22 september web

Page 1

22 SEPTEMBER

29

TAHUN 2013

LEGISLATIF

Berkas Lengkap, DPRD Proses PAW Suminto BANYUWANGI - Pergantian antar waktu (PAW) anggota DPRD Banyuwangi karena pindah ke partai lain, sepertinya tidak bisa berjalan mulus. Dari enam anggota DPRD yang telah mengajukan pe ngunduran diri sebagai anggota dewan, ternyata hanya satu yang diproses PAW-nya. Anggota dewan yang proses pengun duran diri dari anggota DPRD sudah lengkap itu a d a l a h Su m i nt o dari Fraksi Golkar dan Hanura. Politisi DOK. RaBa dari Partai Hanura Suminto itu mundur dari anggota DPRD, karena mendaftar menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra. “Administrasi yang sudah lengkap hanya berkas milik saudara Suminto,” ujar ketua DPRD Banyuwangi Hermanto kemarin (21/9) n Baca Berkas...Hal 35

UMK 2014

Konsep Rp 1,27 Juta Masih Dianggap Wajar

Disambut Hujan Tangis n Empat Jenazah TKI Tiba di Kalibaru BANYUWANGI – Tangis duka langsung pecah sesaat empat jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, tiba di rumah duka sekitar pukul 01.00 dini hari kemarin (21/9). Empat korban yang meninggal dunia setelah kendaraan yang mereka tumpangi mengalami insiden kecelakaan di Serawak, Malaysia, pada tanggal 9 September 2013 lalu. Empat jenazah yang dipulangkan itu antara lain, Muhamad Rofik, 31, Zainal Abidin, 24, Munawar, 28. Ketiga korban ini tinggal bertetangga di Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru n Baca Disambut...Hal 35

HISTERIS: Sejumlah warga mengangkat peti jenazahTKI yang tewas di Malaysia menuju rumah duka di Dusun Barurejo, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dini hari kemarin (bawah). Para perempuan kerabat dan tetangga korban menangis saat empat jenazah TKI tiba di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, dini hari kemarin (kanan).

BANYUWANGI - Konsep upah minimum kabupaten (UMK) 2014 sebesar Rp 1,27 juta yang ditawarkan Dewan Pengupahan Daerah (DPD), belum mendapat respons luas dari kalangan pengusaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banyuwangi, belum memberikan respons terhadap konsep pengusulan UMK 2014 yang akan disampaikan pada Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Ketua Apindo Banyuwangi, H Pitoyo mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima surat konsep pengusulan UMK 2014. Karena belum menerima surat, Apindo belum bisa mengambil keputusan. Jika DPD meminta masukan dan pendapat, kata Pitoyo, dengan senang hari akan memberikan pertimbangan. Namun saat ini, Apindo belum memiliki masukan apa pun, karena belum merumuskan masukan dan pendapat dari pengurus dan anggota n Baca Konsep...Hal 35

KRIMINALITAS

FOTO-FOTO: ALI NURFATONI /RaBa

Beber Peluang Kerja di Pabrik Gula KALIPURO - Lembaga Pendidikan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Business College kampus Banyuwangi, menggelar kuliah umum bagi 160 mahasiswa barunya kemarin (21/9). Kuliah umum yang berlangsung di hall Hotel Berlian Abadi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro itu menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi. Beberapa narasumber yang dihadirkan adalah Ketua Kadin Banyuwangi Sugihono, dan Pembina LP3I Banyuwangi dari LP3I Jakarta, Hadi Yon Prahyono. Selain dua

narasumber itu, LP3I juga menghadirkan perwakilan direksi PT Industri Gula Glenmore (IGG) dan PT Semen Bosowa Banyuwangi. Narasumber dari direksi PT IGG Banyuwangi diwakili GM Pengembangan, Kusnadi. Sedangkan direksi PT Semen Bosowa Banyuwangi diwakili Koordinator Pemasaran, Al Ihsan; dan Internal Control, Trias Nusantoro. Dalam kesempatan itu, GM Pengembangan IGG, Kusnadi membeberkan peluang kerja yang ada di pabrik gula terpadu di Glenmore tersebut. Pabrik gula yang sedang

di bangun itu akan membutuhkan tenaga yang memiliki kemampuan di bidang informasi teknologi (IT). Pabrik gula (PG) yang dibangun di Glenmore, kata Kusnadi, berbeda de ngan PG lainnya yang ada di Indonesia. PG milik PT IGG yang dibangun dengan nilai investasi Rp 1,5 Triliun itu akan menggunakan teknologi canggih dan modern. Karena menggunakan alat-alat canggih dan modern, lanjut Kusnadi, kebutuhan tenaga kerja paling banyak adalah yang menguasai IT n Baca Beber...Hal 35

137 CJH Situbondo Berangkat Tahun Depan

ALI NURFATONI/RaBa

DITAHAN: Sudarisman dkk di Polsek Gambiran.

Sudarisman dkk Diduga Terlibat Pecah Kaca BANYUWANGI - Aparat kepolisian masih terus mengembangkan aksi kejahatan yang di lakukan Supriyadi, 38; Satimin, 40; dan Sudarisman, 34. Polisi mencurigai, ketiga ter sangka yang kini diamankan di Polsek Gambiran itu, diduga terlibat dalam aksi pecah kaca mobil yang sempat marak di Bumi Blambangan akhir-akhir ini. Untuk pengembangan kasus ini, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banyuwangi telah memeriksa ketiga tersangka tersebut. “Kita sudah memeriksa para tersangka itu, tapi masih belum mau mengakui,” cetus Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Nandu Dyanata ekmarin (21/9). Ketiga tersangka yang masih menjalani pemeriksaan di Polsek Gambiran itu dikenal sudah profesional. Ketiganya ditangkap setelah beraksi di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar dengan merampok nasabah bank BRI Suyono, 40, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono n Baca Sudarisman...Hal 35

ICHSAN RASYID/RaBa

PAPARAN: Yon Prahyono menyampaikan Visi dan Misi LP3I di depan ratusan mahasiswa baru dan undangan di hall Hotel Berlian Abadi Banyuwangi kemarin.

SITUBONDO – Sebanyak 619 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Situbondo, bakal diberangkatkan ke Tanah Suci 5 Oktober 2013 mendatang. Pemberangkatan mereka dibagi menjadi dua kloter, yakni kloter 56 dan kloter 58. Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Aga ma (Kemenag) Situbondo, Mun-

tahib melalui petugas data haji, Syaiful Bahri me ngatakan, persiapan proses pemberangkatan tidak ada kendala yang berarti. “Sampai saat ini tidak ada kendala yang serius,” kata Syaiful Bahri. Bahkan, beberapa perlengkapan CJH juga telah disiapkan dengan matang n Baca 137 CJH...Hal 35

Sukir, 25 Tahun Jadi Pemungut Sampah di Situbondo

Cari Nafkah Sekaligus Ciptakan Lingkungan Bersih Dulu, bergelut dengan sampah seakan menurunkan derajat seseorang. Namun, pandangan itu tak berlaku bagi Sukir, 84, warga sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Situbondo ini. Seperti apa kirahnya? NUR HARIRI, Situbondo BEBERAPA tahun terakhir, masyarakat telah mengenal perbedaan sampah organik dan anorganik. Bahkan, sampah kini telah memiliki nilai ekonomi. Sehingga, banyak orang yang berminat menggeluti bisnis pengolahan sampah. Sebelum sampah organik dan anorganik muncul dan laku di pasaran, sebenarnya sudah banyak orang hidup dari mengais sampah. Seperti

http://www.radarbanyuwangi.co.id

NUR HARIRI/RaBa

CEK IDENTITAS: Petugas menyiapkan tas haji di kantor Kementerian Agama Situbondo.

yang dilakukan Sukir, 84, warga sekitar TMP Situbondo ini. Sukir mengaku sudah bergelut dengan sampah selama lebih dari 25 tahun. Sejak kepindahannya dari Kabupaten Banyuwangi ke Situbondo, kakek yang tinggal bersama istrinya itu tidak memiliki pilihan, selain memungut sampah di jalanan serta di tempat pembuangan sampah. Meski begitu, semangatnya untuk bertahan hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan tidak membuatnya pudar. Secara tidak sengaja, sang kakek ini membantu banyak orang yang biasanya membuang sampah sembarangan. “Saya pindah ke Situbondo tahun 1979. Setelah tinggal beberapa tahun di sini, saya mulai mengambil sampah dan sampai sekarang menjadi pekerjaan saya,” ujar kakek yang terlihat masih sehat di usia lanjut tersebut n Baca Cari...Hal 35

DPRD proses PAW Suminto Lima orang lainnya diperlama supaya tetap terima gaji

Daging ayam ras mulai diobral sore hari Kalau ayamayam spesial malah baru dijual malam hari

NUR HARIRI/RaBa RaBa

TEKUN: Sukir (kiri) dan rekannya menata barang bekas di gudang belakang ang RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 22 September 2013

Banyuwangi Surplus Produksi Beras BANYUWANGI - Predikat sebagai lumbung beras di wilayah Jatim berhasil dipertahankan Banyuwangi. Betapa tidak, jumlah produksi beras di Bumi Blambangan hingga awal September tahun ini, jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan masyarakat. Alhasil, beras made in Banyuwangi banyak yang dikirim ke daerahdaerah defisit beras, khususnya di wilayah timur Indonesia. Kepala Badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Banyuwangi, Raswan Setiawan mengatakan, target pengadaan beras di Banyuwangi pada tahun ini mencapai 82 ribu ton. Hingga awal September ini, pengadaan beras

yang sudah terealisasi mencapai 78 persen, atau sebanyak 63 ribu ton. Di sisi lain, jumlah beras yang didistribusikan Bulog ke seluruh wilayah Banyuwangi sendiri “hanya” sekitar 1.958 ton per bulan. Beras yang didistribusikan ke seantero Bumi Blambangan ini didominasi beras miskin. Nah, lantaran jumlah beras yang mampu dipasok dari tangan petani jauh lebih besar daripada yang didistribusikan ke wilayah Banyuwangi, maka sisa pengadaan beras di seluruh Banyuwangi itu didistribusikan ke wilayah lain yang mengalami defisit beras. “Beras Banyuwangi yang kami distribusi ke wilayah lain yang defisit beras sekitar 30 ribu ton

sampai 40 ribu ton,” jelas Raswan. Menurut Raswan, beras pengadaan yang dibeli dari para petani Banyuwangi itu, disimpan di lima unit gudang Bulog yang tersebar di seantero Bumi Blambangan. Gudang Bulog itu antara lain kompleks Gudang Ketapang I dan Ketapang II di Kecamatan Kalipuro. Selanjutnya kompleks gudang Bulog yang lain berlokasi di Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh; gudang Bulog di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng; dan gudang Bulog di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. “Total kapasitas lima kompleks gudang Bulog tersebut mencapai 108 ribu GALIH COKRO/RaBa ton,” pungkasnya. (sgt/bay) PANEN: Petani menuai gabah di persawahan Desa Alasamalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin.

HKTI Latih Seribu Petani Wirausaha Stikom Gelar Battle of The Month CLURING - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi kembali menggelar pelatihan kewirausahaan pada seribu wanita tani Banyuwangi. Kali ini, pelatihan putaran ketujuh dilakukan di Balai Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Sabtu kemarin (21/9). Pelatihan ini diikuti wanita tani di wilayah Kecamatan Cluring. Pelatihan dibuka oleh Ketua HKTI Banyuwangi, Ir HM Safuan. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua HKTI Ary Sunyoto, Sekretaris Suyitno SST, Bendahara Hadi Bashori SST. Dalam kesempatan itu, Ketua HKTI Banyuwangi, Ir HM Safuan mengatakan, pelatihan ini untuk mempersiapkan program kewirausahaan secara nasional. Untuk Banyuwangi, target pro-

BANYUWANGI

gramnya ada seribu wanita tani yang dibagi menjadi 50 titik di 24 kecamatan se-Banyuwangi. “Selama dilakukan pelatihan ini, sambutan petani sangat luar biasa. Ini menandakan jika pelatihan kewirausahaan ini mendapat sambutan dari wanita tani,” cetusnya. Sementara itu, pelatihan

menghadirkan narasumber Ir Safuan, Emi Hidayati, Endang NC, Hadi Basori, H Abdul Kohar, Ir Imam Nasution, Kusno AW, S.Pd. Selain itu, HKTI juga mengundang narasumber dari Balai Pelatihan Pertanian Malang, Universitas Brawijaya Malang, dan Badan Ketahanan Pangan Banyuwangi. “Mereka menjadi

narasumber untuk beberapa titik yang telah ditentukan,” ujar mantan anggota DPRD Banyuwangi itu. Para peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan dibekali tentang berbagai trik, cara, strategi membangun jiwa kewirausahaan. Jiwa ini penting agar sebelum terjun praktik di dunia bisnis, mereka telah memiliki sikap positif dan termotivasi untuk memilih karir sebagai wirausaha. “Peserta juga dibekali ilmu manajemen usaha kecil yang di dalamnya terdapat aspek pemasaran, produksi, modal, SDM, dan keuangan. Dengan begitu mereka akan benar-benar terbantu dengan pelatihan wirausaha yang digagas oleh Prabowo Subianto ini,” pungkas Safuan. (adv)

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

THOMY SILA/RaBa

PETANI WIRAUSAHA: Peserta pelatihan kewirausahaan yang digagas oleh HKTI Banyuwangi di Balai Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Sabtu kemarin (21/9).

BANYUWANGI—Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Melody Stikom Banyuwangi menggelar Batlle of The Month (Bottom) Banyuwangi Season 02, volume 01, pada Minggu (29/9) di Aula Stikom Banyuwangi. Tema kegiatan ini adalah freestyle dance. Kabag Kemahasiswaan Stikom, Lukman Arifi Manshur menjelaskan even ini merupakan ajang kreativitas mahasiswa sebagai salah satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Selain itu, sebagai wahana ajang silaturahmi

antar anak muda, yang pada gilirannya untuk pembinaan, pengembangan bakat sebagai hasil karya bersama. Lukman mengatakan, bentuk kegiatan ini ada lima yaitu ‘’2on2 Bboy Bgirl Battle’’ dengan biaya pendaftaran Rp. 30 ribu/tim; Dance competition biaya pendaftaran Rp 50 ribu/ tim; Seven to Smoke biaya pendaftaran Rp 20 ribu/tim;

Toprock Battle dan Footwork Battle tanpa biasa pendaftaran alias gratis. Pesertanya se-Jawa dan Bali yang digelar pada hari Minggu (29/9). Kompetisi ini selain memperebutkan trophy juga menyediakan piagam, fresh money dan cenderamata dari panitia. Serunya kompetisi ini akan semarak dengan kehadiran guest star Bendot dari Pasuruan dan MC Pentol MB. “Untuk pendaftaran silakan menghubungi Tirza 087759552077, PIN BB 32469987,” jelas Arif kemarin. (adv)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Avanza G09 (Hitam) 135 & 1300.08

• Koperasi Modern •

• Kebun Gintangan •

• Jl. Anggrek •

• Innova ‘04 •

• Tes Drive Nissan •

Kopr Modern Membuka Kesempatan Luar Biasa untuk Berkarir Sebagai 1. Administrasi, 2. Marketing, 3. Collector, utk wil setiap Kec diKab Bwi Syarat: Lulusan SLTA/SMK, Penampilan Menarik Bisa Kerja dg Team di utamakan yg bersemangat Lamaran Lengkap Krm Ke Jl PB.Sudirman No 99, Banyuwangi

Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910

Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668

Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888

Test Drive Nissan showroom Nissan Banyuwangi tgl 21-21 Sept. Dptkn spesial price, bonus,G-Prize 2 Nissan All New Grand Livina slama bln Sept. Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 0333-4460222

• Jl. Yos Sudarso •

Hotline Iklan Hubungi 0333-412224

• G. Vitara ‘07 & H. City ‘07 • BANYUWANGI • Rumah & Tanah • Jual Rmh L 1485M2 Dpn Bank Rani-Rgj dan Tnh L 9600m2 Kebalen, L 23500m2 Pancoran,L 1150m2 Mendut, L 5000m2 Meneng, L 10650m2 Utara Meneng, L 7000m2 Dpn SG Hub 081703130988

BANYUWANGI • Rumah untuk Ruko •

OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499

Dijual tanah kapling (SHM) 1040M ada bangunan rumh lok.Secawan Dadapanbwi, hub 08123669969, 085335115873

Djl Cpt tnh Jl. Yos Sudarso no 5-9 Bwi SHM LT. 1082 m2 HUB : 081330053988

Djl rumh utk Ruko SHM L365m2 PLN 1300 Jl. PB.Sudirman. H:081336596124 Hrg Nego

• Open Indent Avanza •

• Tanah Kapling Dadapan •

BANYUWANGI • STNK • Hlg STNK P 2362 XK, an. Jeri Eswan Jepit RT 27/09 Kaligondo Kec Genteng Hlg STNK P 3642 ZY , an. Dwi Istianto dsn sawahan, Ds genteng kulon Genteng

• Rumah Kos • Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

• Dikontrakkan • Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668

Djl G.Vitara 2007 samsat baru, Honda New City 2007 Silver stone. H. 081558101028.

• Promo Daihatsu Ayla •

• Yaris Type E • DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888

Hrg 110 juta nego cash & credit Hub Erwin 082142194111

• Nissan Xtrail ‘05 •

• Toyota Avanza ‘08 •

• Kijang Innova ‘08 •

Dijual Nissan Xtrail 2.5 ST AT tahun 2005 abu-abu metalik, harga 135 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.5 SF60 2RM (S) GMSFJJ tahun 2008 hitam metalik, harga 125 juta nego brg istimw, bisa cash /kredit, hub: (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova VXS43 QS tahun 2008 hitam metalik, (solar) harga 215 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Isuzu Panther ‘07 •

• Toyota Avanza ‘11 •

Dijual Daihatsu Xenia F600RV-GMDFJJ (LI) tahun 2010 hitam metalik, harga 111 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 54F Turbo tahun 2007 silver hrg 131,5 juta nego barang istimewa, bisa cash /kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3G th 2011, merah maroon metalic, hrg 150jt nego, brg istimewa, km 38000, jarang pakai, tangan pertama mulai baru. Hub 085236430269

Sgr miliki Daihatsu Ayla mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

• Prima Mobil • PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676

• Bodi Kijang LGX • Dijual body kijang kapsul Lgx Hrg 25 jt nego Hub 082142194111

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 22 September 2013

Larung Sesaji di Panarukan PANARUKAN – Ribuan warga mengikuti acara petik laut di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, kemarin (21/9). Tradisi ini diharapkan dapat memberikan hasil tangkapan ikan para nelayan terus melimpah. Keyakinan terhadap acara petik laut, juga menjadi tradisi untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan. Sebab selama nelayan melaut telah diberi keselamatan. “Para nelayan bersyukur selama setahun ini diberi keselamatan. Makanya petik laut diadakan untuk doa bersama agar ke depan juga diberi keselamatan selama melaut,” kata salah seorang Misnadi. Di sisi lain, acara petik laut yang rutin diadakan setahun sekali ini, juga bertujuan untuk mengenang sejarah Pelabuhan

Panarukan yang pernah menjadi pelabuhan internasional. “Petik laut ini juga untuk mengenang pelabuhan Panarukan yang pernah dilintasi oleh nelayan dari berbagai negara,” terangnya. Larung sesaji dilakukan puluhan kapal nelayan yang sebelumnya berbaris di bibir pantai. Setelah semua siap, puluhan kapal itu berbaris dan bersama-sama menuju ke tengah laut. Puluhan kapal yang dihias itu, banyak ditumpangi oleh para keluarga nelayan dan ratusan warga yang sengaja datang untuk mengikuti serangkaian acara petik laut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, warga yang mengikuti petik laut tidak memandang umur n Baca Larung...Hal 35

RAMAI: Warga memadati perahu nelayan yang dihias di pesisir Panarukan, Situbondo saat acara petik laut kemarin (21/9). NUR HARIRI/RaBa

Daging Ayam Mulai Diobral

ADA APA LAGI

ISTIMEWA

JUTAAN RUPIAH: Barang bukti uang, tiga unit ponsel, dan kertas rekap togel diamankan di Mapolsek Glagah.

Omzetnya Tembus Sejuta Rupiah GLAGAH – Di usia yang sudah mulai uzur, Sanuri, warga Dusun Krajan, Desa Rejosari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi ini, harus berurusan dengan aparat kepolisian. Kakek berusia 59 tahun itu ditangkap petugas Polsek Glagah, lantaran diduga menjadi pengedar kupon judi togel. Akibatnya, pria yang satu ini haus rela “menginap” di sel tahanan mapolsek setempat n Baca omzet...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

LEBIH MURAH: Pedagang menunggu stand daging ayam di Pasar Banyuwangi kemarin.

Dikunjungi Duta Wisata Sebelas Kota BANYUWANGI- Bupati Abdullah Azwar Anas kedatangan tamu istimewa dari sebelas kabupaten dan kota di Jawa Timur (Jatim) siang kemarin (21/9). Mereka adalah para duta wisata yang berasal dari sebelas kabupaten/kota. Sekitar 25 orang duta wisata itu diterima secara khusus Bupati Anas di halaman belakang Pendapa Shaba Swagata Blambangan dalam acara jamuan makan siang. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas mengenalkan potensi budaya, seni, destinasi wisata, dan menu makanan khas Banyuwangi. Bupati Anas menyampaikan, Banyuwangi memiliki cara sendiri dalam mendefinisikan pariwisata dengan mengembangkan pariwisata yang high class. “Kita akan mengembangkan pariwisata kalangan menengah ke atas. Mereka biasanya membutuhkan suasana privat, bukan pariwisata masal,” jelas Anas. Menurut Bupati Anas, mantan Menteri Pariwisata RI Joop Ave beberapa tahun silam pernah menyampaikan, jika ingin melihat kekayaan culture datang ke Jatim. Jika ingin melihat keindahan alam, maka datanglah ke Lombok. Pesan itu ditangkap secara cepat oleh masyarakat Lombok dengan cara segera membangun infrastruktur. Hasilnya, pengembangan pariwisata Lombok lebih cepat ketimbang tumbuhnya wisata di Jatim. Semangat The Sunrise of Java, kata Anas, memicu Banyuwangi

ICHSAN RASYID/RaBa

TAMU: Para duta wisata dari sebelas kabupaten/kota mengikuti jamuan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi siang kemarin.

untuk membangun dari sisi timur Jatim dengan connectivity. Implementasinya, membangun pariwisata Banyuwangi dengan feedback dari pelaku wisata dam travel agent. Pelaku usaha, kata Anas, pemerintah daerah diminta untuk membangun infrastruktur jalan menuju destinasi wisata dan hotel. Pada tahun 2012 lalu, pemerintah mulai menggenjot perbaikan infrastruktur akses jalan menuju lokasi wisa-

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

ta. “Hotel bintang sedang kami bangun. Hotel yang dibangun harus mengakomodasi arsitektur lokal,” katanya. Anas berharap, apa yang dikerjakan Banyuwangi, bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan pariwisata Jatim. Pengembangan wisata Banyuwangi selain berbasis culture, juga sedang mengembangkan wisata berbasis ecotourism. Kedatangan puluhan duta wisata dari sebelas daerah itu

memenuhi undangan Dinas Pariwisata Jatim pada acara malam final pemilihan Jebeng Thulik 2013 tadi malam. Selain itu, para duta wisata itu belajar mengembangkan culture lokal agar tidak tergerus arus globalisasi. Salah satu pelajaran berharga yang dapatkan mereka adalah cara Banyuwangi mengembangkan potensi culture lokal dengan mengembangkan private partnership. (afi/bay)

BANYUWANGI – Para pedagang daging ayam broiler di Pasar Banyuwangi, kini dihadapkan pada situasi dilematis. Di satu sisi, harga beli ayam hidup dari tangan pengepul naik. Sedangkan di sisi lain, pembelian konsumen langsung merosot tajam saat harga jual daging ayam ras itu dinaikkan. Ujung-ujungnya, para penjual daging ayam terpaksa “mengobral” dagangannya dengan harga jauh lebih murah pada sore hari. Susi, 33, seorang pedagang yang mangkal di pasar induk pusat Kota Banyuwangi, ini mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, harga beli ayam hidup dari tangan peternak naik cukup signifikan. Jika sebelumnya harga ayam hidup sebesar Rp 19.500 per Kilogram (Kg), kini harganya mencapai Rp 21.000 per Kg. Kenaikan harga ayam hidup sebesar Rp 1.500 per Kg, itu menurut Susi berdampak cukup besar terhadap harga jual daging ayam. Sebab, sepuluh Kg ayam hidup, setelah dibersihkan

“hanya” akan menghasilkan daging seberat 7,5 Kg. Nah, karena biaya produksi yang harus mereka keluarkan naik, Susi terpaksa menaikkan harga jual daging ayam broiler. Sekitar tiga hari yang lalu, perempuan yang satu ini menjual satu Kg daging ayam broiler seharga Rp 30 ribu per Kg. Namun kemarin (21/9), dia mematok daging ayam ras dengan harga Rp 32 ribu per Kg. “Harga ayam terpaksa kami naikkan sejak tiga hari yang lalu. Sebab, harga beli ayam hidup naik,” ujarnya. Namun sayang, imbuh Susi, saat harga ayam dinaikkan, pembelian konsumen langsung turun signifikan. Karena itu, stok daging ayam yang dia jual masih banyak pada sore hari. “Kalau sore hari stok masih banyak, saya terpaksa mengobral daging ayam dengan harga seperti sebelum kenaikan beberapa hari yang lalu, yakni sebesar Rp 30 ribu,” cetusnya n Baca Daging...Hal 35


34

Minggu 22 September 2013

UNTUK PEREMPUAN

Sajak Biola

Harus Sabar dan Ramah MENJADI petugas administrasi di Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) dituntut cepat tanggap, sabar, dan ramah. Selain itu, juga dituntut bisa mengelola waktu dengan tepat dan mampu menentukan skala prioritas. Naning, salah seorang pegawai administrasi Uniba, mengatakan menjadi tenaga administrasi yang andal harus memahami prosedur persiapan dan proses komunikasi tertulis; membuat surat, mengirim dan menerima surat, sekaligus menyiapkan laporan. Selain itu, juga harus bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. “Yang terpenting lagi harus terus belajar dan mempelajari hal baru agar tidak gaptek,” katanya. Hal senada juga dikatakan Rema. Menurut dia, setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Namun demikian, apa pun itu, dua-duanya membutuhkan ketekunan, kesabaran, keramahan, dan keseriusan dalam menjalaninya. “Kita harus sering bertemu dan berkomunikasi agar akrab. Kalau sudah akrab, tugas bisa dikerjakan bersama alias saling bantu. Jadi, semua tugas tidak akan menjadi beban,” cetusnya. (*)

Rendra For RaBa

AKRAB: Petugas administrasi Uniba berpose bersama di Taman Sri Tanjung, Banyuwangi.

SAJAK SAJAK

Jika Kau Pergi Sahabat Jika kau pergi aku tinggal Jika aku pergi kau tinggal Kutitipkan barang ini padamu Dengan hati berbinar dengan penuh harapan kepercayaan dan kekuatan cinta pada hari berikutnya . maafkan bila aku menghilangkan barang yang kau titipkan kepadaku maafkan aku sahabat catatan; semoga puisi ini dapat membuat kita lebih sayang sahabat Isy Zatta Yumni RD. Siswa kelas III SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi.

Pejemput Pagi Tapak-tapak kaki bugil menyentuh subuh yang lusuh Sebab embun yang meluruh jatuh Kulit legam mereka bercahaya dalam gulita Menyinarkan aura getir kegigihan Di sepetak tanah tak terpeta di ujung Banyuwangi Mereka rawat benih-benih layaknya bayi Kasih mengalir dari setiap pucuk jari-jemari mereka Yang mengandung serpih-serpih asa Memanjat doa pada penguasa alam buana raya Semoga menaungi benih-benih hingga tumbuh sehat Agar tiada gundah dalam merakit masa depan cemerlang Secerah mentari di ufuk yang bangun perlahan Menerjang mata mereka yang berbunga mawar Merekahkan sebuah asa bahagia Meski berbekas tusukan lara ANA WIDIAWATI. Siswa SMAN 1 Pesanggaran.

Sunrise of Java Ketika matahari masih muda Daku bergegas terjaga Ku melangkahkan kaki Menuju tempat di ujung jalan Menanti matahari muda itu Semilir angin semakin terasa Ditemani hangatnya matahari muda Disinilah semangatku terjaga Terpatri di dalam jiwa Kuhirup udara muda Di tepi pantai di ujung Pulau Jawa Semangat dan ceritaku di mulai di sini Bersama Sunrise of Java. M. Khusaini. Asal Maron, Genteng, Banyuwangi.

Hitam hitam..kelam... dunia ini sudah hitam..kelam... bukan wujudnya tapi penghuninya hitam hitam SYAFA BADRINA. Penyuka puisi.

Nol ada - tiada, rasa sama (!) Elfira Arisanti ; penikmat seni, penulis dan fotografer. Alumni Sastra Indonesia Universitas Jember

Pe njaga gawang rubrik bu daya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

Oleh Kiswatul Lathifah*

Aku menapaki jalan yang biasa ia tapaki Masih saja, ia tak di sini Tak jua datang, atau kembali Membawakanku sepotong kidung indah Dari biola yang mengalir hingga perasaannya pun Jatuh tepat di titik jantungku Laki-laki itu menyuarakan namanya pertama kali, sebelum ia rajin menyuratiku dengan senyuman yang membuatku makin tergila-gila. Ada nama yang membuatnya tak lagi mampu mendekatiku. Itu rahasianya. Saban hari ia hanya akan mendatangiku sambil membuka tas biola kesayangannya. Duduk di samping jendela kamarku berhias tirai merah muda. Lantas ia mulai melukis pagiku dengan lagu-lagu baru, yang dimainkannya. Sebentar saja. Jangan pergi pagi ini. Hatiku sedang kalang kabut. Aku bahkan ingin meronta dari kesedihanku ini. Laki-laki itu kemudian memainkan ayunan lagunya yang pilu. Kali ini ia pasti memainkan lagu sedih. Kelopak matanya basah, meski bulir air matanya tak menetes. Di balik jendela kamarku itu, ia tampak begitu memahami bagaimana lukanya aku. Ia tersenyum sambil mengangkat tangan kanannya yang digenggam erat. Tanda semangat. Semangat untukku. Aku tak mampu berlari padanya. Sudah sejak lama, setelah aku dipasung di kamar yang berseberangan dengan sungai yang mengalir. Tepat di samping sungai, kan kutemui sebilah bayangan laki-laki itu. Temanku. Sajak-sajaknya lewat alunan biola yang ia mainkan setiap pagi, semakin membuatku rindu akan tangannya yang mahir. Akan senyumnya yang penuh arti. Apakah ia merindukanku juga? “Jangan-jangan kamu jatuh cinta pada pemusik tak jelas itu?” Begitulah terakhir ayah memarahiku dengan penuh cibiran akan perasaanku yang suci. Makin hari aku hanya akan makin betah di kamar yang tak bias membuatku berbuat apa-apa. Selain membuka jendela dan melihat laki-laki itu lagi. Bukankah ia hanya seorang teman? Namun, ayah menyalahkan pernyataanku. Ia semakin kejam mengurungku sepanjang sore hingga pagi. Pernah malam itu, laki-laki itu melempari jendela kamarku dengan kerikil kecil. Ku buka jendela itu. Laki-laki itu begitu kusut, sepertinya ia sedang terburu-buru menemuiku. Seperti biasanya. Ia memainkan sepotong lagu. Kali ini aku tahu, lagu “First Love” yang dimainkannya. Ku nikmati nada demi nada dari sayatan hatinya yang sedang rindu. Aku hanya menangisinya dari balik jendela. Permainannya terhenti, ia menangis juga. “Jangan menangis”, jiwaku runtuh melihatmu begitu, terlebih itu semua karenaku. Ku teriaki dia dengan sepasang kata yang sama, jangan menangis, jangan menangis. Bagaimana aku bias mengusap air matanya? Sedang jendela itu terkunci rapat. Meski ia hanya berada 20 meter saja dari kamarku. Anehnya, meski ayah mendengar tiap kali permainan biolanya dimulai, ia tak mengusirnya. Ia hanya menyuruhku jangan menghampiri laki-laki itu. Aku pindah ke desa kecil di Yogyakarta, tinggal di rumah yang tak jauh dari mata air yang mengalir di sebelahnya. Ayah dan ibuku selalu saja pergi ke luar kota. Aku tinggal dengan seorang pembantu saja. Bertemu dengan seorang pemain biola membuatku merasa memiliki teman. Ia hanya akan datang dan menemaniku yang tengah menulis dengan lagu-lagu digeseknya menjadi sederet notasi yang indah. Bagiku ia seperti pesulap, mampu menghapus segenap kegundahan yang menggantung di keraguan hatiku, tentang hidup. Pemain biola itu pun seperti seorang raja, mampu membuat dirinya memesona. Meski dalam keheningan tanpa kata-kata. Hanya dengan melihatnya, kau akan tahu pemuda di sampingku begitu tampan. Segaris senyumnya yang tipis, membuat aku selalu ingin menghampiri rumahnya, sanggarnya, tempat kreasinya, yang tak jauh dari rumahku, di seberang sungai itu. Demi membayar jerih payah jemarinya yang saban hari menggesek biola tanpa lelah untukku. Ku berikan ia sajak-sajak sederhana, sekadar ingin menukar lagunya, dengan tulisanku untuknya. Dia seperti malaikat tanpa sayap Datang, bukan hanya sebagai pelita Juga membawa sebingkai cinta Melihatnya tersenyum, Sepertinya aku akan bahagia Dengan bersandar di pundaknya Laki-laki itu hanya akan tersenyum dan membawa pulang potonganpotongan kertasku. Aku tak banyak mendengarnya bicara. Ia Cuma pandai tersenyum. Senyum yang tulus. Belakangan ini ayah tahu akan kebiasaanku yang selalu bermain dengan pemain biola itu. Lantas ayah melarang setengah mati, tak lagi boleh menemuinya. Bagaimana mungkin aku tak merindukannya. Ayah tak pernah tahu seperti apa caraku jatuh cinta pada

laki-laki itu. Ia hanya berani melarang, berani mengurungku seharian. Hanya memberiku makan seperti anak ayam yang pulang ke kandang setelah perutnya kenyang. Malam itu, badanku demam. Kepanikan ayah membuatku semakin ingin muntah saja. Mengapa ayah dan mama tak sedang ke luar kota saja kala aku sakit? Biar aku mati saja. Akankah ayah tahu bahwa aku hanya ingin menemuimu, si pemain biola. Yang tinggal di sanggar itu, yang hidup di bawah atap rumah itu, di sana, Ayah, di seberang sungai, tak jauh dari rumah kita. Aku bisa berjalan sendiri bila ayah tak mau mengantarku. Aku ingin berlari memeluk tubuhnya sangat erat. Aku penat dengan kesendirianku dalam sangkar tak berguna ini. Aku hanya ingin jatuh cinta. Jatuh pada cintanya. Tidakkah ayah dan mama juga pernah jatuh cinta? Namun, ayah tak bisa mendengar teriakanku. Teriakan batinku. Sedang aku semakin tak berdaya membuka tirai jendelaku lagi. Aku tak hanya sakit, tetapi sekarat karena lama tak memberi sajak padamu. Sajak yang sudah berhari-hari tak bisa kau baca.

Laki-laki itu makin riuh ramai menulis kidung di atas senar biolanya. Saat aku sedang menangis di balik bantal, di bawahnya kutuliskan ucapan terima kasih lewat sajak-sajakku. Tentu saja masih tak bisa dibacanya. Aku tak bisa ke sana. Pintu kamarku terkunci, pintu jendelaku terkunci. Semuanya terkunci. Hanya ada sekotak kecil ruang ventilasi udara untukku bernapas, dan mendengar lagu-lagumu. Pagi itu, keadaanku mulai membaik, aku kembali duduk di balik jendela. Menunggunya datang. Seharian penuh kutunggu, ia masih saja tak datang. Apa laki-laki itu sakit? Apa ia kehabisan lagu untuk dimainkannya padaku? Dua hari ia juga tak datang. Mungkinkah ia lelah karena beberapa hari aku tak lagi membuka tirai jendelaku? Tiga hari, empat, lima hingga seminggu. Aku masih saja tak melihatnya di samping sungai. Usaha ayah untuk memisahkanku dengannya bisa saja berhasil. Laki-laki itu tak lagi datang. Sebulan penuh ayah mengurungku di sini. Rasanya kamar ini tak lagi jadi kamarku, tetapi lebih pantas disebut penjara yang menyakiti kulit dan menghadang kerinduanku.

Padamu, laki-laki pemain biola. Aku buta, barang kali begitu Tak lagi ada bayangannya Di atas kursi roda yang membuatku sulit bangkit Ku nikmati penyakit yang menggerogoti hidupku Tanpa mengucap selamat tinggal Kamu pergi, pilu, aku hancur Aku tak lagi dapat makan dengan lahap, sangat tak bersemangat. Lidahku pun kaku. Mungkin aku akan mati. Tak lama lagi. Tunggu saja ayah. Lagi pula masih ada anak-anak lain yang jadi anakmu. Aku hanya anak dari seorang ibu yang meninggalkanmu karena kanker di kepalanya. Lalu, itu terjadi padaku juga. Sementara ayah juga tak mau mengerti. Aku tak lagi bisa menikmati sisa hidupku karena laki-laki itu pun pergi. Belum terjawab, mengapa ia pergi? Tiba-tiba tak lagi datang di balik jendelaku. Yang kumengerti, ayah tak mau aku mencintainya. Hanya karena ia kehilangan sepotong kaki. *) Alumni Jurusan Kimia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Anggota Komunitas Penulis Muda Situbondo.


BERITA UTAMA

Minggu 22 September 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Empat Jenazah Langsung Dimakamkan Pagi Kemarin n DISAMBUT... Sambungan dari Hal 29

Sedangkan, satu jenazah lain yang juga tiba di rumah duka yaitu Imron, 29, asal Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Suasana duka benar-benar di rasakan anggota keluarga ma sing-masing. Bahkan, sebagian dari anggota keluarga tersebut tampak shock setelah peti jenazah dikeluarkan dari ambulans. Salah satu tokoh masyarakat Dusun Barurejo, Muhammad Musa mengakui, para korban tersebut mengalami musibah kecelakaan sepulang bekerja.

Menurut dia, para korban tersebut akan dimakamkan pada pagi hari. ‘’Nanti pagi (pagi kemarin) dimakamkan,’’ ujarnya sesaat memimpin salat jenazah di salah satu masjid. Sukadi, 65, menantunya yakni almarhum Muhamad Rofik bekerja di Malaysia sejak November 2012 lalu. Saat itu, menantunya itu berangkat bersama putrinya yaitu Sri Duwi Febriana, 19. ‘’Saya gak tahu mereka kerja apa,’’ ujarnya. Sukadi mengakui, bahwa kejadian tersebut membuat keluarga benar-benar kehilangan. Bahkan, putrinya sangat shock saat mendampingi jenazah hingga tiba di rumah duka. ‘’Itu anak

saya gak bisa bangun,’’ terangnya. Pasutri Rofik dan Sri bekerja ke Malaysia karena ingin mengangkat kebutuhan ekonomi keluarga yang pas-pa san. Namun, belum sampai mendapatkan hasil, ternyata Rofik sudah ditakdirkan untuk pulang ke pangkuan Illahi. ‘’Kami pasrah,’’ tutur Sukadi. Sejak menikah tahun 2012 lalu, pasutri Rofik dan Sri Duwi Febriana belum mendapatkan momongan. ‘’Saya belum dapat cucu dari mereka,’’ kata Sukadi. Sementara itu, rasa duka mendalam juga menyelimuti keluarga Zainal Abidin. Dia bekerja di Malaysia juga bersama istri tercintanya. Pasutri ini

mendapatkan putra yang masih berusia empat tahun. ‘’Anak mereka yang tidak dibawa,’’ terang orang tua Zainal Abidin. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, dua jenazah yaitu Muhamad Rofik dan Zainal Abidin dise mayamkan bersamaan di masjid setempat. Sedangkan, jenazah Munawar langsung dibawa ke rumah duka. Setibanya di rumah duka, jenazah Munawar langsung dimakamkan. Sementara itu, jenazah dua TKI lainnya rencananya akan dipulangkan hari ini. Hingga kemarin, para keluarga korban sudah menunggu kedatangan dua jenazah tersebut.(ton/bay)

Yang Berangkat 619 Orang n 137 CJH... Sambungan dari Hal 29

Salah satunya adalah tas yang akan digunakan para jamaah. “Persiapan keberangkatan berjalan baik. Kendalanya, hanya terkait akomodasi dan transportasi yang terus meningkat,” katanya. Selain itu, akibat bagi CJH yang tergolong awam, pihaknya terus melakukan pendampingan dengan melakukan komunikasi yang intens. Hal itu dilakukan, agar mereka tidak kebingungan saat melaksanakan ibadah haji

di Tanah Suci. “Kalau ini kendala rutin tahunan yang sering dihadapi setiap mu sim haji, tetapi kami terus komunikasi. Setiap kelompok ada banyak CJH yang sudah mengerti dan paham,” tegas Syaiful. Dengan beberapa persiapan yang terlaksana sesuai jadwal, pihaknya memastikan pada 5 Oktober 2013 mendatang. Para jamaah haji bisa berangkat dengan tenang dan fokus pada iba dah. “Tanggal 5 Oktober sudah berangkat, dan itu jadwalnya,” katanya.

Sementara itu, sebanyak 137 untuk CJH asal Situbondo yang ditunda keberangkatannya. Sebab di Makkah ada bangunan yang masih direnovasi sehingga kuota haji di Indonesia mendapat pengurangan. “Kuotanya dikurangi dari pusat,” ujar Syaiful. Meski begitu, 137 CJH yang ditunda ini, pada 2014 mendatang dipastikan bisa berangkat menunaikan haji. “Mereka yang ditunda tahun ini, akan diberangkatkan tahun depan,” kata Syaiful Bahri saat berada di kantornya.(rri/bay)

Bendera Parpol Menghiasi Kapal n LARUNG... Sambungan dari Hal 31

Mereka ada yang umurnya sudah tua dan ada pula balita dengan ibunya yang ikut dalam petik laut di Desa Kilensari itu. Usai sesaji dilarung ke tengah laut, sound system di masing-masing kapal menggelegar dengan

musik yang berbeda. Bahkan, tidak sedikit kapal-kapal yang mendatangkan artis penyanyi untuk menghibur ratusan warga. Tidak heran, ritual petik laut di pelabuhan Panarukan ini dikunjungi ribuan orang. “Saya dari Kecamatan Panji, ke sini cuma mau tahu petik laut,” kata Asmadi, seorang pengunjung

acara petik laut. Sementara itu, pada petik laut kali ini tampak berbeda dengan sebelumnya. Sebab, beberapa kapal nelayan tidak hanya dihiasi dengan pernak-pernik saja. Namun banyak kapal yang mengibarkan bendera partaipartai politik selama menggelar petik laut.(rri/bay)

LP3I Mencetak Pengusaha Usia Muda Daging Dibekukan Kurang Laku n BEBER... Sambungan dari Hal 29

Sebab, kendali operasi pabrik itu akan dijalankan menggu nakan sistem komputer. “Kebutuhan administrasi ada, tapi tidak sebanyak kebutuhan tenaga IT,” katanya. Para era-1976, kata Kusnadi, PG yang beroperasi di Indonesia ada sekitar 150 unit. Sedangkan saat ini, jumlah PG hanya tersisa 52 unit. “PG Glenmore

kecanggihannya melebihi 52 PG yang ada sekarang,” tegasnya. Sedangkan narasumber dari PT Semen Bosowa Banyuwangi, mengupas habis peluang yang ada di pabrik semen Bosowa yang sedang dibangun di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Selain itu, perwakilan PT Bosowa menyampaikan se jarah singkat gurita bisnis Semen Bosowa Grup. Sedangkan Yon Prahyono menyampaikan visi dan misi

berdirinya LP3I. Menurut Yon, LP3I merupakan wadah untuk mengkader dan mencetak pengusaha muda yang andal. Saat ini, sudah ada puluhan alumni LP3I yang sukses menjadi pengusaha dalam usia muda. “Hanya LP3I yang memberikan jaminan kerja pada alumninya. Motto kami, tepat dan cepat kerja,” ujar Komisaris Aktif LP3I Banyuwangi, Said Hariyanto. Menurut Said, LP3I me rupakan pelopor pencetak pengu-

saha muda Indonesia. Beberapa alumni LP3I sukses menjadi pengusaha andal di berbagai bidang dalam usia 29 hingga 30 tahun. Dalam beberapa waktu mendatang, Said berjanji untuk mendatangkan alumni LP3I yang sukses menjadi pengusaha dalam usia muda yang tersebar di beberapa negara. “Usaha yang di kembangkan alumni LP3I omzet-nya tidak kurang dari Rp 1 miliar setiap bulan,” tambah Said.(afi/bay)

Minta Pemerintah Kendalikan Inflasi n KONSEP... Sambungan dari Hal 29

Jika konsep pengusulan UMK 2014 sudah masuk Apindo, pihaknya segera menggelar rapat dengan pengurus. Ra pat itu akan digelar untuk melakukan kajian terhadap konsep yang ditawarkan Dewan Pengupahan. “Kita akan koordinasi dengan teman-teman pengurus apakah suratnya sudah masuk atau belum,” ujar Pitoyo. Sementara itu, kalangan pengusaha properti menilai konsep UMK yang disampaikan

DPD sebesar Rp 1,27 juta masih dalam batas kewajaran. Direktur PT Mendut Regency, H. Sunardi mengatakan, angka UMK Rp 1,27 juta itu tidak terlalu memberatkan pengusaha. Sebab, jika dibandingkan dengan daerah tetangga, harga kebutuhan di Banyuwangi lebih mahal. Karena itu, konsep pengusulan Rp 1,27 juta itu masih bisa dipertimbangkan. “Pendapat pribadi saya, konsep UMK Rp 1,27 juta itu masih wajar dan bisa dipertimbangkan,” jelasnya. Sunardi mengatakan, pengusa ha tidak bisa menghindar

dari angka itu jika pasar upah sudah seperti itu. Karena itu, pengusaha tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti pasar yang berlaku. Upah minimum kabupaten (UMK) Banyuwangi dan Jember, kata Sunardi, tidak terlalu jauh berbeda. Kalau UMK Banyuwangi lebih besar dari Jember, karena harga-har ga kebutuhan lebih mahal Banyuwangi dibandingkan Jember. Yang terpenting, lanjut dia, pemerintah harus bisa mengendalikan laju inflasi. Tidak akan ada artinya apa-apa, jika

tidak pengendalian inflasi. Jika UMK diusulkan naik menjadi Rp 1,27 juta, tambah Sunardi, maka laju inflasi harus dikendalikan. Kalau inflasi tidak dikendalikan, maka kenaikan UMK itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap pemenuhan kebutuhan pekerja. Agar kenaikan UMK itu dapat men dongkrak kesejahteraan pekerja, maka kuncinya inflasi harus dikendalikan secara ketat. “Di tengah pesatnya pembangunan Banyuwangi, maka harus ada pengendalian inflasi,” tambahnya. (afi/bay)

Berkas Totok Sugiarto Sudah Lengkap n BERKAS... Sambungan dari Hal 29

Sekadar mengingatkan, saat akan dilakukan penetapan ca lon anggota legislatif (caleg) dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014 mendatang, sebanyak enam anggota DPRD Banyuwangi yang menyeberang ke partai lain. Mereka mengajukan pengunduran diri dari anggota dewan, ka rena amanah dari aturan yang ada. “Maju lagi menjadi anggota dewan dari partai lain, harus mengundurkan diri dari dewan,” kata Hermanto.

Keenam anggota dewan yang sudah mengajukan pe ngunduran diri itu adalah Achmad Turmudzi, Masruroh, Nasyiroh, Nur Muhamad Ridwan, Eko Su silo Nur Hidayat, dan Suminto. “Untuk PAW yang diajukan, ternyata banyak yang persyaratannya belum lengkap,” ujar Hermanto. Hermanto menyebut, dalam proses PAW ini, pimpinan DPRD hanya menerima pe ngajuan berkas dari partai. Bila persyaratan PAW itu sudah lengkap dan jelas, maka pimpinan dewan akan memprosesnya. “Administrasinya masih banyak yang belum tuntas,”

tuturnya. Pimpinan DPRD, jelas Hermanto, hanya akan menerima dan memeriksa pe nga juan pengunduran itu. Setelah diterima pengajuan, selanjutnya akan diserahkan pada komisi pemilihan umum(KPU).“Darikomisiini,terus diserahkan lagi ke dewan,’’ ujarnya. Sampai saat ini, lanjut dia, hanya Suminto yang telah selesai administrasinya. Malah, berkas PAW politisi Partai Hanura yang menyeberang ke Partai Gerindra ini juga sudah diserahkan ke Bupati Abdullah Azwar Anas untuk diteruskan ke Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Selain berkas milik Suminto, pengajuan PAW yang sudah tuntas adalahberkasmilikTotokSugiharto. Politisi Partai Gerindra ini diajukan PAW oleh partainya, karena diduga terlibat dalam narkoba. “Administrasi PAW milik Totok sudah lengkap, surat dari DPP Partai Gerindra sudah turun,” jelasnya. Dalam PAW ini, sebut dia, pimpinan DPRD tidak me mi liki wewenang untuk melakukan PAW. Tapi, jelas dia, kewenangannya berada di tangan partainya masing-masing. “Partainya tidak memproses PAW, kita (pimpinan DPRD) juga tidak bisa berbuat apa-apa,” dalihnya.(abi/bay)

Tiga Tersangka Masih Bungkam n SUDARISMAN... Sambungan dari Hal 29

Pelaku yang berjumlah dua orang Supriyadi, warga Desa/Kecamatan Tegalsari, dan Satimin, asal Ploso Wayu, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, berhasil ditangkap di salah satu rumah milik warga di Desa Tegalsari. Di tempat itu, polisi juga berhasil menangkap komplotannya Sudarisman, 34, yang tinggal di Kelurahan Wonosolem, Kabupaten Jombang. “Kita akan terus periksa,” terang Kasatreskrim

Nandu. Menurut kasatreskrim, ketiga ter sangka sepertinya sudah pro fesional. Dalam aksinya, tidak jauh beda dengan para pelaku kaca mobil yang sempat ma rak di Banyuwangi. “Kita menduga ada keterkaitan, tapi belum ada kejelasan,” katanya. Kasatreskrim Nandu menyam paikan, pihaknya akan te rus mengembangkan aksi ketiga tersangka ini. Untuk bisa mengungkap, anggotanya akan terus memeriksa ketiga ter-

sangka yang dua di antaranya sempat diberi hadiah timah panas di kakinya. “Para pelaku masih tutup mulut,” sebutnya. Sementara itu, aksi pecah kaca mobil sedang marak di Kota Gandrung. Pada awal September (6/9) lalu, dalam waktu sehari saja pelaku telah beraksi di tiga lokasi yang berbeda. Ketiga mobil yang menjadi korban itu adalah mobil Toyota Avanza milik rombongan dari CV. Indonesia 100 Publising, Solo, Jawa Tengah; Mobil Honda CRV milik Yogata Anugerah De

Sastra, 30, warga Jalan Kopral Talap, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi; dan mobil Kijang Innova milik O Ping San, 47, asal Karangasem, Ploso Tambaksari, Surabaya. Sementara itu, Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud mengungkapkan, tiga tersangka tersebut terus dimintai keterangan seputar aksi mereka. Namun, Satimin dkk masih terus bungkam. ‘’Belum banyak informasi terbaru dari mereka,’’ ujarnya kemarin.(abi/ton/bay)

Kini Marak Pemulung di Setiap Pembuangan n CARI... Sambungan dari Hal 29

Menurutnya sampah memiliki dampak positif dan negatif. Bila sampah dimanfaatkan dengan baik, akan dapat memberikan nilainilai kebersihan dan mengurangi penyakit. Sebaliknya, jika sampah dibiarkan berserakan, maka dapat berakibat fatal seperti penyakit dan bisa menjadi sarang nyamuk. Berangkat dari pemahaman sederhana inilah, sang kakek terus menjadi seorang pemulung. Di sisi lain, pekerjaan memungut sampah diyakini akan memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup banyak orang. “Memisahkan sampah baru saja, jadi dulu tidak ada sebutan organik dan non organik,” katanya.

Dalam perkembangannya, pemisahan sampah dapat membuka pemikiran banyak orang. Sehingga sampah organik dan anorganik memiliki pasar sendiri. Tidak heran, banyak pula pemungutsampahdadakandanmembuatlokasi pencariansampahbertambahsempit.“Biasanya jalan, tetapi sekarang susah karena banyak orang yang juga mencari sampah,” terangnya. Dari kesabarannya itu, kini sang kakek menjadi pembantu pada bank sampah yang ada di halaman belakang RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Hampir setiap hari, Sukir dapat dipastikan selalu ada di lokasi pembuangan sampah belakang RSUD. Dirinya berada di lokasi itu dengan dua orang temannya. Mereka adalah Didi, 29, dan Riri, 27, warga asal Situbondo, yang

sama-sama memungut sampah. “Di sini cuma bantu-bantu bank sampah,” ujar Didi. Menyiasati sempitnya pencarian sampah, beberapa pemulung banyak yang stand by di lokasi pembuangan sampah. Selain itu, pencarian sampah hanya bisa dilakukan di jalan-jalan. “Pembuangan sampah yang dalam RSUD Pak Sukir, kalau lokasi pembuangan sampah yang di luar itu saya,” kata Riri sambil menunjuk lokasi pembuangan sampah di belakang RSUD tersebut. Pembagian lokasi pembuangan sampah itu sengaja mereka lakukan. Meski penghasilannya tidak seberapa besar, namun itu membuktikan adanya persaingan di kalangan pemulung. “Di tempat pembuangan sampah lain, juga ada sudah ada pemulungnya,” pungkas Sukir.(bay)

n DAGING... Sambungan dari Hal 31

Dikatakan, pilihan mengobral daging ayam, itu dilakukan untuk menghindari adanya daging yang tidak terjual. Sebab, jika daging ayam siap masak tersebut diawetkan de ngan cara dimasukkan le ma ri es,

keesokan harinya bobot daging tersebut akan menyusut. “Selain itu daging yang disimpan di lemari es cenderung lembek. Konsumen tidak suka,” bebernya. Diakui, meski tidak sampai menyebabkan kerugian, namun pilihan mengobral daging ayam, itu mengakibatkan keuntungan yang dia peroleh menipis. Mes-

ki begitu, Susi mengaku lebih memilih mengobral da ging ayam ras dagangannya daripada menyimpan daging tersebut di lemari es untuk dijajakan keesokan harinya. “Sebab, kalau daging ayam yang saya jual tidak segar, bisa-bisa konsumen tidak mau beli. Ujung-ujungnya saya yang rugi,” pungkasnya. (sgt/bay)

Tertangkap Petugas saat Merekap n OMZET... Sambungan dari Hal 31

Diperoleh keterangan, kakek tersebut ditangkap petugas saat berada di rumahnya Kamis sore (19/9) lalu. Dari tangan Sanuri, polisi berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa kertas rekapan angka togel dan uang tunai sebesar Rp 1.017.000. Uang sejuta lebih, itu ditengarai kuat merupakan hasil penjualan kupon judi togel tersebut. Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan tiga unit ponsel dari tangan Sanuri.

Kapolsek Glagah, AKP Jupriadi mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan berdasar laporan warga yang mengaku resah dengan maraknya peredaran judi togel di sekitar tempat tinggalnya. Mendapat la poran tersebut, sejumlah polisi berpakaian preman disebar untuk melakukan pengintaian di sekitar Dusun Krajan, Desa Rejosari. Setelah beberapa saat melakukan pengintaian, petugas menemukan titik terang. Pengintaian pun difokuskan kepada Sanuri. Setelah benar-be-

nar yakin keterlibatan Sanuri dalam peredaran judi togel di wilayah tersebut, polisi langsung melakukan pe nyergapan. “Tersangka Sanuri kami tangkap saat merekap kupon judi togel di kediamannya,” ujar Kapolsek Jupriadi kemarin (21/9). Sejurus kemudian, polisi menggelandang tersangka Sanuri ke Mapolsek Glagah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Tersangka dijerat dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun lebih kurungan,” pungkasnya. (sgt/bay)

Disiram Air Langsung Hancur n DIBAKAR... Sambungan dari Hal 36

Di bagian bawah tungku inilah, yang diisi kayu bakar untuk membakar batu gamping hingga tak lagi keras. Suhardi, salah satu pemilih pengolahan batu gamping di Situbondo menuturkan, butuh waktu tiga hari untuk membakar batu gamping tersebut. Pada hari keempat, mereka sudah bisa mengambil batu gamping

dari tungku untuk kemudian dijadikan bubuk kapur. “Kalau saya ada sendiri tenaga yang mem bakar. Kunci utamanya ya kayu bakar jangan sampai kurang. Kalau kayu bakarnya banyak, biasanya mudah untuk mencari tenaga untuk membakar batu gamping,” terang bapak dua anak tersebut. Untuk menghasilkan kapur bu buk yang bagus, kata dia, salah satunya adalah perapian yang harus terjaga. Terutama di

sehari-semalam pertama. “Kalau sudah lewat dari itu, sudah lumayan. Jadi apinya memang harus dijaga,” imbuh Didi. Menurut dia, jika sudah dioven selama tiga hari tiga malam, maka batu gamping tinggal dipindah ke tempat penirisan. Untuk menghancurkan batu tersebut kini tak perlu mengeluarkan tenaga banyak. “Cukup disiram dengan air, maka akan hancur. Kalau sudah hancur ya siap dipasarkan,” kata Didi. (pri/bay)

Pemilik Bukit Ingin Lahan Rata n SATU... Sambungan dari Hal 36

“Saya baca di sebuah literatur, semen itu juga terbuat dari batu kapur atau gamping. Makanya, kapur juga berfungsi sebagai perekat dalam bangunan,” terangnya. Salah satu contoh bahwa keberadaan kapur sangat bermanfaat dalam struktur sebuah bangunan, kata Erli (panggilan Er liyanto), bisa dilihat pada saat semen masih belum ada. Kala itu, bangsa Belanda hanya menggunakan kapur dan batu merah yang sudah dihaluskan

Koreksi Ada sedikit kesalahan yang cukup mengganggu dalam foto yang termuat di halaman 33 Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi 21 September 2013. Keterangan foto tertulis Syaiful Anwar menyematkan bunga ke Made Parma. Yang benar adalah Syaiful Anwar menyematkan bunga ke mantan Ketua PN Banyuwangi Made Sutrisna. Demikian kesalahan telah diperbaiki. Terima kasih.

sebagai perekat dinding. “Bangunan itu bisa bertahan hingga seratus tahun lebih,” imbuhnya. Saat masih berupa batu gamping, harganya hanya Rp 30 ribu per pikap. Sedangkan jika sudah dalam bentuk bubuk kapur, harganya bisa mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per karung. Harga itu tergantung dari banyak tidaknya isi kapur dalam karung tersebut. Saat mengambil batu gamping di gunung, para penambang tersebut tidak membelinya. Mereka hanya dikenai retribusi galian C oleh Pemkab Situbondo, yang kemudian di jadikan sebagai

salah satu pen dapatan asli daerah (PAD). Pemilik lahan batu gamping di Desa Cappore, Rahmad Ongkowijojo mengungkapkan, dirinya tidak mengambil uang sepeser pun bagi warga yang ingin mengambil batu gamping di lahan miliknya. “Saya malah butuh lahan itu rata secepatnya. Silakan diambil saja batu gampingnya untuk dimanfaatkan. Bukit itu sudah sejak lama dikepras untuk diratakan. Tanahnya bisa dipakai untuk penimbun. Yang batu gamping, ya dimanfaatkan warga sekitar,” terang lelaki yang akrab disapa Khing itu. (pri/bay)


MINGGU l 22 SEPTEMBER 2013 l HALAMAN 36

Kapur Terbaik

Mengasapi Dapur dari

Diambil di Pacalan

Gunung Kapur

AKTIVITAS penambangan batu kapur juga dilakukan di Pacalan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Kualitas batu kapur di tempat ini dikenal jauh lebih bagus dari tempat lain di Situbondo, bahkan termasuk dengan kapur Puger, Kabupaten Jember sekali pun. Akses jalan menuju Pacalan yang telah dibangun TNI melalui kegiatan TMMD, diharapkan akan kian memperkenalkan kualitas batu gamping di sana. Sehingga, akan mendongkrak kehidupan ekonomis masyarakat sekitar. Salah satu pengusaha di Kota Santri, Rahmad Ongkowidjojo mengungkapkan, batu kapur di Pacalan bisa untuk bahan baku industri kosmetik. Meski demikian, masyarakat sekitar hingga kini baru memanfaatkan untuk bahan bangunan. “Selama ini hanya dibakar saja oleh warga sekitar untuk dijadikan bahan bangunan. Tapi sudah ada salah satu perusahaan farmasi yang mulai menjajaki batu kapur Pacalan untuk bahan baku kosmetik,” jelas lelaki yang akrab disapa Khing itu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (21/9). Khing mengakui, bagusnya kualitas batu kapur di bukit Pacalan. “Kayaknya kapur Puger kalah dengan yang di Pacalan. Yang membuat beda, ya alamnya. Batu kapur di sana lebih tua,” ungkapnya. Sebab itulah, lanjut dia, jangan heran jika harga kapur Pacalan lebih mahal dibandingkan dengan kapur lainnya di Situbondo. “Kualitasnya bagus, tak ubahnya sama-sama pasir, tapi kalau Pasir Lumajang lebih mahal, semua berpulang ke kualitas,” terangnya. (pri/bay)

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

TUNGKU: Lubang untuk pembakaran batu gamping yang diolah menjadi kapur bangunan di Situbondo.

Satu Pikap Gamping Dihargai Rp 30 Ribu PENGGUNAAN kapur dalam campuran bangunan memberikan banyak manfaat. Di antaranya berguna untuk memperkuat struktur bangunan. Sebab, kapur berguna sebagai bahan perekat. Sehingga, penggunaan semen lebih dihemat. Dengan demikian, biaya membangun bisa lebih diatur. Erliyanto, salah satu pengusaha pemilik pengolahan batu gamping mengungkapkan, semen dicari karena menjadi bahan perekat untuk industri bangunan n Baca Satu...Hal 35

SUDAH DIOLAH: Tumpukan karung berisi batu kapur di Situbondo. Harga kapur dalam karung itu jauh lebih mahal daripada harga batu gamping satu pikap.

Dibakar Tiga Hari Nonstop MENGOLAH batu gamping memerlukan tenaga dan waktu ekstra. Butuh waktu empat hari untuk mengolah batu gamping dalam bentuk padat menjadi bubuk kapur, sehingga siap digunakan sebagai bahan bangunan. Di dapur pengolahan ada tungku khusus yang dibangun, berbentuk lingkaran tak ubahnya sumur. Diameternya mencapai dua meter hingga tiga meter. Kedalamannya pun mencapai enam meter. Namun di bagian tengah, ada semacam penyekat lagi yang kemudian membagi lubang

tersebut menjadi bagian atas dan bawah. Tepat di tengah penyekat tersebut ada lubang. Lewat lubang inilah, api masuk memanasi batu gamping yang tertampung di bagian atasnya. Tungku pembakaran batu gamping tidak berdiri sendiri. Di salah satu sisi lingkaran itu, masih ada lubang lagi yang di buat berundak untuk turun ke dasar tungku bagian bawah n Baca Dibakar...Hal 35

KERING: Salah satu bukit kapur di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.

SITUBONDO – Di sejumlah kecamatan di Kabupaten Situbondo terdapat penamba ngan batu gamping atau batu kapur. Tambang kapur di sekitar kota Situbondo terdapat di Desa Kotakan, dan di kawasan Cappore, Kelurahan Ardirejo. Jika sedang lewat di dua tempat ter sebut, akan sangat mudah menemukan pemandangan yang terkait dengan batu gamping. Mulai dari tumpukan batu gamping yang masih mentah, aktivitas memasak batu gamping, meniriskan hingga mengepak kapur dalam karung. Kepulan asap saat memasak batu gamping juga menjadi pemandangan khas saat lewat di daerah Cappore atau Kotakan. Asap yang membumbung tinggi seolah menyambut setiap orang yang lewat di lokasi tersebut. Bukan hanya itu, tempat pengolahan batu kapur dengan pondoknya yang sangat sederhana juga menjadi pemandangan yang unik di tengah lahan kering di Cappore. Sengatan cahaya matahari di musim kemarau seperti sekarang ini seperti menambah kian panasnya keadaan. “Kalau mau ke gunung (tempat penambangan batu kapur), kalau sore saja, atau pagi-pagi sekalian sebelum jam sembilan,” saran Suhardi, salah seorang warga di Cappore. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi datang, ke adaan sudah hampir menjelang azan duhur. Rencananya, wartawan ingin datang langsung ke lokasi penambangan. “Kalau jam sekarang sudah tidak ada orang. Di sana hanya tinggal bongkahan batu dan keranjang

yang ditinggal pekerja,” imbuh pria yang akrab dipanggil Didi tersebut, Dia menegaskan, keadaan di gunung kapur itu sangat panas. Sebab itulah, pekerja datang saat pagi atau sore. Sehingga, keadaan tak terlalu panas. “Kalau yang paling ramai biasanya Minggu pagi. Datang besok saja,” sarannya. Tanpa menghiraukan saran tersebut, Jawa Pos Radar Banyuwangi mencoba datang ke tempat yang ditunjuk sejumlah warga sebagai lokasi penambangan batu gamping. Ternyata benar, di sana sudah tak ada aktivitas penambangan. Pintu masuk ke lokasi sudah dipasangi portal yang terbuat dari bambu, sehingga truk tak bisa masuk lokasi itu. Kami hanya melihat satu pikap dengan dua pekerja yang sedang memasukkan batu gamping ke bak belakang pikap. Mereka hanya tinggal mengangkut, tanpa perlu menggalinya lagi. Meski keadaan panas, namun pekerja tetap bersemangat menggali batu gamping untuk dibawa ke tempat pengolahan, kemudian dimasak menjadi bahan bangunan. Maklum, bagi sejumlah warga, aktivitas tersebut menjadi sandaran utama pendapatan ekonominya untuk terus mengepulkan asap dapurnya. “Mau bekerja apa lagi. Saya SD saja tak tamat. Ya bisanya cuma bekerja seperti ini mulai dulu,” terang Kariman, 57, warga Cappore yang mengaku sudah lebih dari 20 tahun bekerja di pengolahan batu gamping.(pri/bay)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.