The President Post Indonesia Vol. II No.38

Page 9

The President Post

BISNIS

BAGIAN B Vol. 2 No. 38 Edisi Minggu ke-1 Oktober 2013 www.thepresidentpostindonesia.com

Dahlan Terus Dorong Pertumbuhan BUMN Perikanan BUMN ini secara korporasi sempat berhenti beraktivitas sekitar tujuh tahun lalu karena konflik berkepanjangan dan masalah pengelolaan.

P

T Perikanan Nusantara (Persero), BUMN bidang usaha penangkapan dan pengolahan ikan, mendapat kunjungan dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan, untuk memastikan aktivitas perusahaan itu telah bangkit dan mulai meraup untung. "Kedatangan Dahlan tersebut bagian dari kunjungan kerja meninjau pengembangan pelabuhan yang dikelola BUMN di kawasan Timur Indonesia," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, di Jakarta. Selain pelabuhan perikanan, Dahlan juga meninjau Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, dan Pelabuhan Sorong, Papua yang keduanya di bawah PT Pelindo IV (Persero). Setibanya di PT Perikanan Nusantara yang berlokasi di tepi

Menteri BUMN Dahlan Iskan

Menurut Kepala Perikanan Nusantara Cabang Ambon Ferdinand Wenno, hingga September 2013, perseroan mampu membukukan laba bersih sekitar Rp1,5 miliar. Teluk Ambon ini, Dahlan langsung menyusuri berbagai fasilitas dan operasional perusahaan berupa pengolahan dan penangkapan ikan cakalang dan tuna, fasilitas proses perawatan (dok) kapal, dan kondisi bangunannya. BUMN ini secara korporasi sempat berhenti beraktivitas sekitar tujuh tahun lalu karena konflik berkepanjangan dan masalah pengelolaan. Dengan kata lain BUMN ini sudah hampir "dikubur" Dahlan beberapa tahun lalu menemui pe-

rusahaan dalam situasi memprihatinkan, kondisi keuangan yang tidak menguntungkan, dan bangunan yang tidak terawat. Untuk itulah, Dahlan langsung merestrukturisasi usaha Perikanan Nusantara dengan keterbatasan keuangan hingga bisa kembali bangkit. "Perusahaan itu sudah sangat sulit bertahun-tahun saat awal saya menjadi Menteri BUMN. Saya tahu itu praktis mati. Saya minta dihidupkan pelan-pelan, dan sudah mulai hidup seka-

Melalui Bisnis Re-Edukasi, Ciptakan Keberlimpahan Ekonomi

I

ndonesia kini sedang mengalami masa ekonomi pasang surut. Dimulai dari kejatuhan rupiah yang makin melemah hingga tingkat pengangguran yang masih tinggi, menandakan tingkat kesejahteraan Negara kita ini perlu diperbaiki. Menciptakan dunia berkelimpahan melalui re-edukasi bisnis, adalah visi sosok multi milyarder dunia, Bradley J Sugars. Pendiri ActionCOACH asal Australia sekaligus orang yang pertama kali menggagas ide di industry business coaching ini memliki satu cara pandang yang brillian tentang bagaimana membangun keberlimpahan dunia melalui bisnis reedukasi. Menurut Brad, maju mundurnya suatu negara sangat ditentukan dari tingkat kesejahteraan dan kestabilan perekonomian negara tersebut. Begitu banyak negara menjadi besar, karena perekonomian mereka sangat bagus dan stabil, namun tentu saja, keberhasilan negara tersebut ditunjang oleh keberhasilan para pengusahanya yang sukses. Melalui ActionCOACH, Bradley J Sugars merancang sebuah model bisnis mentoring (business coaching) berbentuk waralaba (franchise). Bisnis ini diperuntukkan kepada para pebisnis yang ingin memiliki sistim bisnis auto pilot, hingga pebisnis punya banyak waktu untuk keluarga namun bisnis tetap berjalan dan profitable. Brad menawarkan lisensi pelatih bisnis (business coaching license) melalui franchisor di setiap negara. Dan di Indonesia, ada Herman Susanto, Master lisensi ActionCOACH Indonesia. ActionCOACH itu sendiri kini di 49 negara dan memiliki ribuan kantor tersebar di dunia.

ActionCOACH akan membuatkan program coaching untuk para pemilik bisnis.

Bradley J Sugars, pendiri ActionCOACH.

Melalui ActionCOACH, Bradley J Sugars merancang sebuah model bisnis mentoring (business coaching) berbentuk waralaba (franchise). Bisnis ini diperuntukkan kepada para pebisnis yang ingin memiliki sistim bisnis auto pilot, hingga pebisnis punya banyak waktu untuk keluarga namun bisnis tetap berjalan dan profitable.

Keunikan ActionCOACH adalah memiliki sistim yang teruji bagaimana membantu pemilik bisnis bisa memiliki sistim yang auto pilot. Sistim bisnis inilah yang dikemas dalam bentuk franchise melalui kegiatan reedukasi. Bagi pemilik bisnis yang ingin menikmati bantuan coaching, tinggal menghubungi kantor ActionCOACH terdekat. Pihak ActionCOACH akan mengatur jadwal untuk dilakukan evaluasi bisnis dan para pelatih bisnis yang sudah mendapat lisensi

Keunikan program coaching, para pebisnis akan menerima seperangkat ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun bisnis auto pilot. Dan cara kerjanya seperti atlit dengan coach, atlit mulai dibentuk mind set nya untuk menjadi atlit juara, di latih dan dibentuk kedisplinannya hingga menjadi tanggguh di medan pertandingan. Disisi seorang coach, para coach yang sudah medapat sertifikat pelatih bisnis, akan terus mendapat pelatihan yang berkelanjutan, sistim bisnis yang komplit serta dukungan penuh dari franchisor di masing-masing Negara. Disinilah kejeniusan Bradley J Sugars mencetak para milyarder baru. Melalui pengalaman pribadinya sebagai pebisnis sukses yang memulai bisnis sejak usia 14 tahun, Brad sudah sangat matang bagaimana membuat bisnis auto pilot. Semua pengalaman nyatanya selama berpuluh tahun membangun bisnis sukses dikonsep kedalam sebuah sistim bisnis yang siap pakai. Dari sisi mind set, pengetahuan hingga kompetensi sebagai seorang pemilik bisnis. Dan lahirlah ActionCOACH. Kini ActionCOACH sudah diterima dan berjalan sangat baik di 49 negara besar, dan tingkat keberhasilan program pendampingan bisnis ini makin meyakinkan. Seperti visi Brad kepada dunia dan juga Herman Susanto untuk masyarakat Indonesia, menciptakan dunia berkelimpahan melalui re-edukasi bisnis, seperti itulah tugas yang diemban ActionCOACH Indonesia. Ciptakan satu juta milyarder baru sebelum 2020. ***

rang. Mudahan-tahun ini bisa ekspor ikan," tutur Dahlan. Ketika berupaya menghidupkan kembali BUMN ini, Dahlan mengaku tidak boleh ada suntikan dana dari pemerintah. Hal ini pernah dilakukan pada periode lalu namun tidak berdampak positif ke korporasi. "Ketika itu praktis mati. Kalau cari ikan tidak punya dana. Saya tidak ijinkan suntik dana. Tapi diijinkan doknya untuk perbaikan kapal milik orang lain. Sambil cari uang untuk bayar gaji karyawan juga persiapan cari ikan," jelasnya. Saat ini kondisi Perikanan Nusantara tersebut sudah berubah drastis, aktivitas sudah berlangsung normal dengan kapasitas yang semakin meningkat. Dalam kunjungan ke BUMN

ikan ini, Dahlan didampingi Kepala Perikanan Nusantara Cabang Ambon Ferdinand Wenno. Dahlan diajak melihat proses perawatan kapal, mengelilingi gedung hingga melihat pengolahan ikan hasil tangkapan. Ferdinand mengatakan bahwa, secara korporasi, meskipun belum sepenuhnya pulih, namun BUMN ikan ini mulai beroperasi tahun 2008. "Saat ini sudah mampu menangkap ikan dan memprosesnya menjadi ikan beku hingga tujuh ton per hari. Ikan ini masih diproduksi untuk kebutuhan dalam negeri," ujar Ferdinan. Ia juga menambahkan, hingga September 2013, perseroan mampu membukukan laba bersih sekitar Rp1,5 miliar. "Sampai akhir tahun 2013 laba diperkirakan bisa menembus Rp2,7 miliar, naik dari laba tahun 2012 sebesar Rp1,6 miliar. Kontribusi pendapatan masih dari bisnis penangkapan dan pengolahan ikan," ujarnya.

Jepang Diajak Investasi Energi Baru dan Terbarukan Sebagai upaya pemerintah mendorong diversifikasi energi, Indonesia mengajak Jepang melakukan investasi di bidang pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Tanah Air. Ajakan tersebut sekaligus menjawab kekhawatiran Jepang bahwa Indonesia akan menghentikan ekspor migas dan batu bara karena mengutamakan kepentingan di dalam negeri, kata Menteri ESDM Jero Wacik usai pembicaraan bilateral dengan mitra dialog pada Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-31 di Nusa Dua. Jero Wacik mengungkapkan dalam pertemuan itu, mitranya Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang, Kazuyoshi Akaba sempat menyinggung soal kelanjutan ekspor gas Indonesia ke Jepang. Dia menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia adalah mengutamakan pemenuhan kebutuhan energi domestik dahulu baru diekspor. "Jadi cara berpikir saya kalau kita kepepet maka ekspor ke Jepang bisa dihentikan," katanya. Menurut dia, solusi yang disampaikan dirinya adalah menawarkan pengusaha Jepang untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Investasinya bisa dalam bentuk pembangunan pembangkit EBT. Potensi energi baru dan terbarukan yang ada di Indonesia berlimpah seperti panas bumi, air, matahari, sampah dan sebagainya. Apabila Jepang ber-

Menteri ESDM Jero Wacik

investasi energi baru dan terbarukan maka Indonesia akan mendapatkan penghematan pemakaian energi fosil. "Kalau kita banyak punya listrik dari energi terbarukan maka cadangan gasnya bisa lebih besar sehingga sebagian bisa tetap diekspor ke Jepang," ujarnya. Permintaan Jero tersebut mendapat respon positif dari mitranya. "Dia berjanji akan mengumpulkan perusahaan Jepang untuk mengajak mereka berinvestasi energi baru dan terbarukan di Indonesia," katanya. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman menambahkan, pada dasarnya Indonesia siap membuka peluang investasi seluasluasnya bagi pengembangan energi baru dan terbarukan. Ia menegaskan semua potensi yang ada ditawarkan kepada investor untuk menggarapnya seperti pembangkit tenaga air, geotermal dan lainnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.