumen hasil revisi itu akan dikirim lagi. “Sekarang (kemarin) sekadar membahas (KUAPPAS) yang lama. Kemudian, DPRD memberi rekomendasi. Jangan yang kedua, wong yang pertama saja belum dibahas,” tandasnya. (pri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.