Radar Banyuwangi 14 Juli 2013

Page 1

14 JULI

29

TAHUN 2013

MARAK: Petugas memeriksa mobil Avanza yang dipecah kacanya di Mapolsek Giri Jumat malam (12/7) lalu. Pecahan kaca berhamburan di jok belakang mobil (bawah).

Cabai Tembus

Rp 80 Ribu Pecah Kaca Mobil makin Menggila GIRI - Para pelaku kejahatan spe sialis pecah kaca mobil tampaknya semakin menjadi. Siang beraksi di Desa/Kecamatan Gambiran dan di Jalan Borobudur, Kecamatan Banyuwangi, pelaku kembali beraksi di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Boyolangu, Kecamatan

Giri Jumat malam (12/7) lalu. Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang itu memecah kaca jendela Toyota Avanza bernopol L 1513 QF milik Anang Yuliansyah, 33, warga Jalan Cakraningrat, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi n Baca Pecah...Hal 35

Pecah Kaca Mobil Korban : Anang Yuliansyah, 33 th. Profesi : Wartawan TV Alamat : Jalan Cakraningrat, Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi TKP : Kopine Café di Jalan Wijaya Kusuma, Boyolangu, Kec. Giri Mobil : Toyota Avanza L 1513 QF Kerugian : Rp 68 juta Yang hilang : n Kamera Sony n BPKB Nissan X-Trail n Handycam Sony n Uang Rp 50 juta n Hard disk eksternal n KTP, NPWP, SIM A

BANYUWANGI - Harga cabai rawit kian menggila. Dari waktu-ke waktu, harga komoditas berasa pedas itu semakin mencekik konsumen. Bahkan, kekhawatiran sejumlah pihak harga cabai rawit tembus Rp 100 ribu per Kilogram (Kg) seperti akhir tahun 2012 lalu semakin mendekati kenyataan. Betapa tidak, kemarin (13/7) harga cabai rawit di pasaran sudah mencapai Rp 80 ribu per kg. Pantauan wartawan di Pasar Ba nyuwangi menyebutkan, harga komoditas yang juga dikenal dengan sebutan cabai litik itu terus meroket sejak pertengahan Juni lalu. Kala itu harga cabai rawit di pasar tradisional tersebut “hanya” Rp 24 ribu per Kg. Selang dua pekan kemudian, tepatnya akhir Juni, harga cabai rawit naik dua kali

20 Mei 22 Mei 14 Juni 15 Juni

Tiga Desa Dilanda Banjir Bandang

MOS Diminta Hindari Kekerasan BANYUWANGI - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2013 sudah rampung digelar. Selanjutnya, ribuan peserta didik baru (PDB) akan mengikuti masa orientasi siswa (MOS) mulai besok (15/7). Pelaksanaan MOS akan berlangsung selama tiga hari hingga 17 Juli 2013 mendatang n Baca MOS...Hal 35

BAGAIMANA INI...

Baca Cabai...Hal 35

Pergerakan Harga Cabai Rawit : 17.000 per Kg : 19.000 per Kg : 20.000 per Kg : 24.000 per Kg

FOTO-FOTO: GALIH COKRO/RaBa

PPDB

lipat menjadi Rp 40 ribu per Kg. Menginjak bulan Juli, cabai rawit semakin menjadi bahan ra san-rasan konsumen. Pasalnya, harga komoditas yang satu itu telah mencapai Rp 60 ribu per Kg. Nah, meningkatnya per mintaan konsumen pada awal Ramadan kali ini mengakibatkan harga cabai rawit semakin melambung. Tidak tanggung-tanggung, harga cabai rawit di tingkat pengecer kini Rp 80 ribu per Kg atau naik Rp 20 ribu dibanding sebelum Ramadan. Sugiono, 33, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi mengatakan, peningkatan harga cabai rawit yang sangat signifikan itu ditengarai murni akibat hukum ekonomi n

BUNGATAN - Hujan lebat yang berlangsung sejak 12.00 hingga 20.45 Jumat lalu (12/7) membuat tiga desa di dua kecamatan terendam banjir. Tiga desa yang terendam banjir adalah Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, dan Desa/Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo. Tidak ada korban jiwa dalam mus i b a h t e rsebut. Meski demikian, genangan air yang mencapai lutut orang dewasa itu menyebabkan kerugian yang diperkirakan jutaan rupiah. Beberapa fasilitas umum rusak akibat banjir tersebut. Pagar SMPN Bungatan sepanjang 100 meter jebol diterjang banjir. Beberapa komputer di Puskesmas Bungatan juga rusak. “Banjir yang menerjang pagar sekolah bagian selatan dan barat itu datang dari selatan. Yang jebol panjangnya sekitar 100 meter,” kata Agus, Kepala SMP Bungatan, saat dihubungi via telepon kemarin (13/7). Sementara itu, sebuah jembatan di Desa Tegalmulyo ambrol diterjang banjir. Tanaman padi dan tembakau juga rusak dan hanyut. “Banyak sawah yang rusak,” kata Armi, warga

23 Juni 27 Juni 3 Juli 13 Juli

: 22.000 per Kg : 40.000 per Kg : 60.000 per Kg : 80.000 per Kg

Bumbu Lain yang Naik Harga Jenis Cabai merah Tomat Ranti

Sebelum Ramadan

Awal Ramadan

Peningkatan

Rp 24.000 Rp 8.000 Rp 12.000

Rp 30.000 Rp 12.000 Rp 16.000

Rp 6.000 Rp 4.000 Rp 4.000

Tomat dan Ranti juga Ikut Naik SEMENTARA itu, tren pening katan harga cabai rawit kini mulai diimbangi kenaikan harga sejumlah “kerabat dek a t ”n y a . D a l a m waktu yang nyaris ber samaan, sejumlah bumbu lain, di an ta ranya cabai mera h, to mat,

dan ranti, juga mengalami pe ningkatan harga cukup signifikan. Diperoleh keterangan, awal Ramadan ini harga cabai merah Rp 30 ribu per Kg. Padahal, sebelum bulan Puasa, para pedagang melego cabai merah “ha nya” seharga Rp 24 ribu per Kg n Baca Tomat...Hal 35

NUR HARIRI/RaBa

GENANGAN: Air masuk rumah warga di Desa/Kecamatan Bungatan, Situbondo, Jumat malam lalu (12/7).

Desa Pasir Putih. Tak hanya itu, banjir juga mengge nangi sebagian rumah warga di Desa Mlandingan, Kecamatan Mlandingan. Saat itu warga sempat panik dan berjaga hingga subuh. “Di Mlandingan juga banjir. Warga saat ini berjaga-jaga, karena khawatir air akan semakin membesar,” ujar Hadi, warga Mlandingan.

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRCBPBD) Situbondo langsung turun ke lokasi untuk memantau banjir malam itu juga. “Ada sekitar 100 rumah warga di tiga dusun yang kebanjiran. Tetapi, tidak ada korban jiwa,” ujar Zainul Arifin, Ketua BPBD Situbondo n Baca Tiga...Hal 35

SIGIT HARIYADI/RaBa

MELEJIT: Pedagang menjajakan aneka jenis bumbu masak di Pasar Banyuwangi kemarin.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Dirazia masih Marak UPAYA bersih-bersih wilayah dari keberadaan orang gila (orgil), gelandangan, dan pengemis (gepeng), kian intensif dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi akhir-akhir ini. Sayang, meski petugas kerap menggelar razia, masih ada saja orgil dan gepeng yang berkeliaran di kawasan kota Banyuwangi. Seperti seorang gepeng yang berkeliaran di sekitar simpang empat Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (13/7). Bagaimana ini? (sgt/c1/bay)

Melihat Kondisi Terkini SMPN Bungatan, Situbondo

Langganan Terendam, Belum Ada Solusi hingga Kini Pagi sekali para guru sudah datang di SMPN Bungatan. Mereka datang lebih awal bukan untuk bimbingan atau rapat. Mereka sengaja datang pagi untuk bersihbersih, karena pada malam sebelumnya sekolah itu direndam banjir.

LANGGANAN: Dua guru menjemur buku perpustakaan di halaman SMPN Bungatan.

NUR HARIRI, Bungatan TERJANGAN banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Bungatan, Situbondo, tampaknya belum bisa diantisipasi. Banjir tahunan itu hampir dipastikan selalu menggenangi ratusan rumah warga, termasuk sekolah di lokasi tersebut. Kali ini, SMPN Bungatan juga http://www.radarbanyuwangi.co.id

Cabai rawit tembus Rp 80 ribu per Kg Biar hemat tapi terasa pedasnya, makan sambil dengarkan celoteh tetangga

Erek-erek langganan longsor Selamat, Erekerek punya julukan baru ‘Uruk-uruk’

NUR HARIRI/RaBa

menjadi korban terjangan banjir bandang. Banjir di wilayah Bungatan itu masih belum ada solusi atau antisipasi yang tepat hingga kini. Banjir yang kerap melanda

wilayah itu membuat pihak sekolah kewalahan. Para guru SMP tersebut harus membersihkan sisa-sisa banjir yang masuk ke lingkungan sekolah tersebut.

Memang, banjir melanda saatt ratusan siswa sedang libur. Namun, bukan berarti dampaknya tidak dirasakan para siswa n Baca Langganan...Hal 35 5

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 14 Juli 2013

Jadwal Imsakiyah Imsyak 04.07

Subuh 04.17

Duhur 11.30

Ashar 14.51

Maghrib 17.21

Isyak 18.35

SUMBER: BADAN HISAB RUKYAT (BHR) BANYUWANGI

HIKMAH

Ramadan Bulan Membaca RAMADAN adalah bulan spesial. Begitu spesialnya bulan ini sehinggabanyakjulukanyangdisematkan.Ramadandisebutbulan ampunan (syahrul magfiroh) karena pada bulan ini Allah menebar ampunan kepada hamba yang memohon. Ramadan juga disebut bulan ibadah (syahrul ibadah) karena anjuran untuk memperbanyak ibadah dengan imbalanpahalayangberlipat.Ramadanjuga layak disebut dengan syahrul qiroah, bulan membaca. Ramadan layak disebut buOleh lan membaca karena intensitas Ayung Notonegoro* membaca umat Islam semakin meningkat dibanding bulan-bulan lainnya n Baca Ramadan...Hal 35

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Panwas Waspadai Politisasi Kegiatan Bertema Ramadan SITUBONDO - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Situbondo kian mengintensifkan fungsi pengawasan di Bulan Ramadan. Pasalnya, lembaga ad hoc yang kini berkantor di Jalan WR. Supratman, Situbondo, itu menengarai Ramadan akan menjadi bulan politik. Eko K. Kusumo, anggota Panwaslu Kabupaten Situbondo mengungkapkan, suasana religius bulan Ramadan akan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu terkait kepentingan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) Jatim. Sebab, momentum Ramadan sangat strategis. “Kecender-

BANYUWANGI

ga Juni 2013 setidaknya sudah terjadi tujuh pelanggaran administrasi yang dilakukan calon legislatif dan parpol. Bentuk pelanggarannya, di antaranya pemasangan alat peraga di tempat terlarang, dan pelaksanaan kegiatan tanpa STTP (surat tanda terima pemberitahuan) kampanye,

ungan Ramadan akan menjadi bulan politik sangat besar. Kita berharap tidak ada intrik money politik yang dikemas dalam kegiatan religius, baik untuk pileg maupun pilkada gubernur dan wagub Jatim,” terang Eko kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Kata mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo tersebut, panwaslu kabupaten sudah menginstruksikan panwascam agar selama Ramadan tidak lengah melakukan pengawasan. Sebaliknya, pengawasan harus lebih diintensifkan agar bisa meminimalkan pelanggaran. Bukan hanya anggota Panwaslu yang bisa melakukan monitoring. Kata Eko, masyarakat yang memiliki hak pilih juga bisa melapor bila menemukan pelanggaran secara langsung. “Yang terpenting, laporan harus didukung dua saksi dan barang bukti,” imbuh Eko. Menurut Eko, sejak Mei hing-

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Avanza ‘08 & ‘11•

• Nissan •

• Nissan •

Jual Toyota Avanza G, Hitam Metalik Vr. Racing, Plat P. Banyuwangi, tahun 2008 (127), tahun 2011 (138), mulus. Hubungi. 081914700510

Promo Nissan pameran di Giant Sun East & dealer Nissan Bwi Jl. Letjen S. Parman 150 Pakis, Bwi. Daptkan diskon&bonus ++ ready stock all type hub 0333-446022 Nissan

Evalia, March, Teana, Juke, All New Grand Livina X-Gear, All New Grand Livina. Hub Nuke 082336398000, 087791320008, 03337621026

• Grand Livina ‘07 •

• Kijang Innova ‘06 •

• Isuzu Panther ‘05 •

Dijual Nissan Grand Livina XV 1,5 MT tahun 2007 abu-abu tua metalik, harga 142,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova G XW tahun 2006 biru metalik, harga 147,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS 25 MT tahun 2005 hitam harga152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Daihatsu Terios ‘07 •

• Toyota Avanza ‘11 •

• All New Xenia ‘12 •

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Toyota Avanza 1.3 G tahun 2011 abuabu metalik, harga 139,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual All New Xenia tahun 2012 warna hitam metalik, pajak baru Juli, harga 70 juta nego, hubungi 081332177424 082143432952

• Honda Jazz ‘09 •

• Nissan •

Dijual Honda Jazz 2009 hitam manual, harga 185 juta, nego, bisa cash/kredit atau tukar tambah, hubungi 08123453975 / 081335897888

Nissan Banyuwangi telah hadir di kota kita di Jln Letjen S. Parman No.150 Dengan Layanan 3S (Sales, service, sparepart) hub 087851707706 / 085238484999

Yang terpenting, laporan harus didukung dua saksi dan barang bukti. Eko Kintoko Kusumo Anggota Panwaslu Situbondo

• Sales & Opr Manajer •

• Brawijaya Regency •

• 5 Kapling Tanah •

• Isuzu Panther ‘94 •

Dicari Sales&Opr Manajer utk distributor pglm 2 th lam ke: hrdmanajer@gmail.com

Dijual cpat murah rumah di Brawijaya Regency C11 Hub 0817350774 (No SMS)

Djl 5 Kapling tnh Jl. Supriyadi & tnh L.1.128m2 Tamanbaru, SHM, Vici 081336142143

Dijual Panther 1994 AC/TP/Racing mls biru muda, 70 jt nego, a/n sendiri, brng bgus, tnp perntara. Hub. 081336581680

• Nissan Banyuwangi •

• Jl. Raya Rogojampi •

• Jl. Denpasar •

Nissan Banyuwangi bth karyawan/ti sales executive&sales counter min SMA Kirm srta lamaran ke Nissan Banyuwangi Jl. Letjen S. Parman 150, intrvw tgl 8-17 Juli Don't Miss It!!! pukul 09.00

Jual rumah Jl. Raya Rogojampi L=13,5M, P=45M Hubungi 081252638527 / 633678.

Dijual Tanah 2000 M2, Jl. Denpasar, Kalipuro Bwi, Hub 082141046676.

• Tanah 2 Kapling •

Reuni Alumni ’83 SMPN 1 KELUARGA Besar alumni SMPN 1 Banyuwangi tahun 1983 menggelar reuni akbar. Pertemuan yang bertema 30 tahun ‘heng kecaruk’ ini digelar di SMPN 1 Banyuwangi Jalan A Yani Banyuwangi pukul 09.00-13.00 pada Sabtu 10 Agustus 2013 mendatang. Informasi 08123489584. (adv)

• Promo Daihatsu •

SITUBONDO • Jl. Argopuro •

AGENDA KOTA

Lebaran pakai All New Xenia? Cma dgn 20jutaan mobil bisa dbwa pulang. Hub: Hadi 081233432555 / 081559705555

Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

Jual tnh SHM 10x20, 955 m2, 1150 m2 @750 rb/ m2Jl.Argopuro15BdktRoyalStbH.082333008871

serta belum mendaftarkan pelaksanaan kampanye. “Terkait pelanggaran tersebut, panwas sudah mengeluarkan rekomendasi kepada KPU belum lama ini. KPU pun sudah memberikan surat peringatan dan penertiban kepada caleg dan parpol yang melakukan pelanggaran,” ungkap Eko. (pri/c1/bay)

BANYUWANGI • Jual Mesin • Jual mesin 4D FE 30 hdp+posneleng+ radiator+ casis. Hub. 0811341488 / 087808143338

• Rental Mobil • BANYUWANGI

RENTAL MOBIL BANYUWANGI. HUBUNGI: 0819-3484-3445

• STNK •

• Percetakan •

Hlg STNK P 5450 VH, an. Fanny Thera, Jl. Jendral Sudirman 69 RT05/01 Panderejo

Cetak Mug 10rb,pin 2rb, ganci 2,5rb. Kaos,polo,pulpenEFOD417992-081913906633

Hlg STNK P 5640 ZF, an. Eka Kurniawati, Sumberagung 05/05 Sumberagung, Srono Hlg STNK P 4160 WG, an. Moh. Akep, Prajekin RT 03/04 Rogojampi, Rogojampi

• Pengobatan Lahir Batin • Pngobatan lahir batin mlayani sgl hajat Insya Allah Mustajabah PP.Al Abbas 087759585558

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 6691 ED, an. Maulana J. MM, Panji 10/02 Curah jeru, Stb. Hlg STNK P 4773 EQ, an. Endro S, S.E, Olean 01/01, Situbondo.

• BPKB• Hlg BPKB P 4601 FB, an. Kadariman, Kp. Wringinanom 02/01, Panarukan, Stb

Mobil Anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

• Gudang Cold Storage •

PEMBERITAHUAN

Dijual gudang cold storage Ls 400 m, semua alat2 lengkap siap produksi hrg 2,5 Miliar nego jl. pelabuhan selatan brak, muncar hub 081249446656

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Administrasi Iklan: Widi Ukiyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/ mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 14 Juli 2013

ADA APA LAGI

Data BLSM Kurang Valid

Dibobol saat Tarawih GIRI - Kejadian kriminalitas makin intens di Bumi Blambangan pada awal Ramadan ini. Selain aksi pecah kaca mobil, rumah milik Yulia Merdekawati, 45, di Jalan Akasia, Kelurahan/Kecamatan Giri, Banyuwangi, juga dibobol kawanan maling Jumat malam lalu (12/7). Pelaku yang diperkirakan lebih dari seorang itu masuk ke rumah korban ketika ditinggal salat tarawih di masjid. Di rumah korban, pelaku berhasil membawa kabur dua buah telepon seluler (ponsel) BlackBerry, dua ponsel Nokia, sebuah laptop, kamera digital, dan uang sekitar Rp 5 juta. “Uang itu untuk membayar ongkos tukang,” cetus Yulia kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Yulia mengaku tidak tahu saat pelaku masuk rumahnya. Korban bersama kedua putrinya berangkat ke masjid di depan rumahnya saat mendengar azan Isak. “Kami salat Isak dan tarawih di masjid. Di rumah tidak ada orang,” katanya. Saat pulang dari masjid pukul 19.30, Yulia baru tahu ternyata rumahnya dibobol maling. Saat membuka pintu, kondisi rumahnya sudah berantakan. Kamar pribadinya yang terkunci, terbuka dan di pintu ada bekas cukitan. “Tiga kamar yang ada di rumah, semua awut-awutan,” jelas janda tersebut. Bersamaan dengan itu, Yulia segera memeriksa isi kamar rumahnya. Laptop dan ponsel yang ditaruh di bufet ternyata sudah tidak ada. Dua ponsel BlackBerry di kamar putrinya juga raib. “Saya menaruh HP di kursi ruang tengah, ternyata juga tidak ada,” jelasnya. Yang membuat dia semakin lemas, uang yang akan digunakan membayar tukang bangunan ternyata juga raib. Bahkan, uang simpanan putrinya yang sedang mengandung juga hilang. “Uangnya mungkin sekitar Rp 5 juta,” sebutnya. Yulia menyebut, ada dua lubang di plafon rumah yang diduga dijebol para pelaku. Kedua lubang itu berada di ruang tamu dan kamar mandi di dalam kamar putrinya. “Sepertinya pelaku masuk dan keluar lewat lubang di kamar mandi, karena asbesnya juga dipecah,” jelasnya. Lubang pada plafon ruang tamu itu, jelas Yulia, akan digunakan jalan keluar. Tetapi, rencana itu urung dilakukan karena semua genting rumah tidak ada yang dicopot. “Ada bekas kaki dan tangan maling, tapi kayaknya masuk dan keluar lewat lubang di kamar mandi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi di rumahnya Jumat malam lalu. Kapolsek Giri AKP Adi Wiyanto saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui identitas pembobol rumah tersebut. Tetapi, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku. “Malam ini (kemarin malam) ada aksi pecah kaca mobil dan pembobolan rumah,” katanya. Menyikapi maraknya aksi kejahatan ini, Kapolsek Adi berharap masyarakat selalu waspada. Bila keluar rumah, harus dipastikan rumah dalam keadaan terkunci rapat. “Bila ada motor, mohon dikunci ganda. Kalau punya uang banyak, silakan simpan di bank,” tuturnya. (abi/c1/bay)

AGUS BAIHAQI/RaBa

BOLONG: Kapolsek Adi Wiyanto mengamati atap kamar mandi yang bolong yang diduga tempat keluar dan masuk pelaku.

ALI NURFATONI/RaBa

ANTRE: Sejumlah warga mencairkan BLSM di Balai Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin.

CLURING - Penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Banyuwangi Selatan diduga masih banyak yang tidak tepat sasaran. Gara-garanya, data warga penerima bantuan senilai Rp 300 ribu itu diduga kurang valid. Data gakin yang tak valid tersebut membuat pemerintah di tingkat desa kalang kabut. Akibatnya, ada warga yang tidak mengambil dengan alasan takut muncul fitnah. Selain itu, sebagian kalangan perangkat desa nekat mengembalikan kartu BLSM ke kantor Pos. Sementara itu, hingga kemarin pembagian dana tunai akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut masih terus berlangsung. Seperti yang terjadi di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring n Baca Data...Hal 35

Erek-erek Langganan Longsor LICIN - Guyuran hujan yang kerap terjadi di Banyuwangi menyebabkan akses wisata menuju kawasan Gunung Ijen sering terganggu. Itu terjadi karena tanjakan Erek-erek sering dilanda longsor, sehingga lalu lintas kendaraan terganggu. Pada Rabu (10/7) lalu, tebing sebelah kiri dari arah Banyuwangi longsor dan menyebabkan jalan di Erek-erek tertimbun tanah. Walau tidak sampai macet total, tapi aktivitas wisatawan terganggu karena tanjakan menjadi licin. “Jalan masih bisa dilewati, tapi harus ekstra hati-hati, karena sangat licin,” ungkap Plt Camat Licin, Muhammad Lutfi, kemarin (13/7). Yang terbaru, di tanjakan Erek-erek ada pohon roboh yang menghalangi jalan Jumat malam lalu (12/7). Pohon yang ambruk itu langsung dipotong agar tidak menghalangi jalan. “Pohon yang roboh hanya kita potong. Setelah dipotong, kita biarkan di lokasi,” ujar Camat Lutfi. Untuk mengatasi longsor yang terus-menerus terjadi itu, tahun ini pemerintah daerah akan membangun tembok penahan. Pembangunan tembok penahan itu menjadi prioritas karena sering terjadi longsor. Longsor sering terjadi sejak jalan itu dikepras. Untuk menghindari jalan terus

Pohon yang ambruk itu langsung kita potong agar tidak menghalangi jalan. Setelah dipotong, kita biarkan di lokasi. Muhammad Lutfi Plt Camat Licin

longsor, maka harus segera dibangun tembok penahan. “Tahun ini, tembok penahan itu dibangun,” jelas Lutfi. Selain petugas kantor Kecamatan Licin, tim dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) juga turun ke lokasi longsor kemarin (13/7). Tim PU itu datang untuk membersihkan longsoran tanah agar tidak mengganggu kendaraan wisatawan. Saat ini, jalan itu sudah berhasil dibersihkan dan bisa dilalui tanpa terganggu tanah liat. “Musim hujan, tanjakan Erekerek sering longsor. Ruas jalan ini menjadi salah satu titik pantau Dinas PU,” ujar Kasi Loborat dan Leger Jalan Dinas PU Banyuwangi, Yunus Kurniawan, kemarin. (afi/c1/bay)


UNTUK PEREMPUAN

34

Minggu 14 Juli 2013

Saling Mengunjungi dan Memupuk Solidaritas SEJAK terbentuk pertengahan tahun lalu, komunitas Srikandi Praja Wibawa telah menunjukkan eksistensinya. Minimal sebulan sekali, komunitas yang beranggota personel perempuan Satpol PP Banyuwangi itu rutin menggelar pertemuan. Lokasi pertemuan pindah-pindah di rumah

aci lovers

Base Camp: Jl. A Yani 35 Banyuwangi Berdiri: Tahun 2002

n$

$khusus perempua

Mengaji dan Memasak Bersama SEBAGAI orang-orang yang bekerja di tempat yang sama, para kru apotek Citra Indonesia yang tergabung dalam ACI Lovers ini memang ingin selalu kompak. Mereka punya agenda rutin

dan kujadikan ia anak-anak di bawah judul puisiku

Kopi Hitam kopi hitam adalah rindu. hitam kelam kedasarnya wangi aroma. Nikmat sedap diburu dari dulu perempuan paling tahu pada siapa hatinya hendak di satu padu bukan melulu logam dan batu-batu. kesetiaan lelakinya adalah nomor satu.

Hikayat Kuli II langit bening. terik kian jalang kuasai tubuh manusia yang menari di bawahnya. dan membangun. membangun. tiada akhirnya.

Di Bawah Gunung Raung kesiur angin meremukkan jantung. seserpih kenang perlahan meruap beterbangan menuju pepucuk pinus. berdiri ia kesepian. alas tua senantiasa isi kepala penyair rimba bagi pengelana rindu. ada kabut bernama keraguan. ia yang tak hendak pergi dari jengkal-jengkal waktu.

Di Depan Stasiun Kalibaru Di depan stasiun. Jam sebelas siang sambil menunggu jemputan aku duduk lumati jalanan. Di bawah tiang bendera karatan delman-delman di bariskan dengan karung diikat di bawah bokong di depan stasiun. Di seberang jalan toko material kokoh terpancang sibuk buruh pribumi menurunkan material bangunan sang tauke berulas senyum hitung untung digenggam di depan stasiun. Lewat jam sebelas siang pedas debu diterbang angin perih mata terasa hilir mudik pedagang asongan jajakan irisan mangga telur puyuh kacang tahu dan tisu sekadar raup untung receh di saku di depan stasiun terik kian jalang dudukku menunggu jemputan. Sajak-sajak Muchlis Darma Putra. Penyair asal Wadung Pal, Banyuwangi, mukim di @yudhistira 1

Pe njaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sa stra, dan ar tikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mudah. Isi ballot Jawa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim data dan foto ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Kiriman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

arisan bersama. Mereka juga rutin melakukan silaturahmi ke rumah para anggota. Di luar berbagai rutinitas kerja, mereka sesekali berlibur bersama saat libur kerja. (c1/bay)

Anak-anak Puisi udara dingin luar rumah tusuki ruas-ruas jalan lengang berdesir di tiap sudut tikungan sebelum tiba di depan rumah dengan beberapa larik puisi yang lahir dari rahim malam

semua anggota secara bergiliran. Tujuan anjangsana tersebut adalah menjalin silaturahmi sekaligus memupuk kekompakan dan solidaritas. Tidak hanya itu, mereka juga menggelar kegiatan sosial, seperti donor darah, dan bagi takjil gratis kepada yang membutuhkan. (sgt/c1/bay)

srikandi Praja wibawa

Base Camp: Jl Jaksa Agung Suprato Berdiri: 2012

Menunggu Kekasih Oleh Ferick Sahid Persi*

T

erdengar tembang asmarandana yang sangat magis dan begitu dalam, menulusup keheningan yang menyelimuti rumah megah dan misterius itu. Ada seorang wanita tua yang menghuni salah satu kamar di rumah itu, kamar yang tersembunyi atau entah memang sengaja disembunyikan. Ia sedang merajut switer dan ia memang selalu merajut switer. “Dia pasti akan senang”, wanita tua itu berkata dengan senyum manis, semanis ingatan-ingatan masa lalunya. Sambil merajut, ia melanjutkan dialognya dengan dirinya sendiri, “kira-kira dia nanti membawa oleholeh apa ya? Ah pasti bunga edelweys, kemudian dia akan mengatakan ini adalah bunga edelweys bunga keabadian yang manjadi sibol cinta kita berdua padahal yang dia bawa hanyalah rerumputan biasa yang selalu layu jika sudah 3 hari”. Ia tertawa lagi dengan hati yang berbunga-bunga atau mungkin hati bunga yang ditusuk-tusuk. Setelah meletakan rajutannya di atas bangku kayu yang ia duduki, ia menghampiri sebuah foto yang terpajang di dinding kamarnya. Sebuah foto hitam putih seorang pemuda yang berusia sekitar 20 tahunan. Ia tersenyum dengan mata berkaca-kaca, mengingat-ingat segala kenangan tentang laki-laki yang berada dalam foto itu. Laki-laki itu adalah kekasihnya sejak 35 tahun yang lalu. “Tawanya selalu lebar dan aku selalu tertawa mendengar lelucon-lelucon yang dia ceritakan, ketika dia datang pasti dia sangat lelah”, ia berkata sambil membersihkan ranjang tempat tidurnya yang dipenuhi bunga-bunga mawar yang sudah kering. “Dia suka sekali naik gunung. Hari ini dia pasti akan pulang, jadi aku harus membersihkan tempat ini. Iya, rumah ini harus terlihat bersih dan rapi”, ia berkata dengan raut wajah yang bahagia dan penuh kerinduan. Disela-sela kesibukannya membersihkan ruangan itu, ia teringat kembali dengan kekasihnya. Ia kembali memandangi foto yang sengaja ia pajang di dinding kamarnya, ”kalau kulihat foto-foto ini, aku jadi ingat masa itu. Waktu itu, kami berkenalan di tempat pendaftaran mahasiswa baru, ya kami satu kampus. Dia mahasiswa yang sangat aneh menurutku. Rambutnya tidak pernah disisir, pakaian pun selalu asal-asalan, dia selalu percaya diri, sok tampan, dia juga selalu menggoda wanita-wanita. Hahaha aku sangat jijik melihat tingkahnya waktu itu, oh aku melantur kemana-mana. Hmm di tempat pendaftaran, iya di tempat pendaftaran itu, dia terlihat sangat kebingungan. Dia belum memutuskan mau memilih jurusan apa. Dia terdiam, melamun dan berpikir, hahaha lucu sekali. Tiba-tiba dia ganti memandangiku di tempat pendaftaran itu, dia melihatku, kemudian dia mendekatiku. Pada awalnya aku takut, jangan-jangan dia mau berkenalan dengan ku? Ah, jangan sampai pikirku. Oh Tuhan, dia terus berjalan mendekat kepadaku. Ternyata, dia datang tapi bukan untuk berkenalan denganku. Dia hanya melihat formulir yang sedang aku isi. Kemudian dia melakukan hal yang sama sekali tidak aku duga. Tiba-tiba, dia mengisi jurusannya sama dengan punyaku. Astaga, dasar orang gila. Dia benar-benar orang paling konyol dan paling aneh yang pernah aku kenal. Tapi karena keanehannya itulah aku bertemu dengan dia. Setelah selesai menceritakan kepingan hidupnya pada dirinya sendiri, ia kembali melantunkan tembang asmarandana dengan lirih. Ia merasa seolah-olah dia baru saja jatuh cinta. Tembang asmarandana itu mengalun dengan kekuatan yang agung nan suci, tapi sekaligus mengalun dengan rapuh dan membunuh. Benar-benar dua dimensi yang saling bertolak belakang, walaupun pada akhirnya bersatu hingga membuat dilema yang mendengarkan antara cinta atau sakit hati atau bunuh diri. Sorot mata wanita itu hanya terpancar aura cinta kasih yang suci dan putih seperti kafan. Ia memiliki sisa-sisa kekuatan dan ia kembali mengingat masa lalunya. Masa yang terindah yang pernah ia miliki dan ia melanjutkan berkata pada dirinya sendiri. ”Seiring berjalannya waktu, dia berkembang menjadi aktivis. Pada suatu siang dalam acara di kampus, dia memberikan sebuah pidato. Aku masih ingat temanya hingga sekarang. Dia berpidato tentang perceraian. Dia mampu berpidato dengan sangat hebat, dialah sang orator yang mengaum bak singa, mampu membakar dan menumpahkan tangis kami semua. Aku masih ingat sekali sebuah kata-kata yang benar-benar menyentuh, kenapa ada pernikahan jika diciptakan perceraian?. Perceraian adalah racun yang akan membunuh anak-anak kecil yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa. Wow, dia sangat hebat. Apalagi ketika aku mengetahui bahwa dia tidak punya persiapan apaapa untuk berorasi karena ditunjuk menggantikan salah satu teman kami. Aku tidak menyangkanya sama sekali. Dulu awal masuk kuliah, dia tidak lebih dari seorang mahasiswa yang kerjaannya hanya menggoda gadis-gadis, tapi sekarang dia bisa berorasi dengan sangat hebat. Singkat cerita, kami menjadi semakin dekat dan menjadi pasangan kekasih. Dia benar-benar lelaki yang luar biasa”. Wanita tua itu seolah-olah memperoleh kekuatan

yang tidak bisa dijelaskan. Kekuatan itu menuntunnya menari-nari seolah sedang merasakan ada kekasihnya di situ. Dia menari seperti menemukan titik extase tertingginya. Hingga ia mencapai titik klimaks kebahagiaannya sambil berkata, “Berbeda dengan laki-laki yang selalu aku pacari selama ini, dia selalu jujur apa adanya, dan benar-benar mau menerimaku apa adanya. Walaupun tingkahnya seperti anak-anak dan tidak romantis, tapi itu menjadi nilai tersendiri bagiku. Kemana-mana kami selalu berdua, semua kegiatanku bersamanya benar-benar membuat aku merasa sangat bahagia dan semakin mencintai dia. Hingga pada suatu hari, kami memutuskan untuk berjalan-jalan berlibur diluar kota. Liburan itu sangat mengasyikan bagiku yang belum pernah keluar kota sebelumnya. Malam itu di sebuah kota yang asing dan kami tidak tahu harus menginap di mana, dia memberi tawaran padaku untuk menginap di sebuah hotel. Menginap di hotel berdua? kau gila? Tapi dia benarbenar memaksa dan mengatakan bahwa sudah tidak ada tempat lagi untuk menginap. Terjadilah perdebatan panjang lebar dan akhirnya aku kalah. Aku mau menginap di hotel berdua dengan dia. Pada awalnya, kami tidur saling membelakangi. Lama-lama dia mulai mendekatiku. Aku sangat takut dengan apa yang aku pikirkan. Akhirnya, oh Tuhaaannnnn apa yang aku takutkan terjadi juga”. Akhirnya tarinya terhenti dan ia menjatuhkan diri di ranjang. Ia mulai menggerayangi tubuhnya sendiri. Awalnya, raut wajahnya ketakutan dan jijik, namun lambat laun raut wajahnya berubah dengan raut wajah yang bahagia seperti halnya raut wajah pengantin baru. Ia duduk di atas ranjangnya, menatap nanar ke depan dengan pandangan kosong. Matanya memerah dan keluar tetes demi tetes air matanya. “Aku benar-benar menyesal dan merasa telah dibodohi. Seakan-akan semua itu sudah direncanakannya dari awal. Liburan dan menginap di hotel, semua terjadi dengan sangat cepat. Ketika sampai di rumah, aku mengunci kamar dan menangis tanpa henti. Kemudian aku telanjangi tubuhku di depan cermin dan aku melihat bahwa tubuhku yang aku jaga selama itu sudah dinodai hanya dalam waktu semalam saja.

Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Aku tidak mungkin marah dan memutuskan hubungan dengannya begitu saja. Aku sudah terlanjur mencintai dia dengan amat sangat. Aku juga sudah terlanjur memberikan hal pada diriku yang paling berharga. Kami tetap menjalani harihari kami seperti biasa dengan cara berpacaran yang mungkin agak berlebihan setelah kejadian di hotel itu. Kami berubah menjadi sering melakukan hal itu dan lama-lama hal itu menjadi kebiasaan. Beberapa bulan telah berlalu dan aku baru sadar bahwa aku telat datang bulan. Aku mulai khawatir apakah aku hamil? Aku mencoba menghilangkan pikiran itu. Ah, tidak mungkin aku hamil, kami selalu melakukannya dengan kondom. Kondom tersedia dimana-mana dan kami selalu membelinya sebelum melakukan hal itu. Ah ini pasti telat biasa, tapi dalam hatiku itu telat yang tidak biasa. Akhirnya aku putuskan untuk membeli testpack”. Wanita itu membayangkan menggenggam sebuah testpack, padahal yang ia genggam hanyalah mawar-mawar merah yang sengaja di taruh di dalam sebuah keranjang sampah. Sambil membayangkan memegang testpack, ia kembali mengenang ingatannya. “Aku benar-benar takut kalau ada yang melihat aku membeli testpack, aku menyembunyikan dengan sangat baik. Jangan sampai ada satu orang pun yang tahu, apalagi ibuku. Kalau dia tahu, maka tamatlah aku. Segera aku ke kamar mandi, aku menaruh kencing pada sebuah wadah dan aku celupkan testpackku. Saat aku melihat hasilnya, bagaikan disambar petir, aku melihat 2 garis merah pada testpackku. Itu artinya, aku hamil. Aku langsung menangis tanpa henti. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku langsung menelepon kekasihku dan mengatakan apa yang telah terjadi. Kami berdua memutuskan untuk bertemu, aku menangis di pangkuannya dan memintanya untuk menikahiku. Tapi apa yang dia katakan? Dia bersikeras tidak mau menikahiku. Dia bersikeras tidak akan menikah selamanya. Dia benci pernikahan, karena perceraian dimanamana dan banyak anak-anak terlantar”. Tangis wanita tua itu terpecah dan terlihat dari sorot matanya yang mengiba penuh kasih.

Wanita tua itu menangis sambil berkata, “Aku ingat saat dia menyuruhku untuk menggugurkan anakku. Hah, menggugurkan anak ini? Katamu banyak perceraian yang membuat anak terlantar, tapi kau malah membunuhnya? Ah, semua ini pasti omong kosong. Aku pasti bermimpi dan mimpi ini sangat buruk aku mencoba mencubit-cubit tubuhku tapi ternyata aku tidak bermimpi. Kenapa ini bukan mimpi? Aku tidak mau membunuh bayiku. Aku tidak mau. Aku tidak mau”. Beberapa saat, kamar itu seakan menjadi tempat yang tidak ada kehidupan sama sekali. Hanya kesepian dan diam yang membanjiri ruangan itu. Wanita itu kembali menatap dengan tatapan kosong, kemudian tersenyum ganjil. Sebuah senyum yang aneh. Senyum yang kehilangan rohnya. Kemudian ia berkata dengan tatapan kosong, “Setiap malam aku bermimpi sedang bermain dan bernyanyi dengan seorang anak perempuan bertubuh mungil yang lucu. Dia sedang belajar, berjalan, dan masih belajar berbicara. Dia lucu sekali, tapi aku harus membunuhnya...!” Dengan sangat tiba-tiba dan cepat, tangisnya menjadi-jadi. Tangis yang mengerikan dan memekakkan telinga. Sambil berteriak-teriak, ”Aku harus membunuhnya, aku harus membunuhnya ya Tuhan. Ini demi masa depanku, demi kehormatan orangtuaku, dan demi kekasihku. Dia meminta hal ini, dia belum siap, dia belum siap membagi cintanya. Aku mencintainya, dia kekasihku, dia kekasihku tapi aku harus membunuh anakku. Baik, aku akan menelan obat penggugur kandungan ini. Sesuai ketentuan pemakaiannya, salah satunya harus dimasukkan ke dalam lubang kemaluanku, baiklah”. Tiba-tiba wanita itu mendapati perubahan emosi yang sangat cepat. Tiba-tiba ia tertawa. Tawa yang lebih mengerikan dari tangisnya. Tawa yang seolah-olah membangkitkan sesuatu yang menakutkan dan jahat. Tawa yang membuat bulu kuduk, bahkan tawa yang akan membuat seorang lelaki kekar akan menangis. Sambil terus tertawa ia berkata, “aku membunuhnya! Aku membunuhnya! mayat bayi itu anakku. Ia keluar dari vaginaku dan aku melihat potongan mata yang kecil jatuh di kloset WC. Lihat, itu seperti bentuk tangan dan kaki. Oh Tuhan, bahkan aku tak sempat menguburnya atau memberikan dia nama. Semua terjadi begitu saja, seperti berak, seperti tai”. Kembali dia merasakan jiwa kekasihnya dari sebuah bantal guling yang ada di atas tempat tidurnya. Ia berkata pada bantal guling itu, “Kekasihku, aku tidak mau melakukan hubungan itu lagi. Ini yang terakhir. Oh tidak sayang, kau jangan menggerayangi lagi. Ahh baiklah-baiklah, baik ini bukan yang terakhir. Aku sangat suka hubungan ini. Aku sangat menikmatinya. Oh sayang, aku sangat suka masturbasi, aku sangat suka ketika merasakan masturbasi. Ohh aku bahagiaaa”, teriak wanita itu dengan tertawa dan sambil membayangkan bantal guling itu sebagai kekasihnya. Tersentak, wanita itu duduk. Ia pucat. “Oh Tuhan, aku telat lagi. Apakah aku hamil lagi? Oh tidak. Pasti aku salah”, teriaknya seperti orang gila. “Apa aku harus membunuhnya lagi? Tidak! Aku tidak akan membunuhnya. Cukup sekali saja semua terjadi, kau harus menikahiku kau harus menikahiku!“, ia berkata sambil mengeluarkan satu persatu sweater di dalam almari. Ia menganggap bahwa sweater itu adalah kekasihnya. “Kau harus menikahiku karena aku sangat mencintaimu, kau tidak bisa menolaknya. Betapapun kau membenci pernikahan”. Ia benar-benar merasakan roh kekasihnya ada dalam salah satu switer itu, kemudian ia mengangkatnya. Ia berdansa dengan sweater itu sambil berkata, “Apa? kau mau menikahiku? Sayang, itulah jawaban yang aku tunggu-tunggu selama ini, akhirnya kau mau juga menikahiku. Aku berjanji akan selalu di rumah bila kau pulang kerja, aku akan selalu membuatkanmu kopi jika kau mau berangkat bekerja pagi, semua akan menjadi sempurna, iya kan? Semua berjalan sangat sempurna tamu-tamu undangan, orangtuaku, orangtuamu, penghulu. Aku siap menikah, siap berumah tangga, siap hidup sempurna. Semua sudah siap tinggal menunggu kedatangan kekasihku, tapi sampai hari ini dia belum datang. Entah sudah berapa musim aku mengenakan pakaian pengantinku ini. Aku tidak akan melepasnya sampai pernikahanku selesai. Mungkin dia sedang berhalangan atau apa, tapi aku berjanji akan tetap menunggunya dan akan terus menunggunya. Entah berapa tahun lagi dia akan datang, dia akan datang untuk menikahiku. Aku tidak akan melepaskan pakaian pernikahanku ini karena dia akan datang juga dengan pakaian pernikahannya. Aku akan menunggu dia. Dia akan datang”, kembali ia melantunkan tembang asmarandana dengan tangis sendu yang sangat memilukan. Lalu ia merapikan ruangan itu dan melihat foto kekasihnya beberapa saat. Setelah dia selesai merapikan ruangan itu, kembali ia mengambil sweaternya yang belum selesai dan ia kembali merajutnya. Gema asmarandana terus menyeruak rasa pada sekat-sekat kegetiran hidup, diiringi tangis yang tidak pernah berhenti untuk satu hari saja. *) Pemuda Genteng, Banyuwangi, yang aktif menulis cerpen, puisi, dan naskah teater.


BERITA UTAMA

Minggu 14 Juli 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Pelaku Kabur Naik Motor Bebek n PECAH... Sambungan dari Hal 29

“Pelaku memecah kaca jendela tengah bagian kanan,” terang Anang Yuliansyah. Dalam aksi itu, pelaku berhasil menguras barang di jok tengah, seperti kamera besar Sony, handy cam Sony, hard disk eksternal, tas berisi buku tabungan, SIM A, KTP, NPWP, dan BPKB mobil Nissan X-Trail. “Dalam tas itu juga ada uang tunai Rp 50 juta,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar

Banyuwangi di Mapolsek Giri Jumat malam lalu. Aksi pecah kaca mobil itu terjadi sekitar pukul 18.50 di depan Kopine Café di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Boyolangu. Korban yang bekerja sebagai reporter TV One itu mampir ke café setelah liputan Masjid AlHadi di Jalan Basuki Rakhmat, Banyuwangi. “Dari Masjid AlHadi, saya mampir ke tempatnya Om Willy (pemilik Kopine Café),” katanya. Di depan Kopine café itu, jelas dia, mobil Toyota Avanza warna

putih tulang miliknya diparkir menghadap selatan. Karena berniat hanya mampir sebentar, semua kamera dan tas ditinggal di mobil. “Kamera dan tas, saya taruh di jok tengah,” ujarnya. Berselang lima menit, Anang bersama istrinya yang sedang duduk bersama Willy itu mendengar suara keras dari arah mobilnya. Karena curiga, Anang segera keluar dan menuju ke arah mobilnya. “Waktu saya keluar, ada orang dekat mobil. Orang itu langsung kabur sambil membawa ba-

rang,” ungkapnya. Melihat ada yang tidak beres, Anang segera melihat mobil nya. Saat itu, dilihat kaca jendela tengah bagian kanan sudah pecah. Semua barang di jok tengah, jelas dia, sudah raib. “Yang hilang kamera, handy cam, dan uang tunai Rp 50 juta,” cetusnya. Anang menyebut, dua orang di dekat mobilnya itu diduga kuat pelaku. Kedua orang itu, sebut dia, kabur ke arah selatan mengendarai motor bebek. “Pelakunya tidak mengenakan

Beli Rp 2 Ribu Dapat 16 Biji n CABAI... Sambungan dari Hal 29

Pasalnya, permintaan cabai ra wit oleh para konsumen me ningkat tapi pasokannya se makin menipis. “Banyak tanaman cabai yang gagal panen, sedangkan permintaan konsumen meningkat. Jadinya seperti ini, harga cabai rawit

meningkat tajam,” ujarnya. Lantaran harga cabai rawit naik “gila-gilaan”, imbuh Sugiono, konsumen pun mengeluh. Beruntung, hal itu tidak menyebabkan volume penjualan yang dia raih turun. “Konsumen memang menurunkan volume pembelian. Mereka yang biasa membeli satu Kg cabai rawit, sekarang (kemarin) paling banter

membeli setengah Kg. Tetapi, jumlah warga yang membeli cabai rawit meningkat. Jadi, volume penjualan yang saya raih tidak berkurang,” paparnya. Santi, 28, seorang konsumen yang tengah berbelanja aneka je nis bumbu di pasar induk wilayah kota Banyuwangi dan se kitarnya tersebut seketika nyeletuk saat mengetahui harga

cabai rawit Rp 80 ribu per Kg. “Harga (cabai rawit)-nya seperti emas,” celetuknya seraya menggelengkan kepala. Pernyataan senada dilontarkan Kristin, pembeli lain. Dia mengaku sangat kewalahan menghadapi mahalnyahargacabairawittersebut. “BelicabairawitRp2ribu,dapatsatu kantong plastik kecil. Isinya cuma 16 biji,” keluhnya. (sgt/c1/bay)

Harga Bawang Cenderung Stabil n TOMAT... Sambungan dari Hal 29

Demikian halnya dengan harga tomat dan ranti. Jika sebelumnya harga tomat di tingkat pengecer Rp 8 ribu per Kg, kini harga komoditas yang satu itu mencapai Rp 12 ribu per Kg. Kecenderungan serupa juga terjadi pada harga ranti. “Sama persis dengan peningkatan harga tomat, harga ranti naik sebesar Rp 4 ribu per

Kg, tepatnya dari Rp 12 ribu per Kg menjadi Rp 16 ribu per Kg,” ungkap Sugiono, 33, salah satu pedagang bumbu di Pasar Banyuwangi. Susi, 32, seorang pembeli ber harap peningkatan harga sejumlah jenis bumbu masak itu tidak berlanjut. Bahkan sebaliknya, konsumen yang satu itu berkeinginan tren peningkatan harga bumbu tersebut segera berbalik arah. “Ya pastilah, sebagai konsumen, kami ingin harga bumbu segera

turun. Apalagi, Idul Fitri semakin dekat. Kebutuhan kami pasti meningkat,” harapnya. Kabar baiknya, harga “pasangan ganda campuran” yang sempat menjadi primadona kalangan konsumen, yakni bawang merah dan bawang putih, cenderung stabil. Beberapa pekan terakhir para pedagang menjual bawang merah seharga Rp 40 ribu per Kg, dan bawang putih stabil di harga Rp 12 ribu per Kg. (sgt/c1/bay)

Tidak Ada Alasan untuk Tidak Membaca n RAMADAN... Sambungan dari Hal 30

Setidaknya hal ini terlihat dari tradisi tadarus dan huduran. Tadarus adalah tradisi membaca Alquran secara bersama-sama— ada yang membaca dan ada yang menyimak—setelah melaksanakan salat tarawih atau setelah salat-salat fardu yang lain. Sedangkan huduran adalah tradisi khas pesantren di mana para santri mengkhatamkan beberapa kitab kuning secara kilat selama Ramadan dengan metode bandongan. Huduran rata-rata ditempuh selama delapan jam per hari bahkan lebih. Seperti halnya di Pesantren Al-Anwari Kertosari, Banyuwangi, yang memulai huduran seusai salat subuh sampai pukul 08.30. Kemudian, dilanjutkan setelah salat duhur sampai menjelang magrib dengan istirahat sebentar untuk salat Asar. Setelah salat tarawih dilanjutkan lagi hingga pukul 22.00 sepuluh malam. Ramadan juga layak disebut bulan membaca karena pada bulan ini Alquran untuk pertama kalinya diwahyukan. Sebagaimana diketahui bersama, ayat yang pertama kali diturunkan adalah pe rin tah untuk membaca, iqra bismirobbikalladzi kholaq—bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (QS. Al-Alaq [96]:1). Hal ini berarti Ramadan tidak hanya diperingati sebagai hari turunnya Alquran (nuzulul qur’an), namun juga sebagai momentum peringatan perintah untuk membaca. Peringatan perintah untuk mem baca menjadi penting mengingat besarnya manfaat membaca. Terkait hal ini, Ibnu Katsir (w. 774 H) dalam tafsirnya menjelaskan lafad iqra (ba calah) dikaitkan dengan bentuk ilmu. Menurutnya ilmu terbagi menjadi tiga, yaitu ilmu yang berbentuk ingatan/pemahaman (ilmud dahni), ilmu yang berbentuk ucapan (ilmul lisan), dan ilmu yang berbentuk tulisan (ilmul kitabah). Masingmasing ilmu memiliki ujung yang berupa ingatan, lafad,

dan huruf. Sedangkan huruf itu sendiri telah menghimpun inga tan dan lafad. Dengan de mikian melalui membaca dapat memperoleh tiga jenis ilmu sekaligus, sehingga Allah me merintah manusia untuk membaca. Begitu pentingnya membaca sampai-sampai Nabi Muhammad mensyaratkan kepada tawanan perang Badar untuk mengajar anak-anak Madinah be lajar baca tulis. Bahkan Nabi Muhammad dalam salah satu hadisnya yang di riwayatkan oleh Ibnu an-Najar menegaskan salah satu haknya anak dari orang tuanya adalah diajarkannya baca tulis. Dalam Alquran juga dinyatakan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk mengajarkan al-kitab dan hikmah. Mengajarkan al-kitab dapat dipahami dengan arti mengajarkan tulis baca, atau paling tidak, mengajar apa yang ditulis dalam al-kitab yaitu Alquran. Tradisi membaca juga menja di tanda dari peradaban in dustri yang menekankan pada tradisi literasi dibanding de ngan tradisi lisan (tanda peradaban agraris). Oleh kare na itu, negara-negara di du nia terus berupaya untuk meningkatkan budaya membaca rakyatnya sebagai upaya untuk meningkatkan pe radaban negara tersebut. Negara Indonesia sendiri, negara agraris yang beralih menjadi negara berperadaban industri, tidak memiliki budaya membaca yang tinggi pada rakyatnya. Menurut hasil survei UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) jumlah orang yang tingkat minat bacanya tinggi di Indonesia hanya 0,001 persen. Ini artinya dari setiap seribu rakyat Indonesia hanya terdapat satu orang yang minat bacanya tinggi. Hal ini tentu menghambat laju pertumbuhan negara yang mengarah pada peradaban industrial. Keengganan untuk membaca pada dasarnya bukanlah permasalahan waktu atau kesempatan sebagaimana banyak dikeluhkan orang dewasa ini,

namun hanya masalah keinginan. Jika dibiasakan membaca maka seseorang akan mampu membaca 300 kata per menit. Ini berarti dalam waktu 15 menit seseorang dapat membaca 4.500 kata. Dalam waktu sebulan hanya dengan 15 menit per hari telah mampu membaca 126 ribu kata. Kalau ratarata satu buku saku memuat 60 ribu kata, maka dalam waktu sebulan mampu membaca dua buah buku. Bandingkan dengan kebiasaan membaca dan mengetik layanan pesan singkat (SMS), yang katakan, rata-rata 10 kata pada setiap pesan. Jika selama sehari menerima dan mengirim SMS sebanyak 100 kali, maka orang tersebut te lah membaca seribu kata atau setara dengan tiga lembar tulisan di kertas HVS penuh. De ngan demikian tidak ada alasan untuk tidak membaca. Abbas Mahmud al-Aqqad (1889–1964 M) seorang cendekiawan terkemuka Mesir mengatakan bahwa dengan membaca manusia akan mampu mengumpulkan sekian banyak ide, rasa dan imajinasi dalam benaknya dan dengan demikian manusia tidak hanya memiliki satu hidup saja, namun lebih dari satu hidup. Bung Karno, presiden pertama Indonesia, juga pernah mengatakan bahwa dengan membaca beliau mampu berkeliling dunia meski terkungkung dalam kemelaratan dan mampu kembali ke masa lampau, me ngetahui masa sekarang dan menerawang ke masa depan. Sampai—sampai pepatah Arab me ngatakan, qiiduu al-ilma bil kitabah (pimpinlah ilmu dengan tulisan). Sedangkan menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab (pakar tafsir Indonesia) menjelaskan perintah Allah untuk membaca pada surat al-Alaq (96:1) tidak hanya berarti membaca teks yang tertulis saja, namun juga teks yang terhampar. Ti dak hanya yang tersurat namun juga yang tersirat. Membaca teks yang tertulis ada lah sebagaimana k e g i at a n m e m b a c a p a d a umumnya, namun membaca teks yang tidak tertulis adalah

dengan me ngangan-angan (tadabbur) fenomena alam dan dengan berpikir (tafakkur) akan realitas sosial yang ada. Ibadah puasa juga bisa menjadi instrumen untuk membaca teks-teks yang tidak tertulis. Dengan menahan rasa lapar dan haus, puasa memberikan bahan bacaan akan perihnya penderitaan orang-orang fakir yang tidak mampu mencari sesuap nasi. Dengan puasa juga menyuguhkan bahan bacaan lain untuk berpikir ulang akan segala ketamakan manusia dalam memburu dunia. Puasa juga menjadi media membaca potensi dan kapasitas diri dalam menjauhi godaan duniawi dan mendekatkan diri kepada Allah. Quraish Shihab me ngi baratkan bacaan laksana makanan. Ketika memakan makanan ada kalanya langsung ditelan, ada pula yang dikunyah terlebih dahulu, dan ada pula yang harus dimuntahkan. Demikian pula membaca suatu bacaan (buku dan lain sebagainya) harus dipilah, apakah bacaan itu layak diterima, hanya sekadar tahu atau justru harus dienyahkan. Namun dengan demikian bukan berarti membatasi dengan bacaan tertentu saja. Semua hal dibaca dalam rangka bismirobbika (dengan me nyebut nama Tuhanmu), dengan artian membaca untuk mengetahui keagungan Allah. Pe patah Arab mengajarkan, khud ma sofaa wa da’ maa kadara, ambil yang jernih tinggalkan yang keruh. Bacaan yang baik akan memberikan manfaat dan bacaan yang buruk akan memberikan kewaspadaan. Semoga bulan Ramadan kali ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca, teks maupun konteks, dalam rangka menuju hamba yang bertakwa. Orang bijak berkata: “Kita belajar untuk pandai membaca. Kita membaca untuk bisa menjadi pandai.” Dengan ilmu itulah peluang untuk menjadi orang yang bertakwa semakin besar. (*) *)Direktur Rumah Baca Mawar. Tinggal di www. bgreeneration.blogspot.com

Buku Perpustakaan Dijemur di Halaman n LANGGANAN... Sambungan dari Hal 29

Menjelang masuk sekolah pekan ini, pihak sekolah harus bekerja keras membersihkan lumpur sisa banjir di seluruh ruang sekolah. Karena siswa belum masuk, para guru harus bekerja keras membersihkan ruangan. Banjir langganan di Bungatan itu membuat ratusan warga harus melaksanakan kerja bakti. Mereka menghabiskan waktu yang cukup lama untuk bersih-bersih lingkungan masing-masing.

Sementara itu, sejumlah fasilitas SMPN Bungatan juga ikut rusak. Pagar sekolah se panjang 100 meter roboh. Bahkan, ruang perpustakaan juga kemasukan air. Akibatnya, buku koleksi perpustakaan terendam banjir. “Pagar sekitar 100 meter roboh. Selain itu, puluhan buku terpaksa dijemur karena basah kena banjir,” terang Kepala SMPN Bungatan, Agus Wiyono. Di halaman sekolah, terlihat dua guru yang sedang menjemur buku-buku perpustakaan. Sesekali mereka membolak-balik buku yang dijemur tersebut. Para guru

tetap mengkhawatirkan banjir sewaktuwaktu terjadi lagi. Apalagi, jika musibah itu terjadi saat jam pelajaran. Tentu saja, mereka ingin ada antisipasi nyata sehingga banjir itu tak merugikan pihak sekolah terus-menerus. Apalagi, banjir semacam itu hampir terjadi setiap tahun. Sementara itu, banjir kali ini cukup mengejutkan warga. Kepanikan warga terjadi sejak pukul 16.00. Sore itu, hujan mengguyur dan tidak berhenti hingga malam. Puncaknya, air meluber dan menggenangi permukiman warga dan kompleks sekolah. (c1/bay)

helm. Tapi saya tidak bisa mengenali wajahnya, karena agak gelap,” katanya. Setelah melihat mobilnya menjadi korban para penjahat, Anang mengaku mengejar pelaku yang kabur ke arah

selatan. Tetapi, kedua pelaku su dah menghilang saat dirinya tiba di simpang tiga SMAN 1 Giri. “Aku sama Om Wil ly sempat mengejar, tapi ke hilangan jejak,” ujarnya. Mobil Avanza putih itu diduga

sudah diincar penjahat spesialis pecah kaca. Pelaku langsung beraksi setelah mobil milik korban diparkir. “Saya tidak tahu telah diikuti apa tidak, yang jelas kerugian sekitar Rp 68 juta,” terangnya. (abi/c1/bay)

Akibat Pegunungan Gundul n TIGA... Sambungan dari Hal 29

Data yang berhasil dikumpulkan, banjir berasal dari luapan su ngai. Banjir di tiga dusun tersebut berasal dari luapan air di pegunungan di selatan perkampungan tersebut. “Rumah warga hanya dilewati air dari gunung yang gundul,” imbuh Zainul.

Banjir bandang kali ini memang lebih banyak berasal dari gunung. Saat diguyur hujan lebat, air hujan langsung turun dari gunung dan menggenangi rumah warga. D i k a t a k a n , s e ja k Ju m a t (12/07) malam pihak BPBD Situbondo bersama Tim Gerak Cepat (TRC) sudah mendata ru mah warga yang terkena dampak banjir. “Alhamdulillah,

tidak ada satu pun warga yang menjadi korban. Banjir bandang itu hanya melewati rumah warga,” terang Zainul Arifin. Menurutnya, pihak BPBD dan Dinas Sosial akan segera memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang rumahnya terendam banjir bandang. “Setelah semua terdata, bantuan akan segera disalurkan,” katanya. (rri/c1/bay)

Kegiatan Berbasis Kasih Sayang n MOS... Sambungan dari Hal 29

Pada MOS ini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi mengingatkan agar MOS tidak diwarnai perpeloncoan terhadap PDB. Kegiatan MOS harus bersih dari perpeloncoan yang bersifat fisik dan psikis. “Se mangat MOS adalah m engenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. MOS harus ber basis kasih sayang,” ujar Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono, melalui Kabid Pen-

didikan Menengah, Suratno. Karena berbasis kasih sayang, kata Suratno, maka dalam kegiatan MOS tidak boleh ada kegiatan yang berbau kekerasan. Kekerasan yang bersifat fisik maupun psikis harus dihindarkan dalam MOS. Pada MOS, ada beberapa materi yang sudah disiapkan Dinas Pendidikan. Beberapa materi itu meliputi materi pengenalan pelajar, penanggulangan HIV/ AIDS, dan penanggulangan NAPZA. Selain itu, MOS juga akan diisi implementasi pendidikan

ber karakter, Program Green And Clean, dan wawasan kebang saan. Dalam MOS juga akan disampaikan materi tertib lalu lintas, yaitu tentang pe rilaku tertib berlalu lintas di jalan raya dan UU Lalu Lintas. Diharapkan, para siswa me miliki pemahaman yang memadai tentang tertib berla lu lintas. MOS merupakan rangkaian pemungkas kegiatan PPDB. Setelah MOS selesai digelar, siswa baru akan mema suki tahun ajaran baru 2013/2014. (afi/c1/bay)

Sudah Meninggal masih Terdata n DATA... Sambungan dari Hal 31

Masyarakat penerima BLSM tampak mengantre untuk mendapatkan jatah di kantor desa. Pro ses pembagian tersebut berlangsung lancar dan tertib. Jumlah penerima BLSM di desa tersebut mencapai 845 orang yang tercatat sebagai rumah tangga miskin (RTM). Tetapi, tidak sedikit yang di-

kembalikan. ‘’Banyak yang dikembalikan ke kantor Pos,” Kepala Desa Sembulung, Suhantoko, kemarin. Ada beberapa faktor yang menyebabkan BLSM tersebut terpaksa dikembalikan ke kantor Pos, antara lain warga penerima BLSM tersebut ada yang sudah meninggal dunia dan sedang merantau. ‘’Warga tidak layak tapi terdata,” terangnya. Pemerintah desa segera

menggelar musyawarah untuk mencari warga yang layak menerima BLSM tapi tidak terdata. ‘’Hari Senin besok, kita rapatkan lagi,” kata Kades Suhantoko. Sepengetahuan dia, RTM yang terdata itu dianggap sudah ke daluwarsa. Pasalnya, data tersebut adalah data tiga tahun silam. ‘’Data itu kira-kira data ta hun 2010 lalu,” sebutnya. (ton/c1/bay)

Diteliti sejak Zaman Kompeni n SITUS... Sambungan dari Hal 36

Tak lupa untuk menjelaskan si tus tersebut, pihak per kebunan mencantumkan tulisan yang menjelaskannya. “Se mua masih terawat baik dan rapi. Saya berharap situs ini menjadi destinasi wi-

sata baru di Banyuwangi, dan mengapresiasi apa yang dilakukan pihak perkebunan dalam menjaga dan merawat situs ini,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi Perkebunan Kendenglembu beberapa waktu lalu. Dalam upaya melindungi

benda-benda bersejarah dan merawatnya, pemkab akan membangun museum berka pasitas besar yang tentu dilengkapi koleksi benda bersejarah di Banyuwangi. “Saat ini masih dalam tahap ruislag lahan. Di tahun 2015, saya targetkan sudah rampung,” ujar Bupati Anas. (azi/c1/bay)

Ulah Pemburu Bikin Resah n DIKENAL... Sambungan dari Hal 36

Karena khawatir satwa bernama latin Bos javanicus tersebut terus mengamuk, warga mulai bereaksi. Mereka berhasil menjerat tanduk hewan tersebut. Mereka juga berhasil menjerat keempat kaki banteng

tersebut. “Begitu dijerat akhirnya banteng itu jatuh,” ujar Samsul, anggota Polsek Glenmore yang saat itu berada di lokasi kejadian. Ternyata, kaki belakang sebelah kanan banteng tersebut patah sampai lutut. Diduga, banteng itu pernah dijerat pemburu yang tak bertanggung jawab. Kondisi

itu yang diduga menyebabkan banteng tersebut mengamuk. “Patahnya ka yaknya sudah cukup lama. Bila banteng pernah disakiti, dia akan marah setiap melihat manusia,” kata Luki Dwi Susanto, Kepala Resort Pacet Balai Taman Nasional Meru Betiri, yang berkantor di Desa Karangharjo kala itu. (azi/c1/bay)

Rumah Asli Peninggalan Belanda n DIPILIH... Sambungan dari Hal 36

Pekan lalu, rumah dinas dan kantor manajer tersebut menarik minat sutradara Film Television (FTV) berjudul Sunrise of Love, Dwi Ilalang. Sutradara berambut gondrong memilih lokasi itu sebagai lokasi syuting. Selama seharian penuh, Dwi Ilalang dan kru berikut aktris

dan aktor FTV melakukan syuting di Glenmore. Mereka hanya berhenti saat azan salat Jumat. Mulai adegan pulang dari Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, hingga hidup di rumah tersebut, dan menikmati sejuknya kebun kopi dan cokelat. Dwi Ilalang menuturkan, pihaknya sengaja melakukan syu ting FTV di lokasi ter se-

but karena tertarik mempromosikan rumah dinas manajer Perkebunan Kalisepanjang, peninggalan Belanda yang masih asli itu. Menurutnya, keaslian ru mah dinas peninggalan Belanda tersebut membuatnya semangat mempromosikan Banyuwangi. “Rumahnya masih terlihat asli. Begitu juga dengan kantornya,” tutur pria kelahiran Lumajang itu. (azi/c1/bay)

Tersebar di Tiga Dusun n DEMI... Sambungan dari Hal 36

Dalam waktu dekat, perkebunan tersebut juga akan panen cengkih. Ada tiga dusun yang mayo ritas warganya bekerja di perkebunan, yaitu Dusun Bejong, Dusun Lider, dan Dusun Kampung Anyar. Pada musim panen, mereka bekerja sebagai buruh ngarit tebu.

Pesona alam di perkebunan tersebut menakjubkan. Jika pagi hari, kita bisa melihat ma tahari terbit. Fenomena alam tersebut sangat indah disaksikan. Akses jalan menuju tiga permukiman itu cukup terjal. Jalan yang ditempuh naik-turun. Di mu sim kemarau seperti saat ini, debu bertebaran ketika kendaraan melintas. Tapi, semilir angin yang berembus

bisa mengurangi kepenatan. Sementara itu, areal Perkebunan Bayu Kidul dulu ba nyak yang ditanami kopi. Namun, pada tahun 2013 ini lahan kopi seluas sekitar 150 hektare tersebut beralih fungsi menjadi lahan tebu. Alih fungsi lahan tersebut bertujuan memenuhi target pabrik tebu yang akan dibangun di Kecamatan Glenmore. (ton/ c1/bay)


MINGGU l 14 JULI 2013 l HALAMAN 36

Dikenal Banyak Bantengnya SELAIN dikenal sebagai destinasi penemuan benda bersejarah, Perkebunan Kendenglembu, Perkebunan Trebasala, Perkebunan Kalirejo, dan sejumlah perkebunan lain di Kecamatan Glenmore, juga dikenal sebagai lokasi yang sering dilalui banteng liar. Banteng liar tersebut kadang tu run ke areal perkebunan kakao dan kadang pula ke permukiman penduduk, terutama ketika musim kemarau. Sebab, mereka kehabisan air dan harus turun ke sungai untuk minum. Ketika banteng turun gunung, terkadang warga menjadi resah.

Sebab, selain kerap merusak kakao, warga juga takut jika sewaktu-waktu banteng tersebut marah dan nyeruduk warga. Seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Warga yang biasa bekerja di Perkebunan Kendenglembu dan Trebasala dikejutkan dengan munculnya se ekor banteng liar. Banteng liar tersebut sering mengamuk saat melihat manusia. Ketika muncul di perkebunan kakao Afdeling Rejosari, perbatasan Perkebunan Kendenglembu dan Perkebunan Trebasala, banteng liar itu mengamuk setiap melihat orang n

Situs yang Kendenglembu Masih Terawat GLENMORE - Situs permukiman neolitik Ken denglembu di Kecamatan Glenmore, Ba nyuwangi, masih terjaga de ngan baik hingga kini. Situs permukiman neolitik itu tertulis di Kantor Perkebunan Ken denglembu, Kecamatan Glen more, dan pertama kali dilaporkan W. Van Wijland dan J. Bruumun pada tahun 1936. Situs tersebut terletak di tengah perkebunan karet di Desa Ka rangharjo, bagian selatan Kecamatan Glenmore. Itu berada di perbatasan wilayah Kabupaten Jember dan Banyuwangi. H.R. Van Heekeren memulai eks kavasi secara sistematis pada tahun 1941, tapi dia menghentikan penelitiannya karena saat itu Pemerintah Je pang memulai Perang Du nia II di Pasifik. Kemudian, artefak dan catatan harian yang dihasilkan dari penelitian tersebut dihancurkan pada saat Jepang menduduki Pulau Jawa. Menurut Heekeren, stratigrafi

Baca Dikenal...Hal 35

situs tersebut masih dapat diamati dengan jelas. Pada lapisan atas setebal setengah me ter menghasilkan artefak dari masa prasejarah dan uang kepeng, sedangkan lapisan bawah setebal 30 cm me rupakan deposit hunian neolitik dengan temuan berupa beliung persegi yang diupam dan sejumlah besar fragmen tembikar. Artefak lain yang dihasilkan dari lapisan tersebut, antara lain batu giling silindris dengan delapan sisi, pemotong batu, calon beliung, dan flakes berukuran besar yang di klasifikasikan sebagai pisau. (Heekeren, 1972: 173). Untuk melindungi berbagai jenis situs itu, pihak PTPN XII Kendenglembu menempatkan benda bersejarah tersebut dalam tempat khusus, lengkap urutan sejarah penemuannya. Se mua diletakkan di areal Kantor Perkebunan Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, dan terawat secara baik n Baca Situs...Hal 35

ABDUL AZIZ/RaBa

DILINDUNGI: Banteng liar sering muncul di Perkebunan Kendenglembu dan perkebunan lain di Kecamatan Glenmore.

Demi PG Glenmore, Kopi Diganti Tebu AKTIVITAS Gunung Raung belum sepenuhnya normal. Sebab, hingga kini status gunung terbesar di Pulau Jawa tersebut masih waspada level II. Meski begitu, masyarakat yang tinggal di kawasan lereng gunung sudah tenang. Itu jelas berbeda se wak tu aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.332 meter di atas permu kaan laut (DPL) itu naik. Saat itu, suara gemuruh gunung menimbulkan keresahan warga desa setempat. Yang paling waswas saat itu adalah warga yang tinggal di kawasan Perkebunan Bayu Kidul, masuk Desa Sumbera-

rum, Kecamatan Songgon. Sebab, warga yang tinggal di perkebunan milik perusahaan swasta itu paling dekat dengan Raung. Selain itu, medan jalan di sana tergolong berat dan naik turun. Namun demikian, kini kecemasan tersebut sudah berangsur-angsur membaik. Masyarakat yang tinggal di zona me rah itu kembali bekerja tanpa dirundung kecemasan. Selama ini, masyarakat setempat mengais rezeki di perkebunan itu sesuai pilihan. Musim ini, perkebunan yang memiliki ratusan hektare lahan tersebut sedang musim panen tebu n Baca Demi...Hal 35

ABDUL AZIZ/RaBa FOTO-FOTO: ABDUL AZIZ/RaBa

BATU GILING: Salah satu penemuan situs neolitik yang tersisa dan terawat di belakang Kantor Perkebunan Kendenglembu, Glenmore (atas). Berbagai benda bersejarah disimpan di etalase Kendenglembu.

RUMDIN MANAJER: Suasana syuting FTV Sunrise Of Love di dalam rumah Manajer Perkebunan Kalisepanjang, Glenmore, pekan lalu.

Dipilih Jadi Lokasi Syuting BANYAK hal menarik yang layak dikunjungi dan dinikmati di kawasan perkebunan di Kecamatan Glenmore. Kawasan perkebunan tersebut cukup menarik sebagai lokasi wisata, foto pre-wedding, dan syuting film. Selama ini, salah satu tempat yang sering dijadikan tem pat foto adalah lokomotif peninggalan Belanda yang terletak di Perkebunan Glenmore, masuk Desa Margomulyo, Keca matan Glenmore. Benda antik berupa lokomotif mesin pada masa Belanda tersebut kini diletakkan di halaman kan tor Manajer Perkebunan Glenmore. Lokomotif itu sering

dikunjungi masyarakat. Selain dimanfaatkan untuk foto pre-weeding, lokomotif tersebut ternyata juga sering dimanfaatkan untuk syuting video klip album musik kendang kempul oleh sejumlah artis lokal Banyuwangi. Mereka memanfaatkan lokomotif dan perumahan Manajer Perke bunan Glenmore sebagai background video klip. Selain lokomotif peninggalan Be landa, hal yang tak kalah menarik adalah keaslian dan keasrian rumah dinas dan kantor Manajer PTPN XII Perkebunan Kalisepanjang, Kecamatan Glenmore, Yayik Harianto n Baca Dipilih...Hal 35


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.