Umroh Puang

Page 43

kulit jamaah banyak yang kisut jika tidak rajin menggunakan lotion, moisture lotion, atau menutup kulit seperti pria bergamis serta syal. Wajar pula perempuan Arab membungkus tubuhnya dengan total agar terlindung dari sengatan matahari langsung, dari kontak angin maupun debu. Perihal Islam mengajarkan “hijab” atau “jilbab” salah satu tujuannya adalah pengamanan lingkungan panas berdebu itu. Adalah langka mencari pohon teduh buat berlindung. Asimetris dengan Indonesia Raya, Kubu Raya sampai Sungai Raya (kampung saya). Lingkungan kedua adalah kerlingan mata. Harap maklum, memang seluruh tubuh wanita adalah aurat. Lelaki tertentu bisa naik syahwat bila melihat organ-organ tertentu. Persis seperti libido “bembek” tamsil dari Syech Taha Mandar. Keduanya logis dan masuk akal. Akal membenarkan amal tutup tubuh karena praktis sebagai payung badan dari siraman cahaya panas jazirah nan kemarau. Amal yang didasari iman menjadi sublim ke dalam taman hati dengan benih-benih kepercayaan kepada Tuhan. Bahwa Tuhanlah yang menciptakan matahari sampai ke mata hati. Dia yang menggerakkannya, mengaturnya, dan kelak menabrak-nabrakkannya dalam istilah agamanya kiamat. Film Armagedon dan Film 2012 cukup baik untuk menggambarkan betapa mengerikannya 42

Cerita yang saya paling tersentuh adalah uraiannya atas kalimah laa haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyul ‘azhiem. “Bahwa kita bisa umrah bersama-sama ini bukan karena apa-apa, tetapi karena Allah. Tiada kekuatan melainkan kekuatan Allah, Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.” Puang menceritakan soal harta, pangkat dan jabatan. Bahwa kesemua itu adalah titipan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Kita ini ibarat debu yang sekali tiup berhamburan tanpa ada kekuatan apa-apa. Lihat gempa, tsunami, kebakaran, kematian. Demi mendengarkan uraian Puang dikaitkan dengan suasana kebatinan umrah, mata saya berkaca-kaca. Bergetar kalimah Alfatihah yang berarti wahai Tuhan, tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang Engkau berikan kenaikmatan, bukan jalan orang-orang yang Engkau sesatkan. Cerita Puang yang paling “ngocol” karena selera humornya tinggi, namun punya makna sangat dalam atas pendidikan dan pengajaran adalah seorang kerabat di Sulawesi Selatan yang lagak-lagunya laksana preman. Tubuhnya diparut dengan tato, dan tidak pernah mau sembahyang sejak kecil hingga dewasa. “Kenapa tidak mau sembahyang?” Bertanya Puang. “Karena saya tidak tahu bacaannya.” 103


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.