ARSITEKTUR KOTA_ANNISA MAULIDINA ALNI_105831104821

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KONDISI EKSISTING KOTA PADA WILAYAH

MARADEKAYA SELATAN, MAKASSAR, MAKASSAR

TUGAS FINAL ARSITEKTUR KOTA ANNISA MAULIDINA ALNI 105831104821

NURHIKMAH PADDIYATU, ST., MT., IAP FITRAWAN UMAR, ST. MSc.

ANALISIS FIGURE-GROUND Terhadap Lokasi yang Ditunjuk

SKALA 1:200

Studi tentang hubungan perbandingan lahan yang ditutupi bangunan sebagai massa yang padat (figure) dengan ruang-ruang (void-void) terbuka (ground). • Fokus pada pemahaman pola, tekstur dan poche (tipologi-tipologi massa bangunan dan ruang tersebut). • Pendekatan untuk mengidentifikasi bentuk kota (urban forms) • Menganilisis hubungan antara massa bangunan (building mass) dan ruang-ruang terbuka kota (open space

Tugas Final Arsitektur Kota Deskripsi Mahasiswa melakukan analisis kondisi eksisting kota berdasarkan teori perancangan kota; kemudian mengajukan gagasan konsep perancangan. Rincian:

1. Analisis figure-ground terhadap lokasi yang ditunjuk 2. Analisis linkage 3. Analisis place (5 elemen citra kota Kevin Lynch) 4. Konsep perancangan berdasarkan masalah dari perspektif tiga teori di atas

KAWASAN KEC. MAKASSAR Kecamatan Ujung Pandang merupakan salah satu kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Makassar sendiri adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan ini umumnya dikenal sebagai pusat bisnis dan perdagangan yang penting di kota tersebut. Di sana, Anda mungkin menemukan pusat perbelanjaan, perkantoran, restoran, dan berbagai fasilitas komersial.

Sebagai kawasan perkotaan, Kecamatan Ujung Pandang juga memiliki beragam layanan publik, fasilitas pendidikan, dan tempat ibadah. Selain itu, karena Makassar merupakan kota yang berkembang, kecamatan ini bisa mencakup area dengan berbagai jenis aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, jasa, dan industri kecil.

PULAU SULAWESI

SULAWESI SELATAN

MAKASSAR

KEC. MAKASSAR

TATA GUNA LAHAN Wilayah MARADEKAYA SELATAN Makassar, Makassar

Kawasan Pusat Kota

beberapa peruntukan sebagai Kawasan perkantoran, ruang terbuka non-hijau, ruang bagi kegiatan sektor informal, pertahanan dan keamanan negara, serta pelayanan pusat Kesehatan.

Pada lokasi Survei dominan lahan di gunakan sebagai area perdagangan dan jasa, atau peningkatan ekonomi, dan pendidikan

POLA MASSA DAN RUANG

BENTUK DAN MASSA BANGUNAN Building Formand Massing

BLOK TUNGGAL

BLOK SEBAGAI TEPI

BLOK SEBAGAI MEDAN

KDB 70% KLH 30%

KDB 60% KLH 40%

KDB 80% KLH 20%

BENTUK DAN MASSA BANGUNAN Building Formand Massing TINJAUAN INTENSITAS BANGUNAN DAN SEMPADAN

KLB = Maksimal 15 Meter

LUAS SELURUH LANTAI BANGUNAN LUAS KAVLING /LAHAN

Analisis Intensitas Bangunan & Sempadan Sesuai dengan PerDa Kota Makassar Intensitas Bangunan: Tinjauan ini memperhatikan tingkat kepadatan pembangunan dan pemanfaatan lahan dalam suatu kawasan. Hal ini mencakup rasio antara luas lahan yang dapat dibangun dengan total luas lahan, serta tinggi bangunan dan jumlah lantai yang diizinkan.

KDB = Maksimal 70% LUAS LANTAI DASAR BANGUNAN LUAS KAVLING /LAHAN

KDH = Minimal 30% LUAS RUANG TERBUKA LUAS KAVLING /LAHAN

SKALA 1:100

T I T I K

B E F O R E P E R M A S A L A H A N

SKALA 1:100 JALUR DISABILITAS

VEGETASI

Tidak memiliki jalur disabilitas

Akar dari Vegetasi (Pohon ketapang) yang merusank paving block pedestrian

Sirkulasi Satu Arah TROTOAR Pedestrian yang rusak/berlubang TEMPAT DUDUK Tidak memiliki fasilitas tempat duduk

PARKIRAN Lahan parkir yang belum memiliki arah parkir dan batas kendaraan yang parkir

JALUR PESEPEDA Tidak ada jalur sepeda

BEFORE TITIK PERMASALAHAN PERSIMPANGAN 4 LAMPU MERAH & ZEBRA CROOS Tidak adanya lampu merah maupun zebra croos pada setiap persimpangan

JALUR DISABILITAS Tidak memiliki jalur disabilitas VEGETASI

Sirkulasi Satu Arah

Sirkulasi Satu Arah

Sirkulasi Satu Arah TEMPAT DUDUK

PARKIRAN

Tidak memiliki fasilitas tempat duduk

Lahan parkir yang belum memiliki arah parkir dan batas kendaraan yang parkir

Akar dari Vegetasi (Pohon ketapang) yang merusang paving block pedestrian

TROTOAR Pedestrian yang rusak/berlubang

JALUR PESEPEDA Tidak ada jalur sepeda

SKALA 1:100

ANALISIS LINKAGE

SKALA 1:200

KONDISI RTH (RUANG TERBUKA HIJAU) Untuk kondisi eksisting RTH pada wilayah Maradekaya Selatan tidak ada, hanya saja terdapat lahan kosong yang dapat di jadikan RTH.

ANALISIS LINKAGE Pada teori linkage perhatian lebih mengarah kepada hubungan sebuah tempat dengan yang lain dari berbagai aspek sebagai suatu generator perkotaan.

Teori linkage: teori tentang hubungan sebuah tempat dengan yang lain.

Linkage artinya garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain.

Pada kawasan Maradekaya Selatan, memiliki elemen penghubung berupa Garis: menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa (bangunan atau pohon).

ANALISIS PLACE (5 elemen citra kota Kevin Lynch)

SKALA 1:200

Paths Adalah suatu garis penghubung yang memungkinkan orang bergerak dengan mudah. Paths berupa jalur, jalur pejalan kaki, kanal, rel kereta api, dan yang lainnya.

Adalah elemen yang berupa jalur memanjang tetapi tidak berupa paths yang merupakan batas antara 2 jenis fase kegiatan. Edges berupa dinding, pantai, hutan kota, dan lain-lain

Districts hanya bisa dirasakan ketika orang memasukinya, atau bisa dirasakan dari luar apabila memiliki kesan visual. Artinya districts bisa dikenali karena adanya suatu karakteristik kegiatan dalam suatu wilayah Smash Badminton Court, Jl. S. Saddang II No.16, South Maradekaya, Makassar, Makassar City, South Sulawesi 90143

Adalah berupa titik dimana orang memiliki pilihan untuk memasuki districts yang berbeda. Sebuah titik konsentrasi dimana transportasi memecah, paths menyebar dan tempat mengumpulnya karakter fisik

TITIK KONSENTRASI YANG BERUPA ARAH LURUS/LINIER

Adalah titik pedoman obyek fisik. Berupa fisik natural yaitu gunung, bukit dan fisik buatan seperti menara, gedung, sculpture, kubah dan lain-lain sehingga orang bisa dengan mudah mengorientasikan diri di dalam suatu kota atau kawasan

KONSEP PERANCANGAN

SKALA 1:200

SOLUSI GAMBAR

KURSI

JALUR DIFABLE

AREA PARKIR

JALUR SEPEDA

LAMPU MERAH

ZEBRA CROOS

RAMBU-RAMBU Signage

DON’T ENTER SIGN

AFTER

PARKING SIGN

BICYCLES SIGN

SKALA 1:100

A F T E R / P E N E R A P A N

AFTER/PENERAPAN PADA PERSIMPANGAN 4

PERSPEKTIF PENERAPAN

PERSPEKTIF PENERAPAN

MATERIAL BETON

LANTAI KAYU DINDING KAYU

LANTAI KAYU ALUMINIUM

PERSPEKTIF EVENT AREA

ALUMINIUM PARAMETRIK

MUSHOLLAH

JEMBATAN TANGGA TANAH/RUMPUT

KERAMIK EKSPOS

FODIUM/PANGGUNG FOOD COURT

PAGAR PARAMETRIK KAYU