1 minute read

“Besok, kita jum’at bersih!”

Dewasa ini di zaman modern membuat individu makin tergantung kepada teknologi dan membuat sifat egosentris tiap individu semakin besar, terlebih pada wilayah perkotaan di Indonesia yang membuat budaya Indonesia asli seperti gotong royong dan budaya silaturahmi ke tetangga sudah makin memudar. Pudarnya budaya gotong royong yang disebabkan perkembangan zaman tidak berpengaruh pada kebanyakan wilayah rural. Desa Sukasari salah satu wilayah rural yang tidak terpengaruh budaya buruk dari teknologi meskipun ponsel pintar dan juga akses internet serta wifi sudah tersebar ke beberapa titik di Desa Sukasari.

Masyarakat Desa Sukasari memiliki kegiatan gotong royong bernama Jumat Bersih yang bertujuan membersihkanwilayahsepanjangjalanKampungCisaat. Kegiatan Jumat Bersih ini dilakukan sejak pukul 7 pagi hingga sepanjang jalan bersih sekitar jam 12 siang. Masing-masing masyarakat melakukan berbagai cara untuk berkontribusi, ada yang memotong rumput, menyapu, dan mengumpulkan sampah ke dalam plastik. Mayoritas masyarakat Sukasari yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu-ibu.

Advertisement

Perihal rasa kekeluargaan, masyarakat desalah yangjadijuaranya.Posisirumahyangsalingberdekatan, segala kebutuhan hidup utama saling bantu membantu, dan masih minimnya pengaruh teknologi pada keseharian mereka membuat masyarakat Desa Sukasari saling mengenal dekat satu sama lain. Selain kegiatan Jumat Bersih,kegiatansholawatkelilingadalahcontohkegiatan yang dapat mempererat tali kekeluargaan melalui silaturahmi berlandaskan rohani. Sholawat keliling dilakukan tiap malam jumat, dan selalu berpindah tempat pada setiap minggunya. Sehingga seluruh rumah di Desa Sukasari pernah dikunjungi oleh tetangganya. Sebagian darimasyarakatyangmengikutikegiataninipunmerupakan masyarakat yang mengikuti organisasi sosial bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang berusia antara 16-20 tahun. Sesuai pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, masyarakat Desa Sukasari saling memiliki perhatian sesama tetangganya layaknya keluarga sendiri karena sudah mengenal secara menyeluruh melalui kegiatan-kegiatan seperti di atas.

This article is from: