16 september web

Page 1

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SENIN 16 SEPTEMBER TAHUN 2013

TOKOH FAVORIT

Semalam Full

Kalangan Dokter Bermunculan BANYUWANGI – Tak hanya tokoh politik yang diusulkan para pembaca dalam polling pemilihan tokoh favorit kali ini. Beberapa dokter atau tokoh yang menggeluti bidang kesehatan, juga meramaikan bursa tokoh favorit versi pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Nama dokter Rusdi Dziban diusulkan oleh Endang Harini, pembaca yang beralamat di Dusun Sukorejo, Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Men Menurut Endang, dokter Rus Rusdi yang memimpin RSI Fati Fatimah Banyuwangi itu san sangat sabar, baik hati, dan sh sholeh. Sosok tersebut juga dikatakan sangat teguh mempertahankan nilai agama dalam memimpin sebuah rumah sakit. Sementara itu, Sri Suherning, warga blok R-11 Perum Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi mengusulkan nama dokter Bintari Wuryaningsih untuk menjadi salah satu tokoh favorit 2013 versi pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Sri, Bintari adalah figur dokter yang ramah, sabar dan simpatik melayani masyarakat. Cocok sebagai figur tokoh di Banyuwangi. Sementara itu, Tokoh Favorit 2013 versi pembaca Jawa Pos Radar Banyuwangi memilih siapa saja yang layak diusulkan menjadi tokoh. Penjaringan nama dilakukan melalui pengiriman ballot yang tercetak di halaman koran ini. Isi nama tokoh yang diusulkan, lalu masukkan ballot ke kotak di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pengirim yang beruntung akan mendapat suvenir menarik di setiap periode. (*/bay)

Lagu Osing BANYUWANGI - Pentas aktualisasi seni dan budaya yang dihelat tiap malam Minggu di Taman Blambangan Banyuwangi, kembali berlanjut. Setelah sempat absen selama Ramadan dan Idul Fitri, kegiatan pelestarian seni dan budaya lokal itu kembali digulirkan. Kali ini, giliran musik Banyuwangi-an yang ditampilkan. Ratusan warga tampak antusias menyaksikan pentas musik gratis lagu Osing tersebut Sabtu malam (14/9). Apalagi, artis-artis yang dihadirkan punya nama yang cukup mentereng di belantika musik Banyuwangi, di antaranya Mis Ms, Fitri Tamara, Kiki Anggun, dan Yuda Irama n Baca Semalam...Hal 35

ANTUSIAS: Penyanyi Mia MS menyanyikan lagu berjudul ‘’Selawase’’ di pentas terbuka Taman Blambangan Banyuwangi Sabtu malam (14/9).

SIGIT HARIYADI/RaBa

Satu Desa Satu Baliho PENERBANGAN

Bandara Bangun Menara Baru ROGOJAMPI - Bandara Blimbingsari di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, terus berbenah. Setelah rampung memperpanjang run way dari 1.400 meter menjadi 1.800 meter tahun lalu, kini pemerintah sedang membangun menara pengawas lalu lintas udara (LLU) senilai Rp 1,3 miliar. Sebenarnya, bandara Blimbingsari sudah memiliki tower pengawas. Namun, menara yang sudah ada tersebut tidak memadai untuk mengawasi lalu lintas udara di kawasan tersebut. Sebab, traffic flight Bandara Blimbingsari terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kepala Satker Bandara Blimbingsari, Andy Hendra Suryaka mengatakan, menara pengawas yang ada saat ini tingginya hanya dua lantai. Dalam ketentuan yang ada, menara dengan dua lantai hanya bisa digunakan bandara udara dengan panjang runway di bawah 1.600 meter. Dengan tinggi dua lantai itu, jelas Andy, petugas menara pengawas hanya mampu mengcover kurang dari 1.600 meter n Baca Bandara...Hal 35

Caleg Dijatah Satu Spanduk di Setiap Zona BANYUWANGI - Ini peringatan bagi para calon anggota legislatif (caleg) yang banyak memasang baliho promosi pencalonan dirinya. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Banyuwangi akan menertibkan baliho caleg, karena keberadaan baliho tersebut bertentangan dengan aturan kampanye. Untuk penertiban baliho ini, Panwaslu Banyuwangi akan melakukan koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Banyuwangi. “Kita akan melaksanakan aturan yang sudah ada, termasuk mengenai alat peraga milik caleg dan parpol (partai politik),” cetus ketua Panwaslu Banyuwangi, Rorry Destino Purnama. Menurut Rorry, berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (Per KPU) RI nomor 15 tahun 2013, perubahan atas peraturan KPU No 1 tahun 2013, tentang pedoman pelaksanaan kampanye Pemilu, dalam pemasangan alat peraga berupa baliho dan spanduk telah diatur khusus. “Baliho dan spanduk milik parpol dan caleg berdasarkan zonasi,” katanya. Dalam peraturan tersebut dijelaskan, parpol hanya diperbolehkan memasang satu baliho di setiap zona. Zonasi ini bisa berdasarkan satu desa atau kelurahan. Sedangkan isi baliho adalah

nomor dan tanda gambar partai, visi dan misi partai, dan foto pengurus yang tidak menjadi anggota caleg. “Program dan jargon boleh dipasang juga,” jelas Rorry. Untuk caleg, lanjut dia, berdasarkan peraturan KPU yang baru ini tidak boleh memasang baliho. Caleg hanya diperbolehkan mema-

sang spanduk dengan ukuran 1,5 meter kali 7 meter untuk satu zona. “Zonasi ini akan ditentukan oleh KPU bersama pemerintah daerah,” imbuhnya. Rory mengakui, aturan ini masih baru dan perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Tapi setelah diterapkan, Panwaslu sudah siap untuk menertibkan di lapangan n Baca Satu Desa...Hal 35

ZONAS

I BALIH

Dasar Peraturan KPU nomor 15 tahun 2013 Perubahan Peraturan KPU No 1 tahun 2013 Berlaku 27 September 2013 Ketentuan Parpol hanya memasang 1 baliho di setiap zona Penetapan Zona Desa/Kelurahan Caleg Dijatah 1 spanduk (ukuran 1,5 m x 7 m) setiap zona.

O CALE

G

AGUS BAIHAQI/RaBa

LANCAR: Turis asing di depan pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Turis Asing ke Pulau Dewata Meningkat Polisi Siagakan 1 Peleton di Pelabuhan

Isi Baliho

Nomor parpol Tanda gambar parpol Visi dan misi parpol Foto pengurus yang tidak jadi caleg Program dan jargon

Lokasi Terlarang Tempat ibadah Rumah sakit Tempat pelayanan kesehatan Gedung pemerintah Tempat pendidikan Jalan protokol Jalan bebas hambatan Taman Pohon

KALIPURO - Ajang Miss World 2013 yang kini tengah digelar di Bali, tampaknya berpengaruh terhadap penyeberangan di Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Selama kontes kecantikan sejagat itu digelar, warga yang menyeberang ke Pulau Dewata kian meningkat. Peningkatan penumpang di penyeberangan ini, terutama turis asing yang berangkat dan keluar dari Bali dengan cara berjalan kaki. “Penumpang secara umum biasa, tapi untuk turis asing seperti ada peningkatan,” cetus kepala Cabang Pelabuhan PT IF Ketapang, Waspada

Heruwanto kemarin (15/9). Waspada menyebut, saat ini sedang digelar ajang Miss World 2013 di Bali. Peningkatan penumpang turis asing diduga karena ada kegiatan internasional tersebut. “Cuma kami tidak tahu, berapa peningkatan turis asing ini. Tetapi beberapa hari terakhir ini cukup ramai (turis asing),” jelasnya. Turis asing yang menyeberang melalui pelabuhan Ketapang ini, terang Waspada, bukan hanya yang akan menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. Tapi banyak juga yang keluar menuju Jawa dari Pelabuhan Gilimanuk. “Turis asing banyak yang keluar masuk,” sebutnya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin n Baca Turis...Hal 35

ZAKARIA/RaBa

Mengunjungi Museum Sukowidi di Kelurahan Klatak, Kalipuro

Rumah Pribadi Dipoles Menjadi Museum Indie GALIH COKRO/RaBa

KURANG TINGGI: Tower pengawas lalu lintas udara di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

POLITIK

Elektabilitas Win-HT Meroket LEMBAGA Klimatologi Politik (LKP) kembali merilis hasil surveinya terhadap elektabilitas calon presiden (capres) 2014. Berbeda dengan survei dari lembaga lainnya, mencatatkan nama Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto masuk dua besar membayangi nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. “Andaikan pemilu presiden diadakan hari ini, maka kami menempatkan Pak Jokowi sebagai yang terbanyak meraih suara n Baca Elektabilitas...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

20 drum aspal P2JD ditimbun

Ratusan orang menyemut di bibir pantai Pelabuhan Boom, Banyuwangi pada tahun 1924. Mereka adalah para calon jamaah haji asal Bumi Blambangan yang hendak menuju Makkah, menggunakan kapal SS Rotti. Momen tersebut terekam dalam foto di Museum Sukowidi.

Lebih bagus kalau ditimbun di jalan yang rusak

Satu desa dibatasi satu baliho parpol Kalau telanjur cetak, masih bisa dipoles jadi alas becak

SIGIT HARIYADI, Kalipuro GALIH COKRO/RaBa

DILIHAT dari luar, memang tak ada yang istimewa dari sebuah rumah yang berlokasi di jalan Yos Sudarso Nomor 15, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Ba-

SEJARAH: Pengunjung mengamati foto-foto Banyuwangi tempo dulu di Museum Sukowidi.

nyuwangi itu. Namun ternyata, pintu rumah tersebut tak ubahnya lorong waktu yang akan mengajak kita mengunjungi Banyuwangi

tempo dulu. Betapa tidak, kali pertama menjejakkan kaki di ruang tamu rumah yang berdiri tepat di tepi jalan poros

jurusan Banyuwangi-Situbondo, itu kami langsung disuguhi puluhan foto Bumi Blambangan masa lalu n Baca Rumah...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


26

Senin 16 September 2013

Rajin Menjelajah

CERMIN DIRI

Jangan Tergiur Rumah Murah HATIHATI jika ada orang yang menawarkan rumah dengan harga murah. Bisa-bisa uang Anda justru melayang. Sikap kurang hati-hati inilah yang membuat Siti Wintiyah kehilangan uang jutaan rupiah. Warga Paraaman, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, itu tergiur membeli rumah dengan harga supermurah dari MT, asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan. Padahal, rumah yang dijual MT merupakan milik orang lain. Akibatnya, Siti Wintiyah kehilangan uang sebesar Rp Rp 6,5 juta. Saat ini, membeli rumah memang menjadi investasi yang paling aman untuk masa depan. Selain harganya selalu naik dari tahun ke tahun, rumah juga aman dari ancaman kehilangan. Berbeda jika melakukan investasi dengan membeli perhiasan maupun kendaraan bermotor. Selain harganya fluktuatif, juga rawan dari kehilangan atau kerusakan. Namun, keinginan membeli rumah kerap menjadi masalah. Bukan cuma cicilan yang harus dibayar selama bertahun-tahun, juga rawan terjadinya penipuan. Ujungujungnya, uang pembeli malah melayang. Kasus yang menimpa Siti Wintiyah menjadi bukti betapa masyarakat begitu gampangnya tergiur harga murah. Tanpa melakukan ceck and ricek terlebih dahulu, dengan mudahnya dia memberikan uang kepada penjual. Jika tidak ingin seperti Siti Wintiyah, sebaiknya unsur kepercayaan disingkirkan jauh-jauh jika menyangkut jual-beli. Membeli rumah harus benar-benar teliti. Tidak saja menyangkut surat-surat kepemilikan tanah, keaslian surat kepemilikan juga harus diteliti. Pasalnya, saat ini pembuatan sertifikat palsu begitu gampangnya. Jika perlu, sebelum benar-benar hendak memindahtangankan uang, cek dulu kebenaran kepemilikan rumah ke pihak-pihak yang berwenang. Seperti RT/RW, pemerintah desa, kecamatan, bahkan ke BPN. Ada beberapa tips agar tidak tertipu saat hendak membeli rumah. Saat bertransaksi, sebaiknya dilakukan di depan jasa notaris. Pastikan tanah tidak berada dalam lahan sengketa. Pastikan rumah tidak sedang dipeributkan oleh anggota keluarga. Pastikan rumah aman tidak sedang incaran para dept kolektor dan lainnya. Pastikan juga penghuni sebelumnya tidak meninggalkan rumah secara mistis. Percaya atau tidak, point terakhir menjadi perhatian bagi para calon pembeli karena banyak penghuni yang khawatir bahwa rumah yang dibeli adalah bekas pembunuhan masal atau sebagainya. (*)

ISTIMEWA

BARIS: Suasana latihan Pramuka di SDN Pakis Jumat sore lalu.

Raih Indeks Prestasi Tiga Mahasiswa Banyuwangi Penyandang Bidik Misi BANYUWANGI- Program ‘Banyuwangi Cerdas’ atau bidik misi yang digagas Pemkab Banyuwangi, tahun ini memasuki tahun ketiga. Pada tahun ketiga ini, jumlah mahasiswa penerima program ini terus bertambah. Hingga tahun 2013, jumlah penerima beasiswa program Banyuwangi Cerdas sudah mencapai 153 orang. Pada tahun pertama, mahasiswa yang lolos mendapatkan program ini sebanyak 50 orang. Tahun kedua 2012 lalu, dari ratusan peminat mendaftar yang lolos diterima hanya 53 orang. “Pada tahun 2013 ini, 50 anak sudah dinyatakan lulus diterima di Unej dan STAIN Jember,” kata Kepala Dinas Pendidikan

(Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono. Seleksi penerima program Banyuwangi cerdas ini, kata Sulihtiyono, tidak dilakukan pemerintah daerah sendiri, tapi juga melibatkan pihak Unej dan STAIN Jember. Sehingga mahasiswa yang lolos sebagai penerima program Banyuwangi cerdas sesuai kriteria yang ditetapkan. Yang membanggakan, sebanyak 103 mahasiswa yang kini sedang menempuh pendidikan di Unej dan STAIN Jember memiliki prestasi yang luar biasa. Mereka memiliki indeks prestasi di atas tiga di perguruan tinggi masingmasing. “Kita harapkan, penerima program Banyuwangi cerdas yang diterima tahun 2013 memiliki prestasi yang sama seperti angkat pertama dan kedua,” harap Sulihtiyono. Penerima program Banyuwangi Cerdas ini, kata Sulihtiyono, seluruh

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini:

biaya pendidikan mulai semester satu hingga selesai ditanggung 100 persen pemerintah daerah. Selain biaya pendidikannya gratis, mereka juga mendapatkan uang saku sebesar Rp 600 ribu setiap bulan. “Program ini merupakan program unggulan Pak bupati untuk mengentas kemiskinan di Banyuwangi,” katanya. Salah satu kriteria penerima program Banyuwangi cerdas adalah, sangat cerdas dan sangat miskin. Pemerintah daerah ingin memutus mata rantai kemiskinan warga Banyuwangi melalui program pendidikan. Selama ini, banyak warga miskin yang memiliki tingkat kecerdasan bagus tapi tidak bisa melanjutkan sekolah karena terbentur biaya. Melalui program Banyuwangi cerdas ini, warga miskin cerdas dan berprestasi dapat melanjutkan pen-

didikan gratis hingga perguruan tinggi. Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan beasiswa pada mahasiswa berprestasi. Mahasiswa asal Banyuwangi yang sedang kuliah di Universitas Brawijaya (UB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan beberapa perguruan tinggi lain yang memiliki prestasi dapat mengajukan beasiswa pada pemerintah daerah. Pada tahun 2013 ini, tambah Sulihtiyono, pemerintah menyediakan anggaran Rp 600 juta untuk beasiswa mahasiswa berprestasi. Dana Rp 600 juta itu disiapkan sebagai beasiswa mahasiswa asal Banyuwangi yang berprestasi di luar daerah. “Kuliah di mana saja, mahasiswa asal Banyuwangi yang berprestasi bisa mengajukan beasiswa pada pemerintah daerah,” tambahnya. (afi/bay)

Juara Satu dengan Kostum Baru

OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@ gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

BANYUWANGI - Sesuai dengan kurikulum terbaru, Pramuka bukan lagi menjadi kegiatan ekstra. Pramuka sudah menjadi kegiatan wajib bagi seluruh siswa sekolah dasar (SD). Menindaklanjuti hal tersebut, SDN 2 Pakis Banyuwangi lebih mengintensifkan kegiatan pelatihan Pramuka. Sejak awal tahun ajaran baru lalu, latihan Pramuka rutin dilaksanakan di sekolah tersebut. Latihan digelar setiap Jumat sore di halaman sekolah. Latihan sore bertujuan supaya tidak mengganggu proses jam belajar mengajar pada pagi hari. Materi latihan tersebut yakni tali temali, semaphore, P3K, hingga penjelajahan. Khusus penjelajahan keluar lingkungan sekolah, biasanya diadakan setiap dua bulan. Penjelajahan diperkenalkan ke siswa untuk mencintai lingkungan, menjaga kebersihan hingga penghijauan. Kamabigus SDN 2 Pakis, Drs Misiran menuturkan, penjelajahan tidak selalu menyusuri daerah sulit atau susur sungai. Terkadang siswa diajak ke suatu tempat sekitar lingkungan sekolah. Mereka diajak mengamati, apa saja yang ada di sekitar. “Penjelajahan bisa diakhiri dengan menanam pohon, bersih-bersih sampah, hingga bakti sosial,” jelas Misiran. (*/bay)

ISTIMEWA

JUARA: Tim futsal SDN 1 Lateng Banyuwangi.

BANYUWANGI – Tim futsal SDN 1 Lateng Banyuwangi menyabet juara pertama di kejuaraan futsal pelajar di Lapangan Cendikia beberapa waktu lalu (7/9). Mereka berhasil menyisihkan 20 peserta lain se Banyuwangi. Pada babak final, tim asuhan Andre itu memenangi laga melawan tim SDN 4 Penganjuran. Setelah menyandang gelar juara satu pada kejuaraan

futsal pelajar yang diselenggarakan oleh Cendikia pada Sabtu (7/9) yang lalu. Pembina futsal SDN 1 Lateng, Andre mengakui, aturan yang diterapkan pada perlombaan kali ini sangat ketat. Dari 30 peserta, yang lolos seleksi administrasi hanya 20 tim. Pada saat bermain, standardisasi pemain juga harus dipenuhi. Pada babak final, tim Futsal SDN 1 Lateng mengenakan

kostum baru yakni merah putih. “Bentuk kepedulian dari wali murid. Jika timnya sampai final akan diberikan kostum baru,” ujar Andre. Kepala SDN 1 Lateng, Suci Nuryati mengaku bangga memiliki siswa dengan talenta luar biasa. Dirinya beserta komite dan dewan guru akan berupaya untuk membimbing siswa meraih prestasinya di bidang masing-masing. (*/bay)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti . Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Senin 16 September 2013

Besok, Jenazah 5 TKI Kalibaru Dipulangkan Dua Korban Luka Keluar dari RS

FOTO-FOTO: ABDUL AZIS/RaBa / SANTOSO FOR RaBa

LUAR BIASA: Karnaval Agustusan di Genteng menyita perhatian warga. Ada merias dengan dandanan kebo-keboan, kostum dari bahan-bahan alam, dan bertopeng.

Tak Mau Kalah dengan BEC GENTENG- Ajang karnaval Agustusan yang digelar di Genteng tiga hari ini makin memantapkan Kota Genteng sebagai sentra budaya. Meski levelnya tingkat kecamatan, penampilan peserta karnaval tak mau kalah dengan pergelaran dengan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Dandanan mereka cukup apik. Ada yang berkostum bahan-bahan alam dan bertopeng. Sepanjang jalan, para peserta tampak atraktif memperlihatkan beragam formasi gerak tari maupun busana yang dipakai. Mereka umumnya berasal dari kalangan pelajar. Kemarin (15/9) karnaval kategori umum berlangsung di Kota Genteng.

Ribuan orang tumplek blek memadati jalan-jalan di Kota Atap untuk menyaksikan kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-68 RI ini. Sebagaimana layaknya karnaval pada umumnya, para peserta mengenakan bermacam kostum. Ada yang pakaian Gandrung, adat Jawa, Madura, dan keraton ataupun putri kerajaan. Salah satu peserta yang menyita perhatian penonton adalah tampilnya peserta dari Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Maklum, peserta yang didominasi anak muda tersebut memerankan tradisi sebagai kebo-keboan.

Sekujur tubuh mereka penuh dengan oli. Mulai ujung kepala sampai ujung terlihat hitam. Bahkan sebagian ada yang mengenakan tanduk, mirip dengan kerbau sungguhan. Kontan saja, penampilan peserta kebo-keboan ini terus mengundang perhatian peserta. Ribuan pengunjung yang berjajar di sepanjang jalan protokol Genteng sempat menjerit manakala melihat barisan kebokeboan melintas di depannya. Selain di Kota Genteng, kegiatan karnaval kemarin juga digelar di Kecamatan Kalibaru. Nuansanya juga nyaris sama, peserta menganakan pakaian adat nusantara. (azi/aif)

Tiga Tahun Timbun 20 Drum Aspal P2JD PURWOHARJO – Program Pemeliharaan Jalan Desa (P2JD) di sejumlah daerah di Banyuwangi diduga masih me nyisakan masalah. Sebagaimana yang terjadi di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. Puluhan drum berisi aspal disinyalir ditimbun di sebuah gedung bekas sekolah. Padahal, P2JD tersebut sudah dilaksanakan terakhir pada tahun 2010 lalu. Namun, puluhan drum berisi aspal tersebut masih tersisa dan belum dipergunakan sebagaimana mestinya hingga kemarin. Hasil penelusuran koran ini, aspal yang disimpan itu berjumlah 20 drum. Semua drum tersebut disimpan dalam sebuah ruang kelas bekas SDN Sumberasri II yang berlokasi di samping lapangan. Tentu saja, beragam reaksi bermunculan mengenai penimbunan aspal tersebut. Kepala Desa Sumbersari Suyatno menjelaskan, jika aspal tersebut memang belum digunakan. Pasalnya, saat itu aspal yang dikirim dari peme-

ALI NURFATONI/RaBa

PENUH: Sebanyak 20 drum berisi aspal ditimbun di sebuah ruang kelas bekas sekolah dasar di Desa Kedungasri, Kecamatan Purwoharjo kemarin.

rintah itu terlambat datang. ‘’Sudah ditunggu-tunggu, tapi pengiriman aspal terlambat,’’ ungkapnya kemarin. Menurut dia, sebelum aspal tersebut dikirim, pengerjaan proyek pembangunan jalan di desanya itu sudah berlangsung. Karena itu, pengiriman aspal yang terakhir waktu perbaikan jalan sudah selesai.

Guru SD Dilaporkan Pukul Muridnya KALIBARU – Diduga melakukan pemukulan terhadap muridnya, WD, seorang guru SDN I Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, dilaporkan ke Polsek Kalibaru. Korban pemukulan menimpa GRA. Akibat bogem mentah gurunya, GRA mengalami luka memar. Orang tua GRA, Sunaryo yang tinggal di Desa Kalibaru Wetan kini menuntut keadilan. “Sudah saya laporkan hari Senin lalu (9/9) ke Polsek Kalibaru mas,” ujar Sunaryo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia menuturkan, kejadian yang menimpa anaknya tersebut terjadi empat hari lalu. Kala itu istrinya terkejut manakala melihat luka lebam di bagian kaki anaknya. “Saat itu

istri saya mau mamakaikan seragam ke anaknya, ternyata ibunya melihat luka lebam di kaki anak saya,” kata Sunaryo. Saat ditanya, GRA mengaku kalau luka tersebut akibat dipukul gurunya berinisial WD. “Anak saya dipukul katanya gara-gara jalanjalan setelah mengerjakan soal. Namanya anak kecil kan nggak perlu dipukul,” ceritanya. Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Barri ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, laporan yang disampaikan Sunaryo, sudah diterima oleh petugas Polsek Kalibaru. Hanya saja, sampai kemarin pihak penyidik belum melakukan pemanggilan terhadap para pihak berperkara.(azi/aif)

‘’Karena datang terlambat, ma kanya disimpan,’’ terang Suyatno. Langkah menyimpan itu, sudah disetujui oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU). Karena itu, aspal yang disimpan itu tidak ada masalah. ‘’Untuk pemeliharaan selanjutnya. Mulai dulu disimpan dan tidak dijual,’’ tegasnya.

Ditanya mengenai berapa kilometer pengerjaan proyek yang sudah selesai dibangun, dia mengaku belum ingat secara rinci. Namun yang pasti, material merupakan hasil swadaya masyarakat. ‘’Aspal yang disimpan itu nggak ada swadaya, maka disimpan untuk pemeliharaan,’’ tandasnya. (ton/aif )

KALIBARU – Kepastian kepulangan empat jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Kalibaru Manis dan seorang jenazah dari Jember yang meninggal di Malaysia akhirnya menemukan titik terang. Kabar terbaru, Sabtu kemarin (14/9), jenazah para korban kecelakaan lalu lintas tersebut akhirnya selesai diotopsi oleh pihak berwajib di Serawak, Malaysia. Rencananya, Senin hari ini (16/9), tiga dari lima jenazah tersebut bakal dikirim ke Indonesia. Namun karena saat bersamaan di negeri tetangga itu sedang cuti nasional, pengiriman ditunda sehari. “Jadi baru Selasa besok dikirim dari Malaysia,” kata Salam, paman dari empat korban asal Kalibaru Manis. Salam menuturkan, berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, pengiriman kelima TKI tersebut tidak bisa dikirimkan sekaligus. Alasannya, pesawat yang akan mengantarkan jenazah hanya memiliki dua tempat untuk mengirimkan jenazah. “Tapi pihak keluarga kami, minta supaya pengiriman dilakukan tiga jenazah dulu, baru yang kedua

FOTO KENANGAN: Senimo menunjukkan foto anaknya, Zainal Abidin, yang tewas di Malaysia.

ABDUL AZIS/RaBa

dua jenazah,” kata Salam. Sementara itu, terkait kondisi delapan korban selamat yang menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Serawak, Salam menuturkan, bahwa dua di antaranya sudah sehat dan dibolehkan keluar dari rumah sakit. Dua orang tersebut adalah Paidi dan Usman. Sedang enam lainnya yang masih kritis, yaitu Bahrudin, Supri, Baihaqi, Sofyan, Junaidi, dan Haris, masih menjalani perawatan di RS.

“Dua orang yang sudah keluar dari rumah sakit sudah telpon ke pihak keluarga di kampung dan sempat cerita,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, kabar duka menerpa empat warga Kalibaru yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Serawak, Malaysia. Mereka dikabarkan meninggal dunia setelah kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan lalu lintas Rabu malam (11/09) n Baca Besok...Hal 35


28

Senin 16 September 2013

Berkah Rejeki Semen Gresik Diundi KALIPURO - Pengundian program berkah rejeki Semen Gresik dilakukan di Lapangan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, kemarin (15/9). Kemeriahan pengundian ini sangat kentara dari hadirnya masyarakat sekitar untuk menyaksikan acara bagi-bagi hadiah bagi konsumen Semen Gresik itu. Area Manager PT Semen Indonesia (Semen Gresik), Memet Harnoko mengatakan, program ini merupakan program yang dirancang Semen Gresik sebagai wujud apresiasi terhadap pelanggannya. Program ini dimulai sejak Juni hingga Juli 2013 dan diundi pada 15 September 2013. Pelanggan yang membeli Semen Gresik tiga sak, maka akan mendapat satu kupon berhadiah ini. Hadiah yang dibagikan dalam program ini adalah grand prize tujuh motor Beat, 20 kulkas Samsung, 20 mesin cuci, 25 LED TV, dan 50 kompor gas. “Semua hadiah ini diundi di hadapan undangan dan masyarakat sekitar,” kata Memet, kemarin. Dikatakan, semen plat merah ini selain menjadi market leader semen di Jawa Timur, juga sangat diminati masyarakat karena kehandalannya. Apalagi dengan keberadaan pabrik pengemasan (packing plant) di Banyuwangi ikut meningkatkan kualitas perekonomian daerah. Pasokan semen untuk pembangunan memenuhi kebutuhan Banyuwangi dan sekitarnya bisa dipasok dari packing plant tersebut. Packing plant Semen Indonesia di Banyuwangi memiliki kapasitas 300.000 ton semen per tahun dengan investasi Rp

TOHA/RaBa

TERBUKA: Memet Harnoko (kiri) menyaksikan prosesi pengundian hadiah program berkah rejeki Semen Gresik di Lapangan Kalipuro kemarin (15/9).

120 miliar. Packing plant ini dilengkapi dermaga khusus dengan kapasitas 10.000 DWT, dan satu buah packing machine dengan kapasitas 2.400 bag per jam. Keberadaan packing plant mempunyai dampak pengganda ekonomi yang cukup besar bagi daerah. Misalnya dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadi stimulus bagi pembangunan infrastruktur di Banyuwangi.

Saat ini perekonomian di kawasan timur Jatim terus menggeliat dengan Banyuwangi sebagai salah satu pusat pertumbuhannya. Perekonomian yang terus meningkat tersebut membutuhkan dukungan pasokan semen yang lancar, mengingat semen adalah industri primer penunjang berbagai sektor ekonomi lainnya, mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, pergudangan, hingga beragam fasilitas umum. (adv/als)

TOHA/RaBa

PRESENTASI: Ari Santoso saat menjadi narasumber sosialisasi pemanfaatan informasi teknologi (IT) pada dunia pendidikan di Kampus Stikes, Minggu (15/9)

78 Persen Siswa Belum Mampu Perhutani Barat Serahkan Bantuan Meja dan Kursi Berpikir Analitik

SONGGON - Hutan merupakan penyangga mata air dan udara bagi lingkungan di sekitarnya. Di Banyuwangi, hampir 40 persen kawasannya adalah hutan dan perkebunan. Apabila hutan dikelola dengan baik, maka kelestarian dan ekosistem di sekitar hutan akan baik pula. Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat yang bertugas penuh atas kawasan hutan di Banyuwangi bagian barat yang meliputi Kalibaru hingga Licin tentunya tidak bisa bergerak sendiri tanpa melibatkan masyarakat sekitar hutan. Ada masyarakat sekitar hutan, berarti ada pula kegiatan yang terjadi di sekitar hutan tersebut. Seperti kegiatan ekonomi, kegiatan pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya. Salah satu contohnya adalah kegiatan pendidikan, mulai PAUD hingga sekolah tingkat lanjut yang berada di kawasan sekitar hutan. Masyarakat sekitar hutan yang memiliki anak tidak perlu jauh datang ke kota untuk menuntut ilmu. Sebagai bentuk ikatan antara KPH Perhutani Barat dengan masyarakat sekitar, maka KPH Banyuwangi Barat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ikut peduli terhadap perkembangan pendidikan. Bertempat di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Selasa (3/9) lalu, KPH Banyuwangi Barat menyerahkan 45 set kursi dan meja untuk PAUD/TK Sayuwiwit. Selain itu, Administratur KPH Banyuwangi Barat, Adi Winarno, Shut, MSi juga menyumbang alat tulis kepada siswa

BANYUWANGI • Villa Kalibaru •

Dijual cepat villa, ada kolam renang L 2275m2 persegi . Lokasi Kalibaru pinggir jalan raya, SHM. Harga Rp. 1,25 Milyar. Minat hubungi 085853954222

Istimewa

UNTUK GENERASI PENERUS: Adminsitratur KPH Banyuwangi Barat, Adi Winarno, Shut, MSi menyerahkan bantuan alat tulis kepada siswa PAUD.

yang bersekolah di sana. Acara yang dilaksanakan Selasa (3/9) yang lalu merupakan kelanjutan program CSR KPH Banyuwangi Barat sebelumsebelumnya. Menurut Adi, program CSR kali ini dititikberatkan kepada bidang pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan alur dari Unit II Jawa Timur. “Sebelumnya, KPH Banyuwangi Barat sering mengadakan santunan anak yatim, pengobatan masal, dan sunatan masal,” ujar pria asli Situbondo ini.

BANYUWANGI

Dipilihnya bidang pendidikan, terutama pendidikan di sekitar kawasan hutan, bertujuan mengenalkan bahwa KPH Banyuwangi Barat tidak hanya menanam, menjaga, maupun memanen hasil hutan saja. Tetapi juga ikut peduli pada mencerdaskan kehidupan bangsa. Siapa tahu, dengan mengenalkan kehutanan dan perhutani sejak dini, ada dari siswa didik yang meneruskan atau menggantikan tugas-tugas pegawai KPH Banyuwangi Barat saat ini. (adv/als)

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI - Kepala Pustekkom Kemendikbud RI, Dr Ir Ari Santoso DEA dan anggota DPR RI Djamal Aziz, B.Sc, SH, MH melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi. Kali ini, mereka mengunjungi kampus Stikes Banyuwangi pada Minggu (15/9) kemarin. Tema yang diusung adalah sosialisasi pemanfaatan informasi teknologi (IT) pada dunia pendidikan. Peserta yang diundang adalah guru PAUD hingga dosen. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Stikes Banyuwangi Dr. H Soekardjo dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan IT bagi dunia pendidikan. Menurut dia, penggunaan IT dalam dunia pendidikan sangat vital peranannya. Sebab, IT dalam mengintegralkan dunia pendidikan menjadi lebih produktif, kreatif, dan inovatif. “Saat ini kebutuhan tenaga kerja tidak hanya ditekankan pada penguasaan IT secara praktek, namun juga bagaimana bisa lebih kreatif dan inovatif,” jelas mantan

Ketua PPNI Banyuwangi itu. Pustekkom Kemendikbud RI, Dr Ir Ari Santoso, DEA dalam paparannya mengatakan, pembelajaran abad 21 berbasis rumah belajar. Menurut Ari, model pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan atau menjawab masalah. “Menurut survey, 78 persen anak didik kemampuannya masih dasar, belum mampu berpikir analitik. Bukan berarti siswanya bodoh, tetapi kemampuan analitiknya rendah dan kemampuan berbahasa juga masih rendah. Untuk itu perubahan kurikulum sangat penting,” kata Ari. Pembelajaran model abad 21 bukan guru yang banyak bicara, namun justru anak didiklah yang harus banyak bicara. Guru tidak dianggap sebagai satu sumber, namun anak didik harus belajar dari berbagai sumber.

Pengembangan kurikulum 2013, selain untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pa da kurikulum yang lama, bertujuan ju ga untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan), apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran. Sementara itu, anggota DPR RI Djamal Aziz, B.Sc, SH, MH menambahkan perkembangan ilmu pengetahuan di abad 21 mengalami banyak peningkatan. Produktivitas, kreativitas, inovasi, dan efektivitas dalam memberdayakan ilmu pengetahuan saat ini merupakan hal yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin tetap bertahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah sewajarnya hal ini di antisipasi oleh setiap elemen pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI • Grand Livina ‘08 •

• Rumah Kos •

• Tanah Sangat Murah •

• Kebun Gintangan •

• Innova ‘04 •

• Yaris type E •

Djl rmh kos LT1100 m bntk paviliun, 10 KT(kmr mnd dlm,tv,almari,springbed,AC)Mushola,R.Tamu,prkr luassbgndiswtower.Jl.IkanLayurSobo08123217389

Dijual sangat murah tnh Luas 4,5 Ha, lok Ds. Ketowan Arjasa, mobil bs langsung k lokasi. Per Ha 65 jt. Hub: 08179622454

Jual kebun di Gintangan RGJ L 3,3 Ha harga Rp 30 rb/m pas (murah sekali siapa cepat dapat hub 081333678910

Djl Innova 2004 G Solar Silver,170 jt ngo csh &krdt tkr tbh 082142194111/081335897888

DjlYaris tpe E Manual mrah, 135 jt ngo cash&/ crdt, tkar tmbh 082142194111/081335897888

• Dikontrakkan •

• Jl. Anggrek •

• Jl. Yos Sudarso •

Dikntrakn rmh nyaman 2 lnt 200LT, 200LB 4kt 3 km 20jt Jl Let. Sulaiman IIi/37 Sobo, Bwangi. Hub. Bagus 08123475668

Dijual tnah Jl.Anggrek Gg 1 RT 1/04 Stb Luas 180 m2 hub 081336751668

• Promo Daihatsu AYLA•

• Open Indent Avanza •

Djl Cpt tnh Jl. Yos Sudarso no 5-9 Bwi SHM LT. 1082 m2 HUB : 081330053988

Sgr miliki Daihatsu AYLA mli 80 jt-an, All New Terios AirBag mli 170 jt. Hub: HADI 081 233 432 555 / 0815 5970 5555

OpenIndentAvanzaDPmin/prsaman&cpt/krdbs 5th/%ringan.Toni081336236483/081938221499

PROBOLINGGO

• Tanah Kapling Dadapan •

• Prima Mobil •

• Tanah L2300m2 •

Dijual tanah kapling (SHM) 1040M ada bangunan rumh lok.Secawan Dadapanbwi, hub 08123669969, 085335115873

PU T120SS, PU G.max, PUL300,PU futura, Xenia'06'011, Avanza '06'08'09, Espass'95'96'07, stw Futura'03, Kjg Krista'03, Inova dsl'08'12, Inova bnsn'08, Spark, Grandis'09, Merzy ne320'96, Escudo'98,Rush'08.H.0333-411655hp0811301676

• Lemahbang Kulon • Dijual rumah Lemahbang Kulon no,or 51, Luas Tanah 700m2, Luas bangunan 180m2. Hub: 081217106757 Boentoyo

Dijual tanah Lt2300 m2 Jl. Raya Pajarakan dpn pabrik sasa gending Pobolinggo hub 087791344411 / 0333420858/ 081336618649

• Tes Drive Nissan • Hadiri testdrive day Nissan 13-14 Sept di Mendut Sport Centre,G-prize 2 G.Livina. Pmrn Sun East 7-21 Sept, dan dealer Nissan Bwi slama bln Septmbr. 0333-4460111, Jl. S.Parman 147 Bwi buka tiap hari 08.30-17.00

Dijual Grand Livina XV manual th 2008 (plat P) Pajak Baru, silver, istimewa H:139 juta NEGO, bisa bantu kredit. Hubungi: 0852 5920 3299

• G. Vitara ‘07 & H. City ‘07 • Djl G.Vitara 2007 samsat baru, Honda New City 2007 Silver stone. H. 081558101028.

BANYUWANGI

• Bodi Kijang LGX • BANYUWANGI

• STNK •

• Dikontrakkan •

Hlg STNK P 5633 VI, an. Jumali, Dsn Srono 02/08 Kebaman, Srono, Bwi

Dikontrakkan rumah +toko L:497m2, tmpt strtgis, dpn toko Mitra Rgjampi. Hub: 081913935209

Dijual body kijang kapsul Lgx Hrg 25 jt nego Hub 082142194111

• Innova ‘10 & Accord ‘01 • Djl Innova 010 tpe V,abu2 mtl, istw, 225jt ngo. New Accord01,bru,95jt,cash&credit.Tkrtmbh.082142194111

Mobil Anda Belum Laku? Hubungi: 0333-412224


BALJEBOL

Senin 16 September 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

KECELAKAAN

AKMAD RIDWAN/Radar jember/jpnn

TERJUNGKAL: Salah satu truk gandeng terperosok dan nyaris menimpa rumah warga setelah menghindari kecelakaan. Sementara dua truk lainnya yang mengalami tabrakan beruntun juga rusak parah.

Tiga Truk Tabrakan Beruntun LUMAJANG- Kecelakaan maut kembali terjadi di Lumajang, tepatnya di Jalan Raya Kedungjajang. Kali ini, kecelakaan melibatkan tiga kendaraan besar sekaligus, satu truk, dan dua truk gandeng. Akibat kecelakaan maut itu, satu korban meninggal dunia. Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, kecelakaan tersebut disebabkan karena truk yang bermuatan minuman ringan.Saat itu, truk truk yang didalamnya berisi tiga orang penumpang termasuk sopir tersebut berusaha mendahului kendaraan di depannya. Namun nahas, secara bersamaan dari arah berlawanan muncul dua truk gandeng yang jaraknya saling berdekatan. Kecelakaan pun tak dapat dihindarkan. Truk gandeng N 8219 UR yang melaju dari arah Probolinggo tersebut tidak bisa menghindar. Dua kendaraan yang melaju dari arah berlawanan itu akhirnya adu muka. Body depan kendaraan sama-sama ringsek. Dibelakang truk gandeng, juga malaju kendaraan truk gandeng lainnya. Nasib truk tersebut juga sama. Karena menghindar dari kecelakaan, truk banting setir ke kiri. Akibatnya, truk bernopol B 9235 HV terjungkal hingga nyaris menimpa rumah warga. Bahkan, bodi depan truk sudah menyentuh salah satu tiang rumah warga. Sugeng Miyarso, salah seorang penumpang truk Coca Cola yang selamat mengatakan, mula-mula, kendaraan yang dia tumpangi mengikuti kendaraan di depannya mendahului kendaran lain. Namun, dari arah berlawanan, muncul kendaraan juga. “Ada truk nyalip, kami nyalip juga. Tapi kami kres,” ungkapnya. Dia menambahkan, truk yang di depan dia bisa lolos dari kecelakaan beruntun tersebut. Sedangkan truk yang ditumpanginya tidak bisa menghindar.(wan/wah/jpnn)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

DIEVAKUASI: Perahu payangan milik H Yanti yang dihantam ombak Sabtu malam, dievakuasi dengan cara ditarik dengan pakal jaring oleh kapal lain.

Dihantam Ombak, Perahu Terbalik 22 ABK Nekat Terjun ke Laut PUGER – Kecelakaan laut kian kerap terjadi. Terakhir kali, perahu payangan milik H Yanti, 45, warga Desa Puger Wetan Kecamatan Puger karam setelah dihantam ombak Sabtu malam sekitar pukul 21.00. Untungnya, 22 ABK (anak buah kapal) yang ada di atas perahu payangan yang akan berangkat ke tengah laut itu masih bisa melompat dan berhasil menyelamatkan dengan cara berenang.

Saat dihantam ombak besar, kondisi di sekitar plawangan (pintu masuk ke laut) memang cukup gelap. ”Sebanyak 22 ABK itu masih bisa berenang, meskipun harus melawan ganasnya ombak di sekitar Plawangan saat kapal mulai dihempas ombak. Nelayan lainnya tidak bisa memberikan pertolongan, karena ABK yang melompat ke laut itu tidak kelihatan. ABK berhasil amenyelamatkan sendiri sendiri ke pinggir Plawangan,” kata Paidi, 50, nelayan setempat. Menurutnya, perahu payangan untuk mencari ikan itu setelah dihantam om-

bak langsung menghantam batu karang di Plawangan. Akibat kerasnya benturan, perahu tersebut bocor. Dan secara perlahan terbalik karena geladak perahu penuh air laut. ”Karena air masuk ke dalam perahu, maka perahu oleng. Ketika mulai miring, seluruh ABK menyelamatkan diri dengan cara mencebur ke laut,” lanjutnya. Selanjutnya perahu yang kosong mulai terbawa arus hingga melewati Plawangan dan sampai ke tengah laut hingga lebih dari dua kilometer. Sementara bangkal kapal yang sudah tenggelan separo itu, Minggu siang ke-

marin berusaha dievakuasi dengan cara dipasang dua drum dan jangkar. ”Ini dilakukan agar perahu dengan ukuran besar ini tidak tenggelam,” lanjut Paidi. Apalagi sebagian peralatan masih berada di atas perahu, termasuk mesin. Akhirnya, perahu milik H Ynti itu berhasil ditarik ke tepi setelah air laut mulai pasang, tapi tidak berhasil melewati Plawangan, karena kembali kandas di sekitar muara sungai yang mengalami pendangkalan. Hingga sore kemarin, perahu masih terdampar di depan warung milik Catur, warga setempat. (jum/hud/hdi/jpnn)

Jumlah Aparat di Puger Dikurangi

KEKERINGAN

EKO SETIA BUDI/RADAR JEMBER/JPNN

HAFID ASNAN/RADAR JEMBER/JPNN

KERING: Seorang petani mengambil sisa-sisa cabai dari batang cabai yang sudah mengering.

APES: Salah satu korban asal Selok Gondang harus dikirim ke RS Haryoto untuk mendapat perawatan intensif kemarin.

Petani Cabai Gagal Panen

Pembalap Drag Bike Tabrak Penonton

BONDOWOSO – Kekeringan yang melanda sejumlah kawasan di Bondowoso membuat para petani cabai kelimpungan. Sulitnya akses air membuat tanaman cabai mereka mengering dan akhirnya mati. Tak pelak, para petani mengalami kerugian karena gagal panen. Salah satu pertanian cabai yang mengalami gagal panen terdapat di Desa Sumber Gading, Curahdami. Lahan pertanian cabai di kawasan ini mengering karena sama sekali tak teraliri air. “Karena tidak ada air sama sekali, tanaman jadi mati. Sekarang tidak sudah tidak bisa panen sama sekali,” ujar Suharso, 50, salah seorang petani di desa tersebut. Menurutnya, kendati harga cabai untuk jenis rawit saat ini terbilang tinggi, yaitu berkisar Rp 10 ribu per kilogram, namun petani yang lahannya kekeringan tentu tidak bisa menikmati. “Karena gagal panen, yang pasti rugi,” jelasnya. Musim kemarau saat ini membuat sedikitnya 30 desa di tujuh kecamatan di Bondowoso terkena dampak kekeringan. Pihak pemerintah daerah pun mulai turun tangan dengan menyalurkan bantuan air bersih. ““Perkiraan dari BMKG musim penghujan mulai awal November,” ujar Harry Patriantono, kepala BPBD Bondowoso. (esb/wah/jpnn)

LUMAJANG – Ajang balap drag bike di kawasan Jalan Gubernur Suryo siang kemarin menelan korban. Meski bukan korban jiwa, namun kecelakaan sempat menghebohkan penonton. Karena seorang penonton mengalami luka serius akibat tertabrak pembalap. Sebelum balapan dimulai, rabuan penonton yang berdatangan mengular di sepanjang lintasan. Saking banyaknya penonton, ketertiban kurang terjaga. Banyak penonton yang menerobos pagar pembatas dan juga duduk di atas pagar pembatas. Hal tersebut sempat membuat panitia geram. Karena, meski sudah berkali-kali diberi peringatan, penonton tetap tak bisa dikendalikan. Bahkan di antaranya ada yang membobol pagar pembatas untuk bisa menyaksikan dari jarak dekat.

Kondisi inilah yang menyebabkan balapan tersebut diwarnai kecelakaan. Ketika seorang pembalap memacu kecepatan, kecelakaan tak bisa dihindarkan. Sejumlah penonton tertabrak pembalap mengalami luka-luka. Diantaranya adalah Maskur dan seorang temannya. Kecelakaan paling parah dialami maskur. Penonton berusia 19 tahun asal Selok Gondang Kecamatan Lumajang itu harus segera dilarikan ke rumah sakit karena luka serius akibat diseruduk bagian perutnya. Dia tertabrak ketika sedang duduk menyaksikan pembalap menjajal sepeda motornya. “Waktu duduk di pinggir saya ditabrak,” ujarnya ketika perjalanan dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami luka bagian perut dan harus dibopong ke rumah sakit. Begitu juga dengan seorang pe-

nonton lainnya. Meski tidak separah seperti maskur, penonton ini juga mengalami nasib serupa dengan maskur. Rata-rata mereka yang tertabrak karena berada di pinggir lintasan ketika pembalap menjajal sepedamotornya. Bukan hanya penonton, seorang pembalap juga mengalami kecelakaan. Di antaranya adalah Bima, pembalap berusia 15 tahun asal Lumajang. Pembalap ini tak mampu mengendalikan sepeda motor ketika berada di garis finis. “Konsentrasi hilang, akhirnya saya kecelakaan,” aku Bima ketika perjalanan evakuasi menuju rumah sakit Haryoto Lumajang. Proses evakuasi dari lokasi sirkuit ke rumah sakit sempat berlangsung dramatis. Penyebabnya, karena tidak ada akses yang memadai. (fid/sh/jpnn)

PUGER – Situasi Desa Puger Kulon, Puger, berangsur kondusif, setelah kerusuhan pada 11 September lalu. Karena itu, jumlah aparat keamanan di Puger mulai ditarik. Meski demikian, aparat gabungan Polri dan TNI masih melakukan patroli di sekitar Puger, baik dalam skala kecil maupun besar. Situasi di Puger memang mulai membaik. Pantauan Jawa Pos Radar Jember kemarin (15/9), rumah Ustad Fauzi, tokoh Puger yang juga kerabat korban meninggal Eko Mardi Santoso, terlihat lengang dan tidak mendapat penjagaan aparat. Sementara, sekitar 100 meter dari kedua rumah tersebut terlihat beberapa petugas melakukan pengamanan. Kondisi sudah mulai Padahal, sekondusif dan masyarakat hari sebelumnya puluhan sudah melakukan aparat gabunkegiatan seperti biasa” gan Polri dan TNI melakukaAKBP Awang Joko R na penjagaan Kapolres Jember di rumah Ustad Fauzi dan rumah Eko. Sementara, aparat keamanan masih melakukan penjagaan secara ketat di rumah Habib Ali Al Habsyi, yang terletak di kompleks Ponpes Darus Sholihin. Truk Brimob dan TNI masih terparkir di halaman masjid dan di depan rumah Habib Ali. Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro mengatakan, situasi Puger saat ini mulai kondusif. “Kondisi sudah mulai kondusif dan masyarakat sudah melakukan kegiatan seperti biasa,” katanya saat ditemui di Mapolsek Puger. Dia mengungkapkan, jumlah aparat keamanan di Puger mulai dikurangi. Sebagian aparat sudah ditarik ke kesatuannya -masing. Sebelumnya, jumlah aparat Brimob Polda Jatim di Puger mencapai 4 SSK (satuan setingkat kompi), kini tinggal 3 SSK. Dari Polres Jember yang semula 4 SSK, saat ini menjadi 3 SSK. Demikian pula dengan TNI, dari semula 7 SSK kini menjadi 5 SSK. Aparat TNI berasal dari Yonif 527 Lumajang, Ynoif 512 Marabunta, Malang, Kodim 0824 Jember. “Kalau yang dari Yonif 515 Tanggul sudah dipulangkan. Namun, sewaktu-waktu kami butuhkan, pasukan bisa kami panggilkembali,”katanya.(jum/hud/ram/har/jpnn)

Kekeringan, Hantu Tahunan Masyarakat Pinggiran Bondowoso

Ngebor Sumur Habis Rp 10 Juta, Air Tak Muncul Musim kemarau yang terjadi saat ini, menyebabkan beberapa desa yang ada di Bondowoso mengalami kekeringan. Termasuk di Desa Trebungan Kecamatan Taman Krocok, yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan jantung kota Bondowoso. Juga, di desa-desa yang masuk wilayah Kecamatan Cermee, seperti Batu Ampar, Kladi, dan Bercak. GUGAH EKO SAPUTRO, Bondowoso SIANG itu, warga Desa Trebungan tampak membawa timba, baskom, jeriken, galon, dan botol air mineral. Mereka berebut untuk mendapatkan air bersih yang sengaja didatangkan oleh PDAM Bondowoso. Truk tangki berisi sekitar 4000 liter air itu didistribusikan untuk warga satu desa. Sebab, sejak beberapa minggu

terakhir ini, mereka mengaku sulit mendapatkan air bersih, sekedar untuk minum.”Karena sumur tidak keluar air,” ungkap Rahmat, 45, salah seorang warga. Sehingga, warga Trebungan harus mencari jalan keluar dengan mencari air yang ada di dusun lain yang masuk wilayah Trebungan. Namun, mereka harus berjalan cukup jauh untuk sampai ke sungai dan sumber mata air. ”Kalau tidak berusaha ke bawah, maka kami tidak akan mendapatkan air bersih,’ tambahnya. Hal serupa diungkapkan Zaenulloh, warga Desa Trebungan. Dia juga harus rela antre ke sebuah sumber mata air. Sebab, ada rutusan warga yang membutuhkan air untuk mandi, cuci dan minum.”Setiap pagi dan sore, warga Trebungan yang tinggal dibagian atas, mesti turun ke bawah. Sebab, daerah yang ada dibawah ada sungainya dan sumber mata air,” katanya. Bahkan salah seorang bidan desa yang ada di Desa Trebungan harus menggali sumur dengan cara menge-

HARUS ANTRE: Warga yang kesulitan air bersih terpaksa mengambil air dari sumber meski harus mengantre. Kondisi serupa terjadi di beberapa daerah di Bondowoso.

EKO SAPUTRO/RADAR JEMBER/JPNN

bor. Namun, meski bidan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta, air tanah yang diharapkan tidak pernah keluar.”Karena, kondisi lahannya memang kering dan sulit air,” katanya. Selain itu, ratusan warga yang tinggal di Kecamatan Cermee, terutama di Desa Batu Ampar, Kladi, Bercak, juga mengalami kekeringan. Bahkan, mer-

eka harus mencari sungai dan mata air untuk keperluan sehari-hari.”Kalau di Cermee, saat musim kemarau, ya kering. Sulit mencari air,” kata Bambang, 45, warga Cermee. Untuk mengatasi persoalan itu, Direktur PDAM Yahya Rahim berusaha mendatangi lokasi kekeringan tersebut.”Saya datangi tempat-tempat yang kering itu,” katanya. Lalu,

dia menemui warga dan kepala desa masing-masing.”Begitu mendapatkan informasi yang benar dan jelas, saat itu juga saya memerintahkan anak buah saya mengirim air ke beberapa desa yang mengalami kekeringan,” katanya. Bahkan, Yahya mengirimkan dua truk ke masing-masing desa. Seperti, di Trebungan, dan desa lainnya yang

ada di Cermee.”Mereka mendapatkan air secara gratis,’ katanya. Sebab, PDAM itu juga berfungsi sosial.” Selain mengejar profit, kami juga berfungsi sosial,” katanya. Bahkan, Yahya meminta anak buahnya untuk memperhatikan nasib warga yang saat ini kekurangan air.’Saya perintahkan kepada anak buah saya, harus responsif begitu mendengar ada keluhanan kekurangan air. Selanjutnya, kirim truk tangki berisi air bersih ke warga yang membutuhkan,” katanya. Selain itu, dia meminta kepada kepala desa untuk pro aktif.”Jika wilayahnya kesulita air, silakan bikin surat permohonan kepada PDAM. Kami akan mengirimkan air bersih. Sebab, warga memang membutuhkan,” katanya. Selanjutnya, Yahya mengatakan pihaknya akan melaporkan kondisi ke Jakarta. Sebab, hampir setiap tahun saat musim kemarau tiba, selalu saja ada kekeringan.”Sehingga, Jakarta harus membantu pembuatan sumur bor untuk dialirkan airnya ke sejumlah daerah yang kekeringan,” katanya. (wah/jpnn)


34

Senin 16 September 2013

ATLETIK

Target Dulang Medali di PPLM

Putri Melaju, Putra Terjegal

BANYUWANGI - Ketangguhan sprinter Banyuwangi di atas lintasan atletik kembali diuji. Kali ini sebuah kejuaraan besar bertajuk kejuaraan nasional (kejurnas) antar Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) bakal menjadi arenanya. Dalam kejuaraan yang digelar di Kampus Unesa Surabaya pada 7 Oktober mendatang, Banyuwangi menyertakan dua sprinter terbaiknya. Kedua sprinter yang dipersiapkan tersebut adalah Yudi Dwi Nugroho dan Nurohmat. Mereka mewakili kontingen Banyuwangi untuk meraih hasil maksimal dalam ajang yang mempertemukan antar perguruan tinggi tersebut. “Untuk Banyuwangi hanya dua, aku dan Nurohmat,” ujar Yudi kepada koran ini kemarin (15/9). Di kejurnas antar PPLM ini, Yudi akan berlaga di empat nomor yang menjadi spesialisasinya. Keempat nomor tersebut adalah 100 meter, 200 meter, 4x100 meter, dan 4x400 meter putra. Dia bertekad bisa mendulang prestasi dan medali dikeempat nomor yang dimainkannya tersebut. Optimisme yang ditunjukkan Yudi pun cukup beralasan. Selain kenyang tampil di berbagai kejuaraan, peraih medali emas Porprov 2011 ini baru saja membukukan hasil lumayan baik di kejurnas atletik. Di kalender kejuaraan yang digelar di Jakarta tersebut, dia membubukan medali perunggu di nomor 4x400 meter putra. Meski demikian, dia tetap tidak tinggi hati. Dia menyebut ada beberapa calon lawan yang berpotensi menyulitkan ambisinya mendulang medali di ajang ini. “Lawannya tentu saja berat. Tapi kami akan latihan lebih keras untuk bisa prestasi,” katanya. (nic/als)

Kejurwil Zona Timur 2013

BINA RAGA

GO SURABAYA: Tim basket putri Sahabat melaju ke final four usai mengalahkan CBB Jember dengan skor 48-31 Sabtu lalu (14/9). ISTIMEWA

BANGGA: Kontingen Banyuwangi usai tampil dalam kejuaraan binaraga di Jember kemarin (15/9).

Gondol Empat Medali BANYUWANGI - Hasil manis dipetik kontingen Banyuwangi di ajang kontes binaraga yang digelar di Jember kemarin (15/9). Mengirim delapan atletnya, duta Pengkab PABBSI Banyuwangi itu sukses meraih empat medali. Rinciannya, tiga medali perak dan satu medali perunggu. Medali perak kontingen Banyuwangi diawali dari penampilan Untung. Posisi kedua ini berhasil disabet usai tampil prima di kelas 60 kg. Medali perak berikutnya disumbangkan Adit yang tampil di kelas 65 kg. Dan, medali pamungkas untuk perak diraih oleh Salimi yang tampil di kelas 70 kg. Satu-satunya medali perunggu yang diraih kontingen Banyuwangi di ajang ini diperoleh lewat penampilan Bendrik. Dia harus puas berada di podium ketiga dari penampilannya di kelas 75 plus. Hasil kejuaraan ini sekaligus memastikan target yang dipatok Pengkab PABBSI Banyuwangi tercapai. Ketua PABBSI Banyuwangi, Nurmasyah mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras atletnya. Di samping itu, juga dia menyebut penampilan anak didiknya bisa disejajarkan dengan kontestan lainnya dari daerah lainnya. “Ini modal bagus untuk menatap even PABBSI lainnya di tahun ini,” katanya. (nic/als)

ANGGI FERNANDO FOR RaBa

BANYUWANGI - Tuan rumah Banyuwangi gagal mengawinkan gelar juara dalam kejuaraan bola basket antar klub wilayah (kejurwil) Jawa Timur. Dalam even yang berakhir Sabtu (14/9) lalu, hanya tim putri Banyuwangi yang memastikan mahkota kejuaraan untuk pemain under 14 tahun tersebut. Hasil itu sekaligus membuat tim putri Banyuwangi menembus babak final four Jawa Timur. Kepastian itu diperoleh usai menunddukkan rival terberatnya, CBB Jember. Dalam babak final yang dimainkan di GOR Sahabat Banyuwangi, tim asuhan Mulyadi yang mengusung bendera Sahabat Banyuwangi sukses membukukan kemenangan impresif 48-31. Sementara di posisi ketiga ditempati Duta Star asal Kota Pasuruan. Sementara itu, di bagian putra, nasib kurang beruntung dialami tim Sahabat Banyuwangi. Menghadapi YBC Probolinggo di partai final, tim asal Banyuwangi kalah dua bola atas lawannya tersebut. Empat babak yang dimainkan, Sahabat Banyuwangi kalah 42-44. Sedangkan pada perebutan tempat ketiga, Garuda Jember tampil terlalu perkasa. Menghadapi Junior Lumajang, tim asal Kota Suwar-Suwir tersebut menang telak dengan kedudukan akhir 60-12. Atas hasil tersebut, tim putri Sahabat Banyuwangi dan putra YBC Probolinggo melenggang ke babak final four Jawa Timur. Ketua penyelenggara kejurwil zona timur, Mulyoso menuturkan, hanya juara yang yang berhak melaju ke babak final. Babak final nantinya akan dilaksanakan di DBL Arena Surabaya. Pemenang dari zona ini akan bertemu juara dari masing-masing zona yang dimainkan di tempat lainnya. “Tim putri Sahabat Banyuwangi lolos ke babak final four. Semoga disana nanti permainan mereka lebih baik lagi dan bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi,” pintanya. (nic/als)

Jadwal Clear, BU Mulai Gagas Uji Tanding BANYUWANGI - Kepastian jadwal kompetisi Divisi III regional Jawa Timur membuat manajemen dan skuad Banyuwangi United (BU) bergairah. Menyambut kick off kompetisi paling dasar di Liga Indonesia tersebut, tim yang diasuh duet pelatih Budi-Syafii itu mulai mematenkan agenda persiapan menuju pertandingan regular mendatang. Ketua pengkab PSSI Banyuwangi Mohamad Kayun Rasyid Sholeh menuturkan adanya titik jelas kompetisi Divisi III memberikan suasana berbeda di tim. Pelatih dan pemain mulai bisa bersinergi dalam melahap menu latihan yang diberikan.

“Setidaknya program latihan bisa disusun dengan lebih cermat,” tuturnya. Salah satu program yang akan dijalankan BU adalah pertandingan uji coba. Dengan komposisi pemain under 21 tahun, sejauh ini manajemen tim masih memilih calon lawan yang bisa diajak untuk beruji tanding dengan tim binaannya tersebut. Soal calon lawan di kompetisi mendatang, Kayun memprediksi tim yang tergabung di grup bersama BU tidak akan lepas dari zona tapal kuda. Tim asal Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo akan menjadi calon lawan yang akan dihadapi oleh tim muda asal Banyuwangi tersebut.

Senada dengan Kayun, Sekretaris PSSI Banyuwangi Mohamad Khairul Abbas mengaku masih menunggu kabar lebih lanjut tentang komposisi pembagian grup. Dia menduga bila tidak ada halangan minimal akhir bulan ini calon lawan yang akan dihadapi oleh timnya sudah bisa diketahui. Terkait target sendiri, Abbas tidak ingin terlalu jauh membenani timnya dengan target tinggi. Minimal sebagia target awal Banyuwangi United bisa lolos dari dua penyisihan fase grup. “Kalau mau tinggi ya tentunya ingin sampai level Jawa Timur dan menembus nasional,” ujarnya. (nic/als)

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

TARGET LOLOS FASE GRUP: Calon pemain BU saat seleksi di Stadion Diponegoro Banyuwangi pekan lalu.


Senin 16 September 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Panwaslu Siap Menertibkan Baliho n SATU DESA... Sambungan dari Hal 25

“Kita masih menunggu keputusan KPU bersama pemerintah daerah yang mengatur zonasi ini,” cetusnya. Dalam peraturan itu juga diatur tempat yang terlarang untuk dibuat tempat alat peraga. Tempat terlarang pemasangan

baliho parpol antara lain tempat ibadah, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, tempat pendidikan, jalan protokol, serta jalan bebas hambatan. “Sarana dan prasarana publik, taman, dan pepohonan juga tidak boleh dipasangi alat peraga kampanye,” bebernya. Sementara itu, ketua KPU

Banyuwangi Syamsul Arifin, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan segera mengatur zonasi baliho kampanye ini bersama Pemkab Banyuwangi. “Kita akan segera undang pemkab untuk menentukan zonasi ini, rencana minggu-minggu ini,” katanya. Menurut Syamsul, Peraturan KPU nomor 15 tahun 2013 hasil

perubahan Peraturan KPU No 1 tahun 2013, mulai diundangkan sejak 27 Agustus 2013 lalu. Sesuai dengan aturan, peraturan ini akan mulai berlaku setelah satu bulan peraturan ini diundangkan. “Kalau diundangkan sejak 27 Agustus 2013, maka peraturan ini mulai berlaku pada 27 September 2013 mendatang,” ujarnya.

Budaya Lokal Diberi Tempat Terhormat n SEMALAM... Sambungan dari Hal 25

Sejumlah lagu yang kini tengah hits di Bumi Blambangan pun didendangkan. Mulai lagu berjudul “Selawase”, “Tutupe Wirang”, “Getun”, “Gundo Latar”, dan lain-lain. Rina, 31, seorang penonton asal Glagah mengaku sengaja datang ke kawasan Taman Blambangan untuk menyaksikan pergelaran seni terse-

but. Menurut dia, selain bisa mengusir jenuh, dengan menyaksikan pentas seni tersebut berarti dia bisa sedikit berperan melestarikan kesenian asli Banyuwangi. “Dengan menonton, berarti menghargai kesenian daerah sendiri,” ujarnya. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir di lokasi pertunjukan mengatakan, Pemkab terus berkomitmen membangun kabupaten bertajuk Sunrise of Java ini.

Namun demikian, Bupati Anas menegaskan pihaknya akan memberi tempat terhormat bagi kesenian lokal Banyuwangi. “Budaya lokal perlu diberi tempat terhormat seperti di Alun-Alun (Taman Blambangan) ini,” ujarnya. Anas menambahkan, pembangunan di segala sektor terus digalakkan. Baik pembangunan fisik maupun nonfisik. Misalnya pembangunan Waduk Bajulmati, di Kecamatan

Wongsorejo; Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) di Kecamatan Kabat, serta perbaikan jalan-jalan pedesaan. Tetapi di sisi lain, Pemkab tidak ingin menenggelamkan budaya lokal Banyuwangi di tengah kemajuan yang telah dicapai tersebut. “Banyuwangi boleh maju, tetapi budaya Banyuwangi tidak boleh tergilas. Ekonomi terus kita bangun, tetapi budaya Banyuwangi tidak boleh tenggelam,” cetusnya. (sgt/bay)

Tidak Ada yang Mencurigakan n TURIS... Sambungan dari Hal 25

Waspada menyampaikan, penyeberangan Ketapang sampai saat ini berjalan normal. Aksi demo yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) sehari sebelumnya, tidak berpengaruh terhadap penyeberangan. “Semuanya normal,” katanya. Bahkan, lanjut dia, saat FPI menggelar doa bersama, orasi, dan berencana akan menyeberang ke Bali pada Sabtu (14/9) lalu, penyeberangan di pelabuhan tetap berjalan seperti

biasa. “Enam dermaga dan 35 unit kapal tetap beroperasi seperti hari-hari biasa,” katanya. Penyeberangan yang berlangsung normal, kata dia, berkat kesigapan dari aparat kepolisian bersama TNI. Petugas keamanan telah mengamankan penuh dan mengatur alur lalu lintas, sehingga pelabuhan penyeberangan tidak berpengaruh. “Pelabuhan dijaga terus oleh polisi,” sebutnya. Sementara itu, sebanyak satu peleton anggota kepolisian disiagakan di pelabuhan Ketapang hingga kemarin. Mereka

ditugaskan untuk menjaga kawasan pelabuhan dan sekitarnya. “Satu peleton kita tempatkan di pelabuhan,” cetus Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo. Selain menempatkan satu peleton personel di pelabuhan, satu kompi pasukan juga disiagakan di Polres Banyuwangi. Pasukan yang siap di polres itu akan diterjunkan bila kondisi keamanan kurang kondusif. “Kita terus pantau keamanan di pelabuhan,” kata Kompol Sujarwo. Untuk personel yang ditempatkan di pelabuhan, kata Sujarwo,

bertugas di sejumlah titik yang sudah ditentukan. Selain itu, mereka juga bertugas memeriksa identitas dan barang yang dibawa oleh warga yang akan menyeberang ke Bali. “Sampai saat ini belum ada yang mencurigakan,” imbuhnya. Kabag Ops polres ini membantah berita yang sempat beredar kalau ada anggota FPI yang mencoba menyusup ke Bali. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ada anggota FPI masuk ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang. “Tidak ada (FPI) yang masuk ke Bali,” katanya. (abi/bay)

Alat Tangkap Pakai Gill Net Millenium n PEMBANGUNAN... Sambungan dari Hal 36

Produksi ikan yang berasal dari penangkapan di laut pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 80,55 ton atau 1,34% dari 6.011,55 ton pada tahun 2011 menjadi 6.092,10 ton pada tahun 2012 yang berarti target terealisir sebesar 1,34 % dari target kenaikan 2%. Sehingga capaian kinerjanya sebesar 67% dan masuk kategori cukup berhasil. Salah satu penyebab meningkatnya produksi tangkap jika dibandingkan produksi tahun 2011 yaitu adanya penggunaan alat tangkap yang produktif dan ramah lingkungan seperti; alat tangkap berupa gill net millenium. Sedangkan peningkatan produksi budidaya tambak pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 80,145 ton atau 2,94 %, yaitu dari 2.725,4 ton pada tahun 2011 menjadi ton 2.805,545 ton pada tahun 2012. ini berarti target terealisir hanya 2,94% dari target kenaikan 10%. Sehingga capaian kinerjanya sebesar 29,4% dan masuk kategori tidak berhasil. Ketidakberhasilan pencapaian target indikator peningkatan produksi budidaya tambak karena banyaknya tambak yang dalam konsidi idle (tidak operasional) dan masih ditemukannya penyakit Myo Necrosis Virus dan Taura Syndrome Virus dimana penyakit ini berpotensi pada naiknya angka kematian pada udang sehingga menyebabkan produksi menurun (tidak stabil) ini sering terjadi di Kecamatan Jangkar, Panarukan, dan Banyuputih. Untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu dilakukannya manajemen kualitas air dengan menggunakan pre biotik dan disinfektan (penggunaan kaporit), melakukan uji laboratorium perairan di Kabupaten Situbondo tentang

kualitas air di tambak untuk meningkatkan minat para investor agar mau menanamkan sahamnya di bidang budidaya tambak. Dan untuk mengatasi banyaknya tambak yang idle (tidak operasional) yaitu dengan membuat saluran-saluran tersier ke tambak-tambak idle di Kabupaten Situbondo. Usaha budidaya tambak dilaksanakan di Kecamatan Suboh, Mlandingan, Bungatan, Kendit, Panarukan, Mangaran, Kapongan, Arjasa, Kapongan, Jangkar, dan Banyuputih, dengan komoditas yang di budidayakan adalah udang windu, udang vanamei, bandeng, rumput laut, mujair dan kepiting. Untuk peningkatan produksi ikan yang berasal dari budidaya ikan di kolam pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 9,092 ton atau 4,00 %. Yaitu, dari 224,903 ton pada tahun 2011 menjadi 233,995 ton pada tahun 2012 yang berarti target terealisir hanya 4,00% dari target kenaikan 10% sehingga capaian kinerjanya sebesar 40 % dan masuk kategori tidak berhasil. Ketidakberhasilan pencapaian target indikator peningkatan produksi budidaya di kolam disebabkan karena kurangnya skill dan pengetahuan bagi pembudidaya pemula tentang bagaimana cara membudidayakan ikan yang benar serta kurangnya pembinaan bagi pembudidaya pemula. Cara mengatasinya dengan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pembudidaya ikan. Untuk Produksi rumput laut (Eucheuma cottoni) mengalami penurunan produksi sebesar 2.507,861 ton atau minus 96,78 % yaitu dari 2.591,25 ton pada pada tahun 2011 menjadi 83,389 ton pada tahun 2012 yang berarti target terealisir minus 96,78 % dari target kenaikan 10 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar minus

967,80 % dan masuk kategori tidak berhasil). Dari budidaya di karamba jaring apung pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 3,04 ton atau 23,19 % yaitu dari 13,11 ton pada tahun 2011 menjadi pada 16,15 ton pada tahun 2012 yang berarti target terealisir 23,19 % dari target kenaikan 10 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 231,90 % dan masuk kategori sangat berhasil. Peningkatan produksi ikan hasil budidaya di Karamba Jaringan Apung karena bertambahnya data unit usaha melalui kegiatan bantuan keramba jaring apung (KJA) dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) RI sebanyak 4 unit dan demfarm dari KKP RI sebanyak 2 unit. Produksi benih air laut/payau pada tahun 2012 mengalami peningkatan produksi sebesar 2.132.055.000 ekor atau 312,31% yaitu dari 682.675.000 ekor pada tahun 2011 menjadi 2.814.730.000 pada tahun 2012 yang berarti target terealisir sebesar 312,31% dari target kenaikan 10%, sehingga capaian kinerjanya 3.123,1% dan masuk kategori sangat berhasil. Produksi benih air tawar pada tahun 2012 mengalami penurunan produksi sebesar 8.988.200 ekor atau minus 78,14 % yaitu dari 11.503.320 ekor pada tahun 2011 menjadi 2.515.120 ekor pada tahun 2012, yang berarti target terealisasi sebesar minus 78,14 % dari target kenaikan 10% sehingga capaian kinerjanya minus 781,4 % (tidak berhasil). Ketidakberhasilan indikator peningkatan produksi benih air tawar karena Jumlah Unit Pembenihan Rakyat di Kabupaten Situbondo masih belum berkembang dengan baik serta kualitas induk yang tersedia kurang bagus. (pri/advetorial/bersambung)

Siap Kumpulkan Koleksi Lagu Banyuwangi n RUMAH... Sambungan dari Hal 25

Salah satunya adalah foto kapal berukuran besar yang menambatkan jangkar tak jauh dari bibir Pantai Boom, Banyuwangi. Dalam foto itu terlihat jelas ratusan warga yang mengenakan pakaian warna putih menyemut di kawasan Pantai Boom. Beberapa di antaranya tampak berdiri di tepi pantai, sedangkan puluhan warga yang lain terlihat menunggang perahu kecil menuju kapal lain yang ukurannya jauh lebih besar. Di saat bersamaan, beberapa warga lain terlihat sudah berada di atas kapal berukuran besar tersebut. Belakangan diketahui, momen dalam foto itu adalah pemberangkatan jamaah haji Banyuwangi yang hendak diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah tahun 1924 silam. Pemandangan yang terekam dalam salah satu foto lain tidak kalah mencengangkan. Dalam foto tersebut tampak kawasan Simpang Lima Banyuwangi. Tidak seperti saat ini, dalam foto yang diambil tahun 1920-an itu tampak kawasan Simpang Lima masih lengang dari lalu-lintas kendaraan bermotor. Itulah sekilas gambaran Banyuwangi tempo dulu yang

kami dapati di dalam rumah sederhana yang kini dijadikan Museum Sukowidi tersebut. Museum yang didirikan dan dikelola secara swadaya oleh Komunitas Pencinta Sejarah Blambangan (Koseba) itu, ternyata sudah dibuka sejak 18 Mei 2013. “Museum ini kami buka bertepatan dengan Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei,” ujar Ira Rahmawati, pemilik rumah yang sekaligus anggota Koseba. Ira terang-terangan mengaku, museum yang dikelola itu belum memenuhi standar museum. Namun demikian, perempuan berjilbab ini tetap berusaha mempertahankan museum kebanggaan komunitasnya. “Intinya kami ingin berbuat. Sayang kalau koleksi foto sejarah Banyuwangi yang kami punya hanya disimpan. Dengan dipajang di museum ini, orang lain yang ingin tahu sejarah Banyuwangi bisa mendapat referensi,” kata dia. Uniknya, selain memajang foto, pengelola Museum Sukowidi juga memiliki sejumlah foto lain yang disimpan dalam bentuk soft copy. Pengunjung bisa melihat file foto yang belum dicetak tersebut melalui layar laptop. Tidak hanya itu, buku-buku sejarah dan budaya Banyuwangi juga bisa kita

jumpai dan dibaca di museum tersebut. “Sebagian foto dan buku kami peroleh dari sumbangan warga yang peduli. Pada umumnya, foto yang disumbangkan adalah foto-foto reproduksi. Sebagian foto yang usianya di atas 50 tahun, kami peroleh dengan cara menjelajah internet. Foto yang usianya 50 tahun lebih, hak patennya sudah tidak berlaku. Jadi bisa kami unduh,” bebernya. Selain foto dan buku, Museum Sukowidi juga memajang reproduksi empat lukisan Candi Macan Putih karya Johannes Muller. Reproduksi lukisan tahun 1859, itu merupakan sumbangan seorang pakar sejarah, yakni Dr Sri Margana. Margana mengirimkan reproduksi lukisan tersebut saat dia berkunjung ke negeri Kincir Angin, Belanda, beberapa waktu yang lalu. Meski dikelola tanpa anggaran pemerintah, Koseba tidak memasang tarif untuk warga yang mengunjungi Museum Sukowidi. Artinya, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk ke museum tersebut. “Warga bisa mengunjungi Museum Sukowidi secara gratis. Namun untuk sementara, museum ini kami buka secara on call. Sebelum datang, calon pengunjung harus mengontak kami melalui akun facebook Koseba

atau di nomor telepon seluler 081330106304,” cetus Ira. Masih menurut Ira, konsep museum yang didirikan di rumah keluarga besarnya itu adalah museum ramah. Museum yang memberikan kenyamanan kepada pengunjung. “Museum ini bisa dikategorikan museum indie. Museum yang dikelola secara swadaya, tetapi kami harapkan memberikan manfaat bagi orang banyak. Kalau ada grup band indie, kenapa tidak ada museum indie,” jlentrehnya seraya tersenyum. Nah, keberadaan Museum Sukowidi perlahan namun pasti mulai menarik atensi masyarakat Banyuwangi. Tidak sedikit kalangan siswa, mahasiswa, bahkan masyarakat umum yang ingin tahu sejarah Banyuwangi memanfaatkan museum tersebut. Bahkan, beberapa hari yang lalu para finalis Pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi 2013, juga berkunjung ke museum tersebut. Seorang anggota Koseba, Taufik RB menambahkan, pihaknya berencana mengumpulkan koleksi lagu-lagu Banyuwangi tempo dulu untuk dijadikan koleksi Museum Sukowidi. “Kami berencana mengumpulkan lagu-lagu Banyuwangi untuk dijadikan koleksi museum ini,” pungkasnya. (bay)

Sebelum diperlakukan aturan ini, kata Syamsul, memang perlu ada sosialisasi pada para pimpinan parpol dan caleg. Makanya, KPU perlu mengundang bersamaan dengan

penentuan zonasi bersama pemkab. “Kalau sudah resmi diundangkan, maka peraturan ini harus diterapkan,” cetusnya. Ditanya banyaknya baliho milik para caleg yang kini sudah

terpasang di sejumlah tepi jalan dan tempat strategis, Syamsul menyebut semua itu menjadi tanggung jawab dari Panwaslu untuk menertibkan. “Panwaslu harus menertibkan,” tegasnya. (abi/bay)

Sehari 140 Kali Manuver Pesawat n BANDARA... Sambungan dari Hal 25

Lebih dari 1.600, petugas menara tidak lagi memadai untuk mengatur dan mengawasi lalu lintas udara. Sementara, panjang runway Bandara Blimbingsari sudah mencapai 1.800 meter. Untuk Bandara yang memiliki landasan pacu di atas 1.600 meter, tower pengawas LLU harus dibangun empat lantai. “Menara yang sedang dibangun, tingginya empat lantai,” kata Andy. Dengan bangunan empat lantai itu, jelas Andy, maka pengawas tower bisa leluasa mengawasi dan mengatur LLU

dengan panjang runway 1.800 meter. Sesuai aturan yang berlaku, menara dengan empat lantai itu bisa mengawasi dan mengatur lalu lintas udara bandara dengan panjang run way di bawah 3.000 meter. “Kalau panjang run way Bandara Blimbingsari lebih dari 3000 meter, maka harus dibangun lagi menara pengawas yang lebih tinggi lagi,” jelas Andy. Andy menjelaskan, walau penerbangan komersial di Bandara Blimbingsari baru hanya ada satu, namun traffic penerbangan sangat padat. Dalam sehari mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00, pergerakan pesawat di Bandara Blimbingsari menca-

pai 110 hingga 140 kali. Angka pergerakan pesawat itu cukup padat dibandingkan bandara type Banyuwangi. Untuk Jawa Timur, pergerakan pesawat di bandara Banyuwangi terpadat setelah bandara Juanda Surabaya. “Pergerakan bandara Abdul Rachman Saleh Malang saja, kalah padat dengan Bandara Banyuwangi,” tegas Andy. Tahun lalu, Bandara Blimbingsari selain memperpanjang run way juga menambah luas apron pesawat, runway lighting, dan pembangunan area parkir. “Pembangunan menara pengawas LLU itu menggunakan dana APBN 2013,” tambahnya. (afi/bay)

Semua Korban Warga Kalibaru n BESOK... Sambungan dari Hal 27

Keempat korban meninggal adalah Rofik, 27, Munawar, 25, dan Zainal Abidin, 27. Ketiganya warga Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis. Satu lagi bernama Imron, warga Dusun Terongan, Desa Kabunrejo, Ke-

camatan Kalibaru. Seorang lagi warga Kecamatan Kalisat, Jember, bernama Surahman, juga dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan kendaraan yang mengantar pulang kerja para karyawan tersebut. Selain menyebabkan lima orang meninggal dunia, kecelakaan kendaraan roda empat itu

juga mengakibatkan delapan penumpang lain mengalami luka ringan hingga harus dirawat di rumah sakit setempat. Delapan orang yang semuanya adalah warga Kecamatan Kalibaru itu adalah Bahrudin, Paidi, Supri, Baihaqi, Sofyan, Junaidi, Usman, dan Haris. (azi/aif )

Versi Lembaga Survei LKP n ELEKTABILITAS... Sambungan dari Hal 25 Namun ada yang menarik dari survei kami, ternyata elektabilitas Pak Wiranto pun melejit melewati capres lainnya, yakni berada di urutan kedua,” kata CEO LKP Usman Rachman, dalam konferensi pers bertajuk ‘Indikator Cuaca Politik Indonesia antara Konvensi Versus Deklarasi dan Dinamika Elektabilitas Partai dan Capres’ di Jakarta Sabtu lalu (14/9). Menurut Usman, hasil survei nasional yang dilakukan oleh lembaganya itu dilakukan pada 12-18 Agustus 2013 di 33 provinsi, dengan mengambil sampel sebanyak 450 responden melalui teknik multistage random sampling. Ambang kesalahan (margin of error) dari survei ini sekitar 4,6 persen, dan level of confidence sebesar 95 persen. “Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan telepon dengan responden dan berpedoman pada kuesioner,” jelas Usman. Selain Jokowi dan Wiranto yang mendapat suara 19,6 persen dan 18,5 persen, di tempat berikutnya diisi oleh Prabowo Subianto (15,4 persen), Jusuf Kalla (7,6 persen), Aburizal Bakrie (7,3 persen), dan Ketum PDIP Megawati berada di urutan keenam dengan 6,1 persen. Tidak hanya tampil meroket secara personal, ternyata jika seluruh pasangan capres-cawapres sudah terbentuk, maka pasangan dari Hanura, Wiranto-Hary Tanoesudibjo (Win-HT) juga berada di nomor urut dua dengan persentase 30,4 persen. Pasangan yang mengklaim sebagai pasangan Nusantara itu membayangi pasangan Megawati-

Jokowi yang berada di posisi puncak dengan suara 30,7 persen. “Tidak hanya Pak Wiranto yang namanya meroket, kalau disurvei berdasarkan pasangan, maka Win-HT juga ikut meroket membayangi pasangan Ibu Mega dan Jokowi,” jelas Usman. Meroketnya pasangan Win-HT ini, kata Usman, lebih disebabkan adanya deklarasi lebih awal yang dilakukan oleh pasangan caprescawapres dari Partai Hanura ini. “Selain itu bantuan media massa yang terus memublikasikan pasangan ini, ternyata sangat ampuh untuk menyedot perhatian publik,” tandasnya. Dampak lain dari peristiwa deklarasi Win-HT adalah melambungnya elektabilitas suara Partai Hanura di pemilu legislatif dengan suara mencapai 10,9 persen. Sedangkan Partai Golkar di urutan pertama dengan 15,9 persen, dan PDIP 15,2 persen. Disusul Partai Gerindra dengan 10,2 persen, lalu Partai Demokrat 8,9 persen, kemudian Nasdem dengan 4,8 persen. Di bawahnya ada PPP, PAN,

PKS, yang masing-masing berada di kisaran 3,5 persen atau tetap lolos di ambang batas parliementary threshold. Sementara itu, meroketnya elektabilitas capres Hanura Wiranto di survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP) yang menempatkan di urutan kedua dibawah satu tingkat nama Joko Widodo dinilai oleh pengamat komunikasi politik dari Universitas Tarumanegara, Eko Harry Susanto adalah hal yang wajar. “Wajar jika tingkat popularitas Wiranto meningkat. Hal itu seiring dengan deklarasi capres Hanura ini berpasangan dengan Hari Tanoe sebagai cawapres,” ucap Eko. Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR RI Sarifudin Sudding menegaskan, bahwa peningkatan elektabilitas pasangan Win-HT maupun suara partai Hanura di pileg 2014 di survei LKP, bukan hanya sekadar pencitraan lewat media massa. Namun, hasil dari kerja keras dan keseriusan pimpinan dan kader partai. (adv)


36

Senin 16 September 2013

Tiga Tahun Duet Kepemimpinan Dadang Wigiarto-Rachmad Membangun Situbondo (4)

Pembangunan Juga Diarahkan Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Situbondo merupakan kabupaten yang memiliki potensi kelautan dan perikanan besar. Itu meliputi pembenihan, budidaya air payau, budidaya laut, penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan. KABUPATEN Situbondo memiliki 13 kecamatan yang berpantai. Total panjang pantai adalah ± 168 km. Berdasarkan pada potensi sumber daya alam yang ada maka pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo mengusahakan potensi kelautan dan perikanan menjadi berbagai kegiatan ekonomi yang dipacu melalui

peningkatan investasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Ini dilakukan agar mampu memberikan sumbangan lebih besar pada upaya pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo Tahun 2010-2013 diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pelaku usaha pembudidaya ikan dan pelaku usaha pengolah hasil perikanan Sasaran yang akan dicapai dalam urusan perikanan dan kelautan, yaitu: ”Meningkatnya produksi perikanan tangkap, budidaya dan olahan produk perikanan, Meningkatnya peran masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan.“

EDY SUPRIYONO/RaBa

PEDULI: Bupati Dadang meninjau kapal latih untuk sarana siswa SMKN 1 Banyuputih yang dididik memiliki kompetensi di bidang kelautan.

Indikator ini menggambarkan upaya Pemerintah Situbondo dalam meningkatkan kualitas ekosistem

perairan melalui penanaman hutan mangrove. Usaha kegiatan rehabilitasi jalur hijau pesisir melalui pengadaan

dan penanaman mangrove di Situbondo pada tahun 2012 dilaksanakan di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, sebanyak 15.000 pohon, jika dibandingkan dengan target sebesar 20.000 maka capaian kinerjanya sebesar 75 % (berhasil). Pemkab Situbondo berhasil meningkatkan kawasan konservasi laut melalui pembangunan kawasan konservasi laut. Kawasan konservasi yaitu daerah atau suatu wilayah dimana merupakan tempat yang dilindungi baik lingkungan mapun habitat yang ada di dalamnya agar tetap lestari. Upaya kegiatan meningkatnya kawasan konservasi laut ini melalui Pembangunan Pos Informasi Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 1 unit dan dilaksanakan di Desa/Kecamatan Bungatan. Target luas kawasan konservasi terumbu

karang tahun 2012 sebanyak 195 ha, terealisir 195 Ha, capaian kinerja sebesar 100% (sangat berhasil). Untuk prosentase meningkatnya produksi perikanan tangkap dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana perikanan serta peningkatan sumber daya perikanan. Usaha penangkapan ikan di laut menyebar di semua kecamatan dan desa-desa pantai, kurang lebih ada 30 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sebagai konsentrasi nelayan. Hasil penangkapan ikan di laut antara lain ikan petek, ikan belaso, ikan bambangan, ikan kerapu, ikan kakap, ikan kurisi, ikan cucut, ikan pari, ikan bawal, ikan layang, ikan selar, ikan belanak, ikan teri, ikan lemuru, ikan kembung, ikan tongkol, rajungan, ketiping, cumi-cumi, ikan manyung, ikan layur, dan udang n Baca Pembangunan...Hal 35

Tergiur Rumah Murah, Rp 6,5 Juta Amblas EDY SUPRIYONO/RaBa

NYAMAN: Lokasi pusat kuliner makanan khas Situbondo berada di sebelah barat Kantor Pegadaian.

Giliran Gelar Kuliner Makanan Khas SITUBONDO - Pemkab Situbondo terus berusaha menggenjot pertumbuhan usaha ekonomi kecil menengah. Salah satunya dengan memberikan sarana untuk keberlangsungan tempat usaha mereka. Adalah pusat gelar kuliner makanan khas Situbondo yang keberadaannya diresmikan Bupati Dadang Wigiarto, Sabtu malam (14/9). Di tempat yang berlokasi tepat di sebelah barat Kantor Pegadaian Situbondo itu menyediakan segala macam makanan dan minuman khas Situbondo. Kawasan gelar pusat kuliner makanan khas Situbondo ini semakin menampah panjang deretan kawasan yang disediakan pemkab untuk menumbuhkan iklim usaha dari sektor ekonomi kecil menengah. Di-

harapkan, tempat ini kian menghidupkan usaha mereka. Sehingga, lambat laun mampu kian mensejahterakan kehidupan ekonominya. Sebelum kawasan gelar pusat kuliner makanan khas Situbondo, Pemkab Situbondo terlebih dahulu menata para PKL (pedagang kaki lima) yang berada di Alun-alun Situbondo. Kini, tempat tersebut menjadi kawasan yang begitu hidup transaksi jual-belinya sejak pagi hingga malam karena berada di kawasan strategis. Selanjutnya, Pemkab Situbondo membuat pasar seni dan pusat oleh-oleh khas Situbondo yang ada di Jalan Basuki Rachmat, Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji. Dilanjutkan kemudian menata para PKL yang ada di sepanjang tepi

bantaran sungai Jalan Sucipto hingga ke Olean. Di lokasi taman Dam Sluice juga akan dibangun sarana serupa. Selain untuk memberikan ruang kepada para pedagang dan pengusaha kecil lainnya, pemberian fasilitas tempat usaha merupakan bentuk penataan wilayah kota yang lebih berestitika. Salah satu kelebihan tempat-tempat yang dibangun Pemkab ini adalah juga mengutamakan keindahan. “Karena Bapak Bupati (Dadang Wigiarto) menginginkan keberadaan PKL dengan penataan kota harus bersinergi. Makanya, kian pesatnya pertumbuhan usaha kecil di Situbondo, harus dibarengi dengan langkah menata mereka,” ujar Kadis Bina Marga dan Pengairan Daerah, Yoyok Mulyadi. (pri/als)

SITUBONDO - Kasus penipuan bermodus jual-beli rumah kembali terjadi di KOta Santri. Kali ini korbannya adalah Siti Wintiyah, warga Paraaman, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo. Siti Wintiyah melaporkan MT, asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, karena merasa dikibuli saat membeli rumah yang ditawarkan terlapor. Kepada polisi, korban mengaku telah melakukan transaksi jual-beli rumah yang terletak di Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan. Sebelumnya, sebuah rumah yang diketahui merupakan rumah penampungan korban banjir tersebut ditawarkan pria 58 tahun kepada korban dengan harga murah. Usai melihat rumah yang ditawarkan dengan harga murah itu, korban langsung tergiur dan sepakat membelinya. Rumah

penampungan korban banjir itu akhirnya terjual dengan harga sebesar Rp 6,5 juta kepada Siti Wintiyah. Nahas, beberapa hari kemudian, saat korban hendak menempati rumah yang baru dibelinya, ternyata ada seseorang yang mengaku pemilik rumah tersebut. Mendengar pengakuan dari orang lain, korban sempat mempertahankan rumah yang sudah dibelinya kepada MT. Merasa ada yang tidak beres, wanita berumur 47 tersebut menempuh jalur hukum dan melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan MT. “Sudah saya beli rumah itu. Tapi saat akan menempati, ternyata ada orang yang mengaku kalau rumah yang saya beli adalah rumahnya. Jadi, bisa saja yang saya laporkan ini menjual rumah orang lain,” terang Siti saat memberikan keterangan kepada

polisi Sabtu (14/9) lalu. Data yang berhasil dikumpulkan, sebelum melaporkan dugaan penipuan itu, korban sempat mencoba menghubungi terlapor guna menanyakan kejadian yang sebenarnya. Namun karena dianggap tidak ada jawaban yang dapat menyelesaikan kasus itu, perempuan ini pun melaporkan kasus tersebut. Dikonfirmasi, Kasubbag Humas Polres Situbondo AKP Wahyudi, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan bermodus menjual rumah milik orang lain yang dilakukan oleh MT. Saat ini, laporan tersebut masih dalam penyelidikan petugas. “Laporan tersebut dalam penyelidikan Sat Reskrim. Dalam waktu dekat sejumlah saksi termasuk terlapor akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” terang Wahyudi. (rri/als)

Info Pendidikan

Prihatin Laka, Klub CB Sosialisasi Lalin SITUBONDO - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas, baik di Situbondo maupun daerah lain, membuat klub motor asal Situbondo merasa terpanggil. Salah satunya adalah Cibas (CB Astra Situbondo). Untuk menekan angka laka lantas, mereka melakukan sosialisasi cara mengemudikan sepeda motor dengan baik dan aman. “Pengendara roda dua mendominasi tingginya kecelakaan di Situbondo maupun wilayah lain. Sehingga kami melakukan ini agar masyarakat selalu berhati-hati dan mengemudikan motor dengan benar,” kata Rico, salah seorang anggota klub Cibas. Klub beranggotakan sekitar 80 pemilik CB itu prihatin dengan tingginya angka kecelakaan yang masih terjadi. Menurut Rico, kecelakaan juga dapat di-

EDY SUPRIYONO/RaBa

FOTO BARENG: (Duduk Ki-ka) Sekda Syaifullah; Ny Hj Umi Kulsum, Bupati Dadang dan Kadispendik, Fathor Rakhman. (Berdiri ki-ka) guru pendamping, Retno HB; Siti Nur Khofifah, Juwita Khoirun Nisa dan Kepala SMKN 1 Panji, Dra Kumudawatie.

Bupati Tanya Oleh-oleh untuk Situbondo NUR HARIRI/RaBa

AKSI SOSIAL: Klub Cibas melintasi Jalan Wijaya Kusuma usai sosialisasi tertib berlalu lintas kemarin (15/9).

pengaruhi oleh kondisi sepeda yang tidak standar. “Kondisi sepeda harus tetap lengkap dan standar untuk mengurangi kecelakaan,” katanya. Pantauan koran ini, selama berkonvoi dan mensosialisa-

sikan cara mengemudi motor dengan baik, anggota klub Cibas juga mematuhi peraturan lalu lintas. Terlihat, motor CB mereka dilengkapi dua spion, serta memakai helm standar. (rri/als)

Gondol Rp 100 Juta, Istri Polisikan Suami SITUBONDO - Noning Suharti, ibu rumah tangga asal Jalan Sentana, Situbondo, melaporkan dugaan penelantaran yang dilakukan AM, suaminya sendiri, ke Mapolres Situbondo. Tidak hanya itu, AM juga dilaporkan membawa kabur uang miliknya sebesar Rp 100 juta. Insiden memilukan yang dialami wanita 39 tahun ini terjadi sejak Juli 2010 lalu. Saat itu, Noning yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemkab Situbondo itu tidak menyangka jika kepergian suaminya berlangsung lama. Nahas, sejak kepergian suaminya pada Juli 2010 itu, AM

yang tinggal di Jalan PB Sudirman tidak kunjung datang hingga korban merasa ditelantarkan. “Sejak tahun 2010 yang lalu,” ujar Noning saat memberikan keterangan kepada polisi kemarin (15/9). Data yang berhasil dikumpulkan, pria 45 tahun tersebut juga diduga telah membawa kabur uang miliknya sebesar Rp 100 juta. Uang tersebut disebutkan diambil AM dari rekening BCA milik Noning. Setelah suaminya tak kunjung pulang, PNS ini pun mulai mencari tahu keberadaan suaminya. Sayang, informasi yang didapat justri membuat korban terkejut

setengah mati. Konon, suaminya telah menikah lagi dengan wanita lain. Tidak terima dengan perlakuan suaminya itu, korban melaporkan dua kasus sekaligus. Yakni dugaan penelantaran dan penipuan yang dilakukan AM kepada dirinya. “Laporannya dugaan penelantaran dan pengambilan uang,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo kemarin (15/9). Berdasar laporan korban, pihak kepolisian akan menyelidiki dan segera memanggil terlapor untuk diperiksa. “Masih diselidiki petugas,” kata AKP Wahyudi. (rri/als)

Temui Dua Siswa yang Menjadi Duta Asean Vocational Camp 2013 SITUBONDO - Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa, dua siswi SMKN 1 Panji, Situbondo yang menjadi salah satu duta Indonesia dalam peserta Asean Vocational Camp 2013 di Thailand mendapat kesempatan bertemu langsung Bupati Dadang Wigiarto belum lama ini. Bupati Dadang dan tampak begitu mengapresiasi prestasi mereka. Dalam pertemuan yang dilakukan di teras belakang pendapa kabupaten tersebut, Bupati Dadang Wigiarto sempat menanyakan oleh-oleh apa yang bisa diberikan untuk Situbondo setelah mengikuti Asean Vocational Camp 2013 di Thailand. Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa memiliki obsesi yang tidak kecil. Dengan bantuan guru pendampingnya dalam bidang seni tari, keduanya ingin mengawinkan budaya dari sejumlah tarian dari bangsa yang hadir dalam Asean Vocational Camp 2013. Caranya, mengadopsi bagianbagian kecil-kecil yang memang memungkinkan untuk diadopsi. “Sehingga nanti akan memunculkan tarian baru yang memperkaya keanekaragaman tarian di Situbondo. Minimal dengan melihat tarian ini, saya akan teringat bahwa tarian tersebut

AKRAB: Bupati Dadang Wigiarto dan Ny Umi Kulsum berbincang bersama Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa di pendapa kabupaten.

EDY SUPRIYONO/RaBa

terinspirasi dari kegiatan Asean Vocational Camp 2013,” terang Juwita. Bupati Dadang Wigiarto mengungkapkan, saling mengenalkan dan tukar budaya lewat Asean Vocational Camp 2013 dinilai akan membawa dampak yang sangat positif. Sebab, mereka kemudian tidak hanya mengetahui budaya bangsanya sendiri. Tapi juga bangsa-bangsa lain. Apalagi, dalam sebuah budaya bisa dipastikan ada persamaan nilai-nilai universal yang harus dijunjung dan dihormati bersama. “Selain itu itu, Asean Vocational Camp 2013 merupakan ajang meningkatkan kreatifitas siswa,” imbuh bupati. Apalagi, lanjut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo ter-

sebut, - Siti Nur Khofifah dan Juwita Khoirun Nisa serta guru-guru yang mendampinginya adalah kan pelaku seni budaya. Sehingga akan secara langsung memiliki pemahaman yang utuh saat melihat sebuah pegalaran seni budaya antar negara. Yang cukup mengagumkan, kata Bupati, dua siswi SMKN 1 Panji tersebut ternyata mereka sudah bisa menilai bahwa seni bidaya yang ditampilkan oleh kontingan Indonesia jauh lebih memiliki identitas dibandingkan bangsa lain. “Saya bersukur jika nanti benar-benar bisa ada tarian yang tercipta dari mengadopsi budayabudaya siswa negara lain yang hadir dalam Asean Vocational Camp 2013,” pungkas Bupati. (pri/adv/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.