Radar Banyuwangi 16 Oktober 2013

Page 1

RABU 16 OKTOBER

HAJI

Lempar Jumrah Aqabah SELURUH jamaah haji Banyuwangi telah berada di Mina pada Selasa pagi (15/10). Sehari sebelumnya, mereka melakukan wukuf di Arafah, lalu Laporan dari Makkah mabit (bermalam sejenak) di Muzdalifah. Dari Muzda lifah, jamaah mengambil kerikil untuk keperluan lempar jumrah di Mina. Sementara itu, hari pertama di Mina, jamaah lang sung me lakukan lempar jumrah pertama, Oleh yaitu di Aqabah. H. Latief Harun De ngan berjalan Pembimbing KBIH kaki sejauh tiga kiSabilillah lometer dari tenda penginapan menuju jamarat, jamaah melaluinya dengan semangat meski jalanan padat dan kelelahan setelah melakukan berbagai ritual puncak haji. Usai melempar jumrah Aqabah, jamaah langsung kembali ke tenda penginapan untuk beristirahat. Namun, sebagian jamaah ada yang memilih tarwiyah, alias langsung melakukan tawaf ifadah di Masjidilharam, Makkah. (*/c1/bay)

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Sembelih Ribuan Ternak BANYUWANGI - Hari Raya Idul Adha disambut gembira umat Islam di Bumi Blambangan kemarin (15/10). Seluruh masjid, musala, dan lapangan di segenap penjuru Kabupaten Banyuwangi dipadati jamaah salat Idul Adha pagi kemarin.

Setelah menunaikan salat Id, mereka menyembelih ternak kurban di lingkungan masing-masing. Selanjutnya, daging ternak kurban tersebut dibagikan kepada yang berhak menerima n

Penyembelihan Ternak Kurban di Banyuwangi LDII Banyuwangi 124 sapi, 113 kambing LAZIS Muhammadiyah BWI 40 sapi, 46 kambing LAZIS NU Banyuwangi 5 sapi Polres Banyuwangi 4 sapi, 39 kambing Masjid Agung Baiturrahman 8 sapi, 19 kambing Stikes Banyuwangi 2 sapi, 2 kambing

Masjid PB Sudirman Kebalenan Indah 4 Sapi, 14 Kambing Musala Perum Pemda BWI 1 Sapi, 8 Kambing Musala Al Ikhlas Sobo 2 Sapi, 3 Kambing Masjid Ar Raudhah, Sukowidi 2 Sapi, 1 Kambing SMA PGRI 1 Giri 2 sapi SMPN 1 Giri 7 sapi, 14 kambing

Baca Sembelih...Hal 35

Takbir Keliling Mirip Karnaval CLURING - Warga Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, punya cara menarik dalam memeriahkan malam takbir Hari Raya Idul Adha Senin malam (14/10) lalu. Mereka menggelar tak bir keliling dengan rute satu kilometer dan me ngusung replika Kakbah dan replika hewan yang akan dikurbankan. Acara yang baru digelar kali pertama itu ternyata mendapat perhatian masyarakat. Sepanjang jalan yang dilewati, banyak warga yang

berjejer di pinggir jalan. “Kegiatan ini akan kita laksanakan setiap tahun,” cetus Kepala Desa (Kades) Cluring, Sunarto, kemarin (15/10). Kegiatan takbir tersebut start di Sirkuit Trembelang, Desa Cluring. Para peserta harus berjalan sampai finis di lapangan Desa Cluring yang berjarak sekitar satu kilometer. “Sepanjang perjalanan, pe serta mengumandangkan takbir,” kata Kades Sunarto. Takbir keliling itu dimulai sekitar pukul 19.15 dengan diawali pasukan pengibar bendera. Selanjutnya, peserta dari sejumlah SD dan SMP di wilayah Desa Cluring. Sejumlah dusun juga ada yang mengirim utusan n Baca Takbir...Hal 35

TEMUAN BAYI

Prematur dan Sudah Mati sejak Lahir BANYUWANGI - Ada perkembangan baru terkait temuan mayat bayi di sungai Dusun Kuniran, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Bayi terse but diduga belum waktunya lahir. Selain itu, bayi tersebut diduga kuat sudah meninggal sejak dilahirkan. Penegasan tersebut di sampaikan dokter fo rensik RSUD Blambangan Banyuwangi, dr. Solakhudin, usai mengotopsi mayat bayi yang diperkirakan masih berumur tujuh bulan kandungan itu. “Bayi yang meninggal itu masih sangat kecil,” terang dr. Solakhudin kemarin (15/10). Solakhudin mengaku sudah memeriksa bayi yang meninggal secara tragis itu. Hasil otopsi, jelas dia, ada empat kesimpulan yang diperoleh. “Bayi itu lahir secara prematur dan belum waktunya dilahirkan,” katanya n Baca Prematur...Hal 35

TRANSPORTASI

GALIH COKRO/RaBa

RAMAI: Sejumlah turis asing turun dari gerbong KA Mutiara Timur di Stasiun Banyuwangi Baru kemarin.

Tambah Satu Gerbong BANYUWANGI - Libur akhir pekan yang te rangkai libur Idul Adha 1434 Hijriah mengakibatkan pengguna moda transportasi kereta api (KA) naik signifikan. Tidak tanggungtanggung, selama libur panjang kali ini, jumlah pengguna jasa angkutan KA melonjak hingga 40 persen dibanding hari normal. Bahkan, KA jurusan Banyuwangi-Surabaya maupun sebaliknya dengan jadwal pemberangkatan kemarin (15/10) hingga hari ini (16/10) telah penuh. Beberapa di antaranya KA Logawa, KA Tawang Alun, KA Sri Tanjung dan KA Mutiara Timur siang, dan KA Mutiara Timur malam. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IX Jember sudah menambah satu rangkaian gerbong kereta tambahan kelas bisnis. Humas PT. KAI Daops IX Jember, Suprapto mengatakan, demi mengantisipasi lonjakan penumpang selama masa angkutan Idul Adha tahun ini, PT. KAI Daops IX menambah satu rangkaian gerbong KA kelas bisnis. Gerbong tambahan itu dipasang di KA Mutiara Timur n Baca Tambah...Hal 35

FOTO-GRAFIS: AGUS BAIHAQI-ZAKARIA/RaBa

TAKBIRAN: Warga mengusung patung sapi kurban berukuran besar di Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Senin malam (14/10) lalu. Berita terkait baca Hidayah Kurban halaman 28.

Gelar Tiban

Dapat Penghargaan Pemanfaatan Jalan

Berharap

Hujan Turun PURWOHARJO - Tradisi tiban kembali digelar warga Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo. Sebagian warga meyakini tradisi tahunan itu diadakan dalam rangka minta hujan kepada Tuhan setelah dilanda musim kemarau panjang. Para pemain tiban tersebut saling pukul menggunakan pecut atau cambuk yang terbuat dari lidi daun aren. Hebatnya, para petarung tiban itu tidak menggunakan pelindung sama sekali. Dada mereka dibiarkan terbuka tanpa sehelai kain alias telanjang dada. Meski dicambuk, para petarung hanya mesam-mesem sembari ber joget mengikuti irama khas musik tiban. Meski ada yang terluka, mereka tetap tampak menikmati per mainan tersebut. Sam bil terus berjoget, para pe ma in tiban tersebut berusaha mencari lawan adu ke tang kasan men cambuk. Alunan mu sik khas patrol semakin menyemarakkan tradisi tersebut n Baca Gelar...Hal 35

BANYUWANGI - Pada HUT ke-68 Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) 2013, Gubernur Jatim Soekarwo mem berikan kado istimewa ke pada rakyat Banyuwangi. Gubernur Jatim memberikan peng hargaan terbaik kedua terkait penyelenggaraan tertib pemanfaatan jalan kabupaten se-Jatim. Piala dan piagam penghargaan itu diserahkan Gubernur Soekar wo kepada Kepala Dinas Pe kerjaan Umum (PU) Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata

Baca Dapat...Hal 35

ISTIMEWA ABDUL AZIZ/RABA

SALING CAMBUK: Warga Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, menggelar tradisi tiban kemarin.

BERPRESTASI: Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan piala penghargaan kepada Kepala Dinas PU BMCKTR Banyuwangi Ir. Mujiono di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu (12/10) lalu.

Mengunjungi Kampung Pantaisari, Kelurahan Pakis, Banyuwangi

Daging 20 Kresek Dibagi untuk 78 KK Tidak semua warga Bumi Blambangan bisa menikmati daging di Hari Raya Idul Adha kali ini. Seperti dialami 78 kepala keluarga (KK) di RT 02, RW 03, Kampung Pantaisari, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. AGUS BAIHAQI, Banyuwangi WILAYAH RT 2, RW 3, Lingkungan Pantaisari, Kelurahan Pakis, termasuk daerah yang terpencil. Sebelah timur perkampungan yang dihuni sekitar 78 KK itu berupa lautan. Di bagian selatan, utara, dan barat, berupa sawah dan kebun kelapa. Menuju perkampungan tersebut, kita harus melewati jalan tanah.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mu jiono, pada resepsi HUT Jatim di Gedung Grahadi Sabtu (12/10) lalu. Selain piala dan piagam penghargaan, Gubernur Soekarwo juga memberikan reward berupa uang sebesar Rp 7,5 juta. Sedianya, penghargaan itu diberikan kepada Bupati Abdul lah Azwar Anas. Namun, ka rena Bupati Anas sedang menunaikan ibadah haji, penghargaan itu diberikan Kepala Dinas PU BMCKTR Mujiono n

Meski perumahan penduduk itu sebagian besar sudah besertifikat dan hak milik, tapi Pemkab Banyuwangi belum sempat memperbaiki jalan ke lokasi itu. “Kalau hujan biasanya banjir dan air masuk ke ru mah,” terang Boimin, warga RT 2, Lingkungan Pantaisari. Dari 78 KK yang ada di daerah tersebut, sebagian besar bangunan rumahnya sudah permanen. Tetapi, masih banyak yang berdinding gedek (anyaman bambu). “Warga di kampung ini sebagian besar buruh dan nelayan. Kalau tidak dapat ikan dari laut, ya sulit makan,” sebut Boimin. Meski warga daerah ini mayoritas kurang mampu, tapi di tengah perumahan penduduk itu berdiri sebuah masjid yang cukup besar dan megah n Baca Daging...Hal 35

Warga Cluring gelar takbir keliling mirip karnaval Biar populer, dinamai saja Takbiran Ethno Carnival (TEC)

Lima hewan kurban diketahui cacingan Yang cacingan mungkin tak ikut Posyandu ternak

AGUS BAIHAQI/RaBa

DAPAT DAGING: Hanipan dan istrinya di depan rumah mereka di Kampung Pantaisari, Kelurahan Pakis, Banyuwangi, kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


26

Rabu 16 Oktober 2013

Dijanjikan Kerja di Bank, Rp 9 Juta Melayang MUNCAR - Kasus yang dialami Sujiyami, 46, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat umum. Tergiur anaknya akan dipekerjakan di sebuah bank, dia pun rela menyetor sejumlah uang. Sialnya, itu penipuan. Dia pun kehilangan sejumlah uang yang telah disetor tersebut. Demi memuluskan anaknya agar

bisa bekerja di sebuah bank, Sujiyami menyerahkan uang sekitar Rp 10 juta kepada DS. Uang tersebut sebagai pelican agar buah hatinya, Desi Malasari, diterima di sebuah bank. Nyatanya, hingga 1,5 tahun, janji DS memasukkan Desi ke sebuah bank hanya bualan. “Saya sudah berusaha menagih, tapi janjinya tidak ada kejelasan sampai sekarang,” ujar Sujiyami di rumahnya kemarin.

Kejadian itu sebenarnya berlangsung pertengahan 2012 lalu. Saat itu, DS berjanji kepada Sujiyami akan memasukkan Desi Malasari ke sebuah bank. Pensiunan staf Kecamatan Muncar itu pun meminta sejumlah uang kepada Sujiyami. Tidak hanya uang yang diminta. DS sempat meminta Sujiyami mempersiapkan sarden kualitas terbaik dan lima bungkus bakso sebagai

syarat. “Selain uang, dia juga pernah minta sarden dan bakso. Katanya itu untuk kepala banknya,” ujar pemilik warung bakso Mila tersebut. Ternyata, janji itu hanya janji. Pekerjaan yang dijanjikan DS ternyata hanya bualan. Hal itulah yang membuat Sujiyami bolakbalik menemui DS. Merasa ada yang tidak beres, Sujiyami pun meminta uangnya kembali.

“Uangnya baru balik Rp 3,5 juta. Sekarang sulit ditagih,” tegasnya. DS belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi via telepon, tidak diangkat. Begitu juga saat dikonfirmasi melalui SMS tidak ada jawaban dari warga Tegaldlimo tersebut. (nic/c1/aif) BUKTI: Sujiyami menunjukkan kuitansi pembayaran agar anaknya diterima bekerja di bank.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

ABDUL AZIZ/RaBa

ANTRE: Ibu-ibu di Desa Kendalrejo, Tegaldlimo yang baru dapat daging kurban ramai-ramai ke tempat penggilingan daging kemarin.

Dapat Daging Kurban Langsung Digiling TEGALDLIMO - Hari Raya Idhul Adha atau Idhul Kurban membawa berkah tersendiri bagi pemilik usaha penggilingan daging. Begitu menerima daging kurban, warga ramai-ramai datang ke penggilingan daging. Sebagaimana yang terlihat di tempat penggilingan daging

milik Ny. Eli di Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo. Sejak pagi hingga sore kemarin tempatnya banyak didatangi warga yang hendak menggiling daging hewan kurban. Puluhan warga yang kebanyakan ibu-ibu tersebut datang silih berganti ke tempat Eli. Saking

banyaknya warga yang datang, Eli yang biasanya buka usaha hanya pagi hari akhirnya tetap buka hingga sore. “Satu kilogram daging harganya seperti biasa, yakni tiga puluh ribu rupiah,” tutur Eli ditemui di sela-sela melayani warga menggiling daging. Eli menuturkan, pada hari

biasa, dia hanya melayani pelanggan yang menggiling daging bahan baku pentol. Kemarin jumlah warga yang datang lebih banyak karena baru mendapat bagian kurban. Meski demikian, dirinya tidak menaikkan ongkos penggilingan. (azi/c1/aif)

Ampun pak polisi, baru dapat lima ribu sudah diborgol.

Mobil Polisi pun Dipalak Preman MUNCAR - Deni Pranata, 22, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, sungguh nekat. Usai memalak Ngasyah Riyani, 43, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Muncar, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu melakukan aksi serupa kepada orang lain. Ternyata, orang yang dipalak itu adalah polisi. Deni pun langsung diborgol. Pemalakan terhadap Ngasyah Riyani terjadi Sabtu (12/10) kemarin. Saat itu korban tengah menuju ke pasar sekitar pukul 02.00. Nah, pedagang sayur tersebut berpapasan dengan tersangka. Deni langsung menghampiri Ngasyah Riyani dan meminta uang Rp 5.000. Korban hanya pasrah karena

diancam akan dipukul menggunakan batu. Mendapat uang Rp 5.000, ternyata Deni belum puas. Melihat mobil melintas, Deni bergegas menghentikan mobil tersebut. Dia tidak tahu bahwa mobil itu adalah mobil polisi yang sedang patroli. Kesempatan emas bagi Ngasyah Riyani, dia langsung melaporkan kejadian itu kepada polisi tersebut. Tanpa banyak omong, Deni segera digelandang menuju Mapolsek Muncar. Selain memeras Ngasyah Riyani, Deni juga memeras Surati. ”Untuk kepentingan penyidikan, kami juga mengamankan uang tunai Rp 14 ribu dari tangan tersangka,” kata Kapolsek Muncar, AKP Ary Murtini. (nic/c1/aif )

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Rabu 16 Oktober 2013

SIMBOLIS: Musmin Nuryandi, CSR & Stakeholders Relation Department Head BSI menyerahkan secara simbolis bantuan hewan kurban kepada takmir Masjid Baitussalam, Qomar El Baidlo.

FOTO BERSAMA: Musmin Nuryandi (CSR & Stakeholders Relation Department Head) menyerahkan bantun hewan kurban kepada takmir Musholla Al-Muslimin,Sunar Santheng disaksikan oleh AKBP Basuki (Manager Security), Iwa Mulyawan (Safety, Health & Environment Department Head) dan Indra Permana (Manager HRD).

KEBERSAMAAN: Indra Permana (Manager HRD) menyerahkan bantuan hewan kurban secara simbolis kepada takmir Masjid Al Huda KH. Wagino disaksikan oleh Iwa Mulyawan (SHE Department Head), AKBP Basuki (Manager Security) dan pengurus takmir lainnya.

BSI Sumbang 6 Ekor Sapi Kurban Didistribusikan ke Sejumlah Masjid di Wilayah Pesanggaran

SERAH TERIMA: Penyerahan hewan kurban juga disaksikan AKBP Basuki (Manager Security), Iwa Mulyawan (Safety, Health & Environment department head) dan Indra Permana (Manager HRD).

BERSALAMAN: Iwa Mulyawan (SHE Department Head) menyerahkan bantuan hewan kurban secara simbolis kepada takmir Masjid Baitul Falah Irsad Sudjarwo disaksikan oleh Musmin Nuryandi (CSR & Stakeholders Relation Department Head) dan AKBP Basuki (Manager Security).

PESANGGARAN – PT. Bumi Suksesindo (BSI), selaku operator tambang emas Tumpang Pitu, Banyuwangi memberikan bantuan hewan kurban berupa enam ekor sapi. Bantuan hewan kurban itu akan disebar kepada masyarakat di desa-desa di kawasan Kecamatan Pesanggaran. D i re k t u r B S I Ca hyo n o S e to menjelaskan, pendistribusian hewan kurban tersebut dilaksanakan pada Jumat (11/10) di enam masjid dan musala sekitar Pesanggaran. Masjid dan musala yang menerima bantuan hewan kurban di antaranya, Masjid Besar Baitussalam Desa Pesanggaran; Masjid Al Huda, Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo; Masjid Baitul Falah, Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung; Musala Al-Muslimin, Dusun Pancer, Desa Sumberagung; Masjid As Syuhada, Desa Kandangan; dan Masjid Besar Nurul Huda, Desa Sarongan. Kegiatan ini, kata Cahyono, merupakan bentuk kontribusi aktif BSI dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang sosial dan keagamaan. Selain itu untuk meningkatkan hubungan baik antara BSI dengan masyarakat setempat. Yang tak kalah pentingnya adalah membantu masyarakat kurang mampu

di tahun-tahun mendatang jumlah hewan kurban akan bertambah,” imbuhnya. Sementara itu, bantuan hewan kurban ini mendapat tanggapan serta apresiasi yang sangat baik dari warga sekitar. Salah satunya adalah takmir Masjid Besar Baitussalam, Desa FOTO-FOTO: ISTIMEWA TERIMA KASIH: Indra Permana (Manager Pesanggaran, Qomar El HRD) menyerahkan bantuan hewan kurban Baidlo. Menurut Qomar, kepada takmir masjid Besar Nurul Huda KH. pemberian hewan kurban Syaifuddin disaksikan oleh Iwa Mulyawan ini merupakan salah satu (SHE department Head), Musmin Nuryandi upaya BSI untuk memper(CSR & Stakeholders Relation department hatikan lingkungan sosial. head) dan pengurus takmir lainnya. “Atas nama masyarakat, kami mengucapkan terima kasih kepada BSI yang telah turut peduli terhadap masyarakat sekitar masjid Baitussalam. Pemberian ini akan sangat bermanfaat untuk peningkatan gizi masyarakat,” kata Qomar. Hal senada juga dikatakan oleh KH. Wagino, dari Masjid Al Huda, Dusun khususnya yang berada di sekitar Tembakur, Desa Sumbermulyo, tambang emas Tumpang Pitu agar Kecamatan Pesanggaran. Menurut dapat secara bersama-sama meray- Wagino, niat baik BSI dalam pemakan Hari Raya Idul Adha. “Hal ini berian hewan kurban ini adalah disesuai dengan makna yang terkan- landasi dengan niat tulus dan ikhlas dung di dalam perayaan Idul Adha,” dalam menjalankan syiar Islam. Penyembelihan hewan kurban, lanjut jelas Cahyono. Dia menambahkan, bantuan he- Wagino, telah selesai dilakukan dan wan kurban tersebut didistribusikan juga dibagikan pada Selasa (15/10). kepada masyarakat melalui sejumlah “Alhamdulillah ada 650 bungkus masjid. Langkah ini ditempuh agar yang telah kita bagikan dari hasil proses distribusi berjalan dengan ternak satu ekor sapi dari BSI dan baik dan tepat sasaran. “Insyaallah kambing sumbangan dari warga,” kegiatan ini berkesinambungan dan tandas Wagino. (adv/aif)

GEMUK DAN SEHAT: Proses penurunan hewan kurban di musholla Al-Muslimin, Dusun Pancer Desa Sumberagung.

LEBARAN BERSAMA BSI: Musmin Nuryandi (CSR & Stakeholders Relation Department Head) menyerahkan bantun hewan kurban kepada takmir Masjid As-Syuhada KH. Muhaimin disaksikan oleh Indra Permana (Manager HRD) dan jajaran pengurus takmir lainnya.


28

HIDAYAH KURBAN

Rabu 16 Oktober 2013

Bina Keimanan dengan Berkurban

GALIH COKRO/RaBa

UNTUK UMAT: Proses penyembelihan hewan kurban di MAB berlangsung Selasa kemarin (15/10).

Salurkan ke Jamaah-Masyarakat Kurang Mampu BANYUWANGI - Jamaah Masjid Agung Baiturrahman (MAB) mempercayakan hewan kurbannya disembelih di masjid yang menjadi ikon Banyuwangi itu. Sedikitnya, ada delapan sapi dan 19 kambing hasil sedekah para jamaah. Pemotongan hewan kurban ini dilakukan tepat hari Raya Idul Adha usai Salat Idul Adha, kemarin (15/10). Penyembelian hewan kurban ini disaksikan langsung oleh Ketua Umum Yayasan MAB, KH M.

Habib Mahdi Hasan. Bendahara Umum YMAB, Hasan SE menjelaskan, tahun ini MAB menerima delapan sapi dan 19 kambing. Delapan sapi berasal dari Habib Mahdi Hasan, H Mas Dawi, Abu Bakar, M Iqbal, H Sarkawi Zen, Edim PDAM, Titik Istianah, dan Ivanzyah. Sementara, 19 kambing berasal dari RA Baiturrahman, H Mangku Alam Asmarudin, Samsul, KSP Mahkota, Mabrur, PT Pelindo III, Syafi’i, hamba Allah, Ananda

Widya Melfin, dan Titik Istianah. Sementara itu, Sekretaris Umum YMAB, Ir Iwan Aziez Siswanto menambahkan, daging hewan kurban ini akan dibagikan kepada para jamaah MAB, masyarakat sekitar, dan beberapa lokasi yang sudah ditentukan panitia. “Insyaallah akan kami berikan pada tepat sasaran. Pengurus MAB mengucapkan terimakasih atas kepercayaan masyarakat dan jamaah untuk menyalurkan hewan kurbannya di MAB,” cetusnya. (adv/als)

BANYUWANGI - Stikes Banyuwangi juga tidak ketinggalan meraih berkah di Hari Raya Idul Adha. Secara rutin tiap tahun, kampus pencetak tenaga bidan dan perawat ini juga melakukan pemotongan hewan kurban. Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H Soekardjo secara langsung memimpin penyembelian hewan kurban ini. Tahun ini, Stikes menyembelih dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Penyembelihan hewan kurban ini pun juga disaksikan para mahasiswa dan mahasiswi. Tangan mereka juga sangat cekatan dalam mengiris-iris daging kurban untuk dijadikan beberapa bagian. Lalu, sebagian mereka memasukkannya ke dalam tas kresek. “Ini adalah salah satu cara kami untuk membina para mahasiswa TOHA/RaBa dalam hal keimanan,” jelas Soekardjo, di sela-sela penyembelihan MENGIRIS DAGING: MahasiswaStikes didampingi salah seorang Dosen Stikes Walliyun Arifudin, bergotong royong memilah daging kurban. hewan. Soekardjo mengatakan, daging hewan kurban ini akan dibagikan tempat yang memang berhak dilakukan sendiri oleh para mahasiswa,” cetus mantan Ketua PPNI ke beberapa titik. Seperti masyara- menerima. “Pembagian hewan kurban ini Banyuwangi ini. (adv/als) kat sekitar, dan beberapa tempat-

Unars Sembelih 12 Kambing Satu Kambing dari Mahasiswa SITUBONDO - Universitas Abdurachman Saleh (Unars) Situbondo menyembelih 12 ekor kambing pada Hari Raya Idul Adha kemarin (15/10). Daging kambing tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar yang sebelumnya telah dipilih oleh pihak kampus. Menurut Rektor Unars Hadi Wijono, ST. MM, dari sebanyak 12 kambing yang disembelih di halaman kampus itu, satu kambing berasal dari mahasiswa Unars Situbondo. “Untuk yang sebelas kambing dari Unars sendiri,” kata Hadi Wijono saat berada di kampus Unars. Rektor Unars didampingi sejumlah petinggi kampus, termasuk para dosen, turut menyaksikan pemotongan hewan kurban. Saat pemotongan, puluhan mahasiswa dilibatkan hingga proses pembagian daging kurban selesai. “Banyak mahasiswa yang membantu,” katanya. Dikatakan, pihaknya sengaja mengurbankan belasan kambing itu di halaman kampusnya. Agar para mahasiswa mampu belajar betapa pentingnya mengeluarkan kurban bagi yang mampu. “Untuk memberikan pembinaan kepada mahasiswa,” terangnya. Di sisi lain, dengan adanya hewan kurban itu, diharapkan kepedulian mahasiswa bisa tumbuh agar selepas kuliah nanti. Para mahasiswa juga bisa berkurban untuk

SIDROTUL MUNTAHA/RaBa

PRESTASI: Berlatarbelakang hewan kurban yang hendak dipotong, tiga duta mengharumkan nama SMA PGRI 1 Giri.

Pamer Prestasi Sambil Berkurban

NUR HARIRI/RaBa

DIBAGIKAN: Kabag Umum Unars Situbondo H Umar Thohir saat memberikan daging kurban kepada warga sekitar kemarin (15/10).

masyarakat yang kurang mampu. “Menumbuhkan kepedulian sejak dini itu penting. Sehingga ke depan mahasiswa yang sukses tidak merasa berat untuk berkurban,” terangnya. Menurut Kabag Umum Unars Situbondo, H Umar Thohir, ratusan bungkus daging itu diberikan kepada masyarakat. Utamanya mereka yang secara ekonomi kurang

mampu. “Ada warga sekitar, tetapi sudah dipilih dan kebanyakan warga yang miskin,” kata Umar. Mereka berharap, pembagian daging kurban itu bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, warga yang biasanya tidak mampu membeli daging, agar dapat merasakannya. “Ini kewajiban bagi yang mampu, agar warga miskin juga ikut merasakan,” ujar Umar. (rri/adv/als)

GIRI - Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 1 Giri (Smagrisa) ikut memeriahkan peringatan Idul Adha kemarin (15/10). Diawali salat Id bersama seluruh guru dan siswa di halaman Smagrisa, keluarga besar Smagrisa kemudian melakukan penyembelihan dua ekor sapi. Satu ekor sapi merupakan sumbangan dari seluruh siswa Smagrisa, satu lagi dari kelompok guru. Kepala Smagrisa Drs. Samoedji menuturkan, sudah kali kedua ini dewan guru membentuk kelompok yang terdiri dari 7 orang yang berniat berkurban. Samoedji juga mengatakan, bahwa beberapa waktu lalu, selama bulan September, Smagrisa berhasil mengkoleksi beberapa prestasi. Di antaranya, Yudha Tama Labaikan, siswa kelas XI IPA berhasil me-

nyandang juara III dalam kejuaraan Suaqa Pasung Laksa (SPL) Cup. Kejuaraan perguruan ini dilaksanakan di hall Gyant. Sementara, Smagrisa juga turut memeriahkan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi pada 15 September lalu. M Edy Saptra yang juga siswa kelas XI IPA ini ikut lomba desain batik berhasil melambungkan nama Smagrisa. Disitu, Edy dengan desain Kebo Wulung berhasil meraih juara III desain batik dan memboyong uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta. Sehari sebelum BBF, tim karawitan Smagrisa juga menorehkan prestasi dalam lomba karawitan yang dilaksanakan di Sumber beras, Muncar, sebagai juara harapan I. Sekolah yang berlokasi di Jalan

HOS Cokroaminoto 46 Banyuwangi ini telah memiliki gedung sendiri. Bahkan, baru-baru saja mendapatkan bantuan Rp 150 juta untuk pembangunan gedung baru dari APBD. Sekolah inipun memiliki fasilitas bagi siswanya yang sangat lengkap. Di antaranya laboraturium komputer, kimia dan fisika, perpustakaan, dan ruang band dengan kelengkapan alatnya milik Smagrisa sendiri. “Untuk itu, tidak perlu diragukan lagi, bagi wali murid yang ingin menitipkan putra-putrinya untuk menimba ilmu di SMA PGRI 1 Giri,” tandas Samoedji. Saat ini Smagrisa memiliki 90 persen tenaga pembimbing dari SMAN 1 Giri. Sekolah ini bertekad mewujudkan siswa yang berprestasi akademik maupun non akademik, termasuk dalam bidang kerohanian. (adv/als)

KOMPAK Di HARI KURBAN: Subianto (kanan) bersama guru dan murid saat memotong dagaing hewan kurban, kemarin di SMPN 1 Giri. NUR HARIRI/RaBa

SIAP DIBAGI: Siswa dan guru SMPN 1 Situbondo bersiap membagikan daging kurban kemarin (15/10). TOHA/RaBa

SMPN 1 Giri Potong 7 Ekor Sapi dan 14 Kambing BANYUWANGI - Aroma hari raya Idul Adha sangat kental di SMPN 1 Giri Banyuwangi kemarin (15/10). Para guru, karyawan, dan ratusan siswa-siswi SMPN 1 Giri sangat kompak mengikuti rangkaian acara. Sejak pukul 05.00, mereka berdatangan menuju sekolah untuk menunaikan salat Id berjamaah. Praktis, meski hari libur, namun kesibukan sekolah hari itu sangat padat. Usai melaksanakan salat Id, keluarga besar SMPN 1 Giri melaksanakan prosesi penyembelihan hewan kurban. Kali ini, ada tujuh ekor sapi dan 14 ekor kambing hasil partisipasi kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa. “Total ada 21 hewan ternak kurban yang kami

sembelih,” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Giri, Subianto. Subianto menjelaskan, tiga ekor sapi merupakan pemberian siswa bernama Muhammad Noufal Bin, Kaisar Al Hadi Haggy Al Hadar Bin, dan Chaerul Alam Haikal. Sementara tiga ekor sapi lainnya berasal dari kelompok I yang terdiri dari enam orang dari guru-guru, dan satu siswa atas nama Sandy Aditya Putra Pradana. Sementara, kelompok 2 juga persembahan enam guru dan satu siswa atas nama Guston Rizky Wirawan. “Satu sapi lagi berasal dari sumbangan guru dan karyawan serta sedekah dari para siswa. Inilah bentuk kebersamaan antar para guru dan siswa, mereka juga urunan untuk membeli sapi.

Sehingga untuk tahun ini, kami bisa menggelar penyembelihan hewan kurban,” jelas Subianto. Selain tujuh ekor sapi, SMPN 1 Giri juga berhasil menghimpun 14 ekor kambing. Hewan ternak ini juga merupakan hasil sedekah para guru dan siswa. 11 siswa atas nama AS. Difa Luay , Tulus Raudatul Akbar, Rafi Zulfikar, Muhammad Iqbal, Nur Muhammad, Enrico Hardeman, Gilang Amryta, Dani Andrianto, M Gintoro, Rizki Putra, Rozaan Paksono. “Selain itu, dua ekor dari kelas VIID, IXD dan seekor dari ibu guru. Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian wali murid terhadapnya suksesnya acara ini,”pungkasnya. (adv/als)

Hewan Kurban Berasal dari Iuran Siswa SITUBONDO - SMPN 1 Situbondo pagi kemarin (15/10) berkurban satu ekor sapi dan empat kambing di halaman sekolahnya. Usai salat Id bersama, puluhan guru dan ratusan siswa ini berkumpul di sekolah untuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban tersebut. Hal yang menarik perhatian di SMPN 1 Situbondo ini adalah bukan karena banyaknya jumlah hewan yang dikurbankan. Atau, perayaan Hari Raya Idul Adha 1434 Hinjriah yang dirayakan secara meriah. Namun, satu sapi dan satu kambing yang dikurbankan ternyata berasal dari iuran siswa SMPN 1 Situbondo. “Satu sapi dan kambing dari iuran siswa dan tiga kambing dari guru-guru,” kata Dra. Hj Tatik Krisnawati, MPd,

Kepala SMPN 1 Situbondo. Menurutnya, proses mendidik yang paling tepat adalah dengan memberikan contoh kepada siswa. Sehingga pada Hari Raya Kurban ini para siswa mampu menyerap pelajaran berharga seperti halnya kewajiban bagi warga yang mampu untuk berkurban. “Semoga ini tertanam di hati siswa,” katanya. Pantauan koran ini, sejumlah hewan kurban yang dipotong di halaman sekolah itu, dagingnya langsung dibagikan kepada masyarakat atau warga yang kurang mampu. Selain untuk menunaikan kewajiban, hal itu dilakukan untuk memberikan contoh terhadap siswa yang di didiknya. Bahkan, selama pembagian da ging kurban di halaman be-

lakang SMPN 1 Situbondo ini, para siswa langsung dilibatkan untuk memberikan daging kurban kepada warga. “Ini untuk membina siswa agar mereka membuka hati dan peduli terhadap sesama,” kata Hj Tatik. Hal serupa juga disampaikan oleh panitia kurban, Ahmad Syafii, SPd. yang tak lain adalah wakil kepala sekolah SMPN 1 Situbondo. Dikatakan, pemberian daging kurban kepada warga yang kurang mampu diharap dapat menjadikan siswa murah hati dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajibannya. “Hari ini mereka belajar, tetapi setelah mampu, diharapkan agar mereka peduli dan tidak melupakan kewajibannya,” terang Ahmad. (rri/adv/als)


BALJEBOL

Rabu 16 Oktober 2013

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

33

LUMAJANG

Peredaran Upal Tembus Rp 276 Juta Yang Terungkap di Wilayah Kerja BI Jember

NUGROHO/RaBa

PATUT DICONTOH: Kepala UPTD Genteng Sugiono menyerahkan santunan kepada anak yatim.

SDN 1 Genteng Santuni Anak Yatim GENTENG – Keluarga besar SDN 1 Genteng kemarin merayakan Hari Raya Idul Adha. Suasana Idul Kurban itu dirupakan dengan kegiatan menyantuni 21 anak yatim. Selain itu, sekolah yang beralamat di Jalan KH. Wahid Hasyim itu juga menyembelih satu ekor sapi. Santunan anak yatim dan penyembelihan hewan kurban dipusatkan di sekolah. Kepala SDN 1 Genteng H. Hanafi, M.Pd menuturkan, kegiatan ini untuk memberikan pembelajaran psikologi kepada siswanya sesuai program Bupati Banyuwangi berupa Siswa Asuh Sebaya (SAS). ”Menumbuhkan sikap peduli itu penting bagi

anak-anak,’’ kata Hanafi. Berkurban, kata dia, juga mempunyai makna untuk memberikan pembelajaran agar siswa memahami tentang rasa kemanusiaan dan kebersamaan. Seperti yang sudah dicontohkan pada jaman Nabi Ibrahim. ‘’Kegiatan ini kita lakukan rutin setiap tahun dan 250 daging kurban kita bagi ke warga sekitar sekolah serta siswa,’’ terangnya. Hadir dalam santunan anak yatim dan penyembelihan hewan kurban adalah Kepala UPTD Genteng Sugiono, Mpd. “Ini salah satu contoh kegiatan sosial yang baik agar jadi tauladan sekolah yang lain,’’ kata Sugiono. (adv)

JEMBER – Masyarakat harus selalu waspada dan memeriksa dengan teliti jika menerima pecahan uang besar. Pasalnya, cukup banyak peredaran uang palsu (upal) di wilayah Bank Indonesia (BI) Jember. Tercatat, peredaran uang palsu di wilayah kerja BI Jember mencapai Rp 276 juta. Uang palsu yang berjumlah 3.063 lembar ini menyebar meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi selama Januari September 2013. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan BI Jember Bidang Ekonomi Moneter Dwi Suslamanto kepada wartawan, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, uang palsu yang ditemukan di empat kabupaten tersebut didominasi pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. “Secara rinci temuan uang palsu senilai Rp276.635.000,” ungkapnya. Dari jumlah tersebut, terdirri dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 2.501 lembar dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak 522 lembar. Bukan hanya pecahan Rp 100 ribu dan 50 ribu, namun juga ada pecahan Rp

ICHSAN/RaBa

SOSIALISASI UPAL: Staf Humas BI Jember menjelaskan keaslian uang rupiah kepada penumpang KMP Pratitha di Ketapang beberapa waktu lalu.

20 ribu sebanyak 15 lembar, pecahan Rp10 ribu sebanyak dua lembar, dan pecahan Rp5 ribu sebanyak 23 lembar. “Sedangkan pecahan Rp 2.000 dan Rp 1.000 tidak ada,” tuturnya.

Pengungkapan uang palsu yang cukup besar pernah dilakukan Polres Jember yang mengamankan 499 lembar pecahan uang Rp 100 ribu palsu senilai hampir Rp 50 juta. Dalam

pengungkapan ini, petugas berhasil mengamankan dua pelaku yang diduga menjadi sindikat uang palsu antar kota. Dua pelaku yang diamankan adalah Samingan, 54, warga Kecamatan Muncar, Banyuwangi, dan Rohaimen alias Roy, 34, warga Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dwi menjelaskan, jumlah uang palsu yang beredar di wilayah kerja BI Jember tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Karena, hampir selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. “Selama Januari-September tahun ini sudah mencapai angka Rp276 juta dan memang dua tahun terakhir ini trennya cenderung meningkat. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai adanya peredaran uang palsu itu,” tuturnya. Pada 2012, nilai upal yang terungkap sebesar Rp 308,527 juta atau sebanyak 3.451 lembar. Lalu, pada 2011 sebanyak 3.188 lembar atau senilai Rp 241, 733 juta. Apalagi, tahun depan diadakan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Tren peredaran uang palsu diprediksi akan meningkat karena banyak uang yang beredar baik untuk kepentingan partai politik maupun calon legislator. “Biasanya peredaran uang palsu juga meningkat,” ungkapnya. (ram/har/jpnn/aif)

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

ATRAKSI OBOR: Ratusan siswa Ma’arif Jenggawah pawai obor keliling di Hari Raya Idul Adha 1434 H ini.

Pawai Obor Keliling Kota JENGGAWAH – Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk menyambut Hari Hari Idul Adha. Selain menyembelih hewan kurban, juga mengadakan kegiatan lainnya. Seperti yang dilakukan ratusan siswa Ma’arif di Dusun Krajan Desa/kecamatan Jenggawah. Para siswa ini mengadakan pawai obor keliling kota kecamatan Jenggawah. Seluruh siswa yang ikut pawai membawa obor berbagai ukuran. Bahkan, dari puluhan siswa laki-laki ada yang beratraksi dengan menggunakan obor. Pawai obor yang berkeliling dengan pengawalan mobil Patroli Polsek Jenggawah itu pun menjadi hiburan tersendiri bagi warga sekitar.

Tidak hanya siswa saja yang ikut pawai, namun orang tua yang mendampingi anaknya juga ikut keliling hingga ke finish. Solihin, warga sekitar mengaku senang karena pawai obor ini. ”Apalagi saat hari raya Idul Adha seperti ini,” katanya. (jum/c1/hdi/jpnn/aif)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Jl. Lingkar Ketapang •

• Tanah Dadapan •

• Toko Strategis •

• Oper Kredit Rumah •

• Daihatsu Ayla •

• Suzuki Satria ‘12 •

• Avanza ‘09 •

Djl tnh 2530 M2 Jl. Lingkar Ketapang Bwi, blh diambil sbgian. H. 082141046676

Dijual Tanah (Ada bangunan) Lok Secawan Dadapan; Ruko 2 Lt lok blkg UNTAG Bwi Hub Anugerah Fotocopy Jl Agus Salim Banyuwangi Tlp (0333) 427190/081233669969/085335115873

Djl Toko Pst Kota strategis Jl A.Yani 106 A, STB H 081233770294/0338-671304

Jual rmh oper kredit Perum Mendut Hijau Blok H No.2 Bwi LT146 m2, LB 36m2 sdh ada tmbahanny H: 081234948529

R-Stock Xenia UM 26 jt, Ayla hrga mulai 81 jt, krdit bs 6 thn, Hub. Hadi 08113541818 / 081559705555

Dijual Suzuki Satria th 2012, barang bagus terawat Hubungi 081358334934

Djl Avanza 09 htm G.L300.08. Apv,GA ptih, Yaris 08 E mrh, Inova 04 slr.Hb 082142194111

• Nissan • • Oper Kredit Rumah •

• Honda Jazz ‘07 •

• Toyota Avanza ‘12 •

Nissan Bwi year n promo dptkn undn 5 pkt trip ntn P.D Brazil,2 Nissan ElGrand, 3 Nisan Teana, 2 Grand Livina stp test drv/pmblan Nissan Hub Jl. Letj S Parman 147 Tlpon 0333-4460222

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 IDSI MT tahun 2007 merah, harga 135 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota New Avanza 1.3E MT All New ac dbl tahun 2012 merah metalik, harga 145,5 juta nego, brg istmw, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Toyota Kijang Krista ‘03 •

• Nissan Terrano ‘00 •

• Mitsubishi T120 PU ‘11 •

Dijual Toyota Kijang Krista UF 81 Grand Lux tahun 2003 hitam metalik, harga 122,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Nissan Terrano K-Road FI tahun 2000 hitam silver, harga 115 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Mitsubisi T120 ss (Pick Up) PU 1.5 WDR tahun 2011 biru pasifki, harga 78,5 juta nego, brg istimw, bisa cash/kredit, hub. (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Dijual rumah diperum AA Regency Blok F no 14-15 Kedungrejo Muncar Tanpa perantara Hub. 081336722345.

• S1 Sipil • Dbthkan S1 Sipil Pengalaman Diutamakan Dtng Langsung VBM RF-16 Sby, 0315632882 di atas Jam 9 (Jam Kerja)

• Rumah Sempu •

Honda CRV ‘05 Matic (Hitam) 146 Juta nego Cash / Credit Tukar Tambah

• Security • Butuh Security syarat berpengalaman, disiplin, Usia max 40 tahun, lamaran lengkap kirim ke Toko Moro Seneng Gendoh, Banyuwangi

Hub: 082142194111 / 081335897888

• Staff Accounting • Prshn manufacture bth Staff Accounting. Syrt P/W, max 30thn, min D3 Accounting, ulet, bisa Ms Office.Yg brminat, lgsg dtg jam 16.00-18.00. HRD PT. Timur Putra Sentosa Jl. Ry Jember KM 11 No.8, Pakistaji Kabat

Dijual Rumah Luas Rumah + Tanah 600 M2. Paras Tembok RT02/02 Jambewangi, Sempu. H: 081 937 651 676 / 082 232 539 847 / 081 238 709 020. Hrga 600 Juta Nego

Mobil Anda belum laku? Hubungi: 0333-412224


34

Rabu 16 Oktober 2013

Bayar Utang, Persewangi Dideadline 17 Oktober BANYUWANGI - Utang biaya hotel yang melilit Persewangi ternyata belum beres. Hingga kemarin, pihak Hotel Kumala masih belum menerima uang dari manajemen klub yang berlaga di Divisi Utama PSSI itu. Seperti diketahui, pengurus Persewangi memiliki utang biaya menginap dua pemain asing di Hotel Kumala awal Ramadan lalu. Dua punggawa tim berjuluk Laskar Blambangan tersebut adalah Toure Morlaye dan Mohamed Lamine Fofana. Dua legiun asing asal Guinea itu menginap di hotel itu selama sepekan. Dua pemain itu menginap atas petunjuk pengurus Persewangi. Namun,

sejak saat itu hingga kini pihak hotel belum terima pembayaran senilai sekitar Rp 3 juta dari pengurus Persewangi. Meski demikian, ada kabar yang melegakan. Sebab, pihak hotel mengaku sudah kontak dengan pengurus Persewangi. ‘’Pak Hari (Wijaya, ketua Persewangi) sudah menghubungi saya mau membayar katanya,” ujar owner Hotel Kumala, Ocha Pamucha, kemarin (15/10). Sebenarnya, kata dia, pihaknya sudah terlalu lama menunggu. Sudah lama utang tersebut belum dibayar. “Mau saya lapor polisi, tapi Pak Hari bilang mau bayar,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Agar janji tersebut tidak meleset, dia memberikan tenggat waktu. Dia memberi batas waktu pembayaran hingga tiga hari. ‘’Saya kasih waktu sampai 17 Oktober besok melalui SMS,” kata Ocha. Secara terpisah, Ketua Persewangi Hari Wijaya mengaku sudah berhubungan dengan pihak hotel. Menurut dia, pihak hotel bersedia menunggu pembayaran darinya. ‘’Sudah saya hubungi kemarin,” kata Hari. Dia mengatakan, pihaknya akan membayar utang itu. Hanya saja, saat ini dananya belum ada. Menurutnya, pihak hotel sudah menyadari hal itu. ‘’Nanti akan kita bayar,” janjinya.

Mengingat dananya belum ada, manajemen Persewangi meminta berbagai pihak ikut membantu. Sebab, klub berkostum Merah-Hitam itu tim kebanggaan rakyat Banyuwangi. ‘’Mari kita dukung Persewangi. Kalau tidak ada yang peduli dengan Persewangi, maka Persewangi akan habis,” terangnya. Mengenai deadline dari pihak hotel, yakni 17 Oktober, pria asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu mengaku tidak pernah diberi tenggat waktu. Yang terpenting, pihaknya akan membayar. ‘’Tidak ada deadline waktu pembayaran yang masuk ke hand phone saya,” tandasnya. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

BUTUH JAM TERBANG: Pemain proyeksi Liga Remaja Jatim saat mengikuti seleksi di Stadion Diponegoro Senin (14/10) lalu.

Tim Proyeksi Liga Remaja Langsung Uji Coba Lawan BU di Lapangan Sukorejo BANYUWANGI - Skuad bentukan Pengcab PSSI Banyuwangi dalam menyongsong Liga Remaja U-17 Jatim bakal mendapatkan porsi latihan berat. Sebab, fisik para pemain menjadi modal penting dalam mengarungi ketatnya kompetisi. Para pemain juga dituntut terus mengasah skill dan meningkatkan kerja sama antarpemain selama bertanding. Selain akan digembleng dengan latihan secara kontinu, tim yang berisi 30 pemain hasil seleksi itu segera menggelar pertandingan uji coba dengan Banyuwangi United (BU) yang bakal berkiprah di Divisi III regional Jawa Timur. Rencananya, laga pemanasan itu akan digeber di Lapangan Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, sore ini (16/10). ‘’Tim proyeksi liga remaja ini

akan bertanding dengan BU dalam laga uji coba besok (hari ini, red),” ujar Muhamad Kayun, ketua Pengcab PSSI Banyuwangi, kemarin (15/10). Laga pemanasan itu dianggap penting. Sebab, PSSI Banyuwangi akan mengetahui gambaran kualitas para pemain saat tampil di lapangan. ‘’Kita ingin para pemain tampil ngotot,” katanya. Laga pemanasan itu juga untuk melatih mental bertanding para pemain. Pasalnya, pertandingan yang bakal dihadapi pasti berlangsung ketat. ‘’Mental pemain memang penting ditingkatkan,’’ katanya. Dia berharap, beberapa klub yang berasal dari Bumi Blambangan tampil perkasa dalam setiap laga. Entah dalam Liga Remaja maupun di kompetisi Divisi III yang akan digeber mulai 20 Oktober. ‘’Saya kira, pemain lokal Banyuwangi mempunyai talenta hebat,’’ sanjungnya. Manajer tim proyeksi Liga

Remaja U-17, Ponari mengungkapkan, pembentukan tim memang belum sepenuhnya klir. Sebab, manajemen yang bertugas mendampingi tim belum terbentuk. ‘’Besok masih dibahas dalam rapat,” terang. Menurut dia, agenda dalam rapat tersebut adalah mem-

bahas kinerja tim. Yang paling ditunggu adalah keputusan siapa yang bakal melatih tim tersebut. ‘’Sampai sekarang belum ada pelatihnya. Makanya, besok akan ditentukan siapa pelatihnya. Termasuk nama tim yang akan digunakan dalam Liga Remaja nanti,” tandasnya. (ton/c1/als)

THOMY SILA/RaBa

KOMPAK NOMOR EMPAT: Mbak Uut berpose (paling depan, berdiri) bersama masyarakat sesaat sebelum proses pemotongan kurban.

Mbak Uut Bagikan 500 Kantong Daging MUNCAR - Momentum hari raya kurban juga diperingati keluarga besar Sri Utami Faktuningsih dengan menyembelih hewan kurban. Bertempat di Griya Blambangan Sejahtera (GBS), calon anggota legislatif (caleg) DPRD Banyuwangi dari Partai Demokrat nomor urut empat dapil III ini memotong empat ekor hewan kurban kemarin (15/10). Rinciannya, hewan kurban itu terdiri atas dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Kegiatan yang disaksikan ratusan warga dan tokoh masyarakat tersebut dilaksanakan seusai salat Idul Adha. Acara penyembelihan hingga pembagian daging rupanya sangat ditunggu oleh warga setempat. Mereka pun dengan setia menungu setiap tahapan pelaksanaan kurban dari awal hingga akhir. Proses pemotongan sendiri untuk sapi dilaksanakan di GBS. Sedangkan untuk dua ekor kamb-

ing dibagikan secara merata di masjid yang telah ditunjuk oleh si empunya hajat. Meski demikian, hal itu tidak mengurangi antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan kurban ini. Dari pemotongan itu, terkumpul 500 kantong daging siap edar. Dengan kupon yang sudah disebar, warga pun mengambil daging kurban yang dikeluarkan oleh Mbak Uut, sapaan akrab Sri Utami Faktuningsih, tersebut. Sri Utami Faktuningsih mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya dan bagian untuk dekat dengan sesama. Lewat berkurban, Mbak Uut juga memohon doa restu kepada masyarakat untuk maju sebagai caleg dari dapil III dalam pemilu tahun 2014 mendatang. “Mohon doa restunya kepada masyarakat. Partai Demokrat nomor tujuh, Mbak Uut nomor empat,” katanya. (nic/adv/als)

Atlet Genteng Optimistis Rebut Emas POR SD Tingkat Jawa Timur GENTENG - Sebelas siswa asal Kecamatan Genteng menjadi bagian kontingen Banyuwangi yang akan diterjunkan di Pekan Olahraga Sekolah Dasar (POR SD) di Gresik mulai 28 Oktober hingga 4 November nanti. Sebelas peserta tersebut akan berusaha tampil maksimal dalam ajang tahunan itu. Tentu harapannya adalah meraih prestasi tinggi di pentas olahraga pelajar tingkat Jawa Timur itu. ‘’Harapannya tentu saja bisa meraih emas,” ujar kepala UPTD Genteng, Sugiartono. Sebelas peserta itu akan bertanding di beberapa cabor yang

ALI NURFATONI/RaBa

SIAP TEMPUR: Sejumlah anak yang dipersiapkan untuk POR SD di Gresik mendapatkan suntikan moral dari UPTD Genteng.

dilombakan, antara lain bulu tangkis, tenis meja, lompat jauh, catur, dan pencak silat. ‘’Anakanak terus melakukan training center dalam menyongsong ajang itu,’’ tukas ketua POR SD Kecamatan Genteng, Sajidi. Sementara itu, persiapan POR SD itu digelar di aula UPTD Genteng pada Jumat

(11/10) lalu. Dalam acara itu juga digelar doa bersama yang diselingi penyerahan hadiah bagi para juara HUT RI ke-68 di Kecamatan Genteng. ‘’Para pemenang lomba nanti kita beri penghargaan,’’ ujar ketua panitia Agustusan Kecamatan Genteng, dr. Yos Hermawan. (ton/adv/c1/als)


BERITA UTAMA

Rabu 16 Oktober 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Satu Paket Berisi Minimal 7 Ons n SEMBELIH... Sambungan dari Hal 25

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, jumlah ternak yang disembelih kemarin mencapai ribuan ekor. Ada yang dilakukan oleh lembaga, organisasi, tempat ibadah, ada pula yang dilakukan perorangan. Seperti yang dilakukan jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banyuwangi kemarin. Tidak tanggung-tanggung, pada Hari Raya Idul Adha tahun ini Dewan Pim pinan Daerah (DPD) LDII Banyuwangi menyembelih ratusan hewan kurban dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Penyembelihan kambing dan sapi kurban itu dilakukan di seluruh Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII di seantero Banyuwangi. Total hewan kurban yang disembelih mencapai 237 ekor. Rinciannya, kurban sapi sebanyak 124 ekor dan kambing sejumlah 113 ekor. Ketua DPD LDII Banyuwangi, Drs. Suryono MM mengatakan, pemotongan di masing-masing PC dan PAC itu digelar serentak kemarin. Daging kurban itu langsung didistribusikan hari itu juga. “Daging kurban didistribusikan kepada warga sekitar masjid dan musala binaan LDII,” ujarnya.

Sementara itu, jamaah Masjid Agung Baiturrahman (MAB) mempercayakan ternak kurban disembelih di masjid di pusat Kota Banyuwangi itu. Sedikitnya, ada delapan sapi dan 19 kambing hasil sedekah ja maah. Pemotongan ternak kur ban itu disaksikan Ketua Umum Yayasan MAB, KH. M. Habib Mahdi Hasan. Tidak hanya masjid, sekolahsekolah hingga perguruan tinggi juga melakukan penyem belihan ternak kurban. Seperti yang terlihat di kampus Stikes Banyuwangi di Jalan Letkol Istiqlah, Kecamatan Giri, kemarin. Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo me-

mimpin penyembelihan ternak kurban pagi itu. Tahun ini Stikes Banyuwangi menyembelih dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Sementara itu, di lapangan Ta man Blambangan, ribuan ja maah melaksanakan sa lat Idul Adha. Salat yang di mulai pukul 05.45 tersebut berlangsung lancar. Bertindak sebagai imam adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Muttaqin Bli tar, KH. Abu Hilal. Selain men jadi imam, Abu Hilal juga menjadi khotib. Walaupun ter ik ma tahar i begitu menyengat, se luruh jamaah tetap tidak be ranjak dari tengah lapangan hingga ceramah selesai.

Dalam ceramahnya, Abu Hilal mengimbau agar umat manusia banyak-banyak berterima kasih kepada Allah. Sebab, nikmat yang diberikan Tuhan tidak bisa dihitung. ”Dengan nikmat iman dan Islam itulah kita akan menjalankan hidup. Hi dup akan lebih jelas, lurus, benar, bermakna, dan selamat di dunia dan akhirat,” katanya kemarin. Sebelum meninggalkan lapangan, jamaah dari berbagai lapisan masyarakat itu bersalamsalaman dan saling memaafkan. Ketua Lembaga Zakat Nasional Muhammadiyah (LAZISMU) Banyuwangi, Ali Rifa’i

me ngatakan, jumlah kurban yang terkumpul 40 ekor sapi dan 46 ekor kambing. “Kurban-kurban itu berasal dari bupati, donatur, dan jamaah yang berasal dari beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Licin, Kabat, dan kecamatankecamatan lain,” terang Ali. Ali menyebut, penyembelihan kurban dilaksanakan hari ini (16/10). ”Teknisnya diserahkan kepada tukang jagal. Jadi, kita hanya menakar dan membagi kepada yang berhak,” ujar Ali. Sementara itu, Ali menambahkan, takaran daging per

kantong diserahkan kepada tiap ranting yang sudah tersebar di Kabupaten Banyuwangi. “Terkait takaran daging, kami serahkan kepada ranting. Yang jelas, setiap orang berhak menerima tujuh ons sampai satu kilogram,” jelas Ali. Terkait pelaksanaan salat Idul Adha, ada beberapa kampung di Banyuwangi yang unik. Uniknya adalah, para warga tidak melaksanakan salat Idul Adha di masjid atau lapangan, melainkan di musala-musala sekitar rumah mereka. Konon, ke biasaan itu telah berjalan lama. (sgt/mg2/c1/bay)

Jumlah Peserta Tidak Dibatasi n GELAR... Sambungan dari Hal 25

Begitu juga dengan para pengunjung, semakin sore semakin bertambah. Mereka menyemangati para pemain tiban yang terus beradu tangkas. Ada aturan main yang dite-

tapkan dalam permainan tersebut. Masing-masing petarung hanya diperbolehkan melayangkan tiga cambukan secara bergantian. Demi meng hindari pemain bermain ko tor, ada seorang landang (wasit) yang tugasnya mengatur pertandingan. Konon, budaya tiban tersebut berasal dari

Tulungangung. Di Purwoharjo tradisi leluhur itu dilakukan turuntemurun karena nenek moyang mereka ada yang berasal dari Tulungagung. Sunaryo, warga setempat mengatakan, jumlah peserta dalam tiban tersebut tidak dibatasi. Panitia juga tidak menentukan

siapa pemenangnya. “Karena acara ini bertujuan me lestarikan tradisi leluhur setiap musim kemarau,” jelas Sunaryo. Dia dan warga setempat berharap, dengan diselenggarakannya tradisi tiban, hujan segera turun dan musim kemarau berakhir. (azi/c1/aif)

Dapat Prioritas Pengucuran BKK n DAPAT... Sambungan dari Hal 25

Mujiono mengatakan, saat penyerahan itu Gubernur Soekarwo menyampaikan bahwa Banyuwangi mendapat penghargaan terbaik kedua karena dua kebijakan inovasi. Dua ke bijakan inovasi itu adalah pembuatan portal jalan kelas III. Inovasi yang dilakukan Dinas PU BMCKTR itu tidak dilakukan daerah lain alias hanya

Banyuwangi yang melakukan. Melalui kebijakan itu, Pemkab Banyuwangi mampu mene kan kerusakan jalan yang diakibatkan penggunaan yang tidak semestinya. “Saya tidak menyangka, pemasangan portal itu akan mendapat nilai tinggi,” ujar Mujiono. Selain kebijakan tentang portal jalan itu, partisipasi warga dan perusahaan dalam pembangunan jalan juga cukup tinggi. Pemkab Banyuwangi

dinilai sukses mengajak warga dan perusahaan berpartisipasi membangun jalan. “Jika wujud kan dalam bentuk uang, nilai partisipasi masyarakat itu cukup besar,” kata Mujiono. Mujiono menyampaikan terima kasih atas dukungan warga terhadap inovasi yang dilakukan Dinas PU BMCKTR. Penghargaan yang diberikan gubernur itu akan berdampak terhadap kebijakan lain yang akan dilakukan Pemprov Jatim.

Penerima penghargaan pemanfaatan jalan itu, tambah Mujiono, akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengucurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov Jatim. Pacitan, Banyuwangi, dan Mojokerto, sebagai penerima penghargaan pemanfaatan jalan terbaik akan diprioritaskan mendapatkan BKK. “Penghargaan itu akan jadi pertimbangan khusus dalam mengucurkan BKK infrastruktur jalan,” tambah Mujiono. (afi/c1/bay)

RILO GILANG/RaBa

IBADAH: Jamaah menyimak khotbah salat Idul Adha di lapanganTaman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

Berjalan Mengusung Replika Kakbah n TAKBIR... Sambungan dari Hal 25

“Jamaah pengajian Yasin juga ada yang ikut,” sebut ketua panitia takbir keliling, Sutrisno. Penampilan peserta kegiatan itu juga menarik. Ada yang berdandan ala Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), dan ada pula yang memakai kostum hadrah. Selain itu, ada peserta yang membawa

alat musik tradisional dan mengusung replika Kakbah. Replika Kakbah berbahan kertas yang diusung para pemuda Desa Cluring tersebut menarik perhatian warga. Apalagi, ukuran replika tersebut cukup besar. Selain itu, juga ada peserta yang mengusung sapi kurban berukuran besar. “Sapi ini simbol hewan yang akan dikurbankan,” jelas Sutrisno. (abi/c1/bay)

Paru-paru Belum Berkembang Takbir Obor Keliling Kampung n PREMATUR... Sambungan dari Hal 25

Kesimpulan itu diperoleh karena kondisi bayi tersebut sangat kecil. Bayi yang diduga sengaja dibuang ke sungai itu belum genap berumur sembilan bulan kandungan. “Bayi itu belum waktunya lahir,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kesimpulan kedua, lanjut Solakhudin, bayi yang masih me nyatu dengan ari-arinya itu lahir tidak ditangani tim medis. Bila kelahirannya ditangani tenaga kesehatan, seperti bidan, maka ari-ari bayi itu pasti sudah dipotong. “Ini ari-arinya masih, berarti kelahirannya tidak ditolong tenaga medis,” cetusnya. Yang penting lagi, imbuh dia, hasil pemeriksaan paru-paru, bayi itu sudah meninggal sejak dilahirkan. Sebab, paru-paru bayi itu belum mengembang

sama sekali. “Dalam paru-parunya tidak ada udara atau oksigen. Berarti bayi itu belum sempat bernapas,” sebutnya. Hasil pemeriksaan lain, bayi itu tidak sempat mengalami kekerasan fisik. Artinya, sejak lahir hingga dibuang ke sungai, bayi itu tidak pernah dianiaya atau disiksa orang tuanya atau yang lain. “Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya,” urainya. Sementara itu, Polsek Singojuruh terus mendalami penemuan bayi di Dusun Kuniran, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Senin (14/10) lalu itu. Selain memeriksa sejumlah saksi mata, petugas kepolisian juga mengotopsi bayi yang ditemukan mengambang di sungai itu. Kapolsek Singojuruh AKP Mas pud mengatakan, otopsi menjadi bagian penting dalam mengusut penemuan bayi tersebut. Penting lantaran hasil otopsi itu bisa dijadikan dasar

apakah janin tersebut dibuang saat masih hidup ataukah sudah dalam kondisi tidak bernyawa. “Hasil otopsi secara lengkap masih kami tunggu. Ke terangan sepintas secara lisan sudah ada,” katanya. Maspud membeberkan, berdasar hasil otopsi petugas medis, kemungkinan besar janin itu sudah meninggal saat dibuang ke sungai. Itu artinya, janin tersebut tidak sempat menghirup udara setelah dikeluarkan dari perut ibunya. Namun, dia tidak menjelaskan apakah orok tersebut lahir karena aborsi ataukah proses ala mi. Otopsi juga berhasil mengidentifikasi karakteristik janin tersebut. AKP Maspud me nuturkan, rambut janin tersebut belum tumbuh sempurna. Kelamin bayi tersebut juga belum terbentuk secara sempurna. “Orok ini meninggal sebelum dibuang dan memiliki

panjang 30 cm,” katanya. Sementara itu, terkait kecurigaan warga atas dua orang asing yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian, Kapolsek Maspud menuturkan, pengakuan warga tersebut masih akan ditelusuri. Sebab, untuk memastikan dua orang yang dicurigai tersebut sebagai pelaku masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. “Sebagai bahan informasi tidak masalah, itu akan kita dalami,” tuturnya. Selain itu, juga perlu dibuktikan apakah ada yang melihat atau kah tidak dua orang itu membuang sesuatu ke sungai. Seperti diberitakan kemarin, janin perempuan ditemukan tidak bernyawa dan mengambang di sebuah sungai tidak jauh dari permukiman warga Dusun Kuniran, Desa Singojuruh. Kondisi bayi itu cukup mengenaskan. Selain membiru, di tubuhnya masih ditemukan ari-ari. (abi/nic/c1/bay)

TEGALSARI - Memeriahkan malam takbiran Idul Adha, beberapa sekolah di Kecamatan Tegalsari menggelar kemah kemarin malam. Ada dua sekolah yang dijadikan tempat kemah, yaitu SDN 4 Tegalrejo dan MI Al-Hidayah Tegalrejo. Rangkaian kegiatan kemah itu adalah manasik haji, takbiran, dan salat Id berjamaah. Usai salat Id, dilakukan penyembelihan hewan kurban. Selanjutnya, daging kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar. Sementara itu, di MI Al-Hidayah Tegalrejo digelar cerdas cermat seputar haji dan kurban. Selain itu, juga digelar takbir ke liling kampung sambil membawa obor. Kemah yang dilakukan para siswa tersebut ditutup usai salat Id berjamaah Salah seorang guru Pembina MI, Miftahul Hidayah Hayat

MI MIFTAHUL HIDAYAH For RaBa

KELILING KAMPUNG: Sejumlah siswa MI di Tegalsari bersiap menyalakan obor untuk takbiran.

mengatakan, takbiran sambil membawa oncor itu sengaja dilakukan agar para siswa semakin menjiwai Idul Adha.

“Meski sudah banyak lampu, pakai oncor tetap lebih baik. Tradisinya memang begitu,” ujar guru 23 tahun itu. (mg1/c1/aif)

Penumpang Naik 40 Persen n TAMBAH... Sambungan dari Hal 25

“Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang, kami menambahkan satu gerbong kereta kelas bisnis yang dipasang di KA Mutiara Timur,” ujarnya kemarin (15/10).

Dikatakan, selama Idul Adha semua KA mengalami lonjakan penumpang 25 sampai 40 persen. Hingga kemarin, rangkaian KA jurusan Banyuwangi-Surabaya yang telah penuh, antara lain KA Tawang Alun untuk pemberangkatan kemarin dan hari ini

(16/10). Hal serupa juga terjadi pada KA Sri Tanjung. KA Mutiara Timur siang juga telah penuh pada pemberangkatan kemarin, dan KA Mutiara Timur malam penuh pada jadwal pemberangkatan hari ini. “Kursi KA Logawa masih tersedia,” kata dia.

Sementara itu, KA jurusan Su rabaya-Banyuwangi yang tempat duduknya sudah penuh pada jadwal pemberangkatan kemarin, antara lain KA Sri tanjung, KA Logawa, KA Mutiara Timur malam, dan KA Tawang Alun. (sgt/c1/bay)

Minta Dukungan Kampung Tetangga n DAGING... Sambungan dari Hal 25

Warga biasanya melaksanakan salat berjamaah dan salat Idul Adha di masjid itu. “Tiga tahun ini di masjid tidak ada penyembelihan hewan kurban,” cetus Sunoto, warga Kampung Pantaisari. Terakhir, warga di kampung tersebut menyembelih hewan kurban tiga tahun lalu. Saat itu ada warga yang berkurban tiga ekor kambing. Daging ketiga ekor kambing itu dibagikan 78 KK. “Idul Adha kali ini tidak ada yang kurban,” sebutnya. Meski tidak ada warga yang berkurban, sebagian warga di kampung ini masih beruntung. Mereka, mendapatkan daging kurban kiriman kampung tetangga. “Kami dapat kiriman dari Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Pakis, tapi jumlahnya tidak sebanding jumlah warga,” sebut Ketua RT 2 Pantaisari, Sahlani. Karena tidak ada warga yang berkurban, Sahlani berupaya keras minta bantuan dari kampung tetangga. Tahun ini, dia baru mendapat daging 20 kantong plastik. “Saya tadi mendapat kiriman daging 20 kantong plastik. Itu jelas tidak cukup bila dibagikan semua warga,” katanya. Agar pembagian daging merata, Sahlani terpaksa membongkar kembali daging 20

DICARI: Aneka bumbu yang sudah jadi tersedia di Pasar Banyuwangi.

RILO GILANG/RaBa

Bumbu Rawon Paling Laris BANYUWANGI - Para peda gang bumbu instant semringah di masa Idul Adha kali ini. Sebab, masyarakat makin menyukai bumbu yang sudah jadi di pasaran itu untuk membuat menu daging selama Idul Adha. Imbasnya, omzet pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi pun meningkat. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi menyebutkan, harga bumbu instan untuk menu rawon dan gulai termasuk yang paling dicari pembeli. Walaupun bumbu yang

dijual para pedagang berasal dari satu pabrik, tapi harga yang ditetapkan setiap pedagang tidak sama. Misna, 50, salah seorang pedagang di Pasar Banyuwangi mem benarkan bahwa harga bumbu gulai dan rawon di tiap pedagang tidak sama. ”Saya menjual sebungkus bumbu rawon Rp 3.000, dan sebungkus bumbu gulai Rp 3.500. Nggak tahu pedagang lain,” papar Misna. Sama seperti Misna, Putro, 40, pedagang lain, menjual satu ons bumbu gulai seharga R p 3.500, dan

satu ons bumbu rawon seharga Rp 3.000. Dia mengatakan, tiap setelah salat Idul Adha, omzetnya bertambah di banding hari-hari biasa. ”Alhamdulillah penghasilan saya bertambah hingga Rp 50.000. memang selalu seperti ini tiap tahun,” ujar Putro. Berbeda dengan Misna dan Putro, seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya mengaku menjual bumbu gulai dan rawon lebih murah. “Saya menjual satu ons bumbu gulai seharga Rp 2.500, dan bumbu rawon seharga Rp 2.000,” ujarnya. (mg2/c1/bay)

Teladani Hidup Nabi Ibrahim n POTONG... Sambungan dari Hal 36

AGUS BAIHAQI/RaBa

MEMASAK: Bu Boimin mengolah daging kiriman dari kampung tetangga di halaman rumahnya di Kampung Pantaisari, Kelurahan Pakis, Banyuwangi, kemarin.

kantong plastik itu. Daging itu ditakar lagi. “Sebanyak 20 kresek daging kurban itu aku kurangi hingga bisa menjadi 30 paket daging,” sebutnya. Sahlani mengaku, 30 kresek daging itu tetap

belum cukup. Sebab, di kampungnya ada 78 KK. Akhirnya, demi keadilan, 30 kresek daging itu diberikan kepada warga miskin, janda, dan para duda. “Kita berikan kepada warga tertentu saja,” katanya. (c1/bay)

Pertama berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, artinya kesungguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan putra nya yang paling ia cintai un tuk dikurbankan,” imbuh

Muhammad. Hal ini, lanjut Muhammad, merupakan wujud nyata penyerahan dirinya kepada Allah SWT. Sedangkan makna kedua berkurban, manusia diajarkan untuk berbagi kepada kepada sesama hamba Allah yang kurang mampu. “Kemudian yang ketiga, dengan berkurban keikhlasan manusia diuji. Diuji dari sifat tamak dan rakus akan har ta

dunia yang disenangi. Kurban berarti memberikan apa yang kita cintai dan kita sayangi. Dalam hal ini harta yang kita miliki. Yaitu dengan cara berkurban. Kami berharap, dengan berkurban ini mudah-mudahan masyarakat Situbondo menjadi masyarakat yang makmur, damai, sejahtera dan dilimpahi keberkahan serta limpahan rahmat oleh Allah, SWT,” harap Muhammad. (adv/als)


36

Rabu 16 Oktober 2013

Temukan Hewan Kurban Bercacing

SYAMSURI/RaBa

PERLU DICONTOH: H. Muhammad, SHI (berkopyah putih) menyaksikan pemotongan hewan kurban di halaman rumahnya di Desa Talkandang, kemarin (15/10).

Potong 7 Sapi dan 9 Kambing SITUBONDO - Idul Adha 1434 Hijriyah yang jatuh kemarin (15/10) disambut gembira masyarakat muslim se-dunia. Salah satunya adalah keluarga besar H. Muhammad SHI, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Sebab, pada hari raya kurban tahun ini, alumni Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo itu bisa melaksanakan ibadah kurban. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 7 ekor sapi dan 9 ekor kambing dipo-

tong. Dagingnya diserahkan kepada yang berhak menerima, terutama di sekitar Desa Talkandang dan Panti Asuhan anak yatim terdekat. Menurut Muhammad, seluruh hewan kurban yang terdiri dari 7 ekor sapi dan 9 ekor kambing semuanya merupakan kurban dirinya dan keluarga. Dia ingin, daging kurban tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Terutama masyarakat yang kurang mampu dan anak-anak yatim. “Kegiatan ini rutin

kami gelar setiap tahun. Tujuannya untuk memberi manfaat dan bisa meringankan beban masyarakat miskin di lingkungan Desa Talkandang dan desa terdekat,” Haji Muhammad. Kurban itu, kata dia, merupakan upaya untuk meneladanai Nabi Ibrahim AS yang memiliki keteguhan dan ketabahan hati. “Mari kita sebagai umat muslim dapat menarik tiga inti pokok makna berkurban n Baca Potong...Hal 35

SITUBONDO - Sebanyak lima hewan kurban yang disembelih diketahui terserang cacing hati. Penyakit yang biasa disebut fasciola gigantica itu terungkap setelah petugas Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Situbondo melakukan pemantauan di sejumlah tempat pemotongan hewan kurban kemarin (15/10). Lima hewan yang terserang fasciola gigantica itu ditemukan di dua tempat pemotongan. “Meski demikian, hati hewan kurban tersebut masih dinyatakan layak konsumsi. Dengan dipanaskan hingga derajat tertentu, cacing hati itu akan mati,” terang drh. Eko Juli Santoso, petugas Disnak Pemkab Situbondo. Data yang berhasil dikumpulkan, dua hewan kurban dari 7 hewan kurban yang ada di Mapolres Situbondo terserang cacing hati. Sementara itu, tiga ekor sapi yang terserang fasciola gigantica ditemukan di tempat pemotongan hewan kurban di Pemkab Situbondo. Menurut Eko, lima sapi yang disembelih di dua tempat pemotongan itu terserang cacing hati di saluran ductus yang menghubungkan hati dan empedu. Namun, hati hewan itu masih layak konsumsi. Cukup dibersihkan saja tiap bagian dari cacing hati yang menempel itu. “Hatinya masih bagus dan tidak

RUSAK: Salah satu daging kurban yang ditemukan terserang cacing hati kemarin (15/10).

NUR HARIRI/RaBa

berbahaya. Masih bisa dikonsumsi. Cukup dibersihkan saja saluran ductus-nya,” terang Eko. Diterangkan, hati hewan yang terserang cacing hati dan tak boleh dikonsumsi; secara fisik mempunyai ciri kasar, seperti berpasir, teksturnya keras, dan banyak lubang atau benjolan di permukaannya. Pihaknya mengimbau, jika masyarakat menemukan ciri-ciri seperti itu diimbau langsung mengubur hati hewan tersebut. “Hati hewan yang terserang cacing hati, otomatis komposisi hatinya rusak. Kalau dikonsumsi maka bisa membahayakan kesehatan manusia meski

tidak akan langsung berdampak,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Pemkab Situbondo, drh. Gaguk Murdjianto, telah menerjunkan 34 petugas untuk memantau penyembelihan hewan kurban di sejumlah lokasi penyembelihan. Itu dilakukan agar masyarakat aman dalam mengonsumsi daging kurban. “17 petugas disebar di sejumlah titik pemotongan kurban di 17 kecamatan. 17 petugas lain bertugas memantau sejumlah titik pemotongan kurban di wilayah Situbondo kota,” papar Gaguk. (rri/c1/als)

Bagikan Daging Untuk Abang Becak dan Anak Yatim Pemkab Situbondo Sembelih 10 Ekor Sapi SITUBONDO - Pada peringatan Hari Raya Idul Adha tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menyembelih hewan kurban sebanyak 10 ekor sapi. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ini dilakukan di halaman belakang kantor Pemkab Situbondo usai salat Id di Masjid Al-Abror pagi kemarin (15/10). Sebelum sapi dikurbankan, secara simbolis Bupati Dadang Wigiarto menerima pemberian hewan kurban dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syaifullah. Pemberian itu juga mewakili sejumlah SKPD yang bergotong-royong dalam mengurbankan sapi-sapinya hingga berjumlah sepuluh ekor. “Satu sapi untuk tujuh orang, semoga amal ibadahnya diterima Allah, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar KH Syaiful Muhyi, ketua MUI Situbondo saat kurban akan dilangsungkan.

Menurut bupati, dari 10 ekor sapi tersebut, 6 sapi dikurbankan di halaman belakang pemkab. Sedangkan 4 sapi lain tidak disembelih di tempat tersebut. “Yang dihimpun pemerintah semuanya ada sepuluh. Yang enam di sini, dan yang empat disebar ke pondok pesantren dan satu masjid,” terang Bupati Dadang disela-sela pemotongan hewan kurban. “Sebenarnya kita ingin dari tahun ke tahun semakin banyak teman-teman pemerintah daerah yang memahami bahwa kurban ini adalah kewajiban umat Islam yang mampu. Karena itu kami terus menggalang memberikan penyadaran dan pengertian supaya kegiatan semacam ini terus dilakukan oleh teman-teman Korpri,” ujar Bupati Dadang. Dikatakan, untuk tahun ini nampaknya sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo mengerti betul betapa pentingnya kurban untuk warga yang kurang mampu. Ke depan kesadaran yang demikian diharapkan agar terus tum-

buh. “Alhamdulillah dari tahun ke tahun nampaknya semangat berkurban semakin besar,” katanya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, usai pemotongan hewan kurban, panitia dibantu sejumlah SKPD langsung membagikan ribuan bungkus daging kurban kepada masyarakat. Mereka yang mendapat jatah daging, di antaranya para abang becak, fakir miskin, dan yayasan yatim piatu. Selain itu pemberian daging juga diberikan kepada masyarakat yang tinggal di pelosok. Salah satunya kepada masyarakat yang mengalami kekeringan di Dusun Mindih, Desa Jatisati, Kecamatan Arjasa. Sementara itu, pada malam Idul Adha, Senin malam (14/10), Bupati Dadang Wigiarto juga menghadiri gema takbir yang digelar di Alun-alun Kota Situbondo. Bupati sempat menabuh bedug sebagai tanda bahwa umat Islam merayakan Idul Adha. “Idul Adha ini adalah milik semua umat Islam,” kata bupati yang dilanjutkan dengan penabuhan bedug dan gema takbir. (rri/adv/als)

NUR HARIRI/RaBa

GEMA TAKBIR: Bupati Dadang Wigiarto menabuh bedug saat takbir akbar di Alun-alun Situbondo Senin malam (14/10).

BERBAGI: Seorang petugas memberikan daging kurban kepada warga di halaman belakang pemkab.

BERKURBAN: Bupati Dadang menerima kurban sapi dari Sekkab Syaifullah di halaman belakang kantor pemkab.

KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Rakorsus Evaluasi dan Penguatan Layanan Pendidikan Dasar Berkualitas (1)

UPTD Dan Pengawas Sekolah Diminta Kerja Lebih Optimal Layanan pendidikan berkualitas menjadi perhatian khusus pemerintah daerah pada tahun 2013. Untuk mengevaluasi pelaksanaan layanan pendidikan, Bupati Abdullah Azwar Anas menggelar rapat koordinasi khusus (Rakorsus) dengan jajaran kepala unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Pendidikan. --------------------------------------------RAKORSUS bidang pelayanan pendidikan itu berlangsung di Pendapa Shaba Swagata Blambangan pada Minggu malam (6/10) lalu. Rakorsus itu diikuti Sekkab Slamet Kariyono, Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono, dan Asisten Pemerintahan (Aspem) Chairul Ustadi. Dalam rakorsus itu, Bupati Anas

melakukan evaluasi dan penguatan layanan pendidikan, khususnya layanan pendidikan dasar. Bupati Anas juga melakukan sharing dengan para kepala UPTD untuk mendapatkan masukan dan ide dalam mengefektif-kan penyelenggaraan layanan pendidikan berkualitas. Dia meminta masukan dan pendapat para kepala UPTD untuk memaksimalkan fungsi pengawas sekolah dalam menjalankan fungsinya. Pada kesempatan yang sama, Bupati Anas juga melakukan evaluasi kinerja terhadap 24 kepala UTPD se-Banyuwangi. Mantan anggota MPR/DPR RI itu menyampaikan secara terbuka kinerja beberapa kepala UPTD. Secara umum, Bupati Anas menilai kinerja kepala UPTD terbagi menjadi tiga kategori. “Kinerjanya ada yang bagus sekali, sedang, dan kurang. Ada empat kepala UPTD yang kinerjanya kurang bagus,” ungkap Bupati Anas. Kepada empat kepala UPTD yang memiliki kinerja kurang memuas-

PEDULI PENDIDIKAN: Bupati Anas menyapa ratusan siswa SD dalam kegiatan pengenalan IT di Pendapa Shaba Swagata Blambangan beberapa waktu lalu.

ISTIMEWA

kan itu, Bupati Anas minta segera melakukan perbaikan secara cepat dan sungguh-sungguh. Kepala UPTD yang memiliki kinerja kurang itu diminta untuk segera mengubah cara dan metode dalam bekerja. Orang nomor satu di jajaran Pemk-

ab Banyuwangi itu meminta kepala UPTD yang kinerja kurang maksimal itu untuk sungguh-sungguh mengoptimalkan tugasnya. Bupati Anas tidak menghendaki kepala UPTD kerja asal-alasan. Sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan masyarakat.

Selain mengevaluasi kinerja kepala UPTD, Bupati Anas juga mengevaluasi kinerja pengawas sekolah yang dinilainya kurang maksimal. Bupati Anas mengaku memiliki harapan besar terhadap pengawas sekolah agar bekerja lebih maksimal menjalankan

fungsi pengawasannya. Pengawas sekolah diminta meningkatkan kuantitas masuk kerja dan kualitas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Jika pengawas bekerja lebih optimal, maka sekolah dapat lebih optimal pula menjalankan fungsi penyelenggaraan layanan pendidikan. Pada kesempatan rakorsus itu, Bupati Anas juga meminta agar semua kendala yang muncul di sekolah segera dipecahkan dan dicarikan solusi cerdas. Kepala sekolah diminta duduk bersama dengan kepala UPTD secara rutin untuk mencari solusi setiap masalah yang muncul di sekolah. Jika tidak dapat diselesaikan di tingkat sekolah dan UPTD, Bupati Anas minta segera diselesaikan di tingkat Dinas Pendidikan bersama kepala dinas. Jika perlu ada kebijakan bupati, segera disampaikan agar ada penyelesaian cepat dan tuntas. “Perlu ada penyelesaian cepat dan tuntas setiap masalah serta kendala yang muncul di sekolah,” katanya (afi/als/bersambung)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.