Lima menit kemudian petugas yang harus mengambil mayat pun datang. Setelah diangkat dan dibiarkan di lapangan rumput untuk dikenali banyak orang, mayat itu diangkut ke ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Denpasar. Sujana dan lima wartawan lainnya mengikuti mayat itu saat dibawa masuk ke ambulans.
Wajah R etak Media , Ku mpu lan Laporan P enelusu ran
Setelah ambulans pergi, Sujana kembali ke tempat mayat ditemukan. Bersama wartawan lain, mereka mewawancarai Ida Bagus Mantra, Kepala Kepolisian Denpasar Barat. Wawancara usai, Kepala Polisi pergi.
20
Sujana pun memeriksa hasil rekamannya. “Gambarnya jelek. Tadi ngambilnya agak goyang karena takut kamera kena hujan,” kata dia. Tapi Sujana merasa sudah aman. “Dapat satu laporan. Tinggal nanti kasih ke Pak Agus,” tambahnya. Sujana tidak perlu membuat laporan itu sendiri. Dia cukup memberikan gambar dan data dari lapangan yang diperolehnya pada Agus Astapa, koresponden ANTV di Bali. Sujana bekerja sebagai kameramen untuk Agus. Ada beberapa istilah untuk menyebut pekerjaan Sujana. Antara lain stringer, kontributor, kameramen, sampai “tuyul”. Apapun namanya, pekerjaan mereka sama: membantu koresponden stasiun televisi nasional. Di antara istilah-istilah itu, ada satu istilah yang sudah “resmi” muncul dalam wacana jurnalisme TV, tuyul. Istilah ini secara resmi muncul dalam pernyataan sikap Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta ketika memperingati hari buruh 1 Mei 2008 lalu. Menurut AJI Jakarta, saat ini banyak jurnalis –terutama di daerah- yang memelihara “tuyul” alias korespondennya koresponden dengan alasan kesejahteraan. Secara sederhana, tuyul diartikan sebagai wartawan yang bekerja untuk wartawan lain tanpa ikatan kerja yang jelas. November tahun lalu, AJI Indonesia menyinggung masalah tuyul ini dalam salah satu rekomendasi Kongres di Sanur, Bali. AJI meminta perusahaan media tidak meneruskan praktik jurnalisme tuyul ini. Poin ini masuk salah satu bagian rekomendasi, selain perlunya semua pihak menjaga kebebasan pers, menolak kriminalisasi pers, dan pentingnya profesionalisme. Secara sederhana istilah tuyul ini mengacu pada praktik mempekerjakan orang lain tanpa status yang jelas. Praktik ini biasa
Liputan Independent.indd 20
18/06/2009 10:42:09