
1 minute read
Editorial
Apa yang terjadi jika bumi tak lagi mampu menahan semua risiko dari perbuatan manusia? Apa yang akan kita lakukan ketika lingkungan mulai menunjukkan ketidakmampuannya dalam menyediakan kenyamanan?
Tahun 2021 dinobatkan sebagai tahun dengan suhu terpanas ke-6 sepanjang sejarah pendataan cuaca. Krisis iklim, sampah, hingga Jakarta yang akan segera tenggelam simpang siur di telinga masyarakat. Urbanisasi dan pergerakan populasi manusia yang terus bertumbuh sedangkan bumi tidak lagi mampu menyediakan lahan untuk dihuni.
Advertisement
Akankah kita terus menumpuk bencana tanpa berbenah? Sanggupkah kita berdiam diri sedangkan pengalihan fungsi lahan terus terjadi di saat permukaan air laut mulai bergerak naik?
Pentingnya kontribusi dari diri sendiri dalam menghadapi kondisi yang terjadi, saat ini sangat diperlukan mengingat terus terjadi hal-hal tidak menyenangkan yang berdampak pada masa mendatang. Saat ini, bukan lagi waktu yang tepat untuk saling menghakimi siapa yang perlu bergerak dan siapa yang perlu berhenti. Setiap bagian dari kita perlu untuk memiliki kesadaran dan kepedulian mengenai apa yang akan terjadi.
Tidakkah kita merasa bersalah ketika membuang sampah sembarangan hingga pada akhirnya menumpuk di lautan, sedangkan air menjadi komponen hidup yang cukup penting? Bukankah kita merasa bersalah ketika bergengsi menambah deretan kemacetan sedangkan banyak orang memerlukan tabung oksigen untuk bisa menghirup udara esok pagi?
TSA Undip, sebagai perwujudan lapisan mahasiswa bergerak dengan program kerja yang dirancang berdasarkan nilai-nilai kepedulian. Anak muda dan mahasiswa sebagai wajah dari setiap sudut perubahan dan pergerakan, membawa kendali terhadap apa yang sebaiknya dihindari serta menuntun langkah menuju solusi.
Bertepatan dengan diperingatinya Hari Bumi Internasional pada 22 April 2022, TSA Undip menjalankan Program Earthwareness Month yang berlangsung selama bulan April. Earth Day Collaborative Movement (EDCM) merupakan salah satu kegiatan dari program kerja tersebut yang berupa wujud aksi nyata TSA Undip sebagai upaya pengembangan nilai TELADAN yaitu Pay It Forward Initiative. EDCM dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penanamanan 100 bibit cemara laut di pesisir Pantai Mangunharjo. Sebagai program yang bertujuan untuk bisa memberikan dampak secara langsung dan terus menerus kepada masyarakat, TSA Undip bergerak bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, pihak TPI Mangkang, pihak Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), dan pihak Kelurahan Mangunharjo. Berlangsungnya EDCM menjadi bentuk kegiatan TSA Undip dalam implementasi bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDG’s) nomor 13 dan 17 yaitu Climate Action dan Life on Land.
Melalui majalah ini, TSA Undip ingin menumbuhkan inspirasi dan motivasi Sobat UTAMA untuk segera melangkahkan kaki melakukan aksi.










